No.Bp : 2110243013
Tema : Kenaikan BBM dan Bansos
Kenaikan Harga BBM dan Bansos yang ditujukan untuk masyarakat umum
Pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM), baik jenis
Pertalite, Solar hingga Pertamax. Bagi masyarakat, jelas ini adalah masalah baru
yang mampu menguras kantong. Dan juga dalam penyaluran produk atau
kebutuhan di masyarakat pastinya membutuhkan bahan bakar minyak untuk
transformasi nya, hal ini lah yang membuat masyarakat teramat menderita dengan
adanya kebijakan ini. Sehingga berpotensi menambah tingkat kemiskinan dan
pengangguran di Indonesia.
Berdasarkan data yang telah di baca ada beberapa jenis BBM yangumunmnya
digunakan di Negara Republik Indonesia ini antara lain :
Pertalite naik dari Rp 7.650 menjadi Rp 10.000 per liter. Harga Solar dari
Rp 5.150 menjadi Rp 6.800 per liter. Sedangkan pertamax yang non-subsidi naik
menjadi Rp 14.500 dari sebelumnya Rp 12.500 per liter.
Beragam respon mengikuti kenaikan harga ini. Salah satunya datang dari dosen
selaku Pakar Ekonomi dari Universitas Muhammadiyah (UM) Surabaya, Arin.
"Kenaikan harga BBM sekitar Rp 2.500 akan sangat dirasakan oleh masyarakat
menengah ke bawah. Pasalnya, dampak dari kenaikan harga BBM ini akan
mengakibatkan banyak hal,"tutur Arin dikutip dari laman resmi UM Surabaya,
Selasa (6/9/2022).
Arin menyebut kenaikan harga BBM akan berdampak beberapa hal pada
masyarakat menengah ke bawah. Berikut penjelasannya. Dampak Kenaikan
Harga BBM Bagi Masyarakat Ekonomi Bawah
Penurunan Daya Beli Pertama, akan timbul penurunan daya beli dalam
jangka pendek karena income effect (dampak pendapatan) yang
mengalami penurunan. Meski demikian, bebannya akan berbeda menurut
kelas pendapatan rumah tangga. Khususnya kelompok rumah tangga
terbawah atau miskin yang tidak memiliki ruang yang cukup untuk
menghadapi masalah cashflow jangka pendek.
Naiknya Harga Bahan Pokok Selanjutnya, adalah kenaikan harga bahan
pokok. Kenaikan harga ini akan sangat berdampak bagi masyarakat
menengah ke bawah. "Tentu memberatkan bagi masyarakat menengah
ke bawah yang masih dalam proses pemulihan ekonomi setelah
terdampak adanya pandemic Covid-19," tutur Arin.
Peningkatan Angka Pengangguran Ketiga, kenaikan harga BBM juga
berdampak pada aspek sosial masyarakat. Salah satunya peningkatan
angka pengangguran.
Pasalnya, BBM merupakan bahan dasar operasional perusahaan.
Kenaikan harga BBM akan membebani biaya produksi. Akhirnya,
perusahaan harus mempertimbangkan efisiensi produksi. Maka pilihan
yang harus diambil perusahaan adalah menghentikan proses perekrutan
karyawan baru hingga terpaksa pemutusan hubungan kerja (PHK).
Sehingga berpotensi meningkatkan angka pengangguran.
Kemiskinan "Keempat, dengan meningkatnya angka pengangguran,
maka akan berujung pada peningkatan juga tingkat kemiskinan
Indonesia," tuturnya. Arin menjelaskan data BPS per Maret 2022
menunjukkan garis kemiskinan mengalami kenaikan 3,975 persen
dibandingkan September 2021 atau menjadi sekitar Rp505.469.