Anda di halaman 1dari 24

EKONOMI BISNIS

MAKALAH MANAJEMEN

Diah Eka Putri Aprillia


4/6/2021
ABSTRAK

Perekonomian Indonesia saat ini sudah tidak dapat terpisahkan lagi dengan perekonomian
dunia.Hal ini terjadi setelah dianutnya sistem perekonomianterbuka yang dalam aktivitasnya
selalu berhubungan dan tidak lepas dari fenomena hubungan internasional. Adanya
keterbukaan perekonomian ini berdampak pada perkembangan neraca pembayaran suatu
negara yang meliputiarus perdagangan dan lalu lintas modal luar negeri suatu negara.

i
ABSTRACT

The Indonesian economy is now inseparable from the world economy. This occurs after the
adoption of an open economic system which in its activities is always connected and cannot
be separated from the phenomenon of international relations. The existence of this economic
openness has an impact on the development of a country's balance of payments which covers
trade and foreign capital flows of a country.

ii
UCAPAN TERIMA KASIH
Penulis menyadari bahwa makalah ini dapat diselesaikan berkat dukungan dari berbagai
pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada yang terhormat.

iii
DAFTAR ISI

ABSTRAK ................................................................................................................................. i
ABSTRACT ..............................................................................................................................ii
UCAPAN TERIMA KASIH ................................................................................................. iii
DAFTAR ISI............................................................................................................................ iv
BAB I ......................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN .................................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang Masalah ............................................................................................... 1
1.2 Tujuan Penyusunan ....................................................................................................... 2
1.3 Pokok Bahasan ............................................................................................................... 2
1.4 Ruang Lingkup ............................................................................................................... 2
1.5 Perumusan Masalah ....................................................................................................... 3
BAB II ....................................................................................................................................... 4
TINJAUAN TEORITIS .......................................................................................................... 4
2.1 PENGERTIAN MANAJEMEN UMUM .................................................................... 4
2.2 PENGERTIAN MANAJEMEN PERKANTORAN ................................................... 9
2.3 SEJARAH BERDIRI ................................................................................................... 10
BAB III.................................................................................................................................... 12
PEMBAHASAN ..................................................................................................................... 12
3.1 PEMBAHASAN MASALAH ...................................................................................... 12
3.2 MANAJEMEN PERKANTORAN ............................................................................. 15
BAB IV .................................................................................................................................... 18
PENUTUP dan SARAN ........................................................................................................ 18
4.1 Kesimpulan .................................................................................................................. 18
4.2 Saran............................................................................................................................. 18
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 19

iv
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah

A. Dalam melaksanakan pengelolaan suatu perusahaan, diperlukan kebijakan-kebijakan yang


tepat dilakukan oleh orang-orang dalam perusahaan tersebut. Dalam pelaksanaannya,
kebijakan manajemen memerlukan suatu pengetahuan yang dipadukan dengan keterampilan
dan pengalaman orang-orang dalam perusahaan tersebut. Perusahaan juga memerlukan suatu
cara yang dapat memberikan informasi sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan
keputusan, yaitu adanya perencanaan dan pengawasan. Perencanaan merupakan proses
penelusuran atas peluang dan ancaman dari luar, penetapan tujuan yang diinginkan dan
pemanfaatan sumber daya guna pencapaian tujuan tersebut.
B. Perencanaan yang baik harus lah meliputi aktivitas yang akan dilakukan untuk masa yang
akan datang oleh personil-personil dari perusahaan tersebut. Dukungan pengawasan
merupakan suatu usaha yang sistematis perusahaan serta suatu alat nilai yang akan dicapai
dari suatu prestasi kerja yang terencana yang dilakukan, terutama dalam hal biaya produksi.
Anggaran berfungsi sebagai perencanaan yaitu dikatakan sebagai pedoman kerja dan
memberikan arah serta sekaligus memberikan memberikan target-target yang harus dicapai
oleh kegiatan-kegiatan perusahaan di waktu yang akan datang. Perencanaan anggaran juga
berkaitan dengan penyusunan anggaran.
C. Untuk merencanakan anggaran biaya operasi biasanya dilakukan dengan melihat realisasi
pemakaian biaya operasional tahun sebelumnya. Sedangkan pengawasan dilakukan pihak
manajemen melalui anggaran dengan membandingkan biaya aktual yang telah dikeluarkan
dengan anggaran yang telah disusun. Dengan melakukan perbandingan ini akan dapat dilihat
perbedaannya yang dinamakan sebagai penyimpangan. Penyimpangan tersebut dijadikan
sebagai dasar atau pedoman bagi penyusunan anggaran tahun berikutnya.
PT.Beton Central Abadi merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang penyedia
bahan kontruksi yang khususnya Beton Ready Mix. Biaya yang besar maupun kecil akan
berpengaruh langsung pada perolehan laba atau rugi. Dalam pengawasan biaya operasi perlu
dimasukkan kedalam suatu rencana atau anggaran terlebih dahulu, untuk memperoleh suatu
daya guna yang tepat, dimana anggaran semula didasarkan atas daya guna masa lalu,
perkembangan biaya di masa yang akan datang, perubahan kebijakan operasi dan lain-lain.

1
2

Fungsi anggaran biaya operasi sebagai alat pengawasan merupakan satu bagian yang
tidak terpisahkan dalam kegiatan operasi perusahaan. Dengan memanfaatkan anggaran biaya
operasi maka pengawasan terhadap biaya operasi akan efektif dan efisien. Analisis dan
perbandingan antara biaya aktual dan estimasi atau standar digunakan untuk
mengidentifikasikan sebab-sebab timbulnya perbedaan. Manajemen perusahaan kemudian
dapat merumuskan suatu rencana operasional yang tepat guna mencapai tujuan organisasi
perusahaan. Namun kondisi yang kini terjadi di perusahaan menunjukkan bahwa realisasi
biaya operasi selalu lebih besar dari yang dianggarkan, hal ini terlihat dari perbedaan antara
anggaran yang disusun dengan realisasi yang terjadi. Penyimpangan biaya operasi yang tidak
menguntungkan tersebut sebagai indikasi perencanaan biaya yang kurang memperhatikan
kondisi anggaran yang terjadi pada tahun sebelumnya dan pengawasan biaya operasi kurang
optimal dalam meminimalisasikan penyimpangan.

1.2 Tujuan Penyusunan

 Untuk mengetahui fungsi serta peran Manajemen Umum dan Perkantoran di dalam
organisasi dalam mencapai sasaran serta melaksanakan strategi organisasi yang telah
ditetapkan.
 Untuk memberikan semua keterangan yang lengkap dan diperlukan siapa saja, kapan dan
di mana kegiatan-kegiatan untuk pelaksanaan manajemen perkantoran PT Beton Central
Abadi secara efisien.
 Menjelaskan dan membahas tentang permasalahan office management bahwa dengan
ruang kerja yang tidak terbatas perusahaan harus mampu memberikan pelayanan yang
relatif tidak terbatas.
 Menjelaskan proses kinerja PT Beton Central Abadi dari awal pemesanan beton dan
kemudian beton sampai ke tangan konsumen.

1.3 Pokok Bahasan

 Pengenalan PT Beton Central Abadi dan proses kinerja serta produk yang di hasilkan.
 Peran Manajemen perkantoran dalam menyelenggarakan fungsi pelayanan.
 Proses pemasaran dari pemesanan hingga proses pengiriman beton.

1.4 Ruang Lingkup

Ruang lingkup permasalahan dalam makalah ini adalah tentang penerapan manajemen umum
dan manajemen perkantoran dalam PT.Beton Central Abadi. Yang meliputi Proses
3

perencanaan,pengorganisasian,pengarahan,dan pengawasan dalam manejemennya. Dimana


PT.Beton Central Abadi merupakan perusahaan yang cukup besar yang membutuhkan
manejemen yang baik dalam mengelola faktor fisik,personal,maupun fungsi-fungsi didalam
perusahaan untuk mewujudkan tujuan yang dininginkan perusahaaan. Perusahaan yang baik
akan mempunyai manajemen yang baik pula,hal ini sesuai dengan PT.Beton Central Abadi
yang sangat kompeten dalam penyedian beton ready mix dipasaran,karena dalam perusahaan
didukung oleh manajemen yang mampu mengoptimalkan potensi –potensi perusahaan.
Manajemen yang cepat dan tanggap dalam meliat perkembangan persaingan akan terus
memacu diri untuk mengerahkan segala upanya demi menjaga eksistensinya dalam dunia
usaha,khususnya usaha pengadaan beton cor atau ready mix bagi pembangunan proyek.
Manajemen di PT.Beton Central Abadi dapat berjalan dengan baik karena didukung
manajemen informasi yang baik pula.Informasi adalah hal yang sangat penting,karena dengan
informasi manajemen dapat melakukan fungsi-fungsi manajemen sesuai dengan
standard yang telah ditetapkan. U ntuk lebih jauhnya penulis akan mebahasnya dalam
makalah ini sehingga kita akan dapat memahami tentang pentingnya manajemen dalam suatu
perusahaan khususnya di PT.Beton Central Abadi.

1.5 Perumusan Masalah

Mengingat bahwa peranan manajemen perkantoran adalah suatu peranan yang luas
dan dibutuhkan dalam mencapai tujuan perusahaan agar dapat mengalami perkembangan
kearah yang lebih maju, maka penulis akan membatasi pokok yang akan dibahas agar tidak
terjadi penyimpangan.
BAB II

TINJAUAN TEORITIS

2.1 PENGERTIAN MANAJEMEN UMUM

Definisi tentang manajemen yang dikemukakan para ahli seperti Fayol, Terry, Taylor
adalah berbeda-beda, tetapi pada pokoknya semua memiliki pengertian yang sama. Perbedaan
yang ada hanyalah terletak pada latar belakang keahlian masing-masing, sehingga tinjauan
manajemennya berasal dari segi yang berbeda pula.
Berikut ini dikemukakan definisi tentang manajemen yang diberikan oleh Profesor Oei Liang
Lee.
Manajemen adalah ilmu dan seni merencanakan mengorganisasi, mengarahkan,
mengkoordinasikan, serta mengawasi tenaga manusia dengan bantuan alat-alat untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Dari definisi manajemen tersebut, dapatlah diambil kesimpulan bahwa manajemen
mempunyai lima fungsi, yaitu :
1. Perencanaan
2. Pengorganisasian
3. Pengarahan
4. Pengkoordinasian
5. Pengawasan
Kelima macam fungsi manajemen ini sangat penting dalam menjalankan semua kegiatan.
Semua ini dimaksudkan agarkegiatan apapun yang dilakukan dapat berjalan dengan baik.

 JENJANG MANAJEMEN
Perusahaan-perusahaan besar biasanya mempunyai paling sedikit tiga jenjang
manajemen. Ketiga jenjang tersebut adalah :
1. Manajemen puncak.
Jenjang tertinggi adalah manajemen puncak sering disebut manajer senior atau eksekutif
kunci. Jenjang ini meliputi dewan direktur, direktur utama atau chief eksekutif officer (CEO).
Manajemen puncak ini bertugas menyusun rencana umum perusahaan dan mengambil
keputusan-keputusan penting tentang hal-hal seperti penggabungan, produk baru, dan
pengeluaran saham.

4
5

2. Manajemen madya.
Disebut manajemen madya atau manajemen administratif meliputi pimpinan pabrik dan atau
manajer divisi. Para manajer ini mempunyai tanggung jawab dalam enyusunan rencana
operasi yang melaksanakan rencana-rencana umum dari manajer puncak.
3. Manajer operasional.
Manajemen operasional ini merupakan jenjang terendah dalam piramida. Tugasnya
menyangkut pelaksanaan rencana yang dibuat oleh para manajer Madya. Manajer operasional
sering disebut “supervisor” garis pertama, karena mereka bertanggung jawab melakukan
super visi kepada para karyawan yang mengerjakan kegiatan harian.

 PERENCANAAN
Perencanaan merupakan fungsi terpenting diantara fungsi-funfsi manajemen yang ada.
Perencanaan ini merupakan pedoman yang harus dipakai untuk mengarahkan suatu organisasi
dalam mencapai tujuan.
I. Bentuk-bentuk perencanaan seperti yang diuraikan dimuka, bahwa perencanaan ditetapkan
sekarang dan dilaksanakan serta digunakan untuk waktu yang akan datang. Dengan
mendasarkan diri kepada pengertian ini maka perencanaan memiliki bentuk-bentuk sebagai
berikut : a. Tujuan (objektif), b. Kebijakan (policy), c. Strategi, d. Prosedur, e. Aturan, f.
Program.
II. Kegunaan perencanaan
Perencanaa sangat penting sebab merupakan fungsi dasar bagi funsi-funsi yang lain. Adapun
kegunaan dari perencanaan adalah :
a. Mengurangi ketidak pastian serta perubahan pada waktu mendatang.
b. Mengarahkan perhatian pada tujuan.
c. Memperingan biaya
d. Merupakan sarana untuk mengadakan pengawasan.
III. Langkah-langkah penyusunan perencanaan
Langkah-langkah yang harus diambil untuk menyusu suatu perencanaan
Antara lain :
a. Menetapkan tujuan
b. Penyusunan anggapan-anggapan
c. Menentukan berbagai alternatif tindakan
d. Mengadakan penilaian terhadap alternatif-alternatif tindakan yang sudah dipilih
e. Mengambil keputusan
f. Menyusun rencana pendukung
6

IV. Jangka waktu perencanaan


Menurut jangka waktunya perencanaan dapat dikelompokkan menjadi tiga golongan :
a. Perencanaan jangka panjang
b. Perencanaan jangka menengah
c. Perencanaan jangka pendek

 PENGORGANISASIAN
Setiap organisasi memiliki tiga komponen pokok yaitu : personalia, fungsi dan faktor-
faktor fisik, yang kesemuanya ini merupakan sarana untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan. Ditinjau dari prosesnya, pengorganisasian merupakan usaha untuk menyusun
komponen-komponen pokok sedemikian rupa sehingga dapat dipakai sebagai sarana untuk
mencapai tujuan. Dalam kegiatan tersebut diharapkan akan tercipta hubungan-hubungan
diantara masing-masing komponen. Dengan demikian fungsipengorganisasian dapat
dikatakan sebagai proses menciptakan hubungan antara berbagai fungsi, personalia dan
faktor-faktor fisik agar semua pekerjaan yang dilakukan dapat bermanfaat serta terarah pada
tujuan.
i. Pola hubungan antar komponen organisasi.
Semua tugas-tugas yang dilaksanakan diorganisir untuk mencapai tujuan, dalam mana tujuan
tersebut merupakan titik tolak proses pengorganisasian. Jadi penentuan tugas-tugas yang
hendak dijalankan haruslah dijalankan pada suatu tujuan sehingga antara tujuan fungsi,
tanggung jawab, wewenang serta pertanggung jawaban mempunyai hubungan yang erat dan
berkaitan satu sama lain
ii. Rentangan kekuasaan.
Munculnya rentangan kekuasaan ini disebabkan oleh adanya keterbatasan pada kemampuan
seseorang. Dalam setiap organisasi, rentangan kekuasaan ini harus ditetapkan untuk
mengetahui sampai seberapa jauh seseorang dapat memimpin dan mengatur sejumlah
bawahan dengan efektif dan sfisien. Banyak sedikitnya frekuensi hubungan antara pimpinan
dan bawahan dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain :
a. Latihan dari bawahan
b. Pendelegasian wewenang
c. Perencanaan
d. Tekhnik komunikasi

 DASAR-DASAR PENGGOLONGAN DALAM ORGINASASI


Terbatasnya kemampuan seseorang akan membatasi pula jumlah bawahan atau
bagian-bagian yang dipimpinnya. Hal ini akan berpengaruh pula pada ruang lingkup
7

organisasi. Namun demikian kesempatan untuk berkembang bagi suatu organisasi tetap ada,
yaitu dengan mengadakan pengelompokan kegiatan atau aktifitas serta tenaga kerja kedalam
bagian-bagian. Jadi pembagian kerja dan spesialisasi perlu dilakukan.
Pengelompokan menjadi bagian-bagian didalam sebuah organisasi dapat didasarkan pada
beberapa faktor, antara lain :
a. Didasarakan pada suatu angka
b. Didasarkan pada waktu
c. Didasarkan pada fungsi perusahaan
d. Didasarkan pada luas daerah operasi
e. Didasarkan pada jenis barang yang dihasilkan
f. Didasarkan pada jenis langganan

 PENGARAHAN
Prinsip-prinsip pengarahan
Pengarahan merupakan aspek hubungan manusiawi dalam kepemimpinan yang mengikat
para bawahan untuk bersedia mengerti dan menyumbangkan tenaganya secara efektif serta
efisien untuk mencapai tujuan. Oleh karena itu pengarahan yang dilakukan oleh pimpinan
harus berpegang pada beberapa prinsip yaitu :
 Prinsip pada tujuan
 Prinsip keharmonisan dengan tujuan
 Prinsip kesatuan komando
I. Cara-cara pengarahan
Pada umumnya, pimpinan menginginkan pengarahan kepada bawahan dengan maksud agar
mereka bersedia untuk bekerja sebaik mungkin dan diharapkan tidak menyimpang dari
prinsip-prinsip dimuka. Adapun cara-cara pengarahan yang dilakukan dapat berupa :
a. Orientasi
Orientasi merupakan cara pengarahan dengan memberika informasi yang perlu agar kegiatan
dapat dilakukan dengan baik.
b. Perintah merupakan permintaan dari pimpinan kepada orang yang berada dibawahnya
untuk melakukan atau mengulang suatu kegiatan tertentu pada keadaan tertentu
c. Delegasi wewenang
Pendelegasian wewenang bersifat lebih umum jika dibandingkan dengan pemberian perintah.
Dalam pendelegasian wewenang pimpinan melimpahkan sebagian dari wewenang yang
dimilikinya kepada bawahan.
8

II. Motivasi
Keberasilan yang dapat dicapai akan semakin besar jika para manajer mampu memberi
dorongan (motivasi) kepada karyawannya, meskipun perencanaan dan organisasi tidak begitu
sempurna. Selain metode faktor manusianya sangat menentukan. Biarpun metode yang
digunakan kurang sempurna, tetapi jika masing-masing individu mempunyai keinginan yang
besar untuk bekerja dengan baik maka kemungkinan mencapai sukses akan semakin besar.
Motivasi memiliki dua macam bentuk, yaitu motivasi positif dan motivasi negatif.
 Motivasi positif
Motivasi positif merupakan proses untuk mempengaruhi oarang lain dengan cara
memberikan penambahan tingkat kepuasan tertentu, misalnya : dengan memberikan promosi,
memberikan insentif, menciptakan kondisi kerja yang baik, dsb.
 Motivasi negatif
Motivasi negatif merupakan proses untuk mempengaruhi orang lain dengan cara menakut-
nakuti atau mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu secara terpaksa.

 PENGKOORDINASIAN
Koordinasi yang baik dapat dilakukan jika masing-masing individu menyadari dan
memahami akan tugas-tugas mereka. Untuk itu mereka perlu mengetahui lebih dulu tentang
tujuan organisasi.
I. Prinsip-prinsip koordinasi
Dalam mengadakan koordinasi diperlukan suatu pegangan yang berupa prinsip-prinsip.
Didapat tiga prinsip dalam prngkoordinasian sbb :
a. Prinsip kontak langsung.
Prinsip ini menyatakan bahwa koordinasi harus dicapai melalui hubungan antar manusia baik
hubungan secara horisontal maupun vertikal.
b. Prinsip penekanan pada pentingnya koordinasi.
Koordinasi perlu dilakukan sejak membuat perencanaan sampai melaksanakan kebijakan.
Jika suatu perencanaan sudah dilaksanakan maka sulit untuk menarik atau mencabut kembali.
c. Hubungan timbal balik diantara faktor-faktor yang ada.
Masing-masing individu yang bekerja sama dalam kondisi pekerjaan tertentu akan saling
memberikan pengaruh antara satu dengan yang lain. Kondisi, tujuan, dan macam pekerjaan
yang sama memungkinkan bagi mereka untuk mengadakan hubungan secara rutin, baik
didalam bagian maupun kantor bagian.
9

 PENGAWASAN
Pengawasan merupakan fungsi terakhir yang harus dilaksanakan dalam manajemen.
Dengan pengawasan dapat diketahui tentang hasil yang dicapai. Cara yang dilakukan dalam
pengawasan yaitu membandingkan segala sesuatu yang telah dijalankan dengan standart atau
rencananya, serta melakukan perbaikan-perbaikan bila mana terjadi penyimpangan.
I. Langkah-langkah pengawasan
Pengawasan perlu dilakukan pada tahap demi tahap agar penyimpangan yang terjadi dapat
segera diperbaiki. Langkah-langkah yang harus dilakukan untuk mengadakan pengawasan
adalah :
a. Menciptakan standart
Standart merupakan suatu kriteria untuk mengukur suatu hasil pekerjaan yang sudah
dilakukan. Standart yang dilakukan biasanya didasarkan pada suatu kondisi pada kemampuan
kerja yang normal.
b. Membandingka kegiatan yang dilakukan dengan standart.
Langkah kdedua ini dilakukan untuk mengetahui sampai seberapa jauh pennyimpangan yang
telah terjadi.
c. Melakukan tindakan koreksi
Langkah ketiga ini dilakukan dengan tujuan untuk memperbaiki dan menyempurnakan segala
kegiatannya.

 SYARAT-SYARAT PENGAWASAN YANG BAIK


Untuk menjalankan pengawasan yang baik dipelukan beberapa syarat :
a. Pengawasan harus mendukung sifat dan kebutuhan kegiatan.
b. Pengawasan harus melakukan setiap penyimpangan yang terjadi dengan segera.
c. Pengawasan harus mempunyai pandangan kedepan.
d. Pengawasan harus obyektif, teliti, dan sesuai standart yang digunakan.
e. Pengawasan harus luwes atau fleksibel.

2.2 PENGERTIAN MANAJEMEN PERKANTORAN

Banyak tokoh yang memberikan definisi yang berbeda tentang manajemen umum dan
perkantoran, tetapi pada dasarnya memberikan kesimpulan yang sama. Diantara tokoh-tokoh
tersebut antara lain :
10

1. George R. Terry
Manajemen perkantoran adalah perencanaan, pengendalian dan pengorganosaslan
pekerjaan perkantoran, serta oenggerakan mereka yang melaksanakan agar mencapai tujuan-
tujuan yang telah ditentukan.
2. William Leffingwell & Edwin Robinson
Manajemen Perkantoran dapat didefinisikan sebagai perencanaan, pengendalian, dan
pengorganisasian pekerjaan perkantoran, serta penggerakkan mereka yang melaksanakannya
agar mencapai tujuan-tujuan yang telah ditentukan lebih dahulu.
3. Millis Geoffrey
Manajemen kantor adalah seni membimbing personel kantor dalam menggunakan
sarana yang sesuai dengan lingkungannya demi mencapai tujuan yang ditetapkan.
Dengan demikian, pada pokoknya manajemen perkantoran merupakan rangkaian aktivitas
merencanakan, mengorganisasi (mengatur dan menyusun), mengarahkan (memberikan arah
dan petunjuk), mengawasi dan mengendalikan (melakukan kontrol) sampai
menyelenggarakan secara tertib sesuai tujuan mengenai sesuatu hal atau kegiatan. Hal atau
sasaran yang terkena oleh rangkaian kegiatan itu pada umumnya ialah pekerjaan perkantoran
(office work). Yang termasuk pekerjaan perkantoran diantaranya:
· mengetik (typing)
· menghitung (calculating)
· memeriksa (checking)
· menyimpan warkat/arsip (filing)
· menelepon (telephoning)
· menggandakan (duplicating)
· mengirim surat (mailing) dan kegiatan lain.
4. Edwin Robinson (1953)
Manajemen Perkantoran berkenaan dengan pengarahan dan pengawasan pekerjaan
perkantoran.

5. Mills (1990)
Manajemen kantor adalah seni membimbing personel katnor dalam menggunakan
sarana yang sesuai dengan lingkungan demi mencapai tujuannya yang sudah ditentukan.

2.3 SEJARAH BERDIRI

PT.Beton Central Abadi adalah salah satu perusahaan yang bergerak dibidang ready
mix di dirikan pada tanggal 19 April tahun 2007 dengan misi awal sebagai penyedia bahan
bangunan, khususnya ready mix yang siap digunakan untuk pengecoran bangunan.
11

Perusahaan ini didirikan oleh Bapak Ir.Suhariyanto. Sebelum mendirikan PT.Beton


Central Abadi beliau pernah menjabat sebagai kepala cabang dari PT.Varia Usaha Beton.
Setelah beliau keluar dari PT.Varia Usaha Beton beliau bekerja sama dengan PT.Calvari
Abadi dan mendirikan perusahaan sendiri yaitu PT.Beton Central Abadi dengan PT.Calvari
sebagai suplyer bahan baku Ready Mix.

PT.Beton Central Abadi beralamatkan di jalan raya Semarang-Demak km8 Genuk


Semarang Jawa Tengah. Dengan letak yang strategis di jalan pantura memudahkan
pengiriman barang produksi ready mix di sekitar kawasan industri Semarang-Demak dan
sekitarnya yang membutuhkan ready mix untuk pembangunan proyek.

Untuk mendukung bisnis produksinya PT.Beton Central Abadi melakukan kerja sama
bisnis dengan beberapa perusahaan penyediaan bahan baku seperti PT.Semen Gresik,
PT.Calvary Abadi, PT.Langsa, dan PT.Sika Indonesia. Dengan kerja sama tersebut membuat
PT.Beton Central Abadi dapat membuat produk yang berkwalitas dan mempunyai daya
bersaing produk khususnya dibidang ready mix.

Banyak pembangunan proyek gedung dan pabrik yang telah menggunakan produk
ready mix dari PT.Beto Central Abadi. Hal ini membuktikan bahwa konsumen telah
mengakui kwalitas produk yang dihasilkan.
BAB III

PEMBAHASAN

3.1 PEMBAHASAN MASALAH

Manajemen umum dan perkantoran sangat diperlukan untuk membantu organisasi


dalam pengelolaan usahanya. Tidak terkecuali pada PT.Beton Central Abadi dimana dalam
kegiatan sehari-harinya menerapkan proses manajemen umum ataupun perkantoran. Ini dapat
dilihat dari adanya proses pengawasan, pengorganisasian, pengarangan, dan pengawasan.
Yang selanjutnya akan kami bahas dalam makalah ini.

· Proses Perencanaan pada PT.Beton Central Abadi

Proses perencanaan pada PT.Beton Central Abadi. Proses perencanaan merupakan


proses yang sangat mendasar dalam suatu organisasi, tanpa proses perencanaan suatu
organisasi tidak akan punya arah dan tujuan dalam mengembangkan usahanya. Bila suatu
usaha direncanakan dengan matang akan mempermudah pengerjaannya, sebaliknya bila tanpa
perencanaan akan menimbulkan kesalahan-kesalahan yang berujung pada kegagalan untuk
mencapai tujuan.
Pada PT.Beton Central Abadi perencanaan dilakukan oleh bagian manajer yang
meliputi peren canaan produksi, perencanaan pemasaran, dan perencanaan umum atau
personalia. Pada divisi produksi merupakan bagian yang paling awal dalam proses
perencanaan mulai tahap pembelian bahan baku, perencanaan pencampuran bahan yang
berupa pasir, semen, koral, air, dan zat akdiktif yang nantinya akan dicampur menjadi beton
Mix untuk digunakan dalam proyek pembangunan.
Perencanaan pada bagian pemasaran pada PT.Beton Central Abadi meliputi
perencanaan tentang pengembangan pangsa pasar, pengembangan promosi, dan perencanaan
dalam pengawasan dipasaran. Sejauh ini PT.Beton Central Abadi telah mampu melakukan
perencanaan dengan baik dalam pemasaranya. Ini dibuktikan dengan jangkauan luas
produknya yang meliputi jawa tengah dan sekitarnya.
Perencanaan pada personalia meliputi pemilihan SDM yang terampil menjadi prioritas
utama untuk menunjang kinerja perusahaan. Pemilihan SDM yang sesuai dan mempunyai

12
13

kopetensi pada proses pembuatan Betin Miix akan seakin menjadikan perusahaan mempunyai
daya saing dalam produksi produk yang berkualitas.

Pengorganisasian pada PT.Beton Central Abadi

Pengorganisasian merupakan usaha untuk menyusun komponen-komponen pokok


seperti personalia, fungsi dan faktor-faktor fisik. Hal ini membuat pengorganisasian sangat
penting untuk menciptakan hubungan antara berbagai fungsi, personalia dan faktor-faktor
dapat bemanfaat serta terarah.
Proses pengorganisasian telah dilaksanakan dengan baik didalam PT.Beton Central
Abadi. Hal ini tampak dengan adanya hubungan formal maupun informal dalam perusahaan.
Hubungan formal tampak dengan adanya bagan organisasi atau diskripsi jabatan yang ada.
Pada puncak terdapat jajaran direksi, manajer produksi, manajer pemasaran, manajer umum
(personalia). Setiap manajer tersebut membawai supervisor dan supervisor membawai
beberapa karyawan.
Adapun dasar-dasar penggolongan bagian di PT.Beton Central Abadi didasarkan pada
fungsi perusahaan sehingga terdapat tiga bagian atau divisi, yaitu : bagian produksi, bagian
pemasaran, bagian umum dan keuangan. Setiap karyawan disuatu bagian mempunyai tugas
masing-masing dan tidak bertanggung jawab pada tugas bagian lain. Sehingga proses
pemerintahannya satu komando.

Pengarahan

Pengarahan merupakan suatu proses yang sangat kompleks karena menyangkut


tingkah laku manusia dan manusia itu sendiri. Proses pengarahan pada PT.Beton Central
Abadi menerapkan prinsip pengarahan untuk mencapai tujuan dengan tetap memikirkan
keharmonisan antara tujuan perusahaan dan kepentingan individu. Sehingga individu-
individu tersebut dapat memberikan seluruh kemampuannya demi tercapainya tujuan
perusahaan yang secara tidak langsung akan memberikan keejahteraan individu tersebut.
Pengarahan dilakukan dengan kesatuan komando sehingga tidak terjadi pertentangan
antar divisi. Tanggung jawab pun akan diemban secara maksimal untuk mencapai tujuan
yang diharapkan.
14

Pengarahan di PT.Beton Central Abadi dilakukan dengan orientasi perintah maupun


pendelegasian wewenang. Orientasi dbiasanya dilakukan kepada pegawai baru dimana
dengan orientasi akan mencetak mental pegawai baru untuk selalu loyal dan mendedikasikan
tenaga serta fikirannya kepada perusahaan.
Untuk menunjukan tugas dan tanggung jawab kepada para bawahannya para manajer
membuat perintah yang berupa lisan ataupun tertulis. Pemberian perintah secara lisan
dilakukan bila tugas yang diberika tidak terlalu penting. Sedangkan pemberian perintah
secara tertulis dilakukan bila tugas yang diberikan sangat penting seperti surat penugasan dan
memo yang bersifat rahasia.
Pendelegasian wewenang pada PT.Beton Central Abadi terlihat dengan adanya
pengutusan bawahan untuk menghadiri rapat lelang proyek tanpa harus pimpinan yang
datang untuk melakukan kegiatan tersebut.
Untuk meningkatkan dan menjaga kinerja karyawan agar selau prima manajemen
memberikan motivasi baik yang positif maupun yang bersifat negatif. Motivasi positif
dilaksanakan melalui pemberian intensif kepada para karyawan stiap tiga bulan sekali atau
bila volume pengecoran lebih dari 70 m3. Dan pemberian motivasi yang bersifat negatif
dilakukan kepada karyawan yang mengalami penurunan kinerja seperti tidak masuk kerja
selama tiga hari berturut-turut akan mendapatkan SP ataupun pemecatan bila hal itu diulang
terus-menerus.

Pengawasan

Pengawasan merupakan fungsi terakhir yang harus dilaksanakan dalam manajemen.


Pengawasan dilakukan agar perusahaan tetap bergerak sesuai dengan tujuan awal yang telah
ditetapkan.
PT.Betaon Central Abadi menetapkan standart dalam menjalankan proses
produksinya yaitu dengan menggunakan mesin-mesin canggih yang terbaru dan
pengoprasiannya dilakukan secara maksimal. Jam kerja karyawan ditetapkan sedemikian rupa
sehingga tidak ada karyawan yang membolos pada saat jam kerja.
Pengawasan pada setiap produk sangat dijaga mulai dari volume produksi, kualitas
beton, penggunaan yang akdiktif harus sesuai dengan standart agar kualitas beton yang
dihasilkan mempunyai kualitas yang baik.
Agus(2013) Koreksi terhadap kinerja selalu dilakukan. Semua bidang akan dinilai
baik itu bidang produksi, bidang pemasaran maupun bagian umum dan keuangan.
15

3.2 MANAJEMEN PERKANTORAN

Pada PT.beton central abadi informasi sangat diperlukan dalam usaha pengembangan
perusahaan. Perusahaan memerlukan informasi untuk meningkatkan disiplin . Dengan
informasi para pegawai akan mengetahui akan tugas yang akan dikerjakan . Pemberian
informasi dapat berguna sebagai suatu laporan mengenai kinerja dari pegawai sehingga dapat
dijadikan alat untuk meningkatkan disiplin. Informasi juga digunakan untuk memberiakan
dasar – dasar bagi pengambilan keputusan seperti yang terjadi di PT.beton central
abadi,informasi digunakan dalam proses produksi tentang banyaknya beton yang harus
diproduksi,pengirimannya ke daerah tujuan,pengkoordinasian para pegawai dan masih
banyak lagi. Tender yang masuk harus diolah dulu apakah bisa diterima,yaitu dengan
memcari informasi mengenai lokasi proyek apakah bisa dilalui truck pengangkut
beton,kemudian dengan proses pembayaran dan dilanjutkan dengan proses pengiriman beton
ready mix ke proyek pembangunan.
Informasi didapat tidak saja dari internal perusahaan tetapi juga dari eksternal.
Informasi internal berupa jumlah produk yang dihasilkan,karateristik produk,gaji
pegawai,kapasitas produksi dan sebagainya.sedangkan informasi eksternal menyangkut
jumlah produksi dari pesaing, pesanan dari langganan,kebijakan harga,peraturan-peraturan
perpajakan dll.
PT.Beton Central Abadi melakukan pengolahan informasi yang meliputi :
penciptaan,pengumpulan,pengolahan,pengarsipan,pencarian,penyebaran,dan penghancuran
informasi dalam berbagai bentuk. Semua itu dilakukan untuk memenuhi kebutuhan akan
informasi dalam usaha pengembangan perusahaan. Pada perusahaan ini pimpinan atau
direksi mempunyai spesialisasi dalam menerapakan prinsip-prinsip manajemen.
Prinsip-prinsip yang dilakukan dalam manajemen perkantoran seperti halnya dalam
manajemen umum, terdiri dari proses perencanaan,pengorganisasian,pengarahan dan
pengawasan. Perencanaan dilakukan oleh para pemimpin di PT.Beton Central Abadi. Proses
perencanan digunakan untuk menentukan volume produksi,penjualan,periklanan,personel dan
sebagainya. Kegiatan perusahaan mengakibatakan pekerjaan kantor berubah-ubah sesuai
dengan kondisi pekerjaan.Sehingga para pemimpin harus membuat rencana-rencana kerja
yang sesuai untuk mencegah terjadinya masalah dan menjaga kegiatan perusahaan sesuai
tujuan.
Untuk mencegah terjadinya penumpukan pekerjaan pada satu orang dan seorang lagi
menganggur karena tidak punya pekerjaan,maka manajemen melakukan pengorganisasian .
pengorganisasian menjaga fungsi-fungsi penting dapat diatur ditetapkan untuk menggunakan
personalia serta fasilitas fisik yang ada secara efektif . Kepala kantor mempunyai tugas
16

menyangkut masalah-masalah organisasi dan koordinasi baik dalam perusahaanya. Ia harus


memngkoordinir staf yang ada di kantornya untuk mempertinggi produktifitas kerjanya.
Pencapain efektitas kerja di PT.Beton Central Abadi tidak akan terwujud tanpa
adanya pengawasan di setiap bagiannya. Pengawasan tidak hanya dilakukan untuk personel
tetapi juga terhadap faktor-faktor yang lain seperti biaya. Biaya merupakan hal yang sangat
vital dan penting dalam manajemen perkantoran, karea biasa merupakan tenaga pendorong
bergeraknya usaha perusahaan (Cahyaningrum, 2019) . Maka dari itu perlu dibuat
standard dalam proses pengawasan.Standard Pengawasan di PT.Beton Central Abadi
meliputi, standard biaya,proyeksi beban kerja,dan penyusunan anggaran. Biaya standard
merupakan perkiraan sementara biaya yang akan dibutuhkan dalam menyelesaikan suatu
pekerjaan. Standard biaya yang diterapkan di PT.Beton Central Abadi angat erat
hubungannya dengan masalah kuantitas dan kualitas beton ready mix yang dibuat serta
jangkauan pengiriman produk ke sejumlah daerah. Setelah standard ditetapkan,manajemen
akan membandingkan dengan biaya yang sesunggungnya yang dipakai dalam pengerjaan
suatu proyek. Hal ini penting dilakukan agar dikemudian hari manajemen dapat mengetahuai
perkiraan biaya suatu proyek sehingga mempermudah dalam membuat suatu keputusan
proyek dikemudian hari.(Wiratmoko, 2012)
Pratama (2019)PT.beton central abadi melakukan proyeksi beban kerja yaitu dengan
membagi pekerjaan menurut batas- batas jam kerja standard per minggu. Bersamaan dengan
ini bagian umum (administrasi) merencanakan untuk membuat proyeksi beban kerja untuk
satu tahun. Dan penyusunan anggaran dibuat untuk mempermudah manajemen dalam
mengelola keuangan dan beban yang harus ditanggung perusahan. Anggaran merupakan
freferensi bagi perusahaan untuk menentukan rencana dan mejaga tujuan perusahaan agar
dapat tercapai.
Aktifitas manajemen informasi di PT.Beton Central abadi meliputi :
1. Menetapkan informasi.
Untuk menetapkan informasi para manajer melakuakn penyederhanaan kerja pad pekerjaan
kantor.Mendesain terlebih dahulu format laporan,formulir-formulir dan surat_surat yang akan
dipakai dan memgkoordinir pekerjaan kantor dan pekerjaan-pekerjaan lain.
2. Menetapkan tipe pemprosesan yang dilakukan.
Penggunaan jaringan komputer berbasis internet telah dijalankan pada manajemen. Data-data
bagi perusahaan disimpan di dalam data base dan bila sewaktu-waktu dibutuhkan dapat
langsung diakses.
3. Menganut dan Mengikuti manajemen pencatatan yang efektif.
Arsip-arsip yang mempunyai informasi penting disimpan dan sebagian dimusnahkan agar
pihak luar tidak mengetahuinya.
17

4. Menciptakan serta memelihara organisasi kantor dengan baik.


PT.Beton Central Abadi menyadari perlunya menjaga hubungan yang harmonis dalam
perusahaan. Maka dari itu manajemen berusaha dekat dengan para karyawan melalui
pengadaan acara wisata atau acar kumpul bareng antara manajer dan karyawan. Serta
penyelesain konflik dengan baik bila terjadi perselisihan antar individu
5. Mencari dan menggunakan tenaga kerja yang mamapu serta dapat bekerja
dengan baik.
Dalam hal ini manajemen PT.Beton Central Abadi melakukan usaha-usaha dengan cara
pemberian motivasi,pemberian informasi yang baik serta mendorong para pekerja untuk
berpartisipasi secara aktif.
6. Mengukur dan mengadakan evaluasi kerja informasi.
Evaluasi kerja dilakukan dengan membuat suatu standard kerja,menyusun pedoman kantor
dan menyusun dan menggunakan anggaran dengan baik.
BAB IV

PENUTUP dan SARAN


4.1 Kesimpulan

1. Manajemen Umum adalah sebuah proses perencanaan, pengorganisasian,


pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran (goals) secara
efektif dan efesien.
2. Efektif berarti bahwa tujuan dapat dicapai sesuai dengan perencanaan, sementara efisien
berarti bahwa tugas yang ada dilaksanakan secara benar, terorganisir, dan sesuai dengan
jadwal.
3. Manajemen kantor adalah sebagai perencanaan pengawasan, pengorganisasian,
pengarahan, pengkoordinasian pekerjaan kantor serta menggerakkan pegawai dengan
sebaik-baiknya untuk melaksanakan pekerjaan kantor tersebut serta mencapai tujuan-
tujuan yang telah ditentukan terlebih dahulu.
4. Manajemen Kantor merupakan seluruh kegiatan penataan yang berhubungan dengan
pelaksanaan tatausaha sebuah organisasi agar proses tersebut mampu menyediakan
informasi yang bermakna bagi proses pembuatan keputusan.
5. Manajemen Umum dan Perkantoran telah dilaksanakan dengan baik pada PT.Beton
Central Abadi. Ini dibuktikan dengan adanya proses perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan, pengawasan, dan pengolahan informasi yang terpadu dalam manajemennya.
Sehingga manajemen perusahaan tersebut dapat menjaga agar tujuan perusahaan dapat
tercapai, untuk mewujudkan kesejahteraan bagi semua elemen perusahaan.

4.2 Saran

Saran saya dalam makalah ini adalah...

18
19

DAFTAR PUSTAKA
Agus Prihandoko, Sarwiji Suwandi, S., & Magister. (2013). MACAPAT DENGAN
PENDEKATAN QUANTUM LEARNING PADA SISWA KELAS VIIIC SMP NEGERI 4
MAGETAN Agus Prihandoko , Sarwiji Suwandi , Sumarlam Magister Pendidikan
Bahasa Indonesia , Minat Utama Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa Program
PASCASARJANA UNS. 1(1), 1–11.
Cahyaningrum, N. H. (2019). Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Jurnal
Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia, 1(1), 44–59.
Pratama, F., Firman, F., & Neviyarni, N. (2019). Pengaruh Motivasi Belajar Siswa Terhadap
Hasil Belajar Ipa Di Sekolah Dasar. Edukatif : Jurnal Ilmu Pendidikan, 1(3), 280–286.
https://doi.org/10.31004/edukatif.v1i3.63
Wiratmoko, A. (2012). Pengaruh Kegiatan Ekstrakurikuler Robotika Terhadap Kecerdasan
Emosional Siswa Di Smk Negeri 3 Yogyakarta. Jurnal Penelitian.

Anda mungkin juga menyukai