BAB I : PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ....................................................................................... 1
1.2 Tujuan Rencana Strategi Bisnis ............................................................. 4
1.3 Dasar Hukum.......................................................................................... 5
1.4 Sistematika Laporan .............................................................................. 6
PENDAHULUAN
1
permasalahan - permasalahan yang timbul melalui optimalisasi sumber daya
yang telah dimiliki dan meningkatkan kinerja yang telah dicapai dengan
menyusun Rencana Strategi 2015 – 2019 sebagai pedoman dalam
melaksanakan tugas pokok dan fungsinya sehingga misi dan visi yang telah
ditetapkan dapat tercapai. Diharapkan Rencana Strategis Bisnis RSUP Dr. Kariadi
dapat memberikan kontribusi nyata dalam mencapai Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Nasional (RPJMN) bidang kesehatan regional maupun
nasional.
Sistem Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang berlaku sejak tahun 2014
dengan rujukan berjenjang membawa perubahan pola penyakit yang dilayani
RSUP Dr. Kariadi. Rumah Sakit harus mampu melayani kebutuhan masyarakat
yang belum dapat difasilitasi di rumah sakit di sekitarnya. Perubahan pola
penyakit yang dilayani dari penyakit infeksi menjadi penyakit kastatropis
membutuhkan pelayanan yang lebih kompleks. Sistem rujukan berjenjang dan
pola pembiayaan kesehatan dengan sistem paket membawa perubahan pada
jumlah pemeriksaan penunjang. Penurunan pemeriksaan penunjang membuat
rumah sakit harus berusaha keras untuk mampu membuka dan mengembangkan
pelayanan yang belum dapat difasilitasi dalam sistem Jaminan Kesehatan
Nasional untuk mengoptimalkan fasilitas dan sumber daya dengan
memperhatikan efisiensi dan efektivitas.
RSUP Dr. Kariadi dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya sebagai
rumah sakit kelas A Pendidikan, menghadapi permasalahan-permasalahan, baik
internal maupun eksternal. Untuk mengatasi permasalahan tersebut RSUP Dr.
Kariadi melakukan pembenahan dengan mewujudkan tata kelola organisasi yang
baik dengan meningkatkan kompetensi dan budaya kinerja SDM, meningkatkan
peran RS Pendidikan, terwujudnya optimalisasi dan efisiensi sumber daya,
2
terwujudnya teknologi informasi yang terintegrasi, terwujudnya manajemen
pemeliharaan sarana prasarana, tercapainya pertumbuhan dan produktivitas,
efektivitas , mutu pelayanan dan mutu klinik, terwujudnya Rumah Sakit Rujukan
Nasional, terwujudnya kepuasan dan kepercayaan pelanggan, terwujudnya
kepedulian lingkungan, terwujudnya pengelolaan keuangan yang fleksibel,
efektif dan efisien serta akuntabel serta terwujudnya kepatuhan pengelolaan
keuangan BLU.
Saat ini RSUP Dr.Kariadi sebagai rumah sakit pusat rujukan di Jawa
Tengah memiliki sumber daya yang memadai sehingga mampu
menyelenggarakan berbagai jenis pelayanan spesialis dan subspesialistik. Ke
depan RSUP Dr. Kariadi harus mampu mengambil peran sebagai salah satu
rumah sakit umum pusat rujukan nasional. Sehingga perlu nantinya
mengembangkan beberapa pelayanan tersier seperti pelayanan kanker terpadu,
Jantung terpadu, pelayanan transplant organ dan bedah minimal invasif.
Dalam mengambil peran sebagai rumah sakit pusat rujukan nasional,
RSUP Dr. Kariadi melakukan pembenahan sarana dan prasarana sesuai standar
secara intensif mengingat posisi rumah sakit berada pada kuadrant II (Stability
Strategy). Pembenahan disesuaikan dengan standar akreditasi nasional KARS
maupun akreditasi internasional (JCI). Dengan pembenahan yang dilaksanakan
diharapkan akan menjadi dasar yang kuat dalam pengembangan pelayanan di
masa yang akan datang.
Pengendalian target kinerja yang telah ditetapkan dalam Rencana
Strategis Bisnis dilakukan dengan melakukan monitoring dan evaluasi
pencapaian target kinerja secara berkala dan terus menerus serta diikuti dengan
perbaikan-perbaikan dengan berdasarkan perencanaan dan hasil evaluasi yang
telah dicapai.
3
Resiko yang dihadapi dan potensi-potensi yang menggagalkan
pencapaian rencana strategis rumah sakit dalam Rencana Strategis Bisnisnya
dilakukan dengan melakukan identifikasi serta disiapkan mitigasi risiko untuk
mengatasi risiko tersebut.
4
Rencana Strategis Bisnis yang tersusun dengan baik akan lebih mudah
untuk mengoptimalkan kemana sumber daya akan diarahkan juga akan
digunakan sebagai dasar rujukan untuk menilai keberhasilan pemenuhan misi
dan merupakan salah satu rujukan untuk membangun arah jalinan kerja sama
dengan para stakeholders inti yang berkepentingan dengan visi misi rumah sakit.
5
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor:
1144/Menkes/Per/VII/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementrian
Kesehatan
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor:
375/Menkes/V/2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Bidang
Kesehatan Tahun 2005-2025
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor:
32/Menkes/SK/1/2013 tentang Rencana Strategis Kementrian Kesehatan
tahun 2010-2014
Keputusan Dirjen BUK no HK.02.04/I/1568/12 tentang Penyusunan Rencana
Strategis Bisnis Organisasi bagi Satuan Kerja Unit Pelaksana Teknis (UPT)
Vertikal (yang mencakup Rumah Sakit (umum dan khusus) dan Balai) yang di
bawah binaan dan kendalinya.
6
b. Bab II Gambaran Kinerja Saat Ini, menjelaskan gambaran pencapaian
kinerja non finasial dan kinerja finansial yang dicapai oleh RSUP Dr. Kariadi
Semarang dalam 4-5 tahun terakhir.
c. Bab III Arah dan Prioritas Strategis, menjelaskan pilihan atas arah dan
prioritas strategis terhadap tantangan strategis yang tengah dan akan
dihadapi oleh RSUP Dr. Kariadi Semarang.
d. Bab IV Indikator Kinerja Utama dan Program Kerja Strategis, menjelaskan
apa saja ukuran kinerja utama yang hendak dicapai untuk mengawal
kemajuan pencapaian visi RSUP Dr. Kariadi pada kurun waktu periode
Rencana Strategis Bisnis.
e. Bab V Analisa dan Mitigasi Risiko, menjelaskan apa saja risiko yang akan
dihadapi dalam mewujudkan berbagai sasaran strategis untuk
mrealisasikan visi RSUP Dr. Kariadi pada kurun periode Rencana Bisnis
Strategis.
f. Bab VI Proyeksi Finansial, menjelaskan estimasi pendapatan dan estimasi
anggaran periode 2015 sampai dengan 2019
7
BAB II
GAMBARAN KINERJA SAAT INI
RSUP Dr. Kariadi sejak ditetapkan sebagai RS Vertikal kelas A Pendidikan dan
sejak tahun 2006 telah melaksanakan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan
Umum (PPK BLU) secara penuh sesuai PP No. 23 tahun 2005. RSUP Dr. Kariadi dituntut
menghasilkan kinerja sesuai indikator pelayanan yang telah ditetapkan oleh Direktorat
Jenderal Bina Upaya Kesehatan Kementerian Kesehatan. Bentuk kelembagaan sebagai
PPK BLU menuntut RS menjadi lembaga yang mampu beroperasi secara efisien,
transparan dan akuntabel serta mampu menerapkan praktek bisnis yang sehat.
RSUP Dr. Kariadi sebagai pusat rujukan tersier pada sistem Jaminan Kesehatan
nasional yang mulai berlaku sejak Januari 2014 telah merubah pola pasien. Sejak Januari
2014 RSUP Dr. Kariadi melayani rerata pasien dalam kota Semarang sejumlah 38,71 %,
Luar kota sejumlah 58,12%, Luar Propinsi sejumlah 3,16%. Perubahan komposisi pasien
dengan persentase terbesar adalah pasien pengguna jaminan Non PBI (57,43%),
kemudian disusul PBI (20,67%), pasien pribadi (12,80%), Jamkesda (8,93%) dan Lainnya
(0,16%).
Dalam menyelenggarakan berbagai pelayanan kesehatan spesialis dan
subspesialistik, RSUP Dr. Kariadi senantiasa berupaya memberikan pelayanan kesehatan
yang bermutu dan terselenggara dengan baik berdasarkan Standar Akreditasi Rumah
Sakit secara Nasional maupun Internasional, sehingga mendorong lingkungan kerja yang
memiliki tingkat profesionalisme tinggi, namun tetap terjangkau oleh seluruh
masyarakat.
Operasionalisasi gedung pelayanan baru yaitu: Gedung Paviliun Garuda II,
Gedung Rehab Medik dan Tumbuh Kembang, Gedung Diklat, serta Gedung Kesehatan
Rumah Sakit Pendidikan (Pelayanan Pasien Kelas 3) pada tahun 2014 sehingga RSUP Dr.
8
Kariadi memerlukan perencanaan bisnis dan anggaran cukup besar untuk menunjang
pelayanan gedung tersebut.
Pelaksanaan akreditasi sesuai standar Nasional maupun Internasional menuntut
rumah sakit melakukan pemeliharaan dan pengelolaan sarana dan prasarana pelayanan
sesuai standar yang membutuhkan perencanaan yang tepat serta pelaksanaan dengan
biaya yang cukup besar. Untuk itu penyusunan rencana strategis bisnis ini dilakukan
untuk memberi arah dan melakukan pentahapan penyelesaian kebutuhan yang
merupakan kewajiban rumah sakit untuk memberikan pelayanan yang bermutu dan
mengutamakan keselamatan pasien.
Kebijakan Jaminan Kesehatan Nasional yang mulai diberlakukan pada tahun 2014
membawa perubahan besar dengan mengatur sistem rujukan berjenjang yang
menuntut rumah sakit tipe A seperti RSUP Dr. Kariadi harus mampu memberikan
pelayanan rujukan tersier dengan jenis penyakit yang kompleks yang membutuhkan
sumber daya yang besar, baik dari segi sumber daya manusia, peralatan kesehatan
maupun dari sisi biaya. Penataan sistem rujukan ini juga membawa penurunan
kunjungan yang cukup bermakna pada awal diberlakukan sistem JKN tersebut, sehingga
penyusunan Renstra ini sangat berhati hati dalam memprediksi kondisi di masa datang,
mengingat sebagai UPT Kementerian Kesehatan, RSUP Dr. Kariadi menjadi lembaga yang
harus mengamalkan kebijakan tersebut secara bulat.
9
utama rumah sakit. Untuk itu telah dibentuk Komite Mutu dan Keselamatan Pasien
serta Komite Keperawatan.
Perkembangan jumlah tempat tidur dari tahun 2011 sebanyak 912 TT
berkembang menjadi 967 TT pada tahun 2014 menunjukkan RSUP Dr. Kariadi berupaya
melakukan optimalisasi sumber daya yang ada dengan menata ulang serta pengelolaan
menjadi rumah sakit dengan manajemen yang efisien dan terkontrol sehingga
perkembangan pelayanan memerlukan pertimbangan yang masak untuk mendorong
rumah sakit senantiasa memperhatikan kemampuan organisasi mengelola dengan
efisien dan efektif.
10
Kunjungan Rawat Jalan
400,000
350,000
300,000
250,000
200,000
150,000
100,000
50,000
-
2010 2011 2012 2013 2014
40,000
30,000
20,000
10,000
-
2010 2011 2012 2013 2014
11
Hari Perawatan Rawat Inap
350,000
300,000
250,000
200,000
150,000
100,000
50,000
-
2010 2011 2012 2013 2014
12
Penelitian Yang Dipublikasikan
60
50
40
30
20
10
0
2010 2011 2012 2013 2014
13
BOR
100
90
80
70
60
50
40
30
20
2010 2011 2012 2013 2014
BOR
TOI
1.6
1.4
1.2
1.0
0.8
0.6
0.4
0.2
0.0
2010 2011 2012 2013 2014
TOI
14
AV LOS
8.0
7.0
6.0
5.0
4.0
3.0
2.0
1.0
0.0
2010 2011 2012 2013 2014
AV LOS
BTO
50.0
40.0
30.0
20.0
10.0
0.0
2010 2011 2012 2013 2014
BTO
15
2.1.3. Pendidikan dan Pelatihan SDM
Pelatihan Dasar
5000
4000
3000
2000
1000
0
2010 2011 2012 2013 2014
Pelatihan Dasar
16
Pelatihan Peningkatan Kompetensi
3000
2500
2000
1500
1000
500
0
2010 2011 2012 2013 2014
17
Emergency Response Rate Time
2.5
1.5
0.5
0
2010 2011 2012 2013 2014
1.5
0.5
0
2010 2011 2012 2013 2014
18
Waktu Tunggu Rawat Jalan
100
80
60
40
20
0
2010 2011 2012 2013 2014
19
Angka Infeksi Nosokomial
0.80%
0.70%
0.60%
0.50%
0.40%
0.30%
0.20%
0.10%
0.00%
2010 2011 2012 2013 2014
0.80%
0.60%
0.40%
0.20%
0.00%
2010 2011 2012 2013 2014
20
Infeksi Daerah Operasi
1.4%
1.2%
1.0%
0.8%
0.6%
0.4%
0.2%
0.0%
2010 2011 2012 2013 2014
Kepuasan pelanggan
80%
60%
40%
20%
0%
2010 2011 2012 2013 2014
Kepuasan pelanggan
21
2.1.7. Kepedulian kepada Masyarakat
22
2.2 Gambaran Kinerja Aspek Keuangan
2.2.1 Rasio Keuangan
RSUP Dr. Kariadi sebagai satker BLU pelayanan publik, dalam pencapaian
kinerja keuangan BLU dengan penilaian rasio tersebut menunjukkan bahwa dalam
periode renstra tersebut kinerja keuangan RS belum menunjukkan skor/nilai bobot
23
kinerja yang optimal sebesar 19 poin. Beberapa penilaian rasio keuangan
menunjukkan nilai yang kurang optimal, yaitu antara lain :
Rasio likuiditas yang berupa cash ratio belum mencapai nilai bobot optimal (2),
hal ini menunjukkan bahwa kas rumah sakit belum sepenuhnya digunakan
dalam investasi untuk peningkatan dan pengembangan fasilitas pelayanan
rumah sakit. Untuk current ratio telah mencapai telah mencapai nilai bobot
optimal (2,5), efektivitas aset lancar rumah sakit dapat untuk menjamin
pembiayaan pelayanan.
Untuk periode penagihan piutang belum dapat menunjukkan nilai bobot
optimal (2), hal ini menunjukkan bahwa efektifitas penagihan piutang melebihi
rata-rata hari yang telah ditetapkan yaitu kurang dari 30 hari.
Perputaran Persediaan belum dapat menunjukkan nilai bobot optimal (2), hal
ini menunjukkan bahwa hari rata-rata perputaran persediaan belum efektif
dalam memperoleh pendapatan rumah sakit, yang disebabkan persediaan yang
diperoleh rumah sakit tidak dipergunakan seluruhnya dalam memperoleh
pendapatan dan sebagian besar digunakan untuk penunjang operasional rumah
sakit.
Subsidi rumah sakit penilaiannya belum mencapai bobot optimal (2), hal ini
menunjukkan bahwa RSUP Dr. Kariadi sebagai rumah sakit pemerintah telah
mempunyai fungsi sosial, namun regulasi tentang pengelolaan BLU yang ada
belum mengamodir ketentuan mengenai tentang tugas dan fungsi rumah sakit
dalam hal pembiayaan Corporate Social Responsibility (CSR).
Berdasarkan analisa SWOT, RSUP Dr. Kariadi dalam posisi stability
strategic yang berarti diperlukan upaya-upaya penguatan dan peningkatan
organisasi dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dari penilaian kinerja
berupa rasio keuangan tersebut menunjukkan aset rumah sakit sebagai modal
24
kerja harus dikelola lebih efektif dan efisien guna mencapai sasaran strategis
dalam bentuk program prioritas yang ditetapkan dalam Renstra.
Untuk kepatuhan pengelolaan keuangan BLU dari penilaian indikator-
indikator yang ada, dalam periode tersebut RSUP Dr. Kariadi belum dapat
mencapai penilaian skor (nilai bobot) indikator yang optimal sebesar 11 poin.
Kepatuhan pengelolaan keuangan BLU yang belum mencapai penilaian skor (nilai
bobot) indikator yang optimal adalah tarif layanan. Hal ini disebabkan regulasi
mengenai teknis pelaksanaan penetapan tarif belum menunjukan secara tegas
kewenangan penetapan tarif pelayanan. Penilaian indikator kepatuhan
pengelolaan keuangan BLU adalah sebagai berikut :
25
2.2.2 Kinerja Pengelolaan Keuangan (melingkupi WTP, WDP, dll)
26
3 Pembenahan 1. Menuntaskan inventaris 1. Telah melakukan
penatausahaan dan penilaian BMN serta inventaris dan penilaian
BMN meng-input ke dalam BMN dalam SIMAK-BMN
SIMAKBMN 2. Telah melakukan penataan
2. Menatausahakan BMN kartu kendali barang/rak
(stock opname barang sesuai nama barang
persediaan, rekonsiliasi
internal dan eksternal,
labelisasi)
27
BAB III
Untuk menjawab kebutuhan penunjang yang sesuai standar, rumah sakit harus
melakukan optimalisasi lahan dan area serta penataan sarana penunjang yang intergrasi
merupakan rencana strategis yang menjadi perhatian rumah sakit dalam lima tahun
kedepan. Rencana pengembangan pelayanan yang mampu berperan sebagai pusat
rujukan nasional oleh Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Kariadi dalam lima tahun ke depan
28
adalah pelayanan kanker terpadu, pelayanan jantung, pelayanan bedah minimal invasif,
pelayanan transplantasi organ memerlukan perencanaan yang seksama agar dapat
tercapai tujuan tersebut.
29
Tahun 2005 diubah statusnya menjadi Instansi Pemerintah yang
menerapkan PPK-BLU berdasarkan PP No. 23 tahun 2005 dan Keputusan
Menteri Kesehatan RI No. 1243/MENKES/SK/VII/2005 tanggal 11 Agustus
2005.
Rumah Sakit Kariadi menyadari perannya sebagai UPT Vertikal yang harus
mampu memberikan pelayanan kesehatan, pendidikan serta penelitian yang
menjadi tugas pokok dan fungsinya serta mendukung tercapainya visi
Kementrian Kesehatan serta memenuhi kebutuhan masyarakat di sekitarnya,
maka visinya adalah:
30
3.4 Nilai-Nilai
Guna mencapai visi dan mewujudkan misi maka RSUP Dr. Kariadi perlu
didukung sumber daya manusia dan system yang menjunjung tinggi nilai-nilai
sebagai berikut:
31
Pendengar yang baik
Kasih sayang dan
melindungi
Nilai 4 PROFESIONAL
Makna Nilai: Perilaku Utama Perilaku yang tidak sesuai
Dalam menjalankan Bekerja sesuai dengan Menutup diri dari
profesinya sistem dan prosedur yang perkembangan dan
mengikuti standar, berlaku perubahan
aturan dan Selalu berusaha Bekerja semau gue
menjamin mutu memberikan kemampuan Abaikan nilai nilai
sebagai anggota terbaiknya untuk pasien kemanusiaan
organisasi rumah dan rumah sakit Tidak mau berbagi ilmu
sakit Terbuka dalam Egois
mengemukakan pendapat
dan terbuka untuk
menerima pendapat
Nilai 5 EFISIEN
Makna Nilai: Perilaku Utama Perilaku yang tidak sesuai
Pemanfaatan Memberikan pelayanan Usulan pengadaan barang
sumber daya sesuai kesehatan yang efisien dan jasa melebihi
kebutuhan dengan dengan tetap menjaga kebutuhan
menggunakan mutu, khususnya dalam Penggunaan barang dan
waktu, biaya, tenaga penggunaan obat, barang jasa belum tepat guna
yang tepat habis pakai dan Bekerja semaunya sendiri
pemeriksaan penunjang
Melakukan pengendalian
biaya dalam mengelola
rumahsakit
Nilai 6 KEBERSAMAAN
Makna Nilai: Perilaku Utama Perilaku yang tidak sesuai
Kerja sama, saling Kerjasama saling Mementingkan diri sendiri
menghargai, sinergi mendukung dalam Bertindak sektoral
mencapai tujuan Merasa paling benar
Menhargai pendapat orang Pilih kasih
lain Mengambil alih tugas diluar
Bersikap adil kewenangan
Berkolaborasi dan saling Bertindak untuk
menghargai antar profesi kepentingan diri sendiri
untuk mencapai mutu dan atau golongan
kepuasan pelanggan Merasa sebagai profesi
yang superior dan arogan
32
3.5 Aspirasi Stakeholders Inti
Komponen
No Stakeholders Harapan Kekhawatiran
Inti
• Flexibilitas tata kelola RS belum
Kemenkes / • Menjadi RS Pusat Rujukan Nasional
1 berorientasi pada peningkatan
Kemenkeu • Menjadi RS BLU yang mandiri
pelayanan
• Berkontribusi aktif menurunkan angka
Pemerintah kematian Ibu/ Balita
Daerah • Kontribusi RSDK kepada pelayanan • Komitmen RS belum menyatu
2
(Din Kes primer dan sekunder: Peningkatan dengan program daerah
Prop) Mutu layanan dan kompetensi
SDMnya
Lembaga
• RS dapat menfasilitasi kebutuhan
Pendidikan • Tidak terfasilitasinya seluruh jenjang
3 pendidikan dan penelitian sesuai
(FK Undip, pendidikan di RS Kariadi
kebutuhan institusi pendidikan
Poltekkes)
33
3.6 Tantangan Strategis
34
1. Tuntutan sebagai rumah sakit pusat rujukan nasional. Bagaimana bentuk
gradasi kelas RS di masa depan, apakah tetap seperti sekarang atau akan
mengalami perubahan?
2. Kebijakan tarif pelayanan apakah akan tetap mengacu pada perbedaan kelas
RS, baserate RS atau kompetensi RS, yang akan berpengaruh pada utilisasi
sumber daya dan penerimaan keuangan RS
3. Kebutuhan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang beragam dan
bermutu
4. Kemampuan tata kelola organisasi secara profesional dengan lingkup
pelayanan yang semakin luas
5. Kebutuhan tenaga kesehatan yang unggul
6. Tingkat kemandirian RS sebagai Badan Layanan Umum (SDM, keuangan,
sarana)
7. Kebijakan Nasional yang terkait pelayanan kesehatan
8. Pemberlakuan Asean Economic Comunity (AEC) tahun 2015
9. Kebijakan pembiayaan pelayanan kesehatan dan pendidikan
10. Modernisasi sarana prasarana sesuai perkembangan ilmu dan teknologi
11. Sebagai RS pendidikan memberikan pelayanan yang mengutamakan hak dan
keselamatan pasien
12. Optimalisasi sumber daya RS: SDM, lahan, gedung, alat alat penunjang medik
13. Penataan lingkungan RS yang berorientasi pada kebutuhan pasien
14. Penyediaan fasilitas yang terintegrasi : pelayanan primer, sekunder dan
tersier
15. Integrasi antara RS Pendidikan dengan RS Universitas
35
3.7 Benchmarking
Dalam proses rencana stategis untuk mencapai visi dan misinya, RSUP Dr.
Kariadi memiliki rujukan dalam mencapai visinya dalam kurun waktu 5 tahun ke
depan. Gambaran kemampuan organisasi dan kinerja organisasi lain tersebut
digunakan RSUP Dr. Kariadi sebagai salah satu dasar untuk menentukan
kemampuan organisasi yang hendak dibentuk pada kurun waktu 2015- 2019.
Adapun benchmarking yang hendak dibentuk adalah sebagai berikut:
NO Subjek Institusi
36
Konsep Green hospital mengacu pada Khoo Teck Puat Hospital Singapore
yang didasarkan pada desain yang efisien hijau dan hemat energi. Pemanfaatan
energi bersih melalui sistem energi surya untuk membantu mengimbangi jejak
karbon kita. Solar panel digunakan untuk mengubah energi matahari langsung
menjadi listrik, sementara sistem panas matahari menghasilkan air panas untuk
kebutuhan rumah sakit. Dengan inisiatif ini rumah sakit akan mampu
meningkatkan efisiensi energi hingga 30%.
Dalam membangun budaya kerja, RSUP Dr. Kariadi mengacu pada Bank
Mandiri melalui pelatihan ESQ yang bertujuan agar meningkatkan kinerja dan
produktivitas karyawan, meningkatkan kesadaran lingkungan dan budaya efisiensi
pada karyawan, menciptakan kolborasi yang harmonis antara manajemen dan
karyawan, baik dalam hubungan kerja maupun personal.
37
Tabel 3.4. Faktor-Faktor Yang Membentuk Peluang dan Ancaman
38
Tabel 3.6. Pembobotan Faktor Peluang (Opportunity)
39
Tabel 3.8. Pembobotan Faktor Kekuatan (Strength)
40
3.9 Diagram Kartesius
41
GRAFIK SWOT
RSUP Dr. Kariadi berdasarkan analisa SWOT berada pada kuadran II yaitu dalam
kondisi Stability Strategy , yang mengandung arti bahwa RSUP Dr. Kariadi harus
memfokuskan arah pengembangannya dimasa mendatang untuk menjaga kestabilan
organisasi atau penguatan mutu kelembagaan. Artinya melakukan prioritas strategis
untuk melakukan investasi penyempurnaan dan penataan kemampuan organisasi,
kemampuan sistem manajemen dan proses bisnis, serta kemampuan personilnya sambil
memantapkan tingkat penguasaan pelayanan.
42
3.10 Analisa TOWS
Bagian ini akan menjelaskan berbagai sasaran strategis yang akan dilakukan
oleh RSUP Dr. Kariadi pada periode 2015-2019. Sasaran strategis menggambarkan
upaya strategis yang akan diwujudkan RSUP Dr. Kariadi dalam rangka
merealisasikan visinya. Rumusan upaya strategi tersebut dapat dilihat pada analisa
TOWS di bawah ini:
OPPORTUNITY THREATS
43
3.11 Peta Strategi
44
BAB IV
INDIKATOR KINERJA UTAMA DAN PROGRAM KERJA STRATEGIS
45
Tabel 4.1. Matriks Indikator Kinerja Utama RSUP Dr. Kariadi
No Perspektif Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama (organisasi, output dan outcome)
Meningkatnya kompetensi dan budaya kinerja
1 SDM dan Organisasi 1 Terpenuhinya standar Kompetensi SDM 90%
pegawai
2 Tercapainya standar pembelajaran SDM 95%
Tercapainya Indikator Kinerja Individu SDM dengan kinerja baik
3
/ sangat baik > 90%
Terlaksananya implementasi sistem evaluasi kinerja pegawai
4
100%
Tingkat kehandalan sarana prasarama sesuai OEE: Medik dan
Terwujudnya Sarana Prasarana berbasis HTA 5
Non Medik 90%
6 Pemeliharaan yang terintegrasi dan berkesinambungan 100%
7 Peralatan terkalibrasi sesuai standar dan tepat waktu 100%
Terwujudnya IT yang terintegrasi seluruh
8 IT terintegrasi seluruh pelayanan 14 modul
pelayanan
3 Stakeholder Terwujudnya kepuasan Stakeholder 17 Tingkat Kesehatan RS (PK BLU) kategori Baik AA
18 Indeks Kepuasan Pelanggan Eksternal > 90%
19 Indeks Kepuasan Pelanggan Internal > 90%
20 Terakreditasi Nasional dan Internasional
47
Tabel 4.2. Matriks Indikator Kinerja Utama Tahun 2015 - 2016
Target
Indikator Kinerja Utama BOBOT PIC
2015 2016 2017 2018 2019
Terpenuhinya standar Kompetensi Dir
1 5% 90% 90% 90% 92% 95%
SDM 90% SDM&Pend
Tercapainya standar pembelajaran Dir
2 3% 85% 85% 85% 90% 95%
SDM 95% SDM&Pend
Tercapainya Indikator Kinerja Dir
3 Individu SDM dengan kinerja baik / 3% SDM&Pend 80% 83% 87% 90% 90%
sangat baik > 90%
Terlaksananya sistem evaluasi Dir
4 3% 90% 100% 100% 100% 100%
kinerja pegawai 100% SDM&Pend
Tingkat kehandalan sarana
5 prasarama sesuai OEE: Medik dan 4% Dir Um&Op 85% 85% 90% 90% 90%
Non Medik
Pemeliharaan yang terintegrasi dan
6 4% Dir Um&Op 60% 68% 75% 83% 100%
berkesinambungan 100%
Peralatan terkalibrasi sesuai standar
7 4% Dir Um&Op 90% 100% 100% 100% 100%
dan tepat waktu 100%
IT terintegrasi seluruh pelayanan 4 Modul 3 Modul 4 Modul 2 Modul 1 Modul
8 5% Dir Keu
14 modul
Presentase unit kerja yang mencapai
9 4% Dir Um&Op 70% 75% 85% 90% 90%
target IKU
48
Target
Indikator Kinerja Utama BOBOT PIC
2015 2016 2017 2018 2019
Dir
10 Pelayanan sesuai CP 100% 3% 75% 80% 90% 90% 100%
Med&Kep
Jumlah dan Jenis Pelayanan
11 4% Dir Utama 2 jenis 3 jenis 4 jenis 5 jenis 6 jenis
unggulan
Terpenuhinya Persentase Dokter
Dir
12 Pendidik Klinis yang mendapat TOT 3% 50% 68% 75% 83% 95%
95%
SDM&Pend
Terpenuhinya kebutuhan pelayanan
Dir
13 untuk pencapaian kompetensi 70% 75% 75% 80% 80%
peserta didik
SDM&Pend
14 Terakreditasi RS Pendidikan Utama 3% Dir Utama 100% 100% 100% 100% 100%
Terbentuknya tata kerja Dir Utama Buku RBA RBA
15 kelembagaan FK Undip dan RSUP 2% RBA bersama RBA bersama
Dr.Kariadi
pedoman&RBA bersama bersama
Tersedianya jenis dan jumlah Dir Utama
16 3% 1 jenis 2 jenis 3 jenis 4 jenis 5 jenis
layanan Rujukan Nasional
17 Tingkat Kesehatan RS (PK BLU) 3% Dir Um&Op AA AA AA AA AA
Indeks Kepuasan Pelanggan
18 5% Dir Um&Op >90% >90% >90% >90% >90%
Eksternal > 90%
Indeks Kepuasan Pelanggan Internal
19 3% Dir 82% 85% 87% 90% 90%
> 90%
49
SDM&Pend
50
4.2. Kamus Indikator Kinerja Utama
Setiap Indikator Kinerja Utama yang teridentifikasi disusun suatu penjelasan
tentang definisi Indikator Kinerja Utama, informasi periode pelaporan, formulanya,
bobot, penanggung jawab, sumber data dan target tiap tahun. Untuk itu telah
disusun Kamus Indikator Kinerja Utama sebagai berikut: (lihat lampiran)
51
Tabel 4.3. Program Kerja Strategis Tahun 2015-2019 RSUP Dr. Kariadi
52
penilaian kinerja penilaian kinerja evaluasi sistem evaluasi sistem
pegawai pegawai penilaian kinerja penilaian kinerja
Pembayaran gaji Monitoring dan Monitoring dan Monitoring dan Monitoring dan
dan tunjangan evaluasi penerapan evaluasi penerapan evaluasi penerapan evaluasi penerapan
karyawan berbasis sistem remunerasi sistem remunerasi sistem remunerasi sistem remunerasi
kinerja (Penerapan
Remunerasi)
Program retensi Program retensi Program retensi Program retensi Program retensi
pegawai : pegawai : pegawai : pegawai : pegawai :
- Seni dan olah raga - Seni dan olah raga - Seni dan olah raga - Seni dan olah raga - Seni dan olah raga
- Kegiatan wisata - Kegiatan wisata - Kegiatan wisata - Kegiatan wisata - Kegiatan wisata
- Medical chek up - Medical Chek up - Medical Chek up - Medical Chek up - Medical Chek up
- Skrining hepatitis dan - Skrining hepatitis dan - Skrining hepatitis dan - Skrining hepatitis dan - Skrining hepatitis dan
imunisasi hepatitis imunisasi hepatitis imunisasi hepatitis imunisasi hepatitis imunisasi hepatitis
pegawai pegawai pegawai pegawai pegawai
- kegiatan persiapan - Kegiatan persiapan - Kegiatan persiapan - Kegiatan persiapan - Kegiatan persiapan
pegawai purna tugas. pegawai purna tugas. pegawai purna tugas. pegawai purna tugas. pegawai purna tugas.
2 Terwujudnya Peremajaan sistem Terpenuhinya sistem Terfasilitasi jaringan Komputerisasi sistem Tercapinya sistem
sarana prasarana jaringan listrik & jaringan listrik listrik yang penting control jaringan listrik jaringan listrik, air
berbasis HTA merubah jaringan emergency 100 % dengan sistem normal dan bersih dan air kotor,
listrik 110 V menjadi dengan Genset emergency UPS emergency hydran, gas medis yang
220 V untuk Penataan ulang sehingga diperoleh efisien dan efektif
memperoleh Listrik jaringan listrik,air sistem emergency
yang efisiensi. bersih dan kotor, gas tanpa jeda
medis, hydrant
Optimalisasi Terfasilitasinya Diperolehnya legalitas Diperolehnya legalitas Melakukan kalibrasi
pelaksanaan kalibrasi laboratorium kalibrasi untuk melakukan untuk melakukan alat kesehatan di
alkes melalui IKS sesuai standar kalibrasi internal. kalibrasi eksternal. instansi lain
dengan BPFK dan (terakreditasi KAN)
53
lembaga yg
berwenang
berkesinambungan.
Optimalisasi Optimalisasi Optimalisasi Transfer teknologi Penguasaan teknologi
pelaksanaan pelaksanaan pelaksanaan perlatan medis yang pemeiharaan semua
pemeliharaan alat pemeliharaan alat pemeliharaan alat komplek dari teknisi peralat an medis yang
kesehatan yang kesehatan yang kesehatan yang penyedia alat ke komplek oleh teknisi
komplek melalui komplek melalui komplek melalui teknisi rumah sakit rumah sakit
kontrak service kontrak service kontrak service
54
75% 90% 100% 100% 100%
Kejadian Pembatalan Kejadian Pembatalan Kejadian Pembatalan Kejadian Pembatalan Kejadian Pembatalan
Operasi dapat Operasi dapat ditekan Operasi dapat ditekan Operasi dapat ditekan Operasi dapat ditekan
ditekan sampai 6 % sampai 5 % sampai 4 % sampai 4 % sampai 3 %
Kejadian Tunda Kejadian Tunda Kejadian Tunda Kejadian Tunda Kejadian Tunda Operasi
Operasi karena Operasi karena Operasi karena Operasi karena karena masalah teknis
masalah teknis dapat masalah teknis dapat masalah teknis dapat masalah teknis dapat dapat ditekan sampai 2
ditekan sampai 4 % ditekan sampai 4 % ditekan sampai 3 % ditekan sampai 3 % %
6 Terwujudnya Pemenuhan kebutuhan Pemenuhan kebutuhan Pemenuhan kebutuhan Pemenuhan kebutuhan Pemenuhan kebutuhan
peningkatkan peran pendukung pelaksanaan pendukung pelaksanaan pendukung pelaksanaan pendukung pelaksanaan pendukung pelaksanaan
RS Pendidikan pendidikan sesuai pendidikan sesuai pendidikan sesuai pendidikan sesuai pendidikan sesuai standar:
standar: standar: standar: standar: Sarana prasarana:
Sistem tata kerja Sarana prasarana: Sarana prasarana: Sarana prasarana: pengembangan Wet
kelembagaan (FK Operasional Wet Lab Wet Lab&Skill Lab pengembangan Wet Lab&Skill Lab
Undip& RSDK) & Skill Lab tahap 1 tahap 2 Lab&Skill Lab SDM: Sertifikasi
Sarana prasarana: SDM: Sertifikasi SDM: Sertifikasi SDM: Sertifikasi Kompetensi Pendidik
Persiapan Wet Kompetensi Pendidik Kompetensi Pendidik Kompetensi Pendidik Klinis
Lab&Skill Lab Klinis Klinis Klinis
SDM : Sertifikasi
Kompetensi
Pendidik Klinis
55
publikasi ilmiah dan RSUP Dr. Kariadi Nasional & Tersusunnya RBA bersama FK Undip dan
Tersusunnya RBA Internasional bersama FK Undip RSUP Dr. Kariadi
bersama FK Undip Tersusunnya RBA dan RSUP Dr. Kariadi
dan RSUP Dr. Kariadi bersama FK Undip
dan RSUP Dr. Kariadi
8 Terwujudnya Pelayanan Unggulan Pelaksanaan Pelaksanaan Operasional gedung Optimalisasi gedung
Rumah Sakit Pusat RS: Persiapan pengembangan pengembangan pelayanan Kanker pelayanan Kanker
Rujukan Nasional Pengembangan gedung pelayanan gedung pelayanan terpadu terpadu
sistem dan gedung Kanker terpadu (tahun Kanker terpadu
pelayanan Kanker I) (tahun 2)
terpadu
Pelayanan Unggulan Pelaksanaan Optimalisasi Penambahan Pengembangan
RS: Persiapan pengembangan sistem pelayanan Jantung pelayanan rawat jalan pelayanan rawat jalan
pengembangan pelayanan SDM dan quartener (klauster) system klauster 100%
sistem pelayanan fasilitas pelayanan
SDM dan fasilitas Jantung
pelayanan Jantung
Sentralisasi Pengembangan Pengembangan Pelaksanaan Pengembangan
Pelayanan pelayanan quartener Pelayanan Quartener penataan sarana Pelaksanaan penataan
Perinatologi (interdisipilin (rawat Diabetes dan Gizi pendukung pelayanan: sarana pendukung
berstandar (Level jalan, Rawat Inap) Klinik di rawat jalan gizi, parkir, laundry pelayanan: gizi, parkir,
1,2,3) (tahun 2) laundry (tahun 3)
Persiapan Penambahan sarana Pengembangan Pengembangan sistem
Pengembangan medic dan medic pemeriksaan tim ambulance reaksi
Rawat Inap ICU, untuk pengembangan laboratorium canggih cepat untuk
CCU, HCU, PICU ICU, CCU,HCU, PICU yang selama ini masih Pelayanan pasien
Operasional kamar Penambahan sarana dengan kerja sama dengan kegawatan
operasi Garuda diagnostic dan terapi pihak ke-3 dapat jantung di luar rumah
Penambahan jumlah untuk pengembangan dipenuhi 100% sakit
tempat tidur untuk pelayanan Jantung Pelaksanaan Pengembangan
pelayanan dan bedah jantung penataan sarana pelayanan radiologi
56
kemoterapi Penambahan kamar pendukung intervensi
Persiapan operasi untuk bedah pelayanan: gizi, Pengembangan
Pengembangan jantung parkir, laundry Rumah sakit sebagai
Rumah sakit sebagai Penataan sarana (tahun 1) rujukan transplant
rujukan transplant pendukung , SIMRS Pengembangan sumsum tulang dan
organ Ginjal, Canggaih, pelayanan: Rumah sakit sebagai cornea mata tercapai
Sumsum Tulang, listrik, air, hydrant, rujukan transplant 100%
Cornea Mata gas medis (tahap2) sumsum tulang dan
Persiapan penataan cornea tercapai 80%
sarana pendukung
pelayanan: gizi,
parkir, laundry
Penambahan sarana
medic, non medic,
sdm untuk transplant
organ sumsum tulang
dan cornea mata
10 Terwujudnya Tingkat Kesehatan RS Tingkat Kesehatan RS Tingkat Kesehatan RS Tingkat Kesehatan RS Tingkat Kesehatan RS
Kepuasan (PK BLU) : kategori (PK BLU) : kategori (PK BLU) : kategori (PK BLU) : kategori (PK BLU) : kategori Baik
Stakeholder Baik Baik Baik Baik Terakreditasi KARS
Terakreditasi Terakreditasi KARS Re Akreditasi Nasional Re Akreditasi Nasional Indeks Kepuasan
Internasional JCI Indeks Kepuasan KARS KARS Pelanggan Eksternal
Re Akreditasi Pelanggan Eksternal Indeks Kepuasan Indeks Kepuasan >90%
Nasional KARS >90% Pelanggan Eksternal Pelanggan Eksternal Indeks kepuasan
Indeks Kepuasan Indeks kepuasan >90% >90% Pelanggan
Pelanggan Eksternal Pelanggan Indeks kepuasan Indeks kepuasan Internal>80%
>90% Internal>80% Pelanggan Pelanggan
Indeks kepuasan Internal>80% Internal>80%
Pelanggan
Internal>80%
57
11 Terwujudnya Pengembangan Pengembangan Pengembangan Pengembangan Pengembangan aplikasi
pengelolaan aplikasi sistem aplikasi sistem aplikasi sistem aplikasi sistem sistem informasi
keuangan yang informasi informasi manajemen informasi manajemen informasi manajemen manajemen keuangan
fleksibel, efektif manajemen keuangan BLU yang keuangan BLU yang keuangan BLU yang BLU yang terintegrasi
dan efisien serta keuangan BLU yang terintegrasi dan terintegrasi dan terintegrasi dan dan selaras dengan
akuntabel terintegrasi dan selaras dengan selaras dengan selaras dengan peraturan
selaras dengan peraturan peraturan peraturan
peraturan
Peningkatan Peningkatan kapasitas Peningkatan kapasitas Peningkatan kapasitas Peningkatan kapasitas
kapasitas dan dan kompetensi SDM dan kompetensi SDM dan kompetensi SDM dan kompetensi SDM
kompetensi SDM bidang keuangan bidang keuangan bidang keuangan bidang keuangan
bidang keuangan
58
BAB V
ANALISA DAN MITIGASI RISIKO
61
Tabel 5.2 Penentuan Tingkat Risiko
62
2 Terwujudnya Tata kelola Klinik Yang Biaya Pelayanan semakin tinggi sedang medium Tinggi
Baik Regulasi pelayanan kesehatan semakin ketat Besar minor tinggi
3 Terwujudnya Peningkatan peran Belum lengkapnya fasilitas pendidikan Sedang medium Tinggi
RS Pendidikan
4 Terwujudnya integrasi fungsi Belum tersusunnya regulasi yang mengatur sedang medium tinggi
pelayanan, pendidikan dan Struktur Organisasi dan Tata Hubungan
penelitian yang berkualitas tentang pembiayaan pendidikan
5 Terwujudnya Pelayanan Unggulan Biaya Pengembangan pelayanan subspesialis besar medium tinggi
tinggi
Subsidi pemerintah semakin menurun besar medium Tinggi
6 Terwujudnya RS Rujukan Nasional Keterbatasan SDM sesuai kompetensi besar mayor Ekstrim
Keterbatasan sarana dan prasarana besar mayor Ekstrim
Perspektif Stakeholders
1 Terwujudnya kepuasan stakeholder Buruknya penanganan komplain sedang mayor Ekstrim
Tuntutan pasien akibat kelalaian sedang mayor Ekstrim
Perspektif Finansial
1 Terwujudnya pengelolaan Peraturan baru pengelolaan keuangan BLU Kecil medium moderat
keuangan yang fleksibel, efektif dan
Yang tidak
efisien
fleksibel
serta
akuntabel Regulasi pembiayaan pelayanan kesehatan besar mayor Ekstrim
63
5.3. Rencana Mitigasi Risiko
Rencana mitigasi risiko merupakan upaya nyata RSUP Dr. Kariadi untuk
menangani kemungkinan dan dampak risiko tertentu pada sasaran strategis yang
telah ditentukan. Rencana mitigasi yang disusun diutamakan untuk mengendalikan
risiko yang berada dalam kendali RSUP Dr. Kariadi. Tabel berikut di bawah ini
menyajikan sasaran strategis, risiko, tingkat risiko, dan rencana mitigasinya,
khususnya untuk menangani level risiko yang berstatus ekstrim atau tinggi.
Rencana mitigasi yang diidentifikasi umumnya merupakan berbagai tindakan
konkrit yang akan diwujudkan agar RSUP DR. Kariadi di kemudian hari dapat
meniadakan atau mereduksi status tingkat risikonya dari tingkar risiko Ekstrim atau
Tinggi menjadi tingkat risiko medium atau rendah.
64
Tabel 5.3 Rencana Mitigasi Resiko
65
Sarana
3 Terwujudnya IT yang Biaya IT mahal besar medium Tinggi Pentahapan dan Instalasi SIR
terintegrasi seluruh masuk RBA KOM dan Bag
pelayanan PEA
Penyusunan sistem besar Mayor/ Ekstrim Outsourcing SDM IT Bag SDM
memerlukan waktu lama besar
Subsidi pemerintah semakin besar medium Tinggi Efisiensi biaya Semua Unit
menurun Operasional Kerja
66
6 Terwujudnya RS Rujukan Keterbatasan SDM sesuai besar mayor Ekstrim Pendidikan/Pelatih Bag SDM & Bag
Nasional kompetensi an Diklat
Keterbatasan sarana dan besar mayor Ekstrim Pemenuhan Direktur Umum
prasarana Fasilitas & Operasional
Perspektif Stakeholders
1 Terwujudnya kepuasan Lambatnya penanganan sedang mayor Ekstrim Monitoring SOP Bag Huk Mas
stakeholder komplain
Tuntutan pasien akibat besar mayor Ekstrim Monitoring SOP Bidang Yan
kelalaian Med&Yan Kep
Perspektif Finansial
13 Terwujudnya Peraturan baru pengelolaan kecil medium Modera RBA Bag PEA
pengelolaan keuangan BLU yang tidak t
keuangan yang fleksibel, fleksibel
efektif dan efisien serta Regulasi Pembiayaan besar mayor ekstrim Efisiensi biaya Direktur
akuntabel pelayanan kesehatan Keuangan
67
BAB VI
PROYEKSI FINANSIAL
68
Tabel 6.1 Estimasi Pendapatan tahun 2015-2019
No Jenis Kegiatan Estimasi Kebutuhan Anggaran (Rp)
Baseline Tahun Tahun ke-1 Tahun ke-2 Tahun ke-3 Tahun ke-4 Tahun ke-5
Sekarang (2014)
1 Dana Pemerintah
a. Operasional 103,703,809,000 140,112,524,000 170,713,883,800 179,249,577,990 188,212,056,890 197,622,659,734
b. Pengembangan 27,000,000,000 40,000,000,000 43,500,000,000 48,000,000,000 52,000,000,000 55,000,000,000
2 Dana Masyarakat
a. Pendapatan Jasa
Penyediaan
barang/Jasa Lainnya 630,575,000 707,184,000 942,912,000 1,235,000,000 1,430,000,000 1,560,000,000
b. Kerja Sama
Lembaga/Badan
Usaha Lain 2,149,657,000 2,410,832,000 3,214,443,000 4,750,000,000 5,500,000,000 6,000,000,000
3 Kontribusi Unit Kerja 523,634,115,000 587,253,213,000 783,008,284,000 930,050,000,000 1,076,900,000,000 1,174,800,000,000
4 Pemasukan lain-lain 8,585,653,000 9,628,771,000 12,834,361,000 13,965,000,000 16,170,000,000 17,640,000,000
TOTAL 665,703,809,000 780,112,524,000 1,014,213,883,800 1,177,249,577,990 1,340,212,056,890 1,452,622,659,734
69
Tabel 6.2 Estimasi Anggaran Operasional Tahun 2015-2019
No Jenis Kegiatan Baseline Tahun Estimasi Kebutuhan Anggaran (Rp)
Sekarang (2014) Tahun ke-1 Tahun ke-2 Tahun ke-3 Tahun ke-4 Tahun ke-5
1 APBN
a. Belanja Pegawai 93,803,809,000 111,294,884,000 139,003,479,800 142,441,701,147 146,308,996,354 152,204,970,097
b. Belanja
Operasional 9,900,000,000 28,827,640,000 31,710,404,000 36,807,876,843 41,903,060,536 45,417,689,637
2 BLU
a. Belanja Pegawai 212,410,671,000 212,410,671,000 250,007,359,767 270,007,948,548 283,508,345,976 307,287,675,462
b. Belanja
Operasional 264,345,607,000 326,829,173,000 542,547,374,338 668,857,293,258 801,171,081,230 874,745,222,798
c. Belanja
Pemeliharaan 30,699,322,000 36,438,076,000 50,945,265,895 59,134,758,194 67,320,572,795 72,967,101,740
TOTAL 611,159,409,000 715,800,444,000 1,014,213,883,800 1,177,249,577,990 1,340,212,056,891 1,452,622,659,734
Anggaran dana PNBP BLU untuk belanja pegawai dalam tahun RSB
sekitar 25%, proporsi besarnya untuk program reformasi birokrasi dengan
menerapkan remunerasi pegawai RSUP Dr. Kariadi berbasis kinerja.
70
Tabel 6.3 Estimasi Anggaran Program Pengembangan Tahun 2015-2019
Estimasi Kebutuhan Anggaran (Rp)
Baseline Tahun Sekarang
No Nama Program Strategis Tahun ke-1 Tahun ke-2 Tahun ke-3 Tahun ke-4 Tahun ke-5
(2014)
A. Pencapaian IKU
1 Gedung dan Bangunan 3,984,554,000.00 12,601,223,000.00 15,818,779,312.00 16,195,416,914.64 16,320,964,288.71 16,823,146,252.21
2 Alat Medik 44,957,719,000.00 45,904,560,000.00 47,411,617,256.80 47,588,084,334.33 47,646,907,399.36 47,882,196,130.14
3 Alat Non Medik 5,602,127,000.00 5,816,297,000.00 7,307,787,431.20 7,481,782,370.03 7,539,781,378.93 7,771,773,934.66
B. Mitigasi Risiko
1 Saldo Awal 81,631,173,000.00 75,180,363,000.00 78,939,381,150.00 80,818,890,225.00 71,445,400,768.00 83,951,405,350.00
2 Ambang Batas -
TOTAL 136,175,573,000.00 139,502,443,000.00 149,477,565,150.00 152,084,173,844.00 142,953,053,835.00 156,428,521,667.00
71
KAMUS INDIKATOR KINERJA UTAMA
Formula : Jumlah SDM dimasing2 jabatan yang Kompetensi sesuai dibagi jumlah
SDM masing jabatan
Formula :
Jumlah pegawai yang mendapat penilaian kinerja Baik dan Sangat Baik
dibagi dengan jumlah seluruh pegawai yang dilakukan penilaian kinerja
Formula : Jumlah pegawai yang mendapat penilaian kinerja dibagi dengan jumlah
seluruh pegawai
IKU : Tingkat kehandalan sarana prasarana sesuai OEE, medik & non medik
Formula : Seluruh Sarana & Prasarana Yang Sesuai dengan OEE x 100%
Seluruh Sarana & Prasarana Yang
RSUP Dr. Kariadi telah memiliki sistem informasi rumah sakit yang
Definisi : terintegrasi, artinya semua modul dapat saling terhubung dan
mengakses ke sumber basis data yang sama