INKASO
DOSEN PENGAMPU :
WULAN DEISY KINDANGEN SE, M.SI
DISUSUN OLEH :
1. CHARISSA AMADEA ANNA RATAG
2. CHRISTANIA SYALOMMITA MANGUMBAS
3. CHRISTIAN MANGASAPU
4. CIKA DUNGGIO
5. CLAUDIA MACLAINE KIROYAN
6. CLAUDIA MELISA MAUREN MANGANGKUNG
7. CLAUDYA TOGELANG
8. DESI LIPUADINO
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang di maksud dengan inkaso?
2. Apa saja jenis-jenis inkaso?
3. Bagaimana mekanisme pelaksanaan inkaso?
4. Siapa saja pihak yang terlibat dalam inkaso?
5. Apa keuntungan inkaso yang didapatkan oleh seorang nasabah?
6. Bagaimana simulasi inkaso dalam negeri dan luar negeri?
7. Bagaimana contoh kasus inkaso?
C. Tujuan Penelitian
1. Mengetahui apa yang dimaksud dengan inkaso serta jenis-jenisnya
2. Mengetahui bagaimana mekanisme pelaksaanaan inkaso serta pihak yang terlibat
didalamnya
3. Mengetahui keuntungan inkaso yang didapatkan oleh seorang nasabah
4. Mengetahui bagaimana simulasi inkaso dalam dan luar negeri
5. Mengetahui contoh kasus sederhana inkaso
BAB 2
PEMBAHASAN
A. Pengertian Inkaso
Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pengertian inkaso adalah
proses penagihan piutang kepada pihak tertagih berdasarkan warkat yang telah ditentukan
atas risiko tagihan. Sementara itu, menurut Otoritas Jasa Keuangan (OJK), pengertian
inkaso adalah penagihan cek dan surat utang lain yang termasuk surat aksep maupun
obligasi kepada penerbit surat berharga, serta menerima pembayaran dari bank pembayar.
Singkatnya, inkaso adalah salah satu layanan jasa perbankan dengan melibatkan
pihak ketiga dalam proses penagihan piutang berupa warkat maupun surat berharga yang
tidak kunjung dibayarkan. Selain inkaso, pemindahan dana dapat dilakukan dengan
kliring. Perbedaan kliring dan inkaso terletak pada objeknya. Kliring merupakan transfer
aset berupa sejumlah uang dengan nominal besar, sedangkan inkaso adalah pemindahan
aset berupa wesel, bilyet giro, cek, money order dan kwitansi.
C. Mekanisme Inkaso
Sama halnya seperti layanan bank lainnya, sistem dari inkaso berbeda-beda
bergantung dengan Berikut ini tiga macam mekanisme pelaksanaan inkaso di Indonesia.
1. Via Bank Sendiri
Dalam mekanisme bank sendiri, inkaso dilakukan jika bank tujuan berada
di kota yang sama dengan bank pihak pembeli. Dengan begitu, layanan inkaso
akan memudahkan nasabah dalam melakukan penagihan, meskipun lokasinya
cukup jauh.
2. Via Bank Koresponden
Mekanisme selanjutnya adalah dengan adanya pihak ketiga untuk
membantu kegiatan inkaso. Jika bank yang ditunjuk tidak memiliki cabang di
kota yang sama dengan nasabah, maka dibutuhkan bank koresponden. Proses
dalam sistem ini juga terbilang cukup rumit dan memakan waktu agak lama
dibanding via bank sendiri.
3. Antar Cabang Bank Sendiri
Mekanisme yang satu ini merupakan proses paling mudah dibanding via
bank sendiri maupun koresponden. Pasalnya, dalam layanan mekanisme inkaso
ini sama-sama menggunakan satu bank induk sama dengan lokasi cabang
berbeda.
E. Keuntungan Inkaso
Setelah memahami pengertian inkaso dan contohnya, ada baiknya Anda mengetahui
beberapa keuntungan inkaso yang didapatkan oleh seorang nasabah. Diantaranya sebagai
berikut.
1. Menghemat Biaya
Menagih warkat di kota yang berbeda tentunya membutuhkan biaya besar.
Dengan begitu, inkaso adalah salah satu solusinya. Pasalnya, biaya inkaso lebih
kecil jika dibandingkan menagih mandiri, serta mengendalikan budget
management.
2. Lebih Menghemat Waktu
Selain dapat menghemat biaya, keuntungan lain dari inkaso adalah lebih
menghemat waktu. Dengan adanya layanan inkaso, bank akan membantu Anda
dalam melakukan penagihan. Sehingga tidak memerlukan banyak waktu.
3. Terhindar dari Risiko Kehilangan
Sebagian besar pengguna inkaso adalah perusahaan dagang yang mungkin
sering melakukan pengiriman uang atau melakukan pembayaran dalam jumlah
besar. Dengan menggunakan layanan inkaso, melakukan transaksi antar
perusahaan akan sangat aman terhindar dari segala risiko kejahatan.
F. Simulasi Inkaso Dalam Negeri
1. Pada Bank NSC Surabaya untuk memerintahkan menagihkan warkat yang
diterbitkan oleh Bank BENI Jakarta kepada si tertagih di Jakarta.
2. Bank NSC Surabaya membuat surat pengantar inkaso dan mengirimkannya
bersama-sama dengan warkat yang hendak ditagihkan ke Bank NSC Jakarta
melalui pos maupun jasa ekspedisi.
3. Setelah Bank NSC Jakarta menerima surat pengantar inkaso dan warkat inkaso dari
Bank NSC Surabaya, kemudian menagihkan kepada Bank BENI Jakarta melalui
sarana kliring di Jakarta.
4. Bank BENI Jakarta menerima tagihan kliring dari Bank NSC Jakarta, kemudian
mendebet rekening si tertagih pada Bank BENI Jakarta.
5. Setelah dipastikan dana hasil tagihan inkaso tersebut berhasil ditagih Maka dana
tersebut akan dikirimkan/dikreditkan kepada Bank NSC Jakarta melalui kliring
Yang kemudian oleh Bank NSC Jakarta hasil inkaso tersebut akan dikirimkan ke
Bank NSC Surabaya Selanjutnya oleh Bank NSC Surabaya akan diserahkan kepada
si penagih.
Total Warkat
= Warkat yang diterima – inkaso
= Rp 45.000.000 – ( Rp 45.000.000 × 0,25 % )
= Rp 45.000.000 – Rp 112.500
= Rp 44.887.500
BAB 3
KESIMPULAN
Inkaso adalah proses pengumpulan pembayaran atau tagihan yang tertunda dari
pelanggan atau pihak lain. Proses ini melibatkan langkah-langkah seperti mengirim
pemberitahuan tagihan, menagih pembayaran, dan menangani masalah-masalah yang mungkin
muncul dalam proses pengumpulan dana.
Dalam melakukan inkaso, penting untuk memahami hak dan kewajiban pihak yang
terlibat, serta mengikuti aturan dan regulasi yang berlaku. Inkaso dapat dilakukan oleh
perusahaan atau individu, dan metode yang digunakan bisa bervariasi, termasuk pengiriman
surat, telepon, atau penggunaan lembaga pengumpulan profesional.
Dalam mengelola Inkaso, perusahaan harus memastikan bahwa mereka memperlakukan
pelanggan dengan etika dan mematuhi peraturan perlindungan konsumen yang berlaku.
Kesalahan dalam proses inkaso dapat berdampak negatif pada reputasi perusahaan dan hubungan
dengan pelanggan.
Dengan demikian, kesimpulan utama inkaso adalah pentingnya memiliki prosedur yang
efisien dan etika dalam mengumpulkan dana yang tertunda, serta memahami hak dan kewajiban
pihak-pihak yang terlibat dalam proses inkaso.