PENGEMBANGAN USAHA
(STUDI KASUS: PT. VININDO INTRA PRATAMA)
Nama Kelompok:
Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT, karena atas limpahan
rahmat dan hidayahnya kami dapat menyelesaikan laporan analisis manajemen
strategi. Di awal pengerjaan laporan , banyak hambatan yang penulis alami baik
dalam pengumpulan data dan penyusunan laporan ini. Namun dengan rahmat
yang Allah berikan, penulis dapat menyelesaikan laporan analisis meskipun kami
harus bersusah payah dalam pengerjaannya. Dalam penyelesaian laporan ini,
penulis mendapatkan banyak bantuan dari berbagai banyak pihak. Menyadari hal
tersebut, maka dalam kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada:
1. Ibu Dr. Ni Luh Putu Hariastuti, S. T., M. T., selaku dosen pengampu mata
kuliah Manajemen Strategi yang telah memberikan arahan dan banyak
pengetahuan dalam penyusunan laporan ini
2. Segenap karyawan dari PT. Vinindo Intra Pratama yang telah membantu
mengisi kuesioner sebagai data dalam laporan ini
Penulis menyadari, dalam penyusunan laporan kerja praktek ini masih
banyak ketidaksempurnaan dan kesalahan, baik dalam hal tulisan dan isi
laporannya. Semoga apa yang kami tulis bisa bermanfaat, khususnya bagi pribadi
dan juga bagi para pembaca terima kasih.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
iii
3.2.4 Pengolahan Data ........................................................................... 22
3.2.5 Analisa Data ................................................................................. 22
3.2.6 Kesimpulan dan Saran .................................................................. 23
BAB IV ............................................................................................................. 24
PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA ............................................. 24
4.1 Perancangan Kuesioner ........................................................................ 24
4.2 Penentuan Responden .......................................................................... 24
4.3 Penyebaran Kuesioner ......................................................................... 24
4.4 Rekapitulasi Data Pengamatan ............................................................. 25
4.5 Pengolahan Data .................................................................................. 35
4.5.1 Perhitungan Tahap Input ............................................................... 36
4.5.2 Perhitungan Tahap Pencocokan .................................................... 42
4.5.3 Tahap pemilihan keputusan........................................................... 46
4.6 Analisis hasil perhitungan .................................................................... 47
BAB V............................................................................................................... 52
KESIMPULAN DAN SARAN .......................................................................... 52
5.1 Kesimpulan ............................................................................................. 52
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 54
LAMPIRAN ...................................................................................................... 56
iv
DAFTAR TABEL
Table 4.1 Rekapitulasi Hasil Kuesioner Untuk Kekuatan Perusahaan ................ 25
Table 4.2 Keterangan Aspek Kekuatan............................................................... 25
Table 4.3 Rekapitulasi Hasil Kuesioner Untuk Kelemahan Perusahaan .............. 26
Table 4.4 Keterangan Aspek Kelemahan ............................................................ 26
Table 4.5 Rekapitulasi Hasil Kuesioner Untuk Kesempatan Perusahaan ............. 27
Table 4.6 Keterangan Aspek Kesempatan .......................................................... 27
Table 4.7 Rekapitulasi Hasil Kuesioner Untuk Ancaman Perusahaan ................. 28
Table 4.8 Keterangan Aspek Ancaman............................................................... 28
Table 4.9 Rekapitulasi Hasil Kuesioner Rating Faktor Internal ........................... 29
Table 4.10 Rekapitulasi Hasil Kuesioner Rating Faktor Eksternal ...................... 29
Table 4.11 Rekapitulasi Peringkat Penentuan Faktor CPM ................................. 30
Table 4.12 Keterangan Point Penentuan Faktor CPM ......................................... 30
Table 4.13 Skor Penentuan Competitor Profile .................................................. 31
Table 4.14 Rekapitulasi QSPM Strategi SO ....................................................... 32
Table 4.15 Rekapitulasi QSPM Strategi ST ........................................................ 33
Table 4.16 Rekapitulasi QSPM Strategi WO ...................................................... 34
Table 4.17 Rekapitulasi QSPM Strategi WT ...................................................... 35
Table 4.18 Matrix IFE ........................................................................................ 38
Table 4.19 Matrix EFE....................................................................................... 41
Table 4.20 Matrix Competitor Profile ................................................................ 42
Table 4.21 QSPM PT Vinindo Intra Pratama...................................................... 46
v
BAB I
PENDAHULUAN
1
home acsesoris yang berkualitas dan menjadi pilihan utama produk unggulan
sejenis.
PT. Vinindo Inti Pratama memiliki karyawan berjumlah 13 orang, cukup
sedikit untuk ukuran perusahaan berbendera Perseroan Terbatas serta status
kepemilikannya adalah perseorangan.Seluruh karyawan tersebut memiliki
kompeten dalam bidang pekerjaannya masing-masing.Perusahaan ini juga
memiliki legalitas hukum dalam pajak dan telah didaftarkan dalam nomor pokok
wajib pajak perusahaan. Konsumen atau agen-agen dari perusahan ini tersebar di
beberapa wilayah dikota-kota besar di indonesia dari provinsi papua, kalimantan,
sumetera, sulawesi, jawa timur, dan jawa tengah.
Penelitian ini diharapkan dapat membantu PT. Vinindo Inti Pratama
meningkatkan pengembangan dan persaingan bisnis dengan metode IFE(Internal
Factor Evaluation), EFE(External Factor Evaluation), CPM (Competitive
ProfileMatrix), Matrix SPACE (Strategic Position and Evaluation), dan untuk
memutuskan strategi yang dipilih dalam pengembangan usaha digunakan QSPM
(Quantitative Strategic Planning Matrix) sehingga PT. Vinindo Intra Pratama
dapat mencapai tujuan perusahaannya dengan lebih efektif, efisien, dan sesuai
dengan yang diharapkan. Oleh karena itu peneliti memberi judul laporan ini
“ANALISIS PERUMUSAN STRATEGI BERSAING UNTUK
PENGEMBANGAN USAHA (STUDI KASUS: PT VININDO INTRA
PRATAMA)”
2
1.3 Manfaat Penelitian
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat untuk:
1. Perusahaan, diharapkan dapat memberikan masukan mengenai perancangan
rencana strategis perusahaan yang komprehensif dengan metode
IFE(Internal Factor Evaluation), EFE(External Factor Evaluation), CPM
(Competitive Profile Matrix), Matrix SPACE (Strategic Position and
Evaluation), dan untuk memutuskan strategi yang dipilih dalam
pengembangan usaha digunakan QSPM (Quantitative Strategic Planning
Matrix)sehingga PT. Vinindo Intra Pratama dapat mencapai tujuan
perusahaannya dengan lebih efektif, efisien, dan sesuai dengan yang
diharapkan.
2. Peneliti, agar lebih memahami mengenai perumusan dan implementasi
strategi perusahaan dengan metode IFE(Internal Factor Evaluation),
EFE(External Factor Evaluation), CPM (Competitive Profile Matrix),
Matrix SPACE (Strategic Position and Evaluation), dan QSPM
(Quantitative Strategic Planning Matrix), terutama dalam perusahaan yang
sedang berkembang.
3. Pembaca, sebagai tambahan informasi dan referensi bagi pembaca yang
pada umumnya, dan khususnya bagi mahasiswa.
3
BAB II
LANDASAN TEORI
4
c. Senantiasa memperbarui strategi yang dirumuskan agar sesuai dengan
perkembangan lingkungan eksternal.
d. Senantiasa meninjau kembali kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman
bisnis yang ada.
e. Senantiasa melakukan inovasi atas produk agar selalu sesuai dengan selera
konsumen.
Manfaat Manajemen Strategi adalah dengan menggunakan Manajemen
Strategik sebagai suatu kerangka (frame work) untuk menyelesaikan setiap
masalah strategis di dalam perusahaan, terutama yang berkaitan dengan
persaingan (Tambunan et al., 2019). Ada beberapa manfaat yang diperoleh
organisasi jika mereka menerapkan Manajemen Strategi, yaitu:
a. Memberikan arah jangka panjang yang akan dituju.
b. Membantu organisasi beradaptasi pada perubahan-perubahan yang terjadi
c. Membuat suatu organisasi menjadi lebih efektif
d. Mengidentifikasikan keunggulan komparatif suatu organisasi dalam
lingkungan yang semakin berisiko
e. Aktivitas. pembuatan strategi akan mempertinggi kemampuan perusahaan
untuk mencegah munculnya masalah dimasa datang
f. Keterlibatan karyawan dalam pembuatan strategi akan lebih memotivasi
mereka pada tahap pelaksanaannya
g. Aktivitas yang tumpang tindih akan dikurangi
h. Keengganan untuk berubah dari karyawan lama dapat dikurangi
Dalam merumuskan strategi perusahaan sangat perlu untuk memperhatikan
aspek-aspek yang mempengaruhi baik dari luar (external) maupun dari dalam
(internal) perusahaan sehingga dapat memilih langkah terbaik yang bisa
memperbaiki dan mengembangkan perusahaan.
5
satumetode yang dapat digunakan dalam menganalisa dan mengevaluasi
lingkungan eksternal perusahaan adalah PESTLE (Politics, Economic, Social,
Technology, Law, dan Environment).
2.3.2 PESTLE
Analisis PESTLE adalah suatu metode manajemen risiko yang digunakan
agar bisa melakukan evaluasi lingkungan eksternal perusahaan. Analisis ini
dilakukan dengan cara membagi peluang dan risiko menjadi faktor di bawah ini.
6
produk. Akibatnya, hal tersebut juga akan berdampak pada cara Anda dalam
menentukan harga layanan dan produk.
7
harus mengetahui apa saja boleh dan tidak boleh dilakukan agar kegiatan
penjualan dan promosi bisa dilakukan secara sukses sesuai etika. Bila
produk dipasarkan secara global di mancanegara, maka hal ini akan menjadi
lebih rumit, karena setiap negara tentunya mempunyai peraturannya
tersendiri. Perusahaan juga harus mengetahui potensi perubahan undang-
undang dan pengaruhnya untuk bisnis di masa depan.
8
2.3.1 SWOT
Menurut Sulasih (2019), SWOT merupakan teknik atau metode
perencanaan strategi yang bertujuan untuk mengevaluasi kekuatan (strength),
kelemahan (weakness), peluang (opportunity), dan ancaman (threats) sebuah
perusahaan dalam suatu proyek atau bisnis. Proses ini melibatkan penentuan
tujuan yang spesifik dari spekulasi bisnis atau proyek dan mengidentifikasi faktor
internal dan eksternal yang mendukung dan yang tidak dalam mencapai tujuan
tersebut.
a. Strength
Faktor internal yang mendukung perusahaan dalam mencapai tujuannya.
Faktor pendukung dapat berupa sumber daya, keahlian, atau kelebihan lain
yang mungkin diperoleh berkat sumber keuangan, citra, keunggulan di
pasar, serta hubungan baik antara buyer dengan supplier. Dengan kata lain
faktor ini adalah kekuatan atau keunggulan perusahaan dalam persaingan
bisnis.
b. Weakness
Faktor internal yang menghambat perusahaan dalam mencapai tujuannya.
Faktor penghambat dapat berupa fasilitas yang tidak lengkap, kurangnya
sumber keuangan, kemampuan mengelola, keahlian pemasaran dan citra
perusahaan.
c. Opportunity
Faktor eksternal yang mendukung perusahaan dalam mencapai tujuannya.
Faktor eksternal yang mendukung dalam pencapaian tujuan dapat berupa
perubahan kebijakan, perubahan persaingan, perubahan teknologi dan
perkembangan hubungan supplier dan buyer.
d. Threat
Faktor eksternal yang menghambat perusahaan dalam mencapai tujuannya.
Faktor eksternal yang menghambat perusahaan dapat berupa masuknya
pesaing baru, pertumbuhan pasar yang lambat, meningkatnya bargaining
power daripada supplier dan buyer utama, perubahan teknologi serta
kebijakan baru.
9
2.3.2 Return on Investment (ROI)
Hasil Pengembalian Investasi atau lebih dikenal dengan nama Return on
Investment (ROI) atau Return on Total Assests, merupakan rasio yang
menunjukkan hasil (return) atas jumlah aktiva yang digunakan dalam
perusahaan(Komariah, 2016). ROI merupakan suatu ukuran tentang efektifitas
manajemen dalam mengelola investasinya. Semakin tinggi rasio ROI, maka
semakin baik keadaan suatu perusahaan begitu pula sebaliknya.ROI itu sendiri
adalah salah satu bentuk dari rasio profitabilitas terpenting yang dimaksudkan
untuk dapat mengukur kemampuan perusahaan dengan keseluruhan dana yang
diinvestasikan dalam aktiva yang digunakan untuk operasi perusahaan untuk
menghasilkan keuntungan. Peningkatan keuntungan ini mempunyai efek yang
positif terhadap kinerja keuangan perusahaan dalam pencapaian tujuan untuk
memaksimalkan nilai perusahaan yang akan direspon positif oleh investor
sehingga permintaan saham perusahaan dapat meningkat dan dapat meningkatkan
harga saham perusahaan. Komariah(2016) mengemukakan, Return on Investment
atau ROI dapat dihitung menggunakan rumus :
10
b. Kegunaan dan Kelemahan Return on Investment (ROI)
Menurut (Komariah, 2016) terdapat kegunaan dan kelemahan dalam analisis
ROI. Kegunaan dari analisis ROI adalah sebagai berikut :
1. Sebagai salah satu kegunaan yang prinsipil ialah sifatnya yang
menyeluruh. Apabila perusahaan sudah menjalankan praktik akuntansi
dengan baik maka manajemen dengan menggunakan teknik análisis
ROI dapat mengukur efisiensi penggunaan modal kerja, efisiensi
produk dan efisiensi penjualan.
2. Apabila perusahaan mempunyai data industri untuk diperoleh rasio
industri, maka dengan analisis ROI ini dapat dibandingkan efisiensi
penggunaan modal pada perusahaannya dengan perusahaan lain yang
sejenis, sehingga dapat diketahui apakah perusahaannya berada di
bawah, sama, atau di atas rata-ratanya.
3. Analisis ROI dapat digunakan untuk mengukur efisiensi
tindakantindakan yang dilakukan oleh divisi atau bagian yaitu dengan
mengalokasikan semua biaya dan modal kedalam bagian yang
bersangkutan.
4. Analisa ROI digunakan untuk pengukuran profitabilitas dari masing-
masing produk yang dihasilkan oleh perusahaan. Dengan menggunakan
“product cost system” yang baik, modal dan biaya dapat dialokasikan
kepada berbagai produk yang dihasilkan oleh perusahaan yang
bersangkutan sehingga akan dapat dihitung profitabilitas dari masing-
masing produk.
5. ROI berguna untuk keperluan kontrol, juga berguna untuk perencanaan.
Misalnya ROI digunakan sebagai dasar untuk pengambilan keputusan
jika perusahaan akan mengadakan ekspansi.
Disamping kegunaan dari analisis ROI terdapat kelemahan-kelemahannya
antara lain sebagai berikut:
1. Kesukaran dalam membandingkan Rate of Return suatu perusahaan
dengan perusahaan lain yang sejenis, mengingat bahwa praktek
akuntansi yang digunakan masing-masing perusahaan tersebut adalah
11
berbeda-beda. Perbedaan metode dalam penilaian berbagai aktiva antara
perusahaan yang satu dengan perusahaan yang lain, perbandingan
tersebut akan memberikan gambaran yang salah.
2. Kelemahan lain terletak pada fluktuasi nilai dari uang (daya beli) suatu
mesin atau perlengkapan tertentu yang dibeli dalam keadaan inflasi
nilainya berbeda dengan dibeli pada waktu tidak terjadi inflasi dan hal
ini akan berpengaruh dalam menghitung investment dan profit margin.
12
Dalam tiap-tiap aktivitas nilai, baik aktivitas utama (Primary Activities)
maupun aktivitas pendukung (Support Activities), terdapat tiga jenis
aktivitas yang memainkan peran yang berbeda dalam menciptakan
keunggulan kompetitif suatuperusahaan.
a. Direct Activities, aktivitas yang secara langsung terlibat dalam
penciptaan nilai bagi pembeli, yang meliputi perakitan, pembuatan
komponen, operasi tenagapenjualan, periklanan, desain produk,
perekrutan.
b. Indirect Activities, aktivitas yang memungkinkan untuk dilakukannya
aktivitaslangsung secara terus menerus, meliputi pemeliharaan,
penjadwalan, administrasi.
c. Quality Assurance, aktivitas yang menjamin mutu aktivitas lain,
meliputiinspeksi, pengujian, pemantauan, pemeriksaan, pengerjaan,
perbaikan mutu.
13
2.3.4 Matrix EFE(External Factor Evaluation)
Matriks EFE merupakan sebuah daftar yang membuat serangkaian faktor
strategis eksternal yang terdiri atas peluang dan ancaman (Nurhayati, 2008).
kelebihan alat analisis matriks EFE adalah agar para penyusun strategi dapat
merangkum dan mengevaluasi informasi ekonomi, sosial, demografi, lingkungan
dan budaya,pilitik, hukum dan pemcerintahan, serta teknologi dan lingkungan
industri.
Langkah-langkah dalam penyusunan pengembangan matriks EFE adalah
sebagai berikut (Nurhayati, 2008):
a. Buatlah daftar faktor-faktor eksternal yang diidentifikasi dalam
prosesaudit ekternal, terdiri peluang dan ancaman yang mempengaruhi
perusahaandan industrinya.
b. Tentukan bobot pada setiap faktor dari 0,0 (tidak penting) sampai1,0 (amat
penting). Bobot menunjukkan kepentingan relatif dari faktor tersebutagar
berhasil dalam industri. Peluang sering mendapat bobot lebih besar
daripada ancaman. Tetapi, ancaman dapat mendapatkan bobot tinggi, jika
berat atau sangat mengancam.
c. Tentukan rating setiap critical success factor antara 1 sampai 4, di mana:
1 = respon jelek
2 = respon rata-rata
3 = respon di atas rata-rata
4 = respon luar biasa
Peringkat didasarkan atas keadaan perusahaan, sedangkan bobot pada
langkah 2 didasarkan pada industri. Peluang maupun ancaman dapat
memperoleh peringkat 1, 2, 3 dan 4.
d. Kalikan bobot nilai dengan nilai peringkat untuk mendapatkan skor semua
critical success factors.
e. Jumlahkan semua skor untuk mendapatkan skor total bagi perusahaan
yang dinilai. Skor total 4,0 mengidentifikasi bahwa organisasi merespon
dengan cara yang luar biasa terhadap peluang- peluang dan ancaman-
ancaman di pasar industinya. Sementara, skor total 1,0 menunjukkan
14
bahwa organisasi tidak memanfaatkan peluang-peluang dan ancaman-
ancaman eksternal.
15
3 = Kekuatan Besar
4 = Kekuatan kecil
Rating mengacu pada kondisi perusahaan, sedangkan bobot mengacu pada
industri dimana perusahaan berada.
d. Kalikan bobot nilai dengan nilai rating-nya untuk menentukan nilai
yang dibobotkan untuk setiap variabel.
e. Jumlahkan semua skor untuk mendapatkan skor total bagi
perusahaan yang dinilai. Nilai rata-rata adalah 2,5. Jika nilai di bawah 2,5
menandakan bahwa secara internal, perusahaan adalah lemah.Sedangkan
jika nilai berada di atas 2,5 menandakan posisi internal kuat. Sama halnya
dengan matriks EFE. Matriks IFE terdiri dari cukup banyak faktor. Jumlah
faktor-faktornya tidak berdampak pada jumlah bobot karena selalu
berjumlah 1,0.
16
penggunaan matriks ini adalah untuk memperoleh strategi bisnis di tingkat
korporat yang lebih detail. Diagram tersebut dapat mengidentifikasi sembilan
strategi perusahaan, tetapi pada prinsipnya ke sembilan sel itu dapat
dikelompokkan menjadi tiga strategi utama, yaiu (Lesmana, 2019):
1. Sel I, II dan IV disebut strategi Tumbuh dan Membangun. Strategi yang
cocok adalah Strategi Intensif (penetrasi pasar, pengembangan pasar
danpengembangan produk) atau strategi integratif (integrasi ke belakang,
integrasi ke depan dan integrasi horisontal).
2. Sel III, V dan VII disebut strategi Pertahankan dan Pelihara.Penetrasi
pasar dan pengembangan produk merupakan dua strategi yangbanyak
dilakukan apabila perusahaan berada dalam sel ini.
3. Sel VI, VIII dan IX disebut strategi Panen dan Divestasi. Nilai-nilai IFE
dikelompokkan ke dalam Tinggi (3,0-4,0). Sedang (2,0-2,99) dan Rendah
(1,00-1,99). Adapun nilai-nilai EFE dikelompokkan dalam Kuat (3,0-
4,0),Rata-rata (2,0-2,99) dan Lemah (1,0-1,99) Bentuk matriks IE
(Internal Evaluation) serta hubungannya dengan EFE dan IFE dapat
dilihat pada Gambar 2.5.
17
2.3.7 MATRIX C-P
Menurut Abdul Kadir (2018), Matriks CPM (Competitive Profile Matrix)
adalah matriks yang mengidentifikasi pesaing-pesaing utama dari suatu
perusahaan serta kekuatan dan kelemahan khusus pesaing dalam hubungan
dengan posisi strategis dari perusahaan. Matriks ini dapat membantu perusahaan
dalam membandingkan apa yang menjadi keunggulan pada tiap-tiap perusahaan.
18
1. Pilih serangkaian variable untuk menentukan kekuatan financial (FS),
keunggulan kompetitif (CA), Stabilitas lingkungan (ES), dan kekuatan
Industri (IS).
2. Nilai variable-variabel tersebut menggunakan skala 1 (paling buruk)
sampai 6 (paling baik) untuk FS dan IS. Nilai variable tersebut
menggunakan skala -6 (paling buruk) sampai -1 (paling baik) untuk ES
dan CA. pada sumbu FS dan CA, IS, dan ES.
3. Menghitung nilai rata-rata dari FS, CA, IS, dan ES dengan menjumlah
nilai-nilai yang diberikan pada variable dari masing-masing dimensi dan
membagi dengan jumlah variable yang disertakan dalam setiap dimensi.
4. Menggambarkan titik nilai rata-rata FS, IS, ES dan CA pada sumbu yang
tepat dalam Matriks SPACE.
5. Tambahkan dua nilai pada sumbu-x dan gambarkan titik resultan pada X.
Tambahkan juga dua nilai pada sumbu-Y dan gambarkan titik resultan
pada Y. gambarkan perpotongan titik xy yang baru.
6. Gambar vector penunjuk arah dari matriks SPACE semula lewat titik
perpotongan yang baru. Vector ini mengungkakan tipe strategi yang
direkomendasikan untuk organisasi: agresif, bersaing, defensive, atau
konservatif.
19
2.3.9 QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix)
Menurut (Mahfud & Mulyani, 2017), Matriks QSPM atau Quantitative
Strategic Planning Matrix merupakan sebuah matriks yang digunakan untuk
menganalisis berbagai alternatif strategi yang tersedia untuk mendapatkan strategi
prioritas. Perhitungan matriks QSPM adalah dengan memadukan faktor-faktor
internal dan eksternal terhadap alternatif strategi yang sudah dirumuskan. Dalam
proses ini kembali dilakukan pembobotan, penentuan nilai daya tarik atau
Attractiveness Scores (AS), dan Total Attractiveness Scores (TAS). Bobot pada
faktor internal dan eksternal disesuaikan dengan bobot yang sudah ada pada
matriks IFAS dan EFAS sebelumnya.Nilai TAS diperoleh dengan mengkalikan
bobot dengan nilai AS.Nilai AS didefinisikan sebagai angka yang
mengindikasikan daya tarik relatif dari masing-masing strategi dari satu set
alternatif. Ketentuan penilaian AS berlaku sebagai berikut(Mahfud & Mulyani,
2017):
a. Nilai 1 = tidak menarik
b. Nilai 2 = agak menarik
c. Nilai 3 = cukup menarik
d. Nilai 4 = sangat menarik
20
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
21
3.2 Tahap-Tahap Metodologi Penelitian
Berikut ini adalah tahapan-tahapan metodologi penelitian pada studi kasus
manajemen strategi sebagai langkah untuk pengembangan usaha dengan studi
kasus PT Vinindo Intra Pratama
22
penelitian dan memberikan solusi pada pengembangan usaha PT Vinindo Intra
Pratama.
23
BAB IV
PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
24
4.4 Rekapitulasi Data Pengamatan
Hasil pengisian kuesioner berdasarkan parameter yang telah ditetapkan
dapat dilihat pada table dibawah ini:
Table 4.1 Rekapitulasi Hasil Kuesioner Untuk Kekuatan Perusahaan
Rata-
Point Dilla Umma Sinia Devi Novi Total
rata
S1 S2 1 3 1 3 1 9 1,8
S1 S3 2 1 3 6 9 21 4,2
S1 S4 9 5 3 5 9 31 6,2
S1 S5 5 7 5 1 1 19 3,8
S1 S6 8 2 3 4 4 21 4,2
S2 S3 9 6 4 8 1 28 5,6
S2 S4 9 9 3 6 1 28 5,6
S2 S5 2 1 5 3 2 13 2,6
S2 S6 1 4 2 3 1 11 2,2
S3 S4 2 5 1 5 1 14 2,8
S3 S5 2 6 5 1 2 16 3,2
S3 S6 1 7 3 4 4 19 3,8
S4 S5 9 9 3 1 2 24 4,8
S4 S6 1 1 3 5 1 11 2,2
S5 S6 9 9 3 7 9 37 7,4
25
Table 4.3 Rekapitulasi Hasil Kuesioner Untuk Kelemahan Perusahaan
Point Dilla Umma Sintia Devi Novi TOTAL RATA"
W1 W2 1 3 1 5 9 19 3,8
W1 W3 4 4 2 5 2 17 3,4
W1 W4 5 3 5 2 2 17 3,4
W1 W5 6 6 6 2 6 26 5,2
W1 W6 1 2 2 4 9 18 3,6
W2 W3 8 8 3 3 9 31 6,2
W2 W4 3 3 5 1 2 14 2,8
W2 W5 5 5 7 5 1 23 4,6
W2 W6 4 4 1 5 1 15 3
W3 W4 1 1 1 2 1 6 1,2
W3 W5 1 4 4 4 9 22 4,4
W3 W6 1 5 3 6 9 24 4,8
W4 W5 4 1 4 1 1 11 2,2
W4 W6 6 6 6 2 1 21 4,2
W5 W6 3 3 3 5 1 15 3
26
Table 4.5 Rekapitulasi Hasil Kuesioner Untuk Kesempatan Perusahaan
Point Dilla Umma Sintia Devi Novi TOTAL RATA"
O1 O2 1 1 2 3 9 16 3,2
O1 O3 3 4 1 5 1 14 2,8
O1 O4 6 6 3 1 1 17 3,4
O1 O5 3 6 5 3 2 19 3,8
O1 O6 3 3 3 6 1 16 3,2
O2 O3 4 4 5 5 1 19 3,8
O2 O4 4 4 1 4 4 17 3,4
O2 O5 1 1 1 8 8 19 3,8
O2 O6 4 4 3 1 1 13 2,6
O3 O4 1 1 6 4 4 16 3,2
O3 O5 3 3 3 1 1 11 2,2
O3 O6 4 1 3 7 7 22 4,4
O4 O5 3 3 3 3 3 15 3
O4 O6 3 4 7 7 7 28 5,6
O5 O6 5 4 5 1 1 16 3,2
27
Table 4.7 Rekapitulasi Hasil Kuesioner Untuk Ancaman Perusahaan
Point DILLA Umma Sintia Devi Novia TOTAL RATA"
T1 T2 3 1 4 2 2 12 2,4
T1 T3 2 2 5 3 2 14 2,8
T1 T4 6 6 2 6 1 21 4,2
T1 T5 3 3 1 5 5 17 3,4
T1 T6 4 4 5 3 9 25 5
T2 T3 5 5 3 2 2 17 3,4
T2 T4 5 1 7 1 1 15 3
T2 T5 1 1 1 4 4 11 2,2
T2 T6 1 4 5 3 3 16 3,2
T3 T4 1 1 4 6 6 18 3,6
T3 T5 4 6 2 6 6 24 4,8
T3 T6 3 3 3 1 1 11 2,2
T4 T5 1 4 4 6 6 21 4,2
T4 T6 3 3 5 3 3 17 3,4
T5 T6 1 1 1 3 3 9 1,8
28
Table 4.9 Rekapitulasi Hasil Kuesioner Rating Faktor Internal
Point Dilla Umma Sintia Devi Novia
S1 2 4 3 4 4
S2 4 2 4 4 4
S3 1 1 2 3 3
S4 4 4 4 4 4
S5 3 3 3 1 1
S6 4 4 3 2 2
W1 1 1 3 4 4
W2 3 3 3 2 2
W3 3 4 4 3 3
W4 1 1 2 1 1
W5 4 3 3 2 2
W6 2 2 2 2 2
T1 4 4 3 1 1
T2 1 1 3 2 2
T3 2 3 4 2 2
T4 2 2 2 1 1
T5 1 1 3 1 1
T6 3 3 2 2 2
29
Table 4.11 Rekapitulasi Peringkat Penentuan Faktor CPM
Point Dilla Umma Sintia Devi Novia
1 1 1 1 1 1
2 2 2 3 3 3
3 3 3 8 8 8
4 1 1 1 1 1
5 4 4 3 3 3
6 5 5 5 4 4
7 0 10 10 4 4
8 5 5 5 2 2
9 0 10 10 4 4
10 6 6 6 3 3
11 7 7 7 4 4
12 8 8 8 4 4
13 0 5 5 4 4
30
Table 4.13 Skor Penentuan Competitor Profile
D-XPLORE
Point Dilla Umma Sintia Devi Novia TOTAL RATA"
1 3 3 3 4 4 17 3,4
2 3 2 2 4 4 15 3
3 2 3 3 3 3 14 2,8
4 3 4 4 2 2 15 3
5 4 4 4 4 4 20 4
6 3 3 4 4 4 18 3,6
Rata-rata 3,3
DELI
Point Dilla Umma Sintia Devi Novia TOTAL RATA"
1 2 2 1 3 3 11 2,2
2 3 3 3 3 3 15 3
3 2 2 2 3 3 12 2,4
4 3 3 3 1 1 11 2,2
5 4 4 4 4 4 20 4
6 2 2 2 3 3 12 2,4
Rata-rata 2,7
TEKIRO
Point DILLA Umma Sintia Devi Novia TOTAL RATA"
1 4 4 4 4 4 20 4
2 4 4 4 4 4 20 4
3 4 4 4 4 4 20 4
4 3 3 2 4 4 16 3,2
5 4 4 4 4 4 20 4
6 4 4 4 4 4 20 4
Rata-rata 3,9
KENMASTER
Point DILLA Umma Sintia Devi Novia TOTAL RATA"
1 4 4 4 3 3 18 3,6
2 2 2 2 2 2 10 2
3 1 1 1 4 4 11 2,2
4 3 3 3 4 4 17 3,4
5 4 4 4 4 4 20 4
6 4 4 4 4 4 20 4
Rata-rata 3,2
31
Table 4.14 Rekapitulasi QSPM Strategi SO
Qspm 1
Pengembangan Faktor Kekuatan & Kesempatan (SO)
Averag
Point Dilla Umma Sintia Devi Novia Total
e
S1 4 4 4 4 4 20 4
S2 4 4 3 3 3 17 3
S3 2 2 3 3 3 13 3
S4 3 3 4 4 4 18 4
S5 4 4 4 4 4 20 4
S6 4 3 3 3 3 16 3
W1 2 2 2 2 2 10 2
W2 2 2 2 2 2 10 2
W3 1 1 1 1 1 5 1
W4 2 3 3 3 3 14 3
W5 2 1 1 1 1 6 1
W6 2 2 3 3 3 13 3
O1 3 3 3 3 3 15 3
O2 4 4 3 3 3 17 3
O3 3 2 3 3 3 14 3
O4 3 3 4 4 4 18 4
O5 1 1 2 2 2 8 2
O6 4 3 3 3 3 16 3
T1 2 2 2 2 2 10 2
T2 2 2 2 2 2 10 2
T3 1 1 1 1 1 5 1
T4 2 3 3 3 3 14 3
T5 2 1 1 1 1 6 1
T6 3 3 3 3 3 15 3
32
Table 4.15 Rekapitulasi QSPM Strategi ST
Pengembangan Faktor Kekuatan & Ancaman
Point Dilla Umma Sintia Devi Novia Total Rata"
S1 2 2 1 1 4 10 2
S2 3 2 3 3 3 14 3
S3 3 3 3 3 3 15 3
S4 2 2 1 1 4 10 2
S5 2 2 2 2 4 12 2
S6 3 3 3 3 3 15 3
W1 1 1 1 1 2 6 1
W2 3 3 3 3 2 14 3
W3 3 2 2 2 1 10 2
W4 2 2 2 2 3 11 2
W5 1 1 1 1 1 5 1
W6 3 3 3 3 2 14 3
O1 4 4 3 3 3 17 3
O2 3 2 3 3 3 14 3
O3 2 2 3 3 3 13 3
O4 2 2 1 1 4 10 2
O5 2 2 2 2 2 10 2
O6 2 3 3 3 3 14 3
T1 3 3 2 2 2 12 2
T2 3 3 3 3 2 14 3
T3 3 2 2 2 1 10 2
T4 2 2 2 2 3 11 2
T5 1 1 1 1 1 5 1
T6 4 3 1 2 4 14 3
33
Table 4.16 Rekapitulasi QSPM Strategi WO
Qspm 2
Pengembangan Faktor Kelemahan & Peluang
Point Dilla Umma Sintia Devi Novia Total Rata"
S1 3 3 4 4 4 18 4
S2 4 4 3 3 3 17 3
S3 2 2 3 3 3 13 3
S4 4 4 4 4 4 20 4
S5 1 1 4 4 4 14 3
S6 3 4 3 3 3 16 3
W1 3 3 2 2 2 12 2
W2 3 3 2 2 2 12 2
W3 1 1 1 1 1 5 1
W4 2 2 3 3 3 13 3
W5 2 1 1 1 1 6 1
W6 2 2 3 1 3 11 2
O1 2 1 2 3 1 9 2
O2 2 2 1 3 3 11 2
O3 1 3 3 1 3 11 2
O4 1 2 1 1 1 6 1
O5 2 2 4 1 2 11 2
O6 3 3 3 3 3 15 3
T1 1 1 1 1 1 5 1
T2 3 3 2 3 3 14 3
T3 4 2 2 4 2 14 3
T4 2 2 4 2 2 12 2
T5 1 1 2 1 1 6 1
T6 3 3 3 3 3 15 3
34
Table 4.17 Rekapitulasi QSPM Strategi WT
Penetrasi Faktor Kelemahan & Ancaman
Point Dilla Umma Sintia Devi Novia Total Rata"
S1 2 3 3 3 3 14 3
S2 4 4 3 3 3 17 3
S3 2 2 3 3 3 13 3
S4 4 4 1 1 1 11 2
S5 1 1 2 2 2 8 2
S6 3 4 3 3 3 16 3
W1 3 3 2 2 2 12 2
W2 4 4 3 3 3 17 3
W3 2 2 2 2 2 10 2
W4 3 2 2 2 2 11 2
W5 2 1 1 1 1 6 1
W6 2 2 2 3 3 12 2
O1 2 4 3 3 3 15 3
O2 3 2 3 4 3 15 3
O3 3 3 3 1 3 13 3
O4 4 2 1 4 4 15 3
O5 2 4 2 2 2 12 2
O6 3 4 3 3 3 16 3
T1 3 2 3 2 2 12 2
T2 2 2 2 2 2 10 2
T3 3 1 3 1 1 9 2
T4 2 3 3 2 3 13 3
T5 1 2 4 1 1 9 2
T6 3 2 1 3 3 12 2
35
4.5.1 Perhitungan Tahap Input
Pada tahap input akan dilakukan pembobotan dari hasil kuesioner pada
aspek dari internal ataupun eksternal yang mempengaruhi perusahaan dalam
menentukan strategi pengembangan bisnis. Selain itu, pada tahap ini juga akan
diketahui posisi perusahaan dalam persaingannya dengan bisnis/usaha sejenis
sehingga perusahaan dapat mengetahui dimana kelemahan dan apa yang menjadi
kekuatan bersaingnya. Penilaian pada persaingan juga akan membuat perusahaan
dapat belajar pada bisnis dengan skor bobot nilai yang lebih tinggi sehingga dapat
mengevaluasi juga strategi dari perusahaan lain.
1. Analisis Internal pada PT. Vinindo Inti Pratama
Analisis lingkungan internal pada PT. Vinindo Inti Pratama dilakukan
dengan menganalisa fungsi manajemen pada setiap fungsi bisnis yang dimiliki
oleh perusahaan.Bagian pemasaran memiliki perencanaan yang baik sebelum
melakukan penawaran kepada pelanggan, hal ini dapat terlihat dari riset pasar
yang telah dilakukan.perusahaan melakukan riset pasar setiap satu bulan sekali.
Perusahaan menyadari bahwa kondisi barang di pasaran itu mengalami perubahan
yang cepat, sehingga untuk selalu mengetahui kondisi di pasar, perusahaan
melakukan riset pasar.
Riset pasar dapat dilihat dari laporan penjualan dan laporan dari tenaga
penjual. Perusahaan memiliki beberapa program pemasaran berupa pemberian
promo barang, souvenir dari produk terkait seperti kaos, payung, jam dinding,
gelas, pulpen, pemberian cashback per tahun kepada pelanggan sesuai dengan
berapa banyak jumlah omset yang diberikan pelanggan terkait kepada perusahaan
dan juga progam after-sales-service yang terdiri dari pemberian garansi dan
penyediaan sparepart dari mesin-mesin yang telah dibeli oleh pelanggan,
sehingga mempermudah pelanggan dalam memperbaiki barang mereka. Bagian
pemasaran memiliki pengaturan tersendiri dalam pembagian tenaga penjual.
Tenaga penjual sudah terbagi sesuai dengan wilayah yang mereka pegang masing-
masing. Satu provinsi, biasa dipegang oleh dua atau tiga orang tergantung
banyaknya konsumen perusahaan di provinsi tersebut. Bagian pemasaran tidak
memiliki pengumpulan tim yang resmi dan pembentukkan kelompok tertentu
36
dalam memberikan kritik pada produk dan jasa, hal-hal tersebut sudah dibahas
dalam pengarahan di meeting bulanan.
Bagian pemasaran memiliki pengendalian terhadap efektivitas tenaga
penjual melalui evaluasi kinerja per tahun yang dinilai berdasar berapa banyak
jumlah orderan yang didapat oleh tenaga penjual dalam satu tahun dan juga
melakukan pengendalian dalam efektivitas kegiatan pemasaran melalui laporan
penjualan yang meningkat, survei pelanggan dan pembicaraan dengan perwakilan
tenaga penjual.
Bagian keuangan melakukan perencanaan dalam membuat peramalan
kebutuhan perusahaan dengan cara mengumpulkan kebutuhan dari bagian-bagian
lain yang kemudian akan menjadi peramalan kebutuhan finansial, yang setelah itu
akan diajukan ke Direktur untuk disetujui sebagai anggaran. Peramalan kebutuhan
finansial dilakukan oleh Manajer Keuangan dan penetapan anggaran perusahaan
disetujui oleh Direktur.
Pengarahan yang dilakukan oleh bagian keuangan adalah dengan
memberikan penjelasan mengenai aktivitasaktivitas di dalam fungsi keuangan dan
juga mengkomunikasikan kebijakan-kebijakan yang terkait dengan keuangan,
kebijakan yang dimaksud adalah kebijakan dalam pembayaran ke pemasok dan
pemberian gaji karyawan.Pengendalian kondisi keuangan yang dilakukan oleh
bagian keuangan adalah melihat dari kondisi kas, selama kondisi kas positif, itu
menunjukkan bahwa performa keuangan yang dimiliki perusahaan adalah baik.
Bagian operasi melakukan perencanaan berupa rencana pengadaan barang
kepada pemasok berdasar dari riset pasar yang dilakukan oleh perusahaan.Bagian
operasi memiliki pengorganisasian dengan melakukan koordinasi yang baik
dengan bagian lain yang bersangkutan serta memiliki pengaturan gudang yang
baik dengan memberlakukan sistem first in first out.Bagian operasi melakukan
komunikasi yang baik sebagai bentuk pengarahan dan membangun hubungan
yang baik antar karyawan. Bagian operasi memiliki pengendalian yang baik
terhadap barang dari pemasok dan barang yang akan dikirimkan kepada
pelanggan dengan melakukan pemeriksaan fisik dan pencatatan yang rapi.
37
Bagian MSDM tidak memiliki perencanaan yang jelas.Hal ini dapat dilihat
dari tidak adanya jadwal perekrutan, seleksi, pelatihan dan pengembangan dan
penilaian atau evaluasi.Perekrutan, pelatihan dan evaluasi dilakukan apabila
bagian tertentu membutuhkan penambahan jumlah karyawan.
Bagian MSDM memiliki pembagian aktivitas yang jelas sehingga setiap
karyawan mengetahui dengan jelas tugas dan tanggung jawabnya di dalam
perusahaan.Keputusan penempatan karyawan berada pada manajer bagian yang
membutuhkan. Bagian MSDM melakukan pengarahan dengan membebankan ke
tiap manajer bagian untuk menjelaskan mengenai etika dan nilai-nilai organisasi
kepada staff di dalam bagian yang ada. Pemberian motivasi dilakukan secara
langsung berupa pemberian kata-kata positif. Bagian MSDM tidak memiliki
pengendalian khusus, hanya melakukan rapat dan tukar pikiran yang sekaligus
membahas mengenai evaluasi kerja selama satu tahun.
Pada hasil kuesioner, dapat dilihat seperti pada tabel dibawah ini untuk
kelemahan
Table 4.18 Matrix IFE
Nilai
No Faktor Internal Bobot Rating
Terbobot
Kekuatan
1 Pemanfaatan Flash Sale 0,16 3 0,48
2 SDM Berkualitas 0,16 3 0,48
3 Daya Beli Naik Pasca Pandemi 0,06 4 0,24
4 Bonus Kinerja Karyawan 0,06 4 0,24
5 Kompetitor Belum Banyak 0,04 3 0,12
6 Cash Flow Positif 0,12 3 0,36
Kelemahan
1 Tempat Produksi Jauh 0,04 1 0,04
2 Pengembangan Produk 0,06 2 0,12
3 Tempat Produksi Jauh 0,08 2 0,16
4 Pengembangan Produk 0,06 2 0,12
5 Manajemen Perusahaan 0,10 2 0,20
6 Armada Pengiriman Terbatas 0,06 2 0,12
Total 1,0 2,68
Kekuatan – Kelemahan (S – W) 1,20
38
untuk faktor internal perusahaan memiliki skor 2,68 pada IFE. Dan bobot tertinggi
berada pada SDM yang menjadi aset terbaik perusahaan.
39
peralatan pertukangan. Dan saat ini banyak sekali produk kostumisasi
yangg akhirnya membuat masyarakat memilih untuk membuat sendiri
perabotan agar sesuai dengan yg dibutuhkan.
d. Faktor Teknologi
Era digital mengubah perilaku masyarakat untuk melakukan transaksi
dengan menggunakan e-commerce dan mengadakan banyak promosi
untuk menarik minat calon pelanggan.
e. Faktor Hukum (law/kebijakan pemerintah)
Karena produk harus di impor dari China maka produk dan dokumen
harus sampai bersamaan untuk melewati pos cukai dan menghindari
barang di tahan. Biaya penahanan pada Bea Cukai yg bisa
membengkak juga akan berpengaruh pada perusahaan.
f. Faktor Lingkungan
Faktor lingkungan yang berpengaruh pada kegiatan impor/ekspor
adalah cuaca yang akan menghambat pengiriman lewat jalur laut
maupun kondisi banjir pada wilayah atau agen yang menerima pasokan
produk
Setelah mengidentifikasi berbagai faktor eksternal yang berpengaruh pada
bisnis, maka berikut adalah hasil dari kuesioner yang telah diisi oleh pihak nternal
perusahaan terkait pengaruh faktor eksternal pada perusahaan, beserta bobot dari
aspek tersebut. Dapat dianalisa bahwa dari matrix EFE dibawah ini bobot
ancaman tertinggi adalah pada lead time yang besar sehingga akan member
pengaruh pada bagaimana produk dapat sampai pasar dengan cepat dan tidak
tergantikan oleh para pesaing bisnis yang lain.
40
Table 4.19 Matrix EFE
41
Table 4.20 Matrix Competitor Profile
Dari hasil CP Matrix diatas dapat diketahui bahwa Produk D-Explore dari
PT Vinindo Intra Pratama masih lebih unggul dari produk Deli dan setara dengan
produk Kenmaster. Serta untuk pengembangan bisnis dapat melihat strategi yang
digunakan oleh merk Tekiro karena memiliki nilai yang lebih unggul.
42
4.5.2.1 TOWS Matrix
43
pemasaran (W2) dan kurangnya eksistensi bagian SDM di dalam perusahaan
(W3). Peluang yang dimiliki oleh perusahaan adalah adanya jasa pengganti yang
menambah pelanggan perusahaan (O1), pangsa pasar yang masih luas (O2) dan
daya tawar pemasok yang lemah (O3). Ancaman yang dimiliki oleh perusahaan
adalah adanya kebijakan tarif impor yang mempengaruhi perusahaan (T1) dan
daya tawar pembeli tinggi (T2) dan pesaing tinggi pada bisnis yang sama (T3).
Setelah menganalisis SWOT, strategi yang didapatkan melalui matriks SWOT
adalah, pertama, melakukan perluasan cakupan wilayah penjualan (S1, S3, S4,
O1, O2, O3). Kedua, menerapkan teknologi untuk menutupi kekurangan tenaga
penjual dan penundaan pemesanan (W1, W2, O1, O2, O3). Ketiga, menekan biaya
yang dikeluarkan oleh perusahaan melalui sistem pencatatan keuangan yang
sistematis untuk mengimbangi kebijakan tarif impor (S2, T1). Keempat,
meningkatkan peranan SDM agar mampu memberikan peningkatan kompetensi
bagi karyawan di semua bagian dalam menghadapi daya tawar pembeli dan
pesaing tinggi (W3, T2, T3).
4.5.2.2 IE Matrix
44
Dari Analisis matriks IFE diperoleh skor 2,68 pada sumbu X dan dari
analisis matriks EFE diperoleh skor 2,40 pada sumbu Y. Sehingga diperoleh titik
koordinat (2,68 ; 2,40). Maka dapat diketahui bahwa posisi PT. Vinindo berada
pada posisi sel V. Maka dari itu dapat disimpulkan maka strategi yang dijalakan
adalah stabilisasi dengan penetrasi pasar (memasuki lebih banyak lagi segment
pasar) dan juga pengembangan produk, merupakan strategi intensif (penetrasi
pasar, pengembangan pasar dan juga produk).
45
4.5.3 Tahap pemilihan keputusan
Pada tahap akhir yaitu tahap untuk memutuskan strategi mana yang akan
digunakan dalam pengembangan usaha, digunakan metode QSPM sebagai
pembanding point-point yang berpengaruh dan memiliki potensi besar dalam
memperbaiki jalannya bisnis perusahaan. Dari setiap point yg memiliki pengaruh
akan dipilih skor TAS terbesar untuk menjadi strategi dalam pengembangan usaha
Table 4.21 QSPM PT Vinindo Intra Pratama
Alternatif Strategi
Faktor Kunci Bobot Strategi SO Strategi ST Strategi WO Strategi WT
AS TAS AS TAS AS TAS AS TAS
Kekuatan
Pemanfaatan Flash Sale 0,16 4 0,64 2 0,32 4 0,64 2 0,32
SDM Berkualitas 0,12 3 0,36 3 0,36 3 0,36 2 0,24
Daya Beli Naik Pasca Pandemi 0,06 3 0,18 3 0,18 3 0,18 2 0,12
Bonus Kinerja Karyawan 0,06 4 0,24 2 0,12 4 0,24 1 0,06
Kompetitor Belum Banyak 0,04 4 0,16 2 0,08 3 0,12 2 0,08
Cash Flow Positif 0,12 3 0,36 3 0,36 3 0,36 3 0,36
Kelemahan
Tempat Produksi Jauh 0,04 2 0,08 1 0,04 2 0,08 1 0,04
Pengembangan Produk 0,06 2 0,12 3 0,18 2 0,12 3 0,18
Manajemen Perusahaan 0,08 1 0,08 2 0,16 1 0,08 3 0,24
Armada Pengiriman Terbatas 0,06 3 0,18 2 0,12 3 0,18 2 0,12
Gudang Penyimpanan Sempit 0,1 1 0,1 1 0,1 1 0,1 1 0,1
Kurang Tenaga Pemasaran 0,06 3 0,18 3 0,18 2 0,12 3 0,18
Peluang
Demand Masih Tinggi 0,04 3 0,12 3 0,12 3 0,12 3 0,12
Menguasai Pasar 0,11 3 0,33 3 0,33 3 0,33 3 0,33
Harga Bersaing 0,08 3 0,24 3 0,24 3 0,24 3 0,24
Banyak Perumahaan Dibangun
0,06 4 0,24 2 0,12 2 0,12 3 0,18
Pasca Pandemi
Trend Kreasi Furniture 0,1 2 0,2 2 0,2 2 0,2 2 0,2
Pertumbuhan Sales Meningkat 0,1 3 0,3 3 0,3 3 0,3 3 0,3
Penggunaan Market Place 0,04 3 0,12 4 0,16 3 0,12 3 0,12
Ancaman
Lead Time Tinggi 0,12 2 0,24 2 0,24 2 0,24 2 0,24
Kenaikan Pajak 0,11 2 0,22 3 0,33 3 0,33 2 0,22
Banyak Produk China Bermunculan 0,06 1 0,06 2 0,12 2 0,12 2 0,12
Life Cycle Produk Lama 0,06 3 0,18 2 0,12 2 0,12 3 0,18
Ketersediaan Produk Pada Toko
0,04 1 0,04 1 0,04 1 0,04 2 0,08
Retail Besar
Pemasaran Online Belum Maksimal 0,12 3 0,36 3 0,36 2 0,24 2 0,24
Total Skor 2 66 5,33 60 4,88 62 5,1 58 4,61
46
Tahap akhir dalam analisis strategi ini merupakan pemilihan strategi yang sesuai
dan dapat dijalankan oleh perusahaan. Alternatif strategi didapatkan dari matriks SWOT,
yaitu matriks yang menghasilkan beberapa alternatif strategi melalui analisis faktor
internal dan eksternal perusahaan. Setelah mendapatkan empat alternatif strategi, score
dan pembobotan diberikan untuk menghitung Attractiveness Score (Nilai Daya Tarik) dan
Total Attractiveness Score (Total Nilai Daya Tarik). Strategi SO berdasarkan analisis
matriks QSPM pada Tabel 8 menunjukkan bahwa kondisi PT Vinindo Intra Pratama saat
ini masih cukup sesuai. Pemilihan strategi yang tepat untuk diterapkan dengan
menggunakan alat analisis QSPM adalah menitikberatkan pada aspek kekuatan internal
perusahaan, yaitu alur organisasi, promosi berkala, ketepatan waktu membayarkan fee,
kejelasan produk, evaluasi, dan job desk. Selain itu, pemilihan strategi juga perlu
mempertimbangkan pemanfaatan peluang eksternal perusahaan, seperti bertambahnya
populasi, media sosial, kebaruan konsep, WOM (word of mouth), dan variasi produk.
47
Dari kondisi-kondisi di atas, strategi yang sesuai untuk diterapkan oleh
perusahaan adalah strategi Kepemimpinan Biaya Nilai-Terbaik. Dikatakan
sebagai strategi nilai terbaik (best-value), karena perusahaan menawarkan produk
kepada konsumen pada nilai harga terbaik yang tersedia di pasar dimana
persaingan yang terjadi adalah dalam persaingan harga, mengenai bagaimana
dengan harga yang rendah, dapat menghasilkan penjualan dalam jumlah besar.
48
tetapi sering menghadapi kekurangan tenaga penjual. Sehingga penerapan
kebijakan penggunaan teknologi pada kegiatan operasional diharapkan
dapat memperbaiki kendala kurangnya tenaga penjual. Untuk mencapai
tujuan tersebut, kebijakan-kebijakan yang mendukung adalah, perencanaan
penggunaan teknologi online dan mensosialisasikan penggunaan teknologi
online kepada pihak-pihak perusahaan dan pelanggan. Penerapan kebijakan
dalam fungsi keuangan. Perusahaan memerlukan sumber dana dalam jumlah
yang besar. Dengan pencatatan keuangan yang sistematis dan berkala yang
dimiliki oleh perusahaan, diharapkan, perusahaan dapat mendapatkan
sumber dana yang diinginkan untuk mendanai penerapan teknologi online
yang akan dilakukan oleh perusahaan dan juga dapat memberikan alokasi
dana lebih bagi bagian SDM dalam rencana-rencana pelatihan ke depan.
Untuk mencapai tujuan tersebut, kebijakan yang mendukung antara lain,
pemangkasan biaya-biaya yang tidak memberikan manfaat bagi perusahaan.
Penerapan kebijakan dalam fungsi operasi. Dimana kegiatan pembelian dan
penjualan barang yang ada didasarkan pada kekuatan saluran distribusi yang
ada.
Hingga saat ini, distribusi dari pemasok ke perusahaan dan dari perusahaan
ke pelanggan sudah sangat baik, karena baik pemasok maupun pelanggan yang
dimiliki perusahaan memiliki hubungan relasi yang baik, sehingga yang perlu
dilakukan perusahaan hingga saat ini adalah terus mendukung distribusi yang
telah dimiliki saat ini. Untuk mencapai tujuan tersebut, kebijakan yang
mendukung antara lain, memperkuat jaringan distribusi antar pulau melalui kerja
sama dengan ekspedisi-ekspedisi yang ada. Penerapan kebijakan dalam fungsi
SDM. Bagian SDM yang dimiliki oleh perusahaan tidak memiliki tanggung jawab
yang besar terhadap kesejahteraan karyawan di dalam perusahaan.
Keberadaan SDM hanya difungsikan untuk memenuhi kebutuhan
permintaan karyawan yang dibutuhkan oleh bagian tertentu. Diharapkan dengan
adanya peningkatan peranan SDM di perusahaan, bagian SDM dapat memberikan
pelatihan untuk peningkatan kompetensi karyawan agar semakin siap dalam
menghadapi penerapan teknologi yang akan dilakukan oleh perusahaan. Bagian
49
SDM juga harus mempertimbangkan mengenai penggunaan kontrak kerja dalam
upaya mengatasi keluar-masuknya tenaga penjual. Untuk mencapai tujuan
tersebut, kebijakan yang mendukung antara lain, melakukan perekrutan bagi
tenaga kerja yang berkompetensi di bidang teknologi online dan menyusun
kontrak kerja dengan tenaga penjual maupun calon tenaga penjual. Penerapan
teknologi online pada perusahaan merupakan salah satu dari pengembangan usaha
yang dapat dilakukan oleh perusahaan, akan tetapi, dalam penerapan teknologi ini
membutuhkan dukungan penuh dari semua bagian dalam perusahaan. Bagian
pemasaran sebagai bagian yang memiliki hubungan dekat dengan pelanggan
diharapkan dapat memastikan kesiapan pelanggan dalam menghadapi penerapa
teknologi ini, sehingga dapat melakukan pengkajian ulang terhadap seberapa
efektif dan efisiennya penerapan teknologi ini, baik bagi pelanggan dan
perusahaan. Bagian keuangan diharapkan dapat memastikan adanya dana bagi
penerapan teknologi ini, sekaligus juga menyiapkan dana lebih untuk mendukung
kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan bagian SDM ke depannya. Bagian Operasi
dapat mempertahankan alur distribusi yang sudah dimiliki saat ini, dan dapat
memperluas hubungan kerja sama dengan ekspedisi antar pulau yang ada dalam
upaya memperkuat saluran distribusi yang ada, sekaligus mempersiapkan
pemasok dalam menghadapi penerapan teknologi yang akan dilakukan oleh
perusahaan. Bentuk dukungan dari bagian SDM yaitu dengan memperjuangkan
peranan SDM di dalam perusahaan, sehingga bagian SDM bisa memberikan
kontribusi lebih bagi perusahaan dan juga menyokong pemerataan kompetensi
yang dimiliki di seluruh bagian di dalam perusahaan dalam rangka menyiapkan
karyawan untuk menghadapi penerapan teknologi yang berujung pada perluasan
pangsa pasar dan kapasitas perusahaan yang semakin besar.
Selain itu, bagian SDM juga dapat mempertimbangkan penggunaan kontrak
kerja bagi calon tenaga penjual, sehingga perusahaan tidak akan mengalami
pengurangan tenaga penjual secara mendadak karena pengunduran diri. Melalui
penerapan teknologi, kesiapan pelanggan maupun perusahaan, dukungan dari
semua fungsi bisnis, perusahaan bisa mengintegrasikan keseluruhan aktivitas dari
50
pemasok perusahaan-pelanggan dengan baik, sehingga tercipta alur dan hasil kerja
yang baik.
51
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Hasil dari pengolahan data yang telah dilakukan menunjukkan bahwa PT.
Vinindo masih perlu untuk terus melakukan pengembangan dalam bisnis yang
dijalankan perusahaan agar perusahaan dapat terus ada dalam persaingan pasar
modern yang sangat ketat.
Berdsasarkan perhitungan IE Matrix, diperoleh hasilyaitu stabilisasi dengan
penetrasi pasar dan juga pengembangan produk, perusahaan perlu lebih
melebarkan sayapnya untuk dapat memperluas segmentasi pasar karena hal
tersebut dapat membuat perusahaan dengan segala produk yang dijual lebih
dikenal oleh masyarakat.Produk yang dipasarkan juga perlu adanya
pengembangan dimana daya beli masyarakat saat ini cenderung selektif dalam
memilih produk yang mereka inginkan terutama dari segi fiungsi dan keindahan.
Semakin bervariatif produk yang dipasarkan, semakin masyarakat memiliki
pandangan yang luas atas apa yang mereka inginkan.
Berdasarkan hasil perhitungan SPACE Matrix, produk PT Vinindo berada
padakuadran konservatif yang berarti perlu adanya pengembangan produk,
stabilisasi cashflow perusahaan, dan juga strategi untuk memasuki segmentasi
pasar baru guna merambah lebih banyak pelanggan baru.
Berdasarkan hasil perhitungan QSPM (Quantitative Strategic Planning
Matrix), diperoleh hasil bahwa Tahap akhir dalam analisis strategi ini merupakan
pemilihan strategi yang sesuai dan dapat dijalankan oleh perusahaan. Alternatif
strategi didapatkan dari matriks SWOT, yaitu matriks yang menghasilkan
beberapa alternatif strategi melalui analisis faktor internal dan eksternal
perusahaan. Setelah mendapatkan empat alternatif strategi, score dan pembobotan
diberikan untuk menghitung Attractiveness Score (Nilai Daya Tarik) dan Total
Attractiveness Score (Total Nilai Daya Tarik). Strategi SO berdasarkan analisis
matriks QSPM pada Tabel 8 menunjukkan bahwa kondisi PT Vinindo Intra
52
Pratama saat ini masih cukup sesuai. Pemilihan strategi yang tepat untuk
diterapkan dengan menggunakan alat analisis QSPM adalah menitikberatkan pada
aspek kekuatan internal perusahaan, yaitu alur organisasi, promosi berkala,
ketepatan waktu membayarkan fee, kejelasan produk, evaluasi, dan job desk.
Selain itu, pemilihan strategi juga perlu mempertimbangkan pemanfaatan peluang
eksternal perusahaan, seperti bertambahnya populasi, media sosial, kebaruan
konsep, WOM (word of mouth), dan variasi produk.
5.2 Saran
Saran dari hasil dari pengolahan data yang telah dilakukan menunjukkan
bahwa PT. Vinindo masih perlu untuk terus melakukan pengembangan dalam
bisnis yang dijalankan perusahaan agar perusahaan dapat terus ada dalam
persaingan pasar modern yang sangat ketat. Hasil dari matrix IEyaitu stabilisasi
dengan penetrasi pasar dan juga pengembangan produk. Perusahaan perlu lebih
melebarkan sayapnya untuk dapat memperluas segmentasi pasar karena hal
tersebut dapat membuat perusahaan dengan segala produk yang dijual lebih
dikenal oleh masyarakat. Produk yang dijual sendiri juga perlu adanya
pengembangan dimana daya beli masyarakat saat ini cenderung selektif dalam
memilih produk yang mereka inginkan terutama dari segi fiungsi dan keindahan.
Semakin bervariatif produk yang dipasarkan, semakin masyarakat memiliki
pandangan yang luas atas apa yang mereka inginkan.
Untuk dapat menerapkan hal-hal tersebut, strategi yang sesuai yang dapat
diterapkan oleh perusahaan adalah strategi kepemimpinan biaya nilai-terbaik.
Dimana perusahaan menawarkan produk kepada konsumen dengan nilai harga
terbaik. Perusahaan juga diharapkan cermat dan konsisten dalam pembnerian
harga pada pasar agar dapat terus bersaing dengan perusahaan lain dan juga
disesuaikan dengan daya beli masyarakat saat ini. sehingga perusahaan dapat
dikatakan mampu untuk memenuhi keinginan masyarakat dan memenangkan
persaingan pasar yang ada.
53
DAFTAR PUSTAKA
54
UNDP pada t. Jurnal Sosisal Humanioradan Pendidikan, 1(1), 66–76.
Nurhayati, S. (2008). Pendekatan Qspm Sebagai Dasar Perumusan Strategi
Peningkatan Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Batang, Jawa Tengah.
Jurnal Ekonomi Pembangunan: Kajian Masalah Ekonomi Dan
Pembangunan, 9(1), 72. https://doi.org/10.23917/jep.v9i1.1032
Rosani, Iqbal, I., Purwanti, D., & Putra, A. A. W. (2021). Analisis Pestel Pada
Lazismu Kalimantan Barat. Journal of Islamic Economics, 2(2), 29–37.
Sulasih. (2019). DI KESER NOTOG PATIKRAJA BANYUMAS Sulasih. Jurnal
E-Bis, 3(1), 30–31.
Tambunan, W., Amelia, T., & Priyana, F. P. (2019). Perencanaan Strategi
Pemasaran Usaha Mikro Kecil dan Menengah Manis Bakery. Jurnal
INTECH Teknik Industri Universitas Serang Raya, 5(1), 23.
https://doi.org/10.30656/intech.v5i1.1067
55
LAMPIRAN
Saya mohon kiranya Bapak/Ibu berkenan meluangkan sedikit waktu untuk menjawab
beberapa pertanyaan kuesioner berikut ini. Terima kasih.
Hormat Kami
56
KUESIONER PEMBOBOTAN MATRIKS IFE DAN EFE
Kepada pemimpin, manajer, staff, dan kar yawan perusahaan yang terhormat,
Kami adalah mahasiswa jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri, Institut
Teknologi Adhi Tama Surabaya. Penelitian ini dilakukan untuk menciptakan strategi
bisnis untuk meningkatkan daya saing perusahaan PT. Vinindo Intra Pratama
Untuk itu, kami mengharapkan partisipasi Anda untuk memilih secara objektif dan
membantu untuk mengisi kuesioner ini. Saya mengucapkan terima kasih atas kesediaan
Anda meluangkan waktu mengisi kuesioner ini.
Dimohon untuk memperhatikan panduan pengisian kuesioner dari skala yang dapat dilihat
pada tabel dibawah
Skala Kepentingan
1 Sama Penting
3 Lebih Penting
9 Paling Penting
57
Contoh Pengisian Kuesioner:
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 A X B
2 A X C
Keterangan:
S1 Pemanfaatan flash sale market place berpengaruh besar pada online sale
58
Skala
No. Kriteria Kriteria
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 S1 S2
2 S1 S3
3 S1 S4
4 S1 S5
5 S1 S6
6 S2 S3
7 S2 S4
8 S2 S5
9 S2 S6
10 S3 S4
11 S3 S5
12 S3 S6
13 S4 S5
14 S4 S6
15 S5 S6
W1 Tempat produksi yang terlalu jauh, lead time yang cukup lama
59
W4 Armada pengiriman yang masih terbatas
Skala
No. Kriteria Kriteria
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 W1 W2
2 W1 W3
3 W1 W4
4 W1 W5
5 W1 W6
6 W2 W3
7 W2 W4
8 W2 W5
9 W2 W6
10 W3 W4
11 W3 W5
12 W3 W6
13 W4 W5
14 W4 W6
15 W5 W6
60
O2 Menguasai pasar dari ujung timur indonesia hingga barat
61
No. Kriteria Skala Kriteria
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 O1 O2
2 O1 O3
3 O1 O4
4 O1 O5
5 O1 O6
6 O1 O7
7 O2 O3
8 O2 O4
9 O2 O5
10 O2 O6
11 O2 O7
12 O3 O4
13 O3 O5
14 O3 O6
15 O3 O7
16 O4 O5
17 O4 O6
18 O4 O7
19 O5 O6
20 O5 O7
21 O6 O7
62
63
Keterangan faktor-faktor ancaman perusahaan:
T1 Tempat produksi yang terlalu jauh sehingga butuh lead time untuk barang datang
Skala
No. Kriteria Kriteria
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 T1 T2
2 T1 T3
3 T1 T4
4 T1 T5
5 T1 T6
6 T2 T3
7 T2 T4
8 T2 T5
9 T2 T6
10 T3 T4
11 T3 T5
12 T3 T6
13 T4 T5
64
14 T4 T6
15 T5 T6
Dimohon untuk memberi nilai skor peringkat antara angka 1 sampai dengan 4 berdasarkan
tingkat kepentingannya.
Kekuatan
S1 Pemanfaatan flash sale market place berpengaruh besar pada online sale
Kelemahan
W1 Tempat produksi yang terlalu jauh, lead time yang cukup lama
Keterangan:
65
4 = Kekuatan besar 2 = Kelemahan kecil
Nomor 4 dan 3 hanya untuk Kekuatan, nomor 2 dan 1 hanya untuk Kelemahan.
Peluang
Ancaman
Tempat produksi yang terlalu jauh sehingga butuh lead time untuk
T1
barang datang
Keterangan:
66
Nomor 4 dan 3 hanya untuk Peluang, nomor 2 dan 1 hanya untuk Ancaman.
67
KUESIONER PENENTUAN FAKTOR CPM
Pilihlah 8 sampai 10 faktor kunci keberhasilan perusahaan yang menurut Anda sesuai
dengan kondisi perusahaan.
Inovasi produk
Kualitas produk
Struktur organisasi
Iklan
Loyalitas konsumen
Pengalaman bisnis
Pangsa pasar
Referensi pelanggan
Distribusi penjualan
Layanan konsumen
Perdagangan Online
68
KUESIONER PEMBOBOTAN CPM
Dimohon untuk memperhatikan panduan pengisian kuesioner dari skala yang dapat dilihat
pada tabel dibawah
Skala Kepentingan
1 Sama Penting
3 Lebih Penting
9 Paling Penting
Skala
No. Kriteria Kriteria
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 A X B
2 A X C
Keterangan:
69
Keterangan:
A Wilayah Pemasaran
B Harga Kompetitif
C Branding
D Loyalitas Customer
E Pelayanan Pelanggan
F Kualitas Produk
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 A B
2 A C
3 A D
4 A E
5 A F
6 B C
7 B D
8 B E
9 B F
10 C D
11 C E
12 C F
13 D E
70
14 D F
15 E F
Kami mohon kesediaan Anda untuk mengisi kuesioner ini sebagai data untuk
penyusunan laporan penelitian kami. Kami harap Anda dapat memberikan jawaban
dengan jujur. Data ini tidak akan dipergunakan hal lain selain penelitian kami.
Wilayah
Pemasaran
Harga Kompetitif
Branding
Loyalitas
Customer
Pelayanan
Pelanggan
Kualitas Produk
Keterangan:
71
KUESIONER QSPM
Beri nilai dari angka 1 sampai dengan 4 sesuai dengan tingkat daya tariknya masing-
masing.
QSPM I
Kekuatan
SDM Berkualitas
Kelemahan
Pengembangan Produk
Manajemen Perusahaan
72
Pengembangan
Alternatif Strategi PenetrasiPasar
Segmentasi Pasar
Peluang
Menguasai Pasar
Harga Bersaing
Ancaman
Kenaikan Pajak
73
74
QSPM II
Diversifikasi
Alternatif Strategi PengembanganProduk
Terkait
Kekuatan
Kelemahan
75
76
Diversifikasi
Alternatif Strategi PengembanganProduk
Terkait
Peluang
Ancaman
77