Selanjutnya kenaikan harga minyak goreng juga berdampak langsung kepada konsumen
pengguna minyak goreng baik konsumen rumah tangga maupun konsumen industri terutama
untuk industri pengolahan usaha mikro kelas menengah (UMKM). Salah satu jenis usaha
dalam industri pengolahan makanan yang menggunakan minyak goreng sebagai salah satu
bahan baku utama dan vital dalam proses produksinya adalah usaha penggorengan kerupuk,
penjual gorengan, pelaku usaha makanan dan lain-lainya. Dimana mereka sebagai pelaku
atau prosuden mengurangi produksi, melakukan kenaikan harga jualnya dan bahkan ada
sebagian dari mereka yang berhenti atau menutup unit usahanya karena harga minyak yang
melambung sangat tingi dan sulit didapat. Minyak goreng bagi konsumen rumah tangga pun
juga sangat berpengaruh dimana mereka juga menjadi sangat kesulitan dalam memperoleh
minyak manis sehingga menyebabkan mereka mengantri hanya untuk mendapatkan minyak
goreng guna memenuhi kebutuhan memasak dan bahkan ada sebagian dari mereka memasak
yang biasanya goreng menggoreng digantikan dengan makanan yang dikukus, direbus atau
dipanggang.
BAB III
KESIMPULAN
1. Sebab terjadinya kelangkaan minyak goreng diindonesia diakibatkan karena ada kenaikan
dari sisi permintaan (demand) dan penurunan dari sisi penawaran (supply).
Beberapa faktor berikut menjadi penyebabkan penurunan supply, utamanya produsen
mengalami penurunan dalam memasarkan minyak goreng di dalam negeri.
2. Dampak dampak dari kelangkaan minyak goreng ini bagi masyarakat dan pelaku UMKM
sangatlah berdampak besar hal ini karena minyak sekarang sudah menjadi bahan makan
pokok sehingga pada masa kelangkaan ini akan menyulitkan masyarakat dalam memenuhi
kebutuhan pokok seperti masak, dan juga menyulitkan para pelaku UMKM makanan yang
kesulitan dalam proses berjualan atau berniaga.
DAFTAR PUSTAKA
Buana. 2001. Dinamika Produksi, Permintaan dan Harga Minyak Goreng Sawit Mentah. PPKS.
Medan
Keputusan Dirjen POM No. 02240/B/SK/VII/1991 tentang Pedoman Persyaratan Mutu serta
Label dan Periklanan Makanan.