Anda di halaman 1dari 23

TUGAS KELOMPOK

ANALISIS ISU KOTEMPORER

KELOMPOK IV SUB KELOMPOK 2

Disusun Oleh :

1. Ari Iswanto (199311092022031001)


2. Afrini Hafsah Siregar, A.Md.T. (199908102022032001)
3. Hendra Prastowo, A.Md. (199802052022031001)
4. Nur kholilah (200001292022032001)

LATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL

KEMENTERIAN PERTANIAN

TAHUN 2022
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perkembangan global memang tidak dapat kita tebak dengan mudah
diprediksi. Gejolak perubahan dan perkembangan dari era globalisasi,
teknologi, politik, ekonomi, global warming, konflik dan lain sebagainya
sedang berlangsung dimasa dewasa ini. Pengaruh perubahan global
tersebut dapat mengakibatkan, semua negara untuk bergerak
menghadapi tantangan arus perubahan tersebut. Perubahan global
tersebut dapat mengubah tatanan suatu negara untuk beradaptasi
menghadapi masalah, yakni dari pengaruh masuknya kempentingan
negara-negara lainya. Adanya perubahan strategis secara global
menjadi pemicu munculnya suatu gerakan perubahan dan berdampak
pada kebijakan strategis yang dikeluarkan oleh pemerintah.
Kebijakan yang telah dikeluarkan oleh pemerintah untuk mengahadapi
pengaruh internal maupun eksternal sebagai penanganan menghadapi
suatu masalah yang ada. Pengaruh perubahan kebijakan pemerintah
tersebut, juga berdampak, dapat mempengaruhi pola pikir masyarakat
terhadap perkembangan isu politik dan ekonomi negara. Perubahan
kebijakan pemerintah seperti di bidang ekonomi, hukum dan lain
sebagainya.
Salah satu isu perubahan kebijakan ekonomi yang dikeluarkan oleh
pemerintah yakni dinaikanya harga Bahan Bakar Minyak (BBM).
Penyesuaian kebijakan pemerintah tersebut dikarenakan adanya
lonjakan kenaikan harga minyak dunia. “Adanya lonjakan harga minyak
dunia dinilai berpengaruh nyata terhadap kondisi ekonomi di Indonesia”
(Murhadi, 2005: 454). Kenaikan harga BBM akan berdampak pada
berbagai sektor industri dan dapat menyebabkan naiknya biaya
produksi, operasi, dan logistik.
Salah satu dampak kebijakan tersebut yang dikawatirkan oleh
masyarakat adalah naiknya harga kebutuhan bahan – bahan pokok.
Adanya kenaikan harga bahan – bahan pokok tentunya akan
berdampak pada kemampuan daya beli masyarakat, terutama oleh
masyarakat kurang mampu. Sesungguhnya kenaikan harga BBM
membebani kehidupan masyarakat kurang mampu dalam memenuhi
kebutuhan hidup sehari-hari. Menindaklanjuti hal tersebut menjadi
fokus perhatian penulis untuk mendalami permasalahan tersebut lebih
lanjut.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, rumusan masalah yang
dirumuskan adalah sebagai berikut :
1. Apakah kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) berdampak
pada kenaikan harga kebutuhan bahan-bahan pokok?
2. Bagaimana dampak sosial kenaikan harga bahan-bahan pokok
terhadap masyarakat?

C. Manfaat dan Tujuan


Berdasarkan latar belakang diatas, manfaat penulisan makalah adalah
sebagai berikut :
1. Memahami isu terkini permasalahan kenaikan harga BBM;
2. Perkembangan harga kebutuhan pokok pasca kenaikan harga
BBM;
3. Mengetahui dampak keniaikan harga BBM terhadap kehidupan
sosial masyarakat.

Adapun tujuan penulisan makalah ini yang diharapkan dapat tercapai


oleh penulis, adalah sebagai berikut :

1. Sebagai masukan bagi Peserta Latsar CPNS agar menyikapi


peramsalahan kenaikan harga BBM;
2. Sebagai masukan bagi Peserta Latsar CPNS dalam menyikapi
permasalahan kenaikan harga kebutuhan pokok yang terjadi di
Indonesia.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Identifikasi dan Deskripsi ISU

Pokok permasalahan isu yang berkembang berdasarkan hasil pengamatan


dari fakta yang terjadi pada saat ini, yaitu diantaranya sebagai berikut:

1. Kenaikan tarif harga Bahan Bakar Minyak (BBM) oleh Pemerintah


Indonesia.
PT. Pertamina (Persero) resmi menaikkan harga Bahan Bakar Minyak
(BBM) bersubsidi yaitu Pertalite dan Solar per 3 September 2022.
Selain itu, harga BBM Pertamax nonsubsidi juga resmi naik.
Pengumuman kenaikan harga BBM ini disampaikan langsung oleh
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif saat
konferensi pers di Istana Negara. Dengan kenaikan harga BBM per 3
September lalu, inflasi kelompok harga bergejolak kembali menjadi
ancaman. Terlebih, komoditas pangan global juga masih tinggi.
Kenaikan harga BBM tersebut terjadi karena dikarenakan beberapa
hal, antara lain:
a. ICP (Indonesia Crude Price) masih tergolong tinggi,
b. Kondisi negara penghasil minyak seperti Arab Saudi, Iraq, Kuwait,
Uni Emirat Arab, dan Qatar. juga cenderung mempunyai tensi
geopolitik yang cukup tinggi. Hal ini tak urung membuat pasar
khawatir jika suplai minyak akan berkurang dan berdampak pada
harga minyak secara global yang akan cenderung meningkat.
c. Bengkaknya Anggaran Subsidi

2. Keluhan masyrakat terhadap fluktuasi kebutuhan bahan – bahan


pokok dan energi di Indonesia.
Fluktuasi harga barang kebutuhan pokok dan energi berdampak pada
tingkat daya beli masyarakat sehingga berpengaruh ke pihak – pihak
terkait. Menurut Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Margo Yuwono
mencatat, terdapat tiga fenomena global yang mengakibatkan harga
komoditas pangan dan energi melonjak tajam diantaranya yaitu :
a. Pertama, adanya perubahan iklim yang mempengaruhi produksi
pangan secara global. Iklim sangat besar pengaruhnya terhadap
hasil produksi. Di saat iklim tidak dapat diprediksi maka berakibat
pada anjloknya hasil produksi. Musim hujan ataupun musim
kemarau yang berkepanjangan dapat menyebabkan gagal panen.
Pada akhirnya ketersediaan bahan pokok di pasaran akan
berkurang atau langka yang menyebabkan harga bahan pokok
tersebut menjadi tinggi.
b. Kedua, pandemic Covid-19 mempengaruhi supply chain (tidak
lancarnya distribusi) yang mencukupi tidak akan mampu menahan
laju kenaikan harga bahan pokok jika distribusinya tidak lancer.
Akibatnya, pasokan terhambat dan terjadi kelangkaan bahan pokok
di pasaran yang menyebabkan harga melonjak tinggi. Selain proses
distribusi yang tidak lancar, kenaikan biaya distribusi juga
berpengaruh pada meningkatnya harga bahan pokok.
c. Ketiga, perang Rusia dan Ukraina yang semakin memperburuk
kondisi kelangkaan pangan dan energi.

3. Salah sasaran dalam penggunaan BBM bersubsidi di Indonesia.


Seperti yang diketahui supplier BBM terbesar di Indonesia merupakan
perusahan milik negara yakni PT. Pertamina (Persero). PT. Pertamina
(Persero) memiliki jenis – jenis bahan bakar subsidi dan non subsidi.
Jenis BBM yang disediakan oleh PT. Pertamina (Persero) diantaranya
Petralite, Pertamax, Pertmax Turbo, Dexlite, dan Pertamina Dex. Dari
berbagai macam jenis tersebut pemerintah melalui PT. Pertamina
(Persero) telah menyediakan BBM bersubsidi untuk masyarakat kurang
mampu.
Menurut Ekonom senior dari Universitas Indonesia Faisal Basri,
mengatakan penyebab kuota BBM subsidi selalu cepat habis dari tahun
ke tahun, karena harga jual eceran BBM bersubsidi yang disalurkan PT
Pertamina (Persero), seperti Pertalite dan Solar, selalu berada di
bawah harga yang terbentuk akibat mekanisme pasar. Karena itu,
siapapun ingin mengonsumsi BBM bersubsidi, termasuk golongan
mampu. kondisi ini pada akhirnya menyebabkan penyaluran BBM
bersubsidi dari dulu hingga saat ini tidak pernah tepat sasaran. Sebab,
faktor pengendaliannya diserahkan pada mekanisme kuota.
Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan
penyaluran subsidi bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi selama ini
tidak tepat sasaran. Untuk BBM jenis solar saja 89% dinikmati dunia
usaha, dan hanya 11% dinikmati kalangan rumah tangga. Namun pada
kenyataannya, dari yang dinikmati rumah tangga itu ternyata 95%
dinikmati rumah tangga mampu dan hanya 5% yang dinikmati rumah
tangga miskin seperti petani dan nelayan.

4. Kekhawatiran masyarakat dengan kenaikan harga bahan - bahan


pokok yang disebabkan harga BBM naik di Indonesia.
Kenaikan harga BBM per 3 September 2022 lalu, menyebabkan
kekawatiran di kalangan masyarakat yang bakal berdampak pada
kenaikan harga kebutuhan bahan - bahan pokok. Menurut sumber
dikutip dari Litbang Kompas mengatakan, sebanyak 63,4% khawatir
harga kebutuhan pokok naik imbas dari kenaikan harga BBM. Dikutip
dari sumber yang sama, terdapat responden lain mengatakan
sebanyak 22,5% akan sangat berhemat dan 37,3% bakal berhemat.
Berdasarkan hal tersebut dapat terlihat dari hasil survey yang telah
dilakukan oleh Lembaga terkait, kenaikan harga BBM dapat
menyebabkan tingkatan untuk konsumsi daya beli masyarakat
menurun. Dengan daya beli masyarakat yang menurun dapat
menyebabkan pertumbuhan ekonomi di Indonesia juga menurun.
B. ANALISIS ISU KOTEMPORER
1. Analisis Isu Teknik APKL
Berdasarkan pemahaman berbagai isu – isu tersebut diatas, maka
selanjutnya perlu dilakukan analisis untuk memahami masalah tersebut
dan mencari pemecahan masalah isu – isu yang berkembang.
Melakukan analisis isu tersebut dengan teknik - teknik menggunakan alat
bantu penetapan kriteria isu. Alat bantu tersebut menggunakan Teknik
tapisan diantaranya yaitu :
a) Aktual artinya isu tersebut benar-benar terjadi dan sedang hangat
dibicarakan dalam masyarakat.
b) Problematik artinya Isu tersebut menyangkut hajat hidup orang
banyak.
c) Kekhalayakan artinya Isu tersebut memiliki dimensi masalah yang
kompleks, sehingga perlu dicarikan segera solusinya secara
komperehensif.
d) Kelayakan artinya Isu tersebut masuk akal, realistis, relevan, dan
dapat dimunculkan inisiatif pemecahan masalahnya.

.
Berikut Ini Konsep Teknis Penetapan Kriterian Isu – Isu Kotemporer

Kedudukan dan Peran


No. ISU A P K L Keterangan
PNS
Kenaikan tarif harga Bahan
1. Bakar Minyak (BBM) oleh √ √ √ √ Diterima Pelayanan Publik
Pemerintah Indonesia
Keluhan masyrakat terhadap
2. fluktuasi kebutuhan bahan – √ √ √ x Ditolak Pelayanan Publik
bahan pokok di Indonesia
Salah sasaran dalam
3. penggunaan BBM bersubsidi di √ √ √ √ Diterima Pelayanan Publik
Indonesia
Kekhawatiran masyarakat
dengan kenaikan harga bahan -
4. √ √ √ √ Diterima Pelayanan Publik
bahan pokok yang disebabkan
harga BBM naik di Indonesia
Tabel 1. Identifikasi isu dengan metode APKL
Keterangan :
A = Aktual artinya isu tersebut benar-benar terjadi dan sedang hangat dibicarakan dalam masyarakat.
P = Problematik artinya Isu tersebut menyangkut hajat hidup orang banyak.
K = Kekhalayakan artinya Isu tersebut memiliki dimensi masalah yang kompleks, sehingga perlu dicarikan segera solusinya
secara komperehensif.
L = Kelayakan artinya Isu tersebut masuk akal, realistis, relevan, dan dapat dimunculkan inisiatif pemecahan masalahnya.
2. Analisis Isu Teknik Urgency, Seriousness, Growth (USG)
Analisis menggunakan metode APKL terhadap masalah tersebut,
terdapat tiga isu besar yang perlu dicari prioritas serta pemecahan
masalahnya. Ketiga Isu tersebut yang telah di pilah berdasarkan
rentang penilaian. Berdasarkan hal tersebut perlu ditelaah Kembali
mencari skala prioritas yang lebih tinggi untuk dicari pemecahan
masalahnya. Metode analisis lainya menggunakan teknik USG.
Menggunakan teknik tersebut dapat diketahui prioritas isu yang lebih
mendesak untuk dicari jalan keluarnya.
diantaranya sebagai berikut :
a) Urgency, seberapa mendesak suatu isu harus dibahas,
dianalisis dan ditindaklanjuti.
b) Seriousness, seberapa serius suatu isu harus dibahas dikaitkan
dengan akibat yang akan ditimbulkan
c) Growth, seberapa besar kemungkinan memburuknya isu
tersebut jika tidak ditangani segera

Berikut Ini Konsep Teknis Penetapan Prioritas Menggunakan USG


No. ISU U S G Total Prioritas
Kenaikan tarif harga Bahan
1. Bakar Minyak (BBM) oleh 5 5 4 14 II
Pemerintah Indonesia
Salah sasaran dalam
2. penggunaan BBM bersubsidi di 5 4 4 13 III
Indonesia
Kekhawatiran masyarakat
dengan kenaikan harga bahan
3. - bahan pokok yang 5 5 5 15 I
disebabkan harga BBM naik di
Indonesia

Tabel 2. Penilaian Prioritas Isu dengan Metode USG

Keterangan :
Skor 5 = sangat USG
Skor 4 = USG
Skor 3 = cukup USG
Skor 2 = kurang USG
Skor 1 = tidak USG
Berdasarkan analisis isu menggunakan metode USG pada tabel 2
dapat disimpulkan bahwa isu nomor 3 “Kekhawatiran masyarakat
dengan kenaikan harga bahan - bahan pokok yang disebabkan harga
BBM naik di Indonesia” mendapatkan jumlah terbesar sehingga
menjadi prioritas utama untuk dipecahkan. Hal ini dapat dilihat dari skor
U sebanyak 5 (sangat urgency), karena isu ini mempengaruhi keadaan
ekonomi masyarakat.

C. DAMPAK APABILA ISU TIDAK DISELESAIKAN


Menindaklanjuti hasil analisa menggunakan metode teknik tapisan yang
didapatkan adalah Kekhawatiran masyarakat dengan kenaikan harga
bahan - bahan pokok yang disebabkan harga BBM naik di Indonesia. Isu
kotemporer tersebut bila tidak diselesaikan permasalahanya dapat
mengakibatkan sebagai berikut :
1. Kenaikan harga bahan bakar minyak akan membuat 40% kelompok
masyarakat yang kurang mampu akan mengalami penurunan daya beli
hingga Rp 8,1 triliun.
2. Timbulnya penurunan daya beli dalam jangka pendek karena income
effect (dampak pendapatan) yang secara riil mengalami penurunan,
meskipun bebannya akan berbeda menurut kelas pendapatan rumah
tangga. Khususnya kelompok rumah tangga terbawah / miskin yang
tidak memiliki ruang yang cukup untuk menghadapi masalah cashflow
jangka pendek.
3. Adanya aksi demo dari kelompok masyarakat terhadap kenaikan harga
bahan bakar minyak.
4. Kenaikan harga barang dan jasa. Tentunya dengan naiknya harga
BBM sangat berpengaruh dengan tarif angkutan umum, dimana para
operator pasti akan menyesuaikan kenaikan harga BBM dengan tarif,
karena sudah pasti para regulator tidak mau rugi.
5. Pada aspek sosial masyarakat adalah mendorong peningkatan angka
pengangguran. Pasalnya, BBM merupakan bahan dasar operasional
perusahaan, dengan adanya kenaikan harga maka akan membebani
biaya produksi. Untuk pertimbangan efisiensi produksi, maka pilihan
yang harus diambil perusahaan adalah menghentikan proses
oerekrutan karyawan baru hingga terpaksa pemutusan hubungan kerja
(PHK). Sehingga berpotensi meningkatkan angka pengangguran.
6. Meningkatnya angka pengangguran, maka akan berujung pada
peningkatan juga tingkat kemiskinan di Indonesia, data BPS per Maret
2022 menunjukkan garis kemiskinan mengalami kenaikan 3,975%
dibandingkan September 2021 atau menjadi sekitar Rp 505.469.
7. Kenaikan biaya produksi di sektor industry.
8. Mendorong timbulnya permintaan akan kebijakan kompensasi, seperti
BLT (Bantuan Langsung Tunai) maupun BSU (Bantuan Subsidi Upah)
sebagai bentuk kompensasi atas kenaikan harga BBM.
9. Berpotensi beralihnya pengguna konsumsi BBM Pertamax ke Pertalite.
10. Kenaikan harga bahan bakar minyak cenderung berpengaruh pada
tingkat inflasi.
11. Selain berpotensi terjadi perlaihan konsumsi BBM Pertamax ke
Pertalite, Maximilianus Nico Demus, Associate Director of Research
and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan kenaikan
harga BBM Pertamax dapat meningkatkan inflasi (Media Indonesia).
Mulai dari pajak pertambahan nilai (PPN) yang naik jadi 11%,
penyesuaian harga BBM, hingga rencana pemberlakuan pajak karbon
oleh pemerintah.
12. Kenaikan beberapa harga barang impor, khsusnya bahan bakar dan
pangan berpotensi mendorong inflasi cukup tinggi tahun ini. Beberapa
komoditas pangan, khususnya gandum dan jagung juga akan
mengerek inflasi. Kelompok masyarakat miskin dan hampir miskin
paling terdampak dari kenaikan ini. Dampak inflasi tersebut akan
sangat berpengaruh pada rumah tangga miskin, mengingat sekitar
60% dari total pengeluaran mereka digunakan untuk membeli
makanan.
D. GAGASAN PEMECAH ISU
Berdasarkan dari beragam isu tersebut,
Beberapa solusi yang bisa dipertimbangkan dalam kenaikan BBM ini :
1. Kenaikan harga BBM memang selayaknya harus dilakukan, akan tetapi
pemerintah perlu menentukan tingkat kenaikan harga tersebut secara
layak dan cermat mengingat daya beli rakyat Indonesia umumnya yang
belum tinggi. Selain itu perlu dicermati pula dalam hal waktu atau timing
yang tepat untuk melakukan kenaikan harga BBM tersebut secara
bertahap.
2. Untuk mengoptimalkan pendayagunaan dan pengolahan minyak dalam
negeri, tentunya dibutuhkan keunggulan teknologi produksi dan operasi,
manajemen yang profesional, dan didukung oleh ketersediaan
sumberdaya manusia yang amanah.
3. Kenaikan harga BBM tentunya akan diikuti oleh kenaikan harga barang-
barang, oleh karena itu perlu adanya pengawasan dari segenap pejabat
pemerintah di seluruh Indonesia untuk ikut turun ke lapangan,
mengawasi dan memastikan bahwa kenaikan harga sembako, BBM dan
barangbarang yang menjadi kebutuhan sehari-hari masyarakat tetap
wajar dan terkendali.
4. Bagi masyarakat, adanya kenaikan harga BBM harus disikapi secara arif
sabar, dan jernih. Tidak ada suatu masalah yang dapat diselesaikan
secara baik hanya dengan emosional. Pola hidup sederhana, hemat, dan
mampu memilih prioritas untuk dipenuhi secara baik merupakan wujud
syukur kita kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
karunia-Nya kepada kita semua sebagai khalifah di muka bumi ini.
Bersyukur sembari berusaha guna menghasilkan sesuatu yang terbaik
harus terus dilakukan untuk mendapatkan kebahagiaan dunia dan di
akherat kelak.
5. Meningkatkan kualitas maupun kuantitas layanan transportasi publik dan
mematok harga yang tidak terlalu mahal
6. Melakukan intervensi agar tarif angkutan darat, laut, dan udara tetap
terjangkau oleh masyarakat.
7. Dalam jangka panjang, kenaikan harga BBM bisa merangsang inovasi
dan memaksa transisisi untuk beralih pada energi alternatif yang lebih
murah
8. Pemerintah bisa menjaga daya beli masyarakat, misalnya dengan
memberikan bantuan di sektor kesehatan, pendidikan, serta mendorong
penciptaan lapangan kerja baru.
9. kebijakan Pemerintah tentang BBM bersubsidi diprioritaskan untuk
kalangan tertentu saja. Seperti angkutan umum atau motor roda dua
berkapasitas mesin rendah. Dalam menjaga stabilitas harga BBM,
diperlukan berbagai formulasi strategi kebijakan yang bisa diambil oleh
pemerintah. Untuk mengatasi tantangan tersebut, pemerintah
diharapkan melanjutkan kebijakan transformasi secara bertahap.
BAB III

PENUTUP

Berdasarkan pembahasan diatas, maka penulis menyimpulkan beberapa hal


sebagai berikut :

1. Berdasarkan analisis pemilihan isu dan prioritas isu yang dilakukan,


diperoleh isu kekhawatiran masyarakat dengan kenaikan harga bahan
- bahan pokok yang disebabkan harga BBM naik di Indonesia.
2. Proses penetapan isu menggunakan 2 (dua) metode yaitu APKL
(Aktual, Problematik, Kekhalayakan dan Layak) dan metode USG
(Urgency, Seriousness, dan Growth)
3. Penyebab terjadinya isu tersebut adalah kenaikan harga bahan bakar
minyak (BBM) di Indonesia sehingga terjadinya penurunan tingkatan
untuk konsumsi daya beli masyarakat. Dengan daya beli masyarakat
yang menurun dapat menyebabkan pertumbuhan ekonomi Indonesia
juga menurun.
4. Dampak yang terjadi apabila isu tersebut tidak segera diselesaikan
adalah timbulnya daya beli dalam jangka waktu pendek income effect
(dampak pendapatan) yang secara riil mengalami penurunan,
meningkatnya angka pengangguran yang akan menyebabkan
peningkatan angka kemiskinan.
5. Rekomendasi solusi yang dapat ditawarkan dari pemerintah adalah
dengan meningkatkan bantuan sosial baik seperti BLT (Bantuan
Langsung Tunai) maupun BSU (Bantuan Subsidi Upah) dan
mengeluarkan regulasi pembatasan pengisian BBM yang ketat.
DAFTAR PUSTAKA

Muhardi. (2005). “Kenaikan Harga Bahan Bakar Minyak (BBM) dan


Implikasinya Terhadap Makro Ekonomi Indonesia”. Bandung : Universitas
Islam Bandung.

Suryanto, Adi. (2019). “Modul Pelatihan Dasar CPNS Analisis Isu


Kotemporer”. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara.

Restu Mangeswuri, Dewi. (2022). “Kenaikan Harga Bahan Bakar Minyak


Pertamax Dan Strategi Kebikakanya”. Jakarta : Pusat Penelitian Badan
Keahlian DPR RI.

Sumber Berita

Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi.


(2022). “Hadapi Dampak Kenaikan Harga BBM Bersubsidi, Menkeu : Jumlah
Kompensasi Jauh Lebih Besar dari Estimasi Beban Masyarakat Kurang
Mampu”. Diakses pada 13 September 2022, dari
https://menpan.go.id/site/berita-terkini/berita-daerah/hadapi-dampak-
kenaikan-harga-bbm-bersubsidi-menkeu-jumlah-kompensasi-jauh-lebih-
besar-dari-estimasi-beban-masyarakat-kurang-mampu.

BBC News Indonesia. (2022). “Pemerintah Naikkan Harga BBM Subsidi”.


Diakses pada 13 September 2022, dari
https://www.bbc.com/indonesia/articles/cmjdd4gjddzo.

Universitas Muhammadiyah Surabaya. (2022). “BBM Naik, Pakar Ekonomi


UM Surabaya: Ini Dampaknya bagi Masyarakat Menengah ke Bawah”.
Diakses pada 13 September 2022, dari https://www.um-
surabaya.ac.id/homepage/news_article?slug=bbm-naik-pakar-ekonomi-um-
surabaya-ini-dampaknya-bagi-masyarakat-menengah-ke-bawah.

CNN Indonesia, (2022). “4 Faktor yang Bikin Harga BBM Naik”. Diakses pada
13 September 2022, dari
https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20220824130249-85-838499/4-
faktor-yang-bikin-harga-bbm-naik
CNBC Indonesia. (2022). “Kenapa Harga BBM Naik Saat Harga Minyak Turun
Bu Sri Mulyani?”. Diakses pada 13 September 2022, dari
https://www.cnbcindonesia.com/news/20220904070024-4-369097/kenapa-
harga-bbm-naik-saat-harga-minyak-turun-bu-sri-mulyani

Tempo Media. (2022). “Inilah 3 Penyebab Kenaikan Harga BBM dalam Waktu
Dekat”. Diakses pada 13 September 2022, dari
https://bisnis.tempo.co/read/1625237/inilah-3-penyebab-kenaikan-harga-
bbm-dalam-waktu-dekat
Analisis Isu Kotemporer Angkatan IX
Kelompok 4 Sub Kelompok 2

http://www.free-powerpoint-templates-design.com
Latar Belakang
Gejolak perubahan dan perkembangan dari era globalisasi, teknologi, politik,
ekonomi, global warming, konflik dan lain sebagainya sedang berlangsung dimasa
dewasa ini. Pengaruh perubahan global tersebut dapat mengakibatkan, semua
negara untuk bergerak menghadapi tantangan arus perubahan tersebut.
Identifikasi & Deskripsi Isu

1 Kenaikan tarif harga Bahan Bakar Minyak


(BBM) oleh Pemerintah Indonesia

Keluhan masyrakat terhadap fluktuasi


kebutuhan bahan – bahan pokok dan energi di
Indonesia
2
3 Salah sasaran dalam penggunaan BBM
bersubsidi di Indonesia
Kekhawatiran masyarakat dengan kenaikan
harga bahan - bahan pokok yang disebabkan
harga BBM naik di Indonesia 4
6
Analisis dengan Metode APKL
Kedudukan dan
No. ISU A P K L Keterangan
Peran PNS

Kenaikan tarif harga Bahan


Bakar Minyak (BBM) oleh
1. √ √ √ √ Diterima Pelayanan Publik
Pemerintah Indonesia

Keluhan masyrakat terhadap


fluktuasi kebutuhan bahan –
2. √ √ √ x Ditolak Pelayanan Publik
bahan pokok di Indonesia

Salah sasaran dalam


penggunaan BBM bersubsidi di
3. √ √ √ √ Diterima Pelayanan Publik
Indonesia

Kekhawatiran masyarakat
dengan kenaikan harga bahan -
4. bahan pokok yang disebabkan √ √ √ √ Diterima Pelayanan Publik
harga BBM naik di Indonesia
Analisis dengan Metode USG
No. ISU U S G Total Prioritas

Kenaikan tarif harga Bahan Bakar Minyak (BBM) oleh


1. Pemerintah Indonesia 5 5 4 14 II

Salah sasaran dalam penggunaan BBM bersubsidi di


2. Indonesia 5 4 4 13 III

Kekhawatiran masyarakat dengan kenaikan harga bahan


- bahan pokok yang disebabkan harga BBM naik di
3. 5 5 5 15 I
Indonesia
Dampak & Gagasan
Kenaikan harga BBM tersebut Penurunan daya beli Masyarakat
secara bertahap

Mengoptimalkan keunggulan
teknologi produksi dan operasi
Kenaikan harga barang dan jasa

Gagasan
Mengawasi dan memastikan bahwa
Dampak
kenaikan harga sembako

Peningkatan angka pengangguran

Kenaikan beberapa harga barang


impor
Meningkatkan kualitas layanan
transportasi publik
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai