Anda di halaman 1dari 19

PROPOSAL

PERANCANGAN SISTEM INDUSTRI


CAPSTONE DESIGN PROJECT

“PENERAPAN MODEL PROGRAMA LINIER DALAM


MEMAKSIMALKAN PROFIT PADA TOKO OLEH-OLEH
KHAS SURABAYA HONEST”

Kelompok 1:
1. Dicky Aditya Hernanda 07.2019.1.03488
2. Stefani Nilam Shofa 07.2019.1.03495
3. Arizal Agusetiawan 07.2019.1.03526
4. Robertus Terry Damian 07.2021.1.90252
5. Kelvin Yonathan Tandean 07.2021.1.90255

JURUSAN TEKNIK INDUSTRI


FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA
2023
KATA PENGANTAR

Dengan mengucap puji syukur kepada Allah SWT dan atas rahmat dan
hidayahNya dapat terselesaikannya laporan project ini.
Melalui kemajuan pada bidang industri yang semakin pesat pada jaman
modern ini maka dibutuhkan sebuah ilmu sains yang dapat diaplikasikan untuk
menganalisis suatu permasalahan yang terjadi pada dunia industri, kemudian
dilakukan sebuah analisa lebih lanjut dan mendalam terhadap permasalahan yang
ada sehingga dapat ditemukan sebuah solusi yang dapat digunakan sebagai bentuk
penyelesaian atas permaslahan yang ada. Maka diperlukan para engineering yang
dapat mengatasi permasalahan-permasalahan pada dunia industri dengan
menggunakan ilmu yang diterima dibangku perkuliahan sebagai bentuk
implementasi dan tanggung jawab atas ilmu yang telah didapatkan.
Semoga laporan project ini dapat bermanfaat bagi siapa saja yang
membacanya, saran serta kritik dari pembaca akan sangat diharapkan demi
menyempurnakan penyusunan dari laporan project ini.

Surabaya, 11 Januari 2023

Penulis
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................. 1


1.1 Latar Belakang .................................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................ 2
1.3 Tujuan Project .................................................................................................. 2
1.4 Manfaat Project ................................................................................................ 3
1.5 Batasan Permasalahan ..................................................................................... 3
1.6 Asumsi-Asumsi yang Digunakan ..................................................................... 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA....................................................................................... 4
2.1 Programa Linier................................................................................................ 4
2.1.1 Model Programa Linier ............................................................................ 4
2.2 Teknik Pemecahan Programa Linier .............................................................. 4
2.2.1 Metode Simpleks ....................................................................................... 4
2.3 Software TORA ................................................................................................. 6
BAB III SKENARIO PENYELESAIAN MASALAH ................................................... 7
3.1 Langkah-Langkah Penyelesaian Masalah ...................................................... 7
3.2 Flowchart Skenario Penyelesaian Masalah..................................................... 8
BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA ........................................... 9
4.1 Pengumpulan Data............................................................................................ 9
4.2 Pengolahan Data ............................................................................................. 10
4.3 Analisa Hasil dan Pembahasan...................................................................... 14
BAB V PENUTUP ........................................................................................................... 15
5.1 Kesimpulan ...................................................................................................... 15
5.2 Saran ................................................................................................................ 15
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... 16
Capstone Design Project
Jurusan Teknik Industri

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Perkembangan dunia bisnis saat inibaik jasa, dagang, maupun industri
manufaktur menunjukan perkembangan yang sangat pesat seiring dengan
perkembangan teknologi. Sehingga persaingan antar dunia usaha pun dirasakan
semakin tajam yang menyebabkan perusahaan di tuntut untuk mampu mengelola
bidang usahanya dengan baik, salah satu cara yang dapat ditempuh dengan
membuat perencanaan produksi dengan tepat (Aini et al., 2021). Perencanaan
produksi berhubungan dengan penentuan volume produksi, ketepatan waktu
penyelesaian dan sumber daya yang tersedia. Dengan perencanaan yang tepat,
proses produksi dapat berjalan dengan efisien dan efektif (Sari et al., 2020).
Sumber daya merupakan salah satufaktor penting yang akan menentukan
keberhasilan produksi. Semua sumber daya yang terlibat langsung dalam
perusahaan akan sangat mempengaruhi proses produksi. Maka dari itu,
penggunaan sumber daya dalam perusahaan harus dilakukan secara optimal.
Tanpa adanya penggunaan sumber daya yang optimal dalam suatu perusahaan,
maka akan mengakibatkan terganggunya proses produksi yang pastinya akan
mengurangi jumlah hasil produksi, begitu juga sebaliknya (Hidayah et al., 2022).
Setiap perusahaan bertujuan untukmencari keuntungan yang maksimal
dalammenjalankan kegiatan usahannya, sehinggaperusahaan dituntun untuk
dapatmemanfaatkan sumberdaya yang dimilikiseoptimal mungkin (Rumetna et
al., 2018). Namun kenyataannya,perusahaan mengalami banyak hambatandalam
pencapaian tujuan, sehinggaperusahaan tersebut mengerahkanberbagai usaha
untuk mengatasi masalahyang sedang dihadapinya. Persoalan umumyang dihadapi
oleh perusahaan adalahbagaimana mengkombinasikan faktor-faktorproduksi atau
sumberdaya yangdimiliki secara bersama dengan tepat agardiperoleh keuntungan
maksimal denganbiaya yang minimal (Anti & Sudrajat, 2021).
Pada penelitian (Aini et al., 2021) dapat membuktikan bahwa dengan
menggunakan analisis program linier melalui metode simpleks terhadap UMKM
Seblak Gaul Bapak Pitra di Kota Serang, Banten mendapatkan keuntungan
maksimal sebesar Rp 750.000 dengan memproduksi seblak mie dan seblak telur
sebanyak 3 porsi, adapun selisih antara sebelum dan setelah optimasi
menggunakan programa linier adalah sebesar Rp 150.000. Selain itu, pada
peneltian (Lina et al., 2020) juga telah menunjukkan hasil bahwa penerapan
programa linier dalam optimasi penjualan pentolan bakso Ibu Fitri dapat
membantu dalam memaksimalkan keuntungan dari keterbatasan sumber daya
yang dimiliki. Keuntungan maksimal yang diperoleh yaitu sebesar Rp 320.000 per
produksi pentolan bakso setiap minggunya. Penelitian lain pada (Hidayah et al.,
2022) yaitu mengenai optimasi keuntungan bisnis bakery menggunakan programa
linier metode simpleks didapatkan hasil prediksi keuntungan sebesar Rp 425.000
dimana pada perhitungan sebelum menggunakan programa linier menghasilkan
prediksi keuntungan sebesar Rp 392.000 maka dapat diketahui selisih hasil
prediksi keuntungan yang didapatkan dari sebelum dan sesuah penerapan

Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya – ITATS 1


Capstone Design Project
Jurusan Teknik Industri

programa linier adalah sebesar Rp 33.000. Dari hasil penelitian terdahulu telah
membuktikan bahwa programa linier dapat diterapkan untuk menyelesaikan
permasalahan dalam perhitungan untuk mendapatkan keuntungan yang maksimal
pada suatu bisnis.
Objek yang digunakan dalam project ini adalah usaha Toko Oleh-Oleh
Khas Surabaya Honest yang dalam proses produksinya berlokasi di Perum. Jaya
Regency Tahap 5 Blok CB 25, Wager, Kwangsan, Kec. Sedati, Sidoarjo. Usaha
ini telah berdiri sejak 2017 yang menyediakan berbagai variasi makanan dan
minuman yang dapat dihidangkan sebagai buah tangan khas Kota Pahlawan
Surabaya. Dalam menjalankan usahanya, pada proses produksi dibantu oleh tujuh
(7) orang karyawan dan tiga belas (13) karyawan lainnya untuk ditugaskan
menjaga outlet yang tersebar di lima (5) cabang. Adapun produk unggulan dari
Toko Oleh-Oleh Khas Surabaya Honest antara lain adalah lapis legit, lapis kukus
surabaya, brownis kukus, brownis bakar, bakpia, honest drink, dan aneka camilan.
Berdasarkan hasil wawancara dengan owner/pemilik usaha dapat diketahui
bahwa permasalahan yang terjadi adalah ketidaktepatan perhitungan jumlah
produksi sehingga menyebabkan seringnya terjadi tidak terpenuhinya demand dari
konsumen, namun terkadang juga terjadi produk sisa yang tak terjual hingga
produk tersebut sudah tidak layak untuk dijual. Hal tersebut dapat memberikan
kerugian bagi pemilik usaha, jika permasalahan ini dibiarkan secara terus-menerus
akan berakibat sangat fatal terhadap nasib usaha ini. Oleh karena itu, dalam
project ini akan menyelesaikan permasalahan tersebut dengan memodelkan
sejumlah variabel terkait dalam suatu persamaan programa linier (linear
programming). Diharapkan hasil perhitungan dari model programa linier ini
didapatkan jumlah produk yang optimal untuk mendapatkan hasil profit yang
maksimal.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan pada penjelasan latar belakang diatas, maka perumusan
masalah pada project ini adalah:
1. Bagaimana model programa linier untuk memaksimalkan profit pada Toko
Oleh-Oleh Khas Surabaya Honest?
2. Bagaimana menentukan jumlah penjualan produk untukprofit penjualan
pada Toko Oleh-Oleh Khas Surabaya Honest?

1.3 Tujuan Project


Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah maka dapat ditentukan
tujuan dari project ini yaitu:
1. Menghasilkan model programa linier beserta penyelesaiannya untuk
memaksimalkan profit pada Toko Oleh-Oleh Khas Surabaya Honest.
2. Menghitung jumlah penjualan produk untuk memaksimalkan profit pada
Toko Oleh-Oleh Khas Surabaya Honest.

Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya – ITATS 2


Capstone Design Project
Jurusan Teknik Industri

1.4 Manfaat Project


Manfaat yang diperoleh pada project ini antara lain:
1. Mengimplementasikan dan mengamalkan ilmu yang didapat di perguruan
tinggi kepada kasus nyata di industri bakery.
2. Meningkatkan wawasan terhadap dunia industri bakery.
3. Dapat membantu menyelesaikan permasalahan yang terjadi pada Toko
Oleh-Oleh Khas Surabaya Honest.

1.5 Batasan Permasalahan


Supaya pembahasan tidak melebar maka ditentukan batasan-batasan yang
digunakan adalah sebagai berikut:
1. Objek yang digunakan adalah Toko Oleh-Oleh Khas Surabaya Honest.
2. Variabel terikat yang digunakan adalah produk-produk yang murni
diproduksi sendiri, yaitu lapis legit, lapis kukus surabaya, brownis kukus,
brownis bakar, dan bakpia.
3. Faktor variasi/rasa tidak diperhatikan.
4. Pengolahan data yang digunakan adalah model programa linierdengan
perhitungan softwareWinQSB.

1.6 Asumsi-Asumsi yang Digunakan


Asumsi-asumsi yang digunakan dalam project ini adalah:
1. Pada saat proses observasi data, kegiatan produksi berjalan secara normal.
2. Harga jual produk merupakan harga yang masih berlaku.
3. Kapasitas bahan baku produksi merupakan kapasitas/resep yang masih
berlaku.
4. Data yang diperoleh adalah data asli dari pemilik usaha.

Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya – ITATS 3


Capstone Design Project
Jurusan Teknik Industri

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Programa Linier


Programa linier (linear programming) adalah sebuah teknik/cara yang
berhubungandengan permasalahan pengalokasian sumber daya dan juga
berhubungan dengan permasalahan lain yang memiliki sebuah perumusan
matematika yang hampir sama. Linear programming menjadi sebuah alat standar
dengan manfaatnya yang besar bagi banyak organisasi bisnis dan industri(Dewi
Rosa Indah, 2019). Lebih jauh lagi, hampir semua organisasi berhubungan dengan
pengalokasian sumber daya dalam berbagai situasi, dan ada sebuah pengakuan
yang semakin tinggi mengenai penerapan teknik yang sudah sangat luas. Dengan
kata lain, dapat disimpulkan bahwa programa linier merupakan model matematik
dalam mengalokasikan sumber daya yang terbatas untuk mencapai suatu tujuan
seperti memaksimalkan keuntungan (profit)atau meminimumkan biaya
pengeluaran (resources). Programa linier juga berkaitan dengan penjelasan suatu
kasus dalam dunia nyata sebagai suatu model matematikyang terdiri dari sebuah
fungsi tujuan linier dengan beberapa kendala.

2.1.1 Model Programa Linier


Model programa linier ini merupakan model matematis pada perumusan
masalah untuk pengalokasian sumber daya dalam berbagai kegiatan. Secara
umum model programa liner dapat ditulis dalam bentuk umum sebagai
berikut(Susanti, 2021):
𝑍𝑚𝑎𝑥/𝑚𝑖𝑛 = 𝑥1 + 𝑥2 + ⋯ + 𝑥𝑛 ……………………….. (2.1)
Dengan batasan/constraint (c\t):

𝑥1 + 𝑥2 + ⋯ + 𝑥𝑛 (≥) 𝑏𝑛………………………………… (2.2)
=
Keterangan:
Zmax = Fungsi tujuan maksimasi
Zmin = Fungsi tujuan minimasi
bn = Jumlah suber daya n yang tersedia

2.2 Teknik Pemecahan Programa Linier


Dalam pemecahan permasalahan dengan model programa linier terdapat
dua metode yang dapat digunakan yaitu metode grafik dan metode simpleks(Aini
et al., 2021). Namun pada project ini metode yang akan digunakan adalah metode
simpleks.

2.2.1Metode Simpleks
Metode simpleks merupakan salah satu teknik penentuan solusi optimal
yang digunakan dalam pemrograman linier. Metode simpleks digunakan

Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya – ITATS 4


Capstone Design Project
Jurusan Teknik Industri

untukmenyelesaikan masalah optimasi yang melibatkan tiga variabel atau lebih


yang tidak dapat diselesaikan oleh metode grafik(Lina et al., 2020). Metode
simpleks didefinisikansebagai cara menyelesaikan permasalahan yang memiliki
variabel keputusan minimal dua dengan munggunakan alat bantu berupa tabel.
Metode simpleks dibedakan menjadi dua yaitu metode simpleks maksimasi untuk
mencari keuntungan maksimal dan metode simpleks minimasi untuk
meminimalkan resources(Suryanto et al., 2019).
Metode simpleks merupakan suatu metode yang secara sistematis dimulai
dari suatu pemecahan dasar fisibel ke pemecahan dasar fisibel lainnya, yang
dilakukan secara berulang-ulang sehingga akhirnya tercapai suatu pemecahan
dasar yang optimum dan pada setiap langkah menghasilkan suatu nilai dari fungsi
tujuan yang selalu lebih besar atau sama dari langkah sebelumnya.
Adapun langkah-langkah perhitungan dalam metode simpleks adalah
sebagai berikut(Lina et al., 2020):
1. Mengidentifikasi tujuan yang akan dicapai dan kendala-kendala yang
terjadi.
2. Memformulasikan fungsi tujuan dan batasan/constraint ke dalam fungsi
model matematis
𝑍𝑚𝑎𝑥/𝑚𝑖𝑛 = 𝑛𝑥1 + 𝑛𝑥2 + ⋯ + 𝑛𝑥𝑛 …………………… (2.3)
constraint
𝑎11 𝑥1 + 𝑎12 𝑥2 + ⋯ + 𝑎1𝑛 𝑥𝑛 ≤ 𝑏1………………………… (2.4)
𝑎21 𝑥1 + 𝑎22 𝑥2 + ⋯ + 𝑎2𝑛 𝑥𝑛 ≤ 𝑏2 ………………………… (2.5)
𝑎𝑚1 𝑥1 + 𝑎𝑚2 𝑥2 + ⋯ + 𝑎𝑚𝑛 𝑥𝑛 ≤ 𝑏𝑚 ………………………… (2.6)
𝑥1 + 𝑥2 + ⋯ + 𝑥𝑛 ≥ 0…………………………………. (2.7)
3. Mengubah pertidaksamaan “≤” pada constraint menjadi “=” dengan
menambahkan variabel slack (S).
𝑎11 𝑥1 + 𝑎12 𝑥2 + ⋯ + 𝑎1𝑛 𝑥𝑛 + 𝑆1 = 𝑏1………………… (2.8)
𝑎21 𝑥1 + 𝑎22 𝑥2 + ⋯ + 𝑎2𝑛 𝑥𝑛 + 𝑆2 = 𝑏2………………… (2.8)
𝑎𝑚1 𝑥1 + 𝑎𝑚2 𝑥2 + ⋯ + 𝑎𝑚𝑛 𝑥𝑛 + 𝑆𝑛 = 𝑏𝑛 ………………… (2.8)

4. Memasukkan data fungsi tujuan dan kendala-kendala yang telah diubah


tersebut kedalam tabel simpleks.
Tabel 2.1 Tabel Simpleks
Basic Coefficient of:
RHS
Variable x1 x2 xn S1 S2 Sn
S1 a11 a12 a1n 1 0 0 b1
S2 a21 a22 a2n 0 1 0 b2
Sn am1 am1 amn 0 0 1 bn
Zj-Cj x1 x2 xn 0 0 0 0

5. Setelah data tersusun dalam tabel simpleks awal, lakukan iterasi sehingga
dihasilkan titik optimal dengan cara:

Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya – ITATS 5


Capstone Design Project
Jurusan Teknik Industri

a. Menentukan entering variable: Dicari variabel paling sensitif terhadap


fungsi tujuan yang akan menjadipivot coloum. Selanjutnya hitung
nilai rasio, dengan cara nilai kolom RHS dibagi dengan nilai pada
pivot coloum yang sesuai.
b. Menentukan leaving variable: Ditentukan berdasarkan nilai rasio
minimum yang menjadi pivot raw.
c. Membuat tabel simpleks kedua, yaitu dengan menghitung elemen
pada baris yang lain (tidak termasuk elemen pivotraw) dengan cara:
Elemen baris baru = (elemen baris lama) – (koefisien pada pivot
coloum) x (nilai elemen baru pivot raw).
6. Apabila iterasi optimal belum ditemukan maka kembali ke langkah atas.
7. Menentukan apakah penyelesaian optimal sudah tercapai.
8. Membuat kesimpulan baru.

2.3 Software TORA


Nugroho (2019) menjelaskan bahwa Taha di dalam bukunya Operation
Research: An Introduction 5Th menggunakan software TORA pada penelitiannya.
Selain memberikan fasilitas untuk menyelesaikan masalah pada pemrograman
linear, TORA juga dapat melakukan penyelesaian masalah pada riset operasi yang
lain, misalnya masalah transportasi, jaringan kerja, pemrograman integer, antrian
dan sebagainya.

Gambar 2.1 Tampilan Awal Pada TORA


Berdasarkan gambar diatas maka dapat diketahui bahwa terdapat
beberapa modul yang dapat digunakan pada software TORA antara lain:
1. Linear Equations
2. Forecasting and Linear Regression
3. Goal Programming
4. Inventory Theory and System
5. Job Scheduling
6. Linear and Integer Programming
7. Zero-Sum Game
8. Project Planning
9. Network Modeling
10. Nonlinear Programming

Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya – ITATS 6


Capstone Design Project
Jurusan Teknik Industri

BAB III
SKENARIO PENYELESAIAN MASALAH

3.1 Langkah-Langkah Penyelesaian Masalah


Langkah-langkah yang di rancang untuk menyelesaian masalah adalah:
1. Identifikasi Masalah
Masalah yang dihadapi oleh owner adalah ketidaktepatan perhitungan
jumlah produksi sehingga menyebabkan seringnya terjadi tidak
terpenuhinya demand dari konsumen, namun terkadang juga terjadi produk
sisa yang tak terjual hingga produk tersebut sudah tidak layak untuk dijual.
2. Pemilihan Metode Pemecahan Masalah
Model yang digunakan dalam pemecahan masalah yang telah
teridentifikasi adalah model programa linier dengan fungsi tujuan
maksimasi melalui penyelesaian dengan metode simpleks.
3. Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan melalui pustaka, observasi, dan wawancara
dengan owner. Data yang digunakan berupa data primer yaitu berupa jenis
produk yang di produksi, harga tiap produk, serta kapasitas masing-masing
produk untuk di setiap cabang.
4. Formulasi Fungsi Tujuan
Memformulasikan fungsi tujuan project dengan pengolahan data
menggunakan model programa linier dengan software TORA.
5. Implementasi Model
Tahap implementasi model adalah mempersiapkan model matematik
programa linier untuk permasalahan maksimasikeuntungan. Pemodelan
programa linier dilakukan dengan mengidentifikasi variabel keputusan,
fungsi tujuan dan fungsi batasan (constraint).
6. Evaluasi Model
Evaluasi hasil dilakukan dengan menganalisis hasil analisis programa
linier yang telah dihitung padalangkah sebelumnya. Evaluasi hasil juga
dilakukan dengan membandingkan antara hasil penelitian dengankondisi
aktual yang dialami oleh owner toko.
7. Melaksanakan Solusi Terpilih
Tahap pelaksanaan solusi terpilih bukan bagian dari penelitian, maka
langkah pengambilan keputusan hanyasampai pada tahap evaluasi hasil.
Tahap melaksanakan solusi merupakan wewenang dari pihak owner Toko
Oleh-Oleh Khas Surabaya Honest. Hasil dari pemodelan dapat digunakan
sebagai pertimbangan pengambilan keputusan terkait permasalahan
produksi yang dialami, bukan sebagai keputusan yang bersifat mutlak
harus direalisasikan.

Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya – ITATS 7


Capstone Design Project
Jurusan Teknik Industri

3.2 Flowchart Skenario Penyelesaian Masalah

TORA

Gambar 3.1 Flowchart Skenario Penyelesaian Masalah

Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya – ITATS 8


Capstone Design Project
Jurusan Teknik Industri

BAB IV
PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

4.1 Pengumpulan Data


Pada project ini, data yang digunakan adalah data primer yang didapatkan
dengan cara wawancara dengan pemilik usaha. Adapun data yang digunakan
dalam pemodelan programa linier adalah sebagai berikut:
1. Fungsi Tujuan
Data yang dibutuhkan untuk menyusun fungsi tujuan adalah keuntungan
dari hasil penjualan produk per porsi. Dikarenakan tujuan pada project ini
adalah untuk maksimasi profit, maka fungsi tujuan pada programa linier
adalah maksimasi dengan model sebagai berikut:
𝑍𝑚𝑎𝑥 = 18.500𝑥1 + 16.000𝑥2 + 15.000𝑥3 + 12.000𝑥4 + 12.000𝑥5
Keterangan:
𝑥1 = Lapis Kukus
𝑥2 = Brownis Kukus
𝑥3 = Brownis Oven
𝑥4 = Lapis Legit
𝑥5 = Bakpia

2. Fungsi Batasan (Constraint)


Data yang dibutuhkan untuk membuat batasan pada fungsi tujuan adalah
macam-macam bahan baku dan takaran yang digunakan untuk
memproduksi produk-produk dari perusahaan. Adapun data-data yang
diperoleh sebagai berikut:
Tabel 4.1 Bahan Baku dan Takaran Produk
No Bahan Lapis Brownis Brownis Lapis Bakpia Resouces
Kukus Kukus Oven Legit (gr)
X1 (gr) X2 (gr) X3 (gr) X4 (gr) X5 (gr)
1 Tepung 33.3 66.7 157.5 176.5 112.5 10,000
2 Gula 36.7 66.7 125.0 223.5 53.1 12,000
3 Telur 83.3 133.3 200.0 411.8 0.0 15,000
4 Benzoat 0.3 0.3 7.5 2.1 0.0 100
5 Sponge 3.8 8.3 12.5 8.8 0.0 500
6 Vanili 0.5 0.5 1.0 0.9 0.1 150
7 Garam 1.0 1.2 1.0 0.7 3.1 300
8 Baking Powder 2.8 2.3 7.0 1.4 0.0 600
9 Susu Bubuk 3.3 0.0 0.0 0.0 0.0 200
10 Minyak 33.3 66.7 200.0 0.0 25.0 700
11 Kental Manis 6.2 8.3 9.3 10.9 0.0 250
12 Cokelat 14.2 58.3 130.0 0.0 0.0 400
13 Keju 8.3 8.3 12.5 5.9 9.4 350
14 Rum Butter 0.0 0.0 0.0 5.9 0.0 100

Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya – ITATS 9


Capstone Design Project
Jurusan Teknik Industri

Berdasarkn tabel diatas maka dapat dirumuskan untuk batasan (constraint)


sebagai berikut:
a. Batasan pertama subject to bahan baku tepung
33.3𝑥1 + 66.7𝑥2 + 157,5𝑥3 + 176.5𝑥4 + 112.5𝑥5 ≤ 10.000
b. Batasan ke 2 subject to bahan baku gula
36.7𝑥1 + 66.7𝑥2 + 125𝑥3 + 223.5𝑥4 + 53.1𝑥5 ≤ 12.000
c. Batasan ke 3 subject to bahan baku telur
83.3𝑥1 + 133.3𝑥2 + 200𝑥3 + 411.8𝑥4 ≤ 15.000
d. Batasan ke 4 subject to bahan baku benzoat
0.3𝑥1 + 0.3𝑥2 + 7.5𝑥3 + 2.1𝑥4 ≤ 100
e. Batasan ke 5 subject to bahan baku sponge
3.3𝑥1 + 8.3𝑥2 + 12.5𝑥3 + 8.8𝑥4 ≤ 500
f. Batasan ke 6 subject to bahan baku vanili
0.5𝑥1 + 0.5𝑥2 + 1𝑥3 + 0.7𝑥4 + 3.1𝑥5 ≤ 150
g. Batasan ke 7 subject to bahan baku garam
1𝑥1 + 1.2𝑥2 + 1𝑥3 + 0.7𝑥4 + 3.1𝑥5 ≤ 300
h. Batasan ke 8 subject to bahan baku baking powder
2.8𝑥1 + 2.3𝑥2 + 7𝑥3 + 1.4𝑥4 ≤ 600
i. Batasan ke 9 subject to bahan baku susu bubuk
3.3𝑥1 ≤ 200
j. Batasan ke 10 subject to bahan baku minyak
33.3𝑥1 + 66.7𝑥2 + 200𝑥3 + 25𝑥5 ≤ 700
k. Batasan ke 11 subject to bahan baku kental manis
6.2𝑥1 + 8.3𝑥2 + 9.3𝑥3 + 10.9𝑥4 ≤ 250
l. Batasan ke 12 subject to bahan baku cokelat
14.2𝑥1 + 58.3𝑥2 + 130𝑥3 ≤ 400
m. Batasan ke 13 subject to bahan baku keju
8.3𝑥1 + 8.3𝑥2 + 12.5𝑥3 + 5.9𝑥4 + 9.4𝑥5 ≤ 350
n. Batasan ke 14 subject to bahan baku rum butter
5.9𝑥4 ≤ 100

4.2 Pengolahan Data


Setelah mendapatkan keseluruhan data fungsi tujuan dan batasan, maka
model matematis programa linier dari project ini adalah sebagai berikut:
𝑍𝑚𝑎𝑥 = 18.500𝑥1 + 16.000𝑥2 + 15.000𝑥3 + 12.000𝑥4 + 12.000𝑥5

Dengan constraint
33.3𝑥1 + 66.7𝑥2 + 157,5𝑥3 + 176.5𝑥4 + 112.5𝑥5 ≤ 10.000
36.7𝑥1 + 66.7𝑥2 + 125𝑥3 + 223.5𝑥4 + 53.1𝑥5 ≤ 12.000
83.3𝑥1 + 133.3𝑥2 + 200𝑥3 + 411.8𝑥4 ≤ 15.000
0.3𝑥1 + 0.3𝑥2 + 7.5𝑥3 + 2.1𝑥4 ≤ 100
3.3𝑥1 + 8.3𝑥2 + 12.5𝑥3 + 8.8𝑥4 ≤ 500
0.5𝑥1 + 0.5𝑥2 + 1𝑥3 + 0.7𝑥4 + 3.1𝑥5 ≤ 150
1𝑥1 + 1.2𝑥2 + 1𝑥3 + 0.7𝑥4 + 3.1𝑥5 ≤ 300
2.8𝑥1 + 2.3𝑥2 + 7𝑥3 + 1.4𝑥4 ≤ 600

Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya – ITATS 10


Capstone Design Project
Jurusan Teknik Industri

3.3𝑥1 ≤ 200
33.3𝑥1 + 66.7𝑥2 + 200𝑥3 + 25𝑥5 ≤ 700
6.2𝑥1 + 8.3𝑥2 + 9.3𝑥3 + 10.9𝑥4 ≤ 250
14.2𝑥1 + 58.3𝑥2 + 130𝑥3 ≤ 400
8.3𝑥1 + 8.3𝑥2 + 12.5𝑥3 + 5.9𝑥4 + 9.4𝑥5 ≤ 350
5.9𝑥4 ≤ 100
Penolahan data yang digunakan pada project ini adalah programa linier
dengan perhitungan software TORA. Adapun hasil prhitungan dengan software
adalah sebagai berikut:

Gambar 4.1 Final Simplex Table Iterasi 1

Gambar 4.2 Final Simplex Table Iterasi 2 (Lanjutan)

Gambar 4.3 Final Simplex Table Iterasi 3 (Lanjutan)

Gambar 4.4 Final Simplex Table Iterasi 4 (Lanjutan)

Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya – ITATS 11


Capstone Design Project
Jurusan Teknik Industri

Gambar 4.5 Final Simplex Solutions


Pada gambar hasil perhitungan dengan software TORA diatas untuk fungsi
tujuan Zmax pada profit dapat dicapai dengan varible keputusan yang digunakan
adalah X1=12,27, X2=0; X3=0; X4=17,64; dan X5=11,81 dengan total profit
sebesar Rp 580.300. Namun karena satuan dalam produksi adalah unit (pcs) maka
tidak mungkin diproduksi dalam bentuk desimal(tidak utuh) maka dari hasil
perhitungan, variabel keputusan akan dibulatkan keatas menjadi sebagai berikut:
X1 = 12,27 = 13 x Rp 18.500 = Rp 240.500
X2 = 0 = 0 x Rp 16.000 = Rp 0
X3 = 0 = 0 x Rp 15.000 = Rp 0
X4 = 17,64 = 18 x Rp 12.000 = Rp 216.000
X5 = 11,81 = 12 x Rp 12.000 = Rp 144.000
Total profit = Rp 600.500
Kemudian dilakukan juga untuk pembulatan kebawah menjadi sebagai
berikut:
X1 = 12,27 = 12 x Rp 18.500 = Rp 222.000
X2 = 0 = 0 x Rp 16.000 = Rp 0
X3 = 0 = 0 x Rp 15.000 = Rp 0
X4 = 17,64 = 17 x Rp 12.000 = Rp 204.000
X5 = 11,81 = 11 x Rp 12.000 = Rp 132.000
Total profit = Rp 558.000

Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya – ITATS 12


Capstone Design Project
Jurusan Teknik Industri

Gambar 4.2 Constraint Summary


Pada gambar 4.2 menjelaskan untuk jumlah sumber daya yang digunakan
pada masing-masing pembatas untuk hasil perhitungan tanpa dibulatkan keatas
maupun dibulatkan kebawah. Adapun perhitungan total sumber daya yang
digunakan untuk hasil pembulatan keatas dan kebawah sebagai berikut:
Tabel 4.2 Total Sumber Daya Terpakai Untuk Pembulatan Keatas
Bahan Lapis Brownis Brownis Lapis Bakpia Total Kapasitas Slack/
Kukus Kukus Oven Legit (gr) (gr) Surplus
13X1 0X2 0X3 18X4 12X5 (gr)
Tepung 433.3 0 0 3,176 1350 4,960 10,000 5,040
Gula 476.7 0 0 4,024 637.5 5,138 12,000 6,862
Telur 1083.3 0 0 7,412 0 8,495 15,000 6,505
Benzoat 3.7 0 0 37 0 41 100 59
Sponge 48.8 0 0 159 0 208 500 292
Vanili 6.5 0 0 17 1.5 25 150 125
Garam 13.0 0 0 13 37.5 63 300 237
Baking
36.8 0 0 25 0 62 600 538
Powder
Susu
43.3 0 0 0 0 43 200 157
Bubuk
Minyak 433.3 0 0 0 300 733 700 -33
Kental
80.2 0 0 196 0 276 250 -26
Manis
Cokelat 184.2 0 0 0 0 184 400 216
Keju 108.3 0 0 106 112.5 327 350 23
Rum
0.0 0 0 106 0 106 100 -6
Butter

Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya – ITATS 13


Capstone Design Project
Jurusan Teknik Industri

Tabel 4.3 Total Sumber Daya Terpakai Untuk Pembulatan Kebawah


Bahan Lapis Brownis Brownis Lapis Bakpia Total Kapasitas Slack/
Kukus Kukus Oven Legit (gr) (gr) Surplus
0X1 11X2 0X3 2X4 0X5 (gr)
Tepung 400 0 0 3000 1238 4638 10,000 5363
Gula 440 0 0 3800 584 4824 12,000 7176
Telur 1000 0 0 7000 0 8000 15,000 7000
Benzoat 3 0 0 35 0 38 100 62
Sponge 45 0 0 150 0 195 500 305
Vanili 6 0 0 16 1 23 150 127
Garam 12 0 0 12 34 58 300 242
Baking
34 0 0 24 0 58 600 542
Powder
Susu
40 0 0 0 0 40 200 160
Bubuk
Minyak 400 0 0 0 275 675 700 25
Kental
74 0 0 185 0 259 250 -9
Manis
Cokelat 170 0 0 0 0 170 400 230
Keju 100 0 0 100 103 303 350 47
Rum
0 0 0 100 0 100 100 0
Butter

4.3 Analisa Hasil dan Pembahasan


Toko Oleh-oleh Surabaya Honest memproduksi 5 macam produk yang dibatasi
dengan sumber daya dari setiap bahan baku yang digunakan. Pada pengolahan data untuk
mendapat hasil profit maksimal dalam produksi oleh-oleh khas Surabaya ini
menggunakan metode simplek dengan software TORA. Bahan baku yang disediakan
setiap harinya dalam memproduksi 5 jenis kue adalah 10.000gr tepung; 12.000gr gula;
15.000gr telur; 100gr benzoate; 500gr sponge; 150gr vanilli; 300gr garam; 600gr baking
powder; 200gr susu bubuk; 700gr minyak; 250gr kental manis;400gr coklat; 350gr keju;
dan 100gr rum butter.
Dari hasil pengolahan data dapat dianalisa bahwa perhitungan dengan software
Win-QSB, profit maksimal didapat dengan variable keputusan yaitu X 1 = 12,27; X2 = 0;
X3 = 0; X4 = 17,64 dan X5 = 11,81. Karena produk yang harus dibuat tidak
memungkinkan dibuat sesuai dengan hasil variable keputusan maka perlu dilakukan
pembulatan. Dan hasil pembulatan tersebut dapat dilihat pada sub bab 4.2 di atas. Dari
hasil pembulatan, slack dari setiap pembulatan ke atas atau ke bawah yang dilakukan
perlu diperhatikan agar dapat menentukan hasil dengan slack paling rendah dalam upaya
untuk memaksimalkan profit.
Pada pembulatan ke bawah hasil slack lebih tinggi daripada hasil pembulatan ke
atas. Slack yang terlalu tinggi ini akan menyebabkan tidak maksimalnya bahan baku yang
digunakan sehingga pembulatan ke bawah ini tidak dapat menjadi keputusan pada solusi
untuk memaksimalkan profit. Meskipun begitu pada pembulatan keatas juga tidak
memaksimalkan sumber daya karena hasil slack masih cukup banyak dan sebenarnya
dapat digunakan untuk membuat produk lebih banyak.
Hasil perhitungan juga menunjukkan adanya produk yang tidak perlu diproduksi
dimana hal ini tidak sesuai dengan kebutuhan toko untuk tetap memproduksi beraneka
macam kue seperti menu yang ditawarkan pada pelanggan. Oleh karena itu perlu
dipertimbangkan untuk melakukan perhitungan ulang dimana setiap bahan baku dapat
digunakan secara maksimal untuk dapat memproduksi semua jenis kue yang ada di menu.

Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya – ITATS 14


Capstone Design Project
Jurusan Teknik Industri

BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Berdasarkan perhitungan dengan menggunakan linear program metode
simpleks dengan bantuan software TORA didapatkan hasil optimasi keuntungan
yaitu dengan memproduksi Lapis Kukus (X1) sebanyak 13 porsi, Lapis Legit (X4)
sebanyak 18 porsi, dan Bakpia sebanyak 12 porsi. Dengan profit keuntungan hasil
penjualan 3 produk tersebut yaitu sebesar Rp 600.500. Hasil ini mungkin bisa
lebih optimal apabila dapat memproduksi setiap jenis dengan jumlah tertentu yang
juga sesuai dengan permintaan pelanggan dan hasil penjualan selama periode
yang ditentukan. Karena Toko Oleh-Oleh Surabaya Honest memiliki 5 jenis kue
yang berbeda-beda serta kelima kue tersebut juga sudah pasti memiliki pelangan
setia dan secara konsisten tetap diproduksi dan menjadi menu wajib, maka hasil
dari perhitungan programma linear ini bisa dikatakan belum optimal. Keuntungan
akan mencapai hasil optimal jika semua produk habis terjual dan tidak ada
kenaikan bahan baku. Selain itu keuntungan maksimal juga dapat dicapai apabila
bahan baku dapat digunakan sampai habis tanpa ada pemborosan atau kecacatan
pada produk pada saat proses produksi

5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka saran untuk
mendapatkan hasil yang optimal, Toko Oleh-Oleh Surabaya Honest sebaiknya
memproduksi masing-masing kue sesuai dengan hasil optimal yang diperoleh
dengan menggunakan linear program metode simpleks.

Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya – ITATS 15


Capstone Design Project
Jurusan Teknik Industri

DAFTAR PUSTAKA

Aini, S., Fikri, A. J., & Sukandar, R. S. (2021). Optimalisasi Keuntungan


Produksi Makanan Menggunakan Pemrograman Linier Melalui Metode
Simpleks. Jurnal Bayesian, 1(1), 1–16.
http://bayesian.lppmbinabangsa.id/index.php/home/article/view/1
Anti, A. R., & Sudrajat, A. (2021). Optimasi Keuntungan Menggunakan Linear
Programming Metode Simpleks. Jurnal Manajemen, 13(2), 188–194.
Dewi Rosa Indah, P. S. (2019). PENERAPAN MODEL LINEAR
PROGRAMMING UNTUK MENGOPTIMALKAN JUMLAH PRODUKSI
DALAM MEMPEROLEH KEUNTUNGAN MAKSIMAL (Studi Kasus
pada Usaha Angga Perabot). J M I Jurnal Manajemen Inovasi, 10(2), 98–
115. http://www.jurnal.unsyiah.ac.id/JInoMan
Hidayah, A. A., Harahap, E., & Badruzzaman, F. H. (2022). Optimasi
Keuntungan Bisnis Bakery Menggunakan Program Linear Metode Simpleks
Optimization of Bakery Business Profits Using Linear Programs Simplex
Method. 21(1), 77–83.
Lina, T. N., Marlissa, B. S., Rumetna, M. S., & Lopulalan, J. E. (2020). Penerapan
Metode Simpleks Untuk Meningkatkan Keuntungan Produksi. JURIKOM
(Jurnal Riset Komputer), 7(3), 459.
https://doi.org/10.30865/jurikom.v7i3.2204
Rumetna, M. S., Lina, T. N., Aponno, T., Palisoa, A., Singgir, F., Thenu, F., &
Anggeluli, P. (2018). KOPERTIP: Jurnal Ilmiah Manajemen Informatika
dan Komputer Penerapan Metode Simpleks Dan Software POM-QM Untuk
Optimalisasi Hasil Penjualan Pentolan Bakso. 02(03), 143–149.
Sari, D. A., Sundari, E., Rahmawati, D. D., & Susanto, R. (2020). Maksimalisasi
Keuntungan Pada UMKM Sosis Bu Tinuk Menggunakan Metode Simpleks
dan POM-QM. JURIKOM (Jurnal Riset Komputer), 7(2), 243.
https://doi.org/10.30865/jurikom.v7i2.1889
Suryanto, Nugroho, E. S., & Putra, R. A. K. (2019). Analisis Optimasi
Keuntungan dalam Produksi Keripik Daun Singkong dengan Linier
Programming Melalui Metode Simpleks Analysis of Profit Optimization in
the Production of Cassava Leaf Chips with Linear Programming Through the
Simplex Method. Manajemen, 11(2), 226–236.
Susanti, V. (2021). Optimalisasi Produksi Tahu Menggunakan Program Linear
Metode Simpleks. MATHunesa: Jurnal Ilmiah Matematika, 9(2), 399–406.
https://doi.org/10.26740/mathunesa.v9n2.p399-406
Zhu, Q., Chen, J., Chen, C., Wang, H., & Yang, S. (2019). Association between
calcium-phosphorus balance and adolescent idiopathic scoliosis: A meta-
analysis. Acta Orthopaedica et Traumatologica Turcica, 53(6), 468–473.
https://doi.org/10.1016/j.aott.2019.08.012

Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya – ITATS 16

Anda mungkin juga menyukai