Anda di halaman 1dari 10

KERANGKA KERJA KONSEPTUAL YANG MENDASARI

AKUNTANSI KEUANGAN

DOSEN PENGAMPU : Made Yenni Latrini, S.E., M.Si.

Tugas Paper Mata Kuliah Akuntansi Keuangan

Disusun Oleh:

KELOMPOK I

1. Mirnawati (2207311032)
2. Ni Putu Diva Mahashanti (2207311026)
3. I Putu Angga Pramudya P. (2207311028)

PROGRAM STUDI DIPLOMA III AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS UDAYANA
2023
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ............................................................................................... 2


BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang ........................................................................................ 3
1.2.Metode .................................................................................................... 4
1.3.Rumusan Masalah ................................................................................... 4
1.4.Tujuan ..................................................................................................... 4
1.5.Manfaat ................................................................................................... 4
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Kerangka Kerja Konseptual…………………........................................ 5
2.2. Tujuan Dasar….………………….......................................................... 5
2.3. Konsep-Konsep Fundamental................................................................. 6
2.4. Konsep-Konsep Pengakuan dan Pengukuran......................................... 7
BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan ............................................................................................. 9

3.2. Saran ....................................................................................................... 9

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 10

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Kerangka konseptual merupakan sistem yang berhubungan dengan tujuan dan konsep yang
melandasi akuntansi yang bisa menurunkan standar-standar yang konsisten dalam menggambarkan
sifat, fungsi, dan keterbatasan akuntansi keuangan dan pelaporannya. Menurut Yadiati (2007)
kerangka konseptual ini disusun dengan tujuan:

1. Sebagai kerangka kerja yang akan dijadikan dasar untuk pembentukan standard an
aturan akuntansi yang koheren
2. Sebagai referensi dasar teori akuntansi untuk menyelesaikan masalah-masalah
praktik pelaporan keuangan yang muncul.

Teori akuntansi merupakan kerangka acuan yang menjadi dasar pengembangan teknik
akuntansi. Kerangka acuan ini menjadi dasar pengembangan teknik-teknik akuntansi. Kerangka
acuan ini terutama didasarkan pada penetapan konsep-konsep dan prinsip-prinsip akuntansi. Hal yang
sangat penting dalam disiplin akuntansi adalah profesi akuntansi dan kelompok lain yang
berkepentingan menerima konsep-konsep dan prinsip-prinsip tersebut. Untuk menjamin terciptanya
konsensus, pernyataan tentang alasan atau tujuan yang memotivasi penetapan konsep-konsep dan
prinsip-prinsip harus menjadi langkah pertama dalam memformulasikan suatu teori akuntansi. Paper
yang berjudul “KERANGKA KERJA KONSEPTUAL YANG MENDASARI AKUNTANSI
KEUANGAN” diharapkan dapat membantu pembaca untuk memahami tentang kerangka kerja
khususnya pada bidang akuntansi keuangan.

1.2. Metode

Metode penulisan paper ini menggunakan studi kepustakaan, yaitu dalam pengumpulan
informasi dan data secara mendalam melalui berbagai literatur, buku, internet, dan referensi
lainnya, serta hasil penelitian sebelumnya yang relevan, untuk mendapatkan jawaban dan
landasan teori mengenai masalah yang akan diteliti.

3
1.3. Rumusan Masalah

1. Bagaimana Kerangka Kerja Konseptual?

2. Bagaimana Tujuan Dasar?

3. Bagaimana Konsep-Konsep Fundamental?

4. Bagaimana Konsep-Konsep Pengakuan dan Pengukuran?

1.4. Tujuan

Adapun tujuan dari penulisan paper Akuntansi Keuangan dan Standar Akuntansi
Keuangan adalah untuk mengetahui dan mendeskripsikan :
1. Mengetahui tentang kerangka kerja konseptual

2. Mengetahui tentang tujuan dasar

3. Mengetahui tentang konsep-konsep fundamental

4. Mengetahui tentang konsep-konsep pengakuan dan pengukuran

1.5. Manfaat

Paper ini disusun dengan harapan memberikan kegunaan baik secara teoritis maupun
praktis. Secara teoritis penulisan paper ini merupakan salah satu sarana oleh penulis untuk
menambah wawasan mengenai Kerangka Kerja konseptual yang mendasari Akuntansi Keuangan.
Secara praktisi paper ini bermanfaat bagi penulis maupun pembaca untuk mengetahui konsep
kerangka kerja konseptual yang mendasari akuntansi keuangan.

4
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Kerangka Kerja Konseptual

Dalam penyusunan laporan keuangan untuk digunakan oleh pihak-pihak pengambil


keputusan, diperlukan suatu kerangka konseptual yang menyeluruh dan integral yang mendasari
dan mengatur prinsip dari penyusnan laporan keuangan agar fungsi dari laporan keuangan dapat
dicapai. Donald E. Kieso, et al. (2014:28) menyatakan bahwa kerangka konseptual merupakan
sistem terpadu yang bersumber dari maksud disajikannya laporan keuangan, yang selanjutnya
tujuan dari laporan keuangan dapat teridentifikasi. Konsep lain mengatur tentang (1) batasan dari
pelaporan keuangan (2) pemilihan transaksi, kejadian, dan situasi yang akan disajikan; (3)
bagaimana transaksi diakui dan diukur; dan (4) bagaimana transaksi diikhtisarkan dan dilaporkan
dalam laporan keuangan (Donald E. Kieso, 2014:28). Kerangka konseptual pelaporan keuangan
yang diadopsi Ikatan Akuntan Indonesia yang berasal dari IASB (International Accounting
Standards Board) terdiri dari (1) Tujuan laporan keuangan; (2) Karakteristik kualitatif laporan
keuangan yang bermanfaat (3) Elemen dalam laporan keuangan; dan (4) Konsep pengakuan,
pengukuran, dan pengungkapan (SAK, 2016).

Dalam kerangka kerja konseptual disebutkan bahwa proses pelaporan keuangan meliputi: a.
Identifikasi dan analisis peristiwa dan transaksi perusahaan. b. Pemilihan kebijakan akuntansi. c.
Aplikasi kebijakan akuntansi. d. Melibatkan estimasi dan pertimbangan (judgments) akuntan secara
professional. e. Pengungkapan (disclosures) tentang transaksi, peristiwa, kebijakan, estimasi, dan
judgments.

2.2 TUJUAN DASAR

Conceptual Framework for Financial Accounting and Reporting dikembangkan oleh


Financial Accounting Standards Boards (FASB) untuk memenuhi dua kebutuhan (Kieso and
Weygandt, 2004:28-29).

1. Sebagai landasan uniform bagi FASB untuk menentukan standar-standar akuntansi


keuangan, sehingga standar-standar tersebut dapat diyakini bermanfaat dan
konsisten.

5
2. Sebagai landasan bagi para akuntan selaku praktisi untuk mengambil keputusan
berkenaan dengan praktek akuntansi yang ditemui di lapangan, di mana belum ada
standar baku yang belum ditentukan oleh FASB ataupun Lembaga pemerintah
terkait. Sehingga pada dasarnya , kerangka kerja ini dikembangkan untuk menjadi
“a basis for setting accounting standards and for reporting financial reporting
controversies” (Kieso and Weygandt 2004:29)

2.3 Konsep Fundamental

Fundamental merupakan konsep yang memberikan petunjuk dalam memilih


kejadian untuk dicatat, diukur, diringkas, dan dikomunikasikan kepada pihak-pihak lain
yang berkepentingan. Kerangka konseptual yang disebut dengan konsep fundamental
terdiri dari karakteristik kualitatif informasi akuntansi (SFAC No.2) dan elemen-elemen
laporan keuangan (SFAC No. 3 dan 4). a. Karakteristik Kualitatif Informasi Akuntansi.
Pada dasarnya informasi akuntansi keuangan akan bermanfaat bagi para penggunanya
baik pihak internal maupun eksternal perusahaan, apabila laporan keuangan memiliki
karakteristik kualitatif yang diterapkan dalam SFAC Nomor 2, seperti terlihat pada
gambar berikut ini.

Sumber: SFAC 2

6
Menurut Suwardjono (2008) informasi akuntansi keuangan tersebut pada dasarnya harus
memiliki manfaat yang lebih tinggi dibandingkan biaya untuk memperoleh informasi tersebut.
Kualitas pertama yang harus dipenuhi adalah dapat dimengerti dan dipahami (understandability)
oleh semua para pengambil keputusan. Informasi yang dapat dipahami terseebut tentunya yang
berguna dalam pengambilan keputusan. Informasi yang berguna untuk decision usefulness tersebut,
yaitu informasi yang relevance dan reliability (relevan dan dapat diandalkan).

b. Relevan (Relevance). Relevan artinya informasi tersebut dapat membantu dan


memengaruhi dalam proses pengambilan keputusan. Menurut American Accounting Association
(1966) A Statement of Basic Accounting Theory (ASOBAT), tentang konsep relevansi menyatakan,
bahwa informasi harus berhubungan dengan tindakan yang dirancang untuk memudahkan atau
member hasil yang diinginkan. Informasi yang relevan tersebut, harus memiliki nilai umpan balik
(feedback value), nilai peramalan (predictive value) dan tepat waktu (timeliness).

Berikut penjelasan dari ketiga ciri informasi yang relevan tersebut, yaitu:

b.1. Feedback value, artinya informasi yang dihasilkan harus dapat digunakan untuk
mengoreksi harapan-harapan sebelumnya. Informasi dari hasil suatu keputusan sering kali
merupakan input dalam pengambilan keputusan berikutnya.

b.2. Predictive value, artinya informasi yang dihasilkan harus dapat membantu pemakai
dalam meningkatkan kemungkinan peramalan dengan benar hasil dari kejadian masa lalu atau
sekarang. Informasi harus mampu menyediakan prediksi objek ataau kejadian masa akan datang.

2.4 Konsep Pengakuan dan Pengukuran

Tingkat ketiga dari kerangka konseptual terdiri dari konsep-konsep yang


mengimplementasikan tujuan utama pelaporan keuangan pada tahap pertama (Donald E. Kieso,
2014). Konsep tersebut mengatur bagaimana perusahaan harus mengakui, mengukur, dan
mengungkapkan elemen dalam laporan keuangan beserta kejadiankejadian ekonomik lain. Konsep
terseebut tediri dari asumsi dasar, prinsip, dan batasan biaya (Donald E. Kieso, 2014).

Pengukuran adalah penentuan besarnya unit pengukur (jumlah rupiah) yang akan dilekatkan pada
suatu objek (elemen atau pos) yang terlibat dalam suatu transaksi, kejadian atau keadaan untuk

7
mereprsentasi makna atau atribut objek tersebut. FASB mengidentifikasi atribut pengukuran yang
sekarang diterapkan dan masih dapat dilanjutkan penggunaannya (SFAC No. 5, prg 67):

a. Kos historis atau perolehan kas historis


b. Kos sekarang
c. Nilai pasar sekarang
d. Nilai terealisasi/pelunasan neto
e. Nilai sekarang atau diskunan aliran kas masa datang

Secara konseptual, pengakuan adalah penyajian suatu informasi melalui statemen keuangan
sebagai ciri sentral pelaporan keuangan. Secara teknik, pengakuan berarti pencatatan secara resmi
(penjurnalan) suatu kuantitas (jumlah rupiah) hasil pengukuran ke dalam sistem akuntansi sehingga
jumlah rupiah tersebut akan mempengaruhi suatu pos dan terefleksi dalam statemen keuangan. FASB
menetapkan empat kriteria pengakuan fundamental (konseptual) sebagai berikut:

1. Definisi (definitions) – suatu pos harus memenuhi definisi elemen statemen keuangan
2. Keterukuran (measurability) – suatu pos harus mempunyai atribut yang terpaut dengan
keputusan dan dapat diukur dengan tingkat keterandalan yang cukup.
3. Keberpautan (relevance) – informasi yang dikandung suatu pos mempunyai daya untuk
membuat perbedaan dalam keputusan pemakai.
4. Keterandalan (reliability) – informasi yang dikandung suatu pos secara tepat menyimbolkan
fenomena, teruji (terverifikasi) dan netral.

8
BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Berdasarkan Pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa kerangka konseptual menurut


FASB sendiri adalah suatu konstitusi dan sistem yang konheren dari tujuan dan fundamental yang
selanjutnya mengarah kepada suatu standar yang konsisten. Ada dua isu utama dalam kerangka kerja
konseptual akuntansi keuangan, yang pertama adalah isu artikulasi dan isu definisi. Isu artikulasi
terbagi dalam dua perspektif lainnya menyatakan bahwa, dua hal tersebut tidak berartikulasi. Isu
definisi erat kaitannya dengan definisi asset yang merupakan sumber daya ekonomi milik entitas.

3.2. Saran

Kami berharap dalam penulisan paper ini pembaca dapat memahami materi Kerangka Kerja
Konseptual Yang Mendasari Akuntansi Keuangan, sehingga bermanfaat untuk menambah ilmu dan
kami mohon maaf apabila ada kesalahan ejaan dalam penulisan kata dan kalimat yang kurang. Kami
mengharapkan saran dan kritik dari para pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

9
DAFTAR PUSTAKA

Donalds E., Kieso., Jerry J, Wegandt, Terry D. Warfield. 2014. Intermediate IFRS 2nd Edition.
United States of America. John Wiley and sons.

PSAK. 2016. Ikatan Akuntan Indonesia.

Ramdhani Irwan. 2018. Laporan Keuangan dan Kerangka Konseptual. Bab II. Universitas
Komputer Indonesia.

10

Anda mungkin juga menyukai