TENTANG
AKUNTANSI KLIRING
Disusun oleh :
Kelompok 4
PRODI S1 AKUNTANSI 4B
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONOROGO
2020
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kita panjatkan kepada Allah SWT atas Rahmat-Nya yang telah
memberikan hikmah sehingga kami dapat menyelesaikan tugas akuntansi perbankan ini dengan
baik dan tepat waktu.Adapun maksud dan tujuan dari penyusunan makalah ini adalah untuk
memenuhi salah satu tugas yang diberikan oleh dosen pada mata kuliah akuntansi perbankan.
Harapan kami semoga hasil makalah ini dapat memberikan manfaat yang besar baik
untuk kami maupun orang lain. Ucapan terimakasih tak lupa kami sampaikan kepada Dosen
Pengajar mata kuliah Akuntansi Perbankan, kepada teman-teman dan pihak-pihak yang turut
mendukung untuk terciptanya makalah ini.
Akhir kata kelompok kami menyadari makalah ini masih memiliki banyak kekurangan,
karena itu sangat diharapkan kritik dan saran dari pembaca demi perbaikan dan sekaligus
memperbesar manfaat tulisan ini sebagai referensi.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.....................................................................................................................2
DAFTAR ISI...................................................................................................................................3
BAB I...............................................................................................................................................4
PENDAHULUAN...........................................................................................................................4
1.2 Tujuan...............................................................................................................................4
BAB II.............................................................................................................................................5
PEMBAHASAN..............................................................................................................................5
1. Peserta Langsung..............................................................................................................5
1. Kliring Penyerahan...........................................................................................................8
2. Kliring Pengembalian.......................................................................................................8
3. Penyelesaian akhir............................................................................................................9
BAB III..........................................................................................................................................11
KESIMPULAN.............................................................................................................................11
3.1 Kesimpulan.....................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................12
3
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
1. Menjelaskan sistem kliring.
2. Menyebutkan dan menjelaskan peserta kliring
3. Menyebutkan dan menjelaskan warkat dan dokumen kliring.
4. Menjelaskan mengenai tata cara penyelenggaraan kliring lokal manual.
5. Menjelaskan jadwal kliring lokal dan pelimpahan hasil kliring.
6. Menjelaskan sistem kliring warkat luar wilayah.
4
BAB II
PEMBAHASAN
3. Penyelesaian akhir
Penyelesaian akhir atas hasil kliring dilakukan dengan melimpahkan hasil kliring
masing-masing peserta ke rekening giro kantor lain dari peserta di Bank Indonesia yang
telah ditetapkan. Prosedur penyelesaian akhir dilakukan sebagai berikut :
1) Penyelenggara mengirimkan informasi hasil kliring berdasarkan BSK ke kantor
Bank Indonesia yang ditetapkan dengan menggunakan sarana teleks setelah
dilakukan test key arrangement.
2) Atas dasar instruksi pelimpahan tersebut, kantor Bank Indonesia membukukan hasil
kliring ke rekening kantor lain dari masing-masing peserta yang ada di kantor Bank
Indonesia tersebut.
3) Tanggal valuta pembukuan hasil kliring adalah sama dengan tanggal hasil kliring
yang bersangkutan (same day settlement).
4) Apabila terdapat kesalahan perhitungan hasil kliring yang diketahui setelah hasil
kliring tersebut dilimpahkan ke Bank Indonesia, maka penyelesaiannya dilakukan
antara penyelenggara dengan peserta.
5) Dalam keadaan darurat dimana tidak dimungkinkan menggunakan sarana teleks
dan telepon maka ketentuan sebagaimana dimaksud pada angka 3 tidak berlaku dan
pelimpahan serta pembukuan hasil kliring dapat dilakukan pada hari kerja
berikutnya.
9
2. Jadwal kliring pengembalian ditetapkan pukul 13.00 s/d 13.30. Hal ini berarti bahwa
kehadiran wakil peserta dan proses pendistribusian warkat debet tolakan dapat dimulai
pada pukul 13.00 dengan batas akhir kehadiran wakil peserta pukul 13.30
Transaksi-transaksi dibawah ini adalah transaksi yang diselesaikan melalui kliring lokal.
Peserta kliring adalah Bank Lippo, Bank Mega, dan Bank Niaga Jakarta:
a. Danar Setiawan nasabah Bank Lippo Jakarta telah menarik cek no.011.000.12 sebesar
Rp50.000.000 dan cek no.011.000.13 sebesar Rp30.000.000 untuk membayar pembelian
elektronik kepada Yahya nasabah giro Bank Mega Jakarta.
b. Bank Mega Jakarta menerima bilyet giro dari Erika untuk keuntungan Fahmi nasabah
giro Bank Niaga Jakarta sebesar Rp50.000.000.
c. Bobby nasabah Niaga Jakarta menarik cek untuk membayar barang dagangan kepada
Yanti nasabah Bank Mega Jakarta sebesar Rp60.000.000.
d. Bank Lippo Jakarta menerima warkat debet masuk untuk beban nasabah giro Dwiwahyu
sebesar Rp20.000.000. Warkat ini diterima dari Bank Niaga Jakarta melalui Bank
Indonesia Jakarta untuk keuntungan giro Fitri.
Diminta:
Pada soal a, Bank Mega Jakarta telah menerima setoran dari Yahya berupa 2 buah cek
Bank Lippo Jakarta sebesar Rp 50.000.000 dan Rp 30.000.000. Cek ini merupakan warkat
tagihan bagi Bank Mega Jakarta terhadap Bank Lippo Jakarta sehingga perlu dikliringkan
melalui Bank Indonesia Jakarta. Bank Mega Jakarta yang melakukan penagihan terhadap
Bank Lippo Jakarta akan mengelompokkan warkat ini sebagai warkat debet keluar (WDK).
Pada saat kliring 1 (penyerahan), Bank Mega Jakarta harus mencatat penagihan kliring
ini dalam rekening administratif (RAR kliring) dan Ban Mega Jakarta selaku yang menagih
akan menunggu hasilnya pada kliring 2 (pengembalian).
10
Pada kliring 2 (pengembalian), Bank Lippo Jakarta menerima warkat bank sendiri yang
ditarik oleh Danar Setiawan berupa cek dari peserta kliring (Bank Mega Jakarta). Warkat ini
merupakan warkat debet masuk (WDM) karena Bank Lippo Jakarta harus mendebet rekening
giro nasabah (Danar Setiawan). Rekening lawannya adalah mengkredit rekening giro BI.
Pada soal b, Bank Mega Jakarta menerima amanat dari Erika untuk membebani
rekening gironya melalui bilyet giro sebesar Rp 50.000.000 untuk keuntungan Fahmi nasabah
giro Bank Niaga Jakarta. Bagi Bank Mega Jakarta, warkat ini merupakan warkat kredit
keluar (WKK) karena Bank Mega Jakarta diperintahkan oleh Erika untuk mengkredit
rekening Giro BI. Warkat ini sudah memberikan kepastian dana, sehingga Bank Mega
Jakarta langsung membukukan pada rekening riil pada saat kliring 1 (penyerahan) dengan
melakukan pendebetan pada rekening Giro Erika dan rekening Giro BI pada posisi kredit.
Bank Niaga Jakarta melakukan pencatatan pada kliring 2 (pengembalian) karena bilyet
giro dari Erika sifatnya sudah pasti sehingga langsung melakukan pengkreditan pada
rekening Giro Fahmi dan pendebetan pada rekening Giro BI, sehingga warkat ini merupakan
warkat debet masuk (WDM).
Pada soal c, Bank Mega Jakarta menerima cek Bank Niaga Jakarta yang ditarik oleh
Bobby untuk membayar barang dagangan kepada Yanti. Cek ini merupakan warkat tagihan
bagi Bank Mega Jakarta terhadap Bank Niaga Jakarta sehingga harus dikliringkan melalui
kliring Bank Indonesia Jakarta. Bank Mega Jakarta yang melakukan penagihan terhadap
Bank Niaga Jakarta akan mengelompokkan warkat ini sebagai warkat debet keluar (WDK).
Karena warkat tersebut belum memberikan kepastian dana maka pada saat kliring 1
(penyerahan) Bank Mega Jakarta harus mencatat penagihan kliring ini dalam rekening
administratif (RAR kliring) dan Bank Mega Jakarta selaku yang menagih akan menunggu
hasilnya pada kliring 2 (pengembalian).
Pada kliring 2 (pengembalian), Bank Niaga Jakarta menerima warkat bank sendiri yang
ditarik oleh Bobby berupa cek dari peserta kliring (Bank Mega Jakarta). Warkat ini
merupakan warkat debet masuk (WDM) karena Bank Niaga Jakarta harus mendebet rekening
giro nasabah (Bobby). Rekening lawannya adalah mengkredit rekening giro BI.
Pada soal d, Fitri menyerahkan cek Bank Lippo Jakarta dari Dwiwahyu untuk
keuntungan gironya kepada Bank Niaga Jakarta. Cek ini merupakan warkat tagihan bagi
Bank Niaga Jakarta terhadap Bank Lippo Jakarta sehingga harus dikliringkan melalui kliring
Bank Indonesia Jakarta. Bank Niaga Jakarta yang melakukan penagihan terhadap Bank
11
Lippo Jakarta akan mengelompokkan warkat ini sebagai warkat debet keluar (WDK). Karena
warkat tersebut belum memberikan kepastian dana maka pada saat kliring 1 (penyerahan)
Bank Niaga Jakarta harus mencatat penagihan kliring ini dalam rekening administratif (RAR
kliring) dan Bank Niaga Jakarta selaku yang menagih akan menunggu hasilnya pada kliring 2
(pengembalian).
Bank Lippo Jakarta menerima warkat debet masuk (WDM), karena bank Lippo Jakarta
menerima warkat bank sendiri yang ditarik oleh Dwiwahyu sebesar Rp 20.000.000 sehingga
Bank Lippo Jakarta harus melakukan pencatatan pada kliring 2 (pengembalian) dengan
mendebet pada rekening giro Dwiwahyu dan mengkredit pada rekening Giro BI.
Jawab:
Transaksi Keterangan Rekening Debet (Rp) Kredit (Rp)
1. Kliring 1 Dr. RAR Kliring 80.000.000
Cr. RAR Kliring 80.000.000
1. Kliring 2 Dr. Giro Bank Indonesia 80.000.000
Cr. Giro Drajat 80.000.000
2. Kliring 1 Dr. Giro Erika 50.000.000
Cr. Giro Bank Indonesia 50.000.000
3. Kliring 1 Dr. RAR Kliring 60.000.000
Cr. RAR Kliring 60.000.000
3. Kliring 2 Dr. Giro Bank Indonesia 60.000.000
Cr. Giro Yanti 60.000.000
1. Pencatatan jurnal pada masing-masing peserta kliring
Bank BRI
Bank Niaga
13
2.7 Sistem Kliring Warkat Luar Wilayah
Perkembangan teknologi saat ini telah memungkinkan beberapa bank untuk
melakukan verifikasi secara online terhadap cek/BG luar kota. Untuk itu Bank Indonesia
mengembangkan sistem penyelenggaraan kliring lokal atas cek dan bilyet giro yang berasal
dari luar wilayah kliring atau disingkat dengan kliring warkat luar wilayah. Kliring warkat
luar wilayah adalah penyelenggaraan kliring atas cek dan BG yang diterbitkan oleh kantor
bank yang bukan peserta diwilayah kliring dimana cek dan BG tersebut dikliringkan.
Penerapan kliring warkat luar wilayah akan memberikan manfaat berupa efisiensi
dalam penyelesaian pembayaran cek/BG luar kota, baik efisiensi maupun biaya, sebab :
1. Efektivitas dana cek/BG sesuai jadwal kliring lokal dimana warkat dikliringkan (Same
day settlement).
2. Biaya proses oleh Bank Indonesia sama dengan warkat lokal lainnya (tidak ada biaya
tambahan oleh Bank Indonesia). Dengan manfaat tersebut diharapkan dapat
meningkatkan kelancaran lalu lintas pembayaran giral antar daerah.
14
BAB III
KESIMPULAN
3.1 Kesimpulan
Kliring adalah perhitungan utang piutang antara para peserta secara terpusat di satu
tempat dengan cara saling menyerahkan surat-surat berharga dan surat-surat dagang yang
telah ditetapkan untuk dapat diperhitungkan dengan mudah dan aman, serta untuk
memperluas dan memperlancar lalu lintas pembayaran giral.
Ada empat jenis sistem kliring yaitu sistem manual,sistem semi otomatis, sistem
otomasi, dan sistem elektronik.Sedangkan peserta kliring dikelompokkan menjadi dua yaitu
peserta langsung dan peserta tidak langsung.
15
DAFTAR PUSTAKA
Purnamawati, I Gusti Ayu dkk, 2004.Akuntansi Perbankan Teori dan Soal Latihan.Yogyakarta :
Graha Ilmu.
Taswan, 2008.Akuntansi Perbankan Transaksi Dalam Valuta Rupiah Edisi III . Yogyakarta:
UPP STIM YKPN
http://staffnew.uny.ac.id/upload/132318570/pendidikan/bab-5-akuntansi-kliring.pdf
https://datakata.wordpress.com/2014/06/09/akuntansi-kliring/
http://makalahkliring312.blogspot.com/2014/11/makalah-kliring.html
16