Anda di halaman 1dari 15

KEWIRAUSAHAAN

Oleh Kelas B:

Kelompok 5

NI NYOMAN INDRI OKTAPIANI (1902622010597 / 01)


NI NENGAH ERNAWATI (1902622010630 / 34)
PUTU ADITYA MAHARTHA (1902622010627 / 31)
I GUSTI AGUNG MADE WEDANA (1902622010632 / 36)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MAHASARASWATI
TAHUN 2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa/Sang Hyang Widhi
Wasa karena atas Asung Kerta WaranugrahaNya makalah ini dapat tersusun serta selesai
tepat pada waktunya. Tidak lupa penulis mengucapkan terimakasih terhadap bantuan dari
pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun
materi. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Kewirausahaan yang
diampu oleh Ida Ayu Nyoman Yuliastuti, SE.,M.Si.
Penulis yakin masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini karena
keterbatasan pengetahuan dan pengalaman, mengenai materi yang akan penulis
persembahkan. Untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun
dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini dan kedepannya agar bisa memperbaiki serta
merevisi kembali makalah ini.
Penulis berharap makalah ini berguna dan tepat sasaran sesuai dengan fungsi yang
diharapkan, semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman untuk para
pembaca. Bahkan penulis berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa memberikan
dampak positif bagi pembaca, sehingga kami sebagai penyusunnya merasa sangat bangga.

Gianyar, 19 September 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................i

DAFTAR ISI.............................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang.....................................................................................................1


1.2 Rumusan Masalah................................................................................................2
1.3 Tujuan..................................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pemahaman Mengenai Resiko.............................................................................3


2.2 Dasar Pemilihan Alternatif...................................................................................3
2.3 Langkah-langkah Dalam Menaksir Risiko...........................................................3
2.4 Jenis-jenis resiko..................................................................................................6

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan..........................................................................................................10
3.2 Saran.....................................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................11

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kewirausahaan (entrepreneurship) adalah kemampuan kreatif dan inovatif
yang dijadikan dasar, kiat, dan sumber daya untuk mencari peluang menuju
sukses. Sesuatu yang baru dan berbeda adalah nilai tambah barang dan jasa yang
menjadi sumber keuanggulan untuk dijadikan peluang. Jadi, kewirausahaan
merupakan suatu kemampuan dalam menciptakan nilai tambah di pasar melalui
proses pengelolaan sumber daya dengan cara-cara baru dan berbeda. Pada saat memulai
bisnis atau usaha dibutuhkan adanya keuletan, keberanian serta manajemen dan strategi
bisnis yang baik. Meskipun sudah melakukan persiapan yang matang dan terencana
yang sudah dijalankan, tetap saja tidak bisa menghindari risiko usaha yang ada.Sifat
yang ada pada risiko sebuah bisnis terjadi secara tidak pasti serta bisa menimbulkan
kerugian bagi perusahaan. Seorang pelaku bisnis pasti pernah mengalami terjadinya
risiko pada sebuah usaha. Karena risiko dalam bisnis tentu timbul dari cara bagaimana
menjalankan usaha tersebut apakah sudah baik atau tidak.
Orang Indonesia, kalau sudah melihat potensi keuntungan, konon sulit
membayangkan risikonya. Bahkan ada yang mengatakan bagi sebagian besar orang
Indonesia, konsep risiko tidak begitu dikenal. Padahal dalam era “uang”dewasa ini,
setiap orang perlu mengenal perilaku risiko dan meminimalkannya. Fakta
mengungkapkan bahwa risiko pada bisnis dan usaha tidak dapat dihindarkan.

1
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana pemahaman mengenai resiko?
2. Bagaimana dasar pemilihan alternatif pada resiko?
3. Apa saja langkah-langkah dalam menaksir resiko?
4. Apa saja jenis-jenis dari resiko?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pemahaman mengenai resiko.
2. Untuk mengetahui dasar pemilihan alternatif resiko.
3. Untuk mengetahui langkah-langkah dalm menaksir resiko.
4. Untuk mengetahui jenis-jenis resiko.

2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pemahaman Mengenai Resiko
Risiko usaha adalah sebuah tindakan yang dihubungkan dengan suatu kemungkinan
munculnya kerugian yang tak terduga dan memang tidak diharapkan terjadi.
Kemungkinan munculnya risiko pada bisnis memang bisa muncul dari berbagai faktor
seperti manajemen, sistem perusahaan serta strategi yang kurang baik. Selain itu risiko
pada sebuah usaha juga bisa muncul dikarenakan oleh faktor individu maupun
karyawan. Ada 3 hal yang memang mempengaruhi risiko yang terjadi seperti yang
dikatakan oleh Abbas Salim, yaitu adanya ketidakpastian secara ekonomi atau bisa
disebut juga dengan economic uncertainly caused. Adanya ketidakpastian disebabkan
oleh alam, yang biasa disebut dengan istilah nature uncertainty caused. Serta adanya
ketidakpastian yang disebabkan oleh perilaku manusia atau dengan istilah lain human
uncertainly caused.
2.2 Dasar Pemilihan Alternatif
Dasar dari pemilihan alternatif ini adalah tujuan dari membuat suatu keputusan.
Misalnya seorang pengusaha ingin memaksimumkan keuntungan maka akan diambil
keputusan yang akan memberikan keuntungan tertinggi. Alternatif yaitu satu dari dua
atau lebih cara untuk mencapai tujuan atau akhir yang sama. Alternatif tidak harus
menjadi pengganti untuk pilihan pertama (atau alternatif lain), atau harus memecahkan
masalah dengan cara tertentu. Memilih alternatif adalah suatu tahap dalam membuat
pilihan dari alternatif yang terdaftar, dan merencanakan pelaksanaan keputusan serta
menyatakan komitmen untuk alternatif yang dipilih. Setelah beberapa alternatif
tersusun, baru dapat dilakukan pemilihan terhadap alternatif yang dapat memberikan
manfaat. Artinya, dapat memecahkan masalah masalah dengan cara paling efektif dan
efisien. Agar efektif, maka seorang wirausaha harus mampu melihat aspek sebuah
persoalan dan memahaminya secara keseluruhan agar tidak menimbulkan resiko.
2.3 Langkah-langkah dalam Menaksir Resiko
1. Langkah pertama adalah menaksir ada tidaknya risiko di dalam yakni apakah
terdapat potensi rugi dalam memilih sebuah alternatif yang dipilih. Misalnya

3
seorang wirausaha dihadapkan pada persoalan peningkatan produksi dalam rangka
memenuhi tambahan permintaan. Alternatif yang muncul antara lain:
a. Tetap bertahan pada tingkat permintaan sebelum terjadi peningkatan,
b. Membeli peralatan lebih banyak untuk memenuhi tambahan permintaan,
c. Menyewa peralatan untuk memenuhi tambahan permintaan,
d. Mensubkontrakkan kepada perusahaan atau produsen yang lebih kecil.
Apabila perasahaan yang bersangkutan mempunyai arus kas yang baik,
cadangan kas yang kuat, adanya kemudahan kredit, serta permintaan dapat
dipastikan meningkat pada waktu yang akan datang, hanya terdapat sedikit risiko di
dalam memutuskan untuk memilih salah satu dari alternatif yang ada. Namun,
memilih alternatif pertama merapakan pilihan yang tidak bijaksana karena
mengabaikan peluang peningkatan laba.
Hal sebaliknya dapat terjadi, permintaan tidak dapat dipastikan. Hal ini
disebabkan produk menjadi usang karena adanya inovasi pihak pesaing, lebih
banyak perusahaan di bidang terse- but; atau pasar mendekati titik jenuh. Lebih jauh
lagi, perusahaan mungkin tidak berinvestasi karena tidak ada kepastian apakah
modal akan kembali. Dalam hal ini, jelas terdapat berbagai risiko dan sangat
berkaitan dengan berbagai tingkat laba potensial untuk berbagai alternatif di atas.
2. Langkah kedua yaitu tujuan dan sasaran, mempertimbangkan kebijakan dan sasaran
perusahaan. Beberapa rumusan sasaran sebuah perusahaan meliputi pencapaian
pertumbuhan yang pelan atau pertumbuhan yang mantap serta tidak tumbuh atau
pertumbuhan dalam bidang lain. Wirausaha sendirilah yang harus memutuskan,
apakah risiko yang muncul itu sesuai dengan tujuan dan sasaran yang telah
ditetapkan atau tidak? Jika taat-azas, proses pengambilan keputusan diteruskan.
3. Berikutnya, teliti alternatif. Jika pengambilan suatu risiko konsisten dengan sasaran
perusahaan, langkah berikutnya mengadakan survei atas berbagai alternatif yang
ada. Altematif-altematif ini harus ditentukan secara terperinci sehingga semua biaya
yang diperlukan dapat ditelaah secara objektif. Pada umumnya, biaya-biaya tersebut
merupakan biaya finansial. Namun, jika dipandang tepat, sebaiknya selalu
memperhitungkan ’’biaya pribadi”, sosial, dan fisik. Seorang wirausaha perlu

4
menetapkan biaya yang ditentukan dengan uang dan biaya-biaya lain untuk setiap
alternatif yang dapat dijalankan.
4. Langkah selanjutnya, pengumpulan informasi dan pengukuran alternatif.
Mengumpulkan informasi secara intensif sehingga penaksiran dapat dibuat secara
realistis. Ramalan pasar dibuat untuk setiap permintaan. Reaksi dari para pesaing
hendaknya dapat diprediksikan dan akibat dari setiap reaksi tersebut diperhitungkan.
Berbagai konsekuensi risiko sebaiknya ditelusuri dengan simpulan-simpulan
logisnya.
a. Jika permintaan mendekati titik kejenuhan, apakah modifikasi produk dapat
mendorong kenaikan permintaan di pasar baru?
b. Apakah terdapat pasar-pasar baru jika kegiatan persaingan mengurangi bagian
pasar yang ada sekarang?
c. Apakah peralatan dan mesin dapat dimodifikasi untuk membuat produk-produk
lain?
d. Apakah ada kemungkinan para pembekal dan subkontraktor menaikkan harga-
harganya jika permintaan bertambah?
e. Laba yang mungkin diperoleh perusahaan untuk setiap alternatif harus diukur
atas dasar informasi pasar, ramalan-ramalan dari permintaan masa depan,
penaksiran reaksi persaingan, dan berbagai ramalan lain.
Langkah terakhir yaitu meminimkan resiko. Langkah yang cukup menentukan
berisi penaksiran secara realistis tentang kemampuan perusahaan dalam
mempengaruhi keadaan. Hal ini mengandung beberapa unsur, antara lain sebagai
berikut:
a. Kesadaran yang jelas tentang kemampuan dan kekuatan perusahaan,
b. Kreativitas dalam mengubah keadaan (demi keuntungan perusahaan),
c. Kemampuan merencanakan tujuan dan strategi untuk mewujudkan perubahan,
d. Dorongan, energi, dan antusiasme untuk melaksanakan strategi,
e. Perencanaan dan pelaksanaan sebuah alternatif.

5
2.4 Jenis-Jenis Resiko
Jenis-jenis resiko usaha antara lain:
1. Resiko produksi
Ketika anda memiliki jenis usaha tertentu, misalnya di bidang industri
clothing atau fashion yang memproduksi baju, untuk menghasilkan jumlah produk
yang banyak untuk memenuhi permintaan pasar, maka perusahaan harus memiliki
otomatisasi pengerjaan untuk menghasilkan produk yang lebih banyak. Namun
dikarenakan prosesnya yang otomatisasi dan menggunakan mesin, biasanya dalam
proses sering menjadi tidak teliti. Sehinga produk yang dihasilkan tidak dapat
diteliti satu-persatu sebelum dijual kepada konsumen.
2. Resiko pemasaran
Resiko pemasaran berkaitan erat dengan proses marketing dan pemasaran
produk. Yang perlu dikuasai adalah bagaimana teknik memasarkan produk dengan
efektif agar produk yang dihasilkan dapat diterima dengan baik oleh pembeli.
3. Resiko Sumber Daya Manusia
Seringkali ketika memiliki bisnis yang telah berkembang dengan baik, anda
memerlukan bantuan untuk menjalankan usaha tersebut. Hal yang selalu dilakukan
adalah merekrut karyawan atau pegawai. Namun seringkali masalah yang kerap
terjadi adalah masalah dengan sumber daya manusia itu sendiri, misalnya sifat
pekerja yang kurang baik sehingga menimbulkan dampak negatif bagi perusahaan.
4. Resiko Finansial
Memiliki usaha dan bisnis berarti siap dengan resiko ketidakpastian income
atau pendapatan usaha. Tidak selamanya perusahaan akan memiliki keuntungan
dalam jumlah besar. Perlu diketahui bahwa resiko kerugian juga amatlah besar
5. Resiko lingkungan
Tidak jarang resiko lingkungan juga muncul bagi usaha anda, misalnya
memiliki jenis perusahaan yang bergerak di bidang makanan,
maka harus memikirkan limbah pabrik yang dihasilkan dari perusahaan. Buatlah
sebisa mungkin agar lebih ramah lingkungan dan tidak merugikan lingkungan
sekitar.

6. Resiko teknologi

6
Resiko yang sering muncul lainnya adalah mengenai resiko teknologi yang
sering digunakan. Usaha yang dijalankan biasanya selain dibantu dengan tenaga
karyawan namun juga menggunakan bantuan mesin atau teknologi.
7. Resiko Permintaan Pasar
Harus memperhatikan kebutuhan pasar untuk tahun-tahun kedepan.
Mungkin saat ini permintaan pasar pada produk yang dihasilkan cukup besar,
namun apakah ada jaminan bahwa 5 atau 10 tahun kedepan masih menginginkan
produk nya? Maka dari itu harus selalu memikirkan inovasi-inovasi produk yang
dapat dilakukan dan melihat peluang apa yang harus dipertimbangkan untuk jenis
usaha berikutnya.
8. Resiko perbaikan
Jika ingin melakukan perubahan atau perbaikan bagi bisnis, maka sebaiknya
lebih berhati-hati. Harus melihat banyak faktor-faktor seperti kebutuhan pasar,
inovasi produk.
9. Resiko kerjasama
Memiliki partner dalam berbisnis tidak selalu bermanfaat baik bagi
usahanya, maka harus memilih partner bisnisnya secara tepat dan hati-hati. Mulailah
dengan tidak langsung mempercayai orang yang dikenal, kemudian dijadikan mitra
bisnis. Anda harus mengenal terlebih dahulu orang tersebut dengan lebih baik.
10. Resiko peraturan pemerintah
Sebagai warga negara yang baik sudah seharusnya kita menaati peraturan
dan hukum yang berlaku. Terkait dengan usaha yang dijalankan, kita juga harus
mempertimbangkan usaha kita tersebut dengan aman. Pemerintah biasanya selalu
memberikan peraturan yang dimana peraturan tersebut harus kita lakukan sebagai
seorang pelaku bisnis.
11. Resiko pengembangan aset
Ketika telah mencapai kesuksesan awal, pastilah terdapat keinginan
untuk  scale up. Namun anda harus berhati-hati untuk mempertimbangkan jenis
pengembangan apa yang akan anda dan perusahaan anda lakukan. Terutama harus
berhati-hati jika ingin mengembankan asset. Usaha untuk melihat, memperkirakan,

7
serta menghitung kembali resiko apa saja yang kemungkinan akan muncul,
sehingga jika telah mengetahui hal tersebut dari awal, anda dapat menyiapkan
langkah dengan tepat untuk mengatasinya.
Selain jenis-jenis resiko adapula kategori resiko berdasarkan kerugian yang
dapat diakibatkan diantaranya:
1. Resiko Spekulatif
Resiko spekulatif adalah resiko yang memiliki kemungkinan terjadinya dua
peluang. Peluang terjadinya kerugian dan peluang terjadinya keuntungan.
Contoh dari resiko spekulaitf adalah: pembelian saham dibursa efek. Pembelian
saham di bursa efek memiliki spekulatif, karena ada dua peluang kemungkinan
yang terjadi. Peluang pertama adalah peluang keuntungan yang akan didapat
oleh pemegang saham dikarenakan telah mendapatkan keuntungan dari
perusahaan yang menerbitkan saham tersebut. Dan peluang kedua adalah
peluang kerugian yang akan didapat oleh pemegang saham, dikarenakan
perusahaan yang menerbitkan saham yang anda beli telah mengalami kerugian
besar, sehingga perusahaan tersebut mengalami kebangkitan.
2. Resiko murni
Resiko murni adalah resiko yang bilamana terjadi, pasti akan memberikan
kerugian. Namun apabila resiko ini tidak terjadi, tidak akan menimbulkan
kerugian ataupun suatu keuntungan. Disini ada dua macam akibat yang muncul
terjadinya resiko ini terjadinya kebangkrutan yang disebabkan oleh kerugian
atau terjadinya break event. Contoh lain dari resiko murni adalah: terjadinya
sutau resiko murni pada sebuah bengkel yang diakibatkan dari kebakaran,
bengkel tersebut dapat dipastikan mengalami banyak kerugian, dikarenakan
seluruh asetnya telah habis terbakar. Hanya akan ada dua macam akibat yang
terjadi dari kebaran tersebut. Akibat yang pertama adalah tutupnya bengkel
tersebut karena seluruh alat-alat telah habis karena hangus terbakar atau
ditutupnya bengkel untuk sementara, dikarenakan pembangunan ulang dari
bengkel tersebut.
Berdasarkan kontrol, dapat dikategorikan sebagai berikut:

8
1. Resiko yang dapat dikendalikan
Suatu perusahaan mengeluarkan sebuah produk baru untuk siap dipasarkan.
Namun setelah berbulan-bulan produk tersebut berada dipasaran, perusahaan tak
kunjung memperoleh keuntungan atau pengembalian atas modal dari produk
tersebut. Sudah dibayangkan resiko yang muncul dari kejadian tersebut, pasti
adalah sebuah kerugian yang cukup besar. Akan tetapi resiko dari kejadian
tersebut masih dapat diatasi dan dikendalikan sebelum kerugian yang didapat
oleh perusahaan semakin membengkak. Perusahaan dapat mencari tau apa yang
menjadi penyebab produk tersebut tidak laku dipasaran, kemudian perusahaan
dapat merevisi produk tersebut, atau jika kemungkinan untuk merevisi tidak
dapat dilakukan, kemungkinan selanjutya yang dapat dilakukan adalah berhenti
untuk memasarkan produk tersebut dan mengganti produk yang baru.
2. Resiko yang tidak dapat dikendalikan
Kebakaran penipuan atau bencana alam adalah kejadian-kejadian yang tentu
tidak ada seorangpun dari kita yang menginginkan hal tersebut untuk terjadi,
kejadian-kejadian tersebut merupakan kejadian yang tidak dapat diprediksi dan
diduga sebelumnya, serta resiko dari terjadinya kejadian tersebut merupakan
resiko-resiko yang tidak dapat dikendalikan oleh manusia, sehingga resiko ini
sangat jauh berbeda dengan resiko yang dapat dikendalikan, yang masih
memiliki solusi untuk mengatasi resiko tersebut.

9
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Risiko usaha adalah sebuah tindakan yang dihubungkan dengan suatu kemungkinan
munculnya kerugian yang tak terduga dan memang tidak diharapkan terjadi.
Kemungkinan munculnya risiko pada bisnis memang bisa muncul dari berbagai faktor
seperti manajemen, sistem perusahaan serta strategi yang kurang baik. Dalam memilih
alternatif yaitu satu dari dua atau lebih cara untuk mencapai tujuan atau akhir yang
sama. Alternatif tidak harus menjadi pengganti untuk pilihan pertama (atau alternatif
lain), atau harus memecahkan masalah dengan cara tertentu. Dalam kondisi yang penuh
ketidakpastian dan ketatnya persaingan usaha Anda tidak dapat mungkin menghindari
resiko. Salah satu cara yang efektif dan efisien dalam menghadapi resiko adalah dengan
mengenali jenis-jenis resiko itu sendiri. Di dalam berwirausaha kita harus
memperhatikan faktor-faktor yang menyebabkan munculnya risiko usaha. Seorang
wirausaha perlu mengidentifikasi resiko agar menimbulkan dampak yangterjadi
nantinya.
3.2 Saran
Penulis berharap kepada para pembaca agar mampu mengetahui dan memahami
pemahaman mengenai resiko, terutama dalam berwirausaha, agar tidak terjadi resiko
yang tidak diinginkan.

10
DAFTAR PUSTAKA

https://accurate.id/bisnis-ukm/risiko-usaha-pengertian-jenis-contoh-dan-solusinya/

http://manajemen-pendidikanku.blogspot.com/2017/02/pengambilan-keputusan-model-
alternatif.html

https://www.pelajaran.co.id/menganalisis-contoh-pengambilan-risiko-dalam-wirausaha/

http://kumpulanmeterikuliah.blogspot.com/2016/10/isi-makalah-pengambilan-risiko.html

https://www.academia.edu/36751020/Makalah_RISIKO_DALAM_USAHA

https://learnmine.blogspot.com/2013/05/makalah-kewirausahaan.html

http://ulfatuarief.blogspot.com/2015/12/makalah-jenis-resiko-usaha.html

https://ekonomi.bunghatta.ac.id/index.php/id/artikel/545-pengertian-resiko-usaha-jenis-
jenis-dan-contohnya

11
12

Anda mungkin juga menyukai