Pos-el : info@rsabhk.co.id
Laman : www.rsabhk.co.id
RENCANA STRATEGIS BISNIS
RSAB HARAPAN KITA TAHUN
2020-2024
Ketua
Anggota
Anggota
Anggota
Anggota
Direktur Utama
Direktur Keuangan
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena hanya atas karunia dan
kehendak-Nya maka kami dapat menyelesaikan Rencana Strategis Bisnis (RSB)
RSAB Harapan Kita Tahun 2020-2024. Implementasi RSB setiap tahunnya diukur
dengan monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan kontrak kinerja yang dibuat
antara para Direktur dengan kepala unit kerja.
Pada akhirnya kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
terlibat dalam proses penyusunan RSB RSAB Harapan Kita Tahun 2020-2024.
Semoga Allah SWT memberikan ridho, karunia dan rahmat-Nya, sehingga RSAB
Harapan Kita akan semakin berkembang menuju kearah yang lebih baik.
Kata Pengantar......................................................................................................... i
Lembar Pengesahan …………………………………………………………………….. ii
Daftar Isi..................................................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang ........................................................................................ 1
1.2 Tujuan Rencana Strategis Bisnis ............................................................ 4
1.3 Dasar Hukum .......................................................................................... 4
1.4 Sistematika Penyusunan RSB ................................................................ 6
BAB II KONDISI RSAB HARAPAN KITA ................................................................. 8
2.1. Profil RSAB Harapan Kita ...………………………………………………. 8
2.2. Gambaran Kinerja ………………..………………………………………… 12
a) Kinerja Aspek Pelayanan… ............................................................ 12
b) Kinerja Aspek Keuangan ................................................................ 49
c) Kinerja Aspek SDM …..................................................................... 51
d) Kinerja Aspek Sarana dan Prasarana .......................................... 54
2.3. Tantangan Strategis ………………………….......................................... 63
2.4. Benchmarking ………………………………………………………………. 64
2.5. Analisa SWOT ………………………………………………………………. 66
2.6. Diagram Kartesius & Prioritas Strategis ………………………………….. 70
2.7. Analisa TOWS ………………………………………………………………. 71
2.8. Analisa dan Mitigasi Risiko 2020 - 2024…………………………………… 75
A. Identifikasi Risiko ………………………………………………………... 75
B. Penilaian Tingkat Risiko ………………………………………………... 77
C. Rencana Mitigasi Risiko ………………………………………………... 82
BAB III ARAH DAN PROGRAM STRATEGIS ........................................................... 92
3.1. Rumusan Pernyataan Arah dan Kebijakan, Program Strategis serta
Tata Nilai ….............................................................................................. 92
3.2. Arah dan Kebijakan Stakeholder Inti ………………………………………. 92
3.3. Rancangan Peta Strategis Balanced Scorecard (BSC) .............………. 94
3.4. Indikator Kinerja Utama …………………………………………………….. 96
a) Matriks IKU………………………………………………………………… 96
b) Kamus IKU ……………………………………………………………….. 99
3.5. Roadmap Tahun 2020-2024 …………………….............……………….. 116
3.6. Program Kerja Strategis ……………………………..............…………….. 125
RSB RSAB Harapan Kita merupakan wujud dan amanah yang bersumber dari
kepentingan stakeholder internal dan eksternal sekaligus sebagai bentuk
pertanggung jawaban serta mencerminkan budaya kerja yang berorientasi kepada
pelayanan pelanggan yang bermutu, dan bersinergi dengan kegiatan penelitian
sebagai salah satu ciri dari rumah sakit pendidikan.
RSB RSAB Harapan Kita adalah dokumen perencanaan yang memuat Arah
dan Kebijakan, Program dan Strategis, Tujuan, Strategi, Kebijakan, Program dan
Kegiatan sesuai dengan tugas dan fungsi RSAB Harapan Kita. RSB disusun untuk
memenuhi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) sekaligus
sebagai kompas yang membantu pengambilan keputusan di berbagai tingkatan
organisasi sehingga harus disusun secara baik dan tepat dalam menentukan tujuan
yang akan dicapai. Penyusunan RSB RSAB Harapan Kita mengacu pada Rencana
Strategis Bisnis Kementerian Kesehatan RI tahun 2020 – 2024, dan sebagai
dokumen perencanaan yang akan digunakan sebagai pedoman penyusunan
Rencana Kinerja Tahunan RSAB Harapan Kita 5 (lima) tahun ke depan.
Pada tahun 2019 RSAB Harapan Kita telah ditetapkan menjadi Pusat
Kesehatan Ibu dan Anak melalui SK Menteri Kesehatan No. HK.01.07/ Menkes/ 638/
2019 tentang Rumah Sakit Harapan Kita Jakarta sebagai Pusat Kesehatan Ibu dan
Anak Nasional, maka akan mempunyai peran yang lebih strategis dan akan menjadi
pengampu yang terdepan dalam memberikan layanan kesehatan ibu dan anak.
Dengan demikian perlu dibuat perencanaan strategis yang mampu untuk mengampu
seluruh standar layanan, pendidikan dan pelatihan, penelitian dan pendampingan
bagi fasilitas-fasilitas kesehatan yang berada di bawahnya serta menjadi pusat
rujukan sehingga sistem rujukan yang tertata dengan baik akan terbentuk dan
tentunya akan berdampak baik juga pada sistem pembiayaan kesehatannya.
BAB II
Kondisi RSAB HArapan Kita. Bagian ini menjelaskan profil RSAB Harapan
Kita, gambaran kinerja Satker selama 4-5 tahun terakhir, tantangan strategis,
benchmarking, analisa SWOT, Diagram Kartesius dan prioritas strategis,
analisa TOWS, serta analisa dan mitigasi risiko dalam mewujudkan berbagai
sasaran strategis untuk merealisasikan Arah dan Kebijakan.
BAB III
Arah dan Program Strategis. Bagian ini bertujuan untuk menjelaskan
pilihan atas arah, prioritas strategis, dan program kerja strategis yang akan
ditingkatkan/dikembangkan guna menghadapi tantangan strategis yang
tengah dan akan dihadapi.
BAB IV
Proyeksi Keuangan. Bagian ini menjelaskan proyeksi finansial pada kurun
waktu periode lima tahunan RSB, yang berisikan estimasi pendapatan dan
rencana kebutuhan anggaran.
Gambaran pencapaian kinerja RSAB Harapan Kita baik kinerja finansial dan kinerja non-
finansial yang telah dicapai dalam kurun waktu 5 tahun terakhir dan prognosa tahun 2019
digambarkan dalam uraian di bawah ini.
RSAB Harapan Kita sudah 40 tahun menemani dan melayani masyarakat Indonesia.
RSAB Harapan Kita merupakan Rumah Sakit pertama di Indonesia yang berhasil
menjalankan program Bayi Tabung dimulai tahun 1987 dan saat ini masih terus
dikembangkan guna membantu pasangan yang sulit memiliki keturunan (Infertilitas).
Angka keberhasilan cukup tinggi ini merupakan hal yang patut dibanggakan. Selain itu
penanganan pada janin sudah dilakukan di antaranya transfusi darah kepada janin yang
anemia, pemasangan pintas kandung kencing ke kantong amnion (Vesicoamniotic
Shunt), pengurangan cairan dalam rongga paru janin (Thoracocentesis) dan
pemeriksaan darah janin atau air ketuban untuk keperluan diagnostik yang seluruhnya
dilakukan saat janin masih dalam kandungan. Berbagai fasilitas dan pelayanan yang
terus ditingkatkan untuk kasus-kasus sulit dan belum dikerjakan di Indonesia, antara lain
Fetoscopy.
RSAB Harapan Kita merupakan Rumah Sakit khusus tipe A fokus pada pelayanan anak
dan ibu juga mempunyai program unggulan diharapkan menjadi daya ungkit serta
merupakan pengembangan pelayanan di era persaingan global dalam bidang kesehatan.
Dewan Pengawas
Direktur Utama
Instalasi Rujukan
TABEL 2.1
JUMLAH KUNJUNGAN RAWAT JALAN MENURUT BPJS DAN NON BPJS
RSAB HARAPAN KITA TAHUN 2015 –2019
KOMPOSISI PASIEN
TAHUN TARGET REALISASI % BPJS % NON BPJS %
2015 137.627 110.267 80%
2016 116.151 110.888 95%
2017 111.021 107.585 97% 31.700 29% 75.885 71%
2018 116.098 123.723 107% 36.455 29% 84.929 69%
2019 116.406 111.195 96% 37.503 34% 73.692 66%
JUMLAH 597.304 563.658 94%
GRAFIK 2.2
KOMPOSISI PASIEN RAWAT JALAN
Berdasarkan tabel dan grafik di atas terlihat bahwa kunjungan rawat jalan
selama periode 2015 – 2019, adalah 563.658 kunjungan dari target yang
direncanakan sebanyak 597.304 kunjungan. Trend kunjungan pasien Rawat
Jalan mengalami kenaikan pada 2018 dan penurunan pada 2019. Namun
demikian, angka kunjungan pasien non BPJS di Rawat Jalan lebih dominan
dibandingkan pasien BPJS.
KOMPOSISI PASIEN
TAHUN TARGET REALISASI % BPJS % NON BPJS %
2015 42.593 55.071 129%
2016 43.027 58.140 135%
2017 69.298 51.858 75% 36.413 70% 15.445 30%
2018 58.280 59.637 102% 41.875 70% 17.762 30%
2019 54.760 38.643 71% 24.396 63% 14.247 37%
JUMLAH 267.958 263.349 98%
GRAFIK 2.3
JUMLAH KUNJUNGAN PASIEN MENURUT BPJS DAN NON BPJS
RSAB HARAPAN KITA TAHUN 2015 – PROGNOSA 2019
Berdasarkan tabel dan grafik di atas dapat dilihat bahwa jumlah pasien rawat
inap selama periode 2015 – 2019, adalah 263.349 pasien dari target yang
direncanakan sebanyak 267.349 pasien. Trend kunjungan pasien Rawat Inap
mengalami kenaikan pada 2015, 2016 dan 2018 dan mengalami penurunan
pada 2017 dan 2019. Penurunan ini disebabkan oleh persentase kunjungan
pasien baru di poliklinik yang tidak banyak, sehingga mayoritas pasien yang
berkunjung ke Rawat Jalan adalah pasien lama.
3) Pelayanan Penunjang
Untuk data jumlah pelayanan penunjang yang meliputi pelayanan Laboratorium,
Radiologi, Farmasi, dan Rehabilitasi Medis RSAB Harapan Kita periode tahun
2015 – 2019 dilihat dari komposisi pasien BPJS dan Non BPJS dapat dilihat
pada tabel dan grafik di bawah ini.
KOMPOSISI PASIEN
TAHUN TARGET REALISASI % BPJS % NON BPJS %
2015 372.571 354.341 95%
2016 367.533 399.251 109%
2017 443.522 205.092 46% 127.048 62% 78.044 38%
2018 233.763 235.856 101% 146.105 62% 89.751 38%
2019 213.358 174.255 82% 92.439 53% 81.816 47%
JUMLAH 1.630.747 1.368.795 84%
GRAFIK 2.5
JUMLAH PELAYANAN PENUNJANG LABORATORIUM
RSAB HARAPAN KITA TAHUN 2015 – 2019
Selama periode tahun 2015 - 2019, Instalasi Laboratorium telah melayani 1.368.795
pemeriksaan dari target yang direncanakan sebanyak 1.630.747 pemeriksaan. Tren
pemeriksaaan Laboratorium dalam 3 tahun terakhir mengalami penurunan, hal ini
seiring dengan menurunnya kunjungan pasien Rawat Jalan dan Rawat Inap. Namun
demikian, angka kunjungan pasien non BPJS di Instalasi Laboratorium meningkat
pada tahun 2019 dibandingkan tahun 2018.
TABEL 2.4
JUMLAH PELAYANAN RADIOLOGI RSAB
HARAPAN KITA TAHUN 2015 –2019
KOMPOSISI PASIEN
TAHUN TARGET REALISASI % BPJS % NON BPJS %
2015 11.771 11.430 97%
2016 12.127 12.651 104%
2017 13.516 13.074 97% 7.132 55% 5.942 45%
2018 14.709 15.035 102% 8.202 55% 6.855 46%
2019 14.456 10.833 75% 5.848 54% 4.985 46%
JUMLAH 66.579 63.023 95%
GRAFIK 2.8
KOMPOSISI PASIEN RADIOLOGI TAHUN 2017 - 2019
Selama periode tahun 2015 - 2019 Instalasi Radiologi telah melayani 63.023 tindakan
dari target 66.579 tindakan yang direncanakan. Dalam pelayanannya, mengalami tren
naik dan turun, hal ini seiring dengan trend naik dan turunnya kunjungan pasien di Rawat
Jalan dan Rawat Inap.
KOMPOSISI PASIEN
TAHUN TARGET REALISASI % BPJS % NON BPJS %
2015 959.787 803.627 84%
2016 792.000 749.246 95%
2017 887.508 758.266 85% 426.493 56% 331.773 44%
2018 842.862 872.006 103% 490.467 56% 381.539 44%
2019 786.744 705.405 90% 479.648 68% 225.757 32%
JUMLAH 4.268.901 3.888.550 91%
GRAFIK 2.9
JUMLAH PELAYANAN FARMASI RSAB
HARAPAN KITA TAHUN 2015 – 2019
Selama periode 2015 – 2019 Instalasi Farmasi telah melayani 3.888.550 item resep
dari target 4.268.901 item resep. Dalam pelayanannya, Layanan Farmasi mengalami
tren naik dan turun, hal ini seiring dengan trend naik dan turunnya jumlah pasien di
Rawat Jalan dan Rawat Inap. Item Resep Farmasi pada tahun 2017- 2019
didominasi oleh pasien BPJS.
TABEL 2.7
JUMLAH PELAYANAN REHABILITASI MEDIK
RSAB HARAPAN KITA TAHUN 2015 –2019
KOMPOSISI PASIEN
TAHUN TARGET REALISASI % BPJS % NON BPJS %
2015 42.382 34.778 82%
2016 38.291 37.362 98%
2017 38.867 32.681 84% 23.968 73% 8.713 27%
2018 35.220 34.315 97% 25.166 73% 9.149 27%
2019 34.610 32.505 94% 19.781 61% 12.724 39%
JUMLAH 189.370 171.641 91%
45,000 42,382
38,291 38,867
40,000 35,220
35,000 37,362 34,610
30,000 34,778 34,315 32,505
32,681
25,000
20,000
15,000
10,000
5,000
-
2015 2016 2017 2018 2019
TARGET REALISASI
GRAFIK 2.12
KOMPOSISI PELAYANAN REHABILITASI MEDIK TAHUN 2017 – 2019
73% 73%
61%
39%
BPJS
Pelayanan
Target Realisasi
Penunjang %
Laboratorium 1.630.747 1.368.795 84%
Radiologi 66.579 63.023 95%
Farmasi 4.268.901 3.888.550 91%
Rehabilitasi Medik 189.370 171.641 91%
GRAFIK 2.13
REKAPITULASI CAPAIAN PENUNJANG DIAGNOSTIK
RSAB HARAPAN KITA TAHUN 2015 – 2019
Penunjang Diagnostik
4,500,000 4,268,901
4,000,000
3,500,000
3,000,000
2,500,000
2,000,000 1,630,747
1,500,000
1,000,000
500,000 66,579 189,370
-
Rehabilitasi
Laboratorium Radiologi Farmasi
Medik
Target 1,630,747 66,579 4,268,901 189,370
Realisasi 1,368,795 63,023 3,888,550 171,641
% 84% 95% 91% 91%
4) Pelayanan Unggulan
RSAB Harapan Kita memiliki 3 (tiga) bundling pelayanan khusus sebagai
“Pelayanan Unggulan”, yaitu sebagai berikut :
1. Perinatal Terpadu
Perinatal Terpadu mulai berdiri pada tahun 1991. Layanan ini bertujuan
untuk menciptakan kondisi ibu dan janin serta bayi sampai usia satu bulan
agar dapat mencapai pertumbuhan dan perkembangan yang optimal,
sehingga terhindar dari penyakit, kecacatan dan kematian serta
pengembangan NICU sebagai Neonatal Surgery Center.
Selama lebih dari 39 tahun Klinik Melati telah terlibat aktif dalam
pengembangan Program Teknologi Reproduksi Berbantu (TRB) di
Indonesia. Saat ini Klinik Melati sudah banyak mengalami perkembangan
dengan bertambahnya jenis pelayanan bayi tabung serta memiliki berbagai
fasilitas lengkap dengan teknologi terkini diantaranya simpan beku sperma
Harus diakui sampai saat ini belum ada upaya konkrit secara
komprehensif dalam mencegah kelainan bawaan lahir, dan bahkan data
secara nasional juga belum dimiliki. Karena itu sejak tahun 2013, RSAB
Harapan Kita mulai melaksanakan deteksi dini, tatalaksana dan
1. Klinik Fetomaternal
GAMBAR 2.2
FETAL TREATMENT MULTIDICIPLINE APPROACH
TABEL 2.9
JUMLAH KUNJUNGAN POTAS
RSAB HARAPAN KITA TAHUN 2015 – PROGNOSA 2019
9000
8000
7000
6000
5000
4000
3000
2000
1000
0
2016 2017 2018 PROG 2019
GRAFIK. 2.15
JUMLAH KUNJUNGAN KLINIK KHUSUS TUMBUH KEMBANG (KKTK)
RSAB HARAPAN KITA TAHUN 2015 – PROGNOSA 2019
16000 14,531
14000 11,892
12000 9,965
10000 8,078
8000
4,826
6000 3,534 4,106 3,814
4000 2,616
671 1,177
2000 0 258
0
2016 2017 2018 PROG 2019
a. Jenis pelayanan
b. Konsultasi bagi anak dan orang tua.
c. Pemeriksaan awal.
d. Pembuatan obturator dan alat bantu bicara.
e. Usaha-usaha pencegahan di bidang kesehatan fisik dan mental.
f. Operasi yang meliputi penutupan celah bibir dan/ celah langit-langit,
pencangkokan tulang, perbaikan faring, dan operasi perbaikan tahap kedua.
g. Pelatihan Wicara.
h. Perawatan Ortodonti.
i. Perawatan gigi dan pembuatan gigi palsu.
j. Pembedahan rahang (“surgical orthodontic”).
k. Pendidikan
Klinik Sehati merupakan pusat pendidikan dan pelatihan residen bedah mulut
dan maksilofasial Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Padjajaran dan Universitas
Indonesia dalam bidang celah bibir dan langit-langit.
Kemampuan tim Klinik Sehati dalam menangani pasien sejak usia dini dapat dilihat
pada grafik berikut ini :
GRAFIK 2.16
AGES AT THE FIRST VISIT
Grafik di atas menunjukkan pola perubahan usia pasien pada saat kunjungan
pertama ke Klinik Sehati. Pada tahun pertama, persentase kunjungan pasien usia
di bawah 3 (tiga) bulan kurang dari 50%, tetapi pada tahun selanjutnya, 60% dari
pasien yang datang ke Klinik Sehati berusia kurang dari 1 (satu) bulan dan pasien
yang datang ke Klinik Sehati dalam waktu 3 (tiga) bulan setelah lahir meningkat
menjadi lebih dari 80%. Angka tersebut menunjukkan efektivitas kegiatan Klinik
Sehati dan pentingnya perawatan komprehensif pasien kelainan celah bibir dan
langit-langit.
a. Pengakuan internasional
1. Modus Award, 6th Asian Congress on Oral and Maxillofacial Surgery and
49th Annual Meeting of Japanese Society of Oral and Maxillofacial
Surgeons, Tokyo, Japan, pada tahun 2004.
2. International Association of Oral and Maxillofacial Surgeons, International
Fellowship Program for Consistent Dedication and Commitment to
Advancing the art and Science of Oral and maxillofacial Surgery Worldwide,
pada tahun 2013.
5. Laboratorium Genetik
Fasilitas dan pemeriksaan genetik yang ada di RSAB Harapan Kita meliputi:
a. Pemeriksaan Sitogenetika
b. Melakukan analisis kromosom yang komprehensif dari darah perifer, cairan
amnion, sampel darah tali pusat janin dan lain-lain
c. Pemeriksaan genetika molekular
d. Melakukan FISH test dan Chromosomal Micro Array (CMA)
Kegiatan meliputi Fetal medicine (deteksi dan pengobatan), deteksi dan pengelolaan cacat
lahir yang langka, kelainan karena faktor genetik, surveilans kelainan cacat lahir.
GAMBAR 2.3
DISTRIBUSI KELAINAN KROMOSOM PADA ANAK DAN BAYI BARU LAHIR
TAHUN 2013-2017 (DARAH PERIFER)
GAMBAR 2.4
TOTAL HASIL KARYOTYPING DARI SAMPEL DARAH TALIPUSAT TAHUN
2013-2017
200 186
175
149
150
100
36
50 61
0
2014
2015
2016
2017
2018
Dari grafik diatas terlihat adanya peningkatan tindakan fetal treatment yang dilakukan
di RSAB Harapan Kita, namun pada tahun 2018 ada penurunan jumlah tindakan yang
diakibatkan adanya kebijakan tentang pelayanan kesehatan di RSAB Harapan Kita.
2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018
IUI
GRAFIK 2.19
TINDAKAN IN VITRO FERTILIZATION (IVF) DI KLINIK MELATI 2007-2018
2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018
Siklus 93 132 107 90 71 82 86 110 88 87 71 95
ET 74 116 98 80 61 77 66 90 74 78 65 80
Hamil 21 40 29 17 24 23 15 25 19 19 15 20
Pelayanan yang dilakukan di Klinik Melati sesuai dengan tabel dan grafik diatas
terlihat adanya fluktuasi untuk konsultasi dan inseminasi intra uterin yang dilakukan di
RSAB Harapan Kita setiap tahunnya, namun dilihat dari tindakan In Vitro Fertilization
(IVF) maka terlihat kecenderungan stabil untuk siklus, embrio transfer dan terjadinya
kehamilan, ini terjadi karena ada begitu banyak faktor yang mempengaruhi.
Dalam perencanaan pengembangan Klinik Melati akan mengembangkan
preservasi fertilitas yang terutama ditujukan pada kasus keganasan yang terjadi di usia
reproduksi. Bentuk pelayanannya adalah simpan beku oosit, simpan beku jaringan
korteks ovarium sampai dengan simpan beku jaringan ovarium seutuhnya. Selain itu
Klinik Melati akan mengembangkan prosedur IVM (in-vitro maturation) yaitu memetik
oosit sebelum matang dan mematangkannya secara khusus di Laboratorium. Hal ini
untuk membantu pasien pasien PCOS (policystic ovarium syndrome) dimana secara
alamiah mereka tidak bisa mematangkan sel telurnya sendiri dan juga untuk
mencegah terjadinya OHSS (ovarium hyperstimulation syndrome) pada pasien yang
cenderung memberikan reaksi yang berlebihan pada pemberian obat obatan stimulasi.
Klinik Melati bekerja sama dengan Laboratorium Genetik akan membuat pelayanan
7. Poliklinik Edelweis
Pelayanan poliklinik eksekutif di RSAB Harapan Kita dibuat untuk tercapainya
pelayanan prima yang menjamin kepuasan pelanggan anak dan bunda. Diresmikan
tanggal 18 Agustus 2018 dengan konsep one stop service :
Gambaran indikator kinerja aspek pelayanan RSAB Harapan Kita periode Tahun 2015 - 2019
dapat dilihat pada tabel berikut:
TABEL 2.11
INDIKATOR KINERJA ASPEK PELAYANAN RSAB HARAPAN KITA
TAHUN 2015- 2019
1. LAYANAN 35
a. Pertumbuhan 18
Produktivitas
1. Pertumbuhan Rata- 2 0,75 0,99 0,99 1,06 0,97
rata Kunjungan Rawat
Jalan
2. Pertumbuhan Rata- 2 1 1,1 0,9 0,91 1,14
rata Kunjungan Rawat
Darurat
3. Pertumbuhan Hari 2 1,03 1,01 0,97 0,96 0,85
Perawatan Rawat Inap
4. Pertumbuhan 2 1 1,04 1,03 0,96 0,89
Pemeriksaan Radiologi
5. W aktu Tunggu 2 17,92 jam 19 jam 53 22,98 jam 24,32 jam 33 jam
Sebelum Operasi menit
6. W aktu Tunggu Hasil 2 73,41 56,75 63,40 81,32 72,03
Laboratorium menit menit menit menit menit
7. W aktu Tunggu Hasil 2 74 menit 66,45 82,28 81,24 65 menit
Radiologi menit menit menit
b. Mutu Klinik 12
1. Angka Kematian di 2 0,14% 0,14% 0,11% 1,52‰ 1, 06
Gawat Darurat (0,152%) permil
Sebagai upaya menjadi Rumah Sakit Pendidikan, RSAB Harapan Kita menyelenggarakan
kegiatan pendidikan, pelatihan dan penelitian. Kegiatan pendidikan dan penelitian yang telah
dilaksanakan antara lain sesuai tabel di bawah ini:
TABEL 2.12
DATA KEGIATAN MAHASISWA KEDOKTERAN
PERIODE TAHUN 2015 S.D MARET 2019
DI RSAB HARAPAN KITA
JUMLAH MAHASISWA
NO Intitusi /Program Pendidikan MARET JUMLAH
TAHUN TAHUN TAHUN TAHUN
TAHUN
2015 2016 2017 2018
2019
A FKUI
1 Koas (Modul Anak dan remaja) 100 207 137 140 38 622
2 PPDS Radiologi 26 24 20 21 6 97
TABEL 2.13
DATA KEGIATAN PENELITIAN KLINIS PERIODE TAHUN 2015-2019
TAHUN
NO NAMA PENELITI JUDUL PENELITIAN KETERANGAN
PENELITIAN
1 2015 dr. Didi "Doppler Velosimetri Arteri Uterina, Terpublikasi
Danukusumo, Sp. Annexin-V, Soluble Tumor Necrosis
OG (K) Factor Receptor 2 (sTNF-R2) dan
Soluble Fms-Like Tyrosine Kinase
(sFIT1) sebagai Prediktor
Preeklamsia/Eklamsia dan
Pertumbuhan Janin Terhambat"
2 2015 dr. Ina Zarlina, Sp. A Kadar Seng Plasma pada Sindrom Terpublikasi
Nefrotik Relaps Sering dan Sindrom
Nefrotik Dependen Steroid pada
Fase Relaps dan Remisi"
4 2015 dr. Nurul Iman Nilam Profil Alergi Pada Bayi 0-6 Bulan Terpublikasi
Sari, Sp. A yang lahir di RSAB Harapan Kita
9 2016 dr. Ariani Dewi Gangguan fungsi hati pada anak Terpublikasi
Widodo, Sp.A (K); dengan penyakit kritis : faktor risiko
dr. Pustika Evar, dan predisposisi genetik
Sp.A;
Dr. dr. Lidya
Pratanu,M.Sc
13 2016 dr. Agnes Praptiwi, Pola kultur darah dan resistensi Terpublikasi
Sp.A(K) dan Tim kuman pada pasien yang dirawat di
PICU RSAB HK periode Januari s.d
Desember 2015 dan Hasil
laboratorium pemeriksaan darah
lengkap pada pasien penyakit kronis
di PICU RSAB HK periode Januari
s.d Desember 2015
14 2016 dr. Nurul Iman Nilam Risiko Alergi pada Bayi 0 -24 Bulan Terpublikasi
Sari, Sp. A yang lahir di RSAB Harapan Kita :
Birth Kohort
15 2016 Dr.dr. Toto Wisnu Validasi Eksternal Determin SNAD Terpublikasi
Hendrarto, Sp. A(K) MCBSK lahir dari Ibu KPD 12 Jam
21 2016 dr. Johannes Edy The Occurrence rate and rizk factors Terpublikasi
Siswanto,Sp.A(K); of retinopathy of prematurity in
dr. Nani Hidayanti Harapan Kita Women and Children
Widodo,Sp.M. Hospital
22 2016 dr. Agnes Praptiwi, 1. The scoring system of critically ill Terpublikasi
Sp.A(K); child in the emergency departemen
dr. Dharma of harapan kita women and
Mulyo,Sp.a(K); children hospital using adaptation
dr. Heny Rosita of Pelod Score;
Iskandar,Sp.A(K); 2. Referal pattern and mortality in
dr. Yuliatmoko pediatric intensive care unit women
Suratin,Sp.A(K); and children in harapan kita women
dr. Pustika and children hospital;
Efar,Sp.A; 3. Antibiotic recommendation for
dr. Nathanne pnemonia and blood stream
Septiandhi,Sp.A. infection in pediatric intensive care
unit of harapan kita women and
children hospital;
4. Recurrent hypoglycemia as a
prominent sign in patient with
glycogen storage disease;
5. Pulmonary stelectasis related to
external compression of left main
bronchus by pulmonary artery
dilation;
6. Accuracy of Confirmation Methods
and Evaluation of Nasogastric
Tube Insertion in Pediatric
Intensive Care Unit.
27 2016 dr. Eva J. Chronic liver disease : risk factors for Terpublikasi
Soelaeman,Sp.A(K); malnutrition and growth retardation in
dr. Novitria children
Dwinanda,Sp.A;
dr. Tinuk Agung
Meilany,Sp.A(K);
dr. Budi
Purnomo,Sp.A(K);
dr. Ariani Dewi
Widodo,Sp.A(K).
dr. Sadina
Pramuktini, Sp. OG
(K)
dr. Novan, Sp. OG
50 2018 dr. Rifan Fauzie, Sp. The Role of Flexible Bronchoscopy Terpublikasi
A in Foreign Body Retrieveal in
51 2018 Dr. dr. Toto Wisnu Mortalitas Neonatus Prematur Yang Terpublikasi
Hendarto, Sp. A(K) Dirujuk ke RS Anak dan Bunda
Harapan Kita Indonesia Tahun 2017
Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa kegiatan pendidikan, pelatihan dan penelitian dari tahun
2015 s/d tahun 2019 mengalami fluktuatif, hal ini disebabkan oleh :
1. Rendahnya minat untuk melakukan penelitian dan atau kurangnya sosialisasi terhadap
penelitian
2. Belum terdokumentasikan dengan baik hasil dari penelitian yang telah dilakukan.
3. Sebagai salah satu rumah sakit pendidikan yang bekerja sama dengan AHS (Academy Of
Health Systems), maka penerimaan mahasiswa kedokteran yang belajar di RSAB Harapan
Kita masih berdasarkan kebutuhan dari FKUI.
4. Masih ada mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi Bedah Mulut yang tidak termasuk dalam
AHS Universitas Padjadjaran, disebabkan MOU dilakukan sebelum dibuat kerjasama
dengan AHS.
5. Untuk peserta fellowship masih berasal dari rumah sakit lain yang ingin belajar dan
menambah pengetahuan di RSAB Harapan Kita.
6. Terdapat beberapa institusi pendidikan kesehatan yang bekerjasama dalam praktek kerja
lapangan dengan RSAB Harapan Kita.
b) Kinerja Aspek keuangan
Gambaran kinerja RSAB Harapan Kita ditinjau dari aspek Rasio Keuangan dan
Kepatuhan Pengelolaan Keuangan BLU periode tahun 2015 – 2019 dapat dilihat
dalam tabel sebagai berikut :
TABEL 2.14
INDIKATOR KINERJA ASPEK KEUANGAN RSAB HARAPAN KITA
TAHUN 2015 –2019
Berdasarkan hasil perhitungan kinerja aspek keuangan pada 5 (lima) tahun terakhir
menunjukkan adanya fluktuatif dalam pengelolaan keuangan terutama dilihat dari
Rasio Kas dan Rasio Lancar yang semakin menurun di tahun 2019 namun pada
sehingga ada penurunan kemampuan untuk membayar hutang.
GRAFIK 2.21
CAPAIAN INDIKATOR KINERJA BLU
TAHUN 2015 – 2019
Indikator BLU
100 88.16
80 74.96 75.71
75,34
60
40
20
0
2016
2017
2018
2019
TABEL 2.15
INDIKATOR KINERJA ASPEK SDM RSAB HARAPAN KITA
TAHUN 2015 – Prognosis 2019
Tahun
No Indikator Target Ket
P-
2015 2016 2017 2018
2019
1 Kompetensi 85% 80% 80% 79% 80% 82% IKU RSB
Pegawai/Persentase
karyawan yang
memiliki kompetensi
sesuai jabatan
2 Pelatihan 20 60% 46% 46 61% 61% 61% SPM
jam/pegawai %
3 Indeks Budaya <10% - 8% 8% 28% 20% Th 2016
Korporat/ Indeks baseline,
Budaya Entropi IKU RSB
Catatan. Yang di tebalkan sesuai dengan nama indikator yang ada di RSB dan
SPM
Kompetensi pegawai dinilai berdasarkan tingkat pendidikan dan jumlah pelatihan
yang harus dipenuhi sesuai kompetensi yang dipersyaratkan dalam jabatan.
9%
19% 56%
5%
PNS CPNS Non PNS Tetap Non PNS Kontrak Harian Lepas Outsourcing Paruh Waktu
300
250
200
150
100
50
0
PNS CPNS Non PNS Tetap Non PNS Kontrak Harian Lepas Outsourcing Paruh Waktu
Struktural/Manajerial 45 0 0 0 0 0 0
MS 74 0 7 12 0 0 23
M 10 0 3 0 0 0 4
NS 311 43 49 33 0 0 0
PM 61 20 31 28 0 0 0
OS 145 0 104 40 4 10 0
GR 42 0 41 0 2 82 0
Inhouse Training
Pendidikan Non-Formal/Fellow/Sertifikasi
Pendidikan Formal
RSAB Harapan Kita memiliki Aset Tetap yang terdiri dari Tanah; Gedung dan
Bangunan; Peralatan dan Mesin; Jalan, Irigasi dan Jaringan; Aset Tetap Lainnya;
Konstruksi; dan Aset Tetap dalam pengerjaan dengan nilai Aset Tetap sebesar
Rp.3.572.417.320.727. Aset Tak Berwujud terdiri dari Software berikut akumulasi
amortisasi software sebesar Rp.1.471.250,-. Persediaan yang terdiri dari Barang
Konsumsi; Bahan untuk pemeliharaan; Suku cadang; Bahan Baku; Persediaan
Lainnya dengan nilai persediaan sebesar Rp.16.553.326.224,-. Adapun perincian
nilai Asset RSAB Harapan Kita per 30 Juni 2019 sebagai berikut:
TABEL.2.17
PERINCIAN NILAI ASSET RSAB HARAPAN KITA PER 30 JUNI 2019
NO URAIAN JUMLAH
Aset Tetap
1 Tanah 3.111.081.285.000
2 Gedung dan Bangunan 381.142.451.303
3 Peralatan dan Mesin 360.102.386.137
4 Jalan, Irigasi dan Jaringan 9.589.279.098
5 Aset Tetap Lainnya 364.203.551
6 Konstruksi dalam Pengerjaan 181.294.742
7 Aset Tetap yang tidak digunakan dalam operasi 8.350.953.043
pemerintahan
Jumlah Aset Tetap 3.862.460.899.831
8 Akumulasi Penyusutan (298.394.532.147)
Total Aset Tetap 3.572.417.320.727
Aset Tak Berwujud
9 Software 8.432.860.350
Optimalisasi aset rumah sakit dan peningkatan utilisasi aset yang masih produktif,
dilakukan dengan pemanfaatan aset/ruangan yang terdiri dari: optimalisasi
penggunaan lahan parkir; optimalisasi penggunaan ruangan dan pengelolaan area
bisnis. Rekanan yang telah bekerja sama dengan RSAB Harapan Kita s.d 30 Juni
2019 sebanyak 33 tenant dan rencana pengembangan hingga 41 tenant s.d triwulan
IV Tahun 2019.
Dibawah ini kami lampirkan data Alat medik yang ada di RSAB Harapan Kita :
TABEL.2.18
DATA ALAT MEDIK YANG ADA DI RSAB HARAPAN KITA S.D 2019
Suatu isu strategis bagi RSAB Harapan Kita diperoleh baik berasal dari analisis internal;
berupa identifikasi permasalahan terkait mutu kelembagaan maupun analisis eksternal
berupa kondisi yang menciptakan peluang dan ancaman bagi RSAB Harapan Kita di
masa 5 (lima) tahun mendatang.
2.4. Benchmarking
Untuk mencapai arah dan program strategis dari RSAB Harapan Kita 5 (lima) tahun
kedepan dan memperhatikan input, proses, dan hasil dari Rumah Sakit Kandang Kerbau
Hospital (KK Hospital Singapore) dan data keberhasilan layanan dengan cara browsing
data melalui google, maka RSAB Harapan Kita menentukan rumah sakit tersebut sebagai
benchmark guna mencapai Visi RSAB Harapan Kita.
Profil Kandang Kerbau hospital di dibandingkan RSAB Harapan Kita adalah sebagai
berikut:
Tabel.2.13
HASIL ANALISA BENCHMARKING
(Mohon diisi data terbaru)
KANDANG KERBAU
ANALISA RSAB HARAPAN KITA
HOSPITAL
Beban Kerja (BOR x TT) 664,175 166,296
TABEL 2.19
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMBENTUK PELUANG DAN ANCAMAN
FINANSIAL FINANSIAL
STAKEHOLDER STAKEHOLDER
TABEL 2.21
FAKTOR YANG MEMBENTUK KELEMAHAN
TABEL 2.23
FAKTOR YANG MEMBENTUK ANCAMAN
Dengan koordinat tersebut, maka posisi RSAB Harapan Kita dapat dilihat pada
diagram berikut :
GAMBAR 2.3
DIAGRAM KARTESIUS
1,25
Kuadran II Kuadran I
Stability Growth/Agresive
0,1
Berdasarkan hasil analisis SWOT didapatkan bahwa RSAB Harapan Kita berada di
posisi Kuadran I (dua) yakni Growth/Agresive. Kuadran I (dua) menggambarkan posisi
total nilai Kekuatan melebihi total nilai Kelemahan dan total nilai Peluang melebihi total
nilai Ancaman.
Berdasarkan kondisi di atas ditentukan berbagai upaya strategis yang perlu dilakukan
dari segi perspektif Finansial, Konsumen, Proses Bisnis, dan Pengembangan SDM
dan Organisasi.
STRENGTH WEAKNESS
DIAGRAM TOWS 1. Memiliki layanan tersier khusus (tingkat 4) 1. Sebagian sarana prasaran alat (SPA)
Kesehatan Ibu dan anak yang sudah dikenal di sudah melebihi umur ekonomis
Indonesia 2. Keterbatasan dana untuk
2. Memiliki Tenaga Kesehatan yang kompeten pengembangan dan peningkatan
(Dokter anak/kebidanan sub spesialistik, Perawat kompetensi SDM
PK 1 s.d. 5, Nakes Profesional lain) 3. Nilai budaya kerja CANTIK belum
3. Memiliki sarana penelitian biologi molukuler terkini berorientasi pada pelayanan dan
4. Memiliki tim terpadu penanganan kelainan penerapannya belum optimal
bawaan mulai dari prenatal, natal, postnatal, dan 4. Pendidikan dan penelitian translasional
longterm follow–up serta surveilans belum optimal untuk mengembangkan
5. Merupakan RS pendidikan pelayanan
6. Melaksanakan kegiatan pelatihan maternal, 5. Belum optimalnya manajemen
perinatal, dan anak yang terakreditasi nasional pemasaran
dan fellow dokter spesialis 6. Sistem Informasi Manajemen
7. Telah melakukan pembinaan jejaring pelayanan RumahSakit (SIMRS) masih dalam
primer dan sekunder tahap implementasi
8. Sudah terakreditasi rumah sakit tingkat nasional 7. Belum terlaksana sistem tarif yang
dan internasional : SNARS, JCI, ISO 22000, ISO sesuai dengan tingkat pelayanan
14000 dan OSHAS 18000
a) ldentifikasi Risiko
Bagian ini menjelaskan apa saja risiko yang dapat dialami oleh RSAB Harapan Kita
untuk mewujudkan suatu sasaran strategisnya dalam kurun waktu periode Rencana
Strategi Bisnis tahun 2020-2024. Pada sasaran strategis dibawah ini, sebuah sasaran
strategis dapat mempunyai lebih dari satu jenis risiko. Tabel.2.24 menguraikan jenis
risiko berdasarkan sasaran strategis
TABEL .2.24
JENIS RISIKO BERDASARKAN SASARAN STRATEGIS
STAKEHOLDER
12. Terwujudnya kepuasan Pelayanan tidak sesuai dengan SOP yang ditentukan
pemangku kepentingan internal Tindak lanjut keluhan pelanggan tidak optimal
dan eksternal
Kebutuhan pemangku kepentingan tidak terakomodir
optimal
13. Mewujudkan RSAB HK sebagai Belum mencapai pengakuan rujukan disebabkan retensi
Rujukan pendidikan dan antar RS vertikal dan belum didukung sepenuhnya dari
Pelatihan Ibu dan Anak stakeholder
FINANSIAL
3. Terpenuhinya SPA sesuai Perencanaan SPA kurang tepat Sedang Medium Tinggi
standar
Pengadaan tidak sesuai dengan kebutuhan Sedang Medium Tinggi
Anggaran SPA kurang memadai Besar Mayor Ekstrim
4. Terwujudnya budaya kerja Service excellent belum terlaksana Besar Mayor Ekstrim
berorientasi pada pelanggan
Kurangnya komitmen SDM untuk Besar Mayor Ekstrim
mengimplementasikan nilai dan budaya RS
Apresiasi dan konsekuensi tidak konsisten Besar Mayor Ekstrim
5. Tersedianya layanan Kompetensi SDM pelayanan tidak sesuai Kecil Mayor Tinggi
subspesialistik kesehatan kebutuhan layanan
6. Terselenggaranya penelitian Penelitian tidak sesuai kebutuhan rumah sakit Kecil Medium Moderate
yang implementatif untuk
Rendahnya minat penelitian Sedang Mayor Tinggi
pelayanan
Rendahnya pemanfaatan sarana penelitian Kecil Medium Moderate
(Laboratorium, Radiologi, Perpustakaan)
7. Terselenggaranya Terbatas kuota peserta didik dari Academic Besar Mayor Ekstrim
pendidikan dan pelatihan Health System (AHS)
dalam bidang kesehatan Modul pelatihan tidak tersertifikasi Sedang Mayor Ekstrim
STAKEHOLDER
11. Terwujudnya kepuasan Pelayanan tidak sesuai dengan SOP yang Sedang Mayor Ekstrim
pemangku kepentingan ditentukan
internal dan eksternal Tindak lanjut keluhan pelanggan tidak optimal Besar Mayor Ekstrim
Kebutuhan pemangku kepentingan tidak Kecil Medium Moderat
terakomodir optimal
FINANSIAL
12. Terwujudnya peningkatan Produktifitas pelayanan belum optimal Besar Mayor Ekstrim
pendapatan
Besaran tarif yang ada belum sesuai dengan Besar Mayor Ekstrim
layanan yang diberikan
13. Terwujudnya efisiensi biaya Perencanaan yang kurang baik Sedang Mayor Ekstrim
LEARNING &
GROWTH
1. Terpenuhinya SDM Penempatan SDM Sedang Mayor Ekstrim Penempatan SDM Ka. Bag. SDM
yang kompeten tidak sesuai sesuai kompetensi
kompetensi
Pelaksanaan Sedang Mayor Ekstrim Pelatihan SDM Ka. Bag. SDM
pelatihan tidak sesuai sesuai gap
kebutuhan Kompetensi
Keterbatasan Sedang Medium Tinggi Penyesuaian Ka. Bag. SDM
anggaran untuk alokasi anggaran
pegawai yang dimiliki untuk pegawai
Menyusun DSP
panduan rencana
pengembangan
pegawai
2. Terwujudnya Proses implementasi Besar Mayor Ekstrim Monitoring dan Ka. Ins. TI
SIMRS yang SIMRS tidak optimal evaluasi kepatuhan
terintegrasi Implementasi
SIMRS
3. Terpenuhinya SPA Perencanaan SPA Sedang Medium Tinggi Perencanaan SPA Ka. Ins. P3RS
sesuai standar kurang tepat sesuai standar
Melakukan DSP
evaluasi dan
ENCANA STRATEGIS BISNIS 2020-2024 86
assesmen berkala
untuk
penyelenggaraan
pendidikan,
penelitian dan
pelatihan yang
sudah
dilaksanakan
Membangun DSP
jejaring dengan
lembaga
pendidikan
kesehatan skala
nasional dan
internasional
3.1. Rumusan Pernyataan Arah dan Kebijakan, Program Strategis serta Tata Nilai
Guna mengantisipasi isu strategis tersebut RSAB Harapan Kita mempunyai Arah
dan Kebijakan yang akan dicapai, Program Strategis yang harus dilaksanakan, dan
Tata Nilai yang harus dibudayakan.
Program Strategis
Tata Nilai yang menjadi budaya kerja RSAB Harapan Kita : CANTIK
C = Cepat
A = Akurat
N = Nyaman dan Aman
T = transparan dan akuntabel
I = Integritas tinggi
K = Kerjasama Tim
STAKEHOLDERS FINANCIAL
Terwujudnya kepuasan
pemangku kepentingan
internal dan eksternal
Terselenggaranya
Tersedianya Terselenggaranya pengampuan Terwujudnya Terwujudnya
layanan Terselenggaranya terhadap rumah
pendidikan dan tata kelola klinis tata kelola
pelatihan dalam
subspesialistik penelitian sakit jejaring di yang baik (Good manajemen
bidang kesehatan
bidang kesehatan Clinical yang baik (Good
Governance) Corporate
Governance)
Terwujudnya
efisiensi dan
efektivitas biaya
14 Opini audit atas laporan 6 Laporan WTP WTP WTP WTP WTP
keuangan oleh KAP
C1 Terwujudnya kepuasan 15 Kecepatan Respon 6 % 100 100 100 100 100
pemangku kepentingan terhadap Komplain (KRK)
internal dan eksternal
F1 Terwujudnya peningkatan 16 Tingkat pertumbuhan 6 % 5 5 5 5 5
pendapatan pendapatan
F2 Terwujudnya efisiensi dan 17 Rasio pendapatan BLU 6 % 76 77 78 79 80
efektifitas biaya terhadap biaya
operasional (POBO)
Periode : Bulanan
Pelaporan
Target : 2020 2021 2022 2023 2024
10 15 20 25 30
Definisi : Rekam Medis Elektronik adalah Rekam Medis yang dibuat dan
disimpan dalam bentuk digital
Formula : System RME terdapat disemua pelayanan dan integrase lengkap
a. Sistem RME terdapat di semua pelayanan yaitu Rawat Jalan, Rawat
Inap, Laboratorium, Farmasi, IGD, dan Radiologi dan terintegrasi
lengkap, nilai 100
b. Sistem RME terdapat di semua pelayanan yaitu Rawat Jalan,
Laboratorium, Farmasi, IGD, dan Radiologi namun belum
terintegrasi lengkap, nilai 75
c. Sistem RME minimal terdapat di 5 pelayanan utama yaitu Rawat
Jalan, Rawat Inap, Laboratorium, Farmasi, dan IGD nilai 50
d. Sistem RME minimal terdapat di 3 pelayanan utama yaitu, Rawat
Jalan, Rawat Inap, dan IGD, nilai 25
Triwulan Standar
Triwulan I 25
Triwulan II 50
Triwulan III 75
Triwulan IV 100
80 80 80 80 80
Periode : Triwulan
Pelaporan
Target : 2020 2021 2022 2023 2024
1% 1% 1% 1% 1%
Definisi : Rata-rata jam pelatihan karyawan adalah total realisasi jam pelatihan
karyawan dalam 1 tahun dibagi jumlaah karyawan 20 jam
Formula : jumlah jam pelatihan karyawan dalam 1 tahun
jumlah karyawan dalam 1 tahun x 20 jam
Bobot IKU (%) : 6
Person in : Kepala Instalasi Pelatihan
Charge
Sumber Data : Instalasi Pelatihan dan Bagian SDM
Periode : Bulanan
Pelaporan
Target : 2020 2021 2022 2023 2024
2 4 6 8 10
Perspektif : Financial
Definisi : Pendapatan dari jasa layanan dan non layanan Rumah Sakit
5% 5% 5% 5% 5%
Perspektif : Financial
Sasaran Strategis : Terwujudnya efisiensi dan efektivitas biaya
IKU : Rasio pendapatan BLU terhadap biaya operasional (POBO)
Definisi : Pendapatan PNBP merupakan seluruh pendapatan yang diperoleh
sebagai imbalan atas barang/ jasa yang diserahkan kepada
masyarakat termasuk pendapatan yang berasal dari hibah, hasil
kerjasama dengan pihak lain, sewa, jasa lembaga keuangan, dan
lain-lain pendapatan yang tidak berhubungan secara langsung
dengan pelayanan BLU, tidak termasuk pendapatan yang berasal
dari APBN (Rupiah Murni)
Biaya operasional merupakan seluruh biaya yang dibutuhkan dalam
memberikan pelayanan kepada masyarakat, berupa beban umum
dan administrasi, dan beban layanan, dan sumber dananya berasal
dari penerimaan anggaran APBN dan pendapatan PNBP Satker
BLU. Tidak termasuk biaya penyusutan dan amortisasi.
Formula : % pendapatan PNBP
Biaya operasional
Arah dan Kebijakan : “Terdepan dalam Pelayanan Kesehatan Perempuan, Perinatal, dan Anak”
Program Strategis : 1. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan perempuan, perinatal, dan anak yang aman dan berkualitas
2. Menyelenggarakan pendidikan tenaga kesehatan di bidang kesehatan perempuan, perinatal, dan anak
3. Menyelenggarakan pelatihan di bidang kesehatan perempuan, perinatal, dan anak
4. Menyelenggarakan penelitian di bidang kesehatan perempuan, perinatal, dan anak
5. Meningkatkan jejaring dan sistem rujukan di bidang kesehatan perempuan, perinatal, dan anak.
ROADMAP
NO URAIAN
2020 2021 2022 2023 2024
1. Pelayanan Birth Defect Pengembangan Pengembangan Pusat Fetal dan Pembentukan Fetal Fetal & Neonatal
Integrated Center (BIDIC) layanan genetika : Layanan BIDIC Neonatal Heart Intervention Cardiology
chromocomal (advanced Kardiologi Anak Research
micro array for prenatal Centre
autism & global diagnostic
developmmental service, NIPT,
delay Screening and
Advanced
Thalassemia Project
: Thalassemia
Transplant Service
and Treatment &
Rehabilitation
Conjoint Twin
Center
Pembentukan
layanan bedah
orthognatik
dengan Mandiri
3. Perinatal Terpadu Persiapan Rujukan Pengembanga Peningkatan Pemantapan Rujukan Terintegrasi Rujukan
(Neonatal) n Rujukan Rujukan (Neonatal) (Neonatal)
(Neonatal) (Neonatal)
2024
2023
BIDIC
o Fetal & Neonatal Cardiology
2022 BIDIC Research Centre
o Pembentukan Fetal Heart
2021 BIDIC Interventio
o Pembentukan fetal
echocardiography &
2020 o Pusat Fetal dan Neonatal
n valvuloplasty centre
BIDIC Kardiologi Anak
o Thalassemia Project:
Molecular Detection and o Thalassemia Project :
o Pengembangan Layanan BIDIC o Pengembangan Layanan
BIDIC Conselling Service
(advanced prenatal diagnostic Genetika Klinik: Next Thalassemia Transplant Service
o Pengembangan layanan o Terwujudnya Neonatal and Treatment & Rehabilitation
service, NIPT, Screening and Generation Sequencing for
genetika : chromocomal micro Cardiology Intervention Centre o Conjoint Twin Center
Advanced Detection Children with Dysmorphism
array for autism & global (Surgical & Non Surgical)
Thalassemia) o Terwujudnya layanan PDA o Neonatal Cardiology Research
developmmental delay o Desiminasi layanan PDA (PDA intervensi Non Bedah Centre for PDA
o Pembentukan program Awareness Program) Regional Perinatal Terpadu
diseminasi BIDIC (Birth Defect o Pemantapan Rujukan
Perinatal Terpadu (Neonatal) Perinatal Terpadu
Awareness Program) Perinatal Terpadu
o Peningkatan Rujukan o Terintegrasi Rujukan (Neonatal)
o Optimalisasi layanan tindakan o Pengembangan
(Neonatal) Teknologi Reproduksi Berbantu
ligasi PDA Rujukan (Neonatal)
o Pembentukan Pusat rujukan : Teknologi Reproduksi Berbantu
Teknologi Reproduksi
Preservasi Uterus dan Ovarium, o Pusat Rujukan Preservasi Uterus
Berbantu Teknologi Reproduksi
Perinatal Terpadu & Ovarium dan PGS
o Pembentukan Pusat PGS (Pre-Implantation Genetic
o Persiapan Rujukan (Neonatal) Berbantu (Preimplantation
penanganan bayi kembar dgn Screening), NIPT Nasional dan
o Terwujudnya Pusat Genetic Screening)
TTTS Layanan Fetoscopy
Teknologi Reproduksi Berbantu penanganan bayi kembar
2020-2024 dgn TTTS
o Pengembangan Layanan Melati 124
RENCANA STRATEGIS BISNIS
(presevasi fertilitas, peremajaan
3.6. Program Kerja Strategis
Program kerja strategis adalah program yang akan dilakukan oleh RSAB Harapan Kita
pada RSB 2020-2024 untuk mewujudkan target IKU pada setiap tahun selama kurun
waktu 5 (lima) tahun. Program kerja strategis yang dipilih merupakan gambaran
rangkaian program kerja yang dibutuhkan untuk mewujudkan sasaran strategis dalam
kurun waktu periode RSB.
10 Terwujudnya tata kelola Akreditasi dan Penyempurnaan Peningkatan Peningkatan Pemutakhiran SPO
resertifikasi kebijakan dan Program Mutu mutu rumah Perencanaan dan
manajemen yang baik (Good nasional dan SPO secara Rumah Sakit sakit pengembangan
Corporate Governance) Internasional berkala Penguatan Penguatan rumah sakit yang
Peningkatan mutu sistem sistem akuntabel
rumah sakit manajemen
13 Terwujudnya efisiensi dan Penerapan Cost Program Cost Program Cost Penerapan Cost Penerapan Cost
Contaiment Contaiment Contaiment Contaiment Contaiment
efektifitas biaya Peningkatan Peningkatan Peningkatan Efisiensi dan Efisiensi dan
efisiensi dan efisiensi dan efisiensi dan efektivitas efektivitas
efektivitas efektivitas efektivitas anggaran anggaran
anggaran anggaran anggaran bersama Penerapan
Program kendali Penerapan Penerapan Penerapan kebijakan
biaya kendali biaya kendali biaya kendali biaya pengadaan
Efisiensi Penerapan Penerapan Efisiensi barang/jasa
pemakaian kebijakan kebijakan pemakaian bersama
sumber daya pengadaan pengadaan sumber daya Penerapan
Penerapan barang/jasa barang/jasa kendali biaya
kebijakan Efisiensi
pengadaan pemakaian
barang/jasa sumber daya
b. Belanja Operasional - - - - -
b. Belanja Operasional - - - - -
TABEL. 4.4
ESTIMASI ANGGARAN OPERASIONAL
TAHUN 2020 – 2024
b. Belanja Operasional - - - - -
Tabel.4.5
ESTIMASI ANGGARAN PENGEMBANGAN
TAHUN 2020 – 2024
5.1. Kesimpulan
Melihat capaian kinerja pelayanan baik kunjungan rawat jalan maupun
rawat inap ada kenaikan yang cukup signifikan dengan jumlah pendapatan
selama 2015-2019 serta melihat anggaran RSAB Harapan Kita untuk dana
BLU dan Rupiah Murni selama 5 (lima) tahun berjalan menggambarkan
situasi kesehatan rumah sakit yang tumbuh dan berkembang. Melihat hal
tersebut di atas untuk meningkatkan kinerja RSAB Harapan Kita menjadi
lebih baik lagi mengingat sudah ditetapkan menjadi Pusat Kesehatan Ibu dan
Anak Nasional maka perlu berbagai upaya dan strategi untuk
mengoptimalkan pelaksanaan kegiatan untuk mencapai tujuan organisasi.
5.2. Saran
1. Perlu adanya pengelolaan data yang terintegrasi sebagai bahan masukan
kebijakan dalam monitoring dan evaluasi.
2. Ketersediaan norma standar prosedur dan kriteria (NSPK) agar dilengkapi
sesuai kebutuhan
3. Koordinasi sinkronisasi dan integrasi semua lini yang ada di rumah sakit
secara berjenjang untuk mencapai kinerja yang optimal.
4. Peningkatan dan pengembangan kompetensi secara komprehensif baik
tenaga medis paramedis dan non medis sesuai persyaratan yang berlaku.
5. Diperlukan bantuan peningkatan pendidikan dalam negeri maupun luar
negeri sebagai tugas pembelajaran untuk mencapai kompetensi baik
pejabat maupun staf fungsional manajemen.
6. Perlu peningkatan kerjasama jejaring dengan rumah sakit baik di dalam
maupun luar negeri khususnya dalam pelayanan kesehatan ibu dan anak.
7. Perlu dipertimbangkan pengadaan peralatan medis terkini, mengingat
sebagian besar peralatan medik yang berada di rumah sakit sudah
melewati usia teknis alat yang bersangkutan
Demikian rencana bisnis dan strategi RSAB Harapan Kita tahun 2020-
2024 dibuat dengan berbagai keterbatasan yang ada untuk menyusun
perencanaan 5 (lima) tahun yang akan datang dengan harapan stakeholder
yang terkait baik Kementerian Kesehatan, Kementerian Dalam Negeri,
Bappenas, Kementerian Keuangan dan berbagai sektor pemerintahan
maupun swasta dapat memberikan support sumbangan pemikiran dan dana
demi untuk kemajuan RSAB Harapan Kita sesuai cita-cita bersama sebagai
Pusat Kesehatan Ibu dan Anak Nasional.