DISUSUN OLEH :
4AA
JEMBER
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan ke hadirat tuhan yang maha kuasa, atas anugerah-nya sehingga
penulis dapat menyelesaikan penulisan makalah tentang review artikel berjudul “Aspek
Perilaku Dalam Penganggaran” Terkait Dengan Aspek Keperilakuan Pada Akuntansi
Perencanaan Laba Dan Penganggaran.
Adapun maksud dan tujuan dari penyusunan makalah ini selain untuk menyelesaikan
tugas yang diberikan oleh ibu nurshadrina kartika sari selaku dosen pengampu mata kuliah
akuntansi keperilakuan, juga untuk lebih memperluas pengetahuan para mahasiswa
khususnya bagi penulis.
Penulis telah berusaha untuk dapat menyusun makalah ini dengan baik, namun penulis
pun menyadari bahwa kami memiliki akan adanya keterbatasan kami sebagai manusia biasa.
Oleh karena itu jika terdapat kesalahan-kesalahan baik dari segi teknik penulisan, maupun
dari isi, maka kami memohon maaf dan kritik serta saran dari dosen pengajar,bahkan semua
pembaca sangat diharapkan oleh kami untuk dapat menyempurnakan makalah ini terlebih
juga dalam pengetahuan kita bersama. Semoga makalah ini akan semakin bermanfaat bagi
mahasiswa, praktisi, dan akademisi serta pihak-pihak berkepentingan.
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
4. Anggaran berfungsi sebagai alat komunikasi internal yang menghubungkan
antar departemen atau divisi di suatu perusahaan dengan manajemen puncak.
Arus informasi dari departemen ke departemen berfungsi untuk
mengkoordinasikan dan memfasilitasi aktivitas organisasi atau perusahaan
secara keseluruhan. Arus informasi dari manajemen puncak ke tingkat
perusahaan yang lebih rendah mengandung penjelasan operasional mengenai
pencapaian atau deviasi anggaran
3
membuat anggaran bekerja dengan semaksimal mungkin semua karyawan
harus belajar untuk mempertimbangkan anggaran sebagai alat perencanaan
dan pengendalian aktivitas perusahaan.
Konsep keperilakuan utamanya yang mempengaruhi tahap
implementasi adalah kerjasama dan koordinasi.
(a). Kerja Sama Dan Koordinasi.
Implementasi anggaran yang berhasil membutuhkan kerjasama
Karyawan di setiap level di suatu struktur organisasi.Jika suatu unit
organisasi tertentu Tidak dapat bekerja sama dengan baik maka akan
memiliki potensi untuk merusak koordinasi antar divisi.
3. Pengendalian dan evaluasi kinerja
Tujuan-tujuan yang telah dianggarkan jarang dicapai tanpa memantau
kemajuan karyawan secara kontinyu terhadap pencapaian tujuan mereka.
dalam tahap pengendalian dan evaluasi kinerja kinerja aktual dibandingkan
dengan standar yang dianggarkan untuk menentukan bidang-bidang
permasalahan dalam perusahaan tersebut dan menyarankan tindakan yang
sesuai untuk memperbaiki kinerja yang dibawah standar. perbandingan antara
biaya aktual dan biaya yang dianggarkan juga akan mengindikasikan kinerja di
atas anggaran.
Konsep keperilakuan yang mempengaruhi tahap pengendalian dan
evaluasi kinerja adalah kebijakan sikap dan tindakan manajemen atas evaluasi
kinerja Di mana dapat diukur dengan mendahulukan varians yang tidak
menguntungkan Dengan varian yang menguntungkan agar dapat menjaga
efisiensi dalam operasi kinerja.
(a). Laporan Kinerja
Penerbitan laporan kinerja Yang tepat waktu berdampak untuk
mendorong Moral karyawan. namun perlu diwaspadai, kurangnya
umpan balik kinerja dan penundaan umpan balik hasil evaluasi kinerja
akan menghilangkan moral dan motivasi karyawan mencapai kinerja
yang lebih baik
4
(b). Anggaran hanya mengkonfirmasikan hal yang telah diketahui oleh
penyelia
(c). Anggaran seringkali digunakan untuk memanipulasi penyelia sehingga
ukuran kinerja yang diindikasikan dicurigai
(d). Anggaran Cenderung Menekan kegagalan
2. Resistensi
(1) Alasan dari resistensi anggaran yang dapat terjadi dalam perusahaan
adalah proses anggaran memerlukan waktu dan perhatian yang besar.
manajer mungkin merasa terlalu terbebani dengan permintaan yang
ekstensif atas waktu dan tanggung jawab rutin mereka. oleh karena itu
mereka tidak ingin terlibat dalam proses penyusunan anggaran.
akhirnya banyak manajer kurang memahami seluk beluk dari
penyusunan anggaran. mereka sering kali takut untuk mengakuinya
atau tidak mau cukup mempelajari proses perencanaan dan penyusunan
anggaran guna memberikan kontribusi yang berarti.
(2) Alasan lain resistensi ialah anggaran menandai dan membawa
perubahan sehingga mengancam keadaan status quo
3. Konflik Internal
Anggaran memerlukan interaksi antara orang-orang Berbagai tingkatan
perusahaan yang berbeda baik itu tingkat atas maupun tingkat bawah.Internal
dapat berkembang sebagai akibat dari interaksi ini atau sebagai akibat dari
laporan kinerja yang membandingkan satu departemen dengan Departemen
lain. Konflik internal ini dapat menciptakan suatu lingkungan kerja yang
sangat kompetitif yang akhirnya menyebabkan orang berfokus pada kebutuhan
departemennya sendiri secara eksklusif daripada kebutuhan dari perusahaan
secara total. situasi ini menyebabkan keselarasan tujuan menjadi lebih sulit
jika tidak mungkin dicapai.
Untuk mengakhiri siklus dari konflik internal ini, manajemen harus
mengidentifikasikan dan mendiagnosis penyebabnya kemudian bertindak
untuk menghilangkan konflik internal dan mengembalikan hubungan kerja
yang harmonis dan produktif dapat dimulai
4. Efek samping lain yang tidak diinginkan
Terkadang anggaran juga dapat menghasilkan pengaruh lain yang tidak
diinginkan salah satu pengaruhnya adalah tekanan anggaran lebih berbahaya
bagi manajer yang bertanggung jawab memenuhi target tertentu. Karena
terkadang manajer seringkali tidak mampu melimpahkan tanggung jawab ini
kepada bawahan mereka akhirnya melakukan berbagai tindakan yang
disfungsional yang salah satunya adalah mendistorsi proses pengukuran. Hal
ini dapat dilakukan dengan memanipulasi secara terang-terangan terhadap data
atau membuat keputusan operasi yang meningkatkan kinerja dengan segera
tetapi dapat merugikan perusahaan dalam jangka panjang. Misalnya seorang
mandor dapat menunda aktivitas pemeliharaan yang dibutuhkan
membebankan beban tertentu ke akun yang berbeda atau memasukkan faktor
5
kelonggaran ke dalam anggaran guna meningkatkan kemungkinan untuk
memenuhi atau melalui standar kinerja.
6
2.7 Hasil Review Artikel Dengan Topik Aspek Keperilakuan Pada Perencanaan
Laba Dan Penganggaran
7
faktor keperilakuan yang melekat pada proses tersebut.
dimana mungkin, faktor-faktor ini sebaiknya tidak
diperbolehkan untuk mengaburkan data keputusan yang
relevan dan yang bersifat lebih rasional. Sementara
adalah tidak mungkin untuk tidak sama sekali
menghilangkan faktor-faktor manusia, suatu pendekatan
yang berhasil akan menekankan pada kesadaran akan
faktor-faktor tersebut dan uasaha-usaha untuk
mengendalikan dampaknya yang disfungsional.
Manajemen harus selalu menyadari bahwa dimensi
manusia dalam penganggaran merupakan faktor
kunci.Mudah bagi manajer untuk menguasai aspek teknis
dari program anggaran, tetapi tidak mudah dalam
memasukkan aspek manusia. Manajemen harus ingat
bahwa maksud penyusunan anggaran adalah untuk
memotivasi karyawan dan mengkoordinasikan aktivitas
8
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Anggaran merupakan suatu rencana yang disusun secara sistematis yang
meliputi seluruh kegiatan perusahaan dan dinyatakan dalam unit satuan moneter dan
berlaku untuk jangka waktu periode mendatang. penyusunan anggaran merupakan
suatu tugas yang bersifat teknis. aspek keperilakuan dari penganggaran mengacu pada
perilaku manusia yang muncul dalam proses penyusunan anggaran dan perilaku
manusia yang didorong ketika manusia mencoba untuk hidup dengan anggaran.
anggaran seringkali dipandang sebagai penghalang atau ancaman birokratis terhadap
kemajuan karir. struktur organisasi, budaya organisasi, gaya kepemimpinan, tingkat
partisipasi karyawan dalam pengambilan keputusan, dan dalam tingkat tekanan yang
akan didorong oleh anggaran tersebut adalah beberapa faktor yang akan
mempengaruhi jawabannya. tujuan organisasi sangat dipengaruhi oleh tujuan anggota
organisasi yang tergadang terkadang mencerminkan kebutuhan individual dan tujuan
pribadi yang saling bertentangan anggota organisasi yang Domi. kesesuaian tujuan
organisasi dengan sub sub unit dan anggota-anggota yang berpartisipasi akan terjadi
ketika individu memandang bahwa kebutuhan pribadinya dapat dipenuhi dengan
mencapai tujuan organisasi. implementasi anggaran yang berhasil membutuhkan
kerjasama dengan orang-orang dengan beraneka ragam keterampilan dan bakat. hal
ini juga memperlihatkan tugas-tugas yang saling berhubungan yang menyusun
Seluruh aktivitas organisasi dan mengungkapkan peran yang dimainkan oleh setiap
sub unit atau divisi. untuk mempertahankan kendali atas biaya dan menjaga agar
karyawan termotivasi ke arah pencapaian sasaran, laporan kinerja sebaiknya disusun
dan didistribusikan paling tidak secara sebulan.
9
DAFTAR PUSTAKA
Syamiya, E. N. (2017). Aspek Prilaku dalam Penganggaran (Studi Literatur pada Kasus XIN,
INC). Jurnal Pendidikan Ekonomi, 1(2).
10