(JAMANE)
Vol. 1, No. 2, November (2022),IPage 193-200
P-ISSN (2829-8888) & E-ISSN (2829-8462)
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dengan menganalisa kenaikan harga minyak goreng
terhadap pola produksi untuk meningkatkan pendapatan UMKM. Sasaran UMKM yang berkaitan
dengan produksi berbahan minyak goreng di Kecamatan Gading. Penelitian ini menggunakan metode
kualitatif melalui teknik observasi dan wawancara langsung kepada pelaku UMKM untuk memperoleh
analisa gambaran dampak kenaikan harga minyak goreng. Penelitian ini berfokus pada UMKM
penjual gorengan, pentol telur, dan tahu krispi. Kenaikan harga minyak goreng terhadap UMKM
memberi pengaruh yang sangat besar, sehingga pedagang memutar otak untuk menyiasati cara
jualnya. Selain itu, harga bahan pokok lainnya mulai merangkak naik sebagai bahan pedagang seperti
tepung dan tahu. Hasil dari penelitian ini terdapat beberapa keluhan pelaku UMKM untuk menekan
biaya terhadap kenaikan minyak goreng dalam usahanya. Berbagai cara dilakukan oleh pelaku
UMKM untuk tetap produksi dan memperoleh pendapatan, diantaranya yaitu merubah pola produksi,
merubah kualitas maupun kuantitas, menaikkan harga bahkan sampai berpindah-pindah tempat sesuai
dengan waktu pasar. Penelitian ini dapat disimpulkan menggunakan pola produksi bergelombang
biasanya dipengaruhi pola penjualan, sehingga dengan kata lain pola produksi mengikuti pola
penjualan. Hal ini dilakukan untuk tetap mempertahankan usahanya bahkan meningkatkan
pendapatan.
Kata kunci: minyak goreng, kenaikan harga barang, pola produksi, UMKM
Abstract
This study aims to determine by analyzing the increase in cooking oil prices on production
patterns to increase UMKM income. UMKM targets related to cooking oil based production in
Gading District. This study uses qualitative methods through observation and direct interviews with
UMKM actors to obtain an analysis of the impact of rising cooking oil prices. This study focuses on
UMKM selling fried foods, egg pentols, and crispy tofu. The increase in the price of cooking oil on
UMKM has a very large impact, so traders rack their brains to work out how to sell it. In addition, the
price of other basic commodities began to creep up as traders' ingredients such as flour and tofu. The
results of this study have several complaints from UMKM actors to reduce costs for the increase in
cooking oil in their business. Various ways are carried out by UMKM actors to continue to produce
and earn income, including changing production patterns, changing quality and quantity, increasing
prices and even moving places according to market times. This research can be concluded that using a
wavy production pattern is usually influenced by sales patterns, so in other words the production
pattern follows the sales pattern. This is done to maintain their business and even increase their
income.
meningkat Rp.250/Kg atau 1,32% menjadi pokok naik cukup tinggi, maka otomatis
Rp.19.200/Kg (PIHPS, 2022). sebagian masyarakat akan mengeluh karena
Urgensi stabilisasi harga minyak untuk memenuhi kebutuhan pokok tersebut
goreng didasari oleh adanya kenyataan akan menyedot dari anggaran kebutuhan
bahwa Indonesia merupakan produsen yang lain. Oleh karena itu dalam menyikapi
sawit terbesar di dunia. Hal ini yang kenaikan harga minyak goreng masyarakat
manjadi momok di masyarakat, sebab sering terpaksa melakukan terobosan agar
akibat atau dampak dari kenaikan harga dapat tetap memenuhi kebutuhan tersebut.
minyak goreng tak hanya berpengaruh pada Berdasarkan beberapa permasalahan
hasil penjualan dan daya beli masyarakat, di atas, maka dapat dikemukakan bahwa
namun juga pada melonjaknya harga masalah dalam penelitian ini adalah
komoditas pangan yang lain. kenaikan yang fluktuatif pada harga minyak
Probolinggo merupakan kabupaten goreng. Kemudian dalam penelitian ini
yang memiliki banyak UMKM dimana bertujuan untuk mengetahui dengan
sebagian besar UMKM yang ada adalah menganalisa bagaimana kenaikan harga
berjenis makanan. Data dari dinas koperasi, minyak goreng terhadap pola produksi pada
Usaha Mikro, Perindustrian dan pelaku UMKM untuk meningkatkan
Perdagangan (DKUPP) probolinggo pendapatan dengan keterbatasan
sebelumnya mencatat ada sekitar 6.000 melonjaknya harga bahan pokok.
UMKM yang terdaftar, namun tercatat per
September 2020 muncul 13 ribu lebih METODE
pelaku UMKM baru, sehingga secara Penelitian ini menggunakan metode
keseluruhan dari penambahan tersebut kualitatif Sugiyono (2017), yaitu melalui
terdapat sekitar 19.200 pelaku UMKM di teknik observasi dan wawancara langsung
Probolinggo, dimana lebih dari 50 persen kepada pelapak UMKM untuk memperoleh
dari data tersebut berjenis makanan. gambaran bagaimana dampak kenaikan
Hasil dari observasi di lapangan, harga minyak goreng kepada masyarakat
kenaikan minyak goreng pada pelaku khususnya pelaku UMKM yang berada di
UMKM sangat meresahkan. Sebagian dari wilayah kabupaten probolinggo. Penelitian
mereka memilih untuk menaikkan harga ini dilakukan secara bertahap dengan objek
penjualan namun kuantitas produksi penelitian di Kecamatan Gading Kabupaten
menurun karena menurunnya minat beli Probolinggo. Tahap pertama melakukan
masyarakat sehingga keuntungan yang di survei lapangan dengan menemukan usaha
dapat juga menjadi menurun. Namun juga
yang menggunakan bahan minyak goreng
tidak jarang dari beberapa pelaku UMKM dalam produksinya. Penelitian ini berfokus
memilih untuk menunda produksi sampai pada UMKM penjual gorengan, pentol
harga minyak goreng kembali normal. telur, dan tahu krispi.
Kendati berdalih rencana pemerintah yang
Data-data yang diperoleh dapat
akan mengembalikan harga minyak goreng
menggambarkan objek yang di teliti sesuai
kembali ke harga semula. Maka akibatnya
dengan keadaan sebenarnya di lapangan.
beberapa dari mereka memilih menunda
Tahap observasi dengan terjun ke lapangan
produksi dan sama sekali tidak ada terhadapat pelaku UMKM terkait.
pemasukan karena untuk membeli bahan
Pengambilan sampel sejumlah 9 dari
pokok produksi saja di rasa tak mampu.
masing-masing pelaku UMKM di
Memenuhi beberapa kebutuhan Kecamatan Gading. Informan di ambil
pokok tersebut, selain dipengaruhi oleh secara acak dalam penelitian ini, yaitu 3
ketersediaanya bahan juga dipengaruhi oleh pedagang gorengan, 3 pedagang pentol
faktor harga, yang berkaitan dengan daya telur dan 3 pedagang tahu krispi.
beli masyarakat. Maka ketika kebutuhan
Analisis Kenaikan Harga Minyak Goreng Terhadap Pola Produksi Untuk Meningkatkan Pendapatan
UMKM 196
Fahrudin, Ahmad Jufri, Muhammad Nur Kamil
minyak goreng. Sehingga kenaikan minyak besar harapan terhadap hasil usahanya demi
goreng memberikan dampak dan menjadi pemenuhan kebutuhan keluarga.
perhatian mayarakat terhadap kebutuhan
rumah tangga, terutama penjual jajanan Dampak Kenaikan Harga Minyak
gorengan. Penelitian ini berfokus pada Goreng
pedagang kaki lima seperti penjual Keberlangsungan UMKM seperti
gorengan, pentol telur dan tahu krispi. Oleh pedangan kaki lima terhadap kenaikan
karena itu kenaikan harga minyak goreng harga minyak goreng akan tetap berjalan
memberi pengaruh yang sangat besar walaupun mengurangi pendapatan.
terhadap pedagang kaki lima. Terutama kepala rumah tangga yang hanya
mengandalkan usaha tersebut untuk
Potensi UMKM menafkahi atau memenuhi kebutuhan
Potensi UMKM menurut UU No 20 keluarga. Ramadan (2022) dalam tulisannya
tahun 2008 adalah mewujudkan menyatakan meningkatnya harga minyak
pertumbuhan ekonomi, pemerataan dan juga berpengaruh dengan kenaikan biaya
pendapatan penngkatan rakyat, penciptaan produksi. Sehingga usaha yang
lapangan kerja dan pengentasan menggunakan bahan minyak goreng beralih
kemiskinan. Kenaikan minyak goreng pada minyak goreng curah demi bertahan
berpengaruh terhadap keberlangsungan dalam usahanya.
sebuah usaha yang selalu menggunakannya. Sebagaimana pernyataan ibu Fina
Oleh karena itu, usaha kecil ini memerlukan sebagai penjual tahu walek, minyak goreng
usaha lebih atau modal lebih besar lagi naik sangat berpengaruh terhadap penjualan
untuk mengalokasikan biaya terhadap dan pendapatan, tapi kemudian saya
minyak goreng. Sehingga, terdapat naikkan harga tahu walek saya agar
beberapa keluhan pedangan kaki lima untuk pendapatan kembali stabil. Sedangkan cak
menekan biaya yang di ambil dari modal Deni sebagai penjual aneka gorengan,
maupun pendapatan. kenaikan minyak pendapatan saya pas-
Temuan di lapangan sangat variatif, pasan atau balik modal, sehingga saya
dapat disimpulkan dengan beberapa yang sebelumnya harga gorengan 5.000 itu dapat
menurut rata-rata pendapat pedagang. 5 biji saya naikkan sekarang dapat 4 biji.
Pertama, pedagang beralih ke minyak Hal ini menjadi gambaran dampak kenaikan
goreng curah. Kedua, mempertahankan harga minyak goreng di kalangan
pelanggan dengan tetap berjualan meskipun masyarakat terutama pengusaha kecil.
pendapatan berkurang. Ketiga, bertahan Dalam usaha harus benar-benar
dengan menaikkan harga dagangannya mengutamakan pelanggan dengan startegi
tanpa mengurangi kualitas. Keempat, pemasaran yang tepat sehingga pelanggan
pelanggan mulai berkurang karena harga tidak kabur. Banyak strategi yang dapat
dinaikkan. Kelima, pedagang bertahan dilakukan oleh pedagang sendiri maupun
karena kemahirannya hanya di gorengan. pemerintah setempat. Salah satunya
Keenam, saat berjualan selalu berpindah- memilih lokasi tepat sasaran pelanggan dan
pindah supaya barangnya habis terjual. tepat target pasar.
Temuan tersebut tentu sudah jelas bahwa
pengaruh kenaikan ini sangat besar Pola Produksi UMKM
terhadap UMKM terutama pedagang kecil. Pola produksi didefinisikan sebagai
Keberadaan pedagang kaki lima sangat distribusi jumlah produksi tahunan ke
membantu kebutuhan masyarakat, oleh dalam periode yang lebih pendek dari satu
karena itu perlu menjadi perhatian tahun, misalnya caturwulan, triwulan, bulan
pemerintah setempat. Pedagang sangat atau minggu. Jenis pola produksi ada tiga
Analisis Kenaikan Harga Minyak Goreng Terhadap Pola Produksi Untuk Meningkatkan Pendapatan
UMKM 198
Fahrudin, Ahmad Jufri, Muhammad Nur Kamil
yaitu pola produksi konstan, pola produksi Pola ini terjadi bahan yang digunakan
bergelombang, dan pola produksi moderat. atau modal terbatas.
Terdapat beberapa faktor yang perlu Sebagaimana pernyataan cak Deni
dipertimbangkan dalam memilih pola sebagai penjual gorengan, pendapatan
produksi yang dapat melayani permintaan setelah minyak naik ini bertambah soalnya
dan tambahan biaya yaitu: harga gorengan juga saya naikkan. Semula
1. Pola penjualan: perusahaan berproduksi 5000 dapat 5 biji berubah 5000 dapat 4 biji,
untuk memenuhi kebutuhan permintaan jadi harga naik 200 rupiah per biji. Jika
2. Pola biaya: pola dari biaya-biaya yang harga minyak tidak naik maka harga
timbul sehubungan dengan naik gorengan saya normal. Hal ini pola
turunnya volume produksi produksi akan terbentuk dengan sendirinya
3. Biaya perputaran tenaga kerja: biaya oleh pengusaha sendiri dikarenakan selalu
yang timbul sehubungan dengan ingin mendapatkan penghasilan walaupun
penarikan dan atau pemberhentian bagaimana keadaannya.
tenaga kerja Pola produksi UMKM dalam
4. Biaya simpan: biaya yang timbul penelitian ini dapat disimpulkan
sehubungan dengan penyimpanan menggunakan pola produksi bergelombang
persediaan yaitu pola produksi terjadi di mana jumlah
5. Biaya lembur: biaya yang timbul produksi untuk setiap satuan waktu yang
sehubungan dengan kelebihan jam kerja lebih pendek dari satu tahun tidak selalu
karyawan sama. Hal ini biasanya dipengaruhi pola
6. Biaya subkontrak: biaya yang timbul penjualan, sehingga dengan kata lain pola
sehubungan perusahaan melakukan produksi mengikuti pola penjualan.
pemesanan produk yang sama ke pihak Pola produksi seperti ini penulis
lain berpendapat bahwa pola tersebut akan
7. Kapasitas maksimum perusahaan: selalu terjadi selama minyak goreng belum
kemampuan maksimal perusahaan mengalami penurunan harga. Hal ini
Temuan di lapangan dampak dilakukan untuk tetap mempertahankan
kenaikan minyak goreng terhadap usaha bahkan meningkatkan
pendapatan UMKM sangat besar terutama pendapatannya.
pengelolaan biaya produksi. Sehingga dapat
mengubah pola produksi sebelumnya yang KESIMPULAN
digunakan. Perubahan pola UMKM seperti Berdasarkan hasil penelitian dan
pedangang kaki lima akan mengubah pola
pembahasan di atas dalam menganalisis
produksinya seperti: kenaikan harga minyak goreng terhadap
a. Produk lebih dikecilkan: pola produksi dapat disimpulkan sebagai
Pola ini terjadi dengan harga yang tetap berikut: 1). kenaikan harga minyak goreng
tanpa mengurangi kualitas
berdampak sangat besar terhadap
b. Harga dinaikkan:
peningkatan pendapatan para pelaku
Pola ini terjadi menyesuaikan bahan
UMKM; 2). kenaikan harga minyak goreng
yang digunakan
berdampak terhadap pola produksi para
c. Satu hari jual satu hari libur: pelaku UMKM sehingga pola
Pola ini terjadi penyesuaian modal yang
menyesuaikan; dan 3). pola produksi pelaku
digunakan
UMKM pada penelitian ini menggunakan
d. Mengurangi kualitas produk: pola produksi bergelombang yaitu pola
Pola ini terjadi kemungkinan harga tetap produksi terjadi di mana jumlah produksi
e. Mengurangi jumlah produksi: untuk setiap satuan waktu yang lebih
pendek dari satu tahun tidak selalu sama.
Copyright © 2022 Jurnal Akuntansi, Manajemen Dan Ekonomi (Jamane)
P-ISSN (2829-8888) & E-ISSN (2829-8462)
Jurnal Akuntansi, Manajemen Dan Ekonomi (Jamane) 1 (2), November 2022 - 199
Fahrudin, Ahmad Jufri, Muhammad Nur Kamil