Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

REVIEW ARTIKEL BERJUDUL “ASPEK PERILAKU DALAM PENGANGGARAN


(STUDI LITERATUR PADA KASUS XIN, INC)” TERKAIT DENGAN ASPEK
KEPERILAKUAN PADA AKUNTANSI PERERENCANAAN LABA DAN
PENGANGGARAN

DISUSUN OLEH :

4AA

1. LAVI ILLIYIN 21040099


2. SYAFAUL KAMILA 21040028
3. INTAN AYU 21040015
PERMATASARI
4. YOLANDAA EKA 210400149
FEBRIYANTI

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

INSTITUT TEKNOLOGI DAN SAINS MANDALA

JEMBER

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan ke hadirat tuhan yang maha kuasa, atas anugerah-nya sehingga
penulis dapat menyelesaikan penulisan makalah tentang review artikel berjudul “Aspek
Perilaku Dalam Penganggaran” Terkait Dengan Aspek Keperilakuan Pada Akuntansi
Perencanaan Laba Dan Penganggaran.

Adapun maksud dan tujuan dari penyusunan makalah ini selain untuk menyelesaikan
tugas yang diberikan oleh ibu nurshadrina kartika sari selaku dosen pengampu mata kuliah
akuntansi keperilakuan, juga untuk lebih memperluas pengetahuan para mahasiswa
khususnya bagi penulis.
Penulis telah berusaha untuk dapat menyusun makalah ini dengan baik, namun penulis
pun menyadari bahwa kami memiliki akan adanya keterbatasan kami sebagai manusia biasa.
Oleh karena itu jika terdapat kesalahan-kesalahan baik dari segi teknik penulisan, maupun
dari isi, maka kami memohon maaf dan kritik serta saran dari dosen pengajar,bahkan semua
pembaca sangat diharapkan oleh kami untuk dapat menyempurnakan makalah ini terlebih
juga dalam pengetahuan kita bersama. Semoga makalah ini akan semakin bermanfaat bagi
mahasiswa, praktisi, dan akademisi serta pihak-pihak berkepentingan.

Jember, 29 Maret 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................... i

DAFTAR ISI ................................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN .............................................................................................. 1

1.1 Latar belakang ..................................................................................................... 1


1.2 Rumusan masalah ................................................................................................ 1
1.3 Tujuan penelitian ................................................................................................. 1

BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................... 2

2.1 Pengertian Perencanaan Laba Dan Penganggaran ................................................ 2


2.2 Prosedur Penyusunan Anggaran ........................................................................... 2
2.3 Fungsi Anggaran ................................................................................................. 2
2.4 Konsep Keperilakuan Dalam Proses Penyusunan Anggaran................................. 3
2.5 Konsekuensi Disfungsional Dari Proses Penyusunan Anggaran ........................... 4
2.6 Konsep Keperilakuan Terhadap Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Lingkungan
Perencanaan......................................................................................................... 6
2.7 Hasil Review Artikel Penelitian Lain Dengan Topik Pembahasan Aspek Keperilakuan
Pada Perencanaan Laba Dan Penganggaran ......................................................... 7

BAB III PENUTUP ....................................................................................................... 9

3.1 Kesimpulan ......................................................................................................... 9

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................... 10

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Anggaran memiliki dampak langsung terhadap perilaku manusia. Menjelaskan
kepada orang-orang mengenai apa yang diharapkan dari mereka dan kapan hal
tersebut harus sudah dilakukan. anggaran menetapkan batasan terhadap pada apa
yang dapat dibeli dan berapa banyak yang dapat dibelanjakan. anggaran membatasi
tindakan manajemen. anggaran merupakan alasan mengapa kinerja manajer di pantai
secara kontinu dan standar terhadap hasil kinerja dibandingkan. orang-orang
merasakan tekanan dari anggaran yang ketat,Kegelisahan dari laporan kinerja yang
buruk, dan kegembiraan atau rasa lega karena telah memenuhi anggaran. manajer
seringkali menghadapi masalah mengenai suatu yang tidak ada dalam anggaran atau
melebihi anggaran yang ada. Anggaran juga sering dipandang sebagai penghalang
atau ancaman birokratis terhadap kemajuan karir, ketidaksukaan terhadap proses
penyusunan anggaran serta keseluruhan bahkan dapat mendorong orang untuk
melakukan sabotase terhadap anggaran tersebut.

1.2 Rumusan masalah


Berdasarkan uraian pada latar belakang di atas maka timbullah rumusan masalah
sebagai berikut:
1. Apakah pengertian dari perencanaan laba dan anggaran?
2. Bagaimana prosedur penyusunan anggaran?
3. Apa saja fungsi dari anggaran?
4. Bagaimana konsep keperilakuan dalam proses penyusunan anggaran?
5. Bagaimana konsekuensi disfungsional dari proses penyusunan anggaran?
6. Apa saja konsep keperilakuan terhadap faktor-faktor yang memengaruhi
lingkungan perencanaan?
7. Bagaimana penulis mereview artikel penelitian lain dengan topik aspek
keperilakuan pada perencanaan laba dan penganggaran?

1.3 Tujuan penelitian


1. Untuk mengetahui dan menambah wawasan perencanaan laba dan anggaran
2. Untuk mengetahui dan menambah wawasan prosedur penyusunan anggaran
3. Untuk mengetahui dan menambah wawasan tentang fungsi dari anggaran
4. untuk mengetahui dan menambah wawasan tentang konsep keperilakuan dalam
proses penyusunan anggaran
5. Mengetahui dan menambah wawasan tentang konsekuensi disfungsional dari
proses penyusunan anggaran
6. Untuk mengetahui dan menambah wawasan tentang konsep keperilakuan
terhadap faktor-faktor yang memengaruhi lingkungan perencanaan
7. Untuk mengetahui artikel penelitian lain dengan topik aspek keperilakuan pada
akuntansi pertanggungjawaban

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Perencanaan Laba Dan Anggaran


Perencanaan laba adalah pengembangan dari suatu rencana operasioanal untuk
mencpai sasaran dan tujuan. Laba penting dalam perencanaan karena rencana yang
diharkan adalah laba yang memuaskan.
Anggaran adalah suatu rencana yang dinyatakan dalam istilah keuangan
sedangkan penganggaran adalah proses kegiatan yang menghasilkan anggaran
tersebut sebagai hasil kerja serta proses kegiatan yang berkaitan dengan pelaksanaan
fungsi-fungsi anggaran yaitu fungsi-fungsi pedoman kerja alat kerja dan alat
pengawasan kerja.

2.2 Prosedur Penyusunan Anggaran


Orang yang berwenang dan bertanggung jawab terhadap penyusunan anggaran
dan pelaksanaannya adalah pemimpin perusahaan. Untuk itu pemimpin tertinggi di
perusahaan yang memiliki wewenang dan tanggung jawab besar atas kegiatan-
kegiatan perusahaan secara keseluruhan.tetapi tugas untuk menyiapkan dan menyusun
anggaran juga terkait tentang kegiatan-kegiatan penganggaran lainnya tidak harus
ditangani oleh pemimpin tertinggi di perusahaan melainkan dapat ditugaskan kepada
bagian lain di perusahaan tergantung pada struktur organisasi di perusahaan tersebut.
Jadi tugas untuk mempersiapkan dan menyusun anggaran dapat ditugaskan kepada
bagian administrasi dan panitia anggaran.

2.3 Fungsi Anggaran


Anggaran merupakan perencanaan manajerial untuk menjalan suatu tindakan
yang dinyatakan dalam istilah keuangan. Anggaran juga merupakan suatu rencana
laba yang komprehensif yang membuat tujuan dan target manajemen dilaksanakan.
Jadi anggaran ini dapat memastikan pencapaian target perusahaan dan memberikan
pedomanyang terperinci. maka dapat disimpulkan anggaran memiliki fungsi yaitu
sebagai berikut :
1. Anggaran berfungsi sebagai alat pengendalian yang memungkinkan
manajemen untuk menentukan titik yang menjadi kekuatan atau kelemahan
perusahaan. Hal ini merupakan dasar untuk menentukan tindakan korektif
yang tepat
2. Dengan menetapkan tujuan dalam kriteria kinerja yang dapat diukur anggaran
berfungsi sebagai standar terhadap hasil operasi aktual atau realisasinya dapat
dibandingkan. Hal ini merupakan dasar untuk mengevaluasi kinerja dari
manajer pusat biaya dan laba
3. Anggaran mencoba untuk mempengaruhi dan memotivasi baik manajer
maupun karyawan untuk terus bertindak dengan cara yang konsisten dengan
operasi yang efektif dan efisien serta selaras dengan tujuan organisasi

2
4. Anggaran berfungsi sebagai alat komunikasi internal yang menghubungkan
antar departemen atau divisi di suatu perusahaan dengan manajemen puncak.
Arus informasi dari departemen ke departemen berfungsi untuk
mengkoordinasikan dan memfasilitasi aktivitas organisasi atau perusahaan
secara keseluruhan. Arus informasi dari manajemen puncak ke tingkat
perusahaan yang lebih rendah mengandung penjelasan operasional mengenai
pencapaian atau deviasi anggaran

2.4 Konsep Keperilakuan Dalam Proses Penyusunan Anggaran


Berikut tiga tahapan utama dalam proses penyusunan anggaran
1. Penetapan Tujuan
Perusahaan sangat dipengaruhi oleh tujuan anggota perusahaan yang
dominan yang secara kolektif memiliki kendali yang mencukupi atas sumber
daya perusahaan untuk membuat komitmen atasnya ke arah tertentu atau untuk
menahannya dari yang lain. tujuan dipandang sebagai suatu kesepakatan yang
kompleks, yang terkadang mencerminkan kebutuhan individual dan tujuan
pribadi yang sangat bertentangan dari anggota organisasi yang dominan.
konsep utama perilaku yang berpengaruh terhadap tahapan penetapan
tujuan adalah proses perencanaan yang meliputi partisipasi kesesuaian tujuan
dan komitmen
(a). Partisipasi
Partisipasi adalah suatu proses pengambilan keputusan bersama
oleh dua bagian atau lebih pihak di mana keputusan tersebut akan
memiliki dampak masa depan terhadap mereka yang membuatnya
dengan kata lain pekerja dan manajer tingkat bahwa memiliki suara
dalam proses manajemen. ketika diterapkan kepada perencanaan
partisipasi mengacu pada keterlibatan manajer tingkat menengah dan
bawah dalam pengambilan keputusan yang mengarah pada penentuan
tujuan operasional dan penetapan sasaran kinerja
(b).Kesesuaian Tujuan
Masalah utama yang dijumpai dalam tahap penetapan tujuan
adalah mencapai suatu kesesuaian tujuan .Kesesuaian tujuan akan
terjadi ketika individu memandang bahwa kebutuhan pribadinya dapat
dipenuhi dengan mencapai tujuan organisasi. jika tujuan organisasi
dipandang sebagai alat untuk mencapai tujuan pribadi atau memenuhi
kebutuhan pribadi maka tujuan organisasi akan memotivasi karyawan
untuk menyelesaikan tindakan yang diinginkan.
2. Implementasi
Setelah tujuan perusahaan ditetapkan, selanjutnya memasuki pada
tahap implementasi Direktur perencanaan akan meminta persetujuan oleh
Presiden direktur atau dewan komisaris baru jika disetujui maka akan masuk
pada tahap implementasi. Anggaran tersebut kemudian diimplementasikan
melalui komunikasi kepada karyawan Mengenai harapan manajemen alokasi
sumber daya kuota produksi dan tenggang waktu dari tujuan tersebut Untuk

3
membuat anggaran bekerja dengan semaksimal mungkin semua karyawan
harus belajar untuk mempertimbangkan anggaran sebagai alat perencanaan
dan pengendalian aktivitas perusahaan.
Konsep keperilakuan utamanya yang mempengaruhi tahap
implementasi adalah kerjasama dan koordinasi.
(a). Kerja Sama Dan Koordinasi.
Implementasi anggaran yang berhasil membutuhkan kerjasama
Karyawan di setiap level di suatu struktur organisasi.Jika suatu unit
organisasi tertentu Tidak dapat bekerja sama dengan baik maka akan
memiliki potensi untuk merusak koordinasi antar divisi.
3. Pengendalian dan evaluasi kinerja
Tujuan-tujuan yang telah dianggarkan jarang dicapai tanpa memantau
kemajuan karyawan secara kontinyu terhadap pencapaian tujuan mereka.
dalam tahap pengendalian dan evaluasi kinerja kinerja aktual dibandingkan
dengan standar yang dianggarkan untuk menentukan bidang-bidang
permasalahan dalam perusahaan tersebut dan menyarankan tindakan yang
sesuai untuk memperbaiki kinerja yang dibawah standar. perbandingan antara
biaya aktual dan biaya yang dianggarkan juga akan mengindikasikan kinerja di
atas anggaran.
Konsep keperilakuan yang mempengaruhi tahap pengendalian dan
evaluasi kinerja adalah kebijakan sikap dan tindakan manajemen atas evaluasi
kinerja Di mana dapat diukur dengan mendahulukan varians yang tidak
menguntungkan Dengan varian yang menguntungkan agar dapat menjaga
efisiensi dalam operasi kinerja.
(a). Laporan Kinerja
Penerbitan laporan kinerja Yang tepat waktu berdampak untuk
mendorong Moral karyawan. namun perlu diwaspadai, kurangnya
umpan balik kinerja dan penundaan umpan balik hasil evaluasi kinerja
akan menghilangkan moral dan motivasi karyawan mencapai kinerja
yang lebih baik

2.5 Konsekuensi Disfungsional dari proses penyusunan anggaran


Berbagai fungsi anggaran seperti penetapan suatu tujuan pengendalian dan
mekanisme evaluasi kinerja dapat memicu berbagai konsekuensi disfungsional antara
lain :
1. Rasa Tidak Percaya
Anggaran merupakan suatu sumber tekanan yang dapat menimbulkan
rasa tidak percaya rasa permusuhan dan mengarah pada kinerja yang menurun.
riset telah menemukan sejumlah besar rasa tidak percaya terhadap seluruh
proses anggaran pada tingkat penyelia.Alasan dari rasa tidak percaya ini
didasarkan pada keyakinan penyelia atau manajer antara lain :
(a). Anggaran mencerminkan variabel-variabel seperti ilmu pengetahuan
mengenai tenaga kerja kualitas bahan baku dan efisiensi mesin secara
tidak memadai

4
(b). Anggaran hanya mengkonfirmasikan hal yang telah diketahui oleh
penyelia
(c). Anggaran seringkali digunakan untuk memanipulasi penyelia sehingga
ukuran kinerja yang diindikasikan dicurigai
(d). Anggaran Cenderung Menekan kegagalan
2. Resistensi
(1) Alasan dari resistensi anggaran yang dapat terjadi dalam perusahaan
adalah proses anggaran memerlukan waktu dan perhatian yang besar.
manajer mungkin merasa terlalu terbebani dengan permintaan yang
ekstensif atas waktu dan tanggung jawab rutin mereka. oleh karena itu
mereka tidak ingin terlibat dalam proses penyusunan anggaran.
akhirnya banyak manajer kurang memahami seluk beluk dari
penyusunan anggaran. mereka sering kali takut untuk mengakuinya
atau tidak mau cukup mempelajari proses perencanaan dan penyusunan
anggaran guna memberikan kontribusi yang berarti.
(2) Alasan lain resistensi ialah anggaran menandai dan membawa
perubahan sehingga mengancam keadaan status quo
3. Konflik Internal
Anggaran memerlukan interaksi antara orang-orang Berbagai tingkatan
perusahaan yang berbeda baik itu tingkat atas maupun tingkat bawah.Internal
dapat berkembang sebagai akibat dari interaksi ini atau sebagai akibat dari
laporan kinerja yang membandingkan satu departemen dengan Departemen
lain. Konflik internal ini dapat menciptakan suatu lingkungan kerja yang
sangat kompetitif yang akhirnya menyebabkan orang berfokus pada kebutuhan
departemennya sendiri secara eksklusif daripada kebutuhan dari perusahaan
secara total. situasi ini menyebabkan keselarasan tujuan menjadi lebih sulit
jika tidak mungkin dicapai.
Untuk mengakhiri siklus dari konflik internal ini, manajemen harus
mengidentifikasikan dan mendiagnosis penyebabnya kemudian bertindak
untuk menghilangkan konflik internal dan mengembalikan hubungan kerja
yang harmonis dan produktif dapat dimulai
4. Efek samping lain yang tidak diinginkan
Terkadang anggaran juga dapat menghasilkan pengaruh lain yang tidak
diinginkan salah satu pengaruhnya adalah tekanan anggaran lebih berbahaya
bagi manajer yang bertanggung jawab memenuhi target tertentu. Karena
terkadang manajer seringkali tidak mampu melimpahkan tanggung jawab ini
kepada bawahan mereka akhirnya melakukan berbagai tindakan yang
disfungsional yang salah satunya adalah mendistorsi proses pengukuran. Hal
ini dapat dilakukan dengan memanipulasi secara terang-terangan terhadap data
atau membuat keputusan operasi yang meningkatkan kinerja dengan segera
tetapi dapat merugikan perusahaan dalam jangka panjang. Misalnya seorang
mandor dapat menunda aktivitas pemeliharaan yang dibutuhkan
membebankan beban tertentu ke akun yang berbeda atau memasukkan faktor

5
kelonggaran ke dalam anggaran guna meningkatkan kemungkinan untuk
memenuhi atau melalui standar kinerja.

2.6 Konsep Keperilakuan Terhadap Faktor-Faktor Yang Memengaruhi


Lingkungan Perencanaan
A. Ukuran dan Struktur Organisasi
Ukuran dan struktur dari suatu organisasi mempengaruhi perilaku
manusia dan pola interaksi dalam tahapan penyusunan anggaran terhadap
proses perencanaan .Ukuran organisasi dapat berupa sebagai jumlah
karyawan, volume penjualan, jumlah kantor cabang, dan lain-lain. sementara
struktur organisasi mengacu pada hubungan formal dan informal antara para
anggota organisasi Yang berupa jumlah lapisan wewenang, tanggung jawab
setiap kantor, dan prosedur untuk membuat pekerjaan yang dilakukan.
B. Gaya Kepemimpinan
Gaya kepemimpinan juga mempengaruhi lingkungan perencanaan
organisasi. Menurut McGregor Mengemukakan teori X dan teori Y.
Diterapkan pada fungsi perencanaan, teori X mengimplikasikan bahwa
anggaran akan disusun oleh manajemen puncak dan dikenakan pada
manajemen tingkat bawah. Dengan demikian,Dalam gaya kepemimpinan
otoriter, anggaran dipandang sebagai alat pengendalian manajemen yang di
desain untuk memastikan kepatuhan karyawan terhadap harapan dari
manajemen puncak. dalam fase tindak lanjut, varians anggaran akan
diinvestigasi oleh pengontrol atau direktur perencanaan dan bukannya
ditangani sebagai fungsi lini. hal ini memungkinkan manajemen untuk
mempertahankan tanggung jawab atas pengendalian biaya
Sementara teori Y dengan gaya kepemimpinan demokratis likert
mendorong tingkat keterlibatan dan partisipasi karyawan dalam penentuan
tujuan dan pengambilan keputusan. gaya kepemimpinan demokratis ini
memungkinkan fleksibilitas dalam proses penyusunan anggaran dan
memberikan peluang kepada karyawan untuk terlibat dalam perancangan arah
organisasi, mengekspresikan ide-ide mereka tentang bagaimana perusahaan
sebaiknya beroperasi dan memanfaatkan bakat mereka secara efektif
C. Stabilitas Lingkungan Perusahaan
Faktor yang mempengaruhi lingkungan perencanaan lainnya adalah
lingkungan eksternal ,Lingkungan yang stabil mengenakan risiko yang
terbatas dan memungkinkan proses penetapan tujuan menjadi demokratis dan
partisipatif. lingkungan yang berubah dengan cepat menghasilkan situasi yang
berisiko tinggi. perubahan yang dramatis dalam tingkat bunga, fluktuasi nilai
tukar mata asing, dan semakin meningkatnya persaingan dari luar negeri
adalah beberapa kasus diantaranya. Untuk menghadapi perubahan semacam
itu, Keputusan harus dibuat dengan cepat dan tegas.Dalam kondisi tersebut
gaya kepemimpinan yang tepat adalah gaya kepemimpinan otoriter yang di
mana gaya kepemimpinan otoriter ini terbukti lebih efisien dibandingkan
dengan gaya kepemimpinan yang demokratis dan partisipatif

6
2.7 Hasil Review Artikel Dengan Topik Aspek Keperilakuan Pada Perencanaan
Laba Dan Penganggaran

Judul ASPEK PERILAKU DALAM PENGANGGARAN


Jurnal Jurnal Pendidikan Ekonomi
Tahun 2017
Penulis Estu Niana Syamiya
Reviewer Kelompok 7
Tanggal Jember, 29 Maret 2023

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana


aspek perilaku dalam pengalokasian anggaran.
Berdasarkan penelitian dapat disimpulkan
Tujuan Penelitian bahwa manajemen harus selalu menyadari aspek-aspek
perilaku manusia di dalamnya penganggaran merupakan
elemen penting yaitu menyiapkan anggaran untuk
berpromosi staf dan mengkoordinasikan kegiatan.
Subjek Penelitian Perusahaan Xin,Inc (Nama perusahaan yang disamarkan)
Penelitian ini termasuk penelitian dengan metode
deskriptif. metode deskriptif adalah suatu metode dalam
meneliti status kelompok manusia, suatu, objek suatu,
suatu sistem, ataupun peristiwa pada masa sekarang.
Metode Penelitian
Tujuan dari penelitian Deskriptif ini adalah untuk
membuat deskripsi, Gambaran atau lukisan secara siste,
faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta
hubungan antar fenomena yang diselidiki.
Di dalam penelitian peneliti memberikan dan menyajikan
beberapa rekomendasi atau solusi atas faktor
Kelebihan Penelitian permasalahan pada proyek di Xin, Inc.Berikan pula atas
penjelasan dari materi aspek ke perilakuan dalam proses
penganggaran
peneliti hanya mencantumkan permasalahan di kasus
perusahaan Xin, Inc dan tidak menjelaskan atau
menghubungkan permasalahan di kasus perusahaan Xin,
Kelemahan Penelitian
Inc dengan perusahaan Inna Dharma Deli Medan. Perlu
dikatahui bahwa nama perusahaan Xin, Inc tersebut
disamarkan.
Berdasarkan penjelasan dalam bab sebelumnya, maka
dapat diambil kesimpulan bahwa apa yang dapat
dilakukan untuk mengurangi pengaruh yang merugikan
Kesimpulan
dari faktor-faktor keperilakuan manusia terhadap proses
penyusunan anggaran modal yaitu bahwa mereka terlibat
dalam penyusunan anggaran modal menyadari faktor-

7
faktor keperilakuan yang melekat pada proses tersebut.
dimana mungkin, faktor-faktor ini sebaiknya tidak
diperbolehkan untuk mengaburkan data keputusan yang
relevan dan yang bersifat lebih rasional. Sementara
adalah tidak mungkin untuk tidak sama sekali
menghilangkan faktor-faktor manusia, suatu pendekatan
yang berhasil akan menekankan pada kesadaran akan
faktor-faktor tersebut dan uasaha-usaha untuk
mengendalikan dampaknya yang disfungsional.
Manajemen harus selalu menyadari bahwa dimensi
manusia dalam penganggaran merupakan faktor
kunci.Mudah bagi manajer untuk menguasai aspek teknis
dari program anggaran, tetapi tidak mudah dalam
memasukkan aspek manusia. Manajemen harus ingat
bahwa maksud penyusunan anggaran adalah untuk
memotivasi karyawan dan mengkoordinasikan aktivitas

8
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Anggaran merupakan suatu rencana yang disusun secara sistematis yang
meliputi seluruh kegiatan perusahaan dan dinyatakan dalam unit satuan moneter dan
berlaku untuk jangka waktu periode mendatang. penyusunan anggaran merupakan
suatu tugas yang bersifat teknis. aspek keperilakuan dari penganggaran mengacu pada
perilaku manusia yang muncul dalam proses penyusunan anggaran dan perilaku
manusia yang didorong ketika manusia mencoba untuk hidup dengan anggaran.
anggaran seringkali dipandang sebagai penghalang atau ancaman birokratis terhadap
kemajuan karir. struktur organisasi, budaya organisasi, gaya kepemimpinan, tingkat
partisipasi karyawan dalam pengambilan keputusan, dan dalam tingkat tekanan yang
akan didorong oleh anggaran tersebut adalah beberapa faktor yang akan
mempengaruhi jawabannya. tujuan organisasi sangat dipengaruhi oleh tujuan anggota
organisasi yang tergadang terkadang mencerminkan kebutuhan individual dan tujuan
pribadi yang saling bertentangan anggota organisasi yang Domi. kesesuaian tujuan
organisasi dengan sub sub unit dan anggota-anggota yang berpartisipasi akan terjadi
ketika individu memandang bahwa kebutuhan pribadinya dapat dipenuhi dengan
mencapai tujuan organisasi. implementasi anggaran yang berhasil membutuhkan
kerjasama dengan orang-orang dengan beraneka ragam keterampilan dan bakat. hal
ini juga memperlihatkan tugas-tugas yang saling berhubungan yang menyusun
Seluruh aktivitas organisasi dan mengungkapkan peran yang dimainkan oleh setiap
sub unit atau divisi. untuk mempertahankan kendali atas biaya dan menjaga agar
karyawan termotivasi ke arah pencapaian sasaran, laporan kinerja sebaiknya disusun
dan didistribusikan paling tidak secara sebulan.

9
DAFTAR PUSTAKA

Lubis, A. I. (2010). Akuntansi Keperilakuan Edisi 2 Penerbit: Salemba Empat.

Syamiya, E. N. (2017). Aspek Prilaku dalam Penganggaran (Studi Literatur pada Kasus XIN,
INC). Jurnal Pendidikan Ekonomi, 1(2).

10

Anda mungkin juga menyukai