MAKALAH MANAJEMEN
Perekonomian Indonesia saat ini sudah tidak dapat terpisahkan lagi dengan perekonomian
dunia.Hal ini terjadi setelah dianutnya sistem perekonomianterbuka yang dalam aktivitasnya
selalu berhubungan dan tidak lepas dari fenomena hubungan internasional. Adanya
keterbukaan perekonomian ini berdampak pada perkembangan neraca pembayaran suatu
negara yang meliputiarus perdagangan dan lalu lintas modal luar negeri suatu negara.
i
ABSTRACT
The Indonesian economy is now inseparable from the world economy. This occurs after the
adoption of an open economic system which in its activities is always connected and cannot
be separated from the phenomenon of international relations. The existence of this economic
openness has an impact on the development of a country's balance of payments which covers
trade and foreign capital flows of a country.
ii
UCAPAN TERIMA KASIH
Penulis menyadari bahwa makalah ini dapat diselesaikan berkat dukungan dari berbagai
pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada yang terhormat.
iii
DAFTAR ISI
ABSTRAK ................................................................................................................................. i
ABSTRACT ..............................................................................................................................ii
UCAPAN TERIMA KASIH ................................................................................................. iii
DAFTAR ISI............................................................................................................................ iv
BAB I ......................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN .................................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang Masalah ............................................................................................... 1
1.2 Tujuan Penyusunan ....................................................................................................... 2
1.3 Pokok Bahasan ............................................................................................................... 2
1.4 Ruang Lingkup ............................................................................................................... 2
1.5 Perumusan Masalah ....................................................................................................... 3
BAB II ....................................................................................................................................... 4
TINJAUAN TEORITIS .......................................................................................................... 4
2.1 PENGERTIAN MANAJEMEN UMUM .................................................................... 4
2.2 PENGERTIAN MANAJEMEN PERKANTORAN ................................................... 9
2.3 SEJARAH BERDIRI ................................................................................................... 10
BAB III.................................................................................................................................... 12
PEMBAHASAN ..................................................................................................................... 12
3.1 PEMBAHASAN MASALAH ...................................................................................... 12
3.2 MANAJEMEN PERKANTORAN ............................................................................. 15
BAB IV .................................................................................................................................... 18
PENUTUP dan SARAN ........................................................................................................ 18
4.1 Kesimpulan .................................................................................................................. 18
4.2 Saran............................................................................................................................. 18
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 19
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
1
2
Fungsi anggaran biaya operasi sebagai alat pengawasan merupakan satu bagian yang
tidak terpisahkan dalam kegiatan operasi perusahaan. Dengan memanfaatkan anggaran biaya
operasi maka pengawasan terhadap biaya operasi akan efektif dan efisien. Analisis dan
perbandingan antara biaya aktual dan estimasi atau standar digunakan untuk
mengidentifikasikan sebab-sebab timbulnya perbedaan. Manajemen perusahaan kemudian
dapat merumuskan suatu rencana operasional yang tepat guna mencapai tujuan organisasi
perusahaan. Namun kondisi yang kini terjadi di perusahaan menunjukkan bahwa realisasi
biaya operasi selalu lebih besar dari yang dianggarkan, hal ini terlihat dari perbedaan antara
anggaran yang disusun dengan realisasi yang terjadi. Penyimpangan biaya operasi yang tidak
menguntungkan tersebut sebagai indikasi perencanaan biaya yang kurang memperhatikan
kondisi anggaran yang terjadi pada tahun sebelumnya dan pengawasan biaya operasi kurang
optimal dalam meminimalisasikan penyimpangan.
Untuk mengetahui fungsi serta peran Manajemen Umum dan Perkantoran di dalam
organisasi dalam mencapai sasaran serta melaksanakan strategi organisasi yang telah
ditetapkan.
Untuk memberikan semua keterangan yang lengkap dan diperlukan siapa saja, kapan dan
di mana kegiatan-kegiatan untuk pelaksanaan manajemen perkantoran PT Beton Central
Abadi secara efisien.
Menjelaskan dan membahas tentang permasalahan office management bahwa dengan
ruang kerja yang tidak terbatas perusahaan harus mampu memberikan pelayanan yang
relatif tidak terbatas.
Menjelaskan proses kinerja PT Beton Central Abadi dari awal pemesanan beton dan
kemudian beton sampai ke tangan konsumen.
Pengenalan PT Beton Central Abadi dan proses kinerja serta produk yang di hasilkan.
Peran Manajemen perkantoran dalam menyelenggarakan fungsi pelayanan.
Proses pemasaran dari pemesanan hingga proses pengiriman beton.
Ruang lingkup permasalahan dalam makalah ini adalah tentang penerapan manajemen umum
dan manajemen perkantoran dalam PT.Beton Central Abadi. Yang meliputi Proses
3
Mengingat bahwa peranan manajemen perkantoran adalah suatu peranan yang luas
dan dibutuhkan dalam mencapai tujuan perusahaan agar dapat mengalami perkembangan
kearah yang lebih maju, maka penulis akan membatasi pokok yang akan dibahas agar tidak
terjadi penyimpangan.
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
Definisi tentang manajemen yang dikemukakan para ahli seperti Fayol, Terry, Taylor
adalah berbeda-beda, tetapi pada pokoknya semua memiliki pengertian yang sama. Perbedaan
yang ada hanyalah terletak pada latar belakang keahlian masing-masing, sehingga tinjauan
manajemennya berasal dari segi yang berbeda pula.
Berikut ini dikemukakan definisi tentang manajemen yang diberikan oleh Profesor Oei Liang
Lee.
Manajemen adalah ilmu dan seni merencanakan mengorganisasi, mengarahkan,
mengkoordinasikan, serta mengawasi tenaga manusia dengan bantuan alat-alat untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Dari definisi manajemen tersebut, dapatlah diambil kesimpulan bahwa manajemen
mempunyai lima fungsi, yaitu :
1. Perencanaan
2. Pengorganisasian
3. Pengarahan
4. Pengkoordinasian
5. Pengawasan
Kelima macam fungsi manajemen ini sangat penting dalam menjalankan semua kegiatan.
Semua ini dimaksudkan agarkegiatan apapun yang dilakukan dapat berjalan dengan baik.
JENJANG MANAJEMEN
Perusahaan-perusahaan besar biasanya mempunyai paling sedikit tiga jenjang
manajemen. Ketiga jenjang tersebut adalah :
1. Manajemen puncak.
Jenjang tertinggi adalah manajemen puncak sering disebut manajer senior atau eksekutif
kunci. Jenjang ini meliputi dewan direktur, direktur utama atau chief eksekutif officer (CEO).
Manajemen puncak ini bertugas menyusun rencana umum perusahaan dan mengambil
keputusan-keputusan penting tentang hal-hal seperti penggabungan, produk baru, dan
pengeluaran saham.
4
5
2. Manajemen madya.
Disebut manajemen madya atau manajemen administratif meliputi pimpinan pabrik dan atau
manajer divisi. Para manajer ini mempunyai tanggung jawab dalam enyusunan rencana
operasi yang melaksanakan rencana-rencana umum dari manajer puncak.
3. Manajer operasional.
Manajemen operasional ini merupakan jenjang terendah dalam piramida. Tugasnya
menyangkut pelaksanaan rencana yang dibuat oleh para manajer Madya. Manajer operasional
sering disebut “supervisor” garis pertama, karena mereka bertanggung jawab melakukan
super visi kepada para karyawan yang mengerjakan kegiatan harian.
PERENCANAAN
Perencanaan merupakan fungsi terpenting diantara fungsi-funfsi manajemen yang ada.
Perencanaan ini merupakan pedoman yang harus dipakai untuk mengarahkan suatu organisasi
dalam mencapai tujuan.
I. Bentuk-bentuk perencanaan seperti yang diuraikan dimuka, bahwa perencanaan ditetapkan
sekarang dan dilaksanakan serta digunakan untuk waktu yang akan datang. Dengan
mendasarkan diri kepada pengertian ini maka perencanaan memiliki bentuk-bentuk sebagai
berikut : a. Tujuan (objektif), b. Kebijakan (policy), c. Strategi, d. Prosedur, e. Aturan, f.
Program.
II. Kegunaan perencanaan
Perencanaa sangat penting sebab merupakan fungsi dasar bagi funsi-funsi yang lain. Adapun
kegunaan dari perencanaan adalah :
a. Mengurangi ketidak pastian serta perubahan pada waktu mendatang.
b. Mengarahkan perhatian pada tujuan.
c. Memperingan biaya
d. Merupakan sarana untuk mengadakan pengawasan.
III. Langkah-langkah penyusunan perencanaan
Langkah-langkah yang harus diambil untuk menyusu suatu perencanaan
Antara lain :
a. Menetapkan tujuan
b. Penyusunan anggapan-anggapan
c. Menentukan berbagai alternatif tindakan
d. Mengadakan penilaian terhadap alternatif-alternatif tindakan yang sudah dipilih
e. Mengambil keputusan
f. Menyusun rencana pendukung
6
PENGORGANISASIAN
Setiap organisasi memiliki tiga komponen pokok yaitu : personalia, fungsi dan faktor-
faktor fisik, yang kesemuanya ini merupakan sarana untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan. Ditinjau dari prosesnya, pengorganisasian merupakan usaha untuk menyusun
komponen-komponen pokok sedemikian rupa sehingga dapat dipakai sebagai sarana untuk
mencapai tujuan. Dalam kegiatan tersebut diharapkan akan tercipta hubungan-hubungan
diantara masing-masing komponen. Dengan demikian fungsipengorganisasian dapat
dikatakan sebagai proses menciptakan hubungan antara berbagai fungsi, personalia dan
faktor-faktor fisik agar semua pekerjaan yang dilakukan dapat bermanfaat serta terarah pada
tujuan.
i. Pola hubungan antar komponen organisasi.
Semua tugas-tugas yang dilaksanakan diorganisir untuk mencapai tujuan, dalam mana tujuan
tersebut merupakan titik tolak proses pengorganisasian. Jadi penentuan tugas-tugas yang
hendak dijalankan haruslah dijalankan pada suatu tujuan sehingga antara tujuan fungsi,
tanggung jawab, wewenang serta pertanggung jawaban mempunyai hubungan yang erat dan
berkaitan satu sama lain
ii. Rentangan kekuasaan.
Munculnya rentangan kekuasaan ini disebabkan oleh adanya keterbatasan pada kemampuan
seseorang. Dalam setiap organisasi, rentangan kekuasaan ini harus ditetapkan untuk
mengetahui sampai seberapa jauh seseorang dapat memimpin dan mengatur sejumlah
bawahan dengan efektif dan sfisien. Banyak sedikitnya frekuensi hubungan antara pimpinan
dan bawahan dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain :
a. Latihan dari bawahan
b. Pendelegasian wewenang
c. Perencanaan
d. Tekhnik komunikasi
organisasi. Namun demikian kesempatan untuk berkembang bagi suatu organisasi tetap ada,
yaitu dengan mengadakan pengelompokan kegiatan atau aktifitas serta tenaga kerja kedalam
bagian-bagian. Jadi pembagian kerja dan spesialisasi perlu dilakukan.
Pengelompokan menjadi bagian-bagian didalam sebuah organisasi dapat didasarkan pada
beberapa faktor, antara lain :
a. Didasarakan pada suatu angka
b. Didasarkan pada waktu
c. Didasarkan pada fungsi perusahaan
d. Didasarkan pada luas daerah operasi
e. Didasarkan pada jenis barang yang dihasilkan
f. Didasarkan pada jenis langganan
PENGARAHAN
Prinsip-prinsip pengarahan
Pengarahan merupakan aspek hubungan manusiawi dalam kepemimpinan yang mengikat
para bawahan untuk bersedia mengerti dan menyumbangkan tenaganya secara efektif serta
efisien untuk mencapai tujuan. Oleh karena itu pengarahan yang dilakukan oleh pimpinan
harus berpegang pada beberapa prinsip yaitu :
Prinsip pada tujuan
Prinsip keharmonisan dengan tujuan
Prinsip kesatuan komando
I. Cara-cara pengarahan
Pada umumnya, pimpinan menginginkan pengarahan kepada bawahan dengan maksud agar
mereka bersedia untuk bekerja sebaik mungkin dan diharapkan tidak menyimpang dari
prinsip-prinsip dimuka. Adapun cara-cara pengarahan yang dilakukan dapat berupa :
a. Orientasi
Orientasi merupakan cara pengarahan dengan memberika informasi yang perlu agar kegiatan
dapat dilakukan dengan baik.
b. Perintah merupakan permintaan dari pimpinan kepada orang yang berada dibawahnya
untuk melakukan atau mengulang suatu kegiatan tertentu pada keadaan tertentu
c. Delegasi wewenang
Pendelegasian wewenang bersifat lebih umum jika dibandingkan dengan pemberian perintah.
Dalam pendelegasian wewenang pimpinan melimpahkan sebagian dari wewenang yang
dimilikinya kepada bawahan.
8
II. Motivasi
Keberasilan yang dapat dicapai akan semakin besar jika para manajer mampu memberi
dorongan (motivasi) kepada karyawannya, meskipun perencanaan dan organisasi tidak begitu
sempurna. Selain metode faktor manusianya sangat menentukan. Biarpun metode yang
digunakan kurang sempurna, tetapi jika masing-masing individu mempunyai keinginan yang
besar untuk bekerja dengan baik maka kemungkinan mencapai sukses akan semakin besar.
Motivasi memiliki dua macam bentuk, yaitu motivasi positif dan motivasi negatif.
Motivasi positif
Motivasi positif merupakan proses untuk mempengaruhi oarang lain dengan cara
memberikan penambahan tingkat kepuasan tertentu, misalnya : dengan memberikan promosi,
memberikan insentif, menciptakan kondisi kerja yang baik, dsb.
Motivasi negatif
Motivasi negatif merupakan proses untuk mempengaruhi orang lain dengan cara menakut-
nakuti atau mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu secara terpaksa.
PENGKOORDINASIAN
Koordinasi yang baik dapat dilakukan jika masing-masing individu menyadari dan
memahami akan tugas-tugas mereka. Untuk itu mereka perlu mengetahui lebih dulu tentang
tujuan organisasi.
I. Prinsip-prinsip koordinasi
Dalam mengadakan koordinasi diperlukan suatu pegangan yang berupa prinsip-prinsip.
Didapat tiga prinsip dalam prngkoordinasian sbb :
a. Prinsip kontak langsung.
Prinsip ini menyatakan bahwa koordinasi harus dicapai melalui hubungan antar manusia baik
hubungan secara horisontal maupun vertikal.
b. Prinsip penekanan pada pentingnya koordinasi.
Koordinasi perlu dilakukan sejak membuat perencanaan sampai melaksanakan kebijakan.
Jika suatu perencanaan sudah dilaksanakan maka sulit untuk menarik atau mencabut kembali.
c. Hubungan timbal balik diantara faktor-faktor yang ada.
Masing-masing individu yang bekerja sama dalam kondisi pekerjaan tertentu akan saling
memberikan pengaruh antara satu dengan yang lain. Kondisi, tujuan, dan macam pekerjaan
yang sama memungkinkan bagi mereka untuk mengadakan hubungan secara rutin, baik
didalam bagian maupun kantor bagian.
9
PENGAWASAN
Pengawasan merupakan fungsi terakhir yang harus dilaksanakan dalam manajemen.
Dengan pengawasan dapat diketahui tentang hasil yang dicapai. Cara yang dilakukan dalam
pengawasan yaitu membandingkan segala sesuatu yang telah dijalankan dengan standart atau
rencananya, serta melakukan perbaikan-perbaikan bila mana terjadi penyimpangan.
I. Langkah-langkah pengawasan
Pengawasan perlu dilakukan pada tahap demi tahap agar penyimpangan yang terjadi dapat
segera diperbaiki. Langkah-langkah yang harus dilakukan untuk mengadakan pengawasan
adalah :
a. Menciptakan standart
Standart merupakan suatu kriteria untuk mengukur suatu hasil pekerjaan yang sudah
dilakukan. Standart yang dilakukan biasanya didasarkan pada suatu kondisi pada kemampuan
kerja yang normal.
b. Membandingka kegiatan yang dilakukan dengan standart.
Langkah kdedua ini dilakukan untuk mengetahui sampai seberapa jauh pennyimpangan yang
telah terjadi.
c. Melakukan tindakan koreksi
Langkah ketiga ini dilakukan dengan tujuan untuk memperbaiki dan menyempurnakan segala
kegiatannya.
Banyak tokoh yang memberikan definisi yang berbeda tentang manajemen umum dan
perkantoran, tetapi pada dasarnya memberikan kesimpulan yang sama. Diantara tokoh-tokoh
tersebut antara lain :
10
1. George R. Terry
Manajemen perkantoran adalah perencanaan, pengendalian dan pengorganosaslan
pekerjaan perkantoran, serta oenggerakan mereka yang melaksanakan agar mencapai tujuan-
tujuan yang telah ditentukan.
2. William Leffingwell & Edwin Robinson
Manajemen Perkantoran dapat didefinisikan sebagai perencanaan, pengendalian, dan
pengorganisasian pekerjaan perkantoran, serta penggerakkan mereka yang melaksanakannya
agar mencapai tujuan-tujuan yang telah ditentukan lebih dahulu.
3. Millis Geoffrey
Manajemen kantor adalah seni membimbing personel kantor dalam menggunakan
sarana yang sesuai dengan lingkungannya demi mencapai tujuan yang ditetapkan.
Dengan demikian, pada pokoknya manajemen perkantoran merupakan rangkaian aktivitas
merencanakan, mengorganisasi (mengatur dan menyusun), mengarahkan (memberikan arah
dan petunjuk), mengawasi dan mengendalikan (melakukan kontrol) sampai
menyelenggarakan secara tertib sesuai tujuan mengenai sesuatu hal atau kegiatan. Hal atau
sasaran yang terkena oleh rangkaian kegiatan itu pada umumnya ialah pekerjaan perkantoran
(office work). Yang termasuk pekerjaan perkantoran diantaranya:
· mengetik (typing)
· menghitung (calculating)
· memeriksa (checking)
· menyimpan warkat/arsip (filing)
· menelepon (telephoning)
· menggandakan (duplicating)
· mengirim surat (mailing) dan kegiatan lain.
4. Edwin Robinson (1953)
Manajemen Perkantoran berkenaan dengan pengarahan dan pengawasan pekerjaan
perkantoran.
5. Mills (1990)
Manajemen kantor adalah seni membimbing personel katnor dalam menggunakan
sarana yang sesuai dengan lingkungan demi mencapai tujuannya yang sudah ditentukan.
PT.Beton Central Abadi adalah salah satu perusahaan yang bergerak dibidang ready
mix di dirikan pada tanggal 19 April tahun 2007 dengan misi awal sebagai penyedia bahan
bangunan, khususnya ready mix yang siap digunakan untuk pengecoran bangunan.
11
Untuk mendukung bisnis produksinya PT.Beton Central Abadi melakukan kerja sama
bisnis dengan beberapa perusahaan penyediaan bahan baku seperti PT.Semen Gresik,
PT.Calvary Abadi, PT.Langsa, dan PT.Sika Indonesia. Dengan kerja sama tersebut membuat
PT.Beton Central Abadi dapat membuat produk yang berkwalitas dan mempunyai daya
bersaing produk khususnya dibidang ready mix.
Banyak pembangunan proyek gedung dan pabrik yang telah menggunakan produk
ready mix dari PT.Beto Central Abadi. Hal ini membuktikan bahwa konsumen telah
mengakui kwalitas produk yang dihasilkan.
BAB III
PEMBAHASAN
12
13
kopetensi pada proses pembuatan Betin Miix akan seakin menjadikan perusahaan mempunyai
daya saing dalam produksi produk yang berkualitas.
Pengarahan
Pengawasan
Pada PT.beton central abadi informasi sangat diperlukan dalam usaha pengembangan
perusahaan. Perusahaan memerlukan informasi untuk meningkatkan disiplin . Dengan
informasi para pegawai akan mengetahui akan tugas yang akan dikerjakan . Pemberian
informasi dapat berguna sebagai suatu laporan mengenai kinerja dari pegawai sehingga dapat
dijadikan alat untuk meningkatkan disiplin. Informasi juga digunakan untuk memberiakan
dasar – dasar bagi pengambilan keputusan seperti yang terjadi di PT.beton central
abadi,informasi digunakan dalam proses produksi tentang banyaknya beton yang harus
diproduksi,pengirimannya ke daerah tujuan,pengkoordinasian para pegawai dan masih
banyak lagi. Tender yang masuk harus diolah dulu apakah bisa diterima,yaitu dengan
memcari informasi mengenai lokasi proyek apakah bisa dilalui truck pengangkut
beton,kemudian dengan proses pembayaran dan dilanjutkan dengan proses pengiriman beton
ready mix ke proyek pembangunan.
Informasi didapat tidak saja dari internal perusahaan tetapi juga dari eksternal.
Informasi internal berupa jumlah produk yang dihasilkan,karateristik produk,gaji
pegawai,kapasitas produksi dan sebagainya.sedangkan informasi eksternal menyangkut
jumlah produksi dari pesaing, pesanan dari langganan,kebijakan harga,peraturan-peraturan
perpajakan dll.
PT.Beton Central Abadi melakukan pengolahan informasi yang meliputi :
penciptaan,pengumpulan,pengolahan,pengarsipan,pencarian,penyebaran,dan penghancuran
informasi dalam berbagai bentuk. Semua itu dilakukan untuk memenuhi kebutuhan akan
informasi dalam usaha pengembangan perusahaan. Pada perusahaan ini pimpinan atau
direksi mempunyai spesialisasi dalam menerapakan prinsip-prinsip manajemen.
Prinsip-prinsip yang dilakukan dalam manajemen perkantoran seperti halnya dalam
manajemen umum, terdiri dari proses perencanaan,pengorganisasian,pengarahan dan
pengawasan. Perencanaan dilakukan oleh para pemimpin di PT.Beton Central Abadi. Proses
perencanan digunakan untuk menentukan volume produksi,penjualan,periklanan,personel dan
sebagainya. Kegiatan perusahaan mengakibatakan pekerjaan kantor berubah-ubah sesuai
dengan kondisi pekerjaan.Sehingga para pemimpin harus membuat rencana-rencana kerja
yang sesuai untuk mencegah terjadinya masalah dan menjaga kegiatan perusahaan sesuai
tujuan.
Untuk mencegah terjadinya penumpukan pekerjaan pada satu orang dan seorang lagi
menganggur karena tidak punya pekerjaan,maka manajemen melakukan pengorganisasian .
pengorganisasian menjaga fungsi-fungsi penting dapat diatur ditetapkan untuk menggunakan
personalia serta fasilitas fisik yang ada secara efektif . Kepala kantor mempunyai tugas
16
4.2 Saran
18
19
DAFTAR PUSTAKA
Agus Prihandoko, Sarwiji Suwandi, S., & Magister. (2013). MACAPAT DENGAN
PENDEKATAN QUANTUM LEARNING PADA SISWA KELAS VIIIC SMP NEGERI 4
MAGETAN Agus Prihandoko , Sarwiji Suwandi , Sumarlam Magister Pendidikan
Bahasa Indonesia , Minat Utama Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa Program
PASCASARJANA UNS. 1(1), 1–11.
Cahyaningrum, N. H. (2019). Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Jurnal
Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia, 1(1), 44–59.
Pratama, F., Firman, F., & Neviyarni, N. (2019). Pengaruh Motivasi Belajar Siswa Terhadap
Hasil Belajar Ipa Di Sekolah Dasar. Edukatif : Jurnal Ilmu Pendidikan, 1(3), 280–286.
https://doi.org/10.31004/edukatif.v1i3.63
Wiratmoko, A. (2012). Pengaruh Kegiatan Ekstrakurikuler Robotika Terhadap Kecerdasan
Emosional Siswa Di Smk Negeri 3 Yogyakarta. Jurnal Penelitian.