Anda di halaman 1dari 84

LAPORAN AKTUALISASI

OPTIMALISASI PELAYANAN KONSELING GIZI DI POLI GIZI RUMAH


SAKIT PRATAMA BATU BUIL KABUPATEN MELAWI
DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA FOOD MODEL,
LEAFLET DAN POSTER

DISUSUN OLEH :

NAMA : ALIFFIA AULIA SANTRI, A.Md.Gizi

NIP : 19920113 202012 2 016

NO ABSEN : 2

PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL

GOLONGAN IIANGKATAN XXIX

PROVINSI KALIMANTAN BARAT TAHUN 2021


KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan Rahmat
dan Karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan Rancangan Aktualisasi Calon Pegawai
Negeri Sipil dalam Pelatihan Dasar CPNS Golongan II Angkatan XXIX Provinsi Kalimantan
Barat Tahun 2021 di Pontianak dengan judul “OPTIMALISASI PELAYANAN
KONSELING GIZI DI POLI GIZI RUMAH SAKIT PRATAMA BATU BUIL
KABUPATEN MELAWI dengan MENGGUNAKAN MEDIA FOOD MODEL,
LEAFLET, DAN POSTER”

Penulisan rancangan ini terlaksana karena kontribusi banyak pihak berupa bimbingan
dan motivasi sehingga pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya terutama kepada:

1. Bapak H. Sutarmidji, S.H., M.Hum., selaku Gubernur Kalimantan Barat.


2. Bapak H. Dadi Sunarya Usfa Yusra, selaku Bupati Kabupaten Melawi
3. Bapak Suprianus Herman,SH selaku Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya
Manusia Provinsi Kalimantan Barat
4. Ibu. Yenni Permatasari, S.STP, M.Si selaku Kepala Bidang Pengembangan Kompetensi
Manajerial dan Fungsional di BPSDM Provinsi Kalimantan Barat.
5. Bapak Teguh Hadi Sentosa,S.Pd.,M.Si selaku Kepala Badan Kepegawaian Pembangunan
Sumber Daya Manusia Kabupaten Melawi.
6. Bapak dr. Oktavius selaku Direktur Rumah Sakit Pratama Batu Buil Kabupaten Melawi.
7. Ibu DR. Sofiati selaku Coach yang telah memberikan bimbingan, masukan, dan arahan.
8. Bapak dr. Oktavius selaku mentor yang telah memberikan bimbingan dan motivasi.
9. Bapak Kurniawansyah, S.K.M selaku mentor yang telah memberikan bimbingan dan
motivasi.
10. Bapak Agus Satrio Leksono, S.STP selaku Penguji yang telah memberikan masukan.
11. Suami, Orang tua dan saudara penulis yang telah memberikan dukungan moral maupun
materi;
12. Rekan sejawat Rumah Sakit Pratama Batu Buil Kabupaten Melawi serta rekan peserta
Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan II Angkatan XXIX dan XXX yang
telah memberikan bantuan dan motivasi.
Penulis berupaya agar Rancangan Aktualisasi ini dapat mencapai tujuan, sehingga
kritik dan saran yang sifatnya membangun demi kesempurnaan penulisan ini diterima dengan
terbuka. Semoga Rancangan Aktualisasi ini dapat bermanfaat.

Pontianak, 04 Juni 2021

PENULIS,

Aliffia Aulia Santri, A.Md.Gizi

i
2
DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN ............................................................................................ i


BERITA ACARA .............................................................................................................. ii
LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................................... iii
KATA PENGANTAR ...................................................................................................... iv
DAFTAR ISI ..................................................................................................................... v
DAFTAR TABEL ............................................................................................................. vii
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................................... viii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .............................................................................................................. 1
B. Tujuan ............................................................................................................................ 3
C. Manfaat .......................................................................................................................... 4
D. Ruang Lingkup .............................................................................................................. 4
BAB II GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT PRATAMA BATU BUIL KABUPATEN
MELAWI
A. Keadaan Umum. ............................................................................................................ 6
B. Visi dan Misi Rumah Sakit Pratama Batu Buil Kabupaten Melawi ............................. 10
C. Nilai – Nilai Organisasi Rumah Sakit Pratama Batu Buil Kabupaten Melawi ............. 10
D. Struktur Organisasi, Tugas dan Fungsi ......................................................................... 11
BAB III NILAI-NILAI DASAR SERTA PERAN DAN KEDUDUKAN ASN DALAM NKRI
A. Nilai - Nilai Dasar PNS ................................................................................................ 16
B. Peran dan Kedudukan ASN dalam NKRI .................................................................... 23
BAB IV RANCANGAN KEGIATAN AKTUALISASI
A. Identifikasi dan Gagasan Pemecahan Isu ..................................................................... 29
B. Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan .......................................................................... 35
C. Jadwal Implementasi Aktualisasi .................................................................................. 42
D. Jadwal Pengendalian dengan Mentor............................................................................ 41
E. Jadwal Konsultasi dengan Coach.................................................................................. 42
BAB V LAPORAN AKTUALISASI
A. Deskripsi Core Issue (Isu Utama) Yang Terjadi dan Strategi Pemecahan.................. 43

v
B. Proses menerapkan Inisiatif Gagasan Kreatif yang telah Dirancang......................... 43
C. Capaian kegiatan aktualisasi........................................................................................ 43
D. Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi Nilai – Nilai Dasar ASN....................................... 45

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN


A. Kesimpulan.................................................................................................................. 57
B. Saran............................................................................................................................ 57
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 58
BIODATA ......................................................................................................................... 59

vi
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Profil Pegawai Rumah Sakit Pratama Batu Buil Kabupaten Melawi............. 7
Tabel 4.1 Analisis Isu dengan Metode APKL ……………….…………………………. 31
Table 4.2 Analisis USG...................................................………………………………. 33
Tabel 4.3 Rancangan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar PNS…………………………........ 36
Table 4.5 Jadwal Implementasi Aktualisasi…………………………………………….. 42
Tabel 5.1 Capaian Kegiatan Aktualisasi......................................................................... 44
Tabel 5.2 Uraian Kegiatan 1........................................................................................... 45
Tabel 5.3 Uraian Kegiatan 2........................................................................................... 47
Tabel 5.4 Uraian Kegiatan 3........................................................................................... 49
Tabel 5.5 Uraian Kegiatan 4........................................................................................... 51
Tabel 5.6 Uraian Kegiatan 5........................................................................................... 52

vii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Struktur Organisasi RSP Batu Buil Kabupaten Melawi....................................... 11


Gambar 4.1 Diagram Fishbone........................................................................................... 31

viii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Berdasarkan UU Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara,


Aparatur Sipil Negara yang selanjutnya disingkat ASN adalah Pegawai Negeri
Sipil (PNS) dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) yang
diangkat oleh pejabat Pembina kepegawaian dan diserahi tugas dalam suatu
jabatan pemerintahan atau diserahi tugas Negara lainnya dan digaji berdasarkan
peraturan perundang-undangan. Pegawai Negeri Sipil yang selanjutnya
disingkat PNS adalah warga Negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu,
diangkat sebagai Pegawai ASN secara tetap oleh pejabat Pembina kepegawaian
untuk menduduki jabatan pemerintahan.

Selanjutnya yang dimaksud dengan Pegawai Negeri Sipil (PNS) adalah


warga negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu, diangkat sebagai
Pegawai ASN secara tetap oleh Pejabat Pembina Kepegawaian (PPK) untuk
menduduki jabatan pemerintahan. Sebagai Aparatur Sipil Negara, PNS
mempunyai tugas melaksanakan kebijakan publik yang dibuat oleh Pejabat
Pembina Kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan; memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas; dan
mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Sebagai salah satu aparatur sipil negara, PNS memiliki peran yang
penting untuk mendukung kemajuan negara Indonesia saat ini. Peran tersebut
dapat dipenuhi ketika PNS mampu memenuhi standar kompetensi jabatannya
sehingga mampu melaksanakan tugas jabatannya dengan efektif dan efisien
sebagai aparatur sipil negara menjadi PNS yang berkualitas dan profesional.

Untuk memenuhi hal tersebut, maka dilaksanakan pembinaan melalui


Pelatihan Dasar CPNS dimana CPNS ditanamkan sikap perilaku bela negara,
nilai-nilai dasar PNS serta peran dan kedudukan PNS untuk membentuk
karakter yang kuat dalam jabatannya. Dalam system pembelajaran Pelatihan

1
Dasar Calon PNS, setiap peseta pelatihan dituntut untuk mampu
mengaktualisasikan substansi materi pembelajaran yang telah dipelajari melalui
proses pembiasaan diri. Substansi pembelajaran yang perlu diaktualisasikan
adalah nilai-nilai dasar ASN yakni Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik,
Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi serta peran dan kedudukan ASN sebagai
Whole of Government, Pelayan Publik dan Manajemen Publik. Nilai-nilai
dasar, peran dan kedudukan ASN tersebut diharapkan dapat diaktualisasi di
tempat kerja unit masing-masing. Selain diaktualisasikan diharapkan para
peserta CPNS memiliki kemampuan menganalisis dampak apabila kelima nilai
dasar, peran dan kedudukan ASN tidak diaplikasikan. Kompetensi ini akan
membentuk PNS yang profesional dalam melayani masyarakat.

Sesuai dengan Peraturan Lembaga Administrasi Negara Republik


Indonesia Nomor 1 Tahun 2021 tentang Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri
Sipil, maka ditetapkan mekanisme Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil
yang memungkinkan para CPNS mampu menginternalisasi, menerapkan, dan
mengaktualisasikan serta membuatnya menjadi kebiasaan (habituasi) apa
yang telah didapatkan selama Pelatihan Dasar di tempat kerja (BPSDM
Provinsi Kalimantan Barat, 2021). Oleh karena itu, melalui Pelatihan Dasar,
CPNS sebagai ASN wajib melaksanakan fungsi dasar ASN yaitu sebagai
pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, dan pengikat dan pemersatu bangsa
sehingga dapat menjadi PNS yang memiliki daya saing nasional.

Satu di antara beberapa profesi yang merupakan bagian dari pegawai


ASN dan wajib melaksanakan pelatihan dasar Calon Pegawai Negeri Sipil
(CPNS) adalah tenaga kesehatan salah satunya adalah Nutrisionis. Nutrisionis
adalah seseorang yang diberi tugas, tanggungjawab dan wewenang secara
penuh oleh pejabat berwenang untuk melakukan kegiatan teknis fungsional di
bidang pelayanan gizi, makanan dan dietetik, baik di masyarakat maupun rumah
sakit dan unit pelaksana kesehatan lain. Nutrisionis harus bisa mengembangkan
potensinya dalam bekerja dan harus memiliki karakter yang berkompeten,
profesional, berintegritas, dan berkomitmen.

2
Keberhasilan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS), termasuk profesi
tenaga kesehatan dalam mengikuti pelatihan dasar diukur dari kemampuan
menunjukkan sikap perilaku bela negara; mengaktualisasikan nilai-nilai dasar
PNS dalam pelaksanaan tugas jabatannya; mengaktualisasikan kedudukan dan
peran PNS dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia; dan
menunjukkan penguasaan Kompetensi Teknis yang dibutuhkan sesuai dengan
bidang tugas. Dalam hal ini, penyusun merupakan peserta pelatihan dasar yang
akan mengaktualisasikan nilai-nilai dasar Pegawai Negeri Sipil (PNS) di
Rumah Sakit Pratama Batu Buil Kabupataen Melawi.

Adapun isu yang diangkat dalam rancangan aktualisasi ini


berlatarbelakang dari masih kurangnya media Konsultasi gizi di Poli Gizi. Hal
ini dikarenakan Poli Gizi di Rumah Sakit Pratama Batu Buil Kabupataen
Melawi baru beroperasi dengan jumlah kunjungan pasien di Poli Gizi pada
tahun 2019-2021 sebanyak 46 orang. Kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan
selama agenda habituasi tertuang di dalam rancangan aktualisasi yang berjudul
“Optimalisasi Pelayanan Konseling Gizi di Poli Gizi Rumah Sakit Pratama
Batu Buil Kabupaten Melawi Menggunakan Media Food Model, Leaflet
dan Poster”.

B. Tujuan
Tujuan aktualisasi bagi peserta Pelatihan Dasar adalah peserta mampu
mengaktualisasikan nilai-nilai dasar Pegawai Negeri Sipil (PNS), yaitu
Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi
(ANEKA) serta tiga nilai dasar profesi PNS yaitu Manajemen ASN, whole of
Government (WoG), dan Pelayanan Publik di dalam menjalankan tugas dan
fungsinya di instansi kerjanya.
Selain itu, peserta Pelatihan Dasar juga mampu menganalisis manfaat
aktualisasi di dalam agenda habituasi terhadap usaha terwujudnya visi, misi,
serta penguatan bagi nilai-nilai organisasi di tempat bekerja terutama dalam
konsultasi gizi.

3
C. Manfaat
Adapun manfaat kegiatan aktualiasi adalah sebagai berikut :
1. Bagi peserta Pelatihan Dasar
Manfaatnya adalah untuk membangun integritas moral, kejujuran,
semangat dan motivasi nasionalisme dan kebangsaan, karakter
kepribadian yang unggul dan bertanggung jawab, dan memperkuat
profesionalisme di dalam diri peserta pelatihan dasar serta untuk
memperkuat kompeten dibidang yang dimiliki.
2. Manfaat bagi Rumah Sakit Pratama Batu Buil Kabupaten Melawi
Kegiatan aktualisasi diharapkan dapat memberi manfaat untuk organisasi
karena peserta dituntut untuk memberikan solusi terhadap isu yang
sedang berkembang di tempat kerja sekaligus menyelesaikan isu tersebut
sehingga organisasi diharapkan dapat meningkatkan pelayanan,
memberikan pelayanan bermutu dan berkualitas serta meningkatkan
kinerja CPNS sehingga visi dan misi organisasi dapat tercapai.
3. Manfaat aktualisasi bagi Bangsa dan Negara
Pada kegiatan ini diharapkan dapat menghasilkan Aparatur Sipil Negara
(ASN) yang profesional dalam mengelola segala kondisi dan sumber
daya pembangunan yang ada, sehingga dapat mempercepat peningkatan
daya saing bangsa.

D. Ruang Lingkup
Adapun ruang lingkup dari rancangan kegiatan aktualisasi adalah di
Rumah Sakit Pratama Batu Buil Kabupaten Melawi yaitu dengan
menerapkan nilai-nilai Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik,
Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi (ANEKA) sebagai Aparatur Sipil
Negara (ASN).
Penerapan nilai-nilai dasar profesi Aktualisasi ini akan dilakukan
pada tanggal 16 April sampai dengan 31 Mei 2021 dan bertempat di Rumah
Sakit Pratama Batu Buil Kabupaten Melawi.

4
BAB II
GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT PRATAMA BATU BUIL
KABUPATEN MELAWI
A. Keadaan Umum

5
1. Profil Rumah Sakit Pratama Batu Buil Kabupaten Melawi
Berikut adalah profil Rumah Sakit Pratama Batu Buil Kabupaten Melawi:
Nama Rumah Sakit : Rumah Sakit Pratama Batu Buil Kabupaten
Melawi
Alamat : Jl PMKS PT SDK 1, Desa Batu Buil,
Kecamatan Belimbing Kabupaten Melawi
Kode Pos 79671
Kab/ Kota : Kabupaten Melawi
No. Telp/ HP : -
Jenjang Akreditasi : -
Tahun Diresmikan : 11 April 2019
Tahun Beroperasional : 10 Juni 2019
2. Kondisi Geografi, Demografi dan pegawai
Rumah Sakit Pratama Batu Buil Kabupaten Melawi merupakan
Rumah Sakit (RS) milik pemerintah Kabupaten Melawi dan merupakan
Rumah Sakit (RS) tipe D yang terletak di Kecamatan Belimbing, Desa
Batu Buil dengan jarak +- 20 km dari pusat kota Nanga Pinoh. Rumah
Sakit Pratama Batu Buil Kabupaten Melawi merupakan unit kerja
pemerintah di bidang kesehatan yang berada di bawah naungan Dinas
Kesehatan Kabupaten Melawi. Rumah Sakit Pratama Batu Buil Kabupaten
Melawi berada di Jalan nanga pinoh - sintang, tepatnya di Jl. PMKS PT
SDK 1, Desa Batu Buil, kecamatan Belimbing Kabupaten Melawi.
Adapun jenis Pelayanannya sebagai berikut :
➢ Pelayanan rawat jalan : Poli Umum, Poli Kebidanan, Poli Gizi, Poli Gigi
dan Fisioterapi.
➢ IGD (Instalasi Gawat Darurat)
➢ Pelayanan penunjang medis dan non medis : Fasilitas Laboratorium dan
Apotek

Tabel 2.1 PROFIL PEGAWAI RUMAH SAKIT PRATAMA BATU BUIL


KABUPATEN MELAWI TAHUN 2021

6
Pangkat
No Nama NIP Jabatan
Golongan
Direktur Rumah Sakit
1 dr. Oktavius 19841001 201403 1 003 III/d Pratama Batu Buil
Kabupaten Melawi
2 dr. Sudi 19850720 201101 1 006 III/d Kepala Komite Medik
3 dr. Jamis Condro 19750928 201503 1 002 III/c Dokter Umum
Vitalia Noviyanti Darni S,
4 19781104 200312 2 101 III/b Kasubag TU
S.Sos
Asisten Apoteker
5 Hamdi, A.Md. Far 19810817 200604 1 032 III/d
Penyelia
6 Kurniansyah, SKM 19851211 201101 1 005 III/c PKM Pelaksana Lanjut
Perawat Gigi Pelaksana
7 Elly Gusniarti, A.Md.KG 19880806 201001 2 006 III/c
Lanjutan
Bidan Pelaksana
8 Leni Edriyani, A. Md. Keb 19900303 201101 2 002 III/b
Lanjutan
Erti Kusumawardani, Bidan Pelaksana
9 19900802 201403 2 003 III/b
A.Md.Keb Lanjutan
Heppy Yanuariyanti, A.Md. Pranata Lab Kes Ahli
10 19880110 201101 2 005 III/b
AK Pertama
Kepala Komite
11 Matias Andrea Pernandes 19930626 201403 1 001 II/d
Keperawatan
12 Marlilin Yanti 19901212 201704 2 003 II/d Bidan Terampil
13 dr. Abang Suprianto 19910905 201903 1 001 III/b Dokter Ahli Pertama
Dokter Ahli Pertama
14 dr. Wastri Gusniyani Manik 19920805 201903 2 001 III/b
Bidan Mahir /
15 Terissia, AMd. Keb 19840611 201101 2 002 III/b
Lanjutan
16 Desi Susilawati, A.Md. Keb 19910519 201403 2 003 III/a Bidan Terampil
17 Riawati, S.Farm., Apt 19920220 201903 2 002 III/b Apoteker Ahli Pertama
Oka Jaya Murdani, S.Farm.,
18 19911116 201903 1 003 III/b Apoteker Ahli Pertama
Apt
19 Ns. Hendra, S.Kep 19920817 201903 1 002 III/a Perawat Ahli Pertama
20 Ns. Paulina Saragi, S.Kep 19920504 201903 2 002 III/a Kepala Ruangan
Pranata Lab Kes Ahli
21 Tri Hartati, S.Tr, TLM 19960315 201903 2 002 III/a Pertama

Radiografer Terampil
22 Yuda Wyranata, A.Md Rad 19890925 201903 1 001 II/c
23 Wahyu Santoso, A.Md Kep 19901202 201903 1 001 II/c Perawat Terampil
Perawat Gigi
24 Norita Mulyasari, A.Md KG 19891118 201903 2 001 II/c
Perawat Terampil
25 Rio Uub Salasah, A.Md Kep 19881212 201903 1 002 II/c
Perawat Terampil
26 Ratih Kurniati, A.Md Kep 19890403 201903 2 003 II/c
Perawat Terampil
27 Heri Darmawan, A.Md Kep 19890825 201903 1 002 II/c
Perawat Terampil
Sri Utik Wulandari, A.Md
28 19891122 201903 2 002 II/c
Kep

29 Astarina Fiona, A.Md Gizi 19890609 201903 2 003 II/c Nutrisionis Terampil

7
Bayu Hendra Rusdianto, Sanitarian Terampil
30 19900617 201903 1 001 II/c
A.Md KL
Chilviana Rayanti, A.Md Perawat Terampil
31 19920905 201903 2 002 II/c
Kep
Perawat Terampil
32 Fahrunisa, A.Md Kep 19930720 201903 2 001 II/c
Debora Octavia Manik, Bidan Terampil
33 19941009 201903 2 001 II/c
A.Md Keb
Radiografer Terampil
34 Kurnia Sandi, A.Md Rad 19941021 201903 1 003 II/c
Asisten Apoteker
35 Alfia Anitasari, A.Md Farm 19950215 201903 2 002 II/c Terampil

Perawat Terampil
36 Reky Armady, A.Md Kep 19961111 201903 1 001 II/c
Perawat Gigi
37 Desi Cahyani, A.Md KG 19971215 201903 2 001 II/c
Perawat Terampil
38 Anita Cristina, A.Md Kep 19980427 201903 2 001 II/c
Asisten Apoteker
Resti Yulia Yuniarti, A.Md
39 19960604 201903 2 003 II/c Terampil
Farm

Nengrum Wulandari, A.Md


40 19980630 201903 2 001 II/c Bidan
Keb

Fisioterapi
Wulan Purnamasari, A.Md
41 19940912 201903 2 001 II/c Terampil
Fis
Severin Erlasia Purba, A.Md Sanitarian Terampil
42 19940909 201903 2 001 II/c
KL
Utari Rahma Yanti, A.Md Perawat Terampil
43 19950205 201903 2 003 II/c
Kep
44 dr. Dian Hariyanti 19891005 202012 2 005 III/b Dokter Umum

Agung Arif Perkasa, S.Farm,


45 19950119 202012 1 005 III/b Apoteker
Apt

46 Sindri Okta Dayanti, SKM 19930703 202012 2 010 III/a Penyuluh Kesehatan
Pranata Komputer
47 Sri Ningsih, S.Kom 19880920 202012 2 014 III/a

48 Aliffia Aulia Santri, A.Md. 19920113 202012 2 016 II/c Nutrisionis


Gizi
Perawat Gigi
49 Dewi Anggraini, A.Md. KG 19980105 202012 2 005 II/c
Dwi Vickry Erlangga, A.Md.
50 19940315 202012 1 015 II/c Asisten Apoteker
Far
51 Finna Wahyuni, A.Md. Kes 19970629 202012 2 008 II/c Rekam Medis
Bidan
52 Lindawati, A.Md. Keb 19980308 202012 2 003 II/c
53 Nia Astuti Yuliani, A.Md. T 19960722 202012 2 020 II/c Elektromedis
54 Rahmad Hidayat, A.Md. Kep 19931025 202012 1 009 II/c Perawat
55 Riska Dwatama, A.Md. Kep 19920908 202012 2 011 II/c Perawat

8
56 Sutriono, A.Md. KL 19901108 202012 1 007 II/c Sanitarian
57 Yanuar Siskanto, A.Md. Rad 19930111 202012 1 007 II/c Radiologi
drg. Meyke Rotua
58 - - Dokter Gigi
Simorangkir
Tenaga Kesehatan
59 Hudfaizah, SKM - -
Lingkungan
60 Gustina Hairani, S.Kep, Ners - - Administrasi
Tenaga Kesehatan
Indri Sukma Dewi, A.Md.
61 - - Lingkungan
KL
62 Bulyamin, A.Md. AK - - Analis
63 Neomi Nomi, A.Md - - Teknologi Pangan
64 Heni Pikayanti, A.Md - - Administrasi
65 Wahyu Utami, A.Md. RMIK - - Administrasi
Septi Putri Pratama, A.Md. Administrasi
66 - -
Keb
Yunike Supristina, A.Md Administrasi
67 - -
Kep
68 Susi Meiliana - - Pekarya
69 Farda Suhery Sitorus - - Satpam
70 Joko Santoso - - Satpam
71 Gunomo Hendro Prastowo - - Satpam
72 Adi Sutomo - - Satpam
73 Supriyadi - - Satpam
74 Riki Arianto - - Satpam
75 Saimin - - Supir

76 Yustinus Dedyanto - - Supir

77 Gampang Sigit W - - Juru Masak

78 Herni Miati, A,Md. Keb - - Bidan Terampil

B. Visi dan Misi Rumah Sakit Pratama Batu Buil Kabupaten Melawi
1. Visi Rumah Sakit Pratama Batu Buil Kabupaten Melawi
“Terwujudnya Masyarakat Kabupaten Melawi yang Mandiri untuk
Hidup Sehat Melalui Pelayanan RUMAH SAKIT PRATAMA yang
PROFESIONAL, PRIMA, AMAN, dan RAMAH”

9
2. Misi Rumah Sakit Pratama Batu Buil Kabupaten Melawi
a. Meningkatkan Kompetensi Sumber Daya Kesehatan,
b. Meningkatkan Pelayanan Kesehatan yang Holistik dan Terpadu,
c. Mengutamakan Keamanan dan Keselamatan Pasien dan Petugas
Kesehatan,
d. Meningkatkan Pelayanan Kesehatan yang ramah bagi pasien dengan
menjadikan Pasien sebagai subyek dan Fokus utama Pelayanan
Kesehatan.
C. Nilai-nilai Organisasi Rumah Sakit Pratama Batu Buil Kabupaten Melawi

Nilai nilai organisasi yang ada di Rumah Sakit Pratama Batu Buil
Kabupaten Melawi ;

PRATAMA
P : Profesional dan prima
R : Ramah kepada pasien
A : Aman petugas dan pasien
T : Terdepan
A : Amanah
M : Mandiri
A : Akuntabel

D. STRUKTUR ORGANISASI, TUGAS, DAN FUNGSI


1. Struktur Organisasi

DIREKTUR

dr. OKTAVIUS

10
Komite Satuan Pemeriksa Internal

Kepala Tata Usaha

VITALIA NOVIYANTI D.S, S.Sos

PKM Pelaksana Lanjutan


Jabatan Fungsional Kurniawansyah, SKM
1. Dokter Ahli Muda dr. Sudi Pranata Komputer
dr. Jamis Condro
Dokter Ahli Pertama dr. Abang Suprianto Sri Ningsih, S.Kom
dr. Wastri Gusniyani manik PKM Ahli Pertama
dr. Dian Hariyanti
2. Perawat Ahli Pertama Matias Andria Pernandes, Sindri Okta Dayanti, SKM
A.Md.Kep
Ns. Hendra, S.Kep
Ns. Paulina Saragi, S.Kep
3. Perawat Terampil Wahyu Santoso, A.md.Kep
Rio Uub Salasah, A.Md.Kep
Ratih Kurniati, A.Md.Kep
Heri Darmawan, A.Md.Kep
Sri Utik Wulandari, A.Md.Kep
Chilviana Rayanti, A.Md.Kep
Fahrunisa, A.Md.Kep
Reky Armadi, A.Md. Kep
Anita Cristina, A.Md.Kep
Utari Rahma Yanti, A.Md.Kep
Rahmad Hidayat, A.Md. Kep
Riska Dwatama, A.Md. Kep

11
Apoteker Riawati, S.Farm.,Apt
Oka Jaya Murdani, S.Farm., Apt
Agung Arif Perkasa, S.Farm, Apt
5. Asisten Apoteker Penyelia Hamdi, A.Md.Farm
6. Asisten Apoteker Terampil Alfia Anitasari, A.Md.Farm
Resti Yulia Yuniarti, A.Md.Farm
Dwi Vickry Erlangga, A.Md.
Farm
7. Perawat Gigi Pelaksana Elly Gusniarti, A.Md.KG
Lanjutan
8. Perawat Gigi Terampil Norita Mulyasari, A.Md.KG
Desi Cahyani, A.Md.KG
Dewi Anggaini, A.Md. KG
9. Bidan Pelaksana Lanjutan Erti Kusumawardani, A.Md.Keb
Leni Endiyani, A.Md.Keb
Terissia, A.Md.Keb
Desi Susilawati, A.Md.Keb
Bidan Terampil Marlilin Yanti, A.Md.Keb
Bidan Pelaksana Debora Octavia manik,
A.Md.Keb
Nengrum Wulandari, A.Md.Keb
Lindawati, A.Md. Keb
10. Pranata Lab Kes Ahli Heppy Yanuariyanti, A.Md. AK
Pertama
11. Pranata Lab Kes Pelaksana Tri Hartati, S.Tr,TLM
Lanjutan
12. Nutrisionis Terampil Astarina Fiona, A.Md.Gizi
Aliffia Aulia Santri, A.Md. Gizi
13. Sanitarian Terampil Bayu Hendra Rusdianto,
A.Md.KL
Severin Erlasia Purba, A.Md.KL
Sutriono, A.Md. KL
14. Fisioterapi Terampil Wulan Purnama Sari, A.Md.Fis
15. Radiografer Terampil Yuda Wyranata, A.Md. Rad
Kurnia Sandi, A.Md. Rad
Yanuar Siskanto, A.Md. Rad

16. Perekam Medis Terampil Finna Wahyuni, A.Md. Kes


17. Teknisi Elektromedis Nia Astuti Yuliani, A.Md. T
Terampil

12
2. Uraian Tugas dan Fungsi Nutrisionis
Sesuai dengan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara
dan Reformasi Birokrasi Nomor 23 Tahun 2001 tentang Jabatan Fungsional
Nutrisionis dan Angka Kreditnya. Rincian kegiatan Nutrisionis Terampil
sesuai dengan jenjang jabatan, sebagai berikut :
a. Mengumpulkan data gizi, makan dan dietetik serta penunjangnya
dalam rangka meyusun rencana tahunan;
b. Mengumpulkan data gizi, makanan dan dietetik serta penunjangnya
dalam rangka meyusun rencana 3 bulanan;
c. Mengumpulkan data gizi, makanan dan dietetik serta penunjangnya
dalam rangka meyusun rencana bulanan;
d. Mengumpulkan data gizi, makanan dan dietetik serta penunjangnya
dalam rangka meyusun rencana harian;
e. Mengumpulkan data dan literature dalam rangka menyusun
juklak/juknis di bidang gizi, makanan dan dietetik;
f. Mengumpulkan data dalam rangka menyusun pedoman gizi, makanan
dan dietetik;
g. Mengumpulkan data dalam rangka menyusun standar gizi, makanan
dan dietetik;
h. Mengumpulkan data untuk pengamatan masalah dibidang gizi,
makanan dan dietetik secara sekunder;
i. Memeriksa dan menerima bahan materi, pangan, peralatan dan sarana
pelayanan gizi, makanan dan dietetik;
j. Menyimpan bahan, materi, pangan, peralatan dan sarana kegiatan
pelayanan gizi, makanan dan dietetik;
k. Mencatat dan melaporkan bahan, materi, pangan, peralatan dan sarana
diruang penyimpanan sarana harian;
l. Menyalurkan bahan, materi pangan, peralatan, dan sarana sesuai
permintaan unit atau wilayah kerja secara harian/migguan;
m. Memeriksa ruang penyimpanan makanan, secara harian (tiap 10
harian);

13
n. Melakukan pengukuran Indeks Massa Tubuh (IMT) pada orang
dewasa di unit/wilayah kerja sesuai kebutuhan;
o. Melakukan anamneses diet klien (food frekwensi dan rata-rata contoh
hidangan);
p. Melakukan recall makanan 24 jam lewat bagi klien;
q. Melakukan perhitungan kandungan gizi makanan klien;
r. Mencatat dan melaporkan atas hasil pengukuran BB, TB, dan umur;
s. Mencatat dan melaporkan atas hasil pengukuran IMT;
t. Mencatat dan melaporkan anamneses diet;
u. Melakukan pencatatan harian, penyediaan makanan biasa;
v. Melakukan pencatatan harian, penyedian diet sederhana;
w. Memantau diet klien selama dirawat;
x. Memantau pelayanan penyelenggaraan diet di RS dan institusi lain
secara harian;
y. Memantau penggunaan bahan makanan secara harian;
z. Memantau penggunaan bahan makanan secara mingguan/sepuluh
harian.

a. Uraian Tugas
1. Menyusun rencana kerja tahunan sesuai dengan tugas pokok dan
fungsi untuk pelaksanaan tugas berjalan efektif dan efisien
2. Menyiapkan perangkat lunak untuk pelayanan gizi, makanan dan
dietetik berdasarkan Standar Prosedur Operasional yang berlaku
agar pelaksanaan tugas dapat terlaksanan dengan baik dan benar
3. Menyiapkan penanggulangan masalah gizi, makanan dan dietetik
berdasarkan Standar Prosedur Operasional yang berlaku agar
pelaksanaan tugas dapat terlaksana dengan baik dan benar
4. Melaksanakan pelayanan gizi, makanan dan dietetik berdasarkan
Standar Prosedur Operasional yang berlaku agar pelaksanaan tugas
dapat terlaksana dengan baik dan benar

14
5. Memantau pelaksanaan pelayanan gizi, makanan dan dietetik
berdasarkan Standar Prosedur Operasional yang berlaku agar
pelaksanaan tugas dapat terlaksana dengan baik dan benar
6. Menyusun dan menyampaikan laporan hasil pelaksanaan tugas
sesuai dengan prosedur yang berlaku sebagai bahan evaluasi dan
pertanggungjawaban
7. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan oleh atasan
baik tertulis maupun lisan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi
untuk pelaksanaannya

b. Tanggung jawab
1. Mempelajari peraturan dan pedoman terkait pelayanan nutria
kepada klien;
2. Melaksanakan instruksi peaksanaan tugas sesuai dengan tupoksi
yang diberikan oleh pimpinan;
3. Ketetapan, kebenaran dan kelayakan di dalam mengggunakan bahan
kerja;
4. Ketetapan dan kebenaran di dalam penggunaan perangkat kerja;
5. Terlaksananya tugas Nutrisionis terampil pada Rumah Sakit;
6. Menyusun laporan pelaksanaan tugas kepada atasan.

15
BAB III
NILAI-NILAI DASAR, KEDUDUKAN DAN PERAN PEGAWAI NEGERI
SIPIL (PNS) DALAM NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA
(NKRI)

A. Nilai-Nilai Dasar Pegawai Negeri Sipil (PNS)


Menurut Peraturan Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia
Nomor 12 Tahun 2018 Tentang Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil
tertulis bahwa pelatihan dasar Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) dilakukan
untuk membangun integritas moral, kejujuran, semangat dan motivasi
nasionalisme dan kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul dan
bertanggung jawab, dan memperkuat profesionalisme serta kompetensi bidang.
PNS yang berkarakter terbentuk oleh sikap prilaku bela Negara, nilai – nilai
dasar PNS, dan pengetahuan tentang kedudukan dan peran PNS dalam Negara
Kesatuan Republik Indonesia, serta menguasai bidang tugasnya, sehingga
mampu melaksanakan tugas dan perannya secara profesional sebagai pelayan
masyarakat.
Peserta Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS)
diharapkan mampu menginternalisasikan nilai-nilai dasar profesi PNS dengan
cara mengalami sendiri pada saat kegiatan aktualisasi di tempat tugas melalui
pembiasaan (habituasi). Nilai-nilai dasar PNS tercermin dalam ANEKA yang
merupakan landasan dalam menjalankan profesi ASN. Adapun nilai-nilai dasar
PNS tersebut adalah Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen
Mutu, dan Anti Korupsi. Berikut ini penjelasan mengenai masing-masing nilai
dari ANEKA yang dimaksud adalah sebagai berikut:

1. Akuntabilitas
Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok
atau institusi untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya.
Amanah seorang PNS adalah terwujudnya nilai-nilai publik, yaitu:

16
a. Mampu mengambil pilihan yang tepat dan benar ketika terjadi konflik
kepentingan antara kepentingan publik dengan kepentingan sektor,
kelompok dan pribadi;
b. Memiliki pemahaman dan kesadaran untuk menghindari dan mencegah
keterlibatan PNS dalam politik praktis;
c. Memperlakukan warga negara secara sama dan adil dalam
penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik;
d. Menunjukkan sikap dan perilaku konsisten dan dapat diandalkan
sebagai penyelenggara pemerintahan
Ada banyak aspek yang harus diperhatikan dalam menciptakan
lingkungan organisasi yang akuntabel. Aspek-aspek tersebut yaitu :
a. Kepemimpinan;
b. Transparansi;
c. Integritas;
d. Tanggung Jawab (responsibilitas);
e. Keadilan;
f. Kepercayaan;
g. Keseimbangan;
h. Kejelasan;
i. Konsistensi;
PNS yang akuntabel adalah PNS yang mampu mengambil pilihan
yang tepat ketika terjadi konflik kepentingan, tidak terlibat dalam politik
praktis, melayani warga secara adil dan konsisten dalam menjalankan tugas
dan fungsinya.
Indikator nilai Dasar Akuntabilitas mencakup tanggung jawab, jujur,
kejelasan target, netral, mendahulukan kepentingan publik, adil dan
transparan, konsisten serta partisipatif.

2. Nasionalisme
Nasionalisme dalam arti sempit adalah suatu sikap yang
meninggikan bangsanya sendiri, sekaligus tidak menghargai bangsa lain

17
sebagaimana mestinya sedangkan dalam arti luas, nasionalisme merupakan
pandangan tentang rasa cinta yang wajar terhadap bangsa dan negara,
sekaligus menghormati bangsa lain (LAN-RI, 2015:1).
Nasionalisme adalah pandangan atau paham kecintaan terhadap
bangsa dan tanah air Indonesia yang didasarkan pada Pancasila. Nilai-nilai
Nasionalisme sesuai dengan lima sila Pancasila.
Indikator nilai-nilai dasar Nasionalisme antara lain :
1. Religius (patuh ajaran agama)
2. Hormat menghormati
3. Kerjasama
4. Tidak memaksakan kehendak
5. Jujur
6. Amanah (dapat dipercaya)
7. Adil
8. Persamaan derajat
9. Tidak diskriminatif
10. Mencintai sesama manusia
11. Tenggang Rasa
12. Membela kebenaran
13. Persatuan
14. Rela berkorban
15. Cinta tanah air
16. Memelihara ketertiban
17. Disiplin
18. Musyawarah
19. Kekeluargaan
20. Menghormati keputusan
21. Tanggung jawab
22. Kepentingan bersama
23. Gotong-royong
24. Sosial

18
25. Tidak menggunakan hak yang bukan miliknya
26. Hidup sederhana
27. Kerja keras
28. Menghargai karya orang lain

3. Etika Publik
Etika publik merupakan refleksi tentang standar/norma yang
menentukan baik/buruk, benar/salah prilaku, tindakan dan keputusan untuk
mengarahkan kebijakan publik dalam rangka menjalankan tanggung jawab
pelayanan publik (LAN-RI, 2015:11). Indikator nilai dasar dari etika publik
adalah jujur, bertanggung jawab, integritas tinggi, cermat, disiplin, hormat,
sopan, taat pada perundang-undangan, taat perintah dan menjaga rahasia.
Etika publik lebih dipahami sebagai refleksi atas baik/buruk,
benar/salah yang harus dilakukan atau bagaimana melakukan yang baik atau
benar tindakan dan keputusan untuk mengarahkan kebijakan publik dalam
rangka menjalankan tanggung jawab pelayanan publik.
Etika sebenarnya dapat dipahami sebagai sistem penilaian prilaku
serta keyakinan untuk menentukan perbuatan yang pantas guna menjamin
adanya perlindungan hak-hak individu, mencakup cara-cara dalam
pengambilan keputusan untuk membantu membedakan hal-hal yang baik
dan yang buruk serta mengarahkan apa yang harus dilakukan sesuai nilai-
nilai yang dianut.
Ada tiga Fokus Utama pelayanan publik yakni:
1. Pelayanan publik yang berkualitas dan relevan
2. Sisi dimensi reflektif, etika publik berfungsi sebagai bantuan dalam
menimbang pilihan sarana kebijakan publik dan alat evaluasi
3. Modalitas etika, menjembatani antara norma moral dan tindakan
faktual.
Adapun Indikator Nilai-nilai dasar Etika Publik yang harus
dimililiki oleh seorang ASN antara lain adalah sebagai berikut :
1. Jujur

19
2. Bertanggung jawab
3. Integritas tinggi
4. Cermat
5. Disiplin
6. Hormat
7. Sopan
8. Taat pada peraturan perundang-undangan
9. Taat perintah
10. Menjaga rahasia

4. Komitmen Mutu
Komitmen mutu merupakan pelaksanaan pelayanan publik dengan
berorientasi pada kualitas hasil, dipersepsikan oleh individu terhadap
produk/jasa berupa ukuran baik/buruk.
Target utama Kinerja Aparatur yang berbabasis komitmen mutu
adalah mewujudkan kepuasan masyarakat yang menerima layanan (LAN-
RI, 2015 : 63). Indikator nilai dasar komitmen mutu antara lain : efektivitas,
efisiensi, inovasi, dan berorientasi mutu.
Mutu merupakan salah satu standar yang menjadi dasar untuk
mengukur capaian hasil kerja dan dapat dijadikan sebagai alat pembeda atau
pembanding dengan produk/jasa sejenis lainnya. Konsep mutu berkembang
seiring dengan berubahnya paradigma Organisasi terkait pemuasan
kebutuhan Manusia, yang semula lebih berorientasi pada terpenuhinya
jumlah produk sesuai permintaan dan kini ketika aneka ragam produk telah
membanjiri pasar maka kepuasan customer lebih dititik beratkan pada aspek
Mutu (kualitas) produk.
Komitmen mutu adalah janji pada diri kita sendiri atau pada orang lain
yang tercermin dalam tindakan kita untuk menjaga mutu kinerja pegawai.
Komitmen mutu merupakan pelaksanaan pelayanan publik dengan
berorientasi pada kualitas hasil, dipersepsikan oleh individu terhadap
produk/jasa berupa ukuran baik/buruk. Bidang apapun yang menjadi

20
tanggung jawab pegawai negeri sipil semua mesti dilaksanakan secara
optimal agar dapat memberi kepuasan kepada stakeholder.
Adapun Indikator dari Nilai Dasar komitmen mutu seorang ASN
adalah sebagai berikut :
1. Efektivitas
Efektif dalam sebuah organisasi dapat ditunjukan melalui mutu dan
kualitas yang mencapai target, ketepatan waktu dan sumber daya,
kepuasan pelanggan dan kinerja yang baik serta tanpa cacat (zero
defect)
2. Efisien
Adalah berdaya guna, dapat menjalankan tugas dan mencapai hasil
tanpa pemborosan sumber daya dan hemat waktu
3. Inovasi
Adanya suatu dorongan kebutuhan organisasi untuk menyesuaikan
pada perubahan yang terjadi di sekitarnya. Inovasi dapat ditunjukan
melalui adanya ide baru yang bermanfaat untuk organisasi.
4. Orientasi mutu
Berkomitmen untuk senantiasa melakukan pekerjaan dengan arah
dan tujuan untuk kualitas pelayanan

5. Anti Korupsi
Korupsi berasal dari bahasa latin "corruption" (Fockema Andrea:
1951) atau "corruptus" (Webster Student Dictionary: 1960). Selanjutnya
dikatakan bahwa "corruption" berasal dari kata "corrumpere", suatu bahasa
latin yang lebih tua. Dari bahasa latin tersebut kemudian dikenal istilah
"coruption, corrupt" (Inggris), "corruption" (Perancis) dan
"corruptive/korruptie" (Belanda). Korupsi secara harfiah adalah kebusukan,
keburukan, kebejatan, ketidakjujuran, dapat disuap, tidak bermoral,
penyimpangan dari kesucian.
Kesadaran diri anti korupsi dibangun melalui pendekatan spiritual,
dengan selalu ingat akan tujuan keberadaannya sebagai manusia di muka

21
bumi. Dengan selalu mendekatkan diri kepada Sang Pencipta, manusia akan
terhindar dari perbuatan korupsi karena yakin bahwa setiap perbuatan akan
dipertanggung jawabkan.
Aparatur Sipil Negara perlu dibekali nilai dasar anti korupsi agar bisa
menghindari dan mencegah terjadinya tindak pidana korupsi. Indikator nilai
dasar anti korupsi adalah jujur, disiplin, tanggungjawab, kerja keras,
sederhana, mandiri, adil dan berani serta peduli.
Kata kunci untuk menjauhkan diri dari korupsi adalah internalisasi
integritas pada diri sendiri dan hidup atau bekerja dalam lingkungan yang
menjalankan integritas dengan baik. Identifikasi nilai dasar anti korupsi
memberikan nilai- nilai dasar anti korupsi yang prioritas dan memiliki
signifikansi yang tinggi bagi kita. Nilai-nilai dasar anti korupsi penting
untuk mencegah terjadinya korupsi dan mendukung prinsip-prinsip anti
korupsi yang meliputi akuntabilitas, transparansi, kewajaran, kebijakan dan
kontrol kebijakan supaya semua dapat berjalan dengan baik serta, untuk
mencegah faktor eksternal penyebab korupsi.
Indikator nilai-nilai dasar Anti Korupsi antara lain :
1. Jujur
Berkata dan bertindak sesuai dengan kebenaran dan norma yang
berlaku
2. Disiplin
Tepat waktu dalam segala pekerjaan dan melakukan pekerjaan
sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang berlaku.
3. Tanggung jawab
Menyelesaikan pekerjaan dengan penuh tanggung jawab
4. Kerja keras
Merupakan hal yang sangat penting dalam rangka mencapai target
dari suatu pekerjaan
5. Sederhana
Menerima dengan tulus, ikhlas terhadap apa yang telah ada dan
diberikan oleh Tuhan kepada kita

22
6. Mandiri
Kemandirian membentuk karakter yang kuat pada diri seseorang
sehingga menjadi tidak tergantung terlalu banyak pada orang lain
7. Adil
Memandang kebenaran sebagai tindakan dalam perkataan maupun
perbuatan saat memutuskan peristiwa yang terjadi
8. Berani
Berani mengungkapkan bahwa yang benar adalah benar dan yang
salah adalah salah
9. Peduli
Ikut merasakan apa yang orang lain rasakan dan menolong tanpa
pamrih

B. Kedudukan Dan Peran Pegawai Negeri Sipil (PNS) Dalam Negara


Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)
1. Manajemen ASN
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan
Pegawai ASN yang profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas
dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi dan nepotisme.
Manajemen ASN lebih menekankan pada pengaturan profesi pegawai
sehingga diharapkan agar selalu tersedia sumber daya ASN yang unggul
selaras dengan perkembangan zaman. Pegawai ASN berkedudukan sebagai
aparatur negara yang menjalankan kebijakan yang ditetapkan oleh pimpinan
instansi pemerintah serta harus bebas dari pengaruh intervensi semua
golongan dan partai politik.
Untuk menjalankan kedudukannya, ASN berfungsi sebagai berikut:
1. Pelaksana kebijakan publik
2. Pelayan publik
3. Perekat dan pemersatu bangsa
Manajemen ASN terdiri dari Manajemen PNS dan Manajemen
PPPK. Manajemen PNS meliputi penyusunan dan penerapan kebutuhan,

23
pengadaan, pangkat dan jabatan, pengembangan karier, pola karier,
promosi, mutasi, penilaian kinerja, penggajian dan tunjangan, penghargaan,
disiplin, pemberhetian, jaminan pensiun dan hari tua serta perlindungan.
Sedangkan Manajemen PPPK meliputi penerapan kebutuhan, pengadaan,
penilaian kinerja, penggajian dan tunjangan, pengembangan kompetensi,
pemberian penghargaan, disiplin, pemutusan hubungan perjanjian kerja dan
perlindungan.
Pegawai ASN berhimpun dalam wadah korps profesi Pegawai ASN
Republik Indonesia, yang memiliki tujuan : menjaga Kode Etik profesi dan
standar pelayanan profesi ASN dan mewujudkan jiwa korps ASN sebagai
pemersatu bangsa. Untuk menjamin efisiensi, efektivitas dan ekurasi
pengambilan keputusan dalam Manajemen ASN diperlukan sistem
Informasi ASN, Sistem informasi ASN diselenggarakan secara nasional dan
terintegrasi antar instansi Pemerintah.

2. Whole Of Government (WOG)


Whole Of Government (WOG) adalah sebuah pendekatan
penyelenggaraan pemerintah yang menyatukan upaya kolaboratif
pemerintahan dari keseluruhan sektor dalam ruang lingkup koordinasi yang
lebih luas guna mencapai tujuan - tujuan pembangunan kebijakan,
manajemen, program dan pelayanan publik. Terdapat beberapa alasan yang
menyebabkan mengapa WOG menjadi penting dan tumbuh sebagai
pendekatan yang mendapatkan perhatian dari pemerintah. Pertama, adalah
adanya faktor-faktor eksternal seperti dorongan publik dalam mewujudkan
integrasi kebijakan, program pembangunan dan pelayanan agar tercipta
penyelenggaraan pemerintahan yang lebih baik. Selain itu perkembangan
teknologi informasi, situasi dan dinamika kebijakan yang lebih komplek
juga mendorong pentingnya WOG dalam menyatukan institusi pemerintah
sebagai penyelenggara kebijakan dan layanan publik.

24
Pendekatan Penyelenggaraan pemerintahan dengan menekankan
aspek kebersamaan dan menghilangkan sekat-sekat sektoral melalui
pendekatan formal maupun informal. Whole Of Government meliputi :
1. Koordinasi
2. Komunikasi
3. Informasi
4. Sinkronisasi
Praktek WOG yang dapat dilakukan baik dari sisi penataan institusi
formal maupun informal diantaranya yaitu :
1. Penguatan koordinasi antar lembaga, dapat dilakukan jika jumlah
lembaga-lembaga yang dikoordinasikan masih terjangkau dan
manageable.
2. Membentuk lembaga koordinasi khusus, Lembaga koordinasi ini
biasanya diberikan status kelembagaan setingkat lebih tinggi, atau
setidaknya setara dengan kelembagaan yang di koordinasikannya.
3. Membentuk Gugus Tugas, merupakan bentuk pelembagaan
koordinasi yang dilakukan diluar struktur formal, yang sifatnya tidak
permanen.
4. Koalisi sosial, merupakan bentuk informal dari penyatuan
koordinasi antar sektor atau lembaga tanpa perlu membentuk
pelembagaan khusus dalam koordinasi ini.

Tantangan yang dihadapi dalam penerapan WOG, antara lain:


Kapasitas SDM dan Institusi, Nilai dan budaya organisasi, Kepemimpinan.

3. Pelayanan Publik
Pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam
rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan
perundang-undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas jasa,
barang dan atau pelayanan administrasi yang disediakan oleh
penyelenggaraan publik. Prinsip pelayanan publik yang baik untuk

25
mewujudkan pelayanan prima adalah :
a. Partisipatif, dibutuhkan keterlibatan masyarakat, pemerintah perlu
melibatkan masyarakat dalam merencanakan, melaksanakan dan
mengevaluasi hasilnya;
b. Transparan, Pemerintah memberikan akses kepada warga negara
untuk dapat mengetahui segala hal yang terkait dengan pelayanan
publik yang diselenggarakan seperti : persyaratan, prosedur, biaya
dan sejenisnya;
c. Responsif, dalam penyelenggaraan pelayanan publik pemerintah
wajib mendengar dan memenuhi tuntutan kebutuhan warga
negaranya;
d. Tidak diskriminatif, tidak boleh membedakan antara satu warga
negara dengan warga negara lainnya atas dasar perbedaan identitas
warga negara seperti : status sosial, pandangan politik, enisitas,
agama, profesi, jenis kelamin atau orientasi seksual, difabel dan
sejenisnya;
e. Mudah dan murah, pelayanan publik yang diselenggarakan oleh
pemerintah tidak dimaksudkan untuk mencari keuntungan
melainkan untuk memenuhi mandat konstitusi;
f. Efektif dan Efisien;
g. Aksesibel, pelayanan Publik dari pemerintah harus dapat dijangkau
oleh warga negara;
h. Akuntabel, pelayanan publik dari pemerintah harus dapat
dipertanggungjawabkan karena menggunakan fasilitas dan sumber
daya manusia yang dibiayai oleh warga negara melalui pajak yang
mereka bayar;
i. Berkeadilan, mampu menghadirkan rasa keadilan bagi kelompok
lemah ketika berhadapan dengan kelompok yang kuat.
Pada Hakekatnya Pelayanan Publik adalah Pemberian pelayanan
PRIMA kepada masyarakat yang merupakan perwujudan kewajiban
aparatur pemerintah sebagai abdi negara. Sedangkan pelayanan merupakan

26
proses membantu orang lain dengan cara-cara tertentu dimana sensitivitas
dan kemampuan interpersonal dibutuhkan untuk menciptakan kepuasan dan
loyalitas yang ditentukan oleh : keakrabab, kehangatan, penghargaan,
kedermawanan dan kejujuran.
Sikap pelayanan prima diantaranya : pasionate (sangat bergairah,
bersemangat, antusias), progressive (memakai cara yang terbaik/termaju),
proactive (antisipatif, proaktif dan tidak menunggu), promt (positif , tanpa
curiga dan kekhawatiran), patience (penuh kesabaran), proposional (tidak
mengada-ada), punctional (tepat waktu).

BAB IV

27
RANCANGAN AKTUALISASI

A. Identifikasi Isu dan Gagasan Pemecahan Isu


1. Identifikasi Isu
Secara umum, isu diartikan sebagai suatu fenomena / kejadian
yang diartikan sebagai masalah. Penentuan isu yang diangkat oleh penulis
diambil dari hasil observasi langsung di lingkungan Rumah Sakit Pratama
Batu Buil Kabupaten Melawi selama 2 bulan. Beberapa isu-isu aktual yang
ada di Rumah Sakit Pratama Batu Buil Kabupaten Melawi, yaitu :
a. Kurangnya SDM di Rumah Sakit Pratama Batu Buil Kabupaten Melawi
SDM atau tenaga kesehatan merupakan semua orang yang
bekerja secara aktif dan professional di bidang kesehatan, jumlah
pegawai yang berada di Rumah Sakit Pratama Batu Buil Kabupaten
Melawi masih minim dan belum memenuhi persyaratan rumah sakit
kelas D, jumlah seluruh tenaga 78 orang dan banyak yang masih bekerja
tidak pada tugas dan fungsinya. Rumah Sakit Pratama Batu Buil
Kabupaten Melawi baru beroperasi sejak tangal 10 Juni 2019 sehingga
rekrutmen pegawai belum maksimal. Seluruh pegawai Rumah Sakit
Pratama Batu Buil Kabupaten Melawi rata-rata belum semua
melaksanakan penganalisissan jabatan di setiap masing-masing profesi,
sehingga untuk kebutuhan pegawai belum bisa terekam maksimal.
b. Belum Optimalnya Sistem Pelaporan Rumah Sakit (Sistem Informasi
Kesehatan)
Pelaporan merupakan suatu kegiatan yang dilakukan bawahan
untuk menyampaikan hal-hal yang berhubungan dengan hasil pekerjaan
yang telah dilakukan selama satu periode tertentu. Pelaporan rumah
sakit merupakan suatu alat organisasi yang bertujuan untuk dapat
menghasilkan laporan secara cepat, tepat dan akurat. Untuk sistem
pelaporan di Rumah Sakit Pratama Batu Buil Kabupaten Melawi belum
ada penangung jawab khusus untuk melaksanakan laporan di setiap unit,
belum optimalnya pelayanan juga sangat berpengaruh terhadap

28
kelancaran sistem pelaporan. Dampak dari kurangnya sarana dan
prasarana juga mempengaruhi pencatatan laporan secara rutin.
c. Belum Optimalnya Pelayanan Konseling Gizi di Poli Gizi Rumah Sakit
Pratama Batu Buil Kabupaten Melawi
Menurut data pelaporan gizi Rumah Sakit Pratama Batu Buil
Melawi, kunjungan pasien di Poli Gizi dari tahun 2019 - 2021
berjumlah 46 orang. Menurut diskusi bersama rekan kerja ahli gizi di
poli gizi dan menurut observasi saya selama 2 bulan ditempat kerja,
kurangnya media konsultasi gizi merupakan salah satu masalah dalam
melakukan proses konseling gizi.
Hal ini dapat dilihat dari:
1. Jumlah leaflet yang terbatas sehingga belum dapat
membantu proses konsultasi secara optimal, dan juga leaflet
yang tersedia ini telah dibuat sejak 2 tahun yang lalu
sehingga leaflet tersebut harus di revisi kembali sesuai
dengan referensi ilmu gizi terkini atau terbaru.
2. Belum tersedianya poster dirumah sakit Pratama Batu Buil
Kabupaten Melawi. Poster merupakan media yang sudah
tidak begitu asing dikalangan masyarakat, terutama
masyarakat Kabupaten Melawi, oleh sebab itu pembuatan
poster sangat diperlukan sebagai penunjang pelayanan
konseling gizi. dikarenakan sebelumnya masih belum ada
poster yang dibuat dan terpajang diruang poli gizi, maka
dengan ini perlu dibuat poster gizi yang mengikuti info
terkini tentang gizi.
3. Lembar konseling gizi yang masih sangat sederhana.
4. Belum tersedianya sistem aplikasi untuk menghitung
kebutuhan gizi dewasa maupun anak.
5. Belum adanya food model, yang mana food model ini
sangat dapat membantu untuk menjelaskan kepada pasien
sehingga pasien dapat mengerti takaran-takaran makanan

29
yang dijelaskan oleh Ahli Gizi.
Pasien dengan penyakit yang berkaitan dengan gizi, perlu
diberikan konseling agar dapat mengontrol asupan jenis zat gizi pada
makanan yang dapat menyebabkan kemungkinan timbulnya gejala pada
penyakit yang dialami pasien. Selain itu, pasien dan keluarga juga perlu
diberikan pemahaman tentang diet yang sesuai dengan pedoman gizi
seimbang agar tidak menyebabkan kekeliruan dalam memahami arti diet
yang baik dan benar.
Dalam upaya menyikapi isu-isu aktual tersebut diatas dengan
tantangan akan adanya perubahan dan perkembangan yang dapat terjadi
berdasarkan tugas pokok dan fungsi pada Rumah Sakit Pratama Batu
Buil Kabupaten Melawi serta uraian tugas Jabatan Nutrisionis, perlu
ditentukan prioritasnya.
Belum Optimalnya Pelayanan konseling gizi di Poli Gizi Rumah
Sakit Pratama Batu Buil Kabupaten Melawi dikarenakan masih
kurangnya media untuk melakukan Konseling Gizi.
Penentuan isu aktual prioritas dilakukan dengan menggunakan
skala dengan rentang angka dari 1 - 5 yang menyatakan bahwa isu
tersebut : “(1) Tidak Penting”, “(2) Kurang Penting”, “(3) Cukup
Penting”, “(4) Penting” dan “(5) Sangat Penting”. Skala penilaian ini
berpedoman pada 4 (empat) kriteria isu yaitu isu yang bersifat Aktual,
Problematik, Khalayak dan Layak atau biasa di singkat APKL. Adapun
penentuan isu aktualnya sebagai berikut:

Tabel 4.1 Analisis Isu dengan Metode APKL

KRITERIA
No ISU AKTUAL ∑ RANK
A P K L

30
1 Kurangnya SDM di Rumah Sakit Pratama Batu Buil 4 4 3 3 14 III
Kabupaten Melawi
2 Belum Optimalnya sistem pelaporan Rumah Sakit ( 4 4 3 4 15 II
Sistem Informasi Kesehatan )

3 Belum Optimalnya Pelayanan Konseling Gizi di 5 4 4 5 18 I


Poli Gizi Rumah Sakit Pratama Batu Buil
Kabupaten Melawi

Dari analisis isu diatas didapatkan isu prioritas yaitu belum


optimalnya pelayanan konseling gizi di poli gizi Rumah Sakit Pratama
Batu Buil Kabupaten Melawi. Masalah tersebut disebabkan beberapa
faktor yang dianalisis melalui diagram fishbone dibawah ini:

31
4.2 Diagram fishbone

SDM METODE

Belum adanya dokter Masih kurangnya


spesialis gizi klinik media konsultasi
gizi seperti food
model, leaflet, dan
poster yang
digunakan sebagai
Masih kurangnya penunjang Optimalisasi
tenaga pelaksana gizi pemberian layanan Pelayanan
dipoli gizi Konseling Gizi di
Poli Gizi Rumah
Sakit Pratama Batu
Buil Kabupaten
Melawi
Menggunakan
Media Food
Belum Model, Leaflet dan
optimalnya sarana Poster
yang ada di Poli
Gizi Rumah Sakit Akses Rumah
Pratama Batu Sakit yang kurang
Buil Melawi terjangkau

SARANA DAN
LINGKUNGAN
PRASARANA

32
Berdasarkan hasil analisis menggunakan diagram fishbone,
telah didapat beberapa faktor masalah penyebab dari belum optimalnya
pelayanan konseling gizi di poli gizi Rumah Sakit Pratama Batu Buil
Kabupaten Melawi, yaitu:
1. Belum adanya dokter spesialis Gizi Klinik
2. Belum optimalnya sarana yang ada di poli gizi Rumah
Sakit Pratama Batu Buil Kabupaten Melawi
3. Masih kurangnya media konsultasi gizi yang digunakan
sebagai penunjang pemberian layanan di Poli Gizi
Untuk menentukan penyebab utama sebuah isu maka dilakukan
dengan menggunakan metode USG. Metode USG adalah salah satu
metode untuk menyusun urutan prioritas permasalahan dengan cara
menentukan tingkat Urgency, Keseriusan, Perkembangan, dengan skala
1 sangat rendah sampai 5 sangat tinggi yaitu sebagai berikut ;

Tabel 4.2 Analisis USG

No. Aspek U S G Σ Rank

1. Belum adanya Dokter Spesialis Gizi Klinik


4 4 4 12 II
Belum Optimalnya Sarana yang ada di Poli
2. Gizi Rumah Sakit Pratama Batu Buil
Kabupaten Melawi 4 3 3 10 III
Masih kurangnya media konsultasi gizi yang
3. digunakan sebagai penunjang pemberian
layanan di Poli Gizi
5 4 5 14 I

Dari tabel diatas dapat terlihat bahwa yang menjadi prioritas


utama adalah “Masih kurangnya media konsultasi yang digunakan
sebagai penunjang pemberi layanan di Poli Gizi”. Dampak apabila
masalah ini tidak diselesaikan adalah petugas gizi akan kurang optimal
dalam melaksanakan konseling gizi dan pasien akan sulit memahami apa
yang disampaiakan oleh ahli gizi. Selain itu, juga dapat menyebabkan

33
tidak terlaksananya salah satu misi organisasi yaitu Meningkatkan
Pelayanan Kesehatan yang Holistik dan Terpadu.
Berdasarkan uraian tersebut maka muncullah gagasan untuk
penyelesaian isu yang diajukan yaitu “Optimalisasi Pelayanan Konseling
Gizi di Poli Gizi Rumah Sakit Pratama Batu Buil Kabupaten Melawi
Menggunakan Media Food Model, Leaflet dan Poster.” Gagasan yang
diambil tersebut berdasarkan kondisi aktual yang terjadi di Rumah Sakit
Pratama Batu Buil Kabupaten Melawi.

2. Gagasan Pemecahan Isu


Menurut pemantauan saya selama 2 bulan bekerja di Rumah
Sakit Pratama Batu Buil Kabupaten Melawi, di Poli Gizi hanya
melakukan kegiatan konseling gizi dengan media seadanya. Hal ini
disebabkan oleh beberapa hal, yaitu:
1. Jumlah leaflet yang terbatas sehingga belum dapat
membantu proses konsultasi secara optimal.
2. Belum tersedianya poster dirumah sakit Pratama Batu Buil
Melawi dikarenakan Poster sebelumnya masih poster yang
lama dan belum di refisi Kembali mengikuti info terkini
tentang gizi.
3. Lembar konseling gizi yang masih sangat sederhana.
4. Belum tersedianya sistem aplikasi untuk menghitung
kebutuhan gizi dewasa maupun anak.
5. Belum adanya food model, yang mana food model ini
sangat dapat membantu untuk menjelaskan lagi kepada
pasien sehingga pasien dapat mengerti takaran-takaran
makanan yang dijelaskan oleh Ahli Gizi. .
Untuk meningkatkan proses Pelayanan Gizi di Poli Gizi maka
perlu untuk diangkat gagasan ini agar Pelayanan Gizi dapat berjalan
dengan Optimal. Untuk itulah, penulis membuat suatu inovasi yaitu
dengan “Membuat usulan pengadaan Food Model serta membuat Leaflet

34
dan Poster”. Dengan tahapan kegiatan sebagai berikut:
1. Membuat usulan pengadaan Food Model.
2. Membuat poster gizi di Rumah Sakit Pratama Batu Buil
Kabupaten Melawi.
3. Membuat leaflet berdasarkan beberapa penyakit yang
berhubungan dengan gizi.
4. Membuat lembar konseling gizi.
5. Melakukan konseling gizi terhadap pasien.
Semoga dengan kegiatan ini dapat meningkatkan proses
Pelayanan Gizi, terutama saat melakukan Konseling Gizi.

B. Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan


Penerapan nilai-nilai dasar profesi PNS tersebut diatas yang terkait
dengan kegiatan yang akan dilakukan di unit kerja, tertera pada tabel dibawah
ini:

35
Tabel 4.3 Rancangan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar ASN

Unit Kerja Rumah Sakit Pratama Batu Buil Kabupaten Melawi

6. Kurangnya SDM di Rumah Sakit Pratama Batu Buil Melawi


Identifikasi Isu
7. Belum Optimalnya Sistem Pelaporan Rumah Sakit ( Sistem Informasi Kesehatan ) di Rumah Sakit Pratama Batu Buil
8. Belum Optimalnya Pelayanan Konseling Gizi di Poli Gizi Rumah Sakit Pratama Batu Buil Melawi

Isu yang Diangkat Belum Optimalnya Pelayanan Konseling Gizi di Poli Gizi Rumah Sakit Pratama Batu Buil Melawi

Optimalisasi Pelayanan Konseling Gizi di Poli Gizi Rumah Sakit Pratama Batu Buil Melawi Menggunakan Media Food Model, Leaflet, dan
Gagasan Pemecah Isu
Poster

Keterkaitan Substansi Mata Kontribusi Terhadap Penguatan Nilai


Kegiatan Tahapan Kegiatan Output / Hasil
No Pelatihan Visi-Misi Organisasi Organisasi

1 2 3 4 5 6 7
1. Membuat Usulan 1. Melakukan Surat usulan Ketika menghadap Direktur, saya Kegiatan ini mendukung Penerapan nilai-nilai
Pengadaan Food Diskusi dengan pengadaan food akan memulai diskusi dengan Visi dari Rumah Sakit ANEKA dalam
Model direktur model Direktur tanpa melupakan Pratama Batu Buil persiapan kegiatan dapat
2. Menyampaikan menerapkan salam, senyum,sapa Kabupaten Melawi yaitu memberikan penguatan
maksud dan tujuan (Etika Publik : Sopan) “Terwujudnya masyarakat terhadap nilai organisasi
untuk pengusulan kabupaten Melawi yang yaitu profesional dan
pengadaan food (WOG : koordinasi, mandiri untuk hidup: prima serta akuntabel.
model komunikasi)
sehat melalui pelayanan
rumah sakit pratama yang

36
3. Mencatat hasil Saya akan berdiskusi terlebih profesional, prima aman dan
diskusi dahulu sebelum melakukan ramah,
4. Menutup Diskusi kegiatan, dan ketika berdiskusi serta mendukung Misi
5. Membuat surat saya menerima saran yang rumah sakit nomor 2 yaitu
usulan pengadaan diberikan oleh Direktur meningkatkan pelayanan
food model (Nasionalisme : Menghormati kesehatan yang holistik dan
Keputusan) (WOG : terpadu dengan peningkatan
koordinasi, komunikasi) pelayanan kesehatan yang
diawali dari hubungan
Saya akan berani mengambil internal yang baik dan
sesuatu gagasan yang baru yang berkualitas
sebelumnya belum pernah ada di
Poli Gizi Rumah Sakit Pratama
Batu Buil Kabupaten Melawi
yang bertujuan sebagai
penunjang dalam kegiatan
Konseling Gizi (Anti korupsi :
Berani) (Pelayanan Publik :
Partisipatif)
Saya akan membuat usulan
pengadaan Food Model yang
sebelumnya tidak ada di Poli Gizi
Rumah Sakit Pratama Batu Buil
Kabupaten Melawi (Komitmen
Mutu : Inovasi) ( Pelayanan
Publik : Partisipatif)
Saya mencatat hasil diskusi
sesuai dengan kesepakatan
dengan Direktur (Akuntabilitas :
Jujur) (WOG : Koordinasi)

2. Membuat Poster 1. Melakukan diskusi Poster Gizi Saya akan mencari referensi Kegiatan ini mendukung Penerapan dari nilai-
Gizi di Rumah dengan Direktur tentang pembuatan poster gizi Misi no.2 yaitu nilai organisasi yaitu
Sakit Pratama diruang Direktur yang sesuai dengan Rumah Sakit meningkatkan pelayanan meningkatkan pelayanan

37
Batu Buil 2. Mencari Referensi (Komitmen Mutu : kesehatan yang holistik dan yang professional dan
Kabupaten pembuatan poster Berorientasi Mutu) (Pelayanan terpadu karena sudah prima yang berakuntabel
Melawi gizi Publik : Responsif, Aksesibel) tersedianya poster di Rumah
3. Menentukan Saya akan membuat poster secara Sakit Pratama Batu Buil
Referensi konsisten yang sesuai dengan demi kemudahan dan
pembuatan poster refererensi yang sudah saya peningkatan Kualitas
gizi pelajari (Akuntabilitas : Pelayanan
4. Menyiapkan alat Konsisten) (Pelayanan Publik :
dan bahan Akuntabel)
5. Membuat atau Saya akan membuat poster
merancang desain dengan penuh ketelitian (Etika
poster Publik : Cermat) (Pelayanan
6. Mencetak poster Publik)
7. Mengkonsultasika Saya akan bekerja keras dalam
n poster yang telah membuat poster yaitu dengan
dibuat dengan cara berdiskusi bersama rekan
direktur kerja ahli gizi yang bertugas
8. Menempel poster dipoli gizi (Anti Korupsi :
Kerja Keras) (WOG :
Koordinasi)
Saya akan mengkonsultasikan
hasil dari pembuatan poster
kepada Direktur supaya dapat
dikoreksi sebelum digunakan dan
saya menerima setiap saran yang
diberikan oleh Direktur
(Nasionalisme : Menghormati
Keputusan) (WOG :
Koordinasi)

38
3. Membuat Leaflet 1. Melakukan diskusi Leaflet Saya akan melakukan konsultasi Kegiatan ini mendukung Penerapan dari nilai-
berdasarkan dengan Direktur ke Direktur tentang hasil dari Misi dari Rumah Sakit nilai organisasi yaitu
beberapa di ruang direktur pembuatan leaflet dan poster dan Pratama Batu Buil meningkatkan pelayanan
penyakit yang 2. Mencari Referensi menerima saran yang diberikan Kabupaten Melawi yaitu yang Profesional, prima
berhubungan pembuatan leaflet agar mendapatkan hasil yang Misi Meningkatkan dan mandiri serta
dengan Gizi gizi maksimal (Nasionalisme : Pelayanan Kesehatan yang akuntabel
3. Menentukan Menghormati Keputusan ) holistik dan terpadu didalam
Referensi (WOG : Koordinasi) memberikan pelayanan
pembuatan leaflet kesehatan bagi masyarakat
gizi Saya akan Membuat Leaflet
4. Menyiapkan alat berdasarkan referensi yang sudah
dan bahan didapat dan saya membuatnya
5. Membuat atau dengan penuh tanggungjawab
merancang desain (Akuntabilitas :
leaflet Tanggungjawab) (Pelayanan
6. Mengkonsulkan Publik)
kembali dengan Saya akan membuat Leaflet
Direktur dengan penuh ketelitian terutama
7. Mencetak leaflet dalam maksud dan tujuan dalam
penyampaian tentang diet (Etika
Publik : Cermat) (Pelayanan
Publik : Akuntabel)
Saya akan membuat Leaflet
dengan semenarik mungkin,
mulai dari gambar dan warna
leaflet yang digunakan supaya
menarik untuk di baca
(Komitmen Mutu :
Berorientasi Mutu) (Pelayanan
Publik : Efektif)

39
Saya akan membuat Leaflet tanpa
dibantu oleh orang lain (Anti
Korupsi : Mandiri)

4. Membuat Lembar 1. Mencari Referensi Lembaran Konsultasi Saya Membuat Lembar Kegiatan ini mendukung Penerapan dari nilai-
Konsultasi Gizi pembuatan Lembar Gizi Konsultasi Gizi dengan penuh Misi dari Rumah Sakit nilai organisasi yaitu
Konsultasi Gizi tanggungjawab agar dapat Pratama Batu Buil meningkatkan pelayanan
2. Menentukan digunakan dengan semestinya Kabupaten Melawi yang profesional dan
referensi (Akuntabilitas : Meningkatkan pelayanan prima serta akunrtabel.
pembuatan lembar Tanggungjawab) (Pelayanan kesehatan yang holistik dan
Konsultasi Gizi Publik) terpadu didalam
3. Membuat Lembar memberikan pelayanan
Konsultasi Gizi Saya membuat Lembar kesehatan bagi masyarakat.
4. Konsultasi ke Konsultasi Gizi dengan
bagian Komite menggunakan sarana dan
Medik prasarana kantor di Rumah Sakit
dengan biaya yang murah
(Komitmen Mutu : Efisien)
(Pelayanan Publik : Mudah
dan Murah)
Saya membuat Lembar
Konsultasi Gizi ini sepraktis
mungkin (Anti Korupsi :
Sederhana) (Pelayanan Publik
: Mudah dan Murah)
Tujuan dalam membuat Lembar
Konsultasi Gizi ini adalah untuk
mengetahui status gizi pasien
yang kerahasiaannya akan dijaga

40
(Etika Publik : Menjaga
Rahasia) (Pelayanan Publik :
Berkeadilan)
Saya berkonsultasi ke Komite
Medik terlebih dahulu sebelum
digunakan pada pelayanan
kesehatan di Rumah Sakit dan
menerima segala saran dari
komite medik yang bertujuan
untuk perbaikan di tahap
selanjutnya (Nasionalisme :
Menghormati Keputusan)
(WOG : Koordinasi)
Melakukan 1. Menyiapkan Terlaksananya Menerapkan salam, senyum, sapa Kegiatan ini mendukung Penerapan nilai-nilai
5. Konseling Gizi Media Konseling Konseling Gizi ketika bertemu dengan pasien Visi Rumah Sakit Pratama organisasi yaitu
terhadap pasien (Food model, (Etika Publik : Sopan) Batu Buil Kabupaten meningkatkan pelayanan
Leaflet, Poster dan (Pelayanan Publik) Melawi yaitu terwujudnya yang profesional dan
Lembar Konsultasi masyarakat kabupaten prima serta ramah bagi
Gizi) Sebelum melakukan Konseling Melawi yang mandiri untuk pasien.
2. Menunggu Pasien Gizi, saya terlebih dahulu hidup sehat melalui
yang akan mengukur Tinggi Badan dan pelayanan rumah sakit
Konseling di Poli Berat Badan Pasien untuk profesional, prima, aman
Gizi Rumah Sakit mengetahui status gizinya dan ramah.
Pratama Batu Buil (Komitmen Mutu :
Kabupaten Melawi Berorientasi mutu) (Pelayanan Kegiatan ini sesuai dengan
3. Melakukan Publik) misi Misi no 1.
Konseling Giizi Pada saat melakukan Konseling Meningkatkan kompetensi
berdasarkan SPO Gizi dengan pasien, saya tidak sumber daya kesehatan
4. Menutup mengeluarkan kata-kata yang
Konseling Gizi menyinggung perasaan pasien
dan saya melakukan Pelayanan
yang adil kepada semua pasien

41
(Nasionalisme : Tidak
diskriminatif) (Pelayanan
Publik)
Saya juga menanyakan kebiasaan
makan dan kegiatan sehari-hari
yang dilakukan oleh pasien (Anti
Korupsi : Peduli) Didalam
melakukan Konseling Gizi, saya
memperlakukan semua pasien itu
sama tanpa membeda-bedakan
satu dengan yang lainnya
(Akuntabilitas : Netral)
(Pelayanan Publik :
Berkeadilan)

42
C. Jadwal Implementasi
Tabel 4.5 Jadwal Implementasi Aktualisasi

Nama Peserta : Aliffia Aulia Santri, A.Md.Gizi


Instansi : Pemerintah Kabupaten Melawi
Tempat Aktualisasi : Rumah Sakit Pratama Batu Buil kabupaten Melawi

No. Kegiatan Tanggal Output Bukti


1. Membuat usulan pengadaan Food 19 April 2021 Surat Usulan Pengadaan Food Surat Usulan
Model Model Pengadaan Food
Model
Dokumentasi
2. Membuat Poster Gizi di Rumah 20 - 23 April 2021 Tersedianya Poster Poster
Sakit Pratama Batu Buil Kabupaten Dokumentasi
Melawi
3. Membuat Leaflet berdasarkan 24 April s/d 28 Tersedianya Leaflet Leaflet
beberapa penyakit yang April 2021 Dokumentasi
berhubungan dengan Gizi
4. Membuat Lembar Konsultasi Gizi 28 – 30 April 2021 Tersedianya Lembar Konsultasi Lembar Konsultasi
Gizi Gizi
Dokumentasi
5. Melakukan Konseling Gizi terhadap 3 - 27 Mei 2021 Terlaksananya Konseling Gizi Dokumentasi
pasien

43
BAB V
LAPORAN PELAKSANAAN AKTUALISASI
A. Deskripsi Core Issue (Isu Utama) Yang Terjadi dan Strategi Pemecahan
1. Deskripsi Core Issue ( Isu Utama)
Core issue atau isu utama yang saat ini terjadi di unit kerja adalah
belum Optimalnya Pelayanan Konseling Gizi di Poli Gizi Rumah Sakit
Pratama Batu Buil Kabupaten Melawi, masalah ini juga masih memiliki
beberapa kendala dalam pelayanannya seperti belum tersedianya Food
Model, masih kurangnya Leaflet serta Poster yang digunakan sebagai
penunjang pemberian layanan di Poli Gizi.

2. Strategi Pemecahan Isu


Strategi pemecahan dari isu belum Optimalnya Pelayanan Konseling
Gizi di Poli Gizi Rumah Sakit Pratama Batu Buil Kabupaten Melawi. Untuk
meningkatkan proses Pelayanan Gizi di Poli Gizi adalah dengan membuat
usulan pengadaan Food Model serta membuat Leaflet dan Poster, yang
nantinya akan digunakan dalam Konseling Gizi. Kegiatan ini sebagai
penunjang layanan di Poli Gizi Rumah Sakit Pratama Batu Buil Kabupaten
Melawi.
B. Proses menerapkan Inisiatif Gagasan Kreatif yang telah Dirancang
Gagasan yang telah dipilih adalah Optimalisasi Pelayanan Konseling Gizi
di Poli Gizi Rumah Sakit Pratama Batu Buil kabupaten Melawi Menggunakan
Media Food Model, Leaflet, dan Poster. Kegiatan aktualisasi ini bertujuan
untuk menerapkan gagasan tersebut. Kegiatan ini dilaksanakan di Rumah Sakit
Pratama Batu Buil Kabupaten Melawi dari tanggal 19 April Sampai dengan 27
Mei 2021. Uraian kegiatan dan tahapan kegiatan yang dijalankan untuk
menerapkan gagasan yang dibuat dapat dilihat pada tabel 5.1, 5.2, 5.3, 5.4, 5.5,
dan 5.6 dibawah ini :
C. Capaian Kegiatan Aktualisasi
Terhitung mulai tanggal 19 April kegiatan aktualisasi nilai dasar profesi
ASN yang dilaksanakan di Rumah Sakit Pratama Batu Buil Kabupaten Melawi

44
dapat terlaksana sesuai dengan rencana. Selama kegiatan berlangsung didapat
capaian yang disajikan dalam tabel 5.1 berikut :

Tabel 5.1 Capaian Kegiatan Aktualisasi

No Kegiatan Output/Hasil Bukti Fisik Nilai Dasar ASN Waktu


1 2 3 4 5 6
1 Membuat Usulan Surat usulan 1. Surat usulan 1. Akuntabilitas: Jujur 19 April 2021
Pengadaan Food pengadaan food pengadaan food 2. Nasionalisme:
Model model model Menghormati
2. Surat balasan Keputusan
usulan pengadaan 3. Etika Publik : Sopan
food model 4. Komitmen Mutu:
3. Food Model Inovasi
5. Anti Korupsi: Berani
2 Membuat Poster Poster Gizi 1. Surat pengajuan 1. Akuntabilitas: 20 - 23 April
Gizi di Rumah dana pembuatan Konsisten 2021
Sakit Pratama Batu Poster 2. Nasionalisme:
Buil Kabupaten 2. Surat balasan Menghormati
Melawi pengajuan dana Keputusan
pembuatan 3. Etika Publik: Cermat
Poster 4. Komitmen
3. Dokumentasi Mutu: Berorientasi
foto kegiatan Mutu
pembuatan 5. Anti Korupsi: Kerja
Poster Keras
4. Poster yang telah
dicetak
3 Membuat Leaflet Leaflet 1. Leaflet yang 1. Akuntabilitas: 24 - 28 April
berdasarkan telah dicetak dan Tanggung Jawab 2021
beberapa penyakit diper-banyak 2. Nasionalisme:
yang berhubungan 2. Dokumentasi Menghormati
dengan Gizi foto kegiatan keputusan
3. Etika Publik:
Cermat
4. Komitmen Mutu:
Berorientasi Mutu
5. Anti Korupsi: Mandiri
4 Membuat Lembar Lembar Konsultasi 1. Lembar 1. Akuntabilitas: 28 – 30 April
Konsultasi Gizi Gizi konsultasi gizi Tanggung jawab 2021
telah dicetak 2. Nasionalisme:
dan diperbanyak Menghormati
2. Dokumentasi Keputusan
foto kegiatan 3. Etika Publik:
Menjaga Rahasia

45
4. Komitmen Mutu:
Efisien
5. Anti Korupsi:
Sederhana

5 Melakukan Terlaksananya 1. Lembar 1. Akuntabilitas : Netral 3 – 27 mei


Konseling Gizi Konseling Gizi Konseling gizi 2. Nasionalisme : Tidak 2021
terhadap pasien 2. Dokumentasi Diskriminatif
foto kegiatan 3. Etika Publik : Sopan
4. Komitmen Mutu :
Berorientasi Mutu
5. Anti Korupsi : Peduli

D. Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi Nilai – Nilai Dasar ASN


Tabel 5.2 Uraian Kegiatan 1

Kegiatan 1 Membuat Surat Usulan Pengadaan Food Model

Tanggal Pelaksanaan Kegiatan 19 April 2021


Output Hasil Kegiatan Surat usulan pengadaan Food Model
Bukti Fisik 1. Surat usulan pengadaan Food Model
2. Surat balasan usulan pengadaan Food
Model
3. Food Model
A. Uraian Kegiatan :
Pada hari Senin, tanggal 19 April 2021 di ruangan Direktur Rumah Sakit Pratama
Batu Buil telah dilakukan diskusi bersama Direktur Rumah Sakit Pratama tentang
perencanaan kegiatan aktualisasi yaitu membuat usulan pengadaan Food Model
yang bertujuan untuk merealisasikan pengadaan food model di poli gizi Rumah
Sakit Pratama Batu Buil Kabupaten Melawi. Sebelum memulai kegiatan
Aktualisasi, saya terlebih dahulu berdiskusi dengan Direktur Rumah Sakit Pratama
Batu Buil Kabupaten Melawi tentang kegiatan aktualisasi yang akan dilakukan.
Ketika menghadap Direktur, saya tidak lupa menerapkan salam, senyum, dan sapa
yang merupakan sikap menghormati atasan (Etika Publik : Sopan). Saya
menerima saran yang diberikan oleh beliau. Karena melalui diskusi ini dapat
memperlancar kegiatan yang akan dilakukan. Serta mendapatkan hasil yang sesuai

46
dengan harapan yang nantinya dapat berguna bagi Rumah Sakit. Diskusi ini
merupakan salah satu bentuk kerja sama antara saya dan Direktur (Nasionalisme :
Menghormati Keputusan). Pada saat diskusi, saya berani mengambil dan
menyampaikan sebuah gagasan yang baru. Hal ini dilakukan agar dapat bermanfaat
bagi kepentingan bersama, baik bagi rumah sakit maupun bagi masyarakat (Anti
Korupsi : Berani). Saya menyampaikan kegiatan yang akan dilakukan yaitu
membuat Surat Usulan Pengadaan Food yang sebelumnya tidak ada di Poli Gizi
Rumah Sakit Pratama Batu Buil Kabupaten Melawi (Komitmen Mutu : Inovasi).
Setelah berdiskusi dengan Direktur, saya pun mencatat hasil dari diskusi tersebut
sesuai dengan kesepakatan (Akuntabilitas : Jujur). Selanjutnya Saya membuat
surat usulan pengadaan Food Model menggunakan komputer Rumah Sakit yang
berada diruangan Rekam Medis dengan mecari berbagai sumber referensi yang ada
diinternet. Pembuatan surat usulan pengadaan Food Model bertujuan untuk
meminta penyediaan Food Model di ruang Poli Gizi Rumah Sakit Batu Buil
Kabupaten Melawi. Selanjutnya, Penyerahan Food Model oleh Kepala TU Rumah
Sakit Pratama Batu Buil Kabupaten Melawi pada tanggal 29 April 2021 di ruang
TU Rumah Sakit Pratama Batu Buil Kabupaten Melawi sesuai dengan usulan
pengadaan yang telah diminta sebelumnya untuk meningkatkan pelayanan gizi di
poli gizi Rumah Sakit Pratama Batu Buil Kabupaten Melawi.

B. Manfaat :
1. Bagi PNS
Dengan adanya Food Model maka saya telah dapat menyampaikan materi
edukasi dengan mudah dan jelas kepada pasien.
2. Bagi Rumah Sakit
Food model yang telah tersedia dapat dapat digunakan sebagai bahan
edukasi oleh rekan kerja Ahli Gizi lainnya yang ada di Rumah Sakit.
3. Bagi pasien
Food Model yang menarik dengan bentuk yang menyerupai makanan yang
asli akan memudahkan pasien untuk mengerti penjelasan dari Ahli Gizi.

47
C. Kontribusi Terhadap Visi dan Misi Rumah Sakit Pratama Batu Buil
Kabupaten Melawi
1. Bagi Visi dan Misi Organisasi
Melalui pengadaan Food Model, saya telah mendukung misi dari
Rumah Sakit Pratama Batu Buil Kabupaten Melawi yaitu meningkatkan
pelayanan kesehatan yang holistik dan terpadu didalam memberikan
pelayanan kesehatan bagi masyarakat.
2. Bagi Penguatan Nilai Organisasi
Dengan adanya Food Model, maka akan mempermudah saya
melakukan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Karena saya sudah
mengetahui langkah-langkah yang seharusnya dilakukan. Hal ini
mendukung nilai organisasi yang professional dan prima serta akuntabel.

Tabel 5.3 Uraian Kegiatan 2

Membuat Poster Gizi di Rumah Sakit Pratama


Kegiatan 2
Batu Buil Kabupaten Melawi

Tanggal Pelaksanaan Kegiatan 20 - 24 April 2021


Output Hasil Kegiatan Poster Gizi
Bukti Fisik 1. Surat pengajuan dana pembuatan Poster
2. Surat balasan pengajuan dana pembuatan
Poster
3. Dokumentasi foto kegiatan pembuatan
Poster
4. Poster yang telah dicetak
A. Uraian Kegiatan :
Kegiatan kedua yang saya lakukan adalah membuat Poster , pada rancangan
aktualisasi kegiatan pembuatan Poster ini direncanakan tanggal 20 April
sampai dengan 23 April 2021. Untuk tahap awal pada kegiatan ini, saya
mencari referensi tentang pembuatan Poster yang sesuai dengan Rumah sakit
(Komitmen Mutu : Berorientasi Mutu). Saya membuat Poster secara
konsisten yang sesuai dengan referensi Rumah Sakit (Akuntabilitas :
Konsisten). Saya membuat Poster ini dengan penuh kerja keras yaitu dengan

48
bekerja sama dan berdiskusi dengan rekan kerja Ahli Gizi di poli gizi (Anti
Korupsi : Kerja Keras). Pada saat saya membuat Poster, saya membuat
dengan penuh ketelitian supaya tidak ada bagian-bagian yang terlewatkan
(Etika Publik : Cermat). Setelah selesai membuat Poster, saya
mengkonsultasikan hasil yang sudah saya buat kepada Direktur untuk
dikoreksi terlebih dahulu dan saya pun menerima setiap saran yang diberikan
oleh Direktur demi perbaikan pembuatan Poster selanjutnya (Nasionalisme :
Menghormati Keputusan).
Kemudian Pada tanggal 23 April 2021 saya menempel poster yang sudah jadi
pada dinding poli gizi yang bertujuan untuk mempermudah pasien
mendapatkan informasi tentang kesehatan dan gizi dengan cara membaca
pesan yang tertulis pada poster yang telah ditempel di dinding.

B. Manfaat :
1. Bagi PNS
Dengan tersedianya Poster maka saya telah dapat menyampaikan materi
edukasi dengan mudah dan jelas kepada pasien.
2. Bagi Rumah Sakit
Poster yang telah tersedia dapat dapat digunakan sebagai bahan edukasi
oleh rekan kerja Ahli Gizi lainnya yang ada di Rumah Sakit.
3. Bagi Pasien
Poster yang menarik akan memudahkan pasien untuk mengerti penjelasan
dari Ahli Gizi.
C. Kontribusi Terhadap Visi dan Misi Rumah Sakit Pratama Batu Buil
Kabupaten Melawi
1. Bagi Visi dan Misi Organisasi
Melalui pembuatan Poster, saya telah mendukung Misi Rumah Sakit
Pratama Batu Buil Kabupaten Melawi yaitu meningkatkan pelayanan
kesehatan yang holistik dan terpadu didalam memberikan pelayanan
kesehatan bagi masyarakat.
2. Bagi Penguatan Nilai Organisasi

49
Adapun fungsi dari pembuatan Poster ini akan mempermudah bagi
saya dalam melakukan pelayanan kesehatan kepada masyarakat terutama
dalam melakukan konseling gizi. Hal ini mendukung nilai organisasi yang
professional dan prima serta akuntabel.

Tabel 5.4. Uraian Kegiatan 3


Membuat Leaflet berdasarkan beberapa
Kegiatan 3
penyakit yang berhubungan dengan gizi

Tanggal Pelaksanaan Kegiatan 24 - 28 April 2021


Output Hasil Kegiatan Leaflet
Bukti Fisik 1. Leaflet
2. Dokumentasi kegiatan pembuatan leaflet
A. Uraian Kegiatan :
Pada rancangan aktualisasi, kegiatan ini dilaksankan mulai dari tanggal 24 s/d
28 April 2021 . Pada pembuatan leaflet ini, saya membuat leaflet berdasarkan
dengan penyakit yang berhubungan dengan masalah gizi, sebelumnya saya
mencari referensi tentang penuntun diet supaya saya dapat
mempertanggungjawabkan akan isi dari leaflet yang telah dibuat
(Akuntabilitas : Tanggungjawab). Pada saat membuat leaflet saya sangat
memperhatikan maksud dan tujuan secara teliti dalam memberikan informasi
dalam bentuk edukasi kepada pasien (Etika Publik : Cermat). Begitu juga
dengan kata-kata dan kalimat yang digunakan dalam pembuatan leaflet ini
dibuat semudah mungkin untuk dipahami oleh pasien Saya menggunakan
gambar dan warna yang semenarik mungkin guna menambah minat untuk
membaca (Komitmen Mutu : Berorientasi Mutu). Saya membuat leaflet ini
tanpa dibantu oleh orang lain (Anti Korupsi : Mandiri). Saya membuat
leaflet berdasarkan beberapa penyakit yang berhubungan dengan gizi
menggunakan komputer Rumah Sakit yang berada diruangan Tata Usaha
dengan mecari berbagai sumber referensi yang ada diinternet. Pembuatan
leaflet ini bertujuan untuk mengoptimalkan pelayanan konsultasi gizi di ruang
Poli Gizi Rumah Sakit Batu Buil Kabupaten MelawiSupaya leaflet yang telah

50
dibuat dapat digunakan dengan semestinya, saya mengkonsultasikannya
dengan Direktur untuk dikoreksi terlebih dahulu dan saya menerima saran
yang diberikan oleh Direktur jika ada yang harus diperbaiki lagi
(Nasionalisme : Menghormati Keputusan).
B. Manfaat :
1. Bagi PNS
Dengan tersedianya Leaflet maka saya telah dapat menyampaikan materi
edukasi dengan mudah dan jelas kepada pasien.
2. Bagi Rumah Sakit
Leaflet yang telah tersedia dapat dapat digunakan sebagai bahan edukasi
oleh rekan kerja Ahli Gizi lainnya yang ada di Rumah Sakit.
3. Bagi Pasien
Leaflet yang menarik dengan bahasa yang mudah dipahami akan
memudahkan pasien untuk mengerti penjelasan dari Ahli Gizi.
C. Kontribusi Terhadap Visi dan Misi Rumah Sakit Pratama Batu Buil
Kabupaten Melawi
1. Bagi Visi dan Misi Organisasi
Melalui pembuatan Leaflet ini, saya telah mendukung Misi dari
Rumah Sakit Pratama Batu Buil Kabupaten Melawi yaitu meningkatkan
pelayanan kesehatan yang holistik dan terpadu didalam memberikan
pelayanan kesehatan bagi masyarakat.
2. Bagi Penguatan Nilai Organisasi
Dengan adanya Leaflet, maka akan mempermudah saya melakukan
pelayanan kesehatan melalui konseling gizi kepada pasien. Karena pasien
akan mendapatkan edukasi dari leaflet tersebut dan menjadi acuan dalam
menerapkannya pola gizi seimbang dirumah. Hal ini mendukung nilai
organisasi yang professional, prima, mandiri serta akuntabel.

Tabel 5.5 Uraian Kegiatan 4


Kegiatan 4 Membuat Lembar Konsultasi Gizi

Tanggal Pelaksanaan Kegiatan 28 – 30 April 2021

51
Output hasil Kegiatan Lembar konsultasi gizi
1. Tersedianya lembar konsultasi gizi yang
Bukti Fisik telah dicetak dan diperbanyak
2. Dokumentasi foto kegiatan
A. Uraian Kegiatan :
Pada Rancangan aktualisasi, kegiatan ini dilakukan pada tanggal 28 April s/d
30 Mei 2021. Sebelum saya membuat lembar Konsultasi Gizi, saya terlebih
dahulu mencari referensi dan setelah mendapatkannya saya dengan tanggung
jawab penuh mengerjakannya. Supaya dapat digunakan sebagai penunjang
dalam kegiatan konseling gizi (Akuntabilitas : Tanggungjawab). Saya
membuat lembar konsultasi gizi dengan menggunakan sarana dan prasarana
kantor di Rumah Sakit dengan biaya yang murah dan waktu yang cepat (Etika
Publik : Efisien). Pada tanggal 28 April 2021 saya mulai membuat lembar
konsultasi gizi dengan mencari referensi terlebih dahulu. Saya mencari
referensi di ruang rekam medis dengan menggunakan komputer yang berada
diruang tersebut. Pembuatan lembar konsultasi gizi bertujuan untuk
memudahkan ahli gizi dalam melakukan pencataan mengenai masalah,
pemecahan masalah dan diet yang telah diberikan kepada pasien.

Saya membuat lembar konsultasi gizi ini dengan sepraktis mungkin agar
mudah dipahami (Anti Korupsi : Sederhana). Adapun tujuan dari membuat
lembar konsultasi gizi ini adalah untuk mencatat status gizi pasien dan
intervensi yang akan dilakukan berdasarkan diagnosa penyakitnya yang
kerahasiannya akan dijaga (Etika Publik : Menjaga Rahasia). Supaya hasil
dari pembuatan lembar konsultasi gizi ini dapat digunakan dengan
semestinya, saya mengkonsultasikannya dengan komite medik dan menerima
setiap saran yang diberikan jika ada kesalahan yang harus diperbaiki
(Nasionalisme : Menghormati Keputusan).

B. Manfaat :
1. Bagi PNS

52
Dengan tersedianya lembar konsultasi gizi, maka ASN dapat menjalankan
tugasnya dengan penuh tanggung jawab
2. Bagi Rumah Sakit
Dengan adanya lembar konsultasi gizi, maka riwayat gizi pasien dapat
tercatat dan tersimpan sebagai arsip Rumah Sakit
3. Bagi Pasien
Dengan adanya lembar kosultasi gizi, maka pasien dapat mengetahui
riwayat gizi yang telah dikonsultasikan kepada Ahli Gizi.
C. Kontribusi Terhadap Visi dan Misi Rumah Sakit Pratama Batu Buil
Kabupaten Melawi
1. Bagi Visi dan Misi Organisasi
Melalui pembuatan lembar konsultasi gizi, saya telah mendukung
Misi dari Rumah Sakit Pratama Batu Buil Kabupaten Melawi yaitu
meningkatkan pelayanan kesehatan yang holistik dan terpadu didalam
memberikan pelayanan kesehatan bagi masyarakat.
2. Bagi Penguatan Nilai Organisasi
Dengan adanya lembar konsultasi gizi, maka akan mempermudah
saya menentukan status gizi dan diet yang akan diberikan kepada
pasien. Hal ini mendukung nilai organisasi yang professional dan prima
serta akuntabel.

Tabel 5.6 Uraian Kegiatan 5

Kegiatan 5 Melakukan Konseling Gizi terhadap pasien

Tanggal Pelaksanaan Kegiatan 3 – 27 Mei 2021


Output hasil Kegiatan Telaksananya Konseling Gizi
Bukti Fisik Dokumentasi kegiatan konseling gizi
A. Uraian Kegiatan :
Kegiatan yang terakhir adalah konseling gizi. Pada rancangan aktualisasi
kegiatan ini akan dimulai pada tanggal 3 – 27 Mei 2021. Pada saat
melaksanakan kegiatan ini, seorang nutrisionis akan menggunakan media

53
konseling yang telah dibuat sebelumnya yaitu Food Model, Leaflet dan
Poster. Ketika akan memulai kegiatan konseling gizi, saya bersikap ramah
terhadap pasien dengan memberikan senyuman, sapa dan salam. Karena sikap
seperti ini akan membuat pasien merasa nyaman pada saat melakukan
konseling gizi (Etika Publik :Sopan). Sebelum memulai konseling saya
terlebih dahulu melakukan pengukuran tinggi badan dan berat badan pasien
yang bertujuan untuk mengetahui status gizinya yang akan menjadi acuan
dalam memberikan diet yang tepat (Komitmen Mutu : Berorientasi Mutu).
Pada saat melakukan konseling gizi, saya tidak menggunakan kata-kata yang
menyinggung perasaan pasien dan saya melakukan pelayanan yang adil
kepada semua pasien (Nasionalisme : Tidak Diskriminatif). Saya juga
menggali informasi tentang kebiasaan makan pasien, karena dengan hal ini
saya bisa memberikan saran berupa makanan yang dianjurkan dan makanan
yang harus dibatasi atau dihindari dengan harapan pasien dapat mengubah
pola makannya (Anti Korupsi : Peduli). Didalam melakukan konseling gizi,
saya memperlakukan semua pasien itu sama tanpa membeda-bedakan satu
dengan yang lainnya (Akuntabilitas : Netral).
B. Manfaat :
1. Bagi PNS
ASN dapat menyampaikan informasi tentang masalah kesehatan dan gizi
kepada klien atau pasien
2. Bagi Rumah Sakit
Meningkatkan pelayanan kesehatan terutama pelayanan gizi di dalam
Rumah Sakit
3. Bagi Pasien
Membantu pasien mengenali permasalahan kesehatan dan gizi yang
dihadapi
C. Kontribusi terhadapa Visi dan Misi Rumah Sakit Pratama Batu Buil
Kabupaten Melawi
1. Bagi Visi dan Misi Organisasi

54
Melalui kegiatan Konseling Gizi ini, saya telah mendukung misi dari
Rumah Sakit Pratama Batu Buil Kabupaten Melawi yaitu meningkatkan
kompetensi sumber daya kesehatan yang professional, prima, aman dan
ramah terhadap masyarakat.
2. Bagi Penguatan Nilai Organisasi
Konseling Gizi mendukung nilai organisasi dari Rumah Sakit
Pratama Batu Buil Kabupaten Melawi yaitu menjadikan petugas yang
Profesional, prima serta ramah kepada pasien.

E. PELAKSANAAN BIMBINGAN MENTOR


Tabel 5.7
LEMBAR KONSULTASI / PENGENDALIAN OLEH MENTOR

55
PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL GOLONGAN II
ANGKATAN XXIX PROVINSI KALIMANTAN BARAT TAHUN 2021
LAPORAN AKTUALISASI
Nama Peserta : ALIFFIA AULIA SANTRI, A.Md.Gizi

Nomor Daftar Hadir : 02

Instansi : Pemerintah Kabupaten Melawi

Tempat Aktualisasi : Rumah Sakit Pratama Batu Buil Kabupaten Melawi

No. Hari/ Tanggal Kegiatan/Outpot Telp/SMS/Email/WA/ Paraf Mentor


Tatap Muka
1 19 April 2021 Diskusi dengan Direktur Tatap Muka
tentang kegiatan aktualisasi
dan tahapan kegiatan yang
akan dilaksanakan
2 5 Mei 2021 Melaporkan hasil kegiatan Tatap Muka
dari pembuatan Leaflet,
Poster dan Lembar
Konsultasi Gizi
3 31 Mei 2021 Konsultasi hasil kegiatan Via WA
Laporan Aktualisasi

Melawi, 29 Mei 2021


Mentor, Peserta Pelatihan,

Kurniawansyah, S.K.M Aliffia Aulia Santri, A.Md.Gizi


NIP. 19850211 201101 1 005 NIP.19920113 202012 2 016

F. PELAKSANAAN BIMBINGAN COACH

56
Tabel 5.8
LEMBAR KONSULTASI / PENGENDALIAN OLEH COACH
PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL GOLONGAN II
ANGKATAN XXIX PROVINSI KALIMANTAN BARAT TAHUN 2021
LAPORAN AKTUALISASI
Nama Peserta : ALIFFIA AULIA SANTRI, A.Md.Gizi

Nomor Daftar Hadir : 02

Instansi : Pemerintah Kabupaten Melawi

Tempat Aktualisasi : Rumah Sakit Pratama Batu Buil Kabupaten Melawi

No. Hari/ Tanggal Kegiatan/Outpot Telp/SMS/Email/WA/ Paraf Coach


Tatap Muka
1 01 Mei 2021 Konsultasi Pembuatan surat
pengadaan food model, Via WA
poster dan leaflet
2 25 Mei 2021 Konsultasi hasil kegiatan
Pembuatan surat pengadaan
Via WA
food model, poster dan
leaflet
3 03 Juni 2021 Konsultasi Kegiatan Laporan
Tatap Muka
Aktualisasi
4 03 Juni 2021 Pengesahan Laporan
Aktualisasi Tatap Muka

Pontianak, 3 Juni 2021


Telah diperiksa/disetujui :

Coach, Peserta Pelatihan,

DR. Sofiati, M.Pd Aliffia Aulia Santri, A.Md.Gizi


NIP. 19700723 199201 2 001 NIP. 19920113 202012 2 016

BAB VI

57
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Proses pembelajaran Nilai Dasar ANEKA yang terdapat dalam pelatihan
dasar CPNS golongan II diimplementasikan pada instansi masing-masing
ditujukan untuk jangka panjang. Diharapkan dari kegiatan ini, para abdi negara
tidak melakukan tindakan yang melanggar norma dan perundang-undangan,
melainkan mampu memberikan pelayanan kepada masyarakat dengan tulus
sepenuh hati dengan berorientasi mutu, sehingga kepuasaan publik terhadap
ASN dinegeri ini meningkat.
Laporan Aktualisasi ini dilaksanakan pada tanggal 19 April – 27 Mei 2021
bertempat di Rumah Sakit Pratama Batu Buil Kabupaten Melawi khususnya di
ruang Poli Gizi. Adapun kegiatan Aktualisasi yang telah dilaksanakan adalah:
1. Membuat usulan pengadaan Food Model
2. Membuat Poster Gizi
3. Membuat Leaflet berdasarkan beberapa penyakit yang berhubungan
dengan gizi
4. Membuat lembar konsultasi gizi
5. Melakukan konseling gizi
Melalui kegiatan Aktualisasi ini diharapkan terjadi proses refleksi
mendalam terhadap nilai profesi PNS itu sendiri, dan kelak dapat terus
diaplikasikan untuk melaksanakan kegiatan sehari hari sebagai PNS.
B. SARAN
1. Agar internalisasi nilai dasar profesi PNS pada peserta Pendidikan dan
Pelatihan Dasar CPNS Golongan II bisa terus tertanam dan tumbuh
didalam PNS kedepannya, perlu adanya evaluasi berkala terhadapa PNS,
sehingga internalisasi bisa terus tertanam.
2. Peserta Pendidikan dan Pelatihan Dasar CPNS Golongan II berharap
dengan telah dilaksanakannya kegiatan Aktualisasi di Rumah Sakit
Pratama Batu Buil Kabupaten Melawi, dapat memudahkan dan
meningkatkan proses pelayanan kesehatan terutama dalam bidang Gizi.
DAFTAR PUSTAKA

58
Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Provinsi Kalimantan Barat. 2021.
Panduan Penyelenggaraan Pelatihan Dasar CPNS Golongan II Angkatan
XXIX Tahun 2021. Pontianak : Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Provinsi Kalimantan Barat.

Fatimah, E., Erna Irawati. (2017). Modul Pelatihan Dasar Calon PNS :
Manajemen Aparatur Sipil Negara. Jakarta : Lembaga Administrasi
Negara Republik Indonesia.

Idris, I., et.al. (2019). Analisis Isu Kontemporer: Modul Pelatihan Dasar Calon
Pegawai Negeri Sipil Golongan II dan Golongan III. Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara Republik Indonesia.

Kusumasari, B. et.al. (2015). Akuntabilitas: Modul Pendidikan dan Pelatihan


Prajabatan Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara
Republik Indonesia.

Kumorotomo, W., Wirapradja, N. R. D., Imbaruddin, A. (2015). Etika Publik:


Modul Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Golongan III.
Jakarta:Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.

Latief, Y., Suryanto, A., Muslim, A. Z. (2015). Nasionalisme: Modul Pendidikan


dan Pelatihan Prajabatan Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi
Negara Republik Indonesia

Rumah Sakit Pratama Batu Buil., 2018. Profil Rumah Sakit Sakit Pratama Batu
Buil Kabupaten Melawi . Provinsi Kalimantan Barat : Rumah Sakit
Pratama Batu Buil

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil


Negara
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2021. Peraturan Lembaga
Administrasi Negara Nomor 1 Tahun 2021 Tentang Pelatihan dasar Calon
Pegawai Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara

59
BIODATA

Nama : Aliffia Aulia Santri, A.Md.Gizi


Tempat / tanggal lahir : Ella Hilir, 13 Januari 1992
Agama : Islam
NIP : 19920113 202012 2 016
Jenis Kelamin : Perempuan
Pendidikan : DIII GIZI
Alamat : BTN Griya Selama Indah jl. Indah 7 No. 4B
Nomor Handphone : 082251809930
Jabatan : Pelaksana/ Terampil – Nutrisionis
Instansi : Rumah Sakit Pratama Batu Buil Kabupaten Melawi
Mentor : Kurniawansyah, S.K.M
Coach : DR. Sofiati, M.Pd
Penguji : Agus Satrio Leksono, S.STP
Isu Yang Diangkat : belum Optimalnya Pelayanan Konseling Gizi di Poli
Gizi Rumah Sakit Pratama Batu Buil Kabupaten
Melawi
Gagasan Pemecah Isu : Optimalisasi Pelayanan Konseling Gizi di Rumah
Sakit Pratama Batu Buil Kabupaten Melawi dengan
Menggunakan Media Food Model, Leaflet, dan
Poster

60
LAMPIRAN
KEGIATAN 1

MEMBUAT USULAN PENGADAAN FOOD


MODEL

Lampiran:

1. Dokumentasi kegiatan
2. Surat usulan pengadaan Food Model
3. Surat balasan usulan pengadaan Food Model
4. Dokumentasi foto Food Model
DOKUMENTASI

Pada hari Senin, tanggal 19 April 2021 di ruangan


Direktur Rumah Sakit Pratama Batu Buil telah
dilakukan diskusi bersama Direktur Rumah Sakit
Pratama tentang perencanaan kegiatan aktualisasi
yaitu membuat usulan pengadaan Food Model
yang bertujuan untuk merealisasikan pengadaan
food model di poli gizi Rumah Sakit Pratama Batu
Buil Kabupaten Melawi

Gambar 5.1 melakukan diskusi dengan Direktur Rumah Sakit Pratama Batu Buil Kabupaten
Melawi

Saya membuat surat usulan pengadaan Food


Model pada tanggal 19 April 2021 menggunakan
komputer Rumah Sakit yang berada diruangan
Rekam Medis dengan mecari berbagai sumber
referensi yang ada diinternet. Pembuatan surat
usulan pengadaan Food Model bertujuan untuk
meminta penyediaan Food Model di ruang Poli
Gizi Rumah Sakit Batu Buil Kabupaten Melawi.

Gambar 5.2 membuat surat usulan pengadaan food model

Penyerahan Food Model oleh Kepala TU Rumah


Sakit Pratama Batu Buil Kabupaten Melawi pada
tanggal 29 April 2021 di ruang TU Rumah Sakit
Pratama Batu Buil Kabupaten Melawi sesuai
dengan usulan pengadaan yang telah diminta
sebelumnya untuk meningkatkan pelayanan gizi di
poli gizi Rumah Sakit Pratama Batu Buil
Kabupaten Melawi.

gambar 5.3 penyerahan Food Model oleh Kepala TU Rumah Sakit Pratama Batu Buil Kabupaten
Melawi
KEGIATAN 2

MEMBUAT POSTER GIZI di RUMAH SAKIT PRATAMA


BATU BUIL KABUPATEN MELAWI

Lampiran:

1. Surat pengajuan dana pembuatan Poster


2. Surat balasan pengajuan dana pembuatan Poster
3. Dokumentasi foto kegiatan pembuatan Poster
DOKUMENTASI

Pada hari Senin, tanggal 19 April 2021 di


ruangan Direktur Rumah Sakit Pratama Batu Buil
telah dilakukan diskusi bersama Direktur Rumah
Sakit Pratama tentang pembuatan poster gizi
yang bertujuan untuk mengoptimalkan pelayanan
konsultasi gizi di poli gizi Rumah Sakit Pratama
Batu Buil Kabupaten Melawi

Gambar 5.4 melakukan diskusi dengan Direktur Rumah Sakit Pratama Batu Buil Kabupaten
Melawi

Saya membuat poster gizi pada tanggal 20 April


2021 menggunakan komputer Rumah Sakit yang
berada diruangan Rekam Medis dengan mecari
berbagai sumber referensi yang ada diinternet.
Pembuatan poster gizi bertujuan untuk
mengoptimalkan pelayanan konsultasi gizi di
ruang Poli Gizi Rumah Sakit Batu Buil
Kabupaten Melawi.

Gambar 5.5 mencari dan menentukan referensi serta membuat atau mendesain poster gizi

Pada tanggal 23 April 2021 saya menempel


poster yang sudah jadi pada dinding poli gizi
yang bertujuan untuk mempermudah pasien
mendapatkan informasi tentang kesehatan dan
gizi dengan cara membaca pesan yang tertulis
pada poster yang telah ditempel di dinding.

before after

gambar 5.6 menempel poster gizi di poli gizi Rumah Sakit Pratama Batu Buil Kabupaten Melawi
KEGIATAN 3

MEMBUAT LEAFLET BERDASARKAN BEBERAPA


PENYAKIT YANG BERHUBUNGAN TENTANG GIZI

Lampiran:

1. Foto dokumentasi kegiatan


2. Leaflet
DOKUMENTASI

Pada hari Senin, tanggal 19 April 2021 di


ruangan Direktur Rumah Sakit Pratama Batu
Buil telah dilakukan diskusi bersama Direktur
Rumah Sakit Pratama tentang pembuatan
leaflet berdasarkan beberapa penyakit yang
berhubungan dengan gizi, yang bertujuan
untuk mengoptimalkan pelayanan konsultasi
gizi di poli gizi Rumah Sakit Pratama Batu
Buil Kabupaten Melawi

Gambar 5.7 melakukan diskusi dengan Direktur Rumah Sakit Pratama Batu Buil Kabupaten
Melawi

Saya membuat pembuatan leaflet berdasarkan


beberapa penyakit yang berhubungan dengan gizi
pada tanggal 28 April 2021 menggunakan
komputer Rumah Sakit yang berada diruangan
Tata Usaha dengan mecari berbagai sumber
referensi yang ada diinternet. Pembuatan leaflet
ini bertujuan untuk mengoptimalkan pelayanan
konsultasi gizi di ruang Poli Gizi Rumah Sakit
Batu Buil Kabupaten Melawi.

Gambar 5.8 mencari dan menentukan referensi serta membuat atau mendesain leaflet

Pada tanggal 28 April 2021saya mengeprint


leaflet yang telah selesai dibuat dengan
menggunakan fasilitas printer rumah sakit yang
beradadi ruang Tata Usaha. Leaflet yang telah
diprint digunakan sebagai media konsultasi gizi
untuk membantu memudahkan penjelasan diet
pasien.

gambar 5.9 mencetak dan memperbanyak leflet


leaflet sebelum Aktualisasi

leaflet sesudah Aktualisasi


KEGIATAN 4

MEMBUAT LEMBAR KONSULTASI GIZI

LAMPIRAN:
1. Foto Dokumentasi Kegiatan
2. Lembar konsultasi
DOKUMENTASI

Pada tanggal 28 April 2021 saya mulai membuat


lembar konsultasi gizi dengan mencari referensi
terlebih dahulu. Saya mencari referensi di ruang
rekam medis dengan menggunakan komputer yang
berada diruang tersebut. Pembuatan lembar
konsultasi gizi bertujuan untuk memudahkan ahli
gizi dalam melakukan pencataan mengenai
masalah, pemecahan masalah dan diet yang telah
diberikan kepada pasien.

Gambar 5.10 mencari dan menentukan referensi lembar konsultasi gizi

Saya membuat dan mencetak lembar konsultasi


gizi yang telah selsai dibuat menggunaan komputer
dan printer yang berada diruang Tata Usaha
Rumah Sakit Pratama Batu Buil Kabupaten
Melawi pada tanggal 28 April 2021.

Gambar 5.11 membuat dan mencetak lembar konsultasi gizi

Saya mengkonsultasikan lembar konsultasi gizi


kepada komite medik pada tanggal 30 April
diruang Poli Umum Rumah Sakit Pratama
BatuBuil Kabupaten Melawi. Konsulasi ini
bertujuan agar Komite Medik dapat mengoreksi
lembar konsultasi yang telah saya buat.

Gambar 5.12 mengkonsultasikan lembar konsultasi gizi yang telah dibuat kepada Komite Medik
KEGIATAN 5

MELAKUKAN KONSELING GIZI TERHADAP PASIEN

Lampiran:

1. Dokumentasi hasil kegiatan konseling gizi


DOKUMENTASI

Melakukan pengukuran anthropometri yaitu


menimbang berat badan pasien dipoli gizi pada
hari selasa tanggal 18 Mei 2021. Pengukuran
anthropometri bertujuan untuk menghitung status
gizi pasien.

Gambar 5.13 melakukan pengukuran anthripometri pada pasien

Setelah melakukan pengukuran anthropometri,


saya langsung melakukan konseling gizi pada
pasien yang mana konseling gizi ini bertujuan
untuk membantu pemecahan masalah kesehatan
dan gizi yang sedang dialami oleh pasien

Gambar 5.14 melakukan konseling gizi pada pasien

Pada hari senin, tanggal 24 mei 2021 saya


telah melakukan konseling gizi pada pasien
yang sedang hamil. Foto disamping
merupakan foto ketika saya menyerahkan
leaflet kepada pasien. Pemberian leaflet
bertujuan agar pasien dapat membaca ulang
dan mengingat apa saja pesan yang telah
disampaikan oleh ahli gizi.

gambar 5.15 menyerahkan leaflet kepada pasien

Anda mungkin juga menyukai