Anda di halaman 1dari 30

AKUNTANSI GIRO

Makalah Disusun Untuk Memenuhi Tugas


Mata Kuliah : Akuntansi Perbankan
Dosen Pengampu : Ibu Tsarina Zenabia S.E., M.Ak.

Disusun Oleh:

Kelompok IV

1. Dity Rakhma Qintari 171011250219

2. Septian 171011250198

PROGRAM STUDI SARJANA AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PAMULANG
TANGERANG SELATAN
2021
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan Puji dan Syukur atas limpahan berkat dan Rahmat-
Nya dari Tuhan Yang Maha Esa karena atas izinnyalah penulis masih diberikan
kesempatan atas selesainya penyusunan makalah ini sebagai tambahan ilmu, tugas
dan pedoman yang berjudul makalah Akuntansi Giro.
Dalam penyusunan makalah ini penulis mengumpulkan dari berbagai
sumber  buku-buku dan sumber lainnya yang berhubungan dengan makalah ini
yang memudahkan penulis dalam menyelesaikan tugas ini.
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memberikan
pemahaman dan menambah wawasan bagi orang yang membacanya.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak
sekali kekurangan - kekurangan baik dalam penulisan, pemakaian kata, dan
bahkan dalam penggunaan aturan-aturan tata bahasa Indonesia yang baik dan
benar, hal mana ini disebabkan terbatasanya kemampuan dan pengetahuan penulis
miliki. Untuk itu dengan segala kerendahan hati, penulis mengharapkan kritik dan
saran yang bersifat membangun dari semua pihak sangat penulis harapkan untuk
penyempurnaan penulisan makalah lebih lanjut. Akhir kata penulis berharap
semoga penyusunan dan penulisan makalah ini dapat memberikan manfaat bagi
kita semua.

Tangerang Selatan, 28 Oktober 2021

Kelompok IV
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................... ii

DAFTAR ISI .................................................................................................. iii

BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1

1.1. Latar Belakang ......................................................................................... 1


1.2. Perumusan dan Batasan Masalah ............................................................. 2
1.3. Tujuan Penyusunan .................................................................................. 2
1.4. Manfaat Penulisan .................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................ 3

2.1 Pengertian Hutang Jangka Panjang........................................................... 3


2.2 Jenis-jenis Hutang Jangka Panjang............................................................ 4
2.2.1 Hutang Hipotik.......................................................................... 4
2.2.2 Hutang Obligasi........................................................................ 5
2.2.3 Hutang Wesel Jangka Panjang.................................................. 7
2.2.4 Uang Muka dari Perusahaan Afiliasi........................................ 7
2.2.5 Hutang Kredit Bank Jangka Panjang........................................ 8
2.3 Resiko Hutang Jangka Panjang................................................................. 8
2.4 Ketentuan, Kriteria, Syarat Hutang Jangka Panjang................................. 8
2.4.1 Ketentuan.................................................................................. 8
2.4.2 Kriteria...................................................................................... 9
2.4.3 Syarat ........................................................................................ 9
2.5 Manajemen Hutang Jangka Panjang.......................................................... 9
2.6 Hutang Jangka Panjang PT Mitra Adi Perkasa,Tbk ................................. 10
2.6.1 Sejarah Singkat.......................................................................... 10
2.6.2 Laporan Posisi Keuanagn PT Mitra Adi Perkasa, Tbk............. 12
2.6.3 Analisis Rasio Aset Tetap terhadap hutang Jangka Panjang
(Tangible Assets Debt Coverage) pada PT MAP...................... 14

ii
BAB III PENUTUP ........................................................................................ 15

3.1 Kesimpulan................................................................................................. 15
3.2 Saran........................................................................................................... 15

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Giro merupakan suatu sistem pembayaran yang diselenggarakan oleh

kantor pos atau sekelompok bank yang memungkinkan pembayaran-pembayaran

yang terjadi antara nasabahnya yang tidak menggunakan uang tunai melainkan

dengan cara pemindahbukuan. Penggunaan giro bertujuan untuk memudahkan

dalam keuangan sewaktu-waktu sehingga tidak mengganggu dalam kegiatan

transaksi keuangan. Giro adalah simpanan pada bank yang penarikannya dapat

dilakukan setiap saat dengan mempergunakan cek, surat perintah pembayaran

lainnya, bilyet giro atau dengan cara pemindahbukuan. Cek adalah surat perintah

pembayaran tanpa syarat, sedangkan bilyet giro adalah surat perintah

pemindahbukuan.Dalam lingkungan internal bank itu sendiri, giro merupakan

dana yang ada di bank yang merupakan tanggung jawab dari bank atas

pengelolaannya.

Dalam pedoman akuntansi perbankan indonesia (PAPI) ditetapkan bahwa

pengertian giro adalah simpanan pihak lin pada bank yang dapat digunakan

sebagai alat pembayaran dan penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan

menggunakan cek, kartu ATM, sarana perintah pembayaran lainnya atau dengan

bilyet giro. Giro dikelompokkan sebagai sumber dana jangka pendek bagi bank

dan berbiaya murah karena giro dapat ditarik setiap saat. Bank cenderung

memberikan jasa giro relative rendah dibandingkan dengan sumber dana lainnya

1
seperti tabungan dan deposito. Makalah ini mengajak para pembaca untuk

mengenal dan memahami apa itu akuntansi giro.

1.2 Perumusan dan Batasan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, maka

perumusan masalah yang dapat dirumuskan sebagai berikut :

1. Apa itu rekening giro?

2. Apa saja jenis rekening giro?

3. Bagaimana pencatatan akuntansi giro?

1.3 Tujuan Penyusunan

Tujuan penulisan pada makalah ini yaitu :

1. Mendefinisikan mengenai rekening giro.

2. Menjelaskan jenis rekening giro

3. Menjelaskan cara pencatatan akuntansi giro

1.4 Manfaat Penulisan

Adapun manfaat makalah ini adalah sebagai berikut :

1. Sebagai media untuk menambah wawasan

2. Bahan referensi aktual

3. Bahan bacaan dan pengetahuan

2
3
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Bilyet Giro dan Cek

Rekening Giro atau Current Account adalah salah satu produk perbankan

berupa simpanan dari nasabah perseorangan ataupun badan usaha dalam rupiah

ataupun mata uang asing, yang penarikannya dapat dilakukan kapan saja, selama

jam kerja, dengan menggunakan warkat cek dan bilyet giro. Semua warga negara

Indonesia dan warna negara asing serta badan usaha dan institusi lain yang sah

menurut hukum yang berlaku dapat membuka rekening giro.

Menurut UU No 10 Tahun 1998 tentang Perbankan, pengertian giro

adalah simpanan yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan

menggunakan cek, bilyet giro, sarana perintah pembayaran lainnya atau dengan

pemindahbukuan.

Bilyet Giro adalah surat perintah dari Penarik kepada Bank Tertarik

untuk melakukan pemindahbukuan sejumlah dana kepada rekening penerima.

Bilyet Giro berlaku prinsip umum sebagai berikut:

1. Sebagai sarana perintah pemindahbukuan.

2. Tidak dapat dipindahtangankan.

3. Diterbitkan dalam mata uang Rupiah.

4. Ditulis dalam Bahasa Indonesia.

Bilyet Giro harus memenuhi syarat formal sebagai berikut:

1. Nama “Bilyet Giro” dan nomor Bilyet Giro.

13
2. Nama Bank Tertarik.

3. Perintah yang jelas dan tanpa syarat untuk memindahbukukan sejumlah dana

atas beban Rekening Giro Penarik.

4. Nama dan nomor rekening Penerima.

5. Nama Bank Penerima.

6. Jumlah dana yang dipindahbukukan baik dalam angka maupun dalam huruf

secara lengkap. Jumlah dana yang dipindahbukukan dilakukan dalam

valuta/mata uang Rupiah.

7. Tanggal Penarikan.

8. Tanggal Efektif

Pengisian Tanggal Efektif harus berada dalam Tenggang Waktu

Pengunjukan.

9. Nama jelas Penarik.

Pengisian nama jelas Penarik dapat dilakukan melalui personalisasi

oleh Bank Tertarik, paling sedikit memuat nama Penarik sesuai dengan yang

tercatat di Bank Tertarik. Nama jelas Penarik tidak wajib dicantumkan saat

penerbitan Bilyet Giro apabila telah dilakukan personalisasi oleh Bank

Tertarik. Dalam hal Penarik adalah badan hukum/badan usaha, nama jelas

Penarik adalah nama badan hukum/badan usaha.

10. Tanda tangan Penarik.

Tanda tangan Penarik dilakukan dengan menggunakan tanda tangan

basah sesuai dengan spesimen tanda tangan yang ditatausahakan oleh Bank

Tertarik. Dalam hal Penarik berupa badan hukum, tanda tangan dilakukan oleh

14
pihak yang berwenang mewakili badan hukum atau yang menerima kuasa,

yang spesimennya ada di Bank Tertarik. Tanda tangan Penarik juga dapat

dilengkapi dengan cap/stempel apabila telah diperjanjikan dalam perjanjian

pembukaan rekening.

Pemenuhan syarat formal harus menggunakan Bahasa Indonesia dan

dapat ditambahkan padanan katanya dalam Bahasa Inggris. Pemenuhan syarat

formal angka (1) sampai dengan angka (3) dilakukan oleh Bank Tertarik pada saat

pencetakan Bilyet Giro, angka (4) sampai dengan angka (10) dilakukan oleh

Penarik pada saat penerbitan Bilyet Giro. Bilyet Giro yang tidak memenuhi syarat

formal tidak berlaku sebagai Bilyet Giro.

Tenggang Waktu Pengunjukan dan Tenggang Waktu Efektif Bilyet Giro

a. Tenggang Waktu Pengunjukan Bilyet Giro yaitu 70 hari terhitung sejak

Tanggal Penarikan.

b. Tanggal Efektif harus berada dalam Tenggang Waktu Pengunjukan, yaitu

rentang waktu selama 70 hari sejak Tanggal Penarikan. 

c. Tenggang Waktu Efektif Bilyet Giro terhitung sejak Tanggal Efektif

sampai dengan berakhirnya Tenggang Waktu Pengunjukan.

d. Setelah berakhirnya Tenggang Waktu Pengunjukan maka Bilyet Giro

menjadi tidak berlaku dan kewajiban Penarik untuk menyediakan dana atas

Bilyet Giro dihapuskan.

e. Tanggal Penarikan dapat dicantumkan sama dengan Tanggal Efektif. Yang

perlu diperhatikan, pencantuman Tanggal Efektif harus berada dalam

Tenggang Waktu Pengunjukan. 

15
Sedangkan Cek adalah surat perintah tanpa syarat dari nasabah kepada

bank yang memelihara rekening nasabah tersebut untuk membayar sejumlah uang

kepada pihak yang disebutkan didalamnya atau kepada seseorang yang

membawa cek tersebut.

Cek berlaku prinsip umum sebagai berikut:

1. Sebagai sarana perintah pembayaran tunai atau pemindahbukuan.

2. Dapat dipindahtangankan.

3. Diterbitkan dalam mata uang Rupiah

Unsur Cek atau dikenal juga sebagai syarat formal Cek adalah sebagai berikut:

1. Nama “Cek” harus termuat dalam warkat.

2. Perintah tidak bersyarat untuk membayar sejumlah uang tertentu.

3. Nama pihak yang harus membayar (Bank Tertarik).

4. Penunjukan tempat di mana pembayaran harus dilakukan.

5. Pernyataan tanggal beserta tempat Cek ditarik.

6. Tanda tangan orang yang mengeluarkan Cek (Penarik).

Cek yang tidak memenuhi unsur/syarat formal Cek tidak berlaku sebagai

Cek. Jika Cek tidak mencantumkan tempat pembayaran maka berlaku ketentuan

sebagai berikut:

1) Jika tidak terdapat tempat di mana pembayaran harus dilakukan, maka tempat

yang ditulis di samping nama penarik dianggap sebagai tempat pembayaran.

2) Jika pada Cek tidak mencantumkan sama sekali tempat pembayaran, maka Cek

harus dibayarkan di tempat kedudukan kantor pusat Bank Tertarik.

16
Namun dalam prakteknya, dengan memperhatikan perkembangan

teknologi yang sudah memungkinkan Bank Tertarik dapat melakukan verifikasi

data Penarik secara nasional maka Cek tidak harus dibayarkan di tempat

kedudukan kantor pusat Bank Tertarik.

Adapun perbedaan dari Cek dan Bilyet Giro adalah sebagai berikut:

Keterangan Cek Bilyet Giro


Mekanisme Pembayaran Tunai atau Pemindahbukuan
Pemindahbukuan
Tenggang Waktu 70 hari + 6 bulan sejak 70 hari sejak tanggal
Pengunjukan tanggal penarikan penarikan
Kewajiban Penyediaan Mulai tanggal Mulai tanggal efektif
Dana penarikan sampai sampai dengan masa
dengan masa berlaku berlaku Bilyet Giro
Cek berakhir
Pengalihan Kepemilikan Kepemilikan Cek Kepemilikan Bilyet Giro
dapat dialihkan tidak dapat dialihkan
Dasar Hukum KUHD Peraturan Bank Indonesia

2.2 Jenis Rekening Giro

Giro adalah produk yang punya dua jenis rekening yang dapat nasabah

pilih sesuai kebutuhan, yang dimana terdapat rekening giro perorangan dan

rekening giro badan usaha. Berikut ini penjelasannya:

1. Rekening Giro Perorangan

Jenis rekening giro ini dapat dipilih atas nama individu atau perorangan

atau usaha yang dimiliki oleh perseorangan seperti toko kelontong, jasa cuci

motor, bengkel, dan lain sebagainya. Umumnya dimanfaatkan oleh usaha kecil.

2. Rekening Giro Badan Usaha

17
Produk giro ini biasanya digunakan oleh badan usaha yang kapasitasnya

lebih besar dibandingkan yang perorangan. Contohnya adalah koperasi, CV, PT,

dan yang lainnya. Biasanya transaksi giro di sini lebih sibuk dengan jumlah yang

cukup besar.

2.3 Pencatatan Akuntansi Rekening Giro

Pada saat pembukaan, giran (nasabah) diberikan ketentuan saldo

minimum, setoran perdana, cara penarikan/penyetoran, jasa giro, penutupan giro

dan biaya yang menjadi beban giran. Setoran perdana dan saldo minimum setiap

bulan pada setiap bank berbeda, karena ketentuan ini diserahkan pada bank

masing-masing. Bila calon giran sepakat, maka giro bisa langsung dibuka dan

giran dibebani penggantian barang cetakan berupa buku cek dan bilyet giro.

Transaksi giro dicatat sebesar nilai nominal dan disajikan sebesar nilai

kewajiban bank terhadap nasabah giran. Nilai nominal adalah nilai nominal

setoran penarikan, sedangkan nilai kewajiban adalah nilai saldo setelah

mengalami mutasi pendebetan atau penarikan. Pendebetan misalnya akibat adanya

penarikan dan beban biaya bagi giran. Pengkreditan rekening giro akibat adanya

setoran uang tunai/cek, bilyet giro atau adanya jasa giro yang diperhitungkan

bank.

Pada posisi normal, giro akan bersaldo kredit. Namun demikian tidak

menutup kemungkinan terdapat giran yang melakukan transaksi bisnis yang

menimbulkan penarikan cek atau bilyet giro melebihi saldo giro yang dimilikinya.

Bila hal ini terjadi maka akan terjadi saldo negatif (saldo debet untuk giro). Saldo

18
negatif ini (dalam arti cek/BG bisa dicairkan oleh pemegangnya) karena bank

memberikan talangan /cerukan terlebih dahulu.

Dalam istilah perbankan disebut overdraft. Overdraft ini diperlakukan

sebagaimana pemberian kredit kepada nasabah. Giran akan dikenakan biaya

provisi, administrasi dan biaya lainnya. Dalam hal mutasi giro, dapat dijadikan

indikasi bahwa giro tersebut tergolong aktif atau pasif. Giro dianggap pasif bila

selama enam bulan berturut-turut tidak mengalami mutasi dan bersaldo dibawah

saldo minimal. Giro pasif tetap akan dikenakan biaya administratif setiap bulan

yang dibebankan pada rekening giro hingga bersaldo nol dan kemudian ditutup

secara sepihak oleh bank. Berikut ini pembahasan mengenai transaksi Akuntansi

Giro:

2.3.1 Pembukaan Rekening Giro

Untuk membuka rekening giro, pihak bank perlu meyakini bahwa

calon nasabah adalah orang yang baik, jujur, bonafid dan bertanggung

jawab sehingga diharapkan dapat menunjang perkembangan usaha bank.

Pada saat pembukaan rekening, nasabah diberikan buku cek atau bilyet giro.

Atas pemberian tersebut nasabah dibebani dengan ongos penggantian cetak

buku cek atau bilyet giro.

Contoh :

Nasabah melakukan penyetoran prtama sejumlah Rp 10.000.000.

ongkos cetak sebuah cek/bilyet giro sebesar Rp 100.000 sudah termasuk

materai sebanyak 25 buah @Rp 3.000. maka jurnalnya adalah

Jurnal pembukaan rekening giro:

19
Kas Rp 10.000.000

Rekening giro nasabah Rp 10.000.000

Jurnal pembukuan:

Kas Rp 100.000

Jasa administrasi pembuatan cek/biyet giro Rp 25.000

Persediaan benda – benda pos/ materai Rp 75.000

2.3.2 Penerimaan Setoran

Setoran giro dapat dilakukan dalam tiga jenis setoran yaitu :

1. Setoran tunai

Nasabah melakukan setoran dengan cara mengisi aplikasi atau

formulir setoran dan menyerahkan kepada teller bank beserta uangnya.

2. Setoran non tunai dengan warkat bank yang bersangkutan

Nasabah melakukan setoran dengan cara mengisi formulir setoran

dan menyerahkn kepada teller beserta warkat bank tersebut.

3. Setoran non tunai dengan warkat bank lain

Nasabah melakukan setoran dengan cara mengisi formulir seoran

dan menyerahkan kepada teller beserta warkat lain tersebut

2.3.3 Penarikan atau Pengambilan

Penarikan dapat dilakukan dengan menggunakan:

1. Cek (surat perintah pembayaran) atau pengambilan secara tunai

2. Bilyet giro (surat pemindahan buku) atau pengambilan non tunai

(overbooking)

2.3.4 Penarikan Cek atau Bilyet Giro Kosong

20
Cek atau bilyet giro kosong adalah cek atau bilyet giro yang

ditolak  pembayarannya oleh bank karena dana nasabah tidak

mencukupi/kosong untuk  membayar ataau memenuhi amanat pada

cek/bilyet giro yang bersangkutan.

Pehitungan frekuensi penarikan cek/bilyet giro kosong adalah sbb:

1. Satu lembar cek/bilyet giro yang sama, tetap diajukan berulang-ulang dan

ditolak pembayarannya dihitung sebagai satu kali penarikan cek/bilyt

giro kosong.

2. Beberapa cek/bilyet giro osong yang ditarik oleh seorang nasabah dan

ditolak pembayarannya oleh satu bank pada hari yang sama dihitung

sebagai satu kali penarikan ek/bilyet giro kosong.

3. Beberapa cek/bilyet giro yang ditarik satu nasabah dan ditolak 

pembayarannya oleh beberapa bank pada hari yang sama maka frekuensi

penarikan cek/bilyet giro kosong dihitung sama dengan jumlah bank

yang menolaknya.

2.3.5 Penutupan Rekening Giro

Penutupan rekening giro dapat dilakukan dengan alasan – alasan sbb;

1. Nama nasabah tercantum dalam daftar hitam yang diterbitkan Bank

Indonesia

2. Menarik cek / bilyet giro kosong 3 (tiga) kali dalam jangka waktu 6

(enam) bulan

3. Menarik cek / bilyet giro kosong satu lembar dengan nominal Rp

1.000.000.000 atau lebih

21
4. Rekening tidak aktif / rekening giro pasif saldo nihil.

5. Atas permintaan pemegang rekening sendiri

6. Atas permintaan Bank Indonesia / kantor pusat bank yang bersangkutan

7. Pemegang rekening meninggal dunia

Catatan: 1 – 3 wajib ditutup sesuai SK Direksi BI No.

28/122/KEP/DIR tanggal 5 Januari 1996

Penutupan rekening harus diberitahukan kepada pemegang

rekening (nasabah yang bersangkutan) secara tertulis, yang disertai dengan

permintaan agar sisa blanko cek/bilyet giro yang masih ada dikembalikan ke

bank serta jika masih ada cek/bilyet giro yang masih beredar nasabah

diminta untuk menyediakan dana secukupnya untuk pembayaran cek/bilyet

giro yang dimaksud. Sedangkan apabila saldo rekening masih ada agar

dipindahkan ke suatu rekening perantara/titipan.

2.3.6 Fasilitas Cerukan / Overdraft

Fasilitas cerukan/overdraft adalah pengambilan dana melebihi

saldo yang tercatat pada rekening giro nasabah yang bersangkutan. Besarnya

fasilitas cerukan ditetapkan maksimal 15% dari saldo giro yang tersedia

secara efektif pada saat terjadi cerukan. Pemberian fasilitas cerukan tidak

didukung dengan angka kredit atau jaminan – jaminan yang dikuasai oleh

bank, maka pemberian fasilitas cerukan terdapat pada nasabah – nasabah

tertentu bersadarkan penilaian bonafiditas, kejujuran, kepatuhan terhadap

ketentuan dibidang perbankan serta memperhatikan kemampuan usahanya.

Jangka waktu cerukan maksimal 15 hari kerja.

22
2.3.7 Daftar Hitam

Daftar hitam adalah daftar yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia

yang berisi nama nasabah bank yang telah dikenakan sanksi penutupan

rekening karena melakikan penarikan cek/bilyet giro kosong sebanyak 3

(tiga) kali dalam jangka waktu 6 (enam) bulan atau menarik satu lembar

cel/bilyet giro kosong dengan nilai nominal Rp 1.000.000.000 atau lebih.

Apabila nama nasabah tercantum dalam daftar hitam maka semua bank

harus menutup rekening giro nasabah yang bersangkutan dan dilarang

mengadakan hubungan rekening dengan nasabah yang bersangkutan kecuali

dalam bentuk rekening khusus atau setelah mendapat persetujuan dari Bank

Indonesia.

2.3.8 Rehabilitasi dari Daftar Hitam

Nasabah yang namanya tercantum dalam daftar hitam yang

dikeluarkan Bank  Indonesia dapat direhabilitasi oleh Bank Indonesia

setelah dipenuhi hal – hal sbb:

1. Tenggang waktu penutupan rekening telah melampaui jangka waktu

yang diatur sbb:

a. Tenggang waktu penutupan rekening nasabah dan pencantuman

namanya dalam daftar hitam adalah selama jangka waktu 6 bulan

terhitung sejak  tanggal penutupan rekening.

b. Apabila dalam tenggang waktu tersebut nasabah masih menarik 

cek/bilyet giro kosong maka tenggang waktu diperpanjang 6 bulan

lagi.

23
c. Tenggang waktu bagi nasabah yang dimasukkan dalam daftar hitam

untuk kedua kalinya, ditetapkan selama 12 bulan dan untuk yang

ketiga kalinya dan seterusnya ditetapkan selama 24 bulan.

d. Daftar hitam yang telah berlaku 2 tahun akan di hapus oleh Bank 

Indonesia.

2. Selama tenggang waktu tersebut yang bersangkutan tidak melakukan

penarikan cek/bilyet giro kosong lagi.

3. Telah mengembalikan sisa buku cek/bilyet giro dan menyerahkan bukti

penyelesaian cek/bilyet giro kosong yang telah ditariknya atau bukti

tembusan rekening koran yang memuat pembayaran cek/bilyet giro yang

bersangkutan.

4. Menyerahkan surat pernyataan bermaterai bahwa nasabah telah

menyelesaikan semua cek/bilyet giro kosong yang menyebabkan

rekening ditutup dan tidak akan melakukan penarikan cek/bilyet giro

kosong lagi.

2.3.9 Perhitungan Bunga dan Pajak

Ketentuan pemberian jasa/bunga giro dan bunga atas saldo yang

mengendap dalam rekening giro nasabah merupakan kebijakan masing –

masing bank sesuai dengan kondisi dari bank tersebut.

Sesuai Peraturan Pemerintah atas jasa giro dikenakan pajak

penghasilan atas bunga (PPH) sebesar 20% bersifat final. Pengertian dari

PPH bersi bersifat final adalah penghasilan dari bunga giro tidak boleh

24
dicantumkan dalam SPT tahunan. Pengecualian atas potongan PPH bunga

giro diberikan kepada:

1. Dana pensiun yang telah disetujui oleh menteri keuangan RI

2. Palang merah Indonesia

3. Gerakan pramuka

4. Tabungan uang muka rumah sederhana yang diselenggarakan bank

dengan persetujuan menteri perumahan rakyat dan Bank Indonesia

5. Pejabat diplomatic dan konsulat perwakilan diplomatic Negara lain,

pejabat dari organisaasi internasional yang ditetapkan oleh menteri

keuangan

6. Bank dan lembaga keuangan bukan bank

7. Penabung dari jenis tabungan kecil

8. Setoran ongkos naik haji

Jurnal pembukuan yang berkaitan dengan pembayaran bunga atau

jasa giro dan pajak :

Beban bunga giro yang masih harus dibayar XXX

Hutang pajak giro XXX

rekening giro nasabah XXX

2.3.10 Penatausahaan Buku Cek/Bilyet Giro

Pemberian buku cek atau bilyet giro kepada nasabah baru

didasarkan pada keyakinan atas itikad baik dan bonafiitas dari nasabah baru,

sedangkan untuk nasabah lama mempertimbangkan apakah nasabah yang

25
bersangkutan termasuk kategori rekening giro pasif dan apakah termasuk

dalam daftar hitam yang dikeluarkan Bank Indonesia.

Setiap pemberian cek/bilyet giro dikenakan penggantian biaya

percetakan yang dibebankan langsung kepada rekening giro nasabah yang

bsarnya ditentukan oleh masing-masing bank.

2.3.11 Biaya Administrasi

Berkaitan dengan penatausahaan rekening giro dibagi menjadi dua, yaitu:

1. Biaya Administrasi bulanan

2. Biaya administrasi tolakan cek/bilyet giro Besarnya biaya tersebut

ditetapkan oleh masing-masing bank

Jurnal yang terkait dengan biaya administrasi :

Rekening giro nasabah XXX

Pendapatan jasa pelyanan (bulanan) XXX

Pendapatan jasa pelayanan (tolakan) XXX

2.3.12 Rekening Giro Pasif

Rekening giro digolongkan sebagai rekening pasif apabila selama

jangka waktu tertentu bersaldo kecil dan tidak terdapat suatu mutasi baik

penyetoran maupun pengambilan. Suatu rekening giro dikatakan pasif

tergantung dari kebijakan masing-masing bank. Rekening giro pasif

sebaiknya segera menghubungi pemilik rekening agar yang bersangkutan

dapat mngaktifkan kembali rekeningnya. Apabila pemberitahuan tersebut

tidak sampai ke alamatnya, maka salinan rekening Koran untuk bulan

26
berikutnya tidak perlu dikirimkan lagi dan sementara disimpan di bank.

Untuk menihilkan saldo yang ada, bank tidak boleh memindahkan saldo

tersebut sebagai keuntungan bank akan tetapi dengan cara membebankan

biaya administrasi setiap bulan sampai saldo nihil.

2.4 Contoh Transaski Akuntansi Giro

Transaksi giro dicatat sebesar nilai nominalnya & disajikan sebesar

nilai kewajiban bank terhadap giran. Nilai nominal adalah nilai nominal

setoran atau penarikan, sedangkan nilai kewajiban adalah nilai saldo setelah

mengalami mutasi pendebetan atau penarikan. Pendebetan misalnya akibat

adanya penarikan dan beban biaya bagi giran. Pengkreditan rekening giro

akibat adanya setoran uang tunai/cek, bilyet giro atau adanya jasa giro yang

diperhitungkan bank.

Transaksi dibawah ini adalah transaksi yang dilakukan oleh Susilo

nasabah giro Bank Bisnis Semarang selama bulan April 2003.

Bank Bisnis menentukan jasa giro 12% akan diberikan dengan

saldo minimal Rp.1.000.000. Jasa giro dihitung dari saldo terendah dalam

bulan yang bersangkutan. Pajak Penghasilan bunga (pph) sebesar 15% dan

biaya administrasi Rp.50.000 setiap bulan. Dengan informasi tersebut, maka

jurnal pembukuan adalah:

1/4 Dibuka rekening giro atas nama Susilo dengan setoran perdana

Rp.1.000.000 secara tunai. Biaya penggantian barang cetakan berupa buku

cek dan bilyet giro sebesar Rp.50.000 yang dibayar tunai.

27
Tangga
Rekening Debet (Rp) Kredit (Rp)
l
01/04 Dr.Kas 1.050.000
Cr.Giro Susilo 1.000.00
Cr.Barang Cetakan 50.000

5/4 Susilo setor tunai untuk giro sebesar Rp.500.000

Tangga
Rekening Debet (Rp) Kredit (Rp)
l
05/04 Dr.Kas 500.000
Cr.Giro Susilo 500.000

10/4 Susilo menyetor giro berupa cek BNI Semarang Rp.1.500.000 dan

kliring dinyatakan berhasil hari ini.

Tangga
Rekening Debet (Rp) Kredit (Rp)
l
10/04 Dr.Giro BI 1.500.000
Cr.Giro Susilo 1.500.000

15/4 Susilo menarik cek no.1124 sebesar Rp.500.000 untuk membayar

hutang

kepada Samsudin nasabah giro Bank Bisnis Semarang. Pada hari ini juga

Samsudin menyetorkannya kepada Bank Bisnis tersebut.

Tangga
Rekening Debet (Rp) Kredit (Rp)
l
15/04 Dr.Giro Susilo 500.000
Cr.Giro Samsudin 500.000

28
17/4 Pada hari ini Susilo mentransfer dananya ke cabang Surabaya atas

beban

giro sebesar Rp.1.000.000

Tangga
Rekening Debet (Rp) Kredit (Rp)
l
17/04 Dr.Giro Susilo 1.000.000
Cr.RAK.Cabang Surabaya 1.000.000

20/4 Susilo setor giro secara tunai Rp.750.000

Tangga
Rekening Debet (Rp) Kredit (Rp)
l
20/04 Dr.Kas 750.000
Cr.Giro Susilo 750.000

25/4 Bank Bisnis Semarang menerima transfer masuk dari cabang cerebon

sebesar Rp.1.200.000 untuk keuntungan giro Susilo.

Tangga
Rekening Debet (Rp) Kredit (Rp)
l
25/04 Dr.RAK.Cabang Cirebon 1.200.000
Cr.Giro Su silo 1.200.000

27/4 Penarikan Giro oleh Susilo untuk ditransfer ke Cabang Bandung

sebesar

Rp.2.000.000

Tangga
Rekening Debet (Rp) Kredit (Rp)
l
27/04 Dr.Giro Susilo 2.000.000
Cr.RAK.Cabang B andung 2.000.000

29
Tangga
Rekening Debet (Rp) Kredit (Rp)
l
30/04 Dr.Bunga Giro 10.000
Cr.Giro Su silo 10.000

Tangga
Rekening Debet (Rp) Kredit (Rp)
l
30/04 Dr.Giro Susilo 1.500
Cr.Giro Susilo 1.500

Tangga
Rekening Debet (Rp) Kredit (Rp)
l
30/04 Dr.Giro Susilo 50.000
Cr.Pend.Operasional Lainnya 50.000

Daftar Mutasi Giro A/n Susilo

Tangga Saldo
Rekening Debet (Rp) Kredit (Rp)
l
01/04 Setor Tunai 1.000.000 1.000.000
05/04 Setor Tunai 500.000 1.500.000
10/04 Setor Kliring 1.500.000 3.000.000
15/04 Pengambilan 500.000 2.500.000
17/04 Transfer keluar 1.000.000 1.500.000
20/04 Setor Tunai 750.000 2.250.000
25/04 Transfer masuk 1.200.000 3.450.000
27/04 Transfer eluar 2.000.000 1.450.000
30/04 Bunga Giro 10.000 1.460.000
PPh 1.500 1.458.500
Beban Adm 50.000 1.408.500

Saldo terendah selama bulan yang bersangkutan adalah

Rp.1.000.000, sehingga bunga giro yang dibayar oleh bank sebesar

Rp.1.000.000 x 12% x 1/12= Rp.10.000 dikurangi pajak bunga yang harus

30
dititipkan di bank sebesar Rp.10.000 x 15% = Rp.1.500 sehingga dibayar

bersih ke Susilo sebesar Rp.8.500

Contoh: Overdraft

Tanggal 3 Mei 2003 terjadi penarikan giro oleh Susilo sebesar

Rp.3.358.500. Bila bank menyetujui, maka penarikan dapat dilakukan dan

berarti terjadi saldo negatif sebesar Rp.1.950.000. untuk menutup saldo

tersebut, bank memberikan kredit overdraft sebesar Rp.2.050.000 yang

dikurangi biaya provisi Rp.60.000 dan Biaya Administrasi Rp.40.000.

Tanggal Rekening Debet (Rp) Kredit (Rp)


30/05/200
Dr.Kredit y ang diberikan 2.050.000
3
Cr.Pendapatan Provisi
60.000
Kredit
Cr.Pendapatan
Operasional lainnya 40.000

Cr.Giro Susilo 1.950.000

Tanggal Rekening Debet (Rp) Kredit (Rp)


30/05/200
Dr.Giro Susilo 3.358.500
3
Cr.Kas 3.358.500

Dengan demikian mutasi giro Sdr.Susilo menjadi sebagai berikut:

Tangga Saldo
Rekening Debet (Rp) Kredit (Rp)
l
01/04 Setor Tunai 1.000.000 1.000.000
05/04 Setor Tunai 500.000 1.500.000

31
10/04 Setor Kliring 1.500.000 3.000.000
15/04 Pengambilan 500.000 2.500.000
17/04 Transfer keluar 1.000.000 1.500.000
20/04 Setor Tunai 750.000 2.250.000
25/04 Transfer masuk 1.200.000 3.450.000
27/04 Transfer Keluar 2.000.000 1.450.000
30/04 Bunga Giro 10.000 1.460.000
PPh 1.500 1.458.500
Beban Adm 50.000 1.408.500
3/5 Overdraft 1.950.000 3.358.500
Penarikan Tunai 3.358.500 -

32
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Setelah menguraikan pembahasan, maka dapat ditarik kesimpulan

sebagai berikut:

Giro adalah simpanan dari pihak ketiga kepada bank yang penarikannya

dilakukan setiap saat dengan menggunakan cek, surat perintah pembayaran

lainnya atau dengan pemindahbukuan Transaksi Giro dapat dilakukan dari

peristiwa setoran nasabah baik tunai maupun kliring, setoran dari transfer,

pemindahbukuan karena kliring atau transfer, penarikan tunai atau kliring

penambahan jasa giro dan bunga. Jenis Giro yaitu Rekening giro perorangan

Rekening giro perusahaan/lembaga.

Manfaat yang diperoleh giro adalah untuk menunjang aktivitas

dan transaksi bisnis, mempermudah transaksi dalam jumlah yang besar tanpa

membawa uang tunai dalam jumlah yang besar.

Akuntansi giro merupakan pencatatan yang terkait dengan transaksi yang

terjadi pada rekening giro. Pencatatan transaksi rekening giro dapat terjadi pada

saat pembukaa, setoran tunai, pemindahbukuan, setoran kliring, penarikan tunai

maupun penarikan kliring dan transaksi lainnya. Akuntansi giro ini meliputi yaitu,

pertama pencatatan transaksi pembukaan rekening giro yang merupakan transaksi

penerimaan setoran pertama nasabah. Jumlah setoran minimum telah ditetapkan

oleh bank. Selain jumlah setoran giro, pada saat pembukaan rekening, nasabah

dibebani biaya untuk penerbitan buku cek,bilyet giro dan lain – lain yang harus

13
dibayar tunai. Kedua, penutupan rekenig giro dapat dilakukan dengan alasan –

alasan sebagai berikut:

1. Nama nasabah tercantum dalam daftar hitam yang diterbitkan oleh Bnak

Indonesia.

2. Menarik cek/bilyet giro kosong 3 (tiga) kali dalam jangka waktu 6 (enam)

bulan.

3. Menarik cek/bilyet giro kosong satu lembar dengan nominal

Rp1.000.000.000,- atau lebih.

4. Rekening tidak aktif / rekening giro pasif bersaldo nihil. Rekening giro

dikategorikan pasif apabila saldonya kecil dan jangka waktu yang cukup lama

tidak bermutasi.

5. Atas permintaan pemegang rekening sendiri f. Atas permintaan Bank

Indonesia / kantor pusat Bank Nagari g. Pemegang rekening meninggal

3.2. Saran
Sebagai penulis, kami menyadari masih banyak kekurangan yang

perlu diperbaiki dalam makalah ini, untuk itu kritik dan saran pembaca

akan saya terima dengan terbuka demi kesempurnaan makalah ini.

Akhir kata sebagai penutup makalah ini, saya mengucapkan Puji

syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat-Nya

sehingga makalah ini dapat terselesaikan, dan terimakasih yang sebesar-

besarnya kepada sumber rujukan serta pihak-pihak yang telah

membantu pembuatan makalah ini.

14
DAFTAR PUSTAKA

Ginanjar, R., Kurniawan, S., & Putri, A. C. (2012). Transaksi Giro Perbankan.

Sandora, Y., Anggraini, A., & Nadilla, S. P. (2020). Akuntansi Unit Giro.

Sihombing, H. (2020, September). Apa Itu Giro? Ini Perbedaan Cek,


Giro, dan Tabungan Lengkap. Diambil kembali dari
https://lifepal.co.id/media/pengertian-giro/

https://www.coursehero.com/file/86363176/MAKALAH-AKUNTANSI-UNIT-
GIRO-Copydocx/

https://123dok.com/document/ydmr011y-makalah-tentang-giro.html

https://www.bi.go.id/id/fungsi-utama/sistem-
pembayaran/ritel/instrumen/default.aspx#floating-3
https://lifepal.co.id/media/pengertian-giro/

Anda mungkin juga menyukai