Di susun oleh :
Trias Nurcahyani ( 1711000152)
i
KATA PENGANTAR
makalah tentang FINANCIAL TECHNOLOGY untuk memenuhi tugas mata kuliah yaitu
Saya menyadari bahwa sebagai manusia yang memiliki keterbatasan,tentu hasil makalah ini
Trias Nurcahyani
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
Hadirnya globalisasi di era millennium ini telah membawa dampak yang besar di
seluruh sektor kehidupan manusia termasuk salah satunya adalah teknologi dan internet.
Teknologi dan internet memiliki peran yang begitu besar dalam menunjang segala aktivitas
kehidupan manusia. Pemanfaatan teknologi digital di Indonesia yang sangat besar tentu saja
memberikan dampak bagi beberapa sektor, salah satunya adalah sektor bisnis atau industri
bisnis yang kemudian melahirkan perdagangan online atau e-commerce. Namun, dampak dari
semakin pesatnya perkembangan teknologi dan internet tidak hanya merambah industri
perdagangan, tetapi juga pada industri keuangan Indonesia. Hal tersebut ditandai dengan
hadirnya financial technology (finTech).1 Fintech berasal dari istilah financial technology
atau teknologi finansial. Menurut The National Digital Research Centre (NDRC), di Dublin,
dalam layanan keuangan fintech” yang merupakan suatu inovasi pada sektor finansial yang
mendapat sentuhan teknologi modern. Transaksi keuangan melalui fintech ini meliputi
Kreativitas dan inovasi di bidang teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dewasa ini
merambah ke berbagai bidang kehidupan manusia. Dari sisi bisnis inovasi TIK merasuk ke
berbagai bidang industri untuk efisiensi dan mengambil ceruk pasar. Joseph Schumpeter
akan memunculkan pasar baru melalui metode baru. Jika pemikiran Schumpeter dibenturkan
iii
dengan instrumen hukum maka tentunya hukum tidak mampu mengejar dinamika bisnis yang
Financial Technology (FinTech) adalah salah satu bentuk penerapan teknologi informasi di
bidang keuangan. Alhasil, munculah berbagai model keuangan baru yang dimulai pertama
kali pada tahun 2004 oleh Zopa, yaitu institusi keuangan di Inggris yang menjalankan jasa
peminjaman uang. Kemudian model keuangan baru melalui perangkat lunak Bitcoin yang
digagas oleh Satoshi Nakamoto pada tahun 2008. Dalam perspektif sejarah, konsep inti dari
pengembangan FinTech sebenarnya tidak bisa dilepaskan dari aplikasi konsep peer-to-peer
(P2P) yang digunakan oleh Napster pada tahun 1999 untuk music sharing.
Inovasi yang berkembang di sini adalah pengadaptasian prinsip jaringan komputer yang
diterapkan pada bidang keuangan. Meski pada mulanya konsep finansial P2P ini
diperuntukkan bagi para start-up (wirausaha baru) dalam mencari investor untuk membiayai
bisnisnya. Tetapi dalam perkembangannya finansial P2P ini memiliki partisipan yang lebih
luas tidak hanya para pemodal untuk menginvestasikan uangnya kepada start-up baru.
Dengan banyaknya partisipan yang berkontribusi memasukkan uang maka kemudian menjadi
crowdfunding, sehingga pemanfaatan finansial P2P tidak terbatas bagi para start-up saja
Dengan munculnya virus inovasi keuangan P2P yang berbasis jaringan Internet maka
tentunya penyebarannya menjadi sangat cepat secara global hingga pada akhirnya muncul
juga berbagai jasa crowdfunding di Indonesia dan sebagainya. Masalah hukum yang muncul
dari produk inovasi FinTech ini adalah tentang legalitas penyelenggaraan crowdfunding?,
kemudian, apakah bisnis model FinTech ini dapat terbebas dari uang haram (money
loundering)? Isu-isu hukum inilah yang hingga saat ini masih berada di wilayah abu-abu
iv
Saat ini, FinTech lebih banyak di kenal di kalangan wirausaha ketimbang masyarakat pada
umumnya. Tetapi yang perlu diperhitungkan adalah ledakan dari pemanfaatan FinTech yang
perlu segera diantisipasi melalui instrumen hukum. Pendapat ini didasarkan pada pengalaman
fenomena perusahaan Go-Jek yang pertama kali didirikan pada tahun 2010 yang kemudian
booming pada 4-5 tahun setelah didirikan. Yang perlu diperhatikan dari booming-nya Go-Jek
disejajarkan dengan fenomena Go-Jek, maka tidak menuntup kemungkinan dalam 2-3 tahun
tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah Lab Bank Mini
1.6 Manfaat
v
BAB II
PEMBAHASAN
Fintech berasal dari istilah financial technology atau teknologi finansial. Menurut The
National Digital Research Centre (NDRC), fintech merupakan suatu inovasi pada sektor
finansial. Tentunya, inovasi finansial ini mendapat sentuhan teknologi modern. Keberadaan
fintech diharapkan dapat mendatangkan proses transaksi keuangan yang lebih praktis dan
aman. Proses transaksi keuangan ini meliputi proses pembayaran, proses peminjaman uang,
Berdasarkan Pribadiono, Hukum, Esa, & Barat (2016), Financial Technology (FinTech)
merupakan perpaduan antara teknologi dan fitur keuangan atau dapat juga diartikan inovasi
Berdasarkan Dorfleitner, Hornuf, Schmitt, & Weber (2017), FinTech merupakan industri
yang bergerak dengan sangat cepat dan dinamis dimana terdapat banyak model bisnis yang
berbeda.
Berdasarkan Hsueh (2017), Teknologi Keuangan juga disebut sebagai FinTech, merupakan
model layanan keuangan baru yang dikembangkan melalui inovasi teknologi informasi. Maka
menurut penulis, Financial Technology adalah layanan yang menggabungkan teknologi dan
vi
2.2 Tipe – Tipe Financial Technology (FinTech)
contoh sistem pembayaran melalui pihak ketiga yaitu crossborder EC, online-to-
produk seperti desain, program, konten, dan karya kreatif dipublikasikan secara
umum dan bagi masyarakat yang tertarik dan ingin mendukung konsep atau produk
permintaan pasar.
vii
2.3 Kelebihan dan Kekurangan Financial Technology (FinTech)
1. Kelebihan FinTech
Menurut Otoritas Jasa Keuangan (2016), kelebihan dari Fintech adalah : 1. Melayani
masyarakat Indonesia yang belum dapat dilayani oleh industri keuangan tradisional
2. Kekurangan FinTech
1. Fintech merupakan pihak yang tidak memiliki lisensi untuk memindahkan dana dan
kurang mapan dalam menjalankan usahanya dengan modal yang besar, jika dibandingkan
dengan bank.
2. Ada sebagaian perusahaan Fintech belum memiliki kantor fisik, dan kurangnya
produknya.
Tantangan ketiga yakni infrastruktur. Sebanyak 143,3 juta atau 54,7% dari jumlah penduduk
Indonesia memang sudah terhubung ke internet pada 2017. Namun, masih ada wilayah di
Tanah Air yang belum terhubung internet. Dalam hal ini, pemerintah menjamin seluruh
viii
wilayah di Indonesia terhubung internet pada 2019 dengan adanya proyek Palapa Ring. Yang
menarik, 69% masyarakat yang belum terakses internet telah memiliki ponsel pintar
"Kami berharap smartphone ini bisa dimiliki masyarakat dengan harga terjangkau sehingga
Keempat, fintech juga menghadapi persoalan keamanan siber dan perlindungan data
konsumen. Nurhaida mendorong, fintech menjaga tata kelola perusahaan (good corporate
Kelima, fintech harus mengumpulkan lebih banyak data konsumen sehingga proses pinjam
meminjam menjadi lebih efisien dan efektif. Apalagi, kelengkapan dan akurasi data
memengaruhibesaranbungayangditawarkan.
tanda tangan (digital signature) dan penggunaan dokumen secara digital sehingga dapat
potensi FinTech dengan lingkungan bisnis (business environment) yang kompleks, maka
Menurut Otoritas Jasa Keuangan (2016), Resiko yang dialami oleh pengguna
ix
a. Perlindungan dana pengguna Potensi kehilangan maupun penurunan kemampuan
b. Pelindungan data pengguna Isu privasi pengguna FinTech yang rawan terhadap
penyalahgunaan data baik yang disengaja maupun tidak sengaja (serangan hacker atau
Keuangan Perlu manajemen risiko yang memadai agar tidak berdampak negatif
Menurut Bank Indonesia, Perkembangan Fintech yang sangat pesat di Indonesia dapat
membawa banyak manfaat, manfaat tersebut dapat bagi peminjam, investor maupun
perbankan di Indonesia :
keuangan, ernatif pinjaman bagi debitur yang belum layak kredit, prosesnya
investasi dengan return yang lebih tinggi dengan risiko default yang tersebar
x
- Bagi perbankan, kerjasama dengan FinTech dapat mengurangi biaya seperti
pulau
sangat besar.
Menurut umum :
pinjaman uang, transfer, ataupun jual beli saham dengan cara mudah dan
teknologi dalam urusan finasial seperti ini jelas membantu masyarakat dalam
xi
finansial tertentu, cukup mengajukan melalui online. Kemudahan pelayanan
finansial ini tercermin dari proses kerja yang tergolong cepat serta minimnya
rantai transaksi keuangan.Faktor kelahiran Fintech ini pun karena ada tuntunan
zaman dan pasar ekonomi. Melalui Fintech segala transaksi keuangan seperti
proses pembayaran, pembiayaan, jual beli dan transfer semakin praktis dan
emas dalam menjangkau masyarakat yang selama ini belum terjangkau oleh
Selama ini hanya kalangan masyarakat menegah ke atas saja yang mumpuni
Rendah), mengajukan kartu kredit atau KTA bunga rendah saja sepertinya
sulit. Hal ini dipengaruhi oleh peraturan Bank Indonesia yang mewajibkan
kartu kredit atau pinjaman. Pernyataan tersebut perlahan sirna karena Fintech
xii
mempercepat terwujudnya inklusi keuangan seluruh masyarakat Indonesia,
bahkan MBR sekalipun.Dan hal ini sekaligus meningkatkan taraf hidup serta
Keberadaan lintah darat atau rentenir tentu meresahkan nasabah yang ingin
mereka kerap meminjam pada lintah darat atau rentenir dengan bunga tinggi.
Ketika muncul Fintech, hal-hal seperti itu dapat terhindari (ummi: 2016).
xiii
BAB III KESIMPULAN
bisnis baru yang kaitannya tak jauh-jauh dari internet dan gadget.
technology (fintech).
Dengan adanya mereka, kegiatan keuangan menjadi lebih mudah dilakukan dan
xiv
BAB IV PENUTUP
4.1 Kritik
Sesuatu hal yang baru memang tidak datang begitu saja tanpa membawa sebuah ancaman
dalam kemunculannya baik itu langsung maupun tidak langsung, di bawah ini akan
o FinTech membawa inovasi yang bersifat “merusak” (disruptive), berpotensi membuat air
menjadi keruh.
polarisation), melebarkan digital divide, dan “pengkultusan” sebagai jalan potong (shortcut)
pertumbuhan ekonomi.
4.2 Saran
technology (FinTech) dalam negeri. Hal ini agar industri fintech terus berkembang dan yang
terdaftar resmi semakin banyak, sehingga kegiatannya bisa terawasi lebih optimal.
"Ngurusin fintech itu kayak main layangan. Kalau kita terlalu ketat regulasinya, inovasinya
nggak akan jelas. Kalau kita juga terlalu lurus, juga nanti ada efek pengawasan lemah. harus
xv
http://eprints.ums.ac.id/66263/12/bab%201%20rev.pdf
http://library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/RS1_2017_1_34_Bab2.pdf
https://koinworks.com/blog/fintech-indonesia-dan-perkembangannya/
https://kliklegal.com/financial-technology-di-indonesia-peluang-atau-ancaman-ailrc/
xvi