DISUSUN OLEH :
NO ABSEN : 2
Penulisan rancangan ini terlaksana karena kontribusi banyak pihak berupa bimbingan
dan motivasi sehingga pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya terutama kepada:
PENULIS,
i
2
DAFTAR ISI
v
B. Proses menerapkan Inisiatif Gagasan Kreatif yang telah Dirancang......................... 43
C. Capaian kegiatan aktualisasi........................................................................................ 43
D. Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi Nilai – Nilai Dasar ASN....................................... 45
vi
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Profil Pegawai Rumah Sakit Pratama Batu Buil Kabupaten Melawi............. 7
Tabel 4.1 Analisis Isu dengan Metode APKL ……………….…………………………. 31
Table 4.2 Analisis USG...................................................………………………………. 33
Tabel 4.3 Rancangan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar PNS…………………………........ 36
Table 4.5 Jadwal Implementasi Aktualisasi…………………………………………….. 42
Tabel 5.1 Capaian Kegiatan Aktualisasi......................................................................... 44
Tabel 5.2 Uraian Kegiatan 1........................................................................................... 45
Tabel 5.3 Uraian Kegiatan 2........................................................................................... 47
Tabel 5.4 Uraian Kegiatan 3........................................................................................... 49
Tabel 5.5 Uraian Kegiatan 4........................................................................................... 51
Tabel 5.6 Uraian Kegiatan 5........................................................................................... 52
vii
DAFTAR GAMBAR
viii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sebagai salah satu aparatur sipil negara, PNS memiliki peran yang
penting untuk mendukung kemajuan negara Indonesia saat ini. Peran tersebut
dapat dipenuhi ketika PNS mampu memenuhi standar kompetensi jabatannya
sehingga mampu melaksanakan tugas jabatannya dengan efektif dan efisien
sebagai aparatur sipil negara menjadi PNS yang berkualitas dan profesional.
1
Dasar Calon PNS, setiap peseta pelatihan dituntut untuk mampu
mengaktualisasikan substansi materi pembelajaran yang telah dipelajari melalui
proses pembiasaan diri. Substansi pembelajaran yang perlu diaktualisasikan
adalah nilai-nilai dasar ASN yakni Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik,
Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi serta peran dan kedudukan ASN sebagai
Whole of Government, Pelayan Publik dan Manajemen Publik. Nilai-nilai
dasar, peran dan kedudukan ASN tersebut diharapkan dapat diaktualisasi di
tempat kerja unit masing-masing. Selain diaktualisasikan diharapkan para
peserta CPNS memiliki kemampuan menganalisis dampak apabila kelima nilai
dasar, peran dan kedudukan ASN tidak diaplikasikan. Kompetensi ini akan
membentuk PNS yang profesional dalam melayani masyarakat.
2
Keberhasilan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS), termasuk profesi
tenaga kesehatan dalam mengikuti pelatihan dasar diukur dari kemampuan
menunjukkan sikap perilaku bela negara; mengaktualisasikan nilai-nilai dasar
PNS dalam pelaksanaan tugas jabatannya; mengaktualisasikan kedudukan dan
peran PNS dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia; dan
menunjukkan penguasaan Kompetensi Teknis yang dibutuhkan sesuai dengan
bidang tugas. Dalam hal ini, penyusun merupakan peserta pelatihan dasar yang
akan mengaktualisasikan nilai-nilai dasar Pegawai Negeri Sipil (PNS) di
Rumah Sakit Pratama Batu Buil Kabupataen Melawi.
B. Tujuan
Tujuan aktualisasi bagi peserta Pelatihan Dasar adalah peserta mampu
mengaktualisasikan nilai-nilai dasar Pegawai Negeri Sipil (PNS), yaitu
Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi
(ANEKA) serta tiga nilai dasar profesi PNS yaitu Manajemen ASN, whole of
Government (WoG), dan Pelayanan Publik di dalam menjalankan tugas dan
fungsinya di instansi kerjanya.
Selain itu, peserta Pelatihan Dasar juga mampu menganalisis manfaat
aktualisasi di dalam agenda habituasi terhadap usaha terwujudnya visi, misi,
serta penguatan bagi nilai-nilai organisasi di tempat bekerja terutama dalam
konsultasi gizi.
3
C. Manfaat
Adapun manfaat kegiatan aktualiasi adalah sebagai berikut :
1. Bagi peserta Pelatihan Dasar
Manfaatnya adalah untuk membangun integritas moral, kejujuran,
semangat dan motivasi nasionalisme dan kebangsaan, karakter
kepribadian yang unggul dan bertanggung jawab, dan memperkuat
profesionalisme di dalam diri peserta pelatihan dasar serta untuk
memperkuat kompeten dibidang yang dimiliki.
2. Manfaat bagi Rumah Sakit Pratama Batu Buil Kabupaten Melawi
Kegiatan aktualisasi diharapkan dapat memberi manfaat untuk organisasi
karena peserta dituntut untuk memberikan solusi terhadap isu yang
sedang berkembang di tempat kerja sekaligus menyelesaikan isu tersebut
sehingga organisasi diharapkan dapat meningkatkan pelayanan,
memberikan pelayanan bermutu dan berkualitas serta meningkatkan
kinerja CPNS sehingga visi dan misi organisasi dapat tercapai.
3. Manfaat aktualisasi bagi Bangsa dan Negara
Pada kegiatan ini diharapkan dapat menghasilkan Aparatur Sipil Negara
(ASN) yang profesional dalam mengelola segala kondisi dan sumber
daya pembangunan yang ada, sehingga dapat mempercepat peningkatan
daya saing bangsa.
D. Ruang Lingkup
Adapun ruang lingkup dari rancangan kegiatan aktualisasi adalah di
Rumah Sakit Pratama Batu Buil Kabupaten Melawi yaitu dengan
menerapkan nilai-nilai Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik,
Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi (ANEKA) sebagai Aparatur Sipil
Negara (ASN).
Penerapan nilai-nilai dasar profesi Aktualisasi ini akan dilakukan
pada tanggal 16 April sampai dengan 31 Mei 2021 dan bertempat di Rumah
Sakit Pratama Batu Buil Kabupaten Melawi.
4
BAB II
GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT PRATAMA BATU BUIL
KABUPATEN MELAWI
A. Keadaan Umum
5
1. Profil Rumah Sakit Pratama Batu Buil Kabupaten Melawi
Berikut adalah profil Rumah Sakit Pratama Batu Buil Kabupaten Melawi:
Nama Rumah Sakit : Rumah Sakit Pratama Batu Buil Kabupaten
Melawi
Alamat : Jl PMKS PT SDK 1, Desa Batu Buil,
Kecamatan Belimbing Kabupaten Melawi
Kode Pos 79671
Kab/ Kota : Kabupaten Melawi
No. Telp/ HP : -
Jenjang Akreditasi : -
Tahun Diresmikan : 11 April 2019
Tahun Beroperasional : 10 Juni 2019
2. Kondisi Geografi, Demografi dan pegawai
Rumah Sakit Pratama Batu Buil Kabupaten Melawi merupakan
Rumah Sakit (RS) milik pemerintah Kabupaten Melawi dan merupakan
Rumah Sakit (RS) tipe D yang terletak di Kecamatan Belimbing, Desa
Batu Buil dengan jarak +- 20 km dari pusat kota Nanga Pinoh. Rumah
Sakit Pratama Batu Buil Kabupaten Melawi merupakan unit kerja
pemerintah di bidang kesehatan yang berada di bawah naungan Dinas
Kesehatan Kabupaten Melawi. Rumah Sakit Pratama Batu Buil Kabupaten
Melawi berada di Jalan nanga pinoh - sintang, tepatnya di Jl. PMKS PT
SDK 1, Desa Batu Buil, kecamatan Belimbing Kabupaten Melawi.
Adapun jenis Pelayanannya sebagai berikut :
➢ Pelayanan rawat jalan : Poli Umum, Poli Kebidanan, Poli Gizi, Poli Gigi
dan Fisioterapi.
➢ IGD (Instalasi Gawat Darurat)
➢ Pelayanan penunjang medis dan non medis : Fasilitas Laboratorium dan
Apotek
6
Pangkat
No Nama NIP Jabatan
Golongan
Direktur Rumah Sakit
1 dr. Oktavius 19841001 201403 1 003 III/d Pratama Batu Buil
Kabupaten Melawi
2 dr. Sudi 19850720 201101 1 006 III/d Kepala Komite Medik
3 dr. Jamis Condro 19750928 201503 1 002 III/c Dokter Umum
Vitalia Noviyanti Darni S,
4 19781104 200312 2 101 III/b Kasubag TU
S.Sos
Asisten Apoteker
5 Hamdi, A.Md. Far 19810817 200604 1 032 III/d
Penyelia
6 Kurniansyah, SKM 19851211 201101 1 005 III/c PKM Pelaksana Lanjut
Perawat Gigi Pelaksana
7 Elly Gusniarti, A.Md.KG 19880806 201001 2 006 III/c
Lanjutan
Bidan Pelaksana
8 Leni Edriyani, A. Md. Keb 19900303 201101 2 002 III/b
Lanjutan
Erti Kusumawardani, Bidan Pelaksana
9 19900802 201403 2 003 III/b
A.Md.Keb Lanjutan
Heppy Yanuariyanti, A.Md. Pranata Lab Kes Ahli
10 19880110 201101 2 005 III/b
AK Pertama
Kepala Komite
11 Matias Andrea Pernandes 19930626 201403 1 001 II/d
Keperawatan
12 Marlilin Yanti 19901212 201704 2 003 II/d Bidan Terampil
13 dr. Abang Suprianto 19910905 201903 1 001 III/b Dokter Ahli Pertama
Dokter Ahli Pertama
14 dr. Wastri Gusniyani Manik 19920805 201903 2 001 III/b
Bidan Mahir /
15 Terissia, AMd. Keb 19840611 201101 2 002 III/b
Lanjutan
16 Desi Susilawati, A.Md. Keb 19910519 201403 2 003 III/a Bidan Terampil
17 Riawati, S.Farm., Apt 19920220 201903 2 002 III/b Apoteker Ahli Pertama
Oka Jaya Murdani, S.Farm.,
18 19911116 201903 1 003 III/b Apoteker Ahli Pertama
Apt
19 Ns. Hendra, S.Kep 19920817 201903 1 002 III/a Perawat Ahli Pertama
20 Ns. Paulina Saragi, S.Kep 19920504 201903 2 002 III/a Kepala Ruangan
Pranata Lab Kes Ahli
21 Tri Hartati, S.Tr, TLM 19960315 201903 2 002 III/a Pertama
Radiografer Terampil
22 Yuda Wyranata, A.Md Rad 19890925 201903 1 001 II/c
23 Wahyu Santoso, A.Md Kep 19901202 201903 1 001 II/c Perawat Terampil
Perawat Gigi
24 Norita Mulyasari, A.Md KG 19891118 201903 2 001 II/c
Perawat Terampil
25 Rio Uub Salasah, A.Md Kep 19881212 201903 1 002 II/c
Perawat Terampil
26 Ratih Kurniati, A.Md Kep 19890403 201903 2 003 II/c
Perawat Terampil
27 Heri Darmawan, A.Md Kep 19890825 201903 1 002 II/c
Perawat Terampil
Sri Utik Wulandari, A.Md
28 19891122 201903 2 002 II/c
Kep
29 Astarina Fiona, A.Md Gizi 19890609 201903 2 003 II/c Nutrisionis Terampil
7
Bayu Hendra Rusdianto, Sanitarian Terampil
30 19900617 201903 1 001 II/c
A.Md KL
Chilviana Rayanti, A.Md Perawat Terampil
31 19920905 201903 2 002 II/c
Kep
Perawat Terampil
32 Fahrunisa, A.Md Kep 19930720 201903 2 001 II/c
Debora Octavia Manik, Bidan Terampil
33 19941009 201903 2 001 II/c
A.Md Keb
Radiografer Terampil
34 Kurnia Sandi, A.Md Rad 19941021 201903 1 003 II/c
Asisten Apoteker
35 Alfia Anitasari, A.Md Farm 19950215 201903 2 002 II/c Terampil
Perawat Terampil
36 Reky Armady, A.Md Kep 19961111 201903 1 001 II/c
Perawat Gigi
37 Desi Cahyani, A.Md KG 19971215 201903 2 001 II/c
Perawat Terampil
38 Anita Cristina, A.Md Kep 19980427 201903 2 001 II/c
Asisten Apoteker
Resti Yulia Yuniarti, A.Md
39 19960604 201903 2 003 II/c Terampil
Farm
Fisioterapi
Wulan Purnamasari, A.Md
41 19940912 201903 2 001 II/c Terampil
Fis
Severin Erlasia Purba, A.Md Sanitarian Terampil
42 19940909 201903 2 001 II/c
KL
Utari Rahma Yanti, A.Md Perawat Terampil
43 19950205 201903 2 003 II/c
Kep
44 dr. Dian Hariyanti 19891005 202012 2 005 III/b Dokter Umum
46 Sindri Okta Dayanti, SKM 19930703 202012 2 010 III/a Penyuluh Kesehatan
Pranata Komputer
47 Sri Ningsih, S.Kom 19880920 202012 2 014 III/a
8
56 Sutriono, A.Md. KL 19901108 202012 1 007 II/c Sanitarian
57 Yanuar Siskanto, A.Md. Rad 19930111 202012 1 007 II/c Radiologi
drg. Meyke Rotua
58 - - Dokter Gigi
Simorangkir
Tenaga Kesehatan
59 Hudfaizah, SKM - -
Lingkungan
60 Gustina Hairani, S.Kep, Ners - - Administrasi
Tenaga Kesehatan
Indri Sukma Dewi, A.Md.
61 - - Lingkungan
KL
62 Bulyamin, A.Md. AK - - Analis
63 Neomi Nomi, A.Md - - Teknologi Pangan
64 Heni Pikayanti, A.Md - - Administrasi
65 Wahyu Utami, A.Md. RMIK - - Administrasi
Septi Putri Pratama, A.Md. Administrasi
66 - -
Keb
Yunike Supristina, A.Md Administrasi
67 - -
Kep
68 Susi Meiliana - - Pekarya
69 Farda Suhery Sitorus - - Satpam
70 Joko Santoso - - Satpam
71 Gunomo Hendro Prastowo - - Satpam
72 Adi Sutomo - - Satpam
73 Supriyadi - - Satpam
74 Riki Arianto - - Satpam
75 Saimin - - Supir
B. Visi dan Misi Rumah Sakit Pratama Batu Buil Kabupaten Melawi
1. Visi Rumah Sakit Pratama Batu Buil Kabupaten Melawi
“Terwujudnya Masyarakat Kabupaten Melawi yang Mandiri untuk
Hidup Sehat Melalui Pelayanan RUMAH SAKIT PRATAMA yang
PROFESIONAL, PRIMA, AMAN, dan RAMAH”
9
2. Misi Rumah Sakit Pratama Batu Buil Kabupaten Melawi
a. Meningkatkan Kompetensi Sumber Daya Kesehatan,
b. Meningkatkan Pelayanan Kesehatan yang Holistik dan Terpadu,
c. Mengutamakan Keamanan dan Keselamatan Pasien dan Petugas
Kesehatan,
d. Meningkatkan Pelayanan Kesehatan yang ramah bagi pasien dengan
menjadikan Pasien sebagai subyek dan Fokus utama Pelayanan
Kesehatan.
C. Nilai-nilai Organisasi Rumah Sakit Pratama Batu Buil Kabupaten Melawi
Nilai nilai organisasi yang ada di Rumah Sakit Pratama Batu Buil
Kabupaten Melawi ;
PRATAMA
P : Profesional dan prima
R : Ramah kepada pasien
A : Aman petugas dan pasien
T : Terdepan
A : Amanah
M : Mandiri
A : Akuntabel
DIREKTUR
dr. OKTAVIUS
10
Komite Satuan Pemeriksa Internal
11
Apoteker Riawati, S.Farm.,Apt
Oka Jaya Murdani, S.Farm., Apt
Agung Arif Perkasa, S.Farm, Apt
5. Asisten Apoteker Penyelia Hamdi, A.Md.Farm
6. Asisten Apoteker Terampil Alfia Anitasari, A.Md.Farm
Resti Yulia Yuniarti, A.Md.Farm
Dwi Vickry Erlangga, A.Md.
Farm
7. Perawat Gigi Pelaksana Elly Gusniarti, A.Md.KG
Lanjutan
8. Perawat Gigi Terampil Norita Mulyasari, A.Md.KG
Desi Cahyani, A.Md.KG
Dewi Anggaini, A.Md. KG
9. Bidan Pelaksana Lanjutan Erti Kusumawardani, A.Md.Keb
Leni Endiyani, A.Md.Keb
Terissia, A.Md.Keb
Desi Susilawati, A.Md.Keb
Bidan Terampil Marlilin Yanti, A.Md.Keb
Bidan Pelaksana Debora Octavia manik,
A.Md.Keb
Nengrum Wulandari, A.Md.Keb
Lindawati, A.Md. Keb
10. Pranata Lab Kes Ahli Heppy Yanuariyanti, A.Md. AK
Pertama
11. Pranata Lab Kes Pelaksana Tri Hartati, S.Tr,TLM
Lanjutan
12. Nutrisionis Terampil Astarina Fiona, A.Md.Gizi
Aliffia Aulia Santri, A.Md. Gizi
13. Sanitarian Terampil Bayu Hendra Rusdianto,
A.Md.KL
Severin Erlasia Purba, A.Md.KL
Sutriono, A.Md. KL
14. Fisioterapi Terampil Wulan Purnama Sari, A.Md.Fis
15. Radiografer Terampil Yuda Wyranata, A.Md. Rad
Kurnia Sandi, A.Md. Rad
Yanuar Siskanto, A.Md. Rad
12
2. Uraian Tugas dan Fungsi Nutrisionis
Sesuai dengan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara
dan Reformasi Birokrasi Nomor 23 Tahun 2001 tentang Jabatan Fungsional
Nutrisionis dan Angka Kreditnya. Rincian kegiatan Nutrisionis Terampil
sesuai dengan jenjang jabatan, sebagai berikut :
a. Mengumpulkan data gizi, makan dan dietetik serta penunjangnya
dalam rangka meyusun rencana tahunan;
b. Mengumpulkan data gizi, makanan dan dietetik serta penunjangnya
dalam rangka meyusun rencana 3 bulanan;
c. Mengumpulkan data gizi, makanan dan dietetik serta penunjangnya
dalam rangka meyusun rencana bulanan;
d. Mengumpulkan data gizi, makanan dan dietetik serta penunjangnya
dalam rangka meyusun rencana harian;
e. Mengumpulkan data dan literature dalam rangka menyusun
juklak/juknis di bidang gizi, makanan dan dietetik;
f. Mengumpulkan data dalam rangka menyusun pedoman gizi, makanan
dan dietetik;
g. Mengumpulkan data dalam rangka menyusun standar gizi, makanan
dan dietetik;
h. Mengumpulkan data untuk pengamatan masalah dibidang gizi,
makanan dan dietetik secara sekunder;
i. Memeriksa dan menerima bahan materi, pangan, peralatan dan sarana
pelayanan gizi, makanan dan dietetik;
j. Menyimpan bahan, materi, pangan, peralatan dan sarana kegiatan
pelayanan gizi, makanan dan dietetik;
k. Mencatat dan melaporkan bahan, materi, pangan, peralatan dan sarana
diruang penyimpanan sarana harian;
l. Menyalurkan bahan, materi pangan, peralatan, dan sarana sesuai
permintaan unit atau wilayah kerja secara harian/migguan;
m. Memeriksa ruang penyimpanan makanan, secara harian (tiap 10
harian);
13
n. Melakukan pengukuran Indeks Massa Tubuh (IMT) pada orang
dewasa di unit/wilayah kerja sesuai kebutuhan;
o. Melakukan anamneses diet klien (food frekwensi dan rata-rata contoh
hidangan);
p. Melakukan recall makanan 24 jam lewat bagi klien;
q. Melakukan perhitungan kandungan gizi makanan klien;
r. Mencatat dan melaporkan atas hasil pengukuran BB, TB, dan umur;
s. Mencatat dan melaporkan atas hasil pengukuran IMT;
t. Mencatat dan melaporkan anamneses diet;
u. Melakukan pencatatan harian, penyediaan makanan biasa;
v. Melakukan pencatatan harian, penyedian diet sederhana;
w. Memantau diet klien selama dirawat;
x. Memantau pelayanan penyelenggaraan diet di RS dan institusi lain
secara harian;
y. Memantau penggunaan bahan makanan secara harian;
z. Memantau penggunaan bahan makanan secara mingguan/sepuluh
harian.
a. Uraian Tugas
1. Menyusun rencana kerja tahunan sesuai dengan tugas pokok dan
fungsi untuk pelaksanaan tugas berjalan efektif dan efisien
2. Menyiapkan perangkat lunak untuk pelayanan gizi, makanan dan
dietetik berdasarkan Standar Prosedur Operasional yang berlaku
agar pelaksanaan tugas dapat terlaksanan dengan baik dan benar
3. Menyiapkan penanggulangan masalah gizi, makanan dan dietetik
berdasarkan Standar Prosedur Operasional yang berlaku agar
pelaksanaan tugas dapat terlaksana dengan baik dan benar
4. Melaksanakan pelayanan gizi, makanan dan dietetik berdasarkan
Standar Prosedur Operasional yang berlaku agar pelaksanaan tugas
dapat terlaksana dengan baik dan benar
14
5. Memantau pelaksanaan pelayanan gizi, makanan dan dietetik
berdasarkan Standar Prosedur Operasional yang berlaku agar
pelaksanaan tugas dapat terlaksana dengan baik dan benar
6. Menyusun dan menyampaikan laporan hasil pelaksanaan tugas
sesuai dengan prosedur yang berlaku sebagai bahan evaluasi dan
pertanggungjawaban
7. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan oleh atasan
baik tertulis maupun lisan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi
untuk pelaksanaannya
b. Tanggung jawab
1. Mempelajari peraturan dan pedoman terkait pelayanan nutria
kepada klien;
2. Melaksanakan instruksi peaksanaan tugas sesuai dengan tupoksi
yang diberikan oleh pimpinan;
3. Ketetapan, kebenaran dan kelayakan di dalam mengggunakan bahan
kerja;
4. Ketetapan dan kebenaran di dalam penggunaan perangkat kerja;
5. Terlaksananya tugas Nutrisionis terampil pada Rumah Sakit;
6. Menyusun laporan pelaksanaan tugas kepada atasan.
15
BAB III
NILAI-NILAI DASAR, KEDUDUKAN DAN PERAN PEGAWAI NEGERI
SIPIL (PNS) DALAM NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA
(NKRI)
1. Akuntabilitas
Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok
atau institusi untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya.
Amanah seorang PNS adalah terwujudnya nilai-nilai publik, yaitu:
16
a. Mampu mengambil pilihan yang tepat dan benar ketika terjadi konflik
kepentingan antara kepentingan publik dengan kepentingan sektor,
kelompok dan pribadi;
b. Memiliki pemahaman dan kesadaran untuk menghindari dan mencegah
keterlibatan PNS dalam politik praktis;
c. Memperlakukan warga negara secara sama dan adil dalam
penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik;
d. Menunjukkan sikap dan perilaku konsisten dan dapat diandalkan
sebagai penyelenggara pemerintahan
Ada banyak aspek yang harus diperhatikan dalam menciptakan
lingkungan organisasi yang akuntabel. Aspek-aspek tersebut yaitu :
a. Kepemimpinan;
b. Transparansi;
c. Integritas;
d. Tanggung Jawab (responsibilitas);
e. Keadilan;
f. Kepercayaan;
g. Keseimbangan;
h. Kejelasan;
i. Konsistensi;
PNS yang akuntabel adalah PNS yang mampu mengambil pilihan
yang tepat ketika terjadi konflik kepentingan, tidak terlibat dalam politik
praktis, melayani warga secara adil dan konsisten dalam menjalankan tugas
dan fungsinya.
Indikator nilai Dasar Akuntabilitas mencakup tanggung jawab, jujur,
kejelasan target, netral, mendahulukan kepentingan publik, adil dan
transparan, konsisten serta partisipatif.
2. Nasionalisme
Nasionalisme dalam arti sempit adalah suatu sikap yang
meninggikan bangsanya sendiri, sekaligus tidak menghargai bangsa lain
17
sebagaimana mestinya sedangkan dalam arti luas, nasionalisme merupakan
pandangan tentang rasa cinta yang wajar terhadap bangsa dan negara,
sekaligus menghormati bangsa lain (LAN-RI, 2015:1).
Nasionalisme adalah pandangan atau paham kecintaan terhadap
bangsa dan tanah air Indonesia yang didasarkan pada Pancasila. Nilai-nilai
Nasionalisme sesuai dengan lima sila Pancasila.
Indikator nilai-nilai dasar Nasionalisme antara lain :
1. Religius (patuh ajaran agama)
2. Hormat menghormati
3. Kerjasama
4. Tidak memaksakan kehendak
5. Jujur
6. Amanah (dapat dipercaya)
7. Adil
8. Persamaan derajat
9. Tidak diskriminatif
10. Mencintai sesama manusia
11. Tenggang Rasa
12. Membela kebenaran
13. Persatuan
14. Rela berkorban
15. Cinta tanah air
16. Memelihara ketertiban
17. Disiplin
18. Musyawarah
19. Kekeluargaan
20. Menghormati keputusan
21. Tanggung jawab
22. Kepentingan bersama
23. Gotong-royong
24. Sosial
18
25. Tidak menggunakan hak yang bukan miliknya
26. Hidup sederhana
27. Kerja keras
28. Menghargai karya orang lain
3. Etika Publik
Etika publik merupakan refleksi tentang standar/norma yang
menentukan baik/buruk, benar/salah prilaku, tindakan dan keputusan untuk
mengarahkan kebijakan publik dalam rangka menjalankan tanggung jawab
pelayanan publik (LAN-RI, 2015:11). Indikator nilai dasar dari etika publik
adalah jujur, bertanggung jawab, integritas tinggi, cermat, disiplin, hormat,
sopan, taat pada perundang-undangan, taat perintah dan menjaga rahasia.
Etika publik lebih dipahami sebagai refleksi atas baik/buruk,
benar/salah yang harus dilakukan atau bagaimana melakukan yang baik atau
benar tindakan dan keputusan untuk mengarahkan kebijakan publik dalam
rangka menjalankan tanggung jawab pelayanan publik.
Etika sebenarnya dapat dipahami sebagai sistem penilaian prilaku
serta keyakinan untuk menentukan perbuatan yang pantas guna menjamin
adanya perlindungan hak-hak individu, mencakup cara-cara dalam
pengambilan keputusan untuk membantu membedakan hal-hal yang baik
dan yang buruk serta mengarahkan apa yang harus dilakukan sesuai nilai-
nilai yang dianut.
Ada tiga Fokus Utama pelayanan publik yakni:
1. Pelayanan publik yang berkualitas dan relevan
2. Sisi dimensi reflektif, etika publik berfungsi sebagai bantuan dalam
menimbang pilihan sarana kebijakan publik dan alat evaluasi
3. Modalitas etika, menjembatani antara norma moral dan tindakan
faktual.
Adapun Indikator Nilai-nilai dasar Etika Publik yang harus
dimililiki oleh seorang ASN antara lain adalah sebagai berikut :
1. Jujur
19
2. Bertanggung jawab
3. Integritas tinggi
4. Cermat
5. Disiplin
6. Hormat
7. Sopan
8. Taat pada peraturan perundang-undangan
9. Taat perintah
10. Menjaga rahasia
4. Komitmen Mutu
Komitmen mutu merupakan pelaksanaan pelayanan publik dengan
berorientasi pada kualitas hasil, dipersepsikan oleh individu terhadap
produk/jasa berupa ukuran baik/buruk.
Target utama Kinerja Aparatur yang berbabasis komitmen mutu
adalah mewujudkan kepuasan masyarakat yang menerima layanan (LAN-
RI, 2015 : 63). Indikator nilai dasar komitmen mutu antara lain : efektivitas,
efisiensi, inovasi, dan berorientasi mutu.
Mutu merupakan salah satu standar yang menjadi dasar untuk
mengukur capaian hasil kerja dan dapat dijadikan sebagai alat pembeda atau
pembanding dengan produk/jasa sejenis lainnya. Konsep mutu berkembang
seiring dengan berubahnya paradigma Organisasi terkait pemuasan
kebutuhan Manusia, yang semula lebih berorientasi pada terpenuhinya
jumlah produk sesuai permintaan dan kini ketika aneka ragam produk telah
membanjiri pasar maka kepuasan customer lebih dititik beratkan pada aspek
Mutu (kualitas) produk.
Komitmen mutu adalah janji pada diri kita sendiri atau pada orang lain
yang tercermin dalam tindakan kita untuk menjaga mutu kinerja pegawai.
Komitmen mutu merupakan pelaksanaan pelayanan publik dengan
berorientasi pada kualitas hasil, dipersepsikan oleh individu terhadap
produk/jasa berupa ukuran baik/buruk. Bidang apapun yang menjadi
20
tanggung jawab pegawai negeri sipil semua mesti dilaksanakan secara
optimal agar dapat memberi kepuasan kepada stakeholder.
Adapun Indikator dari Nilai Dasar komitmen mutu seorang ASN
adalah sebagai berikut :
1. Efektivitas
Efektif dalam sebuah organisasi dapat ditunjukan melalui mutu dan
kualitas yang mencapai target, ketepatan waktu dan sumber daya,
kepuasan pelanggan dan kinerja yang baik serta tanpa cacat (zero
defect)
2. Efisien
Adalah berdaya guna, dapat menjalankan tugas dan mencapai hasil
tanpa pemborosan sumber daya dan hemat waktu
3. Inovasi
Adanya suatu dorongan kebutuhan organisasi untuk menyesuaikan
pada perubahan yang terjadi di sekitarnya. Inovasi dapat ditunjukan
melalui adanya ide baru yang bermanfaat untuk organisasi.
4. Orientasi mutu
Berkomitmen untuk senantiasa melakukan pekerjaan dengan arah
dan tujuan untuk kualitas pelayanan
5. Anti Korupsi
Korupsi berasal dari bahasa latin "corruption" (Fockema Andrea:
1951) atau "corruptus" (Webster Student Dictionary: 1960). Selanjutnya
dikatakan bahwa "corruption" berasal dari kata "corrumpere", suatu bahasa
latin yang lebih tua. Dari bahasa latin tersebut kemudian dikenal istilah
"coruption, corrupt" (Inggris), "corruption" (Perancis) dan
"corruptive/korruptie" (Belanda). Korupsi secara harfiah adalah kebusukan,
keburukan, kebejatan, ketidakjujuran, dapat disuap, tidak bermoral,
penyimpangan dari kesucian.
Kesadaran diri anti korupsi dibangun melalui pendekatan spiritual,
dengan selalu ingat akan tujuan keberadaannya sebagai manusia di muka
21
bumi. Dengan selalu mendekatkan diri kepada Sang Pencipta, manusia akan
terhindar dari perbuatan korupsi karena yakin bahwa setiap perbuatan akan
dipertanggung jawabkan.
Aparatur Sipil Negara perlu dibekali nilai dasar anti korupsi agar bisa
menghindari dan mencegah terjadinya tindak pidana korupsi. Indikator nilai
dasar anti korupsi adalah jujur, disiplin, tanggungjawab, kerja keras,
sederhana, mandiri, adil dan berani serta peduli.
Kata kunci untuk menjauhkan diri dari korupsi adalah internalisasi
integritas pada diri sendiri dan hidup atau bekerja dalam lingkungan yang
menjalankan integritas dengan baik. Identifikasi nilai dasar anti korupsi
memberikan nilai- nilai dasar anti korupsi yang prioritas dan memiliki
signifikansi yang tinggi bagi kita. Nilai-nilai dasar anti korupsi penting
untuk mencegah terjadinya korupsi dan mendukung prinsip-prinsip anti
korupsi yang meliputi akuntabilitas, transparansi, kewajaran, kebijakan dan
kontrol kebijakan supaya semua dapat berjalan dengan baik serta, untuk
mencegah faktor eksternal penyebab korupsi.
Indikator nilai-nilai dasar Anti Korupsi antara lain :
1. Jujur
Berkata dan bertindak sesuai dengan kebenaran dan norma yang
berlaku
2. Disiplin
Tepat waktu dalam segala pekerjaan dan melakukan pekerjaan
sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang berlaku.
3. Tanggung jawab
Menyelesaikan pekerjaan dengan penuh tanggung jawab
4. Kerja keras
Merupakan hal yang sangat penting dalam rangka mencapai target
dari suatu pekerjaan
5. Sederhana
Menerima dengan tulus, ikhlas terhadap apa yang telah ada dan
diberikan oleh Tuhan kepada kita
22
6. Mandiri
Kemandirian membentuk karakter yang kuat pada diri seseorang
sehingga menjadi tidak tergantung terlalu banyak pada orang lain
7. Adil
Memandang kebenaran sebagai tindakan dalam perkataan maupun
perbuatan saat memutuskan peristiwa yang terjadi
8. Berani
Berani mengungkapkan bahwa yang benar adalah benar dan yang
salah adalah salah
9. Peduli
Ikut merasakan apa yang orang lain rasakan dan menolong tanpa
pamrih
23
pengadaan, pangkat dan jabatan, pengembangan karier, pola karier,
promosi, mutasi, penilaian kinerja, penggajian dan tunjangan, penghargaan,
disiplin, pemberhetian, jaminan pensiun dan hari tua serta perlindungan.
Sedangkan Manajemen PPPK meliputi penerapan kebutuhan, pengadaan,
penilaian kinerja, penggajian dan tunjangan, pengembangan kompetensi,
pemberian penghargaan, disiplin, pemutusan hubungan perjanjian kerja dan
perlindungan.
Pegawai ASN berhimpun dalam wadah korps profesi Pegawai ASN
Republik Indonesia, yang memiliki tujuan : menjaga Kode Etik profesi dan
standar pelayanan profesi ASN dan mewujudkan jiwa korps ASN sebagai
pemersatu bangsa. Untuk menjamin efisiensi, efektivitas dan ekurasi
pengambilan keputusan dalam Manajemen ASN diperlukan sistem
Informasi ASN, Sistem informasi ASN diselenggarakan secara nasional dan
terintegrasi antar instansi Pemerintah.
24
Pendekatan Penyelenggaraan pemerintahan dengan menekankan
aspek kebersamaan dan menghilangkan sekat-sekat sektoral melalui
pendekatan formal maupun informal. Whole Of Government meliputi :
1. Koordinasi
2. Komunikasi
3. Informasi
4. Sinkronisasi
Praktek WOG yang dapat dilakukan baik dari sisi penataan institusi
formal maupun informal diantaranya yaitu :
1. Penguatan koordinasi antar lembaga, dapat dilakukan jika jumlah
lembaga-lembaga yang dikoordinasikan masih terjangkau dan
manageable.
2. Membentuk lembaga koordinasi khusus, Lembaga koordinasi ini
biasanya diberikan status kelembagaan setingkat lebih tinggi, atau
setidaknya setara dengan kelembagaan yang di koordinasikannya.
3. Membentuk Gugus Tugas, merupakan bentuk pelembagaan
koordinasi yang dilakukan diluar struktur formal, yang sifatnya tidak
permanen.
4. Koalisi sosial, merupakan bentuk informal dari penyatuan
koordinasi antar sektor atau lembaga tanpa perlu membentuk
pelembagaan khusus dalam koordinasi ini.
3. Pelayanan Publik
Pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam
rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan
perundang-undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas jasa,
barang dan atau pelayanan administrasi yang disediakan oleh
penyelenggaraan publik. Prinsip pelayanan publik yang baik untuk
25
mewujudkan pelayanan prima adalah :
a. Partisipatif, dibutuhkan keterlibatan masyarakat, pemerintah perlu
melibatkan masyarakat dalam merencanakan, melaksanakan dan
mengevaluasi hasilnya;
b. Transparan, Pemerintah memberikan akses kepada warga negara
untuk dapat mengetahui segala hal yang terkait dengan pelayanan
publik yang diselenggarakan seperti : persyaratan, prosedur, biaya
dan sejenisnya;
c. Responsif, dalam penyelenggaraan pelayanan publik pemerintah
wajib mendengar dan memenuhi tuntutan kebutuhan warga
negaranya;
d. Tidak diskriminatif, tidak boleh membedakan antara satu warga
negara dengan warga negara lainnya atas dasar perbedaan identitas
warga negara seperti : status sosial, pandangan politik, enisitas,
agama, profesi, jenis kelamin atau orientasi seksual, difabel dan
sejenisnya;
e. Mudah dan murah, pelayanan publik yang diselenggarakan oleh
pemerintah tidak dimaksudkan untuk mencari keuntungan
melainkan untuk memenuhi mandat konstitusi;
f. Efektif dan Efisien;
g. Aksesibel, pelayanan Publik dari pemerintah harus dapat dijangkau
oleh warga negara;
h. Akuntabel, pelayanan publik dari pemerintah harus dapat
dipertanggungjawabkan karena menggunakan fasilitas dan sumber
daya manusia yang dibiayai oleh warga negara melalui pajak yang
mereka bayar;
i. Berkeadilan, mampu menghadirkan rasa keadilan bagi kelompok
lemah ketika berhadapan dengan kelompok yang kuat.
Pada Hakekatnya Pelayanan Publik adalah Pemberian pelayanan
PRIMA kepada masyarakat yang merupakan perwujudan kewajiban
aparatur pemerintah sebagai abdi negara. Sedangkan pelayanan merupakan
26
proses membantu orang lain dengan cara-cara tertentu dimana sensitivitas
dan kemampuan interpersonal dibutuhkan untuk menciptakan kepuasan dan
loyalitas yang ditentukan oleh : keakrabab, kehangatan, penghargaan,
kedermawanan dan kejujuran.
Sikap pelayanan prima diantaranya : pasionate (sangat bergairah,
bersemangat, antusias), progressive (memakai cara yang terbaik/termaju),
proactive (antisipatif, proaktif dan tidak menunggu), promt (positif , tanpa
curiga dan kekhawatiran), patience (penuh kesabaran), proposional (tidak
mengada-ada), punctional (tepat waktu).
BAB IV
27
RANCANGAN AKTUALISASI
28
kelancaran sistem pelaporan. Dampak dari kurangnya sarana dan
prasarana juga mempengaruhi pencatatan laporan secara rutin.
c. Belum Optimalnya Pelayanan Konseling Gizi di Poli Gizi Rumah Sakit
Pratama Batu Buil Kabupaten Melawi
Menurut data pelaporan gizi Rumah Sakit Pratama Batu Buil
Melawi, kunjungan pasien di Poli Gizi dari tahun 2019 - 2021
berjumlah 46 orang. Menurut diskusi bersama rekan kerja ahli gizi di
poli gizi dan menurut observasi saya selama 2 bulan ditempat kerja,
kurangnya media konsultasi gizi merupakan salah satu masalah dalam
melakukan proses konseling gizi.
Hal ini dapat dilihat dari:
1. Jumlah leaflet yang terbatas sehingga belum dapat
membantu proses konsultasi secara optimal, dan juga leaflet
yang tersedia ini telah dibuat sejak 2 tahun yang lalu
sehingga leaflet tersebut harus di revisi kembali sesuai
dengan referensi ilmu gizi terkini atau terbaru.
2. Belum tersedianya poster dirumah sakit Pratama Batu Buil
Kabupaten Melawi. Poster merupakan media yang sudah
tidak begitu asing dikalangan masyarakat, terutama
masyarakat Kabupaten Melawi, oleh sebab itu pembuatan
poster sangat diperlukan sebagai penunjang pelayanan
konseling gizi. dikarenakan sebelumnya masih belum ada
poster yang dibuat dan terpajang diruang poli gizi, maka
dengan ini perlu dibuat poster gizi yang mengikuti info
terkini tentang gizi.
3. Lembar konseling gizi yang masih sangat sederhana.
4. Belum tersedianya sistem aplikasi untuk menghitung
kebutuhan gizi dewasa maupun anak.
5. Belum adanya food model, yang mana food model ini
sangat dapat membantu untuk menjelaskan kepada pasien
sehingga pasien dapat mengerti takaran-takaran makanan
29
yang dijelaskan oleh Ahli Gizi.
Pasien dengan penyakit yang berkaitan dengan gizi, perlu
diberikan konseling agar dapat mengontrol asupan jenis zat gizi pada
makanan yang dapat menyebabkan kemungkinan timbulnya gejala pada
penyakit yang dialami pasien. Selain itu, pasien dan keluarga juga perlu
diberikan pemahaman tentang diet yang sesuai dengan pedoman gizi
seimbang agar tidak menyebabkan kekeliruan dalam memahami arti diet
yang baik dan benar.
Dalam upaya menyikapi isu-isu aktual tersebut diatas dengan
tantangan akan adanya perubahan dan perkembangan yang dapat terjadi
berdasarkan tugas pokok dan fungsi pada Rumah Sakit Pratama Batu
Buil Kabupaten Melawi serta uraian tugas Jabatan Nutrisionis, perlu
ditentukan prioritasnya.
Belum Optimalnya Pelayanan konseling gizi di Poli Gizi Rumah
Sakit Pratama Batu Buil Kabupaten Melawi dikarenakan masih
kurangnya media untuk melakukan Konseling Gizi.
Penentuan isu aktual prioritas dilakukan dengan menggunakan
skala dengan rentang angka dari 1 - 5 yang menyatakan bahwa isu
tersebut : “(1) Tidak Penting”, “(2) Kurang Penting”, “(3) Cukup
Penting”, “(4) Penting” dan “(5) Sangat Penting”. Skala penilaian ini
berpedoman pada 4 (empat) kriteria isu yaitu isu yang bersifat Aktual,
Problematik, Khalayak dan Layak atau biasa di singkat APKL. Adapun
penentuan isu aktualnya sebagai berikut:
KRITERIA
No ISU AKTUAL ∑ RANK
A P K L
30
1 Kurangnya SDM di Rumah Sakit Pratama Batu Buil 4 4 3 3 14 III
Kabupaten Melawi
2 Belum Optimalnya sistem pelaporan Rumah Sakit ( 4 4 3 4 15 II
Sistem Informasi Kesehatan )
31
4.2 Diagram fishbone
SDM METODE
SARANA DAN
LINGKUNGAN
PRASARANA
32
Berdasarkan hasil analisis menggunakan diagram fishbone,
telah didapat beberapa faktor masalah penyebab dari belum optimalnya
pelayanan konseling gizi di poli gizi Rumah Sakit Pratama Batu Buil
Kabupaten Melawi, yaitu:
1. Belum adanya dokter spesialis Gizi Klinik
2. Belum optimalnya sarana yang ada di poli gizi Rumah
Sakit Pratama Batu Buil Kabupaten Melawi
3. Masih kurangnya media konsultasi gizi yang digunakan
sebagai penunjang pemberian layanan di Poli Gizi
Untuk menentukan penyebab utama sebuah isu maka dilakukan
dengan menggunakan metode USG. Metode USG adalah salah satu
metode untuk menyusun urutan prioritas permasalahan dengan cara
menentukan tingkat Urgency, Keseriusan, Perkembangan, dengan skala
1 sangat rendah sampai 5 sangat tinggi yaitu sebagai berikut ;
33
tidak terlaksananya salah satu misi organisasi yaitu Meningkatkan
Pelayanan Kesehatan yang Holistik dan Terpadu.
Berdasarkan uraian tersebut maka muncullah gagasan untuk
penyelesaian isu yang diajukan yaitu “Optimalisasi Pelayanan Konseling
Gizi di Poli Gizi Rumah Sakit Pratama Batu Buil Kabupaten Melawi
Menggunakan Media Food Model, Leaflet dan Poster.” Gagasan yang
diambil tersebut berdasarkan kondisi aktual yang terjadi di Rumah Sakit
Pratama Batu Buil Kabupaten Melawi.
34
dan Poster”. Dengan tahapan kegiatan sebagai berikut:
1. Membuat usulan pengadaan Food Model.
2. Membuat poster gizi di Rumah Sakit Pratama Batu Buil
Kabupaten Melawi.
3. Membuat leaflet berdasarkan beberapa penyakit yang
berhubungan dengan gizi.
4. Membuat lembar konseling gizi.
5. Melakukan konseling gizi terhadap pasien.
Semoga dengan kegiatan ini dapat meningkatkan proses
Pelayanan Gizi, terutama saat melakukan Konseling Gizi.
35
Tabel 4.3 Rancangan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar ASN
Isu yang Diangkat Belum Optimalnya Pelayanan Konseling Gizi di Poli Gizi Rumah Sakit Pratama Batu Buil Melawi
Optimalisasi Pelayanan Konseling Gizi di Poli Gizi Rumah Sakit Pratama Batu Buil Melawi Menggunakan Media Food Model, Leaflet, dan
Gagasan Pemecah Isu
Poster
1 2 3 4 5 6 7
1. Membuat Usulan 1. Melakukan Surat usulan Ketika menghadap Direktur, saya Kegiatan ini mendukung Penerapan nilai-nilai
Pengadaan Food Diskusi dengan pengadaan food akan memulai diskusi dengan Visi dari Rumah Sakit ANEKA dalam
Model direktur model Direktur tanpa melupakan Pratama Batu Buil persiapan kegiatan dapat
2. Menyampaikan menerapkan salam, senyum,sapa Kabupaten Melawi yaitu memberikan penguatan
maksud dan tujuan (Etika Publik : Sopan) “Terwujudnya masyarakat terhadap nilai organisasi
untuk pengusulan kabupaten Melawi yang yaitu profesional dan
pengadaan food (WOG : koordinasi, mandiri untuk hidup: prima serta akuntabel.
model komunikasi)
sehat melalui pelayanan
rumah sakit pratama yang
36
3. Mencatat hasil Saya akan berdiskusi terlebih profesional, prima aman dan
diskusi dahulu sebelum melakukan ramah,
4. Menutup Diskusi kegiatan, dan ketika berdiskusi serta mendukung Misi
5. Membuat surat saya menerima saran yang rumah sakit nomor 2 yaitu
usulan pengadaan diberikan oleh Direktur meningkatkan pelayanan
food model (Nasionalisme : Menghormati kesehatan yang holistik dan
Keputusan) (WOG : terpadu dengan peningkatan
koordinasi, komunikasi) pelayanan kesehatan yang
diawali dari hubungan
Saya akan berani mengambil internal yang baik dan
sesuatu gagasan yang baru yang berkualitas
sebelumnya belum pernah ada di
Poli Gizi Rumah Sakit Pratama
Batu Buil Kabupaten Melawi
yang bertujuan sebagai
penunjang dalam kegiatan
Konseling Gizi (Anti korupsi :
Berani) (Pelayanan Publik :
Partisipatif)
Saya akan membuat usulan
pengadaan Food Model yang
sebelumnya tidak ada di Poli Gizi
Rumah Sakit Pratama Batu Buil
Kabupaten Melawi (Komitmen
Mutu : Inovasi) ( Pelayanan
Publik : Partisipatif)
Saya mencatat hasil diskusi
sesuai dengan kesepakatan
dengan Direktur (Akuntabilitas :
Jujur) (WOG : Koordinasi)
2. Membuat Poster 1. Melakukan diskusi Poster Gizi Saya akan mencari referensi Kegiatan ini mendukung Penerapan dari nilai-
Gizi di Rumah dengan Direktur tentang pembuatan poster gizi Misi no.2 yaitu nilai organisasi yaitu
Sakit Pratama diruang Direktur yang sesuai dengan Rumah Sakit meningkatkan pelayanan meningkatkan pelayanan
37
Batu Buil 2. Mencari Referensi (Komitmen Mutu : kesehatan yang holistik dan yang professional dan
Kabupaten pembuatan poster Berorientasi Mutu) (Pelayanan terpadu karena sudah prima yang berakuntabel
Melawi gizi Publik : Responsif, Aksesibel) tersedianya poster di Rumah
3. Menentukan Saya akan membuat poster secara Sakit Pratama Batu Buil
Referensi konsisten yang sesuai dengan demi kemudahan dan
pembuatan poster refererensi yang sudah saya peningkatan Kualitas
gizi pelajari (Akuntabilitas : Pelayanan
4. Menyiapkan alat Konsisten) (Pelayanan Publik :
dan bahan Akuntabel)
5. Membuat atau Saya akan membuat poster
merancang desain dengan penuh ketelitian (Etika
poster Publik : Cermat) (Pelayanan
6. Mencetak poster Publik)
7. Mengkonsultasika Saya akan bekerja keras dalam
n poster yang telah membuat poster yaitu dengan
dibuat dengan cara berdiskusi bersama rekan
direktur kerja ahli gizi yang bertugas
8. Menempel poster dipoli gizi (Anti Korupsi :
Kerja Keras) (WOG :
Koordinasi)
Saya akan mengkonsultasikan
hasil dari pembuatan poster
kepada Direktur supaya dapat
dikoreksi sebelum digunakan dan
saya menerima setiap saran yang
diberikan oleh Direktur
(Nasionalisme : Menghormati
Keputusan) (WOG :
Koordinasi)
38
3. Membuat Leaflet 1. Melakukan diskusi Leaflet Saya akan melakukan konsultasi Kegiatan ini mendukung Penerapan dari nilai-
berdasarkan dengan Direktur ke Direktur tentang hasil dari Misi dari Rumah Sakit nilai organisasi yaitu
beberapa di ruang direktur pembuatan leaflet dan poster dan Pratama Batu Buil meningkatkan pelayanan
penyakit yang 2. Mencari Referensi menerima saran yang diberikan Kabupaten Melawi yaitu yang Profesional, prima
berhubungan pembuatan leaflet agar mendapatkan hasil yang Misi Meningkatkan dan mandiri serta
dengan Gizi gizi maksimal (Nasionalisme : Pelayanan Kesehatan yang akuntabel
3. Menentukan Menghormati Keputusan ) holistik dan terpadu didalam
Referensi (WOG : Koordinasi) memberikan pelayanan
pembuatan leaflet kesehatan bagi masyarakat
gizi Saya akan Membuat Leaflet
4. Menyiapkan alat berdasarkan referensi yang sudah
dan bahan didapat dan saya membuatnya
5. Membuat atau dengan penuh tanggungjawab
merancang desain (Akuntabilitas :
leaflet Tanggungjawab) (Pelayanan
6. Mengkonsulkan Publik)
kembali dengan Saya akan membuat Leaflet
Direktur dengan penuh ketelitian terutama
7. Mencetak leaflet dalam maksud dan tujuan dalam
penyampaian tentang diet (Etika
Publik : Cermat) (Pelayanan
Publik : Akuntabel)
Saya akan membuat Leaflet
dengan semenarik mungkin,
mulai dari gambar dan warna
leaflet yang digunakan supaya
menarik untuk di baca
(Komitmen Mutu :
Berorientasi Mutu) (Pelayanan
Publik : Efektif)
39
Saya akan membuat Leaflet tanpa
dibantu oleh orang lain (Anti
Korupsi : Mandiri)
4. Membuat Lembar 1. Mencari Referensi Lembaran Konsultasi Saya Membuat Lembar Kegiatan ini mendukung Penerapan dari nilai-
Konsultasi Gizi pembuatan Lembar Gizi Konsultasi Gizi dengan penuh Misi dari Rumah Sakit nilai organisasi yaitu
Konsultasi Gizi tanggungjawab agar dapat Pratama Batu Buil meningkatkan pelayanan
2. Menentukan digunakan dengan semestinya Kabupaten Melawi yang profesional dan
referensi (Akuntabilitas : Meningkatkan pelayanan prima serta akunrtabel.
pembuatan lembar Tanggungjawab) (Pelayanan kesehatan yang holistik dan
Konsultasi Gizi Publik) terpadu didalam
3. Membuat Lembar memberikan pelayanan
Konsultasi Gizi Saya membuat Lembar kesehatan bagi masyarakat.
4. Konsultasi ke Konsultasi Gizi dengan
bagian Komite menggunakan sarana dan
Medik prasarana kantor di Rumah Sakit
dengan biaya yang murah
(Komitmen Mutu : Efisien)
(Pelayanan Publik : Mudah
dan Murah)
Saya membuat Lembar
Konsultasi Gizi ini sepraktis
mungkin (Anti Korupsi :
Sederhana) (Pelayanan Publik
: Mudah dan Murah)
Tujuan dalam membuat Lembar
Konsultasi Gizi ini adalah untuk
mengetahui status gizi pasien
yang kerahasiaannya akan dijaga
40
(Etika Publik : Menjaga
Rahasia) (Pelayanan Publik :
Berkeadilan)
Saya berkonsultasi ke Komite
Medik terlebih dahulu sebelum
digunakan pada pelayanan
kesehatan di Rumah Sakit dan
menerima segala saran dari
komite medik yang bertujuan
untuk perbaikan di tahap
selanjutnya (Nasionalisme :
Menghormati Keputusan)
(WOG : Koordinasi)
Melakukan 1. Menyiapkan Terlaksananya Menerapkan salam, senyum, sapa Kegiatan ini mendukung Penerapan nilai-nilai
5. Konseling Gizi Media Konseling Konseling Gizi ketika bertemu dengan pasien Visi Rumah Sakit Pratama organisasi yaitu
terhadap pasien (Food model, (Etika Publik : Sopan) Batu Buil Kabupaten meningkatkan pelayanan
Leaflet, Poster dan (Pelayanan Publik) Melawi yaitu terwujudnya yang profesional dan
Lembar Konsultasi masyarakat kabupaten prima serta ramah bagi
Gizi) Sebelum melakukan Konseling Melawi yang mandiri untuk pasien.
2. Menunggu Pasien Gizi, saya terlebih dahulu hidup sehat melalui
yang akan mengukur Tinggi Badan dan pelayanan rumah sakit
Konseling di Poli Berat Badan Pasien untuk profesional, prima, aman
Gizi Rumah Sakit mengetahui status gizinya dan ramah.
Pratama Batu Buil (Komitmen Mutu :
Kabupaten Melawi Berorientasi mutu) (Pelayanan Kegiatan ini sesuai dengan
3. Melakukan Publik) misi Misi no 1.
Konseling Giizi Pada saat melakukan Konseling Meningkatkan kompetensi
berdasarkan SPO Gizi dengan pasien, saya tidak sumber daya kesehatan
4. Menutup mengeluarkan kata-kata yang
Konseling Gizi menyinggung perasaan pasien
dan saya melakukan Pelayanan
yang adil kepada semua pasien
41
(Nasionalisme : Tidak
diskriminatif) (Pelayanan
Publik)
Saya juga menanyakan kebiasaan
makan dan kegiatan sehari-hari
yang dilakukan oleh pasien (Anti
Korupsi : Peduli) Didalam
melakukan Konseling Gizi, saya
memperlakukan semua pasien itu
sama tanpa membeda-bedakan
satu dengan yang lainnya
(Akuntabilitas : Netral)
(Pelayanan Publik :
Berkeadilan)
42
C. Jadwal Implementasi
Tabel 4.5 Jadwal Implementasi Aktualisasi
43
BAB V
LAPORAN PELAKSANAAN AKTUALISASI
A. Deskripsi Core Issue (Isu Utama) Yang Terjadi dan Strategi Pemecahan
1. Deskripsi Core Issue ( Isu Utama)
Core issue atau isu utama yang saat ini terjadi di unit kerja adalah
belum Optimalnya Pelayanan Konseling Gizi di Poli Gizi Rumah Sakit
Pratama Batu Buil Kabupaten Melawi, masalah ini juga masih memiliki
beberapa kendala dalam pelayanannya seperti belum tersedianya Food
Model, masih kurangnya Leaflet serta Poster yang digunakan sebagai
penunjang pemberian layanan di Poli Gizi.
44
dapat terlaksana sesuai dengan rencana. Selama kegiatan berlangsung didapat
capaian yang disajikan dalam tabel 5.1 berikut :
45
4. Komitmen Mutu:
Efisien
5. Anti Korupsi:
Sederhana
46
dengan harapan yang nantinya dapat berguna bagi Rumah Sakit. Diskusi ini
merupakan salah satu bentuk kerja sama antara saya dan Direktur (Nasionalisme :
Menghormati Keputusan). Pada saat diskusi, saya berani mengambil dan
menyampaikan sebuah gagasan yang baru. Hal ini dilakukan agar dapat bermanfaat
bagi kepentingan bersama, baik bagi rumah sakit maupun bagi masyarakat (Anti
Korupsi : Berani). Saya menyampaikan kegiatan yang akan dilakukan yaitu
membuat Surat Usulan Pengadaan Food yang sebelumnya tidak ada di Poli Gizi
Rumah Sakit Pratama Batu Buil Kabupaten Melawi (Komitmen Mutu : Inovasi).
Setelah berdiskusi dengan Direktur, saya pun mencatat hasil dari diskusi tersebut
sesuai dengan kesepakatan (Akuntabilitas : Jujur). Selanjutnya Saya membuat
surat usulan pengadaan Food Model menggunakan komputer Rumah Sakit yang
berada diruangan Rekam Medis dengan mecari berbagai sumber referensi yang ada
diinternet. Pembuatan surat usulan pengadaan Food Model bertujuan untuk
meminta penyediaan Food Model di ruang Poli Gizi Rumah Sakit Batu Buil
Kabupaten Melawi. Selanjutnya, Penyerahan Food Model oleh Kepala TU Rumah
Sakit Pratama Batu Buil Kabupaten Melawi pada tanggal 29 April 2021 di ruang
TU Rumah Sakit Pratama Batu Buil Kabupaten Melawi sesuai dengan usulan
pengadaan yang telah diminta sebelumnya untuk meningkatkan pelayanan gizi di
poli gizi Rumah Sakit Pratama Batu Buil Kabupaten Melawi.
B. Manfaat :
1. Bagi PNS
Dengan adanya Food Model maka saya telah dapat menyampaikan materi
edukasi dengan mudah dan jelas kepada pasien.
2. Bagi Rumah Sakit
Food model yang telah tersedia dapat dapat digunakan sebagai bahan
edukasi oleh rekan kerja Ahli Gizi lainnya yang ada di Rumah Sakit.
3. Bagi pasien
Food Model yang menarik dengan bentuk yang menyerupai makanan yang
asli akan memudahkan pasien untuk mengerti penjelasan dari Ahli Gizi.
47
C. Kontribusi Terhadap Visi dan Misi Rumah Sakit Pratama Batu Buil
Kabupaten Melawi
1. Bagi Visi dan Misi Organisasi
Melalui pengadaan Food Model, saya telah mendukung misi dari
Rumah Sakit Pratama Batu Buil Kabupaten Melawi yaitu meningkatkan
pelayanan kesehatan yang holistik dan terpadu didalam memberikan
pelayanan kesehatan bagi masyarakat.
2. Bagi Penguatan Nilai Organisasi
Dengan adanya Food Model, maka akan mempermudah saya
melakukan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Karena saya sudah
mengetahui langkah-langkah yang seharusnya dilakukan. Hal ini
mendukung nilai organisasi yang professional dan prima serta akuntabel.
48
bekerja sama dan berdiskusi dengan rekan kerja Ahli Gizi di poli gizi (Anti
Korupsi : Kerja Keras). Pada saat saya membuat Poster, saya membuat
dengan penuh ketelitian supaya tidak ada bagian-bagian yang terlewatkan
(Etika Publik : Cermat). Setelah selesai membuat Poster, saya
mengkonsultasikan hasil yang sudah saya buat kepada Direktur untuk
dikoreksi terlebih dahulu dan saya pun menerima setiap saran yang diberikan
oleh Direktur demi perbaikan pembuatan Poster selanjutnya (Nasionalisme :
Menghormati Keputusan).
Kemudian Pada tanggal 23 April 2021 saya menempel poster yang sudah jadi
pada dinding poli gizi yang bertujuan untuk mempermudah pasien
mendapatkan informasi tentang kesehatan dan gizi dengan cara membaca
pesan yang tertulis pada poster yang telah ditempel di dinding.
B. Manfaat :
1. Bagi PNS
Dengan tersedianya Poster maka saya telah dapat menyampaikan materi
edukasi dengan mudah dan jelas kepada pasien.
2. Bagi Rumah Sakit
Poster yang telah tersedia dapat dapat digunakan sebagai bahan edukasi
oleh rekan kerja Ahli Gizi lainnya yang ada di Rumah Sakit.
3. Bagi Pasien
Poster yang menarik akan memudahkan pasien untuk mengerti penjelasan
dari Ahli Gizi.
C. Kontribusi Terhadap Visi dan Misi Rumah Sakit Pratama Batu Buil
Kabupaten Melawi
1. Bagi Visi dan Misi Organisasi
Melalui pembuatan Poster, saya telah mendukung Misi Rumah Sakit
Pratama Batu Buil Kabupaten Melawi yaitu meningkatkan pelayanan
kesehatan yang holistik dan terpadu didalam memberikan pelayanan
kesehatan bagi masyarakat.
2. Bagi Penguatan Nilai Organisasi
49
Adapun fungsi dari pembuatan Poster ini akan mempermudah bagi
saya dalam melakukan pelayanan kesehatan kepada masyarakat terutama
dalam melakukan konseling gizi. Hal ini mendukung nilai organisasi yang
professional dan prima serta akuntabel.
50
dibuat dapat digunakan dengan semestinya, saya mengkonsultasikannya
dengan Direktur untuk dikoreksi terlebih dahulu dan saya menerima saran
yang diberikan oleh Direktur jika ada yang harus diperbaiki lagi
(Nasionalisme : Menghormati Keputusan).
B. Manfaat :
1. Bagi PNS
Dengan tersedianya Leaflet maka saya telah dapat menyampaikan materi
edukasi dengan mudah dan jelas kepada pasien.
2. Bagi Rumah Sakit
Leaflet yang telah tersedia dapat dapat digunakan sebagai bahan edukasi
oleh rekan kerja Ahli Gizi lainnya yang ada di Rumah Sakit.
3. Bagi Pasien
Leaflet yang menarik dengan bahasa yang mudah dipahami akan
memudahkan pasien untuk mengerti penjelasan dari Ahli Gizi.
C. Kontribusi Terhadap Visi dan Misi Rumah Sakit Pratama Batu Buil
Kabupaten Melawi
1. Bagi Visi dan Misi Organisasi
Melalui pembuatan Leaflet ini, saya telah mendukung Misi dari
Rumah Sakit Pratama Batu Buil Kabupaten Melawi yaitu meningkatkan
pelayanan kesehatan yang holistik dan terpadu didalam memberikan
pelayanan kesehatan bagi masyarakat.
2. Bagi Penguatan Nilai Organisasi
Dengan adanya Leaflet, maka akan mempermudah saya melakukan
pelayanan kesehatan melalui konseling gizi kepada pasien. Karena pasien
akan mendapatkan edukasi dari leaflet tersebut dan menjadi acuan dalam
menerapkannya pola gizi seimbang dirumah. Hal ini mendukung nilai
organisasi yang professional, prima, mandiri serta akuntabel.
51
Output hasil Kegiatan Lembar konsultasi gizi
1. Tersedianya lembar konsultasi gizi yang
Bukti Fisik telah dicetak dan diperbanyak
2. Dokumentasi foto kegiatan
A. Uraian Kegiatan :
Pada Rancangan aktualisasi, kegiatan ini dilakukan pada tanggal 28 April s/d
30 Mei 2021. Sebelum saya membuat lembar Konsultasi Gizi, saya terlebih
dahulu mencari referensi dan setelah mendapatkannya saya dengan tanggung
jawab penuh mengerjakannya. Supaya dapat digunakan sebagai penunjang
dalam kegiatan konseling gizi (Akuntabilitas : Tanggungjawab). Saya
membuat lembar konsultasi gizi dengan menggunakan sarana dan prasarana
kantor di Rumah Sakit dengan biaya yang murah dan waktu yang cepat (Etika
Publik : Efisien). Pada tanggal 28 April 2021 saya mulai membuat lembar
konsultasi gizi dengan mencari referensi terlebih dahulu. Saya mencari
referensi di ruang rekam medis dengan menggunakan komputer yang berada
diruang tersebut. Pembuatan lembar konsultasi gizi bertujuan untuk
memudahkan ahli gizi dalam melakukan pencataan mengenai masalah,
pemecahan masalah dan diet yang telah diberikan kepada pasien.
Saya membuat lembar konsultasi gizi ini dengan sepraktis mungkin agar
mudah dipahami (Anti Korupsi : Sederhana). Adapun tujuan dari membuat
lembar konsultasi gizi ini adalah untuk mencatat status gizi pasien dan
intervensi yang akan dilakukan berdasarkan diagnosa penyakitnya yang
kerahasiannya akan dijaga (Etika Publik : Menjaga Rahasia). Supaya hasil
dari pembuatan lembar konsultasi gizi ini dapat digunakan dengan
semestinya, saya mengkonsultasikannya dengan komite medik dan menerima
setiap saran yang diberikan jika ada kesalahan yang harus diperbaiki
(Nasionalisme : Menghormati Keputusan).
B. Manfaat :
1. Bagi PNS
52
Dengan tersedianya lembar konsultasi gizi, maka ASN dapat menjalankan
tugasnya dengan penuh tanggung jawab
2. Bagi Rumah Sakit
Dengan adanya lembar konsultasi gizi, maka riwayat gizi pasien dapat
tercatat dan tersimpan sebagai arsip Rumah Sakit
3. Bagi Pasien
Dengan adanya lembar kosultasi gizi, maka pasien dapat mengetahui
riwayat gizi yang telah dikonsultasikan kepada Ahli Gizi.
C. Kontribusi Terhadap Visi dan Misi Rumah Sakit Pratama Batu Buil
Kabupaten Melawi
1. Bagi Visi dan Misi Organisasi
Melalui pembuatan lembar konsultasi gizi, saya telah mendukung
Misi dari Rumah Sakit Pratama Batu Buil Kabupaten Melawi yaitu
meningkatkan pelayanan kesehatan yang holistik dan terpadu didalam
memberikan pelayanan kesehatan bagi masyarakat.
2. Bagi Penguatan Nilai Organisasi
Dengan adanya lembar konsultasi gizi, maka akan mempermudah
saya menentukan status gizi dan diet yang akan diberikan kepada
pasien. Hal ini mendukung nilai organisasi yang professional dan prima
serta akuntabel.
53
konseling yang telah dibuat sebelumnya yaitu Food Model, Leaflet dan
Poster. Ketika akan memulai kegiatan konseling gizi, saya bersikap ramah
terhadap pasien dengan memberikan senyuman, sapa dan salam. Karena sikap
seperti ini akan membuat pasien merasa nyaman pada saat melakukan
konseling gizi (Etika Publik :Sopan). Sebelum memulai konseling saya
terlebih dahulu melakukan pengukuran tinggi badan dan berat badan pasien
yang bertujuan untuk mengetahui status gizinya yang akan menjadi acuan
dalam memberikan diet yang tepat (Komitmen Mutu : Berorientasi Mutu).
Pada saat melakukan konseling gizi, saya tidak menggunakan kata-kata yang
menyinggung perasaan pasien dan saya melakukan pelayanan yang adil
kepada semua pasien (Nasionalisme : Tidak Diskriminatif). Saya juga
menggali informasi tentang kebiasaan makan pasien, karena dengan hal ini
saya bisa memberikan saran berupa makanan yang dianjurkan dan makanan
yang harus dibatasi atau dihindari dengan harapan pasien dapat mengubah
pola makannya (Anti Korupsi : Peduli). Didalam melakukan konseling gizi,
saya memperlakukan semua pasien itu sama tanpa membeda-bedakan satu
dengan yang lainnya (Akuntabilitas : Netral).
B. Manfaat :
1. Bagi PNS
ASN dapat menyampaikan informasi tentang masalah kesehatan dan gizi
kepada klien atau pasien
2. Bagi Rumah Sakit
Meningkatkan pelayanan kesehatan terutama pelayanan gizi di dalam
Rumah Sakit
3. Bagi Pasien
Membantu pasien mengenali permasalahan kesehatan dan gizi yang
dihadapi
C. Kontribusi terhadapa Visi dan Misi Rumah Sakit Pratama Batu Buil
Kabupaten Melawi
1. Bagi Visi dan Misi Organisasi
54
Melalui kegiatan Konseling Gizi ini, saya telah mendukung misi dari
Rumah Sakit Pratama Batu Buil Kabupaten Melawi yaitu meningkatkan
kompetensi sumber daya kesehatan yang professional, prima, aman dan
ramah terhadap masyarakat.
2. Bagi Penguatan Nilai Organisasi
Konseling Gizi mendukung nilai organisasi dari Rumah Sakit
Pratama Batu Buil Kabupaten Melawi yaitu menjadikan petugas yang
Profesional, prima serta ramah kepada pasien.
55
PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL GOLONGAN II
ANGKATAN XXIX PROVINSI KALIMANTAN BARAT TAHUN 2021
LAPORAN AKTUALISASI
Nama Peserta : ALIFFIA AULIA SANTRI, A.Md.Gizi
56
Tabel 5.8
LEMBAR KONSULTASI / PENGENDALIAN OLEH COACH
PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL GOLONGAN II
ANGKATAN XXIX PROVINSI KALIMANTAN BARAT TAHUN 2021
LAPORAN AKTUALISASI
Nama Peserta : ALIFFIA AULIA SANTRI, A.Md.Gizi
BAB VI
57
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Proses pembelajaran Nilai Dasar ANEKA yang terdapat dalam pelatihan
dasar CPNS golongan II diimplementasikan pada instansi masing-masing
ditujukan untuk jangka panjang. Diharapkan dari kegiatan ini, para abdi negara
tidak melakukan tindakan yang melanggar norma dan perundang-undangan,
melainkan mampu memberikan pelayanan kepada masyarakat dengan tulus
sepenuh hati dengan berorientasi mutu, sehingga kepuasaan publik terhadap
ASN dinegeri ini meningkat.
Laporan Aktualisasi ini dilaksanakan pada tanggal 19 April – 27 Mei 2021
bertempat di Rumah Sakit Pratama Batu Buil Kabupaten Melawi khususnya di
ruang Poli Gizi. Adapun kegiatan Aktualisasi yang telah dilaksanakan adalah:
1. Membuat usulan pengadaan Food Model
2. Membuat Poster Gizi
3. Membuat Leaflet berdasarkan beberapa penyakit yang berhubungan
dengan gizi
4. Membuat lembar konsultasi gizi
5. Melakukan konseling gizi
Melalui kegiatan Aktualisasi ini diharapkan terjadi proses refleksi
mendalam terhadap nilai profesi PNS itu sendiri, dan kelak dapat terus
diaplikasikan untuk melaksanakan kegiatan sehari hari sebagai PNS.
B. SARAN
1. Agar internalisasi nilai dasar profesi PNS pada peserta Pendidikan dan
Pelatihan Dasar CPNS Golongan II bisa terus tertanam dan tumbuh
didalam PNS kedepannya, perlu adanya evaluasi berkala terhadapa PNS,
sehingga internalisasi bisa terus tertanam.
2. Peserta Pendidikan dan Pelatihan Dasar CPNS Golongan II berharap
dengan telah dilaksanakannya kegiatan Aktualisasi di Rumah Sakit
Pratama Batu Buil Kabupaten Melawi, dapat memudahkan dan
meningkatkan proses pelayanan kesehatan terutama dalam bidang Gizi.
DAFTAR PUSTAKA
58
Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Provinsi Kalimantan Barat. 2021.
Panduan Penyelenggaraan Pelatihan Dasar CPNS Golongan II Angkatan
XXIX Tahun 2021. Pontianak : Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Provinsi Kalimantan Barat.
Fatimah, E., Erna Irawati. (2017). Modul Pelatihan Dasar Calon PNS :
Manajemen Aparatur Sipil Negara. Jakarta : Lembaga Administrasi
Negara Republik Indonesia.
Idris, I., et.al. (2019). Analisis Isu Kontemporer: Modul Pelatihan Dasar Calon
Pegawai Negeri Sipil Golongan II dan Golongan III. Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara Republik Indonesia.
Rumah Sakit Pratama Batu Buil., 2018. Profil Rumah Sakit Sakit Pratama Batu
Buil Kabupaten Melawi . Provinsi Kalimantan Barat : Rumah Sakit
Pratama Batu Buil
59
BIODATA
60
LAMPIRAN
KEGIATAN 1
Lampiran:
1. Dokumentasi kegiatan
2. Surat usulan pengadaan Food Model
3. Surat balasan usulan pengadaan Food Model
4. Dokumentasi foto Food Model
DOKUMENTASI
Gambar 5.1 melakukan diskusi dengan Direktur Rumah Sakit Pratama Batu Buil Kabupaten
Melawi
gambar 5.3 penyerahan Food Model oleh Kepala TU Rumah Sakit Pratama Batu Buil Kabupaten
Melawi
KEGIATAN 2
Lampiran:
Gambar 5.4 melakukan diskusi dengan Direktur Rumah Sakit Pratama Batu Buil Kabupaten
Melawi
Gambar 5.5 mencari dan menentukan referensi serta membuat atau mendesain poster gizi
before after
gambar 5.6 menempel poster gizi di poli gizi Rumah Sakit Pratama Batu Buil Kabupaten Melawi
KEGIATAN 3
Lampiran:
Gambar 5.7 melakukan diskusi dengan Direktur Rumah Sakit Pratama Batu Buil Kabupaten
Melawi
Gambar 5.8 mencari dan menentukan referensi serta membuat atau mendesain leaflet
LAMPIRAN:
1. Foto Dokumentasi Kegiatan
2. Lembar konsultasi
DOKUMENTASI
Gambar 5.12 mengkonsultasikan lembar konsultasi gizi yang telah dibuat kepada Komite Medik
KEGIATAN 5
Lampiran: