PENILAIAN KINERJA
MATA KULIAH : AKUNTANSI MANAJEMEN
Oleh :
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
mengenai kinerja yang diharapkan, ketidakakuratan instrumen pengukuran
kinerja, dan ketidakpedulian pimpinan organisasi dalam pengelolaan kinerja.
1.3 Tujuan
Dengan adanya rumusan masalah diatas maka tujuan dari makalah ini
adalah:
1. Untuk mengetahui bagaimana menilai kinerja dari sudut pandang finansial
2. Untuk mengetahui bagaimana merancang ukuran kinerja berdasarkan
akuntansi
3. Untuk mengetahui bagaimana menganalisis tingkat pengembalian investasi
(ROI) dengan menggunakan DuPont
4. Untuk mengetahui bagaimana menggunakan ukuran pendapatan residual
5. Untuk mengetahui bagaimana menjelaskan metode nilai tambah ekonomis
(EVA)
6. Untuk mengetahui bagaimana membedakan metode perhitungan asset current
cost
7. Untuk mengetahui bagaimana mengenali kesulitan saat membandingkan inerja
divisi yang beroperasi di Negara yang berbeda
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
untuk melakukan pemesanan, untuk melakukan pendaftaran masuk, dan
ketika berada di restoran kebersihan hotel dan kamar, kualitas pelayanan
kamar, waktu yang diperlukan untuk membersihkan kamar.
4. Perspektif pembelajaran dan pertumbuhan (learning and growth
perspective) – pendidikan dan tingkat keterampilan karyawan, kepuasan
karyawan, perputaran karyawan, jam pelatiha karyawan dan ketersediaan
sistem informasi.
4
Hospitality Inns memiliki dan mengoperasikan 3 hotel. Bagan 23-1
meringkas data untuk setiap Hotel pada tahun 2006. Pada saat ini, Hospitality Inns
tidak mengalokasikan hutang jangka panjang perusahaan ke tiga Hotel yang
terpisah. Bagan tersebut menunjukkan bahwa Hotel New Orleans menghasilkan
laba opeasi yang paling tinggi, $510.000, dibandingkan dengan Hotel Chicago
$300.000 dan Hotel San Franssico $240.000. Akan tetapi, apakah perbandingan
tersebut berarti bahwa Hotel New Orleans merupakan Hotel yang paling berhasil?
Kelemahan Utama dalam membandingkan laba operasi saja adalah perbedaan
dalam ukuran investasi disetiap Hotel diabadikan. Investasi merujuk pada sumber
daya atau akvita yang digunakan untuk menghasilkan laba. Pertanyaannya
bukalnlah seberapa besar laba operasi? Melainkan, seberapa besar laba operasi
dalam hubungannya dengan investasi yang dilakukan untuk menghasilkannya?
Data finansial tahunan untuk Hospitality Inns tahun 2006 (dalam ribuan)
5
1. Pengembalian Investasi (Ukuran 1)
Pengembalian investasi (Return On Investment = ROI) merupakan ukuran
akuntansi pendapatan dibagi dengan ukuran akuntansi investasi.
Pengembalian investasi = Pendapatan
Investasi
Pengembalian investasi adalah pendekatan yang paling popular untuk
mengukur kinerja; ROI popular karena ia mengkombinasikan semua yang
mengandung profitabilitas (pendapatan, biaya dan investasi) ke dalam persentase
tunggal, dan ia dapat dibandingkan dengan tingkat pengembalian kesempatan
dimana saja di dalam maupun diluar perusahaan. Bagaimanapun juga seperti
setiap ukuran kinerja, ROI sebaiknya digunakan secara hati-hati dan sejalan
dengan ukuran kinerja lainnya.
Rumus ROI:
Keuntungan = keuntungan x pendapatan
Investasi pendapatan investasi
Dapat juga ditulis
ROI = perputaran investasi x pengembalian penjualan
Pendekatan ini dikenal sebagai analisis profitabilitas metode DuPont.
Metode ini mengenali dua bahan utama penghasil laba: menggunakan asset untuk
mendatangkan pendapatan yang lebih besar dan meningkatkan keuntungan per
dolar pendapatan. Peningkatan salah satu tanpa mengubah yang lainnya akan
meningkatkan ROI.
Perhatikan ROI dari ketiga Hotel berikut:
6
tiga alternatif yang dapat digunakan Hotel San Fransisco untuk meningkatkan
ROInya dari 24% menjadi 30%.
7
laba operasi minus tingkat pengembalian hasil yang diinginkan 12% dari total
asset Hotel tersebut.
8
perbaikan dipilih. Karenanya, manajer mungkin tidak memandang perbaikan
Hotel sebagai pilihan yang tepat. Sebaliknya, jika bonus tahunan meurpakan
fungsi RI, maka manajer San Fransisco akan melihat ekspansi sebagai pilihan
yang tepat:
RI sebelum perbaikan = $240.000 – (12%x$1.000.000) = $120.000
RI setelah perbaikan = $310.000 – (12%x$1.400.000) = $142.000
Kesesuaian tujuan memastikan bahwa manajer sub unit bekerja untuk
mencapai tujuan perusahaan nampaknya akan lebih dapat tercapai dengan
menggunakan RI daripada ROI sebagai ukuran kinerja subunit manajer.
9
adalah 30% biaya setelah pajak dari pembiayaan hutang adalah 0,10 x (1-tingkat
pajak) = 0,10 x (1-0,30) = 0,10 x 0,70 = 0,07 atau 7%. Biaya modal ekuitas adalah
biaya opportunitas bagi investor karena tidak menginvestasikan modal mereka di
investasi lain yang serupa dalam risiko yang dimiliki Hospitality Inns. Biaya
modal Hospitality Inns adalah 14%. Perhitungan WACC, yang menggunakan nilai
pasar dari hutang dan ekuita adalah:
(7%×nilai pasar dari hutang)-(14%×nilai pasar dari ekuitas)
WACC = nilai pasar dari hutang+nilai pasar dari ekuitas
(7%×$4.500.000)-(14%×$4.500.000)
WACC = $4.500.000+$4.500.000
$945.000
WACC = $9.000.000 = 0,105 atau 10,5%
Hotel New Orleans memiliki EVA yang paling tinggi. Economic Value
Added, seperti residual income, membebankan manajer biaya dari investasi
mereka ada aktiva jangka panjang dan modal kerja. Nilai hanya diciptakan jika
laba operasi setelah pajak melampaui biaya yang dikeluarkan untuk
menginvestasikan modal. Untuk memperbaiki EVA, manajer dapat (a)
menghasilkan lebih banyak laba operasi dengan modal yang sama, (b)
menggunakan modal yang lebih sedikit untuk menghasilkan laba operasi setelah
pajak yang sama atau (c) menginvestasikan modal di proyek yang memiliki
tingkat pengembalian yang tinggi.
10
4. Tingkat Pengembalian Penjualan (Ukuran 4)
Rasio laba terhadap pendapatan seringkali disebut tingkat pengembalian
penjualan (Return On Sales) merupakan kinerja keuangan yang sering digunakan.
ROS merupakan salah satu komponen dari ROI dalam metode analisis
profitabilitas DuPont. Untuk menghitung ROS untuk setiap hotel Hospitality Inns
, kita membagi laba operasi dengan pendapatan:
Hotel Chicago memiliki ROS yang paling tinggi, akan tetapi kinerjanya
berperingkat paling rendah daripada hotel lain ketika dikur dengan ROI, RI dan
EVA.
Peringkat RI dan EVA sama, berbeda dari peringkat ROI dan ROS.
Perhatikan peringkat ROI dan RI untuk Hotel San Fransisco dan New Orleans:
Hotel New Orleans memiliki ROI yang lebih kecil walaupun laba operasinya
sedikit lebih besar dari dua kali laba operasi Hotel San Fransisco ($510.000
dibandingkan dengan $240.000) total aktvanya 3 kali lebih besar ($3 juta
dibandingkan dengan $ 1 juta). Hotel NO memiliki RI yang lebih tinggi karena
hotel tersebut menghasilkan laba yang lebih tinggi setelah menurup tingkat
pengembalian investasi yang disyaratkan sebesar 12%. ROI yang tinggi dari
Hotel San Fransisco menunjukkan bahwa aktiva hotel tersebut digunakan secara
efisien. Walaupun setiap dolar yang diinvestasikan di hotel NO tidak memberikan
11
pengembalian yang sama seperti Hotel San Fransisco, investasi yang besar
tersebut menciptakan nilai yang cukup karena pengembaliannya melampaui
tingkat pengembalian yang disyaratkan Hotel Chicago memiliki ROS yang paling
tinggi tapi memiliki ROI yang paling rendah. ROS yang tinggi menunjukkan
bahwa Hotel Chicago memiliki struktur biaya per dolar pendpaatan yang paling
rendah dari semua hotel Hospitality Inns. Alasan dari ROI Hotel Chicago yang
rendah adalah hotel tersebut menghasilkan pendapatan per dolar yang sangat
rendah dari aktiva yang diinvestasikan.
12
E. Memilih Definisi Alternatif Untuk Penilaian Kinerja (Langkah 3)
Dalam langkah 3, kita perlu mempertimbangkan 4 definisi alternatif yang
digunakan oleh perusahaan:
1. Total aktiva yang tersedia – mencakup semua aktiva, tanpa memandang tujuan
dari aktiva tersebut
2. Total aktiva yang digunakan – total aktiva yang tersedia dikurangi jumlah
aktiva menganggur dan aktiva yang dibeli untuk ekspansi di masa mendatang.
3. Total aktiva yang digunakan dikurnagi kewajiban lancar – total aktiva, tidak
termasuk aktiva yang dibiayai oleh kreditor jangka pendek. Satu fitur negatif
dari mendefinisikan investasi dengan cara ini adalah hal ini mungkin
mendorong manajer subunit untuk menggunakan jumlah hutang jangka
pendek yang berlebihan karena hutang jangka pendek mengurangi jumlah
investasi.
4. Ekuitas pemegang saham – dihitung dengan membebankan kewajiban kepada
subunit-subunit dan mengurangi jumlah tersebut dengan total aktiva dari
setiap subunit. Satu kekurangan dari metode ini adalah bahwa metode tersebut
mengkombinasikan keputusan operasi yang dibuat oleh manajer hotel dengan
keputusan pembiayaan yang dibuat oleh manajemen puncak.
13
F. Memilih Alternatif Perhitungan Ukuran Kinerja (Langkah 4)
Untuk merancang ukuran kinerja berdasarkan akuntansi, kita perlu
mempertimbangkan cara berbeda untuk mengukur aktiva yang dimasukkan dalam
perhitungan investasi. Apakah aktiva diukur pada biaya historis atau biaya saat
ini? Apakah nilai buku kotor aau nilai buku bersih digunakan untuk aktiva yang
disusutkan?
1. Biaya saat ini
Biaya saat ini adalah biaya membeli suatu aktiva saat ini yangidentik
dengan aktiva yang dimiliki saat ini, atau biaya dari membeli aktiva yang
menyediakan pelayanan yangs ama seperti aktiva yang saat ini telah dimiliki jika
aktiva yang identik sama tidak dapat dibeli. Ilustrasi perhitungan ROi biaya saat
ini dengan menggunakan data Hospitality Inns sebelumnya dan kemudian
membandingkan ROI berdasarkan biaya saa ini dengan ROI berdasarkan biaya
historis:
Di awal bab, kita menghitung ROI sebesar 24$ untuk SF, 15% untuk
Chicago, dan 17% untuk New Orleans. Salah satu penjelasan yang mungkin untu
ROI yang tinggi dari Hotel San Fransisco adalah aktiva jangka panjang hotel
tersebut dinayatakn pada tingkatharga konstrksi tahun 1998 – harga yang berlaku
delapan tahun yang lalu. Dan aktiva jangka panjang untuk Hotel Chicago dan
14
New Orleans dinayatakan dalam tingkat harga konstrkuksi yang lebih tinggi, lebih
baru yang menyebabkan ROI untuk kedua hotel tersebut rendah.
15
penyusutan ke dalam perhitungan ROI. Kita membuat perhitungan tersebut untuk
memperkirakan apa berapa biaya hari ini untuk memperoleh aktiva yang akan
menghasilkan laba oeprasi yang diharapan yang sama yang dihasilkan pada saat
ini. Penyesuaian biaya saat ini mengurangi lebih dari setengah ROI dari Hotel San
Fransisco.
2. Aktiva Jangka Panjang: Nila Buku Kotor atau Nilai Buku Bersih?
Karena biaya historis dari suatu aktiva seringkali digunakan untuk
menghitung ROI, terdapat banyak pembahasan mengenai apakah nilai buku
kotor/nilai buku bersih dari aktiva yang seharusnya digunakan. Dengan
menggunakan data Bagan 23-1, kita menghitung ROI dengan menggunakan nilai
buku bersih & nilai buku kotor dari pabrik & peralatan sebagai berikut:
16
Dengan menggunakan nilai buku kotor, ROI sebesar 13,35% dari Hotel
San Fransisco yang lebih tua lebih rendah dari ROI sebesar 15% dari Hotel New
Orleans yang lebih baru. Mereka yang lebih suka mengunakan nilai buku kotor
menyatakan hal tersebut memungkinkan perbandingan yang lebih akurat dari ROI
antar subunit. Sebagai dan peralatan awal lebih tinggi untuk Hotel New Orleans
yang lebih baru daripada untuk Hotel San Fransisco yang lebih lama. Perbedaan
tersebut mungkin mencerminkan penurunan kekuatan menghasilkan laba dari
Hotel San Fransisco. Menggunakan nilai buku bersih menutupi penurunan
kekuatan menghasilkan laba karena dasar investasi yang terus menerus secara
konstan menghasilkan ROI yang lebih tinggi untuk Hotel San Fransisco (24%).
Tingkat yang lebih tinggi ini mungkin mengarahkan para pengambil keputusan
untuk berpikir bahwa kekuatan menghasilkan laba dari Hotel San Fransisco tidak
menurun.
Para pendukung penggunaan nilai buku bersih dasar investasi menyatakan
bahwa hal tersebut lebih mudah karena (1) konsisten dengan jumlah total aktiva
yang ditunjukkan dalam neraca konvensional dan (2) konsisten dengan
perhitungan laba yang memasukkan pengurangan untuk beban penyusutan.
Survey melaporkan bahwa nilai buku bersih merupakan ukuran dominan dari
aktiva yang digunakan oleh perusahaan untuk evaluasi kinerja internal.
17
kasus, tidak menciptakan insentif untuk ekspansi. Diluar masalah tersebut, ROI
berdasarkan biaya historis dapat digunakan untuk mengevaluasi kinerja saat ini
dengan menetapkan ROI target. Untuk Hospitality Inns, kita perlu mengenali
bahwa hotel-hotel tersebut dibangun pada tahun yang berbeda-beda, yang berarti
mereka dibangun pada tingkat harga konstrkuksi yang berbeda-beda. Manajemen
puncak dapat menyesuaiakan target ROI berasarkan biaya historis, misalkan
dengan menetapkan ROI Hotel San Fransisco sebesar 26%, Hotel Chicago sebesar
18% dan Hotel New Orleans sebesar 19%.
Alternatif yang bermanfaat dalam membandingkan hasil actual dengan
kinerja target atau kinerja yang dianggarkans erring kali diabaikan. Anggarans
eharusnya dinegosiasikan secara cermat dengan pengetahuan yang legkap
mengenai kerugian dari akuntansi biaya historis.
Suatu cara popular untuk menetapkan target adalah untuk menetapkan
target perbaikan yang continue. Jika suatu perusahaan menggunakan EVA sebagai
ukuran kinerja, manajemen puncak dapat mengevaluasi operasi atas dasar
perubahan EVA dari tahun ke tahun alih alih ukuran absout dari EVA.
Mengevaluasi kinerja atas dasar perbaikan dalam EVA menjadikan metode awal
dam menghitung EVA menjadi kurang penting.
Dalam menetapkan target untuk ukuran kinerja keuangan, perusahaan
mengunakan balanced scorecard secara simutan untuk menentukan target dalam
perspektif konsumen, proses bisnis internal dan pembelajaran dan pertumbuhan.
Sebagai contoh, Hospitality Inns akan menetapkan target untuk pelatihan
karyawan dan kepuasan karyawan waktu pelayanan konsumen untuk pemesanan,
pendaftaran masuk hotel, kualitas pelayanan kamar, dan kepuasan pelanggan yang
harus dicapai oleh setiap hotel untuk mencapai target ROI dan EVA nya.
18
organisasi (b) tingkat spesifik dari manajemen yang menerima umpan balik, dan
(c) kecanggihan dari tenologi informasi rganisasi.
Waktu dari umpan balik untuk ukuran di balanced scorecard bervariasi.
Sebagai contoh, manajer sumber daya manusia di setiap hotel mengukur kepuasan
karyawan setiap tahun karena kepuasan paling baik diukur selama horizon yang
lebih lama, akan tetapi manajer departemen pemeliharaan hotel mengukur kualitas
pelayanan kamar dalam horison waktu yang lebih singkat, seperti satu minggu.
Hal ini karena tingkat kinerja yang buruk dalam bidang ini bahkan untuk suatu
periode waktu yang singkat dapat melukai reputasi hotel untuk periode waktu
yang lebih lama. Terlebih lagi, masalah pemeliharaan dapat dideteksi dan
dipecahkan dalam periode waktu yang singkat.
19
1. Menghitung ROI divisi asing dalam mata uang asing
Misalkan Hospitality Inns melakukan investasi di sebuah hotel di Mexico
City. Investasi tersebut terutama terdiri dari biaya bangunan dan perabotan. Juga
asusikan:
Nilai tukar pada saat investasi Hospitality Inns pada tangga 31 Desember
2004, adalah 10 peso = $1.
Selama tahun 2005, peso Meksiko mengalami penurunan bertahap dari
nilainya. Nilai tukar pada tanggal 31 Desember 2005 adalah 15 peso = $1.
Nila tukar rata-rata selama tahun 2005 adalah [(10+15) / 2]=$12,5 peso = $1
Investasi (total aktiva) di Hotel Mexico City adalah 30.000.000 peso.
Laba oeprasi dari Hotel Mexico City pada tahun 2005 adalah 6.000.000 peso.
Berapa ROI berdasarkan biaya historis untuk Hotel Mexico City pada
tahun 2005?
Untuk menjawabkan, manajer Hospitality Inns mula-mula harus
menentukan: apakah mereka harus menghitung ROI dalam peso atau dalam dolar?
Jika merea menghitung ROI dalam dolar, berapa nilai tukar yang seharusnya
mereka gunakan? Manajer juga mungkin tertarik untuk membandingkan ROI dari
Hospitality Inns Mexico City (HIMC) dengan ROI Hospitality Inns New Orleans
(HINO) yang juga relatif merupakan hotel yang baru dan dengan ukuran yang
kurang lebih sama. Jawaban dari pertanyaan ini menghasilkan infromasi yang
akan membantuk kita membuat keputusan investasi di masa mendatang.
ROI HIMC (peso) = Laba operasi = 6.000.000 peso = 0,20 = 20%
Total aktiva 30.000.000 peso
ROI HIMC sebesar 20% lebih tingi dari ROI HINO sebesar17%. Apakah
hal ini berarti bahwa HIMC berkinerja lebih baik dari HINO berdasarkan kriteria
ROI? Tidak selalu demikian, hal ini karena HIMC beroperasi dilingkungan yang
sangat berbeda dari HINO.
Peso telah mengalami penurunan nilai relatif terhadap dolar pada tahun
2005. Penelitian menunjukkan bahwa penurunan peso berhubungan dengan inflasi
yang lebih tinggi di Meksiko daripada di Amerika Serikat. Sebagai akibat dari
20
inflasi yang lebih tinggi, HIMC akan memberikan harga yang lebih tinggi untuk
kamar hotelnya. Yang akan meningkatkan laba operasi HIMC dan mengarah ke
ROI yang lebih tinggi. Inflasi menutupi pengembalian ekonomi riil dari aktiva dan
membuat ROI berdasarkan biaya historis menjadi lebih tinggi. Perbedaan dalam
tingkat inflasi antara kedua negara membuat perbandingan langsung dari ROI
HIMC, yang dinyatakan dalam peso dengan ROI HINO yang dinyatakan dalam
dolar menjadi menyesatkan.
21
2005. Total aktiva diubah menjadi 30.000.000 peso – 10 peso per dolar =
$30.000.000.
Kemudian,
ROI HIMC (dolar) = Laba operasi = $480.000 = 0,16 = 16%
Total aktiva $3.000.000
Seperti telah kita bahas, penyesuaian ini membuat ROI berdasarkan biaya
historis dari hotel Meksiko City dan New Orleans dapat dibandingkan karena
mereka menghilangkan dampak dari setiap perbedaan dalam tingkat inflasi antara
kedua negara ROI HIMC sebesar 16% lebih kecil dari ROI HINO sebesar 17%.
Laba residu yang dihitung dalam peso menderita dari masalah yang sama
seperti ROI yang dihitung dengan menggunakan peso. Menghitung RI HIMC,
dalam dolar menyesuaikan perubahan dalam nilai tukar dan membuat
perbandingan yang lebih berarti dengan hotel Hospitality Inns yang lainnya:
RI HIMC = $480.000 – (0,12 x $3.000.000)
= $480.000 –$360.000 = $120.000
Yang juga lebih kecil dari RI HINO sebesar $150.000. dalam
menginterpretasikan ROI dan RI milik HIMC dengan HINO, ingat bahwa mereka
merupakan perhitungan berdasarkan biaya historis. Akan tetapi mereka dapat
digunakan untuk hotel yang relatif baru.
Divisi Baseball dari Home Run Sports membuat dan menjual bola
baseball. Asumsikan produksi sama dengan penjualan. Data yang digunakan
untuk bulan Februari 2006 adalah sebagai berikut:
Aktiva lancar $ 400.000
Aktiva jangka panjang 600.000
Total aktiva $ 1.000.000
Output produksi 200.000 bola baseball/bulan
Target ROI (laba operasi / total aktiva) 30 %
Biaya tetap $ 400.000 per bulan
Biaya variabel $ 4 per bola baseball
22
Diminta:
Jawaban:
23
BAB III
KESIMPULAN
24
DAFTAR PUSTAKA
Horngren, Charles T., Srikant M. Datar, George Foster. 2008. Akuntansi Biaya.
Edisi 11. PT. Erlangga: Jakarta.
25