Anda di halaman 1dari 6

KENAIKAN HARGA BAHAN BAKAR MINYAK (BBM) BERSUBSIDI

A. LATAR BELAKANG
Indonesia merupakan salah satu dari lima negara terpadat di dunia.
Karena mobilitas penduduk yang tinggi di Indonesia, banyak orang
menggunakan kendaraan dari setiap aktivitasnya. Agar kendaraan yang
dikendarai dapat melaju secara alami membutuhkan bahan bakar minyak.
Bahan Bakar Minyak (BBM) adalah bahan yang digunakan oleh
masyarakat Indonesia sebagai bahan bakar kendaraan seperti mobil dan
sepeda motor. Banyaknya mobil dan motor di Indonesia menyebabkan
permintaan minyak tanah cukup besar.
BBM sangat dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari
masyarakat Indonesia baik perseorangan maupun perusahaan. Negara
menjaga harga BBM setiap saat untuk memastikan harga BBM tetap stabil
dan terjangkau oleh masyarakat, akan tetapi seiring dengan peningkatan
kebutuhan jumlah BBM menyebabkan terjadinya peningkatan harga BBM
agar keberlanjutan fiskal dan persediaan BBM dunia tetap stabil. Dari
kepemimpinan Presiden Soeharto hingga presiden Joko Widodo, harga
BBM terus merangkak naik, hanya Pesiden Habibie yang tidak menaikkan
BBM namun malah menurunkannya sebesar Rp 200 perliter.
Kebijakan perubahan harga yang dilakukan oleh pemerintah
belakangan ini dapat dilihat di berita televisi maupun sosial media bahwa
harga BBM Pertamax telah naik dari Rp 12.500/per liter menjadi Rp
14.000 per liter sejak 3 September 2022 dan menetapkan BBM Pertalite
dengan harga dari Rp 7.650/ per liter menjadi Rp 10.000/ per liter.
Menrurut Kementrian ESDM bahwa BBM Pertalite merupakan jenis
bahan bakar yang paling banyak dan sering digunakan oleh pengendara
yaitu mencaoai 23 juta kilo liter sepanjang tahun 2021. Lebih banyak 79
persen dari jenis bahan bakar mesin lainnya seperti Pertamax, Pertamax
Turbo dan Premium yang tercatat 21 persen penggunaannya.
Penetapan kenaikan BBM tentunya akan membuat masyarakat
sangat resah dan akan berdampak pada kenaikan harga untuk semua
sektor dan bisnis seperti pakaian jadi, sektor makanan, jasa dan lainnya.
Kenaikan ini juga dapat menyebabkan inflasi di masa depan. Melonjaknya
harga bahan bakar minyak sangat mempengaruhi beban hidup masyarakat.
Baik perorangan maupun perusahaan besar akan mengalami dampak
kenaikan harga bahan bakar. Harga komoditas yang menyertainya naik,
dan produktivitas serta daya beli masyarakat turun. Akibatnya, tidak
mungkin memproduksi atau membeli, dan perekonomian terhambat.
Perekonomian negara tersebut mengalami penurunan dan sulit
untuk digenjot. Peran pemerintah tentunya sangat dibutuhkan masyarakat
dalam hal mengatasi kemrosotan perekonomian. Kenaikan harga BBM
seperti mengganggu harga pasar agar komoditas lain tidak naik harganya.
Selain itu antrean panjang di setiap SPBU mengakibatkan terjadinya
penumpukan kendaraan yang dapat menyebabkan timbulnya kemacetan
dan kecelakaan lalu lintas.

B. DEFINISI OPERASIONAL KONSEP


1. Pengertian Bahan Bakar Minyak
Pada dasarnya, pembentukan bahan bakar adalah minyak
mentah. Menurut UU No 22 tahun 2001 tentang minyak dan gas bumi
merupakan hasil proses alami dalam bentuk hidrokarbon di bawah
kondisi tekanan dan suhu atmosfer termasuk aspal, lilin mineral, atau
Ozokerite dan Buitmann yang didapat dari hasil tambang, tidak
termasuk batubara atau deposit hidrokarbon lainnya.
Menurut UUD 1945 menegaskan Pasal 33 ayat 2 dan 3, sektor-
sektor produksi yang penting bagi negara dan yang menguasai hajat
hidup orang banyak dikuasai oleh negara. Tanah dan air yang
terkandung di dalamnya dikelola dan dikuasai oleh negara. Terutama
digunakan untuk kemakmuran dan kesejahteraan rakyat. Mengingat
BBM dikendalikan oleh negara, merupakan sumber daya alam yang
strategis. Hal-hal penting yang memainkan peran penting dalam
pasokan bahan baku industri untuk memenuhi kebutuhan energi dalam
negeri.
BBM dalam bentuk cair yang dapat digunakan sebagai sumber
energi, seperti motor dan mobil. BBM diperoleh dari penyulingan
minyak bumi. Minyak itu sendiri dibentuk oleh pelapukan tumbuhan
dan mineral hewan yang mati ribuan hingga jutaan tahun yang lalu.
Untuk menjadi bahan bakar, minyak harus diekstraksi terlebih dahulu.
Larutan yang telah mengalami proses pemurnian ini disebut minyak
mentah. Untuk mendapatkan minyak mentah harus dilakukan
pengeboran ke dalam tanah. Pengeboran tidak dapat dilakukan begitu
saja di mana pun. Karena tidak semua tempat di bumi mengandung
minyak bumi. Oleh karena itu, pengeboran dilakukan oleh para ahli
Geologis.
Gas bumi merupakan hasil proses alam berupa hidrokarbon
dalam fase gas di bawah tekanan atmosfer berupa fasa gas yang
didapat dari penambangan migas. Berasal dari eksplorasi minyak dan
gas, komponen utama minyak dalah hidrokarbon. Hidrokarbon dengan
adanya senyawa- senyawa organik yang setiap molekulnya hanya
mengandung satu unsur karbon dan hidrogen. Karbon adalah gas tidak
berwarna, tidak berbau, tidak berasa, menyebabkan sesak tetapi tidak
beracun, ditemui di alam dalam kombinasi dengan oksigen.
Pengertian BBM berdasarkan Pasal 1(1) Peraturan BPH migas
NO 6 Tahun 2015 mengenai distribusi BBM yang diperoleh dan/atau
diolah dari minyak mentah. Definisi bahan bakar suatu zat yang dapat
diubah menjadi energi. Umumnya bahan bakar mengandung energi
panas yang dapat dilepas, serta dimanipulasi. Sebagian besar bahan
bakar dimanfaatkan oleh manusia melalui proses pembakaran bahan
bakar (reaksi redoks) untuk melepaskan panas setelah bereaksi dengan
oksigen di udara.

2. Kebijakan Perubahan Publik


Kebijakan perubahan adalah kebijakan yang digunakan
sebagai pengganti perbaikan kebijakan lama. Perubahan kebijakan
adalah dengan tujuan untuk memperbaiki kebijakan yang sudah ada.
Seperti dikutip dalam Aminuddin Bakry 2010 (Hayat 2017), kebijakan
perubahan publik adalah keputusan atau pilihan yang dibuat secara
sadar untuk mengatur pengelolaan sumber daya publik untuk
kepentingan publik dan warga negara.
Di sisi lain, menurut (Suaib 2016), kebijakan transformasi
publik dimaksudkan untuk mengikat massa pada tataran strategis atau
holistik dan untuk mempertahankan atau meningkatkan pelayanan
publik.

3. Faktor Penyebab Kenaikan Harga BBM


Bahan Bakar Minyak (BBM) merupakan bahan bakar yang
berasal dari sumber daya alam minyak dan gas bumi. Bahan bakar
otomotif merupakan bagian penting dari kehidupan sehari-hari
masyarakat. Penyebab lonjakan harga BBM di Indonesia dipicu oleh
kenaikan harga minyak dunia yang mengakibatkan pemerintah tidak
dapat menjual BBM dengan harga yang sama seperti sebelumnya,
karena dapat menyebabkan pengeluaran anggaran negara yang besar.
Menurut (Suryadi 2019), tingginya penawaran dan permintaan
menyebabkan kelangkaan komoditas ketika barang dijual dengan harga
subsidi atau harga pasar sehingga diperlukan adanya kenaikan harga
guna menjaga jumlah BBM tetap stabil.

C. FENOMENA SOSIAL YANG DITEMUKAN


Kenaikan harga Bahan Bakar Mesin (BBM) tentunya akan
berdampak pada masyarakat Indonesia. Dampak yang dirasakan
masyarakat dengan menaikkan harga minyak pemanas (BBM) adalah:
1. Harga barang dan jasa akan naik seiring dengan harga BBM
Ketika harga bahan bakar minyak naik, orang-orang juga
menaikkan harga barang dan jasa seperti: produksi roti dan
kue, harga bahan baku seperti tepung, gula dan minyak akan
terus naik karena kenaikan harga bahan bakar. Hal ini akan
mempengaruhi tingkat inflasi karena harga bahan dan
komoditas lainnya juga akan naik setelah harga BBM naik, dan
kenaikan BBM juga akan menyebabkan penimbunan bahan
pokok, seperti yang terjadi pada kelangkaan minyak di masa
lalu untuk menggandakan keuntungan.
2. Menaikkan tarif
Transportasi merupakan konsumen terbesar bahan bakar
minyak. Ketika harga bahan bakar naik, tarif angkutan juga
akan naik, sehingga kenaikan tarif akan membebani orang dan
membuat aktivitas transportasi menjadi menurun.
3. Kenaikan harga bahan pokok atau kebutuhan pokok
Senbako merupakan kebutuhan dasar masyarakat yang
tidak dapat ditunda. Karena kebutuhan dasar adalah kebutuhan
yang paling diperlukan dan kebutuhan sehari-hari yang paling
penting di pasar.
4. Perlambatan pertumbuhan ekonomi
Harga barang dan jasa naik, namun dampak dari kenaikan
harga BBM mengurangi kemampuan masyarakat untuk
membeli dan menjual, membatasi laju pertumbuhan ekonomi.
Sementara tidak ada kenaikan gaji setelah harga bahan bakar
naik, tetapi harga yang merangkak naik membuat masyarakat
khawatir dan cemas karena gaji dan pengeluaran tidak
seimbang.
5. Peningkatan pengangguran
Dengan naiknya harga komoditas dan turunnya daya beli
masyarakat, begitu banyak modal yang dikeluarkan sehingga
banyak usaha kecil bangkrut, serta tidak dapat menaikkan
harga jualnya. Ditambah karena penjualan yang dihasilkan
kecil, penjual terkadang mengembalikan modalnya sehingga
banyak usaha kecil yang terpaksa gulung tikar. Seperti halnya
rumah makan yang terpaksa tutup karena melonjaknya harga
minyak goreng, tepung terigu, dan ayam, pemilik restoran
menginvestasikan banyak modal, tetapi tidak dapat menaikkan
harga karena takut kehilangan pembeli dan mungkin tidak
mendapat untung sama sekali. Hal seperti itu dapat muncul
dengan naiknya harga BBM, yang juga menaikkan harga
komoditas lain, membuat banyak usaha kecil gulung tikar dan
otomatis meningkatkan pengangguran masyarakat.
Mereka yang berpenghasilan rendah sangat terkena dampak
dan terbebani oleh kenaikan biaya bahan bakar. Selain biaya
bahan bakar dan transportasi, pendapatannya sangat rendah
sehingga mungkin tidak dapat makan selama sehari. Namun,
kenaikan harga BBM tidak hanya akan berdampak pada
masyarakat berpenghasilan rendah, tetapi semua sektor, baik
berpenghasilan tinggi maupun berpenghasilan rendah, yang
semuanya akan terpengaruh oleh kenaikan harga BBM.
6. Inflasi
Harga bahan bakar yang lebih tinggi dapat menyebabkan biaya
produksi barang dan jasa yang lebih tinggi.

D. DAFTAR PUSTAKA
Aslami, Nuri. 2015. “PENGARUH INFLASI DAN KURS TERHADAP
UJRAH DALAM PEMBIAYAAN MUSYARAKAH
MUTANAQISAH PADA PT. BANK MUAMALAT
INDONESIA, TBK CABANG PEMATANGSIANTAR.”
Hariyati, Sinta. 2015. “Persepsi Masyarakat Terhadap Pembangunan
Jembatan Mahkota II Di Kota Samarinda.” Ejournal Ilmu
Pemerintahan 3 (2): 12.
Harununrrasyid, 2013. 2013. “PENGARUH PERUBAHAN HARGA
BAHAN BAKAR MINYAK (BBM) TERHADAP TINGKAT
INFLASI DI INDONESIA” 11 (2): 29–41.
Hayat. 2017. “Manajemen Kebijakan Publik.” Intrans Publishing, no.
September 2017: 121.
https://www.researchgate.net/publication/335788910_Buku_Kebija
kan_Publik.
Herdiansyah, Haris. 2010. “Haris Herdiansyah, 2010,” 36–49.
Ikhsan, M, T Dartanto, and SH Usman. 2005. “Kajian Dampak Kenaikan
Harga BBM 2005 Terhadap Kemiskinan.” Lembaga Penyelidikan
Ekonomi Dan.
http://www.lpem.org/wp-1474content/uploads/2013/09/WP-10.pdf.
Kamal. 2015. “Dampak Kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) Terhadap
Sembilan Bahan Pokok (SEMBAKO) Di Kota Makassar.” Journal
of Geotechnical and Geoenvironmental Engineering ASCE 120
(11): 1–50. https://digilibadmin.unismuh.ac.id/upload/16394-
Full_Text.pdf.
Main, Iona. 2013. “Dampak Pemotongan Subsidi BBM Terhadap
Kemiskikan Di Indonesia.” Paper Knowledge . Toward a Media
History of Documents 7 (2): 107–15.
Maryono, Hamzah, Amiluddin. 2020. “DAMPAK KENAIKAN HARGA
JUAL BBM JENIS SOLAR TERHADAP KONDISI SOSIAL
EKONOMI NELAYAN TANGKAP GALESONG UTARA” 02
(02): 493–96.
Minarsih, Maria Magdalena. 2012. “Dilema Kenaikan BBM.”
Nizar, Muhammad Afdi. 2012. “The Impact of World Oil Prices
Fluctuation on Indonesia’s Economy.” Buletin Ilmiah Litbang
Perdagangan 6 (2): 189–209.
https://ideas.repec.org/p/pra/mprapa/65770.html.
Said, Muhammad. 2015. “Analisis Perubahan Pola Konsumsi Rumah
Tangga : Dampak Perubahan Harga BBM (Studi Kasus Kecamatan
Kemuning Palembang).” Paper Knowledge . Toward a Media
History of Documents 7 (2): 107–15.
Simatupang, Pantjar, and Supena Friyatno. 2016. “Dampak Perubahan
Harga Bahan Bakar Minyak Terhadap Kinerja Sektor Pertanian
(Pendekatan Analisis Input-Ouput).” Jurnal Agro Ekonomi 34 (1):
1. https://doi.org/10.21082/jae.v34n1.2016.1-15.
Suaib, Muhamad Ridha. 2016. “Pengantar Kebijakan Publik.”
Suryadi, Suryadi. 2019. “Dampak Kenaikan Harga Bbm Dan Elastisitas
Konsumsi Bbm Sektor Angkutan Studi Perbandingan Pada
Beberapa Sektor Ekonomi.” Warta Penelitian Perhubungan 27 (2):
95. https://doi.org/10.25104/warlit.v27i2.776.

Anda mungkin juga menyukai