Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

MANAJEMEN BERBASIS KINERJA

MATA KULIAH

PENGUKURAN KINERJA

DOSEN PENGAJAR

Agnes kidi Beda Mudamikin,SE,M.Acc

DISUSUN OLEH :

Kelompok 10

 ARUN FEBRIANI TAKOI (1723754661)


 INDI (1723754674)
 JESIKA M DAWI (1723754676)

POLITEKNIK NEGERI KUPANG

JURUSAN AKUNTANSI

PRODI SEKTOR PUBLIK

2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami sebagai penulis panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa
atas limpahan rahmat dan karunianya kepada penulis,sehingga penulus dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “MANAJEMEN BERBASIS KINERJA”
ini dengan lancar. Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi salah satu
tugas yang diberikan oleh dosen pengasuh matakuliah pengukuran kinerja yaitu
ibu Agnes Kidi Beda Mudamakin,SE,M,Acc makalah ini ditulis dari hasil
pengumpulan data-data berupa materi yang penulis peroleh dari sumber yang
berkaitan dengan manajemen berbasis kinerja.Tidak lupa kami sebagai penulis
juga mengucapkan terimakasih kepada pengajar mata kuliah pengukuran kinerja
atas bimbingan dan arahan dalam penulisan makalah ini.

Kami harap,dengan membaca makalah ini dapat memberi manfaat bagi kita
semua,dalam hal menambah wawasan kita mengenai manajemen berbasis
kinerja khususnya bagi penulis,memang makalah ini masih jauh dari kata
sempurna,maka penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca demi
perbaikan menuju rah yang lebih baik.

kupang,11 April 2020

penulis
DAFTAR ISI

Kata
pengantar.............................................................................................................2

Daftar
isi.......................................................................................................................3

Bab I
pendahuluan ...........................................................................................................
4

a. Latar
belakang ..............................................................................................4
b. Rumusan
masalah...........................................................................................4
c. Tujuan ..........................................................................................................
...5

Bab II
pembahasan....................................................................................................6

a. Pengertian
MBK............................................................................................6
b. Manfaat manajemen berbasis kinerja dalam rangka melaksanakan
pembangunan................................................................................................
...6
c. Keterkaitan Antara MBK Dan Perencanaan Dan
Penganggaran...............................................................................................
.....7
d. Menyusun kerangka
kinerja ..............................................................................8
e. Contoh kerangka
kinerja.....................................................................................8

Bab III
penutup...............................................................................................................9
a. Kesimpulan...................................................................................................
......9
b. Saran.............................................................................................................
.......9

Daftar
pustaka.................................................................................................................1
0
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Produktivitas kerja/kinerja telah menjadi pusat perhatian berbagai
kalangan baik pemerintah maupun perusahaan atau organisasi secara
umum.
Perhatian yang begitu besar terhadap produktivitas/kinerja dapat
dipahami karena menyangkut efisien dan efektivitas pengunaan sumber
daya manusia dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan oleh suatu
organisasi.dari berbagai sistem yang dapat mempengaruhi produktivitas
sumber daya manusia adalah sistem manajemen berbasis kinerja dan
pengembangan karir.
Sistem manajemen berbasis kinerja pada dasarnya adalah apa yang secara
umum sering disebut dengan penilaian prestasi kerja. Pengertian
manajemen berbasis kinerja dimulai sejak tahap perencanaan prestasi
dengan menetapkan apa atau yang bagaimana yang harus dicapai,dan
kegiatan apa saja yang harus dilakukan untuk dicapainya,dan akhirnya
evaluasi prestasi itu sendiri. Sistem manajemen berbasis kinerja sendiri
memiliki beberapa fokus yang dapat dinilai,yaitu penilaian yang berfokus
pada individu karyaan,penilaian yang berfokus pada proses melakukan
pekerjaan dan penilaian yang berfokus pada hasil atau output.
Manajemen berbasis kinerja merupakan bagian dari reformasi new publik
management.fokus manajemen berbasis kinerja adalah pengukuran
kinerja organisasi sektor publik yang berorientasi pada pengukuran
outcome(hasil),bukan hanya pungukuran input dan output saja.perubahan
menuju era manajemen berbasis kinerja sebenarnya merupakan bagian
dari gerakan welfare reform di negara eropa.gerakan ini menghendaki
organisasi sektor publik ,khususnya pemerintah memberikan pelayanan
yang efisien dan efektif kepada masyarakat .secara sederhana manajemen
berbasis kinerja merupakan suatu metode untuk mengukurr kemajuan
program atau aktivitas yang dilakukan oleh organisasi sektor publik
dalam mencapai hasil atau outcome yang diharapkan oleh
klien,pelanggan,dan stakeholder lainnya.

B.Rumusan Masalah

1. .manajemen berbasis kinerja


2. Manfaat manajemen berbasis kinerja
3. Keterkaitan antaran MBK dan perencanaan dan penganggaran
4. Menyusun kerangka kinerja
5. Kerangka kinerja

C.Tujuan

Tujuannya diharapkan setelah mengikuti sesi ini peserta mampu:

 Menjelaskan konsep manajemen berbasis kinerja (MBK),manfaat dan


keterkaitan MBK dalam perencanaan pembangunan.
 Menjelaskan pentingnya kerangka kinerja dan indikator dalam menyusun
perencanaan pembangunan.
 Mengetahui apa arti dari manajemen berbasis kinerja
 Mengetahui manfaat manajemen berbasis kinerja
 Mengetahui keterkaitan antara MBK,perencanaan,dan penganggaran
BAB II

PEMBAHASAN

A.Manajemen Berbasis Kinerja (MBK)

Manajemen berbasis kinerja adalah suatu proses yang terdiri dari rangkaian
kegiatan seperti perencanaan,penganggaran,pengorganisasian,penggerakan dan
pengendalian/pengawasan yang dilakukan untuk menentukan pencapaian hasil
kerja atau keluaran (output) dan hasil yang ingin dicapai (outcome) yang
terukur atas kinerja yang dihasilkan.menejemen berbasis kinerja merupakan
suatu metode untuk mengukur kemajuan program atau aktivitas yang dilakukan
organisasi sektor publik dalam mencapai hasil atau outcome yang
diharapkan.ada tujuh kata kunci manajemen berbasis kinerja,yakni:

 Proses yang sistematik


 Untuk memperbaiki kinerja
 Melakukan proses berkelanjutan dan berjangka panjang
 Meliputi penetapan sasaran kinerja strategik
 Mengukur kinerja
 Mengumpulkan,menganalisis,dan melaporkan data kinerja
 Menggunakan untuk perbaikan kinerja secara berkelanjutan

Pengukuran kinerja sebagai elemen pokok manajemen berbasis kinerja


mengacu pada sesuatu yang terkait dengan kegiatan melakukan pekerjaan
dalam hal ini meliputi hasil yang dicapai kerja tersebut.kinerja merupakan suatu
construct yang bersifat multidimensial,pengukurannya juga bervariasi
tergantung pada kompleksitas faktor yang membentuk kinerja.kinerja
merupakan hasil kerja itu sendiri karena hasil kerja memberikan keterkaitan
yang kuatterhadap tujuan strategic organisasi,kepuasan pelanggan dan
kontribusi ekonomi.pengukuran kinerja merupakan suatu proses penilaian
kemajuan pekerjaan terhadap pencapaian tujuan dan sasaran yang telah
ditentukan,termaksud informasi dan efisiensi penggunaan sumber daya dalam
menghasilkan barang dan jasa, kualitas barang dan jasa,pembagian hasil
kegiatan dan target dan efektifitas tindakan dalam mencapai tujuan.

Pengukuran kinerja dan akuntabilitas publik hebungan masyarakat dam


pemerintahan merupakan sebuah hubungan pertanggungjawaban. Sebagai agen
harus mempertanggungjawabkan aktifitas dan kinerjanya kepada masyarakat
sebagai publik fund.untuk meminimalkan dan mengantisipasi timbulnya
pemerintahan yang menyimpang tersebut di perlukan suatu sistem akuntabilitas
publik.untuk menciptakan sistem akuntabilitas yang baik di perlukan saluran-
saluraan akuntabilitas yang bersistem dengan baik sehingga sistem tersebut
mampu mencegah berbagai bentuk penyimpangan yang mungkin terjadi.

B.Manfaat Manajemen Berbasis Kinerja Dalam Rangka Melaksanakan


Pembangunan

 Manfaat bagi perusahaan


 sebagai acuan untuk penyesuaian tujuan organisasidengan tujuan
tim dan individu dalam memperbaiki kinerja pegawai
 untuk meningkatkan komitmen kerja pegawai
 untuk memperbaiki proses training dan pengembangan.
 Sebagai upaya perbaikan dan pengembangan secara
berkesinabungan.
 Sebagai upaya basis perencanaan karir karyawan
 Sebagai upaya mempertahankan karyawan berkualitas
 Untuk mendukung program perubahan budaya kerja.
 Untuk mendukung inisiatif kualitas total dan pelayanan konsumen.
 Manfaat bagi manajer:
 Untuk membantu upaya klasifikasi kinerja dan harapan perilaku
 Untuk memperbaiki kinerja tim dan individu pekerja
 Untuk menawarkan peluang manfaat waktu secara berkualitas.
 Untuk membantu karyawan yang kinerjanya kurang baik
 Untuk pengembangan diri karyawan
 Sebagai pendukung kepemimpinan
 Untuk memotifasi dan pengembangan kerjasama tim.
 Sebagai upaya membuat kerangka kerja untuk meninjau kembali
tingkat kompeteni dn kinerja.
 Manfaat bagi seluruh pegawai:
 Sebagai informasi peran dan tujuan karyawan
 Untuk mendorong dan mendukung kinerja karyawan
 Untuk membantu mengembangkan kinerja dan kemampuan
karyawan
 Sebagai peluang untuk memanfaatkan waktu yang berkualitas
 Sebagai dasar objektivitas dan kejujuran dalam mengukur kinerja
 Untuk membantuagar pegawai fokus pada tujuan rencna perbaikan
dan cara berkerja.

 Meningkatkan efesiensi dan efektifitas penggunaan sumber daya yang


dialokasikan ke sektor publik terhadap outcome atau hasil dan output.
 Meningkatkan akuntabilitas kementrian SKPD serta semua organisasi
yang memiliki kewenangan dalam penggunaan dana publik.

C.Keterkaitan Antara MBK Dan Perencanaan Dan Penganggaran

Manajemen berbasis kinerja harus di terapkan dalam semua siklus


pengelolaan pembangunan yakni dari perencanaan penganggaran
implementasi kegiatan serta pembantuan dan evaluasi.
Perencanaan dan penganggaran berbasis kinerja merupakan metode
penganggaran yang mengaitkan setiap pendanaan yang di tuangkan
dalam kegiatan-kegiatan dengan hasil yang di harapkan berupa dampak
outcome dan output.
Rumusan hasil tersebut haruslah tertera dalam berbagai dokumen
perencanaan dan penganggaran yang menjadi acuan penyelenggaraan
pemerintah.
D.Menyusun Kerangka Kinerja

i. Kerangka kinerja di mulai dengan apa yang dirubah (dampak atau


impact).
ii. Dampak disusul dengan apa yang ingin di capai (outcome) guna
mewujudkan perubahan yang di inginkan
iii. Selanjutnya untuk mencapai outcome diperlukan informasi tentang apa
yang di hasilkan (output)

E. Contoh Kerangka Kinerja

Dampak (jangka panjang) => meningkatnya laki-Lki dan perempuan di


wilaya yang terkena perbaikan jalan dan jembatan.membaiknya kualitas
kesehatan ibu dan anak di wilayah tersebut.
Outcome atau hasil (jangka menengah maksimal 5 tahun)=> laki-laki dan
perempuan di sekitar wilayah pembangunan jalan dan jembatan lebih
mudah melakukan kegiatan ekonomi dan ibu hamil lebih mudah
mendapatkan akses pelayanan medis
Indikator hasil=> jumlah kegiatan transaksi di dua wilayah yang di
laakukan oleh laki-laki dan perempuan pelaku usaha menurunnya kasus-
kasus kematian ibu melahirkan karena terlambatnya pertolongan medis
Output(jangka pendek produk / jasa dari SKPD yang mangampu
program)=> jalan dan jembatan yang berkualitas lebih baik di bangun
berdasarkan spesifikasi yang sesuai kebutuhan seluruh masyarakat yang
terkena dampak.
Indikator output=> luas jalan dan jembatan yang di bangun berdasarkan
spesifikasi yang sesuai kebutuhan seluruh masyarakat yang terkena
dampak
Kegiatan-kegiatan utama =>konsultasi dengan pemilik lahan dan pelaku
usaha,baik laki-laki maupun perempuan, mengenai rencanaa pembebasan
lahan dan penetapan harga. Sosialisasi mengenai rancang bangun jalam
dan jembatan yang mengakomodasi kebutuhan warga.pembebasan lahan
sesuai dengan kesepakatan harga dengan spesifikasi yang disepakati.
BAB III

PENUTUP

A.KESIMPULAN

Manajemen berbasis kinerja adalah suatu proses yang terdiri dari rangkaian
kegiatan seperti perencanaan,penganggaran,pengorganisasian,penggerakan dan
pengendalian/pengawasan yang dilakukan untuk menentukan pencapaian hasil
kerja atau keluaran (output) dan hasil yang ingin dicapai (outcome) yang
terukur atas kinerja yang dihasilkan.

pengukuran kinerja merupakan suatu proses penilaian kemajuan pekerjaan


terhadap pencapaian tujuan dan sasaran yang telah ditentukan,termaksud
informasi dan efisiensi penggunaan sumber daya dalam menghasilkan barang
dan jasa, kualitas barang dan jasa,pembagian hasil kegiatan dan target dan
efektifitas tindakan dalam mencapai tujuan.

Tujuan manajemen berbasis kinerja ada 3 macam yaitu; tujuan strategik, tujuan
administratif dan tujuan pengembangan.prinsip-prinsik dasar manajemen
berbasis kinerja adalah kejujuran,pelayanan, tanggung jawab,rasa
kasihan,perumusan tujuan komunikasi dua arah umpan balik.

Kerangka kinerja di mulai dengan apa yang dirubah (dampak atau


impact).Dampak disusul dengan apa yang ingin di capai (outcome) guna
mewujudkan perubahan yang di inginkan.Selanjutnya untuk mencapai outcome
diperlukan informasi tentang apa yang di hasilkan (output).

B.SARAN

Kami sebagai penulis menyadari bahwa dalam makalah ini jauh dari kata
sempurna.maka kami berharap kiranya ibu dosen dan teman-teman sebagai
pembaca agar juga dapat mencari tambahan materi sebagai pelengkap dari
kekurangan materi dari dalam makalah ini,ataupun penyangga apabila terjadi
kesalahan dalam penulisan makalah ini.kritik dan saran mengenai makalah ini
kami terima dengan sepenuh hati dan kami sangat menghargai itu.
DAFTAR PUSTAKA

Jones,Rowan and Maurice Pendlebury.(2000). Public Secktor Accounting.

5thEdition.London : Pitman Publishing

Pengukuran kinerja sektor publik,yogyakarta:BPFE

UGM,2006

Anda mungkin juga menyukai