Rencana Strategi2021-2026
2021-2026
Rencana Strategis 2021-2026
Kata pengantar
Assalamualaikum wr.wb. Puji syukur atas rahmat Allah SWT, berkat rahmat serta
karunia-Nya sehingga Rencana Strategis Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi
Sumatera Barat tahun 2021 – 2026 dapat selesai.
Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017, Rencana Strategis
(Renstra) adalah dokumen perencanaan lima tahunan yang memuat tujuan, sasaran, program,
dan kegiatan pembangunan dalam rangka pelaksanaan Urusan Pemerintahan Wajib dan/ atau
Urusan Pemerintahan Pilihan sesuai dengan tugas dan fungsi setiap Perangkat Daerah serta
mengacu kepada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah.
Fungsi Rencana Strategis (Renstra) dalam penyelenggaraan pembangunan adalah
sebagai operasional RPJMD, dasar penyusunan Renja Perangkat Daerah, instrumen
pengendalian dan evaluasi kinerja pelayanan Perangkat Daerah dan sebagai landasan
mengupayakan terwujudnya layanan kepada masyarakat sesuai dengan tugas pokok dan fungsi
Perangkat Daerah.
Ucapan terimakasih disampaikan kepada tim penyusun Rencana Strategis Dinas
Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat tahun 2021 – 2026 dan seluruh
stakeholder yang telah terlibat dan berkontribusi dalam penyusunan dokumen ini.
i
Rencana Strategi
Rencana 2021-2026
Strategis 2021-2026
DAFTAR ISI
Kata Pengantar i
Daftar Isi ................................................................................................................................. ii
Daftar Tabel ............................................................................................................................ iv
Daftar Gambar ………………………………………………………………………………………………………………….. vi
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .......................................................................................... 1
1.2 Landasan Hukum ...................................................................................... 3
1.3 Maksud danTujuan ................................................................................... 6
1.4 Sistematika Penulisan .............................................................................. 7
ii
Rencana Strategi
Rencana 2021-2026
Strategis 2021-2026
iii
Rencana Strategi
Rencana 2021-2026
Strategis 2021-2026
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Kekuatan pegawai berdasarkan uraian jabatan tahun 2020 ……………...... 27
Tabel 2.2 Kekuatan pegawai berdasarkan tingkat pendidikan tahun 2020............... 28
Tabel 2.3 Kekuatan pegawai berdasarkan golongan tahun 2020............................... 29
Tabel 2.4 Rincian aset tetap dinas perindustrian dan perdagangan provinsi
Sumatera Barat........................................................................................... 30
Tabel 2.5 Prasarana dan sarana dinas perindustrian dan perdagangan Provinsi
Sumatera Barat Tahun 2020……………………………………………………………….... 31
Tabel 2.6 Perkembangan PAD pada dinas Perindustrian dan perdagangan provinsi
Sumatera Barat .......................................................................................... 33
Tabel 2.7 Tabel T-C.23 Pencapaian Kinerja Pelayanan Dinas Perindustrian dan
Perdagangan Provinsi Sumatera Barat....................................................... 36
Tabel 2.8 Struktur PDRB menurut lapangan usaha Tahun 2016-2020....................... 37
Tabel 2.9 Pertumbuhan PDRB menurut lapangan usaha Tahun 2016-
2020.....................................................……………………………………………….….. 38
Tabel 2.10 Perkembangan IKM di Sumatera Barat Tahun 2016-2010......................... 39
Tabel 2.11 Jumlah IKM yang Mendapatkan Sertifikasi dan Standardisasi Produk
2012-2021................................................................................................... 43
Tabel 2.12 Ekspor Non Migas Sumatera Barat Berdasarkan Beberapa Golongan
Barang Tahu 2016-2020............................................................................. 44
Tabel 2.13 Negara Tujuan Ekspor Provinsi Sumatera Barat Tahun 2016-
2020...............................………………………………………………………………………... 45
Tabel 2.14 Nilai impor Sumatera Barat menurut Goongan Brang HS 2 Digit
Desember 2019-Desember 2020............................................................... 47
Tabel 2.15 Jumlah penerbitan SIUP di Sumatera Barat Tahun 2020........................... 47
Tabel 2.16 Jumlah penerbitan TDP di Sumatera Barat Tahun 2020............................ 48
Tabel 2.17 Data pasar di 19 Kabupaten/Kota di Sumatera Barat Tahun
2019..............................................................……………………………………..…… 50
Tabel 2.18 Kinerja perlindungan konsumen Provinsi Sumatera Barat Tahun 2016-
2020............................................................................................................ 52
Tabel 2.19 Sertifikasi kesesuaian mutu yang ditertibkan............................................. 55
Tabel 2.20 Laporan hasil analisis yang ditertibkan....................................................... 56
Tabel 2.21 Rekapitulasi hasil kesesuaian mutu komoditi potensial............................. 57
Tabel 3.1 Tabel T. B. 35 identifikasi permasalahan berdasarkan tugas dan fungsi
dinas Perindustrian dan perdagangan Provinsi Sumatera 60
Barat.................
Tabel 3.2 Tabel T. B. 35 faktor penghambat dan pendorong terhadap pencapaian
visi, misi dan program kepala daerah....................................................…… 67
Tabel 3.3 Hasil telaahan pola ruang wilayah Provinsi Sumatera Barat...................... 79
Tabel 4.1 Tujuan dan indikator kinerja tujuan ........................................................... 87
Tabel 4.2 Tabel T. C. 25 tujuan dan sasaran jangka menengah pelayanan dinas
perindustrian dan perdagangan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2021-
2026............................................................................................................ 90
Tabel 5.1 Tabel T. C . 26 matrik tujuan, sasaran, serta strategi arah kebijakan
pembangunan sektor industri dan perdagangan..........………………………..… 94
iv
Rencana Strategi
Rencana 2021-2026
Strategis 2021-2026
v
Rencana Strategi
Rencana 2021-2026
Strategis 2021-2026
DAFTAR GAMBAR
vi
Rencana Strategi
Rencana 2021-2026
Strategis 2021-2026
BAB I
PENDAHULUAN
1
Rencana Strategi
Rencana 2021-2026
Strategis 2021-2026
Berdasarkan hal tersebut, sebagai salah satu instansi atau Perangkat Daerah
dibawah Pemerintahan Provinsi Sumatera Barat yang membina sektor ekonomi
khususnya sektor industri dan perdagangan maka Dinas Perindustrian dan
2
Rencana Strategi
Rencana 2021-2026
Strategis 2021-2026
3
Rencana Strategi
Rencana 2021-2026
Strategis 2021-2026
4
Rencana Strategi
Rencana 2021-2026
Strategis 2021-2026
5
Rencana Strategi
Rencana 2021-2026
Strategis 2021-2026
Daerah Provinsi Sumatera Barat Tahun 2012 Nomor 13, Tambahan Lembaran
Daerah Provinsi Sumatera Barat Nomor 79);
28. Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Barat 14 Tahun 2018 tentang Rencana
Pembangunan Industri Provinsi Sumatera Barat Tahun 2018-2038 (Lembaran
Daerah Provinsi Sumatera Barat Tahun 2018 Nomor 14, Tambahan Lembaran
Daerah Provinsi Sumatera Barat Nomor 157);
29. Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Barat Nomor 13 Tahun 2019 tentang
Perubahan atas Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Barat Nomor 8 Tahun
2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Provinsi Sumatera
Barat (Lembaran Daerah Provinsi Sumatera Barat Tahun 2019 Nomor 13,
Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Sumatera Barat Nomor 177);
30. Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Barat Nomor 6 Tahun 2021 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Sumatera
Barat Tahun 2021-2026;
31. Peraturan Gubernur Sumatera Barat Nomor 49 Tahun 2017 tentang Uraian
Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi
Sumatera Barat;
32. Peraturan Gubernur Sumatera Barat Nomor 21 Tahun 2019 tentang Perubahan
Atas Peraturan Gubernur Sumatera Barat Nomor 107 Tahun 2017 tentang
Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksanan Teknis Daerah Dinas
Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat;
33. Peraturan Gubernur Sumatera Barat Nomor 18 Tahun 2021 tentang Tata Cara
Pemberian Hibah;
6
Rencana Strategi
Rencana 2021-2026
Strategis 2021-2026
7
Rencana Strategi
Rencana 2021-2026
Strategis 2021-2026
8
Rencana Strategis 2021-2026
BAB II
GAMBARAN PELAYANAN
DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN
PROVINSI SUMATERA BARAT
9
Rencana Strategis 2021-2026
SEKSI INDUSTRI HASIL HUTAN DAN PERKEBUNAN SEKSI DATA DAN PERIZINAN SEKSI EKSPOR DAN IMPOR SEKSI PEMBERDAYAAN KONSUMEN
SEKSI INDUSTRI HASIL PERIKANAN, MAKANAN DAN SEKSI INDUSTRI ANEKA DAN SEKSI BAHAN POKOK DAN BARANG SEKSI PENGAWASAN BARANG
MINUMAN TEKSTIL PENTING BEREDAR DAN / ATAU JASA
SEKSI PERWILAYAHAN, SARANA/PRASARANA DAN SEKSI INDUSTRI KIMIA HILIR DAN SEKSI BINA USAHA, SARANA, DATA DAN
SEKSI TERTIB NIAGA
STANDARISASI MARITIM PERIZINAN
UPTD
SUB BAGIAN TATA USAHA SUB BAGIAN TATA USAHA SUB BAGIAN TATA USAHA
10
Rencana Strategis 2021-2026
2. Sekretariat
Sekretariat mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan
teknis, pembinaan, pengkoordinasian penyelenggaraan tugas secara terpadu,
pelayanan administrasi dan pelaksanaa di bidang program, keuangan, umum
dan kepegawaian. Sekretariat terdiri dari Sub Bagian Umum, Sub Bagian
Keuangan dan Sub Bagian Program. Rincian tugas masing-masing sub bagian
adalah sebagai berikut:
a. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian, dengan rincian tugas:
- Melaksanakan penyusunan perencanaan dan program sub bagian
umum dan kepegawaian;
11
Rencana Strategis 2021-2026
12
Rencana Strategis 2021-2026
13
Rencana Strategis 2021-2026
14
Rencana Strategis 2021-2026
15
Rencana Strategis 2021-2026
5. Bidang Perdagangan
Bidang Perdagangan mempunyai tugas pokok merencanakan, melaksanakan,
mengkoordinasikan, memfasilitasi, mengendalikan dan pelaporan kegiatan
yang meliputi Bahan Pokok dan Barang Penting, Bina Usaha, Sarana, Data dan
Perizinan dan Ekspor.
Bidang Perdagangan membawahi 3 (tiga) seksi yaitu Seksi Bahan Pokok dan
Barang Penting; Seksi Bina Usaha, Sarana, Data dan Perizinan; dan Seksi Ekspor
Impor.
Rincian tugas masing-masing seksi dapat dilihat pada uraian berikut:
a. Seksi Bahan Pokok dan Barang Penting, dengan rincian tugas:
- Menyelenggarakan perumusan bahan kebijakan dan pembinaan teknis
distribusi dan ketersediaan bahan pokok dan barang penting;
- Menyelenggarakan bimbingan teknis dan supervisi pengendalian
distribusi dan ketersediaan bahan pokok dan barang penting;
- Menyelenggarakan monitoring, evaluasi dan penyusunan informasi
ketersediaan, pasokan dan harga bahan pokok dan barang pneting;
- Melakukan koordinasi distribusi, pasokan dan ketersediaan bahan
pokok dan barang penting;
16
Rencana Strategis 2021-2026
17
Rencana Strategis 2021-2026
18
Rencana Strategis 2021-2026
19
Rencana Strategis 2021-2026
UPTD Logam membawahi 3 (tiga) seksi yaitu Sub Bagian Tata Usaha; Seksi
Pengembangan Kompetensi Teknis SDM Industri; dan Seksi Perekayasaan
Logam Mesin (Peraturan Gubernur Sumatera Barat Nomor 107 Tahun
2017), dengan rincian :
a) Sub Bagian Tata Usaha,
a. Sub Bagian Tata Usaha mempunyai tugas pengelolaan administrasi,
ketatausahaan, perencanaan program/kegiatan, keuangan,
perlengkapan, kepegawaian, organisasi, tata laksana, kehumasan,
hukum, tugas umum lainnya lingkup UPTD Logam;
b. Uraian tugas Sub Bagian Tata Usaha meliputi :
a. melaksanakan pengelolaan surat menyurat, urusan rumah tangga,
kehumasan dan kearsipan;
b. melaksanakan pengelolaan administrasi kepegawaian;
c. melaksanakan pengelolaan administrasi keuangan;
d. melaksanakan pengelolaan perlengkapan dan peralatan kantor;
dan
e. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan.
20
Rencana Strategis 2021-2026
21
Rencana Strategis 2021-2026
22
Rencana Strategis 2021-2026
23
Rencana Strategis 2021-2026
24
Rencana Strategis 2021-2026
25
Rencana Strategis 2021-2026
2.2. Sumber Daya Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat
Pada tahun 2020, kekuatan pegawai pada Dinas Perindustrian dan
Perdagangan Provinsi Sumatera Barat berdasarkan uraian jabatan, terdiri atas 31
orang struktural, 50 orang fungsional umum dan 16 orang fungsional tertentu (97
orang pegawai), seperti tabel berikut :
26
Rencana Strategis 2021-2026
Tabel 2.1
Kekuatan Pegawai Berdasarkan Uraian Jabatan Tahun 2020
Uraian Jabatan
No. Unit Kerja Fungsional Jumlah
Struktural
Umum Tertentu
1. Sekretariat 5 19 - 24
2. Industri Non Agro 3 3 4 10
3. Industri Agro 3 3 3 9
4. Perdagangan 4 10 2 16
5. PKTN 4 7 - 11
6. UPTD BPSMB 4 4 7 15
7. UPTD PPM. Atsiri 4 1 - 5
8. UPTD Logam 4 3 - 7
Jumlah 31 50 16 97
Gambar 2.2
Grafik Kekuatan Pegawai Berdasarkan Uraian Jabatan Tahun 2020
27
Rencana Strategis 2021-2026
Tabel 2.2
Kekuatan Pegawai Berdasarkan Tingkat Pendidikan Tahun 2020
Pendidikan
No. Unit Kerja Jumlah
S2 S1 D3 SMA SMP SD
1. Sekretariat 9 8 1 6 - - 24
3. Industri Agro 2 4 - 3 - - 9
4. Perdagangan 5 5 1 5 - - 16
5. PKTN 4 2 2 3 - - 11
6. UPTD BPSMB 4 8 2 1 - - 15
8. UPTD Logam 2 2 - 3 - - 7
Jumlah 30 38 6 23 - - 97
Dari tabel diatas terlihat bahwa di tahun 2020 kekuatan pegawai Dinas
Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat berdasarkan tingkat
pendidikan yaitu 39% berpendidikan S1 atau 38 orang, 31% berpendidikan S2 atau
30 orang, 6% berpendidikan D3 atau 6 orang dan berpendidikan SMU sebesar 24%
atau 23 orang. Secara grafik terlihat sebagai berikut :
Gambar 2.3
Grafik Kekuatan Pegawai Berdasarkan Tingkat Pendidikan Tahun 2020
28
Rencana Strategis 2021-2026
Tabel 2.3
Kekuatan Pegawai Berdasarkan Golongan Tahun 2020
Golongan
No. Unit Kerja Jumlah
IV III II
1. Sekretariat 4 16 4 24
4. Perdagangan 3 9 4 16
5. PKTN 3 7 1 11
6. UPTD BPSMB 4 8 3 15
7. UPTD PPM. Atsiri - 5 - 5
8. UPTD Logam 2 2 3 7
Jumlah 20 61 16 97
Gambar 2.4
Grafik Kekuatan Pegawai Berdasarkan Golongan Tahun 2020
29
Rencana Strategis 2021-2026
Sedangkan dari sisi aset, jumlah aset Dinas Perindustrian dan Perdagangan
Provinsi Sumatera Barat yang digunakan sampai dengan kondisi Desember 2015
tercatat sebesar Rp. 66.433.469.473,- dengan rincian sebagai berikut :
Tabel 2.4
Rincian Aset Tetap Dinas Perindustrian dan Perdagangan
Provinsi Sumatera Barat
Akumulasi
Nilai Nilai Buku Beban Penyusutan
No Nama Bidang Barang Penyusutan
(Rp.) (Rp.) (Rp.) (Rp.)
A. Aset Tetap 77,466,610,291.00 20,912,480,533.93 56,554,129,757.07 2,697,333,740.26
1. KIB A (Tanah) 31,318,431,800.00 - 31,318,431,800.00 -
2. KIB B (Mesin) 18,614,306,042.00 13,056,961,470.98 5,557,344,571.02 2,139,063,714.57
3. KIB C (Bangunan) 26,319,442,449.00 7,855,519,062.95 18,463,923,386.05 558,270,025.69
4. KIB D (Jalan, irigasi dan jaringan) - - - -
5. KIB E (Aset Tetap lainnya) 607,215,000.00 - 607,215,000.00 -
6. KIB F (KDP) 607,215,000.00 - 607,215,000.00 -
30
Rencana Strategis 2021-2026
31
Rencana Strategis 2021-2026
Sebagai salah satu SKPD yang mempunyai unit pelayanan teknis, Dinas
Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat juga memberikan kontribusi
terhadap pendapatan daerah. Sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) pada Dinas
Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat diperoleh dari 2 (dua) Unit
Pelayanan Teknis Dinas (UPTD), yaitu:
1. UPTD Balai Pengujian Sertifikasi Mutu Barang (UPTD BPSMB)
PAD yang diterima berasal dari Retribusi Pemakaian Laboratorium, yaitu retribusi dari
kalibrasi peralatan dan retribusi dari pengujian pada UPTD BPSMB
2. UPTD Logam
PAD yang diterima berasal dari Retribusi Pemakaian Laboratorium, yaitu retribusi
pengolahan logam dan retribusi pengolahan rotan
Jumlah PAD tertinggi yang diterima Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi
Sumatera Barat dalam 5 (lima) tahun kinerja Renstra 2016-2020 adalah sebesar Rp.
1.025.687.885,- yaitu pada tahun 2016. PAD terbesar disumbangkan melalui kegiatan
pelayanan UPTD Balai Metrologi yaitu sebesar Rp. 615.741.680,- (71,60 %) dari target
sebesar Rp. 860.000.000,-. PAD terendah terjadi pada tahun 2020 yaitu sebesar Rp.
428.836.300,-. Jika dibandingkan tahun 2019, jumlah penerimaan PAD tahun 2020 ini
mengalami penurunan sebesar 14,26% atau sebesar Rp. 71.341.150,-, dimana
pada tahun 2019 PAD yang diterima adalah sebesar Rp. 500.180.450,-. Pada bulan Maret
tahun 2020, Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) mulai masuk ke wilayah Sumatera
Barat, dan karena semakin meningkatnya warga Sumatera Barat yang terpapar Covid-19,
maka Pemerintah memberlakukan lockdown pada daerah-daerah untuk mengantisipasi
penyebarannya dan diberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) setelah
diterbitkannya Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2020 tanggal
31 Maret 2020 tentang PSBB dalam rangka percepatan penanganan Corona Virus Disease
2019 (Covid-19) ini.
Terjadinya pandemi Covid-19 di Sumatera Barat mengakibatkan terjadinya
penurunan aktifitas perekonomian masyarakat, karena masyarakat tidak dapat
beraktifitas di luar rumah, ditutupnya sentral kegiatan perekonomian, berpengaruh pada
penerimaan PAD pada Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat.
Pada Tahun 2021 untuk Restribusi Kalibrasi yang selama ini dilaksanakan pada UPTD
BPSMB terevaluasi oleh Kemendagri sehingga terjadi pengurangan target PAD pada UPTD
BPSMB. Target dan realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) pada Dinas Perindustrian dan
Perdagangan Provinsi Sumatera Barat selama 2016-2021 dapat dilihat pada tabel berikut :
32
Rencana Strategis 2021-2026
TAHUN
TARGET REALISASI % TARGET REALISASI % TARGET REALISASI % TARGET REALISASI % TARGET REALISASI % TARGET REALISASI %
Pendapatan Asli 1,284,000,000 1,025,687,885 79.88 399,000,000 514,187,977 128.87 404,000,000 497,188,800 123.07 423,708,000 500,180,450 118.05 317,781,000 428,836,300 134.95 282.118.000
Daerah/Local - -
Government Original
Receipt
I. Pendapatan Retribusi 1,284,000,000 1,025,687,885 79.88 399,000,000 514,187,977 128.87 404,000,000 497,188,800 123.07 423,708,000 500,180,450 118.05 317,781,000 428,836,300 134.95 282.118.000
Daerah/Local - -
Retribution Receipt
Retribusi Jasa Usaha 424,000,000 409,946,205 96.69 399,000,000 514,187,977 128.87 404,000,000 497,188,800 123.07 423,708,000 500,180,450 118.05 317,781,000 428,836,300 134.95 282.118.000
- -
Retribusi Pemakaian 424,000,000 409,946,205 96.69 399,000,000 514,187,977 128.87 404,000,000 497,188,800 123.07 423,708,000 500,180,450 118.05 317,781,000 428,836,300 134.95 282.118.000
Kekayaan Daerah - -
UPTD BPsMB 400,000,000 388,343,905 97.09 375,000,000 483,349,177 128.89 380,000,000 466,398,500 122.74 394,808,000 470,346,500 119.13 296,106,000 404,955,000 136.76 246.336.000
-
UPTD Logam 24,000,000 21,602,300 90.01 24,000,000 30,838,800 128.50 24,000,000 30,790,300 128.29 28,900,000 29,833,950 103.23 21,675,000 23,881,300 110.18 15,809,200
-
33
Rencana Strategis 2021-2026
2.3 Kinerja Pelayanan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat
Program pembangunan Provinsi Sumatera Barat diantaranya adalah untuk
meningkatkan perekonomian rakyat yang diarahkan pada pemberdayaan masyarakat
melalui pengembangan usaha produktif dan pada akhirnya adalah peningkatan
kesejahteraan masyarakat Sumatera Barat. Salah satu pola yang sesuai dengan
pembangunan yang berorientasi kepada rakyat adalah sistem ekonomi kerakyatan, yaitu
sistem ekonomi yang berorientasi pada peningkatan partisipasi produktif masyarakat
dalam penyelenggaraan ekonomi. Kegiatan yang sesuai dengan kondisi masyarakat pada
umumnya dan melibatkan masyarakat adalah melalui berbagai sektor usaha antara lain
sektor industri dan perdagangan.
Pihak yang paling berperan dalam pengembangan industri dan perdagangan dalam
pembangunan ekonomi di Sumatera Barat adalah Dinas Perindustrian dan Perdagangan
Provinsi Sumatera Barat sebagai salah satu satuan kerja di lingkungan Pemerintah
Provinsi Sumatera Barat yang memiliki tugas pokok melaksanakan kewenangan
desentralisasi, dekonsentrasi di bidang Industri dan Perdagangan serta tugas lainnya yang
diberikan oleh Gubernur.
Tugas yang diamanatkan kepada Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi
Sumatera Barat berdasarkan Peraturan Gubernur Sumatera Barat Nomor 49 Tahun 2017
tanggal 05 Juni 2017 dalam Bab II Bagian Kesatu Pasal 2 ayat (1) disebutkan bahwa “Dinas
mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerintahan daerah bidang
Perindustrian dan Perdagangan”.
Tugas tersebut sebagaimana yang dijabarkan dalam Renstra Dinas Perindustrian dan
Perdagangan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2016-2021 yaitu meningkatkan
pembangunan ekonomi yang berkualitas dan lebih merata berbasis ekonomi kerakyatan.
Dalam merealisasikan visi dan memberikan arah serta tujuan yang akan diwujudkan,
dan untuk memberikan fokus terhadap program yang akan dilaksanakan serta untuk
menumbuhkan sense of participation and sense of belonging maka Dinas Perindustrian
dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat menyatakan misi sebagai berikut:
1. Mengembangkan industri unggulan daerah dalam rangka mewujudkan industri yang
tangguh dan berdaya saing dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).
Misi ini diarahkan untuk mengembangkan industri unggulan daerah guna
memperkuat daya saing produk industri yang efektif, tangguh, dan efisien baik dari
sisi kualitas, desain, harga, kemasan, standarisasi serta kontinuitas produksi dengan
menumbuhkan sentra-sentra industri prioritas yang menjadi potensi di daerah
kabupaten/kota. Melalui peningkatan daya saing produk industri diharapkan
menumbuhkan rasa kecintaan untuk menggunakan produk industri dalam negeri
sendiri. Peningkatan pemakaian produk dalam negeri akan meningkatkan daya saing
dan berkontribusi bagi pertumbuhan industri di Sumatera Barat. Untuk itu, dalam
34
Rencana Strategis 2021-2026
35
Rencana Strategis 2021-2026
Tabel 2.7
Tabel T-C.23 Pencapaian Kinerja Pelayanan Dinas Perindustrian dan Perdagangan
Provinsi Sumatera Barat
Tahun
Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020
Aspek/Fokus/Bidang 2021
Sumber
No. Urusan/Indikator Kinerja Keterangan
Data
Pembangunan Daerah
Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Target
6. Urusan Perdagangan
a. Nilai sektor perdagangan dalam BPS 14.68 26.29 15.53 29.20 15.90 31.89 16.29 35.30 16.85 38.93 17.42 38.16 18.35
PDRB (Rp. Triliun)
b. Peningkatan nilai ekspor (%) BPS 1.5 -16,28 1.5 -2,28 2 19.77 2 -22,05 2 -16,24 2 14.39 2.5
c. Nilai impor (US$ jt) BPS 632.79 630.20 642.80 345.20 655.65 446.28 668.76 546.34 674.13 438.20 687.61 186.40 701.36
d. Persentase produk dan jasa yang Dinas 4.57 74.00 4.57 72.60 8.33 76.72 8.33 65.77 8.33 71.37 8.33 82.24 8.33
diawasi sesuai dengan ketentuan Perindag
e. - Peningkatan omset pasar Dinas 5.5 3.50 5.5 4.28 6.0 6.15 6.3 6.15 - - - - -
rakyat (%) Perindag
- Peningkatan omset Dinas - - - - - - - - 6.5 6.65 7.0 6.53 7.0 Indikator baru dalam
perdagangan (%) Perindag Revisi Renstra 2016-
2021
f. Jumlah kasus sengketa Dinas - - 275 125 275 64 275 34 275 103 275 102 275
konsumen yang diselesaikan Perindag
(kasus)
7. Urusan Perindustrian
a. Kontribusi sektor industri BPS 11.19 10.25 11.19 10.11 11.42 9.71 11.65 9.10 11.87 8.37 12.10 8.64 12.33
pengolahan terhadap PDRB (%)
b. - Jumlah IKM yang difasilitasi Dinas 80 102 85 130 85 78 90 106 - - - - -
sertifikasi standarisasi Perindag
produk industri
- Jumlah IKM yang Dinas - - - - - - - - 10 130 10 42 125 Indikator baru dalam
mendapatkan fasilitasi Perindag Revisi Renstra 2016-
sertifikasi, standarisasi dan 2021
peningkatan kualitas
kemasan produk industri.
c. - Jumlah IKM yang Dinas 642 648 652 672 672 626 675 760 - - - - -
mendapatkan pelatihan dan Perindag
pembinaan
- Jumlah sentra industri yang Dinas - - - - - - - - 8 10 10 10 15 Indikator baru dalam
dikembangkan Perindag Revisi Renstra 2016-
2021
- Peningkatan volume produk Dinas - - - - - - - - 4 3.75 5 4.73 6.25 Indikator baru dalam
melalui penggunaan Perindag Revisi Renstra 2016-
teknologi tepat guna dan 2021
hilirisasi produk industri
36
Rencana Strategis 2021-2026
Kontribusi sektor industri terhadap PDRB tahun 2020 adalah sebesar 8.64%.
Kontribusi tersebut meningkat sebesar 0,27% bila dibandingkan dengan tahun 2019 yaitu
sebesar 8,37%. Apabila dilihat selama periode 2017-2020 menunjukkan bahwa kontribusi
sektor industri cenderung mengalami penurunan dari tahun ke tahun.
Nilai sektor perdagangan dalam PDRB tahun 2020 adalah sebesar 38,16%,
mengalami penurunan jika dibandingkan dengan tahun 2019 yaitu sebesar 38,93%.
Kontribusi masing-masing lapangan usaha terhadap PDRB pada tahun 2016-2020 dapat
dilihat pada tabel berikut :
Tabel 2.8
Struktur PDRB Menurut Lapangan Usaha Tahun 2016-2020
Struktur PDRB Sumatera Barat
No. Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Berlaku (%)
2016 2017 2018 2019 2020
1 Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan. 24.06 23.61 23.17 22.15 22.38
2 Pertambangan dan Penggalian 4.53 4.27 4.27 4.30 4.27
3 Industri Pengolahan 10.09 9.74 9.10 8.38 8.64
4 Pengadaan Listrik dan Gas 0.10 0.11 0.11 0.11 0.10
Pengadaan Air, pengelolaan sampah,
5 0.09 0.09 0.09 0.09 0.09
Limbah dan Daur Ulang
6 Konstruksi 9.38 9.29 9.63 10.09 10.19
Perdagangan Besar dan Eceran: Reparasi
7 14.61 14.76 15.30 15.78 15.76
Mobil dan Sepeda Motor
8 Transportasi dan Pergudangan 12.23 12.46 12.65 12.60 10.44
9 Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 1.22 1.29 1.37 1.43 1.24
10 Informasi dan Komunikasi 4.85 4.99 5.46 5.81 6.44
11 Jasa Keuangan dan Asuransi 3.10 3.17 3.01 2.91 3.04
12 Real Estate 2.00 2.01 1.96 2.01 2.06
13 Jasa Perusahaan 0.43 0.43 0.44 0.44 0.44
Administrasi Pemerintahan, Pertahanan
14 5.70 5.82 5.92 6.13 6.71
dan Jaminan Sosial Wajib
15 Jasa Pendidikan 3.67 3.84 4.20 4.35 4.70
16 Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 1.26 1.28 1.39 1.42 1.62
17 Jasa Lainnya 1.68 1.77 1.93 2.00 1.88
Penurunan persentase kontribusi sektor industri terhadap PDRB pada tahun 2020
lebih disebabkan karena meningkatnya beberapa kontribusi sektor lain terhadap PDRB,
diantaranya Lapangan Usaha Informasi dan Komunikasi. Di sisi pertumbuhan produksi,
produksi sektor industri mengalami peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya, yaitu
8,64% pada tahun 2020.
37
Rencana Strategis 2021-2026
Tabel 2.9
Pertumbuhan PDRB Menurut Lapangan Usaha Tahun 2016-2020
Secara rinci perkembangan IKM Sumatera Barat sejak tahun 2016-2019 dapat
dilihat pada tabel berikut :
38
Rencana Strategis 2021-2026
Tabel 2.10
Perkembangan IKM di Sumatera Barat Tahun 2016-2020
Tahun
No. Kabupaten / Kota
2016 2017 2018 2019 2020
Jumlah Unit
1 21.944,- 28.174,- 35.987,- 36.009,- 38.174
Usaha (UU)
Jumlah Tenaga
2 79.030,- 95.315,- 120.060,- 118.685,- 123.174
Kerja (orang)
Total Nilai
3 1.342.150.760,- 1.191.637.318,- 325.723.660,- 548.852.833,- 928.184.500,-
Investasi (Rp.000)
Total Nilai 14.070.893.293, 14.323.800.037, 14.819.846.365 14.836.288.994 11.364.083.5
4
Produksi (Rp.000) - - ,- ,- 59
Total Nilai Bahan 7.306.032.750, 5.732.602.64
5 4.249.619.196,- 8.301.174.596,- 6.366.613.364,-
Baku (Rp.000) - 4
Sumber : Dinas Perindag Kab./Kota dan BKPMPPT Prov. Sumbar, data diolah
Perkembangan IKM Sumatera Barat berdasarkan Unit Usaha sejak tahun 2016-
2020 dapat digambarkan sebagai berikut :
Gambar 2.5
Grafik Perkembangan IKM di Sumatera Barat berdasarkan Unit Usaha
39
Rencana Strategis 2021-2026
Perkembangan IKM Sumatera Barat berdasarkan Jumlah Tenaga Kerja sejak tahun 2016-
2020 dapat digambarkan sebagai berikut :
Gambar 2.6
Grafik Perkembangan Tenaga Kerja di Sumatera Barat
Gambar 2.7
Grafik Perkembangan IKM di Sumatera Barat Berdasarkan Nilai Investasi,Nilai Produksi
dan Nilai Bahan Baku
40
Rencana Strategis 2021-2026
41
Rencana Strategis 2021-2026
bahan produk dan kemasan. Pada tahun 2020 fasilitasi MD diberikan kepada 4
IKM, yaitu IKM Randang Zara di Kota Padang, IKM Randang Bundo di Kota Solok,
IKM Rendang Mizaki di Kabupaten Tanah Datar, dan IKM Rendang Uni Lili di
Kabupaten Solok Selatan;
3. Fasilitasi GMP/HACCP
HACCP (Hazard Analysis And Critical Control Point) merupakan metode
manajemen keamanan pangan yang bersifat sistematis dan didasarkan pada
prinsip-prinsip yang sudah dikenal, yang ditujukan untuk mengidentifikasi hazard
(bahaya) yang kemungkinan dapat terjadi pada setiap tahapan dalam rantai
persiaan makanan, untuk mencegah munculnya hazard tersebut. Agar penerapan
HACCP ini sukses, maka perusahaan perlu memenuhi prasyarat dasar industri
pangan yaitu Good Manufacturing Practices (GMP) dan Standard Sanitation
Operational Procedure (SSOP). Pada tahun 2020, fasilitasi GMP/HACCP diberikan
kepada 1 IKM yaitu produk Rendang for Kids atas nama IKM Nak Taraso di
Kabupaten Solok.
4. Fasilitasi HKI
Hak Kekayaan Intelektual (HKI) merupakan bagian dari bidang hukum yang secara
luas mengacu pada ciptaan hasil olah pikir manusia dan melindungi kepentingan
pencipta dengan memberi hak kepemilikan atas ciptaannya. Hak Kekayaan
Intelektual dibagi menjadi dua cabang yaitu Hak Kekayaan Industri dan Hak Cipta.
IKM yang difasilitasi pendaftaran mereknya ke Ditjen HKI Kemenkumham
sebanyak 36 Merek IKM.
42
Rencana Strategis 2021-2026
Bimbingan Teknis HaKI bagi Industri Kecil Menengah, dengan output Jumlah
IKM yang mendapatkan bimbingan teknis HaKI sebanyak 36 IKM.
Tabel 2.11
Jumlah IKM yang Mendapatkan Sertifikasi dan Standardisasi Produk 2012-2021
No. Kabupaten / Kota Sertifikat Halal HKI (Merk) MD SNI Total 2012 s.d 2021
1. Pesisir Selatan 40 27 2 - 69
2. Pasaman 17 3 1 - 21
3. Padang Pariaman 53 32 3 1 89
4. Kab. Solok 39 27 4 2 72
5. Sijunjung 13 32 - - 45
6. Agam 40 22 6 - 68
7. Tanah Datar 42 26 1 - 69
8. Lima Puluh Kota 39 30 4 - 73
9. Dharmasraya 52 27 4 - 83
10. Solok Selatan 31 7 1 1 40
11. Pasaman Barat 13 8 2 - 23
12. Kep. Mentawai - - - - -
13. Payakumbuh 11 22 15 2 50
14. Solok 13 20 3 - 36
15. Padang 50 45 14 - 109
16. Pariaman 13 14 - - 27
17. Sawahlunto 33 22 - - 55
18. Padang Panjang 19 24 1 - 44
19. Bukittinggi 38 29 - - 67
Jumlah 556 417 61 6 1.040
Sumber : Dinas Perindag Prov. Sumbar, 2021
Gambar 2.8
Perbandingan Jumlah IKM Sumatera Barat yang Telah Difasilitasi Standardisasi
dan Sertifikasi
40,000 34,969
30,000
Sudah Difasilitasi
20,000
Belum Difasilitasi
10,000 1,040
-
43
Rencana Strategis 2021-2026
Berdasarkan data di atas terlihat jumlah IKM di Sumatera Barat yang sudah
difasilitasi sertifikasi dan standardisasi oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan
Provinsi Sumatera Barat baru sekitar 2,9% dari total keseluruhan IKM yang ada di
Sumatera Barat. Apalagi dengan dikeluarkannya Undang-Undang Nomor 33 Tahun
2014 tentang jaminan produk halal, untuk produk makanan wajib bersertifikat
halal paling lambat Oktober 2024.
Sumber : BPS Sumbar, BRS Perkembangan Ekspor Impor Sumbar,No.11/02/13/Th.XXIV, 1 Februari 2021
Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa peranan golongan barang yang terbesar
terhadap total ekspor Sumatera Barat tahun 2020 adalah golongan lemak & minyak
hewan/nabati sebesar US$ 1.213,58 juta (79,22%), diikuti golongan karet dan barang dari
44
Rencana Strategis 2021-2026
karet sebesar US$ 163,75 juta (10,69%) dan golongan bahan-bahan nabati sebesar US$
51,06 juta (3,33%).
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat sesuai dengan
tugas pokok dan fungsinya, mengambil peran dalam melakukan pembinaan kepada
pelaku usaha perdagangan dalam rangka meningkatkan nilai ekspor melalui program
Peningkatan dan Pengembangan Perdagangan Luar Negeri yang didukung oleh 4 (empat)
kegiatan yaitu Pengujian Mutu Barang Ekspor, Reakreditasi Laboratorium, Pengawasan
Mutu Komoditi, dan Kegiatan Pameran Produk Ekspor.
Berdasarkan negara tujuan ekspor, periode Januari-Desember 2020 ekspor non
migas Sumatera Barat terbesar adalah ke negara India yaitu sebesar US$ 345,20 juta,
selanjutnya ke negara Amerika Serikat sebesar US$ 259,39 juta, Bangladesh sebesar US$
161,50 juta dan Cina sebesar US$ 147,90 juta, sebagaimana terlihat pada tabel berikut:
Tabel 2.13
Negara Tujuan Ekspor Provinsi Sumatera Barat Tahun 2016-2020
No Negara Tujuan
Jan-Des Jan-Des Jan-Des Jan-Des Jan-Des
2016 2017 2018 2019 2020
45
Rencana Strategis 2021-2026
Gambar 2.9
Perbandingan Peningkatan Nilai Ekspor di Provinsi Sumatera Barat dibandingkan
Provinsi Lain di Sumatera dan Nasional Tahun 2020
Series1, Kep.
Riau, 6.50
Series1,
Lampung, 7.36
Series1,
Bengkulu, (26.29)
Series1, Sumatera
Selatan, (7.21)
Series1, Jambi,
(19.18)
Series1, Riau,
14.23
Series1, Sumatera
Utara, 19.23
Series1, Aceh,
(5.43)
Series1, Sumatera
Barat, 14.39
Series1, Nasional,
16.73
Sumber Data : BPS, BRS Perkembangan Ekspor Impor 2020, data diolah
Nilai ekspor non migas Sumatera Barat tahun 2020 mengalami kenaikan bila
dibandingkan dengan tahun 2019 ini disebabkan beberapa faktor, yaitu :
1. Terjadinya kenaikan harga sawit dunia sehingga ekspor CPO meningkat ke Negara
India dan Pakistan sehingga terjadi peningkatan permintaan CPO.
2. Peningkatan ekspor non migas seiring dengan meningkatnya nilai dan volume
komoditas utama seperti CPO, karet, dan sari bahan samak dan celup (gambir).
3. Sebagian besar pertumbuhan ekonomi negara mitra dagang utama Sumatera
Barat mengalami peningkatan seperti Amerika Serikat, China, India, dan
Singapura.
46
Rencana Strategis 2021-2026
Tabel 2.14
Nilai Impor Sumatera Barat Menurut Golongan Barang HS 2 Digit
Desember 2019 – Desember 2020
Nilai CIF Perubahan
(Juta US$) Peran terhadap Total
Jan-Des 2020
No Golongan Barang Jan-Des 2020
Jan-Des Jan-Des terhadap 2019
(%)
2019 2020 (%)
1 Bahan Bakar Mineral 341.83 92,29 -73,00 49,51
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa dari lima golongan barang utama
impor selama tahun 2020 yang terbesar adalah golongan bahan bakar mineral yaitu US$
92,29 juta, berikutnya golongan pupuk sebesar US$ 38.83 juta dan golongan mesin-
mesin/Pesawat mekanik sebesar US$ 11,21 juta.
Nilai impor Sumatera Barat berdasarkan nilai impor non migas menurut negara
asal, dari Desember 2019 sampai dengan Desember 2020 terlihat menurun.
Perkembangan impor Sumatera Barat dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 2.15
Nilai Impor Sumatera Barat Menurut Negara Asal
Desember 2019 - Desember 2020
Nilai CIF (Juta US$) Perubahan Peran terhadap Total
No Negara Jan-Des Jan-Des Jan-Des 2020 Jan-Des 2020
2019 2020 terhadap 2019 (%) (%)
47
Rencana Strategis 2021-2026
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa impor selama 2020 terbesar
Sumatera Barat berasal dari negara Singapura sebesar US$ 77,49 juta, diikuti oleh negara
Malaysia sebesar US$ 25,25 juta, Canada US$ 14,68 juta, India US$ 2,01 juta dan Australia
US$ 1,06 juta.
2.8 Data Surat Izin Usaha Perusahaan dan Tanda Daftar Perusahaan
Sejak tahun 2011 penerbitan Surat Izin Usaha Perusahaan (SIUP) dan Tanda Daftar
Perusahaan (TDP) telah dilakukan oleh Pelayanan Satu Pintu dimasing-masing
Kabupaten/Kota. Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat dalam hal
ini hanya bertugas melaksanakan pembinaan dalam bentuk pengawasan dan pemberian
bimbingan kepada petugas penerbitan SIUP dan TDP yang ada di Badan Pelayanan Satu
Pintu di 19 kabupaten/kota. Setiap bulannya petugas data dari Badan Pelayanan Satu
Pintu akan mengirimkan data perkembangan penerbitan SIUP dan TDP ke Dinas
Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat. Melalui data SIUP dan TDP inilah
diketahui berapa jumlah unit usaha perdagangan yang tumbuh di kabupaten/kota
Sumatera Barat.
Berdasarkan data yang sudah dihimpun oleh Bidang Perdagangan Dinas
Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat, selama tahun 2020 diketahui
telah diterbitkan sebanyak 4.612 buah SIUP, jumlah ini mengalami penurunan bila
dibandingkan tahun lalu dimana pada tahun 2019 diterbitkan sebanyak 5.797 buah SIUP.
Secara terinci perkembangan penerbitan SIUP di 19 kabupaten/kota dapat dilihat pada
tabel berikut :
48
Rencana Strategis 2021-2026
Tabel 2.16
Jumlah Penerbitan SIUP di Sumatera Barat Tahun 2020
Kota / Municipality
13. Padang - 4 31 6 41
14. Solok 1 22 106 63 192
15. Sawahlunto - 9 39 17 65
16. Padang Panjang 1 1 13 86 101
17. Bukittinggi - 43 - 96 139
18. Payakumbuh - 11 119 42 172
19. Pariaman - 6 45 18 69
Jumlah /
2020 7 367 2.613 1.625 4.612
Total
2019 123 768 4,138 768 5,797
2018 63 624 3,974 653 5,314
2017 84 683 4,416 893 6,076
2016 43 727 5,880 1,355 8,005
2015 35 699 5,679 1,190 7,603
2014 73 767 5,232 1,413 7,485
Sumber : Bidang Perdagangan, Dinas Perindag Sumbar
Dari data diatas diketahui bahwa SIUP yang banyak diterbitkan pada tahun 2020
adalah untuk Perusahaan Kecil yaitu sebanyak 2.613 buah SIUP, Usaha Mikro sebanyak
1.625 buah SIUP, Perusahaan Menengah sebanyak 367 buah SIUP, dan Perusahaan Besar
sebanyak 7 buah SIUP. Jika digambarkan secara grafik, perkembangan SIUP yang
diterbitkan sebagai berikut :
49
Rencana Strategis 2021-2026
Gambar 2.10
Perkembangan Penerbitan SIUP di Sumatera Barat Tahun 2014-2020
Kabupaten / Regency
50
Rencana Strategis 2021-2026
Kota / Municipality
13. Padang 15 - 14 - 8 - 37
15. Sawahlunto 6 4 20 - 28 7 65
19. Pariaman 8 4 23 - 25 - 60
Berdasarkan data di atas diketahui TDP yang banyak diterbitkan adalah untuk
usaha berbentuk PO yaitu sebanyak 3.844 buah, selanjutnya CV sebanyak 959 buah, PT
sebanyak 280 buah, Koperasi sebanyak 46 buah, dan BPL sebanyak 130 buah.
Dalam hal kondisi pasar di kab/kota di Sumatera Barat
51
Rencana Strategis 2021-2026
Tabel 2.18
Data Pasar di 19 Kab/kota di Sumatera Barat Tahun 2019
PASAR PASAR PASAR KONDISI
PASAR PASAR SEMI
NO KAB / KOTA TANPA JUMLAH KONDISI
KURANG BAIK
PERMANEN PERMANEN BANGUNAN BAIK
KABUPATEN 229 236 23 488 126 343
1 Pesisir Selatan 21 28 1 50 16 34
2 Padang Pariaman 24 11 - 35 11 24
3 Solok 20 24 - 44 3 41
4 Sijunjung 11 41 3 55 31 24
5 Agam 8 39 - 47 13 34
6 Tanah Datar 42 0 - 42 10 32
8 Dharmasraya 33 0 33 7 26
9 Solok Selatan 22 7 6 35 26 9
10 Pasaman Barat 1 40 41 1 40
11 Mentawai 5 0 - 50 2 34
12 Pasaman 30 7 4 41 1 40
13 Payakumbuh 5 0 0 5 4 1
14 Solok 1 1 0 2 2 0
15 Padang Panjang 3 0 0 3 2 1
16 Pariaman 5 1 0 6 4 2
17 Sawah Lunto 7 0 0 7 5 2
18 Padang 9 5 0 14 3 11
19 Bukittinggi 3 0 - 3 1 2
52
Rencana Strategis 2021-2026
Gambar 2.11
Kurang Baik,
Kondisi Pasar
di 19 Kab/kota,
68.56
Baik, Kondisi
Pasar di 19
Kab/kota, Baik
27.84
Kurang Baik
53
Rencana Strategis 2021-2026
Dari tabel terlihat bahwa jumlah BPSK yang ada di Provinsi Sumatera Barat Tahun
2020 berjumlah 10 BPSK yang tersebar di kabupaten/kota antara lain Kota Padang, Kota
Payakumbuh,Kabupaten Pasaman Barat, Kabupaten Solok, Kabupaten Lima Puluh Kota,
Kota Pariaman, Kabupaten Agam, Kota Bukittinggi, Kota Solok dan Kabupaten Sijunjung.
Pada tahun 2019 terjadi pengurangan 1 BPSK yakni di Kota Padang Panjang karena tidak
ditemukan kasus sengketa konsumen disana, sehingga jika nanti ada kasus dari Kota
Padang Panjang maka penyelesaiannya dilakukanoleh BPSK Kota Bukittinggi.
Pada Tahun 2020 jumlah kasus sengketa konsumen yang diselesaikan oleh BPSK
sebanyak 102 kasus dari 112 kasus yang masuk, lebih sedikit dari tahun 2019.
Meningkatnya persentase produk barang dan jasa yang diawasi sesuai ketentuan berlaku
pada tahun 2020 sebanyak 73,84% hal ini terlihat bahwa peningkatan ketaatan pelaku
usaha memproduksi dan memperdagangkan barang-barang sesuai ketentuan berlaku.
Tahun 2020, Kementerian Perdagangan menganugerahkan Sumatera Barat sebagai salah
satu provinsi terbaik yang peduli konsumen pada acara puncak Hari Konsumen Nasional
(Harkonas) 2020 di Transmart Cibubur pada tanggal 12 November 2020.
Dalam hal pengawasan tertib niaga dilaksanakan dalam upaya untuk
meningkatkan tertib niaga terhadap produsen, importir, distributor, dan pengecer sesuai
peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pengawasan meliputi pengawasan
perizinan perdagangan dan pengawasan barang terkait dengan keamanan, keselamatan,
54
Rencana Strategis 2021-2026
kesehatan, dan Lingkunganhidup (K3L) seperti gergaji mesin, alat bor, mesin
gerinda,pemanggang roti, hair drayer, vacuum cleaner, alat catok, dan lain-lain.
2.10 Data Pengujian Sertifikasi Kesesuaian Mutu dan Laporan Hasil Analisa Barang
Dalam rangka pembinan dan pengawasan terhadap mutu komoditi potensial, telah
dilakukan pengujian, kalibrasi dan sertifikasi mutu barang oleh UPTD Balai Pengujian dan
Sertifikasi Mutu Barang (BPSMB) Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera
Barat. Komoditi yang diterapkan pengawasan mutunya secara wajib sebanyak 108
komoditi. Pengawasan terhadap produk ekspor tersebut dilakukan dengan dua cara, yaitu
melalui Sertifikat Mutu (SNI) atau Sertifikat Kesesuaian Mutu (Certificate of Comformity)
dan Penggunaan Tanda SNI (SPPT-SNI).
Periode Januari s.d Desember 2020, jumlah Sertifikat Kesesuaian Mutu yang
diterbitkan sebanyak 816 sertifikat dari 10 komoditi ekspor, dengan peningkatan sebesar
1,49% jika dibandingkan dengan tahun 2019. Peningkatan terjadi terutama pada komoditi
Casia, coklat dan gambir, seperti terlihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 2.20
Sertifikat Kesesuaian Mutu yang Diterbitkan
Tahun / year
5. Cengkeh / Clove 2 3 3
7. Gambir / Gambier 3 - 5
8. Coklat / Chocoa - - 10
10 Kapulaga / Cardamom - - 1
55
Rencana Strategis 2021-2026
Untuk Laporan Hasil Analisa (LHA), selama periode Januari s.d Desember 2020
telah diselesaikan sebanyak 224 LHA dari 11 komoditi, menurun sebesar 1,75%
dibandingkan tahun 2019, yang rincian komoditinya terihat pada tabel berikut :
Tabel 2.21
Laporan Hasil Analisa yang Diterbitkan
Tahun / Year
No. Komoditi / Commodity (set)
2018 2019 2020
56
Rencana Strategis 2021-2026
Tabel 2.22
Rekapitulasi Hasil Kesesuaian Mutu Komoditi Potensial
Hasil Uji
Persentase
No Komoditi Tidak Kesesuaian
Memenuhi
Memenuhi Jumlah Mutu
Syarat Mutu
Syarat Mutu
1 2 3 4 5 6 = 3/5*100
1 Biji Kakao 0 24 24 0%
2 Cassia 4 11 15 26,67%
3 Biji Pinang 1 11 12 8,33%
4 Biji Kopi 0 12 12 0%
5 Gambir 2 4 6 33,33%
6 Jagung 12 0 12 100,00%
7 Karet 0 4 4 0%
JUMLAH 19 66 85 22,35%
Sumber : UPTD BPSMB, data diolah
57
Rencana Strategis 2021-2026
BAB III
PERMASALAHAN DAN ISU-ISU STRATEGIS
PERANGKAT DAERAH
Hal tersebut sejalan dengan amanat RPJMD Provinsi Sumatera Barat, sehingga
menuntut terjadinya perubahan peran Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi
Sumatera Barat dalam orientasi dan pendekatan yang digunakan dalam perencanaan dan
koordinasi pembangunan sebagai upaya mendukung tercapainya visi dan misi pemerintah
daerah Provinsi Sumatera Barat tahun 2021-2026.
58
Rencana Strategis 2021-2026
59
Rencana Strategis 2021-2026
3. Jumlah sentra industri yang 10 sentra (mengalami peningkatan Perbandingan 3. Pengembangan industri sesuai 3. Keberpihakan dan kesadaran 3. Masih kurangnya sarana dan
dikembangkan dibandingkan pada tahun 2019 yaitu 8 dengan realisasi potensi daerah belum optimal masyarakat dalam prasarana sentra
sentra) tahun sebelumnya. menggunakan produk dalam
negeri masih kurang.
4. Peningkatan volume produk 4,73 % (mengalami peningkatan Perbandingan 4. Kualitas SDM aparat yang 4. Produk hukum dalam 4. Terbatasnya kemampuan IKM
melalui penggunaan teknologi dibandingkan pada tahun 2019 yaitu dengan realisasi dapat menangani teknis penyelesaian kasus dalam pengembangan/rekayasa
tepat guna dan hilirisasi produk 3,75 %) tahun sebelumnya. industri dan perdagangan perlindungan konsumen masih teknologi dan desain produk
industri masih kurang. lemah. terutama pembuatan
TeknologiTepat Guna (TTG)
5. Belum optimalnya kesesuaian
Rencana Pembangunan Industri
Provinsi (RPIP)dengan Rencana
Pembangunan Industri
Kabupaten/Kota (RPIK) terhadap
prioritas pengembangan IKM
60
Rencana Strategis 2021-2026
1 2 3 4 5 6
Sektor Perdagangan : 5. Semakin banyaknya ragam 6. Masih kurangnya kesadaran pelaku
produk yang beredar di industri untuk menerapkan
masyarakat Manajemen Mutu dalam proses
produksi
1. Nilai sektor perdagangan dalam Rp 38,16 Triliun (mengalami Perbandingan 6. Krisis ekonomi dan krisis 7. Belum optimalnya sistem distribusi
PDRB (Rp Triliun) penurunan dibandingkan pada tahun dengan realisasi finansial global yang bersifat dan tata niaga barang kebutuhan
2019 yaitu sebesar Rp 38,93 Triliun tahun sebelumnya. multi dimensi yang berdampak pokok dan penting
namun selama waktu 2015 sd 2018 terhadap kinerja ekspor.
mengalami peningkatan tiap tahunnya)
2. Peningkatan nilai ekspor (%) 14,39 % (mengalami peningkatan Perbandingan 8. Masih rendahnya kualitas sarana
dibandingkan kondisi tahun 2019 yaitu dengan realisasi dan prasarana perdagangan
sebesar -16,24 % selama kurun waktu tahun sebelumnya.
2015 sd 2019 ekspor mengalami
peningkatan negatif kecuali pada tahun
2017)
3. Nilai impor (US$ juta) 186,40 US$ juta (mengalami Perbandingan 9. Masih rendahnya pelaku usaha
penurunan dibandingkan dengan tahun dengan realisasi dalam memanfaatkan e-commerce
2019 yakni 438,20 US$ juta selama tahun sebelumnya. dalam memasarkan produk
kurun waktu 2015 sd 2019 nilai impor
mengalami fluktuatif)
4. Persentase produk dan jasa yang 82,24 % (mengalami peningkatan Persentase jumlah 10. Belum optimalnya pengawasan
diawasi sesuai dengan ketentuan dibandingkan tahun 2019 yakni 71,37% produk yang wajib barang beredar
namun selama kurun waktu 2015 sd diawasi setiap
2019 mengalami fluktuatif, tahunnya.
pengawasan hanya pada beberapa
produk saja)
5. Peningkatan omset perdagangan 6,53 % (mengalami penurunan Perbandingan 11. Masih rendahnya pemahaman
(%) dibandingkan dengan tahun 2019 yakni dengan realisasi konsumen terhadap hak dan
6,65 %) tahun sebelumnya. kewajibannya
6. Jumlah kasus sengketa konsumen 102 kasus (mengalami penurunan Jumlah kasus 12. Masih rendahnya pemahaman
yang diselesaikan (kasus) dibandingkan tahun 2019 yakni 103 sengketa konsumen konsumen terhadap hak dan
kasus) yang diselesaikan kewajibannya
setiap tahunnya.
13. Masih tingginya persentase
ketidaksesuaian mutu komoditi
potensial terhadap ketentuan
berlaku
61
Rencana Strategis 2021-2026
62
Rencana Strategis 2021-2026
3.2 Telaahan Visi, Misi dan Program Gubernur dan Wakil Gubernur Terpilih
63
Rencana Strategis 2021-2026
Masyarakat Madani
Sumatera Barat Madani dimaksudkan sebagai masyarakat yang memiliki
tatanan kehidupan yang demokratis. Masyarakat madani berpegang teguh pada
demokrasi, menghargai hak asasi manusia, taat hukum dan menghormati nilai
keadilan dan peradaban. Misi untuk mewujudkan masyarakat Sumatera Barat
yang madani tentu selaras dengan adat dan budaya Minangkabau yang egaliter
dengan pengetahuan dan pemahaman tentang adat dan agama yang berkaitan
dengan etika dan moral.
Pembangunan Berkelanjutan
Pembangunan berkelanjutan yaitu memenuhi kebutuhan dari generasi
sekarang tanpa membahayakan kesanggupan generasi mendatang untuk
memenuhi kebutuhan mereka sendiri. Artinya pembangunan ekonomi, selalu
memanfaatkan sumber daya alam, dijalankan sedemikian rupa, sehingga
generasi mendatang dapat melanjutkan pembangunan yang dijalankan
sekarang. Tiga hal pokok yang yang menjadi perhatian utama kita dalam
Pembangunan berkelanjutan ini adalah Pertumbuhan Ekonomi, Keberlanjutan
Sosial dan Keberlanjutan Lingkungan. Pertumbuhan ekonomi, yakni menjaga
pertumbuhan ekonomi yang stabil dengan me-restrukturisasi sistem produktif
untuk menghemat sumber daya dan energi, Keberlanjutan sosial, yakni menjamin
64
Rencana Strategis 2021-2026
Untuk mendukung visi, misi dan program gubernur tersebut, maka tugas dan fungsi
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat yang terkait dengan
65
Rencana Strategis 2021-2026
Sesuai dengan tugas dan fungsi tersebut, maka Dinas Perindustrian dan
Perdagangan Provinsi Sumatera Barat dalam lima tahun kedepan berusaha
mendukung pencapaian visi dan misi Gubernur Sumatera Barat. Dalam mendukung
pencapaian visi dan misi gubernur, akan ditemui faktor-faktor penghambat serta
faktor-faktor pendorong yang akan mempengaruhinya sebagaimana terlihat pada
tabel berikut:
66
Rencana Strategis 2021-2026
Program :
67
Rencana Strategis 2021-2026
8. Belum optimalnya
pengawasan
barang beredar
68
Rencana Strategis 2021-2026
b. Sektor Perdagangan
- Kualitas konsumen yang masih relatif rendah;
- Spekulasi harga ditingkat pedagang masih tinggi;
- Keberpihakan dan kesadaran masyarakat dalam menggunakan produk
dalam negeri masih kurang;
- Perlunya peningkatan sarana dan prasarana pengujian komoditi;
- Kondisi infrastruktur daerah (jalan, pelabuhan) yang belum memadai
untuk kelancaran arus perdagangan;
- Krisis ekonomi dan krisis finansial global yang bersifat multi dimensi
yang berdampak terhadap kinerja ekspor;
- Ekspor masih terkonsentrasi pada beberapa komoditi tertentu dan
negara tujuan tertentu.
2. Faktor Pendorong
a. Sektor Industri
- Telah diterbitkannya Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Barat No. 14
Tahun 2018 tentang Rencana Pembangunan Industri Provinsi
Sumatera Barat Tahun 2018-2038 sebagai pedoman dalam
mengembangkan sektor industri di Provinsi Sumatera Barat;
- Tersedianya tenaga Fungsional Penyuluh Perindag yang siap untuk
membantu meningkatkan kompetensi pelaku usaha industri dalam
mengembangkan usahanya;
69
Rencana Strategis 2021-2026
b. Sektor Perdagangan
- Komitmen yang tinggi dari pemerintah untuk menciptakan iklim
investasi, iklim usaha dan kemudahan bagi para investor serta
kepedulian yang tinggi terhadap keberadaan industri kecil menengah;
- Respon positif masyarakat terhadap kebijakan pemerintah;
- Semakin meningkatnya masyarakat untuk melakukan transaksi
perdagangan terutama melalui e-commerce;
- Gencarnya promosi pariwisata serta banyaknya objek wisata baru turut
mendorong akselerasi sektor perdagangan;
- Peningkatan permintaan negara mitra dagang Sumatera Barat seiring
mulai membaiknya ekonomi dunia.
70
Rencana Strategis 2021-2026
71
Rencana Strategis 2021-2026
72
Rencana Strategis 2021-2026
Sementara itu, beberapa sasaran strategis yang ingin dicapai selama 5 tahun ke
depan. Sasaran strategis tersebut dicapai melalui indikator kinerja program
(indikator kinerja pada unit organisasi setingkat Eselon I) dan indikator kinerja
kegiatan (indikator kinerja pada unit organisasi setingkat Eselon II, unit pelaksana
teknis, dan unit pendidikan), sebagai berikut :
SS.1 Meningkatnya Daya Saing dan Kemandirian Industri Pengolahan Nonmigas
SS.2 Penguatan Implementasi Making Indonesia 4.0
SS.3 Meningkatnya Kemampuan Industri Dalam Negeri
SS.4 Meningkatnya Penguasaan Pasar Industri
SS.5 Penguatan Kewirausahaan dan Industri Kecil dan Menengah (IKM)
SS.6 Meningkatnya Persebaran Industri
Mengacu pada Misi Presiden dan Wakil Presiden di atas, maka dalam Renstra
Kementerian Perdagangan 2020 – 2024, ditetapkan Misi sebagai berikut:
1. Meningkatkan Kinerja Perdagangan Luar Negeri;
2. Meningkatkan Kinerja Perdagangan Dalam Negeri; dan
3. Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik (good governance) di
Sektor Perdagangan.
73
Rencana Strategis 2021-2026
74
Rencana Strategis 2021-2026
75
Rencana Strategis 2021-2026
76
Rencana Strategis 2021-2026
3.5 Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup
Strategis
3.5.1 Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Sumatera Barat
77
Rencana Strategis 2021-2026
Aspek penataan ruang dan wilayah serta strategi yang telah ditetapkan yang
berhubungan dengan bidang perindustrian dan perdagangan adalah penataan dan
strategi pengembangan kawasan peruntukan industri serta pemanfaatan kawasan
lain yang dapat memberikan nilai tambah bagi masyarakat disekitarnya.
Pemanfaatan ruang wilayah tersebut sebagaimana tergambar pada tabel berikut.
78
Rencana Strategis 2021-2026
Tabel 3.3.
Hasil Telaahan Pola Ruang Wilayah Provinsi Sumatera Barat
- Kawasan hutan produksi diarahkan --- 4. Meningkatkan nilai tambah produksi hasil Memberikan peluang kepada
pengembangannya di Kabupaten hutan dan industri pengolahannya, dan masyarakat di sekitar hutan
Pasaman, Kabupaten Pasaman Barat, meningkatkan ekspor. produksi untuk bisa mengolah hasil
Kabupaten Sijunjung, Kabupaten hutan menjadi produk lain yang
Dhamasraya, Kabupaten Tanah bisa memberikan nilai tambah.
Datar, Kabupaten Agam, Kabupaten
Kepulauan Mentawai, Kabupaten
Lima Puluh Kota, Kabupaten Pesisir
Selatan, Kabupaten Solok, Kabupaten
Solok Selatan, dan Kota Sawahlunto.
79
Rencana Strategis 2021-2026
- Buah-buahan (seperti : manggis, --- Mengolah buah-buahan menjadi Kabupaten Padang Pariaman,
pisang, jeruk, melinjo, markisah, produk makanan dan minuman Kabupaten Pasaman, Kabupaten
alpokat, salak) di Kabupaten Padang (seperti buah manggis, pisang, Limapuluh Kota, Kabupaten Agam,
Pariaman, Kabupaten Pasaman, markisah dan salak) yang ada di Kabupaten Tanah Datar,
Kabupaten Limapuluh Kota, Kabupaten Padang Pariaman, Kabupaten Padang Pariaman,
Kabupaten Agam, Kabupaten Tanah Kabupaten Pasaman, Kabupaten Kabupaten Solok, Kabupaten Solok
Datar, Kabupaten Padang Pariaman, Limapuluh Kota, Kabupaten Agam, Selatan, Kabupaten Sijunjung,
Kabupaten Solok, Kabupaten Solok Kabupaten Tanah Datar, Kabupaten Dharmasraya,
Selatan, Kabupaten Sijunjung, Kabupaten Padang Pariaman, Kabupaten Kepulauan Mentawai,
Kabupaten Dharmasraya, Kabupaten Kabupaten Solok, Kabupaten Solok dan Kota Pariaman.
Kepulauan Mentawai, dan Kota Selatan, Kabupaten Sijunjung,
Pariaman. Kabupaten Dharmasraya,
Kabupaten Kepulauan Mentawai,
dan Kota Pariaman.
80
Rencana Strategis 2021-2026
a. Perikanan Tangkap : Kota Padang, --- - kegiatan perikanan tangkap dengan Mengembangkan makanan Kota Padang, Kota Pariaman,
Kota Pariaman, Kabupaten Padang bagan, bubu atau perahu < 10 GT berbasis ikan yang ada didaerah Kabupaten Padang Pariaman,
Pariaman, Kabupaten Agam, penekanan pada kegiatan penangkapan pesisir pantai. Kabupaten Agam, Kabupaten
Kabupaten Pasaman Barat dan udang, ikan pelagis dan ikan laut lainnya Pasaman Barat dan Kabupaten
Kabupaten Kepulauan Mentawai dan skala kecil pada jalur penangkapan 0 – 4 Kepulauan Mentawai dan
Kabupaten Pesisir Selatan. mil dari garis pantai. Kabupaten Pesisir Selatan.
6. Kawasan Industri
a. Pengembangan kawasan industri di --- - Pengembangan Kawasan dan Sentra.
Kabupaten Padang Pariaman seluas
284 Ha.
81
Rencana Strategis 2021-2026
a. DPP I : Meliputi karidor Kota --- - DPP I ini dominasi atraksi adalah budaya, Mengembangkan produk kerajinan Kota Padang, Kota Bukittinggi,
Bukittinggi, Kabupaten Agam, belanja, MICE, kerajinan, kesenian, yang ada di sekita daerah Kota Payakumbuh, Kab. Pesisir
Kabupaten Pasaman, Kabupaten peninggalan sejarah, danau, pegunungan, pariwisata. Selatan, Kab. Solok, Kab. Kep.
Limapuluh Kota, dan Kota serta flora dan fauna dengan pusat Mentawai.
Payakumbuh. layanan di Kota Bukittinggi.
b. DPP II : Meliputi karidor Kota Padang, --- - DPP ini didominasi atraksi dari jenis
Kabupaten Padang Pariaman, Kota wisata bahari seperti pantai, pulau-pulau,
Pariaman, Kabupaten Pasaman serta MICE, peninggalan sejarah, budaya,
Barat. kesenian, pegunungan, sungai, dan hutan
dengan pusat layanan di Kota Padang.
c. DPP III : Meliputi karidor Kabupaten --- - DPP ini didominasi jenis wisata budaya,
Tanah Datar, Kota Padang Panjang. peninggalan sejarah, kesenian, rekreasi,
danau, agro, olah raga, pegunungan,
hutan, dan kerajinan dengan pusat
layanan di Batusangkar.
d. DPP IV : Meliputi karidor Kabupaten --- - DPP ini didominasi jenis wisata rekreasi
Solok, Kabupaten Solok Selatan dan danau dan sungai, pegunungan, hutan,
Kota Solok dengan pusat layanan di agro, taman nasional budaya dan
Arosuka. kesenian.
e. DPP V : meliputi koridor Kota --- DPP V didominasi oleh jenis wisata
Sawahlunto, Kabupaten Sijunjung peninggalan sejarah, tambang, rekreasi
dan Kabupaten Dharmasraya. agro, olah raga, hutan dengan pusat
layanan di Kota Sawahlunto.
f. DPP VI : Meliputi Kabupaten Pesisir --- DPP VI berupa objek wisata bahari,
Selatan dengan pusat layanan di seperti Kawasan Wisata Mandeh, yang
Painan. berfungsi sebagai Pusat Pengembangan
Wisata Bahari Wilayah Barat.
g. DPP VII : Meliputi Kabupaten --- DPP VII : Meliputi Kabupaten Kepulauan
Kepulauan Mentawai. Mentawai. Sesuai dengan kondisi
geografis berupa kepulauan dan
berbatasan langsung dengan laut lepas
Samudera Hindia, maka kawasan ini
didominasi oleh wisata bahari yang
dilengkapi dengan wisata budaya dan
alam. Pusat layanan pada DPP ini adalah
Kota Tua Pejat /Muara Siberut.
82
Rencana Strategis 2021-2026
83
Rencana Strategis 2021-2026
84
Rencana Strategis 2021-2026
BAB IV
TUJUAN DAN SASARAN
Sesuai dengan visi gubernur dan Wakil Gubernur terpilih, maka visi
pembangunan jangka menengah daerah Provinsi Sumatera Barat tahun 2021-2026
adalah:
“Terwujudnya Sumatera Barat Madani yang Unggul dan Berkelanjutan”
Dalam merealisasikan visi dan memberikan arah serta tujuan yang akan
diwujudkan, dan untuk memberikan fokus terhadap Program yang akan
dilaksanakan serta untuk menumbuhkan sense of participation and sense of
belonging maka Pemerintah Provinsi Sumatera Barat menyatakan misi
pembangunan jangka menengah Provinsi Sumatera Barat Tahun 2021-2026 dalam
bentuk 7 (tujuh) misi. Tujuan pembangunan Dinas Perindustrian dan Perdagangan
85
Rencana Strategis 2021-2026
86
Rencana Strategis 2021-2026
Tabel 4.1
Tujuan dan Indikator Kinerja Tujuan
2. Sumatera Barat sebagai Jumlah sentra industri sentra 358 368 379 390 401 413
pusat industri kecil dan kecil dan menengah
menengah
Penjabaran dari tujuan dan sasaran yang akan dicapai oleh Dinas Perindustrian dan
Perdagangan Provinsi Sumatera Barat dijelaskan sebagai berikut :
1. Sumatera Barat sebagai pusat perdagangan
Perdagangan memiliki peranan sangat penting dalam meningkatkan
pembangunan perekonomian daerah maupun nasional. Peningkatan usaha
perdagangan akan berdampak terhadap kestabilan pendapatan. Sumatera Barat
sebagai pusat perdagangan diupayakan dengan peningkatan usaha perdagangan
yang kondusif dan berdaya saing yang dilakukan melalui peningkatan pasar
produk dalam negeri termasuk pasar ekspor, stabilisasi ketersediaan harga
bahan pokok dan barang penting, peningkatan standar dan mutu produk
potensial, yang ditunjang dengan konsumen yang berdaya dan pelaku usaha
yang bertanggung jawab.
87
Rencana Strategis 2021-2026
88
Rencana Strategis 2021-2026
Sementara itu, untuk tujuan dan sasaran utama Dinas Perindustrian dan
Perdagangan Provinsi Sumatera Barat dengan target Jangka Menengah yang telah
disepakati dapat dilihat pada Rumusan tujuan dan sasaran yang diuraikan sebagai
berikut:
89
Rencana Strategis 2021-2026
Visi Gubernur dan Wakil Gubernur : Terwujudnya Sumatera Barat Madani yang Unggul dan Berkelanjutan
Misi ke-4 Gubernur dan Wakil Gubernur : Meningkatkan usaha perdagangan dan industri kecil/menengah serta ekonomi berbasis digital
1. Sumatera Barat sebagai SS 1 Meningkatnya pelaku 1.1 Jumlah pelaku industri kecil 39,403 41,373 43,263 45,363 47,673 50,193
pusat industri kecil dan industri kecil dan dan menengah (unit usaha)
menengah menengah di Sumatera
Barat
SS 2 Meningkatnya nilai 2.1 Nilai produksi industri kecil dan 15.40 15.70 16.00 16.30 16.70 17.00
produksi industri kecil dan menengah (Rp triliun)
menengah
2. Sumatera Barat sebagai SS 3 Meningkatnya usaha 3.1 Nilai sektor perdagangan 39.30 41.27 44.16 48.57 53.43 58.78
pusat perdagangan perdagangan yang dalam PDRB (Rp triliun)
kondusif dan berdaya
saing
3. Meningkatnya organisasi SS 4 Meningkatnya 4.1 Nilai akuntabilitas kinerja OPD BB BB BB A A A
yang akuntabel dan akuntabilitas kinerja (nilai)
melayani organisasi
SS 5 Meningkatnya kualitas 5.1 Tingkat kepuasan terhadap Baik Baik Baik Baik Baik
pelayanan internal pelayanan internal organisasi
organisasi
90
Rencana Strategis 2021-2026
BAB V
STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN
91
Rencana Strategis 2021-2026
Kebijakan :
1. Peningkatan sarana dan prasarana pengolahan produk
2. Peningkatan kualitas, kontinuitas produksi, dan sertifikasi produk
3. Peningkatan promosi dan pemasaran produk
4. Peningkatan kapasitas pelaku IKM
5. Peningkatan sarana dan prasarana untuk sentra IKM
6. Peningkatan kerjasama pengembangan sentra IKM
7. Pendampingan dan fasilitasi sentra IKM
8. Penumbuhan dan peningkatan kualitas SDM entrepreneur
9. Peningkatan pemberdayaan dan pendampingan entreprenuer
Kebijakan :
1. Penataan, pembinaan, dan pengembangan pasar;
2. Pengembangan sistem pedagang digital;
3. Penguatan kelembagaan perdagangan;
4. Peningkatan pengawasan barang dan jasa yang beredar;
5. Peningkatan kuantitas penyelesaian sengketa konsumen;
6. Peningkatan pengetahuan masyarakat tentang perlindungan konsumen;
92
Rencana Strategis 2021-2026
Strategi :
1. Perbaikan indikator kinerja sasaran dan proses cascading sampai level esselon
III, IV dan staf serta mekanisme pemantauannya.
2. Perbaikan pada langkah-langkah kerja yang akan ditempuh untuk mencapai
sasaran kinerja dinas pada Rencana Aksi agar lebih spesifik.
3. Perbaikan kualitas perencanaan dan pelaporan organisasi.
4. Penempatan pegawai sesuai dengan peta jabatan.
5. Perbaikan pelayanan umum dan kepegawaian.
Kebijakan :
1. Peningkatan kualitas pengukuran kinerja dan evaluasi kinerja baik terhadap
Perjanjian Kinerja maupun Rencana Aksi melalui rapat internal dan eksternal
bersama Biro Organisasi.
2. Peningkatan keselarasan dokumen perencanaan dan pelaporan tepat waktu.
3. Peningkatan kualitas penempatan pegawai sesuai peta jabatan.
4. Peningkatan pelayanan umum dan kepegawaian.
93
Rencana Strategis 2021-2026
Visi Kepala Daerah : Terwujudnya Sumatera Barat Madani yang Unggul dan Berkelanjutan
Misi ke-4 Kepala Daerah : Meningkatkan Usaha Perdagangan dan Industri Kecil/Menengah serta Ekonomi
Berbasis Digital
Tujuan dan Sasaran Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat :
No. Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan
1. Sumatera Barat Meningkatkan pelaku 1. Peningkatan daya 1. Peningkatan sarana dan
sebagai Pusat Industri Kecil dan saing produk IKM prasarana pengolahan
Industri Kecil Menengah di produk
Menengah Sumatera Barat
Meningkatnya nilai 2. Perkuatan sentra 2. Peningkatan kualitas,
produksi Industri industri kecil dan kontinuitas produksi, dan
Kecil dan Menengah menengah sertifikasi produk
94
Rencana Strategis 2021-2026
95
Rencana Strategis 2021-2026
BAB VI
RENCANA PROGRAM DAN
KEGIATAN SERTA PENDANAAN
Untuk mencapai sasaran strategis yang telah ditetapkan untuk tahun 2021-
2026, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat akan
melaksanakan program dan kegiatan sesuai dengan arah kebijakan dan strategi
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat sebagaimana yang
dijabarkan pada bab IV diatas. Program ini mencakup urusan perindustrian dan
urusan perdagangan serta program-program penunjang.
96
Rencana Strategis 2021-2026
Misi :
Meningkatkan usaha perdagangan dan industri kecil/menengah serta ekonomi
berbasis digital
97
Rencana Strategis 2021-2026
Strategi :
1. Peningkatan daya saing produk IKM
2. Pengembangan sentra industri kecil dan menengah
3. Peningkatan hilirisasi dan diversifikasi produk melalui pelatihan dan
pembinaan lanjutan
4. Penumbuhan millineal entrepreneur dan women entrepreneur sektor industri
Kebijakan :
1. Peningkatan sarana dan prasarana pengolahan produk
2. Peningkatan kualitas, kontinuitas produksi, dan sertifikasi produk
3. Peningkatan promosi dan pemasaran produk
4. Penguatan SDM pelaku IKM
5. Peningkatan sarana dan prasarana untuk sentra IKM
6. Pendampingan dan fasilitasi sentra IKM
7. Penumbuhan wirausaha pemula sektor industri
8. Pendampingan dan fasilitasi sentra IKM
98
Rencana Strategis 2021-2026
99
Rencana Strategis 2021-2026
Misi :
Meningkatkan usaha perdagangan dan industri kecil/menengah serta ekonomi
berbasis digital
Kebijakan :
1. Penataan, pembinaan, dan pengembangan pasar;
2. Pengembangan sistem perdagangan digital;
100
Rencana Strategis 2021-2026
101
Rencana Strategis 2021-2026
102
Rencana Strategis 2021-2026
103
Rencana Strategis 2021-2026
Strategi :
a. Perbaikan indikator kinerja sasaran dan proses cascading sampai level esselon
III, IV dan staf serta mekanisme pemantauannya.
b. Perbaikan pada langkah-langkah kerja yang akan ditempuh untuk mencapai
sasaran kinerja dinas pada Rencana Aksi agar lebih spesifik.
c. Perbaikan kualitas perencanaan dan pelaporan organisasi.
d. Penempatan pegawai sesuai dengan peta jabatan.
e. Perbaikan pelayanan umum dan kepegawaian.
Kebijakan :
1. Peningkatan kualitas pengukuran kinerja dan evaluasi kinerja baik terhadap
Perjanjian Kinerja maupun Rencana Aksi melalui rapat internal dan eksternal
bersama Biro Organisasi.
2. Peningkatan keselarasan dokumen perencanaan dan pelaporan tepat waktu
104
Rencana Strategis 2021-2026
Berikut indikasi program prioritas disertai kebutuhan pendanaan pagu indikatif pada
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2022-2026.
105
Rencana Strategis 2021-2026
Tabel 6.1 Indikasi Program Prioritas Disertai Kebutuhan Pendanaan Dinas Perindag Prov. Sumbar
SATUAN TARGET
STRATEGI INDIKATOR
INDIKATOR
VISI RPJMD MISI RPJMD TUJUAN RPJMD SASARAN RPJMD PERANGKAT PROGRAM KINERJA 2022 2023 2024 2025 2026
KINERJA
DAERAH PROGRAM target Rp. target Rp. target Rp. target Rp. target Rp.
PROGRAM
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
Terwujudnya Meningkatkan Usaha Mewujudkan Sumatera Barat Meningkatkan Perizinan dan Jumlah jumlah 5450 5540 187.500.0 5630 192.108.0 5720 198.903.0 5810 370
Sumatera Barat Perdagangan dan perdagangan dan sebagai Pusat sarana dan Pendaftaran perusahaan usaha 185.139.000 00 00 00
Madani yang Unggul Industri industri Perdagangan prasarana Perusahaan yang didata
dan Berkelanjutan Kecil/Menengah serta kecil/menengah perdagangan
Ekonomi Berbasis serta ekonomi
Digital digital yang
tangguh dan
berdaya saing
Terwujudnya Meningkatkan Usaha Mewujudkan Sumatera Barat Meningkatkan Peningkatan Peningkatan % 5.5 5.8 6.2 384.216.0 6.5 397.807.0 6.8 416.862.0
Sumatera Barat Perdagangan dan perdagangan dan sebagai Pusat sarana dan Sarana Distribusi omset 370.279.000 375.000.0 00 00 00
Madani yang Unggul Industri industri Perdagangan prasarana Perdagangan pedagang 00
dan Berkelanjutan Kecil/Menengah serta kecil/menengah perdagangan pasar rakyat
Ekonomi Berbasis serta ekonomi yang sudah
Digital digital yang direvitalisasi
tangguh dan
berdaya saing
Terwujudnya Meningkatkan Usaha Mewujudkan Sumatera Barat Meningkatkan Stabilisasi Harga Persentase % 6 6 509.282.0 6 521.799.0 6 540.257.0 6 566.135.0
Sumatera Barat Perdagangan dan perdagangan dan sebagai Pusat sarana dan Barang stabilitas harga 502.871.000 00 00 00 0
Madani yang Unggul Industri industri Perdagangan prasarana Kebutuhan barang
dan Berkelanjutan Kecil/Menengah serta kecil/menengah perdagangan Pokok dan kebutuhan
Ekonomi Berbasis serta ekonomi Barang Penting pokok dan
Digital digital yang barang penting
tangguh dan
berdaya saing
Terwujudnya Meningkatkan Usaha Mewujudkan Sumatera Barat Meningkatkan Penggunaan dan Peningkatan % 5 5 803.571.0 5 823.321.0 5 852.444.0 5 893.277.0
Sumatera Barat Perdagangan dan perdagangan dan sebagai Pusat sarana dan Pemasaran transaksi pada 793.454.000 00 00 00 00
Madani yang Unggul Industri industri Perdagangan dan prasarana Produk Dalam kegiatan
dan Berkelanjutan Kecil/Menengah serta kecil/menengah Meningkatnya perdagangan dan Negeri pameran
Ekonomi Berbasis serta ekonomi Peran Ekonomi Meningkatnya
Digital digital yang Digital kontribusi
tangguh dan ekonomi Digital
berdaya saing
106
Rencana Strategis 2021-2026
108
Rencana Strategis 2021-2026
1. Sumbar Sejahtera, yakni pertama, mencetak 100 ribu milineal enterpreneur dan
women enterpreneur serta pelaku ekonomi kreatif dengan program yang terlibat
yaitu Program Perencanaan dan Pembangunan Industri; kedua, dalam
meningkatkan pengetahuan pelaku usaha dalam pemanfaatan teknologi
informasi untuk pengembangan bisnis dan perdagangan digital dengan program
yang terlibat yaitu Program Penggunaan dan Pemasaran Produk Dalam Negeri.
109
Rencana Strategis 2021-2026
Tabel 6.2 (Tabel T-C.27) Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran, dan Pendanaan Indikatif
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Sasaran Kegiatan
Indikator Kinerja, Tujuan,
Sasaran, Program (Outcome), Data Capaian 2021 2022 2023 2024 2025 2026
Sasaran RPJMD Strategi Perangkat Daerah Sasaran IKU Program/Kegiatan Kegiatan (Output), Kegiatan Satuan Pada Tahun
(Outcome), Sub Kegiatan Awal (2021) Target
(Output) T Rp (Jt) T Rp (Jt) T Rp (Jt) T Rp (Jt) T Rp (Jt) T Rp (Jt) Outcome Kegiatan
2026
SEKTOR PERDAGANGAN
1. Sumatera Barat Sebagai Meningkatkan sarana dan SS 1 Meningkatnya usaha perdagangan yang Nilai sektor perdagangan dalam triliun 39,30 39,30 41,27 370 44,16 48,57 53,43 58,78 Nilai sektor perdagangan 58,78
Pusat Perdagangan prasarana perdagangan kondusif dan berdaya saing PDRB (triliun) dalam PDRB (triliun) triliun
Jumlah perusahaan yang didata jumlah 5360 112.377.80 5450 185.139.000 5540 187.500.000 5630 192.108. 5720 198.903. 5810 208.431.
PROGRAM PERIZINAN DAN perizinan 0 000 000 000
PENDAFTARAN PERUSAHAAN
Penerbitan Surat Izin Usaha Perdagangan Minuman Beralkohol Toko Bebas Bea dan Rekomendasi Penerbitan Surat Izin Usaha Perdagangan Minuman Beralkohol (SIUP-MB) Bagi Distributor
Fasilitasi pemenuhan komitmen Jumlah data dan informasi SIUP 1 dokumen 1 dokumen 66.906.900 Jumlah perizinan 5.810 izin
SIUP-MB Toko Bebas Bea dan dan TDP perdagangan yang
Rekomendasi SIUP-MB Bagi diterbitkan di kab/kota
Distributor melalui sistem
pelayanan perizinan berusaha
terintegrasi secara elektronik
Penerbitan Surat Izin Usaha Perdagangan Bahan Berbahaya Pengecer Terdaftar, Pemeriksaan Sarana Distribusi Bahan Berbahaya, dan Pengawasan Distribusi, Pengemasan dan Pelabelan Bahan Berbahya di Tingkat Daerah Provinsi
Fasilitasi Perizinan Berusaha Jumlah dokumen data dan 1 dokumen 1 122.500.000 1 125.638. 1 130.963. 1 dokumen 139.021. Jumlah perizinan 5.810 izin
Terintegrasi secara Elektronik informasi perizinan elektronik dokumen dokumen 000 dokumen 000 000 perdagangan yang
diterbitkan di kab/kota
Fasilitasi pemenuhan komitmen Jumlah dokumen data dan 1 dokumen 1 dokumen 120.139.000
SIUP Bahan Berbahaya Pengecer informasi perizinan elektronik
Terdaftar melalui Sistem Pelayanan
Perizinan Berusaha terintegrasi
secara elektronik
Penerbitan Surat Keterangan Asal (SKA) Bagi Daerah Provinsi yang Telah Ditetapkan Sebagai Instansi Penerbit SKA dan Angka Pengenal Importir (API)
Koordinasi dan Sinkronisasi Layanan 1. Jumlah koordinasi dan kali 1 1 45.470.900 2 65.000.000 2 65.000.000 2 66.470.0 2 67.940.0 2 69.410.0 Jumlah surat Keterangan 3.150
Penerbitan SKA sinkronisasi terhadap layanan 00 00 00 asal (SKA) yang diterbitkan berkas
penerbitan SKA yang dilakukan
Penyediaan Sarana dan Prasarana Jumlah sarana dan prasarana unit 27 bentor 27 bentor 2.145.057. 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 Terjadinya Peningkatan 19
Pusat Distribusi Regional dan Pusat pasar yang disediakan 515 Kualitas Pengelolaan Pasar kab/kota
Distribusi Provinsi Di Kab/kota
Jumlah dokumen data pasar dokumen 1 dokumen 1 dokumen 1 dokumen 1 1 1 1 dokumen
tradisional di kab/kota dokumen dokumen dokumen
Pembinaan dan Pengendalian Pusat Jumlah pasar yang dilakukan pasar 18 20 325 jt 20 329.779.000 20 338.142.500 20 342.000. 20 350.000. 20 358.000.
Distribusi Regional dan Pusat pembinaan pengelolaan pasar di 000 000 000
Distribusi Provinsi Sumatera Barat
Jumlah aparat dan pengelola orang 100 100 100 100 100 100 100
pasar kab/kota yang
mendapatkan bimbingan teknis
pengelolaan pasar
Penataan, pembinaan, dan Jumlah pengguna pasar lelang orang 3 40.500.000 3 36.857.500 3 42.216.0 3 47.807.0 3 58.862.0
pengembangan pasar lelang komoditas yang berpartisipasi 00 00 00
komoditas
Fasilitasi PemasaranPenggunaan Jumlah pelaku usaha yang pelaku usaha 500 361.580.000 500 368.800. 500 376.020. 500 pelaku 383.240. Pengenalan dan informasi 12
Produk Dalam Negeri di Tingkat melakukan pemasaran produk pelaku pelaku 000 pelaku 000 usaha 000 terhadap produk-produk industri
Provinsi dalam negeri melalui marketplace usaha usaha usaha IKM daerah Sumatera Barat unggulan
110
Rencana Strategis 2021-2026
PROGRAM STABILISASI HARGA Persentase stabilitas harga barang % 6 673.163.00 6 502.871.000 6 509.282.000 6 521.799. 6 540.257. 6 566.135. Persentase stabilitas harga
BARANG KEBUTUHAN POKOK DAN kebutuhan pokok dan barang 0 000 000 000 barang kebutuhan pokok
BARANG PENTING penting dan barang penting
6%
Menjamin ketersediaan Barang Kebutuhan Pokok dan Barang Penting di Tingkat Daerah Provinsi
Jumlah data dan informasi barang laporan 1 laporan 1 laporan 50.000.000 1 laporan 40.500.000 1 laporan 40.580.000 1 laporan 40.580.0 1 laporan 40.580.0 1 laporan 40.580.0 Terjaganya Stabilitas Harga 19
Koordinasi dan Sinkronisasi penting di tingkat distributor 00 00 00 Kab/kota
Ketersediaan Barang Kebutuhan
Pokok di Tingkat Distributor dan
Sub Distributor
Pengendalian Harga, Informasi Ketersediaan Stok Barang Kebutuhan Pokok dan Barang Penting pada pelaku usaha distribusi barang lintas kabupaten/ kota yang terintegrasi dalam sistem informasi perdagangan
Pemantauan Harga dan Stok Barang Jumlah laporan hasil pemantauan laporan 227.285.60 1 laporan 120.215.000 1 laporan 120.215.000 1 laporan 126.473. 1 laporan 129.444. 1 laporan 142.383. Terjaganya Stabilitas Harga 19
Kebutuhan Pokok dan Barang harga dan distribusi barang 0 500 000 000 Kab/kota
Penting pada Pelaku Usaha penting
Distribusi Barang Lintas
Kabupaten/Kota
Jumlah komoditas yang tersedia komoditas 17 komoditas 17 17 17 17 17 17
data dan informasi harga serta komoditas komoditas komodita komodita komoditas komoditas
distribusi barang di 19 kab/kota s s
Operasi Pasar dalam Rangka Jumlah operasi pasar/pasar kali 7 7 kali 374.913.80 7 kali 251.589.000 7 kali 258.000.000 8 kali 264.258. 8 kali 273.487. 8 kali 286.426.
Stabilisasi Harga Pangan Pokok yang murah yang dilakukan 0 500 500 500
Dampaknya Beberapa Daerah
Kabupaten/Kota dalam 1 (Satu)
Daerah Provinsi
Pengawasan Pupuk dan Pestisida Tingkat Daerah Provinsi dalam Melakukan Pelaksanaan Pengadaan, Penyaluran dan Penggunaan Pupuk Bersubsidi di Wilayah Kerjanya
Pengawasan Penyaluran dan Jumlah laporan pengawasan laporan 1 laporan 1 laporan 70.963.600 1 laporan 90.487.000 1 laporan 90.487.000 1 laporan 90.487.0 1 laporan 90.487.0 1 laporan 90.487.0 Lancarnya distribusi pupuk 19
Penggunaan Pupuk Bersubsidi distribusi pupuk bersubsidi di 00 00 00 bersubsidi di kab/kota kab/kota
kab/kota sesuai dengan aturan yang
berlaku
Pengembangan pasar ekspor PROGRAM PENGEMBANGAN Nilai ekspor (juta US$) 1393,13 1420,99 417.029.000 1449,41 422.346.000 1478,40 432.727. 1507,97 448.033. 1538,12 469.495. Nilai ekspor 1538,12
EKSPOR 000 000 000 juta US$
Penyelenggaraan Promosi Dagang Melalui Pameran Dagang dan Misi Dagang Bagi Produk Ekspor Unggulan yang terdapat pada 1 (satu) daerah kabupaten/kota
Pameran Dagang Jumlah pameran dagang event,kali 2 event 2 event 269.629.500 2 kali 274.946.500 2 kali 281.790. 3 kali 297.096. 3 kali 311.464. Terbukanya peluang pasar 6 UKM
Internasional/Nasional international/nasional yang diikuti 000 000 000 ekspor unggulan daerah
Pembinaan pelaku usaha ekspor Jumlah pelaku usaha ekspor yang kali 1 kali 147.399.500 1 kali 147.399.500 1 kali 150.937. 1 kali 150.937. 1 kali 158.031.
dibina 000 000 000
Jumlah calon eksportir yang orang 50 orang 50 orang 50 orang 50 orang 50 orang
mengikuti bimtek ekspor
Peningkatan perlindungan Persentase pengaduan konsumen % 88 3.518.726. 88 3.218.479.000 89 3.259.516.000 89 3.339.62 90 3.457.75 90 3.623.38 Persentase pengaduan
konsumen, pengawasan yang diselesaikan 337 7.000 7.000 8.000 konsumen yang
perdagangan, dan PROGRAM STANDARDISASI DAN diselesaikan 90%
standardisasi mutu komoditi PERLINDUNGAN KONSUMEN
potensial
111
Rencana Strategis 2021-2026
Jumlah masyarakat, orang 180 orang 180 orang 350 orang 500 orang 500 orang 500 orang 500 orang
pelajar/mahasiswa, pelaku usaha
dan anggota BPSK yang diberikan
penguatan pemberdayaan
Jumlah BPSK yang aktif orang 9 9 9 9 9 9 9
2 Persentase barang beredar dan % 70 72 74 76 78 80
PROGRAM STANDARDISASI DAN jasa yang diawasi
PERLINDUNGAN KONSUMEN
Peningkatan Kapasitas dan Jumlah barang beredar di pasaran produk dan 45 produk dan 45 produk 289.085.67 15 produk 235.000.000 15 produk 260.000.000 15 266.370. 15 produk 275.693. 15 produk 288.650. Terlaksananya Tertib Niaga, 19
Pelaksanaan Pengawasan Barang yang diawasi yang sesuai dengan merk merk dan merk 6 dan 60 dan 60 produk 000 dan 60 000 dan 60 500 Kesadaran Pelaku Usaha kab/kota
Beredar dan/atau Jasa Sesuai ketentuan merk merk dan 60 merk merk Untuk Menjual Barang
Parameter Ketentuan Perlindungan merk Sesuai SNI Wajib Dan
Konsumen Peraturan Perundang-
Jumlah berita acara pengawasan berita acara 203 berita 203 berita 215 berita 250 berita 250 250 berita 250 berita
undangan Yang Berlaku
distribusi dan perizinan acara acara acara acara berita acara acara
perdagangan bagi pelaku usaha acara
Verifikasi Mutu Produk Jumlah produk yang diverifikasi komoditi 7 komoditi 7 komoditi 51.972.911 7 komoditi 59.100.000 83.000.000 85.033.5 88.009.7 92.146.2 Terlaksananya Pengujian 7
mutu di kab/kota untuk dilakukan ekspor, ekspor ekspor 00 00 00 Dan Sertifikasi Mutu komoditi
pengujian contoh di laboratorium komoditi Produk Komoditi potensial
penguji potensial
Jumlah komoditi potensial yang komoditi 7 7 7 komoditi 7 komoditi
dipantau komoditi komoditi
Pengembangan Layanan Pengujian Jumlah layanan pengujian mutu komoditi 7 komoditi 7 komoditi 194.857.70 7 komoditi 260.000.000 7 307.000.000 7 313.370. 7 komoditi 322.693. 7 komoditi 335.650.
komoditi potensial ekspor, 0 komoditi komoditi 000 000 000
komoditi
Jumlah laboratorium penguji potensial
laboratorium 1 1 1 1 1 1 1
dapat diperpanjang akreditasinya laboratorium laboratoriu laboratoriu laboratori laboratori laboratori laboratoriu
m m um um um m
Jumlah petugas yang orang 15 orang 15 orang 15 orang 15 orang 15 orang 15 orang 15 orang
mendapatkan pengembangan
kompetensi
Pengembangan Layanan Kalibrasi Jumlah layanan kalibrasi Kelompok 6 Kelompok 6 293.551.65 6 148.300.000 6 160.000.000 6 163.920. 6 169.657. 6 Kelompok 177.631.
peralatan yang dikembangkan besaran besaran Kelompok 0 Kelompok Kelompok Kelompok 000 Kelompok 200 besaran 000
besaran besaran besaran besaran besaran
2. Sumatera Barat Sebagai Pengembangan sentra SS 2 .Meningkatnya pelaku industri kecil dan Jumlah pelaku industri kecil dan (unit usaha) 41.373 unit 43.263 unit 45.363 47.673 50.193 52.923 unit Jumlah pelaku industri kecil 52.923
Pusat Industri Kecil dan industri kecil dan menengah menengah di Sumatera Barat menengah usaha usaha unit unit unit usaha usaha dan menengah unit
Menengah usaha usaha usaha
Peningkatan daya saing SS 3 .Meningkatnya nilai produksi industri Nilai produksi industri kecildan Rp triliun 15,4 15,7 16 16,3 16,7 17 Nilai produksi industri 17 Rp
produk IKM kecil dan menengah menengah kecildan menengah triliun
PROGRAM PERENCANAAN DAN Jumlah sentra industri yang diberi sentra 15 15 6.411.213. 20 6.721.298.000 20 6.806.996.000 25 6.974.29 25 7.220.99 30 7.566.88 Jumlah sentra industri yang
PEMBANGUNAN INDUSTRI perkuatan 139 6.000 2.000 7.000 diberi perkuatan 120
sentra
Koordinasi, Sinkronisasi, dan 1) Jumlah IKM yang mendapatkan IKM 1035 6.411.213. 975 6.721.298.000 650 6.806.996.000 975 6.974.29 975 7.220.99 975 7.566.88 Meningkatnya IKM
Pelaksanaan Pemberdayaan bimtek dan diversifikasi produk 193 139 147 147 160 6.000 175 2.000 192 7.000 Pengetahuan Dan
Industri dan Peran Serta 2) Jumlah IKM yang mendapatkan Keterampilan IKM Dalam
Masyarakat sertifikasi dan standardisasi Peningkatan Kualitas Dan
produk industri (sertifikat halal, Diversifikasi Produk Serta
MD, SNI, Merk, HACCP) Jumlah Sertifikasi
Standarisasi Produk IKM
112
Rencana Strategis 2021-2026
3) Jumlah wirausaha baru sektor orang 1136 orang 1355 1500 1700 1800 orang Tumbuhya entrepreneur 7500
industri orang orang orang baru tercipta sektor
industri
INDUSTRI NON AGRO'
Jumlah IKM sentra kulit yang IKM 15 IKM 15 IKM 15 IKM 15 IKM 15 IKM 15 IKM 15 IKM Meningkatnya
mendapatkan diversifikasi produk pengetahuan IKM sentra
kulit tentang diversifikasi
produk kulit
Jumlah IKM yang mendapatkan IKM 110 IKM 130 IKM 130 IKM 130 IKM 130 IKM 130 IKM 130 IKM Meningkatnya
pelatihan dan bimbingan pengetahuan IKM tentang
diversifikasi produk kerajinan diversifikasi produk
aneka dan tekstil kerajinan dan aneka
Jumlah IKM yang mendapatkan IKM 25 IKM 25 IKM 25 IKM 25 IKM 25 IKM Meningkatnya
pelatihan produksi barang-barang pengetahuan IKM tentang
dari bahan baku karet pengolahan barang-barang
bahan baku karet
Jumlah IKM sentra kerajinan yang IKM 15 IKM 15 IKM 25 IKM 25 IKM 25 IKM 25 IKM 25 IKM Meningkatnya
mendapatkan bimbingan teknis pengetahuan IKM tentang
pengolahan limbah kelapa pengolahan limbah kelapa
Jumlah IKM yang mendapatkan IKM 25 IKM 50 IKM 50 IKM 50 IKM 50 IKM 50 IKM Meningkatnya
Bimbingan Teknis pengolahan pengetahuan tentang
sepatu pengolahan sepatu
INDUSTRI AGRO'
Jumlah IKM yang mendapatkan IKM 60 IKM 60 IKM 60 IKM 60 IKM 60 IKM 60 IKM 60 IKM Meningkatnya
bimbingan teknis HaKI bagi IKM pengetahuan Legalitas
produk IKM
Jumlah IKM yang mendapatkan IKM 40 IKM 40 IKM 50 IKM 50 IKM 50 IKM 50 IKM 50 IKM Meningkatnya
bimbingan teknis peningkatan pengetahuan tentang
kualitas kemasan dan label informasi produk yang jelas
Jumlah IKM yang mendapatkan IKM 40 IKM 40 IKM 50 IKM 50 IKM 50 IKM 50 IKM 50 IKM Meningkatnya
diversifikasi produk olahan pengetahuan IKM tentang
makanan ringan diversifikasi produk
Jumlah IKM yang mendapatkan sertifikat 193 sertifikat 193 215 215 215 215 215 Jumlah sertifikasi dan
sertifikat standarisasi produk sertifikat sertifikat sertifikat sertifikat sertifikat sertifikat standarisasi produk industri
industri (Sertifikat halal, MD,
sertifikat GMP, dan merk)
Jumlah IKM yang mendapatkan IKM 50 IKM 50 IKM 50 IKM 50 IKM 50 IKM 50 IKM 50 IKM Meningkatnya
bimbingan teknis CPPOB pengetahuan dalam
higienisasi produk IKM
113
Rencana Strategis 2021-2026
114
Rencana Strategis 2021-2026
UPTD LOGAM
Jumlah IKM dan masyarakat yang orang 150 orang 150 orang 20 orang 150 orang 150 orang 150 orang Meningkatnya motivasi 770 orang
mendapatkan sosialisasi prototipe IKM dan Masyarakat dalam
teknologi tepat guna penggunaan dan
pemanfaatan teknologi
tepat guna bagi usahanya
Jumlah IKM yang mendapatkan IKM 15 IKM 15 IKM Meningkatnya 30 IKM
pelatihan rekayasa peralatan dan keterampilan dan keahlian
perkakas bantu mesin pengolahan IKM dalam merancang dan
rotan merekayasa peralatan dan
perkakas bantu mesin
Jumlah IKM yang mendapatkan IKM 15 IKM 15 IKM 15 IKM 15 IKM 15 IKM 15 IKM 15 IKM pengolahan
Meningkatnya rotan
Jumlah IKM 90 IKM
sertifikat kompetensi pengelasan yang Mendapatkan
Sertifikat Kompetensi
Pengelasan
Jumlah rekayasa dan rancang unit 1 unit 1 unit 1 unit Tersedianya rekayasa 3 unit
bangun teknologi tepat guna prototipe teknologi tepat
yang dihasilkan guna
Jumlah IKM logam mesin yang IKM 15 IKM 15 IKM 15 IKM 15 IKM 15 IKM Meningkatnya kompetensi 75 IKM
mendapatkan pelatihan rancang teknis IKM dalam
bangun dan perekayasaan alat perekayasaan alat
teknologi tepat guna teknologi tepat guna
Jumlah IKM logam mesin yang IKM 40 IKM 40 IKM 40 IKM 40 IKM 40 IKM Meningkatnya kompetensi 200 IKM
mendapatkan bimbingan teknis, teknis IKM logam mesin
manajemen dan legalitas usaha dalam manajemen dan
perbengkelan legalitas usaha
perbengkelan
Jumlah IKM Pengolahan yang IKM 20 IKM 20 IKM Meningkatnya motivasi 40 IKM
mendapatkan pelatihan IKM dalam penggunaan
penggunaan teknologi tepat guna dan pemanfaatan teknologi
tepat guna bagi usahanya
Jumlah enterpreneur IKM logam orang 20 20 20 20 20
mesin yang mendapatkan bimtek
produksi
PROGRAM PENGENDALIAN IZIN Persentase jumlah hasil % 70 112.377.80 72 168.406.000 74 170.553.000 76 174.745. 78 180.926. 80 189.592.
USAHA INDUSTRI pemantauan dan pengawasan 0 000 000 000
dengan jumlah IUI dan IPUI
Penerbitan Izin Usaha Industri (IUI), Izin Perluasan Usaha Industri (IPUI), Izin Usaha Kawasan Industri (IUKI) dan Izin Perluasan Kawasan Industri (IPKI) Kewenangan Provinsi
Koordinasi dan Sinkronisasi Jumlah koordinasi dan kali 18 112.377.80 18 168.406.000 18 170.553.000 18 174.745. 18 180.926. 18 189.592. Terawasinya pelaksanaan 1
Pengawasan Perizinan di Bidang sinkronisasi terhadap 0 000 000 000 IUI, IPUI, IUKI,dan IPKI dokumen
Industri dalam Lingkup IUI, IPUI, pengawasan perizinan di bidang
IUKI dan IPKI kewenangan provinsi industri dalam lingkup IUI, IPUI,
IUKI, dan IPKI
PROGRAM PENGELOLAAN SISTEM Jumlah pelaku industri unit usaha 39403 39403 76.488.450 41373 80.920.000 43263 81.952.000 45363 83.966.0 47673 86.936.0 50193 91.100.0
INFORMASI INDUSTRI NASIONAL 00 00 00
Penyediaan Informasi Industri untuk IUI, IPUI, IUKI dan IPKI Kewenangan Provinsi berbasis Sistem Informasi Industri Nasional (SIINAS)
Fasilitasi Pengumpulan, Jumlah buku yang memuat data buku 30 buku 30 buku 76.488.450 30 buku 80.920.000 30 buku 81.952.000 30 buku 83.966.0 30 buku 86.936.0 30 buku 91.100.0 Tersedianya Data Sebagai 30 Buku
Pengolahan, dan Analisis Data base industri dan sentra di 00 00 00 Acuan Dalam Implementasi
Industri, Data Kawasan Industri, Sumatera Barat Suatu Kegiatan
serta Data Lain Lingkup Provinsi
melalu SIINAS
Meningkatnya Persentase 96.5%
data perusahaan industri
besar dan perubahan
kawasan industri lintas
kab/kota yang masuk
dalam SIINas terhadap total
populasi perusahaan besar
dan perusahaan kawasan
industri lintas kab/kota
115
Rencana Strategis 2021-2026
3. Meningkatnya SS.4 Meningkatnya Akuntabilitas Organisasi PROGRAM PENUNJANG URUSAN Persentase ketercapaian persen 100 100 15,082 M 100 17.556.575.000 100 17.780.426.00 100 18.217.4 100 18.861.8 100 19.765.3
Organisasi yang akuntabel PEMERINTAHAN DAERAH penunjang urusan pemerintahan 0 25.000 18.000 21.000
dan melayani PROVINSI daerah provinsi
SS.5 Meningkatnya Kualitas Pelayanan Internal Perencanaan, Penganggaran dan Evaluasi Kinerja Perangkat Daerah
Organisasi
Penyusunan Dokumen Perencanaan - Jumlah dokumen perencanaan dokumen 9 9 9 3 3 3 3 Persentase sinkronisasi 85%
Perangkat Daerah perangkat daerah (RKT, PK, PK perencanaan dan
Perubahan, RKA, RKA Pergeseran, pelaksanaan kinerja
RKA Perubahan, DPA, DPA perangkat daerah
Pergeseran, DPA Perubahan)
Penyediaan Gaji dan Tunjangan ASN Jumlah ASN dan Calon ASN yang orang 102 102 105 107 109 112 Persentase Tertib 100%
dibayarkan gaji dan tunjangannya Administrasi Keuangan
Pengelolaan dan Penyiapan Bahan Jumlah Laporan tindak lanjut hasil dokumen 1 1 1 1
Tanggapan Pemeriksaan pemeriksaan yang disiapkan
116
Rencana Strategis 2021-2026
Penyusunan Perencanaan Jumlah dokumen Usulan RKBMD Dokumen 1 1 1 1 Persentase Tertib 100%
Kebutuhan Barang Milik Daerah PD Pengadaan, Pemeliharaan, Administrasi Barang Milik
Pemindahtanganan, Pemanfaatan Daerah
dan Penghapusan serta
Perhitungan Standar Kebutuhan
yang disusun
Pengamanan Barang Milik Daerah Jumlah tanda letak tanah yang Unit/Set 2 2 2 2
SKPD dibangun (seperti pagar batas)
117
Rencana Strategis 2021-2026
Perencanaan Pengelolaan Restribusi Jumlah dokumen perencanaan dokumen 1 1 1 1 Persentase Tertib 100%
Daerah pengelolaan restribusi Administrasi Pendapatan
kewenangan Perangkat Daerah Daerah
Pengadaan Pakaian Dinas Beserta Jumlah pengadaan pakaian dinas stel 102 102 105 107 109 112 Persentase Tertib 100%
Atribut Kelengkapannya beserta atribut kelengkapannya Administrasi Kepegawaian
Perangkat Daerah
Pendidikan dan Pelatihan Pegawai Jumlah aparatur yang mengikuti orang 86 95 104 114
Berdasarkan Tugas dan Fungsi pendidikan dan pelatihan
118
Rencana Strategis 2021-2026
Penyediaan Komponen Instalasi Jumlah komponen instalasi jenis 35 35 50 35 35 35 Persentase Tertib 100%
Listrik/Penerangan Bangunan listrik/penerangan bangunan komponen Administrasi Umum
Kantor kantor yang disediakan Perangkat Daerah
Penyediaan Bahan Logistik Kantor Jumlah alat tulis kantor yang jenis 162 162 180 162 162 162
disediakan
Jumlah cetak blanko sppd, NCR, buah 203 203 300 203 203 203
lainnya
Jumlah cetak kop surat rim 13 13 25 13 13 13
Jumlah cetak map OPD, UPTD buah 900 900 1000 900 900 900
Penyediaan Bahan Bacaan dan Jumlah bahan bacaan dan eksemplar dan 17 250 300 300 350 350
Peraturan Perundang-undangan peraturan perundang-undangan buku
yang disediakan
Penyelengaraan Rapat Koordinasi Jumlah laporan hasil koordinasi bulan,laporan 12 42 60 80 100 120
dan Konsultasi SKPD dan konsultasi
Pengadaan Sarana dan Prasarana Jumlah IPAL pada UPTD BPSMB paket 1 Persentase ketersediaan 100%
Pendukung Gedung Kantor atau Barang Milik Daerah sesuai
Bangunan Lainnya dengan perencanaan
119
Rencana Strategis 2021-2026
Penyediaan Jasa Surat Menyurat Jumlah surat masuk dan surat bulan,surat 2390 2500 2600 2700 2800 Persentase ketersediaan 100%
keluar dalam 1 tahun Jasa Penunjang Urusan
Pemerintahan Daerah
Penyediaan Jasa Pemeliharaan, Jumlah kendaraan unit 1 1 1 1 Persentase Barang Milik 100%
Biaya Pemeliharaan, Pajak, dinas/operasional yang dipelihara Daerah yang berkondisi
Kendaraan Perorangan Dinas atau baik
Kendaraan Dinas Jabatan
Penyediaan Jasa Pemeliharaan, Jumlah kendaraan unit 13 12 13 13 14 14 Persentase Barang Milik 100%
Biaya Pemeliharaan, Pajak, dan dinas/operasional yang dipelihara Daerah yang berkondisi
Perizinan Kendaraan Dinas baik
Operasional /Lapangan
Pemeliharaan Peralatan dan Mesin Julmah Pemeliharaan Peralatan unit 140 160 180 200 220
Lainnya dan Mesin Lainnya
Pemeliharaan /Rehabilitasi Gedung Jumlah gedung kantor dan unit 2 4 6 8 10 12
Kantor dan Bangunan Lainnya bangunan lainnya yang
dipelihara/direhab
Pemeliharaan/Rehabilitasi Sarana Jumlah sarana dan prasarana bulan,unit 12 137 150 160 170 180
dan Prasarana Pendukung Gedung gedung kantor yang
Kantor atau Bangunan Lainnya dipelihara/direhab
120
Rencana Strategis 2021-2026
BAB VII
KINERJA PENYELENGGARAAN
BIDANG URUSAN
121
Rencana Strategis 2021-2026
Tabel 7.1
Indikator Kinerja Utama Provinsi Sumatera Barat Tahun 2021-2026
TARGET
No INDIKATOR
2021 2022 2023 2024 2025 2026
Misi 4 : Meningkatkan usaha perdagangan dan industrikecil/ menengah serta ekonomi
berbasis digital
1 Kontribusi Sektor Perdagangan
15,85 16,25 16,70 17,35 17,65 18,15
terhadap PDRB (%)
2 Kontribusi Sektor Industri terhadap 8,62 8,75 8,88 9,02 9,15 9,29
PDRB (%)
3 Laju pertumbuhan sektor -1,14 -1,10 -1,00 1,00 1,01 1,02
perdagangan (%)
4 Jumlah sentra industri kecil dan 358 368 379 390 401 413
menengah (sentra)
5 Laju pertumbuhan ekonomi sub 1,94 2,14 2,18 2,23 2,28 2,33
sektor koperasi (%)
6 Persentase peningkatan pendapatan 1,7 2,4 3,1 3,8 4,5 5,2
pada usaha mikro dan kecil (%)
7 Jumlah enterpreneur baru tercipta 97.633 14.96 17.88 20.17 23.053 23.992
(orang) 1 8 6
8 Persentase Pertumbuhan Investasi 6,00 6,00 8,00 9,50 10,50 11,50
(%)
9 Konstribusi Ekonomi Digital (%) 6,44 6,54 6,70 7,10 7,25 7,65
Sumber : RPJMD 2021-2026 Provinsi Sumbar, 2021
122
Rencana Strategis 2021-2026
Dalam pencapaian Indikator Kinerja Utama pada misi ke-4 Dinas Perindag
mengusung indikator pertama sampai keempat, yakni kontribusi sektor
perdagangan terhadap PDRB, kontribusi sektor industri terhadap PDRB, laju
pertumbuhan sektor perdagangan dan jumlah sentra industri kecil dan menengah.
123
Rencana Strategis 2021-2026
TABEL 7.2
Penetapan Indikator Kinerja Daerah
Terhadap Capaian Kinerja Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Provinsi Sumatera Barat
6. Urusan Perdagangan
c. Persentase komoditi potensial yang sesuai dengan Dinas 22,35 23 25 26 26 26,5 26,5
124
Rencana Strategis 2021-2026
7. Urusan Perindustrian
125
Rencana Strategis 2021-2026
126
Rencana Strategis 2021-2026
127
Rencana Strategis 2021-2026
Berdasarkan hal tersebut, dapat diuraikan indikator kinerja Dinas Perindustrian dan
Perdagangan yang mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD sebagai berikut :
4. Urusan Perindustrian
- Jumlah pelaku industri kecil dan menengah (unit usaha)
- Nilai produksi industri kecil dan menengah (Rp triliun)
5. Urusan Perdagangan
- Nilai sektor perdagangan dalam PDRB (Rp triliun)
128
Rencana Strategis 2021-2026
1. Sumatera Barat Jumlah sentra SS 1 Meningkatnya 1.1 Jumlah pelaku industri 39,403 Jumlah unit usaha industri kecil Program Perencanaan dan Bidang Industri
sebagai Pusat industri kecil dan pelaku industri kecil dan menengah menengah sampai dengan tahun n-1 Pembangunan Industri, Program Agro, Non Agro,
Industri Kecil menengah (sentra) kecil dan (unit usaha) Pengendalian Izin Usaha Industri UPTD Logam,
Menengah menengah di (IUI) UPTD PPM Atsiri
Sumatera Barat
SS 2 Meningkatnya 2.1 Nilai produksi industri 15.40 Nilai produksi = jumlah produksi Program Pengelolaan SIINas Bidang Industri
nilai produksi kecil dan menengah barang IKM dalam 1 tahun x harga Agro, Non Agro,
industri kecil (Rp triliun) satuan barang dalam Rp UPTD Logam,
dan menengah UPTD PPM Atsiri
2. Sumatera Barat Nilai sektor SS 3 Meningkatnya 3.1 Nilai sektor 39.30 Nilai sektor perdagangan pada PDRB Program Peningkatan sarana Bidang
sebagai Pusat perdagangan usaha perdagangan dalam Atas Dasar Harga Berlaku (AHDB) Produksi, Program Perizinan dan Perdagangan,
Perdagangan dalam PDRB (Rp perdagangan PDRB (Rp triliun) pada tahun N Pendaftaran, Program Stabilisasi Bidang PKTN,
triliun) yang kondusif Harga Barang Kebutuhan Pokok UPTD BPSMB
dan berdaya dan Barang Penting,
saing Pengembangan Ekspor,
Pemasaran Produk Dalam Negeri,
Standardisasi dan Perlindungan
Konsumen
129
BAB VIII
PENUTUP
Rencana jangka menengah dalam Renstra ini selanjutnya akan dijabarkan lagi
ke dalam perencanaan jangka pendek atau tahunan dalam bentuk Rencana Kerja
Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renja SKPD) untuk tahun 2022 hingga tahun 2026
dengan mendasarkan pada Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Pemerintah
Provinsi Sumatera Barat dan mempertimbangkan perkembangan yang terjadi di
setiap tahun. Dengan demikian penjabaran Renstra ke dalam Renja SKPD atau
dokumen-dokumen perencanaan lain dapat bersifat dinamis dan fleksibel sesuai
dengan RKPD Pemerintah Provinsi Sumatera Barat yang ditetapkan.
Kepala Dinas
Perindustrian dan Perdagangan
Provinsi Sumatera Barat
130