Anda di halaman 1dari 14

RANGKUMAN MATA KULIAH

PRAKTIK AKUNTANSI PERUSAHAAN JASA KEUANGANN

Dosen Pengampu:
Nasyiah Hasanah Purnomowati SE, MSc, Ak

Oleh:

Lingga Kusuma Hikmahwati (F3314062)


Meliza Rakasiwi (F3314070)
Ramdhan Ashari (F3314090)

D3 AKUNTANSI A

FAKULTAS EKONOMI BISNIS


UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2016
BAB 21

JASA PENGIRIMAN UANG (TRANSFER)

Pengiriman uang adalah perpindahan dana antar rekening dari suatu tempat (bank) ke
tempat lain (cabang bank sendiri/bank lain) untuk kepentingan perorangan, badan hukum atau
badan usaha tidak berbadan usaha atau untuk kepentingan bank itu sendiri. Jasa transfer saat ini
semakin canggih, perkembangan terkini Bank Indonesia telah menyelenggarakan Bank Indonesia
Real Time Gross Settlement (BI-RTGS) yakni system transfer antar bank seketika.

A. Pihak-pihak yang Terlibat dalam Kegiatan Transfer


1. Nasabah, pihak pemilik dana atau penerima dana
2. Bank Penarik (Drawer bank), bank pelaku transfer atau bank yang menerima dana dan
amanat dari nasabah untuk ditransfer kepada drawee atau bank tertarik yang kemudian
diserahkan kepada penerima dana (beneficiary)
3. Bank Tertarik (Drawee Bank), bank yang menerima transfer masuk dari drawer bank
4. Beneficiary, pihak akhir yang berhak menerima dana transfer dari drawee bank

B. Jenis Transfer
Berdasarkan lalu lintas dananya, transfer dibedakan menjadi;
1. Transfer keluar (outgoing transfer), pengiriman uang atas perintah nasabah/bagian
bank tertentu untuk keuntungan pihak lain pada bank lain atau cabang bank sendiri
2. Transfer masuk (incoming transfer), pengiriman uang yang diterima dari cabang lain
bank sendiri atau dari bank lain untuk keuntungan nasabah sendiri atau penerima dana
pada bank sendiri.

C. Kegiatan Pengiriman Uang dan Prinsip Mengenal Nasabah (Know Your


Customer/KYC)

Khusus mengenai prinsip mengenal nasabah adalah sangat membantu tim audit dalam
menentukan keberadaan penyimpangan di bidang akuntansi. Prinsip mengenal nasabah adalah
prinsip yang diterapkan oleh penyelenggara untuk mengetahui antara identitas pengirim dan/atau
penerima, memantau kegiatan usaha pengiriman uang, dan melaporkan transaksi yang
mencurigakan sebagaimana diatur dalam peraturan mengenai tindak pidana pencucian uang.
Contoh Tata Cara Penerapan PrinsipMengenal Nasabah:

1. Pengenalan iddentitas nasabah


a. Penelitian identitas nasabah
1) Perorangan
a) Meminta Nasabah memperlihatkan identitas diri, seperti KTP, SIM atau
Paspor
b) Meneliti bahwa Nasabah telah sesuai dengan identitas nasabah
2) Perusahaan
a) Meminta nasabah memperlihatkan identitas seperti Surat Izin Usaha atau
NPWP
b) Meneliti bahwa nasabah telah sesuai dengan identitas nasabah

Apabila tidak dapat menunjukkan bukti identitas atau identitas tidak sesuai atau
petugas penyelenggara meragukan keaslian atau kebenaran dari identitas nasabah
maka transaksi dengan nasabah tersebut tidak boleh dilakukan

b. Pencatatan transaksi
Penyelenggara harus melakukan pencatatan sekurang-kurangnya meliputi:
1) Perorangan
Nama dan alamat nasabah, Tempat dan tanggal lahir, Pekerjaan,
Kewarganegaraan , Nomor bukti identitas, Nilai transaksi, Tanggal transaksi
2) Perusahaan
Nama dan alamat nasabah, Bidang usaha, Nomor izin usaha, NPWP, Nilai
transaksi, Tanggal transaksi
c. Penyimpanan dokumen transaksi
Data dan dokumen mengenai transaksi sebagaimana dimaksud pada huruf b harus
ditatausahakan oleh penyelenggara sesuai dengan ketentuan yang mengatur menenai
dokumen perusahaan
2. Contoh transaksi keuangan mencurigakan
a. Pengiriman uang tanpa disertai identitas yang jelas dari pengirim dan penerima
b. Pengiriman uang tidak sesuai atau menyimpang dari profile, karakteristik, atau
kebiasaan pola transaksi dari nasabah yang bersangkutan
c. Uang yang dikirim diduga berasal dari hasil tindak pidana

D. Akuntansi Transfer Keluar

Transfer keluar akan dilakukan setelah seluruh setoran efektif. Bila seluruh dana efektif,
maka transfer dilakukan dan dicatat sebesar nilai nominal yang diamatkan nasabah.
Pencatatan akan melibatkan Rekening Antar Kantor (RAK) dan akan mendatangkan
pendapatan berupa komisi transfer.
E. Akuntansi Transfer Masuk (Incoming Transfer)

Transfer masuk adalah pengiriman uang yang diterima dari cabang lain bank sendiri atau
dari bank lain untuk keuntungan nasabah sendiri atau penerima dana pada bank sendiri.
Dalam hal menerima transfer masuk, bank akan membukukan sejumlah bersih yang menjadi
hak beneficiary. Jumlah bersih adalah jumlah kiriman adalah jumlah kiriman settelah
dikurangi komisi transfer bagi bank pelaksana.
BAB 22

INKASO

Inkaso atau collection adalah jasa perbankan yang melibatkan pihak ketiga dalam rangka
penyelesaian tagihan berupa warkat-warkat atau surat berharga yang tidak dapat diambilalih atau
dibayarkan segera kepada si pemberi amanat untuk keuntungannya. Kegiatan inkaso ini
dilakukan hanya untuk penagihan antarbank/antarcabang bank sendiri yang berada diluar
wilayah kliring atau di kota yang berbeda.

Dalam kaitanya dengan inkaso, dikenal adanya bank pemrakarsa dan bank pelaksana. Bank
pemrakarsa adalah bank yang menrima warkat daripihak ketiga untuk ditagihkan dan hasilnya
untuk keuntungan pihak ketiga tersebut. Kegiatan inkaso menggunakan media berupa warkat-
warkat yang diinkasokan (cek, bilyet giro), teleks, pos biasa atau faximile. Penggunaan media ini
akan menimbulkan biaya dan biaya ini akan dibebankan kepada pihak ketiga yang memberikan
amanat inkaso. Disisi lain bank pemrakarsa akan memperoleh pendapatan berupa komisi inkaso.
Komisi inkaso ini akan didistribusikan pada setiap akhir bulan anatar cabang pemrakarsa dan
cabang pelaksana masing-masing 50% dari total komisi inkaso yang bersangkutan.

A. Jenis Inkaso

 Dilihat dari jenisnya inkaso dapat dibedakan menjadi:

a. Inkaso dengan warkat tanpa lampiran, yaitu warkat inkaso yang digunakan untuk
melakukan inkaso tanpa dilampiri dokumen apapun. Contoh: cek, bilyet giro,
ataupun surat berharga lainya.
b. Inkaso dengan warkat berlampiran, yaitu warkat inkasonya harus dilampiri
dokumen-dokumen pendukung. Contoh: kuitansi, faktur, polis asuransi, atau
surat-surat lain yang disetujui bank.

 Jenis inkaso dilihat dari lalu lintas dananya, inkaso dibebankan menjadi:

a. Inkaso keluar yaitu inkaso atas instruksi nasabah untuk melakukan penagihan
kepada pihak ketiga dicabang sendiri atau bank lain diluar kota. Inkaso ini
dibayarkan atau dikreditkan ke rekening si pemberi amanat di bank pemrakarsa
setelah inkaso berhasil.
b. Inkaso masuk, yaitu tagihan masuk atas beban rekening nasabah sendiri dan
hasilnya dikirimkan ke cabang pemrakarsa untuk keuntungan pihak ketiga.
 Jenis inkaso dilihat dari mekanisme pelaksanaanya, dibedakan menjadi:

a. Inkaso melalui bank lain, yaitu inkaso yang dilaksanakan terhadap pihak ketiga
nasabah bank lain diluar kota. Dalam hal ini inkaso bisa dilakukan melalui cabang
bank sendiri. Bila tidak memiliki kantor cabang diwilayah kliring yang dituju,
maka bank biasanya menggunakan bank lain atau bank koresponden yang
mempunyai kantor diwilayah kliring yang dituju.
b. Inkaso melalui cabang bank sendiri yaitu inkaso yang dilakukan melalui cabang
bank sendiri untuk pihak ketiga diluar kota pada kantor cabang bank sendiri.

Mekanisme inkaso bila dilakukan antar cabang bank sendiri

BANK 4. PENAGIHAH
BANK
PEMRAKARSA
7. KONFIRMASI PELAKSANA

3. AMANAT 8. KEUNTUNGAN 6.BAYAR 5. PEMBEBANAN

1. JUAL

PEMBERI TERTAGIH
2. BELI
AMANAT
B. Akuntansi Inkaso Keluar

Inkaso merupakan kegiatan bank yang mengandung ketidakpastian. Bank melakukan


inkaso, namun tidak setiap inkaso akan memberikan hasil. Pihak tertagih kemungkinan tidak
mampu membayar tagihan sehingga bank pelaksana tidak dapat memaksa pihak tertagih untuk
membayarnya. Untuk mengetahui keberhasilan inkaso diperlukan waktu untuk konfirmasi.
Selam selang waktu menerima amanat untuk menagih hingga tagihan berhasil atau tidak,
transaksi ini harus dibukukan dalam rekening administratif. Mengingat bank pemrakarsa akan
membayar kepada pihak pemberi amanat kalau inkaso berhasil, maka transaksi ini sebenarnya
transaksi bersyarat. Dengan demikian pencatatn administratif ini dikelompokan pada rekening
kontijensi kewajiban.
Penurnalan :

Pada saat menerima setoran cek atau BG :

Tanggal Rekening Debit Kredit


Warket inkaso disetor xxxxxx

Pencatatan di rekening administrative :

Tanggal Rekening Debit Kredit


Warket inkaso disetor xxxxxx

Pencatatan di rekening riil :

Tanggal Rekening Debit Kredit


RAK …… xxxxxx
Giro xxxxxx
Pendapatan komisiinkaso …. xxxxxx

C. Akuntansi Inkaso Masuk Dari Cabang Bank Sendiri

Untuk inkaso masuk yang berasal dari bank sendiri, maka tugas bank pelaksana adalah
membebankan kerekening pihak tertagih.

Penjurnalan :
Tanggal Rekening Debit Kredit
Giro …… xxxxxx
Tabungan …… xxxxxx
Giro …… xxxxxx
RAK …… xxxxxx

D. Transaksi Inkaso Antar Bank

Transaksi inkaso antar bank dapat diselesaikan melalui kantor cabang bank sendiri yang
terdekat ( ada di wilayah kliring bank yang dituju ). Dengan demikian bank pemrakasa yang
melakukan inkaso hanya akan berhubungan rekening dengan kantor cabangnya. Sedangkan
kantor cabang sendiri akan berhubungan dengan bank lain di wiilayah kliring yang berbeda yang
telah menerbitkan cek atau bilyet giro. Oleh karena itu penatatan transaksi ini terjadi di bank
pemrakarsa, bank pelaksana cabang bank sendiri dan bank lain tertagih.

Penjurnalan :

Pada saat menerima setoran warkat :

Tanggal Rekening Debit Kredit


RAR warkat inkaso disetor dan ditagih Xxxxxx

Pada saat menagih melalui kliring :

Tanggal Rekening Debit Kredit


RAR warkat inkaso disetor dan ditagih Xxxxxx
Pada saat kliring dinyatakan berha sil atau dinyatakan efektif :

Tanggal Rekening Debit Kredit


RAR warkat inkaso disetor dan ditagih xxxxxx

Giro BI xxxxxx
RAK …… xxxxxx
BAB 24

BANK GARANSI

Jasa perbankan untuk menjamin terlaksananya transaksi yang terjadi antara pihak luar
bank dari kemungkinan risiko yang timbul dikemudian hari semakin diminati kalangan bisnis.
Hal ini sejalan dengan perkembangan bisnis yang menuntut adanya integritas antara pihak-pihak
yang melakukan transaksi. Bank sebagai pihak yang dilibatkan, berada diantara kedua belah
pihak dalam memberikan jaminan berupa bank garansi.

Bank garansi memberikan jaminan terhadap kelancaran suatu transaksi atau usaha yang
sedang dilakukan. Bagi pihak yang memegang bank garansi akan mendapatkan keyakinan atau
rasa aman dari kemungkinan tindakan pihak lain yang merugikan. Bank garansi merupakan
semua garansi yang diterima atau diberikan oleh satu bank untuk pihak tertentu baik perorangan
atau badan usaha yang dinyatakan oleh bank akan dipenuhi kewajibannya dari pihak yang
dijamin tersebut kepada pihak lainnya selaku penerima jaminan apabila pada waktu tertentu telah
ditetapkan pihak dijamin tidak dapat memenuhi kewajibannya/pembayarannya (cidera janji).

Bank menerbitkan bank garansi setelah ada transaksi sebelumnya, dalam arti untuk
menerbitkan bank garansi harus ada kegiatan pokok yang dijaminmelalui bank garansi. Kegiatan
pokok tersebut misalnya adanya suatu pemenangan tender proyek tertentu, adanya transaksi yang
menimbulkan kewajiban membayar pada waktu tertentu dikemudian hari. Kegiatan pokok
tersebut memerlukan waktu dan setelah kurun waktu tersebut pihak tertentu harus memenuhi
kewajibannya. Untuk menjamin pemenuhan kewajiban dikemudian hari maka diperlukan
jaminan bank yaitu bank garansi.

Bank garansi dapat dikatakan sebagai perjanjian ikutan (accesoir). Timbulnya perjanjian
bank garansi karena adanya perjanjian pokoknya. Dengan demikian masa berlakunya bank
garansi akan berakhir dengan berakhirnya masa berlaku perjanjian pokok atau berakhirnya bank
garansi sebagaimana ditetapkan dalam bank garansi itu sendiri. Untuk masa berlaku bank garansi
hanya satu kali saja, namun bila menghendaki dapat diperpanjang.

Bila bank yang dijamin melakukan wan prestasi atau cidera janji, maka pemegang bank
garansi dapat melakukan klaimkepada bank penerbit atas bank garansi tersebut. Bank-bank
memiliki ketentuan yang berbeda dalam memberikan waktu penyampaian klaim. Namun
umumnya waktu yang diberikan hanya dua minggu sejak berakhirnya bank garansi. Pengajuan
klaim atau tuntutan bank garansi juga harus dilengkapi surat bank garansi asli dan belum ada
pernyataan dari nasabah (pihak yang dijamin/contra sign) tentang telah diselesaikannya bank
garansi tersebut. Bank garansi yang belum jatuh tempo dan terjadi wan prestasi disebut bank
garansi efektif.

Pembayaran kewajiban sebagai akibat tuntutan atau klaim dipenuhi dari setoran jaminan
yang diterima oleh bank dari pihak dijamin. Namun demikian setoran jaminan yang diterima
bankbiasanya kurang dari 100%. Kekurangan setoran jaminan yang dilimpahkan untuk
membayar klaim dapat dipenuhi oleh bank dengan mengkonversi menjadi kredit yang diberikan
kepada pihak yang dijamin. Disinilah bank garansi sebenarnya dapat digunakan sebagai non cash
loan.
JENIS BANK GARANSI

Berdasarkan bentuknya dapat dibedakan menjadi:

1. Penerimaan atau penerbitan jaminan dalam bentuk bank garansi baik dalam rangka
pemberian kredit, risk sharing dan standby loan maupun dalam rangka pelaksanaan
proyek.
2. Akseptasi atau endosemen surat berharga yaitu pemberian jaminan atau garansi bentuk
penandatanganan kedua atau seterusnya atas wesel danpromes (aksep).

Berdasarkan kegunaannya, bank garansi dapat digunakan dalam rangka:

1. Tender, yaitu bank garansi yang diberikan oleh bank untuk para kontraktor maupun
levelansir.
2. Perdagangan, yaitu bnak garansi yang diberikan keada pihak pabrikan untuk kepentingan
agen atau levelansir produk-produk pabrik tersebut.
3. Penangguhan bea masuk, yaitu bank garansi yang diterbitkan untuk menjamin kepada
dinas bea dan cukai untuk pembayaran bea masuk barang impor.
4. Cukai rokok, yaitu bank garansi yang diberikan dalam rangka menjamin atas pembayaran
cukai rokok yang ditangguhkan, sementara rokok tersebut sudah beredar/dipasarkan.
5. Uang muka kerja, yaitu bank garansi yang diberikan untuk mengambil uang muka
pelaksanaan proyek dalam kontrak kontrak tertentu.

PERLAKUAN AKUNTANSI BANK GARANSI

Bank garansi yang diterima mapun yang diterbitkan bank sendiri dicatat sebesar jumlah
atau nilai bank garansi yang diberikan. Selanjutnya bank garansi yang masih berlaku pada
tanggal laporan bank yang diterima maupun yang diterbitkan oleh bank, disajikan sebesar jumlah
nominal bank garansi yang bersangkutan. Pada kasus tertentu bank garansi diterbitkan secara
sindikasi. Untuk bank garansi seperti ini disajikan oleh peserta atau bank sebesar pangsa jaminan
yang diberikan bank bersangkutan.

Transaksi bank garansi merupakan transaksi bersyarat atau kontijensi yaitu terjadiatau
tidak terjadinya wan prestasi/klaim tergantung dikemudian hari. Bank akan memenuhi kewajiban
kepada pemegang bank garansi kalau nasabah ingkar janji atau wan prestasi. Sebagai transaksi
bersyarat, maka saat pembukaan atau penerbitan bank garansi dicatat dalam rekening
administrative kelompok kontijensi kewajiban dengan posisi di sisi kredit dengan ayat jurnal
tunggal sebesar nilai kewajiban bank disamping pencatatan pada rekening efektif untuk setoran
jaminan bank garansi.

Jasa penerbitan bank garansi akan memberikan pendapatan bagi bank penerbit.
Pendapatan yang berasal dari transaksi ini berupa komisi penerbitan bank garansi. Komisi ini
diterima di muka saat penerbitan. Pendapatann tersebut harus dilaporkan setiap periode selama
masa berlakunya bank garansi. Dengan demikian secara akrual pendapatan tersebut harus
diamortisasi setiap periode pelaporan akuntansi.
Untuk setoran jaminan, besarnya tergantung kesepakatan. Setoran jaminan ini merupakan
sumber dana bagi bank dan pada saatnya akan dikembalikan kepada pihak yang dijamin
melakukan wanprestasi maka jelas dana setoran jaminan akan dilimpahkan kepada pemegang
bank garansi.
BAB 26

AKUNTANSI JASA LAINNYA

A. Payment Point

Payment point merupakan pembayaran dari masyarakat yang ditujukan untuk keuntungan
pihak tertentu biasanya giro milik suatu perusahaan yang pembayarannya dilakukan melalui
bank.
Payment point adalah salah satu jasa perbankan untuk melayani masyarakat yang akan
melakukan pembayara-pembayaran yang relatif rutin dan nilainya relatif kecil.
contoh : pembayaran rekening listrik,telepon,dan air, & pembayaran kartu pra bayar
• payment point disebut juga rekening titipan dan diartikan sebagai rekening bersyarat
• sifatnya tidak mengikat bank untuk melakukan kewajiban kepada individu atau lembaga
tertentu yang memberi amanat.Akuntansi untuk rekening titipan meliputi :
• Saat penerimaan warkat
• Saat penerimaan setoran
• Saat pemindahbukuan ke rekening perusahaan
Payment point merupakan salah satu jasa perbankan untuk melayani masyarakat yang
akan melakukan pembayaran-pembayaran yang relatif rutin dan nilainya relatif kecil.Payment
point juga disebut rekening titipan. Sebagai rekening titipan bisa diartikan sebagai rekening
bersyarat, dalam arti sifatnya tidak mengikat bank untuk melakukan kewajiban kepada individu
atau lembaga tertentu yang memberi amanat.

B. Safe Deposit Box

Safe deposit box merupakan jasa penyimpanan barang berharga yang diberikan bank.
Keamanan barang berharga itu terjamin karena untuk membuka setiap kotak penyimpan
diperlukan dua kunci, kunci pertama dipegang bank dan kunci yang lain dipegang oleh penitip
barang.Jasa penyimpanan ini akan memberikan pendapatan bagi bank. Besarnya pendapatan
sewa tergantung lamanya masa sewa dan luas ruangan yang dipakai untuk menyimpan barang /
surat berharga.Penyimpanan barang berharga di samping dipungut biaya sewa, juga harus
membayar setoran jaminan kunci SDB. Setoran ini diperlukan karena untuk mengganti bila
kunci hilang.

Layanan Safe Deposit Box adalah jasa penyewaan kotak penyimpanan harta atau surat-
surat berharga yang dirancang secara khusus dari bahan baja dan ditempatkan dalam ruang
khasanah yang kokoh, tahan bongkar dan tahan api untuk memberikan rasa aman bagi
penggunanya. Kondisi ketidakpastian selalu menambah rasa khawatir, terutama menyangkut
keamanan barang-barang yang tidak ternilai harganya. Dalam menentukan pilihan untuk tempat
penyimpanan yang tepat, tentunya harus memilih tempat yang terpercaya.
C. Rupiah Travellers Cheques (RTC)

Rupiah Travellers Cheques atau sering disebut cek perjalanan merupakan surat berharga
yang diterbitkan dalam valuta rupiah dengan cirri aman, terpercaya, praktis dan fleksibel serta
dijamin oleh bank penerbit dengan masa berlaku tidak terbatas. Cek ini dapat diuangkan kapan
saja dan dimana saja. Cek ini juga dapat digunakan sebagai alat bayar pada penjual barang/jasa
tertentu yang telah menjalin kerjasama dengan bank yang bersangkutan. Disamping itu cek
perjalanan ini juga dapat dicairkan di kantor cabang pelaksana bank sendiri.

Pencarian Dan Penggunaan Rupiah Travellers Cheques

RTC diterbitkan atas nama pembawa, sehingga bila dicairkan oleh orang yang tidak
tercantum dalam RTC, maka bank pembayar harus konfirmasi terlebih dahulu ke cabang
penerbit dan sekaligus melakukan inkaso. Pada saat inkaso tersebut, bank pembayar akan
membebani biaya inkaso kepada penerima.

Penjualan Rupiah Travellers Cheques melalui Agen Penjualan

Penjualan RTC dapat dilakukan melalui agen penjualan misalnya Biro Perjalanan, Biro
wisata dan sebagainya. Agen-agen tersebut adalah agen yang telah menjalin kerjasama dengan
bank penerbit RTC. Sebagai kompensasi atas penjualan RTC, maka bank memberikan komisi
penjualan RTC kepada agen yang besarnya setiap bank berbeda.

Anda mungkin juga menyukai