OLEH :
KELOMPOK 2
1. Ni Putu Dora Mahayani (1902622010598) / 02
2. Ni Komang Fitri (1902622010601) / 05
3. Putu Mika Cahyanti (1902622010607) / 11
4. Ni Putu Ayu Riskiani (1902622010618) / 22
5. Ni Luh Wayan Cempaka Suandewi Putri (1902622010626) / 30
i
KATA PENGANTAR
Pertama-tama kami ucapkan terima kasih kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
berkat dan hidayah-Nya serta keluasan ilmu-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini.
Makalah yang berjudul “Kliring dan Giro” disusun untuk memenuhi tugas mata
kuliah Akuntansi Perbankan dan LPD yang diampu oleh Ibu Putu Ayu Anggya
Agustina., SE, M.Si. Makalah ini telah kami susun dengan baik dan saksama
berdasarkan beberapa refrensi buku yang kami pilih untuk dijadikan referensi utama.
Tidak pula dipungkiri bahwa bantuan dari banyak pihak yang dengan sukarela
membantu kami sehingga mempermudah proses penyusunan makalah ini.
Kami sebagai penyusun menyadari akan adanya beberapa kekurangan dalam susunan
makalah kami, sehingga saran dan masukan dari pembaca kami harapkan untuk
memperbaiki kekurangan-kekurangan dalam susunan makalah ini di penyusunan
makalah berikutnya.
Besar harapan kami bahwa makalah ini bisa bermanfaat bagia siapapun yang
membacanya, serta dapat menjadi sumber kontribusi penambahan pengetahuan bagi
para pembaca.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
COVER ................................................................................................................................................................. i
DAFTAR ISI ....................................................................................................................................................... ii
KATA PENGANTAR ....................................................................................................................................... iii
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG.......................................................................................................... 1
1.2. RUMUSAN MASALAH .................................................................................................... 1
1.3. TUJUAN PENULISAN ...................................................................................................... 2
BAB II. PEMBAHASAN
2.1. PENGERTIAN KLIRING .................................................................................................... 4
2.2. SISTEM KLIRING ................................................................................................................. 4
2.3. PESERTA KLIRING ............................................................................................................. 4
2.4. WARKAT DAN DOKUMEN KLIRING .......................................................................... 5
2.5. PROSES PENCATATAN AKUNTANSI KLIRING ..................................................... 6
2.6. PENGERTIAN GIRO ............................................................................................................ 11
2.7.PROSES PENCATATAN AKUNTANSI GIRO ............................................................... 11
BAB III. PENUTUP
3.1. KESIMPULAN ........................................................................................................................ 21
3.2. SARAN ...................................................................................................................................... 22
DAFTAR PUSAKA ........................................................................................................................................... 23
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Dalam menjalankan fungsinya, bank komersial menggunakan sarana kliring
untuk memudahkan penyelesaian transaksi antar bank. Bank dapat saling
memperhitungkan hutang piutang yang terjadi akibat transaksi bisnis yang
dilakukan masing-masing nasabahnya. Transaksi antara nasabaah bank tersebut
menggunakan alat bayar berupa cek, bilyet giro, dan surat dagang lainnya yang
lazim diterima oleh bank. Penyelesaian hutang piutang bisa saja dilakukan diluar
cara ini namun dengan kliring akan dapat dilakukan secara cepat, aman, efektif,
dan efisien.
Giro adalah simpanan pada bank yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat
dengan mempergunakan cek, surat perintah pembayaran lainnya, bilyet giro
atau dengan cara pemindahbukuan. Cek adalah surat perintah pembayaran
tanpa syarat, sedangkan bilyet giro adalah surat perintah pemindahbukuan.
Dalam lingkungan internal bank itu sendiri, giro merupakan dana yang ada di
bank yang merupakan tanggung jawab dari bank atas pengelolaannya.
Dalam Pedoman Akuntansi Perbankan Indonesia (PAPI) ditetapkan bahwa
pengertian giro adalah simpanan pihak lain pada bank yang dapat digunakan
sebagai alat pembayaran dan penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan
menggunakan cek, kartu ATM, sarana perintah pembayaran lainnya atau dengan
bilyet giro.
Giro dikelompokkan sebagai sumber dana jangka pendek bagi bank dengan
biaya murah karena giro dapat ditarik setiap saat. Bank cenderung memberikan
jasa giro relative rendah dibandingkan dengan sumber dana lainnya seperti
tabungan dan deposito.
1.2. Rumusan Masalah
1.2.1. Apakah Pengertian Kliring?
1
1.2.2. Bagaimana Sistem Kliring?
1.2.3. Siapa Saja Peserta Kliring?
1.2.4. Apa Saja Warkat Dan Dokumen Kliring?
1.2.5. Bagaimana Proses Pencatatan Akuntansi Kliring ?
1.2.6. Apakah Pengertian Giro ?
1.2.7. Bagaimana Proses Pencatatan Akuntansi Giro ?
1.3. Tujuan Penulisan
1.3.1. Agar Pembaca Mengetahui Pengertian Kliring
1.3.2. Agar Pembaca Mengetahui Bagaimana Sistem Kliring
1.3.3. Agar Pembaca Mengetahui Siapa Saja Peserta Kliring
1.3.4. Agar Pembaca Mengetahui Apa Saja Warkat Dan Document Kliring
1.3.5. Agar pembaca mengetahui bagaimana proses pencatatan akuntansi
kliring
1.3.6. Agar Pembaca Mengetahui Pengertian Giro
1.3.7. Agar Pembaca Mengetahui Bagaimana Proses Pencatatan Akuntansi
Giro
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Kliring
Kliring merupakan sarana atau cara perhitungan hutang piutang dalam bentuk
surat-surat berharga atau surat dagang dari suatu bank peserta yang
diselenggaraan oleh bank Indonesia atau pihak lain yang ditunjuk.
2.2. Sistem Kliring
4
Peserta yang turut serta dalam pelaksanaan kliring secara langsung
dengan menggunakan identitasnya sendiri. Terdiri dari kantor pusat,
kantor cabang, dan kantor cabang pembantu yang tidak berada dalam
wilayah kliring yang dengan kantor induknya. Syarat :
2.3.1.1. Kantor Bank yang dapat menjadi peseta langsung :
2.3.1.1. Kantor cabang yang telah memperoleh izin pembukaan
kantor dari BI
2.3.1.2. Kantor cabang pembantu dari bank yang kantor
pusatnya diluar negeri dan telah memperoleh izin
pembukaan kantor dari BI.
2.3.1.3. Kantor cabang pembantu yang telah memperoleh izin
dari BI untuk beroperasi diwilayah kliring yang berbeda
dari kantor cabang induk.
2.3.1.4. Kantor Bank mempunyai kantor lain yang memillki rekening giro
disalah satu kantor BI.
2.3.1.5. Lokasi kantor bank memungkinkan untuk mengikuti kliring
secara tertib sesuai jadwal kliring lokal ( waktu tempuh
maksimal 45 menit).
2.3.2. Peserta tidak langsung, peserta yang turut serta dalam pelaksaan kliring
melalui dan menggunakan idenitas peserta langsung yang menjadi
induknya yang merupakan bank yang sama.
2.4. Warkat dan Dokumen Kliring
2.4.1. Warkat
Warkat adalah alat pembayaran bukan tunai yang diperhitungkan atas
beban atau untuk untung rekening nasabah atau bank melalui kliring.
Warkat yang diperhitungkan adalah :
2.4.1.1. Cek, perintah tak bersyarat pada bank untuk membayar sejumlah
uang tertentu atas beban rekening penarikan cek.
5
2.4.1.2. Bilyet Giro , perintah kepada bank untuk memindah bukukan
uang sejumlah tertentu atas beban rekening penarik pada tanggal
tertentu kepada pihak yang tercantum dalam bilyet giro tersebut.
2.4.1.3. Wesel Bank untuk Transfer (WBUT), Wesel yang diterbitkan oleh
bank khusus untuk transfer.
2.4.1.4. Surat Bukti Penerimaan Transfer(SBPT), Surat bukti penerimaan
transfer dari luar kota yang dapat ditagihkan kepada bank peserta
penerima dana transfer melalui kiring local
2.4.1.5. Nota Debet, warkat yang digunakan untuk menagih dana pada
bank lain untuk nasabah bank yang menyampaikan warkat.
2.4.1.6. Nota Kredit, warkat yang digunakan untuk menyampaikan dana
pada bank lain untuk nasabah bank yang menerima warkat.
2.4.2. Dokumen Kliring
Dokumen kliring merupakan dokumen yang berfungsi sebagai alat bantu
dalam proses perhitungan kliring di tempat penyelenggaraan.
2.5. Proses Pencaatatan Akuntansi Kliring
Berikut ini adalah transaksi kliring beserta pencatatannya :
peserta kliring adalah Bank Mega, Bank Lippo, dan Bank Niaga Jakarta.
Transaksi berikut ini merupakan transaksi yang diselesaikan melalui kliring
lokal.
2.5.1. Nasabah Bank BRI Jakarta dengan nama Denis Setiawan sudah menarik
cek no.011.000.12 sejumlahRp 50.000.000 dan cek no.011.000.13 sejumlah
Rp 30.000.000 untuk membayar pembelian elektronik kepada nasabah
giro Bank Mega Jakarta yang bernama Drajat.
2.5.2. Bank Mega Jakarta telah menerima bilyet giro dari Erika untuk keuntungan
nasabah giro Bank Niaga Jakarta sebesar Rp50.000.000 yang bernama
Fahmi.
6
2.5.3. Telah menarik cek untuk membayar barang dagangan oleh Nasabah Niaga
Jakarta yang bernama Candra, kepada nasabah Bank Mega Jakarta sebesar
Rp60.000.000 yang bernama Yanti,
2.5.4. Bank BRI Jakarta telah diterima warkat debet masuk sebesar
Rp20.000.000 untuk beban nasabah giro Dwiwahyu. Bank Niaga Jakarta
memberkan warkat melalui Bank Indonesia Jakarta untuk keuntungan giro
Fitri.
Diminta :
Jawab :
Kredit
Transaksi Keterangan Rekening Debet (Rp)
(Rp)
7
Cr. Giro Bank
50.000.000
Indonesia
Debet Kredit
Transaksi Keterangan Rekening
(Rp.) (Rp.)
8
Pencatatan Jurnal di Bank Niaga Jakarta
3. WDK 60.000.000
9
B
Menang Kliring 90.000.000
a
Jumlah n 140.000.000 Jumlah 140.000.000
k
a. Bank BRI
1. WDM 80.000.000
b. Bank Niaga
4. WKM 20.000.000
10
3. Neraca kliring yang disajikan Bank Indonesia.
11
penarikan dan beban biaya bagi giran. Pengkreditan rekening giro akibat adanya
setoran uang tunai/cek, bilyet giro atau adanya jasa giro yang diperhitungkan
bank.
Transaksi dibawah ini adalah transaksi yang dilakukan oleh Susilo nasabah giro
Bank Bisnis Semarang selama bulan April 2003.
Bank Bisnis menentukan jasa giro 12% akan diberikan dengan saldo minimal
Rp.1.000.000. Jasa giro dihitung dari saldo terendah dalam bulan yang
bersangkutan. Pajak Penghasilan bunga (pph) sebesar 15% dan biaya
administrasi Rp.50.000 setiap bulan. Dengan informasi tersebut, maka jurnal
pembukuan adalah:
1/4 Dibuka rekening giro atas nama Susilo dengan setoran perdana
Rp.1.000.000 secara tunai. Biaya penggantian barang cetakan berupa buku
cek dan bilyet giro sebesar Rp.50.000 yang dibayar tunai.
12
10/4 Susilo menyetor giro berupa cek BNI Semarang Rp.1.500.00 dan kliring
dinyatakan berhasil hari ini.
15/4 Susilo menarik cek no.1124 sebesar Rp.500.000 untuk membayar hutang
kepada Samsudin nasabah giro Bank Bisnis Semarang. Pada hari ini juga
Samsudin menyetorkannya kepada Bank Bisnis tersebut.
13
20/4 Susilo setor giro secara tunai Rp.750.000
14
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Pengertian Kliring Kliring merupakan sarana atau cara perhitungan hutang
piutang dalam bentuk surat-surat berharga atau surat dagang dari suatu bank
peserta yang diselenggaraan oleh bank Indonesia atau pihak lain yang ditunjuk.
Berdasarkan sistem penyelenggaraannya, kliring dapat menggunakan Sistem
Manual yaitu sistem penyelenggaraan lokal yang dalam pelaksanaa
perhitungan,pembuatan bilyet saldo kliring,serta pemilihan warkat dilakuka
secara manual oleh setiap peserta. Sistem Semi Otomasi, yaitu sistem
penyelenggaraan lokal yang dalam pelaksanaan perhitungan dan pembuatan
bilyet saldo kliring dilakukan secara otomasi, sedangkan pemilihan warkat
dilakukan secara manual oleh setiap peserta. Sistem Otomasi yaitu, sistem
penyelenggaraan kliring lokal yang dalam peaksanaan perhitungan pembutan
bilyet saldo kliring, dan pemilihan warkat dilakukan oleh penyelenggara secara
otomasi. Peserta Kliring Peserta kliring adalah bank atau bank indonesia yang
terdaftar pada penyelenggara untuk mengikuti kliring. Terdiri dari kantor pusat,
kantor cabang, dan kantor cabang pembantu yang tidak berada dalam wilayah
kliring yang dengan kantor induknya. Peserta tidak langsung, peserta yang turut
serta dalam pelaksaan kliring melalui dan menggunakan idenitas peserta
langsung yang menjadi induknya yang merupakan bank yang sama.
Warkat adalah alat pembayaran bukan tunai yang diperhitungkan atas beban
atau untuk untung rekening nasabah atau bank melalui kliring.
Bilyet Giro , perintah kepada bank untuk memindah bukukan uang sejumlah
tertentu atas beban rekening penarik pada tanggal tertentu kepada pihak yang
tercantum dalam bilyet giro tersebut.
21
Pengertian Giro Giro adalah simpanan pada bank yang penarikannya dapat
dilakukan setiap saat dengan mempergunakan cek, surat perintah pembayaran
lainnya, bilyet giro atau dengan cara pemindahbukuan.
Dalam lingkungan internal bank itu sendiri, giro merupakan dana yang ada di
bank yang merupakan tanggung jawab dari bank atas pengelolaannya 2.10.
Pembukaan Rekening Giro Untuk membuka rekening giro, pihak bank perlu
meyakini bahwa calon nasabah adalah orang yang baik, jujur, bonafid dan
bertanggung jawab sehingga diharapkan dapat menunjang perkembangan usaha
bank.
Perhitungan Bunga Dan Pajak Ketentuan pemberian jasa/bunga giro dan bunga
atas saldo yang mengendap dalam rekening giro nasabah merupakan kebijakan
masing – masing bank sesuai dengan kondisi dari bank tersebut.
3.2. Saran
Setelah disusunnya makalah mengenai aktiva tetap berwujud dan tidak
berwujud, diharapkan dapat menambah wawasan pembaca khususnya dimata
kuliah pengantar akuntansi. Begitu juga alangkah baiknya apabila kita mencari
sumber referensi lebih banyak dari berbagai sumber sehingga ilmu dan
wawasan yang kita dapatkan semakin luas.
23
DAFTAR PUSAKA
23