METODE PRISM
Disusun oleh:
Dicky Aditya Hernanda (07.2019.1.03488)
Cindy Novalia Dwi Pratama (07.2020.1.03612)
Ali Sulton (07.2021.1.03667)
Dosen Pengampu:
Siti Ratnawati Kulsum, S.T., M.T.
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa atas segala
rahmat-Nya sehingga makalah dengan judul “Metode Pengukuran Kinerja Prism”
ini dapat disusun hingga selesai. Tidak lupa juga kami mengucapkan banyak terima
kasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan
masukan materi maupun saran dalam penulisan makalah ini.
Penyusunan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas dalam mata kuliah
Pengukuran Kinerja. Selain itu, pembuatan makalah ini juga bertujuan supaya
menambah pengetahuan dan wawasan bagi pembaca.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman maka kami yakin
masih banyak kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu, kami sangat
mengharapkan saran dan dukungan yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, semoga makalah ini dapat berguna bagi pembaca.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
ii
Makalah
Pengukuran Kinerja
Jurusan Teknik Industri
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah maka dapat ditentukan tujuan
penulisan makalah adalah sebagai berikut:
1. Menjelaskan pengertian dari pengukuran kinerja.
2. Menjelaskan mengenai metode pengukuran kinerja Prism.
3. Memberikan contoh studi kasus pada perusahaan yang diselesaikan menggunakan
metode Prism.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengukuran Kinerja
Pengukuran kinerja merupakan suatu proses sistematis untuk menilai hasil akhir
apakah program, kegiatan yang telah direncanakan telah dilaksanakan sesuai dengan
rencana tersebut, dan yang lebih penting adalah apakah telah mencapai keberhasilan yang
telah ditargetkan pada saat perencanaan (Fahrudin, 2020).
Pengukuran kinerja berguna bagi perusahaan dalam hal mengevaluasi para tenaga
kerja dalam perusahaan tersebut. Dengan adanya pengukuran kinerja ini dapat mengetahui
keadaan sebuah perusahaan tersebut dalam keadaan baik maupun buruk. Pengukuran
kinerja pada sumber daya manusia berguna untuk menyediakan informasi yang membantu
membandingkan kinerja setiap karyawan, memberikan feedback mengenai pengembangan
dan motivasi karyawan sekaligus memberikan dasar yang kuat untuk pengambilan
keputusan mengenai karyawan tersebut.
Ada beberapa manfaat yang diperoleh dari pengukuran kinerja. Manfaat – manfaat
tersebut adalah:
1. Menelusuri kinerja terhadap harapan pelanggan sehingga akan membawa perusahaan
lebih dekat pada pelanggannya dan membuat seluruh orang/ pegawai dalam
organisasi terlibat dalam upaya memberi kepuasan kepada pelanggan.
2. Memotivasi pegawai untuk melakukan pelayanan sebagai bagian dari mata rantai
pelanggan dan pemasok internal.
3. Mengidentifikasi berbagai pemborosan sekaligus mendorong upaya – upaya
pengurangan terhadap pemborosan tersebut (reduction of waste).
4. Membuat suatu tujuan strategis yang biasanya masih kabur menjadi lebih konkrit
sehingga mempercepat proses pembelajaran organisasi/perusahaan.
5. Membangun individua untuk melakukan suatu perubahan dengan memberi reward
atas perilaku yang diharapkan.
b. Perspektif Kedua
c. Perspektif Ketiga
d. Perspektif keempat
2.2.4. Kekurangan
Pengukuran kinerja sebaiknya mengacu pada visi misi perusahaan, namun
metode ini menitik beratkan stakeholder sebagai dasar pengukuran. Selain itu,
adanya kesulitan dalam menampung banyaknya keinginan dan harapan yang
berbeda-beda dari masing-masing stakeholder yang kadang saling berbenturan satu
dengan lainnya.
Pada studi kasus ini, kami akan menampilkan studi kasus pada Gambaran
Umum Sampel Proyek Pembangunan dan Rehabilitasi gedung sekolah. Proyek
pembangunan dan rehabilitasi gedung sekolah merupakan salah satu bentuk proyek
pengadaan barang/jasa yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kota Surabaya.
Proyek ini merupakan salah satu bentuk proyek yang ditangani secara bersama-
sama oleh Dinas Tata Kota dan Permukiman dan Dinas Pendidikan Kota Surabaya.
Dalam tesis ini ditetapkan sebagai studi kasus adalah proyek pembangunan dan
rehabilitasi gedung sekolah dan sebagai sampel adalah proyek pembangunan dan
rehabilitasi gedung sekolah tahap 18 tahun 2007, yang diumumkan melalui media
www.surabaya-eproc.or.id pada bulan Oktober 2007
Tabel 3.4. Tabel Hasil Survey Pendahuluan berdasarkan Perspektif Konsultan Pengawas
9. Pembayaran
10. Pemaliharaan
Berdasarkan latar belakang aktivitas dibagi menjadi tiga kelompok:
1. Tahap Perencanaan
2. Tahap Pelaksanaan
3. Tahap Pemeliharaan
2.3.1.5. Menentukan Tujuan
melalui analisa stakeholder satisfaction dan background aktivitas proyek
didapatkan 10 bentuk objective/tujuan yang menjadi keinginan seluruh stakeholder
kunci yaitu:
2. Perencanaan pekerjaan dilakukan dengan baik sesuai standard yang berlaku dan
sesuai dengan tata ruang sekolah.
5. Kualitas dan kuantitas pekerjaan terpenuhi sesuai dengan rencana Kerja dan
Syarat-syarat, ketentuan dan perundangan yang berlaku.
1. Berdasarkan worst skenario persepsi dan pengalaman tenaga ahli Dinas. Skenario
ini didasarkan pada pengalaman terburuk berdasarkan pengalaman tenaga ahli
Dinas Tata Kota dan Permukiman Kota Surabaya.
2. Berdasarkan rata-rata data statisik yang ada atau pernah terukur di Pemerintah
Kota Surabaya.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan pada pembahasan yang telah disampaikan pada BAB II, maka
dapat ditarik kesimpulan pada makalah ini sebagai berikut:
1. Pengukuran kinerja merupakan sebuah proses yang sistematis untuk
mengukur dan menilai sebuah proses, kegiatan, atau kinerja untuk
mengetahui sejauh mana progres yang ditempuh. Dan yang tak kalah penting,
apakah hasil pengukuran tersebut sudah berhasil mencapai targetyang telah
ditetapkan
2. Model Performance prism merupakan model pengukuran kinerja yang
mempertimbangkan aspek yang diukur bukan hanya berdasarkan konsumen atau
pendapatan saja seperti model pengukuran kinerja organisasi pada umumnya,
melainkan dari sisi stakeholder seperti owner, supplier, customer, employee,
pemerintah, dan bahkan masyarakat umum.
3. Performance prism dapat diaplikasikan dalam menangani masalah Gambaran
Umum Sampel Proyek Pembangunan dan Rehabilitasi gedung sekolah yang
menggandeng Dinas Tata Kota dan Permukiman Kota Surabaya, Dinas
Pendidikan Kota Surabaya, Pihak sekolah, kontraktor pengusaha, konsultan
pengawas, dan konsultan perencana.