Anda di halaman 1dari 10

TEORI AKUNTANSI

STANDAR AKUNTANSI

OLEH KELOMPOK 5 :

1. Dewa Ayu Made Oktariani ( 27 / 1902622010623)


2. Ida Ayu Nyoman Sintya Maharani ( 29 / 1902622010625)
3. Luh Made Mariantika ( 32 / 1902622010628)
4. Pande Made Ary Wedhayani ( 35 / 1902622010631)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR 2021

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa/Sang Hyang Widhi Wasa karena
atas Asung Kerta WaranugrahaNya makalah ini dapat tersusun serta selesai tepat pada waktunya.
Tidak lupa penulis mengucapkan terimakasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi
dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun materi. Makalah ini disusun untuk memenuhi
tugas mata kuliah Teori Akuntansi yang diampu oleh Luh Komang Merawati, SE, M.Si.
Penulis yakin masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini karena keterbatasan
pengetahuan dan pengalaman, mengenai materi yang akan penulis persembahkan. Untuk itu penulis
sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah
ini dan kedepannya agar bisa memperbaiki serta merevisi kembali makalah ini.
Penulis berharap makalah ini berguna dan tepat sasaran sesuai dengan fungsi yang diharapkan,
semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman untuk para pembaca. Bahkan
penulis berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa memberikan dampak positif bagi pembaca,
sehingga kami sebagai penyusunnya merasa sangat bangga.

Gianyar, 27 September 2021

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................... 2


DAFTAR ISI ................................................................................................. 3
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................. 4
1.1 LATAR BELAKANG ................................................................. 4
1.2 RUMUSAN MASALAH ........................................................4
1.3 TUJUAN ...................................................................................... 4
BAB II PEMBAHASAN ............................................................................... 5
2.1 Prinsip Akuntansi Berterima Umum ........................................... 5
2.2 Standar Akuntansi ........................................................................ 6
2.3 Pendekatan dalam Penentuan Standar ......................................... 6
2.4 Teori Regulasi .............................................................................. 7
2.5 ”Overload” Standar Akuntansi .................................................... 8
BAB III PENUTUP ....................................................................................... 9
3.1 SIMPULAN ............................................................................................. 9
3.2 SARAN .................................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 10

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Standar Akuntansi Keuangan (SAK) menjelaskan tujuan laporan keuangan yaitu

sebagai sarana dalam penyampaikan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja

dalam perusahaan, serta perubahan posisi keuangan yang bermanfaat bagi pengguna

dalam pengambilan keputusan ekonomi. Agar tercapainya tujuan tersebut, harus

memenuhi karakterisktik dari laporan keuangan yaitu dapat dipahami, relevan dan andal,

sehingga mampu menghasilkan laporan keuangan yang berkualitas. Terdapat dua

pengungkapan laporan keuangan dalam standar akuntansi yaitu pengungkapan wajib

(mandatory disclosure) dan pengungkapan sukarela (voluntary disclosure) (Istiqomah dan

Pujiati, 2015). Pengungkapan Wajib (mandatory disclosure) merupakan suatu

pengungkapan informasi yang wajib dilakukan oleh perusahaan berdasarkan pada

peraturan atau standar tertentu kepada pihak luar perusahaan, sedangkan pengungkapan

sukarela (voluntary disclosure) merupakan informasi yang diungkapkan secara sukarela

oleh perusahaan (Adina dan Ion, 2008).

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan Prinsip Akuntansi Berterima Umum ?


2. Apa yang dimaksud dengan Standar Akuntansi ?
3. Apa yang dimaksud dengan Pendekatan dalam Penentuan Standar?
4. Apa yang dimaksud dengan Teori Regulasi?
5. Apa yang dimaksud dengan ”Overload” Standar Akuntansi?
1.3 Tujuan

1. Agar Pembaca memahami Prinsip Akuntansi Berterima Umum!


2. Agar Pembaca memahami Standar Akuntansi!
3. Agar Pembaca memahami Pendekatan dalam Penentuan Standar!
4. Agar Pembaca memahami Teori Regulasi!
5. Agar Pembaca memahami ”Overload” Standar Akuntansi!

4
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 PRINSIP AKUNTANSI BERTERIMA UMUM (PABU)

Prinsip akuntansi yang berterima umum (PABU) adalah seperangkat prinsip


akuntansi, standar dan prosedur yang yuridis, teoritis, dan praktis yang digunakan
perusahaan untuk menyusun laporan keuangan mereka. PABU ini dibentuk oleh 2 pedoman
yaitu: pedoman yang ditentukan secara resmi oleh badan yang berwenang dalam bentuk
standar akuntansi atau juga pedoman-pedoman yang baik dan tengah banyak dipraktikkan
dapat digunakan sebagai acuan bila hal tersebut tidak bertentangan dengan kerangka
konseptual atau didukung berlakunya secara autoritatif.
• Isi PABU Sebagai Kerangka Pedoman Kerangka pedoman berisi komponen-
komponen yang tersusun secara hierarkis baik atas dasar tingkat konseptual maupun
auotoritas. Kerangka pedoman ini mengalami perkembangan sesuai dengan
kebutuhan praktik dan profesi, sehingga memunculkan beragam versi mengenai
PABU. Versi-versi PABU yang muncul adalah sebagai berikut :
1. PABU Versi APB ( Accounting Principle Board). PABU dalam versi ini
terdiri dari landasan konseptual seperti dalam kerangka konseptual versi
FASB dan PABU yang disebut landasan operasional atau praktik yang terdiri
dari prinsip mendasar, prinsip operasi umum, dan prinsip terinci.
2. PABU menurut versi Rubin. PABU menurut versi Rubin menganalogi
tingkat keautoratifan yang membentuk suatu hirarki dengan suatu bentuk
bangunan rumah. Ini menggambarkan PABU sebagai kerangka pedoman
yang dideskripsikan oleh AICPA dalam SAS No 43.
3. Pada PABU versi SAS No. 69. Menggambarkan PABU sebagai dua hierarki
pararel, satu untuk entitas nonkepemerintahan dan yang lain untuk entitas
kepemerintahan. Sedangkan PABU versi SPAP adalah PABU yang diambil
dari SAS No.69 tetapi hanya diambil untuk entitas nonkepemerintahan
(bisnis dan nonbisnis).

• Prinsip Akuntansi Berterima Umum (PABU) memberi pedoman tentang akuntansi,


yaitu:
1. Pengukuran
Pengukuran atau penilaian adalah penentuan jumlah rupiah sebagai unit
pengukur suatu objek yang terlibat dalam suatu transaksi keuangan.
2. Pengakuan

5
Pengakuan ialah suatu jumlah rupiah ke dalam sistem akuntansi sehingga
jumlah tersebut akan mempengaruhi suatu pos dan terefleksi dalam laporan
keuangan.
3. Penyajian
Pengungkapan berarti pembeberan hal hal informatip yang di anggap penting
dan bermanfaat bagi pemakai selain apa yang dapat dinyatakan melalui
laporan keuangan utama dan cara cara penyampaiannya.
4. Pengauditan
Pengauditan ialah membahas prinsip, prosedur, dan teknik pengauditan
laporan keuangan untuk member pendapat tentang kewajaran penyajian
laporan keuangan.

2.2 STANDAR AKUNTANSI


Standar Akuntansi Keuangan (SAK) adalah suatu kerangka dalam prosedur pembuatan
laporan keuangan agar terjadi keseragaman dalam penyajian laporan keuangan.
SAK juga berfungsi untuk mempermudah auditor serta mempermudah pembaca laporan
keuangan untuk memahami dan membandingkan laporan keuangan entitas yang berbeda
beda.
Berikut ini adalah penjelasan 4 pilar dalam Standar Akuntansi Keuangan (SAK) di
Indonesia:
1. PSAK-IFRS (Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan-International Financial
Report Standard)
2. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan atau International Financial Report
Standard (PSAK) adalah nama lain sari SAK yang diterapkan Ikatan Akuntansi
Indonesia (IAI) sejak tahun 2012 lalu sampai dengan tahun 2021.
3. Standar ini digunakan untuk badan atau bisnis yang memiliki akuntabilitas publik,
yaitu badan yang terdaftar atau masih dalam proses pendaftaran di pasar modal
seperti perusahaan publik, asuransi, perbankan, BUMN, ataupun perusahaan dana
pensiun).
4. PSAK sama dengan SAK, sama-sama bertujuan untuk memberikan informasi yang
relevan bagi pengguna laporan keuangan.
Sedangkan penggunaan IFRS sendiri ditentukan karena Indonesia merupakan anggota IFAC
(Internatinal Federation of Accountants) yang menjadikan IFRS sebagai standar mereka.
Selama tahun 2020, DSAK IAI telah mengesahkan 1 (satu) PSAK, 1 (satu) ISAK, 6 (enam)
judul Amendemen atas PSAK, 1 (satu) Penyesuaian Tahunan 2020, dan 2 (dua) standar lain
yang statusnya masih berupa Draf Eksposur (yaitu, Draf Eksposur SAK Entitas Privat dan
Draf Eksposur Amendemen PSAK 16: Aset Tetap tentang Hasil Sebelum Penggunaan yang
Diintensikan

2.3 PENDEKATAN DALAM PENENTUAN STANDAR


a. Pendekatan Pasar Bebas

6
dilandasi asumsi dasar bahwa informasi akuntansi merupakan komoditi ekonomi serupa
barang/jasa lain. atas dasar asumsi tersebut, jumlah informasi akuntansi yang disajikan akan
dipengaruhi oleh kekuatan permintaan dan penawaran. permintaan muncul dari pemakai
yang berkepentingan, sedangkan penawaran dilakukan oleh perusahaan dalam bentuk
laporan keuangan.Pihak yang terlibat :
1. permintaan = pihak yang menggunakan laporan keuangan
2. penawaran = pihak yang membuat laporan keuangan

b. Pendekatan Regulasi
adanya berbagai krisis dalam penentuan standar mendorong munculnya kebijakan regulasi
akuntansi. permintaan terhadap kebijakan atau standar didorong oleh krisis yang muncul,
pihak penentu standar akuntansi menanggapi dengancar menyediakan kebijakan tersebut.
kebijakan tersebut lebih menitikberatkan pada kepentingan regulator/pemerintah sebagai
penguasa.Pihak yang terlibat :
1. permintaan = pihak yang menggunakan laporan keuangan
2. penawaran = pihak yang membuat laporan keuangan
3. regulator = pemerintah

2.4 TEORI REGULASI / PERATURAN

1. Teori Kepentingan Publik.Teori ini menunjukkan regulasi yang merupakan hasil dari
tuntutan publik untuk koreksikegagalan pasar. Dalam teori ini, kewenangan pusat,
termasuk juga badan pengawas regulator,diasumsikan memiliki kepentingan terbaik
dihati masyarakat. Hal tersebut merupakan hal yangterbaik digunakan untuk
mengatur sehingga dapat memaksimalkan kesejahteraan sosial.Akibatnya, peraturan
dianggap sebagai trade off antara biaya regulasi

2. Teori Kepentingan
Teori ini disampaikan george stigler Tahun 1 yang mengatakan bahwa aktivitas
seputar peraturan menggambarkan persaudaraan diantara kekuatan politik dari
kelompok berkepentingan. kelompok berkepentingan +eksekutif industri- sebagai
sisi sang Permintaan deman dan legislatif sebagai supply.Bagaimana teori / teori
regulasi diterapkan pada praktek akuntansi dan auditing. Pada bagian ini, kami
mengeksplorasi sejauh mana teori kepentingan umum, &apture dan teorikepentingan
pribadi dapat diterapkan dalam praktek. Kami mengamati bahwa pemerintah di
banyak negara telah melakukan interensi dalam proses menetapkan standar
akuntansi dan audit. Meskipun standar pada awalnya di bawah kendali sektor swasta,
suksesi peristiwa menyebabkan kendali pemerintah di banyak negara. sebagai
contoh, dalam standar akuntansi Australia yangdikembangkan oleh akuntan.
Pemerintah campur tangan dalam proses penyusunan standar akuntansi dari tahun 1
dengan mendirikan badan badan dengan tanggung jawab untuk menyebarkan standar

7
akuntansi. Kami membahas sejauh mana badan/badan tersebut yang3ditangkap4
oleh para pihak yang menciptakan peraturan.

3. Kerangka Kerja Regulasi Untuk Pelaporan Keuangan


Pelaporan keuangan tidak terjadi dalam ruang hampa. Ada banyak faktor yang
mempengaruhi proses menghasilkan informasi keuangan. Pada bagian ini kita
dijelaskan sejumlah elemen kunci yang dapat diamati di sejumlah ke rangka kerja
pelaporan keuangan negara. Tujuan kami adalah untuk menyediakan proforma dari
kerangka regulatoty dan untuk menunjukkan bagaimana unsur-unsur mempengaruhi
pembuatan laporan keuangan. Pertama, kita bahas persyaratan hukum, yaitu hukum
yang mensyaratkan persiapan dan audit laporan keuangan. Hukum tersebut dapat
terkandung dalam perusahaan, pasar modal dan hukum perpajakan. Persyaratan
umum yang mempengaruhi penyusunan laporan keuangan adalah tugas untuk
menyiapkan rekening sesuai dengan standar akuntansi dan persyaratan hukum
lainnya

2.5 OVERLOAD STANDAR AKUNTANSI


• kondisi yang mencerminkan adanya overload antara lain (Belkaoui, 1993) :
1. terlalu banyak standar
2. standar yang terlalu rinci
3. tidakada standar yang berjenjang, sehingga pilihan sulit dilakukan
4. standar akuntansi bertujuan umum gagal membedakan kebutuhan penyusun,
pemakai dan akuntan public

• standar akuntansi berterima umum gagal membedakan antara :


1. entitas public dan non public
2. laporan keuangan tahuna dan interm
3. perusahaan besar dan kecil
4. laporan keuangan auditan dan non auditan

• factor-faktor yang menyebabkan timbulnya overload standar akuntansi:


1. dengan munculnya berbagai pertanyaan tentang apa yang harus diungkapkan dan
yang tidak perlu diungkapkan, akuntan mulai mengeluarkan begitu banyak standar yang
cenderung mengabaikan pertimbangan dan mengurangi permasalahan yang melibatkan
prinsip akuntansi
2. alasan untuk melindungi kepentingan public dan membantu investor menghasilkan
berbagai regulasi dan pengungkapan professional dan pemerintahan
3. keinginan untuk memuaskan kebutuhan berbagai pemakai yang memerlukan
standar yang lebih rinci

8
BAB III

PENUTUP

3.1 Simpulan

Standar Akuntansi Keuangan (SAK) adalah format dan prosedur pembuatan


laporan keuangan yang menjadi aturan baku penyajian informasi keuangan suatu
kegiatan usaha atau perusahaan. SAK berisi Pernyataan Standar Akuntansi
Keuangan (PSAK) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK), yang
diterbitkan oleh Dewan Standar Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK IAI) dan Dewan
Standar Syariah Ikatan Akuntan Indonesia (DSAS IAI), serta peraturan regulator
pasar modal untuk entitas yang berada di bawah pengawasannya.

3.2 Saran

Demikianlah makalah yang bisa kami susun. Kami sadar bahwa masih
banyak kekurangan dalam pembuatan makalah ini, oleh karena itu kritik dan saran
yang membangun kami perlukan guna memperbaiki makalah-makalah selanjutnya.
Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua, dan jika ada kesalahan kami
mohon maaf.

9
DAFTAR PUSTAKA
https://www.online-pajak.com/tentang-efiling/standar-akuntansi-keuangan
https://www.jurnal.id/id/blog/2017-4-standar-akuntansi-keuangan-yang-berlaku-di-
indonesia/

10

Anda mungkin juga menyukai