Disusun Oleh:
KEMENTERIAN PERTANIAN
BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN
PUSAT PELATIHAN MANAJEMEN DAN KEPEMIMPINAN PERTANIAN
2022
LEMBAR PERSETUJUAN
RANCANGAN AKTUALISASI DAN HABITUASI
NILAI - NILAI DASAR, KEDUDUKAN, DAN PERAN ASN
MENUJU SMART GOVERNANCE
MENTOR PEMBIMBING/COACH
PENGUJI
i
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Tuhan yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang,
Saya panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah, dan nikmat-Nya kepada kita semua. Saya sangat bersyukur masih
diberikan kesempatan untuk dapat menyelesaikan Laporan Rancangan Aktualisasi
dan Habituasi tentang “Membantu melakukan pelaksanaan pelatihan kegiatan
bimbingan teknis aplikasi srikandi”.
Laporan aksi perubahan ini dibuat untuk tujuan memenuhi salah satu syarat dalam
menyelesaikan Latihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Gelombang VI
Angkatan IX Tahun 2022 Lingkup Kementerian Pertanian di Pusat Pelatihan
Manajemen dan Kepemimpinan Pelatihan Ciawi-Bogor. Pada kesempatan ini
penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah
mendukung dan memberikan arahan dalam penyusunan laporan aktualisasi ini,
khususnya kepada yang saya hormati :
1. Bapak Hasrul, S.P., M.P., selaku Kepala Balai Besar Karantina Pertanian
Tanjung Priok yang telah memberikan izin kepada penulis untuk mengikuti
pelaksanaan Latihan dasar CPNS Kementerian Pertanian;
2. Ibu Sofia Asmeri Sinaga, S.E., M.M., selaku mentor yang memberikan
bimbingan dan saran dalam penyusunan rancangan aktualisasi ini;
3. Nasrullah Djamaludin, S.H., M.Pd., selaku choach yang memberikan
bimbingan dalam penyusunan rancangan aktualisasi ini;
4. Bapak Tata Sukmara, S.Sos, M.Pd., selaku penguji yang telah memberikan
saran dan masukan dalam kegiatan aktualisasi ini;
5. Ibu Dewi Widiyati Herliyani, S.Sos., selaku Arsiparis yang telah memberikan
bimbingan dan saran dalam kegiatan kearsipan;
6. Rekan-rekan peserta Latsar CPNS Kementerian Pertanian Golongan II
Tahun 2022.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
iii
B. Tugas Fungsi Peserta.............................................................................. 15
C. Role Model .............................................................................................. 16
BAB III TINJAUAN LITERATUR ....................................................................... 16
A. Nilai – Nilai Dasar ASN BerAKHLAK ....................................................... 16
B. Kedudukan dan Peran ASN Mendukung Smart Governance .................. 22
BAB IV RANCANGAN AKTUALISASI DAN HABITUASI................................. 24
A. Identifikasi dan Deskripsi Isu ................................................................... 24
B. Analisis Isu .............................................................................................. 27
C. Analisis Penyebab Isu ............................................................................. 31
D. Dampak Bila Isu Tidak Diselesaikan…………………………………………33
E. Gagasan Pemecahan Isu ........................................................................ 34
F. Rancangan Aktualisasi dan Habituasi ..................................................... 36
G. Jadwal Rancangan Aktualisasi Isu .......................................................... 48
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 49
LAMPIRAN ........................................................................................................ 51
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ............................................................................... 62
iv
DAFTAR GAMBAR
v
DAFTAR TABEL
vi
DAFTAR LAMPIRAN
vii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Gerakan Reformasi Birokrasi untuk menghadapi permasalahan di
roda pemerintahan yaitu salah satunya dalam pengelolaan produktifitas
sumber daya manusia Aparatur Sipil Negara (ASN). Gerakan Reformasi
Birokrasi merupakan respon atas masalah rendahnya kapasitas dan
kemampuan sumber daya manusia ASN dalam meghadapi perubahan
lingkungan strategis. Menghadapi masalah tersebut, pemerintah telah
mengesahkan Peraturan Presiden (PERPRES) Nomor 81 Tahun 2010
tentang Grand Design Reformasi Birokrasi 2010 – 2025. Grand design
Reformasi Birokrasi tersebut bertujuan untuk menjadi acuan bagi Kementrian
/Lembaga /Pemerintah Daerah dalam melakukan reformasi birokrasi dalam
rangka mewujudkan tata Kelola pemerintah yang baik. Terbitnya PERPRES
tersebut, memiliki tujuan untuk mendorong kesadaran bahwa ASN
merupakan kunci utama dalam penggerak berjalanya roda birokrasi
pemerintahan. Serta ASN dituntut untuk dapat menjadi agen perubahan bagi
pengembangan kempentingan nasional. Reformasi Birokrasi harus dapat
memwujudkan ASN yang professional, cepat, akurat, bersih dari Korupsi,
Kolusi, Nepotisme (KKN). Gerakan Reformasi Birokrasi tersebut, dapat
mendukung dan mempercepat pencapaian sasaran pembangunan nasional
demi mencapai world class government.
Perancangan gerakan Reformasi Birokrasi oleh pemerintah adalah
awal dimulainya era baru serta perubahan besar bagi sumber daya manusia
ASN. Bahwa untuk mewujudkan ASN sebagai bagian dari Reformasi
Birokrasi, Pemerintah telah mengeluarkan Undang – Undang Nomor 5 Tahun
2014 tentang Aparatur Sipil Negara. Berdasarkan regulasi tersebut ASN
sebagai profesi dituntut memiliki kewajiban mengelola dan mengembangkan
dirinya dan wajib mempertanggungjawabkan kinerjanya.
Pengembangan sumber daya manusia ASN, dengan mengadakan
pelatihan – pelatihan dan lain sebagainya, dalam rangka meningkatkan
produktifitas, kapasitas dan kemampuan, serta untuk meningkatkan
1
kompetensi sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya. Peningkatan
kompetensi ASN dengan pelatihan – pelatihan dasar mulai ditanamkan
dalam diri ASN sejak awal pertama menjadi Calon Pegawai Negeri Sipil
(CPNS). Pelatihan dasar merupakan modal awal untuk menanamkan
pembentukan karakter dan pengembangan kompetensi sesuai bidang tugas
serta demi tercapainya reformasi birokrasi. Pelatihan Dasar terhadap CPNS,
telah diatur didalam Peraturan Lembaga Administrasi Negara (LAN) Nomor
10 Tahun 2021 tentang pelatihan dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Regulasi
tentang pelatihan dasar CPNS yang dikembangkan merupakan kompetensi
pembentukan karakter PNS professional sesuai bidang tugas. Kompetensi
yang dimaksud regulasi tersebut diantaranya yaitu sikap perilaku bela
negara, mengaktualisasikan nilai – nilai dasar PNS, peran PNS mendukung
terwujudnya smart governance, penguasaan kompetensi teknis sesuai
dengan bidang tugas.
Pengembangan kompetensi ASN untuk mendukung terwujudnya
Reformasi Birokrasi, dihadapkan dengan tantangan permasalahan
perubahan lingkungan strategis serta isu - isu kotemporer. Isu – isu
kotemporer tersebut dapat memicu perubahan di lingkungan strategis
birokrasi pemerintah dan berdampak pada produktifitas dan kapabilitas
kinerja pemerintahan. Menindaklanjuti hal tersebut, Reformasi Birokrasi
sebagai upaya penguatan budaya kerja untuk mentransformasi pengelolaan
ASN menuju world class government. Upaya gerakan tersebut diperlukan
wujud keseragaman nilai – nilai dasar ASN. Sehubungan dengan hal
tersebut telah diatur regulasi mengenai keseragaman nilai – nilai core values
ASN, dimuat didalam Surat Edaran Menteri Pendayagunaan Aparatur
Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 20 Tahun 2021 tentang
Implementasi Core Values dan Employer Branding Aparatur Sipil Negara.
Nilai – nilai core values ASN yang telah diatur didalam regulasi tersebut
adalah BerAKHLAK. Core values ASN BerAKHLAK diantaranya yaitu
Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif,
Kolaboratif.
Upaya dalam rangka mewujudkan strategi transformasi pengelolaan
ASN dengan mengimplementasikan core values serta employer branding
ASN. Dalam rangka mewujudkan hal tersebut, Instansi pemerintah dengan
2
mengadakan pelatihan dasar terhadap CPNS, CPNS agar dapat
menginternalisasikan dan mengimplementasikan core values ASN
BerAKHLAK. Agar nantinya ASN dapat menghadapi perubahan lingkungan
strategis serta dapat menganalisa isu – isu kotemporer dengan
mengaktualisasikan, menginternalisasikan dan mengimplementasikan
dengan nilai – nilai dasar ASN.
Menindaklanjuti hal tersebut, CPNS dapat mengaktualisasikan,
menginternalisasikan dan mengimplementasikan dengan nilai – nilai dasar
core values ASN BerAKHLAK dengan membuat Rancangan Aktualisasi.
Melalui Rancangan Aktualisasi tersebut, CPNS dapat mengidentifikasi isu –
isu strategis sesuai dengan tugas pokok dan fungsi pada institusi, serta dapat
merumuskan gagasan secara realistis terhadap pemecahan permasalahan
isu – isu.
B. Tujuan
Berdasarkan latar belakang diatas, tujuan dari penyusunan Rancangan
Aktualisasi untuk menerapkan nilai – nilai dasar core values ASN
BerAKHLAK serta kedudukan serta peran ASN dalam melaksanakan tugas
pokok dan tugas fungsi jabatanya sebagai pelaksana kebijakan, pelayanan
publik dan perekat pemersatu bangsa. Berdasarkan peraturan Lembaga
Administrasi negara Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2021 tentang
Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil, bertujuan untuk
mengembangkan kompetensi CPNS yang diharapkan mampu diantaranya
sebagai berikut :
1. Menunjukan sikap perilaku bela negara;
2. Mengaktualisasikan nilai-nilai dasar PNS BerAKHLAK dalam
pelaksanaan tugas jabatannya;
3. Mengaktualisasikan kedudukan dan peran PNS dalam kerangka Negara
Kesatuan Republik Indonesia;
4. Menunjukan penguasaan kompetensi teknis yang dibutuhkan sesuai
bidang tugas.
3
C. Manfaat
Berdasarkan latar belakang diatas, manfaat dari penyusunan Rancangan
Aktualisasi nilai – nilai dasar core values ASN BerAKHLAK serta kedudukan
serta peran ASN adalah sebagai berikut :
1. Manfaat bagi CPNS
Rancangan Aktualisasi tersebut merupakan sarana untuk peserta Latsar
CPNS dalam mengaktualisasikan nilai – nilai dasar core values ASN
BerAKHLAK dalam melaksanakan tugas pokok dan tugas fungsi di
organisasi.
2. Manfaat bagi Institusi
Rancangan tersebut bermanfaat untuk memberikan gagasan atau
pendapat tentang pemecahan isu strategis pada Unit Pelaksana Teknis
Balai Besar Karantina Pertanian Tanjung Priok;
D. Ruang Lingkup
Berdasarkan latar belakang diatas, ruang lingkup dari penyusunan
Rancangan Aktualisasi berjudul “Membantu melakukan pelaksanaan
pelatihan kegiatan bimbingan teknis Aplikasi SRIKANDI di Balai Besar
Karantina Pertanian Tanjung Priok”, adalah sebagai berikut :
1. Ruang lingkup waktu aktualisasi rancangan ini dimulai dari tanggal 11
Oktober 2022 sampai dengan 07 November 2022 selama 20 hari kerja,
yang bertempat di lingkup Balai Besar Karantina Pertanian Tanjung Priok.
2. Mengidentifikasi isu dan gagasan alternatif pemecahan isu didapat yang
berkembang di satuan kerja, sesuai dengan tugas pokok dan tugas fungsi
sebagai Calon Arsiparis Terampil.
3. Kegiatan yang dilaksanakan selama masa aktualisasi dan habituasi
sesuai dengan gagasan alternatif penyesuaian isu yaitu “Membantu
melakukan pelaksanaan pelatihan kegiatan bimbingan teknis Aplikasi
SRIKANDI terhadap pegawai”
4. Berdasarkan gagasan pemecahan masalah isu, kegiatan yang akan
dilakukan selama masa aktualisasi dan habituasi adalah sebagai berikut :
a) Melakukan konsultasi bersama dengan pimpinan Kepala Bagian
Umum untuk membahas terkait dengan rencana acara Sosialisasi
Aplikasi SRIKANDI;
4
b) Melakukan koordinasi dengan bidang unit kerja untuk menentukan
pejabat dan pegawai yang akan menjadi peserta mengikuti pelatihan
SRIKANDI;
c) Melakukan koordinasi ke Badan Karantina Pertanian terkait dengan
permintaan permohonan narasumber untuk menjadi instruktur
pelatihan penggunaan aplikasi SRIKANDI;
d) Menyiapkan pembuatan berkas dokumen berupa surat undangan
peserta lingkup BBKP Tanjung Priok;
e) Menyiapkan kebutuhan perlengkapan penunjang dan kebutuhan
konsumsi peserta serta narasumber;
f) Pelaksanaan acara sosialisasi pelatihan aplikasi SRIKANDI dan
prosesi dokumentasi kegiatan
g) Evaluasi acara sosialisasi pelatihan aplikasi SRIKANDI;
h) Membuat laporan kegiatan sosialisasi pelatihan aplikasi SRIKANDI.
5
BAB II
PROFIL ORGANISASI
6
v. penyelenggaraan penyuluhan dan pengembangan sumber daya
manusia di bidang pertanian;
vi. koordinasi dan pelaksanaan diversifikasi dan pemantapan
ketahanan pangan;
vii. pelaksanaan perkarantinaan pertanian dan pengawasan
keamanan hayati;
viii. pelaksanaan dukungan yang bersifat substantif pada seluruh unsur
organisasi di lingkungan Kementerian Pertanian;
ix. pembinaan dan pemberian dukungan administrasi di lingkungan
Kementerian Pertanian;
x. pengelolaan barang milik/kekayaan negara yang menjadi tanggung
jawab Kementerian Pertanian;
xi. pengawasan atas pelaksanaan tugas di lingkungan Kementerian
Pertanian.
c) Susunan Struktur Organisasi
Berdasarkan Peraturan Peraturan Presiden Nomor 45 Tahun 2015
tentang Kementerian Pertanian, susunan struktur organisasi
Kementerian Pertanian adalah sebagai berikut :
7
d) Visi Misi Organisasi
i. Visi Kementerian Pertanian
Pertanian yang Maju, Mandiri dan Modern untuk Terwujudnya
Indonesia Maju yang Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian
berlandaskan Gotong Royong.
ii. Misi Kementerian Pertanian
Dalam rangka mewujudkan visi tersebut maka misi Kementerian
Pertanian adalah :
(1) Mewujudkan ketahanan pangan;
(2) Meningkatkan Nilai Tambah dan Daya Saing Pertanian;
(3) Meningkatkan Nilai Tambah dan Daya Saing Pertanian.
e) Nilai – Nilai Budaya Organisasi
Berdasarkan Pertauran Menteri Pertanian Nomor
65/Permentan/OT.140/11/2012 tentang Pedoman Nilai - Nilai dan
Makna Bekerja Pegawai Kementerian Pertanian, terdiri dari lima
komponen diantaranya yaitu :
i. Komitmen;
ii. Keteladanan;
iii. Profesionalisme;
iv. Integritas;
v. Disiplin.
8
2. Badan Karantina Pertanian
a) Dasar Hukum Organisasi
Dasar Hukum Badan Karantina Pertanian diatur didalam Peraturan
Menteri Pertanian Nomor 40 Tahun 2020 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Kementerian Pertanian. Berdasarkan Pasal 266 menyatakan
bahwa Badan Karantina Pertanian dibawah dan bertanggung jawab
kepada Menteri dan dipimpin oleh Kepala Badan.
b) Tugas Fungsi Organisasi
Berdasarkan dasar hukum dalam Peraturan Menteri Pertanian Nomor
40 Tahun 2020 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian
Pertanian, Badan Karantina Pertanian mempunyai tugas
menyelenggarakan perkarantinaan pertanian dan pengawasan
keamanan hayati. Dalam melaksanakan tugas sebagai mana
dimaksud, Badan Karantina Pertanian Menyelenggarakan fungsi
diantaranya sebagai berikut :
i. penyusunan kebijakan teknis, rencana dan program
perkarantinaan hewan dan tumbuhan, serta pengawasan
keamanan hayati;
ii. penyusunan kebijakan teknis, rencana dan program
perkarantinaan hewan dan tumbuhan, serta pengawasan
keamanan hayati;
iii. penyusunan kebijakan teknis, rencana dan program
perkarantinaan hewan dan tumbuhan, serta pengawasan
keamanan hayati;
iv. penyusunan kebijakan teknis, rencana dan program
perkarantinaan hewan dan tumbuhan, serta pengawasan
keamanan hayati;
v. penyusunan kebijakan teknis, rencana dan program
perkarantinaan hewan dan tumbuhan, serta pengawasan
keamanan hayati;
vi. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Menteri.
c) Susunan Struktur Organisasi
Berdasarkan dalam Peraturan Menteri Pertanian Nomor 40 Tahun
2020 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pertanian,
9
susunan struktur organisasi Badan Karantina Pertanian adalah
sebagai berikut :
10
(3) Memfasilitasi perdagangan dalam rangka mempertahankan dan
meningkatkan akses pasar komoditas pertanian;
(4) Memperkuat kemitraan perkarantinaan;
(5) Meningkatkan citra dan kualitas layanan publik.
e) Nilai – Nilai Budaya Organisasi
Badan Karantina Pertanian menerapkan nilai – nilai budaya
organisasi, berdasarkan Pertauran Menteri Pertanian Nomor
65/Permentan/OT.140/11/2012 tentang Pedoman Nilai - Nilai dan
Makna Bekerja Pegawai Kementerian Pertanian, terdiri dari lima
komponen diantaranya yaitu :
i. Komitmen;
ii. Keteladanan;
iii. Profesionalisme;
iv. Integritas;
v. Disiplin.
11
Melaksanakan kegiatan operasional perkarantinaan hewan dan
tumbuhan, serta pengawasan keamanan hayati dan nabati.
ii. Fungsi
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Balai Besar
Karantina Pertanian menyelenggarakan fungsi, diantaranya
sebagai berikut :
(1) Penyusunan rencana, evaluasi dan pelaporan;
(2) Pelaksanaan pemeriksaan, pemngasingan, pengamatan,
perlakuan, penahanan, penolakan, pemusnahan, dan
pembebasan media pembawa HPHK dan OPTK;
(3) Pelaksanaan pemantauan daerah sebar HPHK dan OPTK;
(4) Pelaksanaan pembuatan koleksi HPHK dan OPTK;
(5) Pelaksanaan pengawasan keamanan hayati hewani dan
nabati;
(6) Pelaksanaan pemberian pelayanan operasional karantina
hewan dan tumbuhan;
(7) Pelaksanaan pemberian pelayanan operasional pengawasan
keamanan hayati hewani dan nabati;
(8) Pengelolaan system informasi, dokumentasi, dan sarana teknik
karantina hewan dan tumbuhan;
(9) Pelaksanaan pengawasan dan penindakan pelanggaran
peraturan dan penindakan pelanggaran peraturan perundang –
undangan di bidang karantina hewan, karantina tumbuhan dan
keamanan hayati hewani dan nabati;
(10) Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga.
12
c) Susunan Struktur Organisasi
Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor 47 Tahun 2020,
susunan struktur organisasi Balai Besar Karantina Pertanian,
diantaranya sebagai berikut :
Gambar 1.3 Gambar Bagan Struktur Organisasi Balai Besar Karantina Pertanian.
13
(3) Mendukung daya saing komoditas hewan dan tumbuhan dalam
perdagangan domestic dan internasional melalui sertifikasi;
(4) Mendorong peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan
perkarantinaan pertanian;
(5) Mengembangkan transparansi pelayanan melalui teknologi
informasi;
(6) Meningkatkan citra dan kualitas layanan publik.
e) Nilai – Nilai Budaya Organisasi
Nilai – nilai budaya organisasi Balai Besar Karantina Pertanian Tanjung
Priok adalah PRIOK KLIK, terdiri dari :
i. Konsisten
Pejabat karantina pertanian tanjung priok memberikan pelayanan
karantina secara konsisten dengan peraturan perundang-undangan
yang berlaku.
ii. Loyal
Pejabat karantina pertanian tanjung priok mengedepankan loyalitas
sebagai Aparatur Sipil Negara dan Pelayan Publik dalam
memberikan layanan perkarantinaan pertanian.
iii. Integritas
Pejabat karantina pertanian harus memiliki integritas dalam
memberikan pelayanan karantina yang bebas pungutan liar, suap
dan gratifikasi.
iv. Kompetitif
Pejabat karantina pertanian tanjung priok dituntut untuk saling
berkompetisi dalam kebaikan dan peningkatan layanan demi
terwujudnya Etalase Karantina Pertanian.
14
B. Tugas Fungsi Peserta
Berdasarkan tugas fungsi sesaui jabatan yang diemban oleh penulis sebagai
Arsiparis Terampil, telah diatur didalam Peraturan Kepala Arsip Nasional
Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2017 tentang Pelaksanaan Tugas
Jabatan Fungsional Arsiparis diantaranya sebagai berikut :
1. Peran serta dalam kegiatan ilmiah bidang kearsipan;
2. Menemukan dan melakukan pengembangan teknologi tepat guna di
bidang kearsipan (inovasi dalam pengelolaan arsip);
3. Menjadi anggota dalam organisasi profesi Arsiparis baik nasional
maupun internasional;
4. Menjadi anggota dalam tim penilai kinerja jabatan Arsiparis;
5. Memperoleh penghargaan/tanda jasa kehormatan atau penghargaan
lainya;
6. Melaksanakan tugas lain yang berkaitan dengan tugas pokok jabatanya;
7. Memperoleh gelar kesarjanaan lainya yang sederajat;
8. Menulis karya ilmiah dibidang kearsipan;
9. Melakukan penyusunan dan penyiapan bahan materi penyuluhan,
Bimbingan Teknis (BIMTEK), modul Pendidikan dan Pelatihan (Diklat)
dan sosialisasi.
15
C. Role Model
16
BAB III
TINJAUAN LITERATUR
17
2. Akuntabel
Akuntabilitas memiliki kesamaan dengan responsibilitas. Perbedaanya
yaitu akuntabilitas merupakan kewajiban untuk bertanggung jawab
kepada sesorang/organisasi yang memberi amanat, sedangkan
responsibilitas merupakan kewajiban untuk bertanggung jawab yang
berangkat dari moral individu. Akuntabilitas merujuk pada kewajiban
setiap individu, kelompok, atau institusi untuk memenuhi tanggung jawab
yang diembannya. Dalam konteks akuntabilitas di ASN merupakan
kewajiban untuk mempertanggungjawabkan segala tindak dan tanduknya
sebagai pelayanan publik kepada atasan, lembaga pembina, dan lebih
luasnya kepada publik.
Akuntabel adalah bertanggungjawaban atas kepercayaan yang
diberikan. Amanah untuk menjamin terwujudnya perilaku yang sesuai
dengan nilai-nilai dasar dalam berorganisasi, diperlukan panduan
perilaku kode etik tentang akuntabel, diantaranya adalah sebagai berikut
:
a) Melaksanakan tugas dengan jujur, bertanggung jawab, cermat,
disiplin dan berintegritas tinggi;
b) Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggung
jawab, efektif, dan efisien;
c) Tidak menyalahgunakan kewenangan jabatan;
3. Kompeten
Kompetensi merupakan perpaduan aspek pengetahuan (knowledge),
keterampilan (skill), dan sikap (attitude) yang terindikasikan dalam
kemampuan dan perilaku seseorang sesuai tuntutan
pekerjaan.Kompetensi dalam konteks ASN adalah eskripsi pengetahuan,
keterampilan dan perilaku yang diperlukan dalam melaksanakan tugas
jabatan dan kompetensi menjadi faktor penting untuk mewujudkan
pegawai profesional dan kompetitif. Berdasarkan Peraturan Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 38
18
Tahun 2017 tentang Standar Kompetensi Jabatan ASN, Kompetensi ASN
meliputi :
a) Kompetensi Teknis adalah pengetahuan, keterampilan, dan
sikap/perilaku yang dapat diamati, diukur dan dikembangkan yang
spesifik berkaitan dengan bidang teknis jabatan;
b) Kompetensi Manajerial adalah pengetahuan, keterampilan, dan
sikap/perilaku yang dapat diamati, diukur dan dikembangkan untuk
memimpin dan/atau mengelola unit organisasi;
c) Kompetensi Sosial Kultural adalah pengetahuan, keterampilan, dan
sikap/perilaku yang dapat diamati, diukur dan dikembangkan terkait
dengan pengalaman berinteraksi dengan masyarakat majemuk dalam
hal agama, suku dan budaya, perilaku, wawasan kebangsaan, etika,
nilai-nilai, moral, emosi dan prinsip yang harus dipenuhi oleh setiap
pemegang jabatan untuk memperoleh hasil kerja sesuai peran, fungsi
dan jabatan.
Pengembangan kompetensi ASN melalui nilai dasar BerAKHLAK dapat
diwujudkan dengan panduan kode etik yang telah diatur didalam Surat
Edaran Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Nomor 20 Tahun 2021, sebagai berikut berikut :
a) Meningkatkan kompetensi diri untuk menjawab tantangan yang selalu
berubah;
b) Membantu orang lain belajar;
c) Melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik.
4. Harmonis
Nilai harmonis tentunya menjadi kondisi yang diinginkan dalam situasi
bekerja untuk menjadi keselarasan kebersamaan dalam menjalankan
tugas pekerjaan. Harmoni adalah saling peduli dan menghargai
perbedaan. Oleh karena itu kita sebisa mungkin mengantisipasi situasi
dan kondisi agar situasi harmonis tercipta dan potensi ketidakselarasan
dapat dihindari. Keharmonisan dapat memberikan dampak positif bagi
pegawai dan memberikan efek bagi produktifias kinerja. Pentingnya
suasana tempat kerja yang positif dan kondusif untuk mencapai nilai
harmonis, dapat diwujudkan dengan mengikuti panduan kode etik
19
menurut Surat Edaran Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara
dan Reformasi Birokrasi Nomor 20 Tahun 2021, sebagai berikut berikut :
a) Menghargai setiap orang apapun latar belakangnya;
b) Suka menolong orang lain;
c) Membangun lingkungan kerja yang kondusif.
5. Loyal
Bagi ASN loyal dapat dimaknai sebagai kesetiaan, terhadap cita – cita
organisasi dan kepada negara. Nilai loyal dianggap penting yang harus
diimplementasikan dengan baik oleh setiap ASN. Sikap loyal dapat
dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor eksternal. Agar para ASN
mampu menempatkan kepentingan bangsa dan Negara di atas
kepentingan lainnya. Sikap loyal mengajarkan kepada ASN harus
berdedikasi dan mengutamakan kepentingan bangsa dan Negara. Sikap
loyal seorang ASN dapat dibangun dengan cara terus meningkatkan
nasionalismenya kepada bangsa dan negara. Sikap Loyal merupakan
salah satu nilai yang terdapat dalam core values ASN, nilai tersebut dapat
diwujudkan dengan mengikuti panduan kode etik diantaranya sebagai
berikut :
a) Memegang teguh ideologi Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia tahun 1945, setia kepada NKRI serta
pemerintahan yang sah;
b) Menjaga nama baik sesama ASN, pimpinan instansi dan negara;
6. Adaptif
Adaptif, yaitu terus berinovasi dan antusias dalam menggerakkan serta menghadapi
perubahan. Sikap adaptif dalam pemerintahan merupakan budaya dimana ASN
memiliki kemampuan menerima perubahan penyelarasan dengan lingkungan. Sikap
adaptif tercermin dari kemampuan individu ASN dalam mengadaptasi perubahan.
Budaya adaptif dalam pemerintahan, dapat diaplikasikan dengan tujuan untuk
memastikan serta meningkatkan kinerja pelayanan publik. Sikap adaptif diperlukan
untuk memastikan keberlangsungan organisasi dalam menjalankan
20
tugas dan fungsinya. Penerapan budaya sikap adaptif oleh ASN dalam
organisasi memerlukan panduan kode etik diantaranya sebagai berikut :
a) Cepat menyesuaikan diri menghadapi perubahan;
b) Terus berinovasi dan mengembangkan kreativitas;
c) Bertindak proaktif.
7. Kolaboratif
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang
Administrasi Pemerintahan diatur juga mengenai Bantuan Kedinasan
yaitu kerja sama antara Badan dan/atau Pejabat Pemerintahan guna
kelancaran pelayanan Administrasi Pemerintahan di suatu instansi
pemerintahan yang membutuhkan. Menindaklanjuti regulasi tersebut,
Pejabat Pemerintahan memiliki kewajiban memberikan Bantuan
Kedinasan kepada Badan dan atau Pejabat Pemerintahan yang meminta
bantuan. Kepemimpinan selalu memiliki peran yang utama dan strategis,
terkait mengadakan kerjasama atau kolaborasi yang didasarkan pada
pertimbangan efisiensi dan efektivitas pelayanan publik. Kolaborasi yaitu
membangun kerja sama yang sinergis. Penerapan budaya sikap
kolaboratif oleh ASN dalam organisasi, nilai tersebut dapat diwujudkan
dengan memerlukan panduan kode etik diantaranya sebagai berikut :
a) Memberi kesempatan kepada berbagai pihak untuk berkontribusi;
b) Terbuka dalam bekerja sama untuk menghasilkan nilai tambah;
c) Menggerakkan pemanfaatan berbagai sumberdaya untuk tujuan
bersama.
21
B. Kedudukan dan Peran ASN Mendukung Smart Governance
1. Kedudukan ASN
Kedudukan atau status jabatan PNS dalam system birokrasi selama ini
dianggap belum sempurna untuk menciptakan birokrasi yang
professional. Untuk dapat membangun profesionalitas birokrasi, maka
konsep yang dibangun yaitu manajemen ASN. Manajemen ASN lebih
menekankan kepada pengaturan profesi pegawai sehingga diharapkan
agar selalu tersedia sumber daya aparatur sipil Negara yang unggul
selaras dengan perkembangan jaman.
Berikut beberapa konsep kedudukan atau status jabatan PNS yang ada
dalam UU No. 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara, berdasarkan
jenisnya yaitu Pegawai Negeri Sipil (PNS), dan Pegawai Pemerintah
dengan Perjanjian Kerja (PPPK). Pegawai ASN berkedudukan sebagai
aparatur Negara yang menjalankan kebijakan yang ditetapkan oleh
pimpinan instansi pemerintah serta harus bebas dari pengaruh dan
intervensi semua golongan dan partai politik.
2. Peran ASN
Berdasarkan kedudukan ASN tersebut, maka pegawai ASN mempunyai
fungsi diantaranya sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik,
serta perekat dan pemersatu bangsa. ASN untuk itu harus
mengutamakan kepentingan publik dan masyarakat luas dalam
menjalankan fungsi dan tugasnya tersebut serta ASN harus
mengutamakan pelayanan yang berorientasi pada kepentingan publik.
3. Smart Governance
Peran ASN yang professional dan kompeten dituntut untuk menguasai
dibidang digital, sebagai upaya mendukung pencapaian sasaran
pembangunan nasional demi mencapai smart governance. Untuk dapat
membangun smart governance, ASN mampu berperan meningkatkan
kompetensi dengan literasi digital. Literasi digital mempunyai empat pilar
yang terdiri dari :
a) etika (Digital ethics) merupakan Kemampuan individu dalam
menyadari, mencontohkan, menyesuaikan diri, merasionalkan,
mempertimbangkan, dan mengembangkan tata kelola etika digital
(netiquette) dalam kehidupan sehari-hari.
22
b) keamanan (Digital safety) merupakan Kemampuan User dalam
mengenali, mempolakan, menerapkan, menganalisis, menimbang
dan meningkatkan kesadaran pelindungan data pribadi dan
keamanan digital dalam kehidupan sehari-hari.
c) budaya (Digital culture) merupakan Kemampuan individu dalam
membaca, menguraikan, membiasakan, memeriksa, dan
membangun wawasan kebangsaan, nilai Pancasila dan Bhinneka
Tunggal Ika dalam kehidupan sehari-hari dan digitalisasi kebudayaan
melalui pemanfaatan TIK.
d) kecakapan dalam bermedia digital (Digital skill) merupakan
Kemampuan individu dalam mengetahui, memahami, dan
menggunakan perangkat keras dan piranti lunak TIK serta sistem
operasi digital dalam kehidupan sehari-hari.
23
BAB IV
RANCANGAN AKTUALISASI DAN HABITUASI
24
2. Keterbatasan Sumber Daya Manusia untuk mengelola arsip pada unit
bidang kerja;
a) Kondisi saat ini
Terdapat tiga bagian unit kerja di instansi yaitu Bagian Umum,
Karantina Hewan, dan Karantina Tumbuhan. Di instansi hanya
terdapat dua orang Arsiparis yang menangngani pengelolaan
keseluruhan dokumen yang diciptakan oleh setiap unit kerja. Arsiparis
kewalahan menangani keseluruhan pengelolaan arsip di seluruh unit.
Pengerjaan arsip di unit kerja Karantina Hewan dan Karantina
Tumbuhan tidak ditunjuk secara khusus seperti arahan penugasan
penanggung jawab pengelolaan arsip menggunakan surat keputusan.
Hal tersebut menjadi pengaruh mengahsilkan arsip menjadi arsip tidak
teratur.
b) Keterkaitan dengan Substansi Materi Pelatihan Latsar CPNS
i. Nilai Dasar ASN BerAKHLAK
Peramsalahan isu tersebut berkaitan dengan nilai kompeten,
merupakan menjadi sebuah tantangan kompetensi Arsiparis untuk
memecahkan masalah keterbatasan SDM tersebut.
ii. Kedudukan dan Peran ASN Mendukung SMART Governance
Peran Arsiparis untuk mengatasi masalah tersebut salah satunya
dengan menyusun Analisis Jabatan (Anjab) dan Analisis Beban
Kerja (ABK). Berdasarkan hal tersebut dapat mengukur beban
kerja dan menganalisa kebutuhan jabatan fungsional Arsiparis
untuk dicari kebutuhan SDM tambahannya.
3. Belum optimalnya pengelolaan fisik arsip di central file unit kerja dan
records center Unit Kearsipan;
a) Kondisi saat ini
Hal tersebut juga dampak dari keterbatasan SDM dan jarak dari kantor
induk ke records center berlokasi diluar kota serta menyangkut
keterbatasan ruang penyimpanan. Faktor – faktor tersebut yang
mempengaruhi belum optimalnya pengelolaan fisik arsip di central file
unit dan records center.
25
b) Keterkaitan dengan Substansi Materi Pelatihan Latsar CPNS
i. Nilai Dasar ASN BerAKHLAK
Permasalahan tersebut berkaitan dengan nilai kompeten,
dikarenakan menjadi tanggung jawab pelaksanaan tugas pokok
dan fungsi jabatan yang harus dilaksanakan dengan kualitas
terbaik.
ii. Kedudukan dan Peran ASN Mendukung SMART Governance
Berkaitan dengan pelayanan public dengan melaksanakan tugas
pengelolaan arsip untuk memudahkan penemuan kembali fisik
dan informasi arsip membantu dalam pelayanan terhadap
pengguna jasa dan pengambilan keputusan pimpinan.
4. Keterbatasan ruang di records center untuk penyimpanan arsip dinamis
substantif;
a) Kondisi saat ini
Volume arsip yang tercipta di Balai Besar Karantina Pertanian Tanjung
Priok sangat besar. Terutama arsip substantif Karantina Hewan dan
Karantina Tumbuhan yang dihasilkan berupa dokumen operasional
Impor, Ekspor, dan Domestik. Periode dari bulan januari sampai
dengan agustus 2022, dokumen yang tercipta sebanyak 50.000+
berkas. Dokumen arsip tersebut memerlukan ruang atau tempat
penyimpanan yang memadai.
b) Keterkaitan dengan Substansi Materi Pelatihan Latsar CPNS
i. Nilai Dasar ASN BerAKHLAK
Berkaitan dengan nilai adaptif, dikarenakan masalah tersebut
harus menununtut Arsiparis untuk berinovasi dan
mengembangkan kreatifitas mencari jalan keluar yang realistis.
ii. Kedudukan dan Peran ASN Mendukung SMART Governance
Permasalahan tersebut terkait dengan pengelolaan arsip,
diperlukan pembenahan secara keseluruhan system penataan
fisik arsip dengan rekonstruksi arsip.
26
5. Kurangnya sarana dan prasarana penunjang terhadap pengelolaan
kearsipan di unit kerja.
a) Kondisi saat ini
Keterbatasan anggaran sarana dan prasarana penunjang arsip serta
belum optimalnya penyerapan anggaran terhadap pengadaan sarana
prasarana penunjang pengelolaan arsip. Serta pengadaan sarana
yang sudah ada dan prasarana belum menyesuaikan dengan standar
dari Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI).
b) Keterkaitan dengan Substansi Materi Pelatihan Latsar CPNS
i. Nilai Dasar ASN BerAKHLAK
Berkaitan dengan nilai akuntabel, berkaitan dengan pengelolaan
barang penunjang pengolahan arsip tidak efektif dan efisien serta
penyerapan anggaran pengadaan barang untuk kearsipan tidak
efektif.
ii. Kedudukan dan Peran ASN Mendukung SMART Governance
Peran yang dapat dilakukan dengan melakukan revisi anggaran
dan mengoptimalkan pemakaian barang sarana prasarana
kearsipan dengan bijak dan disiplin.
B. Analisis Isu
Berdasarkan dari isu – isu yang telah dideskripsikan tersebut diatas, setiap
Isu tersebut diperlukan untuk dianalisa lebih lanjut untuk ditentukan
prioritasnya. Penentuan prioritas isu – isu tersebut menggunakan metode
tepas analisa Aktual, Problematik, Kekhalayakan dan Layak (APKL) serta
Urgency, Seriousness, Growth (USG). Penggunaan metode analisa tersebut
untuk menentukan isu atau masalah yang menjadi prioritas untuk dicari
pemecahan masalahnya secara realistis.
1. Analisa isu menggunakan metode APKL
Berikut ini penjelasan mengenai metode APKL, diantaranya sebagai
berikut :
a) Aktual (A) artinya isu tersebut benar-benar terjadi dan sedang hangat
dibicarakan.
27
b) Problematik (P) artinya isu tersebut memiliki dimensi masalah yang
kompleks, sehingga perlu dicarikan segera solusinya secara
komperehensif.
c) Kekhalayakan (K) artinya isu tersebut menyangkut hajat hidup orang
banyak.
d) Layak (L) artinya Isu tersebut masuk akal, realistis, relevan, dan dapat
dimunculkan inisiatif pemecahan masalahnya.
Kriteria Kedudukan
No. Uraian Isu Keterangan dan Peran
A P K L ASN
Belum terlaksananya transfer of
technology secara keseluruhan
terhadap aplikasi Sistem Memenuhi Manajemen
1. √ √ √ √
Informasi Kearsipan Dinamis Syarat ASN
Terintegrasi (SRIKANDI) ke
pegawai BBKP Tanjung Priok
28
Menandaklanjuti hasil dari analisis metode APKL diatas, yang masuk dalam
kategori memenuhi syarat metode APKL yaitu tiga isu permasalahan yang
memenuhi kriteria.
Permasalahan isu nomor (1) “Belum terlaksananya transfer of technology
secara keseluruhan terhadap aplikasi Sistem Informasi Kearsipan Dinamis
Terintegrasi (SRIKANDI) ke pegawai BBKP Tanjung Priok”, Aktual memang
benar – benar terjadi di BBKP Tanjung Priok, dimana korespondensi
persuratan dinas telah mulai menggunakan SRIKANDI Problematik
peralihan persuratan secara elektronik menggunakan SRIKANDI
penyesuaian secara perlahan dan memerlukan waktu peralihan dari
konvensional ke born digital. Isu tersebut memenuhi Kekhalayakan
menyangkut kepentingan seluruh bagian unit kerja. Isu tersebut memenuhi
kriteria Layak membantu mempermudah dan mempercepat pekerjaan
proses korespodensi persuratan ke internal maupun eksternal.
Permasalahan isu nomor (2) “Keterbatasan Sumber Daya Manusia untuk
mengelola arip pada unit bidang kerja”, Aktual terjadi di BBKP Tanjung Priok,
Problematik dikarenakan hanya terdapat dua Arsiparis serta tidak ada
penanggung jawab secara khusus pengelola arsip di bidang Karantina
Hewan dan Karantina Tumbuhan. Kekhalayakan karena bisa menyangkut
kepentingan seluruh unit kerja di BBKP Tanjung Priok, apabila arsip
dibutuhkan kembali untuk kepentingan kegiatan tertentu.
Permasalahan isu nomor (4) “Keterbatasan ruang di Records Center untuk
penyimpanan arsip dinamis substantif”. Aktual terjadi di BBKP Tanjung Priok
pada Unit Kearsipan 3, Problematik dikarenakan volume arsip yang banyak
dan keterbatasan ruang penyimpanan, Kekhalayakan karena bisa
menyangkut kepentingan seluruh unit kerja di BBKP Tanjung Priok,
dikarenakan arsip dinamis inaktif seluruh bidang tercentral di Records
Center. Layak dapat diatasi dengan penyusutan arsip rutin setiap tahunnya
dan revisi Jadwal Retensi Arsip (JRA).
29
2. Metode Urgency, Seriousness, Growth (USG)
Berdasarkan hasil analisis APKL, telah diketahui isu – isu yang
memenuhi syarat. Berdasarkan dari isu yang telah memenuhi syarat
tersebut, selanjutnya untuk menentukan prioritas isu untuk mencari
pemecahan masalah yang realistis dan terbaik. Metode analisa yang
digunakan yaitu Urgency, Seriousness, Growth (USG). Penentuan skala
prioritas menggunakan metode analisa diantaranya sebagai berikut :
a) Urgency yaitu seberapa mendesak suatu isu harus dibahas,
dianalisis dan ditindaklanjuti.
b) Seriousness yaitu seberapa serius suatu isu harus dibahas dikaitkan
dengan akibat yang akan ditimbulkan.
c) Growth yaitu seberapa besar kemungkinan memburuknya isu
tersebut jika tidak ditangani segera.
Kriteria
No. Permasalahan Total Prioritas
U S G
Belum terlaksananya transfer of
technology secara keseluruhan
terhadap aplikasi Sistem
1. 5 5 5 15 I
Informasi Kearsipan Dinamis
Terintegrasi (SRIKANDI) ke
pegawai BBKP Tanjung Priok
Keterbatasan Sumber Daya
2. Manusia untuk mengelola arip 3 5 4 12 III
pada unit bidang kerja
Keterbatasan ruang untuk
3. penyimpanan arsip dinamis 3 5 5 13 II
substantif
Keterangan :
U : Urgency (Mendesak) S : Seriousness (Keseriusan) G : Growth (Pertumbuhan)
Skor :
1. Tidak Mendesak
2. Kurang Mendesak
3. Cukup Mendesak
4. Mendesak
5. Sangat Mendesak
30
Berdasarkan hasil analisis permasalahan isu diatas dengan menggunakan
metode USG, isu utama yang menjadi prioritas adalah “Belum terlaksananya
transfer of technology secara keseluruhan terhadap aplikasi Sistem Informasi
Kearsipan Dinamis Terintegrasi (SRIKANDI) ke pegawai BBKP Tanjung
Priok”. Isu tersebut menjadi prioritas utama yang mendapatkan skor tertinggi
serta akan mencari gagasan atau pemecahan masalahnya. Dilihat dari
aspek Urgency, isu tersebut cukup mendesak untuk segera ditangnganni
demi membantu proses korespondensi surat secara cepat, tepat, efektif, dan
efisien serta mempercepat proses pelayanan terhadap pengguna jasa.
Kriteria Seriousness terdapat adanya kesulitan untuk mencari arsip pada
saat arsip itu sangat penting dibutuhkan serta tidak lagi memerlukan lagi
tempat penyimpanan arsip secara fisik. Kriteria Growth, isu ini akan
menyebabkan memperlambat proses pelayanan kepada pengguna jasa,
masih menggunakan gaya lama untuk proses korespondensi surat serta
kesulitan dalam penemuan kembali arsip.
31
Metode Fishbone Diagram
32
Deskripsi Penyebab Isu dengan Fishbone Diagram
33
5. Pengelolaan arsip masih konvensional sehingga proses penemuan
kembali arsip masih membutuhkan waktu lama.
34
Proses Analisa Tapisan Mc.Namara
Faktor
No. Alternatif Rekomendasi Total Prioritas
K B L
Pembuatan Standar Operasional
1. Prosedur (SOP) tentang Aplikasi 3 5 4 12 III
SRIKANDI
Perlu adanya bimbingan teknis,
2. pelatihan/kursus Aplikasi SRIKANDI 4 2 2 8 V
dengan pakar dari instansi terkait
Membantu melakukan pelaksanaan
pelatihan kegiatan bimbingan teknis
3. 5 4 5 14 I
Aplikasi SRIKANDI terhadap
pegawai
Pelatihan secara personal yang
4. dilakukan dengan metode jemput 4 5 4 13 II
bola
Membuat tata cara prosedur
5. pemakaian Aplikasi SRIKANDI dan di 5 4 2 11 IV
kepada pegawai
Keterangan :
K : Kontribusi; B : Biaya; L : Layak.
Skor skala likert :
1. Tidak Kontributif; Tidak Ekonomis; Tidak Layak
2. Kurang Kontributif, Kurang Ekonomis; Kurang Layak
3. Cukup Kontributif; Cukup Ekonomis; Cukup Layak
4. Kontributif; Ekonomis; Layak
5. Sangat Kontributif, Sangat Ekonomis; Sangat Layak
36
c) Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan
No. Nilai BerAKHLAK Keterkaitan Substansi
Saya akan pada kegiatan tersebut yaitu solutif
Berorientasi menyampaikan ide ke pimpinan untuk melakukan
1.
Pelayanan pengenalan sistem pengelolaan korespondensi surat dari
manual ke elektronik.
Saya akan pada kegiatan tersebut yaitu mendapatkan arahan
2. Akuntabel serta masukan dari pimpinan untuk melaksanakan tugas
dengan bertanggung jawab dan berintegritas tinggi.
Saya akan pada kegiatan tersebut yaitu mampu meyiapkan
3. Kompeten rancangan dan membantu mengkoordinir jalanya kegiatan
acara.
Saya akan pada kegiatan tersebut yaitu dengan mengahargai
4. Harmonis arahan dan masukan dari pimpinan untuk konsep kegiatan
acara.
Saya akan pada kegiatan tersebut yaitu bersikap dengan
5. Loyal menjaga nama baik pimpinan serta kolega yang terlibat
dengan kegiatan.
Saya akan pada kegiatan tersebut yaitu menunjukan kepada
6. Adaptif pimpinan mampu bertindak proaktif dan berinovasi
menyiapkan rancangan kegiatan.
Saya akan pada kegiatan tersebut yaitu terbuka dengan
7. Kolaboratif bekerjasama dengan atasan terkait pembahasan rancangan
kegiatan.
37
2. Melakukan koordinasi dengan bidang unit kerja untuk menentukan
pejabat dan pegawai yang akan menjadi peserta mengikuti pelatihan
SRIKANDI;
a) Tahapan aktivitas :
i. Menghubungi setiap bidang;
ii. Melakukan pendataan dan pencatatan terhadap pegawai yang
akan mengikuti kegiatan.
b) Jenis Output :
Hasil dari kegiatan tersebut berupa daftar nama pegawai atau pejabat
yang akan mengikuti kegiatan.
c) Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan
No. Nilai BerAKHLAK Keterkaitan Substansi
Saya akan pada kegiatan tersebut yaitu cekatan
Berorientasi
1. berkoordinasi dengan bidang untuk menentukan peserta
Pelayanan
untuk memenuhi kegiatan.
Saya akan pada kegiatan tersebut yaitu bertanggung jawab
2. Akuntabel
tmembantu peserta yang nantinya mengikuti kegiatan.
Saya akan pada kegiatan tersebut yaitu membantu membina
3. Kompeten peserta belajar Aplikasi SRIKANDI dengan mengikuti
kegiatan sosialisasi.
Saya akan pada kegiatan tersebut yaitu membangun
4. Harmonis lingkungan kengiatan yang harmonis dengan peduli dengan
membantu peserta kegiatan yang mengalami kesulitan.
Saya akan pada kegiatan tersebut yaitu berdedikasi
5. Loyal membantu kepada peagawai yang menjadi peserta demi
berjalan lancarnya acara.
Saya akan pada kegiatan tersebut yaitu betindak proaktif
6. Adaptif dengan menghubungi bidang dengan menyampaikan
maksud dan tujuan acara.
Saya akan pada kegiatan tersebut yaitu membangun
7. Kolaboratif
kerjasama dengan pegawai agar acara dapat berjalan lancar.
38
d) Kontribusi terhadap Visi dan Misi Organisasi
Kegiatan tersebut mendorong terlaksananya misi BBKP Tanjung
Priok yaitu “Meningkatkan citra dan kualitas pelayanan publik”.
e) Penguatan Nilai Organsasi
Kegiatan tersebut diharapkan menguatkan nilai BBKP Tanjung Priok
yaitu “Loyal” mengedepankan loyalitas sebagai ASN dan pelayanan
publik dalam meberikan layanan kepada internal organisasi.
3. Melakukan koordinasi ke Badan Karantina Pertanian terkait dengan
permintaan permohonan narasumber untuk menjadi instruktur pelatihan
penggunaan aplikasi SRIKANDI;
a) Tahapan aktivitas :
i. Menghubungi pihak Badan Karantina Pertanian untuk
mendapatkan narasumber dan melakukan konfirmasi kesepakatan
dengan narasumber yang ditunjuk;
ii. Mengedarkan surat undangan kegiatan ditujukan ke Badan
Karantina Pertanian untuk undangan resmi penunjukan
narasumber.
b) Jenis Output :
Hasil dari kegiatan tersebut berupa kontak dengan narasumber yang
ditunjuk untuk menjadi instruktur pelatihan.
c) Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan
No. Nilai BerAKHLAK Keterkaitan Substansi
Saya akan pada kegiatan tersebut yaitu bertindak solutif
Berorientasi
1. dengan menghubungi kantor pusat untuk mencari informasi
Pelayanan
mengenai narasumber.
Saya akan pada kegiatan tersebut yaitu membantu
2. Akuntabel bertanggung jawab terhadap penyediaan akomodasi bagi
narasumber.
Saya akan pada kegiatan tersebut yaitu membantu
3. Kompeten narasumber sebaik mungkin melaksanakan tugasnya
sebagai instruktur pelatihan kegiatan.
Saya akan pada kegiatan tersebut yaitu menghomati arahan
4. Harmonis
dan saran dari narasumber demi berjalan lancarnya kegiatan.
39
No. Nilai BerAKHLAK Keterkaitan Substansi
Saya akan pada kegiatan tersebut yaitu dengan kegiatan
5. Loyal tersebut untuk menjaga nama baik instansi dari pihak internal
unit kerja eselon yang lebih tinggi.
Saya akan pada kegiatan tersebut yaitu cepat menyesuaikan
6. Adaptif diri bila narasumber memerlukan bantuan demi
memperlancar jalanya kegiatan.
Saya akan pada kegiatan tersebut yaitu bekerjasama dengan
7. Kolaboratif pihak narasumber untuk berkontribusi bersama
menggerakan jalannya kelancaran kegiatan.
40
c) Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan
No. Nilai BerAKHLAK Keterkaitan Substansi
Saya akan pada kegiatan tersebut yaitu cekatan dalam
Berorientasi
1. pembuatan maupun menyediakan kebutuhan persuratan
Pelayanan
untuk kegiatan acara.
Saya akan pada kegiatan tersebut yaitu melaksanakan tugas
2. Akuntabel dengan cermat dan bertanggung jawab dalam menyiapkan
dokumen persuratan.
Saya akan pada kegiatan tersebut yaitu melaksanakan
3. Kompeten pembuatan maupun pengedaran surat demi melaksanakan
tugas dengan kualitas terbaik.
Saya akan pada kegiatan tersebut yaitu membantu
menciptakan sinergi dengan atasan, pegawai lain, serta
4. Harmonis
narasumber atas korespondesni surat undangan kegiatan
acara.
Saya akan pada kegiatan tersebut yaitu menjaga nama baik
5. Loyal
sesama pegawai dan instansi demi keberlangsungan acara.
Saya akan pada kegiatan tersebut yaitu cepat menyesuaikan
6. Adaptif
dengan keadaan bila terjadi revisi dalam pembuatan surat.
Saya akan pada kegiatan tersebut yaitu bekerjasama dengan
7. Kolaboratif
tim acara untuk pembuatan surat dan pengedaran surat.
41
i. Menyiapkan surat undangan internal dan absensi peserta kegiatan
untuk keperluan mengurus Surat Pertanggungjawaban (SPJ) untuk
penyediaan konsumsi;
ii. Menyiapkan alat tulis kantor dan perlengkapan untuk ruangan.
b) Jenis Output :
Hasil dari kegiatan tersebut berupa perlengkapan surat undangan,
daftar absensi, konsumsi, ruangan.
c) Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan
No. Nilai BerAKHLAK Keterkaitan Substansi
Saya akan pada kegiatan tersebut yaitu membantu
Berorientasi
1. memenuhi kebutuhan sarana penunjang untuk kelancaran
Pelayanan
acara kegiatan.
Saya akan pada kegiatan tersebut yaitu menggunakan
2. Akuntabel sarana untuk kegiatan yang dimiliki oleh kantor dengan bijak
disesuaikan dengan kebutuhan.
Saya akan pada kegiatan tersebut yaitu melaksanakan tugas
3. Kompeten dengan membantu menghitung kebutuhan yang diperlukan
untuk kegiatan acara.
Saya akan pada kegiatan tersebut yaitu mampu membantu
4. Harmonis menyediakan kebutuhan sarana untuk kegiatan tersebut
memerlukan sinergitas Kerjasama untuk mempersipkanya.
Saya akan pada kegiatan tersebut yaitu berdedikasi dengan
5. Loyal membantu menyiapkan keperluan sarana untuk mendukung
kegiatan dengan sebaik mungkin.
Saya akan pada kegiatan tersebut yaitu bertindak proaktif
menyiapkan perlengkapan cadangan bila terdapat
6. Adaptif
kekurangan sarana.
42
d) Kontribusi terhadap Visi dan Misi Organisasi
Kegiatan tersebut mendorong terlaksananya misi BBKP Tanjung
Priok yaitu “Meningkatkan citra dan kualitas pelayanan publik”.
e) Penguatan Nilai Organsasi
Kegiatan tersebut diharapkan menguatkan nilai BBKP Tanjung Priok
yaitu “Loyal” untuk mengedepankan loyalitas sebagai ASN dan
pelayanan publik dalam meberikan layanan kepada internal
organisasi.
6. Pelaksanaan acara sosialisasi pelatihan aplikasi SRIKANDI dan prosesi
dokumentasi kegiatan;
a) Tahapan aktivitas :
i. Pembukaan acara
ii. Pengenalan sistem aplikasi SRIKANDI dan Pelaksanaan pelatihan
iii. Coffe break
iv. Pelaksanaan pelatihan
v. Penutupan acara
b) Jenis Output :
Hasil dari kegiatan tersebut berupa dokumentasi berupa foto dan
notulensi kegiatan.
c) Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan
No. Nilai BerAKHLAK Keterkaitan Substansi
Saya akan pada kegiatan tersebut yaitu berkomitmen
Berorientasi memberikan pelayanan dengan bersikap ramah dan 5S
1.
Pelayanan (sabar, senyum, sapa, salam, sopan) dalam pelaksanaan
acara berlangsung.
Saya akan pada kegiatan tersebut yaitu membantu
2. Akuntabel melaksanakan kegiatan dengan disiplin sesuai dengan waktu
yang telah ditentukan.
Saya akan pada kegiatan tersebut yaitu dengan membantu
peserta bila terdapat kesusahan dalam mengoperasikan
3. Kompeten aplikasi.
43
No. Nilai BerAKHLAK Keterkaitan Substansi
Saya akan pada kegiatan tersebut yaitu siap menolong
4. Harmonis peserta latihan bila terdapat kesusahan dalam
mengoperasikan aplikasi.
Saya akan pada kegiatan tersebut yaitu bersikap dengan baik
5. Loyal untuk menajaga nama baik instansi dikarenakan terdapat
narasumber dari instansi pusat.
Saya akan pada kegiatan tersebut yaitu bertindak proaktif
6. Adaptif
seperti menjadi membantu peserta bila terdapat kesulitan.
Saya akan pada kegiatan tersebut yaitu berhasilnya acara
7. Kolaboratif dapat berlangsung dengan kerjasama anatara peserta
dengan penyelenggara dapat bersinergitas dengan baik.
44
c) Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan
No. Nilai BerAKHLAK Keterkaitan Substansi
Saya akan pada kegiatan tersebut yaitu berdasarkan data
Berorientasi angket yang didapatkan dapat mengetahui kemungkinan-
1.
Pelayanan kemungkinan kekurangan yang terjadi dialami oleh peserta,
berdasarkan data tersebut untuk perbaikan kedepanya.
Saya akan pada kegiatan tersebut yaitu membuat form
2. Akuntabel angket/kuisioner untuk pertanggung jawaban pelaksanaan
kegiatan.
Saya akan pada kegiatan tersebut yaitu membantu merekap
3. Kompeten hasil berdasarkan form angket/kuisioner untuk memberikan
solusi sebagai hasil evaluasi untuk perbaikan kedepanya.
Saya akan pada kegiatan tersebut yaitu hasil form
angket/kuisioner merupakan pendapat dari peserta dan kita
4. Harmonis
harus menghormati dan mengambil hikmahnya untuk
melakukan perbaikan.
Saya akan pada kegiatan tersebut yaitu dapat menjaga
rahasia internal berdasarkan hasil angket/kuisioner dapat
5. Loyal
diketahui kekurangan-kekurangan untuk dilakukan evaluasi
untuk menjaga nama baik instansi penyelenggara.
Saya akan pada kegiatan tersebut yaitu melakukan
pembuatan evaluasi angket/kuisioner menggunakan media
6. Adaptif
digital dengan Google Form, merupakan kretaifitas untuk
mempermudah rekap angket.
Saya akan pada kegiatan tersebut yaitu memberikan
kesempatan kepada peserta untuk memberi masukan atau
7. Kolaboratif menyampaikan permasalahan yang mungkin terjadi, serta
terbuka dalam bekerja sama mencari solusi perbaikan
bersama.
45
d) Kontribusi terhadap Visi dan Misi Organisasi
Kegiatan tersebut mendorong terlaksananya misi BBKP Tanjung
Priok yaitu “Meningkatkan citra dan kualitas pelayanan publik”.
e) Penguatan Nilai Organsasi
Kegiatan tersebut diharapkan menguatkan nilai BBKP Tanjung Priok
yaitu “Konsisten” untuk memberikan pelayanan secara konsisten
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
8. Membuat laporan kegiatan sosialisasi pelatihan aplikasi SRIKANDI.
a) Tahapan aktivitas :
i. Membuat laporan kegiatan sosialisasi pelatihan aplikasi SRIKANDI
dengan membuat Laporan kegiatan;
ii. Laporan kegiatan untuk output kinerja jabatan fungsional Arsiparis.
b) Jenis Output :
Hasil dari kegiatan tersebut berupa laporan kegiatan pelatihan aplikasi
SRIKANDI.
c) Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan
No. Nilai BerAKHLAK Keterkaitan Substansi
Saya akan pada kegiatan tersebut yaitu membuat laporan
Berorientasi kegiatan tersebut digunakan untuk kedepanya bila terdapat
1.
Pelayanan pelaksanaan kegiatan yang sama untuk menjadi evaluasi
untuk melakukan perbaikan.
Saya akan pada kegiatan tersebut yaitu membantu membuat
2. Akuntabel laporan kegiatan tersebut merupakan tanggung jawab yang
harus dibuat oleh penyelenggara acara.
Saya akan pada kegiatan tersebut yaitu berdasarkan laporan
3. Kompeten kegiatan untuk kedepanya meningkatkan kompetensi SDM
penyelenggara.
Saya akan pada kegiatan tersebut yaitu pembuatan laporan
4. Harmonis untuk membantu membangun lingkungan kerja bersinergi
dengan capaian kinerja instansi.
Saya akan pada kegiatan tersebut yaitu membantu
5. Loyal pembuatan laporan kegiatan dijadikan sebagai bukti untuk
meningkatkan kualitas pelayanan.
46
No. Nilai BerAKHLAK Keterkaitan Substansi
Saya akan pada kegiatan tersebut yaitu membantu
pembuatan laporan kegiatan merupakan tindakan proaktif
6. Adaptif
untuk dijadikan sebagai bukti bahwa telah diadakanya
sebuah acara.
Saya akan pada kegiatan tersebut yaitu membantu membuat
laporan, dengan adanya kerjasama dalam pelaksanaan
7. Kolaboratif kegiatan tersebut, dapat dibuat sebuah laporan kegiatan,
tanpa adanya kegiatan tersebut tidak akan terbentuk sebuah
laporan.
47
G. Jadwal Rancangan Aktualisasi
Oktober November
No. Kegiatan
11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 23 24 25 26 27 28 29 30 31 1 2 3 4 5 6 7
Keterangan :
Pelaksanaan Aktualisasi
Hari Libur
48
DAFTAR PUSTAKA
Peraturan Menteri Pertanian Nomor 40 Tahun 2020 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Kementerian Pertanian.
Peraturan Menteri Pertanian Nomor 47 Tahun 2020 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Unit Pelaksana Teknis Lingkup Badan Karantina Pertanian.
Peraturan Kepala Arsip Nasional Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2017 tentang
Pelaksanaan Tugas Jabatan Fungsional Arsiparis.
Lembaga Administrasi Negara RI. 2017. Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai
Negeri Sipil Manajemen Aparatur Sipil Negara. Jakarta: Lembaga Administrasi
Negara RI.
Lembaga Administrasi Negara RI. 2021. Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai
Negeri Sipil Adaptif. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara RI.
49
Lembaga Administrasi Negara RI. 2021. Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai
Negeri Sipil Analisis Isu Kontemporer. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara
RI.
Lembaga Administrasi Negara RI. 2021. Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai
Negeri Sipil Akuntabel. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara RI.
Lembaga Administrasi Negara RI. 2021. Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai
Negeri Sipil Berorientasi Pelayanan. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara
RI.
Lembaga Administrasi Negara RI. 2021. Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai
Negeri Sipil Harmonis. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara RI.
Lembaga Administrasi Negara RI. 2021. Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai
Negeri Sipil Kolaboratif. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara RI.
Lembaga Administrasi Negara RI. 2021. Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai
Negeri Sipil Kompeten. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara RI.
Lembaga Administrasi Negara RI. 2021. Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai
Negeri Sipil Loyal. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara RI.
Lembaga Administrasi Negara RI. 2021. Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai
Negeri Sipil Wawasan Kebangsaan. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara RI.
Lembaga Administrasi Negara RI. 2017. Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai
Negeri Sipil Manajemen Aparatur Sipil Negara. Jakarta: Lembaga Administrasi
Negara RI.
50
LAMPIRAN
Matriks Tabel Rancangan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar ASN
51
Kontribusi
Pemahaman Nilai
No. Kegiatan Tahapan Output Terhadap Visi Penguatan Nilai Organisasi
BerAKHLAK
Misi Organisasi
1. Melakukan 1) Menyiapkan dan Notulensi arahan Berorientasi Kegiatan tersebut Kegiatan tersebut diharapkan
konsultasi menyampaikan bahan dan masukan Pelayanan: menguatkan nilai BBKP
mendorong
bersama konsep pelaksanaan dari pimpinan Solutif. Tanjung Priok yaitu
dengan acara sosialisasi Aplikasi Akuntabel: terlaksananya “Kompetitif” untuk saling
pimpinan SRIKANDI; Bertanggung jawab berkompetisi dalam kebaikan
misi BBKP
Kepala Bagian 2) Close meeting dengan dan peningkatan layanan
dan berintegritas tinggi.
Umum untuk pimpinan untuk Tanjung Priok demi terwujudnya Etalase
membahas mendapatkan arahan Kompeten: Karantina Pertanian.
Mampu meyiapkan yaitu
terkait dengan serta masukan.
rencana acara rancangan. “Meningkatkan
Sosialisasi Harmonis:
citra dan kualitas
Aplikasi Mengahargai.
SRIKANDI Loyal: pelayanan
Menjaga nama baik. publik”.
Adaptif:
Bertindak proaktif;
berinovasi.
Kolaboratif:
Bekerjasama.
2. Melakukan 1) Menghubungi setiap Daftar nama Berorientasi Kegiatan tersebut Kegiatan tersebut diharapkan
koordinasi bidang; pegawai atau Pelayanan: menguatkan nilai BBKP
mendorong
dengan bidang 2) Melakukan pendataan pejabat yang Cekatan. Tanjung Priok yaitu “Loyal”
unit kerja untuk dan pencatatan terhadap akan mengikuti Akuntabel: terlaksananya mengedepankan loyalitas
menentukan pegawai yang akan kegiatan Bertanggung jawab. sebagai ASN dan pelayanan
misi BBKP
pejabat dan mengikuti kegiatan; publik dalam meberikan
Kompeten:
pegawai yang Tanjung Priok layanan kepada internal
akan menjadi Membantu membina organisasi.
peserta. yaitu
peserta
mengikuti Harmonis: “Meningkatkan
pelatihan Harmonis.
citra dan kualitas
SRIKANDI Loyal:
Berdedikasi. pelayanan
Adaptif: publik”.
Betindak proaktif.
Kolaboratif:
Membangun kerjasama.
52
Kontribusi
Pemahaman Nilai Terhadap Visi Penguatan Nilai Organisasi
No. Kegiatan Tahapan Output
BerAKHLAK
Misi Organisasi
3. Melakukan 1) Menghubungi pihak Kontak Berorientasi Kegiatan tersebut Kegiatan tersebut diharapkan
koordinasi ke Badan Karantina narasumber Pelayanan: mendorong menguatkan nilai BBKP
Badan Pertanian untuk Solutif.
Karantina mendapatkan Akuntabel: terlaksananya Tanjung Priok yaitu
Pertanian narasumber dan Bertanggung jawab. misi BBKP “Kompetitif” untuk
terkait dengan melakukan konfirmasi
Kompeten:
permintaan kesepakatan dengan Tanjung Priok peningkatan layanan demi
permohonan narasumber yang Membantu
narasumber. yaitu terwujudnya Etalase
narasumber ditunjuk;
untuk menjadi 2) Mengedarkan surat Harmonis: “Meningkatkan Karantina Pertanian.
instruktur undangan kegiatan Menghomati.
citra dan kualitas
pelatihan ditujukan ke Badan Loyal:
penggunaan Karantina Pertanian Menjaga nama baik pelayanan
aplikasi untuk undangan resmi instansi. publik”.
SRIKANDI penunjukan narasumber. Adaptif:
Cepat menyesuaikan
diri.
Kolaboratif:
Bekerjasama.
4. Menyiapkan 1) Membuat undangan surat undangan Berorientasi Kegiatan tersebut Kegiatan tersebut diharapkan
pembuatan internal kegiatan untuk kegiatan Pelayanan: mendorong menguatkan nilai BBKP
berkas peserta; sosialisasi Cekatan. terlaksananya Tanjung Priok yaitu “Loyal”
dokumen 2) Mengedarkan undangan SRIKANDI Akuntabel: misi BBKP untuk mengedepankan
berupa surat acara kegiatan ke peserta Cermat dan Tanjung Priok loyalitas sebagai ASN dan
undangan masing-masing melalui yaitu pelayanan publik dalam
bertanggung jawab.
peserta lingkup pesan digital maupun “Meningkatkan meberikan layanan kepada
BBKP Tanjung hasil cetak. Kompeten: citra dan kualitas internal organisasi.
Priok. Melaksanakan tugas pelayanan
dengan kualitas publik”.
terbaik.
Harmonis:
Membantu
menciptakan sinergi.
Loyal:
Menjaga nama baik.
53
Adaptif:
Cepat menyesuaikan
dengan keadaan.
Kolaboratif:
Bekerjasama.
Kontribusi
Pemahaman Nilai Penguatan Nilai Organisasi
No. Kegiatan Tahapan Output Terhadap Visi
BerAKHLAK
Misi Organisasi
5. Menyiapkan 1) Menyiapkan surat Surat undangan,Berorientasi Kegiatan tersebut Kegiatan tersebut diharapkan
kebutuhan undangan internal dan daftar absensi,Pelayanan: mendorong
menguatkan nilai BBKP
perlengkapan absensi peserta kegiatan konsumsi, Membantu. terlaksananya
penunjang dan untuk keperluan ruangan. Akuntabel: misi BBKP Tanjung Priok yaitu “Loyal”
kebutuhan mengurus Surat Menggunakan sarana Tanjung Priok
untuk mengedepankan
konsumsi Pertanggungjawaban yaitu
milik kantor dengan
peserta serta (SPJ) untuk penyediaan “Meningkatkan loyalitas sebagai ASN dan
narasumber. konsumsi; bijak. citra dan kualitas
Kompeten: pelayanan publik dalam
2) Menyiapkan alat tulis pelayanan
kantor dan perlengkapan Melaksanakan tugas. publik”. meberikan layanan kepada
untuk ruangan. Harmonis:
internal organisasi.
Sinergitas.
Loyal:
Berdedikasi.
Adaptif:
Bertindak proaktif.
Kolaboratif:
Bekerjasama.
6. Pelaksanaan 1) Pembukaan acara Dokumentasi Berorientasi Kegiatan tersebut Kegiatan tersebut diharapkan
acara foto dan Pelayanan: menguatkan nilai BBKP
2) Pengenalan sistem mendorong
sosialisasi notulensi Bersikap ramah; Tanjung Priok yaitu
pelatihan aplikasi SRIKANDI kegiatan bersikap 5S (sabar, terlaksananya “Kompetitif” untuk
aplikasi senyum, sapa, salam, peningkatan layanan demi
3) Pelaksanaan pelatihan misi BBKP
SRIKANDI dan terwujudnya Etalase
sopan).
prosesi 4) Coffe break Tanjung Priok Karantina Pertanian.
dokumentasi Akuntabel:
5) Pelaksanaan pelatihan Disiplin. yaitu
kegiatan
6) Penutupan acara Kompeten: “Meningkatkan
Membantu.
citra dan kualitas
Harmonis:
Siap menolong.
54
Loyal: pelayanan
Menajaga nama baik publik”.
instansi.
Adaptif:
Bertindak proaktif.
Kolaboratif:
Kerjasama anatara
peserta dengan
penyelenggara.
Kontribusi
Pemahaman Nilai Terhadap Visi Penguatan Nilai Organisasi
No. Kegiatan Tahapan Output
BerAKHLAK
Misi Organisasi
7. Evaluasi acara 1) Membuat Formulir Berorientasi Kegiatan tersebut Kegiatan tersebut diharapkan
sosialisasi angket/kuesioner acara angket/kuesioner Pelayanan: mendorong menguatkan nilai BBKP
pelatihan sosialisasi pelatihan Melakukan perbaikan.
aplikasi aplikasi SRIKANDI untuk Akuntabel: terlaksananya Tanjung Priok yaitu
SRIKANDI peserta; Tanggung jawab. misi BBKP “Konsisten” untuk
2) Menyebarkan
Kompeten:
angket/kuesioner pada Tanjung Priok memberikan pelayanan
saat penutupan acara Memberikan solusi.
Harmonis: yaitu secara konsisten dengan
sosialisasi pelatihan
aplikasi SRIKANDI ke Menghormati. “Meningkatkan peraturan perundang-
peserta. Loyal:
citra dan kualitas undangan yang berlaku.
Menjaga nama baik
instansi. pelayanan
Adaptif: publik”.
Kretaifitas.
Kolaboratif:
Kerjasama.
8. Membuat 1) Membuat laporan Laporan Berorientasi Kegiatan tersebut Kegiatan tersebut diharapkan
laporan kegiatan sosialisasi kegiatan Pelayanan: menguatkan nilai BBKP
mendorong
kegiatan pelatihan aplikasi pelatihan aplikasi Melakukan perbaikan. Tanjung Priok yaitu “Loyal”,
sosialisasi SRIKANDI dengan SRIKANDI Akuntabel: terlaksananya dari laporan kegiatan
pelatihan membuat Laporan Tanggung jawab. merupakan sebuah bukti
misi BBKP
aplikasi kegiatan; loyalitas sebagai ASN dalam
Kompeten:
SRIKANDI. Tanjung Priok pelayanan publik mampu
Meningkatkan
kompetensi SDM.
55
2) Laporan kegiatan untuk Harmonis: yaitu meberikan layanan kepada
output kinerja jabatan Bersinergi. internal organisasi.
“Meningkatkan
fungsional Arsiparis. Loyal:
Sebagai bukti. citra dan kualitas
Adaptif: pelayanan
Tindakan proaktif.
publik”.
Kolaboratif:
Kerjasama.
56
Lampiran 1
Lembar Bimbingan Mentor
LATSAR CPNS Angkatan VI Kelompok IV
Kementerian Pertanian
Tahun 2022
57
Lampiran 3
Lembar Bimbingan Coach
LATSAR CPNS Angkatan VI Kelompok IV
Kementerian Pertanian
Tahun 2022
1. 28 Bimbingan
Penetapan isu yang Zoom
September pertama
terjadi di satuan Cloud
2022 rancangan
kerja Meeting
aktualisasi
2. 29 Bimbingan Penyampaian
September kedua progres penulisan
Whatsaap
2022 rancangan rancangan
aktualisasi aktualisasi
3. 03 Oktober Bimbingan
Koreksian pada Zoom
2022 ketiga
rancangan Cloud
rancangan
aktualisasi Meeting
aktualisasi
4. 6 Oktober Bimbingan Penyampaian
Zoom
2022 keempat bahan presentasi
Cloud
rancangan seminar rancangan
Meeting
aktualisasi aktualisasi
58
Lampiran 4
Bukti Fisik Perkegiatan
Hari,
No. Keterangan Bukti Fisik
Tanggal
1. Bimbingan Kamis, 22
dengan September
Mentor 2022
Rabu, 28
September
2022
Jumat, 07
Oktober
2022
59
Hari,
No. Keterangan Bukti Fisik
Tanggal
2. Bimbingan Rabu, 28
dengan September
Coach 2022
Jumat, 30
September
2022
Senin, 03
Oktober
2022
60
Kamis, 06
Oktober
2022
61
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
I. Data Diri
Nama Lengkap : Hendra Prastowo
NIP : 199802052022031001
Tempat, Tanggal : Magelang, 05 Februari 1998
Lahir
Status : Belum Menikah
Kewarganegaraan : WNI
Jabatan : Arsiparis Terampil
Unit Kerja : Balai Besar Karantina Pertanian
Tanjung Priok
Nomor HP : 082143962463
62
Rancangan Aktualisasi & Habituasi
“Membantu Melakukan Pelaksanaan Pelatihan Kegiatan Bimbingan Teknis Aplikasi Srikandi Di Balai Besar Karantina
Pertanian Tanjung Priok”
Oleh : Hendra Prastowo, A.Md.
Agenda
01 Latar Belakang
02 Profil Organisasi
03 Identifikasi Isu
Gagasan
04 Pemecahan isu
05 Rancangan Aktualisasi
Latar
Belakang
Kegiatan Rancangan Aktualisasi pada Latsar untuk
dapat menerapkan, menginternalisasikan &
mengimplementasikan nilai - nilai core values ASN
BerAKHLAK dalam melaksanakan tugas pokok dan
tugas fungsi jabatanya sebagai pelaksana kebijakan,
pelayanan publik dan perekat pemersatu bangsa. Option Text Here Add Text Add Contents Title
Profil Organisasi
Balai Besar Karantina Pertanian Tanjung Priok
Visi & Misi BBKP Tanjung Priok
Visi BBKP Tanjung Priok :
Menjadi Unit Pelayanan Teknis di Badan Karantina Pertanian
yang Tangguh dan Terpercaya Dalam Perlindungan Kelestarian
Sumberdaya Alam Hayati Hewan dan Tumbuhan, Lingkungan dan
Keanekaragaman Hayati serta Keamanan Pangan .
01
Keterbatasan Sumber Daya Manusia untuk mengelola arsip
02 pada unit bidang kerja
?
kerja dan records center Unit Kearsipan
Keterangan :
A : Aktual
P : Problematik.
K : Kekhalayakan
L : Layakan
Analisis Isu
Analisis Isu Prioritas Metode Urgency, Seriousness, Growth :
Kriteria
No. Permasalahan Total Prioritas
U S G
Keterangan :
U : Urgency (Mendesak) S : Seriousness (Keseriusan) G : Growth (Pertumbuhan)
Skor :
1. Tidak Mendesak
2. Kurang Mendesak
3. Cukup Mendesak
4. Mendesak
5. Sangat Mendesak
Analisis Penyebab Isu
Faktor
No. Alternatif Rekomendasi Total Prioritas
K B L
Pembuatan Standar Operasional Prosedur (SOP)
1. 3 5 4 12 III
tentang Aplikasi SRIKANDI
Perlu adanya bimbingan teknis, pelatihan/kursus Aplikasi
2. 4 2 2 8 V
SRIKANDI dengan pakar dari instansi terkait
Membantu melakukan pelaksanaan pelatihan kegiatan
3. 5 4 5 14 I
bimbingan teknis Aplikasi SRIKANDI terhadap pegawai
Pelatihan secara personal yang dilakukan dengan
4. 4 5 4 13 II
metode jemput bola
Keterangan :
K : Kontribusi; B : Biaya; L : Layak.
Skor skala likert :
1. Tidak Kontributif; Tidak Ekonomis; Tidak Layak
2. Kurang Kontributif, Kurang Ekonomis; Kurang Layak
3. Cukup Kontributif; Cukup Ekonomis; Cukup Layak
4. Kontributif; Ekonomis; Layak
5. Sangat Kontributif, Sangat Ekonomis; Sangat Layak
Rancangan Aktualisasi
Menyiapkan sarana & prasarana
05 01 Konsultasi dengan Pimpinan