Anda di halaman 1dari 149

RENCANA STRATEGIS BISNIS

RSAB HARAPAN KITA


TAHUN 2020-2024

Jalan Letnan Jenderal S. Parman Kavling 87 Slipi, Jakarta -11420

Telepon (021) 5668284 (hunting), Faksimile (021) 5601816, 5673832

Pos-el : info@rsabhk.co.id

Laman : www.rsabhk.co.id
RENCANA STRATEGIS BISNIS
RSAB HARAPAN KITA TAHUN
2020-2024

Jakarta, 29 Januari 2020

Mengetahui dan Menyetujui


Dewan Pengawas RSAB Harapan Kita

Ketua

drg. Usman Sumantri, M.Sc

Anggota

drg. Kartini Rustandi, M.Kes

Anggota

Prof. dr. Laksono Trisnantoro, M.Sc, Ph.D

Anggota

Agus Suprijanto, Ph.D

Anggota

Dr. Dini Kusumawati, SE, ME

RENCANA STRATEGIS BISNIS


RENCANA STRATEGIS BISNIS
RSAB HARAPAN KITA TAHUN
2020-2024

Jakarta, 29 Januari 2020


Direksi RSAB Harapan Kita

Direktur Utama

Dr. dr. Didi Danukusumo, Sp.OG (K)


NIP 196112221986111002

Direktur Medik dan Keperawatan

dr. Retno Widyaningsih, Sp.A (K), MPH


NIP 196207281989022001

Direktur Umum dan Operasional

Dr. drg. Viviyanti Azwar, MARS


NIP 196606041993032006

Direktur Sumber Daya Manusia dan Pendidikan

dr. Widiyarti, MPH


NIP 196009101997032001

Direktur Keuangan

Dian Andreani, SE, MM


NIP 197105211994032002
KATA PENGANTAR RENCANA
STRATEGIS BISNIS (RSB) RSAB
HARAPAN KITA TAHUN 2020-2024

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena hanya atas karunia dan
kehendak-Nya maka kami dapat menyelesaikan Rencana Strategis Bisnis (RSB)
RSAB Harapan Kita Tahun 2020-2024. Implementasi RSB setiap tahunnya diukur
dengan monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan kontrak kinerja yang dibuat
antara para Direktur dengan kepala unit kerja.

Pada akhirnya kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
terlibat dalam proses penyusunan RSB RSAB Harapan Kita Tahun 2020-2024.

Semoga Allah SWT memberikan ridho, karunia dan rahmat-Nya, sehingga RSAB
Harapan Kita akan semakin berkembang menuju kearah yang lebih baik.

Jakarta, 29 Januari 2020


Direktur Utama

DR. dr. Didi Danukusumo, Sp.OG (K)


NIP 196112221986111002

RENCANA STRATEGIS BISNIS 2020-2024 i


DAFTAR ISI

Kata Pengantar......................................................................................................... i
Lembar Pengesahan …………………………………………………………………….. ii
Daftar Isi..................................................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang ........................................................................................ 1
1.2 Tujuan Rencana Strategis Bisnis ............................................................ 4
1.3 Dasar Hukum .......................................................................................... 4
1.4 Sistematika Penyusunan RSB ................................................................ 6
BAB II KONDISI RSAB HARAPAN KITA ................................................................. 8
2.1. Profil RSAB Harapan Kita ...………………………………………………. 8
2.2. Gambaran Kinerja ………………..………………………………………… 12
a) Kinerja Aspek Pelayanan… ............................................................ 12
b) Kinerja Aspek Keuangan ................................................................ 49
c) Kinerja Aspek SDM …..................................................................... 51
d) Kinerja Aspek Sarana dan Prasarana .......................................... 54
2.3. Tantangan Strategis ………………………….......................................... 63
2.4. Benchmarking ………………………………………………………………. 64
2.5. Analisa SWOT ………………………………………………………………. 66
2.6. Diagram Kartesius & Prioritas Strategis ………………………………….. 70
2.7. Analisa TOWS ………………………………………………………………. 71
2.8. Analisa dan Mitigasi Risiko 2020 - 2024…………………………………… 75
A. Identifikasi Risiko ………………………………………………………... 75
B. Penilaian Tingkat Risiko ………………………………………………... 77
C. Rencana Mitigasi Risiko ………………………………………………... 82
BAB III ARAH DAN PROGRAM STRATEGIS ........................................................... 92
3.1. Rumusan Pernyataan Arah dan Kebijakan, Program Strategis serta
Tata Nilai ….............................................................................................. 92
3.2. Arah dan Kebijakan Stakeholder Inti ………………………………………. 92
3.3. Rancangan Peta Strategis Balanced Scorecard (BSC) .............………. 94
3.4. Indikator Kinerja Utama …………………………………………………….. 96
a) Matriks IKU………………………………………………………………… 96
b) Kamus IKU ……………………………………………………………….. 99
3.5. Roadmap Tahun 2020-2024 …………………….............……………….. 116
3.6. Program Kerja Strategis ……………………………..............…………….. 125

RENCANA STRATEGIS BISNIS 2024 ii


BAB IV PROYEKSI KEUANGAN …………………………………………………….…. 133
4.1. Estimasi Pendapatan ............................................................................... 133
4.2. Rencana Pembiayaan (Anggaran) Program Kegiatan................................. 135
a) Estimasi Anggaran Program Pengembangan....……………………… 137
BAB V PENUTUP……………….……………………………………………………….….. 138
A. Kesimpulan ………….................................................................................. 138
B. Saran .......................................................................................................... 138

RENCANA STRATEGIS BISNIS 2024 iii


BAB I
PENDAHULUAN

Penyusunan Rencana Strategis Bisnis (RSB) bagi suatu organisasi pemerintah


merupakan suatu keharusan sebagai upaya mewujudkan tata kelola sistem yang
modern. RSB dipergunakan sebagai acuan pengambilan keputusan di berbagai
tingkatan organisasi sehingga harus disusun secara baik dan tepat dalam
menentukan tujuan yang akan dicapai serta langkah langkah untuk mencapai tujuan
tersebut.

RSB RSAB Harapan Kita merupakan wujud dan amanah yang bersumber dari
kepentingan stakeholder internal dan eksternal sekaligus sebagai bentuk
pertanggung jawaban serta mencerminkan budaya kerja yang berorientasi kepada
pelayanan pelanggan yang bermutu, dan bersinergi dengan kegiatan penelitian
sebagai salah satu ciri dari rumah sakit pendidikan.

RSB RSAB Harapan Kita adalah dokumen perencanaan yang memuat Arah
dan Kebijakan, Program dan Strategis, Tujuan, Strategi, Kebijakan, Program dan
Kegiatan sesuai dengan tugas dan fungsi RSAB Harapan Kita. RSB disusun untuk
memenuhi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) sekaligus
sebagai kompas yang membantu pengambilan keputusan di berbagai tingkatan
organisasi sehingga harus disusun secara baik dan tepat dalam menentukan tujuan
yang akan dicapai. Penyusunan RSB RSAB Harapan Kita mengacu pada Rencana
Strategis Bisnis Kementerian Kesehatan RI tahun 2020 – 2024, dan sebagai
dokumen perencanaan yang akan digunakan sebagai pedoman penyusunan
Rencana Kinerja Tahunan RSAB Harapan Kita 5 (lima) tahun ke depan.

1.1. Latar Belakang


Fokus Pembangunan Manusia Indonesia 5 tahun ke depan salah satunya
yaitu SDM yang berkualitas dan berdaya saing yang mempunyai karakteristik
Sehat, Cerdas, Adaptif, Kreatif, Inovatif, Terampil, dan Bermartabat. Dalam bidang
kesehatan hal ini tertuang dalam Arah Kebijakan Kementerian Kesehatan 2020-
2024 yaitu “Meningkatkan akses dan kualitas pelayanan kesehatan menuju cakupan
kesehatan semesta dengan penekanan pada penguatan pelayanan kesehatan
dasar (Primary Health Care) dan peningkatan upaya promotif dan preventif

RENCANA STRATEGIS BISNIS 2020-2024 1


didukung oleh inovasi dan pemanfaatan teknologi“ yang salah satu strateginya yaitu
Peningkatan Kesehatan Ibu, Anak dan Kesehatan Reproduksi.

Permasalahan kesehatan ibu dan anak masih menjadi prioritas global.


Mengacu pada komitmen global tujuan pembangunan berkelanjutan/ Sustainable
Development Goal’s (SDGs) 2015-2030, tingkat prioritas di bidang kesehatan dalam
SDGs masih berfokus pada ibu, bayi baru lahir dan kesehatan anak. Upaya
peningkatan status kesehatan masyarakat dilakukan melalui pendekatan continuum
of care pada semua siklus kehidupan (life cycle). Terdapat dua dimensi continuum of
care yaitu dimensi waktu dan dimensi tempat. Dimensi waktu dari continuum of care
adalah memperhatikan kesehatan maternal, bayi baru lahir dan anak. Sedangkan
dimensi tempat dari continuum of care adalah ketersediaan akses pelayanan mulai
dari rumah tangga, fasilitas kesehatan dasar hingga ke rumah sakit. Diharapkan
pada tahun 2030 dapat dicapai penurunan angka kematian ibu melahirkan, neonatal
dan balita.

Di Indonesia, berdasarkan Survei Penduduk Antar Sensus (SUPAS) tahun


2015, angka AKI adalah 305/100.000 kelahiran hidup dan pada tahun 2024
ditargetkan turun menjadi 232/100.000 kelahiran hidup. Kematian ibu di Indonesia
masih didominasi oleh tiga penyebab utama kematian yaitu Perdarahan, Hipertensi
Dalam Kehamilan, dan Infeksi. Lokasi/tempat kematian ibu terbanyak adalah di
Rumah Sakit sebesar 77% (Sample Registration System Tahun 2014), dari jumlah
total 14.640 kematian ibu. Berdasarkan Survei Demografi dan Kesehatan
Indonesia (SDKI) tahun 2017 didapatkan Angka Kematian Neonatus (AKN) sebesar
15 per 1.000 kelahiran hidup, Angka Kematian Bayi (AKB) sebesar 24 per 1.000
kelahiran hidup, dan Angka Kematian Balita (AKABA) sebesar 32 per 1.000
kelahiran hidup. Dalam RPJMN 2024 AKB ditargetkan penurunannya mencapai
16/1.000 kelahiran hidup.

Sepertiga kematian balita diperkirakan terjadi pada masa neonatal. Penyebab


kematian perinatal tertinggi adalah prematuritas, asfiksia, infeksi (sepsis) dan
kelainan bawaan. Di Indonesia kelainan bawaan menjadi salah satu penyebab
kematian bayi dan balita (berkontribusi sebesar 5,7% pada kematian bayi dan 4.9%
pada kematian Balita). Sedangkan penyebab kematian anak tertinggi adalah Infeksi
Saluran Pernapasan Atas (ISPA), komplikasi perinatal, diare, dan penyakit saraf.
Berdasarkan data SRS Tahun 2014, tempat kematian neonatal tertinggi di rumah
sakit sebanyak 68%, meninggal di rumah sebesar 16%, di fasilitas kesehatan lain

RENCANA STRATEGIS BISNIS 2020-2024 2


sebesar 13%, dalam perjalanan ke rumah sakit/fasilitas kesehatan 2% dan tempat
lainnya 1%. Angka ini masih cukup tinggi dibandingkan dengan target yang ingin
dicapai SDGs. Situasi ini tentu membutuhkan kerja keras bersama untuk terus
menurunkan angka kematian ibu dan bayi di Indonesia sebagaimana target yang
ditetapkan dalam SDGs.

Dalam rangka mendukung kebijakan pembangunan kesehatan, rumah sakit


berperan untuk meningkatkan pelayanan kesehatan terkait akses dan mutu
pelayanan kesehatan serta meningkatkan koordinasi baik tingkat pusat, provinsi dan
kabupaten/kota. RSAB Harapan Kita sebagai satu-satunya rumah sakit vertikal di
bawah Kementerian Kesehatan yang melayani kesehatan khusus ibu dan anak,
harus menjadi yang terdepan dan menjadi acuan bagi rumah sakit di Regional,
Propinsi dan Kabupaten/Kota dalam memberikan pelayanan kesehatan ibu dan anak
yang berkualitas dengan upaya mewujudkan berbagai layanan unggulan untuk
penanganan rujukan kasus tersier secara terintegrasi.

Pada tahun 2019 RSAB Harapan Kita telah ditetapkan menjadi Pusat
Kesehatan Ibu dan Anak melalui SK Menteri Kesehatan No. HK.01.07/ Menkes/ 638/
2019 tentang Rumah Sakit Harapan Kita Jakarta sebagai Pusat Kesehatan Ibu dan
Anak Nasional, maka akan mempunyai peran yang lebih strategis dan akan menjadi
pengampu yang terdepan dalam memberikan layanan kesehatan ibu dan anak.
Dengan demikian perlu dibuat perencanaan strategis yang mampu untuk mengampu
seluruh standar layanan, pendidikan dan pelatihan, penelitian dan pendampingan
bagi fasilitas-fasilitas kesehatan yang berada di bawahnya serta menjadi pusat
rujukan sehingga sistem rujukan yang tertata dengan baik akan terbentuk dan
tentunya akan berdampak baik juga pada sistem pembiayaan kesehatannya.

RSAB Harapan Kita mempunyai 3 (tiga) bundling layanan unggulan yaitu


Perinatal Terpadu, Pusat Pelayanan Kelainan Bawaan Terpadu (Birth Defect
Integrated Center) & Pelayanan Infertilitas dan Teknologi Reproduksi Berbantu
(Klinik Melati). Layanan yang cukup berkembang yaitu subspesialis layanan Ibu
yaitu Fetomaternal (Fetal Heart dan Fetal treatment), subspesialis layanan anak
Neonatal Cardiology, Pulmonology, Neurologi, Hematologi, Klinik Kelainan Tumbuh
Kembang ( state of the arts), layanan pendukung Radiologi Intervensi, Laboratorium
Genetika, dll yang berperan dalam meningkatkan kesehatan ibu dan anak.

RENCANA STRATEGIS BISNIS 2020-2024 3


RSAB Harapan Kita sebagai Rumah Sakit Pendidikan Afiliasi dengan
FKUI/RSCM telah menyelenggarakan pendidikan bagi mahasiswa, PPDS dan fellow
magang dokter spesialis serta telah melaksanakan kegiatan pelatihan ibu dan anak
yang terakreditasi nasional, fellow magang dokter spesialis dan melaksanakan
penelitian-penelitian yang implementatif untuk inovasi pelayanan subspesialistik
kesehatan ibu dan anak.

1.2. Tujuan Rencana Strategis Bisnis


Tujuan penyusunan RSB antara lain adalah:
1. Panduan dalam menentukan arah strategis dan prioritas tindakan
selama periode lima tahunan, sejalan dengan Rencana Aksi Direktorat
Jenderal Pelayanan Kesehatan;
2. Sebagai pedoman dalam penyusunan Rencana Kinerja Tahunan (RKT)
RSAB Harapan Kita;
3. Pedoman strategis dalam pola penguatan dan pengembangan mutu
kelembagaan RSAB Harapan Kita;
4. Memenuhi harapan pemangku kepentingan dalam pelaksanaan rencana
kinerja;
5. Salah satu rujukan untuk membangun kerjasama dengan para
pemangku kepentingan inti RSAB Harapan Kita.
6. Sebagai rujukan untuk menilai keberhasilan pemenuhan Program dan
Strategis RSAB Harapan Kita dan dalam pencapaian Arah dan
Kebijakan yang telah ditentukan;
7. Evaluasi dan pelaporan atas kinerja dalam 5 (lima) tahun;

1.3. Dasar Hukum


Dalam menyusun RSB ini, digunakan acuan beberapa peraturan yaitu:
1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4421);
2. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;
3. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit;
4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2005
tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (Lembaran

RENCANA STRATEGIS BISNIS 2020-2024 4


Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 48, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4502);
5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 2006
tentang Tata Cara Penyusunan Rencana Pembangunan Nasional
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 97,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4664);
6. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 74 Tahun 2012
tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
Nomor 23 Tahun 2005 Tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan
Umum (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 171,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5340);
7. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1683
/MENKES/PER/XII/2005 tanggal 27 Desember 2005 tentang Organisasi
dan Tata Kerja Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita;
8. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor
07/PMK.02/2006 tanggal 16 Februari 2006 tentang Persyaratan
Administratif Dalam Rangka Pengusulan Dan Penetapan Satuan Kerja
Instansi Pemerintah Untuk Menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan
Badan layanan Umum;
9. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1144/MENKES/PER/VIII/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia;
10. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2013
tentang Pedoman Penyusunan Rencana Bisnis dan Anggaran Badan
Layanan Umum di Lingkungan Direktorat Jenderal Bina Upaya
Kesehatan;
11. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 92/PMK.05/2014 tentang Rencana
Bisnis dan Anggaran serta Pelaksanaan Anggaran Badan Layanan
Umum;
12. Peraturan Direktorat Jenderal Perbendaharaan Kementerian Keuangan
Nomor PER-54/PB/2013 tentang Penilaian Kinerja Satuan Badan
Layanan Umum Bidang Layanan Kesehatan;
13. Keputusan Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan Kementerian
Kesehatan RI Nomor HK.02.04/1/568/12 tentang Kontrak Kinerja;

RENCANA STRATEGIS BISNIS 2020-2024 5


14. Surat Edaran Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan Kementerian
Kesehatan RI Nomor HK.02.02/1/2627/2019 tentang Pedoman
Penyusunan Rencana Strategis Bisnis (RSB) UPT Vertikal Direktorat
Jenderal Pelayanan Kesehatan;
15. SK Menteri Kesehatan No. HK.01.07/Menkes/638/2019 tentang Rumah
Sakit Harapan Kita jakarta Sebagai Pusat Kesehatan Ibu dan Anak
Nasional.
16. Keputusan Direktur Utama Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita
Nomor HK.02.04/IV.2/1548/2014 tentang Rencana Strategis Bisnis.

1.4. Sistematika Penyusunan RSB


BAB I
Pendahuluan. Tujuan utama bagian ini adalah untuk memberikan gambaran
mengapa dibutuhkan RSB untuk periode waktu tertentu bagi pengelolaan
RSAB Harapan Kita, tujuan RSB, dan sistematika penulisan RSB.

BAB II
Kondisi RSAB HArapan Kita. Bagian ini menjelaskan profil RSAB Harapan
Kita, gambaran kinerja Satker selama 4-5 tahun terakhir, tantangan strategis,
benchmarking, analisa SWOT, Diagram Kartesius dan prioritas strategis,
analisa TOWS, serta analisa dan mitigasi risiko dalam mewujudkan berbagai
sasaran strategis untuk merealisasikan Arah dan Kebijakan.

BAB III
Arah dan Program Strategis. Bagian ini bertujuan untuk menjelaskan
pilihan atas arah, prioritas strategis, dan program kerja strategis yang akan
ditingkatkan/dikembangkan guna menghadapi tantangan strategis yang
tengah dan akan dihadapi.

BAB IV
Proyeksi Keuangan. Bagian ini menjelaskan proyeksi finansial pada kurun
waktu periode lima tahunan RSB, yang berisikan estimasi pendapatan dan
rencana kebutuhan anggaran.

RENCANA STRATEGIS BISNIS 2020-2024 6


BAB V
Penutup. Bagian penutup berisi simpulan dan saran secara singkat
terhadap pembahasan RSB yang telah diuraikan pada bagian/bab
sebelumnya.

RENCANA STRATEGIS BISNIS 2020-2024 7


BAB II
KONDISI RSAB HARAPAN KITA

Gambaran pencapaian kinerja RSAB Harapan Kita baik kinerja finansial dan kinerja non-
finansial yang telah dicapai dalam kurun waktu 5 tahun terakhir dan prognosa tahun 2019
digambarkan dalam uraian di bawah ini.

2.1. Profil RSAB Harapan Kita


Dinamika perkembangan pelayanan di dunia kesehatan semakin dinamis. Kondisi ini
menuntut perbaikan kualitas pelayanan terus menerus dari waktu ke waktu dan tentunya
dengan inovasi yang semakin kreatif, karena masyarakat sebagai pelanggan semakin
cerdas dan pintar untuk memilih pelayanan kesehatan yang mereka inginkan dan
butuhkan. Sebuah sikap arif bijaksana dan cermat dalam menyikapi kondisi masyarakat
yang semakin sadar dan cerdas terhadap pelayanan kesehatan yang mereka butuhkan.

RSAB Harapan Kita sudah 40 tahun menemani dan melayani masyarakat Indonesia.
RSAB Harapan Kita merupakan Rumah Sakit pertama di Indonesia yang berhasil
menjalankan program Bayi Tabung dimulai tahun 1987 dan saat ini masih terus
dikembangkan guna membantu pasangan yang sulit memiliki keturunan (Infertilitas).
Angka keberhasilan cukup tinggi ini merupakan hal yang patut dibanggakan. Selain itu
penanganan pada janin sudah dilakukan di antaranya transfusi darah kepada janin yang
anemia, pemasangan pintas kandung kencing ke kantong amnion (Vesicoamniotic
Shunt), pengurangan cairan dalam rongga paru janin (Thoracocentesis) dan
pemeriksaan darah janin atau air ketuban untuk keperluan diagnostik yang seluruhnya
dilakukan saat janin masih dalam kandungan. Berbagai fasilitas dan pelayanan yang
terus ditingkatkan untuk kasus-kasus sulit dan belum dikerjakan di Indonesia, antara lain
Fetoscopy.
RSAB Harapan Kita merupakan Rumah Sakit khusus tipe A fokus pada pelayanan anak
dan ibu juga mempunyai program unggulan diharapkan menjadi daya ungkit serta
merupakan pengembangan pelayanan di era persaingan global dalam bidang kesehatan.

RENCANA STRATEGIS BISNIS 2020-2024 8


2.1.1. SEJARAH
a) Tahun 1979. Didirikan oleh Yayasan Harapan Kita pada tanggal 22 Desember
1979 dengan nama Rumah Sakit Anak dan Bersalin Harapan Kita disingkat
menjadi RSAB Harapan Kita.
b) Tahun 1998. Pengelolaan rumah sakit secara resmi diserahkan kepada
Pemerintah (DepKes RI) pada bulan Juni 1998.
c) Tahun 2000. Berubah status badan hukum menjadi Perusahaan Jawatan
(Perjan) berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 127
tentang Pendirian Perusahaan Jawatan RSAB Harapan Kita tanggal 12
Desember 2000.
d) Tahun 2005. Berubah nama menjadi Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan
Kita Sesuai dengan Keputusan MenKes No.271/Menkes/SK/II/2005 tanggal
23 Februari 2005.
e) Tahun 2005. Berubah status badan hukum menjadi Unit Pelaksanaan Teknis
(UPT) Berdasarkan Surat Menteri Kesehatan No.861/MENKES/VI/2005
tertanggal 16 Juli 2005.
f) Tahun 2012. Berubah status badan hukum menjadi Rumah Sakit Khusus
kelas A Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.
244/MENKES/SK/VII/2012 tertanggal 23 Juli 2012.

RENCANA STRATEGIS BISNIS 2020-2024 11


GAMBAR 2.1.
STRUKTUR ORGANISASI RSAB HARAPAN KITA
(PERATURAN MENTERI KESEHATAN NOMOR 1683/MENKES/PER/XII/2005 TANGGAL 27 DESEMBER 2005 &
SETELAH PERUBAHAN PARSIAL)

Dewan Pengawas

Direktur Utama

Direktorat Direktorat Direktorat


Medik dan Keperawatan Direktorat Keuangan
SDM dan Pendidikan Umum dan Operasional
S P I

Komite Medik UKPBJ


Bidang
Bidang Medik KSM Anak Bagian SDM Bagian Diklit Bagian PEA Bagian PMD Bagian Akver Bagian Umum Bagian Rensar
Keperawatan
Komite Mutu & Kes.
Pasien KSM Obgyn

Seksi Subbag Subbag


Seksi Asuhan KSM Bedah Subbag Adm Subbag Diklit Subbag Peny. Subbag Perencanaan
Komite Etik & Hukum Pengelolaan Akutansi Subbag TU
Keperawatan Kepegawaian Kesehatan Anggaran Perbendaharaan & Evaluasi
Yan Medik Keuangan
KSM Spesialis
Komite Keperawatan Lain Subbag
Seksi Seksi Subbag
Subbag Diklit Subbag
Penunjang Pengendalian Pengembangan Evaluasi Subbag Mobilisasi Subbag RT Subbag
KSM Gigi dan Non Manajemen &
Yan Medik Pelayanan SDM Anggaran Dana Pemasaran
Mulu Kesehatan Verifikasi
Keperawatan
Komite PPI
Seksi Rekam KSM Umum Subbag Subbag
Medik Kesejahteraan Perlengkapan
Komite Farmasi & Pegawai
Terapi
Instalasi Rawat Jalan Terpadu

Instalasi Rawat Inap


Instalasi Teknologi & Informasi
Instalasi Gawat Darurat Instalasi
Instalasi Pelatihan Instalasi PPJ
Perinatal Resiko Tinggi Instalasi Instalasi Logistik Instalasi

ICU Humas & Pemasaran I P 3 R

Instalasi Bedah Sentral


S
Inst. Laboratorium
Instalasi Sarana Sandang & CSSD
Instalasi Radiologi
Instalasi Gizi
Instalasi Farmasi
Instalasi K3 L
Instalasi Rehab Medik

Instalasi Rujukan

Instalasi Informasi Kesehatan

RENCANA STRATEGIS BISNIS 2020-2024 10


RSAB Harapan Kita merupakan Rumah Sakit khusus tipe A fokus pada
pelayanan anak dan ibu juga mempunyai program unggulan diharapkan
menjadi daya ungkit serta
Nama Satker : RSAB Harapan Kita
Alamat : Jl. Letjend S.Parman Kav 87, Slipi Jakarta 11420
Telepon (021) 5668284 (hunting) Faksimili (021)
5601816,5673832
Pos-el : info@rsabhk.co.id
Laman: www.rsabhk.co.id
Kepemilikan : UPT Kementerian Kesehatan RI
Kelas RS : A Khusus
BOR : 52,46 %
Luas tanah : 70.811 m2
Luas bangunan : 67.217 m2
Kapasitas TT : 271 TT

RENCANA STRATEGIS BISNIS 2020-2024 11


2.1.2. KEBIJAKAN MUTU
Dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada anak dan bunda RSAB
Harapan Kita memiliki kebijakan mutu sebagai berikut :
“Direksi dan seluruh karyawan RSAB Harapan Kita bertekad menjadi Terdepan
Dalam Pelayanan Kesehatan Perempuan, Perinatal dan Anak yang aman dan
berkualitas dengan manajemen yang transparan dan akuntabel melalui
pemberdayaan sumber daya manusia yang profesional dan berintegrasi tinggi,
berkomitmen, serta berorientasi pada kepuasan pelanggan secara cepat, tepat,
nyaman”

2.2. Gambaran Kinerja


a) Kinerja Aspek Pelayanan
1) Rawat Jalan
Data kunjungan rawat jalan RSAB Harapan Kita berdasarkan jenis pembiayaan
penjamin Tahun 2015-2019 dapat dilihat dalam tabel dan grafik di bawah ini:

TABEL 2.1
JUMLAH KUNJUNGAN RAWAT JALAN MENURUT BPJS DAN NON BPJS
RSAB HARAPAN KITA TAHUN 2015 –2019

KOMPOSISI PASIEN
TAHUN TARGET REALISASI % BPJS % NON BPJS %
2015 137.627 110.267 80%
2016 116.151 110.888 95%
2017 111.021 107.585 97% 31.700 29% 75.885 71%
2018 116.098 123.723 107% 36.455 29% 84.929 69%
2019 116.406 111.195 96% 37.503 34% 73.692 66%
JUMLAH 597.304 563.658 94%

RENCANA STRATEGIS BISNIS 2020-2024 12


GRAFIK 2.1
JUMLAH KUNJUNGAN RAWAT JALAN BPJS DAN NON BPJS
RSAB HARAPAN KITA TAHUN 2015 – 2019

GRAFIK 2.2
KOMPOSISI PASIEN RAWAT JALAN

Berdasarkan tabel dan grafik di atas terlihat bahwa kunjungan rawat jalan
selama periode 2015 – 2019, adalah 563.658 kunjungan dari target yang
direncanakan sebanyak 597.304 kunjungan. Trend kunjungan pasien Rawat
Jalan mengalami kenaikan pada 2018 dan penurunan pada 2019. Namun
demikian, angka kunjungan pasien non BPJS di Rawat Jalan lebih dominan
dibandingkan pasien BPJS.

RENCANA STRATEGIS BISNIS 2020-2024 13


2) Rawat Inap
TABEL 2.2
JUMLAH KUNJUNGAN PASIEN MENURUT BPJS DAN NON BPJS
RSAB HARAPAN KITA TAHUN 2015 –2019

KOMPOSISI PASIEN
TAHUN TARGET REALISASI % BPJS % NON BPJS %
2015 42.593 55.071 129%
2016 43.027 58.140 135%
2017 69.298 51.858 75% 36.413 70% 15.445 30%
2018 58.280 59.637 102% 41.875 70% 17.762 30%
2019 54.760 38.643 71% 24.396 63% 14.247 37%
JUMLAH 267.958 263.349 98%

GRAFIK 2.3
JUMLAH KUNJUNGAN PASIEN MENURUT BPJS DAN NON BPJS
RSAB HARAPAN KITA TAHUN 2015 – PROGNOSA 2019

RENCANA STRATEGIS BISNIS 2020-2024 14


GRAFIK 2.4
KOMPOSISI PASIEN RAWAT INAP

Berdasarkan tabel dan grafik di atas dapat dilihat bahwa jumlah pasien rawat
inap selama periode 2015 – 2019, adalah 263.349 pasien dari target yang
direncanakan sebanyak 267.349 pasien. Trend kunjungan pasien Rawat Inap
mengalami kenaikan pada 2015, 2016 dan 2018 dan mengalami penurunan
pada 2017 dan 2019. Penurunan ini disebabkan oleh persentase kunjungan
pasien baru di poliklinik yang tidak banyak, sehingga mayoritas pasien yang
berkunjung ke Rawat Jalan adalah pasien lama.

3) Pelayanan Penunjang
Untuk data jumlah pelayanan penunjang yang meliputi pelayanan Laboratorium,
Radiologi, Farmasi, dan Rehabilitasi Medis RSAB Harapan Kita periode tahun
2015 – 2019 dilihat dari komposisi pasien BPJS dan Non BPJS dapat dilihat
pada tabel dan grafik di bawah ini.

RENCANA STRATEGIS BISNIS 2020-2024 15


TABEL 2.3
JUMLAH PELAYANAN LABORATORIUM
RSAB HARAPAN KITA TAHUN 2015 –2019

KOMPOSISI PASIEN
TAHUN TARGET REALISASI % BPJS % NON BPJS %
2015 372.571 354.341 95%
2016 367.533 399.251 109%
2017 443.522 205.092 46% 127.048 62% 78.044 38%
2018 233.763 235.856 101% 146.105 62% 89.751 38%
2019 213.358 174.255 82% 92.439 53% 81.816 47%
JUMLAH 1.630.747 1.368.795 84%

GRAFIK 2.5
JUMLAH PELAYANAN PENUNJANG LABORATORIUM
RSAB HARAPAN KITA TAHUN 2015 – 2019

RENCANA STRATEGIS BISNIS 2020-2024 16


GRAFIK 2.6
KOMPOSISI PASIEN YANG BERKUNJUNG KE LABORATORIUM
TAHUN 2017 - 2019

Selama periode tahun 2015 - 2019, Instalasi Laboratorium telah melayani 1.368.795
pemeriksaan dari target yang direncanakan sebanyak 1.630.747 pemeriksaan. Tren
pemeriksaaan Laboratorium dalam 3 tahun terakhir mengalami penurunan, hal ini
seiring dengan menurunnya kunjungan pasien Rawat Jalan dan Rawat Inap. Namun
demikian, angka kunjungan pasien non BPJS di Instalasi Laboratorium meningkat
pada tahun 2019 dibandingkan tahun 2018.

TABEL 2.4
JUMLAH PELAYANAN RADIOLOGI RSAB
HARAPAN KITA TAHUN 2015 –2019

KOMPOSISI PASIEN
TAHUN TARGET REALISASI % BPJS % NON BPJS %
2015 11.771 11.430 97%
2016 12.127 12.651 104%
2017 13.516 13.074 97% 7.132 55% 5.942 45%
2018 14.709 15.035 102% 8.202 55% 6.855 46%
2019 14.456 10.833 75% 5.848 54% 4.985 46%
JUMLAH 66.579 63.023 95%

RENCANA STRATEGIS BISNIS 2020-2024 17


GRAFIK 2.7
JUMLAH PELAYANAN PENUNJANG RADIOLOGI
RSAB HARAPAN KITA TAHUN 2015 – 2019

GRAFIK 2.8
KOMPOSISI PASIEN RADIOLOGI TAHUN 2017 - 2019

Selama periode tahun 2015 - 2019 Instalasi Radiologi telah melayani 63.023 tindakan
dari target 66.579 tindakan yang direncanakan. Dalam pelayanannya, mengalami tren
naik dan turun, hal ini seiring dengan trend naik dan turunnya kunjungan pasien di Rawat
Jalan dan Rawat Inap.

RENCANA STRATEGIS BISNIS 2020-2024 18


TABEL 2.5
JUMLAH PELAYANAN FARMASI RSAB
HARAPAN KITA TAHUN 2015 –2019

KOMPOSISI PASIEN
TAHUN TARGET REALISASI % BPJS % NON BPJS %
2015 959.787 803.627 84%
2016 792.000 749.246 95%
2017 887.508 758.266 85% 426.493 56% 331.773 44%
2018 842.862 872.006 103% 490.467 56% 381.539 44%
2019 786.744 705.405 90% 479.648 68% 225.757 32%
JUMLAH 4.268.901 3.888.550 91%

GRAFIK 2.9
JUMLAH PELAYANAN FARMASI RSAB
HARAPAN KITA TAHUN 2015 – 2019

RENCANA STRATEGIS BISNIS 2020-2024 19


GRAFIK 2.10
KOMPOSISI PELAYANAN FARMASI TAHUN 2017 - 2019

Selama periode 2015 – 2019 Instalasi Farmasi telah melayani 3.888.550 item resep
dari target 4.268.901 item resep. Dalam pelayanannya, Layanan Farmasi mengalami
tren naik dan turun, hal ini seiring dengan trend naik dan turunnya jumlah pasien di
Rawat Jalan dan Rawat Inap. Item Resep Farmasi pada tahun 2017- 2019
didominasi oleh pasien BPJS.

TABEL 2.7
JUMLAH PELAYANAN REHABILITASI MEDIK
RSAB HARAPAN KITA TAHUN 2015 –2019

KOMPOSISI PASIEN
TAHUN TARGET REALISASI % BPJS % NON BPJS %
2015 42.382 34.778 82%
2016 38.291 37.362 98%
2017 38.867 32.681 84% 23.968 73% 8.713 27%
2018 35.220 34.315 97% 25.166 73% 9.149 27%
2019 34.610 32.505 94% 19.781 61% 12.724 39%
JUMLAH 189.370 171.641 91%

RENCANA STRATEGIS BISNIS 2020-2024 20


GRAFIK 2.11
JUMLAH PELAYANAN PENUNJANG REHABILITASI MEDIK
RSAB HARAPAN KITA TAHUN 2015 – 2019

45,000 42,382
38,291 38,867
40,000 35,220
35,000 37,362 34,610
30,000 34,778 34,315 32,505
32,681
25,000
20,000
15,000
10,000
5,000
-
2015 2016 2017 2018 2019

TARGET REALISASI

GRAFIK 2.12
KOMPOSISI PELAYANAN REHABILITASI MEDIK TAHUN 2017 – 2019

73% 73%

61%

39%
BPJS

27% 27% NON BPJS

2017 2018 2019

RENCANA STRATEGIS BISNIS 2020-2024 21


TABEL 2.8
REKAPITULASI TARGET CAPAIAN PENUNJANG DIAGNOSTIK TAHUN 2015-
2019
12 GRAFIK 2.2 JUMLAH PASIEN RAWAT INAP
RSAB HARAPAN KITA RSAB HARAPAN
KITA TAHUN 2014 – PROGNOSA
2018........................................................... 14
GRAFIK 2.3 JUMLAH HARI PERAWATAN
RAWAT INAP RSAB HARAPAN KITA
TAHUN 2014 – PROGNOSA
13 16
2018...................................................................
GRAFIK 2.4 JUMLAH PEMERIKSAAN
LABORATORIUM RSAB HARAPAN KITA

Pelayanan
Target Realisasi
Penunjang %
Laboratorium 1.630.747 1.368.795 84%
Radiologi 66.579 63.023 95%
Farmasi 4.268.901 3.888.550 91%
Rehabilitasi Medik 189.370 171.641 91%

GRAFIK 2.13
REKAPITULASI CAPAIAN PENUNJANG DIAGNOSTIK
RSAB HARAPAN KITA TAHUN 2015 – 2019

Penunjang Diagnostik
4,500,000 4,268,901
4,000,000
3,500,000
3,000,000
2,500,000
2,000,000 1,630,747
1,500,000
1,000,000
500,000 66,579 189,370
-
Rehabilitasi
Laboratorium Radiologi Farmasi
Medik
Target 1,630,747 66,579 4,268,901 189,370
Realisasi 1,368,795 63,023 3,888,550 171,641
% 84% 95% 91% 91%

RENCANA STRATEGIS BISNIS 2020-2024 22


Dilihat dari total capaian kinerja Pelayanan Penunjang Diagnostik pada tahun
2015-2019 terlihat trend penurunan capaian terhadap target disebabkan karena
adanya perubahan sistem rujukan berjenjang sehingga pasien yang masuk ke
RSAB Harapan Kita mengalami penurunan karena pasien BPJS.

4) Pelayanan Unggulan
RSAB Harapan Kita memiliki 3 (tiga) bundling pelayanan khusus sebagai
“Pelayanan Unggulan”, yaitu sebagai berikut :
1. Perinatal Terpadu
Perinatal Terpadu mulai berdiri pada tahun 1991. Layanan ini bertujuan
untuk menciptakan kondisi ibu dan janin serta bayi sampai usia satu bulan
agar dapat mencapai pertumbuhan dan perkembangan yang optimal,
sehingga terhindar dari penyakit, kecacatan dan kematian serta
pengembangan NICU sebagai Neonatal Surgery Center.

2. Klinik Infertilitas dan Teknologi Reproduksi Berbantu/Bayi Tabung/


Klinik Melahirkan Anak Tabung Indonesia (MELATI).
Di Indonesia, sejarah bayi tabung pertama dilakukan di RSAB
Harapan Kita, Jakarta, pada tahun 1987. Program bayi tabung tersebut
akhirnya melahirkan bayi tabung pertama di Indonesia, yakni Nugroho
Karyanto pada tahun 1988.

Klinik Infertilitas dan Teknologi Reproduksi Berbantu/Bayi Tabung/


Klinik Melahirkan Anak Tabung Indonesia (MELATI) merupakan pusat
layanan terpadu untuk pelayanan bayi tabung khusus pasangan suami istri
yang sulit memiliki keturunan, mulai masalah kedaruratan sampai masalah
kompleks yang membutuhkan pemeriksaan mendetail.

Selama lebih dari 39 tahun Klinik Melati telah terlibat aktif dalam
pengembangan Program Teknologi Reproduksi Berbantu (TRB) di
Indonesia. Saat ini Klinik Melati sudah banyak mengalami perkembangan
dengan bertambahnya jenis pelayanan bayi tabung serta memiliki berbagai
fasilitas lengkap dengan teknologi terkini diantaranya simpan beku sperma

RENCANA STRATEGIS BISNIS 2020-2024 23


dan embrio, Intra Cytoplasmic Sperm Injection (ICSI), Asissted Hatching
(AH), Preimplantation Genetic Screening (PGS).

3. Pelayanan Birth Defect Integrated Center (BIDIC)


BIDIC adalah pelayanan kelainan bawaan lahir yang dilakukan secara
terpadu, yang melibatkan berbagai bidang subspesialis sesuai dengan
kelainan yang ditemukan pada janin dan bayi, meliputi pelayanan
diagnostik, terapeutik dan invasif (tindakan bedah) selama masih dalam
kandungan dan setelah bayi lahir.
Kelainan bawaan lahir adalah kelainan struktur, fungsi dan
metabolisme yang ditemukan pada saat lahir yang dapat menyebabkan
kelainan fisik dan mental sampai kematian. Kelainan bawaan lahir dapat
disebabkan oleh faktor genetik, kurang mikronutrient tertentu, polusi,
alkohol, rokok, obat-obat teratogenik, infeksi rubella, infeksi menular
seksual, dan lain lain, namun upaya-upaya untuk mengatasi hal ini belum
dilakukan optimal dan tergintegrasi.

Secara nasional, terjadi


penurunan angka kematian balita
dunia cukup tajam dalam 20 tahun
terakhir, tapi di lain pihak terjadi
penurunan kematian neonatal
yang sangat lamban meski terjadi
telah terjadi peningkatan
tatalaksana asfiksia dan infeksi
pada neonatus. Kelainan bawaan
lahir adalah salah satu major
issue yang menyebabkan
peningkatan kematian neonatal
dan stillbirth.

Harus diakui sampai saat ini belum ada upaya konkrit secara
komprehensif dalam mencegah kelainan bawaan lahir, dan bahkan data
secara nasional juga belum dimiliki. Karena itu sejak tahun 2013, RSAB
Harapan Kita mulai melaksanakan deteksi dini, tatalaksana dan

RENCANA STRATEGIS BISNIS 2020-2024 24


pemantauan jangka panjang serta surveilans atas kelainan bawaan lahir
melalui BIDIC (Birth Defect Integrated Center).

Tujuan terbentuknya BIDIC adalah menjadi pusat deteksi dini dan


tatalaksana komprehensif kelainan bawaan lahir dalam satu atap (one roof
and one stop service) secara nasional, semenjak konsepsi sampai anak usia
18 tahun. Visi BIDIC adalah towards an excellent and comprehensive center
in detection and management of birth defects. Pelayanan BIDIC mencakup
pelayanan mulai masa prekonsepsi melalui Klinik Melati dilanjutkan
pelayanan obstetri ginekologi untuk skrining faktor risiko ibu.

Pelayanan prenatal dilakukan melalui prenatal skrining, dan prenatal


diagnostik serta fetal terapi dan fetoscopy sesuai indikasi. Pelayanan
postnatal didukung oleh pelayanan neonatal dan pediatri yang didukung
oleh NICU dan PICU yang siap 7x24 jam, pelayanan bedah terpadu dan
pelayanan Long Term Follow Up (LTFU) clinic. Keseluruhan layanan mulai
prekonsepsi sampai pada post natal didukung oleh pelayanan skrining
genetika konvensional dan genetika molekuler, yang secara keseluruhan
mendukung tercapainya “Quality of Life” yang maksimal.

Selain dalam bidang pelayanan, BIDIC juga ikut aktif dalam


membentuk sistem registrasi kelainan bawaan lahir secara komputerisasi
melalui pelaksanaan surveilans kelainan bawaan lahir, baik yang
diprakarsai oleh Kementerian Kesehatan dan dilaksanakan oleh RS yaitu
data sentinel dan surveilans kelainan bawaan lahir internal RSAB Harapan
Kita.

BIDIC juga menjalankan Birth Defect Awareness Program dengan


tujuan meningkatkan awareness masyarakat awam maupun tenaga medis
mengenai kelainan bawaan lahir melalui berbagai cara, misalnya sosialisasi
melalui media elektronik, media cetak, seminar, simposium dan workshop,
roadshow dan metode-metode edukasi lainnya.

Pelayanan terintegrasi untuk pencegahan dan penatalaksanaan


kelainan bawaan lahir di RSAB Harapan Kita melibatkan kolaborasi
beberapa bidang spesialisasi dan subspesialisasi yaitu : Subspesialis
Fetomaternal, Subspesialis Neonatologi, Subspesialis Bedah Anak,

RENCANA STRATEGIS BISNIS 2020-2024 25


Subspesialisasi Anak terkait kelainan bawaan, misalnya kardiologi anak dam
Dukungan penunjang laboratorium Genetika Molekuler.

Unit layanan yang menjadi pendukung pelayanan BIDIC, antara lain:

1. Klinik Fetomaternal
GAMBAR 2.2
FETAL TREATMENT MULTIDICIPLINE APPROACH

2. Poliklinik Terpadu Anak Sehat (POTAS)


Poliklinik Terpadu Anak Sehat (POTAS) adalah layanan terpadu bagi anak
sehat yang bertujuan memberikan pelayanan kesehatan anak secara paripurna
ditunjang oleh berbagai disiplin ilmu, yaitu dokter Spesialis Anak, Spesialis Gizi,
dokter Gigi, Spesialis Mata, Spesialis THT dan Psikolog. Pelayanan ini merupakan
satu-satunya pelayanan di Institusi pelayanan kesehatan yang memisahkan

RENCANA STRATEGIS BISNIS 2020-2024 26


pelayanan bagi anak sehat dari anak sakit, guna mencegah dampak negatif yang
mungkin dapat terjadi pada pelayanan yang sbergabung.
Anak sehat adalah cikal bakal bangsa yang sehat. Pelayanan yang diberikan di
POTAS berupa penapisan dan deteksi dini pada anak sehat, disamping pemberian
imunisasi. Penapisan sangat penting untuk mengenali masalah dan melakukan
intervensi dini pertumbuhan dan perkembangan anak.

TABEL 2.9
JUMLAH KUNJUNGAN POTAS
RSAB HARAPAN KITA TAHUN 2015 – PROGNOSA 2019

2016 2017 2018 PROG 2019


Pelayanan SATUAN
Realisasi
Registrasi Pengunjung 8.786 2.522 6.569 3.362
Konsultasi dan tindakan Kunjungan 8.786 2.522 6.569 3.304

RENCANA STRATEGIS BISNIS 2020-2024 27


GRAFIK. 2.14
JUMLAH KUNJUNGAN KLINIK KHUSUS TUMBUH KEMBANG (KKTK)
RSAB HARAPAN KITA TAHUN 2015 – PROGNOSA 2019

Pelayanan Terpadu Anak Sehat (POTAS)

9000
8000
7000
6000
5000
4000
3000
2000
1000
0
2016 2017 2018 PROG 2019

Pelayanan SATUAN Registrasi Pengunjung Konsultasi dan tindakan Kunjungan

3. Klinik Khusus Tumbuh Kembang (KKTK)


Klinik Khusus Tumbuh Kembang (KKTK) merupakan klinik terpadu yang dirancang
untuk melakukan evaluasi dan tatalaksana dalam mengoptimalkan tumbuh
kembang anak yang diduga akan mengalami gangguan tumbuh kembang, atau
telah mengalami gangguan tumbuh kembang. Pelayanan dilakukan terpadu oleh
tim yang terdiri dari dokter spesialis dan subspesialis anak, dokter rehabilitasi
medik, psikolog, fisioterapis, terapis okupasi, dan terapis wicara. Program
pelayanan di KKTK adalah pelayanan seleksi, longterm follow up atau pemantauan
jangka panjang bayi yang lahir dengan risiko tinggi.

RENCANA TRATEGIS BISNIS 2020-2024 28


TABEL 2.10
JUMLAH KUNJUNGAN KLINIK KHUSUS TUMBUH KEMBANG (KKTK)
RSAB HARAPAN KITA TAHUN 2015 – PROGNOSA 2019

2016 2017 2018 PROG 2019


PELAYANAN SATUAN
REALISASI
REGISTRASI PENGUNJUNG 4.826 2.616 4.106 11.892

KONSULTASI KUNJUNGAN 671 258 1.177 3.814

TINDAKAN JUMLAH TINDAKAN 9.965 3.534 4.531 8.078

GRAFIK. 2.15
JUMLAH KUNJUNGAN KLINIK KHUSUS TUMBUH KEMBANG (KKTK)
RSAB HARAPAN KITA TAHUN 2015 – PROGNOSA 2019

Klinik Khusus Tumbuh Kembang (KKTK)

16000 14,531
14000 11,892
12000 9,965
10000 8,078
8000
4,826
6000 3,534 4,106 3,814
4000 2,616
671 1,177
2000 0 258
0
2016 2017 2018 PROG 2019

Pelayanan SATUAN Registrasi Pengunjung


Konsultasi Kunjungan Tindakan Jumlah tindakan

4. Klinik Senyum Sehat Anak Indonesia (SEHATI)


Klinik Sehati merupakan salah satu layanan unggulan interdisipliner oleh tim
terpadu untuk penanganan bibir sumbing dan langit-langit secara

RENCANA STRATEGIS BISNIS 2020-2024 29


komprehensif dengan long term follow up (pasien dipantau sampai dengan
usia 18 tahun). Tim terdiri dari berbagai spesialis di bidang ilmu kedokteran,
kedokteran gigi, dan profesi penunjang lainnya yang telah mendapatkan pendidikan
serta pelatihan dalam bidang celah bibir dan langit-langit. Pasien dipantau sampai
dengan usia 18 tahun.
Keunggulan pelayanan Klinik Sehati :

a. Jenis pelayanan
b. Konsultasi bagi anak dan orang tua.
c. Pemeriksaan awal.
d. Pembuatan obturator dan alat bantu bicara.
e. Usaha-usaha pencegahan di bidang kesehatan fisik dan mental.
f. Operasi yang meliputi penutupan celah bibir dan/ celah langit-langit,
pencangkokan tulang, perbaikan faring, dan operasi perbaikan tahap kedua.
g. Pelatihan Wicara.
h. Perawatan Ortodonti.
i. Perawatan gigi dan pembuatan gigi palsu.
j. Pembedahan rahang (“surgical orthodontic”).
k. Pendidikan
Klinik Sehati merupakan pusat pendidikan dan pelatihan residen bedah mulut
dan maksilofasial Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Padjajaran dan Universitas
Indonesia dalam bidang celah bibir dan langit-langit.

Kemampuan tim Klinik Sehati dalam menangani pasien sejak usia dini dapat dilihat
pada grafik berikut ini :
GRAFIK 2.16
AGES AT THE FIRST VISIT

RENCANA STRATEGIS BISNIS 2020-2024 30


100%

90%
1m
80%

70%
3m
60%
50% 〜
6m
40%
30% 〜2y
20%
10% 2y〜
0%

Grafik di atas menunjukkan pola perubahan usia pasien pada saat kunjungan
pertama ke Klinik Sehati. Pada tahun pertama, persentase kunjungan pasien usia
di bawah 3 (tiga) bulan kurang dari 50%, tetapi pada tahun selanjutnya, 60% dari
pasien yang datang ke Klinik Sehati berusia kurang dari 1 (satu) bulan dan pasien
yang datang ke Klinik Sehati dalam waktu 3 (tiga) bulan setelah lahir meningkat
menjadi lebih dari 80%. Angka tersebut menunjukkan efektivitas kegiatan Klinik
Sehati dan pentingnya perawatan komprehensif pasien kelainan celah bibir dan
langit-langit.
a. Pengakuan internasional
1. Modus Award, 6th Asian Congress on Oral and Maxillofacial Surgery and
49th Annual Meeting of Japanese Society of Oral and Maxillofacial
Surgeons, Tokyo, Japan, pada tahun 2004.
2. International Association of Oral and Maxillofacial Surgeons, International
Fellowship Program for Consistent Dedication and Commitment to
Advancing the art and Science of Oral and maxillofacial Surgery Worldwide,
pada tahun 2013.

5. Laboratorium Genetik

Fasilitas dan pemeriksaan genetik yang ada di RSAB Harapan Kita meliputi:

a. Pemeriksaan Sitogenetika
b. Melakukan analisis kromosom yang komprehensif dari darah perifer, cairan
amnion, sampel darah tali pusat janin dan lain-lain
c. Pemeriksaan genetika molekular
d. Melakukan FISH test dan Chromosomal Micro Array (CMA)

RENCANA STRATEGIS BISNIS 2020-2024 31


e. Layanan Konseling Genetik
f. Melakukan konseling genetik berupa diagnosis masalah genetik atau kelainan
bawaan, riwayat keluarga atau kondisi yang diturunkan, kerabat, hasil tes genetik
yang belum pasti
g. Diagnosis Prenatal
h. Melaksanakan analisis dari amniocentesis dan cordocentesis (PUBS)
dengan menggunakan metoda Karyotyping.
i. Penelitian dan Layanan Terkemuka

Kegiatan meliputi Fetal medicine (deteksi dan pengobatan), deteksi dan pengelolaan cacat
lahir yang langka, kelainan karena faktor genetik, surveilans kelainan cacat lahir.

GAMBAR 2.3
DISTRIBUSI KELAINAN KROMOSOM PADA ANAK DAN BAYI BARU LAHIR
TAHUN 2013-2017 (DARAH PERIFER)

GAMBAR 2.4
TOTAL HASIL KARYOTYPING DARI SAMPEL DARAH TALIPUSAT TAHUN
2013-2017

RENCANA STRATEGIS BISNIS 2020-2024 32


GRAFIK 2.17
JUMLAH TINDAKAN FETAL TREATMENT TAHUN 2014-2018

Tindakan Fetal Treatment 2014-2018

200 186
175
149
150

100
36
50 61

0
2014
2015
2016
2017
2018

Dari grafik diatas terlihat adanya peningkatan tindakan fetal treatment yang dilakukan
di RSAB Harapan Kita, namun pada tahun 2018 ada penurunan jumlah tindakan yang
diakibatkan adanya kebijakan tentang pelayanan kesehatan di RSAB Harapan Kita.

6. Klinik Melati (Klinik Infertilitas dan Teknologi Reproduksi Berbantu)


Klinik Melati adalah klinik teknologi reproduksi berbantu untuk pasangan suami istri
yang mengalami masalah kesuburan atau kesulitan untuk hamil. Di Indonesia, teknik
bayi tabung pertama kali dilaksanakan di Klinik Melati RSAB Harapan Kita, sebagai
pionir yang dimulai di tahun 1987.
Jenis Pelayanan di Klinik Melati terdiri dari:
a. Konsultasi pasangan suami – istri.
b. Ceramah dan Kelas Infertilitas.
c. Penanganan Masalah Kesuburan (memperbaiki kualitas sel telur dan sperma).
d. Penanganan penyakit kandungan.
e. Inseminasi.
f. Simpan beku sperma.
g. Simpan beku embrio.
h. Teknik bayi tabung (In Vitro Fertilization/ IVF).

RENCANA STRATEGIS BISNIS 2020-2024 33


GRAFIK 2.18.
TINDAKAN INSEMINASI INTRA UTERIN DI KLINIK MELATI 2007-2018

Inseminasi Intra Uterin di Klinik Melati


2007-2018
254
230
181 184 183
162
129 124 135
120
103 102

2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018

IUI

GRAFIK 2.19
TINDAKAN IN VITRO FERTILIZATION (IVF) DI KLINIK MELATI 2007-2018

RENCANA STRATEGIS BISNIS 2020-2024 34


In Vitro Infertilization di Klinik Melati 2007-2018
140 132
116
120 107
93 98 110
100 90
74 80 82 86 90 88
80 71 77 87 95
60 61 66 74 78 80
40 71
65
40 21 29
20 17 24 23
0 15 25 19
19 Siklus
15 20
ET
Hamil

2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018
Siklus 93 132 107 90 71 82 86 110 88 87 71 95
ET 74 116 98 80 61 77 66 90 74 78 65 80
Hamil 21 40 29 17 24 23 15 25 19 19 15 20

Pelayanan yang dilakukan di Klinik Melati sesuai dengan tabel dan grafik diatas
terlihat adanya fluktuasi untuk konsultasi dan inseminasi intra uterin yang dilakukan di
RSAB Harapan Kita setiap tahunnya, namun dilihat dari tindakan In Vitro Fertilization
(IVF) maka terlihat kecenderungan stabil untuk siklus, embrio transfer dan terjadinya
kehamilan, ini terjadi karena ada begitu banyak faktor yang mempengaruhi.
Dalam perencanaan pengembangan Klinik Melati akan mengembangkan
preservasi fertilitas yang terutama ditujukan pada kasus keganasan yang terjadi di usia
reproduksi. Bentuk pelayanannya adalah simpan beku oosit, simpan beku jaringan
korteks ovarium sampai dengan simpan beku jaringan ovarium seutuhnya. Selain itu
Klinik Melati akan mengembangkan prosedur IVM (in-vitro maturation) yaitu memetik
oosit sebelum matang dan mematangkannya secara khusus di Laboratorium. Hal ini
untuk membantu pasien pasien PCOS (policystic ovarium syndrome) dimana secara
alamiah mereka tidak bisa mematangkan sel telurnya sendiri dan juga untuk
mencegah terjadinya OHSS (ovarium hyperstimulation syndrome) pada pasien yang
cenderung memberikan reaksi yang berlebihan pada pemberian obat obatan stimulasi.
Klinik Melati bekerja sama dengan Laboratorium Genetik akan membuat pelayanan

RENCANA STRATEGIS BISNIS 2020-2024 35


PGT (pre-implantation genetic test) untuk melakukan penapisan embrio-embrio
sebelum ditransfer kembali ke dalam rahim ibu, sehingga akan meningkatkan
terjadinya kehamilan dengan embrio yang lebih sehat.

7. Poliklinik Edelweis
Pelayanan poliklinik eksekutif di RSAB Harapan Kita dibuat untuk tercapainya
pelayanan prima yang menjamin kepuasan pelanggan anak dan bunda. Diresmikan
tanggal 18 Agustus 2018 dengan konsep one stop service :

a) Ruangan asri dan nyaman.


b) Konsultasi lebih lama dengan dokter yang dipilih sesuai perjanjian.
c) Minimalisasi antrian.
d) Memperoleh pelayanan kesehatan di satu tempat secara lengkap.
e) Konsultasi, pemeriksaan penunjang dan pemberian obat.
f) Peralatan medik menggunakan spesifikasi high end technology.
g) Alur pelayanan tersendiri mulai dari pendaftaran, pemeriksaan medik dan
penunjang medik dan pelayanan lainnya dalam zona area pelayanan.

Gambaran indikator kinerja aspek pelayanan RSAB Harapan Kita periode Tahun 2015 - 2019
dapat dilihat pada tabel berikut:

TABEL 2.11
INDIKATOR KINERJA ASPEK PELAYANAN RSAB HARAPAN KITA
TAHUN 2015- 2019

2015 2016 2017 2018 2019


BOBOT
NO. INDIKATOR
NILAI HASIL PERHITUNGAN

1. LAYANAN 35
a. Pertumbuhan 18
Produktivitas
1. Pertumbuhan Rata- 2 0,75 0,99 0,99 1,06 0,97
rata Kunjungan Rawat
Jalan
2. Pertumbuhan Rata- 2 1 1,1 0,9 0,91 1,14
rata Kunjungan Rawat
Darurat
3. Pertumbuhan Hari 2 1,03 1,01 0,97 0,96 0,85
Perawatan Rawat Inap
4. Pertumbuhan 2 1 1,04 1,03 0,96 0,89
Pemeriksaan Radiologi

RENCANA STRATEGIS BISNIS 2020-2024 36


5. Pertumbuhan 2 0,93 1,13 0,91 0,92 0,94%
Pemeriksaan Laboratorium
6. Pertumbuhan Operasi 2 1,11 1,12 1,1 1,17 1,10%
7. Pertumbuhan 2 0,9 1,06 0,89 1,04 1,10
Rehabilitasi Medik
8. Pertumbuhan Peserta 2 2,08 Peserta Tahun 1,05 0,9
Didik Pendidikan didik thn 2016 =
Kedokteran 2016 : 457 dan
457 Tahun
Peserta 2017 =
didik 380
thn2015 : (380/457
327 = 0,8)
( 457/327
= 1,40 )
9. Pertumbuhan 2 0,91 Penelitian Jumlah 0,82 0,5
Penelitian yang thn 2016 : penelitian
Dipublikasikan 44 Tahun
Penelitian 2016 = 60
thn 2015 : Jumlah
12 ( penelitian
44/12 = tahun
3,67 ) 2017 = 41
(41/60 =
0,7)
b. Efektivitas Pelayanan 14
1. Kelengkapan Rekam 2 86 80% 79% 88% 82%
Medik 24 Jam Selesai
Pelayanan
2. Pengembalian Rekam 2 91,5 97% 55% 28,83% 28%
Medik
3. Angka Pembatalan 2 0,00% 0% 2,40% 2,9% 2%
Operasi
4. Angka Kegagalan 2 0,91 0,26% 0,80% 0,67% 0,6%
Hasil Radiologi
5. Penulisan Resep 2 99,96% 84,40% 99,84% 96% 92%
Sesuai Formularium
6. Angka Pengulangan 2 0,99% 0% 0% 0% 0%
Pemeriksaan Laboratorium
7. BOR 2 49,91% 50,48% 59,12% 57,10% 66,61%
c. Pertumbuhan 3
Pembelajaran
1. Rata-rata Jam 1 2,4 11.808 0,61 1,02 0,71
Pelatihan/Karyawan jam/1.210
pegawai x
20jam =
0,49
2. Persentase Dokter 1 91,60% 21 dokter 87,50% 95% 95%
Pendidik Klinis Yang pendidik
Mendapat TOT klinis
yang
mengikuti
TOT / 22
dokter
pendidik
klinis

RENCANA STRATEGIS BISNIS 2020-2024 37


(21/22 x
100% =
91,3% )
3. Program Reward dan 1 Ada, Ada program, Ada program, Ada program, Ada program,
dilaksanakan dilaksanakan dilaksanakan dilaksanakan dilaksanakan
Punishment sepenuhnya sepenuhnya sepenuhnya sepenuhnya sepenuhnya

2. MUTU DAN MANFAAT 35


KEPADA MASYARAKAT
a. Mutu Pelayanan 14
1. Emergency Response 2 4,3 menit 3,85 3,62 1,93 3,175
Time Rate menit menit menit menit
2. W aktu Tunggu Rawat 2 50,19 55,57 66,79 63,38 57,26
Jalan menit menit menit menit menit
3. Length of Stay 2 5,07 5 hari 5,09 hari 4,8 hari 4,59
4. Kecepatan Pelayanan 2 21,07 22 menit 20 menit 30,19 23 menit
Resep Obat Jadi menit 23 detik menit

5. W aktu Tunggu 2 17,92 jam 19 jam 53 22,98 jam 24,32 jam 33 jam
Sebelum Operasi menit
6. W aktu Tunggu Hasil 2 73,41 56,75 63,40 81,32 72,03
Laboratorium menit menit menit menit menit
7. W aktu Tunggu Hasil 2 74 menit 66,45 82,28 81,24 65 menit
Radiologi menit menit menit
b. Mutu Klinik 12
1. Angka Kematian di 2 0,14% 0,14% 0,11% 1,52‰ 1, 06
Gawat Darurat (0,152%) permil

2. Angka Kematian ≥ 48 2 1,50% 1,84% 20,65‰ 16,35‰ 20,73%


Jam
3. Post Operative Death 2 0% 0,01% 0% 0% 0,030%
Rate
4. Angka Infeksi 4
Nosokomial
a. Dekubitus 0,08% 0, 085 ‰ 0,02% 0,24% 0,05%
=
0,0085%
b. Phlebitis 0,18% 0,94% 0,19% 0,3‰ 0,1‰
c. Infeksi Saluran Kemih 0,37% 0,6 ‰ = 0,44% 0,3‰ 0%
(ISK) 0,06%
d. Infeksi Luka Operasi 0,20% 0,52% 0,30% 0,16% 0,40%
(ILO)
5. Angka Kematian Ibu di 2 0% 0,18% 0,11% 0,11
Rumah Sakit 0,09%
c. Kepedulian Kepada 4
Masyarakat
1. Pembinaan Kepada 1 Ada Ada Ada Ada Ada
Pusat Kesehatan program program program, program, program,
Masyarakat dan Sarana dilaksana dilaksana dilaksana dilaksana tidak
Kesehatan Lain kan kan kan kan dilaksana
sepenuhn sepenuhn sepenuhn sepenuhn kan
ya ya ya ya sepenuhn
ya

RENCANA STRATEGIS BISNIS 2020-2024 38


2. Penyuluhan Kesehatan 1 Ada Ada Ada Ada Ada
program program, program, program, program,
dilaksana sebagian dilaksana dilaksana dilaksana
kan dilaksana kan kan kan
sepenuhn kan sepenuhn sepenuhn sepenuhn
ya ya ya ya
3. Rasio Tempat Tidur 2 35,06 35,60% 42,99% 18,29% 24,72%
Kelas III
d. Kepuasan Pelanggan 2
1. Penanganan 1 100% 100% 100% 100% 100%
Pengaduan/Komplain
2. Kepuasan Pelanggan 1 88,72% 80,57% 75,86% 74,31% 74,84%
e. Kepedulian Terhadap 3
Lingkungan
1. Kebersihan 2 9.335 8.605 8.615 8.645 8.605
Lingkungan (Program
Rumah Sakit berseri)
2. Proper Lingkungan 1 Merah Biru Biru Biru Biru
JUMLAH SKOR ASPEK 70
PELAYANAN (1+2)
JUMLAH SKOR ASPEK 100
KEUANGAN & PELAYANAN

Sebagai upaya menjadi Rumah Sakit Pendidikan, RSAB Harapan Kita menyelenggarakan
kegiatan pendidikan, pelatihan dan penelitian. Kegiatan pendidikan dan penelitian yang telah
dilaksanakan antara lain sesuai tabel di bawah ini:

TABEL 2.12
DATA KEGIATAN MAHASISWA KEDOKTERAN
PERIODE TAHUN 2015 S.D MARET 2019
DI RSAB HARAPAN KITA

JUMLAH MAHASISWA
NO Intitusi /Program Pendidikan MARET JUMLAH
TAHUN TAHUN TAHUN TAHUN
TAHUN
2015 2016 2017 2018
2019
A FKUI

1 Koas (Modul Anak dan remaja) 100 207 137 140 38 622

2 PPDS Radiologi 26 24 20 21 6 97

3 PPDS Pulmo & Respirologi 16 18 16 14 4 68


4 PPDS Neurologi 9 8 5 10 32
5 PPDS Gizi Klinik 44 29 35 28 6 142
6 PPDS Urologi 5 4 4 4 17
7 PPDS Kulit & Kelamin 12 11 12 14 2 51
8 PPDS Obgyn 43 64 57 50 8 222

RENCANA STRATEGIS BISNIS 2020-2024 39


PPDS Ilmu Penyakit Jantung &
9 15 12 11 10 4 52
Pembuluh Darah
10 PPDS Anestesiologi 23 23 21 23 6 96
11 PPDS Ilmu Kesehatan Anak 16 21 16 11 64
12 PPDS Bedah Syaraf 1 4 2 3 0 10
B FKG-UI 0
1 PPDGS Kesehatan Gigi Anak 9 12 13 20 54
2 PPDGS Bedah Mulut 13 5 5 9 5 37
C FK-UNPAD
1 Bedah Anak 0
D FKG-UNPAD
1 PPDGS Kesehatan Gigi Anak 0
2 Bedah Mulut 8 10 11 10 39
D FKUI - PPDS II (KONSULTAN)
1 PPDS IK Anak (Neurologi) 3 3
F FELLOWSHIP Dokter
1 NICU 8 9 8 6 31
2 Neurologi Anak 1 1 4 6
3 Pediatrik Sosial 1 0 1
JUMLAH 332 457 380 382 93 1.644

TABEL 2.13
DATA KEGIATAN PENELITIAN KLINIS PERIODE TAHUN 2015-2019

TAHUN
NO NAMA PENELITI JUDUL PENELITIAN KETERANGAN
PENELITIAN
1 2015 dr. Didi "Doppler Velosimetri Arteri Uterina, Terpublikasi
Danukusumo, Sp. Annexin-V, Soluble Tumor Necrosis
OG (K) Factor Receptor 2 (sTNF-R2) dan
Soluble Fms-Like Tyrosine Kinase
(sFIT1) sebagai Prediktor
Preeklamsia/Eklamsia dan
Pertumbuhan Janin Terhambat"

2 2015 dr. Ina Zarlina, Sp. A Kadar Seng Plasma pada Sindrom Terpublikasi
Nefrotik Relaps Sering dan Sindrom
Nefrotik Dependen Steroid pada
Fase Relaps dan Remisi"

3 2015 dr. Ariani Dewi Pengembangan Metode Diagnostik Terpublikasi


Widodo, Sp. A(K) Sederhana dan Terjangkau untuk
mendeteksi Maldigesti Nutrien Akibat
Insufisiensi Eksokrin Pankreas pada

RENCANA STRATEGIS BISNIS 2020-2024 40


Anak dan Efek Suplementasi Enzin
Pankreas terhadap Diare Persisten

4 2015 dr. Nurul Iman Nilam Profil Alergi Pada Bayi 0-6 Bulan Terpublikasi
Sari, Sp. A yang lahir di RSAB Harapan Kita

5 2015 dr. Retno Mutu Pelayanan Klinis Pnemonia Terpublikasi


Widyaningsih, Sp. A pada Pasien Jamkesmas dan Umum
di RSAB Harapan Kita Tahun 2011-
2013

6 2015 dr. Tinuk Agung Peran Polimorfisme GSTP1 I105V Terpublikasi


Meilany, Sp. A(K) pada Peningkatan Stres Oksidatif
dan Risiko Kejadian Wound
Dehiscence pada Bedah Abdominal
Mayor pada Periode Perioperatif.
Telaah Khusus pada Anak

7 2015 dr. R. Anna Penilaian Sistem Mikro Klinik Khusus Terpublikasi


Tjandrajani, Sp. A Tumbuh Kembang Rumah Sakit
(K) Anak dan Bunda Harapan Kita
Jakarta

8 2016 dr. Rikabur, Sp. PD Pengaruh Resistensi Albumin 5% Terpublikasi


terhadap kebocoran olasma pada
infeksi dengue pasien dewasa :
Kajian pada sindekan-1, albumin dan
protein urin

9 2016 dr. Ariani Dewi Gangguan fungsi hati pada anak Terpublikasi
Widodo, Sp.A (K); dengan penyakit kritis : faktor risiko
dr. Pustika Evar, dan predisposisi genetik
Sp.A;
Dr. dr. Lidya
Pratanu,M.Sc

10 2016 dr. Ariani Dewi Telekomunikasi antara dokter Terpublikasi


Widodo,Sp.A(K); spesialis anak dan orang tua pasien :
dr. Eva Devita, menjembatani dilema antara harapan
Sp.A(K) orang tua, kualitas pelayanan
kesehatan anak, kapasitas tenaga
kesehatan dan keselamatan pasien

11 2016 drg. Susi Muhardini, Pengaruh Job Charateristic, Terpublikasi


Sp. KG Personality Traits, dan Post
Traumatic Stress Disorder Terhadap
Kinerja Dokter Pada Rumah Sakit
Khusus Vertikal Terbesar Indonesia

12 2016 dr. Andre Yudha, 1. Profil dan evaluasi tatalaksana Terpublikasi


Sp.U hipospadia di RSAB Harapan Kita
Tahun 2011-2015;

RENCANA STRATEGIS BISNIS 2020-2024 41


2. Perbandingan Hasil Kosmetik
Glanuloplasty pada operasi
hipospadia dengan aplikasi
turniket dan injeksi epinefrin;
3. Perbandingan Resiko Infeksi
antara Operasi Bersih dengan
Antibiotik dan tanpa Antibiotik di
RSAB HK;
4. Penatalaksanaan Pasien Anak
dengan Neurogenic Blader di
RSAB HK;
5. Evaluasi Kosmetik Berdasarkan
Kriteria HOPE dan Uroflowmetri
Pasca Operasi Hipospadia di
RSCM dan RSAB Harapan Kita
Jakarta.

13 2016 dr. Agnes Praptiwi, Pola kultur darah dan resistensi Terpublikasi
Sp.A(K) dan Tim kuman pada pasien yang dirawat di
PICU RSAB HK periode Januari s.d
Desember 2015 dan Hasil
laboratorium pemeriksaan darah
lengkap pada pasien penyakit kronis
di PICU RSAB HK periode Januari
s.d Desember 2015

14 2016 dr. Nurul Iman Nilam Risiko Alergi pada Bayi 0 -24 Bulan Terpublikasi
Sari, Sp. A yang lahir di RSAB Harapan Kita :
Birth Kohort
15 2016 Dr.dr. Toto Wisnu Validasi Eksternal Determin SNAD Terpublikasi
Hendrarto, Sp. A(K) MCBSK lahir dari Ibu KPD 12 Jam

16 2016 dr. Didi Resistensi Arteri Uterina, Annexin-V, Terpublikasi


Danukusumo, Sp. Soluble Tumor Necrosing Factor
OG (K) Receptor2 dan Soluble FMS Like
Tyrosin Kinaes -1 sebagai Prediktor
Preeklamsia /Eklamsia dan
Pertumbuhan Janin Terhambat

17 2016 Dr.dr. Lidya 1. Impact of Birth defects to neonatal Terpublikasi


Pratanu,Msc; survival rate in Harapan Kita
dr. Johannes Edy Women and Children Hospital;
Siswanto,Sp.A(K); 2. Lesson Learnt from introduction
dr. Vinchia and implementation of 15th birth
defects cases pre and post
indonesian ministry of health
surveillance

18 2016 Dr.dr. Lidya Understanding societies knowledge Terpublikasi


Pratanu,Msc; of birth defects in Harapan Kita
dr. Johannes Edy Women and Children Hospital
Siswanto,Sp.A(K);

RENCANA STRATEGIS BISNIS 2020-2024 42


dr. Virmandiani
Sadat,Sp.KFR

19 2016 Dr.dr. Lidya Rare Disease : Neglected problem in Terpublikasi


Pratanu,Msc; Indonesian birth defects community
dr. Johannes Edy
Siswanto,Sp.A(K).

20 2016 dr. Johannes Edy Gastroschisis and omphalocele : Terpublikasi


Siswanto,Sp.A(K). charateristic and hospital outcomes in
the NICU Harapan Kita Women and
Children Hospital, Jakarta

21 2016 dr. Johannes Edy The Occurrence rate and rizk factors Terpublikasi
Siswanto,Sp.A(K); of retinopathy of prematurity in
dr. Nani Hidayanti Harapan Kita Women and Children
Widodo,Sp.M. Hospital

22 2016 dr. Agnes Praptiwi, 1. The scoring system of critically ill Terpublikasi
Sp.A(K); child in the emergency departemen
dr. Dharma of harapan kita women and
Mulyo,Sp.a(K); children hospital using adaptation
dr. Heny Rosita of Pelod Score;
Iskandar,Sp.A(K); 2. Referal pattern and mortality in
dr. Yuliatmoko pediatric intensive care unit women
Suratin,Sp.A(K); and children in harapan kita women
dr. Pustika and children hospital;
Efar,Sp.A; 3. Antibiotic recommendation for
dr. Nathanne pnemonia and blood stream
Septiandhi,Sp.A. infection in pediatric intensive care
unit of harapan kita women and
children hospital;
4. Recurrent hypoglycemia as a
prominent sign in patient with
glycogen storage disease;
5. Pulmonary stelectasis related to
external compression of left main
bronchus by pulmonary artery
dilation;
6. Accuracy of Confirmation Methods
and Evaluation of Nasogastric
Tube Insertion in Pediatric
Intensive Care Unit.

23 2016 dr. Amar W Essential mixed cryoglobulinemia in Terpublikasi


Adisasmito,Sp.A; pediatric
dr. Dwinanda
Fitriani,Sp.A;
dr. Endang Lestari,
Sp.A;
dr. Winda
Azwani,Sp.A.

RENCANA STRATEGIS BISNIS 2020-2024 43


24 dr. R. Anna 1. Charateristic of childhood epilepsy Terpublikasi
Tjandrajani, Sp.A(K); in harapan kita women and
dr. Citra Raditha, children hospital;
Sp.A; 2. Neurological regression in sturge-
dr. Nedi Hidayat, Sp. weber patient with poor
A. compliance;
3. Poor resolution of multiple brain
abscess in cyanotic heart disease
patient.

25 2016 dr. Novitria Charateristic of patients with Terpublikasi


Dwinanda, Sp.A; laryngomalacia at nutrition and
dr. Rifan Fauzie, metabolic disease outpatient clinic in
Sp.A. harapan kita women and children
hospital

26 2016 dr. Novitria Characteristic of patient with failure to Terpublikasi


Dwinanda, Sp.A; thrive seen at the nutrition and
dr. Tinuk A metabolic disease outpatient clinic,
Meilany,Sp.A. harapan kita women and children
hospital

27 2016 dr. Eva J. Chronic liver disease : risk factors for Terpublikasi
Soelaeman,Sp.A(K); malnutrition and growth retardation in
dr. Novitria children
Dwinanda,Sp.A;
dr. Tinuk Agung
Meilany,Sp.A(K);
dr. Budi
Purnomo,Sp.A(K);
dr. Ariani Dewi
Widodo,Sp.A(K).

28 2016 dr. Eva Devita Mental and behavioral profile of Terpublikasi


Harmoniati, Sp.A adolescents with chronis disease in
harapan kita women and children
hospital

29 2016 dr. Daulika 1. Bedside patent ductus arteriosus Terpublikasi


Yusna,Sp.A ligation in neonatal intensive care
unit harapan kita women and
children hospital
2. A preliminary study : cerebral
function evaluation by using EEG
monitoring in newborn infants with
severe hyperbilirubinemia

RENCANA STRATEGIS BISNIS 2020-2024 44


30 2016 dr. Vinny Yoana, 1. Minimally invasive surfactant Terpublikasi
Sp.A theraphy using gastric tube in
premature infants with respiratory
distress syndrome
2. hole body cooling theraphy in
newborn infants with hypoxic
ischemis encephalopathy
monitored by near infrared
spectoscopy and amplitude
integrated eceltroencephalography
(case report ).

31 2016 dr. Akira Neonatal dengue with severe Terpublikasi


Prayudijanto,Sp.A thrombocytopenia. Giving platelet
transfusion or no ?

32 2016 dr. Toto Wisnu Protein administration guideline for Terpublikasi


Hendrarto, Sp. A(K) the premature infants : consensus

33 2017 drg. Muhammad 1.Evaluation of unilateral cleft lip and Terpublikasi


Syafruddin Hak, palate using anthropometry
Sp.BM(K), MPH measurements post-alveolar bone
grafting;
2.Evaluation of Nostril Symmetry
Post-Cronin Labioplasty and Tajima
Rhinoplasty in Unilateral Cleft Lip
and Palate Cases;
3.Evaluation of Upper and Lower Lip
Growth Following Cronin Method
Labioplasty in Unilateral Complete
Cleft Lip and Palate Cases;
4.Anthropmetric Evaluation of Lip
Symmetry Following Cronin Method
Labioplasty for Unilateral Complete
Cleft Lip and Palate Cases.

34 2017 dr. Syarif Rohimi, Hubungan Hepsidin dengan timbun Terpublikasi


Sp. A besi & fibroses Miokardium pada
Thalasemi ß Mayor

35 2017 dr. Agnes Praptiwi, Prevalens Ventilator Associated Terpublikasi


Sp.A (K) dan Tim Pnemonia pada Pasien Rawat
Pediatric Intensive Care Rumah Sakit
Anak Bunda Harapan Kita

36 2017 dr. Agus Supriyadi, Conventional Sperm Analysis Does Terpublikasi


Sp. OG (K); Not Correlate with Outcome of
dr. Hadi Sjarbaini Sp. Intrauterine Insemination Among
OG(K); Normo-Responder Couples.
Dr.dr. Sudirmanto,
Sp.OG(K);

RENCANA STRATEGIS BISNIS 2020-2024 45


Dr. Gde Suardana,
Sp.OG (K).

37 2017 dr. Ariani Dewi Pengaruh Persiapan Pulan Terpublikasi


Widodo, Sp. A(K) ; Terstrukstur Terhasap Lama Rawat
Tim KK Gastro; dan Biaya Rawat Inap Pasien Dengan
Instalasi Rawat Inap; Diare Akut di RSAB Harapan Kita.
IRMIK;
Komite Medik;
Tata Rekening

38 2017 dr. Eva J. Fatal Drug-induced liver injury due to Terpublikasi


Soelaeman,Sp.A(K); antituberculous Agent.
dr. Budi
Purnomo,Sp.A(K);
dr. Ariani Dewi
Widodo,Sp.A(K).

39 dr. R. Anna Myelitis Transversa in Acute Terpublikai


Tjandrajani, Sp.A(K); Lymphoblastic Leukemia : A Case
dr. Citra Raditha, Report.
Sp.A;

40 2017 dr. Daulika Penggunaan Amplitude –Integrated Terpublikasi


Yusna,Sp.A; Electroencephalography (aEEG)
dr. Eva Devita, untuk Evaluasi Dini Fungsi Otak dan
Sp.A(K); Prediksi Luaran
dr. R. Anna Neurodevelopemental Bayi Baru
Tjandrajani, Sp.A(K). Lahir dengan Hiperbilirubinemia
Berat
41 2017 dr. Dimas Dwi 1. Bilateral Massive Pleural Effusion Terpublikasi
Saputro,Sp.A; in Malignancy;
dr. Rifan Fauzie, 2. Biphasic Stridor As A Respiratory
Sp.A; Symptom of Laryngeal
dr. Retno Papillomatosis.
Widyaningsih, Sp.A.

42 2017 dr. Eva Devita, Mental and behavioral profile of Terpublikasi


Sp.A(K) adolescents with chronic disease in
Harapan Kita Women and Children
Hospital

43 dr. Fajar Soebroto, Hemophagocytic Terpublikasi


Sp.A (K); Lymphohistiocytosis; An Approach To
dr. Syarif Rochimi, General Pediatric in Estabilishing
Sp.A (K); Diagnosis.
dr. Ina Zarlina, Sp. A
(K);
dr. Endah Citraresmi,
Sp.A (K);
dr. Hermien W.
Moeryono, Sp.A (K);

RENCANA STRATEGIS BISNIS 2020-2024 46


dr. Yosanti Elsa,
Sp.PK;
Dr.dr. Lydia
Pratanu,M.Sc;
dr. Novitria
Dwinanda,Sp.A(K);
dr. Tinuk Agung
Meilany,Sp.A (K);
dr. Amar Widhiani,
Sp.A .

44 2017 dr. Fajar Soebroto, Non Hodgkin’s Lymphoma with Terpublikasi


Sp.A(K); Clinical Manifestation as cutaneous
dr. Hermien W skin lymphoma : a case report.
Moeryono, Sp.A(K);
dr. Dina Garniasih,
Sp.A (K)

45 2017 dr. Gatot Satu Tahun penanganan TTTS Terpublikasi


Abdurrazak,Sp. OG dengan laser fetoscopy
(K); photocoagulaan di RSAB Harapan
dr. Didi Kita
Danukusumo, Sp.
OG (K);
dr. Irvan Adenin, Sp.
OG (K)

dr. Sadina
Pramuktini, Sp. OG
(K)
dr. Novan, Sp. OG

46 2018 dr. Lucia Nauli Perkembangan Neurodevelopmental Terpublikasi


Simbolon,Sp.A Jangka Panjang pada Bayi dengan
Spesis Awitan Lambat Terhadap
Dua Puluh Lima Kadar Interleukin

47 2018 dr. Vinny Yoana, Efektivitas Parasetamol Terhadap Terpublikasi


Sp.A Penutupan Patent Ductus Arteriosus
(PDA) Pada Bayi Prematur

48 2018 dr. R. Aditya Implementasi Skrining dan Terpublikasi


Kusuma, Sp. OG Pecegahan pada Trimester Pertama
: Uji Stepped Edge Randomized di
Asia

49 2018 dr. Ariani Dewi UJI Efektivitas Produk Laksatif Terpublikasi


Widodo, Sp. A Enema untuk Konstipasi Fungsional
Pada Anak

50 2018 dr. Rifan Fauzie, Sp. The Role of Flexible Bronchoscopy Terpublikasi
A in Foreign Body Retrieveal in

RENCANA STRATEGIS BISNIS 2020-2024 47


Children Harapan Kita Women and
Children Hospital Jakarta
Experiences

51 2018 Dr. dr. Toto Wisnu Mortalitas Neonatus Prematur Yang Terpublikasi
Hendarto, Sp. A(K) Dirujuk ke RS Anak dan Bunda
Harapan Kita Indonesia Tahun 2017

52 2018 dr. Syarif Rohimi, Sp. Peran Hepsidin terhadap Timbunan


A (K) Besi dan Fibrosis Miokardium pada
Talasemua Mayor
.
53 2018 dr. Kartika Hapsari, Highly Sulphate Chondroitin
Sp. OG (K) Sulphate (CS-E) sebagai biomarker
baru untuk kanker ovarium dengan
potensi sebagai alat diagnostik lain

54 2019 Dr. dr. Toto Wisnu 1. Faktor Resiko Infeksi Maternal


Hendarto, Sp. A(K) Terhadap Kejadian Sepsis Awitan
Dini Pada Neonatus Di Rumah
Sakit Anak Dan Bunda Harapan
Kita Dini Pada Neonatus Di
Rumah Sakit Anak Dan Bunda
Harapan Kita;
2. Kejadian gagal tumbuh
Esktrauterin pada Bayi Prematur
di RSAB Harapan Kita Tahun
2018-2019
55 2019 dr. Nurul Nilam Nilam Kesehatan Tulang Pada Anak Artritis
Sari, Sp. A Idiophatic Juvenile Dan Faktor-Faktor
Yang Mempengaruhinya

56 2019 dr. Felix, Sp. A 1. Sindrom Gangguan Pernapasan


Akut pada Anak : Penelitian
Multisenter Prospektif di Asia
[Pediatric Acute Respiratory
Distress Syndrome ; A
Prospective Asian Multicenter
Study;
2. Prolonged Mechanical Ventilation
in Paediatric Intensive Care : An
Internasional Cross Sectional
Prevalence Study [Long Vent Kids
Study] Anciliary;
3. Kualitas Hidup Pasien PICU yang
Bertahan Hidup dan Dampak
Psikologis pada Keluarga Pasien
(Quality of Life of PICU survivors
and Psychological Impact on
Family Members)

RENCANA STRATEGIS BISNIS 2020-2024 48


57 2019 dr. Ni Sayu Dewi Perbandingan Angka Positivitas
Budhiyani, Sp. Pemeriksaan Tes Cepat Molekuler
PK.,M.Kes Antara Spesimen Sputum dengan
feses pada pasien TB Anak

58 2019 dr. Yosanti Elsa Hubungan Usia Mulai Transfusi,


Kartikawati, Sp. PK Frekuensi dan Riwayat Splenektomi
dengan terbentuknya Alloimunisasi
pada pasien Thalasemia tergantung
transfusi

Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa kegiatan pendidikan, pelatihan dan penelitian dari tahun
2015 s/d tahun 2019 mengalami fluktuatif, hal ini disebabkan oleh :
1. Rendahnya minat untuk melakukan penelitian dan atau kurangnya sosialisasi terhadap
penelitian
2. Belum terdokumentasikan dengan baik hasil dari penelitian yang telah dilakukan.
3. Sebagai salah satu rumah sakit pendidikan yang bekerja sama dengan AHS (Academy Of
Health Systems), maka penerimaan mahasiswa kedokteran yang belajar di RSAB Harapan
Kita masih berdasarkan kebutuhan dari FKUI.
4. Masih ada mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi Bedah Mulut yang tidak termasuk dalam
AHS Universitas Padjadjaran, disebabkan MOU dilakukan sebelum dibuat kerjasama
dengan AHS.
5. Untuk peserta fellowship masih berasal dari rumah sakit lain yang ingin belajar dan
menambah pengetahuan di RSAB Harapan Kita.
6. Terdapat beberapa institusi pendidikan kesehatan yang bekerjasama dalam praktek kerja
lapangan dengan RSAB Harapan Kita.
b) Kinerja Aspek keuangan
Gambaran kinerja RSAB Harapan Kita ditinjau dari aspek Rasio Keuangan dan
Kepatuhan Pengelolaan Keuangan BLU periode tahun 2015 – 2019 dapat dilihat
dalam tabel sebagai berikut :
TABEL 2.14
INDIKATOR KINERJA ASPEK KEUANGAN RSAB HARAPAN KITA
TAHUN 2015 –2019

BOBOT 2015 2016 2017 2018 2019


NO. INDIKATOR
NILAI HASIL PERHITUNGAN
1 Rasio Keuangan 17
a. Rasio Kas 2 185% 254% 149% 68% 579,88%
(Cash Ratio)

RENCANA STRATEGIS BISNIS 2020-2024 49


b. Rasio Lancar 2,5 589% 749% 491% 501% 949,97%
(Current Ratio)
c. Periode 2 29 Hari 17 hari 35 hari 27 hari 45,55 hari
Penagihan
Piutang
(Collection
Period)
d. Perputaran 2 15,08% 15,12% 8,52% 7% 7,64%
Aset Tetap
(Fixed Asset
Turnover)
e. Imbalan Atas 2 2,07% 8,93% 1,71% 1% 1,96%
Aset Tetap
(Return on Fixed
Asset)
f. Imbalan 2 2,28% 10,35% 1,83% 1% 2,11%
Ekuitas (Return
on Equity)
g. Perputaran 2 14hari 11 kali 18 kali 18 kali 13,23 Kali
Persediaan
(Inventory
Turnover)
h. Rasio 2,5 77,35% 75,10% 78,20% 81,87% 116,05%
Pendapatan
PNBP terhadap
Biaya
Operasional
2 Kepatuhan 11
Pengelolaan
Keuangan BLU
a. Rencana 2 Ada Ada 2 2 Ada
Bisnis dan
Anggaran (RBA)
Definitif
b. Laporan 2 Ada Ada 2 2 Ada
Keuangan
Berdasarkan
Standar
Akuntansi
Keuangan
c. Surat 2 Ada Ada 2 2 Ada
Perintah
Pengesahan
Pendapatan
Belanja BLU
d. Tarif 1 Ada Ada 1 1 Ada
Layanan

RENCANA STRATEGIS BISNIS 2020-2024 50


e. Sistem 1 Ada Ada 1 1 Ada
Akuntansi
f. Persetujuan 0,5 Ada Ada 0,5 0,5 Ada
Rekening
g. SOP 0,5 Ada Ada Ya Ya Ada
Pengelolaan Kas
h. SOP 0,5 Ada Ada Ya Ya Ada
Pengelolaan
Piutang
i. SOP 0,5 Ada Ada Ya Ya Ada
Pengelolaan
Utang
j. SOP 0,5 Ada Ada Ya Ya Ada
Pengadaaan
Barang dan Jasa
k. SOP 0,5 Ada Ada Ya Ya Ada
Pengelolaan
Barang Inventaris
TO TAL 30

Berdasarkan hasil perhitungan kinerja aspek keuangan pada 5 (lima) tahun terakhir
menunjukkan adanya fluktuatif dalam pengelolaan keuangan terutama dilihat dari
Rasio Kas dan Rasio Lancar yang semakin menurun di tahun 2019 namun pada
sehingga ada penurunan kemampuan untuk membayar hutang.
GRAFIK 2.21
CAPAIAN INDIKATOR KINERJA BLU
TAHUN 2015 – 2019

Indikator BLU
100 88.16
80 74.96 75.71
75,34
60
40
20
0
2016
2017
2018
2019

JUMLAH SKOR ASPEK KEUANGAN & PELAYANAN

RENCANA STRATEGIS BISNIS 2020-2024 51


Dari hasil pencapaian indikator kinerja BLU, menunjukkan bahwa pencapaian kinerja
BLU stabil pada posisi nilai A.

c) Kinerja Aspek SDM


Sumber Daya Manusia (SDM) sebagai human capital sangat berperan efektif
mewujudkan Arah dan Kebijakan, Program dan Strategis organisasi bila kompetensi
yang dimiliki sesuai dengan nilai-nilai dan tujuan organisasi.
Hasil penilaian kompetensi sampai dengan Semester I tahun 2019 adalah 82%
atau masih dibawah target dari RSB 2014-2019, yang menetapkan standar
kompetensi sebesar 85%. Kompetensi ini belum berkontribusi optimal terhadap
kepuasan pelanggan, sehubungan masih adanya keluhan pelanggan terkait dengan
sikap dan perilaku. Hal ini perlu menjadi catatan, mengingat penilaian kompetensi
saat ini merujuk pada kompetensi spesifik, belum menilai kompetensi sikap dan
perilaku.
Kinerja RSAB Harapan Kita dinilai dari aspek SDM, adalah sebagai berikut:

TABEL 2.15
INDIKATOR KINERJA ASPEK SDM RSAB HARAPAN KITA
TAHUN 2015 – Prognosis 2019

Tahun
No Indikator Target Ket
P-
2015 2016 2017 2018
2019
1 Kompetensi 85% 80% 80% 79% 80% 82% IKU RSB
Pegawai/Persentase
karyawan yang
memiliki kompetensi
sesuai jabatan
2 Pelatihan 20 60% 46% 46 61% 61% 61% SPM
jam/pegawai %
3 Indeks Budaya <10% - 8% 8% 28% 20% Th 2016
Korporat/ Indeks baseline,
Budaya Entropi IKU RSB
 Catatan. Yang di tebalkan sesuai dengan nama indikator yang ada di RSB dan
SPM
Kompetensi pegawai dinilai berdasarkan tingkat pendidikan dan jumlah pelatihan
yang harus dipenuhi sesuai kompetensi yang dipersyaratkan dalam jabatan.

RENCANA STRATEGIS BISNIS 2020-2024 52


Kompetensi masih belum sesuai dikarenakan masih terdapat PNS dengan tingkat
pendidikan dibawah standar minimal (D3). Indeks kinerja rata rata sesuai standard
namun belum linier dengan capaian Indeks budaya korporat yang masih rendah
(>10%) yang disebabkan penilaian kinerja berbasis mutu belum berdasarkan
pendekatan reward and consequences.
Kinerja RSAB Harapan Kita saat ini didukung oleh 1.224 pegawai dengan komposisi
sebagai berikut:
GRAFIK.2.21
KOMPOSISI SDM BERDASARKAN STATUS KETENAGAAN
2%
1%
8%

9%

19% 56%

5%

PNS CPNS Non PNS Tetap Non PNS Kontrak Harian Lepas Outsourcing Paruh Waktu

*) data Agustus 2019


Status ketenagaan tersebut, terdiri dari jabatan-jabatan sebagai berikut:
Grafik.2.22
Komposisi SDM Berdasarkan Jabatan
350

300

250

200

150

100

50

0
PNS CPNS Non PNS Tetap Non PNS Kontrak Harian Lepas Outsourcing Paruh Waktu
Struktural/Manajerial 45 0 0 0 0 0 0
MS 74 0 7 12 0 0 23
M 10 0 3 0 0 0 4
NS 311 43 49 33 0 0 0
PM 61 20 31 28 0 0 0
OS 145 0 104 40 4 10 0
GR 42 0 41 0 2 82 0

MS = Dokter Spesialias; M = DUM/drg; NS = Perawat ; PM= Tenaga Kesehatan Lain; OS =


Tenaga Non-Kesehatan; GR = Kelompok Juru/Pekarya
Tenaga kesehatan lain terdiri dari beberapa jabatan fungsional, yaitu:
Grafik.2.23

RENCANA STRATEGIS BISNIS 2020-2024 53


Jabatan Fungsional Tenaga Kesehatan Lain
16
14
12
10
8
6
4
2
0
Pranata Teknisi Teknisi
Asisten Embriolo Fisioterap Nutrisioni Okupasi Perekam Radiograf Sanitaria Tekniker Terapis
Apoteker Laborator Psikolog Elektrom Transfusi
Apoteker gis is s Terapis Medis er n Gigi Wicara
ium edis Darah
PNS 1 7 0 6 3 3 5 15 1 8 1 0 3 2 6
CPNS 3 4 0 0 0 2 4 6 0 0 1 0 0 0 0
Non PNS Tetap 1 2 3 3 3 2 4 3 3 3 1 1 1 0 1
Non PNS Kontrak 0 5 0 0 2 0 9 10 0 2 0 0 0 0 0

Capaian kompetensi sebagaimana di atas merupakan kontribusi dari pengembangan


SDM yang dipenuhi melalui peningkatan dan pemenuhan kompetensi (pendidikan
formal, pendidikan non-formal/fellowship/sertifikasi), pemeliharaan kompetensi
(pelatihan eksternal (workshop, dll) dan in-house training, dengan skema
pembiayaan sebagai berikut:
GRAFIK.2.24
KOMPOSISI PEMBIAYAAN PENGEMBANGAN SDM

Inhouse Training

Pelatihan eksternal (workshop, dll)

Pendidikan Non-Formal/Fellow/Sertifikasi

Pendidikan Formal

0% 20% 40% 60% 80% 100% 120%

Pendidikan Non- Pelatihan eksternal (workshop, dll) Inhouse Training


Pendidikan Formal
Formal/Fellow/Sertifika
si
Alokasi Biaya 25% 10% 32% 33%
Peserta 3% 10% 60% 100%

d) Kinerja Aspek Sarana dan Prasarana

RENCANA STRATEGIS BISNIS 2020-2024 54


Sarana adalah bangunan yang sebagian atau seluruhnya berada di atas
tanah/perairan, ataupun di bawah tanah/perairan dan digunakan untuk
penyelenggaraan atau penunjang pelayanan, sedangkan prasarana adalah alat
jaringan dan sistem yang membuat suatu sarana dapat berfungsi.
Mengacu pada Peraturan Menteri Kesehatan R.I Nomor 4 Tahun 2018 tentang
Kewajiban Rumah Sakit dan Kewajiban Pasien, bahwa setiap rumah sakit
mempunyai kewajiban menyediakan sarana dan prasarana umum yang layak,
meliputi sarana ibadah, parkir, ruang tunggu, sarana untuk orang cacat (disabilitas),
perempuan menyusui, anak-anak dan lanjut usia. Termasuk di dalamnya penyediaan
sarana dan pelayanan bagi masyarakat tidak mampu atau miskin yang dilaksanakan
dengan penyediaan tempat tidur perawatan Kelas III untuk masyarakat tidak mampu
atau miskin, dan/atau untuk peserta jaminan sosial kesehatan.
RSAB Harapan Kita dengan luas tanah sebesar 70.811 m2 membagi kategori
bangunan menjadi 4 (empat) bangunan utama, yang terdiri dari bangunan asrama
dengan luas sebesar 9.246 m2, bangunan pelayanan dengan luas sebesar 16.349
m2, bangunan penunjang dengan luas sebesar 50.395,85 m2, bangunan
jalan/lapangan parkir seluas 766,70 m2 dan terdapat 23 (dua puluh tiga) Rumah
Negara yang memiliki luas total sebesar 5.345 m2.
Adapun perancangan dan perencanaan sarana parkir di RSAB Harapan Kita
telah memperhitungkan kebutuhan prasarana parkir dan jalan masuk kendaraan,
dengan asumsi perhitungan kebutuhan lahan parkir ideal yaitu 37,5 m2 s.d 50 m2
per tempat tidur.
Secara umum, fasilitas baik sarana dan prasarana yang ada di RSAB Harapan
Kita digunakan untuk menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan, baik promotif,
preventif, kuratif maupun rehabilitatif. Hal ini mengisyaratkan bahwa RSAB Harapan
Kita sebagai Pusat Pelayanan Kesehatan Bidang Perempuan, Perinatal dan Anak
ikut bertanggung jawab dalam penyediaan fasilitas yang dibutuhkan oleh
pelanggan/masyarakat.
Ketersediaan sarana, prasarana dan fasilitas pelayanan kesehatan yang dimiliki
RSAB Harapan Kita sebagai Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak Kelas A yang
merupakan Badan Layanan Umum Unit Pelaksana Teknis Kementerian Kesehatan
Republik Indonesia sebagai penyelenggara pelayanan kesehatan rawat jalan untuk
ibu/perempuan, anak dan dewasa, rawat inap untuk ibu/perempuan dan anak, dan
gawat darurat untuk ibu/perempuan, anak dan dewasa serta pelayanan penunjang

RENCANA STRATEGIS BISNIS 2020-2024 55


medis lainnya yang merupakan pendukung bagi pelayanan kesehatan yang
berkualitas.
Berikut data Sarana di lingkungan RSAB Harapan Kita:
TABEL.2.16
DATA SARANA DI LINGKUNGAN RSAB HARAPAN KITA S.D TAHUN 2019

No Uraian Luas (m2) Kondisi


1 Tanah 70,811 Baik
2 Asrama Putra 958 Baik
3 Asrama Putri 8,288 Baik
Total Luas Bangunan Asrama 9,246

4 Bangsal Anggrek dan Teratai 1,876 Baik


5 Bangsal Melati dan Menur 1,498 Baik
6 Bangsal Seruni dan Larat 1,600 Baik
7 Bangsal Tanjung dan Gambir 1,908 Baik
8 Bangunan Balita Terpadu 202 Baik
9 Bangunan Farmasi 458 Baik
10 Bangunan UGD / ICU 4,561 Baik
11 Bangsal Cempaka dan KKTK/PE 1,852 Baik
12 Bangsal Mawar dan Kenanga 1,540 Baik
Pengembangan R.Makan Karyawa untuk
13 786 Baik
Bangsal Gakin
14 Bangunan Poli Gigi Karyawan 68 Baik
Total Luas Bangunan Pelayanan 16,349
15 Bangunan Laundry 694 Baik
16 Bangunan gas Medis 80 Baik
17 Bangunan Kanal Terbuka 218 Baik
18 Bangunan Pompa Air PBK RSAB HK 25 Baik
19 Bangunan Reservoir / Bak Air Bersih 1.536 Baik
20 Bangunan Sewage Treatment Plant 322 Baik
21 Bengkel Kendaraan 1.200 Baik
22 Bank & Restauran (Bisnis Center) 625 Baik
23 Bangunan CSSD 300 Baik
24 Bangunan Dapur Sentral 1.036 Baik
25 Garasi / Pool Kendaraan 484 Baik
26 Gedung Layanan Kesehatan dan Selasar 1.333 Baik
27 Gedung Administrasi 3.150 Baik
28 Gedung Annex 1.120 Baik
29 Bangunan Incenerator 20 Baik
30 Kamar Perawatan Jenazah 231,1 Baik
31 Kantor Adm. UPST 108 Baik

RENCANA STRATEGIS BISNIS 2020-2024 56


32 Kantor Secure Parking 24 Baik
33 Koridor Publik 715 Baik
34 Lapangan Tenis 350 Baik
35 Penampungan Sampah 61.75 Baik
36 Bangunan Plant Room 1.258 Baik
37 Pos Jaga / Kantor Satpam 15 Baik
38 Pusat Pengelolaan Limbah Ex. NUP 36 323 Baik
39 Ramp dan Selasar 548 Baik
40 Rumah Duka 269 Baik
41 Selasar Asrama RS Jantung 245 Baik
42 Selasar Kamar Jenazah-R.Rawat Asrama Putra 120 Baik
43 Selasa Samping PE/KKTK 245 Baik
44 Bangunan Selasar Service Koridor 1.307 Baik
45 Service Koridor Lt.I untuk pelayanan Askes 40 Baik
46 Koridor Service 1.307 Baik

47 STP / Sewaage Treatment Plant 323 Baik

48 Bangunan Tangki Solar 535 Baik

49 WC Umum Depan UGD 27 Baik

50 Gedung Utama 11.385 Baik

51 Gedung Parkir 18.816 Baik

Luas Bangunan Penunjang 50.395,85

52 Bangunan Rumah Dinas A1 222 Baik

53 Bangunan Rumah Dinas A2 222 Baik

54 Bangunan Rumah Dinas A3 222 Baik

55 Bangunan Rumah Dinas A4 222 Baik

56 Bangunan Rumah Dinas A5 222 Baik

57 Bangunan Rumah Dinas B1 222 Baik

58 Bangunan Rumah Dinas B2 222 Baik

59 Bangunan Rumah Dinas B3 222 Baik

60 Bangunan Rumah Dinas B4 222 Baik

61 Bangunan Rumah Dinas B5 222 Baik

62 Bangunan Rumah Dinas B6 222 Baik

63 Bangunan Rumah Dinas B7 222 Baik

64 Bangunan Rumah Dinas B9 222 Baik

65 Bangunan Rumah Dinas B10 222 Baik

66 Bangunan Rumah Dinas B11 222 Baik

RENCANA STRATEGIS BISNIS 2020-2024 57


67 Bangunan Rumah Dinas B13 222 Baik

68 Bangunan Rumah Dinas B14 222 Baik

69 Bangunan Rumah Dinas B15 222 Baik

70 Bangunan Rumah Dinas C1 328 Baik

71 Bangunan Rumah Dinas D1 247 Baik

72 Bangunan Rumah Dinas D3 247 Baik

73 Bangunan Rumah Dinas D4 280 Baik

74 Bangunan Rumah Dinas D5 247 Baik


Total Luas Bangunan Rumah Dinas 5.345

75 Bangunan Jalan / Lapangan Parkir 766,70 Baik

RSAB Harapan Kita memiliki Aset Tetap yang terdiri dari Tanah; Gedung dan
Bangunan; Peralatan dan Mesin; Jalan, Irigasi dan Jaringan; Aset Tetap Lainnya;
Konstruksi; dan Aset Tetap dalam pengerjaan dengan nilai Aset Tetap sebesar
Rp.3.572.417.320.727. Aset Tak Berwujud terdiri dari Software berikut akumulasi
amortisasi software sebesar Rp.1.471.250,-. Persediaan yang terdiri dari Barang
Konsumsi; Bahan untuk pemeliharaan; Suku cadang; Bahan Baku; Persediaan
Lainnya dengan nilai persediaan sebesar Rp.16.553.326.224,-. Adapun perincian
nilai Asset RSAB Harapan Kita per 30 Juni 2019 sebagai berikut:

TABEL.2.17
PERINCIAN NILAI ASSET RSAB HARAPAN KITA PER 30 JUNI 2019

NO URAIAN JUMLAH

Aset Tetap
1 Tanah 3.111.081.285.000
2 Gedung dan Bangunan 381.142.451.303
3 Peralatan dan Mesin 360.102.386.137
4 Jalan, Irigasi dan Jaringan 9.589.279.098
5 Aset Tetap Lainnya 364.203.551
6 Konstruksi dalam Pengerjaan 181.294.742
7 Aset Tetap yang tidak digunakan dalam operasi 8.350.953.043
pemerintahan
Jumlah Aset Tetap 3.862.460.899.831
8 Akumulasi Penyusutan (298.394.532.147)
Total Aset Tetap 3.572.417.320.727
Aset Tak Berwujud
9 Software 8.432.860.350

RENCANA STRATEGIS BISNIS 2020-2024 58


10 Akumulasi Amortisasi Software (8.431.389.100)
Total Aset Tak Berwujud 1.471.250
Persediaan
11 Barang Konsumsi 1.236.698.935
12 Bahan untuk Pemeliharaan 256.027.832
13 Suku Cadang 14.725.040
14 Bahan Baku 1.747.829.378
15 Persediaan Lainnya 13.298.045.000
Total Persediaan 16.553.326.224

Total Aset 3.588.972.118.201

Optimalisasi aset rumah sakit dan peningkatan utilisasi aset yang masih produktif,
dilakukan dengan pemanfaatan aset/ruangan yang terdiri dari: optimalisasi
penggunaan lahan parkir; optimalisasi penggunaan ruangan dan pengelolaan area
bisnis. Rekanan yang telah bekerja sama dengan RSAB Harapan Kita s.d 30 Juni
2019 sebanyak 33 tenant dan rencana pengembangan hingga 41 tenant s.d triwulan
IV Tahun 2019.

Dibawah ini kami lampirkan data Alat medik yang ada di RSAB Harapan Kita :
TABEL.2.18
DATA ALAT MEDIK YANG ADA DI RSAB HARAPAN KITA S.D 2019

RENCANA STRATEGIS BISNIS 2020-2024 59


Kondisi Eksisting Masalah Pengembangan (Pengadaan Alat)
No Alat Medik
Jumlah Baik Rusak Ket 2014 2015 2016 2017 2018 2019
1 Anasthesi Aparatus &Ventilator 12 12 1 1 2
- Flow Meter 11 11
- Isoflurance 9 9
- Sevoflurance 10 8 2 Tidak Laik Kalibrasi
- Ventilator 3 3
2 AED 1 1
3 Analitical Balance 6 6 1
4 Array and Sequencing System 1 1 1
5 A-Scan Biometri 1 1
6 Auto Chart Proyektor 2 2
7 Auto Kerato Refraktometer 1 1
8 Autoclave 5 3 2 Rusak 1
9 Automatic Blood Pressure Monitor 23 23 2
10 Automatic Pipet 1 1
11 Baby Incubator 38 37 1 Rusak 10 11 13
12 Baby Incubator Transport 7 7 2
13 Baby Scale 31 31 2 8
14 Bed Partus Electric 11 11 9
15 Bed Patient Electric 30 30 3 12
16 Bed Patient Electric ICU 4 4 4 2016 = 4
17 Bed Side Monitor 111 110 1 Rusak 2 19 4 5
18 Biological Safety Cabinet 4 4
19 Biosafety Cabinet 1 1 1
20 Black-ray/ lamp visor 1 1
21 Blanket Warmer 2 2
22 Blood Bank 2 2
23 Blood Warmer Astoterm 1 1
24 Brain Monitor 1 1
25 Breast Pump 6 5 1 Rusak 1
26 Broncoscopy Set 1 1 1
27 C-Arm 1 1 1
28 Central Monitor 1 1
29 Centrifuge 17 17 2
30 Cerebral Function Monitor 1 1
31 Cerso Meter 1 1
32 Citoject 4 4
33 CO2 Incubator 3 3
34 CO2 Laser System 1 1
35 Cold Light Fountain 1 1
36 Column Scale Digital 4 4 4
37 CPAP 2 2
38 CRRT 1 1
39 CT Scan 1 1

RENCANA STRATEGIS BISNIS 2020-2024 60


Kondisi Eksisting Masalah Pengembangan (Pengadaan Alat)
No Alat Medik
Jumlah Baik Rusak Ket 2014 2015 2016 2017 2018 2019
40 CTG 19 19 1 1
41 Cytotoxic Safety Cabinet 1 1
42 Defibrillator 7 7
43 Dental Unit 8 8
44 Dental Unit Mobile 1 1
45 Dental X-Ray Panoramic 1 1
46 Dental X-Ray Unit 1 1
47 Diathermy 4 4 2
48 Digital Dri-Block Heaters 1 1 1
49 Digital Radiography Sistem 1 1
50 Direct Opthalmoscope 1 1
51 Doppler 21 21 1
52 Dosimeter Pen 1 1
53 Dosimeter Saku Gamma 7 7
54 Dry Viewer 2 2 2
55 ECG 13 13 1 1
56 ESU 11 9 2 Rusak 2
57 ESU Laser 1 1
58 Electrocardiograph 1 1 1
59 Electrophoresis Set 2 2 2
60 Endoscopy 3 3
61 Evaporator Smoke 1 1
62 Examination Lamp 32 32 3 5 1
63 Extracorporeal Shock Wave Therapy 1 1 1
64 Fetoscopy + Laser 1 1 1
65 Fibroscan 1 1
66 Frezzer 4 4
67 Gel Documentation System 1 1 1
68 Gergaji Gips Electic 1 1
69 Hall Microcontrolle (Bor Kepala) 1 1
70 Hand Held Lamp 1 1
71 Harmonic Scalpel 1 1 1
72 Head Lamp 3 3
73 Heater Multi Block 1 1
74 Highspeed Microplate Shaker 3 3 3
75 Hypo Hypertermia 3 3 1 1 1
76 Histocenter 1 1
77 Hot Plate 1 1 1
78 Hot Plate Stirrer 2 2

RENCANA STRATEGIS BISNIS 2020-2024 61


Kondisi Eksisting Masalah Pengembangan (Pengadaan Alat)
No Alat Medik
Jumlah Baik Rusak Ket 2014 2015 2016 2017 2018 2019
80 Immunohistokimia (IHK) 1 1 1
81 Incubator Lab 13 13 1 3
82 Incubator u alat (besar) 1 1
83 Incunator u cairan (sedang) 1 1
84 Indirect Opthalmoscope 1 1
85 Infant Warmer 14 14 3
86 Infra Red Lamp 2 2
87 Infusion Pump 120 111 9 Tidak Laik Kalibrasi 3 27 10
88 Instrumen Laparoscopy Anak 2 2 2
89 Invos Oximetry 1 1
90 Komputer MediView 1 1
91 Laparoscopy Set 1 1
92 Laminar Air Flow 5 5 1
93 Lampu Operasi 12 12 5
94 Lampu Operasi Mobile 3 3
95 Lampu Tindakan 4 4
96 Laringoscope 1 1
97 Light Curing Unit 3 3
98 Meja Gynecologi 17 17 6
99 Meja Operasi 10 10 1 1
100 Micro Manipulator 2 2
101 Micromotor with Dermatorm Skingra 1 1
102 Microscope 13 13 1 1
103 Microscope Mata 1 1
104 Microspeed Unit with Cool Unit 1 1
105 Microtom 2 2
106 Microwave Diathermy
107 Milli-Ro & MilliQ 1 1
108 MRI (3 tesla) 1 1 1
109 Nano Sphectrophotometer 1 1
110 Nasal CPAP Ventilator 1 1
111 Nebulizer 32 32 2 3
112 Non Contact Tonometer 1 1
113 Nox Box Mobile 1 1
114 Operating Microscope 2 2
115 Opthalmoscope 2 2 2
116 Orthodontic Spot W 1 1
117 Oven 1 1
118 Oxygen Blender 40 39 1 Tidak Laik Kalibrasi
119 Pathology Work Station 1 1
120 Patient Monitor 1 1

RENCANA STRATEGIS BISNIS 2020-2024 62


Kondisi Eksisting Masalah Pengembangan (Pengadaan Alat)
No Alat Medik
Jumlah Baik Rusak Ket 2014 2015 2016 2017 2018 2019
121 PH Metri 1 1 1
122 Phototherapy Unit 8 8 1 4
123 Phototherapy LED 28 28 17 3
124 Phototherapy Lamp 1 1
125 Pulse Oxymetri 22 22
126 Oximetri Portable 1 1
127 Radiant Warmer 14 14 6 2
128 Refracting Unit & Chair 1 1
129 Refrigerated Benchtop Centrifuge 1 1 1
130 Refrigerator 13 13
131 Ret Cam Shuttle 1 1
132 Rotator 1 1 1
133 Scaller 1 1 1
134 Scaller Ultra Sonic 3 3
135 Sealing Machine 2 2 1
136 Shaker 2 2
137 Simulator Combo 1 1 1
138 Slit Lamp 1 1
139 Sperm Analyzer 1 1
140 Sphygmomanometer 14 14
141 Sphygmomanometer Digital 25 25 6 3 3
142 Spinner Down 1 1 1 2015 = 1
143 Spirometer 2 2 1 2018 = 1
144 Steak Retinoscope 1 1
145 Stetoscope 15 15
146 Stetoscope Anak 9 9 9
147 Stetoscope Dewasa 6 6 6
148 Stirrer 1 1
149 Suction Pump 59 59 12 3 5 4
150 Suction Portabel 2 2 1
151 Surgix XT Plus 1 1 Rusak
152 Synoptophore 1 1
153 Syringe Pump 273 269 4 Tidak Laik Kalibrasi 7 77 11 10
154 Sytoscope Set 1 1
155 Thermal Cycler 1 1
156 Thermometer Digital 24 24 24
157 Thoraxic Drainage 1 1
158 Timbangan 1 1
159 Tissue Procesor 1 1 Rusak
160 Trial Frame 2 2

RENCANA STRATEGIS BISNIS 2020-2024 63


Kondisi Eksisting Masalah Pengembangan (Pengadaan Alat)
No Alat Medik
Jumlah Baik Rusak Ket 2014 2015 2016 2017 2018 2019
161 Ventilator 32 32 3
162 Ventilator Portabel 1 1
163 Ventilator HFO 12 12
164 Ventilator Transport 2 2 1
165 Vibrator 1 1
166 Vital Sign Monitor 28 28 8
167 Vortex Mixer 1 1 1
168 Warm Air 6 6
169 Water Bath 6 5 1 Tidak Laik Kalibrasi 1 1
170 Water Chamber 1 1
171 X-Ray Fluoroskopi 1 1
172 X-Ray General Purpose 1 1
173 X-Ray Mamography 1 1
174 X-Ray Mobile 5 5 1
JUMLAH 1545 1519 26

2.3. Tantangan Strategis


RSAB Harapan Kita sebagai Rumah Sakit Khusus mempunyai prioritas di bidang
kesehatan perempuan, perinatal dan anak. Kesehatan perempuan yang dimaksud
adalah kesehatan perempuan secara menyeluruh mengikuti pendekatan siklus hidup.
Sebagai Unit Pelaksana Teknis Kementerian Kesehatan RI yang melaksanakan pola
pengelolaan keuangan Badan Layanan Umum (BLU), RSAB Harapan Kita merupakan
pusat pelayanan tersier, pengembangan ilmu, dan penelitian di bidang kesehatan anak
dan perempuan, dengan memperhatikan harapan dan kekhawatiran stakeholders di
atas. Tantangan strategis diperoleh melalui analisa isu-isu strategis. hal ini
dimanfaatkan untuk mendukung peluang dalam pencapaian visi dan misi dalam jangka
panjang

Suatu isu strategis bagi RSAB Harapan Kita diperoleh baik berasal dari analisis internal;
berupa identifikasi permasalahan terkait mutu kelembagaan maupun analisis eksternal
berupa kondisi yang menciptakan peluang dan ancaman bagi RSAB Harapan Kita di
masa 5 (lima) tahun mendatang.

RENCANA STRATEGIS BISNIS 2020-2024 64


Isu strategis RSAB Harapan Kita saat ini meliputi:
a. SDM (Sumber Daya Manusia)
1. Terwujudnya rumah sakit pendidikan afiliasi terbaik yang terintegrasi antara
pelayanan, pendidikan dan penelitian
2. Terlaksananya reward and consequencies berbasis kinerja
3. Terwujudnya penerapan budaya kerja korporat melalui penerapan nilai-nilai
CANTIK
4. Terwujudnya Rujukan Pelatihan Ibu dan Anak
b. Pelayanan Kesehatan
1. Terbatasnya pelayanan tersier dan kuartener.
2. Keberadaan institusi pelayanan kesehatan lain sebagai kompetitor yang
memberikan daya saing karena memiliki jenis pelayanan yang sama dan yang
lebih bagi calon pasien
3. Belum optimalnya pembinaan rumah sakit jejaring untuk sistem rujukan
berjenjang
c. Finansial
1. Adanya kebijakan Jaminan Kesehatan Nasional dan kebijakan yang
mengatur aksesibilitas.
2. Fleksibilitas pengelolaan keuangan BLU dan terbukanya peluang KSO,
Filiantrophi untuk pelayanan Kesehatan
3. Sistem pembiayaan Jaminan Kesehatan Nasional
d. Sarana, Prasarana dan Alat (SPA)
1. Kondisi SPA ada penambahan dan pengggantian
2. Masih ada kebutuhan akan SPA untuk menunjang pelayanan
3. Perlunya dilakukan optimalisasi asset dan SPA yang ada di RSAB Harapan Kita

2.4. Benchmarking
Untuk mencapai arah dan program strategis dari RSAB Harapan Kita 5 (lima) tahun
kedepan dan memperhatikan input, proses, dan hasil dari Rumah Sakit Kandang Kerbau
Hospital (KK Hospital Singapore) dan data keberhasilan layanan dengan cara browsing
data melalui google, maka RSAB Harapan Kita menentukan rumah sakit tersebut sebagai
benchmark guna mencapai Visi RSAB Harapan Kita.

Profil Kandang Kerbau hospital di dibandingkan RSAB Harapan Kita adalah sebagai
berikut:

RENCANA STRATEGIS BISNIS 2020-2024 65


KANDANG KERBAU
NO URAIAN RSAB HARAPAN KITA
HOSPITAL
1 Cakupan pelayanan Kesehatan anak dan Kesehatan anak dan
perempuan perempuan
2 Geografis Asia Tenggara Asia Tenggara
3 Tingkat layanan Rujukan Tersier Rujukan Tersier
4 Rumah Sakit Pendidikan RS Afiliasi RS Satelit yang akan
dikembangkan
5 Layanan Unggulan birth defect, bayi tabung, Perinatal Terpadu, Birth
pelayanan subspesialistik, Defect dan Layanan
bedah pediatrik, PICU, dan Rekayasa Reproduksi dan
NICU Teknologi Reproduksi
Berbantu.
6 Kapasitas Tempat Tidur 857 TT 271 TT
7 Kapasitas NICU 40 TT 20TT
8 Kapasitas SDM - Pegawai 4514 orang - Pegawai 1224 orang
- Dokter 643 orang - Dokter 139 orang
- Perawat 1875 orang - Perawat 436 orang
9 Angka Kematian - Perinatal: 4,92 ‰ - Perinatal : 37‰
- Perinatal: 1,99 ‰ - Perinatal : 21‰
10 Akreditasi Terstandarisasi akreditasi Terstandarisasi akreditasi
JCI tahun 2005 JCI tahun 2015 dan
akreditasi KARS lulus
paripurna tahun 2018
11 BOR 77,5% 52,46%
12 Pasien Masuk Rawat Inap 68.229 12.547
13 Kunjungan Pasien Rawat 538.553 135.487
Jalan
14 Kelahiran 11.222 1.916
15 Pembedahan 45.643 3.271

Tabel.2.13
HASIL ANALISA BENCHMARKING
(Mohon diisi data terbaru)
KANDANG KERBAU
ANALISA RSAB HARAPAN KITA
HOSPITAL
Beban Kerja (BOR x TT) 664,175 166,296

Rasio Dokter thd TT 0,750 0,366

Rasio Perawat thd TT 2,188 1,320

Rasio Dokter thd Beban Kerja 0,968 0,722

Rasio Perawat thd Beban Kerja 2,823 2,604

RENCANA STRATEGIS BISNIS 2020-2024 66


2.5. Analisa SWOT (2020-2024)
Dalam pencapaian visi RSAB Harapan Kita, bagian ini menjelaskan analisis yang
berkaitan dengan kekuatan (strength), kelemahan/kekurangan (weakness), peluang
(opportunity), dan ancaman (threat) yang dihadapi oleh RSAB Harapan Kita. Bagian
ini dimulai dengan identifikasi atas peluang dan ancaman yang akan dihadapi dalam
mencapai visi RSAB Harapan Kita pada kurun waktu periode RSB.

TABEL 2.19
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMBENTUK PELUANG DAN ANCAMAN

PELUANG (EKSTERNAL) ANCAMAN (EKSTERNAL)


LEARNING & GROWTH LEARNING & GROWTH
 Pengadaan Nakes PNS dan P3K oleh  Imbal jasa dari RS pesaing lebih kompetitif
Menpan
 Beasiswa oleh Kemenkes dan  Jumlah dan jenis PPDS masih dibawah
Sponsorship Pelatihan/ Workshop target.
 MOU dengan Pemda DKI tentang  Penerapan instrument penilaian akreditasi
Pelayanan, Diklat dan Penelitian. asesor berbeda
 Adanya kebijakan remunerasi untuk  Berkembangnya teknologi kedokteran
meningkatkan kinerja pegawai yang pesat di bidang Kesehatan Ibu dan
Anak tidak selaras dengan pendanaan RS.
 Memiliki SDM pelayanan kesehatan ibu  Belum optimalnya penerapan nilai CANTIK
dan anak yang berkualitas sebagai budaya kerja
 Memiliki pelatihan yang telah  Pendidik/Pengajar belum semuanya
terakreditasi bersertifikat TOT/Clinical Teacher
 Memiliki sarana penelitian biologi  Tarif Pelatihan/Pendidikan belum
molukuler terkini diperbaharui
 Memiliki Tenaga Kesehatan yang  Kegiatan penelitian translasional untuk
kompeten (Dokter anak/kebidanan sub mengembangkan pelayanan belum
PROSES BISNIS INTERNAL PROSES BISNIS INTERNAL

 Tingginya permintaan masyarakat untuk  Meningkatnya kesadaran hukum


layanan Kesehatan Ibu dan anak masyarakat terhadap mutu pelayanan
kesehatan dan keselamatan pasien
 Adanya peluang kerjasama operasional  Belum maksimalnya sistem rujukan
dengan pihak ketiga baik dalam (Pemda kepelayanan tersier
DKI Jakarta) maupun luar negeri dalam
hal pelayanan, pendidikan dan
penelitian
 Adanya kebijakan pemerintah tentang
Kesehatan Ibu dan anak

RENCANA STRATEGIS BISNIS 2020-2024 67


FINANSIAL FINANSIAL
 Adanya system pembiayaan pelayanan  Belum ada kepastian pendanaan untuk
kesehatan melalui Jaminan Kesehatan pengembangan rumah sakit
Nasional
KEKUATAN (INTERNAL) KELEMAHAN (INTERNAL)
LEARNING & GROWTH LEARNING & GROWTH
 Merupakan RS pendidikan  Sebagian sarana prasaran alat (SPA)
sudah melebihi umur ekonomis
 Melaksanakan kegiatan pelatihan  Belum optimalnya manajemen pemasaran
maternal, perinatal, dan anak yang
terakreditasi nasional dan fellow dokter
PROSES BISNIS INTERNAL PROSES BISNIS INTERNAL
 Memiliki layanan tersier khusus (tingkat 4) Bertambahnya rumah sakit swasta di dalam
Kesehatan Ibu dan anak yang sudah dan di luar negeri yang memberikan
dikenal di Indonesia pelayanan sejenis
 Memiliki tim terpadu penanganan Rumah sakit pesaing mampu memberikan
kelainan bawaan mulai dari prenatal, layanan lebih prima
natal, postnatal, dan longterm follow–up
serta surveilans
 Telah melakukan pembinaan jejaring
pelayanan primer dan sekunder

FINANSIAL FINANSIAL

 Keterbatasan dana untuk pengembangan


dan peningkatan kompetensi SDM

 Belum terlaksana sistem tarif yang sesuai


dengan tingkat pelayanan

STAKEHOLDER STAKEHOLDER

 Sudah terakreditasi rumah sakit tingkat


nasional dan internasional : SNARS,
JCI, ISO 22000, ISO 14000 dan
OSHAS 18000

RENCANA STRATEGIS BISNIS 2020-2024 68


TABEL 2.20
FAKTOR YANG MEMBENTUK KEKUATAN

NO KEKUATAN/STRENGTH BOBOT RATING SKOR

1 Memiliki layanan tersier khusus (tingkat 4) Kesehatan 0,2 3 0,6


Ibu dan anak yang sudah dikenal di Indonesia
2 Memiliki Tenaga Kesehatan yang kompeten (Dokter 0,2 3 0,6
anak/kebidanan sub spesialistik, Perawat PK 1 s.d. 5,
Nakes Profesional lain)
3 Memiliki sarana penelitian biologi molukuler terkini 0,1 3 0,3
4 Memiliki tim terpadu penanganan kelainan bawaan 0,1 4 0,4
mulai dari prenatal, natal, postnatal, dan longterm
follow–up serta surveilans
5 Merupakan RS pendidikan 0,1 3 0,3

6 Melaksanakan kegiatan pelatihan maternal, perinatal, 0,1 3 0,3


dan anak yang terakreditasi nasional dan fellow dokter
spesialis
7 Telah melakukan pembinaan jejaring pelayanan primer 0,1 3 0,3
dan sekunder
8 Sudah terakreditasi rumah sakit tingkat nasional dan 0,1 3 0,3
internasional : SNARS, JCI, ISO 22000, ISO 14000 dan
OSHAS 18000
TOTAL SKOR 1 3,1

TABEL 2.21
FAKTOR YANG MEMBENTUK KELEMAHAN

NO KELEMAHAN/ WEAKNESS BOBOT RATING SKOR

1 Sebagian sarana prasaran alat (SPA) sudah melebihi 0,1 3 0,3


umur ekonomis
2 Keterbatasan dana untuk pengembangan dan 0,1 4 0,4
peningkatan kompetensi SDM
3 Nilai budaya kerja CANTIK belum berorientasi pada 0,1 4 0,4
pelayanan dan penerapannya belum optimal
4 Pendidikan dan penelitian translasional belum optimal 0,1 3 0,3
untuk mengembangkan pelayanan
5 Belum optimalnya manajemen pemasaran 0,2 3 0,6
6 Sistem Informasi Manajemen RumahSakit (SIMRS) 0,2 3 0,6
masih dalam tahap implementasi
7 Belum terlaksana sistem tarif yang sesuai dengan 0,2 4 0,4
tingkat pelayanan
TOTAL SKOR 1 3,00

RENCANA STRATEGIS BISNIS 2020-2024 69


TABEL 2.22
FAKTOR YANG MEMBENTUK PELUANG

NO PELUANG/ OPPORTUNITIES BOBOT RATING SKOR

1 Tingginya permintaan masyarakat untuk layanan 0,1 4 0,4


Kesehatan Ibu dan anak
2 Adanya peluang kerjasama operasional dengan pihak 0,1 3 0,3
ketiga baik dalam (Pemda DKI Jakarta) maupun luar
negeri dalam hal pelayanan, pendidikan dan
penelitian
3 Adanya kebijakan pemerintah tentang Kesehatan Ibu 0,25 4 1,0
dan anak
4 Adanya system pembiayaan pelayanan kesehatan 0,2 3 0,6
melalui Jaminan Kesehatan Nasional
5 Minat Diklat dan penelitian molekuler yang cukup 0,1 4 0,4
tinggi dari berbagai institusi
6 Tersedianya kesempatan peningkatan kompetensi 0,05 3 0,15
pegawai melalui beasiswa/sponsorship
7 MOU dengan Pemda DKI tentang Pelayanan, Diklat 0,1 4 0,4
dan Penelitian.
8 Adanya kebijakan remunerasi untuk meningkatkan 0,1 3 0,3
kinerja pegawai
TOTAL SKOR 1,00 3,55

TABEL 2.23
FAKTOR YANG MEMBENTUK ANCAMAN

NO ANCAMAN/ THREAT BOBOT RATING SKOR

1 Bertambahnya rumah sakit swasta di dalam dan di 0,2 4 0,8


luar negeri yang memberikan pelayanan sejenis
2 Rumah sakit pesaing mampu memberikan layanan 0,2 2 0,4
lebih prima
3 Meningkatnya kesadaran hukum masyarakat 0,15 1 0,15
terhadap mutu pelayanan kesehatan dan
keselamatan pasien
4 Belum maksimalnya sistem rujukan kepelayanan 0,1 2 0,2
tersier
5 Imbal jasa dari RS pesaing lebih kompetitif 0,1 3 0,3
6 Jumlah dan jenis PPDS masih dibawah target 0,05 1 0,05
7 Belum ada kepastian pendanaan untuk 0,1 2 0,2
pengembangan rumah sakit
8 Berkembangnya teknologi kedokteran yang pesat di 0,1 2 0,2
bidang Kesehatan Ibu dan Anak tidak selaras dengan
pendanaan RS.
TOTAL SKOR 1,00 3,55

RENCANA STRATEGIS BISNIS 2020-2024 70


2.6. Diagram Kartesius & Prioritas Strategis 2020-2024
Bagian ini menjelaskan gambaran posisi daya saing RSAB Harapan Kita dalam
memenuhi visi RSAB Harapan Kita pada kurun waktu periode RSB 2020-2024.
Diagram kartesius dinyatakan dalam sumbu X dan sumbu Y. Sumbu X
menggambarkan resultante dari total nilai kekuatan dan total nilai kelemahan. Sumbu
Y menggambarkan resultante dari total nilai peluang dan ancaman Berdasarkan
perhitungan pembobotan dan rating RSAB Harapan Kita di tahun 2019, diperoleh nilai-
nilai koordinat:

Sumbu X : Kekuatan - Kelemahan = 3,1 – 3,00 = 0,1

Sumbu Y : Peluang - Ancaman = 3,55 – 2,30 = 1,25

Dengan koordinat tersebut, maka posisi RSAB Harapan Kita dapat dilihat pada
diagram berikut :

GAMBAR 2.3
DIAGRAM KARTESIUS

1,25

Kuadran II Kuadran I
Stability Growth/Agresive

0,1

Kuadran III Kuadran IV


Defensive/Survival Diversification

Berdasarkan hasil analisis SWOT didapatkan bahwa RSAB Harapan Kita berada di
posisi Kuadran I (dua) yakni Growth/Agresive. Kuadran I (dua) menggambarkan posisi
total nilai Kekuatan melebihi total nilai Kelemahan dan total nilai Peluang melebihi total
nilai Ancaman.

RENCANA STRATEGIS BISNIS 2020-2024 71


Oleh karena itu, RSAB Harapan Kita akan mempersiapkan diri untuk ditetapkan
sebagai Pusat Kesehatan Ibu dan Anak Nasional melalui upaya peningkatan
kompetensi, optimalisasi sistem rujukan, peningkatan budaya kerja berbasis layanan
prima, efisiensi dan efektifitas pengelolaan anggaran didukung oleh pembiayaan yang
sesuai.

2.7. Analisa TOWS 2020-2024


Pada Bab ini menjelaskan berbagai sasaran strategis yang akan dilakukan RSAB
Harapan Kita dalam kurun waktu periode RSB 2020-2024. Sasaran strategis yang
diidentifikasi diperoleh melalui analisa TOWS. Sasaran strategis menggambarkan
upaya strategis yang akan diwujudkan oleh RSAB Harapan Kita dalam rangka
merealisasikan visi RSAB Harapan Kita pada kurun waktu periode RSB 2020-2024.

Analisa dilakukan dengan cara mengidentifikasi kondisi:

1. Kekuatan dan Peluang;


2. Kekuatan dan Ancaman;
3. Kelemahan dan Peluang;
4. Kelemahan dan Ancaman.

Berdasarkan kondisi di atas ditentukan berbagai upaya strategis yang perlu dilakukan
dari segi perspektif Finansial, Konsumen, Proses Bisnis, dan Pengembangan SDM
dan Organisasi.

RENCANA STRATEGIS BISNIS 2020-2024 72


GAMBAR. DIAGRAM TOWS

STRENGTH WEAKNESS
DIAGRAM TOWS 1. Memiliki layanan tersier khusus (tingkat 4) 1. Sebagian sarana prasaran alat (SPA)
Kesehatan Ibu dan anak yang sudah dikenal di sudah melebihi umur ekonomis
Indonesia 2. Keterbatasan dana untuk
2. Memiliki Tenaga Kesehatan yang kompeten pengembangan dan peningkatan
(Dokter anak/kebidanan sub spesialistik, Perawat kompetensi SDM
PK 1 s.d. 5, Nakes Profesional lain) 3. Nilai budaya kerja CANTIK belum
3. Memiliki sarana penelitian biologi molukuler terkini berorientasi pada pelayanan dan
4. Memiliki tim terpadu penanganan kelainan penerapannya belum optimal
bawaan mulai dari prenatal, natal, postnatal, dan 4. Pendidikan dan penelitian translasional
longterm follow–up serta surveilans belum optimal untuk mengembangkan
5. Merupakan RS pendidikan pelayanan
6. Melaksanakan kegiatan pelatihan maternal, 5. Belum optimalnya manajemen
perinatal, dan anak yang terakreditasi nasional pemasaran
dan fellow dokter spesialis 6. Sistem Informasi Manajemen
7. Telah melakukan pembinaan jejaring pelayanan RumahSakit (SIMRS) masih dalam
primer dan sekunder tahap implementasi
8. Sudah terakreditasi rumah sakit tingkat nasional 7. Belum terlaksana sistem tarif yang
dan internasional : SNARS, JCI, ISO 22000, ISO sesuai dengan tingkat pelayanan
14000 dan OSHAS 18000

OPPORTUNITY STRATEGI SO STRATEGI WO


1. Tingginya permintaan 1. Pengembangan layanan kesehatan ibu dan anak 1. Pembaharuan SPA sesuai dengan
masyarakat untuk layanan tersier dan kuartener di indonesia kebutuhan pelayanan kesehatan
Kesehatan Ibu dan anak 2. Pendayagunaan SDM dalam pengembangan 2. Peningkatan pengembangan
2. Adanya peluang kerjasama layanan RS kompetensi SDM yang terkait dengan
operasional dengan pihak ketiga 3. Termanfaatkannya MOU dengan Pemda DKI kesehatan ibu dan anak
baik dalam (Pemda DKI Jakarta) 4. Termanfaatkannya sarana penelitian biologi 3. Peningkatan penelitian translasional
maupun luar negeri dalam hal molukuler dibidang molekuler untuk

RENCANA STRATEGIS BISNIS 2020-2024 73


pelayanan, pendidikan dan pengembangan pelayanan kesehatan
penelitian ibu dan anak
3. Adanya kebijakan pemerintah 4. Optimalisasi IT dalam sistem pemasaran
tentang Kesehatan Ibu dan anak RS yang modern
4. Adanya system pembiayaan 5. Kebijakan atas Pembaharuan tarif
pelayanan kesehatan melalui sesuai dengan pelayanan kesehatan
Jaminan Kesehatan Nasional yang diberikan
5. Minat Diklat dan penelitian 6. Ditetapkannya kebijakan akan
molekuler yang cukup tinggi dari remunerasi untuk meningkatkan kinerja
berbagai institusi pegawai
6. Tersedianya kesempatan
peningkatan kompetensi
pegawai melalui
beasiswa/sponsorship
7. MOU dengan Pemda DKI
tentang Pelayanan, Diklat dan
Penelitian.
8. Adanya kebijakan remunerasi
untuk meningkatkan kinerja
pegawai

THREATS STRATEGI ST STRATEGI WT


1. Bertambahnya rumah sakit 1. Optimalisasi layanan tersier khusus (tingkat 4) 1. Pembaharuan SPA sebagai penunjang
swasta di dalam dan di luar Kesehatan Ibu dan anak yang sudah dikenal di pelayanan kesehatan agar dapat
negeri yang memberikan Indonesia bersaing dengan RS sejenis
pelayanan sejenis 2. Meningkatkan pelayanan yang lebih prima 2. Terbangunnya jejaring RS jejaring yang
2. Rumah sakit pesaing mampu dengan mengoptimalkan tim terpadu penanganan sejenis dalam pelayanan rujukan tersier.
memberikan layanan lebih prima kelainan bawaan mulai dari prenatal, natal, 3. Penentuan tarif baru yang lebih
3. Meningkatnya kesadaran hukum postnatal, dan longterm follow–up serta surveilans kompetitif dengan RS sejenis untuk
masyarakat terhadap mutu 3. Implementasi akreditasi rumah sakit tingkat pelayan kesehatan yang lebih baik
nasional dan internasional : SNARS, JCI, ISO

RENCANA STRATEGIS BISNIS 2020-2024 74


pelayanan kesehatan dan 22000, ISO 14000 dan OSHAS 18000 dalam 4. Dibangunnya Sistem Informasi
keselamatan pasien menunjang pelayanan kesehatan ibu dan anak di Manajemen RumahSakit (SIMRS) harus
4. Belum maksimalnya sistem Indonesia mendukung berkembangnya teknologi
rujukan kepelayanan tersier 4. Menjadikan RSAB Harapan Kita menjadi RS kedokteran dibidang kesehatan
5. Imbal jasa dari RS pesaing lebih pendidikan yang berkualitas 5. Memaksimalkan manajemen
kompetitif 5. Meningkatkan julah jejaring sistem pelayanan pemasaran dalam mendukung sistem
6. Jumlah dan jenis PPDS masih pada level pelayanan tersier rujukan kepelayanan tersier
dibawah target 6. Mencari alternatif sumber pendanaan lain untuk
7. Belum ada kepastian memnuhi kebutuhan operasional dan investasi
pendanaan untuk Rumah Sakit
pengembangan rumah sakit
8. Berkembangnya teknologi
kedokteran yang pesat di
bidang Kesehatan Ibu dan Anak
tidak selaras dengan
pendanaan RS.

RENCANA STRATEGIS BISNIS 2020-2024 75


2.8. Analisa dan Mitigasi Risiko 2020-2024
Pada bagian ini menjelaskan apa saja risiko yang akan dihadapi dalam mewujudkan
berbagai sasaran strategis untuk merealisasikan visi RSAB Harapan Kita pada kurun
waktu periode RSB 2020-2024. Bagian ini juga menjelaskan penilaian risiko dan
mitigasi risiko. Risiko dalam RSB ini diartikan sebagai kemungkinan kejadian yang
dapat menghalangi keterwujudan sasaran strategis. Risiko dapat bersumber dari
aspek keuangan dan non- keuangan (regulasi, masyarakat, pengguna jasa RSAB
Harapan Kita, supplier, pesaing, atau unsur stakeholders inti RSAB Harapan Kita).

a) ldentifikasi Risiko

Bagian ini menjelaskan apa saja risiko yang dapat dialami oleh RSAB Harapan Kita
untuk mewujudkan suatu sasaran strategisnya dalam kurun waktu periode Rencana
Strategi Bisnis tahun 2020-2024. Pada sasaran strategis dibawah ini, sebuah sasaran
strategis dapat mempunyai lebih dari satu jenis risiko. Tabel.2.24 menguraikan jenis
risiko berdasarkan sasaran strategis

TABEL .2.24
JENIS RISIKO BERDASARKAN SASARAN STRATEGIS

SASARAN STRATEGIS RISIKO


LEARNING & GROWTH
1. Terpenuhinya SDM yang Penempatan SDM tidak sesuai kompetensi
kompeten Pelaksanaan pelatihan tidak sesuai kebutuhan
Keterbatasan anggaran untuk pegawai yang dimiliki
2. Terwujudnya SIMRS yang Proses implementasi SIMRS tidak optimal
terintegrasi Aplikasi SIMRS kurang user friendly
Perubahan konten dan disain
3. Terpenuhinya SPA sesuai Perencanaan SPA kurang tepat
standar Pengadaan tidak sesuai dengan kebutuhan
Anggaran SPA kurang memadai
4. Terwujudnya budaya kerja Service excellent belum terlaksana
berorientasi pada pelanggan Kurangnya komitmen SDM untuk mengimplementasikan
nilai dan budaya RS
Apresiasi dan konsekuensi tidak konsisten
5. Menyediakan SDM yang Belum sepenuhnya tersedia karena insentif kinerja kurang
kompeten dalam pelayanan, menarik akibat pendapatan dibawah target
pendidikan, pelatihan dan
penelitian kesehatan
perempuan, perinatal dan anak

RENCANA STRATEGIS BISNIS 2020-2024 75


6. Menyediakan atmosfer Belum dapat terwujud jika budaya kerja belum masuk
pelayanan kesehatan, dalam penilaian kinerja
pendidikan, pelatihan dan
penelitian yang milenial
PROSES BISNIS INTERNAL
5. Tersedianya layanan Kompetensi SDM pelayanan tidak sesuai kebutuhan
subspesialistik kesehatan layanan
Ketersediaan prospek pasien
SPA layanan tidak sesuai standar
6. Terselenggaranya penelitian Penelitian tidak sesuai kebutuhan rumah sakit
yang implementatif untuk Rendahnya minat penelitian
pelayanan
7. Terselenggaranya pendidikan Terbatas kuota peserta didik dari Academic Health System
dan pelatihan dalam bidang (AHS)
kesehatan Modul pelatihan tidak tersertifikasi
8. Terselenggaranya pengampuan Program pembinaan jejaring pelayanan kurang optimal
terhadap rumah sakit jejaring di
bidang kesehatan
9. Menyelenggarakan pelayanan Standard tidak dapat terpenuhi jika tidak lulus Akreditasi
pendidikan, penelitian dan RS
pelatihan yang memenuhi
standar RS
10. Terwujudnya tata kelola klinis Belum optimalnya kepatuhan penyelenggaraan pelayanan
yang baik (Good Clinical klinis sesuai Panduan Pelayanan Klinis dan Clinical
Governance) Pathway
Panduan Pelayanan Klinis dan Clinical Pathway tidak
lengkap
11. Terwujudnya tata kelola Tidak tersertifikasi WBK WBBM oleh Tim penilai tingkat
manajemen yang baik (Good nasional
Corporate Governance) Tidak terakreditasi SNARS Internasional

STAKEHOLDER

12. Terwujudnya kepuasan Pelayanan tidak sesuai dengan SOP yang ditentukan
pemangku kepentingan internal Tindak lanjut keluhan pelanggan tidak optimal
dan eksternal
Kebutuhan pemangku kepentingan tidak terakomodir
optimal
13. Mewujudkan RSAB HK sebagai Belum mencapai pengakuan rujukan disebabkan retensi
Rujukan pendidikan dan antar RS vertikal dan belum didukung sepenuhnya dari
Pelatihan Ibu dan Anak stakeholder

FINANSIAL

15. Terwujudnya peningkatan Produktifitas pelayanan belum optimal


pendapatan Besaran tarif yang ada belum sesuai dengan layanan yang
diberikan

RENCANA STRATEGIS BISNIS 2020-2024 76


16. Terwujudnya efisiensi biaya Perencanaan yang kurang baik
Pelaksanaan KMKB belum optimal
17.Meningkatkan pendapatan RS Belum tercapai dikarenakan belum ada target volume dan
dari diklat dan penelitian masih memakai tarif tahun 2014.
18. Peningkatan efisiensi anggaran Kompetensi tidak terpenuhi sehingga mempengaruhi
diklat&penelitian menjadi 20 % kualitas layanan

b) Penilaian Tingkat Risiko

Bagian ini menjelaskan pengukuran tingkat risiko dengan memperhatikan tingkat


kemungkinan kemunculan suatu jenis risiko dan estimasi besar dampak risiko yang
ditimbulkan bila risiko terjadi bagi suatu sasaran strategis RSAB Harapan Kita.
Untuk menentukan kemungkinan risiko terjadi dipakai patokan sebagai berikut:
1. Kemungkinan risiko terjadi sangat besar: dipastikan akan sangat mungkin terjadi
untuk mempengaruhi suatu sasaran strategis dengan nilai kemungkinan risiko terjadi
berkisar di atas 0,8 sampai 1,0.
2. Kemungkinan risiko terjadi besar: kemungkinan besar terjadi untuk mempengaruhi
suatu sasaran strategis dengan nilai kemungkinan risiko terjadi berkisar antara 0,6
sampai dengan 0,8.
3. Kemungkinan risiko terjadi sedang: kemungkinan sedang terjadinya risiko untuk
mempengaruhi suatu sasaran strategis dengan nilai kemungkinan risiko terjadi
berkisar antara 0,4 sampai dengan 0,6.
4. Kemungkinan risiko terjadi kecil: kemungkinan kecil risiko dapat terjadi untuk
mempengaruhi suatu sasaran strategis dengan nilai kemungkinan risiko terjadi
berkisar antara 0,2 sampai dengan 0,4.
5. Kemungkinan risiko terjadi sangat kecil: kemungkinan sangat kecil risiko dapat
terjadi untuk mempengaruhi suatu sasaran strategis dengan nilai kemungkinan risiko
terjadi berkisar antara 0 sampai dengan 0,2.
Untuk menentukan besar dampak risiko pada suatu sasaran strategis dari digunakan
patokan sebagai berikut:
1. Dampak risiko tidak penting: risiko mempunyai pengaruh sangat kecil pada suatu
sasaran strategis, namun sasaran strategis tersebut masih bisa dicapai.
2. Dampak risiko minor: risiko mempunyai pengaruh kecil pada suatu sasaran strategis
dan memerlukan sedikit upaya penanganan.
3. Dampak risiko medium: risiko mempunyai pengaruh sedang pada suatu sasaran
strategis dan membutuhkan upaya cukup serius penanganannya.

RENCANA STRATEGIS BISNIS 2020-2024 77


4. Dampak risiko mayor atau besar: risiko mempunyai pengaruh besar pada suatu
sasaran strategis dan membutuhkan upaya serius penanganannya.
5. Dampak risiko malapetaka: risiko mempunyai pengaruh tidak terpenuhinya suatu
sasaran strategis dan membutuhkan upaya sangat serius penanganannya.
Berdasarkan pertemuan antara estimasi tingkat kemungkinan risiko terjadi dan
estimasi besar dampak risiko pada suatu sasaran strategis UPT Vertikal dapat dinilai
suatu tingkat risiko dengan kualifikasi sebagai terlihat pada tabel.

(a) Risiko Rendah (kode R)


(b) Risiko Mode rat (kode M)
(c) Risiko Tinggi (kode T, warna kuning)
(d) Risiko Ekstrim (kode E, warna merah)

RENCANA STRATEGIS BISNIS 2020-2024 78


KEMUNGKINAN DAMPAK TINGKAT
SASARAN STRATEGIS RISIKO WARNA
RISIKO TERJADI RISIKO RISIKO
LEARNING & GROWTH
1. Terpenuhinya SDM yang Penempatan SDM tidak sesuai kompetensi Sedang Mayor Ekstrim
kompeten
Pelaksanaan pelatihan tidak sesuai kebutuhan Sedang Mayor Ekstrim
Keterbatasan anggaran untuk pegawai yang Sedang Medium Tinggi
dimiliki
2. Terwujudnya SIMRS yang Proses implementasi SIMRS tidak optimal Besar Mayor Ekstrim
terintegrasi
Aplikasi SIMRS kurang user friendly Sedang Mayor Ekstrim

Perubahan konten dan disain Sedang Medium Tinggi

3. Terpenuhinya SPA sesuai Perencanaan SPA kurang tepat Sedang Medium Tinggi
standar
Pengadaan tidak sesuai dengan kebutuhan Sedang Medium Tinggi
Anggaran SPA kurang memadai Besar Mayor Ekstrim

PROSES BISNIS INTERNAL

4. Terwujudnya budaya kerja Service excellent belum terlaksana Besar Mayor Ekstrim
berorientasi pada pelanggan
Kurangnya komitmen SDM untuk Besar Mayor Ekstrim
mengimplementasikan nilai dan budaya RS
Apresiasi dan konsekuensi tidak konsisten Besar Mayor Ekstrim

5. Tersedianya layanan Kompetensi SDM pelayanan tidak sesuai Kecil Mayor Tinggi
subspesialistik kesehatan kebutuhan layanan

ENCANA STRATEGIS BISNIS 2020-2024 79


Pemanfaatan peluang pasar belum optimal Besar Mayor Ekstrim

SPA layanan tidak sesuai standar Sedang Medium Tinggi

6. Terselenggaranya penelitian Penelitian tidak sesuai kebutuhan rumah sakit Kecil Medium Moderate
yang implementatif untuk
Rendahnya minat penelitian Sedang Mayor Tinggi
pelayanan
Rendahnya pemanfaatan sarana penelitian Kecil Medium Moderate
(Laboratorium, Radiologi, Perpustakaan)

7. Terselenggaranya Terbatas kuota peserta didik dari Academic Besar Mayor Ekstrim
pendidikan dan pelatihan Health System (AHS)
dalam bidang kesehatan Modul pelatihan tidak tersertifikasi Sedang Mayor Ekstrim

8. Terselenggaranya Program pembinaan jejaring pelayanan Besar Mayor Ekstrim


pengampuan terhadap kurang optimal
rumah sakit jejaring di
bidang kesehatan
Belum Terwujudnya tata kelola Kecil Mayor Tinggi
optimalnya klinis yang baik (Good
kepatuhan Clinical Governance)
pelayanan
klinis
sesuai Panduan Pelayanan Klinis dan Clinical Sedang Mayor Ekstrim
Panduan Pathway tidak lengkap
Pelayanan
Klinis dan
Clinical
Pathway

ENCANA STRATEGIS BISNIS 2020-2024 80


10. Terwujudnya tata kelola Tidak tersertifikasi WBK WBBM oleh Tim Sedang Mayor Ekstrim
manajemen yang baik (Good penilai tingkat nasional
Corparate Governance) Tidak terakreditasi SNARS Internasional Besar Mayor Ekstrim

STAKEHOLDER
11. Terwujudnya kepuasan Pelayanan tidak sesuai dengan SOP yang Sedang Mayor Ekstrim
pemangku kepentingan ditentukan
internal dan eksternal Tindak lanjut keluhan pelanggan tidak optimal Besar Mayor Ekstrim
Kebutuhan pemangku kepentingan tidak Kecil Medium Moderat
terakomodir optimal

FINANSIAL
12. Terwujudnya peningkatan Produktifitas pelayanan belum optimal Besar Mayor Ekstrim
pendapatan
Besaran tarif yang ada belum sesuai dengan Besar Mayor Ekstrim
layanan yang diberikan
13. Terwujudnya efisiensi biaya Perencanaan yang kurang baik Sedang Mayor Ekstrim

Pelaksanaan KMKB belum optimal Besar Mayor Ekstrim

ENCANA STRATEGIS BISNIS 2020-2024 81


c) Rencana Mitigasi Risiko
Pada bagian ini, rencana mitigasi risiko didefinisikan berdasarkan hasil pada tahap
sebelumnya. Rencana mitigasi risiko merupakan upaya nyata yang dibutuhkan RSAB
Harapan Kita untuk menangani kemungkinan dan dampak risiko tertentu pada sasaran
strategisnya. Rencana mitigasi yang disusun diutamakan untuk mengendalikan risiko
yang berada dalam kendali suatu RSAB Harapan Kita. Tabel berikut di bawah ini
menyajikan sasaran strategis, risiko, tingkat risiko, dan rencana mitigasinya, khususnya
untuk menangani level risiko yang berstatus ekstrim atau tinggi. Rencana mitigasi yang
diidentifikasi umumnya merupakan berbagai tindakan konkrit yang perlu diwujudkan
agar RSAB Harapan Kita di kemudian hari dapat meniadakan atau mereduksi status
tingkat risikonya dari tingkat risiko EKSTRIM atau TINGGI menjadi tingkat risiko
MEDIUM atau RENDAH. Rencana mitigasi dapat diarahkan untuk mengupayakan
memperkecil atau meniadakan tingkat kemungkinan terjadinya suatu risiko dan/atau
memperkecil atau meniadakan besar dampak suatu risiko.

RENCANA STRATEGIS BISNIS 2020-2024 82


TABEL .2.27
RENCANA MITIGASI RISIKO

SASARAN KEMUNGKINAN DAMPAK TINGKAT RENCANA PENANGGUNG


RISIKO WARNA
STRATEGIS RISIKO TERJADI RISIKO RISIKO MITIGASI RISIKO JAWAB

LEARNING &
GROWTH
1. Terpenuhinya SDM Penempatan SDM Sedang Mayor Ekstrim Penempatan SDM Ka. Bag. SDM
yang kompeten tidak sesuai sesuai kompetensi
kompetensi
Pelaksanaan Sedang Mayor Ekstrim Pelatihan SDM Ka. Bag. SDM
pelatihan tidak sesuai sesuai gap
kebutuhan Kompetensi
Keterbatasan Sedang Medium Tinggi Penyesuaian Ka. Bag. SDM
anggaran untuk alokasi anggaran
pegawai yang dimiliki untuk pegawai

Menyediakan SDM Belum sepenuhnya Ekstrim Menyusun DSP


yang kompeten dalam tersedia karena competency- base
pelayanan, insentif kinerja untuk career-plan
pendidikan, pelatihan kurang menarik
dan penelitian akibat pendapatan
kesehatan ibu dan dibawah target
anak,

Menyusun DSP
panduan rencana
pengembangan
pegawai

ENCANA STRATEGIS BISNIS 2020-2024 83


Menerapkan DSP
reward and
consequencies
berbasis kinerja

Survey kepuasan DSP


pegawai

2. Terwujudnya Proses implementasi Besar Mayor Ekstrim Monitoring dan Ka. Ins. TI
SIMRS yang SIMRS tidak optimal evaluasi kepatuhan
terintegrasi Implementasi
SIMRS

Aplikasi SIMRS Sedang Mayor Ekstrim Penyempurnaan Ka. Ins. TI


kurang user friendly aplikasi agar
mudah digunakan
Perubahan konten Sedang Medium Tinggi Penyempurnaan Ka. Ins. TI
dan disain Konten dan Disain
sesuai kebutuhan
PROSES BISNIS
INTERNAL

3. Terpenuhinya SPA Perencanaan SPA Sedang Medium Tinggi Perencanaan SPA Ka. Ins. P3RS
sesuai standar kurang tepat sesuai standar

Pengadaan tidak Sedang Medium Tinggi Pengadaan sesuai Pengendali


sesuai dengan kebutuhan
kebutuhan
Anggaran SPA kurang Besar Mayor Ekstrim Penyediaan Ka. Bag PEA
memadai Anggaran SPA
yang memadai

ENCANA STRATEGIS BISNIS 2020-2024 84


4. Terwujudnya Service excellent Besar Mayor Ekstrim Pengembangan Ka. Bag. SDM
budaya kerja belum terlaksana budaya kerja RS
berorientasi pada
pelanggan
Capacity Building Ka. Bag. SDM

On the job training Ka Bag. Diklit


service excellent
Penyusunan Ka. Bag. SDM
instrument Monev
kinerja
Kurangnya komitmen Besar Mayor Ekstrim Implementasi Nilai Ka. Bag. SDM
SDM untuk dan budaya kerja
mengimplementasikan
nilai dan budaya RS
Apresiasi dan Besar Mayor Ekstrim Implementasi Ka . Bag SDM
konsekuensi tidak reward dan
konsisten konsekuensi
5. Tersedianya Kompetensi SDM Kecil Mayor Tinggi Peningkatan dan Ka. Bag Diklat
layanan pelayanan tidak pengembangan
subspesialistik sesuai kebutuhan kompetensi sesuai
layanan dengan kebutuhan
Pemanfaatan peluang Besar Mayor Ekstrim Ekspansi pasar Ka. Bag Rensar
pasar belum optimal yang optimal
sesuai dengan
Core Bisnis
SPA layanan tidak Sedang Medium Tinggi Pemenuhan SPA IP3RS, Bid
sesuai standar sesuai standar Medik, Bag
Umum
6. Terselenggaranya Penelitian tidak sesuai Kecil Medium Moderate Penelitian berbasis Ka Bag Diklit
penelitian yang kebutuhan rumah evidence Base
sakit
ENCANA STRATEGIS BISNIS 2020-2024 85
implementatif sesuai kebutuhan
untuk pelayanan RS

Rendahnya minat Sedang Mayor Tinggi Pemberian Reward Ka Bag SDM, Ka


penelitian and Consequensi Bag Diklit

Peningkatan Ka Bag SDM, Ka


Kompetensi SDM Bag Diklit
peneliti
Rendahnya Kecil Medium Moderate Penguatan Jejaring Pemasaran dan
pemanfaatan sarana untuk Penelitian Inst Rujukan
penelitian (Laboratorium
Radiologi,
Perpustakaan)
7. Terselenggaranya Terbatas kuota Besar Mayor Ekstrim Penguatan Jejaring Inst Rujukan,
pendidikan dalam peserta didik dari dan perjanjian Bag Diklit, Bag
bidang kesehatan Academic Health kerjasama dalam Umum
System (AHS) bidang AHS
Modul pelatihan tidak Sedang Mayor Ekstrim Sertifikasi dan Inst Pelatihan,
tersertifikasi implementasi Bag Diklit
Modul Pelatihan
Menyelenggarakan Standard tidak dapat Ekstrim Terdaftar dan aktif DSP
pelayanan terpenuhi jika tidak sebagai peserta
pendidikan, penelitian lulus Akreditasi atau pengurus yang
dan pelatihan yang Nasional dan bergerak dalam
memenuhi standar Internasional bidang pendidikan,
penelitian dan
pelatihan tingkat
nasional dan
internasional

Melakukan DSP
evaluasi dan
ENCANA STRATEGIS BISNIS 2020-2024 86
assesmen berkala
untuk
penyelenggaraan
pendidikan,
penelitian dan
pelatihan yang
sudah
dilaksanakan

Menyediakan atmosfer Belum dapat terwujud Ekstrim Mengoptimalkan DSP


pelayanan kesehatan, jika budaya kerja peranan AOC
pendidikan, pelatihan belum masuk dalam untuk implementasi
dan penelitian yang penilaian kinerja. nilai-nilai budaya
milenial
Mensosialisasikan DSP
dan
Menyelenggarakan
event budaya
memasukkan DSP
Budaya kerja
dalam penilaian
kinerja
Survey budaya DSP
kerja
8. Terselenggaranya Program pembinaan Besar Mayor Ekstrim Penguatan Jejaring Inst Rujukan,
pengampuan jejaring pelayanan dan perjanjian Sub Bag
terhadap rumah kurang optimal kerjasama dalam Pemasaran
sakit jejaring di bidang pelayanan
bidang kesehatan Kesehatan ibu dan
anak
9. Terwujudnya tata Belum optimalnya Kecil Mayor Tinggi Optimalisasi Komed
kelola klinis yang kepatuhan kepatuhan
ENCANA STRATEGIS BISNIS 2020-2024 87
baik (Good Clinical penyelenggaraan penyelenggaraan
Governance) pelayanan klinis pelayanan klinis
sesuai Panduan sesuai Panduan
Pelayanan Klinis dan Pelayanan Klinis
Clinical Pathway dan Clinical
Pathway
Panduan Pelayanan Sedang Mayor Ekstrim Penyusunan Komed, BidMed
Klinis dan Clinical Panduan
Pathway tidak Pelayanan Klinis
lengkap clinical pathway
pada semua area
pelayanan
10. Terwujudnya tata Tidak tersertifikasi Sedang Mayor Ekstrim Tersertifikasi dan SPI, Bag Umum
kelola manajemen WBK WBBM oleh Tim kepatuhan
yang baik (Good penilai tingkat terhadap WBK dan
Corparate nasional WBBM
Governance}

Tidak terakreditasi Besar Mayor Ekstrim Peningkatan mutu Komut


SNARS Internasional layanan sesuai
standart SNARS
Internasional
STAKEHOLDER

11. Terwujudnya Pelayanan tidak Sedang Mayor Ekstrim Implementasi SOP


kepuasan pemangku sesuai dengan SOP yang sesusi
kepentingan internal yang ditentukan dengan Pelayanan
dan eksternal

Tindak lanjut keluhan Besar Mayor Ekstrim Pelayanan IHP


pelanggan tidak berorientasi pada
optimal pelanggan
ENCANA STRATEGIS BISNIS 2020-2024 88
Survey kebutuhan IHP
pelanggan dan
tindak lanjut
Gathering Ka Bag Rensar
pelanggan
Kebutuhan pemangku Kecil Medium Moderat Mengakomodir Seluruh unit
kepentingan tidak kebutuhan seluruh
terakomodir optimal pemangku
kepentingan
Mewujudkan RSAB HK Kurangnya minat Ekstrim Membangun DSP
sebagai RS Pusat institusi kesehatan atau kemitraan dengan
Pendidikan dan pendidikan terhadap lembaga pendidikan
Pelatihan Ibu dan Anak program pendidikan kesehatan
dan pelatihan ibu dan
anak
FINANSIAL

12. Terwujudnya Produktifitas Besar Mayor Ekstrim Pengembangan Bid Med


peningkatan pelayanan belum dan pembentukan
pendapatan optimal layanan

Promosi layanan Ka Bag Rensar


unggulan tepat
sasaran: talkshow,
festival, roadshow
Besaran tarif yang Besar Mayor Ekstrim Penyesuaian tariff AKVER, PMD,
ada belum sesuai disesuaikan Bid Med
dengan layanan yang dengan layanan
diberikan
13. Terwujudnya Perencanaan yang Sedang Mayor Ekstrim Perencanaan Ka. Bag.
efisiensi biaya kurang baik sesuai sasaran Penyusunan &

ENCANA STRATEGIS BISNIS 2020-2024 89


Evaluasi
Anggaran
Pelaksanaan KMKB Besar Mayor Ekstrim Monitoring Evaluasi Ka. Bag.
belum optimal dan Kendali Biaya Penyusunan &
Evaluasi
Anggaran
Meningkatkan Belum tercapai Ekstrim Perencanaan DSP
pendapatan RS dikarenakan belum target volume
dari diklat dan ada target volume dan (baseline data dr
penelitian masih memakai tariff 2019) serta
tahun 2014. strategy
pencapaian target
dengan
penambahan dan
optimalisasi MOU
dgn institusi lain

Membangun DSP
jejaring dengan
lembaga
pendidikan
kesehatan skala
nasional dan
internasional

Survey pasar untuk DUO


melihat daerah
potensial terhadap
program
pendidikan,

ENCANA STRATEGIS BISNIS 2020-2024 90


pelatihan dan
penelitian RSAB

Peningkatan Kompetensi tidak Ekstrim Menerapkan DSP


efisiensi anggaran terpenuhi sehingga prinsip KAIZEN
diklat & penelitian mempengaruhi untuk setiap
menjadi 20 % kualitas layanan produk pendidikan,
penelitian dan
pelatihan yang
dibuat

ENCANA STRATEGIS BISNIS 2020-2024 91


ENCANA STRATEGIS BISNIS 95
BAB III
ARAH DAN PROGRAM STRATEGIS

3.1. Rumusan Pernyataan Arah dan Kebijakan, Program Strategis serta Tata Nilai
Guna mengantisipasi isu strategis tersebut RSAB Harapan Kita mempunyai Arah
dan Kebijakan yang akan dicapai, Program Strategis yang harus dilaksanakan, dan
Tata Nilai yang harus dibudayakan.

Arah dan Kebijakan:


“Terdepan dalam Pelayanan Kesehatan Perempuan, Perinatal, dan Anak”

Program Strategis

1. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan perempuan, perinatal, dan anak yang


aman dan berkualitas
2. Menyelenggarakan pendidikan tenaga kesehatan di bidang kesehatan
perempuan, perinatal, dan anak
3. Menyelenggarakan pelatihan di bidang kesehatan perempuan, perinatal, dan
anak
4. Menyelenggarakan penelitian di bidang kesehatan perempuan, perinatal, dan
anak
5. Meningkatkan jejaring dan sistem rujukan di bidang kesehatan perempuan,
perinatal, dan anak.

Tata Nilai yang menjadi budaya kerja RSAB Harapan Kita : CANTIK

C = Cepat
A = Akurat
N = Nyaman dan Aman
T = transparan dan akuntabel
I = Integritas tinggi
K = Kerjasama Tim

3.2. Arah dan Kebijakan Stakeholder Inti


Kementerian Kesehatan selaku pihak yang berkepentingan terhadap pencapaian
Arah dan Kebijakan RSAB Harapan Kita, Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan,
Kementerian Keuangan RI, karyawan RSAB Harapan Kita, Institusi Pendidikan
Kedokteran, pasien, pemasok, Perusahaan Penjamin Pembayaran serta Dinas
Kesehatan Provinsi DKI Jakarta dengan aspirasi sebagai berikut:

RENCANA STRATEGIS BISNIS 2020-2024 92


TABEL 3.1
ARAH DAN KEBIJAKAN STAKEHOLDER INTI

No Komponen Stakeholders Inti Harapan Kekhawatiran

1. Kementrian Keuangan (Dirjen Terciptanya Tingkat efektifitas dan


Perbedaharaan) pengelolaan efisiensi pengelolaan
keuangan rumah keuangan rendah
sakit yang efektif
dan efisien

2. Direktorat Jenderal Pelayanan RSAB Harapan Peran sebagai Pusat


Kesehatan Kita sebagai Pusat Kesehatan Ibu dan
Kesehatan Ibu Anak Nasional tidak
dan Anak optimal
Nasional berperan
sebagai rujukan
tersier dan
diharapkan dapat
menetapkan
standar
pelayanan, alat
dan SDM untuk
semua tingkat
rujukan pelayanan
pada kasus ibu,
anak dan
neonatus

3. Direktorat Jenderal Kesehatan Pelayanan Birth Pelayanan Birth Defect


Masyarakat Defect Integrated Integrated Center
Center (BIDIC) (BIDIC) tidak optimal
dapat melayani
secara terpadu
semua kasus
kelainan bawaan
yang tidak dapat
ditangani di rumah
sakit lain

4. Dinas Kesehatan Propinsi DKI Terselenggaranya Fasilitas dan


Jakarta rujukan tersier kemampuan SDM tidak
pelayanan sesuai untuk
kesehatan ibu, pelayanan tersier
anak dan
neonatus di
wilayah DKI
Jakarta

5. Dewan Pengawas - Peningkatan - Rendahnya utilisasi


kompetensi pelayanan (BOR)
SDM unggulan, - Rendahnya utilisasi
terutama yang
SPA
sesuai dengan

RENCANA STRATEGIS BISNIS 2020-2024 93


RSAB Harapan - Tata kelola klinis dan
Kita sebagai manajerial tidak
Pusat terselenggara dengan
Kesehatan Ibu
baik
dan Anak
Nasional.
- Peningkatan
utilisasi SPA
- Peningkatan
tata kelola klinis
dan manajerial
untuk
meningkatkan
jumlah
pelanggan

6. Institusi Pendidikan Kedokteran Pemenuhan Fasilitas pendidikan


fasilitas dalam mahasiswa kedokteran
rangka pendidikan tidak terpenuhi
mahasiswa
kedokteran

7. Karyawan RSAB Harapan Kita Mendapatkan Kesejahteraan tidak


kesejahteraan sesuai
yang baik

8. Pasien Mendapatkan Pembiayaan tidak


pelayanan yang tercover oleh BPJS
terbaik

9. Perusahaan Penjamin Memberikan Adanya pembiayaan


Pembayaran pelayanan yang ganda
optimal

10. Pemasok Mendapatkan Pembayaraan tidak


pembayaran tepat sesuai dengan jatuh
waktu tempo

3.3. Rancangan Peta Strategis Balanced Scorecard (BSC)


Berdasarkan upaya-upaya strategis yang teridentifikasi sebelumnya, maka disusun
peta strategis RSAB Harapan Kita periode tahun 2020-2024. Dalam RSB ini, peta
strategis BSC menggambarkan jalinan sebab-akibat berbagai sasaran strategis
dalam kurun tahun 2020-2024 yang dikelompokkan dalam perspektif keuangan,
konsumen, proses bisnis, dan pengembangan personil dan organisasi RSAB
Harapan Kita. Sasaran strategis yang ditentukan didasarkan atas upaya-upaya
strategis yang dihasilkan dari analisa TOWS yang telah dipetakan pada Bab II.

RENCANA STRATEGIS BISNIS 2020-2024 94


GAMBAR 3.1
PETA STRATEGI BALANCED SCORE CARD

ARAH DAN KEBIJAKAN RSAB HARAPAN KITA TAHUN 2020-2024:


“TERDEPAN SEBAGAI PUSAT KESEHATAN PEREMPUAN, PERINATAL, DAN ANAK”

STAKEHOLDERS FINANCIAL
Terwujudnya kepuasan
pemangku kepentingan
internal dan eksternal

INTERNAL BUSSINESS Terwujudnya


PROCESS peningkatan
pendapatan

Terselenggaranya
Tersedianya Terselenggaranya pengampuan Terwujudnya Terwujudnya
layanan Terselenggaranya terhadap rumah
pendidikan dan tata kelola klinis tata kelola
pelatihan dalam
subspesialistik penelitian sakit jejaring di yang baik (Good manajemen
bidang kesehatan
bidang kesehatan Clinical yang baik (Good
Governance) Corporate
Governance)
Terwujudnya
efisiensi dan
efektivitas biaya

LEARNING & GROWTH

Terpenuhinya SDM Terpenuhinya SPA sesuai Terwujudnya budaya kerja yang


Terpenuhinya SIMRS standar
yang kompeten berorientasi kepada pelanggan
terintegrasi

RENCANA STRATEGIS BISNIS 2020-2024 95


3.4. Indikator Kinerja Utama
Dalam rangka pencapaian Arah dan Kebijakan RSAB Harapan Kita periode
tahun 2020-2024 ditetapkan ukuran dan target kinerja utama yang hendak
dicapai. Sedangkan program kerja strategis adalah upaya konkrit utama
yang akan dilakukan untuk mewujudkan Sasaran Strategis RSAB Harapan
Kita.
a) Matriks IKU
Indikator kinerja utama (IKU) ditentukan untuk mengukur kemajuan
setiap sasaran strategis, baik dari segi masukan (input), proses,
keluaran (output), dan hasil (outcome). Untuk setiap IKU ditentukan
besar bobotnya dengan total penjumlahan bernilai 100%.
Matriks IKU dan targetnya sebagai berikut:

RENCANA STRATEGIS BISNIS 2020-2024 96


TABEL 3.2.
MATRIKS IKU

Target IKU (per tahun)


Sasaran Strategis IKU Bobot Satuan
2020 2021 2022 2023 2024
LG1 Terpenuhinya SDM yang 1 Jumlah Jam Pelatihan 6 Jam 10 15 20 25 30
kompeten Karyawan dalam setahun
LG2 Terpenuhinya SIMRS 2 Jumlah modul yang 6 Modul 20 3 3 3 3
terintegrasi terintegrasi
3 Elektronik Rekam Medik 6 Modul 100 100 100 100 100
LG3 Terpenuhinya SPA sesuai 4 Presentasi SPA 5 % 80% 80% 80% 80% 80%
standar terpenuhi sesuai dengan
Standar
LG4 Terwujudnya budaya kerja 5 % Indeks Budaya 6 % 75 75 80 85 87,5
yang berorientasi kepada
pelanggan
PB1 Tersedianya layanan 6 Prosentase keberhasilan 7 % 70% 71% 72% 73% 74%
subspesialistik penanganan kasus
severity level 3
7 Prosentase keberhasilan 7 % 70% 71% 72% 73% 74%
layanan intervensi fetal
8 Prosentase keberhasilan 7 % 80 82 85 87 90
penanganan kasus ligasi
PDA
PB2 Terselenggaranya 9 % pertumbuhan institusi 5 % 1% 1% 1% 1% 1%
pendidikan dan penelitian pendidikan dan penelitian
PB3 Terselenggaranya pelatihan 10 % pelaksanaan pelatihan 6 % 100% 100% 100% 100% 100%
dalam bidang kesehatan sesuai perencanaan
PB4 Terselenggaranya 11 Jumlah RS jejaring yang 5 Jumlah 2 4 6 8 10
pengampuan terhadap
diampu
rumah sakit jejaring di bidang
kesehatan

RENCANA STRATEGIS BISNIS 2020-2024 97


PB5 Terwujudnya tata kelola klinis 12 Prosentase kepatuhan 5 % 100 100 100 100 100
yang baik (Good Clinical terhadap Clinical Pathway
Governance) (CP)
PB6 Terwujudnya tata kelola 13 Pembangunan WBK 5 Laporan Tersusun Tersus Tersus Meraih Mempe
manajemen yang baik (Good WBBM Persyara un usnnya WBK & rtahan
Corporate Governance) tan Persya WBK & WBBM kan
WBK & ratan WBBM WBK &
WBBM WBK WBBM
&
WBBM

14 Opini audit atas laporan 6 Laporan WTP WTP WTP WTP WTP
keuangan oleh KAP
C1 Terwujudnya kepuasan 15 Kecepatan Respon 6 % 100 100 100 100 100
pemangku kepentingan terhadap Komplain (KRK)
internal dan eksternal
F1 Terwujudnya peningkatan 16 Tingkat pertumbuhan 6 % 5 5 5 5 5
pendapatan pendapatan
F2 Terwujudnya efisiensi dan 17 Rasio pendapatan BLU 6 % 76 77 78 79 80
efektifitas biaya terhadap biaya
operasional (POBO)

RENCANA STRATEGIS BISNIS 2020-2024 98


b) Kamus IKU
IKU No 1. Jumlah Jam Pelatihan karyawan dalam Setahun

Perspektif : Learning and Growth

Sasaran : Terpenuhinya SDM yang kompeten


Strategis
IKU : Jumlah Jam Pelatihan karyawan dalam Setahun

Definisi : Jumlah jam pelatihan karyawan adalah jumlah realisasi pelatihan


karyawan dalam setahun
Formula : Jumlah jam pelatihan karyawan dalam setahun

Bobot IKU (%) : 6


Person in : Kepala Instalasi Pelatihan
Charge
Sumber Data : Instalasi Pelatihan dan Bagian SDM

Periode : Bulanan
Pelaporan
Target : 2020 2021 2022 2023 2024

10 15 20 25 30

RENCANA STRATEGIS BISNIS 2020-2024 99


IKU No 2. Jumlah Modul yang terintegrasi

Perspektif : Learning and Growth


Sasaran : Terpenuhinya SIMRS terintegrasi
Strategis
IKU : Jumlah Modul yang terintegrasi

Definisi : SIM RS yang terintegrasi adalah sistem yang mengintegrasikan seluruh


alur proses bisnis layanan kesehatan dalam bentuk jaringan koordinasi,
pelaporan dan prosedur administrasi untuk mendukung kinerja dan
memperoleh informasi secara cepat, tepat dan akurat
Formula : Total modul yang direncakanakan terintegrasi dikurangi jumlah modul
terintegrasi yang sudah selesai dikerjakan.
Bobot IKU (%) : 6
Person in : Kepala Instalasi Teknologi Informasi
Charge
Sumber Data : Kepala Instalasi Teknologi Informasi
Periode : Setiap Triwulan
Pelaporan
Target : 2020 2021 2022 2023 2024

Redesign Pengembangan Aplikasi Penerapan Penerapan


Database Sistem SIMRS Big Data Open EHR
SMART untuk Keamanan berbasis dalam untuk
memenuhui Aplikasi yg mobile pelayanan sistem
kebutuhan menggunakan RS rumah
Sistem Rumah sistem QR- sakit
Sakit yang Code/One
terintegrasi dan Identity dengan
multi cluster sistem
keamanan
standar global

RENCANA STRATEGIS BISNIS 2020-2024 100


IKU No 3. Elektronik Rekam Medik

Perspektif : Learning and Growth


Sasaran : Terpenuhinya SIMRS terintegrasi
Strategis
IKU : Elektronik Rekam Medik

Definisi : Rekam Medis Elektronik adalah Rekam Medis yang dibuat dan
disimpan dalam bentuk digital
Formula : System RME terdapat disemua pelayanan dan integrase lengkap
a. Sistem RME terdapat di semua pelayanan yaitu Rawat Jalan, Rawat
Inap, Laboratorium, Farmasi, IGD, dan Radiologi dan terintegrasi
lengkap, nilai 100
b. Sistem RME terdapat di semua pelayanan yaitu Rawat Jalan,
Laboratorium, Farmasi, IGD, dan Radiologi namun belum
terintegrasi lengkap, nilai 75
c. Sistem RME minimal terdapat di 5 pelayanan utama yaitu Rawat
Jalan, Rawat Inap, Laboratorium, Farmasi, dan IGD nilai 50
d. Sistem RME minimal terdapat di 3 pelayanan utama yaitu, Rawat
Jalan, Rawat Inap, dan IGD, nilai 25
Triwulan Standar
Triwulan I 25
Triwulan II 50
Triwulan III 75
Triwulan IV 100

Bobot IKU (%) 6


Person in : Infokes
Charge
Sumber Data : Infokes
Periode : Setiap Triwulan
Pelaporan
Target : 2020 2021 2022 2023 2024

100 100 100 100 100

RENCANA STRATEGIS BISNIS 2020-2024 101


IKU No 4. Tingkat kehandalan sarana prasarana

Perspektif : Learning and Growth

Sasaran : Terpenuhinya SPA sesuai standar


Strategis
IKU : Tingkat kehandalan sarana prasarana

Definisi : Tingkat kehandalan sarana dan prasarana adalah membuat usulan


perencanaan peremajaan dan pengembangan yang sesuai dengan
konseptual rencana strategis rumah sakit.

Formula : Jml perenc. peremajaan & pengemb. yg sesuai konsp x 100%


Jml usulan total Peremajaan dan pengembangan
Bobot IKU (%) : 5

Person in : Kepala IP3RS


Charge
Sumber Data : Kepala IP3RS
 Data alat yang akan dinilai kehandalannya
 Laporan monitoring ketersediaan, kinerja, dan kualitas dari
peralatan tsb
Periode : Setiap Triwulan
Pelaporan
Target : 2020 2021 2022 2023 2024

80 80 80 80 80

RENCANA STRATEGIS BISNIS 2020-2024 102


IKU No 5. Indeks Budaya Kinerja.

Perspektif : Learning and Growth


Sasaran : % Indeks Budaya
Strategis
IKU : Budaya RSAB (Budaya CANTIK)

Definisi : Indeks Budaya Kinerja

Formula : Indeks = Jumlah Capaian x 100%


Standard
Bobot IKU : 6
(%)
Person in : Kepala Bagian SDM
Charge
Sumber Data : Bagian SDM

Periode : Setiap Triwulan


Pelaporan
Target : 2020 2021 2022 2023 2024

100 % 100 % 100 % 100 % Peg. 100 % Peg.


Peg. Peg. Peg. Mematuhi Mematuhi
Mematuhi Mematuhi Mematuhi Rekam Rekam
Rekam Rekam Rekam Kehadiran Kehadiran
Kehadiran Kehadiran Kehadiran

RENCANA STRATEGIS BISNIS 2020-2024 103


IKU No 6. Prosentase keberhasilan penanganan kasus severity level 3

Perspektif : Proses Bisnis Internal


Sasaran : Tersedianya layanan subspesialistik
Strategis
IKU : Prosentase keberhasilan penanganan kasus severity level 3

Definisi : Keberhasilan pengobatan dalam menangani pasien severity level 3


yang dirawat di NICU, PICU, dan MICU kecuali kasus dengan
multiple congenital anomaly.
Formula : ∑ kasus NICU, PICU, dan MICU yang keluar hidup
∑ kasus NICU, PICU, dan MICU yang dirawat
Bobot IKU : 7
(%)
Person in : Kepala Bidang Medik
Charge
Sumber Data : Instalasi Perinatal Terpadu dan Rujukan, Instalasi ICU
Periode : Setiap Triwulan
Pelaporan
Target : 2020 2021 2022 2023 2024

70% 71% 72% 73% 74%

RENCANA STRATEGIS BISNIS 2020-2024 104


IKU No 7. Prosentase keberhasilan layanan intervensi fetal

Perspektif : Proses Bisnis Internal


Sasaran : Tersedianya layanan subspesialistik
Strategis
IKU : Prosentase keberhasilan layanan intervensi fetal

Definisi : Keberhasilan layanan intervensi fetal meliputi kasus Twin To Twin


Syndrome yang lahir hidup (1 atau 2 bayi) dengan dasar perhitungan
pada kasus yang sama
Formula : Jumlah bayi lahir hidup dengan intervensi fetal
X 100%
Jumlah bayi dengan intervensi fetal

Bobot IKU (%) : 7


Person in : Kepala Bidang Medik
Charge
Sumber Data : Instalasi Rawat Jalan, Instalasi Perinatal Terpadu & Rujukan
Periode : Per triwulan
Pelaporan
Target : 2020 2021 2022 2023 2024

70% 71% 72% 73% 74%

RENCANA STRATEGIS BISNIS 2020-2024 105


IKU No 8. Prosentase keberhasilan penanganan kasus ligasi PDA

Perspektif : Proses Bisnis Internal


Sasaran : Tersedianya layanan subspesialistik
Strategis
IKU : Prosentase keberhasilan penanganan kasus ligasi PDA

Definisi : Keberhasilan penanganan kasus ligasi PDA adalah pasien yang


ditangani tidak mengalami komplikasi yang berkaitan dengan tindakan
ligasi (complication related surgery). Pada kasus ini yang dijadikan tolak
ukur adalah bayi premature.
Formula : Jml bayi premature berhasil ekstubasi paska ligasi PDA
Jumlah Bayi pfrematur denga ligasi PDA X 100%

Bobot IKU (%) : 7


Person in : Kepala Bidang Medik
Charge
Sumber Data : Kepala Ins. Perinatal Terpadu dan Rujukan
Periode : Triwulan
Pelaporan
Target : 2020 2021 2022 2023 2024

70% 72% 75% 77% 80%

RENCANA STRATEGIS BISNIS 2020-2024 106


IKU No. 9 % (Persentase ) pertumbuhan institusi pendidikan dan penelitian

Perspektif : Porcess Bisnis Internal

Sasaran : Terselenggaranya pendidikan dan penelitian


Strategis
IKU : % (persentase) pertumbuhan institusi pendidikan dan penelitian

Definisi : Presentase pertumbuhan institusi pedidikan yang bekerja sama dan


penelitian (medik/non medik) yang dapat diterapkan dilingkungan
RSAB Harkit
Formula : Presentase Pertumbuhan Ins. Pendidikan dan Penelitian pada thn
berjalan
100 %
Presentase Pertumbuhan Ins. Pendidikan dan Penelitian pada thn lalu
Bobot IKU (%) : 5
Person in : Kepala Bagian Diklit
Charge
Sumber Data : Bagian Diklit

Periode : Triwulan
Pelaporan
Target : 2020 2021 2022 2023 2024

1% 1% 1% 1% 1%

RENCANA STRATEGIS BISNIS 2020-2024 107


IKU No.10. % (persentase) pelaksanaan pelatihan sesuai perencanaan

Perspektif : Porcess Bisnis Internal

Sasaran : % pelaksanaan pelatihan sesuai perencanaan


Strategis
IKU : Rata-rata Jam Pelatihan Karyawan

Definisi : Rata-rata jam pelatihan karyawan adalah total realisasi jam pelatihan
karyawan dalam 1 tahun dibagi jumlaah karyawan 20 jam
Formula : jumlah jam pelatihan karyawan dalam 1 tahun
jumlah karyawan dalam 1 tahun x 20 jam
Bobot IKU (%) : 6
Person in : Kepala Instalasi Pelatihan
Charge
Sumber Data : Instalasi Pelatihan dan Bagian SDM

Periode : Bulanan
Pelaporan
Target : 2020 2021 2022 2023 2024

≥ 0,80 ≥ 0,80 ≥ 0,80 ≥ 0,80 ≥ 0,80

RENCANA STRATEGIS BISNIS 2020-2024 108


IKU No.11. Jumlah RS jejaring yang diampu

Perspektif : Proses Bisnis Internal


Sasaran : Terselenggaranya pengampuan terhadap rumah sakit jejaring di bidang
kesehatan
IKU : Jumlah RS jejaring yang diampu

Definisi : Kegiatan peningkatan kapasitas pelayanan dan atau pengetahuan


PONEK bagi RS jejaring yang diampu di tingkat nasional
Formula : Jumlah RS yang diampu menjadi jejaring pelayanan dan atau
pengetahuan PONEK
Bobot IKU (%) : 5
Person in : Kepala Bidang Medik

Sumber Data : Ka. Instalasi Perinatal Terpadu dan Rujukan


Periode : Setiap Triwulan

Target : 2020 2021 2022 2023 2024

2 4 6 8 10

RENCANA STRATEGIS BISNIS 2020-2024 109


IKU No 12. Persentase kepatuhan terhadap Clinical Pathway (CP)

Perspektif : Proses Bisnis Internal


Sasaran : Terwujudnya tata kelola klinis yang baik (Good Clinical Governance)
Strategis
IKU : Prersentase kepatuhan terhadap Clinical Pathway (CP)
Definisi : Kegiatan pemantauan kepatuhan dalam melaksanakan asuhan pasien sesuai
dengan CP yang ditetapkan
Formula : Jumlah kasus yang mematuhi CP
Jumlah seluruh kasus yang masuk dalam kriteria CP
Bobot IKU (%) : 5
Person in : Ketua Komite Medik
Charge
Sumber Data : Manajer Pelayanan Pasien

Periode : Setiap Triwulan


Pelaporan
Target : 2020 2021 2022 2023 2024

100 100 100 100 100

RENCANA STRATEGIS BISNIS 2020-2024 110


IKU No. 13. Pembangunan Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi
Bersih dan Melayani (WBBM).

Perspektif : Internal Bussiness Process


Sasaran : Terwujudnya tata kelola manajemen sesuai dengan Good Governance
Strategis
IKU : Pembangunan Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi
Bersih dan Melayani (WBBM).
Definisi : 1. Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) adalah predikat yang diberikan
kepada suatu unit kerja yang memenuhi sebagian besar manajemen
perubahan, penataan tatalaksana, penataan sistem manajemen SDM,
penguatan pengawasan, dan penguatan akuntabilitas kinerja.
2. Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (Menuju WBBM) adalah predikat
yang diberikan kepada suatu unit kerja yang memenuhi sebagian besar
manajemen perubahan, penataan tatalaksana, penataan sistem
manajemen SDM, penguatan pengawasan, penguatan akuntabilitas
kinerja, dan penguatan kualitas pelayanan publik.
Formula : 1. Formula/Ukuran Keberhasilan WBK
A. Total Nilai Pengungkit dan Hasil minimal 75;
B. Nilai komponen hasil “Terwujudnya Pemerintah yang bersih dan
bebas KKN” minimal 18 dengan rincian :
1) Nilai Sub Komponen Survei Persepsi anti korupsi minimal 13,5
2) Sub Komponen presentasi TLHP minimal 3,5
2. Formula/Ukuran Keberhasilan WBBM
A. Total Nilai Pengungkit dan Hasil minimal 85;
B. Nilai komponen hasil “Terwujudnya Pemerintah yang bersih dan
bebas KKN” minimal 18 dengan rincian :
1) Sub Komponen Survei Persepsi anti korupsi minimal 13,5
2) Sub Komponen Presentasi TLHP minimal 3,5
C. Memiliki nilai komponen hasil “Terwujudnya Peningkatan Kualitas
Pelayanan Publik kepada Masyarkat” minimal 16.

Bobot IKU (%) : 5


Person in : Satuan Pengawas Internal (SPI)
Charge
Sumber Data : Seluruh Unit Kerja
Periode : Bulanan
Pelaporan
Target : 2020 2021 2022 2023 2024
Tersusun Tersusun Tersusun Meraih Mempertahankan
persyaratan persyaratan persyaratan WBK WBK WBBM
WBK & WBK & WBK & WBBM
WBBM WBBM WBBM

RENCANA STRATEGIS BISNIS 2020-2024 111


IKU No. 14 Opini audit atas laporan keuangan oleh KAP

Perspektif : Process Bisnis Internal

Sasaran : Terwujudnya tata kelola manajemen yang baik (Good Corporate


Strategis Governance)
IKU : Opini audit atas laporan keuangan oleh KAP

Definisi : Hasil pemeriksaan pengelolaan keuangan yang telah diperiksa oleh


Kantor Ankuntasi Publik
Formula : Terdapat lima jenis opini yang dapat diberikan oleh pemeriksa, 1. Wajar
tanpa pengecualian (unqualified opinion) 2.Wajar dengan pengecualian
(qualified opinion) 3.Tidak wajar (adversed opinion) 4.Tidak
menyatakan pendapat (disclaimer of opinion)
Bobot IKU (%) : 6
Person in : Kepala Satuan Pengendali Internal
Charge
Sumber Data : Kantor Akuntasi Publik

Periode : Setahun sekali


Pelaporan
Target : 2020 2021 2022 2023 2024

WTP WTP WTP WTP WTP

RENCANA STRATEGIS BISNIS 2020-2024 112


IKU No. 15. Kecepatan respon terhadap komplain
Perspektif : Customer
Sasaran Strategis : Terwujudnya kepuasan pemangku kepentingan internal dan
eksternal
IKU : Kecepatan respon terhadap komplain
Definisi : Kecepatan respon terhadap komplain adalah kecepatan Rumah sakit
dalam menanggapi komplain baik tertulis, lisan atau melalui mass
media yang sudah diidentifikasi tingkat risiko dan dampak risiko
dengan penetapan grading/ dampak risiko berupa ekstrim (merah),
Tinggi (kuning), Rendah (hijau), dan dibuktikan dengan data, dan
tindak lanjut atas respon time komplain tersebut sesuai dengan
kategorisasi/grading/dampak risiko.
Warna Merah : cenderung berhubungan dengan polisi, pengadilan,
kematian, mengancam sistem/kelangsungan organisasi, poptensi
kerugian material dll.
Warna Kuning : cenderung berhubungan dengan pemberitaan media,
potensi kerugian in material, dll.
Warna Hijau : tidak menimbulkan kerugian berarti baik material
maupun immaterial.
Metode Penilaian :
1. Melihat data rekapitulasi komplain yang dikategorikan merah,
kuning, hijau
2. Melihat data tindak lanjut komplain setiap kategori yang dilakukan
dalam kurun waktu sesuai standar
3. Membuat prosentase jumlah komplain yang ditindaklanjuti
terhadap seluruh komplain disetiap kategori
a. Komplain kategori merah ditanggapi dan ditindaklanjuti
maksimal 1x24 jam
b. Komplain kategori kuning ditanggapi dan ditindaklanjuti
maksimal 3 hari
c. Komplain kategori hijau ditanggapi dan ditindaklanjuti maksimal
7 hari
Formula :
Jumlah seluruh komplain (kategori merah,
kuning, hijau) yg ditanggapi & ditindaklanjuti
x 100%
Jumlah seluruh komplain (merah,
kuning, hijau)

Bobot IKU (%) : 6


Person in Charge : Direktur Umum dan Operasional
Sumber Data : Instalasi Humas & Pemasaran
Periode Pelaporan : Tahunan
Target : 2020 2021 2022 2023 2024
100% 100% 100% 100% 100%

RENCANA STRATEGIS BISNIS 2020-2024 113


IKU No. 16. Tingkat pertumbuhan pendapatan

Perspektif : Financial

Sasaran : Terwujudnya peningkatan pengelolaan keuangan


Strategis
IKU : Tingkat pertumbuhan pendapatan

Definisi : Pendapatan dari jasa layanan dan non layanan Rumah Sakit

Formula : Pendapatan RS Tahun Berjalan-Pendapatan Tahun Lalu x 100%


Pendapatan Tahun Lalu
Bobot IKU (%) : 6
Person in : Direktur Keuangan
Charge
Sumber Data : Bagian Akuntansi dan Verifikasi

Periode : Setiap Triwulan


Pelaporan
Target : 2020 2021 2022 2023 2024

5% 5% 5% 5% 5%

RENCANA STRATEGIS BISNIS 2020-2024 114


IKU No. 17. Rasio pendapatan BLU terhadap biaya operasional (POBO)

Perspektif : Financial
Sasaran Strategis : Terwujudnya efisiensi dan efektivitas biaya
IKU : Rasio pendapatan BLU terhadap biaya operasional (POBO)
Definisi : Pendapatan PNBP merupakan seluruh pendapatan yang diperoleh
sebagai imbalan atas barang/ jasa yang diserahkan kepada
masyarakat termasuk pendapatan yang berasal dari hibah, hasil
kerjasama dengan pihak lain, sewa, jasa lembaga keuangan, dan
lain-lain pendapatan yang tidak berhubungan secara langsung
dengan pelayanan BLU, tidak termasuk pendapatan yang berasal
dari APBN (Rupiah Murni)
Biaya operasional merupakan seluruh biaya yang dibutuhkan dalam
memberikan pelayanan kepada masyarakat, berupa beban umum
dan administrasi, dan beban layanan, dan sumber dananya berasal
dari penerimaan anggaran APBN dan pendapatan PNBP Satker
BLU. Tidak termasuk biaya penyusutan dan amortisasi.
Formula : % pendapatan PNBP

Biaya operasional

Bobot IKU (%) : 6


Person in Charge : Direktur Keuangan
Sumber Data : Bagian Akuntansi dan Verifikasi
Periode Pelaporan : Bulanan
Target : 2020 2021 2022 2023 2024
76 77 78 79 80

RENCANA STRATEGIS BISNIS 2020-2024 115


3.5. Roadmap 2020-2024
TABEL 3.4

MATRIKS ROADMAP PENGEMBANGAN LAYANAN

Nama Satker : RSAB HARAPAN KITA

Arah dan Kebijakan : “Terdepan dalam Pelayanan Kesehatan Perempuan, Perinatal, dan Anak”

Program Strategis : 1. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan perempuan, perinatal, dan anak yang aman dan berkualitas
2. Menyelenggarakan pendidikan tenaga kesehatan di bidang kesehatan perempuan, perinatal, dan anak
3. Menyelenggarakan pelatihan di bidang kesehatan perempuan, perinatal, dan anak
4. Menyelenggarakan penelitian di bidang kesehatan perempuan, perinatal, dan anak
5. Meningkatkan jejaring dan sistem rujukan di bidang kesehatan perempuan, perinatal, dan anak.

Layanan Unggulan : a) Pelayanan Birth Defect Integrated Center (BIDIC)


b) Perinatal Terpadu
c) Infertilitas & Teknologi Berbantu

ROADMAP
NO URAIAN
2020 2021 2022 2023 2024
1. Pelayanan Birth Defect Pengembangan Pengembangan Pusat Fetal dan Pembentukan Fetal Fetal & Neonatal
Integrated Center (BIDIC) layanan genetika : Layanan BIDIC Neonatal Heart Intervention Cardiology
chromocomal (advanced Kardiologi Anak Research
micro array for prenatal Centre
autism & global diagnostic
developmmental service, NIPT,
delay Screening and
Advanced

RENCANA STRATEGIS BISNIS 2020-2024 116


Detection
Thalassemia)

Prosentase keberhasilan Thalassemia Project: Pembentukan fetal


layanan intervensi fetal Molecular Detection echocardiography &
and Conselling valvuloplasty centre
Service

Thalassemia Project
: Thalassemia
Transplant Service
and Treatment &
Rehabilitation
Conjoint Twin
Center

a. Pendukung Pembentukan Pembentukan Intervensi PJB


tercapainya prioritas program diseminasi layanan bedah kritis
layanan BIDIC (Birth Defect jantung dengan
mesin CPB EMB (Endo
Awareness Myocardial
(cardio pulmonary
Program) bypass) Biopsy) Centre

Pusat Kesehatan Pembentukan Pengembangan


layanan Special Layanan
Remaja Terintegrasi
Need Dental Care Genetika Klinik:
Next Generation
Pembentukan Sequencing for
layanan bedah Children with
jantung tanpa Dysmorphism
mesin CPB
(cardio pulmonary Pengembangan
bypass) layanan genetik :

RENCANA STRATEGIS BISNIS 2020-2024 117


Cardiogenetic
Laboratory

Pembentukan
layanan bedah
orthognatik
dengan Mandiri

o Pembentukan o Pengembanga o Pusat o Pusat rujukan : o Pusat Rujukan


program n penanganan penanganan Preservasi Uterus Preservasi Uterus
diseminasi BIDIC janin kembar janin kembar dan Ovarium, PGS & Ovarium dan
(Birth Defect dgn TTTS dgn TTTS (Pre-Implantation PGS
Awareness o Penguatan o Pusat skrining Genetic (Preimplantation
Program) skrining kehamilan Screening), NIPT Genetic
o Optimalisasi kehamilan trimester 1 Nasional dan Screening)
skrining trimester 1 o Screening Layanan o Thalasemia
kehamilan o Screening Thalassemia Fetoscopy Transplant
trimester 1 Thalassemia o Advanced o Thalassemia Service
o Optimalisasi o Advanced Prenatal Project:
penanganan janin Prenatal Diagnostic Thalassemia
kembar dgn Diagnostic Service (NIPT) Transplant Project
TTTS Service (NIPT) o Advanced o Molecular
o Gender Team o Advanced Detection Detection and
Detection Thalasemia Concelling Service
Thalasemia
b. Sarana dan Prasarana Bangunan khusus
Thalasemia
c. Alat Kesehatan Alat Khusus
Transplant
Thalasemia :
Kebutuhan anggaran Rp. 10.000.000.000 + Rp.10.500.000.000 Rp. 1.250.000.000 Rp. 24.500.000.000 Rp. 650.000.000
20.000.000
(desiminasi)

RENCANA STRATEGIS BISNIS 2020-2024 118


2. Pelayanan Birth Defect o Optimalisasi o Desiminasi o Terwujudnya o Terwujudnya o Neonatal
Integrated Center (BIDIC) layanan tindakan layanan PDA layanan PDA Neonatal Cardiology Cardiology
ligasi PDA (PDA intervensi Non Intervention Centre Research Centre
(Prosentase keberhasilan Awareness Bedah (Surgical & Non for PDA
penanganan kasus ligasi Program) Surgical)
PDA) Regional

Pendukung tercapainya o Penyediaan SPA o Peningkatan o Penyediaan


prioritas layanan tindakan ligasi jumlah tindakan SPA CathLab
PDA ligasi PDA o Penambahan
o Penyiapan NSPK o Penyiapan SPA dan Penguatan
tindakan ligasi Intervensi PDA kompetensi
PDA (Bedah & Non SDM (Dokter,
o Penambahan dan Bedah/cathlab) Perawat) untuk
Penguatan termasuk intervensi
kompetensi SDM perijinan Bedah & Non
(Dokter, Perawat) o Implementasi Bedah/Cathlab
untuk tindakan NSPK tindakan o Desiminasi
ligasi PDA ligasi PDA layanan PDA
o Pembentukan o Penambahan (PDA
program disiminasi dan Penguatan Awareness
layanan PDA kompetensi Program)
(PDA Awareness SDM (Dokter, Nasional
Program) Perawat) untuk
intervensi
Bedah & Non
Bedah/ Cathlab
a. Sarana Penambahan Penambahan ruangan
ruangan khusus Riset
Cathlab

RENCANA STRATEGIS BISNIS 2020-2024 119


b. Prasarana Penambahan Pengadaan peralatan
prasarana khusus Riset :
Cathlab dan - Storage sel dan
jaringan IT jaringan
- Laminary Air Flow
- Baju Khusus
Riset
c. Alat Kesehatan Set ligase PDA Penyediaan Alkes Pengadaan alat Pengadaan alkes riset
lengkap (3 buah) Intervensi PDA Cathlab

Kebutuhan anggaran Rp.750.000.000 Rp.3.800.000.000 Rp. 9.800.000.000 Rp. 3.500.000.000 -

3. Perinatal Terpadu Persiapan Rujukan Pengembanga Peningkatan Pemantapan Rujukan Terintegrasi Rujukan
(Neonatal) n Rujukan Rujukan (Neonatal) (Neonatal)
(Neonatal) (Neonatal)

Pendukung tercapainya  Pengembangan  Pengembangan  Pengembanga  Pengembangan  Terwujudnya


prioritas layanan kapasitas NICU kapasitas NICU n kapsitas kapasitas NICU kapasitas NICU
=18 TT, Level =20 TT, Level NICU =20 =20 TT, Level 2=28 =20 TT, Level
2=28 TT 2=28 TT TT,Level 2=28 TT 2=30 TT
 KMC/PMK (2 TT)  KMC/PMK (2 TT  KMC/PMK (2 TT)  Terwujudnya
 Penyiapan SPA TT)  KMC/PMK (2  Pembentukan Bank pelayanan
Bank ASI  Terwujudnya TT) ASI KMC/PMK (10 TT)
 Penyiapan Standar Standar  Tersedianya  Penyiapan Standar  Terwujudnya
 Pelayanan ILA dan (NSPK) SDM Pelayanan, SPA Bank ASI
SPA Senam/Yoga  Layanan Bank  Pelaksanaan Pelaksanaan ILA,  Penyiapan Standar
Ibu Hamil ASI ILA dan Senam/ Yoga Pelayanan, SPA
 Penguatan SDM  Penyiapan  Pelaknsanaan Ibu Hamil Pelaksanaan ILA,
HDU dan MICU NSPK ILA Pelayanan Dan Senam/Yoga
 Pengembangan  Penyiapan Senam/Yoga Ibu Hamil
Layanan Melati NSPK SPA Ibu Hamil

RENCANA STRATEGIS BISNIS 2020-2024 120


(presevasi Senam/Yoga  Penguatan  Penguatan SDM
fertilitas, Ibu Hamil SDM HDU dan HDU dan MICU
peremajaan alat,  Penguatan MICU
peningkatan SDM HDU dan
pelayanan IMSI, MICU
Timelapse, PG

o Optimalisasi o Pengembangan o Pengembanga o Pengembangan o Terwujudnya


layanan NICU =16 kapasitas NICU n kapasitas kapasitas NICU kapasitas NICU
TT, Level 2=26 TT =18 TT, Level NICU =20 TT, =22 TT, Level 2=32 =24 TT, Level
o Penyiapan Ruang 2=28 TT Level 2=30TT TT 2=34 TT
o KMC/PMK (2 TT)
Khusus Layanan o KMC/PMK (4 o KMC/PMK (6 TT) o Terwujudnya
o Terwujudnya
KMC/PMK Standar (NSPK) TT) o Pembentukan Bank pelayanan
o Penguatan SDM Layanan Bank o Penyiapan SPA ASI KMC/PMK (8 TT)
HDU, NICU, PICU ASI Bank ASI o Penguatan SDM o Terwujudnya
dan MICU o Penguatan SDM o Penguatan HDU, NICU, PICU Bank ASI
o Optimalisasi HDU, NICU, SDM HDU, dan MICU o Penguatan SDM
Layanan PICU dan PICU dan MICU NICU, PICU o Pengembangan HDU, NICU, PICU
MICU (level 3 = 14 o Pengembangan dan MICU, Layanan PICU dan dan MICU
TT, level 2 = 6 TT) Layanan PICU Bank ASI MICU ( Level 3 = o Pengembangan
dan MICU o Pengembanga 18, level 2 = 9 TT) Layanan PICU
(Level 3 = 14, dan MICU ( Level
n Layanan
level 2 = 9 TT) PICU dan 3 = 20, level 2 = 9
MICU ( Level 3 TT)
= 16, level 2 =
9 TT)
a. Sarana KMC: Tempat tidur Inkubator 3; infus Inkubator 3; infus Inkubator 4; infus Inkubator 4; infus
2; oxymeter 1;set pump 4; syring pump 4; syring pump 4; syring pump pump 4; syring
resusitasi 1; pump 20; standar pump 20; standar 20; standar infus 2; pump 20; standar
inkubator 1; radiant infus 2; infus 2; Tempat tidur 2; infus 2;
warmer 1;syring Tempat tidur 2; oxymeter 1;set Tempat tidur 2;
pump 2; baby table oxymeter 1;set resusitasi 1; inkubator oxymeter 1;set
1 resusitasi 1; 1; radiant warmer resusitasi 1;
inkubator 1; inkubator 1; radiant

RENCANA STRATEGIS BISNIS 2020-2024 121


Seruni: inkubator 3, radiant warmer 1;syring pump 2; baby warmer 1;syring
Tiang infus 10, 1;syring pump 2; table 1, ventilator 2 pump 2; baby table
Timbangan digital baby table 1, 1
bayi digital:1, ventilator1
bedsite monitor:3
VK: Bedsite
monitor:2, Central
monitor:1, infus
pump:14, standart
infus 10, monitor
mobile:1, warm
blanket,easy mover,
examination
lamp1,stetoscop 1,
set partus 7, bak
instrumen:1.
b. Prasarana kamar 1; ruang Sudah ada Sudah ada Perluasan ruang
tindakan 1 NICU & ruang KMC
c. Alat Kesehatan Stetoskop 2; Stetoskop 4; Stetoskop 4; Stetoskop Stetoskop
termometer digital 2; termometer digital termometer digital 4;termometer digital 4;termometer digital
timbangan bayi 1 4; timbangan bayi 4; timbangan bayi 4;timbangan bayi 2; 4;timbangan bayi 2;
2; 2; troley tindakan troley tindakan 2 troley tindakan 2
troley tindakan 2 2; Stetoskop 2;
termometer digital
2; timbangan bayi
1
Kebutuhan SDM u/ruang KMC: 6 Untuk Untuk Untuk pengembangan Untuk
(SMA 1; D3 kep 4; pengembangan pengembangan nicu & seruni butuh pengembangan nicu
S1 Kep 1 nicu & seruni nicu & seruni penembahan 9 & seruni butuh
Seruni: 2 perawat butuh butuh tenaga perawat penembahan
penembahan 7 penembahan 7 u/ KMC : 2 D3 kep tenaga perawat 4
tenaga perawat tenaga perawat

RENCANA STRATEGIS BISNIS 2020-2024 122


u/ruang KMC: 6 ;
D3 kep 4; S1 Kep
1
ROADMAP
NO URAIAN 2020 2021 2022 2023 2024
4. Infertilitas & Teknologi Pengembangan Pembentukan Terwujudnya Pembentukan Terwujudnya
Berbantu Layanan Melati Pusat Pusat Pusat rujukan : Pusat Rujukan
(presevasi fertilitas, penanganan penanganan Preservasi Uterus Preservasi Uterus
peremajaan alat, bayi kembar dgn bayi kembar dan Ovarium, PGS & Ovarium dan
peningkatan TTTS dgn TTTS (Pre-Implantation PGS
pelayanan IMSI, Genetic (Preimplantation
Timelapse, PGT) Screening), NIPT Genetic
Nasional dan Screening)
Layanan
Fetoscopy

Pendukung tercapainya Terbentuknya


prioritas layanan Pusat skrining
trimester

RENCANA STRATEGIS BISNIS 2020-2024 123


GAMBAR 3.1
ROAD MAP PENGEMBANGAN RS 2020-2024

2024
2023
 BIDIC
o Fetal & Neonatal Cardiology
2022  BIDIC Research Centre
o Pembentukan Fetal Heart
2021 BIDIC Interventio
o Pembentukan fetal
echocardiography &
2020 o Pusat Fetal dan Neonatal
n valvuloplasty centre
 BIDIC Kardiologi Anak
o Thalassemia Project:
Molecular Detection and o Thalassemia Project :
o Pengembangan Layanan BIDIC o Pengembangan Layanan
 BIDIC Conselling Service
(advanced prenatal diagnostic Genetika Klinik: Next Thalassemia Transplant Service
o Pengembangan layanan o Terwujudnya Neonatal and Treatment & Rehabilitation
service, NIPT, Screening and Generation Sequencing for
genetika : chromocomal micro Cardiology Intervention Centre o Conjoint Twin Center
Advanced Detection Children with Dysmorphism
array for autism & global (Surgical & Non Surgical)
Thalassemia) o Terwujudnya layanan PDA o Neonatal Cardiology Research
developmmental delay o Desiminasi layanan PDA (PDA intervensi Non Bedah Centre for PDA
o Pembentukan program Awareness Program) Regional  Perinatal Terpadu
diseminasi BIDIC (Birth Defect o Pemantapan Rujukan
 Perinatal Terpadu (Neonatal)  Perinatal Terpadu
Awareness Program)  Perinatal Terpadu
o Peningkatan Rujukan o Terintegrasi Rujukan (Neonatal)
o Optimalisasi layanan tindakan o Pengembangan
(Neonatal)  Teknologi Reproduksi Berbantu
ligasi PDA Rujukan (Neonatal)
o Pembentukan Pusat rujukan :  Teknologi Reproduksi Berbantu
Teknologi Reproduksi
Preservasi Uterus dan Ovarium, o Pusat Rujukan Preservasi Uterus
Berbantu Teknologi Reproduksi
 Perinatal Terpadu  & Ovarium dan PGS
o Pembentukan Pusat PGS (Pre-Implantation Genetic
o Persiapan Rujukan (Neonatal) Berbantu (Preimplantation
penanganan bayi kembar dgn Screening), NIPT Nasional dan
o Terwujudnya Pusat Genetic Screening)
TTTS Layanan Fetoscopy
 Teknologi Reproduksi Berbantu penanganan bayi kembar
2020-2024 dgn TTTS
o Pengembangan Layanan Melati 124
RENCANA STRATEGIS BISNIS
(presevasi fertilitas, peremajaan
3.6. Program Kerja Strategis
Program kerja strategis adalah program yang akan dilakukan oleh RSAB Harapan Kita
pada RSB 2020-2024 untuk mewujudkan target IKU pada setiap tahun selama kurun
waktu 5 (lima) tahun. Program kerja strategis yang dipilih merupakan gambaran
rangkaian program kerja yang dibutuhkan untuk mewujudkan sasaran strategis dalam
kurun waktu periode RSB.

RENCANA STRATEGIS BISNIS 2020-2024 125


TABEL 3.5
PROGRAM KERJA STRATEGIS
PROGRAM KERJA STRATEGIS TIAP TAHUN
NO SASARAN STRATEGIS 2020 2021 2022 2023 2024
1 Terpenuhinya SDM yang  Rekrutmen SDM  Pemenuhan  Pemenuhan  Pemenuhan  Pendidikan dan
sesuai dengan kebutuhan SDM kebutuhan SDM kebutuhan SDM pelatihan sesuai
kompeten kompetensi  Pengembangan  Pengembangan berbasis ABK kebutuhan
 Pendidikan dan SDM SDM  Pengembangan organisasi
pelatihan sesuai  Pengembangan  Pengembangan SDM  Penghargaan
kebutuhan sistem reward Sistem Reward  Pengembangan berbasis kinerja
organisasi sistem reward
 Penghargaan
berbasis kinerja

2 Terpenuhinya SIMRS Pengembangan Pengembangan Pengembangan Pengembangan Sietem IT yang


system IT system IT system IT system IT terintegrasi dan
terintegrasi berkelanjutan dan berkelanjutan 1 berkelanjutan 2 berkelanjutan 3 Pembangunan DRC
pemutakhiran modul atau pemutakhiran (aplikasi SIMRS dan tahap 2
back office modul front office berbasis mobile Pembangunan meliputi : pengadaan
meliputi : Subsistem meliputi : platform) DRC (disaster server, UPS, AC dan
keuangan, Subsistem meliputi : aplikasi recovery center) penerapan system
Subsistem sarana pelayanan dan SIMRS yang tahap 1 management berbasi
dan prasarana , rekam medis, dapat diakses meliputi ruangan, IT
Subsistem Logistik, Subsistem dengan mudah elektrikal, system
Subsistem SDM, Sub manajemen melalui berbagai keamanan CCTV
sistem Manajemen Sistem gadget dan infrastruktur
sistem pendaftaran Pengawasan CCTV Sistem Tayangan jaringan DRC,
online mandiri, Terpusat berbasis Informasi Cloud computing
sistem antrian IP Terpusat serta
poliklinik, e-rekam berbasis IP pemeliharaan
medis, resep modul
elektronik

RENCANA STRATEGIS BISNIS 2020-2024 126


3 Terpenuhinya SPA sesuai  Pemenuhan SPA  Pemenuhan SPA  Pemenuhan  Pemenuhan  Pemenuhan SPA
sesuai standart sesuai standart SPA sesuai SPA sesuai sesuai standart
standar  Pemeliharaan SPA  Pemeliharaan standart standart  Pemeliharaan SPA
 Penyusunan SPA  Pemeliharaan Pemeliharaan  Pengawasan/
Master Plan  Implementasi SPA SPA pengendalian
Rumah Sakit Master Plan  Pengawasan/  Pengawasan/ pelaksanaan
 Peningkatan Rumah Sakit pengendalian pengendalian renovasi bangunan
pelayanan parkir  Pengawasan/ pelaksanaan pelaksanaan
 Green Hospital pengendalian renovasi renovasi
 Penerapan sistem pelaksanaan bangunan bangunan
proteksi kebakaran renovasi
sesuai best bangunan
practice  Peningkatan
 Optimalisasi pelayanan parkir
pelayanan supply  Green Hospital
chain secara  Penerapan sistem
efisien dan efektif proteksi
kebakaran sesuai
best practice
 Optimalisasi
pelayanan supply
chain secara
efisien dan efektif

4 Terwujudnya budaya kerja  Program  Program  Transformasi  Transformasi  Terciptanya


pembinaan pembinaan budaya kinerja budaya kinerja budaya kinerja
yang berorientasi kepada komunikasi dan komunikasi dan excellent excellent excellent
pelanggan interaksi internal interaksi internal  Pemantapan  Pemantapan  Penguatan
dan eksternal dan eksternal budaya kerja budaya kerja budaya kerja
 Pengelolaan  Kepemimpinan excellent excellent excellent
komunikasi publik profesional
 Kepemimpinan  Penerapan
profesional budaya kerja
 Penerapan budaya  Transformasi
kerja budaya kinerja
excellent

RENCANA STRATEGIS BISNIS 2020-2024 127


5 Tersedianya layanan  Pengembangan  Pengembangan  Pengembangan  Pengembangan  Pengembangan
pelayanan NICU pelayanan NICU pelayanan pelayanan NICU pelayanan NICU
subspesialistik  Pembentukan dan  Pembentukan NICU  Pembentukan dan  Pembentukan dan
pengembangan dan  Pembentukan pengembangan pengembangan
layanan perinatal pengembangan dan layanan perinatal layanan perinatal
terpadu, KMC, layanan perinatal pengembangan terpadu, KMC, terpadu, KMC,
rujukan dan terpadu, KMC, layanan rujukan dan rujukan dan
transport Pasien rujukan dan perinatal transport Pasien transport Pasien
 Pengembangan transport Pasien terpadu, KMC,  Pengembangan  Pengembangan
dan pembentukan  Pengembangan rujukan dan dan pembentukan dan pembentukan
layanan BIDIC dan pembentukan transport layanan BIDIC layanan BIDIC
 Pembentukan layanan BIDIC Pasien  Pembentukan  Fetal & Neonatal
layanan bedah  Pembentukan  Pengembangan Fetal Heart Cardiology
jantung tanpa layanan bedah dan Intervention Research Centre
mesin CPB (cardio jantung dengan pembentukan  Pengembangan  Conjoint Twin
pulmonary bypass) mesin CPB layanan BIDIC pelayanan Center
 Menjadi Pusat (cardio  Intervensi PJB Interated Youth  Menjadi Pusat
pelayanan pulmonary kritis Health Centre pelayanan
infertilitas dan bypass)  Pembentukan bekerja sama infertilitas dan
teknologi berbantu  Pembentukan layanan bedah dengan NGO teknologi berbantu
Jakarta layanan Special orthognatik  Pengembangan tingkat nasional
 Pengembangan Need Dental dengan Mandiri Layanan  Pengembangan
pelayanan Care  Pengembangan Mikrobiologi Layanan
Integrated Youth  Menjadi Pusat Laboratorium berbasis PCR Mikrobiologi
Health Centre pelayanan mikrobiologi (TBC) berbasis PCR
 Pengembangan infertilitas dan berbasis PCR  Pengembangan (Penyakit virus
layanan teknologi (infeksi jamur) radiologi dengan lainnya)
mikrobiologi berbantu Jakarta  Pembentukan teleradiology  Optimalisasi
berbasis PCR (HIV)  Pengembangan Pusat consultation Modalitas Radiologi
 Pembentukan layanan Pendidikan  Pusat Rujukan Diagnostik Terpadu
Pusat Endoskopi microbiology Bronchoscopy Pelayanan dan dan Radiologi
Anak (THT dan berbasis PCR Flexible & Pendidikan Interventional
Gastro) (hepatitis) Interventional Terpadu Neurologi Terintegrasi :
 Pengembangan  Pembentukan Pulmonology Anak Pediatric Diagnostic
Layanan PICU ( rujukan regional Anak  Pengembangan Team Referral
level 2 : 12 TT) Gastrohepatologi  Pengembangan Pediatric Service
dan Endoskopi Pediatric Hematology &
Anak Hematology &
RENCANA STRATEGIS BISNIS 2020-2024 128
 Pengembangan  Pembentukan Oncology Oncology Centre  Pengembangan
Pediatric Pusat Endoskopi Centre pelatihan dan Layanan PICU
Hematology & Anak (THT dan pelatihan dan pendidikan : (level 3 =16, level 2
Oncology Centre : Gastro) pendidikan : Pengembangan = 20)
Pengembangan  Pengembangan Pengembangan Ruang Anggrek 2  Pengembangan
Ruang Anggrek 2 Layanan PICU Ruang Anggrek (8 TT) Pediatric
(4 TT) (level 3 - 16, level 2 (8 TT)  Pusat pelayanan Hematology &
 Pembentukan 2 = 12)  Pusat kesehatan anak Oncology Centre
kesehatan anak  Pengembangan pelayanan sebagai rujukan
 Pembentukan Pediatric kesehatan anak Nasional :
layanan onko- Hematology &  Pengembangan Pengembangan
ginekologi Oncology Centre /optimalisasi Ruang Anggrek 2
pelatihan dan layanan MICU (10 TT)
p[endidikan : (maternal  Pusat Rujukan,
Pengembangan intensive care Pelayanan dan
Ruang Anggrek 2 unit) Pendidikan
(6 TT) Respirologi Anak,
 Pembentukan Regional dan
kesehatan anak Internasional

6 Terselenggaranya penelitian  Optimalisasi  Optimalisasi  Optimalisasi  Optimalisasi  Optimalisasi


layanan layanan layanan layanan layanan
yang implementatif untuk subspesialistik subspesialistik subspesialistik subspesialistik subspesialistik
pelayanan yang sudah ada yang sudah ada yang sudah ada yang sudah ada yang sudah ada
 Pengukuhan  Pengukuhan  Pengukuhan  Pengukuhan  Pengukuhan
layanan layanan layanan layanan layanan
subspesialistik subspesialistik subspesialistik subspesialistik subspesialistik
Kesehatan Kesehatan Kesehatan Kesehatan Kesehatan
Reproduksi Reproduksi Reproduksi Reproduksi Reproduksi
Terpadu Terpadu Terpadu Terpadu Terpadu
 Pengukuhan  Pengukuhan  Pengukuhan  Pengukuhan  Pengukuhan
layanan layanan layanan layanan layanan
subspesialistik subspesialistik subspesialistik subspesialistik subspesialistik
Diagnosis dan Diagnosis dan Diagnosis dan Diagnosis dan Diagnosis dan
terapi Prenatal terapi Prenatal terapi Prenatal terapi Prenatal terapi Prenatal

RENCANA STRATEGIS BISNIS 2020-2024 129


7 Terselenggaranya pendidikan  Penetapan RS  Peningkatan  Peningkatan  Peningkatan  Peningkatan Tata
Pendidikan Penelitian yang penelitian yang Kerja Sama Kelola Pendidikan
dalam bidang kesehatan Inovatif untuk inovatif untuk & Penelitian
Nasional &
pengembangan pengembangan
Internasional  Peningkatan
layanan layanan peranan RSAB
subspesialistik subspesialistik dalam AHS UI
8 Terselenggaranya  Kerjasama  Peningkatan  Penguatan  Penguatan  Penguatan
pengampuan kerjasama kerjasama kerjasama kerjasama
pengampuan terhadap rumah terhadap RS pengampuan pengampuan pengampuan pengampuan
sakit jejaring di bidang jejaring tingkat terhadap RS terhadap RS terhadap RS terhadap RS
nasional jejaring tingkat jejaring tingkat jejaring tingkat jejaring tingkat
kesehatan  Optimalisasi RSAB nasional nasional nasional nasional
sebagai Rujukan  Optimalisasi  Optimalisasi  Optimalisasi  Pemeliharaan
Tersier RSAB sebagai RSAB sebagai RSAB sebagai hubungan kerja
Rujukan Tersier Rujukan Tersier Rujukan Tersier dengan instansi
 Pengembangan  Pengembangan jejaring yang
jejaring jejaring sudah memiliki
pelayanan pelayanan MOU
 Optimalisasi RSAB
sebagai Rujukan
Tersier

9 Terwujudnya tata kelola klinis  Penyusunan  Peningkatan  Peningkatan  Peningkatan  Peningkatan


clinical pathway jumlah dan jumlah dan jumlah dan jumlah dan
yang baik (Good Clinical sesuai best penerapan penerapan penerapan penerapan clinical
Governance) practice clinical pathway clinical pathway clinical pathway pathway sesuai
 Penerapan clinical sesuai best sesuai best sesuai best best practice
pathway practice practice practice clinical
Penerapan pathway sesuai
clinical pathway best practice

10 Terwujudnya tata kelola  Akreditasi dan  Penyempurnaan  Peningkatan  Peningkatan  Pemutakhiran SPO
resertifikasi kebijakan dan Program Mutu mutu rumah  Perencanaan dan
manajemen yang baik (Good nasional dan SPO secara Rumah Sakit sakit pengembangan
Corporate Governance) Internasional berkala  Penguatan  Penguatan rumah sakit yang
 Peningkatan mutu sistem sistem akuntabel
rumah sakit manajemen

RENCANA STRATEGIS BISNIS 2020-2024 130


 Perencanaan dan  Peningkatan berbasis manajemen  Peningkatan mutu
pengembangan program mutu kinerja berbasis kinerja rumah sakit
rumah sakit yang rumah sakit  Akreditasi dan  Akreditasi dan  Akreditasi dan
akuntabel  Penguatan resertifikasi resertifikasi resertifikasi
 Pemutakhiran SPO sistem nasional dan nasional dan nasional dan
 Pengawasan dan manajemen Internasional Internasional Internasional
pembinaan berbasis kinerja  Optimalisasi  Optimalisasi
pelaksanaan  Akreditasi dan Kinerja BLU Kinerja BLU
kebijakan rumah resertifikasi
sakit nasional dan
 Peningkatan aspek Internasional
hukum pelayanan 
rumah sakit
11 Terwujudnya kepuasan  Penerapan  Peningkatan  Peningkatan  Penguatan  Penguatan
Customer kinerja kinerja Customer Customer
pemangku kepentingan internal Relationship pemasaran dan pemasaran dan Relationship Relationship
dan eksternal Management Customer Customer Management Management
(CRM) Relationship Relationship (CRM) (CRM)
 Penilaian Management Management  Penilaian  Penilaian
kepuasan (CRM) (CRM) kepuasan kepuasan
pemangku  Penilaian  Penilaian pemangku pemangku
kepentingan kepuasan kepuasan kepentingan kepentingan
 Pengembangan pemangku pemangku  Penguatan
dan penerapan kepentingan kepentingan marketing
marketing strategy  Peningkatan  Peningkatan strategy dan
dan marketing Plan marketing marketing marketing Plan
 Penerapan strategy dan strategy dan  Penguatan
customer service marketing Plan marketing Plan customer
consistency  Peningkatan  Peningkatan service
 Penerapan sistem customer service customer consistency
keamanan dan consistency service  Peningkatan
keselamatan RS  Peningkatan consistency sistem
sistem keamanan  Peningkatan keamanan dan
dan keselamatan sistem keselamatan RS
RS keamanan dan
keselamatan
RS

RENCANA STRATEGIS BISNIS 2020-2024 131


12 Terwujudnya peningkatan  Peningkatan  Peningkatan  Peningkatan  Peningkatan tata  Peningkatan
jumlah kunjungan tata kelola tata kelola kelola keuangan jumlah kunjungan
pendapatan pasien keuangan yang keuangan yang yang akuntabel pasien
 Optimalisasi akuntabel akuntabel  Peningkatan  Peningkatan
pemanfaatan aset  Peningkatan  Peningkatan pendapatan pemanfaatan
rumah sakit pendapatan pendapatan rumah sakit sarana prasarana
 Pemberlakuan rumah sakit rumah sakit  Optimalisasi rumah sakit
tarif Baru  Optimalisasi  Optimalisasi Kinerja BLU  Optimalisasi
pemanfaatan pemanfaatan  Optimalisasi Kinerja BLU
aset rumah aset rumah pemanfaatan  Penyusunan dan
sakit sakit aset rumah sakit Evaluasi dan
 Evaluasi dan  Penyusunan dan penyesuaian tarif
Penyusunan penyesuaian
tarif tarif

13 Terwujudnya efisiensi dan  Penerapan Cost  Program Cost  Program Cost  Penerapan Cost  Penerapan Cost
Contaiment Contaiment Contaiment Contaiment Contaiment
efektifitas biaya  Peningkatan  Peningkatan  Peningkatan  Efisiensi dan  Efisiensi dan
efisiensi dan efisiensi dan efisiensi dan efektivitas efektivitas
efektivitas efektivitas efektivitas anggaran anggaran
anggaran anggaran anggaran bersama  Penerapan
 Program kendali  Penerapan  Penerapan  Penerapan kebijakan
biaya kendali biaya kendali biaya kendali biaya pengadaan
 Efisiensi  Penerapan  Penerapan  Efisiensi barang/jasa
pemakaian kebijakan kebijakan pemakaian bersama
sumber daya pengadaan pengadaan sumber daya  Penerapan
 Penerapan barang/jasa barang/jasa kendali biaya
kebijakan  Efisiensi
pengadaan pemakaian
barang/jasa sumber daya

RENCANA STRATEGIS BISNIS 2020-2024 132


BAB IV PROYEKSI
KEUANGAN

Perencanaan keuangan merupakan hal yang sangat penting sebagai


pedoman pelaksanaan usaha dalam suatu perusahaan. Proyeksi keuangan salah
satu perencanaan keuangan atau anggaran untuk memperkirakan jumlah biaya
(belanja) yang akan timbul dari program kegiatan yang akan dilaksanakan, dan
proyeksi pendapatan yang akan dihasilkan. Hal ini sangat dibutuhkan untuk
melaksanakan program yang ada di Sasaran Strategis yang sudah dirumuskan dalam
peta strategis untuk mencapai visi dan misi rumah sakit, dan dijabarkan dalam
program dan kegiatan untuk 5 (lima) tahun kedepan. Pelaksanaannya dibuat tahapan
setiap tahun dari semua program kegiatan yang akan dilaksanakan. Program
kegiatan inilah yang akan menimbulkan biaya (belanja) sehinga proyeksi pendapatan
menjadi sangat penting untuk pelaksanaan program kegiatan tersebut.

4.1 ESTIMASI PENDAPATAN


Sumber pendapatan rumah sakit didapat dari jasa layanan BLU selanjutnya disebut
dengan PNBP dan Rupiah Murni.
a. Estimasi pendapatan BLU (PNBP).
Pendapatan BLU RSAB Harapan Kita dari Jasa Layanan yang diselenggarakan,
target pendapatannya telah disusun dua tahun sebelumnya yaitu untuk target
pendapatan 2020 disusun akhir tahun 2018, berdasarkan realisasi pendapatan
tahun sebelumnya dari tahun 2016 s/d 2018 dimana pendapatan hanya mencapai
rata-rata 86,78% dari target yang ditetapkan, sehingga target 2020 turun dari
tahun-tahun sebelumnya. Dalam menentukan target pendapatan, RSAB Harapan
Kita mengajukan proposal ke Kementerian Kesehatan untuk mendapat
persetujuan terhadap target pendapatan yang diajukan. Target pendapatan yang
diajukan dalam proposal adalah target sampai 5 (lima) tahun kedepan. Besaran
target pendapatan yang diusulkan didasarkan atas realisasi pendapatan tahun-
tahun sebelumnya. Target pendapatan BLU RSAB Harapan Kita (TPNBP) untuk
tahun 2020 – 2024 yang telah mendapat persetujuan dari kementerian kesehatan
sebagai berikut :

RENCANA STRATEGIS BISNIS 2020-2024 133


TABEL.
4.134RSAB HARAPAN KITA (TPNBP )
ESTIMASI PENDAPATAN BLU
TAHUN 2020-2024

ESTIMASI PENDAPATAN TAHUN


SUMBER PENDAPATAN
2020 2021 2022 2023 2024
PENDAPATAN PNBP (BLU)

a. Jasa Pelayanan 221.889.189.000 244.650.466.000 269.660.225.000 297.279.262.000 327.717.792.000

b. Usaha Kerja Sama 9.164.462.000 9.616.882.000 10.142.191.000 10.611.715.000 11.070.626.000

c. Jasa Perbankan 861.036.000 861.036.000 861.036.000 861.036.000 861.036.000

d. Usaha Entitas Pem. Pusat 222.281.000 222.281.000 222.281.000 222.281.000 222.281.000

TOTAL 232.136.968.000 255.350.665.000 280.885.733.000 308.974.294.000 339.871.735.000

Peningkatan pendapatan dari tahun 2020 sampai tahun 2024 dibuat


optimis naik sebesar 10% setiap tahunnya didasarkan pada capaian tahun 2019
dimana capaian pendapatan sebesar 154% dari tahun sebelumnya, capaian ini
sebagian besar klaim BPJS tahun 2018 yang belum diterima rumah sakit. Selain
itu perbaikan tata cara klaim dan koding atas diagnosa penyakit menyebabkan
klaim yang semula selisih negatif menjadi selisih positif. Capaian pendapatan
tahun 2019 adalah sebesar Rp. 288.509.055.916. Dengan harapan tagihan
BPJS berjalan lancar, maka pada akhir tahun 2019 RASB Harapan Kita
mengajukan proposal TPNBP dengan menaikkan target pendapatan tahun 2021
menjadi 255.350.665.000 selanjutnya sampai tahun 2024 diproyeksikan naik
sebesar 10% setiap tahunnya seperti terlihat pada tabel di atas.

b. Estimasi Pendapatan Rupiah Murni (dari pemerintah).


Disamping pendapatan dari BLU (PNBP), rumah sakit yang sudah mengikuti
penerapan pengelolaan keuangan secara BLU masih mendapat bantuan belanja
dari pemerintah terutama untuk belanja gaji PNS dan sekali-kali dapat belanja
modal. Pengelolaan keuangan badan layanan umum (RS BLU) oleh Pemerintah
diharapkan mampu mandiri. Bantuan dari Rupiah Murni (pemerintah) baik untuk
operasional maupun modal sangat tergantung dari kebijakan Kementerian
Kesehatan.

RENCANA STRATEGIS BISNIS 2020-2024 134


TABEL.4.2
ESTIMASI PENERIMAAN RUPIAH MURNI 2020 S/D 2024

ESTIMASI PENERIMAAN TAHUN


SUMBER PENERIMAAN
2020 2021 2022 2023 2024
PENERIMAAN RM

a. Belanja Pegawai 53.538.630.000 58.892.493.000 64.781.742.000 71.259.916.000 78.385.908.000

b. Belanja Operasional - - - - -

c. Belanja Modal 3.000.000.000 17.579.400.000 15.185.000.000 32.680.600.000 7.330.600.000

TOTAL 56.538.630.000 76.471.893.000 79.966.742.000 103.940.516.000 85.716.508.000


Berdasarkan data lima tahun sebelumnya penerimaan belanja modal sulit
diestimasikan karena sangat berfluktuatif dan sangat tergantung kebijakan
Kementerian Kesehatan, sedangkan untuk belanja operasional sudah tidak
menerima lagi sejak tahun 2019. Kondisi saat ini RSAB Harapan Kita masuk ke
dalam kategori rumah sakit BLU mandiri, sehingga dipastikan setiap tahun
alokasi dari Rupiah Murni hanya untuk alokasi belanja pegawai PNS.
Estimasi pendapatan belanja modal dari rupiah murni dialokasikan untuk
belanja investasi sebagai pengembangan RSAB sebagai Pusat Kesehatan Ibu
dan Anak, sesuai dengan program kerja tahun 2020 – 2024 yang sudah
disususun pada arah dan prioritas strategis.

4.2 . RENCANA PEMBIAYAAN (ANGGARAN) PROGRAM KEGIATAN


Pada peta strategis Rencana Strategis Bisnis tahun 2020 – 2024 terdapat
13 sasaran strategis dan 17 indikator kinerja utama. Program kerja strategis telah
disusun dalam kurun waktu lima (5) tahun untuk mencapai 17 indikator yang
sudah ditetapkan pada setiap sasaran strategis. Pengembangan layanan untuk
mencapai rumah sakit “Terdepan sebagai Pusat Kesehatan Perempuan,
Perinatal dan Anak” diantaranya adalah pelayanan BIDIC, perinatal terpadu, dan
rekayasa teknologi berbantu sebagai peran dari pusat kesehatan ibu dan anak.
Untuk merealisasikan program kerja tersebut membutuhkan dana subsidi dari
pemerintah yang bersumber dari rupiah murni dan dari pendapatan sebagai
rumah sakit BLU. Estimasi pendapatan untuk membiayai kegiatan tahun 2020
sampai dengan 2024 seperti ditunjukkan pada tabel 4.3.

RENCANA STRATEGIS BISNIS 2020-2024 135


TABEL.
ESTIMASI PENDAPATAN BLU DAN PENERIMAAN RUPIAH MURNI
4.136
TAHUN 2020 – 2024

ESTIMASI PENDAPATAN TAHUN


SUMBER PENDAPATAN
2020 2021 2022 2023 2024
PENERIMAAN RM 56.538.630.000 76.471.893.000 79.966.742.000 103.940.517.000 85.716.508.000

a. Belanja Pegawai 53.538.630.000 58.892.493.000 64.781.742.000 71.259.917.000 78.385.908.000

b. Belanja Operasional - - - - -

c. Belanja Modal 3.000.000.000 17.579.400.000 15.185.000.000 32.680.600.000 7.330.600.000

PENDAPATAN PNBP (BLU) 232.136.968.000 255.350.665.000 280.885.733.000 308.974.294.000 339.871.735.000

a. Jasa Pelayanan 221.889.189.000 244.650.466.000 269.660.225.000 297.279.262.000 327.717.792.000

b. Usaha Kerja Sama 9.164.462.000 9.616.882.000 10.142.191.000 10.611.715.000 11.070.626.000

c. Jasa Perbankan 861.036.000 861.036.000 861.036.000 861.036.000 861.036.000

d. Usaha Entitas Pem. Pusat 222.281.000 222.281.000 222.281.000 222.281.000 222.281.000

TOTAL 288.675.598.000 331.822.558.000 360.852.475.000 412.914.811.000 425.588.243.000

TABEL. 4.4
ESTIMASI ANGGARAN OPERASIONAL
TAHUN 2020 – 2024

SUMBER ESTIMASI ANGGARAN TAHUN


ANGGARAN 2020 2021 2022 2023 2024
PENERIMAAN RM 56.538.630.000 76.471.893.000 79.966.742.000 103.940.517.000 85.716.508.000

a. Belanja Pegawai 53.538.630.000 58.892.493.000 64.781.742.000 71.259.917.000 78.385.908.000

b. Belanja Operasional - - - - -

c. Belanja Modal 3.000.000.000 17.579.400.000 15.185.000.000 32.680.600.000 7.330.600.000

PNBP (BLU) 232.136.968.000 255.350.665.000 280.885.733.000 308.974.294.000 339.871.735.000

a. Belanja Remunerasi 90.846.000.000 102.140.266.000 112.354.293.000 123.589.718.000 135.948.694.000

b. Belanja Operasional 139.966.371.000 151.710.399.000 165.531.440.000 180.134.576.000 194.011.904.000

c. Belanja Modal 1.324.597.000 1.500.000.000 3.000.000.000 5.250.000.000 9.911.137.000

TOTAL 288.675.598.000 331.822.558.000 360.852.475.000 412.914.811.000 425.588.243.000

RENCANA STRATEGIS BISNIS 2020-2024 136


a. Estimasi anggaran Program Pengembangan
Anggaran program pengembangan ditujukan untuk pembiayaan program-
program strategis. Dengan terbatasnya anggaran untuk modal, maka
program pengembangan diutamakan untuk layanan yang dapat
mendongkrak pendapatan rumah sakit. Dalam sasaran strategis yang perlu
pengembangan yaitu :
1. Program Strategis tahunan untuk mencapai IKU
2. Program strategis untuk pelaksanaan mitigasi risiko

Tabel.4.5
ESTIMASI ANGGARAN PENGEMBANGAN
TAHUN 2020 – 2024

BASELINE ESTIMASI ANGGARAN PENGEMBANGAN


NO SASARAN STRATEGIS TAHUN
SEKARANG 2020 2021 2022 2023 2024

1 Terpenuhinya SDM yang kompeten 187.839.590.000 210.521.255.000 230.779.962.000 252.827.670.000 274.855.048.000

Terwujudnya sistem informasi manajemen rumah


2 1.218.000.000 1.218.000.000 1.218.000.000 1.218.000.000 1.218.000.000
sakit (SIMRS) yang terintegrasi

Terpenuhinya SPA berteknologi sesuai best


3 15.788.346.000 15.652.449.000 17.570.115.000 19.995.646.000 21.726.964.000
practice
Terwujudnya budaya kerja berorientasi pada
4 372.000.000 372.000.000 372.000.000 372.000.000 372.000.000
pelayanan pelanggan
Tersedianya layanan subspesialistik kesehatan
5 3.250.000.000 17.579.400.000 15.185.000.000 32.680.600.000 10.741.737.000
perempuan, perinatal, dan anak
Tercapainya pertumbuhan penelitian yang
implementatif untuk inovasi pelayanan
6 500.000.000 500.000.000 500.000.000 500.000.000 500.000.000
subspesialistik kesehatan reproduksi
perempuan, perinatal dan anak

Terselenggaranya pendidikan dalam bidang


7
kesehatan perempuan, perinatal dan anak

Terbinanya jejaring sistem rujukan primer dan


8 sekunder kesehatan reproduksi perempuan,
perinatal, dan anak

Terwujudnya Tata kelola klinis sesuai best


9
practice
Terwujudnya tata kelola manajemen sesuai
10 3.598.113.000 3.598.113.000 3.896.468.000 4.198.792.000 4.358.732.000
Good Governance

Terwujudnya kepuasan pemangku kepentingan


11 450.000.000 450.000.000 450.000.000 575.000.000 575.000.000
internal dan eksternal

12 Terwujudnya peningkatan pengelolaan keuangan 50.000.000 75.000.000 75.000.000 100.000.000 100.000.000

Terwujudnya efektivitas dan efisiensi biaya


13 75.609.549.000 81.856.341.000 90.805.930.000 100.447.103.000 111.140.762.000
anggaran

JUMLAH 288.675.598.000 331.822.558.000 360.852.475.000 412.914.811.000 425.588.243.000

RENCANA STRATEGIS BISNIS 2020-2024 137


BAB V
PENUTUP

5.1. Kesimpulan
Melihat capaian kinerja pelayanan baik kunjungan rawat jalan maupun
rawat inap ada kenaikan yang cukup signifikan dengan jumlah pendapatan
selama 2015-2019 serta melihat anggaran RSAB Harapan Kita untuk dana
BLU dan Rupiah Murni selama 5 (lima) tahun berjalan menggambarkan
situasi kesehatan rumah sakit yang tumbuh dan berkembang. Melihat hal
tersebut di atas untuk meningkatkan kinerja RSAB Harapan Kita menjadi
lebih baik lagi mengingat sudah ditetapkan menjadi Pusat Kesehatan Ibu dan
Anak Nasional maka perlu berbagai upaya dan strategi untuk
mengoptimalkan pelaksanaan kegiatan untuk mencapai tujuan organisasi.

5.2. Saran
1. Perlu adanya pengelolaan data yang terintegrasi sebagai bahan masukan
kebijakan dalam monitoring dan evaluasi.
2. Ketersediaan norma standar prosedur dan kriteria (NSPK) agar dilengkapi
sesuai kebutuhan
3. Koordinasi sinkronisasi dan integrasi semua lini yang ada di rumah sakit
secara berjenjang untuk mencapai kinerja yang optimal.
4. Peningkatan dan pengembangan kompetensi secara komprehensif baik
tenaga medis paramedis dan non medis sesuai persyaratan yang berlaku.
5. Diperlukan bantuan peningkatan pendidikan dalam negeri maupun luar
negeri sebagai tugas pembelajaran untuk mencapai kompetensi baik
pejabat maupun staf fungsional manajemen.
6. Perlu peningkatan kerjasama jejaring dengan rumah sakit baik di dalam
maupun luar negeri khususnya dalam pelayanan kesehatan ibu dan anak.
7. Perlu dipertimbangkan pengadaan peralatan medis terkini, mengingat
sebagian besar peralatan medik yang berada di rumah sakit sudah
melewati usia teknis alat yang bersangkutan

RENCANA STRATEGIS BISNIS 2020-2024 138


8. Perlu penguatan budaya kerja dalam rangka peningkatan mutu layanan.
9. Peningkatan kerjasama jejaring untuk peserta didik medis dan non medis
dengan berbagai universitas negeri maupun swasta di dalam negeri
maupun luar negeri.
10. Pemberian reward dan punishmen yang berbasis kinerja secara kompetitif
komprehensif dan terpadu guna memacu semangat kinerja masing-masing
karyawan 11.masih perlunya peningkatan kerjasama dengan berbagai
sektor swasta maupun negeri untuk peningkatan efisiensi dan efektivitas
pelayanan baik berupa perusahaan asuransi maupun non asuransi.

Demikian rencana bisnis dan strategi RSAB Harapan Kita tahun 2020-
2024 dibuat dengan berbagai keterbatasan yang ada untuk menyusun
perencanaan 5 (lima) tahun yang akan datang dengan harapan stakeholder
yang terkait baik Kementerian Kesehatan, Kementerian Dalam Negeri,
Bappenas, Kementerian Keuangan dan berbagai sektor pemerintahan
maupun swasta dapat memberikan support sumbangan pemikiran dan dana
demi untuk kemajuan RSAB Harapan Kita sesuai cita-cita bersama sebagai
Pusat Kesehatan Ibu dan Anak Nasional.

RENCANA STRATEGIS BISNIS 2020-2024 139

Anda mungkin juga menyukai