Anda di halaman 1dari 16

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kemajuan zaman pada era abad 21 ini memaksa kita untuk mengetahui tentang
informasi diluar sana, untuk dapat mengakses dan mendapatkan informasi tersebut
perlu kita ketahui bahwa untuk mendapat informasi dari luar jangkaua atau tempat
adaptasi kita harus mendapatkan suatu informasi tentang keadaan lingkungan serta
budaya dalam suatu tempat tersebut.
Untuk mengetahui suatu budaya dan lingkungan pada suatu tempat tersebut maka
kita harus pandai untuk berkomunikasi. Dengan cara berkomunikasi sesuai dengan
budaya dan lingkunag pada suatu tempat tersebut.

B. Pokok Permasalahan
1. Mengetahui apa itu komunikasi ?
2. Apa itu budaya ?
3. Pengertian komunikasi antarbudaya dan korelari atau kaitan komunikasi dan
budaya ?
4. Pokok-pokok komunikasi antarbuadaya ?

C. Tujuan
Agar sumber daya masusia dapat diperbarui dengan cara berkomunikasi dengan
budaya lain dan bertukar pikiran dengan budaya lain utnuk mewujudkan informasi dan
korelasi yang begitu luas

Komunikasi Antarbudaya Page 1


BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian dan Pemahaman Komunikasi

Suatu proses yang melibatkan seseorang, beberapa orang, kelompok dan organisasi
dan masyarakat untuk menggunakan suatu informasi agar terhubung dengan lingkungan
dan orang lain. Yang didalam proses tersebut mesti terdapat komunikan, komunikator,
pesan, media dan feedback. Jadi setiap dalam proses komunikasi yang harus mesti terjadi
adalah adanya pesan timbal balik (feedback) antar komunikator dan komunikan yang bisa
juga dipergunakannya suatu media sebagai alat bantu komunikasi ataupun tidak perlu
menggunakan suatu media hanya cukup menggunakan cara facetoface.

Ketika kita berbicara, kita sebenarnya sedang berperilaku. Ketika kita melambaikan
tangan, tersenyum, bermuka masam, menganggukkan kepala, atau memberikan suatu
isyarat, kita juga sedang berperilaku. Sering perilaku-perilaku ini merupakan pesan-pesan;
pesan-pesan itu digunakan untuk mengkomunikasikan sesuatu kepada seseoran.

Sebelum perilaku tersebut dapat disebut pesan, perilaku itu harus memenuhi dua
syarat dahulu. Pertama, perilaku harus diobservasi oleh seseorang, dan kedua, perilaku
harus mengandung makna. Dengan kata lain, setiap perilaku yang dapat diartikan adalah
suatu pesan.

Dengan konsep diatas tersebut hubungan-hubungan perilaku sadar tak sadar dan
sengaja-tak sengaja ini komunikasi didefinisikan sebagai apa yang terjadi bila makna
diberikan kepada suatu perilaku. Bila seseorang memperhatikan perilaku kita dan
memeberinya makna, berarti komunikasi telah terjadi terlepas dari kita berperilaku
menyadari atau tidak dan meyengaja atau tidak. Kesemua itu memiliki nilai-nilai yang
berpotensi komunikasi. Maka tidaklah mungkin setiap makhluk hidup tidak berkomunikasi
pasti ada kalanya mereka berkomunikasi satu dengan yang lain. 1

1
Dr. Mulyana, M.A. , Drs. Rakhmat Jalaludin, M.Sc. , Komunikasi Antarbudaya Panduan Berkomunikasi
Dengan Orang-Orang berbeda Budaya, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya 1996) hal. 12

Komunikasi Antarbudaya Page 2


B. Pengertian Budaya dan Kebudayaan

Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah
kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak
unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas,
pakaian, bangunan, dan karya seni.

Kebudayaan sesuatu yang akan memengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi


sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan
sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak. Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah
benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa
perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa,
peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain, yang kesemuanya ditujukan
untuk membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat.

C. Pengertian Komunikasi Antarbudaya

Banyak para ahli yang mendefinisikan atau mengartikan arti dari komunikasi
antarbudaya diantara para ahli tersebut adalah :
Pertama, L.Rich dan Dennis M. Ogawa menyatakan dalam buku intercultural
Communication, A Reader bahwa komunikasi antara orang-orang yang berbeda
kebudayaannya, misal suku bangsa etnik,ras,dan kelas social. Kedua, Samovar dan Porter
menyatakan komunikasi antarbudaya terjadi diantara produsen pesan dan penerima pesan
yang latar belakang kebudayaannya berbeda (1976, hlm 4). Ketiga, Guo-Ming dan
William J. Starosta mengatakan bahwa komunikasi antarbudaya adalah proses negosiasi
atau pertukaran system simbolik yang membimbing perilaku manusia, dan membatasi
mereka dalam menjalankan fungsinya sebagai kelompok.

Dari beberapa kumpulan keterangan tentang arti komunikasi antarbudaya diatas,


dapat disimpulkan bahwa proses komunikasi antarpribadi merupakan interaksi antarpribadi
komunikasi antarpribadi yang dilakukan oleh beberpa orang yang memiliki latar belakang
kebudayaan yang berbeda. Keterangan pengertian komunikasi antarbudaya juga bisa
diartikan secara singkat, jelas dan sederhana yaitu komunikasi antarbudaya adalah
komunikasi yang terjadi di antara orang-orang yang memiliki kebudayaan yang berbeda
(bisa beda ras, etnik, atau sosioekonomi, atau gabungan dari semua perbedaan ini.

Komunikasi Antarbudaya Page 3


D. Kaitan Komunikasi dan Budaya

Dalam konteks diatas bahwa dapat disimpulkan bahwa budaya dan komunikasi
adalah 2 hal yang saling berkaitan satu dengan yang lain. Bila coba kita jabarkan antara
komunikasi dan budaya maka kaitan ini akan berupa penjelasan seperti “dalam
berkomunikasi kita akan pasti dan mesti menghadapi suatu lingkungan yang kita
pergunakan untuk berkomunikasi dari lingkungan tersebut maka akan timbullah suatu
budaya yang pasti terdapat dan mempengaruhi lingkungan tersebut ” jadi lingkungan dan
budaya pada hakikatnya tidak dapat dipisahkan, keduanya bagaikan mata uang koin yang
dilempar akan tampak kalau tidak gambar ya angka. Dalam konteks komunikasi
antarbudaya komunikasi dan budaya sangatlah erat yang dapat mempengaruhi satu sama
lain dengan kata lain bila berkomunikasi harus berbudaya dan berbudaya haruslah ada
komunikasi. Untuk memperjelas coba lihat tabel dibawah :

Komunikasi Budaya , artinya melalu komunikasi kita membentuk kebudayaan


Budaya Komunikasi , artinya kebudayaan menetukan aturan & pola-pola komunikasi.
Keseluruhan perilaku komunikasi individu terutama tergantung pada kebudayaan

Penjelasan lebih lanjut sbb:

Komunikasi Budaya, artinya :

 Jika bukan karena kemampuan manusia untuk berkomunikasi (menciptakan bahasa


simbolik) tidak dapat dikembangkan pengetahuan, makna , symbol, nilai-nilai, aturan
dan tata cara yang memebrikan batasan dan bentuk pada hubungan-hubungan
 Melalui komunikasi kita dapat mewariskan unsure-unsur kebudayaan dari satu generasi
ke genari berikutnya serta dari satu tempat ke tempat yang lain.

Budaya Komunikasi

Komunikasi merupakan saran yang dapat menjadikan individu sadar akan dan
menyesuaikan diri dengan kebudayaan-kebudayaan asing yang dihadapinya2

 Kesimpulan :
2
Mulyana, Deddy Dr, MA dan Drs. Jalaluddin Rakhmat, M.Sc, Komunikasi Antarbudaya : panduan berkomunikasi
dengan orang-orang berbeda budaya, PT Remaja Rosdakarya, Bandung, 1996, hal__

Komunikasi Antarbudaya Page 4


Jadi kebudayaan dirumuskan, dibentuk, ditransmisikan dan dipelajari melalui
komunikasi

E. Dasar-Dasar Komunikasi Antarbudaya


Secara umum komunikasi antarbudaya terdiri dari atas empat variasi, yaitu
(i) interracial communication: interpretasi dan berbagi makna antara orang-orang yang
berasal dari ras yang berbeda,
 (ii)  interethnic communication: interaksi antara orang-orang yang berasal dari etnis yang
berbeda,
 (iii) international communication: komunikasi antara orang-orang yang mewakili negara
yang berbeda, dan 

(iv)  intracultural communication: interaksi antara anggota dari kelompok ras dan etnis
yang berbeda (sub-culture) tetapi berasal dari induk budaya yang sama.

Komunikasi antarbudaya juga bermakna ”communication between people who live


in the same country but come from different cultural background.” Dengan demikian,
dapat disimpulkan bahwa komunikasi antarbudaya merupakan bentuk komunikasi
multidemensi dari interaksi antara orang-orang yang berasal dari negara, etnis, ras, dan
kelompok budaya lainnya yang berbeda.

F. Tujuan Komunikasi Antarbudaya

Pada hakikatnya proses komunikasi antarbudaya bertujuan untuk :


1. Meningkatkan pengetahuan kita tentang diri kita sendiri dengan menjelaskan
perilaku-perilaku komunitatif (sebagian/keseluruhan)
2. Meningkatkan pengetahuan kita tentang orang lain dan budaya orang lain
3. Menjelaskan kendala-kendala dan masalah-masalah terhadap pemahaman ataas
proses antar budaya
4. Meningkatkan pengetahuan kita tentang kemajuan informasi dan teknologi sehingga
kita tidak salah dalam memanfaatkan informasi dan teknologi tersebut serta supaya
tidak “gaptek” (gagap teknologi)

Komunikasi Antarbudaya Page 5


G. Dimensi Komunikasi Antarbudaya

Sebelum membahas membahas mengenai dimensi-dimensi komunikasi antarbudaya,


sebaiknya kita ketahui dahulu pengertian dimensi itu sendiri. Dimensi adalah setiap
besaran atau derajat yang menunjukkan ukuran jarak, kedalaman, keluasan atau cakupan
tentang atau terhadap ‘sesuatu’ yang penting (Webster’s New World Dictionary).

Untuk mencari kejelasan dan mengintegrasikan berbagai konseptualisasi tentang


kebudayaan dalam konteks komunikasi antarbudaya, ada 3 (tiga) dimensi yang perlu
diperhatikan, yaitu :

1. Tingkat masyarakat kelompok budaya dari partisipan-partisipan komunikasi.

Dimendi pertama menunjukkan bahwa istilah kebudayaan telah digunakan untuk


merujuk pada macam-macam tingkat lingkupan dan kompleksitas organisasi social. Pada
hakikatnya kebudayaan adalah kreasi manusia dalam lingkungan yang mengandung arti
baginya dan dalam usahanya untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan tersebut. Oleh
karena itu kebudayaan dapat memengaruhi pemikiran dan perasaan manusia serta erat
hubungannya dengan bentuk-bentuk social lingkungannya. Selanjutnya bentuk-bentuk
social tersebut ditentukan kembali oleh tindakan dan sesuatu yang bernilai bagi masing-
masing dalam kelompok kehidupan social tersebut.
Dalam hal ini ada beberapa tingkatan masyarakat kelompok budaya
a. Kawasan-kawasan di dunia, misalnya: budaya timur, budaya bara
b. Subkawasan-kawasan di dunia, misalnya: budaya Asia Tenggara, budaya Timur
Tengah, dan lain-lain.
c. Nasional atau Negara, misalnya budaya Indonesia, budaya India.
d. Kelompok-kelompok ras-etnik dalam Negara, misalnya budaya Tionghoa-Indonesia,
budaya orang kulit hitam Amerika.
e. Macam-macam subkelompok sosiologis berdasarkan kategorisasi jenis kelamin,
kelas social, coundercultures (budaya Hippies, budaya orang di penjara, budaya
masyarakat miskin perkotaan)

2. Konteks social tempat terjadinya komunikasi antarbudaya

Komunikasi Antarbudaya Page 6


Ketika kita berinteraksi dengan seseorang, interaksi tidaklah terisolasi, tetapi ada
dalam lingkungan fisik tertentu dan dinamika social tertentu. Lingkungan fisik meliputi
objek-objek fisik. Banyak aspek lingkungan fisik yang memengaruhi komunikasi,
misalnya kenyamanan atau ketidaknyamanan, warna dinding, suasana ruangan secara
keseluruhan dan lain-lain. Arti simbolik lingkungan fisik juga memengaruhi komunikasi.
Contoh: pembicaraan perdamaian di Paris yang menghabiskan waktu banyak untuk
memutuskan bentuk meja yang dapat diterima semua pihak. Meskipun tampaknya tidak
penting, hal itu justru penting sekali bagi perunding, oleh karena suatu meja dengan sisi-
sisi yang sama secara simbolik mewujudkan kesederajatan semua pihak yang mengitari
meja itu.
Konteks social menentukan hubungan social antara sumber dan penerima.
Perbedaan-perbedaan posisi seperti guru - murid, atasan - bawahan, orang tua – anak dan
lain-lain memengaruhi proses komunikasi. Dan sering lingkungan fisik turut menentukan
konteks social. Misalnya hakim di ruang pengadilan duduk dengan posisi sedemikian rupa,
hal ini menunjukkan keistimewaan sosialnya di ruangan tersebut.
Berdasarkan konteks sosialnya maka macam kegiatan komunikasi antarbudaya dapat
diklasifikasikan lagi menjadi bisnis, organisasi, pendidikan, akulturasi, imigran, politik,
adaptasi pendatang/imigran, perkembangan alih teknologi/pembangunan/difusi-inovasi,
konsultasi terapis. Komunikasi dalam semua konteks social tersebut pada dasarnya
memiliki persamaan dalam hal unsure-unsur dasar dan proses komunikasi. Tetapi adanya
pengaruh kebudayaan yang tercakup dalam latar belakang pengalaman individu
membnetuk pola-pola persepsi, pemikiran, penggunaan pesan-pesan verbal atau nonverbal
serta hubungan-hubungan diantaranya. Maka variasi kontekstual, misalnya: komunikasi
antara orang Jepang dengan Indonesia dalam suatu transaksi dagang akan berbeda dengan
komunikasi keduanya dalam berperan sebagai dua mahasiswa dari suatu universitas.
Dengan demikian konteks social khusus tempat terjadinya komunikasi antarbudaya
memberikan pada para partisipan hubungan-hubungan antarperan, ekspetasi-ekspetasi,
norma-norma dan aturan-aturan tingkah laku yang khusus.

3. Saluran yang dilalui oleh pesan-pesan komunikasi antarbudaya (baik yang bersifat
verbal maupun nonverbal).

Dimensi ketiga adalah saluran komunikasi. Dimensi ini menunjukkan tentang


saluran yang dipergunakan komunikasi antarbudaya baik yang bersifat verbal maupun

Komunikasi Antarbudaya Page 7


nonverbal. Komunikasi verbal adalah suatu tindak komunikasi yang menggunakan kata-
kata, sedangkan komunikasi nonverbal adalah pesan lisan dan bukan lisan yang dinyatakan
melalui alat lain diluar kebahasaan. Dalam pemikiran Don Stacks dan kawan-kawan, ada 3
perbedaan utama diantara keduanya, yaitu : kesengajaan pesan, tingkat simbolisme dalam
tindakan atau pesan dalam pemrosesan mekanisme.
Meskipun komunikasi verbal dan nonverbal memiliki perbedaan-perbedaan, namun
keduanya dibutuhkan untuk berlangsungnya tindakan komunikasi yang efektif. Fungsi
lambing-lambang verbal maupun nonverbal adalah untuk memproduksi makna yang
komunikatif. Bahkan kadang-kadang komunikasi nonverbal mengganti pesan verbal.
Misalnya, kita mengacungkan ibu jari kita yang bermakna keberhasilan atau pekerjaan
yang dilakukan berhasil baik.

H. Model Komunikasi Antarbudaya

Pengaruh budaya atas individu dan masalah-masalah penyandian dan penyandian


balik pesan dapat dijelaskan dan digambarkan sbb :
Tiga budaya diwakili oleh 3 bentuk geometrik yang berbeda. Budaya A (segiempat)
dan B (segi delapan tak beraturan) relatif serupa ( segi delapan tak beraturan yang hampir
menyerupai segiempat). Budaya C sangat berbeda dari budaya A dan budaya B. Perbedaan
tersebut diperlihatkan pada bentuk melingkar budaya C yang tidak menyerupai sama sekali
dengan budaya A dan budaya B, serta dan jarak fisiknya (budaya C) dari budaya A dan
budaya B.
Penyandian dan penyandian balik pesan antarbudaya dilukiskan oleh panah-panah
yang menghubungkan budaya-budaya itu. Panah-panah tersebut menunjukkan pengiriman
pesan dari budaya yang satu ke budaya yang lainnya. Ketika pesan meninggalkan budaya

Komunikasi Antarbudaya Page 8


dimana ia disandi, pesan itu mengandung makna yang dikehendaki oleh encoder
(pengirim). Hal ini ditunjukkan oleh panah yang meninggalkan suatu budaya. Perubahan
antara budaya A dan budaya B lebih kecil daripada perubahan antara budaya A dan budaya
C. ini disebabkan oelh kemiripan yang lebih besar antara budaya A dan budaya B.
Perbendaharaan perilaku komunikatif dan makan keduanya mirip dan usaha penyandian
balik yang terjadi, oleh karenanya, menghasilkan makna yang emndekati makna yang
dimaksudkan dalam penyandian pesan asli. Tetapi oleh karena budaya C tampak sangat
berbeda dengan budaya A dan budaya B, penyandian baliknya juga sangat berbeda budaya
dan lebih menyerupai pola budaya C.

I. Fungsi Komunikasi Antarbudaya

1. Fungsi Pribadi
Fungsi pribadi adalah fungsi-fungsi komunikasi yang ditunjukkan melalui perilaku
komunikasi yang bersumber dari seorang individu.
a. Menyatakan Identitas Sosial
Dalam proses komunikasi antarbudaya terdapat beberapa perilaku komunikasi
individu yang digunakan untuk menyatakan identitas sosial. Perilaku itu dinyatakan
melalui tindakan berbahasa baik secara verbal dan nonverbal. Dari perilaku berbahasa
itulah dapat diketahui identitas diri maupun sosial, misalnya dapat diketahui asal-usul suku
bangsa, agama, maupun tingkat pendidikan seseorang[4].
b. Menyatakan Integrasi Sosial
Inti konsep integrasi sosial adalah menerima kesatuan dan persatuan antarpribadi,
antarkelompok namun tetap mengakui perbedaan-perbedaan yang dimiliki oleh setiap
unsur. Perlu dipahami bahwa salah satu tujuan komunikasi adalah memberikan makna
yang sama atas pesan yang dibagi antara komunikator dan komunikan. Dalam kasus
komunikasi antarbudaya yang melibatkan perbedaan budaya antar komunikator dengan
komunikan, maka integrasi sosial merupakan tujuan utama komunikasi. Dan prinsip utama
dalam proses pertukaran pesan komunikasi antarbudaya adalah: saya memperlakukan anda
sebagaimana kebudayaan anda memperlakukan anda dan bukan sebagaimana yang saya
kehendaki. Dengan demikian komunikator dan komunikan dapat meningkatkan integrasi
sosial atas relasi mereka
c. Menambah Pengetahuan

Komunikasi Antarbudaya Page 9


Seringkali komunikasi antarpribadi maupun antarbudaya menambah pengetahuan
bersama, saling mempelajari kebudayaan masing-masing
d. Melepaskan Diri atau Jalan Keluar
Kadang-kadang kita berkomunikasi dengan orang lain untuk melepaskan diri atau
mencri jalan keluar atas masalah yang sedang kita hadapi. Pilihan komunikasi seperti itu
kita namakan komunikasi yang berfungsi menciptakan hubungan yang komplementer dan
hubungan yang simetris.
Hubungan komplementer selalu dilakukan oleh dua pihak mempunyai perilaku
yang berbeda.[4] Perilaku seseorang berfungsi sebagai stimulus perilaku komplementer dari
yang lain. Dalam hubungan komplementer, perbedaan di antara dua pihak
dimaksimumkan.[4] Sebaliknya hubungan yang simetris dilakukan oleh dua orang yang
saling bercermin pada perilaku lainnya.[4] Perilaku satu orang tercermin pada perilaku yang
lainnya.

2. Fungsi Sosial
Fungsi sosial adalah fungsi-fungsi komunikasi yang ditunjukkan melalui perilaku
komunikasi yang bersumber dari sekelompok masyarakat.
a. Pengawasan
Fungsi sosial yang pertama adalah pengawasan. Praktek komunikasi antarbudaya
di antara komunikator dan komunikan yang berbada kebudayaan berfungsi saling
mengawasi. Dalam setiap proses komunikasi antarbudaya fungsi ini bermanfaat untuk
menginformasikan "perkembangan" tentang lingkungan. Fungsi ini lebih banyak dilakukan
oleh media massa yang menyebarlusakan secara rutin perkembangan peristiwa yang terjadi
disekitar kita meskipun peristiwa itu terjadi dalam sebuah konteks kebudayaan yang
berbeda
b. Menjembatani
Dalam proses komunikasi antarbudaya, maka fungsi komunikasi yang dilakukan
antara dua orang yang berbeda budaya itu merupakan jembatan atas perbedaan di antara
mereka. Fungsi menjembatani itu dapat terkontrol melalui pesan-pesan yang mereka
pertukarkan, keduanya saling menjelaskan perbedaan tafsir atas sebuah pesan sehingga
menghasilkan makna yang sama. Fungsi ini dijalankan pula oleh pelbagai konteks
komunikasi termasuk komunikasi massa
c. Sosialisasi Nilai

Komunikasi Antarbudaya Page 10


Fungsi sosialisasi merupakan fungsi untuk mengajarkan dan memperkenalkan
nilai-nilai kebudayaan suatu masyarakat kepada masyarakat lain

d. Menghibur
Fungsi menghibur juga sering tampil dalam proses komunikasi antarbudaya.
Misalnya menonton tarian hula-hula dan "Hawaian" di taman kota yang terletak di depan
Honolulu Zaw, Honolulu, Hawai. Hiburan tersebut termasuk dalam kategori hiburan
antarbudaya

J. Prinsip-Prinsip Komunkasi Antarbudaya

Prinsip-prinsip komunikasi antar budaya antara lain :

a. Relativitas Bahasa
Gagasan umum bahwa bahasa memengaruhi pemikiran dan perilaku paling banyak
disuarakan oleh para antropologis linguistik. Pada akhir tahun 1920-an dan disepanjang
tahun 1930-an, dirumuskan bahwa karakteristik bahasa memengaruhi proses kognitif kita.
Dan karena bahasa-bahasa di dunia sangat berbeda-beda dalam hal karakteristik semantik
dan strukturnya, tampaknya masuk akal untuk mengatakan bahwa orang yang
menggunakan bahasa yang berbeda juga akan berbeda dalam cara mereka memandang dan
berpikir tentang dunia
b. Bahasa Sebagai Cermin Budaya
Bahasa mencerminkan budaya. Makin besar perbedaan budaya, makin perbedaan
komunikasi baik dalam bahasa maupun dalam isyarat-isyarat nonverbal. Makin besar
perbedaan antara budaya (dan, karenanya, makin besar perbedaan komunikasi), makin sulit
komunikasi dilakukan.Kesulitan ini dapat mengakibatkan, misalnya, lebih banyak
kesalahan komunikasi, lebih banyak kesalahan kalimat, lebih besar kemungkinan salah
paham, makin banyak salah persepsi, dan makin banyak potong kompas
c. Mengurangi Ketidak-pastian
Makin besar perbedaan antarbudaya, makin besarlah ketidak-pastian dam
ambiguitas dalam komunikasi. Banyak dari komunikasi kita berusaha mengurangi ketidak-
pastian ini sehingga kita dapat lebih baik menguraikan, memprediksi, dan menjelaskan
perilaku orang lain. Karena letidak-pasrtian dan ambiguitas yang lebih besar ini,

Komunikasi Antarbudaya Page 11


diperlukan lebih banyak waktu dan upaya untuk mengurangi ketidak-pastian dan untuk
berkomunikasi secara lebih bermakna
d. Kesadaran Diri dan Perbedaan Antarbudaya
Makin besar perbedaan antarbudaya, makin besar kesadaran diri (mindfulness) para
partisipan selama komunikasi. Ini mempunyai konsekuensi positif dan negatif. Positifnya,
kesadaran diri ini barangkali membuat kita lebih waspada. ini mencegah kita mengatakan
hal-hal yang mungkin terasa tidak peka atau tidak patut. Negatifnya, ini membuat kita
terlalu berhati-hati, tidak spontan, dan kurang percaya diri
e. Interaksi Awal dan Perbedaan Antarbudaya
Perbedaan antarbudaya terutama penting dalam interaksi awal dan secara berangsur
berkurang tingkat kepentingannya ketika hubungan menjadi lebih akrab. Walaupun kita
selalu menghadapi kemungkinan salah persepsi dan salah menilai orang lain, kemungkinan
ini khususnya besar dalam situasi komunikasi antarbudaya.

f. Memaksimalkan Hasil Interaksi


Dalam komunikasi antarbudaya - seperti dalam semua komunikasi - kita berusaha
memaksimalkan hasil interaksi. Tiga konsekuensi yang dibahas oleh Sunnafrank (1989)
mengisyaratkan implikasi yang penting bagi komunikasi antarbudaya. Sebagai contoh,
orang akan berintraksi dengan orang lain yang mereka perkirakan akan memberikan hasil
positif. Karena komunikasi antarbudaya itu sulit, anda mungkin menghindarinya. Dengan
demikian, misalnya anda akan memilih berbicara dengan rekan sekelas yang banyak
kemiripannya dengan anda ketimbang orang yang sangat berbeda
Kedua, bila kita mendapatkan hasil yang positif, kita terus melibatkan diri dan
meningkatkan komunikasi kita. Bila kita memperoleh hasil negatif, kita mulai menarik diri
dan mengurangi komunikasi.
Ketiga, kita mebuat prediksi tentang mana perilaku kita yang akan menghasilkan
hasil positif.[5] dalam komunikasi, anda mencoba memprediksi hasil dari, misalnya, pilihan
topik, posisisi yang anda ambil, perilaku nonverbal yang anda tunjukkan, dan sebagainya.
Anda kemudian melakukan apa yang menurut anda akan memberikan hasil positif dan
berusaha tidak melakkan apa yang menurut anda akan memberikan hasil negatif.

K. Hambatan Komunikasi Antarbudaya

Komunikasi Antarbudaya Page 12


9 Jenis hambatan komunkasi, hal semacam ini lebih mudah untuk dilihat Karena
hambatan-hambatan seperti ini banyak berbentuk fisik. Hambatan-hambatan tersebut
adalah (Chaney & Martin, 2004 :11-12 ) :

1. Fisik ( Physical )
Hambatan komunikasi semacam ini berasal dari hambatan
waktu,lingkungan kebutuhan diri dan juga media fisik.
2. Budaya ( Cultural )
Hambatan berasal dari etnik yang berbeda, agama, dan juga perbedaan
social yang ada antar budaya yang satu dengan yang lainnya.
3. Persepsi (perceptual )
Jenis hambatan ini muncul dikarenakan setiap orang memiliki persepsi yang
berbeda-beda mengenai suatu hal. Sehingga mengartikan sesuatu setiap budaya
yang akan yang mempunyai pemikiran.
4. Motivasi ( motivational )
Hambatan semacam ini berkaitan dengan tingkat motivasi dari pendengar,
maksudnya adalah pendengar yang menerima pesan ingin menerima pesan tersebut
atau apakah pendengar tersebut sedang malas dan tidak punya motivasi sehingga
dapat menjadi hambatan komunikasi.
5. Pengalaman (Experiantial )
Experiental adalah jenis hambatan yang terjadi karena setiap individu tidak
memiliki pengalaman hidup yang sama sehingga setiap individu mempunyai
persepsi dan juga konsep yang berbeda-beda dalam melihat sesuatu.
6. Emosi (emotional )
Hal ini berkaitan dengan atau perasaan pribadi dari pendengar. Apabila
emosi pendengar sedang buruk maka hambatan komunikasi yang terjadi akan
semakin besar dan sulit.
7. Bahasa ( linguistic )
Hambatan komunikasi berikut ini terjadi apabila pengirim pesan ( sender ) dan
penerima pesan ( receiver ) menggunakan bahasa yang berbeda atau penggunaan
kata yang tidak di mengerti oleh penerima pesan.ketika pengirim pesan ( sender )
melakukan komunikasi.
8. Noverbal
Hambatan nonverbal adalah hambatan hambatan komunikasi yang tidak
berbentuk kata-kata tetapi dapat menjadi hambatan komunikasi. Contohnya adalah

Komunikasi Antarbudaya Page 13


wajah marah yang dibuat oleh penerima pesan ( receiver ) ketika pengirim pesan
( sender ) melakukan komunikasi. Wajah marah yang dibuat tersebut dapat menjadi
penghambat komunikasi karena mungkin saja pengirim pesan (sender ) akan meras
tidak maksimal atau takut untuk mengirimkan pesan kepada penerima pesan.
9. Kompetisi ( Competition )
Hambatan semacam ini muncul apabila penerima pesan sedang melakukan
kegiatan lain sambil mendengarkan. Contohnya adalah menerima telepon seluler
sambil menyetir karena melakukan 2 ( dua ) kegiatan sekaligus maka penerima
pesan tidak akan mendengarkan pesan yang disa3

BAB III

3
Alo Liliweri. Dasar-Dasar Komunikasi Antarbudaya. 2003. Yogyakarta. Pustaka Pelajar. Hal. 36-42

Komunikasi Antarbudaya Page 14


PENUTUP

Kesimpulan :

Mempelajari komunikasi antarbudaya sangatlah penting sebab ini adalah


makhluk berbudaya yang mana pasti terjadi kita akan bertemu berbagai
orang yang memiliki budaya yang berbeda-beda dari tempat yang
berbeda pula, untuk itu supaya jalinan silatuhrahmi tetap jalan dengan
baik dan komunikasi bias berjalan dengan lancer maka kita harus
mengetahui budaya orang lain supaya terjadi kesinambungan yang baik

Komunikasi Antarbudaya Page 15


Daftar Pustaka

Dr. Mulyana, M.A. , Drs. Rakhmat Jalaludin, M.Sc. , Komunikasi Antarbudaya


Panduan Berkomunikasi Dengan Orang-Orang berbeda Budaya, (Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya 1996)

Sihabudin Ahmad, Komunikasi Antarbudaya Satu Perspektif Multidimensi, (Jakarta :


PT Bumi Aksara 2011)

Dr. Liliweri Alo, M.S. , Makna Komunikasi Antarbudaya (Yogyakarta : LKiS Printing
Cemerlang 2009)

Alo Liliweri. Dasar-Dasar Komunikasi Antarbudaya.. (Yogyakarta: Pustaka Pelajar


2003) (http://id.wikipedia.org/wiki/Komunikasi_antarbudaya)

Mulyana, Deddy Dr, MA dan Drs. Jalaluddin Rakhmat, M.Sc, Komunikasi


Antarbudaya : panduan berkomunikasi dengan orang-orang berbeda budaya, PT
Remaja Rosdakarya, Bandung, 1996.

Komunikasi Antarbudaya Page 16

Anda mungkin juga menyukai