TEORI AKUNTANSI
DOSEN PENGAJAR
Wilsna Rupilu, SE., MSA., Ak.
DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 1
-Adinda H. Maro 1723754658
-Anastasia Owa 1723754660
-Arun F. Takoi 1723754661
-Batseba Olla 1723754662
-Bernadeta Mida 1723754663
-Cendana Lahtim 1723754664
-Crescentia A. Dhey 1723754665
SEMESTER/KELAS
VII/B
JURUSAN AKUNTANSI
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas limpahan rahmat
dan karunia-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Struktur Teori Akuntansi dan Akuntansi Keuangan vs Akuntansi Manajemen” ini dengan
lancar. Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas yang di berikan oleh dosen
pengajar mata kuliah Teori Akuntansi yaitu Ibu Wilsna Rupilu, SE., MSA., Ak. Tidak lupa kami
juga mengucapkan terimakasih kepada dosen pengajar mata kuliah Teori Akuntansi dan teman-
teman yang telah mendukung kami untuk menyelesaikan makalah ini. Makalah ini jauh dari kata
sempurna, maka kami sangat membutuhkan kritik dan saran dari berbagai pihak yang telah
membaca makalah ini, kiranya makalah ini dapat memberikan sedikit manfaat bagi kita semua
yang telah membacanya.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
HAL
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latarbelakang diatas maka kami merumuskan beberapa masalah sebagai
berikut:
a. Bagaimana Struktur Teori Akuntansi?
b. Bagaimana Tujuan Laporan Keuangan?
c. Bagaimana Postulat Akuntansi?
d. Bagaimana Konsep Teoritis Akuntansi?
e. Bagaimana Prinsip Dasar Akuntansi?
f. Bagaimana Standar (Teknik) Akuntansi?
g. Apa itu Akuntansi Keuangan?
h. Apa itu Akuntansi Manajemen?
i. Apa Persamaan dan Perbedaan Akuntansi Keuangan dan Akuntansi Manajemen?
1.3. TUJUAN
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah:
a. Untuk dapat mengetahui dan memahami Struktur Teori Akuntansi.
b. Untuk dapat mengetahui dan memahami Tujuan Laporan Keuangan.
c. Untuk dapat mengetahui dan memahami Postulat Akuntansi.
d. Untuk dapat mengetahui dan memahami Konsep Teoritis Akuntansi.
e. Untuk dapat mengetahui dan memahami Prinsip Dasar Akuntansi.
f. Untuk dapat mengetahui dan memahami Standar (Teknik) Akuntansi.
g. Untuk dapat mengetahui dan memahami Akuntansi Keuangan.
h. Untuk dapat mengetahui dan memahami Akuntansi Manajemen
i. Untuk dapat mengetahui dan memahami Persamaan dan Perbedaan Akuntansi
Keuangan dan Akuntansi Manajemen.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Standar Akuntansi
3
1966, AAA menerbitkan A Statement of Basic Accounting Theory (ASOBAT) yang
berisi tentang rumusan tujuan akuntansi, yaitu:
1) Membuat keputusan mengenai penggunaan sumber daya yang terbatas
danmenentukan sasaran serta tujuan dari penggunaan sumber daya tersebut.
2) Mengarahkan dan mengendalikan sumber daya manusia dan factor produksilainnya
secara efektif.
3) Memelihara dan melaporkan pengamanan atas sumber daya (Aktiva).
4) Memfasilitasi fungsi dan pengendalian social.
4
Menunjukkan tingkat kemampuan perusahaan dalam mendapatkan laba
jangka panjang.
c) Memungkinkan untuk menaksir potensi perusahaan dalam menghasilkan laba.
d) Memnerikan informasi lainnya tentang perubahan aktiva dan kewajiban.
e) Mengungkapkan informasi yang relevan lainnya yang dibutuhkan para
pemakai laporan.
5
9) Memberikan laporan tentang aktivitas keuangan perusahaan, yang diharapkan dapat
berguna untuk prediksi, membandingkan, dan mengevaluasi kemampuan
perusahaan dalam mendapatkan laba.
10) Memberikan informasi yang berguna untuk proses peramalan.
11) Tujuan laporan keuangan bagi organisasi pemerintah dan organisasi yang bukan
pencari laba adalah untuk memberikan informasi yang berguna dalam mengevaluasi
aktivitas pengelolaan sumber daya dalam mencapai tujuan organisasi.
12) Melaporkan aktivitas perusahaan yang mempengaruhi lingkungan social
(masyarakat sekitar).
6
7) Memberikan informasi yang berguna bagi manajer dan direksi dalam proses
pengambilan keputusan untuk kepentingan pemilik perusahaan.
Pada tahun 1980, FASB No. 4 yang berjudul “Objectives of Financial Reporting
by Non-Business Organization”. Laporan ini memuat tentang rumusan tujuan
keuangan untuk organisasi yang bukan pencari laba (non-profit organization), yaitu:
1) Sebagai dasar dalam pengambilan keputusan mengenai alokasi seumber daya
(aktiva) perusahaan.
2) Untuk menilai kemampuan organisasi dalam memberikan pelayanan kepada public.
3) Untuk menilai bagaimana manajemen melakukan pembiayaan dan investasi.
4) Memberikan informasi tentang sumber daya (aktiva), kewajiban, dan kekayaan
perusahaan, serta perubahannya.
5) Memberikan informasi tentang kinerja organisasi.
6) Memberikan informasi tentang kemampuan organisasi dalam melunasi kewajiban
jangka pendeknya.
7) Memuat penjelasan dan penafsiran manajemen.
7
2.4. KONSEP TEORITIS AKUNTANSI
Konsep teoritis akuntansi adalah pernyataan yang dapat membuktikan kebenarannya
sendiri (aksioma), yang sudah diterima umum karena kesesuaiannya dengan tujuan laporan
keuangan, dan menggambarkan sifat-sifat akuntansi yang berperan dalam ekonomi bebas
yang ditandai dengan adanya pengakuan terhadap kepemilikan pribadi. Berikut adalah
konsep teori yang dipakai dalam perumusan prinsip dasar akuntansi:
a. Proprietory Theory.
Menurut konsep ini entitas hanyalah merupakan agen atau wakil dari pemilik. Oleh
karena itu, yang menjaadi pusat perhatian dari pencatatan akuntansi dan penyajian
laporan keuangan adalah pemilik, bukan entitas. Menentukan dan menganalisis
besarnya kekayaan bersih yang menjadi hak pemilik. Sudut pandang dari kelompok
pemilik sebagai pusat kepentingan dicerminkan dalam cara-cara penyimpanan catatan
akuntansi dan penyusunan laporan keuangan. Tujuan utama teori kepemilikan adalah
penentuan dan analisis dari “kekayaan bersih” (net worth) pemilik. Konsep dari teori ini
dalam persamaan akuntansi:
Aktiva – Kewajiban = Ekuitas Pemilik
b. Entity Theory
Menurut konsep ini, entitas (perusahaan) merupakan badan yang terpisah dan harus
dibedakan dari pemilik. Yang menjadi pusat perhatian dari pencatatan akuntansi dan
penyajian laporan keuangan adalah entitas, bukan pemilik. Konsep dari teori ini dalam
persamaan akuntansi:
Aktiva = Ekuitas
Aktiva = Kewajiban + Ekuitas Pemegang Saham
c. Fund Theory
Menurut konsep ini, yang menjadi pusat perhatian dari catatatan akuntansi dan
penyajian laporan adalah bukan terletak pada pemilik maupun entitas, melainkan pada
kelompok aktiva yang penggunaannya telah di batasi untuk membayar atau memenuhi
sejumlah kewajiban tertentu. Konsep teori ini menganggap bahwa entitas merupakan
sebuah unit dana, dimana kewajiban tertentu ditetapkan sebagai batasan-batasan
terhadap penggunaan aktiva. Aktiva yang dibatasi penggunaannya dinamakan faund.
Menurut konsep teori ini dalam persamaan akuntansi:
Aktiva = Pembatasan Aktiva
d. Enterprise Theory
Menurut konsep teori ini yang menjadi pusat perhatian dalam penyajian informasi
akuntansi adalah pihak-pihak yang terkait dengan perusahaan, baik secara langsung
maupun tidak langsung. Menurut Konsep teori ini pelaporan akuntansi jangan hanya
menyediakan informasi untuk pemilik saja, tetapi Juga ditujukan untuk pihak-pihak
lainnya yang telah turut memberikan Kontribusi (langsung maupun tidak langsung) bagi
perkembangan, kemajuan, dan kesinambungan perusahaan.
8
e. Residual Equity Theory
Menurut konsep teori ini, yang menjadi pusat perhatian dalam penyajian laporan
keuangan adalah pemegang saham biasa. Investor saham biasa merupakan pemilik
perusahaan sesungguhnya dalam perusahaan perseorangan (corporation). Investor
saham biasa memiliki bagian atau hak kepemilikan sisa (residu) atas aktiva perusahaan,
setelah hak hak kreditur dan pemegang saham preferen dipenuhi. Menurut konsep in,
persamaan akuntansi dapat dirumuskan sebagai berikut:
Aktiva – Kewajiban- Ekuitas Preferen = Ekuitas Residu
f. Comander Theory
Menurut konsep teori ini, yang menjadi pusat perhatian dari penyajian informasi
akuntansi adalah bukan pada pemilik maupun entitas, melainkan pada pihak-pihak yang
memiliki kekuasaan atau wewenang untuk melakukan pengendalian ekonomi secara
efektif atas sumber daya perusahaan.
g. Investor Theory
Menurut konsep teori ini, yang menjadi pusat perhatian dari penyajian informasi
akuntansi adalah mereka yang tergolong sebagai Specific equity (para kreditur dan
pemegang saham preferen) dan Residual Equity (pemegang saham biasa). Menurut
konsep teori ini, persamaan akuntansi dapat dirumuskan sebagai berikut :
Aktiva = Ekuitas Khusus + Ekuitas
9
menjadi beban dalam periode berjalan, akan tetapi ditanggunkan terlebih dahulu sebagai
aktiva dan baru akan menjadi beban untuk pemakaian manfaat dalam periode akuntansi
berikutnya.
b. Revenue Principle
Pada umumnya, Pendapatan ditafsirkan sebagai:
1) Arus kas masuk aktiva bersih sebagai akibat penjualan barang dan jasa.
2) Arus kas keluar barang dan jasa dari perusahaan kepada pelanggan.
3) Produksi perusahaan sebagai akibat dari semata-mata penciptaan barang dan jasa
oleh perusahaan selama periode tertentu.
Perbedaan dalam penafsiran ini timbul karena adanya 2 (dua) pandangan yang
berbeda mengenai apa yang termasuk pendapatan, yaitu:
1) Secara Luas, Pendapatan adalah seluruh perubahan dalam aktiva bersih perusahaan,
yang timbul dari kegiatan produksi (penjualan barang dan pemberian jasa), dan dari
keuntungan yang berasal dari penjualan aktiva dan hasil investasi lainnya.
Pandangan ini dianut oleh Accounting Tecnology Bulletin No. 2, yang menjelaskan
definisi pendapatan sebagai berikut “Pendapatan berasal dari panjualan barang dan
pemberian jasa, yang diukur sebesar jumlah yang dibebankan kepada langganan
(klaim atas barang dan jasa). juga termasuk keuntungan dari penjualan atau
pertukaran aktiva (kecuali surat berharga), hak deviden dari investasi, dan kenaikan
lainnya dalam ekuitas pemilik, tidak termasuk setoran atau investasi dari pemilik”.
2) Secara Sempit, Pendapatan hanya berasal dari kegiatan produksi saja, tidak
termasuk keuntungan yang berasal dari penjualan aktiva dan investasi. Pandangan
ini membedakan istilah pendapatan dengan keuntungan. AAA pada tahun 1957
mendefinisikan laba bersih (net income) sebagai berikut "Kelebihan pendapatan
dibandingkan dengan beban, ditambah atau dikurangi dengan keuntungan atau
kerugian perusahaan yang berasal dari penjualan, atau penggantian aktiva lainnya."
Kerangka Kerja Konseptual FASB mengindentifikasikan dan kriteria yang
seharusnya dipertimbangkan dalam menentukan kapan pendapatan seharusnya
diakui, yaitu:
a) Telah direalisasi atau dapat direalisasi, dan
b) Telah dihasilkan/telah terjadi.
Kedua kriteria diatas umumnya terpenuhi pada saat titik penjualan. dimana
pendapatan akan diakui ketika telah dikirim atau jasa yang telah diberikan ke
pelanggan. Pengakuan pendapatan pada saat titik penjualan ini umumnya menyediakan
pengujian yang lebih seragam, objektif dan logis. Sebagai pengecualian dari pengakuan
pendapatan yang dilakukan pada saat titik penjualan, pendapatan juga dapat diakui pada
saat:
1) Proses produksi masih berlangsung.
2) Akhir produksi.
3) Pada saat kas diterima.
10
c. Macthing Principle
Untuk menentukan besarnya Jumlah pendapatan dan beban secara tepat dalam
periode yang tepat, terdapat pilinan yang tersedia yang dapat dijadikan sebagai dasar
dalam pencatatan oleh akuntan, yaitu :
1) Cash Basis, merupakan pendapatan dan Beban akan dilaporkan dalam laporan laba
rugi dalam periode dimana uang kas diterima (untuk pendapatan), atau uang kas
keluar (untuk beban).
2) Accrual Basis, baik pendapatan maupun beban akan dilaporkan dalam laopran laba
rugi dalam periode dimana pendapatan dan beban tersebut terjadi, tanpa
memperhatikan arus kas masuk ataupun arus kas keluar.
Dengan Accrual Basis, beban-beban yang terkait dengan penciptaan pendapatan
haruslah dilaporkan dalam periode yang sama dimana pendapatan tersebut juga diakui.
Konsep akuntansi yang mendukung pelaporan pendapatan dan beban yang terkait dalam
periode yang sama dinamakan sebagai konsep Penandingan (Macthing Concept).
d. Objectivity Principle
Prinsip ini sesungguhnya memiliki keterkaitan langsung dengan Cost Principle
(Prinsip harga perolehan). Harga perolehan memiliki keunggulan dibandingkan dengan
atrıbut pengukuran lainnya, yaitu lebih dapat dihandalkan. Secara umum. pengguna
laporan keuangan lebih memilih menggunakan biaya historis karena memberikan tolak
ukur yang lebih dapat dipercaya (Objektif). Harga perolehan akan memberikan angka
yang sama bugi siapapun juga orangnya yang diminta untuk melaporkan harga beli dari
sebuah aktiva yang sama. Objectivity dianggap sebagai suatu ukuran yang dapat
diverifikasi kebenarannya (keabsahannya) berdasarkan pada bukti yang ada.
e. Consistency Pinciple
Menurut prinsip ini, transaksi dan peristiwa ekonomi yang sejenis harus dicatat dan
dilaporkan dengan cara yang sama dari suatu periode ke periode berikutnya. Apabila
sebuah perusahaan menerapkan perlakuan akuntansi yang sama untuk kerjadian-
kejadian yang serupa dari periode ke periode, maka perusahaan tersebut dianggap
konsisten dalam menerapkan standar akuntansinya.
f. Disclosure Principle
Agar pelaporan keuangan menjadi lebih efektif dan tidak menyesatkan, seluruh
informasi yang relavan seharusnya disajikan dengan cara tidak memihak, dapat
dipahami, dan tepat waktu (full Disclosure principle). Prinsip pengungkapan penuh
mengindikasikan agar laporan keuangan dirancang dan disajikan sedemikian rupa
(berdasarkan prinsip akuntansi yang berlaku umum)sebagai kumpulan gambaran dari
transaksi dan peristiwa ekonomi yang memperngaruhi perusahaan untuk satu periode,
dan berisi cukup informasi yang mudah dipahami serta tidak membuat pemakai umum
maupun investor dan kreditur menjadi salah tafsir.
g. Conservatism Principle
Menurut prinsip ini, Ketika kerugian terjadi maka seluruh Kerugian tersebut akan
langsung diakui meskipun belum terealisasi, akan tetapi ketika keuntungan terjadi maka
keuntungan yang belum terealisasi tidaklah akan diakui. prinsip ini menggambarkan
11
sikap pesimis sewaktu memilih metode akuntansi yang akan digunakan dalam
penyusunan laporan keuangan. Bankan menurut FASB, prinsip konservatisme ini
timbul sebagai reaksi atau sikap kehati-hatian akuntan terhadap ketidakpastian.
h. Materiality Principle
Materialitas berkaitan dengan dampak dari suatu item terhadap hasil operasi dan
keuangan perusahaan secara keseluruhan. Dalam APB Statement No. 4, secara jelas
disebutkan bahwa laporan keuangan hanya berisi informasi yang dianggap cukup
penting (material) dalam mempengaruhi penilaian dan keputusan. Materialitas
merupakan masalah pertimbangan profesional dimana pos-pos tertentu akan dianggap
material jika informasi yang terkandung didalamnya dapat mempengaruhi keputusan
pemakai laporan keuangan.
12
perencanaan dan pengaturan ekonomi, dan peningkatan efesiensi ekonomi, serta tujuan-
tujuan makro lainnya.
d. Menarik perhatian parah ahli dan praktisi di bidang teori dan standar akuntansi.
Mengenai pihak-pihak yang dianggap memiliki peranan yang besar dalam proses
perumusan standar akutansi, Belkaoli (l1985) membaginya kedalam 3 fase sebagai berikut :
a. Fase Peranan Manajemen (1900-1933). Dalam periode ini, manajemen dianggap
memiliki peranan yang besar dalam perumusan standar akuntansi. Peranan ini muncul
sebagai akibat dari bertambahnya investor dan peranannya yang besar dalam
mengembangkan perusahaan. Dengan adanya pemisahan fungsi antara pemilik dan
manajemen telah menimbulkan atau memberikan kekuasaaan yang besar pada
manajemen untuk mengelola dan mengendalikan perusahaan. Laporan keuangan
disiapkan oleh manajemen sebagai bentuk pertanggungjawabannya kepada pemilik.
Dalam periode ini, metode yang dipakai dalam memecahkan masalah akuntansi yang
timbul adalah lebih bersifat Pragmatis, bukan berdasarkan teori akuntansi yang ada.
Yang menjadi pusat perhatian manajemen pada saat itu adalah besarnya laba kena pajak
dan upaya untuk mengurangi pajak.
b. Fase Peranan Profesi (1933-1973). Dalam periode ini, perumusan standar akuntansi
didominasi oleh profesi, dimana organisasi mulai tumbuh dan berkembang dengan
pesat. Dalam periode ini pula (tahun 1934), SEC untuk pertama kalinya dibentuk,
dimana peran utamanya adalah mengatur penerbitan dan transaksi perdagangan
sekuritas oleh emiten kepada khalayak ramai (public). Atas desakan SEC, pada tahun
1939, AICPA membentuk Committee on 5 Accounting Procedure (CAP). Pada tahun
1959, AICPA mendirikan Accounting Principles Board (APB). Tugas utama APB
adalah mengajukan rekomendasi secara tertulis mengenai teknik akuntansi, menentukan
praktek akuntansi yang tepat, dan mempersempit celah perbedaan-perbedaan yang ada
serta ketidak-konsistenan yang terjadi dalam praktek akuntansi saat itu. Dalam periode
ini, asosiasi dan organisasi profesi masih belum yakin terhadap kerangka teori yang ada,
dimana kekuatan atau otoritasnya juga tidak jelas. Oleh sebab itu, banyak sekali
alternatef yang timbul, yang pada akhirnya menciptakan fleksibilitas dalam penerapan
standar akuntansi.
c. Fase Politisasi (1973- Sekarang). Berbagai kelemahan yang ada pada fase peranan
manajemen dan protesi telah menimbulkan kecenderungan pada lahirnya periode yang
bersifat deduktid dan politisasi (adanya keikutsertaan pemerintah) dalam perumusan
standar akuntansi. Pada fase ini, FASB untuk pertama kalinya dibentuk, yang
merupakan peleburan dari unsur praktisi, bisnis, akademisi, dan lembaga formal. FASB
merupakan organisasi sector swasta yang bertanggungjawab dalam pembentukan
standar akuntansi di Amerika saat ini.
13
Prinsip utama yang dipakai dalam akuntansi keuangan adalah persamaan
akuntansi (Aset = Liabilitas + Ekuitas). Akuntansi keuangan berhubungan dengan
masalah pencatatan transaksi untuk suatu perusahaan atau organisasi dan penyusunan
berbagai laporan berkala dari hasil pencatatan tersebut. Laporan ini yang disusun untuk
kepentingan umum dan biasanya digunakan pemilik perusahaan untuk menilai
prestasi manajer atau dipakai manajer sebagai pertanggungjawaban keuangan terhadap
para pemegang saham.
14
2) Prisip-prinsip Akuntansi yang Penting
a) Akuntansi akrual, Pendapatan diakui saat dihasilkan dan beban saat terjadi,
tanpa memperhatikan penerimaan atau pembayaran kas.
b) Biaya Historis dan Penilaian Wajar, biaya historis adalah nilai dari transaksi
aktual perusahaan di masa lalu, sehingga akuntansi biaya historis disebut juga
dengan akuntansi berdasar transaksi (transaction based). Kelebihannya adalah
nilai aset yang diperoleh melalui transaksi tawar-menawar yang wajar(arm’s
length), biasanya wajar & objektif. Tapi, nilai aset(kewajiban) kemudian
berubah, apabila pencatatan nilai yang tetap pada biaya historos- yaitu nilai
aset saat dibeli- mengurangi manfaat laporan keuangan, terutama neraca.
Penilaian wajar adalah harga pasar aset saat sekarang, apabila harga pasar aset
tersebut tersedia.
c) Materialitas, merupakan sejauh mana kelalaian mencantumkan atau salah saji
informasi akuntansi yang dengan memperhatikan situasi, memungkinkan
penilaian seseorang yang menggunakan informasi tersebut akan berubah atau
terpengaruh.
d) Konservatisme, merupakan salah satu prinsip yang digunakan dalam akuntansi.
Menurut FASB Statement of Concept No.2 dalam Sari (2004) Konservatisme
adalah reaksi hati-hati untuk menghadapi ketidakpastian dalam mencoba
memastikan bahwa ketidakpastian dan risiko pada situasi bisnis telah
dipertimbangkan. Basu (1997) mendefinisikan konservatisme sebagai praktik
mengurangi laba (dan mengecilkan aktiva bersih) dalam merespons berita
buruk (bad news), tetapi tidak meningkatkan laba (meninggikan aktiva bersih)
dalam merespons berita baik (good news). Konservatisme merupakan penentu
kualitas laba. Dalam penelitian akademis, konservatisme dibedakan menjadi
dua jenis konservatisme tak bersyarat dan konservatisme bersyarat.
15
2.8. AKUNTANSI MANAJEMEN
a. Pengertian Akuntansi Manajemen
Akuntansi manajemen adalah sitem akuntansi yang tujuan utamanya adalah
menyajikan laporan keuangan untuk kepentingan pihak internal perusahaan, seperti
manajer keuangan, manajer produksi, manajer pemasaran, dan pihak internal lainnya.
Informasi ini sangat berguna sebagai pedoman untuk mengambil kebijakan untuk masa
yang akan datang berdasarkan data historis dari laporan keuangan.
16
mengevaluasi atau memperbaiki langkah-langkah yang dilakukan dalam
melaksanakan rencana.
b. Perbedaan
Akuntansi keuangan ialah bidang yang bertugas mengolah transaksi perusahan serta
pada akhir periode menghasilkan laporan keuangan (baik itu Neraca, Laba Rugi, serta
laporan lain yang diperlukan). Informasi yang dihasilkan ialah untuk digunakan oleh
pihak luar (ekstern) perusahaan ialah, seperti kreditor, investor, pemegang saham,
pemerintah, dan sebagainya.
Sedangkan akuntansi manajemen ialah bidang akuntansi yang bertujuan untuk
menghasilkan informasi keuangan yang diperuntukkan bagi pihak manajemen ataupun
manajer perusahaan (intern). Informasi yang dihasilkan ialah untuk digunakan oleh
semua lini manajemen. Mulai dari top manajemen, middle manajemen, sampai lower
manajemen untuk mengambil keputusan bisnis bagi perusahaan.
Adapun perbedaan antara Akuntansi keuangan dan Akuntansi manajemen akan
dijelaskan pada tabel di bawah ini :
Kriteria Akuntansi Keuangan Akuntansi Manajemen
Pemakai Para manajer puncak dan pihak Para manajer dan berbagai
luar perusahaan jenjang organisasi di dalam
perusahaan
Lingkup Perusahaan secara keseluruhan Bagian dari perushaaan
informasi
Fokus Berorientasi ke masa lalu Berorientasi ke masa yang akan
informasi datang
17
Rentang waktu Kurang fleksibel. Biasanya Fleksibel, bervariasi, dari
mencakup jangka waktu harian, mingguan, bulanan
kuartalan, semesteran, dan bahkan sampai ada yang 10
tahunan tahun sekali
Kriteria bagi Dibatasi oleh prinsip yang umum Tidak ada batasan, kecuali
informasi dan diakui / lazim manfaat yang dapat diperoleh
akuntansi oleh manajemen dari informasi
dibandingkan dengan
pengorbanan untuk memperoleh
informasi
Disiplin ilmu Ilmu ekonomi Ilmu ekonomi dan psikologi
sosial
Isi laporan Laporan berupa ringkasan Laporan bersifat rinci mengenai
mengenai perusahaan sebagai bagian dari perusahaan
satu kesatuan/keseluruhan
Sifat informasi Ketepatan informasi merupakan Unsur taksiran informasi adalah
hal yang penting besar
18
BAB III
PENUTUP
3.1. KESIMPULAN
Struktur teori akuntansi adalah elemen-elemen yang saling terkait dan menjadi pedoman
bagi pengembangan teori dan perumusan standar atau teknik akuntansi. Laporan keuangan
adalah merupakan produk atau hasil akhir di suatu proses akuntansi. Laporan keuangan
inilah yang menjadi bahan inforrmasi bagi para pemakainya sebagai salah satu bahan dalam
proses pengambilan keputusan.
Postulat akuntansi adalah pernyataan yang dapat membuktikan kebenarannya sendiri
(aksioma), yang sudah diterima umum karena kesesuaiannya dengan tujuan laporan
keuangan, dan menggambarkan aspek ekonomi, politik, sosial, dan hukum, dari suatu
lingkungan dimana akuntansi beroperasi.
Standar atau teknik akuntansi adalah peraturan khusus yang di jabarkan dari prinsip
dasar akuntansi, yang mengatur tentang bagai mana standar perlakuan pencatatan dan
pelaporan terhadap semua transaksi dan peristiwa ekonomi yang terjadi dalam perusahaan.
Secara garis besar, akuntansi dibagi ke dalam akuntansi keuangan dan akuntansi
manajemen. Tujuan utama akuntansi keuangan adalah untuk menyajikan informasi kepada
pihak eksternal perusahaan, misalnya investor dan kreditor. Adapun tujuan akuntansi
manajemen adalah menyajikan informasi kepada pihak internal, yaitu manajemen
perusahaan. Sistem informasi akuntansi pada suatu organisasi juga memiliki dua subsistem
utama, yaitu sistem akuntansi keuangan dan sistem akuntansi manajemen. Di lain pihak,
sistem informasi akuntansi merupakan subsistem dari sistem informasi manajemen
perusahaan secara keseluruhan.
3.2. SARAN
Kami menyadari jika makalah diatas masih terdapat banyak kesalahan dan jauh dari
kesempurnaan. Terdapat kekurangan yang ada pada makalah ini tentunya harus lebih
berpedoman pada banyak sumber agar bisa membuat isi makalah yang lebih baik lagi dan
lebih memberikan wawasan kepada para pembaca, serta tidak menggunakan kata/kalimat
yang sulit untuk dipahami dan tentunya mau menerima kritik dari berbagai pihak untuk
membangun isi makalah yang lebih baik.
19
DAFTAR PUSTAKA
20