ANGGARAN HUTANG
DISUSUN OLEH
201110013443033
FAKULTAS EKONOMI
SAMARINDA
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang. Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirannya yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada kami sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah tentang “Anggaran Hutang”
Makalah ini telah disusun denngan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat melancarkan pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang elah berkontribusi
dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasa. Oleh karena itu
dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami
dapat memperbaiki makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat dan
inspirasi terhadap pembaca.
Penulis
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................................1
BAB I.............................................................................................................................3
PENDAHULUAN.........................................................................................................3
1.3. .............................................................................................................Tujuan . 4
BAB II...........................................................................................................................5
PEMBAHASAN............................................................................................................5
BAB III........................................................................................................................20
PENUTUP...................................................................................................................16
3.1. Kesimpulan...................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................17
3
BAB I
PENDAHULUAN
Seiring perkembangan zaman yang semakin pesat maka diikuti pula dengan
perkembangan dalam dunia usaha. Setiap perusahaan bersaing untuk meningkatkan kualitas
dan eksistensinya di pasar. Untuk mampu bersaing di pasar maka setiap perusahaan harus
berusaha untuk memperluas akses pasar dan berkembang untuk menjadi perusahaan yang
lebih besar. Sehingga manajemen perusahaan harus mampu berpikir kedepan untuk mencapai
tujuan perusahaan yang telah ditetapkan diawal yaitu untuk memperoleh laba dan
mempertahankan kelangsungan perusahaan. Oleh karena itu perlu adanya perencanaan dan
pengawasan yang memadai.
Hutang yang timbul dalam suatu perusahaan perlu dikelola dengan baik agar
pemanfaatan dari hutang dapat dilakukan secara efisien dan efektif. Selain hal tersebut kita
juga perlu untuk merencanakan anggaran hutang. Menyusun angaran hutang penting bagi
perusahaan untuk memanajemen hutang yang dimiliki sehingga frekuensi penambahan
hutang dan pembayaran hutang dapat dilakukan dengan lancar dan mampu memberikan
kontribusi kelancaran terhapad aktivitas perusahaan.
4
Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah dalam makalah ini terdiri
dari :
1.3 Tujuan
5
BAB II
PEMBAHASAN
Anggaran hutang adalah anggaran untuk memperoleh dan membayar hutang. Hutang
kebalikan dari piutang. Hutang adalah kewajiban debitor (peminjam) untuk melaksanakan
sesuatu kepada kreditor (pemberi pinjaman) selama jangka waktu tertentu. ( M.Nafarin,
2007 )
Pada umumnya hutang perusahaan timbul dari terjadinya transaksi pembelian bahan
mentah dan bahan pembantu secara kredit untuk keperluan proses produksi. Pembelian–
pembelian secara kredit ini dilakukan karena dapat mengurangi kebutuhan modal kerja
perusahaan. Biasanya pembelian kredit semacam ini dilakukan dengan para pedagang
pemasok (suplier) yang memang sudah menjadi langganan tempat membeli.
Menurut Munandar, kegunaan pokok anggaran hutang secara umum adalah sebagai
berikut:
6
Anggaran berfungsi sebagai alat manajemen untuk mengkoordinasikan kerja
seluruh bagian dalam perusahaan berkaitan dengan perencanaan jumlah utang
sehingga dapat mengurangi kebutuhan modal kerja perusahaan demi kelancaran
jalannya perusahaan menjadi lebih terjamin.
c. Sebagai alat menajemen untuk melakukan evaluasi atau pengawasan kerja.
Anggaran berfungsi sebagai tolok ukur, sebagai alat pembanding untuk menilai
(evaluasi) realisasi jumlah utang perusahaan nanti. Dengan demikian perusahaan
dapat membandingkan antara apa yang tertuang dalam anggaran, dengan apa
yang telah dicapai sehingga dapatlah dinilai. Dari analisis perbandingan tersebut
akan dapat diketahui penyimpangan-penyimpangan antara anggaran dengan
realisasinya.
Seringkali kegunaan umum semacam ini disebut sebagai kegunaan manejerial, karena
berkaitan erat dengan fungsi manajemen, terutama di bidang perencanaan (planning),
pengkoordinasian (coordinating), dan pengawasan (controlling). Sedangkan secara khusus,
anggaran utang berguna sebagai dasar untuk menyusun anggaran Kas, karena pelunasan
utang tersebut akan merupakan pembayaran atau pengeluaran yang mengurangi kas.
Hutang jangka pendek digunakan sebagai modal kerja, yaitu untuk membiayai
kegiatan rutin sehari-hari seperti membeli bahan baku serta membayar gaji dan upah. Dengan
bertambahnya hutang jangka pendek berarti bertambah pula bahan baku yang dibeli atau
barang dagangan yang dibeli.
Hutang jangka panjang digunakan untuk membiayai asset tidak lancar seperti
memperoleh bangunan, mesin dan peralatan lainnya. Hutang jangka panjang diperlukan
sebagai akibat bertambahnya kebutuhan Hutang jangka pendek untuk modal kerja. Bahan
7
baku bertambah berarti kegiatan produksi meningkat dan harus diimbangi dengan menambah
bangunan dan peralatan yang diperlukan dalam proses produksi dimana ekspansi ini
pembiayaannya bersumber dari utang jangka panjang. Bila keperluan investasi seperti
menambah bangunan adan alat produksi dibelanjai dari utang jangka pendek, hal ini dapat
mengganggu likuiditas dan mengganggu kelancaran membayar kewajiban yang segera harus
dibayar.
A. Ekspansi
Setiap perusahaan yang ingin menerapkan going concern atau tetap berjalan dan
sukses maka haruslah berusaha untuk dapat selalu berkembang. Berkembangnya
suatu perusahaan selalu menyangkut masalah pembelanjaan. Perusahaan yang
mengadakan ekspansi selalu membutuhkan tambahan modal. Kebutuhan modal
untuk keperluan ekspansi semakin lama semakin besar karena sifat ekspansi
perusahaan yang dilakukan scara berangsur-angsur.
Pada umumnya ekspansi hanya membutuhkan tambahan modal kerja karena
perusahaan bekerja pada kapasitas produksi yang sudah ada. Namun apabila
kemudian perusahaan harus menambah alat produksi atau membangun pabrik
baru maka kebutuhan modalnya akan bertambah. Pada ekspansi ini selain
dibutuhkan tambahan modal kerja juga dibutuhkan tambahan modal tetap. Dengan
8
demikin pengertian ekspansi itu dimaksudkan sebagai perluasan modal, baik
perluasan modal kerja saja maupun modal kerja dan modal tetap, yang digunakan
secara tetap dan terus menerus di dalam perusahaan. Perluasan modal ini dapat
memperbesar utang.
Disamping motif ekonomi atau motif rasional yang diuraikan diatas, terdapat
motif lainnya yaitu motif fsikologis. Motif psikologis adalah motif yang
berdasarkan atas ambisi personal dari pemilik atau pemimpin perusahaan untuk
memperoleh prestise dan kekuasaan yang lebih besar.
9
B. Struktur Modal
Dalam hubungan dengan struktur keuangan dan struktur kekayaan, dikenal dengan
adanya pedoman atau aturan struktur keuangan yang konservatif, baik vertikal maupun
horizontal. Aturan struktur financial (struktur keuangan ) konservatif yang vertical
memberi batas imbangan yang harus dipertahankan oleh suatu perusahan mengenai
besarnya modal asing (utang) dengan modal sendiri. Berdasarkan anggapan bahwa
pembelajaan yang sehat itu pertama – tama itu harus dibangun atas dasar atas dasar
modal sendiri, modal yang tahan resiko, maka aturan financial tersebut menetapkan
bahwa besarnya modal asing (hutang) dalam keadaan bagaimanpun juga tidak melebihi
besarnya modal sendiri. Koefisien utang, yaitu angka perbandingan antara jumlah
modal dengan modal sendiri tidak melebihi 1:1. Setiap perluasan basis modal akan
memperbesar kemampuan perusahaan dalam menanggung risiko yang akan
dibelanjainya. Pandangan ini terutama didasarkan pada “prinsip keamanan”, hal ini
akan memberikan pengaruh yang baik terhadap kreditor maupun terhadap perusahaan
sendiri.
Apabila jumlah modal sendiri lebih kecil atau kurang dari besarnya aset tetap plus
sediaan, berarti aset tetap tersebut “kurang tertutup” oleh modal sendiri, sehingga
besarnya modal sendiri tidak cukup untuk menjamin atau menutup aset tetap tersebut.
Aset tetap dan sediaan merupakan aset yang akan tetap terikat dalam perusahaan untuk
jangka waktu yang lama sehingga untuk mempelajari aset tersebut juga diperlukan
modal yang akan tetap tertanam dalam perusahaan, yaitu dalam bentuk modal sendiri.
Apabila besarnya modal sendiri lebih kecil dari aset tetap plus sediaan, berarti bahwa
sebagian dari aset tersebut dibelanjai dengan modal asing. Apabila jangka waktu modal
asing tersebut lebih pendek dari jangka waktu terikatnya dana dalam aset tersebut, hal
ini akan menganggu likuiditas perusahaan yang bersangkutan. Sebaliknya, apabila
10
jumlah modal sendiri lebih besar dari jumlah aset tetap tersebut, sehingga kelebihannya
itu dapat digunakan untuk menutup sebgian aset lancar.
Jadi, modal sendiri kecil maka besarnya utang (modal asing) juga kecil,sebaliknya
bila modal sendiri besar maka utang (modal asing) juga dapat besar, tetapi tidak
melebihi besarnya modal sendiri.
Sebagai contoh, perusahaan X mempunyai modal sendiri Rp. 100.000, aset lancar Rp.
20.000 dan aset tak lancar Rp.80.000; sementara perusahaan Y mempunyai modal
sendiri Rp.60.000, aset lancar Rp. 10.000, aset tak lancar Rp. 50.000. Perusahaan X
dapat menambah utang maksimal Rp. 100.000, sedangkan perusahaan Y dapat
menambah utang maksimal Rp. 60.000
Selain itu ada factor lain yang mempengaruhin besar kecilnya anggaran utang akan
tergantung pada :
Semakin besar kebutuhan material pada satu periode berarti memerlukan pembelian
material yang semakin besar sehingga kemungkinan untuk tidak membayar dengan
tunai akan semakin besar, karena kondisi keuangan yang terbatas.
D. Syarat Pembayaran
Syarat pembayaran yang semakin lunak biasanya akan menjadikan nilai utangyang
akan diambil semakin besar. Syarat pembayaran akan meliputi tingkat bunga, jangka
waktu dan denda serta jatuh tempo pembayaran pada setiap bulan.
Bila modal kerja yang tersedia relatif besar maka sebagian besar pembelianmaterial
dan keperluan yang lain dilakukan secara tunai, sehingga akan meminimkan hutang
yang akan diambil.
11
2.5 Data Dan Informasi Untuk Menyusun Anggaran Utang
Adapun Data Dan Informasi yang diperlukan untuk menyusun budget utang antara
lain:
1. Rencana pembelian bahan mentah atau bahan pembantu yang tertuang dalam budget
pembelian bahan mentah.
2. Keadaan persaingan para pemasok bahan di pasar.
3. Posisi perusahaan terhadap pihak pemasok bahan.
4. Syarat pembayaran yang ditawarkan oleh pihak penjual.
5. Tersedianya modal kerja perusahaan.
12
2. Sebanyak 20% dari transaksi pembelian, dilakukan secara kredit (utang), kurang dari
batas waktu 15 hari, dengan pelunasan pembayaran dilakukan pada bulan yang sama
dengan bulan terjadinya transaksi tersebut. Dengan demikian perusahaan akan
menerima potongan pembelian.
3. Sebanyak 10% dari transaksi pembelian, dilakukan secara kredit (utang), lebih dari
batas waktu 10 hari dengan pelunasan pembayaran dilakukan pada bulan yang sama
dengan bulan terjadinya transaksi tersebut. dengan demikian perusahaan tidak akan
menerima potongan pembelian.
4. Sebanyak 20% dari transaksi pembelian, dilakukan secara kredit (utang), lebih dari
batas waktu 10 hari dengan pelunasan pembayaran dilakukan pada bulan berikutnya
setelah terjadinya transaksi tersebut. Dengan demikian perusahaan tidak akan
menerima potongan pembelian.
Ditentukan Budget Pembelian Bahan Mentah memiliki data sebagai berikut:
Jumlah bahan Jenis (A) Jenis (B) Jenis (C) Jumlah
yang akan
dibeli
Januari Rp 8.200.000 Rp 1.500.000 Rp 4.500.000 Rp 14.200.000
Februari Rp 7.900.000 Rp 1.800.000 Rp 3.750.000 Rp 13.450.000
Maret Rp 8.300.000 Rp 1.200.000 Rp 5.100.000 Rp 14.600.000
April Rp 8.100.000 Rp 2.100.000 Rp 4.000.000 Rp 14.200.000
Mei Rp 7.800.000 Rp 2.300.000 Rp 4.800.000 Rp 14.900.000
Juni Rp 8.500.000 Rp 2.200.000 Rp 4.700.000 Rp 15.400.000
Juli Rp 9.000.000 Rp 1.900.000 Rp 3.600.000 Rp 14.500.000
Agustus Rp 8.800.000 Rp 1.700.000 Rp 4.800.000 Rp 15.300.000
September Rp 8.800.00 Rp 2.300.000 Rp 3.800.000 Rp 14.900.000
Oktober Rp 7.900.000 Rp 2.100.000 Rp 4.000.000 Rp 14.000.000
November Rp 8.100.000 Rp 2.200.000 Rp 3.900.000 Rp 14.200.000
Desember Rp 8.400.000 Rp 1.200.000 Rp 3.500.000 Rp 13.100.000
13
Dibayar pembelian tunai bulan Januari 2012 dengan potongan
1. Sebanyak 50% x Rp 14.200.000 = Rp 7.100.000
Potongan : 8% x Rp 7.100.000 = (Rp 568.0000)
Pada bulan Januari utang yang akan dibayar sebesar = (b) Rp 2.612.800 + (c) Rp
1.420.000 = Rp 4.032.800 dan sisanya sebesar Rp 2.840.000 akan dibayar bulan Februari.
Demikian pula bulan-bulan berikutnya akan dibuat perhitungan yang sama sehingga
dapat timbul suatu “Skedul Pembayaran Pelunasan Utang (Payable Schedule)”. Skedul ini
merencanakan secara sistematis dan terperinci mengenai jumlah utang atas pembelian
kredit dari waktu ke waktu selama periode yang akan datang.
Berikut ini akan disajikan Skedul Pembayaran Pelunasan Utang Perusahaan Adi Jaya
14
April 6.872.800 - - - 4.032.800
Jumlah - 7.022.800 6.659.800 6.836.400 6.952.800
Dari skedul pembayaran pelunasan utang tersebut, dapat diketahui besarnya utang yang
terjadi dari bulan ke bulan sebagai akibat transaksi penjualan kredit, selanjutnya Perusahaan
Adi Jaya dapat menyusun Budget Utang untuk tahun 2012 sebagai berikut:
Bulan Utang Awal Tambahan Jumlah Pembayaran Utang Akhir
(Rp) Utang (Rp) Utang (Rp) Utang (Rp) (Rp)
15
Maret 2.690.000 7.066.400 9.756.400 6.836.400 2.920.000
April 2.920.000 6.872.800 9.792.800 6.952.800 2.840.000
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Utang merupakan kewajiban/utang sebagai hutang sekarang perusahaan yang timbul
dari kejadian masa lalu, dengan persetujuan dimana hasilnya akan berguna bagi perusahaan,
dan dapat menjadi sumber daya perusahaan. Karakteristik dari hutang meliputi; pengorbanan
16
manfaat ekonomi masa mendatang,menjadi keharusan sekarang untuk mentransfer
asset,timbul akibat transaksi masa lalu.
Anggaran Utang adalah anggaran untuk memperoleh dan membayar utang. Utang
kebalikan dari piutang. Pada umumnya utang perusahaan timbul dari terjadinya transaksi
pembelian bahan mentah dan bahan pembantu secara kredit untuk keperluan proses produksi.
Anggaran utang sangat berguna untuk kemajuan perusahaan bila utang tersebut dikelola
dengan baik. Cara mengelola utang yang baik antara lain dengan cara membuat anggaran
utang.
Faktor yang mempengaruhi anggaran utang yaitu ekspansi dan struktur modal.Selain
itu ada factor lain yang mempengaruhin besar kecilnya anggaran utang akan tergantung pada :
Anggaran Pembelian Material, Syarat Pembayaran, Tersedianya modal kerja dan kebijakan
perusahaan dalam pembayaran utang, Kepercayaan Suplier dan Bank. Informasi yang
diperlukan untuk menyusun budget utang antara lain: Rencana pembelian bahan mentah atau
bahan pembantu yang tertuang dalam budget pembelian bahan mentah, Keadaan persaingan
para pemasok bahan di pasar, Posisi perusahaan terhadap pihak pemasok bahan, Syarat
pembayaran yang ditawarkan oleh pihak penjual, Tersedianya modal kerja perusahaan.
Penyusunan anggaran utang merupakan tanggung jawab departemen keuangan.
Langkah pertama, departemen keuangan bekerja sama dengan departemen pembelian rutin
untuk mengumpulkan data belian dan syaratnya. Langkah kedua, menghitung anggaran utang
usaha pada periode tertentu. Langkah ketiga, menyusun anggaran utang usaha.
Daftar Pustaka
https://indahnovitasari2233.wordpress.com/tugas-kuliah/.../budget-utang/
wi-chuichi.blogspot.com/2014/01/anggaran-utang.html
http://www.academia.edu/11660662/
PENYUSUNAN_ANGGARAN_UTANG_DAN_MODAL
17
http://akupersit.blogspot.co.id/2012/12/anggaran-utang.html
http://dokumen.tips/documents/anggaran-utang-dan-modal.html
18