Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

TRANSAKSI KLIRING DAN INKASO


Disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah : Lalu Lintas Pembayaran Dalam
Negeri dan Luar Negeri
Dosen Pengampu:Siska Novita,S.Sn.,M.Si

Di susun oleh :
Emi Fasifka
202101030021

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH


FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PEKAJANGAN PEKALONGAN
TAHUN 2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang mana berkat rahmatNya
kami dapat menyelesaikan makalah ini.Adapun judul dari makalah ini adalah
Transaksi Kliring dan Inkaso.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas pada
mata kuliah Lalu Lintas Pembayaran Dalam Negeri dan Luar Negeri , selain itu
makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang Transaksi Kliring
dan Inkaso.
Kami mengucapkan terimakasih kepada Siska Novita,S.Sn.,M.Si yang telah
memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai
dengan bidang studi yang kami tekuni.
Kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan masalah ini.
Kami menyadari , makalah yang kami tulis jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan
makalah ini.

Pekalongan, 24 Oktober 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................................... ii
DAFTAR ISI.......................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................................... 4
1.1. Latar Belakang..................................................................................................... 4
1.2. Rumusan Masalah ............................................................................................... 5
1.3. Tujuan Pembuatan Makalah ............................................................................... 5
BAB II PEMBAHASAN......................................................................................................... 14
2.1. Kliring ................................................................................................................ 14
a. Kliring Debet .................................................................................................... 15
b. Kliring Kredit ....................................................................................................... 16
3. Mekanisme Kliring Manual.......................................................................................... 16
a. Kliring Penyerahan ............................................................................................... 16
b. Kliring Pengembalian ........................................................................................... 16
c. Warkat Kliring ........................................................................................................... 16
2. Jenis-jenis Inkaso .............................................................................................. 17
3. Mekanisme Inkaso ............................................................................................ 18
4. Pihak yang Terlibat dalam Inkaso ..................................................................... 18
2.1 Tata cara penyelenggaraan kliring .................................................................... 19
a. Kliring return ......................................................................................................... 19
2.2 Keuntungan Menggunakan Inkaso ................................................................... 20
BAB III PENUTUP ............................................................................................................... 21
3.1. Kesimpulan ........................................................................................................ 21
3.2. Saran ................................................................................................................. 21
Daftar Pustaka................................................................................................................... 16

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia (SKNBI) merupakan satu diantara


fasilitas layanan perbankan berupa transaksi kliring debet dan kliring kredit. Kliring
adalah pertukaran warkat atau Data Keuangan Elektronik (DKE) antar peserta
kliring baik atas nama peserta maupun atas nama nasabah peserta yang
perhitungannya diselesaikan pada waktu tertentu. Data Keuangan Elektronik
(DKE) adalah data transfer dana dalam format elektronik yang digunakan sebagai
dasar perhitungan dalam SKNBI.
Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia, yang selanjutnya disebut SKNBI
adalah sistem kliring Bank Indonesia yang meliputi kliring debet dan kliring kredit
yang penyelesaian akhirnya dilakukan secara nasional. SKNBI diharapkan mampu
mempermudah dan memperlancar transaksi pembayaran bagi para nasabahnya,
akan tetapi apakah dana yang ditransfer menggunakan SKNBI dapat masuk ke
rekening penerima tepat waktu tanpa adanya kegagalan transaksi.

Kliring Nasional Bank Indonesia (SKNBI). SKNBI ialah sebuah sistem dengan
tukar menukar warkat / Data Keuangan Elektronik diantara anggota kliring yang
mana mengatas namakan peserta ataupun dengan mengatas namakan nasabah
peserta yang hitungannya selesai pada suatu waktu. SKNBI meliputi kliring debet
dan kliring kredit, kliring debet adalah transaksi melalui transfer debet berupa
transaksi tagihan diantara anggota baik dari penerima satunya ke pengirim tagihan
yang lain, yang mana diikuti dengan bentuk fisiknya warkat debit seperti cek dan
bilyet giro, sedangkan untuk kliring kredit merupakan transaksi melalui transfer
kredit yang mana ini bisa diproses pindah dana antara pengirim dengan
penerimanya. fokus pembahasan SKNBI dalam penelitian ini mengarah kepada
kliring kredit.
Inkaso adalah salah satu layanan jasa perbankan dengan melibatkan pihak ketiga
dalam proses penagihan piutang berupa warkat maupun surat berharga yang tidak
kunjung dibayarkan.
Berbagai jenis jasa-jasa perbankan yang dapat mempermudah dalam
bertransaksi, salah satunya yaitu Inkaso dan traveller cheque. Inkaso merupakan
kegiatan jasa bank untuk penagihan warkat (surat-surat berharga seperi cek, billyet
giro) yang berasal dari luar kota atau luar negeri. Sedangkan, traveller cheque
merupakan cek wisata atau cek perjalanan yang dipergunakan untuk mereka yang
suka bepergian ke luar negeri. Dengan adanya jasa bank inkaso, nasabah akan lebih

4
5

mudah melakukan penagihan warkat. Nasabah tidak perlu bersusah payah jika ingin
melakukan pencairan dana sesuai warkat yang digunakan, apakah itu cek atau
billyet giro

Dalam mengatasi transaksi inkaso dan traveller cheque ini pihak bank harus betul-
betul memperhatikan penagihan warkat-warkat seperti apa yang diajukan oleh
nasabahnya, seperti halnya cek harus diperhatikan apakah cek itu asli atau tidak,
apakah cek itu sudah cek atas nama atau cek kosong, dan masih banyak
pertimbangan lainnya. Dalam pelaksanaanya, penagihan warkat akan timbul
beberapa masalah seperti cara pencairan warkat, jangka waktu, warkat apa saja
yang dapat diinkasokan, dan bagaimana cara pembayarannya.

1.2. Rumusan Masalah


1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan kliring?
2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan inkaso?
3. Tata cara penyelenggaraan kliring?
4. Keuntungan menggunakan inkaso?

1.3. Tujuan Pembuatan Makalah


1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan kliring
2. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan inkaso
3. Untuk mengetahui tata cara penyelenggaraan kliring
4. Untuk mengetahui bagaimana keuntungan menggunakan inkaso
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Kliring
1. Pengertian kliring
Kliring adalah perhitungan utang piutang antara para peserta secara
terpusat di satu tempat dengan cara saling menyerahkan surat-surat
berharga dan surat-surat dagang yang telah ditetapkan untuk dapat
diperhitungkan dengan mudah dan aman, serta untuk memperluas dan
memperlancar lalu lintas pembayaran giral. (Kasmir, 2014: 50).
Pengertian kliring menurut PBI No.7/18/PBI/2005 tanggal 22 Juli 2005
ialah pertukaran warkat atau Data Keuangan Elektronik (DKE) antara
peserta kliring baik atas nama peserta maupun atas nama nasabah
peserta yang perhitungannya diselesaikan pada waktu tertentu. Data
Keuangan Elektronik (DKE) adalah data transfer dana dalam format
elektronik yang digunakan sebagai dasar perhitungan dalam SKNBI
(Sisten kliring nasional Bank Indonesia). SKNBI merupakan singkatan
dari Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia, yaitu Sistem Kliring Bank
Indonesia yang meliputi kliring debet dan kliring kredit yang
penyelesaian akhirnya dilakukan secara nasional. (PBI
No.7/18/PBI/2005 tanggal 22 Juli 2005).
Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa pengertian
kliring adalah Sarana perhitungan utang-piutang antar bank dengan cara
saling menyerahkan surat-surat berharga dan surat-surat dagang guna
memperlancar lalu lintas pembayaran yang terdiri dari pengiriman uang,
inkaso dan pembukaan letter of credit. Dalam pelaksanaan kliring tentu
saja Bank Indonesia memiliki tujuan- tujuan tertentu. Tujuan-tujuan
tersebut yaitu memajukan dan memperlancar lalu lintas pembayaran
giral, merupakan alternatif pelayanan jasa transfer dana yang kompetitif
dengan cara mempermudah dalam melakukan perhitungan, dan
penyelesaian utang piutang secara aman, cepat dan efisien, serta
merupakan salah satu pelayanan bank kepada para nasabahnasabahnya.
2. Jenis kliring
Ada tiga jenis-jenis kliring yang ada di perbankan yaitu:
a. Kliring kliring manual Kliring manual adalah proses kliring yang
dilakukan dengan menghadirkan petugas kliring di suatu tempat yang
disediakan oleh penyelenggara kliring dan melakukan pertukaran
warkat-warkat kliring secara manual. (Secara teknis pelaksanaannya,
kliring dapat diuraikan sebagai kegiatan perhitungan utang piutang
diantara bank peserta kliring secara terpusat dengan cara saling
menyerahkan warkat kliring untuk memperluas lalu lintas pembayaran

14
15

dengan cara giral. Proses kliring manual secara sederhana yaitu sebagai
berikut :
1. Warkat dicatat dalam list kliring sesuai bank peserta kliring
2. Nominal di list kliring dibuatkan rekapitulasi kliring
3. Atas penyerahan kliring dibuatkan bilyet kliring ke Bank Indonesia
beserta warkat penyerahan
4. Menerima warkat penarikan kliring on hand dari bank lain beserta
bilyet dan rekap warkat penarikan kliring
5. Kliring lokal adalah perhitungan warkat antarbank yang masih dalam
satu wilayah.
6. Kliring antar cabang adalah perhitungan warkat antar bank yang
masih dalam satu wilayah cabang bank peserta.
b. Kliring Semi Otomatis Kliring semi otomasi adalah kliring lokal
yang perhitungan dan pembuatan bilyet saldo kliring dilakukan secara
otomasi melalui alat bantu komputer, namun pemilihan warkat tetap
dilakukan secara manual oleh bank peserta kliring.
c. Kliring Otomatis Kliring elektronik adalah penyelenggaraan kliring
lokal yang dalam pelaksanaan perhitungan dan pembuatan bilyet saldo
kliring didasarkan pada data keuangan elektronik disertai dengan
penyampaian warkat peserta kepada penyelenggara untuk diteruskan
kepada peserta penerima. Kliring Elektronik dapat dikelompokkan
menjadi:
1) Siklus Kliring Nominal Besar Kliring ini untuk warkat yang nilainya
100 juta keatas dan dilaksanakan melalui BI-Real Time Gross
Settlement System (BI- RTGS). Kiring terdiri atas dua kegiatan pada
hari yang sama yaitu kliring penyerahan nominal besar dan kliring
pengembalian nominal besar.
2) Siklus kliring Nominal Ritel Kliring ini untuk warkat yang nilainya
kurang dari 100 juta. Kliring terdiri dari dua kegiatan pada hari kerja
yang berurutan yaitu kliring penyerahan ritel dan kliring pengembalian
ritel. (Totok budisantoso dan Sigit Triandaru, 2006: 145)
Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia (SKNBI)
Menurut peraturan Bank Indonesia nomor 7/18/PBI/2005, terdapat dua bentuk
penyelenggaraan Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia (SKNBI):

a. Kliring Debet
Kliring debet merupakan kegiatan transfer debet dalam SKNBI. Transfer debet
dimulai dengan Warkat Debet atau Warkat Kliring, yang meliputi hal berikut:
16

• Warkat debet yang dikeluarkan oleh nasabah yang terdaftar di area kliring
• Warkat Debet berupa giro dan cek antar daerah

b. Kliring Kredit
Kliring kredit adalah kegiatan transfer kredit dalam SKNBI. Kliring kredit nasional
dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut:

• Transfer kredit yang berasal dari nasabah di wilayah kliring dan ditujukan
untuk nasabah lain di Indonesia dapat dikliringkan
• Penyelesaian transfer kredit yang disebutkan di atas menggunakan Data
Keuangan Elektronik Kredit (DKE) dalam mata uang rupiah
• Perhitungan kliring kredit nasional dilakukan oleh Penyelenggara Kliring
Nasional (PKN)

3. Mekanisme Kliring Manual


a. Kliring Penyerahan
Dalam mekanisme awal ini, terdapat beberapa kegiatan yang dilakukan di kantor
atau lokasi penyelenggaraan. Setiap peserta akan mengajukan warkat berupa warkat
debet keluar dan warkat kredit keluar.

Warkat debet keluar adalah warkat yang diberikan oleh nasabah bank untuk
kepentingan rekeningnya sendiri, sedangkan warkat kredit keluar memindahkan
keuntungan dan kepentingan nasabah lain ke rekening nasabah yang menyetor.

b. Kliring Pengembalian
Prosedur kliring ini melibatkan warkat debet masuk dan warkat debet keluar.
Peserta menerima kedua warkat ini. Peserta mengumpulkan warkat debet masuk
atas biaya nasabah bank yang menerima warkat tersebut.

c. Warkat Kliring

Pengertian warkat adalah alat pembayaran non tunai untuk rekening nasabah atau
bank melalui kliring atau yang diperhitungkan atas beban.

1. Cek
Cek adalah sebagaimana diatur dalam Kitab Undang-Undang Hukum Dagang
(KUHD) termasuk juga cek perjalanan, cek dividen, cek cinderamata beserta cek
lain yang penggunaannya dalam kliring yang disetujui oleh Bank Indonesia.

2. Bilyet Giro
Pengertian bilyet giro adalah surat perintah dari nasabah kepada bank -penyimpan
dana-untuk pemindahbukuan sejumlah uang dari rekening -tertarik- kepada
rekening pemegang yang disebut namanya.
17

3. Wesel Bank Untuk Transfer (WBUT)


Wesel bank untuk transfer adalah wesel yang diterbitkan oleh bank khusus sebagai
sarana transfer yang telah diatur dalam KUHD.

4. Surat Bukti Penerimaan Transfer (SBPT)


Surat bukti penerimaan transfer adalah surat bukti penerimaan transfer yang berasal
dari luar kota yang dapat ditagihkan kepada bank peserta penerima dana transfer
yang dilakukan melalui kliring lokal.

5. Warkat Debet
Pengertian warkat debet adalah warkat yang dipakai untuk menagihkan dana pada
bank lain untuk bank atau nasabah yang menyampaikan warkat tersebut.

Warkat debet yang telah di kliringkan sebaiknya telah diperjanjikan dan


dikonfirmasi oleh bank terlebih dahulu yang menyampaikan warkat debet kepada
bank yang akan menerima warkat debet tersebut.

6. Warkat Kredit
Pengertian warkat kredit adalalh warkat yang dipakai untuk menyampaikan dana
pada bank lain untuk nasabah atau bank yang menerima wakat tersebut.

2.2 Inkaso
1. Pengertian inkaso

Pengertian inkaso adalah proses penagihan piutang kepada pihak tertagih


berdasarkan warkat yang telah ditentukan atas risiko tagihan.

Sementara itu, menurut Otoritas Jasa Keuangan (OJK), pengertian inkaso adalah
penagihan cek dan surat utang lain yang termasuk surat aksep maupun obligasi
kepada penerbit surat berharga, serta menerima pembayaran dari bank pembayar.

Singkatnya, inkaso adalah salah satu layanan jasa perbankan dengan melibatkan
pihak ketiga dalam proses penagihan piutang berupa warkat maupun surat berharga
yang tidak kunjung dibayarkan.

Selain inkaso, pemindahan dana dapat dilakukan dengan kliring. Perbedaan kliring
dan inkaso terletak pada objeknya. Kliring merupakan transfer aset berupa sejumlah
uang dengan nominal besar, sedangkan inkaso adalah pemindahan aset berupa
wesel, bilyet giro, cek, money order dan kwitansi.

2. Jenis-jenis Inkaso
18

a. Berdasarkan Lalu Lintas Dana

Jika dilihat dari lalu lintas dananya, maka inkaso terbagi menjadi dua, yaitu keluar
dan masuk. Dalam alur masuk, inkaso adalah sejumlah tagihan masuk yang
dibebankan kepada rekening nasabah. Sedangkan, inkaso keluar adalah bentuk
penagihan kepada pihak ketiga di luar kota setelah menjalankan perintah dari
nasabah.

b. Berdasarkan Transaksi

Berdasarkan jenis transaksi, pembagian inkaso adalah berdasarkan adanya lampiran


berkas. Yaitu, warkat tanpa memerlukan dokumen seperti cek dan giro, dan warkat
dengan melampirkan dokumen penting, seperti polis asuransi dan surat berharga
lainnya yang telah disetujui pihak bank.

3. Mekanisme Inkaso

a. Via Bank Sendiri


Dalam mekanisme bank sendiri, inkaso dilakukan jika bank tujuan
berada di kota yang sama dengan bank pihak pembeli. Dengan
begitu, layanan inkaso akan memudahkan nasabah dalam
melakukan penagihan, meskipun lokasinya cukup jauh.

b. Via Bank Koresponden


Mekanisme selanjutnya adalah dengan adanya pihak ketiga untuk
membantu kegiatan inkaso. Jika bank yang ditunjuk tidak memiliki
cabang di kota yang sama dengan nasabah, maka dibutuhkan bank
koresponden. Proses dalam sistem ini juga terbilang cukup rumit dan
memakan waktu agak lama dibanding via bank sendiri.

c. Antar Cabang Bank Sendiri


Mekanisme yang satu ini merupakan proses paling mudah dibanding
via bank sendiri maupun koresponden. Pasalnya, dalam layanan
mekanisme inkaso ini sama-sama menggunakan satu bank induk
sama dengan lokasi cabang berbeda.

4. Pihak yang Terlibat dalam Inkaso

a. Bank Pemrakarsa

Bank pemrakarsa inkaso adalah pihak yang mempunyai tugas sebagai penerima
warkat berupa wesel, giro, dan cek dari pihak ketiga untuk ditagihkan. Dan nantinya
hasil keuntungan tersebut akan diberikan setiap akhir bulan sebesar 50% dari total
komisi.

b. Bank Pelaksana
19

Sedangkan, bank pelaksana inkaso adalah pihak yang bertugas untuk melakukan
penagihan menggunakan media berupa warkat, seperti cek dan giro kepada pihak
ketiga atas perintah dari bank pemrakarsa.

2.1 Tata cara penyelenggaraan kliring


a. Kliring return
Sebelum kliring diadakan harus lebih dahulu dipersiapkan hal-hal sebagai
berikut:
Cap kliring
- Semua waktu harus dicap terlebih dulu dengan cap yang memuat
sebutan kliring dan dicantumkan nomer kode kelompok peserta yang
bersangkutan
- Cap kliring harus disetujui oleh penyelenggaraan dan di muka peserta
lain. Demikian pula bila ada perubahan atau pengantian cap kliring.
- Cap kliring pada nota debet maupun kredit merupakan bukti atau tanda
pengenal dari peserta
- Cap kliring pada bilyet giro yang tidak ditolak berarti peserta yang
membubuhi cap tadi telah menerima sejumlah dana yang tercantum
dalam bilyet giro tersebut.
- Jika dalam satu waktu terdapat lebih dari satu cap kliring maka cap
kliring terdahulu harus dibatalkan dengan cap kliring pembatalan yang
ditandatangani oleh pejabat yang berwenang dari peserta yang
berssngkutan.

b. Kliring Penyerahan
- Untuk memperlancar penyelenggaraan kliring peserta dibagi atas
beberapa kelompok.
- Sebelum kliring dimulai warkat-warkat dipisahkan menurut kelompok
yang bersangkutan. Warkat debet dan warkat kredit diperinci nilai
nominalnya dalam daftar kliring tersendiri. Nilai nominal dan banyaknya
warkat dalam daftar kliring dijumlahkan.
- Serah trima waktu kliring yang telah ditandatangani oleh wakil peserta
kliring berlangsung antara yang menyerahkan dan yang menerima warkat
setelah menandatangani daftar kliring sebagai bukti penerimaan.
- Apabila terjadi perbedaan pendapat antara dua peserta mengenai dapat
tidaknya warkat diperhitungkan dalam kliring maka keputusan terakhir
diserahkan kepada penyelenggaraan.
20

- Dari hasil penyerahan dan penerimaan warkat masing-masing wakil


peserta disusun neraca penyerahan ditandatangani dan dibubuhi nama
jelas. Neraca kliring ini harus dilengkapi dengan rekapitulasi penyerahan
dan penerimaan baik untuk warkat-warkat debet maupun kredit.
- Peserta dilarang menerima setoran untuk langsung dikliring di kantor
penyelenggara.
2.2 Keuntungan Menggunakan Inkaso
a. Menghemat Biaya
Menagih warkat di kota yang berbeda tentunya membutuhkan biaya
besar. Dengan begitu, inkaso adalah salah satu solusinya. Pasalnya,
biaya inkaso lebih kecil jika dibandingkan menagih mandiri, serta
mengendalikan budget management.
b. Lebih Menghemat Waktu
Selain dapat menghemat biaya, keuntungan lain dari inkaso adalah
lebih menghemat waktu. Dengan adanya layanan inkaso, bank akan
membantu Anda dalam melakukan penagihan. Sehingga tidak
memerlukan banyak waktu.
c. Terhindar dari Risiko Kehilangan
Sebagian besar pengguna inkaso adalah perusahaan dagang yang
mungkin sering melakukan pengiriman uang atau melakukan
pembayaran dalam jumlah besar. Dengan menggunakan layanan
inkaso, melakukan transaksi antar perusahaan akan sangat aman
terhindar dari segala risiko kejahatan.
21

BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Kesimpulan dari makalah ini adalah bahwa merupakan dua proses penting dalam
dunia perbankan kliring adalah Sarana perhitungan utang-piutang antar bank
dengan cara saling menyerahkan surat-surat berharga dan surat-surat dagang guna
memperlancar lalu lintas pembayaran yang terdiri dari pengiriman uang, inkaso dan
pembukaan letter of credit. Sedangkan inkaso adalah salah satu layanan jasa
perbankan dengan melibatkan pihak ketiga dalam proses penagihan piutang berupa
warkat maupun surat berharga yang tidak kunjung dibayarkan.Selain inkaso,
pemindahan dana dapat dilakukan dengan kliring. Perbedaan kliring dan inkaso
terletak pada objeknya. Kliring merupakan transfer aset berupa sejumlah uang
dengan nominal besar, sedangkan inkaso adalah pemindahan aset berupa wesel,
bilyet giro, cek, money order dan kwitansi.

3.2. Saran
Saran dari makalah ini adalah lebih memahami transaksi kliring dan inkaso dan
kemudian penting untuk terus mengikuti perkembangan teknologi dan inovasi
dalam sistem kliring dan inkaso,seperti penggunaan kliring elektronik dan n. Selain
itu, perlu juga mempertimbangkan risiko yang terkait dengan proses kliring dan
inkaso, seperti risiko kehilangan atau penipuan, dan mengambil langkah-langkah
yang tepat untuk mengurangi risiko tersebut.
Daftar Pustaka
https://media.neliti.com/media/publications/338702-analisis-mekanisme-kliring-
pada-kantor-p-12a50617.
https://staffnew.uny.ac.id/upload/132318570/pendidikan/bab-14-inkaso
https://www.ocbcnisp.com/id/article/2021/11/10/inkaso-adalah
https://id.scribd.com/doc/314476436/makalah-inkaso

16

Anda mungkin juga menyukai