Oleh :
WINA DEWIANA, S.Farm.,Apt.
APOTEKER AHLI PERTAMA
NDH:025
Hal
HALAMAN JUDUL ................................................................................... i
LEMBAR PERSETUJUAN ........................................................................ ii
LEMBAR PENGESAHAN......................................................................... iii
KATA PENGANTAR................................................................................. iv
DAFTAR ISI ............................................................................................... v
DAFTAR GAMBAR................................................................................... vi
DAFTAR TABEL ....................................................................................... vii
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... viii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ........................................................................ 1
1.2 Tujuan...................................................................................... 2
1.3 Manfaat.................................................................................... 2
1.4 Ruang Lingkup ........................................................................ 3
BAB II GAMBARAN UMUM ORGANISASI DAN KONSEPS NILAI-
NILAI DASAR DAN KEDUDUKAN PERAN ASN DAN
PENETAPAN ISU ........................................................................ 4
2.1 Gambaran Umum Organisasi .................................................. 4
2.2 Nilai-Nilai Dasar ASN ............................................................ 7
2.3 Kedudukan dan Peran ASN..................................................... 11
2.4 Penetapan Isu dan Dampaknya................................................ 14
BAB III RANCANGAN AKTUALISASI.................................................. 17
3.1Kegiatan Kreatif Pemecahan Masalah ..................................... 17
3.2 Deskripsi Penjelasan Kegiatan ................................................ 17
3.3 Estimasi Anggaran .................................................................. 30
BAB IV PELAKSANAAN AKTUALISASI.............................................. 33
4.1 Gambaran Umum Kegiatan Aktualisasi.................................. 33
4.2 Capaian Aktualisasi ................................................................. 33
BAB V PENUTUP ...................................................................................... 51
5.1 Kesimpulan.............................................................................. 51
5.2 Saran ........................................................................................ 51
5.3 Rencana Tindak lanjut............................................................. 51
DAFTAR PUSTAKA
v
DAFTAR GAMBAR
Hal
Gambar 2.1. Peta wilayah Kerja Puskesmas Waode Buri ........................... 4
Gambar 2.2. Struktur Organisasi ................................................................. 5
vi
DAFTAR TABEL
Hal
Tabel 2.1. SDM Kesehatan Puskesmas Waode Buri................................... 6
Tabel 2.2. Identifikasi Isu ............................................................................ 14
Tabel 2.3. Analisis Isu ................................................................................. 12
Tabel 3.1. Rancangan Aktualisasi ............................................................... 17
Tabel 3.2. Jadwal Kegiatan.......................................................................... 31
Tabel 3.3 Perkiraan Estimasi Anggaran ...................................................... 32
vi
DAFTAR LAMPIRAN
Hal
Lampiran 1. Jadwal Kegiatan Aktualisasi ................................................... 53
Lampiran 2. Strategi Pembimbingan ........................................................... 56
Lampiran 3. Kegiatan I................................................................................ 62
Lampiran 4. Kegiatan II............................................................................... 65
Lampiran 5. Kegiatan III ............................................................................. 69
Lampiran 6. Kegiatan IV ............................................................................. 73
Lampiran 7. Kegiatan V .............................................................................. 77
Lampiran 8. Kegiatan VI ............................................................................. 81
vi
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LatarBelakang
Dalam UU No. 5 Tahun 2014 dijelaskan bahwa Aparatur Sipil Negara yang
selanjutnya disingkat ASN adalah profesi bagi pegawai negeri sipil dan pegawai
pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja pada instansi pemerintah. Dalam
menjalankan tugasnya, ASN berfungsi sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik;
dan perekat dan pemersatu bangsa. Pegawai ASN berperan sebagai perencana, pelaksana, dan
pengawas penyelenggaraan tugas umum pemerintahan dan pembangunan nasional melalui
pelaksanaan kebijakan dan pelayanan publik yang profesional, bebas dari intervensi politik,
serta bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme.
Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) adalah unit pelaksana teknis Dinas
Kabupaten/Kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di
suatu wilayah kerja, (Depkes, 2011).
Kesehatan dengan perangkat keilmuannya masing-masing berinteraksi satu sama lain
Salah satu unit terpenting dari Puskesmas adalah unit farmasi. Berdasarkan Peraturan Menteri
Kesehatan RI Nomor 74 tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas,
pelayanan kefarmasian adalah suatu pelayanan langsung dan bertanggung jawab kepada
pasien yang berkaitan dengan sediaan farmasi dengan maksud mencapai hasil yang pasti
untuk meningkatkan mutu kehidupan pasien. Dalam rangka peningkatan kepuasan pasien dan
kualitas hidup pasien, maka pelayanan yang baik harus senantiasa dikembangkan.
Pengelolaan Obat adalah rangkaian kegiatan yang meliputi perencanaan, pemilihan
obat, pengadaan, distribusi, penyimpanan, penggunaan dan pengawasan. Salah satu bagian
terpenting dari pengelolaan obat adalah penyimpanan, tahap penyimpanan merupakan suatu
kegiatan menyimpan dan memelihara dengan cara menempatkan sediaan farmasi dan BMHP
yang diterima pada tempat yang dinilai aman dari pencurian serta gangguan fisik yang dapat
merusak mutu obat. Tujuan penyimpanan adalah untuk memelihara mutu sediaan farmasi,
menghindari penggunaan yang tidak bertanggung jawab, menghindari kehilangan dan
pencurian serta memudahkan pencarian dan pengawasan (kemenkes, 2019).
Penyimpanan yang salah atau tidak efisien membuat obat kadaluarsa tidak terdeteksi
sehingga dapat menyebabkan obat kadaluwarsa. Kadaluarsa obat adalah berakhirnya batas
aktif dari obat yang memungkinkan obat menjadi kurang aktif atau menjadi toksik (beracun).
1
Apabila penentuan metode pengelolaan obat mendekati kadaluarsa kurang sesuai maka
akan terjadi resiko penumpukan obat kadaluarsa dan kesalahan pemberian obat kadaluarsa
kepada pasien. Permasalahan tersebut juga terjadi di Puskesmas Waode Buri yaitu
terdapatnya obat kadaluarsa di unit pelayanan dikarenakan belum adanya optimalisasi
pengelolaan obat yang mendekati Expire Date (ED)dan penyimpanan obat yang tidak tepat
sehingga dapat menyebabkan terjadinya kesalahan dalam pelayanan kefarmasian atau
medication error.
Permasalahan-permasalahan yang muncul berkaitan dengan proses pelayanan kefarmasian
dapat mempengaruhi tingkat kepercayaan dan kepuasan pasien terhadap pelayanan yang
diberikan.Dengan demikian, rancangan aktualisasi ini perlu disusun untuk memberikan
gagasan terkait pemecahan permasahan yang tepat agar obat Expire Date yang ada di
puskesmas Waode Buri dapat terkendali sehingga mutu pelayanan dan kepuasan pasien dapat
meningkat.
1.2 Tujuan
1.2.1 TujuanUmum
Adapun tujuan umum dari Aktualisasi ini yaitu penulis diharapkan mampu
mengaktualisasikan nilai - nilai dasar ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika
Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi) dan mengetahui kedudukan dan peran
profesi ASN dalam NKRI (manajemen ASN, whole of government, pelayanan ASN).
1.2.2 TujuanKhusus
Adapun tujuan khusus dari Aktualisasi ini adalah mengoptimalkan
pengelolaan obat mendekati expire date (ed) melalui kode warna di Puskesmas Waode
Buri Kabupaten Buton Utara.
1.3 Manfaat
1.3.1 Bagi Penulis
Dengan mengaktualisasi nilai-nilai ANEKA dan peran serta kedudukan ASN,
kepribadian diri semakin terbentuk dengan baik sehingga dapat bekerja secara
professional, disiplin, jujur, memiliki etika dan kreatif yang mendorong capaian
kinerja yang lebihbaik.
2
1.3.2 Bagi Instansi Kerja
Kinerja PNS yang menjadi semakin baik akan membuat pelayanan di Unit
semakin baik, iklim kerja yang menyenangkan dalam melayani masyarakat serta
membantu pencapaian visi misi instansi sehingga citra instansi di masyarakat semakin
meningkat.
1.3.3 Bagi Masyarakat
Masyarakat mendapatkan pelayanan yang baik sebagai wujud aktualisasi nilai
dasar ANEKA dan untuk meningkatkan pelayanan farmasi melalui pengoptimalan
pengelolaan obat mendekati Expire date (ed) serta meningkatkan keamanan agar tidak
terjadi kesalahan dalam pelayanan.
1.4 Ruang Lingkup
Ruang lingkup kegiatan aktualisasi pengoptimalan pengelolaan obat mendekati
Expire Date (ED) dengan metode Kode Warna di Puskesmas Waode Buri Kabupaten
Buton Utara sebagai tempat pelaksanaan kegiatan, Standar Prosedur Operasional
sebagai dasar kegiatan dan para tenaga kesehatan sebagai petugas yang turut
membantu terlaksananya kegiatan. Rancangan kegiatan aktualisasi dan habituasi akan
dilaksanakan di Puskesmas Waode Buri Kabupaten Buton Utara pada tanggal 16 Juli
2021 sampai dengan 25Agustus 2021.
3
BAB II
GAMBARAN UMUM ORGANISASI DAN KONSEPS NILAI-NILAI DASAR
DAN KEDUDUKAN PERAN ASN DAN PENETAPAN ISU
4
Wilayah Kerja Puskesmas WaodeBuri terdiri dari 7 (tujuh) Desa yaitu Desa
E,erinere, Desa Ulunambo, Desa Wamboule, Desa WaodeBuri, Desa Lelamo, Desa
Labelete, Desa Petetea’a.
Jumlah penduduk di wilayah kerja Puskesmas Waode Buri pada tahun 2020
sebanyak 4214 jiwa yang terhimpun dalam 1.1025 KK di 7 Desa yaitu(Desa
E’erinere, Desa Ulunambo, Desa Waode Buri, Desa Wamboule, Desa Lelamo, Desa
Labelete,dan Desa Petetea’a) (Sumber: Data Raw PIS – PK Puskesmas wode buri Tahun
2020).
Gambar 2.2 Struktur organisasi Puskesmas Waode Buri Kabupaten Buton Utara
5
Sumber daya manusia kesehatan Puskesmas Waode Buri Kabupaten Buton Utaradapat
dilihat dalam tabel sebagai berikut :
Tabel 2.1 Sumber daya manusia kesehatan Puskesmas Waode Buri
Status
No Nama Jabatan
PNS PTT Honorer Sukarela Jumlah
1 Dokter umum 1 0 0 0 1
2 Dokter gigi 1 0 0 0 1
3 Apoteker 0 0 0 0 0
4 Asisten Apoteker 0 0 2 0 2
5 Perawat 9 0 9 0 18
6 Perawat Gigi 1 0 1 0 2
7 Bidan 8 0 9 0 17
8 Sanitarian 1 0 2 0 3
Pranata
9 Laboratorium 0 0 1 0 1
Kesehatan
10 Nutrisionis 2 0 4 0 6
11 Penyuluh Kesehatan 1 0 2 0 3
Epidemiologi
12 0 0 0 0 0
Kesehatan
13 Perekam Medis 0 0 1 0 1
14 Fisioterapis 0 0 0 0 0
PengadministraianU
16 0 0 5 0 5
mun
17 Pekarya 1 0 0 0 1
18 Security 0 0 1 0 1
19 Cleaning Service 0 0 2 0 2
JUMLAH 25 0 39 0 64
Sumber:Bagian Kepegawaian Puskesmas WaodeBuri tahun2020
6
3. Mendorong kemandirian masyarakat untuk berprilaku sehat dan hidup
dalam lingkungan yang sehat dalam upaya kesehatan secara komprehensif.
2.1.4Tupoksi Organisasi
Tugas pokok dan fungsi apoteker Ahli pertama adalah sebagai berikut :
a. Membuat kerangka acuan dalam rangka penyiapan rencana kegiatan
kefarmasian.
b. Mengklasifikasi perbekalan farmasi dalam rangka pemilihan perbekalan
farmasi.
c. Inventarisasi pemasok perbekalan farmasi adalam rangka pemilihan
perbekalan farmasi.
d. Mengolah data dalam rangka perencanaan perbekalan farmasi
e. Mengawasi kegiatan dalam rangka sterilisasi sentral
f. Merekapitulasi daftar usulan perbekalan farmasi dalam rangka penghapusan
perbekalan farmasi
g. Meracik obat resep individual dalam rangka dispensing
h. Visite ke ruang rawat
i. Pelayanan Informasi Obat (PIO)
j. Konseling obat
k. Konsultasi dengan dokter, perawat dan tenaga kesehatan lainnya
l. Mendokumentasikan dalam rangka penggunaan pemantauan obat
m. Pelayanan jarak jauh (remote Service)
n. Swamedikasi
Ada lima (5) nilai dasar profesi PNS, yaitu akuntabilitas, nasionalisme, etika
publik, komitmen mutu, dan antikorupsi. Nilai dasar ASN merupakan modal awal
seorang ASN dalam menjalankan tugasnya. Sebelum mengimplementasikan nilai dasar
PNS, ada satu tahap yang dilalui yaitu tahap internalisasi yitu proses pemahaman atas
nilai yang terkandung dari masing-masing poin ANEKA yaitu:
A. Akuntabilitas
Merupakan kesadarannya bertanggungjawab dan kemauanuntukbertanggungjawab.
PNS memilikitugaspokokfungsi yang wajibuntukdijalankan. Setiap PNS
7
harusbertanggungjawabatasapa yang telahdilaksanakan. Ada 9 aspekakuntabilitasantara
lain:
1. Kepimpinan
2. Transparansi;
3. Integritas;
4. Tanggungjawab;
5. Keadilan;
6. Kepercayaan;
7. Keseimbangan;
8. Kejelasan; dan
9. Konsistensi.
B. Nasionalisme
Nasionalisme yaitu sikap menjunjung tinggi nilai – nilai pancasila. Setiap sila dalam
Pancasila mengandung nilai – nilai kemuliaan. Sila pertama, Ketuhanan yang Maha Esa.
Kedua, Kemanusiaan yang adil dan beradab. Ketiga, Persatuan Indonesia. Keempat,
Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan
perwakilan. Kelima, Keadilan social bagi seluruh rakyat Indonesia. Lima sila ini
merupakan pondasi dan pandangan hidup bangsa Indonesia.
Indikator-indikator yang terdapat dalam nilai nasionalisme yang harus dimiliki
Aparatur Sipil Negara antara lain sebagai berikut:
1) Berwawasan kebangsaan yang kuat ;
2) Memahamipluralitas;
3) Berorientasi kepublikan yang kuat; dan
4) Mementingkan kepentingan nasional di atas segalanya.
C. Etika Publik
Etika publik yaitu pemberian pelayanan kepada masyarakat.Seorang PNS harus
mampu member pelayanan yang ramah selama menjalankan tugasnya. Dalam kondisi
apapun, PNS tidak boleh terlihat sombong, angkuh, galak, apalagi tidak sopan. Aspek
etika public antara lain:
1) Jujur;
2) Integritas;
8
3) Disiplin;
4) Sopan;
5) Transparan;
6) Kerjasama;
7) Empati;
8) Respek; dan
9) Keluwesan.
D. Komitmen Mutu
Komitemen mutu yaitu sikap menjaga efektivitas dan efisiensi mutu. Ada empat
komponen utama komitmen mutu yang harus diperhatikan, yaitu:
1) Efektif
Efektif adalah berhasil guna, dapat mencapai hasil sesuai dengan target. Sedangkan
efektivitas menunjukan tingkat ketercapaian target yang telah direncanakan, baik
yang menyangkut jumlah maupun mutu hasil kerja. Efektifitas organisasi
tidakhanya diukur dari kuantitas dan mutu hasil kerja, melainkan kepuasan dan
terpenuhinya kebutuhan pelanggan.
2) Efisien
Efisien adalah berdayaguna, dapat menjalankan tugas dan mencapai hasil tanpa
menimbulkan keborosan. Sedangkan efisiensi merupakan tingkat ketepatan
realisasi penggunaan sumberdaya dan bagaimana pekerjaan dilakukan sehingga
dapat diketahui ada tidaknya penggunaan sumberdaya yang berlebihan,
penyalahgunaan lokasi, penyimpangan prosedur dan mekanisme yang tidak sesuai
dengan alur.
3) Inovasi
Inovasi Pelayanan Publik merupakan hasil pemikiran baru yang konstruktif,
sehingga akan memotivasi setiap individu untuk membangun karakter sebagai
aparatur yang diwujudkan dalam bentuk profesionalis melayanan publik yang
berbeda dari sebelumnya, bukan sekedar menjalankan atau menggugurkan tugas
rutin.
4) Mutu
Mutu merupakan suatu kondisi dinamis berkaitan dengan produk, jasa, manusia,
proses dan lingkungan yang sesuai atau bahkan melebihi harapan konsumen. Mutu
9
mencerminkan nilai keunggulan produk/jasa yang diberikan kepada pelanggan
sesuai dengan kebutuhan dan keinginannya, bahkan melampaui harapan.
E. Anti Korupsi
Kata korupsi berasal dari bahasa latin yaitu Corruption yang artinya kerusakan,
kebobrokan dan kebusukan. Korupsi dikatakan sebagai kejahatan yang luar biasa karena
dampaknya yang luarbiasa yaitu mampu merusak tatanan kehidupan dalam ranah pribadi,
keluarga, masyarakat maupun ranah kehidupan yang lebih luas lagi. Komisi
Pemberantasan Korupsi (KPK) bersama dengan pakar telah melakukan identifikasi nilai –
nilai dasar anti korupsi. Ada 9 nilai – nilai anti korupsi yang harus diperhatikan, yaitu :
1) Jujur
a) Tidak melakukan perbuatan curang pada saat melakukan pengadaan
b) Tidak melakukan perbuatan curang pada saat pengawasan proyek
c) Tidak melakukan perbuatan curang pada saat melakukan inventarisasi asset milik
negara
2) Peduli
a) Tidak membiarkan orang lain merusak atau menghilangkan barang inventaris
dan kekayaan instansi
b) Bersedia member keterangan atas kasus penyalahgunaan wewenang dan
kerugian negara yang sedang dilakukan penanganan berwajib
3) Mandiri
a) Tidak memberikan hadiah atau imbalan berupa apapun pada petugas/pejabat
yang telah melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya
b) Tidak tergantung dengan orang lain dalam melaksanakan tugas pokoknya
4) Disiplin
a) Tidak melakukan tindakan melawan hukum
b) Taat menjalankan tugas yang diberikan oleh atasan sesuai dengan peraturan yang
berlaku
5) Tanggung Jawab
a) Tidak menyalahgunakan wewenang untuk menguntungkan dirisendiri/orang lain
dan korporasi dan dapat merugikan keuangan Negara
b) Tidak menerima imbalan apapun atas pelaksanaan pekerjaan yang menjadi tugas
dan tanggung jawabnya
1
6) KerjaKeras
a) Bekerja dengan hasil terbaik dan tidak meminta imbalan apapun atas
pelaksanaan pekerjaan yang menjadi tugas dan tanggung jawabnya
b) Memiliki kemampuan dan kemauan bekerja sesuai aturan
c) Memiliki ketekunan dalam bekerja untuk mendapatkan hasil terbaik
7) Sederhana
a) Efisien dalam menggunakan sumber daya untuk mendapatkan hasil terbaik
b) Mensyukuri apapun hasil yang dicapainya setelah melakukan upaya maksimal
c) Memiliki gaya hidup sederhana yang akan mempengaruhi pelaksanaan tugas
pokoknya
d) Menggunakan dan memelihara aset negara
8) Berani
a) Berani menolak perintah yang berlawanan dengan hukum yang dapat
merugikan Negara
b) Berani memberikan informasi sesuai dengan fakta
9) Adil
a) Memberikan layanan sesuai dengan aturan yang berlaku secara konsisten
pada semua orang
b) Memberikan sesuai dengan apa yang menjadi haknya
c) Tidak melakukan penyuapan untuk melancarkan urusannya
1
c. Responsif
Wajib mendengar dan memenuhi tuntutan kebutuhan warga negaranya
d. Tidak Diskriminatif
Tidak boleh dibedakan antara satu warga Negara dengan warga Negara yang lain
atas dasar perbedaan identitas warga negara
e. Mudah dan Murah
Memenuhi berbagai persyaratan dan membayar untuk memperoleh layanan yang
mereka butuhkan dan masuk akal dan mudah untuk dipenuhi
f. Efektif dan Efisien
Mampu mewujudkan tujuan-tujuan yang hendak dicapainya dan cara
mewujudkan tujuan tersebut dilakukan dengan prosedur yang sederhana.
g. Aksesibel
Dapat dijangkau oleh warga Negara yang membutuhkan dalam artifisik (dekat,
terjangkau dengan kendaraan publik, mudah dilihat, gampang ditemukan) dan
dapat dijangkau dalam arti non fisik yang terkait dengan biaya yang harus
dipenuhi masyarakat.
h. Akuntabel
Harus dapat dipertanggungjawabkan secara terbuka kepada masyarakat.
i. Berkeadilan
2) Whole of Government
WoG adalah sebuah pendekatan penyelenggaraan pemerintahan yang
menyatukan upaya-upaya kolaboratif pemerintahan dari keseluruhan sector dalam
ruang lingkup koordinasi yang lebih luas guna mencapai tujuan-tujuan pembangunan
kebijakan, manajemen program dan pelayanan publik.
WoG (Whole of Government) didefinisikan sebagai suatu “model pendekatan
integrative fungsional satu atap” yang digunakan untuk mengatasi wicked problems
yang sulit dipecahkan dan diatasi karena berbagai karakteristik atau keadaan yang
melekat antara lain: tidak jelas sebabnya, multi dimensi, menyangkut perubahan
perilaku.
Salah satu bentuk penerapan WoG pada pelayanan publik adalah e-
Government. E-Government adalah tata kelola pemerintahan (governance) yang
diselenggarakan secara terintegrasi dan interaktif berbasis teknologi IT, agar
1
hubungan-hubungan antara pemerintah, pelaku bisnis dan masyarakat dapat
berlangsung lebih efisien, efektif, produktif dan responsif.
Hasil atau manfaat yang diperoleh melalui E-Government antara lain adalah:
a. Terselenggaranya tata kelola pemerintahan yang baik(good governance),
efisien dan efektif;
b. Hemat anggaran dan tepat waktu;
c. Transparan sehingga peluang terjadinya kecurangan (fraud), suap dan korupsi
akan banyak berkurang;
d. Tingkat akurasi (ketepatan) dan kualitas pelayanan meningkat dan tingkat
kesalahan berkurang;
e. Kemudahan akses dan kenyamanan dan pelayanan meningkat sehingga kepuasan
publik juga meningkat.
3) ManajemenASN
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan pegawai
ASN yang professional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi
politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi dan nepotisme. Manajemen ASN lebih
menekankan kepada pengaturan profesi pegawai sehingga diharapkan agar selalu
tersedia sumber daya aparatur sipil negara yang unggul selaras dengan
perkembangan zaman.
Pegawai ASN berkedudukan sebagai aparatur Negara yang menjelaskan
kebijakan yang ditetapkan oleh pimpinan instansi pemerintah serta harus bebas
dari pengaruh dan intervensi semua golongan dan partai politik. Berdasarkan
jenisnya, pegawai ASN terdiri atas: Pegawai Negeri Sipil (PNS); dan Pegawai
Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).
ASN sebagai profesi berlandaskan pada kodeetik dan kode perilaku yang
bertujuan untuk menjaga martabat dan kehormatan ASN. Manajemen ASN
meliputi : Penyusunan dan Penetapan Kebutuhan, Pengadaan, Pangkat dan
Jabatan,Pengembangan Karier, Pola Karier, Promosi, Mutasi,Penilaian, Kinerja
Penggajian dan Tunjangan, Penghargaan, Disiplin, Pemberhentian, Jaminan
Pensiun dan Jaminan Hari Tua dan Perlindungan.
1
2.4 Penetapan Isu dan Dampaknya
Sebelum penetapan judul rancangan aktualisasi terlebih dahulu dilakukan
identifikasi dan penetapan isu berdasarkan observasi penulis selama bertugas di
Puskesmas Waode Buri Kabupaten Buton Utara. Setelah menemukan isu-isu, tahap
selanjutnya adalah mengidentifikasi isu tersebut terkait kondisi saat ini dan kondisi
yang diharapkan penulis. Dari hasil identifikasi isu tersebut akan menghasilkan isu
yang layak dan dijadikan rancangan aktualisasi.
Identifikasi isu berdasarkan tugas dan fungsi yang bermasalah dapat dilihat pada
Tabel
Tabel 2.2 IdentifikasiIsuBerdasarkanTugas dan Fungsi
Tugas/Fungsi Keadaan Keadaan Rumusan Isu
No.
Bermasalah Sekarang Diinginkan
1. Memberi informasi Masih Menyediakan Pengadaan
obat kurangnya media media
media Informatifuntuk informatif
pemberian pemberian yang belum
informasi obat informasi seputar ada
kepada pasien obat pasien
Pengelolaan obat Belum Optimalnya Metode
2. dipuskesmas optimalnya pengelolaan obat pengelolaan
pengelolaan mendekati obat
obat mendekati Expire Date (ED) mendekati
Expire date Expire Date
(ED) (ED) belum
ada
3. Melakukan Belum
konseling optimalnya Optimalnya Ruangan
pengobatan pelaksanaan Pelaksanaan Khusus untuk
terhadap pasien pelayanan Pelayanan konseling
konseling obat Konseling Obat belum ada
1. AlasanPenetapanIsu
Penetapanisumenggunakanmetode APKL. Aktual: seberapa jauh isu
tersebut terdistribusi dan diketahui oleh masyarakat, semakin aktual semakin
besar nilainya. Problematik: apakah isu tersebut benar-benar kompleks, semakin
kompleks semakin tinggi skornya. Kekhalayakan: apakah isu tersebut mendapat
1
perhatian dan mempengaruhi masyarakat umum (khalayak, semakin menyebar
semakin tinggi skornya. Layak: apakah isu tersebut cukup menarik dan
berpengaruh luas terhadap berbagai aktivitas, semakin layak semakin besar
skornya.
BerikutAnalisis APKL dalampenetapanisuaktualisasi, yaitu :
a. Masih kurangnya media pemberian informasi kepada pasien.
b. Belum optimalnya pengelolaan obat mendekati Expire Date (ED)
c. Belum optimalnya pelaksanaan pelayanan konseling obat.
Analisis APKL dengan menetapkan rentang penilaian (1-5) dari mulai
sangat APKL atau tidak sangat APKL.
Tabel 2.3. Analisis isu berdasarkan APKL
Kriteria Skor
No. Isu teridentifikasi Total Ranking
A P K L
1. Masih kurangnya
media pemberian
4 3 4 3 14 II
informasi kepada
pasien
2. Belum optimalnya
pengelolaan obat
5 4 5 5 19 I
mendekati expire
date (ed)
3. Belum optimalnya
pelaksanaan
4 3 3 3 13 III
pelayanan
konseling obat
Berdasarkananalisis APKL, makadiperolehmasalahdengannilai paling
tinggiyaitu “belum optimalnya pengelolaan obat mendekati expire date (ed)”
sebagaimasalah yang paling aktual, dan mempengaruhi khalayak, karena apabila
penentuan metode pengelolaan obat mendekati ED kurang sesuai maka akan terjadi
resiko penumpukan obat ED dan kesalahan pemberian obat ED kepada pasien.
Alasan penetapan isu yaitu obat-obat memiliki tanggal kadaluarsa yang
berbeda-beda sehingga dalam pengelolaan obat keluar memerlukan ketelitian.
Dengan penandaan kode warna pada obat mendekati ED dapat memberikan
peringatan pada petugas farmasi dalam pengambilan obat tersebut sehingga tidak
1
terjadi kesalahan pada saat pemberian obat serta penumpukkan obat ED
terminimalisir.
2. Keterkaitan isu
Isu yang diangkat dalam rencana aktualisasi ini di hubungkan dengan
nilai dasar seperti Manajemen ASN, whole of Government, dan pelayanan publik.
Isu “Optimalisasi pengelolaan Obat mendekati Expired Date (ED) Melalui Kode
Warna Di Puskesmas Waode Buri Kabupaten Buton Utara” ini sangat berkaitan
dengan Manajemen ASN karena akan membutuhkan kerjasama antar petugas
kesehatan yang ada di Puskesmas Waode Buri dalam pengambilan dan pemberian
obat hingga ke tangan pasien. Dari segi Pelayanan Publik, permasalahan ini juga
berkaitan karena berorientasi kepada masyarakat dalam hal ini pasien atau
keluarga pasien.
3. Dampakisu
Dampak yang mungkin terjadi apabila isu “Optimalisasi Pengelolaan
Obat Mendekati Expire Date (Ed) Melalui Kode Warna Di Puskesmas Waode
Buri Kabupaten Buton Utara” ini tidak dituntaskan melalui solusi pemecahan isu,
antara lain :
a. Terjadi kesalahan dalam pemberian obat
b. Penumpukkan obat expire date
c. Menurunnyaefisiensi dan efektifitasdaripelayananfarmasi di Puskesmas Waode
Buri
1
BAB III
RANCANGAN AKTUALISASI
1
kegiatan yang telah disusun terjangkau oleh
(tidak memaksakan masyarakat secara efesien
kehendak) dan efektif,
Etika Publik :Dalam
menyiapkan bahan, saya cermat
dalam memilih bahan akan
dikonsultasikan.
Komitmen Mutu : saya akan
menyiapkan materi sebelum
melakukan konsultasi kepada
Kepala Puskesmas sehingga
pertemuan bisa berjalan dengan
efektif
Antikorupsi :saya akan
menyiapkan kegiatan sesuai
dengan permasalahan dan
kendala yang sebenarnya terjadi
(Jujur).
Melakukan Terlaksananya Akuntabilitas : Dalam
konsultasi rencana konsultasi dengan berkonsultasi dengan
kegiatan yang kepala puskesmas pimpinan,saya menyampaikan
akan
maksud dan tujuan dengan
diaktualisasikan
kepada Kepala jelas
Puskesmas Nasionalisme:Menyampaikan
dengan menggunakan bahasa
Indonesia
EtikaPublik: Sopan santun
saat bertemu dengan mentor,
1
saya mengucapkan salam dan
mengetuk pintu sebelum masuk
di ruangan
Komitmenmutu: saya
mencatat masukan dari kepala
puskesmas agar konsultasi
berjalan dengan efisien
Antikorupsi:saya datang tepat
waktu dapat mencerminkan nilai
disiplin waktu
Memohon izin Terbitnya Izin dari Akuntabilitas : Dalam
untuk atasan memohon izin dengan
melaksanakan pimpinan,saya menyampaikan
kegiatan rancangan maksud dan tujuan dengan
aktualisasi jelas
Nasionalisme:Menyampaikan
dengan menggunakan bahasa
Indonesia
EtikaPublik: Sopan
santunsaat bertemu dengan
mentor,mengucapkan salam dan
mengetuk pintu sebelum masuk
di ruangan
Komitmenmutu: Dengan
adanya persetujuan merupakan
bagian untuk menjaga mutu
kegiatan
Antikorupsi:Datang tepat
1
waktu dapat mencerminkan nilai
disiplin waktu
ANALISISDAMPAK
Kendala yang mungkin terjadi :Adanya tahap kegiatan yang kurang disetujui pimpinan
Strategi Menghadapi Kendala :Menjelaskan dengan bahasa yang sopan kepada pimpinan tentang rencana kegiatan yang akan dilakukan
padasaat melakukan habituasi
2
jadikan referensi
Komitmen mutu :
Mengambil referensi
berdasarkan kegiatan yang
akan dilakukan dalam
penyusunan SOP, agar lebih
efektif
Anti korupsi :Dalam mencari
SOP, saya melakukannya secara
mandiri
Penyusunan Tersusunnya Akuntabilitas:Saya menyusun
kerangka rancangan SOP SOP dengan tekun sebagai
rancangan SOP yang telah dibuat wujud tanggung jawab
terhadap tugas
Nasionalisme: Dalam
menyusun SOP, saya
menggunakan bahasa
Indonesia
EtikaPublik: Dalam
merancang SOP, saya
merancang sesuai dengan
aturan penulisan yang ada di
puskesmas
Komitmen mutu: Saya
menuangkan ide Kreatif
dan Inovasi dari referensi
yang didapatkan dalam
menyusun SOP agar kualitas
SOP bermutu
Anti korupsi: Saya
2
menyelesaikan SOP tepat
waktu,sesuai dengan jadwal
yang telah disepakati,
menunjukkan sikap disiplin
Mengusulkan SOP Terlaksananya Akuntabilitas : Dalam
yang telah dibuat pengusulan SOP pengusulan SOP kepada kepala
kepada kepala yang telah
Puskesmas dibuat kepada puskesmas, saya menyerahkan
kepala SOP yang telah dibuat sebagai
Puskesmas bentuk fisik pertanggung
jawaban
Nasionalisme : Saya
menyerahkan hasil SOP yang
telah dibuat dengan
percayadiri karena tertuang
dari referensi terpercaya dan
disusun secara sistematis
EtikaPublik: Sopan santun
saat bertemu dengan
mentor,mengucapkan salam dan
mengetuk pintu sebelum masuk
di ruangan
Komitmen mutu: Saya
memberikan waktu kepada
kepala puskesmas untuk
meninjau kembali SOP untuk
diberikan saran perbaikan agar
SOP bisa lebih bermutu
Anti korupsi : Saya
2
menyelesaikan dan
menyerahkan SOP yang telah
dibuat sesuai dengan jadwal
yang telah disepakati,
menunjukkan sikap disiplin
ANALISIS DAMPAK
Kendala yang mungkinterjadi :Adanya beberapa sejawat dalam unit kerja yang kurang merespon rencana kegiatan pembuatan SOP
Strategi Menghadapi Kendala :Pemberian atas manfaat yang akan diperoleh dari terbentuknya SOP dan jika disahkan maka akan menjadi
sumber acuan pengelolaan obat mendekati kadaluarsa
2
(Efisien)
Antikorupsi : kerjasama dengan
tenaga kesehatan lain dalam
melaksanakan rancangan
kegiatan(Kerja Keras)
ANALISIS DAMPAK
Kendala yang mungkin terjadi :terdapat beberapa sejawat dalam unit kerjasulit menerapkan SOP yang dibuat
Strategi Menghadapi Kendala :Menjelaskan lebih detail penerapan SOP
2
Mencatat Terbentuknya Akuntabilitas mencatatobat
kadaluarsa obat catatan dalam yang akan kadaluarsa dengan
yang berisi nama buku pengingat penuh tanggung jawab.
obat, no batch, NasionalismeKerja keras
dan soft file
jumlah, tanggal ED dalam melakukan melakukan
dalam buku dan komputer pencatatan dalam buku dan
komputer (warna computer obat yang akan ED
merah untuk obat dalam waktu 1 tahun.
yang ED 3 bulan Etika Publik Melaksanakan
berjalan, warna pencatatan obat yang mendekati
kuning untuk ED 6 ED dengan teliti dan cermat.
bulan berjalan dan Komitmen Mutu (Bertanggung
warna hijau untuk jawab, efektif dan efisien)
ED 1 tahun Anti korupsi
berjalan). Pencatatan daftar obat yang
mendekati ED ini akan saya
lakukan secara mandiri
Membuat mind Tersedianya Akuntabilitas Pembuatan Mind
maping monitoring Maping dengan penuh
pengendalian obat lewat mind tanggung Jawab
mendekati ED obat Nasionalisme Kerja keras
maping.
di ruang farmasi . dalam pengendalian obat
mendekati EDlewat mind
maping
Etika Publikmembuat mind
maping obat mendekati
EDdengan cermat.
Komitmen Mutumelaksanakan
kegiatan secara(Efektif)
Anti korupsi
melaksanakan kegiatan secara
tertib dan disiplin (Disiplin)
2
ANALISIS DAMPAK
Kendala yang mungkinterjadi :Susah dalam pembagian waktu karena harus pelayanan resep.
Strategi Menghadapi Kendala :Dilakukan setelah pelayanan resep selesai.
2
yang ED 3 bulan dalam 1 tahun).
berjalan, warna NasionalismeKerja keras
kuning untuk ED dalam memberi tanda pada obat
6 bulan berjalan yang akan ED dan rapih dalam
menyusun obat)
dan warna merah
Etika publik: kerjasama dengan
untuk ED 1 tahun
tenaga farmasi dalam
berjalan.
pelaksanaan kegiatan dengan
memperhatikan etika (saling
menghargai dan cermat)
Komitmen mutu(Kegiatan
dilakukan secara efektif)
Anti korupsi(melaksanakan
kegiatan secara tertib dan
Disiplin)
Menyusun obat Tersedianya foto Akuntabilitas : melaksanakan
dengan FEFO (fist penyimpanan obat kegiatan dengan tanggung
expired fist out) jawab (tanggung jawab)
Nasionalisme : melakukan
kegiatan dengan memperhatikan
kerapihan dan keindahan (Kerja
Keras)
Etika publik : : kerjasama
dengan tenaga farmasi dalam
pelaksanaan kegiatan dengan
memperhatikan etika (saling
menghargai)
Komitmen Mutu : (menyusun
obat dengan FEFO artinya
Efektif dan Efisien dengan
2
mengeluarkan obat yang ED
lebih dulu)
Antikorupsi : melaksanakan
kegiatan secara tertib dan
disiplin (Disiplin)
ANALISIS DAMPAK
Kendala yang mungkinterjadi :Susah dalam pembagian waktu karena harus pelayanan resep.
Strategi Menghadapi Kendala :Dilakukan setelah pelayanan resep selesai.
6 Evaluasi dan Menyusun Terbentuknya Akuntabilitas : Dalam Kegiatan ini Penguatan nilai-
Pelaporan rancangan data rancangan menyusun rancangan evaluasi, berkontribusi terhadap nilai organisasi
yang akan saya mencatat hal- halyang akan Misi Puskesmas kegiatan ini yaitu
dievaluasi dievaluasikan sebagai bentuk Waode Buri yaitu : akuntabel,
tanggung jawab Mewujudkan professional,
Nasionalisme :Membuat evaluasi pelayanan kesehatan inovatif dan
untuk kepentingan bersama yang bermutu, amanah
dalam meningkatkan mutu professional, merata
pelayanan dan terjangkau oleh
Etika Publik : Dalam masyarakat secara
menyusun rancangan, saya efesien dan efektif,
bekerja dengan cermat agar serta Visi
daftar yang dibuat dapat “Tercapainya
diketahui hal-hal yang harus Pelayanan Puskesmas
2
dievaluasikan yang Bermutu,
Komitmen mutu : Saya Profesional, dan
menyusun rancangan agar Mandiri menuju
kegiatan yang saya buat dapat Masyarakat Kulisusu
berjalan dengan efisien Utara yang Maju dan
Anti korupsi : Dalam Sejahtera”.
menyusun rancangan, saya
membuat dengan secara mandiri
Mengumpulkan Terkumpulnya Akuntabilitas : Saya
Data kegiatan data evaluasi mengumpulkan data evaluasi
untuk dievaluasi sesuai dengan rancangan sebagai
bentuk konsistensi saya
Nasionalisme : Melakukan
kegiatan untuk kepentingan
bersama
Etika Publik : Melakukan
kegiatan dengan cermat agar
tidak terjadi kekeliruan saat
mengumpulkan
Komitmen mutu :
Saya mengumpulkan data
evaluasi untuk mengetahui hasil
dari kegiatan agar dapat
meningkatkanmutu
Antikorupsi:Melaksanakan
kegiatanini dengan Kepedulian
2
Mengolah dan Tersedia Akuntabilitas : Dalam
mencetak laporan Laporan hasil proses mengolah data, saya
hasil kegiatan kegiatan lakukan dengan penuh tanggung
aktualisasi jawab
Nasionalisme : Melakukan
kegiatan untuk kepentingan
bersama
Etika Publik : Melakukan
kegiatan dengan cermat agar
tidak terjadi kekeliruan saat
mengumpulkan
Komitmenmutu:Saya mengolah
data hasil kegiatan untuk
mengetahui hasil dari kegiatan
untuk meningkatkan mutu
Anti Korupsi (memaparkan hasil
evaluasi dengan jujur)
ANALISIS DAMPAK
Kendala yang mungkin terjadi :kurang lengkapnya data untuk mengevaluasi kegiatan
Strategi menghadapi kendala :semua kegiatan yang akan dilaksanakan harus didokumentasikan
3
Tabel 3.2 Rancangan Jadwal Kegiatan
Hari Kerja
Juli
N Agustus
Nama Kegiatan
o
1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2
1 2 3 4 5 6 7 8 9
6 7 8 9 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4
1 Melakukan
konsultasi
pelaksanaan
kegiatankepada
pimpinan
2 Membuat SOP
Pengelolaan Obat
Kadaluarsa
3. Sosialisasi
dengan tenaga
farmasi di apotek
Puskesmas
Waode Buri
4 Pembuatan daftar
obat mendekati
ED (Expire
Date)dalam buku
pengingat, soft
file dan mind
maping.
5 Penandaan obat
yang mendekati
EDmelalui kode
warna
6 Evaluasi dan
Pelaporan
3
3.3.Estimasi Anggaran
Tabel 3.3 Perkiraan Estimasi anggaran
Kuantitas
No. Kegiatan Jumlah Satuan Harga satuan Jumlah
3
BAB IV
PELAKSANAAN AKTUALISASI
4.1 Gambaran Umum Kegiatan Aktualisasi
Kegiatan habituasi yang penulis lakukan di Puskesmas Waode Buri Kabupaten Buton
Utara sebagai upaya optimalisasi pengelolaan obat mendekati Expire Date (ED) melalui
kode warna. Pelaksanaan kegiatan aktualisasi dilaksanakan pada bulan Juli 2021 hingga
Agustus 2021. Seluruh kegitan aktualisasi yang terdapat pada rancangan aktualisasi
terlaksana dengan baik.
Terdapat 6 macam kegiatan yang mengacu pada nilai dasar Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi (ANEKA), penulis kemudian
melaksanakan kegiatan-kegiatan tersebut di Puskesmas Waode Buri Kabupaten Buton
Utara, kegiatan tersebut antara lain sebagai berikut :
1. Melakukankonsultasi pelaksanaan kegiatan kepada pimpinan
2. Membuat SOP Pengelolaan Obat mendekati expire date (ed)
3. Sosialisasi dengan tenaga farmasi di apotek Puskesmas Waode Buri
4. Pembuatan daftar obat mendekati ED (Expire Date) dalam buku pengingat, soft file dan
mind maping.
5. Penandaan obat yang mendekati ED melalui kode warna
6. Evaluasi dan Pelaporan
3
5 Nilai Dasar Aneka 1) Menyiapkan bahan konsultasi yang akan disampaikan
kepada Kepala Puskesmas
Akuntabilitas:Nilai akuntabilitas yang terkandung
ialah tanggung jawab, Penyiapan bahan
konsultasi,saya telah melakukan secara
bertanggungjawab sebagai bentuk penghargaan
kepada kepada puskesmas.
Nasionalisme:Nilai nasionalisme yang terkandung
ialah bahasa Indonesia, Penyampaian bahan
konsultasi bahan konsultasi,saya sudah
menggunakan bahasa Indonesia.
EtikaPublik: Nilai etika public yang terkandung
ialah cermat, dalam menyiapkan bahan yang akan
dikonsultasikan, saya telah membuat dengan cermat.
Komitmen mutu : Nilai komitmen mutu yang
terkandung ialah efektif, bahwa sebelum melakukan
konsultasi kepada Kepala Puskesmas, saya
menyiapkan materi sehingga pertemuan bisa
berjalan dengan efektif.
Anti korupsi : Nilai Anti korupsi yang terkandung
ialah mandiri, saya sudah mencetak bahan yang akan
dikonsultasikan sebagai bentuk kerja mandiri.
3
Komitmen mutu: Nilai komitmen mutu yang
terkandung ialah efisien, konsultasi kepada Kepala
Puskesmas,saya mencatat masukan dari kepala
puskesmas dan konsultasi berjalan dengan efisien.
Antikorupsi:Nilai Anti korupsi yang terkandung
ialah disiplin, saya datang tepat waktu saat
melakukan konsultasi dengan kepala puskesmas
3) Memohon izin untuk melaksanakan kegiatan rancangan
aktualisasi
Akuntabilitas:Nilai akuntabilitas yang terkandung
ialah kejelasan, saat memohon izin untuk
melaksanakan kegiatan rancangan aktualisasi, saya
menyampaikan maksud dan tujuan kegiatan ini
dengan jelas.
Nasionalisme: Nilai nasionalisme yang terkandung
ialah bahasa Indonesia, saya menggunakan bahasa
Indonesia yang baik dan benar saat memohon izin
untuk melakukan kegiatan
EtikaPublik :Nilai etika public yang terkandung
ialah sopan santun, saya bersikap sopan santun saat
bertemu dengan mentor, mengucapkan salam dan
mengetuk pintu sebelum masuk di ruangan.
Komitmen mutu:Nilai komitmen mutu yang
terkandung ialah mutu,sudah mendapatkan
persetujuan dari kepala puskesmas dan menjaga
mutu kegiatan
6 Uraian Kegiatan yang Melakukan konsultasi merupakan kegiatan awal dari
Memuat Nilai Dasar seluruh kegiatan aktualisasi. Selaku atasan,kepala
puskesmas wajib mengetahui kegiatan-kegiatan yang akan
dilaksanakan di Puskesmas yang bertujuan untuk membina
kerja sama bawahan.Kegiatan melakukan konsultasi dan
meminta izin pimpinan/mentor mengandung nilai
Manajemen ASN. Kegiatan konsultasi dan meminta izin
pimpinan mengandung asas professional dan akuntabilitas
yakni segala bentuk kegiatan dalam organisasi wajib
terlebih dahulu dikonsultasikan dan mendapat izin dari
pimpinan, demi menghindari benturan kepentingan pribadi
dan memastikan kegiatan tersebut akuntabel dan bermanfaat
untuk organisasi.
7 Output/Hasil 1) Jadwal dan tahapan agenda yang jelas terkait rencana
kegiatan (Bahan Konsultasi)
2) Terlaksananya Konsultasi dengan Kepala Puskesmas
(Mentor) mengenai Agenda Kegiatan (Foto Konsultasi
dengan Kepala puskesmas (mentor))
3
3) Terbitnya Izin dari Kepala Puskesmas untuk
melakukan kegiatan (Surat Persetujuan Melakukan
Kegiatan)
8 Pencapaian visi, misi dan Kegiatan ini berkontribusi terhadap Visi Misi Puskesmas
Penguatan nilai Waode Buri yaitu : Visi “Tercapainya Pelayanan
Puskesmas yang Bermutu, Profesional, dan Mandiri
organisasi
menuju Masyarakat Kulisusu Utara yang Maju dan
Sejahtera”. serta Misi Mewujudkan pelayanan kesehatan
yang bermutu, professional, merata dan terjangkau oleh
masyarakat secara efesien dan efektif,
3
Kegiatan II
No. Uraian Capaian Aktualisasi
1. Nama Kegiatan Membuat SOP Pengelolaan Obat Mendekati Expire Date
(ED)
2 Tingkat Capaian Terlaksana
3 Waktu Pelaksanaan 28 – 30 Juli 2021
4 Tahapan Kegiatan Mengumpulkan data referensi dalam pembuatan SOP
Penyusunan kerangka rancangan SOP
Mengusulkan SOP yang telah dibuat kepada kepala
Puskesmas
5 Nilai Dasar Aneka 1) Mengumpulkan data referensi dalam pembuatan SOP
3
3) Mengusulkan SOP yang telah dibuat kepada kepala
Puskesmas
Akuntabilitas : Dalam pengusulan SOP
kepada kepala puskesmas, saya menyerahkan
SOP yang telah dibuat sebagai bentuk fisik
pertanggungjawaban
Nasionalisme : Saya menyerahkan hasil SOP
yang telah dibuat dengan percaya diri karena
tertuang dari referensi terpercaya dan disusun secara
sistematis
Etika Publik : Sopan santun saat bertemu dengan
Kepala Puskesmas, mengucapkan salam dan
mengetuk pintu sebelum masuk di ruangan
Komitmen mutu : Saya memberikan waktu kepada
kepala puskesmas untuk meninjau kembali SOP
untuk diberikan saran perbaikan agar SOP bisa lebih
bermutu
Anti korupsi : Saya menyelesaikan dan
menyerahkan SOP yang telah dibuat sesuai
dengan jadwal yang telah disepakati, menunjukkan
sikap disiplin
6 Uraian Kegiatan yang Membuat SOP Pengelolaan Obat mendekati Expire Date
Memuat Nilai Dasar (ED) merupakan kegiatan kedua dari seluruh kegiatan
aktualisasi. Setiap kegiatan yang dilakukan di puskesmas
harus memiliki SOP agar kegiatan memiliki standar yang
jelas dan sebagai acuan untuk melakukan kegiatan tersebut.
Kepala Puskesmas wajib menyetujui SOP yang telah
dibuat agar SOP yang dibuat mempunyai bukti legalitas
SOP agar dapat digunakan dilingkup puskesmas.Dengan
konsultasi kepada kepala puskesmas/mentor terkait SOP
yang akan dibuat, Kegiatan membuat SOP mengandung
nilai Manajemen ASN.
7 Output/Hasil 1. Tersedianya data referensi yang akan digunakan dalam
pembuatan SOP (Permenkes no 30 tahun 2014)
2. Tersusunnya rancangan SOP yang telah dibuat
3. Terlaksananya pengusulan SOP yang telah dibuat
kepada kepala Puskesmas
3
8 Pencapaian visi, misi dan Dalam membuat SOP Pengelolaan Obat
Penguatan nilai mendekati expire date (ed) dapat
mengimplementasikan misi Puskesmas yaitu :
organisasi
Mewujudkan pelayanan kesehatan yang bermutu,
professional, merata dan terjangkau oleh masyarakat
secara efesien dan efektif, dan Visi “Tercapainya
Pelayanan Puskesmas yang Bermutu, Profesional, dan
Mandiri menuju Masyarakat Kulisusu Utara yang
Maju dan Sejahtera”.
Dalam membuat SOP Pengelolaan Obat mendekati
expire date (ed) dapat menguatkan nilai organisasi
Disiplin dan Inovatif
9 Kendala -
10 Strategi Penyelesaian -
11 Analisis Dampak Jika SOP tidak dibuat maka pengelolaan obat mendekati
expire date (ed) tidak maksimal karena tidak memiliki
acuan dan legalitas
12 Dukungan bukti-bukti Dokumentasi Mengumpulkan data referensi dalam
capaian aktualisasi pembuatan SOP
Dokumentasi Penyusunan kerangka rancangan SOP
(Lampiran 4)
Dokumentasi rancangan SOP yang telah dibuat
Dokumentasi pengusulan SOP yang telah dibuat
kepada kepala Puskesmas
Dokumentasi SOP Pengelolaan Obat mendekati Expire
Date (ED)
3
Kegiatan III
No. Uraian Capaian Aktualisasi
1. Nama Kegiatan Sosialisasi SOP dengan tenaga farmasi di apotek Puskesmas
Waode Buri
2 Tingkat Capaian Terlaksana
3 Waktu Pelaksanaan 31 Juli – 2 Agustus
4 Tahapan Kegiatan Mengundang tenaga farmasi (via whatsapp) untuk
pertemuan
5 Nilai Dasar Aneka 2) Mengundang tenaga farmasi (via whatsapp) untuk
pertemuan
Akuntabilitas : Saya menjelaskan rancangan
kegiatan dengan penuh Tanggung jawab.
Nasionalisme : saling mengingatkan tenaga farmasi
satu sama lain untuk kerjasama dalam
meningkatkan pelayanan
Etika Publik : saya telah menyampaikan dengan
bahasa yang santun saat berkomunikasi dengan
tenaga farmasi yang lain (Sopan santun)
Komitmen Mutu : saya menggunakan waktu yang
efisien pada rapat dan tidak mengganggu proses
pelayanan (Efisien)
Antikorupsi : Saya melakukan kerjasama dengan
tenaga kesehatan lain dalam melaksanakan
rancangan kegiatan (Kerja Keras)
6 Uraian Kegiatan yang Melakukan Sosialisasi SOP yang telah dibuat kepada
Memuat Nilai tenaga farmasi lainnya di puskesmas merupakan kegiatan
Dasar Ketiga dalam aktualisasi ini, kegiatan ini bertujuan agar
tenaga farmasi lainnya mampu menerapkan SOP dan
terjalin kerja sama yang baik sesama tenaga farmasi dalam
pengelolaan obat mendekati expire date (ed). Sosialisasi ini
memuat nilai dasar Whole Of Government (WOG)
7 Output/Hasil Terlaksananya Pertemuan sosialisasi SOP dengan
tenaga farmasi (foto sosialisasi)
8 Pencapaian visi, misi dan Sosialisasi SOP ini berkontribusi terhadap Misi
Penguatan nilai Puskesmas yaitu : Mewujudkan pelayanan kesehatan
organisasi yang bermutu, professional, merata dan terjangkau oleh
masyarakat secara efesien dan efektif, serta Visi
“Tercapainya Pelayanan Puskesmas yang Bermutu,
Profesional, dan Mandiri menuju Masyarakat Kulisusu
Utara yang Maju dan Sejahtera”
Kegiatan ini memperkuat nilai organisasi seperti disiplin
dan kerja sama antar tenaga kesehatan
4
9 Kendala Susah menetuntukan jadwal sosialisasi karena pelayanan
resep
10 Strategi Penyelesaian Dilakukan setelah jam pelayanan
11 Analisis Dampak Jika Sosialisasi SOP dengan tenaga farmasi lainnya tidak
dilakukan maka penerapan SOP tidak akan efektif dan
kerja sama sesama tenaga farmasi tidak maksimal, hal ini
dikarenakan karena tidak diinformasikan mengenai acuan
yang akan digunakan dalam pengelolaan obat mendekati
expire date (ed)
12 Dukungan bukti-bukti Dokumentasi membuat undangan pertemuan Via
capaian aktualisasi Whatsapp
(Lampiran 5 ) Dokumentasi membuat Daftar hadir peserta dan
susunan materi yang akan dibawakan
Dokumentasi menyiapkan ruangan sosialisasi
Dokumentasi melaksanakan sosialisasi
Dokumentasi Daftar Hadir dan Hasil Rapat
4
Kegiatan IV
No. Uraian Capaian Aktualisasi
1. Nama Kegiatan Pembuatan daftar obat mendekati ED (Expire Date) dalam
buku pengingat, soft file dan mind maping.
2 Tingkat Capaian Terlaksana
3 Waktu Pelaksanaan 3 – 10 Agsutus 2021
4 Tahapan Kegiatan Melakukan perhitungan sisa obat ( stok opname) di
gudang farmasi.
Mencatat kadaluarsa obat yang berisi nama obat, no
batch, jumlah, tanggal ED dalam buku dan komputer
(warna merah untuk obat yang ED 3 bulan berjalan,
warna kuning untuk ED 6 bulan berjalan dan warna
hijau untuk ED 1 tahun berjalan).
Membuat mind maping pengendalian obat mendekati
ED obat di ruang farmasi .
4
Anti korupsi Pencatatan daftar obat yang mendekati
ED ini akan saya lakukan secara mandiri ada di
puskesmas
6 Uraian Kegiatan yang Membuat daftar obat mendekati ED (Expire Date) dalam
Memuat Nilai Dasar buku pengingat, soft file dan mind maping merupakan
kegiatan ke empat dalam aktualisasi ini. Pembuatan daftar
obat ini untuk memudahkan dalam proses identifikasi serta
pengontrolan obat-obat yang mendekati expire date (ed)
sehingga pelayanan kefarmasian menjadi lebih baik.
kegiatan ini memuat nilai dasar Manajemen ASN dan
Pelayanan Publik
7 Hasil/Output Terbentuknya daftar perbekalan farmasi (daftar obat
mendekati expire date)
Terbentuknya catatan dalam buku pengingat dan soft
file komputer
Tersedianya monitoring lewat mind maping.
8 Pencapaian visi,misi dan Pembuatan daftar obat mendekati ED berkontribusi
penguatan nilai terhadap Misi Puskesmas Waode Buri yaitu :
organisasi Mewujudkan pelayanan kesehatan yang bermutu,
professional, merata dan terjangkau oleh masyarakat secara
efesien dan efektif, serta Visi “Tercapainya Pelayanan
Puskesmas yang Bermutu, Profesional, dan Mandiri
menuju Masyarakat Kulisusu Utara yang Maju dan
Sejahtera”.
Kegiatan ini dapat memperkuat nilai organisasi yaitu
efektif dan efisien
4
9 Kendala -
10 Strategi Penyelesaian -
11 Analisis Dampak Jika Pembuatan daftar obat mendekati expire date (ed)
melalui buku, Komputer (soft copy) dan Mind maping tidak
dilakukan maka pengidentifikasian obat – obat mendekati
Ed sulit ditemukan, pengontrolan pengeluaran obat –obat
Expire date menjadi tidak efektif
12 Dukungan bukti-bukti Dokumentasi melakukan stok opname di Gudang obat
capaian aktualisasi puskesmas
(Lampiran 6) Dokumentasi Mencatat obat-obat yang mendekati
expire date (ed) di buku dan komputer
Dokumentasi Daftar obat mendekati expire date
Dokumentasi mind maping
4
Kegiatan V
No. Uraian Capaian Aktualisasi
1. Nama Kegiatan Penandaan obat mendekati ED melalui kode warna
4
4
3) Menyusun obat dengan FEFO (fist expired fist out)
Akuntabilitas : melaksanakan kegiatan dengan
tanggung jawab (tanggung jawab)
Nasionalisme : melakukan kegiatan dengan
memperhatikan kerapihan dan keindahan (Kerja
Keras)
Etika publik : : kerjasama dengan tenaga farmasi
dalam pelaksanaan kegiatan dengan memperhatikan
etika (saling menghargai)
Komitmen Mutu : (menyusun obat dengan FEFO
artinya Efektif dan Efisien dengan mengeluarkan
obat yang ED lebih dulu)
Antikorupsi : melaksanakan kegiatan secara tertib
dan disiplin (Disiplin)
6 Uraian Kegiatan yang Penandaan obat mendekati expire date (ed) merupakan
Memuat Nilai Dasar kegiatan ke lima dalam aktualisasi ini. Penandaan ini
menggunakan label warna dimana hijau untuk ed 3 bulan
berjalan, kuning untuk ed 6 bulan berjalan dan hijau untuk
ed 1 tahun berjalan. Obat-obat yang telah diberi label
memudahkan dalam pengeluaran obat secara FEFO (first
expired first out). Dengan penandaan ini dapat menghindari
penumpukkan obat expire date (ed) serta kesalahan
pemberian obat dalam pelayanan resep.
Kegiatan ini memuat nilai dasar Manajemen ASN dan
Pelayanan Publik
7 Hasil/Output Terkumpulnya obat-obat yang mendekati ED (Daftar
pengelompokkan obat mendekati ED)
Tersedianya obat yang sudah ditempeli stiker warna
Tersedianya foto penyimpanan obat
8 Pencapaian visi,misi dan Penandaan obat mendekati expire date (ed) berkontribusi
penguatan Nilai terhadap Misi Puskesmas Waode Buri yaitu :
organisasi Mewujudkan pelayanan kesehatan yang bermutu,
professional, merata dan terjangkau oleh masyarakat secara
efesien dan efektif, serta Visi “Tercapainya Pelayanan
Puskesmas yang Bermutu, Profesional, dan Mandiri
menuju Masyarakat Kulisusu Utara yang Maju dan
Sejahtera”.
4
4
Kegiatan ini menguatkan nilai organisasi Transparan,
Efektif dan Efisien
9 Kendala Kegiatan pelabelan membutuhkan waktu lama sehingga
susah dalam pembagian waktu karena harus pelayanan
resep
10 Strategi Penyelesaian Dilakukan setelah pelayanan resep selesai
11 Analisis Dampak Jika Penandaan obat mendekati expire date (ed) tidak
dilakukan kesalahan pemberian obat expire date dalam
pelayanan resep dan distribusi ke unit lain mungkin terjadi
kemudian penumpukkan obat-obat yang sudah expire
(kadaluarsa) tidak dapat dihindari
12 Dukungan bukti-bukti Dokumentasi Daftar Pengelompokkan obat akan ED 3
capaian aktualisasi bulan, 6 bulan dan 1 tahun berjalan
(Lampiran 7) Dokumentasi Label Warna
.Dokumentasi penempelan label warna
Dokumentasi obat yang sudah diberi label warna
4
Kegiatan VI
No. Uraian Capaian Aktualisasi
1. Nama Kegiatan Evaluasi dan Pelaporan
2 Tingkat Capaian Terlaksana
3 Waktu Pelaksanaan 20 – 24 Agustus 2021
4 Tahapan Kegiatan Menyusun rancangan data yang akan dievaluasi
Mengumpulkan data kegiatan untuk dievaluasi
Mengolah dan mencetak laporan hasil kegiatan
5 Nilai Dasar Aneka 1) Menyusun rancangan data yang akan dievaluasi
5
3) Mengolah dan mencetak laporan hasil kegiatan
Akuntabilitas : Dalam proses mengolah
data, saya lakukan dengan penuh tanggung
jawab
Nasionalisme : Melakukan kegiatan untuk
kepentingan bersama
Etika Publik : Melakukan kegiatan dengan
cermat agar tidak terjadi kekeliruan saat
mengumpulkan
Komitmen mutu : Saya mengolah data hasil
kegiatan untuk mengetahui hasil dari kegiatan
untuk meningkatkan mutu
Anti Korupsi (memaparkan hasil evaluasi dengan
jujur)
6 Uraian Kegiatan yang Evaluasi dan pelaporan merupakan kegiatan ke enam
Memuat Nilai Dasar dalam aktualisasi ini. Dengan evaluasi ini bisa dijadikan
acuan keberhasilan dari seluruh kegiatan aktualisasi.
Bekerja sama dengan tenaga farmasi lainnya dalam
mengevaluasi hasil kegiatan, melihat impact yang positif
dalam pelayanan kefarmasian di puskesmas.
Kegiatan ini memuat nilai dasar Whole of Government
(WOG) dan Pelayanan Publik
7 Hasil/Output Terbentuknya rancangan (lembar Evaluasi)
Terkumpulnya data evaluasi (hasil wawancara dan
lembar evaluasi)
Tersedia Laporan hasil kegiatan aktualisasi (adanya
laporan hasil kegiatan)
5
10 Strategi Penyelesaian -
11 Analisis Dampak Jika tidak dilakukan evaluasi dan pelaporan, maka tingkat
keberhasilan seluruh kegiatan aktualisasi tidak terealisasi.
Sebab melalui evaluasi dapat diketahui sejauh mana
keberhasilan tiap kegiatan yang dilakukan
12 Dukungan bukti-bukti Dokumentasi membuat rancangan evaluasi
capaian aktualisasi Dokumentasi mengumpulkan data kegiatan evaluasi
(lampiran 8) Dokumentasi membuat Laporan hasil Kegiatan
Dokumentasi konsultasi dengan mentor mengenai
laporan hasil kegiatan
Dokumntasi Lembar Evaluasi
Dokumentasi Laporan Hasil Evaluasi
Dokumentasi Laporan Hasil Kegiatan Aktualisasi
5
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
a. Aktualisasi dan habituasi nilai-nilai dasar PNS yang dilaksanakan dalam
upaya pemecahan isu “Belum optimalnya pengelolaan obat mendekati expire
date (ed) di Puskesmas Waode Buri” melalui 6 kegiatan telah terlaksana dengan
baik. Meskipun terdapat beberapa kendala, akan tetapi dapat teratasi.
b. Kegiatan tersebut dilaksanakan mulai tanggal 26 Juli sampai dengan 24
Agustus 2021. Kegiatan aktualisasi ini mampu membantu penulis
menginternalisasikan nilai-nilai dasar ASN ( Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika
Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi) serta kedudukan dan peran profesi
ASN meliputi manajemen ASN, whole of government, pelayanan ASN
c. Dari hasil wawancara dan lembar evaluasi pada tenaga farmasi lainnya di
Puskesmas Waode Buri ini menunjukkan bahwa dengan adanya penandaan obat-
obat mendekati Expire Date (ED) memudahkan mereka dalam mengontrol obat-
obat yang akan kadaluarsa (obat yang diberi label dikeluarkan terlebih dahulu)
sehingga resiko penumpukkan obat ED bisa dihindari serta meningkatkan
pelayanan kefarmasian terutama dalam pelayanan resep di puskesmas (pemberian
obat ED pada pasien bisa dihindari)
5.2 Saran
Diharapkan setelah dilakukan kegiatan aktualisasi ini, bisa dilanjutkan dengan
baik oleh tenaga farmasi lainnya dan Pihak Puskesmas mendukung penuh hasil kegiatan
ini untuk meningkatkan mutu pelayanan di wilayah Puskesmas Waode Buri.
5
DAFTAR PUSTAKA
5
5
Jadwal Kegiatan Aktualisasi
Hari Kerja
Juli
N Agustus
Nama Kegiatan
o
1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2
1 2 3 4 5 6 7 8 9
6 7 8 9 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4
1 Melakukan
konsultasi
pelaksanaan
kegiatankepada
pimpinan
2 Membuat SOP
Pengelolaan Obat
Kadaluarsa
3. Sosialisasi
dengan tenaga
farmasi di apotek
Puskesmas
Waode Buri
4 Pembuatan daftar
obat mendekati
ED (Expire
Date)dalam buku
pengingat, soft
file dan mind
maping.
5 Penandaan obat
yang mendekati
EDmelalui kode
warna
6 Evaluasi dan
Pelaporan
55
56
STRATEGI PEMBIMBINGAN Rincian Pelaksanaan Bimbingan
(Catatan bimbingan oleh: Coach)
57
2 29 Juli 2021 Melakukan Komunikasi dengan WhatsApp
pimpinan dan stake holder
58
3 31 Agustus 2021 Melakukan kreasi mengenai WhatsApp
laporan hasil kegiatan pada tahap
evaluasi dan pelaporan
59
60
61
1. Dokumentasi menyiapkan bahan konsultasi (Agenda Kegiatan)
2. Dokumentasi bahan konsultasi
3. Dokumentasi konsultasi dengan kepala puskesmas (mentor)
4. Dokumentasi meminta Persetujuan Pimpinan Atas KegiatanYang akan
Dilakukan
5. Dokumentasi Surat Persetujuan
6
KEGIATAN I
MELAKUKAN KONSULTASI PELAKSANAAN KEGIATAN KEPADA PIMPINAN
6
64
1. Dokumentasi Mengumpulkan data referensi dalam pembuatan SOP
2. Dokumentasi Penyusunan kerangka rancangan SOP
3. Dokumentasi rancangan SOP yang telah dibuat
4. Dokumentasi pengusulan SOP yang telah dibuat kepada
kepala Puskesmas
5. Dokumentasi SOP Pengelolaan Obat mendekati Expire Date (ED)
6
KEGIATAN II
MEMBUAT SOP PENGELOLAAN OBAT MENDEKATI EXPIRE DATE (ED)
6
6
6
1. Dokumentasi membuat undangan pertemuan Via Whatsapp
2. Dokumentasi membuat Daftar hadir peserta dan susunan materi yang
akan dibawakan
3. Dokumentasi menyiapkan ruangan sosialisasi
4. Dokumentasi melaksanakan sosialisasi
5. Dokumentasi Daftar Hadir dan Notulen
6
KEGIATAN III
SOSIALISASI SOP DENGAN TENAGA FARMASI DI APOTEK PUSKESMAS
WAODEBURI
7
7
7
1. Dokumentasi melakukan stok opname di Gudang obat puskesmas
2. Dokumentasi Mencatat obat-obat yang mendekati expire date (ed) di
buku dan computer
3. Dokumentasi Daftar obat mendekati expire date
4. Dokumentasi mind maping
7
KEGIATAN IV
PEMBUATAN DAFTAR OBAT MENDEKATI EXPIRE DATE (ED) DALAM BUKU
PENGINGAT, SOFT FILE DAN MIND MAPING
7
3. Daftar Obat mendekati expire date (ed)
7
OBAT ED SEPTEMBER-NOVEMBER OBAT ED D ESEMBER 2021 -
2021 FEB RUARI 2022 OBAT ED MARET 2022 - JUNI 2022
1. Amoxilin Kapsul 250 mg 1. Asam mefenamat 1. Amlodipin 5 mg
2. Anti Hemoroid Doen 2. Amoxilin Sirup Kering 250 mg/5 ml 60
500 m Tablet g
Kombinasi ml
3. Atropin Sulfat Injeksi 0,25
2. Furos emid 3. Asam Askorbat ( Vitamin C ) Tablet
mg/ml - 1 ml 3. Metfor Injeksi 50 mg
4. Betametason Krim 0,1 % 4. Oksite min 850 4. Bisoprolol 5 mg
5. Fitomenadion ( Vitamin K1 ) 5. Diazepam Injeksi 5mgml - 2 ml
Mata 1 mg
Tablet Salut Gula 10 mg 6. Domperidon Suspensi 5mg/5ml
5. Oralit trasiklin HCL 7. Fitomenadion ( Vitamin K1) Injeksi 2
6. Lidokain Compositum Injeksi
2% 6. Simv Salep mg/ml- 1 ml
7. Piridoksin HCL (Vitamin B6) 8. Griseofulvin Tablet 125mg
Tablet 10mg Micronized
8. Prednison Tablet 5mg 9. Guaifenesin
9. Propanolol Tablet 40mg (HCL) 10. Isosorbit Dinitrat Tablet Sublingual
10. Ristonat 35 mg 5mg
11. Tetrasiklin HCL Kapsul 500 11. Kloramphenikol SALEP Mata 1%
mg 12. Mikonazole Krim/Salep 2%
12. Tiampenikol Kapsul 500 mg 13. Meloksicam 15 mg
14. Nistatin Tablet Vaginal 100.000 IU
15. Nivedipin tab 10 mg
16. Osteotin kapsul
17. Prednison 10 mg
18. Simvastatin Tablet 20mg
19. Zink tablet
20. Betadine Antiseptik Solution 60 ml
4. Mind Maping
76
1. Dokumentasi Daftar Pengelompokkan obat akan ED 3 bulan, 6 bulan
dan 1 tahun berjalan
2. Dokumentasi Label Warna
3. Dokumentasi penempelan label warna
4. Dokumentasi obat yang sudah diberi label warna
7
KEGIATAN V
PENANDAAN OBAT MENDEKATI EXPIRE DATE (ED) MELALUI KODE
WARNA
2. Label Warna
7
3. Penempelan Label warna
7
4. Obat yang sudah diberi label warna
8
1. Dokumentasi membuat rancangan evaluasi
2. Dokumentasi mengumpulkan data kegiatan evaluasi
3. Dokumentasi membuat Laporan hasil Kegiatan
4. Dokumentasi konsultasi dengan mentor mengenai laporan hasil kegiatan
5. Dokumentasi Laporan hasil kegiatan
6. Dokumentasi Lembar Evaluasi
7. Dokumentasi Laporan Hasil Evaluasi
8
KEGIATAN VI
EVALUASI DAN PELAPORAN
8
8
8
8
8
8
8