Rencana Strategi Bisnis merupakan salah satu perangkat strategis bagi Dengan penyusunan buku ini, diharapkan kerjasama sinergis antara
manajemen puncak dari suatu organisasi publik yang memandu dan RSUP Dr. Rivai Abbdullah dengan para stakeholders kunci dapat lebih
mengendalikan arah gerak dan perkembangan organisasi. Untuk itu, terarah. Buku ini juga diharapkan dapat menjadi acuan penilaian
Rencana Strategi dapat dijadikan sebagai kompas dalam penentuan keberhasilan visi-misi RSUP Dr. Rivai Abbdullah di masa yang akan datang.
kebijakan organisasi. Rencana Strategi sangat dibutuhkan utamanya
dengan adanya dinamika dalam keberlangsungan organisasi, seperti
dengan adanya perubahan tuntutan internal dan eksternal. Hal ini akan Direktur Utama
dapat mencegah perusahaan menyimpang jauh dari tujuan yang telah
Dr. Zubaidah Elvia, MPH
ditetapkan
RSUP Dr.Rivai Abdullah adalah Rumah Sakit Umum Pusat Kelas C milik
Kementerian Kesehatan dengan unggulan layanan penyakit Kusta, dan
sudah menjadi Rumah Sakit Badan Layanan Umum (BLU).
Buku ini berisi rencana strategi bisnis RSUP Dr. Rivai Abdullah pada
periode 2020-2024. Perencanaan didasarkan pada pengembangan (master
plan) RSUP Dr. Rivai Abdullah yang disesuaikan dengan adanya tuntutan
dari stakeholders, lingkungan eksternal dan internal Rumah Sakit. Dari hasil
perancangan, dihasilkan indikator-indikator terukur berupa susunan KPI
(Key Performance Indicator), program kerja strategis, dan program mitigasi
terkait risiko tidak tercapainya sasaran strategis yang ditetapkan.
Gambar 1.1. Metodologi Penyusunan Renstra RSUP Dr. Rivai Gambar 2.1. Diagram Kartesius Pilihan Prioritas RSUP Dr. Rivai
Abdullah Periode 2020-2024. ............................................................. 5 Abdullah 2020-2024.......................................................................... 18
Gambar 3.1. Peta Strategi RSUP Dr. Rivai Abdullah 2020-2024...... 28
Tabel 2.1. Kinerja Aspek Layanan ........................................................... 7 Tabel 3.2 Matriks IKU ………………………………………………………29
Tabel 2.2. Kinerja Aspek Keuangan ........................................................ 8 Tabel 3.3 Program Kerja Strategis………………………………………....47
Tabel 2.3. Kinerja Aspek SDM Berdasarkan Kualifikasi Jenis Profesi .. 10 Tabel 4.1. Estimasi pendapatan 2020 -2024 ……………………………..54
Tabel 2.4 Roadmap Pengembangan SDM 5 Tahun Kedepan…………...11 Tabel 4.2. Estimasi Anggaran Operasional 2020-2024…………………...54
Tabel 2.5 Sarana dan Prasarana ........................................................... 12 Tabel 4.3. Estimasi Anggaran Pengembangan 2020-2024……………....55
Tabel 2.6 Peluang dan Ancaman.......................................................... 14 Tabel 4.4. Rencana Pendanaan 2020-2024…………………………….…55
Tabel 2.7 Kekuatan dan Kelemahan...................................................... 15 Tabel 4.5. Prioritas Program Kerja Strategis Berdasarkan Rencana
Tabel 2.8 Peluang (Opportunity) ........................................................... 16 Pendanaan ............................................................................................ 56
Tabel 2.9 Ancaman (Threat) ................................................................. 16
Tabel 2.10 Kekuatan (Strength)............................................................. 17
Tabel 2.11 Kelemahan (Weakness)……………………………………..…17
Tabel 2.12 Hasil Analisis TOWS…………………………………………... 20
Tabel 2.13 Identifikasi Risiko…………………………………………..…...21
Tabel 2.14 Penilaian Tingkat Risiko…………………………………….... .22
Tabel 2.15 Rencana Mitigasi Risiko…………………………………….….22
Tabel 3.1. Harapan dan Kekhawatiran Utama Stakeholders Inti………. 26
Dalam tata kelola sistem yang modern, organisasi publik selayaknya dirancang pendidikan, peningkatan mutu layanan, dan harga layanan rumah sakit yang
atas dasar misi dan tujuannya, karena organisasi merupakan suatu tatanan kompetitif, riset yang unggul), maupun dikarenakan turunnya kemampuan
untuk mencapai tujuan. Dalam kaitan tersebut, setiap organisasi publik perlu internal organisasinya (misal pensiunnya para personil yang mumpuni,
menyusun prioritas pengelolaan dan pengembangannya agar segenap memburuknya kualitas koordinasi antar unit kerja dan personil, menurunnya
komponen organisasi publik dan para mitra kerjanya bergerak searah dan tingkat kehandalan sarana dan prasarana medis dan pendidikan, dsb).
sinergis menuju tujuan keseluruhan organisasi publik. Rencana Strategis
Renstra bagi sebuah organisasi publik merupakan perwujudan amanah dan
(renstra) merupakan salah satu perangkat strategis bagi manajemen puncak
aspirasi yang bersumber dari kepentingan key stakeholders. Renstra juga
dari suatu organisasi publik yang memandu dan mengendalikan arah gerak
merupakan bentuk tanggung jawab utama jajaran manajemen puncak
serangkaian prioritas pengembangan organisasi, berbagai unit kerja, dan mitra
organisasi publik terhadap pemenuhan kepentingan key stakeholders. Oleh
kerjanya untuk bergerak searah dan bersinergis menuju tujuan–tujuan
karena itu, renstra organisasi seharusnya menjadi pedoman utama bagi setiap
keseluruhan organisasi publik.
jajaran manajemen puncak dari suatu organisasi publik dalam menilai kemajuan
Dengan memusatkan organisasi pada hal-hal yang sangat penting, renstra status pencapaian visi dan target kinerja organsisasi jangka pendek dan
bertindak sebagai kompas yang membantu pengambil keputusan di berbagai panjang serta mengendalikan arah pengelolaan dan pengembangan roda
tingkat organisasi publik untuk mengetahui kapan “bertahan di jalur” dan kapan organisasinya agar sejalan dengan tuntutan utama key stakeholders.
perlu mengubah strategi organisasi dalam menghadapi dinamika tuntutan key
Memperhatikan pentingnya integrasi misi pelayanan, pendidikan, dan
stakeholders (pemangku kepentingan kunci) organisasi. Apalagi, setiap
penelitian yang unggul dalam menghadapi tantangan yang berkembang di
manajemen puncak organisasi menyadari betul bahwa kemampuan inti
masa mendatang, serta tuntutan pengelolaan RS yang efisien di era JKN,
organisasi sebetulnya dapat mengalami penurunan baik dikarenakan
era digitalisasi serta tuntutan kemandirian secara finansial sebagai RS BLU
perubahan tuntutan lingkungan eksternal organisasinya yang cenderung lebih
maka dibutuhkan sebuah dokumen rencana strategis periode tahun 2020 –
rasional dari waktu ke waktu (misal perubahan kebijakan, peningkatan mutu
2.1. Profil Satker Dengan terbitnya SK.Menkes.RI Nomor: 95948/ Hukum, tanggal 9
Desember 1961 oleh Bala Keselamatan RS ini diserahkan kepada
RSUP Dr. Rivai Abdullah didirikan pada tahun1914, pada mulanya hanya
Departemen Kesehatan RI.
sebagai tempat penampungan atau pengasingan penderita kusta.
Lokasi pertama di daerah Kertapati (seberanguluI), lebih kurang 25km Pada tanggal 10 Agustus 2006 berdasarkan SK Menkes RI Nomor :
dari lokasi penampungan sekarang. Pendiriannya diprakarsai oleh 630/MENKES/SK/VIII/2006 telah diresmikan pergantian nama dari
seorang Nakhoda Kapal Belanda (namanya tidak diketahui) karena RUMAH SAKIT KUSTA SUNGAI KUNDUR PALEMBANG menjadi
beberapa anak buah kapalnya menderita kusta, tempat penampungan RUMAH SAKIT KUSTA DR. RIVAI ABDULLAH PALEMBANG
ini diberi nama ‘Kembang Pumpung’.
Pada tanggal 5 Januari 2010 Rumah Sakit Kusta Dr. Rivai Abdullah
Karena adanya protes masyarakat disekitar tempat penampungan itu, Palembang sebagai Badan Layanan Umum (BLU) penuh.
maka lokasi penampungan dipindahkan ke lokasi sekarang. Sungai
Tahun 2018 Rumah Sakit Kusta Dr. Rivai Abdullah Palembang
Kundur – Desa Mariana - Kec.Banyuasin I – Kab. Banyuasin, lebih
mendapatkan pengakuan dari Komisi Akreditasi Rumah Sakit LULUS
kurang 20 km dari pusat kota Palembang. Dahulunya lokasi Rumah
Paripurna (Bintang 5) dengan Nomor : KARS-SERT/142/XII/2018,
Sakit Kusta ini seluas kira-kira 120 Ha, yang langsung diserahkan oleh
tanggal 31 Desember 2018 yang berlaku sampai dengan 17 Desember
BPM (Hindia Belanda), tetapi setelah diukur ulang oleh Badan
2021.
Pertanahan Nasional (BPN) dengan Sertifikat Hak Pakai No.02 / Desa
Mariana Tahun 1993 ternyata lokasi tersebut hanya tinggal 27,5Ha. Sejak April 2019, Rumah Sakit Kusta Dr.Rivai Abdullah beroperasional
menjadi RS Umum Kelas C Sesuai dengan Surat Keterangan
Sampai dengan tahun 1960 RS ini dikelola oleh sebuah yayasan yang
Pemenuhan Komitmen No: 503/001/SIORS/DPM-PTSP/2019 Tanggal
kegiatan internnya dilakukan oleh BalaKeselamatan.
22 Februari 2019, kemudian pada bulan Oktober 2019 terbit peraturan
Menteri Kesehatan No: 80 tahun 2019 tentang SOTK RSUP Dr. Rivai
Abdullah sebagai Rumah Sakit Umum.
Rencana Strategis Bisnis RSUP Dr. Rivai Abdullah 2020 - 2024 6
2.2 Gambaran Kinerja
Saat ini sarana (bangunan ) yang ada di lahan RSUP Dr. Rivai Abdullah
Tabel 2.5 Sarana dan Prasarana
berjumlah 16.645 m2, yang berdiri diatas lahan dengan luas total sebesar 27,5
Ha.Luas bangunan untuk pelayanan sekitar 13.524 m2, dan sarana penunjang
No Gedung Kondisi Pengembangan termasuk rumah dinas pegawai dan lain –lain sebesar 3.121 m2. Bangunan
1 Administrasi dan Perkantoran Baik -
pelayanan yang ada saat ini adalah gedung Gawat Darurat, Rawat jalan, MCU,
Gedung Pelayanan Terpadu
2 Rawat Jalan Baik
Tahap I dan Tahap II Rawat Inap dengan 150 TT, Laboratorium, Radiologi, Kamar Operasi (OK),
3 MCU Baik -
Gedung Pelayanan Terpadu
Pelayanan Intensif, Farmasi, Laundry, Gizi, Pemulasaran Jenazah,CSSD.
4 IGD dan Laboratorium Baik
Tahap I Bangunan Back Office seperti : gedung SDM, Administrasi, Bidang Medik,
Rawat inap Penyakit dalam, Gedung Pelayanan Terpadu
5 Baik Bidang Keperawatan, Bidang Rehabilitasi, Keuangan, dll. Dalam upaya
Kebidanan, Anak, Bedah Tahap I dan Tahap II
Gedung Pelayanan Terpadu meningkatkan kualitas pelayanan terkait sarana dan prasarana pada tahun
6 Radiologi Baik
Tahap I dan Tahap II
Gedung Pelayanan Terpadu 2019 sedang dalam proses pembangunan gedung layanan terpadu tahap I
7 Farmasi Baik
Tahap I
dengan luas sekitar 8000m2 dimana semua sarana pelayanan dapat diakomodir
Gedung Pelayanan Terpadu
8 CSSD Baik
Tahap I dan Tahap II kecuali untuk sarana laundry, gizi dan pemulasaran Jenazah masih
9 Gizi Baik -
10 Laundry Baik - menggunakan gedung lama. Prasarana alat kesehatan yang dimiliki RSUP Dr.
Gedung Pelayanan Terpadu Rivai Abdullah sudah mencukupi pelayanan setara kelas C, perlu adanya
11 Bedah Sentral Baik
Tahap I, II dan III
Gedung Pelayanan Terpadu peningkatan prasarana terkait pemenuhan visi dan misi untuk 5 tahun kedepan.
12 ICU Baik
Tahap I dan Tahap II Sesuai dengan pengembangan sarana dan prasarana dalam master plan untuk
13 Pemulasaran Jenazah Baik -
14 IPRS Baik - aspek sarana akan dikembangkan secara bertahap.
15 Sanitasi Baik -
Gedung Pelayanan Terpadu
16 Rekam Medik Baik
Tahap I
17 SIM RS Baik -
18 Diklat Baik -
1. Sebagai rujukan regional dalam layanan rekonstruksi dan rehabilitasi 2.4 Benchmarking
kusta dan pelayanan onkologi terpadu.
RSUP Dr. Rivai Abdullah telah menetapkan dua institusi di bawah ini sebagai
2. Integrasi pelayanan dengan pendidikan dan penelitian, terutama kusta
acuan patok duga kinerjanya.
dan onkologi.
3. Model kolaborasi layanan yang melibatkan lintas SMF dan unit kerja. a) Rumah Sakit Umum Pusat Persahabatan
4. Sebagai leader dalam kusta registry. b) Rumah Sakit Umum Pusat Mohammad Hoesin Palembang
5. Sebagai penapis penerapan teknologi kesehatan kusta dan onkologi.
6. Menjadi bagian dari AHS FK UNSRI. Alasan Pemilihan Rumah Rumah Sakit Umum Pusat Persahabatan dan
7. Membangun network dan kerjasama nasional dan internasional Rumah Sakit Umum Pusat Mohammad Hoesin Palembang sebagai acuan
secara melembaga. patok duga ialah:
8. Mewujudkan sarana dan prasarana dengan konsep Smart Garden 1. Sama – sama Rumah Sakit Umum, sehingga fasilitas dan jenis pelayanan
Hospital. mirip dengan RSUP Dr. Rivai Abdullah walaupun dari sisi kuantitas dan
9. Tuntutan pemenuhan standar Akreditasi International kualitas masih terbatas.
10. Mewujudkan SIRS yang terintegrasi. 2. Sudah mempunyai jalinan kerja sama dengan RSUP Dr. Rivai Abdullah
Analisis SWOT yang dilakukan merupakan upaya merepresentasikan faktor-faktor eksternal organisasi yang akan memengaruhi jalannya
berbagai faktor eksternal yang dinilai sebagian tidak sepenuhnya bisa roda organisasi RSUP Dr. Rivai Abdullah dan kemudian berdasarkan
dikendalikan dan bahkan sebagian sisa lainnya di luar kendali RSUP pemahaman atas faktor eksternal tersebut dilanjutkan dengan
Dr. Rivai Abdullah dan berbagai faktor internal yang sepenuhnya dapat menganalisa faktor internal organisasi RSUP Dr. Rivai Abdullah dalam
dikendalikan oleh RSUP Dr. Rivai Abdullah dalam rangka mewujudkan mewujudkan visi RSUP Dr. Rivai Abdullah untuk periode tahun 2020-
visi organisasinya. Faktor eksternal direpresentasikan dalam analisis 2024.
SWOT melalui Kesempatan (Opportunities) dan ancaman (Threats),
Berikut ini disajikan analisis faktor eksternal dan internal yang dinilai
sedangkan Kekuatan (Strengths) dan Kelemahan
faktor-faktor Kesempatan dan Ancaman serta Kekuatan dan
(Weaknesses)merepresentasikan faktor internal RSUP Dr. Rivai
Kelemahan dalam mewujudkan visi periode 2020-2024.
Abdullah. Analisis dilakukan pertama-tama dengan menganalisa
No KEKUATAN No KELEMAHAN
1 Tersedianya x tenaga medis yang kompeten (spesialis dan sub spesialis) 1 Sarana dan prasarana yang kurang memadai
2 Tersedianya lahan yang luas 2 Belum terimplementasinya prosedur dan standar secara konsisten
3 Adanya komitmen staf untuk berubah 3 Sistem reward dan konsekuensi berbasis kinerja belum berjalan dengan baik
4 Menerapkan pengelolaan keuangan BLU 4 Budaya kinerja belum terbangun dengan baik
5 Sebagai RS pembina kusta wilayah Sumatera dan Kalimantan Barat 5 Proses bisnis yang belum terintegrasi
Mempunyai kemampuan memberikan pelayanan untuk beberapa kasus
6 6 SIMRS yang belum terintegrasi
penyakit yang kompleks
7 Mempunyai pelayanan penyakit kusta sampai advance (rekonstruksi) 7 Jumlah tenaga kesehatan tertentu belum terpenuhi
8 Terakreditasi Paripurna 8 Pendapatan RS masih rendah
Tujuan bagian ini adalah untuk menentukan posisi bersaing RSUP Dr. Rivai Posisi bersaing RSUP Dr. Rivai Abdullah dilakukan dengan memperhatikan
Abdullah untuk mewujudkan visi periode tahun 2020 – 2024. Penilaian posisi hasil analisa SWOT dan benchmark.
bersaing ini dilakukan dengan memperhatikan benchmark (patok duga).
Berikut ini disajikan analisa posisi bersaing RSUP Dr. Rivai Abdullah untuk
periode tahun 2020 – 2024.
Berdasarkan posisi bersaing RSUP Dr. Rivai Abdullah untuk periode tahun
2020 – 2024, maka analisa TOWS dilakukan dengan menekankan arah
strategis pada penguatan mutu kelembagaannya. Berikut disajikan hasil analisa
TOWS (Tabel 3.6).
Setiap sel matriks TOWS diisi oleh sasaran strategi yang menunjukkan prioritas
strategis yang dipilih oleh RSUP Dr. Rivai Abdullah pada kurun waktu tahun
2020 – 2024 dalam menghadapi salah satu dari 4 (empat) keadaan berikut :
1. Tersedianya beberapa tenaga medis yang kompeten (spesialis 1. Sarana dan prasarana yang kurang memadai.
dan sub spesialis). 2. Belum terimplementasinya prosedur dan standar
2. Tersedianya lahan yang luas. secara konsisten.
3. Adanya komitmen staf untuk berubah. 3. Sistem Reward dan konsekuensi berbasis kinerja
ANALISIS TOWS 4. Menerapkan pengelolaan keuangan BLU. belum berjalan dengan baik.
5. Sebagai RS Pembina Kusta Wilayah Sumatera dan Kalimantan 4. Budaya kinerja belum terbangun dengan baik.
Barat. 5. Proses bisnis yang belum terintegrasi.
6. Mempunyai Kemampuan memberikan pelayanan untuk beberapa 6. SIMRS yang belum terintegrasi.
kasus penyakit yang kompleks. 7. Jumlah tenaga kesehatan tertentu belum terpenuhi.
7. Mempunyai pelayanan penyakit kusta sampai advance 8. Pendapatan RS masih rendah.
(rekonstruksi).
8. Terakreditasi Paripurna.
FAKTOR PELUANG
1. Adanya dukungan dari Kementerian Kesehatan, pemerintah 1. Terwujudnya kehandalan sarana dan prasarana 1. Terwujudnya proses bisnis dan tata kelola klinis yang
Provinsi dan Kabupaten. 2. Terwujudnya sistem jejaring dan rujukan pelayanan kusta. terintergrasi.
2. Adanya JKN bagi seluruh rakyat Indonesia. 3. Terwuudnya jejaring pendidikan dan penelitian FK UNSRI 2. Terwujudnya Optimalisasi sistem IT RS yang
3. Ada 2 Akses ke RS (melalui jalur sungai dan darat. 4. Terwujudnya proses bisnis dan tata kelola klinis yang terintergrasi. terintegrasi.
4. 7 dari 10 Penyakit terbanyak rawat inap di RSMH adalah 5. Terwujudnya SDM yang handal. 3. Terwujudnya SDM yang handal.
Onkologi (57,9%) dan belum tertangani dengan baik. 6. Terwujudnya sistem jejaring dan rujukan pelayanan onkologi. 4. Terwujudnya budaya kinerja yang excellent.
5. Adanya peluang untuk menjadi RS jejaring AHS FK UNSRI dan 5. Terwujudnya network eksternal yang melembaga.
institusi pendidikan lainnya. 6. Terwujudnya sistem jejaring dan rujukan pelayanan
6. Adanya peluang kerjasama dengan pihak ketiga. onkologi.
7. Tidak ada RS kelas B di Wilayah Administratif Banyuasin. 7. Terwujudnya kehandalan sarana dan prasarana.
8. Adanya beberapa Industri di sekitar RS.
FAKTOR ANCAMAN
1. RS Pesaing di sekitar wilayah RSUP Dr. Rivai Abdullah. 1. Terwujudnya proses bisnis dan tata kelola klinis yang terintergrasi. 1. Terwujudnya proses bisnis dan tata kelola klinis yang
2. Terbatasnya sarana transportasi umum. 2. Terwujudnya network eksternal yang melembaga. terintergrasi.
3. Jumlah rujukan pasien kusta yang menurun. 3. Terwujudnya sistem jejaring dan rujukan pelayanan onkologi. 2. Terwujudnya Optimalisasi sistem IT RS yang
4. Tuntutan masyarakat terhadap pelayanan RS yang berkualitas. 4. Terwujudnya kolaborasi pelayanan antar SMF dan unit kerja. terintegrasi.
5. Keterlambatan pembayaran piutang dari pihak ketiga. 5. Terwujudnya sistem jejaring dan rujukan pelayanan kusta. 3. Terwujudnya SDM yang handal.
6. Kebijakan Pemerintah Pusat/Daerah yang berubah ubah. 6. Terwujudnya sistem jejaring dan rujukan pelayanan onkologi. 4. Terwujudnya budaya kinerja yang excellent.
7. Adanya sumber penghasilan yang lebih besar bagi tenaga medis 7. Mewujudkan kehandalan sarana dan prasarana. 5. Terwujudnya proses bisnis dan tata kelola klinis yang
di RS lain. terintergrasi.
8. Tingkat kepadatan penduduk sekitar RS masih rendah 6. Terwujudnyapeningkatan pendapatan dan kendali
biaya.
7. Terwujudnya kepuasan stakeholder.
a) Identifikasi Risiko
Terwujudnya sistem jejaring dan rujukan onkologi dan kusta Jejaring yang dibangun belum optimal
Pelayanan onkologi dan kusta yang excellent Pelayanan kusta dan onkologi tetap sub standar
Terwujudnya network dan kerjasama eksternal yang melembaga Network dan kerjasama eksternal yang belum optimal
Terwujudnya kolaborasi pelayanan , pendidikan dan penelitian antar SMF dan Tidak terintegrasi kolaborasi pelayanan , pendidikan dan penelitian antar SMF
unit kerja dan unit kerja
Terwujudnya jejaring pelayanan, pendidikan dan penelitian RSRA - RSMH - Tidak optimalnya jejaring pelayanan, pendidikan dan penelitian RSUP Dr. Rivai
FK UNSRI Abdullah - RSMH - FK UNSRI
Terwujudnya proses bisnis dan tata kelola klinis yang SMART Tidak optimalnya proses bisnis dan tata kelola klinis yang SMART
dan ramah lingkungan dan ramah lingkungan
1 2 3 4 5
II (Kemk. Besar) d a;
IV (Kemk. Kecil) e; g;
f. Tidak terintegrasi
Terwujudnya kolaborasi Optimalisasi kolaborasi
kolaborasi Direktur Pelayanan
pelayanan,pendidikan pelayanan, pendidikan dan
pelayanan , Sedang Medium Tinggi T Medik, Keperawatan
dan penelitian antar penelitian
pendidikan dan dan Penunjang
SMF dan unit kerja
penelitian antar SMF
dan unit kerja
Rumusan Visi sampai tahun 2024 adalah: Rumusan Tata Nilai adalah:
1. Profesional
“SMART GARDEN HOSPITAL TAHUN 2024”
2. Orientasi Pelanggan
Rumusan Misi adalah:
Disingkat POSITIF
Bagian ini menyajikan informasi tentang harapan dan kekhawatiran utama dari Tabel 3.1. di bawah ini menyajikan informasi harapan dan kekhawatiran utama
Stakeholders Inti RSUP Dr. Rivai Abdullah pada kurun waktu tahun 2020– Stakeholders Inti terhadap RSUP Dr. Rivai Abdullah.
2024.
Tabel 3.1. Harapan dan Kekhawatiran Utama Stakeholders Inti
RSUP Dr. Rivai Abdullah dapat menjadi RS umum yang mandiri Tidak tersedianya sumber daya yang cukup.
Direktorat Jenderal Pelayanan
1 secara finansial dengan tetap melayani pasien kusta dan
Kesehatan Budaya Kinerja yang kurang mendukung
mempunyai unggulan pelayanan onkologi.
RSUP Dr. Rivai Abdullah belum mampu
RSUP Dr. Rivai Abdullah dapat menjadi bagian dari AHS FKUI,
2 Dekan FK UNSRI melakukan integrasi pelayanan, pendidikan dan
sebagai wahana pendidikan S1 Kedokteran dan PPDS
penelitian
Tata kelola RS yg tdk baik
Tata kelola RS yang baik.
Dewan Pengawas RSUP Dr. Rivai
3 Transformasi menuju budaya kinerja yangexcellent dengan Budaya kinerja yg tidak optimal
Abdullah
memperhatikan bio-etika & humaniora
Team work yg solid Team work tidak solid
Pendapatan meningkat Tidak ada peningkatan pendapatan
Keadilan dan kesejahteraan meningkat Tidak ada keadilan dan kesejahteraan
4 Karyawan
Adanya jaminan karir Jaminan karir tidak terlihat
Transparansi manajemen Tidak ada transparansi manajemen
Pelayanan yang aman, nyaman dan memuaskan.
Pelayanan yang tidak aman, tidak nyaman dan
5 Pasien Kejelasan alur pelayanan
tidak lengkap.
Kemudahan dan kelengkapan pelayanan
Penurunan mutu Pendidikan, baik Dokter atau
6 Peserta didik (pendidikan) Mendapatkan proses pendidikan dengan kualitas terbaik Dokter Spesialis, perawat, Bidan dan nakes
lainnya.
a. Matriks IKU
Formula : Tingkat kesehatan BLU = ( 30% x capaian indikator Formula : Jumlah responden yang memberikan penilaian
keuangan) + ( 70% x capaian aktual indikator layanan, pelayanan Baik dan Sangat Baik dibagi dengan Total
mutu dan manfaat kepada masyarakat) Responden x 100%
Formula : Jumlah responden yang memberikan penilaian pelayanan Baik dan Sangat Baik
dibagi dengan Total Responden x 100%
Person in Charge : Bagian SDM, Pendidikan dan Penelitian (Direktur SDM, Keuangan dan Umum)
Sumber Data : Semua karyawan
Sasaran : Terwujudnya sistem jejaring dan rujukan onkologi dan kusta Sasaran : Terwujudnya sistem jejaring dan rujukan kusta dan onkologi
Strategis Strategis
IKU : Persentase kenaikan rujukan pasien onkologi IKU : Persentase kenaikan rujukan pasien treatment kecacatan
kusta
Definisi : Adalah peningkatan rujukan pasien onkologi dibandingkan Definisi : Adalah peningkatan rujukan pasien treatment kecacatan
tahun sebelumnya. kusta dibandingkan tahun sebelumnya.
Rujukan pasien treatment kecacatan kusta adalah pasien
kusta yang dirujuk yang membutuhkan perawatan untuk
mencegah tingkat kecacatan lebih lanjut, meningkatkan
kualitas hidup dan mempercepat penyembuhan kecacatan.
Formula : Selisih Jumlah rujukan pasien onkologi tahun berjalan Formula : Selisih Jumlah rujukan pasien treatment kecacatan kusta
dengan tahun sebelumnya dibandingkan jumlah rujukan tahun berjalan dengan tahun sebelumnya dibandingkan
pasien onkologi tahun sebelumnya jumlah rujukan pasien treatment kecacatan kusta tahun
di kali 100 % sebelumnya di kali 100 %
Person in : Bidang Pelayanan Medik dan Keperawatan (Dir ektur Person in : Bidang Pelayanan Medik dan Keperawatan (Dir ektur
Charge Pelayanan Medik, Keperawatan dan Penunjang) Charge Pelayanan Medik, Keperawatan dan Penunjang)
Sumber Data : Instalasi Rawat Jalan, Instalasi Rawat Inap Sumber Data : Instalasi Rawat Jalan, Instalasi Rawat Inap
Target : 2020 2021 2022 2023 2024 Target : 2020 2021 2022 2023 2024
0% 0% 10% 20% 25% 10% 10% 10% 10% 10%
Formula : Selisih Jumlah kunjungan radioterapi onkologi tahun berjalan dengan tahun
sebelumnya dibandingkan jumlah kunjungan radioterapi onkologi tahun
sebelumnya di kali 100 %
Person in Charge : Bidang Pelayanan Medik dan Keperawatan (Dir ektur Pelayanan Medik, Keperawatan
dan Penunjang)
Sumber Data : Instalasi Rehabilitasi Medik Target 2020 2021 2022 2023 2024
50% 60% 65% 75% 80%
Periode : Semesteran dan Tahunan
Pelaporan
Person in Charge : Bagian Umum dan Organisasi (Dir SDM, Keuangan dan Umum)
Periode : Tahunan
Pelaporan
IKU : Persentase kasus komplek yang ditangani secara multi disiplin Bobot IKU (%) : 5
Definisi : Adalah kasus yang kondisinya mengancam jiwa/ kondisi medik buruk Person in Charge : Bidang Pelayanan Medik dan Keperawatan (Dir
yang cenderung menetap tanpa masalah non medik yang memenuhi Pelayanan Medik, Keperawatan dan Penunjang)
kriteria kasus sulit yang dilakukan penanganan multidisiplin dalam
bentuk case conference dengan menghasilkan care plan yang Sumber Data : Instalasi Rawat Inap, ICU, MPP
tercatat di dalam form care plan terintegrasi oleh DPJP utama.
Kasus sulit harus memenuhi kriteria kasus sulit, yaitu : Periode : Triwulan, Semester dan Tahunan
1. Memenuhi salah satu Kriteria Mayor berikut : Pelaporan
a. Skor sistem klasifikasi beratnya penyakit
(APACHE II) ≥ 30 untuk pasien dewasa
b. PELOD score ≥ 20 untuk pasien anak
c. Diagnosis etiologi belum dapat ditegakkan dalam Target : 2020 2021 2022 2023 2024
waktu lebih dari 7x24 jam 50% 60% 70% 80% 90%
d. Tindakan elektif kompleks multi disiplin
e. Re atau do operasi yang tidak direncanakan; atau
2. Memenuhi minimal 2 kriteria minor berikut :
a. Menggunakan life support apparatus (ventilator)
yang cenderung menetap
b. Melibatkan ≥ 3 SMF
c. LOS (karena masalah medik) ≥ 10 hari
d. Period end of life
Perspektif : Proses Bisnis Formula : Jumlah kasus sulit yang berhasil ditangani sesuai
kriteria berhasil di bagi semua kasus sulit yang di
tangani di kali 100 %
Terwujudnya kolaborasi pelayanan , pendidikan dan penelitian antar
Sasaran Strategis : SMF dan unit kerja
Bobot IKU (%) : 5
IKU : Persentase keberhasilan penanganan kasus sulit
Person in Charge : Bidang Pelayanan Medik dan Keperawatan (Dir
Kasus sulit harus memenuhi kriteria kasus sulit, yaitu : Pelayanan, Keperawatan dan Penunjang)
1. Memenuhi salah satu Kriteria Mayor berikut :
a. Skor sistem klasifikasi beratnya Sumber Data : Instalasi Rawat Inap dan ICU, MPP
penyakit (APACHE II) ≥ 30 untuk
pasien dewasa
b. PELOD score ≥ 20 untuk pasien anak
Periode : Triwulan, Semester dan Tahunan
c. Diagnosis etiologi belum dapat
Pelaporan
ditegakkan dalam waktu lebih dari 7x24
jam
d. Tindakan elektif kompleks multi disiplin
e. Re atau do operasi yang tidak Target : 2020 2021 2022 2023 2024
direncanakan; atau 50% 60% 70% 80% 90%
2. Memenuhi minimal 2 kriteria minor berikut :
a. Menggunakan life support apparatus
(ventilator) yang cenderung menetap
Melibatkan ≥ 3 SMF
b. LOS (karena masalah medik) ≥ 10 hari
c. Period end of life
Dikatakan berhasil bila berhasil survive (hidup) atau meninggal
dengan kualitas yang baik, sesuai dengan perjalanan alamiah
penyakitnya.(berdasarkan penilaian menggunakan formulir audit
kematian)
Pada kasus terminal sudah mendapatkan pelayanan oleh tim paliatif.
Definisi :
Sasaran : Terwujudnya jejaring pelayanan, pendidikan dan penelitian Sasaran : Terwujudnya jejaring pelayanan, pendidikan dan penelitian
Strategis RSUP Dr. Rivai Abdullah - RSMH - FK UNSRI Strategis RSUP DR. Rivai Abdullah - RSMH - FK UNSRI
IKU : Persentase jumlah pendidik klinis yang sesuai standar IKU : Jumlah penelitian klinis di RSUP Dr. Rivai Abdullah
Definisi : Adalah dosen yang telah mendapatkan pelatihan clinical Definisi : Adalah penelitian klinis yang dilaksanakan di RSUP Dr.
teacher Rivai Abdullah
Formula : Jumlah dosen yang telah mendapat pelatihan CT dibagi Formula : Jumlah penelitian klinis di RSUP Dr. Rivai Abdullah pada
jumlah semua dosen X 100 % tahun berjalan
Sumber Data : Bagian SDM, Pendidikan dan Penelitian ,Timkordik Sumber Data : Instalasi Diklat
Target : 2020 2021 2022 2023 2024 Target : 2020 2021 2022 2023 2024
50% 60% 65% 70% 80% 1 2 2 2 2
Person in : Bidang Pelayanan Medik dan Keperawatan (Dir Pelayanan Person in : Bidang Pelayanan Medik dan Keperawatan (Dir Pelayanan
Charge Medik, Keperawatan dan Penunjang) Charge Medik, Keperawatan dan Penunjang)
Sumber Data : Bidang Pelayanan Medik dan Keperawatan Sumber Data : Instalasi Rawat Inap
Sasaran : Terwujudnya budaya kinerja yang excellent Sasaran : Terwujudnya kehandalan SDM
Strategis Strategis
IKU : Persentase SDM yang berbudaya POSITIF IKU : Persentase SDM Yang Excellent
Definisi : Adalah jumlah SDM yang telah menerapkan nilai-nilai Definisi : Adalah jumlah SDM yang mempunyai kinerja IKI lebih dari
POSITIF (Profesional, Orientasi pelanggan, Sempurna, 1,1
Integritas,Team work, Inovatif, Fokus)
Formula : Jumlah SDM yang telah menerapkan nilai-nilai budaya Formula : Jumlah SDM yang menpunyai kinerja lebih dari 1,1 di
POSITIF dibandingkan dengan jumlah semua SDM dikali bandingkan jumlah semua SDM di kali 100 % pada tahun
100 % pada tahun berjalan berjalan
Person in : Bagian SDM, Pendidikan dan Penelitian (Dir Bagian SDM, Person in : Bagian SDM, Pendidikan dan Penelitian ( Dir Bagian SDM,
Charge Keuangan dan Umum ) Charge Keuangan dan Umum )
Sumber Data : Tim Transformasi Budaya Sumber Data : Bagian SDM, Pendidikan dan Penelitian
Target : 2020 2021 2022 2023 2024 Target : 2020 2021 2022 2023 2024
60% 65% 70% 75% 80% 60% 65% 70% 75% 80%
IKU : Level maturitas sistem IT IKU : Jumlah Breaktrough Project Sarana prasarana yang di
implementasikan
Definisi : Adalah capaian pengembangan sistem IT sesuai Definisi : Adalah jumlah breaktrough project sarana prasarana yang telah
tahapan dalam Blueprint IT di implementasikan
Formula : Persentase capaian pengembangan IT Formula : jumlah breaktrough project sarana prasarana yang telah di
dibandingkan perencanaan pengembangan IT implementasikan pada tahun berjalan
sesuai Blueprint IT
Person in : Instalasi SIM RS ( Dir Bagian SDM, Keuangan Person in Charge : Bagian Organisasi dan Umum ( Dir Bagian SDM, Keuangan
Charge dan Umum ) dan Umum )
Target : 2020 2021 2022 2023 2024 Target : 2020 2021 2022 2023 2024
60% 80% 90% 95% 100% 1 1 1 1 1
Sasaran : Terwujudnya Peningkatan Pendapatan dan Kendali Biaya Sasaran : Terwujudnya Kendali Biaya dan Peningkatan Pendapatan
Strategis Strategis
Definisi : Revenue adalah semua penerimaan RSUP Dr. Rivai Definisi : POBO adalah Rasio Pendapatan (Acrual) terhadap Biaya
Abdullah yang diukur berdasarkan jumlah Cash basis. Operasional.
Formula : Penerimaan dari operasional / jasa layanan, penerimaan Formula : POBO = Pendapatan PNBP dibandingkan
dari PKS, penerimaan dari jasa giro, penerimaan dari diklat Biaya Operasional RM & BLU (tidak termasuk biaya
dan penerimaan dari hibah dalam waktu tahun berjalan penyusutan)di kali 100 %
Person in : Bagian Keuangan dan Barang Milik Negara Person in : Bagian Keuangan dan Barang Milik Negara (Dir Bagian
Charge Charge SDM, Keuangan dan Umum)
Target : 2020 2021 2022 2023 2024 Target : 2020 2021 2022 2023 2024
100% 50% 66,7% 46,7% 36,4% Perspektif 15% 16% 18% 25% 40%
Misi : 1) Melaksanakan pelayanan kesehatan yang berorientasi pada mutu dan keselamatan dengan konsep homy
2) Melaksanakan pendidikan, penelitian & pelatihan kedokteran dan tenaga kesehatan lain.
3) Mengembangkan pelayanan unggulan yang terintegrasi dengan penelitian, dan pendidikan dalam bidang kesehatan
4) Melaksanakan tata kelola rumah sakit dan tata kelola klinis yang berstandar internasional
5) Melaksanakan pengembangan RS dengan konsep ramah lingkungan
ROADMAP
NO URAIAN
2020 2021 2022 2023 2024
1 Prioritas layanan yang akan 1. MCU 1. Onkologi 1. Onkologi 1. Onkologi 1. Onkologi
ditingkatkan /dikembangkan 2. Onkologi 2. Orthopedi (Rekonstruksi (Radioterapi dan (Radioterapi dan (Radioterapi dan
3. Orthopedi Kusta) Kemoterapi) Kemoterapi) Kemoterapi)
(Rekonstruksi Kusta) 3. Rehabilitasi Medik 2. Orthopedi 2. Orthopedi 2. Orthopedi
(Rekonstruksi Kusta) (Rekonstruksi (Rekonstruksi
3. Rehabilitasi Medik Kusta) Kusta)
3. Rehabilitasi Medik 3. Rehabilitasi
Medik
Dr. Sp Rehab Medik, Dokter Dr. Sp Onkologi Radiasi, Dr. Sp Onkologi Radiasi, Dr. Sp Bedah Onkologi, Dr.
Dokter Sp Rehab Medik, Dr.
Umum, Bidan, Perawat Fisikawan Medik , Dr. Sp Fisikawan Medik , Dr. Sp Sp Bedah Digestif, Dr. Sp
Sp Onkologi Radiasi,
Perinatologi, Perawat kamar Penyakit Dalam (KHOM), Penyakit Dalam (KHOM), Orthopedi, Dr. Sp Obgyn
Fisikawan Medik, Perawat
5 Kebutuhan SDM Strategik Operasi, Perawat ICU/ Perawat Kemoterapi, Farmasi Perawat Kemoterapi, Farmasi Konsultan Onkologi, Dr. Sp
Kemoterapi, Farmasi
ICCU/PICU, Penata Kemoterapi,Dr. Sp Bedah Kemoterapi,Perawat Onkologi, Patologi Anatomi, Dr. Sp
Kemoterapi, Perawat Paliatif,
Anestesi, Asisten Apoteker, Umum, Dr. Sp Anak, Dr. Sp Fisioterapis,Dr. Sp Gizi Klinik, Penyakit Dalam (KGEH)
Dr. Sp Anestesi (KIC)
Apoteker Anestesi (KIC) Psikolog Klinik Penata Anestesi
Penguatan proses Penguatan proses Penguatan proses Penguatan proses Penguatan proses
bisnis RS dan tata bisnis RS dan tata bisnis RS dan tata bisnis RS dan tata bisnis RS dan tata
kelola kelola kelola kelola kelola
Direktur SDM , Penguatan Penguatan Penguatan Penguatan Penguatan
1 Tingkat kesehatan BLU Keuangan dan pengelolaan pengelolaan pengelolaan pengelolaan pengelolaan
Umum keuangan keuangan keuangan keuangan keuangan
Penguatan sistem IT Penguatan sistem IT Penguatan sistem IT Penguatan sistem IT Penguatan sistem IT
RS RS RS RS RS
Penguatan SDM Penguatan SDM Penguatan SDM Penguatan SDM Penguatan SDM
Penguatan sistem Penguatan sistem Penguatan Sistem Penguatan sistem Penguatan sistem
Direktur SDM , informasi dan informasi dan informasi dan informasi dan informasi dan
2 Tingkat kepuasan pasien Keuangan dan komunikasi RS komunikasi RS komunikasi RS komunikasi RS komunikasi RS
Umum Penguatan penguatan penguatan penguatan penguatan
customer care customer care customer care customer care customer care
Penguatan Penguatan Penguatan Penguatan Penguatan
Direktur SDM , pengelolaan SDM pengelolaan SDM pengelolaan SDM pengelolaan SDM pengelolaan SDM
3 Tingkat kepuasan karyawan Keuangan dan Penguatan Penguatan Penguatan Penguatan Penguatan
Umum pengelolaan insentif pengelolaan insentif pengelolaan insentif pengelolaan insentif pengelolaan insentif
berbasis kinerja berbasis kinerja berbasis kinerja berbasis kinerja berbasis kinerja
Revitalisasi sar-pras Revitalisasi sar-pras Revitalisasi sar-pras Revitalisasi sar-pras Revitalisasi sar-pras
bedah rekonstruksi bedah rekonstruksi bedah rekonstruksi bedah rekonstruksi bedah rekonstruksi
Direktur
kusta tahap 1 kusta tahap 2 kusta tahap 3 kusta tahap 4 kusta tahap 5
Persentase keberhasilan Pelayanan Medik,
8 Penguatan SDM Penguatan dan Penguatan dan
kasus rekonstruksi kusta Keperawatan dan
pelayanan bedah optimalisasi SDM optimalisasi SDM
Penunjang
rekonstruksi kusta pelayanan bedah pelayanan bedah
rekonstruksi kusta rekonstruksi kusta
Direktur
Jumlah breakhthrough Pelayanan
One stop service One day care Komplementer paliatif
14 project proses bisnis yang Medik, One stop service kusta In patient onkologi
Medical chek up pelayanan onkologi onkologi
di implementasikan Keperawatan
dan Penunjang
4.1.Estimasi Pendapatan
Estimasi pendapatan RSUP Dr. Rivai Abdullah dapat dilihat pada tabel 4.1
Estimasi anggaran kelangsungan operasional RSUP Dr. Rivai Abdullah dapat dilihat pada tabel 4.2
Estimasi anggaran pengembangan RSUP Dr. Rivai Abdullah dapat dilihat pada tabel 4.3
21 Pencapaian POBO 13 15 15 15 15
Rencana Strategis Bisnis (RSB) RSUP Dr. Rivai Abdullah Tahun 2. Rencana Strategis Bisnis (RSB) Tahun 2020 – 2024 disusun
2020-2024 ini, diharapkan dapat digunakan sebagai acuan dalam dengan melibatkan seluruh stakeholder, dengan alur dan
perencanaan, pelaksanaan kinerja dalam kurun waktu lima tahun kedepan, mekanisme :
sehingga hasil pencapaiannya lebih terukur. Dalam kaitannya dengan □ Diskusi manajemen puncak melalui metode FGD,
pengukuran kinerja dan sebagai masukan bagi perencanaan selanjutnya, guna membahas mengenai ancangan visi, misi baru,
Renstra RSUP Dr. Rivai Abdullah Tahun 2020-2024 ini akan dievaluasi isu dan tantangan strategis, analisa SWOT, Analisa
secara periodik minimal pada akhir periode 5 tahun (2024) untuk TOWS, penentuan sasaran strategis dan roadmap
memastikan arah dan capaiannya sesuai ketentuan yang telah ditetapkan. pengembangan organisasi.
□ Penyusunan Peta Strategi
Penyusunan Rencana Strategis Bisnis (RSB) RSUP Dr. Rivai
□ Penetapan Key Performance Indicator
Abdullah Tahun 2020-2024 melibatkan stakeholders terkait baik pada
□ Perumusan Program Strategis
tingkatan manajerial maupun fungsional. Kepada semua pihak yang terlibat
□ Perumusan roadmap lima tahunkedepan
dalam penyusunan Renstra ini diucapkan terimakasih yang sebesar-
□ Perumusan aspek manajemen resiko
besarnya.
□ Proyeksi Finansial dan
1. Dengan terbitnya Keputusan Menteri Keuangan R.I Nomor 3. Secara umum kinerja RSUP Dr. Rivai Abdullah mengalami
3/KMK.05/2010 tanggal 05 Januari 2010 tentang Penetapan penurunan sejak tahun 2015, baik Kinerja Aspek Pelayanan,
RSUP Dr. Rivai Abdullah sebagai Instansi Badan Layanan Umum, Kinerja Aspek Keuangan, Kinerja Aspek SDM maupun Kinerja
maka Rumah Sakit wajib menyusun Rencana Strategis Bisnis Aspek Sarana dan Prasarana.
(RSB). 4. Dari hasil analisa internal (kekuatan dan kelemahan) dan eksternal
(peluang dan tantangan), diketahui bahwa kondisi internal rumah
sakit lebih dominan terhadap kelemahan sementara kondisi
lemah dan mendorong terus unit pelayanan yang sudah baik mulai 1. Subsidi biaya operasional dan investasi dari pemerintah
tahun 2020 serta mendorong adanya inovasi-inovasi baru di diharapkan masih tetap teralokasi dalam DIPA dan diterima pada
11. Untuk menunjang tercapainya tujuan tersebut seluruh jajaran 2. Sumber Daya Manusia adalah motor penggerak segala perubahan,
Rumah Sakit harus bekerjakeras untuk meningkatkan efisiensi dan oleh karena itu upaya pembinaan, peningkatan motivasi dan
produktivitas khususnya dalam bidang pelayanan, organisasi dan semangat kerja pegawai harus terus ditingkatkan untuk menjamin
sumber daya manusia, keuangan serta sarana dan prasarana, terlaksananya seluruh sasaran strategis yang ditetapkan.
serta komitmen dan integritas yang tinggi dari berbagai pihak 3. Meningkatkan upaya pemasaran melalui kegiatan sosialisasi,
terkait melalui berbagai perubahan yang harus diciptakan dan peningkatan pengetahuan masyarakat dan peningkatan kesadaran
dilaksanakan secara konsisten, sistematis, terencana dan masyarakat akan pentingnya kesehatan.
berkesinambungan.