Anda di halaman 1dari 141

LAPORAN AKTUALISASI

SIKAP PERILAKU BELA NEGARA, NILAI-NILAI


DASAR PNS,KEDUDUKAN DAN PERAN PNS
MENUJU SMART GOVERNANCE

UPAYA PENINGKATAN KEPATUHAN PETUGAS DALAM


MENCUCI TANGAN SEBELUM DAN SESUDAH
MELAKUKAN PELAYANAN DENGAN METODE EDUKASI
DAN AUDIT MELALUI GOOGLE FORM
DI UPT PUSKESMAS PALENGAAN KABUPATEN
PAMEKASAN

Disusun oleh :
RANI NOVIANDANI,A.Md.Kep
PERAWAT TERAMPIL
NIP : 199011232022032004
NDH 36

PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN II ANGKATAN LXXXI


BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
PROVINSI JAWA TIMUR
2022
i
ii
iii
iv
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN................................................................................ii
BERITA ACARA..............................................................................................iii
KATA PENGANTAR.......................................................................................iv
DAFTAR ISI.....................................................................................................v
DAFTAR TABEL.............................................................................................vi
DAFTAR GAMBAR........................................................................................vii
BAB I................................................................................................................1
PENDAHULUAN..............................................................................................1
A. Latar Belakang......................................................................................1
B. Tujuan...................................................................................................4
C. Manfaat.................................................................................................4
D. Ruang Lingkup.....................................................................................5

BAB II...............................................................................................................6
A. Deskripsi Organisasi.............................................................................6
B. Kedudukan, Tugas dan Fungsi Unit Kerja............................................9
C. Struktur Organisasi UPT Puskesmas Palengaan...............................11
D. Uraian Tugas Jabatan.........................................................................12
E. Konsepsi Nilai dasar, Kedudukan dan Peran ASN.............................14

BAB III............................................................................................................33
A. Identifikasi Isu, Penetapan Isu dan Gagasan Pemecahan Isu...........33
B. Diagram Alur Pemecahan Isu.............................................................42
C. Matriks Rencana Kegiatan Aktualisasi................................................43

BAB IV...........................................................................................................68

A. Realisasi Kegiatan..............................................................................68
B. Capaian Penyelesaian Core Isu.........................................................98

v
C. Manfaat Terselesaikannya Core Isu.................................................101
D. Rencana Tindak Lanjut Hasil Aktualisasi..........................................101

BAB V..........................................................................................................102

A. Kesimpulan.......................................................................................102
B. Saran................................................................................................104

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

vi
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Luas Wilayah Kerja UPT Puskesmas Palengaan............................8


Tabel 3.1 Tabel Identifikasi Isu......................................................................36
Tabel 3.2 Tabel Seleksi Isu Menggunakan Metode AKPL............................37
Tabel 3.3 Tabel Seleksi Isu Menggunakan Metode USG..............................38
Tabel 3.4 Tabel Matriks Rencana Kegiatan Aktualisasi................................44
Tabel 3.5 Tabel Matriks Rekapitulasi Rencana Habituasi ............................62
Tabel 3.6 Tabel Jadwal Pelaksanaan Kegiatan.............................................63
Tabel 4.1 Tabel Realisasi Kegiatan...............................................................68
Tabel 4.2 Tabel Capaian Penyelesaian Core Isu..........................................99
Tabel 4.3 Tabel Rencana Tindak Lanjut Hasil Aktualisasi...........................101

vii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Persentase Tingkat Kepatuhan Petugas Mencuci Tangan..........3


Gambar 2.1 Foto UPT Puskesmas Palengaan................................................6
Gambar 2.2 Peta Wilayah Kerja UPT Puskesmas Palengaan........................7
Gambar 2.3 Struktur Organisasi UPT Puskesmas Palengaan......................11
Gambar 3.1 Diagram Fishbone.....................................................................40
Gambar 4.1 Konsultasi dengan mentor terkait rencana aktualisasi..............72
Gambar 4.2 Lembar konsultasi dengan mentor……………...………………..72
Gambar 4.3 Surat Pernyataan Persetujuan mentor…………..………………72
Gambar 4.4 Mencari bahan materi sosialisasi…………………………….…..73
Gambar 4.5 Konsultasi desain leaflet dan poster……………….…………….74
Gambar 4.6 Lembar konsultasi mentor………………..……………………….74
Gambar 4.7 Merancang leaflet dan poster……………………………………..75
Gambar 4.8 Mencetak Leaflet……………...……………………………………76
Gambar 4.9 leaflet dan poster…………………………………………..……….77
Gambar 4.10 Memajang poster di area cuci tangan ruangan poli umum dan
RM………………………………..…………………………………………………78
Gambar 4.11 Memajang poster di depan ruangan poned……………...…….79
Gambar 4.12 Memajang poster di area cuci tangan ruangan rawat inap dan
loket pendaftaran………………………………………………………………….79
Gambar 4.13 Konsultasi rancangan materi sosialisasi kepada mentor.........81
Gambar 4.14 lembar power point materi cuci tangan……………………..….81
Gambar 4.15 lembar konsultasi dengan mentor………………………………81
Gambar 4.16 Undangan sosialisasi……………………………………………..82
Gambar 4.17 Lembar Daftar Hadir Sosialisasi……………………..………….82
Gambar 4.18 menyiapkan ruangan sosialisasi………………………………...83
Gambar 4.19 peserta sosialisasi mengerjakan pre tes……………………….84
Gambar 4.20 lembar kerja pre tes………......…………………………………84
Gambar 4.21 Membagikan leaflet…………………..…………………………..85
Gambar 4.22 pemaparan materi malalui metode ceramah dan praktek

viii
langsung cuci tangan kepada tenaga kesehatan……………….……………..86
Gambar 4.23 peserta mengerjakan post tes…………………………….……..87
Gambar 4.24 lembar kerja post tes…………………………………….……….88
Gambar 4.25 Konsultasi dengan mentor tentang pembuatan google form...89
Gambar 4.26 Lembar Konsultasi dengan mentor tentang pembuatan google
form………………………..………………………………………………………..90
Gambar 4.27 Mencari literatur pembuatan google form………………….…..91
Gambar 4.28 Aplikasi Google Form……………………………………….……92
Gambar 4.29 Hasil Evaluasi dan Grafik hasil pre-test dan pos-test…….….94
Gambar 4.30 Konsultasi dengan mentor mengenai rencana pendampingan
dan evaluasi tentang capaian hasil……………………………………………..95
Gambar 4.31 Lembar Konsultasi dengan mentor mengenai rencana
pendampingan dan evaluasi tentang capaian hasil……………………......…95
Gambar 4.32 petugas kesehatan melakukan cuci tangan dan pendampingan
kepada petugas dalam melakukan cuci tangan ………………………………96
Gambar 4.33 Observasi langsung dengan menggunakan google form……..98
Gambar 4.34 hasil audit cuci tangan dengan metode google form…......…..98
Gambar 4.35 Menyusun laporan hasil kegiatan…………………….…………99
Gambar 4.36 Melaporkan hasil aktualisasi kepada mentor……………..…..100
Gambar 4.37 Lembar Konsultasi hasil aktualisasi kepada mentor….……..101

ix
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG

Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah profesi bagi pegawai negeri


dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja pada
instansi pemerintah. Pegawai ASN melaksanakan kebijakan publik yang
dibuat oleh pejabat pembina kepegawaian sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan dengan memberikan pelayanan publik
yang profesional, berkualitas, serta dapat mempererat persatuan dan
kesatuan NKRI. Untuk membentuk ASN yang sesuai dengan nilai-nilai
tersebut, maka diperlukan pembinaan melalui jalur Pelatihan Dasar
(Latsar) Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS).
Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 101 Tahun 2000 tentang
pendidikan dan pelatihan jabatan Aparatur Sipil Negara, latsar adalah
syarat bagi CPNS untuk diangkat menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS)
agar mampu melaksanakan tugas dan perannya sebagai pelayan
masyarakat dengan pembekalan berupa pembentukan wawasan
kebangsaan, kepribadian dan etika Pegawai Negeri Sipil. Pelatihan yang
memadukan pembelajaran klasikal dan nonklasikal memungkinkan
peserta Latsar untuk dapat mengaktualisasikan dan menjadikannya
sebagai kebiasaan dalam kehidupan sehari-hari.
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
75 Tahun 2014,Pusat Kesehatan Masyarakat atau Puskesmas adalah
fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan Upaya kesehatan
Masyarakat dan upaya Kesehatan Perorangan tingkat pertama,dengan
lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif,untuk mencapai
derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya diwilayah
kerjanya. Puskesmas merupakan fasilitas pelayanan tingkat pertama
yang memiliki peranan penting dalam system kesehatan nasional,
khususnya subsistem upaya kesehatan. Peran ASN dibidang kesehatan
yang berkualitas prima meliputi; pelayanan promotif (peningkatan

1
kesehatan), preventif (pencegahan penyakit), kuratif (penyembuhan
penyakit) dan rehabilitatif (pemulihan kesehatan). Adapun salah satu
upaya preventif di Puskesmas yaitu, melalui program Pencegahan dan
Pengendalian Infeksi (PPI).
Penyakit infeksi terkait pelayanan kesehatan atau Healthcare
Associated Infection (HAIs) merupakan salah satu masalah kesehatan
diberbagai negara di dunia, termasuk 2 Indonesia. Dalam forum Asian
Pasific Economic Comitte (APEC) atau Global health Security Agenda
(GHSA) penyakit infeksi terkait pelayanan kesehatan telah menjadi
agenda yang di bahas. Hal ini menunjukkan bahwa HAIs yang
ditimbulkan berdampak secara langsung sebagai beban ekonomi
negara. Secara prinsip, kejadian HAIs sebenarnya dapat dicegah bila
faslitas pelayanan kesehatan secara konsisten melaksanakan program
PPI.
Pada tahun 2007,CDC dan HICPAC merekomendasikan
11(sebelas) komponen utama yang harus dilaksanakan dan dipatuhi
dalam kewaspadaan standar, yaitu kebersihan tangan, Alat Pelindung
Diri (APD), dekontaminasi peralatan perawatanan pasien,kesehatan
lingkungan, pengelolaan limbah, penatalaksanaan linen, perlindungan
kesehatan petugas,penempatan pasien,etika batuk dan bersin,praktik
menyuntik yang aman dan praktik lumbal pungsi yang aman.
Kebersihan tangan dilakukan dengan mencuci tangan
menggunakan sabun dan air mengalir bila tangan jelas kotor atau
terkena cairan tubuh, atau menggunakan alkohol (alcohol-based
handrubs) bila tangan tidak tampak kotor. Kuku petugas harus selalu
bersih dan terpotong pendek, tanpa kuku palsu, tanpa memakai
perhiasan cincin. Cuci tangan dengan sabun biasa/antimikroba dan bilas
dengan air mengalir. Kebiasaan mencuci tangan dengan sabun menjadi
bagian penting dalam rantai pertahanan kesehatan,terutama di masa
pandemic COVID-19 seperti saat ini.Walaupun terkesan
sederhana,kebiasaan mencuci tangan dengan sabun merupakan

2
investasi kesehatan jangka panjang yang dapat mengurangi penularan
penyakit.
Hasil yang ingin dicapai dalam kebersihan tangan adalah
mencegah agar tidak terjadi infeksi, kolonisasi pada pasien dan
mencegah kontaminasi dari pasien ke lingkungan termasuk lingkungan
kerja petugas. Indikasi kebersihan tangan antara lain : sebelum kontak
dengan pasien, sebelum tindakan aseptik, setelah kontak dengan darah
dan cairan tubuh pasien, setelah kontak dengan pasien, setelah kontak
dengan lingkungan sekitar pasien.
Gambar 1.1 Persentase Tingkat kepatuhan petugas mencuci Tangan

Tingkat Kepatuhan Cuci Tangan


86
84
82
80
Tingkat Kepatuhan Cuci
78
Tangan
76
74
72
70
April Mei Juni Juli Agustus

Berdasarkan pengalaman dan hasil observasi selama bekerja di


UPT Puskesmas Palengaan bahwa masih ditemukan para petugas yang
tidak mencuci tangan sebelum melakukan tindakan.dari target INM 100%
tetapi dari bulan april hingga bulan Agustus belum mencapai target
dimana di bulan april hanya 78%, bulan mei 79%, bulan Juni 75%, bulan
juli 82& dan bulan agustus 85%. Berdasarkan uraian tersebut diatas
maka peserta tertarik untuk menyusun Laporan Aktualisaasi dengan
judul “Upaya Peningkatan kepatuhan petugas dalam mencuci
tangan sebelum dan sesudah melakukan pelayanan dengan metode
edukasi dan audit melalui google form di UPT Puskesmas
Palengaan”.

3
B. TUJUAN
a. Umum
Tujuan umum dari aktualisasi ini yaitu penulis
diharapkan mampu mengaktualisasikan nilai – nilai dasar
berakhlak (Berorientasi pelayanan, Akuntabel, Kompeten,
Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif) dan mengetahui
kedudukan dan peran ASN dalam kehidupan sehari – hari.
b. Khusus
1) Tersedianya media informasi berupa leaflet dan poster 5
momen cuci tangan dan 6 langkah cuci tangan yang baik
dan benar
2) Melakukan sosialisasi kepada petugas tentang pentingnya
cuci tangan sebelum dan sesudah melakukan pelayanan
dan 6 langkah cuci tangan yang baik dan benar.
3) Melakukan audit cuci tangan kepada petugas melalui
metode google form
4) Meningkatnya pemahaman dan pengetahuan tentang cuci
tangan kepada petugas.
C. MANFAAT
a. Manfaat bagi diri sendiri
Dengan mengaktualisasi nilai-nilai Dasar ASN
(BERAKHLAK) dan peran serta kedudukan ASN, kepribadian
diri semakin terbentuk dengan baik sehingga dapat bekerja
secara profesional, disiplin, jujur, memiliki etika dan kreatif yang
mendorong capaian kinerja yang lebih baik.
b. Manfaat untuk Organisasi
Meningkatkan kualitas pelayanan pada masyarakat,serta
membantu pencapaian tujuan visi dan misi instansi,sehingga
citra instansi di masyarakat semakin meningkat.
c. Manfaat bagi masyarakat
Mendapatkan pelayanan yang baik sebagai wujud
aktualisasi nilai dasar BERAKHLAK dan terwujudnya Perilaku
hidup bersih dan sehat.

4
D. RUANG LINGKUP KEGIATAN AKTUALISASI
Ruang lingkup kegiatan aktualisasi yaitu Penerapan enam
langkah cuci tangan Petugas sebelum dan setelah melakukan
pelayanan di UPT Puskesmas Palengaan sebagai salah satu upaya
pencegahan dan pengendalian infeksi. Tempat pelaksanaan kegiatan,
Standar Prosedur Operasional sebagai dasar kegiatan dan para
tenaga kesehatan sebagai petugas yang turut membantu
terlaksananya kegiatan. Rancangan kegiatan aktualisasi dan habituasi
akan dilaksanakan di UPT Puskesmas Palengaan pada tanggal 05
Oktober 2022 sampai dengan 08 November 2022. Adapun ruang
lingkup atau batasan kegiatan aktualisasi ini meliputi :
1. Melakukan kosnultasi dengan mentor dan coach terkait rancangan
aktualisasi yang dibuat;
2. Mempersiapkan bahan dan alat peraga sosialisasi seperti leaflet
dan poster tentang 5 momen cuci tangan dan 6 langkah cuci
tangan yang baik dan benar
3. Melakukan sosialisasi kepada petugas kesehatan dan
membagikan leaflet yang telah dibuat kepada peserta sosialisasi;
4. Melakukan audit cuci tangan melalui metode google form kepada
petugas kesehatan
5. Menyusun laporan kegiatan “Upaya Peningkatan Kepatuhan
Petugas dalam Mencuci Tangan Sebelum dan Sesudah
Melakukan Pelayanan dengan Metode Edukasi dan Audit
melalui Google Form di UPT Puskesmas Palengaan Kabupaten
Pamekasan”.

5
BAB II
GAMBARAN UNIT KERJA

A. DESKRIPSI ORGANISASI
1. Identitas Puskesmas
UPT Puskesmas Palengaan yang terletak di Kecamatan
Palengaan merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten
Pamekasan yang terletak ± 17 km dari kota Pamekasan dengan luas
wilayah kerja 58,7 Km2 yang terdiri dari 5 desa dan 46 dusun.
Adapun foto Puskesmas Palengaan dan peta wilayah kerja UPT
Puskesmas Palengaan dapat dilihat pada gambar 2.1 dan gambar
2.2 di bawah ini :

Gambar 2.1 Identitas Puskesmas

Nama Puskesmas : UPT Puskesmas Palengaan


Alamat Puskesmas : Jl. Raya Pelengaan Kecamatan
Palengaan
Kode Pos : 69362
Desa : Palengaan Laok

Kecamatan :Palengaan

6
Kabupaten/Kota : Pamekasan

Provinsi : Jawa Timur

Telp/Fax : (0324) 7710775

Tahun Berdiri : 1971

Status Tanah : Pemerintah Daerah

Keadaan Bangunan : Masih Baik

Gambar 2.2. Peta Wilayah Kerja UPT PuskesmasPalengaan

Adapun batas wilayah kerja UPT Puskesmas Palengaan ,yaitu :


❖ Sebelah Utara : berbatasan dengan Kecamatan Pegantenan
❖ Sebelah Timur : berbatasan dengan wilayah kerjaPuskesmas
Larangan Badung
❖ Sebelah Barat : berbatasan dengan Kecamatan Sampang
❖ Sebelah Selatan: berbatasan dengan Kecamatan Proppo

7
Jumlah penduduk diwilayah kerja UPT Puskesmas Palengaan
sebesar 66.982 jiwa (12.662 KK ), dengan cakupan desa wilayah
kerja terdiri dari 5 desa , seperti pada table berikut:
Tabel 2.1. Luas Wilayah Kerja UPT Puskesmas Palengaan

No Desa Luas ( Km2 )


1 PalengaanLaok 12,99
2 PalengaanDaya 15,8
3 Rombuh 4,66
4 Rekkerrek 15,25
5 Banyupelle 10,00
JumlahDesa = 5 58,7

2. Visi dan Misi Puskesmas

a. Visi Puskesmas

Puskesmas Palengaan mempunyai Visi “Terwujudnya


Masyarakat Palengaan yang mandiri untuk hidup sehat 2025”.

b. Misi Puskesmas

1) Meningkatkan upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit.


2) Mendorong kemandirian hidup sehat bagi perorangan, keluarga,
masyarakat untuk ber-PHBS.
3) Memelihara dan meningkatkan kesehatan perorangan, keluarga,
masyarakat beserta lingkungan.
4) Meningkatkan kualitas pelayanankesehatan yang memenuhi
standart, bermutu, merata dan terjangkau.
c. Tata nilai UPT Puskesmas Palengaan :”PUSPA”
1) Profesional :
Karyawan Puskesmas bertekad untuk memberikan pelayanan
yang profesional yaitu dengan bekerja sesuai Standart
Operasional Prosedur (SOP), bisa diukur dengan audit internal.
2) Unggul :
Karyawan Puskesmas bertekad unggul dalam segala bidang

8
dengan cara berupaya mewujudkan sasaran mutu Puskesmas
Palengaan, bisa diukur dengan pencapaian sasaran mutu
Puskesmas Palengaan (PKP dan SPM).
3) Simpati :
Karyawan Puskesmas selalu bersikap 5S (Senyum, Salam,
Sapa, Sopan, Santun) dan selalu membuat pasien puas, bisa
diukur dengan kepuasan pelanggan.
4) Partisipatif :
Karyawan Puskesmas berperan aktif dalam peningkatan kinerja
Puskesmas serta selalu melibatkan masyarakat dalam upaya
peningkatan mutu Puskesmas, bisa diukur dengan pertemuan
pihak terkait (Linsek, MMD).
5) Amanah
Karyawan Puskesmas selalu amanah dalam memberikan
pelayanan dengan cara transparan dan tidak diskriminatif (tidak
membedakan status sosial), bisa diukur dengan dengan
pemberian informasi secara terbuka (papan informasi).

B. KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI UNIT KERJA

Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia


Nomor 43 Tahun 2019 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat sebagaimana
dimaksud pada pasal 40 ayat (2) Puskesmas berkedudukan sebagai unit
pelaksana teknis yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada
kepala dinas kesehatan daerah kabupaten/kota, sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang – undangan.

Selanjutnya berdasarkan Pasal 4 ayat (1) Puskesmas mempunyai


tugas melaksanakan kebijakan kesehatan untuk mencapai tujuan
pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya.

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4


ayat (1) Puskesmas memiliki fungsi :

9
a. Penyelenggaraan UKM tingkat pertama di wilayah kerjanya; dan
b. Penyelenggaraan UKP tingkat pertama di wilayah kerjanya.

10
C. STRUKTUR ORGANISASI UPT PUSKESMAS PALENGAAN

Gambar 2.3 Struktur OrganisasiUPT Puskesmas Palengaan

11
D.URAIAN TUGAS JABATAN (PESERTA)

Unit Kerja : UPT Puskesmas Palengaan Kabupaten Pamekasan

Jabatan : Perawat Terampil


Tupoksi Perawat Terampil
Tugas Pokok Perawat Berdasarkan Permenpan RB Nomor 35Tahun 2019 :
1) Melakukan pengkajian keperawatan dasar pada individu
2) Melakukan komunikasi terapeutik dalam pemberian asuhan
keperawatan
3) Melaksanakan edukasi tentang perilaku hidup bersih dan sehat
dalam rangka melakukan upaya promotif
4) Memfasilitasi penggunaan alat – alat pengamanan / pelindung
fisik pada pasien untuk mencegah resiko cedera pada individu
dalam rangka preventif
5) Memberikan oksigenasi sederhana
6) Memberikan tindakan keperawatan pada kondisi gawat darurat/
bencana/ kritikal
7) Memfasilitasi suasana lingkungan yang tenang dan aman serta
bebas resiko penularan infeksi
8) Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana
pada area medical bedah
9) Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana di
area anak
10) Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana di
area maternitas
11) Melakukan intervensi sederhana di area komunitas
12) Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana di
area jiwa
13) Melakukan tindakan terapi komplementer / holistik
14) Melakukan tindakan keperawatan pada pasien dengan
intervensi pembedahan pada tahap pre/ intra/ post operasi

12
15) Memberikan perawatan pada pasien dalam rangka melakukan
perawatan paliatif
16) Memberikan dukungan / fasilitasi kebutuhan spiritual pada
kondisi kehilangan/ berduka / menjelang ajal dalam pelayanan
keperawatan
17) Melakukan perawatan luka
18) Melakukan dokumentasi tindakan keperawatan

E. KONSEPSI NILAI DASAR,KEDUDUKAN, DAN PERAN ASN


1 Konsepsi Nilai Dasar

a. Berorientasi Pelayanan
Berorientasi pelayanan adalah sikap dan perilaku kerja PNS
dalam memberikan pelayanan terbaik kepada yang dilayani antara
lain meliputi masyarakat, atasan, rekan sekerja, unit kerja terkait,
dan/atau instansi lain. Sebagai mana kita ketahui, ASN sebagai
suatu profesi berlandaskan pada prinsip berikut :

1) Nilai dasar
Nilai dasar adalah kewajiban moral tertentu yang diharapkan
dari ASN untuk mewujudkan pelaksanaan tugas instansi atau
unit kerjanya.
2) Kode etik dan kode perilaku
Panduan kode etik dan kode perilaku para ASN dalam
berorientasi pelayanan yaitu :
a. Memahami kebutuhan masyarakat
a) Mengabdi kepada negara dan rakyat Indonesia.
b) Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak
c) Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahliannya.
d) Menghargai komunikasi, konsultasi dan kerja sama.
b. Ramah, cekatan, solutif, dan dapat diandalkan
a) Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika
b) Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan
program pemerintah

13
c) Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap,
cepat, tepat, akurat, berdaya guna.
c. Melakukan perbaikan tiada henti.
a) Mempertanggung jawabkan tindakan dan kinerjanya
kepada publik
b) Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja
pegawai
c) Komitmen, integritas moral dan tanggung jawab pada
pelayanan publik
d) Kompetensi yang diperlukan sesuai dengan bidang tugas
e) Kualitas akademik
f) Jaminan perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas
g) Profesionalitas jabatan

b. Akuntabel
Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok
atau institusi untuk memenuhi tanggung jawab dari amanah yang
dipercayakan kepadanya yaitu menjamin terwujudnya perilaku yang
sesuai dengan core value ASN BerAKHLAK perilaku tersebut yaitu :

a) Kemampuan melaksanakan tugas dengan jujur, bertanggung


jawab, cermat, disiplin, dan berintegritas tinggi
b) Kemampuan menggunakan kekayaan dan barang milik negara
secara bertanggung jawab, efektif dan efisien
c) Kemampuan menggunakan kewenangan jabatannya dengan
berintegritas tinggi

Aspek – aspek akuntabilitas yaitu:


a) Akuntabilitas adalah sebuah hubungan yaitu hubungan antara
dua individu/ kelompok / institusi dengan negara dan
masyarakat
b) Akuntabilitas berorientasi pada hasil adalah perilaku aparat
pemerintah yang bertanggung jawab, adil dan inovatif
c) Akuntabilitas membutuhkan adanya laporan. laporan kinerja

14
adalah perwujudan dari akuntablitas

Akuntabilitas memerlukan konsekuensi. Akuntabilitas yang


menunjukkan tanggung jawab dan tanggung jawab
menghasilkan konsekuensi. konsekuensi tersebut dapat berupa
penghargaan atau sanksi.
d) Akuntabilitas memperbaiki kinerja. Tujuan utama dari
akuntabilitas adalah untuk memperbaiki kinerja ASN dalam
memberikan pelayanan kepada masyarakat.
Akuntabilitas adalah prinsip dasar bagi organisasi yang berlaku
pada setiap level/ unit organisasi sebagai suatu laporan kegiatan
kepada atasanya. Nilai – nilai akuntabilitas untuk membentuk sikap,
dan perilaku bertanggung jawab atas kepercayaan yang diberikan.
Akuntabilitas publik memiliki tiga fungsi utama yaitu :
a) Menyediakan kontrol demokratis (peran demokratis).
b) Untuk mencegah korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan
(peran kosntitusional).
c) Untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas (peran belajar).

Akuntabilitas memiliki tingkatan yang berbeda yaitu :

1) Akuntabilitas personal yang mengacu pada nilai yang ada pada


diri seseorang, seperti kejujuran, integeritas, moral dan etika.
Pribadi yang akuntabel adalah yang menjadikan dirinya sebagai
bagian dari solusi dan bukan masalah.
2) Akuntabilitas individu mengacu pada hubungan antara individu
dan lingkungan kerjanya, yaitu antara PNS dengan instansinya
sebagai pemberi kewenangan. Pemberi kewenangan
bertanggung jawab untuk memberikan arahan yang memadai,
bimbingan dan sumber daya serta menghilangkan hambatan
kinerja, sedangkan PNS sebagai aparatur negara yang
bertanggung jawab untuk memenuhi tanggung jawab.
3) Akuntabilitas kelompok yaitu kinerja sebuah institusi biasanya
dilakukan atas Kerjasama kelompok.

15
4) Akuntabilitas organisasi mengacu pada hasil pelaporan kinerja
yang telah dicapai, baik pelaporan yang dilakukan oleh individu
terhadap organisasi/ institusi maupun kinerja organisasi kepada
Akuntabilitas stakeholder.
5) Akuntabilitas stakeholder adalah masyarakat umum, pengguna
layanan, dan pembayaran pajak yang memberikan masukan,
saran, dan kritik terhadap kinerjanya. Akuntabilitas stakeholder
adalah tanggung jawab organisasi pemerintah untuk
mewujudkan pelayanan dan kinerja yang adil, trasponsif dan
bermartabat.
6) Akuntabilitas individu mengacu pada hubungan antara individu
dan lingkungan kerjanya, yaitu antara PNS dengan instansinya
sebagai pemberi kewenangan. Pemberi kewenangan
bertanggung jawab untuk memberikan arahan yang memadai,
bimbingan dan sumber daya serta menghilangkan hambatan
kinerja, sedangkan PNS sebagai aparatur negara yang
bertanggung jawab untuk memenuhi tanggung jawab.
7) Akuntabilitas kelompok yaitu kinerja sebuah institusi biasanya
dilakukan atas Kerjasama kelompok.
8) Akuntabilitas organisasi mengacu pada hasil pelaporan kinerja
yang telah dicapai, baik pelaporan yang dilakukan oleh individu
terhadap organisasi/ institusi maupun kinerja organisasi kepada
Akuntabilitas stakeholder.
9) Akuntabilitas stakeholder adalah masyarakat umum, pengguna
layanan, dan pembayaran pajak yang memberikan masukan,
saran, dan kritik terhadap kinerjanya. Akuntabilitas stakeholder
adalah tanggung jawab organisasi pemerintah untuk
mewujudkan pelayanan dan kinerja yang adil, trasponsif dan
bermartabat.

16
Panduan perilaku akuntabel yaitu
a) Akuntabilitas dan integeritas
Akuntabilitas dan integeritas adalah dua konsep yang diakui
oleh banyak pihak menjadi landasan dasar dari sebuah
administrasi sebuah negara.
b) Integeritas dan anti korupsi
Ingeritas bertindak secara konsistens antara apa yang
dikatakan dengan tingkah lakunya sesuai dengan nilai yang
dianut. Integeritas dapat berperan dalam pembenahan
karakter dan moral bangsa yang menanmkan sikap anti
korupsi dinegeri ini. Nilai anti korupsi yaitu :

1. Mandiri yang dapat membentuk karakter yang kuat pada


diri seseorang sehingga menjadi tidak bergantung terlalu
banyak pada orang lain. Pribadi yang mandiri tidak akan
menjalin hubungan dengan pihak-pihak yang tidak
bertanggung jawab demi mencapai keuntungan sesaat;
2. Kerja keras merupakan hal yang penting dalam rangka
tercapainya target dari suatu pekerjaan. Jika target dapat
tercapai, peluang untuk korupsi secara materiil maupun
non materiil (waktu) menjadi lebih kecil;
3. Berani untuk mengatakan atau melaporkan pada atasan
atau pihak yang berwenang jika mengetahui ada pegawai
yang melakukan kesalahan;
4. Disiplin berkegiatan dalam aturan bekerja sesuai dengan
undang -undung yang mengatur;
5. Peduli yang berarti ikut merasakan dan menolong apa
yang dirasakan orang lain;
6. Jujur yaitu berkata dan bertindak sesuai dengan kebenaran
(dharma);
7. Tanggung jawab yaitu berani dalam menanggung resiko
atas apa yang kita kerjakan dalam bentuk apapun;
8. Sederhana yang dapat diartikan menerima dengan tulus

17
dan ikhlas terhadap apa yang telah ada dan diberikan
oleh Tuhan kepada kita;
9. Adil yaitu memandang kebenaran sebagai tindakan dalam
perkataan maupun perbuatan saat memutuskan peristiwa
yang terjadi.
c) Mekanisme akuntabilitas
Mekanisme akuntabilitas organisasi yaitu: Sistem penilaian
bekerja, Sistem akuntansi, Sistem akreditas dan Sistem
pengawasan.
Mekanisme akuntabilitas mengandung dimensi yaitu

1. Akuntabilitas kejujuran dan hukum


akuntabilitas hukum terkait dengan kepatuhan terhadap
hukum dan peraturan yang diterapkan.
2. Akuntabilitas proses melalui pemberian pelayanan
public yang cepat,
responsive dan murah.

3. Akuntabilitas program memberikan pertimbangan apakah


tujuan yang ditetapkan tercapai.
4. Akuntabilitas kebijakan terkait dengan tanggung jawab
pemerintah atas kebijakan yang diambil terhadap
DPR/DPRD dan masyarakat luas.
c. Kompeten

Kompeten panduan perilaku yaitu:

1) Meningkatkan kompetensi diri untuk menjawab tantangan yang


selalu berubah.

2) Membantu orang lain belajar.

3) Melaksanankan tugas dengan kualitas terbaik.


Prinsip pengelolaan ASN yaitu berbasis merit, yakni seluruh
aspek pengelolaan ASN harus memenuhi kesesuaian kualifikasi,
kompetensi, dan kinerja, termasuk tidak boleh ada perlakuan yang
diskriminatif, seperti hubungan agama, kesukuan atau aspek-aspek
18
primodial lainnya yang bersifat subyektif.
Pembangunan Apartur sesuai Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024, diharapkan
menghasilkan karakter birokrasi yang berkelas dunia (world class
bureaucracy), yang dicirikan dengan beberapa hal, yaitu pelayanan
publik yang semakin berkualitas dan tata kelola yang semakin efektif
dan efisien.
Terdapat 8 (delapan) karakateristik yang dianggap relevan
bagi ASN dalam menghadapi tuntutan pekerjaan saat ini dan
kedepan. Kedelapan karakterisktik tersebut meliputi: integritas,
nasionalisme, profesionalisme, wawasan global, IT dan Bahasa
asing, hospitality, networking, dan entrepreneurship.
Sesuai Peraturan Menteri PANRB Nomor 38 Tahun 2017
tentang Standar Kompetensi ASN, kompetensi meliputi: 1)
Kompetensi Teknis adalah pengetahuan, keterampilan, dan
sikap/perilaku yang dapat diamati, diukur dan dikembangkan yang
spesifik berkaitan dengan bidang teknis jabatan; 2) Kompetensi
Manajerial adalah pengetahuan, keterampilan, dan sikap/perilaku
yang dapat diamati, diukur, dikembangkan untuk memimpin
dan/atau mengelola unit organisasi; dan 3) Kompetensi Sosial
Kultural adalah pengetahuan, keterampilan, dan sikap/perilaku
yang dapat diamati, diukur, dan dikembangkan terkait dengan
pengalaman berinteraksi dengan masyarakat majemuk dalam hal
agama, suku dan budaya, perilaku, wawasan kebangsaan, etika,
nilai-nilai, moral, emosi dan prinsip, yang harus dipenuhi setiap
pemegang jabatan, untuk memperoleh hasil kerja sesuai dengan
peran, fungsi dan Jabatan.

d. Harmonis
Panduan harmonis yaitu :
1) Menghargai setiap orang apapun latar belakangnya.
2) Suka menolong orang lain.
3) Membangun lingkungan kerja yang kondusif

19
Kode Etik Profesi dimaksudkan untuk mengatur tingkah
laku/etika suatu kelompok khusus dalam masyarakat melalui
ketentuan-ketentuan tertulis yang diharapkan dapat dipegang teguh
oleh sekelompok profesional tertentu.
ASN ada dua belas kode etik dan kode perilaku ASN itu, yaitu:
a. Melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggung jawab,
dan berintegritas tinggi;

b. Melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin;

c. Melayani dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa tekanan;

d. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan ketentuan peraturan


perundang- undangan;
e. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan
atau Pejabat yang berwenang sejauh tidak bertentangan
dengan ketentuan peraturan perundang- undangan dan
etika pemerintahan;
f. Menjaga kerahasiaan yang menyangkut kebijakan negara;

g. Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara


bertanggung jawab, efektif, dan efisien;
h. Menjaga agar tidak terjadi disharmonis kepentingan dalam
melaksanakan tugasnya;
i. Memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan
kepada pihak lain yang memerlukan informasi terkait
kedinasan.

Penerapan sikap bertingkahlaku yang menunjukkan ciri-ciri


sikap harmonis. Tidak hanya saja berlaku untuk sesama ASN
(lingkup kerja) namun juga berlaku bagi stakeholders eksternal.
Sikap perilaku ini bisa ditunjukkan dengan:
a) Toleransi
b) Empati
c) Keterbukaan terhadap perbedaan

20
e. Loyal
Loyal merupakan salah satu nilai yang terdapat dalam core
values ASN yang dimaknai bahwa setiap ASN harus berdedikasi
dan mengutamakan kepentingan bangsa dan negara. Panduan
perilaku yaitu :
1) Memegang teguh idiologi Pancasila, Undang- Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945, NKRI serta
Pemerintahan yang sah.
2) Menjaga nama baik sesama ASN, Pimpinan Instansi dan
Negara

3) Menjaga rahasia jabatan dan rahasia Negara.


Karateristik loyal yaitu: taat pada aturan, bekerja dengan
integeritas, tanggung jawab pada organisasi, kemauan untuk
bekerja sama, rasa memiliki yang tinggi, hubungan antar pribadi,
kesukaan terhadap pekerjaan, keberanian mengutarakan ketidak
setujuan, menjadi teladan bagi pegawai lain.

Sikap dalam mengatur loyalitas ASN yaitu: Kedudukan dan


peran ASN, Fungsi dan tugas ASN , Kode etik dan kode perilaku
ASN, Kewajiban ASN, Sumpah atau Janji ASN, Disiplin ASN.
Kata kunci perilaku loyal yaitu: komitmen, dedikasi, kontribusi,
nasionalisme, pengabdian.
Membangun sifat dan sikap loyal dan loyalitas yaitu

a. Dalam konteks umum yaitu untuk menciptakan dan


membangun rasa setia ( loyal) pegawai terhadap organisasi
yaitu: Membangun rasa kecintaan dan memiliki, Meningktakan
kesejahteraan, Memenuhi kebutuhan rohani, Memberikan
kesempatan peningkatan karir, Melakukan evaluasi secara
berkala.
b. Memantapkan wawasan kebangsaan
Dalam rangka mencapai tujuan nasional sebagaimana
tercantum dalam Alinea ke-4 Pembukaan Undang-Undang

21
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, diperlukan ASN
yang profesional, bebas dari intervensi politik, bersih dari
praktek korupsi, kolusi dan nepotisme, mampu
menelenggrakan pelayanan public bagi masyarakat, dan
mampu menjalankan peran sebagai perekat persatuan dan
kesatuan bangsa berdasarkan panacasila dan UUD NRI Tahun
1945.
c. Meningkatkan nasionalisme
Nasionalisme adalah pandangan atau paham kecintaan
terhadap bangsa dan tanah air Indonesia. Nasionalisme
Pancasila adalah pandangan atau paham kecintaan manusia
Indonesia terhadap bangsa dan tanah airnya yang didasarkan
pada nilai-nilai Pancasila.
Prinsip nasionalisme bangsa Indonesia dilandasi nilai-nilai
Pancasila yang diarahkan agar bangsa Indonesia senantiasa:
menempatkan persatuan kesatuan, kepentingan dan
keselamatan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi
atau kepentingan golongan; menunjukkan sikap rela berkorban
demi kepentingan bangsa dan negara; bangga sebagai bangsa
Indonesia dan bertanah air Indonesia serta tidak merasa
rendah diri; mengakui persamaan derajat, persamaan hak dan
kewajiban antara sesama manusia dan sesama bangsa;
menumbuhkan sikap saling mencintai sesama manusia;
mengembangkan sikap tenggang rasa.
Adapun Indikator nilai-nilai nasionalisme, yaitu religius,
hormat-menghormati, integritas, Kerjasama, tidak memaksakan
kehendak, jujur, amanah, peduli, adil, persamaan derajat, tidak
diskriminatif, mencintai sesame manusia, tenggang rasa,
santun, membela kebenaran, gotong royong, rela berkorban,
cinta tanah air, memelihara ketertiban, mengutamakan
kepentingan umum, disiplin, musyawarah, kekeluargaan,
menghormati keputusan, tanggung jawab, kekeluargaan, tidak

22
memaksakan kehendak, bijaksana, kepentingan bersama,
sosial, menghormati hak orang lain, hidup sederhana, tolong
menolong.
Sikap loyal ASN melalui aktualisasi bela negara yaitu: cinta
tanah air, kesadaran berbangsa dan bernegara, keyakinan
terhadap pancasila sebagai dasar negara, rela berkorban bagi
bangsa dan negara, memiliki kemampian awal bela negara.
Sikap loyal dalam konteks organisasi pemerintah yaitu:
komitmen pada sumpah janji sebagai wujud loyalitas PNS,
meningkatkan disiplin sebagai wujud loyalitas PNS,
pelaksanaan fungsi ASN sebagai wujud loyalitas PNS,
aktualisasi Nilai-nilai sebagai wujud loyalitas PNS.
f. Adaptif
Adaptif adalah karakteristik alami yang dimiliki makhluk hidup
untuk bertahan hidup dan menghadapi segala perubahan
lingkungan atau ancaman yang timbul. Dengan demikian adaptasi
merupakan kemampuan mengubah diri sesuai dengan keadaan
lingkungan tetapi juga mengubah lingkungan sesuai dengan
keadaan (keinginan diri). Sejatinya tanpa beradaptasi akan
menyebabkan makhluk hidup tidak dapat mempertahankan diri dan
musnah pada akhirnya oleh perubahan lingkungan. Sehingga
kemampuan adaptif merupakan syarat penting bagi terjaminnya
keberlangsungan kehidupan.
Adaptif yaitu terus berinovasi dan antusias dalam
menggerakkan serta menghadapi perubahan, membangun kerja
sama yang sinergis. Panduan perilaku adaptif :
1) Cepat menyesuaikan diri menghadapi masalah.

2) Terus berinovasi dan mengembangkan kreatifitas.

3) Bertindak proaktif.

23
g. Kolaboratif

Kolaboratif adalah membangun kerja sama yang sinergis.


Implementasinya adalah dengan memberi kesempatan kepada
berbagai pihak untuk berkontribusi. Kode etik Kolaboratif yaitu:

1) Memberi kesempatan kepada berbagai pihak untuk kontribusi.

2) Terbuka dalam berkerja sama untuk menghasilkan nilai tambah.

3) Menggerakkan pemanfaatan berbagai sumber daya untuk tujuan


bersama.

Collaborative governance mencakup kemitraan institusi


pemerintah untuk pelayanan publik. Kriteria dalam membangun
kolaborasi yaitu:

a. Forum yang diprakarsai oleh Lembaga atau lembahga publik.

b. Peserta dalam forum termasuk actor nonstate.

c. Peserta terlibat langsung dalam pengambilan keputusan dan


bukan hanya “dikonsultasikan” oleh agensi publik.
d. Forum secara resmi diatur dan bertemu secara kolektif.

e. Forum ini bertujuan untuk membuat keputusan dengan konsesus

f. Forum kolaborasi adalah kebijakan publik untuk manajemen.

Proses yang harus dilalui dalam menjalin kolaborasi yaitu:

a. Trus bulding: membangun kepercayaan dengan stakeholder mitra


kolaborasi

b. Face tor face dialogue: melakukan negosiasi dan baik


bersungguh-sungguh:

c. Komitmen terhadap proses: pengakian saling ketergantungan


sharing ownership dalam proses serta keterbukaan terkait
keuntungan bersama.

24
d. Pemahaman Bersama berkaitan dengan kejelasan misi,
definisi, Bersama terkait permasalahan, serta mengidentifikasi
nilai Bersama.
e. Menetapkan outcome anatara.
2. Kedudukan dan Peran ASN
a. Smart ASN
Smart ASN adalah profil Aparatur Sipil Negara yang
cerdas, berdaya saing dan menguasai Teknologi dan Informasi
dalam menghadapi revolusi industry 4.0 (Pusat Pengkajian dan
Penelitian Kepegawaian Nomor: 032-Juni 2019) yang disiapkan
untuk mewujudkan birokrasi Indonesia berkelas dunia (World
Class Government). Profil ASN tersebut meliputi Profil Smart ASN
meliputi integritas, nasionalisme, profesionalisme, berwawasan
global, menguasai IT dan bahasa asing, berjiwa hospitality,
berjiwa entrepreneurship, dan memiliki jaringan luas.

Delapan Profil SMART ASN:


i. Integritas
Integritas adalah konsistensi berperilaku yang
selaras dengan nilai, norma dan/atau etika organisasi, dan
jujur dalam hubungan dengan atasan, rekan kerja,
bawahan langsung, dan pemangku kepentingan, serta
mampu mendorong terciptanya budaya etika tinggi,
bertanggung jawab atas tindakan atau keputusan beserta
risiko yang menyertainya.
ii. Nasionalisme
Nasionalisme adalah paham kebangsaan yang
tumbuh karena adanya persamaan nasib dan sejarah
serta kepentingan untuk hidup bersama sebagai suatu
bangsa yang merdeka, bersatu, berdaulat, demokratis
dan maju dalam satu kesatuan bangsa dan negara serta
cita-cita bersama guna mencapai, memelihara dan

25
mengabdi identitas, persatuan, kemakmuran dan kekuatan
atau kekuasaan negara bangsa yang bersangkutan.Dalam
implementasinya, seorang ASN harus bekerja dengan
semangat cinta tanah air Indonesia

iii. Profesionalisme
Pengertian profesionalisme, adalah merupakan
komitmen para anggota suatu profesi untuk meningkatkan
kemampuannya secara terus menerus (Nurita
Putranti,Blog). Oleh karena Pegawai Negeri Sipil
merupakan salah satu profesi maka konsekuensinya harus
selalu meningkatkan kemampuannya secara terus
menerus agar dalam melaksanakan tugas atau
pekerjakaan dapat dilaksanakan secara profesional.
Berpedoman pada pengertian dimuka, menunjukkan
bahwa Pegawai Negeri Sipil yang merupakan bagian dari
profesi agar dapat melaksanakan pekerjaan secara
professional harus diperhatikan dan memperhatikan
mengenai profesionalisme.
iv. Berwawasan global
ASN yang berwawasan global, disini diartikan
sebagai organisasi birokrasi yang mampu melihat
melampaui (beyond) dinding-dinding kaku tempat ia
bekerja melalui pandangan yang bulat, menyeluruh serta
mampu menemukan dan menggunakan perkembangan
atau inovasi lain yang ada baik dalam skala nasional
maupun internasional.
v. Menguasai IT dan bahasa asing
ASN dituntut tidak Gaptek (Gagap Teknologi) dan
informasi yakni dapat mengoperasikan dan memanfaatkan
aplikasi-aplikasi produk IT termasuk dapat dengan bijak

26
memanfaatkan internet yang digunakan dalamn
meningkatkan efektifitas dan efisiensi untuk meningkatlkan
kinerja dalam rangka meningkatkan kualitas tugas dan
fungsinya dalam pelayanan dan pengabdian kepada
masyarakat. Selain itu, seorang ASN selain menguasai
Bahasa Indonesia dengan baik dan benar juga memiliki
kemampuan menguasai bahasa asing seperti bahasa
inggris, bahasa mandarin dan lain sebagainya.

i. Hospitality

Hospitality merupakan cara pemberian pelayanan


atau penerimaan tamu, pengunjung, atau bahkan orang
asing yang datang sehingga mereka akan memiliki kesan
baik dan terpuaskan dengan pelayanan yang diberikan.
vi. Entrepreneurship
ASN dituntut memiliki kemampuan
entrepreneurship yakni berjiwa kewirausahaan yang
ditandai dengan dimilikinya keberanian, kreatifitas, inovatif,
pantang menyerah dan cerdas dalam menangkap dan
menciptakan peluang serta bertanggung jawab.
Enterpreneurship juga dapat diartikan berpikir tentang
masa depan orang banyak, kehidupan orang banyak,
kesejahteraan masyarakat dan bagaimana cara membantu
mereka yang membutuhkan. Dan dengan dimilikinya
kemampuan Enterpreneurship ini maka seorang ASN akan
mampu meningkatkan kinerja dalam setiap waktunya.
vii. Networking
Networking adalah membangun menjalin
hubungan dengan orang lain atau organisasi yang
berpengaruh positif pada kesuksesan professional
maupun personal.
Literasi digital merupakan hal paling utama dalam
mewujudkan ASN yang berdaya saing dalam

27
perkembangan teknologi dan informasi. Ada 4 pilar literasi
digital, yaitu:
a. Etika bermedia digital
Etika bermedia digital adalah kemampuan individu
dalam menyadari, mencontohkan, menyesuaikan diri,
merasionalkan, mempertimbangkan, dan mengembangkan
tata kelola etika digital (netiquette) dalam kehidupan
sehari-hari meliputi:
1) Pengetahuan dasar akan peraturan, regulasi yang
berlaku, tata karma, dan etika berinternet (netiquette)
2) Pengetahuan dasar membedakan informasi apa saja
yang mengandung hoax dan tidak sejalan, seperti:
pornografi, perundungan, dll.

3) Pengetahuan dasar berinteraksi, partisipasi dan


kolaborasi di ruang digital yang sesuai dalam kaidah etika
digital dan peraturan yang berlaku Pengetahuan dasar
bertransaksi secara elektronik dan berdagang di ruang
digital yang sesuai dengan perturan yang berlaku.
Adapun ruang lingkup etika dalam dunia digital
menyangkut pertimbangan perilaku yang dipenuhi
kesadaran, tanggung jawab, integritas (kejujuran), dan nilai
kebajikan. Baik itu dalam hal tata kelola, berinteraksi,
perpartisipasi, berkolaborasi dan bertransaksi elektronik.
b. Budaya bermedia digital
Kemampuan individu dalam membaca,
menguraikan, membiasakan, memeriksa dan membangun
wawasan kebangsaan, nilai Pancasila dan Bhinneka
Tunggal Ika dalam kehidupan sehari-hari. Adapun dasar-
dasarnya adalah sebagai berikut:
1) Pengetahuan dasar akan Pancasila dan Bhinneka Tunggal
Ika sebagai landasan kehidupan berbudaya, berbangsa,
dan berbahasa Indonesia Pengetahuan dasar

28
membedakan informasi mana saja yang tidak sejalan
dengan nilai Pancasila di mesin telusur, seperti
perpecahan, radikalisme, dll.
2) Pengetahuan dasar menggunakan Bahasa Indoensia baik
dan benar dalam berkomunikasi, menjunjung nilai
Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika
3) Pengetahuan dasar yang mendorong perilaku konsumsi
sehat, menabung, mencintai produk dalam negeri dan
kegaitan produktif lainnya.
c. Aman bermedia digital
Kemampuan individu dalam mengenali,
mempolakan, menerapkan, menganalisis, menimbang dan
meningkatkan kesadaran keamanan digital dalam
kehidupan sehari-hari. Adapun dasar-dasarnya adalah
sebagai berikut:
1) Pengetahuan dasar fitur proteksi perangkat keras (kata
sandi, fingerprint) pengetahuan dasar memproteksi
identitas digital (kata sandi)
2) Pengetahuan dasar dalam mencari informasi dan data
valid dari sumber yang terverifikasi dan terpercaya,
memahami spam, phishing.
3) Pengetahuan dasar dalam memahami fitur keamanan
platform digital dan menyadari adanya rekam jejak digital
dalam memuat konten sosmed.
4) Pengetahuan dasar perlindungan diri atas penipuan (scam)
dalam transaksi digital serta protokol keamanan seperti
PIN dan kode otentikasi.
d. Cakap bermedia digital
Kemampuan individu dalam mengetahui,
memahami, dan menggunakan perangkat keras dan piranti
lunak TIK serta system operasi digital dalma kehidupan
sehari-hari. Adapun dasar-dasarnya adalah sebagai

29
berikut:
1) Pengetahuan dasar menggunakan perangkat
keras digital (Handphone/HP, Personal Computer/PC)
2) Pengetahuan dasar tentang mesin telusur (search engine)
dalam mencari informasi dan data, memasukkan kata kunci
dan memilah berita benar
3) Pengetahuan dasar tentang beragam aplikasi chat dan
media sosial untuk berkomunikasi dan berinteraksi,
mengunduh dan mengganti setting
4) Pengetahuan dasar tentang beragam aplikasi dompet
digital dan e- commerce untuk memantau keuangan dan
bertransaksi secara digital
b. Manajemen ASN
Aparatur Sipil Negara (ASN) mempunyai peran yang
sangat penting dalam rangka menciptakan masyarakat madani
yang taat hukum, berperadaban moderen, demokratis, makmur,
adil, dan bermoral tinggi dalam menyelenggarakan pelayanan
kepada masyarakat secara adil dan merata, menjaga persatuan
dan kesatuan bangsa dengan penuh kesetiaan kepada
Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Manajemen ASN
adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan Pegawai ASN
yang professional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari
intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan
nepotisme. Manajemen ASN lebih menekankan kepada
pengaturan profesi pegawai sehingga diharapkan agar selalu
tersedia sumber daya aparatur sipil Negara yang unggul selaras
dengan perkembangan jaman.
Pegawai ASN berkedudukan sebagai aparatur negara
yang menjalankan kebijakan yang ditetapkan oleh pimpinan
instansi pemerintah serta harus bebas dari pengaruh dan
intervensi semua golongan dan partai politik. Untuk menjalankan
kedudukannya tersebut, maka Pegawai ASN berfungsi sebagai

30
berikut:

a) Pelaksana kebijakan publik; Setiap pegawai ASN harus


memiliki nilai-nilai kepublikan, berorientasi pada
kepentingan publik dan senantiasa menempatkan
kepentingan publik, bangsa dan negara di atas
kepentingan lainnya, mengedepankan kepentingan
nasional ketimbang kepentingan sektoral dan golongan.
Untuk itu pegawai ASN harus memiliki karakter kepublikan
yang kuat dan mampu mengaktualisasikannya dalam
setiap langkah-langkah pelaksanaan kebijakan publik
b) Pelayan publik; Setiap pegawai ASN senantiasa bersikap
adil dan tidak diskriminasi dalam memberikan pelayanan
kepada masyarakat. Mereka harus bersikap profesional
dan berintegritas dalam memberikan pelayanan. Tidak
boleh mengejar keuntungan pribadi atau instansinya
belaka, tetapi pelayanan harus diberikan dengan maksud
memperdayakan masyarakat, menciptakan kesejahteraan
masyarakat yang lebih baik. Untuk itu integritas menjadi
penting bagi setiap pegawai ASN. Senantiasa menjunjung
tinggi nilai-nilai kejujuran, keadilan, tidak korupsi,
transparan, akuntabel dan memuaskan publik.
c) Perekat dan pemersatu bangsa; Setiap pegawai ASN
harus memiliki jiwa nasionalisme dan wawasan
kebangsaan yang kuat, memiliki kesadaran sebagai
penjaga kedaulatan negara, menjadi perekat bangsa dan
mengupayakan situasi damai di seluruh wilayah Indonesia,
dan menjaga keutuhan NKRI.

31
BAB III

RANCANGAN AKTUALISASI

A. IDENTIFIKASI ISU, PENETAPAN ISU, DAN GAGASAN PEMECAHAN


ISU
1. Identifikasi Isu
Sebagai perawat terampil di UPT Puskesmas Palengaan , dalam
melaksanakan tugas di tempat kerja saya menemukan beberapa isu
permasalahan yang menghambat pelaksanaan kinerja, baik faktor dari
dalam maupun luar organisasi. Beberapa identifikasi isu yang penulis
dapatkan ketika bekerja di UPT Puskesmas Palengaan sebagai IPCN
(Infection PreventionControl Nurse) di program PPI ( Pencegahan dan
Pengendalian Infeksi) diantaranya adalah:
a. Kurangnya kepatuhan petugas menggunakan APD
Pemakaian APD merupakan salah satu upaya untuk menciptakan
keselamatan dan kesehatan kerja bagi petugas. Alat Pelindung Diri
diantaranya Sarung Tangan, Masker, Kacamata pelindung,
Apron/celemek, serta Sepatu tertutup merupakan alternatif tindakan
pencegahan bagi petugas dalam melindungi diri dari resiko penularan
penyakit selama berinteraksi dengan pasien. APD harus digunakan pada
saat melakukan tindakan yang beresiko misalnya kontak dengan darah
pasien, sekret, lendir, kulit yang tidak utuh dan benda yang
terkontaminasi dengan pasien.
b. Kurangnya kepatuhan prosedur desinfeksi dan atau sterilisasi alat
setelah tindakan
Semua prosedur invasif melibatkan kontak antara alat medis atau
instrumen bedah dan jaringan steril pasien atau membran mukosa.
Risiko utama dari semua prosedur tersebut adalah pengenalan mikroba
patogen yang dapat menyebabkan infeksi. Kegagalan untuk
mendesinfeksi dengan benar atau mensterilkan peralatan medis yang
dapat digunakan kembali membawa risiko yang terkait dengan
pelanggaran hambatan host. Tingkat desinfeksi atau sterilisasi
tergantung pada tujuan penggunaan objek: critical items (seperti

32
instrumen bedah, yang menghubungi jaringan steril), semicritical items
(seperti endoskopi, yang berhubungan dengan membran mukosa), dan
noncritical items (seperti stetoskop, yang hanya kontak kulit utuh)
memerlukan sterilisasi, disinfeksi tingkat tinggi, dan disinfeksi tingkat
rendah. Pembersihan harus selalu mendahului disinfe.ksi dan sterilisasi
tingkat tinggi.
c. Kurangnya kepatuhan petugas terhadap prosedur cuci tangan
Kebiasaan mencuci tangan dengan sabun menjadi bagian penting
dalam rantai pertahanan kesehatan, terutama di masa pandemic
COVID-19 seperti saat ini. Walaupun terkesan sederhana, kebiasaan
mencuci tangan dengan sabun merupakan investasi kesehatan jangka
panjang yang dapat mengurangi penularan penyakit.
Hasil yang ingin dicapai dalam mencuci tangan adalah mencegah
agar tidak terjadi infeksi, kolonisasi pada pasien dan mencegah
kontaminasi dari pasien ke lingkungan termasuk lingkungan kerja
petugas. Indikasi mencuci tangan antara lain: sebelum kontak dengan
pasien, sebelum tindakan aseptik, setelah kontak dengan darah dan
cairan tubuh pasien, setelah kontak dengan pasien dan setelah kontak
dengan lingkungan sekitar pasien.
d. Kurangnya kebersihan lingkungan pelayanan berdasarkan 5R

Setiap puskesmas pasti mengharapkan suatu lingkungan kerja


yang selalu bersih, rapi, dan masing-masing orang mempunyai
konsistensi dan disiplin diri, sehingga mampu mendukung terciptanya
tingkat efisiensi dan produktifitas yang tinggi di puskesmas.

Namun pada kenyataannya kondisi ini sulit terjadi di setiap


pukesmas. Banyak puskesmas yang seringkali mengeluh begitu
sulitnya dan banyak membuang waktu hanya untuk mencari data,
peralatan/perlengkapan kerja, dan sarana yang lupa penempatannya.
Tidak hanya itu, seringkalinya kita kurang nyaman dengan kondisi area
kerja yang berantakan dan tidak jarang memicu kondisi emosional kita
karena menyulitkan dalam pekerjaan kita.

33
Beberapa permasalahan tersebut diatas dapat kita atasi dengan
melakukan penerapan program 5 R (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat,
Rajin) yang merupakan adaptasi program 5S (Seiri, Seiton, Seiso,
Seiketsu, dan Shitsuke)yang dikembangkan di Jepang dan sudah
digunakan oleh banyak Negara di seluruh penjuru dunia. Ini merupakan
suatu metode sederhana untuk melakukan penataan dan pembersihan
tempat kerja yang dikembangkan dan diterapkan di
Jepang 5R merupakan budaya tentang bagaimana seseorang
memperlakukan tempat kerjanya secara benar.

e. Pembuangan limbah benda tajam yang tidak memenuhi standar


Fasilitas pelayanan kesehatan harus mampu melakukan minimalisasi
limbah yaitu upaya yang dilakukan untuk mengurangi jumlah limbah
yang dihasilkan dengan cara mengurangi bahan (reduce),
menggunakan kembali limbah (reuse) dan daur ulang limbah (recycle).
Tujuan Pengelolaan Limbah pada fasilitas pelayanan kesehatan,
antara lain:
 Melindungi pasien, petugas kesehatan, pengunjung dan masyarakat
sekitar fasilitas pelayanan kesehatan dari penyebaran infeksi dan
cidera.
 Membuang bahan-bahan berbahaya (sitotoksik, radioaktif, gas,
limbah infeksius, limbah kimiawi dan farmasi) dengan aman.
Proses pengelolaan limbah dimulai dari identifikasi, pemisahan,
labeling, pengangkutan, penyimpanan hingga pembuangan/
pemusnahan.

34
Tabel 3.1 Identifikasi Isu
Kondisi yang
No Isu Kondisi Saat Ini
diharapkan
1 Kurangnya Masih banyak Petugas kesehatan
kepatuhan petugas yang tidak memakai APD sesuai
petugas memakai APD saat level dan sesuai
menggunakan melakukan tindakan tindakan pelayanan
APD yang diberikan
2 Kurangnya Setelah tindakan, Setelah tindakan
kepatuhan alat tidak langsung selesai, alat segera
prosedur dan / di cuci dan disteril dicuci dan disteril
atau sterilisasi agar alat selalu siap
alat setelah dipakai setiap waktu
tindakan
3 Kurangnya Masih banyak Petugas melakukan 5
kepatuhan petugas yang tidak momen cuci tangan
petugas melakukan cuci dan 6 langkah cuci
terhadap tangan sebelum dan tangan secara baik
prosedur cuci setelah pelayanan dan benar
tangan
4 Kurangnya Ruangan sering Semua karyawan
kebersihan kotor dan hanya dapat bersama –
lingkungan mengandalkan samamembersihkan
pelayanan cleaning service ruangan secara
berdasarkan 5R kondisional tanpa
bergantung dengan
cleaning service
5 Pembuangan Ketika stok safety Limbah benda tajam
limbah benda box habis, benda dapat dibuang di
tajam yang tidak tajam dibuang di safety box dan
memenuhi dalam botol air ketersediaan safety
standar mineral box terpenuhi

35
2. Penetapan Isu

Dari lima isu aktual yang telah dijelaskan di atas, maka digunakan
kemampuan berpikir konseptual untuk penetapan isu yang berkualitas
dalam artian isu yang bersifat aktual. Alat bantu penetapan kriteria kualitas
isu dengan rentang penilaian 1 – 5 dengan empat kriteria :
a. Aktual
isu tersebut benar – benar terjadi dan sedang hangat dibicarakan
dalam masyarakat.
b. Kekhalayakan
Isu tersebut menyangkut hajat hidup orang banyak.
c. Problematik
Isu tersebut memiliki dimensi masalah yang kompleks.
d. Kelayakan
Isu tersebut masuk akal, realstis, relevan.

TABEL 3.2 SELEKSI ISU MENGGUNAKAN METODE AKPL


No ISU A K P L Keterangan
1. Kepatuhan petugas √ √ √ √ √
menggunakan APD

2. Kepatuhan prosedur √ - √ - -
desinfeksi dan/atau sterilisasi
alat setelah tindakan
3. Kurangnya Kepatuhan √ √ √ √ √
petugas terhadap prosedur
cuci tangan
4. Kebersihan lingkungan - √ - √ -
pelayanan berdasarkan 5R
5. Pembuangan limbah benda √ √ √ √ √
tajam memenuhi standart

36
Keterangan :

√ : Memenuhi standar

- : Tidak memenuhi standar

Dalam mengidentifikasi permasalahan diperlukan strategi untuk


menganalisa permasalahan yang kemudian menjadi prioritas pemecahan
masalah. metode USG (Urgency,Seriousness,Growth) merupakan salah
satu cara untuk menetapkan prioritas urutan prioritas masalah
menggunakan teknik skoring. Pada tahap ini masing – masing masalah
dinila dari tingkat resiko dan dampaknya. Caranya yaitu yang memiliki
total skor tertinggi meupakan prioritas isu utama. Adapun kriteria
penetapan indikator USG, yaitu :

1) Urgency artinya seberapa mendesak suatu masalah harus


dibahas, di analisis dan ditindaklanjuti.
2) Seriousness artinya seberapa serius masalah harus dibahas,
dikaitkan dengan akibat yang akan ditimbulkan.
3) Growth artinya seberapa besar kemungkinan memburuknya
masalah tersebut jika tidak segera ditangani.

TABEL 3.3 MENENTUKAN ISU MENGGUNAKAN METODE USG

PERINGKAT
No ISU U S G TOTAL
ISU
1 Kepatuhan petugas 5 4 4 13 II
menggunakan APD
2. Kurangnya Kepatuhan 4 5 5 14 I
petugas terhadap
prosedur cuci tangan
3. Pembuangan limbah 4 4 4 12 III
benda tajam sesuai
standart

37
Adapun kriteria penetapan USG, Yaitu
URGENCY :
1. Tidak penting
2. Kurang penting
3. Cukup penting
4. Penting
5. Sangat penting
SERIOUSNESS
1. Akibat yang ditimbulkan tidak serius
2. Akibat yang ditimbulkan kurang serius
3. Akibat yang ditimbulkan cukup serius
4. Akibat yang ditimbulkan serius
5. Akibat yang ditimbulkan sangat serius
GROWTH
1. Tidak berkembang
2. Kurang berkembang
3. Cukup berkembang
4. Berkembang
5. Sangat berkembang
Berdasarkan pendekatan analisis teknik AKPL dan USG tersebut, maka
kesimpulan yang diperoleh mengarah pada isu :
“Kurangnya Kepatuhan Petugas Terhadap Prosedur Cuci Tangan”

Penetapan akar masalah dilakukan dengan menggunakan diagram


Fishbone untuk menentukan faktor dan penyebab munculnya isu tersebut,
seperti yang tertuang dalam gambar di bawah ini :

38
Gambar 3.1 Diagram Fishbone

Metode Manusia

SOP tidak disosialisasikan petugas malas mencuci tangan

Pengawasan belum berjalan Kurangnya pemahaman petugas tentang


pentingnya cuci tangan Kurangnya
kepatuhan
petugas
terhadap
prosedur cuci
Poster pengingat kurang Jumlah staf belum patuh banyak
tangan
Jumlah handrub kurang Keluarga px ingin cepat ditangani

Material
Lingkungan

39
2. Gagasan Pemecahan Isu
Berdasarkan dari uraian faktor – faktor penyebab isu terpilih, maka
penulis merumuskan beberapa gagasan kreatif sebagai alternatif
pemecahan isu yaitu :

Belum optimalnya
prosedur cuci
tangan

Penyebab Kegiatan Kreatif

Kurangnya Sosialisasi tentang 5 momen


kepatuhan petugas cuci tangan dan 6 langkah
dalam menerapkan cuci tangan yang baik &
cuci tangan benar

Kurangnya media Membuat poster dan leaflet


informasi tentang 5 momen cuci tangan
& 6 langkah cuci tangan

Petugas tidak melakukan


Audit cuci tangan melalui
cuci tangan yang baik
metode google form
dan benar

Audit Cuci Tangan dengan


Gagasan Kreatif : metode Google form

40
B. DIAGRAM ALUR PEMECAHAN ISU

Melakukan
Identifikasi Isu Melakukan
konsultasi
yang terjadi di koordinasi dengan
dengan
unit kerja mentor terkait
coach terkait
rancangan
rancangan
aktualisasi
aktualisasi

Membuat media
Informasi leaflet dan
poster tentang cuci
tangan

Sosialisasi kepada
Melakukan audit cuci
petugas tentang 5 momen
tangan melalui
cuci tangan dan 6 langkah
metode google form
cuci tangan

Penyusunan Laporan
Akhir Aktualisasi

41
C. MATRIK RENCANA KEGIATAN AKTUALISASI

Nama : Rani Noviandani,A.Md.Kep

Unit Kerja : UPT Puskesmas Palengaan

Identifikasi Isu :

1. Kurangnya kepatuhan petugas


menggunakan APD

2. Kurangnya kepatuhan prosedur dan /


atau sterilisasi alat setelah tindakan
3. Kurangnya kepatuhan petugas
terhadap prosedur cuci tangan
4. Kurangnya kebersihan lingkungan
pelayanan berdasarkan 5R
5. Pembuangan limbah benda tajam
yang tidak memenuhi standar

Isu yang diangkat : Kurangnya kepatuhan petugas terhadap

prosedur cuci tangan

Gagasan pemecahan isu : Upaya Peningkatan kepatuhan petugas

dalam mencuci tangan sebelum dan

sesudah melakukan pelayanan dengan

metode sosialisasi dan audit melalui

google form di UPT Puskesmas

Palengaan

Tujuan gagasan pemecahan isu : Optimalnya pelaksanaan cuci tangan oleh

petugas sebelum dan sesudah melakukan


pelayanan di UPT Puskesmas Palengaan.

42
Tabel 3.4 Matriks Rencana Kegiatan Aktualisasi

Kontribusi
Penguatan
Keterkaitan Substansi Mata terhadap
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Hasil/Output Nilai
Pelatihan Visi Misi
Organisasi
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
1 Melakukan a.Menyiapkan Tersedianya Berorientasi pelayanan : Sesuai dengan Simpati
konsultasi bahan konsultasi bahan Dalam menyiapkan bahan visi UPT
kepada konsultasi konsultasi saya akan Puskesmas
mentor menggunakan bahasa yang Palengaan
sopan yaitu
Akuntabel : Saya akan terwujudnya
bertanggung jawab dengan masyarakat
materi yang akan palengaan
dikonsultasikan sesuai dengan yang mandiri
literatur untuk hidup
Kompeten: Dalam menyiapkan sehat 2025.
bahan konsultasi saya akan Dan sesuai
meningkatkan pengetahuan dengan misi

43
tentang bahan konsultasi UPT
Harmonis : Dalam menyiapkan Puskesmas
bahan konsultasi saya akan Palengaan
menyelaraskan isi materi sesuai yang pertama
dengan rancangan aktualisasi yaitu
Loyal : Dalam menyiapkan meningkatkan
bahan saya akan berkomitmen upaya
dengan judul rancangan pencegahan
aktualisasi dan
Adaptif : Dalam menyiapkan pemberantasan
bahan saya akan bertindak penyakit
proaktif
Kolaboratif : Dalam
menyiapkan bahan saya akan
terbuka menerima masukan dari
berbagai pihak
b.Meminta jadwal Waktu Berorientasi pelayanan :
konsultasi kepada konsultasi Jadwal konsultasi disusun di luar
mentor ditentukan waktu operasional agar penulis
dengan tetap profesional melaksanakan

44
menyesuaikan tugasnya.
jadwal mentor Akuntabel : Penyusunan jadwal
konsultasi dilakukan dengan
penuh rasa tanggung jawab
terhadap tempat dan waktu
pelaksanaan yang telah
ditentukan
Kompeten: Dalam berkonsultasi
dengan mentor saya akan
berbicara dengan sopan
Loyal : Dalam konsultasi
dengan mentor, saya akan
mengikuti setiap arahan dari
mentor.
Adaptif : Dalam konsultasi
dengan mentor, saya akan
berusaha untuk proaktif dalam
menjelaskan inovasi yang saya
ajukan
Kolaboratif : Dalam konsultasi

45
dengan mentor, saya akan
bersikap terbuka dan memberi
kesempatan berbagai pihak
untuk berkontribusi dalam
mencapai tujuan bersama
c. Meminta saran Tercatatnya Berorientasi pelayanan :
dan arahan dari saran dan Dalam meminta dan mencatat
mentor arahan dari arahan dari mentor, saya akan
mentor terkait mendengarkan dengan baik dan
kegiatan responsif
Akuntabel : Dalam meminta
arahan saya akan menggunakan
waktu dengan efisien saat
bertemu mentor
Kompeten : Dalam meminta
arahan dar mentor saya akan
melaksanakan arahan dengan
kualitas terbaik
Harmonis : Dalam meminta
arahan dari mentor, saya akan

46
menghargai pendapat mentor
Loyal : Dalam meminta arahan
dari mentor, saya akan
berkomitmen melaksanakan
arahan mentor
Adaptif : Dalam meminta
arahan dari mentor saya akan
bertindak proaktif dan
mengembangkan kreativitas
sesuai arahan mentor.
Kolaboratif : Dalam meminta
arahan dari mentor saya akan
memberi kesempatan berbagai
pihak untuk berkontribusi
d.Meminta Adanya Berorientasi pelayanan :
persetujuan dan persetujuan Dalam meminta persetujuan dan
dukungan yang dukungan saya akan
dibuktikan menggunakan bahasa yang
dengan sopan
adanya lembar Akuntabel : Dalam meminta

47
persetujuan persetujuan dan dukungan saya
kegiatan akan membuat surat dengan
cermat dan bertanggung jawab
Loyal : Dalam meminta
persetujuan dan dukungan saya
akan membuat surat sesuai
dengan arahan mentor
Adaptif : Dalam meminta
persetujuan dan dukungan saya
akan bertindak proaktif
menyelesaikan surat dalam
waktu yang efisien
2 Persiapan a.Mengumpulkan Tersedianya Berorientasi pelayanan : Saya Sesuai dengan Unggul
bahan dan bahan dan bahan dan akan mengumpulkan bahan visi UPT
alat peraga referensi materi referensi referensi sesuai dengan waktu Puskesmas
sosialisasi materi yang ditentukan Palengaan
sosialisasi Akuntabel : Saya akan teliti dan yaitu
cermat dalam mempersiapkan terwujudnya
alat dan bahan masyarakat
Kompeten & Kolaboratif : Saya palengaan

48
akan mencari bahan materi 5 yang mandiri
momen cuci tangan dan 6 untuk hidup
langkah cuci tangan dari sehat 2025.
berbagai macam sumber Dan sesuai
dengan kualitas terbaik dengan misi
UPT
Puskesmas
Palengaan
yang pertama
yaitu
meningkatkan
upaya
pencegahan
dan
pemberantasan
penyakit
b.Konsultasi Mendapat Berorientasi pelayanan :
desain leaflet dan arahan dan Dalam berkonsultasi saya akan
poster kepada masukan dari berpartisipasi dalam rancangan
mentor mentor terkait desain leaflet dan poster

49
rancangan Akuntabel : Saya akan
desain menggunakan waktu dengan
efektif dan efisien dalam
berkonsultasi
Harmonis : Saya akan
menghargai pendapat mentor
tentang desain leaflet dan poster
Loyal : Saya akan mengikuti
arahan mentor terkait desain
leaflet dan poster
Adaptif : Saya akan ikut proaktif
dalam merancang desain leaflet
dan poster
Kolaboratif : Saya akan terbuka
dan bekerja sama dalam desain
leaflet dan poster untuk tujuan
bersama
c.Merancang draft Tersedianya Berorientasi pelayanan : Saya
leaflet dan poster rancangan akan melakukan perbaikan tiada
leaflet dan henti sesuai dengan hasil

50
poster konsultasi dengan mentor terkait
rancangan draft leaflet dan
poster
Akuntabel : Saya akan
melaksanakan tugas rancangan
leaflet dan poster dengan
tanggung jawab
Kompeten & Loyal : Saya akan
menyelesaikan tugas desain
dengan kualitas terbaik sesuai
arahan mentor
Adaptif & Kolaboratif : Saya
akan terus berkreativitas dalam
mendesain leaflet dan poster
sesuai dengan arahan mentor
agar leaflet dan poster yang
dihasilkan memberikan nilai
tambah
d.Mencetak leaflet Leaflet dan Berorientasi pelayanan : Saya
dan poster poster telah akan lebih cekatan dalam

51
selesai dicetak menyelesaikan percetakan
leaflet dan poster
Akuntabel : Saya akan
menggunakan waktu secara
efisien dalam menyelesaikan
percetakan leaflet dan poster
Adaptif : Saya akan bertindak
proaktif dalam percetakan leaflet
dan poster
Kolaboratif : Saya akan
menerima masukan dan
bekerjasama dengan berbagai
pihak untuk menghasilkan nilai
tambah dalam percetakan leaflet
dan poster
e.Memajang Terpasangnya Berorientasi pelayanan : Saya
poster di tempat poster pada akan meletakkan poster untuk
yang mudah di tempat yang memberikan pemahaman dan
akses petugas strategis memenuhi kebutuhan petugas
akan informasi pentingnya

52
mencuci tangan
Akuntabel : Saya akan
meletakkan poster di tempat
yang mudah di akses dan tidak
merusak fasilitas milik negara
Adaptif & Kolaboratif : Saya
akan bertindak proaktif, terbuka
dan bekerjasama dengan
berbagai pihak serta menerima
masukan dimana sebaiknya
memajang poster agar mudah
di akses petugas
3 Melakukan a.Konsutasikan Persetujuan Berorientasi pelayanan : Saya Sesuai dengan Unggul
sosialisasi rancangan materi dari mentor akan menyiapkan bahan visi UPT dan
kepada sosialisasi kepada untuk konsultasi menggunakan Puskesmas Amanah
petugas mentor melakukan bahasa yang sopan Palengaan
kesehatan kegiatan Akuntabel : Saya akan yaitu
dan menggunakan waktu dengan terwujudnya
membagikan efektif dan efisien dalam masyarakat
leaflet kepada berkonsultasi dengan mentor palengaan

53
peserta Harmonis,Loyal & Kolaboratif yang mandiri
sosialisasi :Saya akan bersikap terbuka untuk hidup
dan menghargai pendapat serta sehat 2025.
mengikuti arahan yang diberikan Dan sesuai
mentor dengan misi
UPT
Puskesmas
Palengaan
yang pertama
yaitu
meningkatkan
upaya
pencegahan
dan
pemberantasan
penyakit
b.Membuat Tersedianya Akuntabel :Saya akan dengan
undangan daftar undangan dan cermat dan bertanggung jawab
hadir sosialisasi daftar hadir dalam membuat daftar hadir
serta undangan

54
Harmonis,Adaptif&Kolaboratif:
Saya akan proaktif, menghargai
dan terbuka menerima saran
dalam pembuatan undangan
dan daftar hadir
c.Menyiapkan Tersedianya Berorientasi pelayanan : Saya
ruangan ruangan akan berpartisipasi dalam
sosialisasi sosialisasi menyiapkan ruangan sosialisasi
Akuntabel : Saya akan
menggunakan fasilitas milik
negara dengan bertanggung
jawab
Adaptif & Kolaboratif : Saya
akan proaktif dan memberi
kesempatan berbagai pihak
dalam berkontribusi untuk
mempersiapkan fasilitas milik
negara yang akan digunakan
dalam sosialisasi
d.Melakukan pre- Terlaksananya Berorientasi pelayanan : Saya

55
tes pre tes di akan menyusun draft bahan pre
buktikan tes dengan baik
dengan hasil Kompeten :Saya akan giat
pengetahuan belajar mencari bahan materi
awal yang pre tes yang sesuai dengan
dibuktikan judul aktualisasi
dengan Harmonis : Saya akan
adanya daftar bijaksana dan tidak membeda –
nilai bedakan peserta sosialisasi
dalam memberikan soal pre-tes
Adaptif :Saya akan menyusun
soal sekreatif mungkin dari
tingkat kesulitan mudah hingga
sangat sulit
e.Membagikan Peserta Berorientasi pelayanan : Saat
leaflet sosialisasi membagikan leaflet saya akan
mendapat bersikap sopan dan ramah
leaflet Akuntabel : Saat membagikan
leaflet saya akan memastikan
semua leaflet telah didapatkan

56
oleh semua peserta
sosialisasi(tanggung jawab dan
integritas) penggunaan leaflet
sangat efektif dalam membantu
peserta memahami materi yang
diberikan
Harmonsi & Adaptif :Saya
akan proaktif membagikan
leaflet dan memperlakukan
peserta sosialisasi tanpa
membedakan latar belakang
f.Pemaparan Terlaksananya Akuntabel : Saya akan
materi kepada sosialisasi bertanggung jawab pada
peserta sosialisasi kegiatan sosialisasi yang
dilakukan
Kompeten : Saya akan giat
belajar tentang materi sosialisasi
yang akan saya sampaikan
Harmonis & Kolaboratif : Saya
akan bersikap terbuka dan

57
menghargai setiap orang yang
akan memberi pendapat atau
arahan mengenai sosialisasi
yang akan saya lakukan serta
saya akan menciptakan suasana
yang kondusif saat sosialisasi
g.Melakukan post Evaluasi akhir Berorientasi pelayanan :
tes pengetahuan Mengukur pengetahuan peserta
peserta yang secara transparansi
dibuktikan Loyal :Tidak membocorkan
dengan hasil hasil/ penilaian yang dilakukan
post tes peserta
Akuntabel & Kompeten :Untuk
mengukur sejauh mana
pemahaman peserta setelah
diberikan sosialisasi sebagai
bentuk perbaikan berkelanjutan
4 Pembuatan a.Konsultasi Adanya izin Berorientasi pelayanan : Sesuai dengan Unggul
google form dengan mentor dari mentor Dalam menyiapkan bahan visi UPT dan
sebagai tentang dengan konsultasi saya akan Puskesmas Amanah

58
sarana pembuatan google pembuatan menggunakan bahasa yang Palengaan
metode audit form google form sopan yaitu
cuci tangan Akuntabel : Saya akan terwujudnya
menggunakan waktu konsultasi masyarakat
dengan efektif dan efisien palengaan
Harmonis & Loyal : Saya akan yang mandiri
menerima dan menghargai untuk hidup
arahan mentor dalam sehat 2025.
pembuatan google form Dan sesuai
dengan misi
UPT
Puskesmas
Palengaan
yang pertama
yaitu
meningkatkan
upaya
pencegahan
dan
pemberantasan

59
penyakit
b.Mencari literatur Tersedianya Berorientasi pelayanan : Saya
tentang google form akan dengan cekatan dan soutif
pembuatan google sebagai dalam mencari literatur
form audit cuci metode audit pembuatan google form audit
tangan cuci tangan cuci tangan
Akuntabel : Saya akan mencari
litearatur dengan cermat
Kompeten & Adaptif :Saya
akan memperhatikan kualitas
materi pembuatan google form
c.Mengaplikasikan Terlaksananya Berorientasi pelayanan : Saya
audit cuci tangan audit cuci akan cekatan menggunakan
dengan google tangan aplikasi google form
form dengan Akuntabel :Saya akan
metode google menggunakan waktu dengan
form efektif & efisien dalam
mengaplikasikan google form
Adaptif & Kolaboratif :Saya
akan bersikap proaktif serta

60
memberi kesempatan berbagai
pihak untuk berkontribusi
5 Evaluasi a.Menganalisis Perbandingan Berorientasi pelayanan : Saya Sesuai dengan Profesional
dengan hasil post tes hasil pre-tes akan memeriksa dengan cermat visi UPT
menggunakan dan post tes dan teliti Puskesmas
google form Akuntabel : Saya akan Palengaan
dan observasi bertanggung jawab terhadap yaitu
langsung penilaian yang dilakukan terwujudnya
tentang cuci Harmonis & Adaptif : Saya masyarakat
tangan dan akan memberi reward kepada palengaan
pelaporan peserta sosialisasi dengan nilai yang mandiri
tertinggi tanpa membeda – untuk hidup
bedakan latar belakang peserta sehat 2025.
sosialisasi Dan sesuai
dengan misi
UPT
Puskesmas
Palengaan
yang pertama
yaitu

61
meningkatkan
upaya
pencegahan
dan
pemberantasan
penyakit
b.Konsultasi Adanya izin Berorientasi pelayanan : Saya
dengan mentor dari mentor akan menggunakan bahasa
mengenai rencana yang sopan saat konsultasi
pendampingan Harmonis & Adaptif : Saya
dan evaluasi proaktif mendengarkan serta
tentang capaian menghargai pendapat mentor
hasil Kolaboratif : Saya mendapat
persetujuan dari mentor
c.Melakukan Terlaksananya Berorientasi pelayanan : Saya
pendampingan pendampingan akan bersikap ramah dan
kepada petugas menggunakan bahasa indonesia
dalam melakukan yang benar
cuci tangan Akuntabel & Harmonis : Saya
akan melakukan pendampingan

62
kepada petugas dengan penuh
tanggung jawab dan menghargai
setiap orang tanpa melihat latar
belakangnya
Adaptif: Saya akan
menyesuaikan diri dengan
menggunakan bahasa yang
sederhana saat pendampingan
d.Melakukan Terlaksananya Akuntabel : Saya akan
evaluasi cuci evaluasi melakukan evaluasi dengan jujur
tangan dengan langsung Kompeten : Saya akan tetap
observasi membantu mengingatkan jika
langsung dan tidak sesuai dengan urutan 6
menggunakan langkah cuci tangan
google form Harmonis : Dalam melakukan
evaluasi pendampingan saya
tetap membangun suasana yang
kondusif
Kolaboratif :Saya akan
memberi kesempatan kepada

63
berbagai pihak untuk
berkontribusi
e.Menyusun Laporan hasil Akuntabel : Saya menyusun
laporan hasil kegiatan laporan secara sistematis, jelas
kegiatan tersedia dan jujur
Kompeten : Saya akan giat
belajar menyusun laporan dan
mengumpulkan hasil kegiatan
yang dilakukan dalam
rancangan aktualisasi ini
Adaptif & Kolaboratif : Proaktif
dan kreatif dalam pengumpulan
bukti dokumentasi serta untuk
menerima saran dari berbagai
pihak agar rancangan
aktualisasi memiliki nilai tambah
f.Melaporkan Laporan telah Berorientasi pelayanan :
kepada mentor diterima Melaporkan secara transparansi
sesuai dengan hasil yang
dicapai

64
Akuntabel : Amanah dalam
menjalankan kegiatan hingga
selesai
Adaptif,Loyal & Kolaboratif:
Saya proaktif dalam menyikapi
perubahan, masukan dan saran
dari mentor serta bekerjasama
bersinergi untuk hasil yang lebih
baik

65
Tabel.3.5. Matrik Rekapitulasi Rencana Habituasi Core Value ASN (BerAKHLAK)

Jumlah
Kegiatan
Aktualisasi
No. Mata Pelatihan
Kegiatan 1 Kegiatan 2 Kegiatan 3 Kegiatan 4 Kegiatan 5 per MP

1. Berorientasi pelayanan 4 5 5 3 4 21
2. Akuntabel 4 5 6 3 5 23
3. Kompeten 3 2 3 1 2 11
4. Harmonis 2 1 5 1 4 13
5. Loyal 4 2 2 1 1 10
6. Adaptif 4 4 4 2 5 19
7. Kolaboratif 3 5 4 1 4 17
Jumlah 24 24 29 12 25 114

66
3.7.Jadwal Pelaksanaan Kegiatan

N Oktober 2022 November 2022


Kegiatan 5 6 7 8 9 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 1 2 3 4 5 6 7 8
o 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1
1 Konsultasi
dengan
mentor
2 Membuat
leaflet dan
poster
3 Sosialisasi
cuci
tangan
4 Membuat
monitoring
dengan
google
form
5 Evaluasi
hasil
aktualisasi

67
BAB IV

CAPAIAN PELAKSANAAN AKTUALISASI

A. REALISASI KEGIATAN

Kegiatan aktualisasi dapat terlaksana dengan baik sesuai jadwal yang


telah ditentukan, dengan sedikit penyesuaian. Adapun tahapan kegiatan
aktualisasi sebagai berikut:
Tabel 4.1 Realisasi Kegiatan
No. Kegiatan Tahapan kegiatan Realisasi Ket
1. Melakukan a. Menyiapkan bahan Sesuai rancangan
konsultasi kepada konsultasi (100%)
mentor
b. Meminta jadwal Sesuai rancangan
konsultasi (100%)
kepada mentor
c. Meminta saran arahan Sesuai Rancangan
dari mentor (100%)
d. Meminta persetujuan Sesuai Rancangan
dan dukungan (100%)
2. Persiapan bahan a. Mengumpulkan Sesuai rancangan
dan alat peraga bahan dan referensi (100%)
materi sosialisasi
b. Konsultasi desain Sesuai rancangan
leaflet dan poster (100%)
kepada mentor
c. Merancang draf leaflet Sesuai Rancangan
dan poster (100%)
d. Mencetak leaflet dan Sesuai Rancangan
poster (100%)
e. Memajang poster di Sesuai rancangan
tempat yang (100%)
mudah diakses

68
tenaga kesehatan

3. Melakukan a. Konsultasikan Sesuai rancangan


sosialisasi kepada rancangan (100%)
petugas materi sosialisasi
kesehatan dan kepada
membagikan mentor
leaflet kepada
peserta sosialisasi
b. Membuat Sesuai rancangan
undangan dan (100%)
daftar hadir
sosialisasi
c. Menyiapkan ruangan Sesuai Rancangan
sosialisasi (100%)
d. Melakukan pre-tes Sesuai Rancangan
(100%)
e. Membagikan leaflet Sesuai Rancangan
(100%)
f. Pemaparan Sesuai rancangan
materi kepada (100%)
peserta
g. Melakukan post-tes Sesuai Rancangan
(100%)
4. Pembuatan a. Konsultasi Sesuai rancangan
google form dengan mentor (100%)
sebagai tentang
sarana pembuatan
metode audit google form
cuci tangan

69
b. Mencari literatur Sesuai rancangan
tentang pembuatan (100%)
google form audit
cuci tangan
c. Mengaplikasikan audit Sesuai Rancangan
cuci tangan dengan (100%)
google form
5. Evaluasi dengan a. Menganalisis Sesuai rancangan
menggunakan hasil post test (100%)
google form dan
observasi
langsung tentang
cuci tangan dan
pelaporan
b. Konsultasi kepada Sesuai rancangan
mentor mengenai (100%)
rencana
pendampingan
dan
evaluasi
tentang capaian
hasil
c. Melakukan Sesuai rancangan
pendampingan (100%)
kepada petugas
dalam melakukan
cuci
tangan
d. Melakukan evaluasi Sesuai rancangan
cuci tangan dengan (100%)
observasi langsung
dengan

70
menggunakan
google form
e. Menyusun laporan Sesuai Rancangan
hasil kegiatan (100%)
f. Melaporkan kepada Sesuai Rancangan
mentor (100%)
Deskripsi aktualisasi dijabarkan secara berturut-turut dari kegiatan
pertama sampai kegiatan lima sebagai berikut :

1. Kegiatan Aktualisasi 1: Melakukan konsultasi dengan mentor


KEGIATAN 1 Melakukan Konsultasi Kepada Mentor
1 Kegiatan Melakukan konsultasi kepada mentor
mengenai rencana rancangan aktaulisasi
2 Tingkatan Capaian Tercapai
3 Waktu Pelaksanaan 07 Oktober 2022
4 Tempat Pelaksanaan Ruang Kepala Puskesmas UPT Puskesmas
Palengaan
5 Tahapan Kegiatan 1. Menyiapkan bahan konsultasi
2. Meminta jadwal konsultasi kepada
mentor
3. Meminta saran dan arahan dari mentor
4. Meminta persetujuan dan dukungan
6 Output / hasil kegiatan 1. Tersedianya bahan konsultasi
2. Waktu konsultasi ditentukan dengan
menyesuaikan jadwal mentor
3. Tercatatnya saran dan arahan dari
mentor terkait kegiatan
4. Adanya persetujuan yang dibuktikan
dengan adanya lembar persetujuan
kegiatan.
7 Dokumentasi Terlampir
1. Deskripsi Tahapan Kegiatan

71
Pada tahapan kegiatan ini adalah untuk meminta pendapat, saran dan
masukan dari mentor terhadap rencana aktualisasi tentang upaya
peningkatan kepatuhan petugas dalam mencuci tangan sebelum dan
sesudah melakukan pelayanan dengan metode edukasi dan audit
melalui google form . tahapan kegiatan ini sangat penting dilakukan
agar kegiatan aktualisasi ini terarah dan hasil konsultasi dapat
diterapkan dalam pelaksanaan aktaulisasi ini.
2. Kegiatan yang Memuat nilai dasar
Aktualisasi nilai - nilai dasar yang melandasi kegiatan ini adalah
sebagai berikut :
a. Berorientasi pelayanan : dalam melakukan konsultasi saya akan
menggunakan bahasa yang sopan
b. Akuntabel : Saya akan bertanggung jawab dengan materi yang
akan dikonsultasikan sesuai dengan literatur
c. Kompeten : Dalam menyiapkan bahan konsultasi saya akan
meningkatkan pengetahuan tentang bahan konsultasi
d. Harmonis : Dalam meminta arahan dari mentor, saya akan
menghargai pendapat mentor.
e. Loyal : Dalam meminta arahan dari mentor, saya akan berkomitmen
melaksanakan arahan mentor.
f. Adaptif : Dalam meminta arahan dari mentor saya akan bertindak
proaktif dan mengembangkan kreativitas sesuai arahan mentor.
g. Kolaboratif : Dalam konsultasi dengan mentor, saya akan bersikap
terbuka dan memberi kesempatan berbagai pihak untuk
berkontribusi dalam mencapai tujuan bersama
3. Kontribusi terhadap Visi dan Misi Organisasi
Kegiatan aktualisasi ini diharapkan dapat mendukung tercapainya visi
UPT Puskesmas Palengaan yaitu terwujudnya masyarakat palengaan
yang mandiri untuk hidup sehat 2025 dan sesuai dengan misi pertama
puskesmas yaitu menigkatkan upaya pencegahan dan pemberantasan
penyakit.
4. Penguatan Nilai Organisasi

72
Kegiatan yang dilakukan sejalan dengan tata nilai puskesmas yaitu
“PUSPA” pada huruf S yaitu Simpati yang berarti karyawan puskesmas
selalu bersikap 5S ( Senyum, Salam, Sapa, Sopan,Santun ) menjaga
etika dan bersikap sopan santun kepada mentor saat melakukan
konsultasi.
5. Hambatan
Dalam pelaksanaan kegiatan konsultasi dengan mentor tentang
rencana kegiatan aktualisasi ini tidak ada hambatan.

Gambar 4.1 konsultasi kepada Mentor

73
Gambar 4.1 Konsultasi dengan mentor terkait rencana aktualisasi

Gambar 4.2 Lembar Konsultasi dengan mentor Gambar 4.3Surat Pernyataan


Persetujuan Mentor

2. Kegiatan Aktualisasi 2 : Persiapan Bahan dan Alat Peraga

Tahapan Kegiatan : a. Mengumpulkan bahan dan referensi materi sosialisasi


Tanggal Pelaksanaan : 13 Oktober 2022
Output : Tersedianya bahan dan referensi materi
soisalisasi

74
Gambar 4.4 Mencari bahan materi sosialisasi

Keterkaitan dengan Nilai- : ➢ Berorientasi pelayanan :


Nilai Dasar ASN saya mengumpulkan bahan referensi sesuai
dengan waktu yang ditentukan
➢ Akuntabel :
Saya teliti dan cermat dalam mempersiapkan alat
dan bahan
➢ Kompeten & Kolaboratif :
saya mencari bahan materi 6 langkah mencuci
tangan dan 5 momen cuci tangan dari berbagai
macam sumber dengan kuliatas terbaik
Tahapan Kegiatan : b. Konsultasi desain leaflet dan poster kepada mentor
Tanggal Pelaksanaan : 17 Oktober 2022
Output : Mendapat arahan dan masukan dari mentor terkait
rancangan desain

75
Gambar 4.5 Konsultasi desain leaflet dan poster

Gambar 4.6 Lembar konsultasi mentor

76
Keterkaitan dengan Nilai- : ➢ Berorientasi Pelayanan :
Nilai Dasar ASN Dalam berkonsultasi saya berpartisipasi
dalam rancangan desain leaflet dan poster
➢ Akuntabel :
Saya menggunakan waktu dengan efektif dan
efektif dalam berkonsultasi
➢ Harmonis :
Saya menghargai pendapat mentor tentang
desain leaflet dan poster
➢ Loyal :
saya mengikuti arahan mentor terkait desain
leaflet dan poster
➢ Adaptif :
saya ikut proaktif dalam merancang desain
leaflet dan poster
➢ Kolaboratif :
saya terbuka dan bekerjasama dalam desain
leaflet dan poster untuk tujuan bersama
Tahapan Kegiatan : c. Merancang draf leaflet dan poster
Tanggal Pelaksanaan : 17 -19 Oktober 2022
Output : Dokumentasi merancang leaflet dan poster

77
Gambar 4.7 Merancang leaflet dan poster

Keterkaitan dengan Nilai- : ➢ Berorientasi Pelayanan :


Nilai Dasar ASN saya melakukan perbaikan tiada henti sesuai
dengan hasil konsultasi dengan mentor terkait
rancangan draf leaflet dan poster
➢ Akuntabel :
Saya melaksanakan tugas rancangan leaflet
dan poster dengan tanggung jawab
➢ Kompeten & Loyal :
saya menyelesaikan tugas desain dengan
kualitas terbaik sesuai arahan mentor
➢ Adaptif & Kolaboratif :
saya terus berkreativitas dalam mendesain
leaflet dan poster sesuai dengan arahan

78
mentor agar leaflet dan poster yang
dihasilkan memberikan nilai tambah

Tahapan Kegiatan : d.Mencetak leaflet dan poster


Tanggal Pelaksanaan : 18 Oktober 2022
Output : • Dokumentasi
• Adanya leaflet dan poster

Gambar 4.8 Mencetak Leaflet

79
Gambar 4.9 leaflet dan poster

80
Keterkaitan dengan Nilai- : ➢ Berorientasi Pelayanan :
Nilai Dasar ASN Saya lebih cekatan dalam menyelesaikan
pencetakan leaflet dan poster
➢ Akuntabel :
saya menggunakan waktu secara efisien
dalam menyelesaikan pencetakan leaflet dan
poster
➢ Adaptif :
saya bertindak proaktif dalam pencetakan
leaflet dan poster
➢ Kolaboratif :
saya menerima masukan dan bekerjasama
dengan berbagai sumber daya untuk
menghasilkan nilai tambah dalam pencetakan
leaflet dan poster
Tahapan Kegiatan : e. Memajang poster di tempat yang mudah diakses
petugas
Tanggal Pelaksanaan : 19 Oktober 2022
Output : Terpasangnya poster pada tempat yang
strategis

81
Gambar 4.10 Memajang poster di area cuci tangan ruangan poli umum dan
RM

Gambar 4.11 Memajang poster di depan ruangan poned

82
Gambar 4.12 Memajang poster di area cuci tangan ruangan rawat inap dan loket
pendaftaran

Keterkaitan dengan Nilai- : ➢ Berorientasi Pelayanan :


Nilai Dasar ASN saya meletakkan poster untuk memberikan
pemahaman dan memenuhi kebutuhan tenaga
kesehatan akan informasi pentingnya cuci
tangan 6 langkah dan 5 momen cuci tangan
➢ Akuntabel :
saya meletakkan poster di tempat yang mudah
diakses dengan tidak merusak fasilitas milik
negara
➢ Adaptif & Kolaboratif:
saya bertindak proaktif,terbuka dan
bekerjasama dengan berbagai pihak serta
menerima masukan dimana sebaiknya
memajang poster agar mudah diakses tenaga
kesehatan

83
1. Kontribusi terhadap Visi dan Misi Organisasi
Kegiatan aktualisasi ini diharapkan dapat mendukung tercapainya visi
UPT Puskesmas Palengaan yaitu terwujudnya masyarakat palengaan
yang mandiri untuk hidup sehat 2025 dan sesuai dengan misi pertama
puskesmas yaitu menigkatkan upaya pencegahan dan
pemberantasan penyakit.
2. Penguatan Nilai Organisasi
Kegiatan yang dilakukan sejalan dengan tata nilai puskesmas yaitu
“PUSPA” pada huruf U yaitu Unggul yang berarti seluruh karyawan
Puskesmas bertekad unggul dalam segala bidang dengan cara
berupaya mewujudkan sasaran mutu Puskesmas Palengaan, bisa
diukur dengan pencapaian sasaran mutu Puskesmas Palengaan (PKP
dan SPM).
3. Hambatan
Dalam pelaksanaan kegiatan persiapan bahan dan alat peraga ini
tidak ada hambatan

3. Kegiatan Aktualisasi 3 : Melakukan sosialisasi kepada petugas kesehatan


dan membagikan leaflet kepada peserta Sosialisasi

Tahapan Kegiatan : a. Konsultasi rancangan materi sosialisasi kepada mentor


Tanggal Pelaksanaan : 21 Oktober 2022
Output : 1. Persetujuan dari mentor untuk melakukan
kegiatan sosialisasi
2. Materi sosialisasi dalam bentuk power point

84
Gambar 4.13 Konsultasi rancangan materi sosialisasi kepada mentor

Gambar 4.14 lembar power point materi cuci tangan

85
Gambar 4.15 lembar konsultasi dengan mentor
Keterkaitan dengan Nilai- : ➢ Berorientasi pelayanan :
Nilai Dasar ASN saya menyiapkan bahan konsultasi menggunakan
bahasa yang sopan
➢ Akuntabel :
Saya menggunakan waktu dengan efektif dan
efisien dalam berkonsultasi dengan mentor
➢ Harmonis, Loyal & Kolaboratif :
saya bersikap terbuka dan menghargai pendapat
serta mengikuti arahan yang diberikan mentor
Tahapan Kegiatan : b. Membuat undangan dan daftar hadir sosialisasi
Tanggal Pelaksanaan : 24 Oktober 2022
Output : Tercetak undangan dan daftar hadir sosialisasi

86
Gambar 4.16 Undangan sosialisasi

Gambar 4.17 Lembar Daftar Hadir Sosialisasi

Keterkaitan dengan Nilai- : ➢ Akuntabel :


Nilai Dasar ASN Saya dengan cermat dan bertanggung jawab
dalam membuat undangan dan daftar hadir
sosialisasi
➢ Harmonis, Adaptif & Kolaboratif :
Saya proaktif , menghargai dan terbuka
menerima saran dalam pembuatan undangan

87
dan daftar hadir sosialisasi
Tahapan Kegiatan : c. Menyiapkan ruangan sosialisasi
Tanggal Pelaksanaan : 26 Oktober 2022
Output : Ruangan sosialisasi yang sudah tersedia dan
sarana sosialisasi berupa LCD

Gambar 4.18 menyiapkan ruangan sosialisasi


Keterkaitan dengan Nilai- : ➢ Berorientasi Pelayanan :
Nilai Dasar ASN saya berpartisipasi dalam menyiapkan ruangan
sosialisasi
➢ Akuntabel :
Saya menggunakan fasilitas milik negara
dengan bertanggung jawab
➢ Adaptif & Kolaboratif :
Saya proaktif dan memberi kesempatan
berbagai pihak dalam berkontribusi untuk
mempersiapkan fasilitas milik negara yang
akan digunakan dalam sosialisasi
Tahapan Kegiatan : d. Melakukan Pre-test
Tanggal Pelaksanaan : 26 Oktober 2022
Output : • Dokumentasi
• Lembar kerja pre – test

88
Gambar 4.19 peserta sosialisasi mengerjakan pre tes

Gambar 4.20 lembar kerja pre tes

Keterkaitan dengan Nilai- : ➢ Berorientasi Pelayanan :


Nilai Dasar ASN Saya menyusun draft bahan pre-test dengan
baik
➢ Kompeten
Saya giat belajar mencari bahan materi pre-test
yang sesuai dengan judul aktualisasi
➢ Harmonis :
Saya akan bijaksana dan tidak membeda –

89
bedakan peserta sosialisasi dalam memberikan
soal pre-test
➢ Adaptif :
Saya menyusun soal sekreatif mungkin dari
tingkat kesulitan mudah hingga sangat sulit

Tahapan Kegiatan : e. Membagikan leaflet


Tanggal Pelaksanaan : 26 Oktober 2022
Output : Dokumentasi peserta sosialisasi mendapat leaflet

Gambar 4.21 Membagikan leaflet

Keterkaitan dengan Nilai- : ➢ Berorientasi Pelayanan :


Nilai Dasar ASN Saat membagikan leaflet saya akan
membagikan dengan sopan dan ramah
➢ Akuntabel :
Saat membagikan leaflet saya memastikan
semua peserta sosialisasi telah mendapatkan
leaflet (tanggung jawab dan integritas)
pengguanaan leaflet sangat efektif dalam

90
membantu peserta memahami materi yang
diberikan
➢ Harmonis & Adaptif :
Saya proaktif membagikan leaflet dan
memperlakukan peserta sosialisasi tanpa
membedakan latar belakang

Tahapan kegiatan : f. Pemaparan materi kepada peserta sosialisasi


Tanggal Pelaksanaan : 26 Oktober 2022
Output : Dokumentasi sosialisasi

Gambar 4.22 pemaparan materi malalui metode ceramah dan praktek langsung
cuci tangan kepada tenaga kesehatan

91
Keterkaitan dengan Nilai- : ➢ Akuntabel :
Nilai Dasar ASN saya bertanggung jawab pada kegiatan
sosialisasi yang dilakukan
➢ Kompeten :
saya giat belajar tentang materi sosialisasi
yang akan saya sampaikan
➢ Harmonis & Kolaboratif :
saya bersikap terbuka dan menghargai
setiap orang yang akan memberi pendapat
atau arahan mengenai sosialisasi yang
akan saya lakukan serta saya akan
menciptakan suasana yang kondusif saat
sosialisasi
Tahapan kegiatan : g. Melakukan post tes
Tanggal Pelaksanaan : 26 Oktober 2022
Output : Evaluasi akhir pengetahuan peserta yang
dibuktikan dengan hasil post test

Gambar 4.23 peserta mengerjakan post tes

92
Gambar 4.24 lembar kerja post tes
Keterkaitan dengan Nilai- : ➢ Berorientasi Pelayanan :
Nilai Dasar ASN mengukur pengetahuan secara
transparansi.
➢ Loyal :
Tidak membocorkan hasil/penilaian yang
dilakukan peserta
➢ Akuntabel & Kompeten :
Untuk mengukur sejauh mana pemahaman
peserta setelah diberikan penyuluhan
sebegai bentuk perbaikan berkelanjutan

1. Kontribusi terhadap Visi dan Misi Organisasi


Kegiatan aktualisasi ini diharapkan dapat mendukung tercapainya visi
UPT Puskesmas Palengaan yaitu terwujudnya masyarakat palengaan
yang mandiri untuk hidup sehat 2025 dan sesuai dengan misi pertama
puskesmas yaitu menigkatkan upaya pencegahan dan
pemberantasan penyakit.
2. Penguatan Nilai Organisasi
Kegiatan yang dilakukan sejalan dengan tata nilai puskesmas yaitu

93
“PUSPA” pada huruf U yaitu Unggul dan A yaitu Amanah yang berarti
seluruh karyawan Puskesmas bertekad unggul dalam segala bidang
dengan cara berupaya mewujudkan sasaran mutu Puskesmas
Palengaan, bisa diukur dengan pencapaian sasaran mutu Puskesmas
Palengaan (PKP dan SPM) serta memberikan pelayanan dengan cara
transparan dan tidak diskriminatif (tidak membedakan status sosial),
bisa diukur dengan pemberian informasi secara terbuka (papan
informasi).
3. Hambatan
Dalam pelaksanaan kegiatan Sosialisasi kepada petugas kesehatan
dan membagikan leaflet kepada peserta sosialisasi ini tidak ada
hambatan.

4. Kegiatan Aktualisasi 4: Pembuatan Google Form sebagai sarana metode


audit cuci tangan

Tahapan Kegiatan : a. Konsultasi dengan mentor tentang pembuatan google


form
Tanggal Pelaksanaan : 29 Oktober 2022
Output : 1. Adanya izin dari mentor dengan
pembuatan google form
2. Dokumentasi

Gambar 4.25 Konsultasi dengan mentor tentang pembuatan google form

94
Gambar 4. 26 Lembar Konsultasi dengan mentor tentang pembuatan google form

Keterkaitan dengan Nilai- : ➢ Berorientasi pelayanan :


Nilai Dasar ASN Dalam menyiapkan bahan konsultasi saya
akan menggunakan bahasa yang sopan
➢ Akuntabel :
Saya akan menggunakan waktu dengan efektif
dan efisien dalam berkonsultasi dengan mentor
➢ Harmonis & Loyal :
saya akan menerima dan menghargai arahan
dari mentor dalam pembuatan google form
Tahapan Kegiatan : b. Mencari literatur tentang pembuatan google form audit
cuci tangan
Tanggal Pelaksanaan : 29 Oktober 2022
Output : 1. Tersedianya google form sebagai metode
audit cuci tangan
2. Dokumentasi

95
Gambar 4.27 Mencari literatur pembuatan google form

Keterkaitan dengan Nilai- : ➢ Berorientasi Pelayanan :


Nilai Dasar ASN Saya akan dengan cekatan dan solutif
dalam mencari literatur pembuatan
google form audit cuci tangan
➢ Akuntabel :
Saya akan mencari literatur dengan
cermat
➢ Kompeten & Adaptif :
Saya akan memperhatikan kualitas
materi pembuatan google form
Tahapan Kegiatan : c. Mengaplikasikan audit cuci tangan dengan google
form
Tanggal Pelaksanaan : 29 Oktober 2022
Output : 1. Terlaksananya audot cuci tangan
dengan metode google form
2. Dokumentasi

96
Gambar 4.28 Aplikasi Google Form
Keterkaitan dengan Nilai- : ➢ Berorientasi Pelayanan :
Nilai Dasar ASN saya akan cekatan menggunakan
aplikasi google form
➢ Akuntabel :
Saya akan menggunakan waktu
dengan efektif & efisien dalam
mengaplikasikan google form
➢ Adaptif & Kolaboratif :
Saya akan bersikap proaktif serta
memberi kesempatan berbagai pihak
untuk berkontribusi

97
1. Kontribusi terhadap Visi dan Misi Organisasi
Kegiatan aktualisasi ini diharapkan dapat mendukung tercapainya visi
UPT Puskesmas Palengaan yaitu terwujudnya masyarakat palengaan
yang mandiri untuk hidup sehat 2025 dan sesuai dengan misi
pertama puskesmas yaitu meningkatkan upaya pencegahan dan
pemberantasan penyakit.
2. Penguatan Nilai Organisasi
Kegiatan yang dilakukan sejalan dengan tata nilai puskesmas yaitu
“PUSPA” pada huruf U yaitu Unggul dan A yaitu Amanah yang
berarti seluruh karyawan Puskesmas bertekad unggul dalam segala
bidang dengan cara berupaya mewujudkan sasaran mutu Puskesmas
Palengaan, bisa diukur dengan pencapaian sasaran mutu
Puskesmas Palengaan (PKP dan SPM) serta memberikan pelayanan
dengan cara transparan dan tidak diskriminatif (tidak membedakan
status sosial), bisa diukur dengan pemberian informasi secara
terbuka (papan informasi).
3. Hambatan
Dalam pelaksanaan kegiatan Pembuatan Google Form sebagai sarana
metode audit cuci tangan ini tidak ada hambatan.

5. Kegiatan Aktualisasi 5 : Evaluasi dengan menggunakan google form dan


observasi langsung tentang cuci tangan dan Pelaporan
Tahapan Kegiatan : a. Menganalisis hasil pos-test
Tanggal Pelaksanaan : 31 Oktober 2022
Output : • Dokumentasi
• Perbandingan hasil pre-test dan pos-
test

98
Gambar 4.29 Hasil Evaluasi dan Grafik hasil pre-test dan pos-test

Keterkaitan dengan Nilai- : ➢ Berorientasi Pelayanan :


Nilai Dasar ASN Saya akan memeriksa dengan cermat
dan teliti
➢ Akuntabel :
Saya akan bertanggung jawab terhadap
penilaian yang dilakukan
➢ Harmonis & Adaptif :
Saya akan memberi reward kepada
peserta sosialisasi dengan nilai tertinggi
tanpa membeda – bedakan latar
belakang peserta sosialisasi

Tahapan Kegiatan : b. Konsultasi dengan mentor mengenai rencana


pendampingan dan evaluasi tentang capaian hasil
Tanggal Pelaksanaan : 31 Oktober 2022
Output : 1. Adanya izin dari mentor
2. Dokumentasi

99
Gambar 4.30 Konsultasi dengan mentor mengenai rencana
pendampingan dan evaluasi tentang capaian hasil

Gambar 4.31 Lembar Konsultasi dengan mentor mengenai rencana


pendampingan dan evaluasi tentang capaian hasil

Keterkaitan dengan Nilai- : ➢ Berorientasi Pelayanan :


Nilai Dasar ASN Saya akan menggunakan bahasa yang
sopan saat konsultasi
➢ Harmonis & Adaptif :
Saya proaktif mendengarkan serta
menghargai pendapat mentor
➢ Kolaboratif :
Saya mendapat persetujuan dari mentor

100
Tahapan kegiatan : c. Melakukan pendampingan kepada petugas dalam
melakukan cuci tangan
Tanggal Pelaksanaan : 01 November 2022
Output : 1. Terlaksananya pendampingan
2. Dokumentasi

Gambar 4.32 petugas kesehatan melakukan cuci tangan dan


pendampingan kepada petugas dalam melakukan cuci tangan

Keterkaitan dengan : ➢ Berorientasi Pelayanan :


Nilai-Nilai Dasar ASN saya akan bersikap ramah dan menggunakan
bahasa indonesia yang benar
➢ Akuntabel & Harmonis:

101
saya akan melakukan pendampingan kepada
petugas dengan penuh tanggung jawab dan
menghargai setiap orang tanpa melihat latar
belakangnya
➢ Adaptif :
saya akan menyesuaikan diri dengan
menggunakan bahasa yang sederhana saat
pendampingan
Tahapan kegiatan : d. Melakukan evaluasi cuci tangan dengan observasi
langsung dan menggunakan google form
Tanggal Pelaksanaan : 01- 02 November 2022
Output : 1. Terlaksananya evaluasi langsung
2. Dokumentasi

102
Gambar 4.33 Observasi langsung dengan menggunakan google form

Gambar 4.34 hasil audit cuci tangan dengan metode google form
Keterkaitan dengan : ➢ Akuntabel :
Nilai-Nilai Dasar ASN Saya akan melakukan evaluasi dengan jujur
➢ Kompeten :
Saya akan tetap membantu mengingatkan
jika tidak sesuai dengan urutan 6 langkah cuci
tangan
➢ Harmonis :

103
Dalam melakukan evaluasi pendampingan
saya tetap membangun suasana yang
kondusif
➢ Kolaboratif :
Saya akan memberi kesempatan kepada
berbagai pihak untuk berkontribusi
Tahapan Kegiatan : e. Menyusun laporan hasil kegiatan
Tanggal Pelaksanaan : 01 November 2022
Output : 1. Laporan hasil kegiatan tersedia
2. Dokumentasi

Gambar 4.35 Menyusun laporan hasil kegiatan

104
Keterkaitan dengan Nilai- : ➢ Akuntabel :
Nilai Dasar ASN saya menyusun laporan secara
sistematis, jelas dan jujur
➢ Kompeten :
saya giat belajar menyusun laporan dan
mengumpulkan hasil kegiatan yang
dilakukan dalam rancangan aktualisasi ini
➢ Adaptif & Kolaboratif :
saya proaktif dan kreatif dalam
melakukan pengumpulan bukti
dokumentasi serta terbuka untuk
menerima saran dari berbagai pihak
agar rancangan aktulisasi memiliki nilai
tambah
Tahapan Kegiatan : f. Melaporkan kepada mentor
Tanggal Pelaksanaan : 02 November 2022
Output : 1. Laporan telah diterima
2. Dokumentasi

Gambar 4.36 Melaporkan hasil aktualisasi kepada mentor

105
Gambar 4.37 Lembar Konsultasi hasil aktualisasi kepada mentor

Keterkaitan dengan Nilai- : ➢ Berorientasi pelayanan :


Nilai Dasar ASN Melaporkan secara tranparansi sesuai
dengan hasil yang dicapai
➢ Akuntabel :
Amanah dalam menjalankan kegiatan
hingga selesai
➢ Adaptif, Loyal & Kolaboratif :
saya proaktif dalam menyikapi
perubahan,masukan dan saran dari
mentor serta bekerjasama bersinergi
untuk hasil yang lebih baik
1. Kontribusi terhadap Visi dan Misi Organisasi
Kegiatan aktualisasi ini diharapkan dapat mendukung tercapainya
visi UPT Puskesmas Palengaan yaitu terwujudnya masyarakat
palengaan yang mandiri untuk hidup sehat 2025 dan sesuai dengan
misi pertama puskesmas yaitu meningkatkan upaya pencegahan
dan pemberantasan penyakit.
2. Penguatan Nilai Organisasi
Kegiatan yang dilakukan sejalan dengan tata nilai puskesmas yaitu
“PUSPA” pada huruf U yaitu Unggul dan A yaitu Amanah yang berarti
seluruh karyawan Puskesmas bertekad unggul dalam segala bidang
dengan cara berupaya mewujudkan sasaran mutu Puskesmas

106
Palengaan, bisa diukur dengan pencapaian sasaran mutu Puskesmas
Palengaan (PKP dan SPM) serta memberikan pelayanan dengan cara
transparan dan tidak diskriminatif (tidak membedakan status sosial),
bisa diukur dengan pemberian informasi secara terbuka (papan
informasi).
3. Hambatan
Dalam pelaksanaan kegiatan Evaluasi dengan menggunakan google
form dan observasi langsung tentang cuci tangan dan Pelaporan ini
tidak ada hambatan
B. CAPAIAN PENYELESAIAN CORE ISU

Tabel 4.2 Capaian Penyelesaian Core Isu

No. Aspek Kondisi Sebelum Kondisi sesudah ket


1. Pengetahuan Sebelum dilakukan Setelah dilakukan
tentang cuci sosialisasi sosialisasi
tangan 6 langkah pengetahuan pengetahuan dan
tentang cuci tangan pemahaman tentang
masih belum 6 langkah cuci tangan
sepenuhnya dimiliki sudah dapat dipahami
oleh petugas oleh tenaga medis
dibuktikan dengan hal ini dibuktikan
nilai pre tes denganmeningkatnya
nilai pos- tes
2 Kepatuhan Sebelum adanya Setelah diadakan
cuci tangan google form google form
monitoring monitoring cuci
kepatuhan cuci tangan tampak
tangan masih kepatuhan tenaga
kurang kesehatan terhadap
cuci tangan 6
langkah
pada 5 moment

107
3 Angka Sebelum Setelah dilakukan
infeksi diadakan sosialisasi tentang
nosokomial kegiatan cuci tangan dan
sosialisasi dengan adanya
tentang cuci google form
tangan angka monitoring cuci
nosocomial tangan
meningkat diharapkan angka
infeksi nosokomial
berkurang

108
C. MANFAAT TERSELESAIKANNYA CORE ISU

Manfaat dari terpecahkannya core isu tersebut bagi :

1. Manfaat bagi Indivudu peserta : Dengan terselesaikannya core


isu melalui habituasi peserta merasakan banyak manfaat
terutama dalam mengaplikasikan nilai-nilai dasar ASN yakni
BerAKHLAK serta manajeman ASN dan Smart ASN.
2. Manfaat bagi Instansi : Manfaat Kegiatan Aktulisasi bagi UPT
Puskesmas Palengaan yakni:
1) Dapat meningkatkan pemahaman cuci tangan pada
petugas kesehatan di UPT Puskesmas Palengaan.
2) Meningkatkan mutu pelayanan publik secara profesional.

3. Manfaat bagi Mayarakat :


1) Dapat meminalisir transmisi infeksi, baik pasien maupun
petugas kesehatan.
2) Mendapatkan pelayanan yang berkualitas sesuai
dengan kebutuhan dan sebagai salah satu cara
pengendalian infeksi sehingga terjadi penurunan
angka Resiko infeksi di Puskesmas.

D. RENCANA TINDAK LANJUT HASIL AKTUALISASI

Tabel 4.3 Rencana Tindak lanjut Hasil Aktualisasi


No Kegiatan Output Durasi dan Para pihak Sumber biaya ket
Waktu Terlibat
1. Sosialisasi Terlaksananya Setiap 3 Petugas DANA BOK
tentang sosialisasi bulan kesehatan
cuci tangan tentang cuci sekali
6 langkah tangan 6
& 5 momen Langkah & 5
momen
2. Google Tersedianya Setiap Petugas DANA BOK
form google form bulan kesehatan
monitoring monitorig
cuci cuci tangan
tangan

109
BAB V
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil aktualisasi yang telah dilaksanakan di UPT


Puskesmas Palengaan dengan menerapkan nilai-nilai dasar ASN
serta kedudukan dan peran PNS pada tanggal 05 Oktober s.d 08
November 2022, maka dapat disimpulkan :

1. Leaflet dan poster sebagai media promosi kesehatan yang


bertujuan untuk mengedukasi tenaga kesehatan tentang
pentingnya mencuci tangan dengan baik & benar. diharapkan
dengan adanya media promosi kesehatan berupa leaflet dan
poster tenaga kesehatan dapat memahami informasi yang
diberikan agar pelaksanaan kegiatan dapat berjalan dengan
efektif dan efisien dan dapat berpartisipasi dalam upaya
preventif dalam menurunkan angka kesakitan di wilayah kerja
UPT Puskesmas Palengaan. Leaflet yang saya buat dan cetak
sebanyak 50 lembar dan poster yang saya buat sebanyak 10
lembar. untuk lembar leaflet dibagikan saat kegiatan sosialisasi
berlangsung, sedangkan poster 10 lembar saya pajang dengan
figura di ruang loket pendaftaran, UGD, Rawat Inap, Poli
Umum, PONED, KIA, Laboratorium, Apotek, Poli Gigi dan
Ruang Rekam Medik.

2. Kegiatan sosialisasi dilaksanakan untuk menambah


pengetahuan tentang pentingnya mencuci tangan dan
diharapkan dapat mengaplikasikan cuci tangan dalam setiap
pelayanan yang dilakukan di UPT Puskesmas Palengaan serta
dalam kehidupan sehari - hari. Kegiatan sosialisasi ini diawali
dengan mengisi daftar hadir absensi,melakukan pre-test,
membagikan leaflet ke seluruh peserta sosialisasi,
memaparkan materi sosialisasi mengenai 6 langkah cuci

110
tangan dan 5 momen cuci tangan, melakukan pos-test.
kegiatan sosialisasi ini dihadiri oleh 36 karyawan UPT
Puskesmas Palengaan yang terdiri dari profesi perawat,
apoteker, asisten apoteker, promosi kesehatan, administrasi,
bidan,analis,rekam medis,keuangan,dan dokter gigi.

3. Audit cuci tangan melalui google form sangat efektif dan efisien
dilakukan karena lebih fleksibel dibandingkan metode
sebelumnya yang memakai lembar ceklist monitoring. Saat
menggunakan lembar ceklist monitoring audit cuci tangan
menjadi melelahkan karena setelah mengisi lembar masih
harus menyalin data lagi ke excel. Tetapi dengan
menggunakan google form data sudah terekam di spreadshet
dan bisa di cetak melalui microsoft excel. Google form audit
cuci tangan bisa dilakukan setiap bulan atau setiap 3
bulan.audit cuci tangan melalui google form yang saya lakukan
di awali dengan melakukan observasi langsung terhadap
aktivitas cuci tangan yang dilakukan oleh petugas. Petugas
yang saya audit adalah petugas yang sebelumnya mengikuti
kegiatan sosialisasi yang saya lakukan yang diharapkan dapat
menjadi evaluasi apakah dapat menambah pengetahuan dan
mengubah kebiasaan yang salah dengan selalu melakukan
cuci tangan sebelum dan sesudah melakukan pelayanan di
UPT Puskesmas.

4. Pengetahuan petugas kesehatan bertambah dibuktikan dengan


hasil presentase ketika mengerjakan soal pre-test sebesar 53%
dan mengalami peningkatan saat mengerjakan soal pos-test
sebesar 91%.diharapkan juga pengetahuan petugas kesehatan
bertambah dengan media informasi yang saya buat melalui
leaflet dan poster. Petugas dapat memahami dan melakukan
semua informasi yang disampaikan melalui media leaflet dan
poster tersebut. Dan untuk selalu menambah pengetahuan
petugas, sosialisasi akan rutin dilakukan kedepannya.

111
B. SARAN
a) Untuk Penulis
Masih adanya petugas yang belum menerapkan 6 langkah cuci
tangan karena kurang paham pentingnya mencuci tangan yang baik
dan benar menjadi tugas tersendiri bagi penulis dengan dukungan dari
pimpinan untuk lebih meningkatkan kepatuhan petugas dalam
mencuci tangan khususnya sebelum dan sesudah melakukan
pelayanan di UPT Puskesmas Palengaan untuk dilaksanakan sebagai
kebiasaan yang baik yang membawa manfaat bagi diri sendiri dan
pasien,dimana tercipta pelayanan yang maksimal.

b) Untuk Organisasi

Pelaksanaan aktualisasi dan habituasi ASN di UPT Puskesmas


Palengaan memberikan pengaruh yang baik bagi petugas kesehatan
serta pasien dan pengunjung pasien dengan adanya rutinitas cuci
tangan yang benar di harapkan angka kesakitan terkait layanan
kesehatan dapat menurun sehingga meningkatkan mutu pelayanan
UPT Puskesmas Palengaan.

c) Untuk Masyarakat

Pelaksanaan aktualisasi dan habituasi ini diharapkan dapat


meminimalisir transmisi infeksi, baik pasien, petugas kesehatan dan
pengunjung serta masyarakat bisa mendapatkan pelayanan yang
berkualitas sesuai dengan kebutuhan dan harapannya.

112
DAFTAR PUSTAKA

Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2009. Sistem Kesehatan


Nasional. Jakarta: Departemen Kesehatan RI.

Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2021. Berorientasi


Pelayanan: Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai
Negeri Sipil Golongan III. Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara Republik Indonesia.

Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2021. Akuntabel:


Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil
Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara
Republik Indonesia.

Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2021. Kompeten:


Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil
Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara
Republik Indonesia.

Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2021. Harmonis:


Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil
Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara
Republik Indonesia.

Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2021. Loyal: Modul


Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan
III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik
Indonesia.

Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2021. Adaptif: Modul


Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan
III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik
Indonesia.

113
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2021. Kolaboratif: Modul
Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan
III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik
Indonesia.

Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2021. Manajemen


Aparatur Sipil Negara: Modul Pelatihan Dasar Calon
Pegawai Negeri Sipil Golongan III. Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara Republik Indonesia.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2021. Smart ASN
Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil
Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara
Republik Indonesia.
Republik Indonesia. 2014. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5
Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara.
Republik Indonesia. 2019. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
Nomor 30 Tahun 2019 Tentang Penilaian Kinerja
Pegawai Negeri Sipil.
Republik Indonesia. 2019. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
Nomor 17 Tahun 2020 Tentang Perubahan Atas
Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 Tentang
Manajemen Pegawai Negeri Sipil

114
LAMPIRAN
Kegiatan 1
Melakukan konsultasi dengan mentor terkait rencana aktualisasi

115
Kegiatan 2 :

Persiapan Bahan dan Alat Peraga

116
117
118
119
Kegiatan 3 :
Melakukan Sosialisasi kepada petugas kesehatan & membagikan leaflet

120
121
122
Kegiatan 4

Pembuatan google form sebagai sarana metode audit cuci tangan

123
124
Kegiatan 5

Evaluasi dengan menggunakan google form & observasi langsung tentang


cuci tangan dan pelaporan

125
126
127
128
129
130
131
132

Anda mungkin juga menyukai