Anda di halaman 1dari 19

BAB 22

INKASO

Inkaso atau collection adalah jasa perbankan yang melibatkan pihak ketiga dalam rangka
penyelesaian tagihan berupa warkat-warkat atau surat berharga yang tidak dapat di ambilalih atau
dibayarkan segera kepada si pemberi amanat untuk keuntunganya.kegiatan inkaso ini dilakukan hanya
untuk penagihan antar bank/antar cabang sendiri tetapi berada di luar wilayah kliring atau di kota
berbeda.dengan kata lain penagihan inkaso ini adalah penagihan cek/BG oleh suatu bank penertbit
yang berada di wilayah kliring atau kota berbeda.

Dalam kaitanya dengan inkaso, dikenal dengan adanya bank pemrakarsa dan bank pelaksana.
Bank pemrakarsa aalah bank yang menirma warkat dari pihak ketiga untuk ditagihkan dan hasilnya
untuk keuntungan pihak ketiga tersebut. Bank pelaksna adalah bank yang melaksanakan penagihan
(pembebenan ) kepada pihak ketiga (nasabah bank pelaksana ) atas amanat dari cabang/ bank
pemprakasa dan hasilnya untuk keutungankan bank pihak ketiga nasabah bank pemrakarsa.

Kegiatan inkaso menggunakan media berupa warkat-warkat yang diinkasokan


(cek.bilyet,giro)teleks,pos biasa atau faximile.dengan menggunakan media ini akan menimbulkan
biaya dan biaya di bebankan kepada pihak ketiga yang memberikan amanat inkaso.

A.Jenis inkaso

Jenis inkaso di lihat dari jenis inkaso dapat di bedakan menjadi :

a) Inkaso dengan warkat tanpa lampiran, yaitu warkat inkaso yang digunakan untuk
melakukan inkaso tanpa dilampiri dokumen apapun.
b) Inkaso dengan warkat lampiran yaitu warkat inkaso harus di lampiri dokumen-
dokumen pendukung.
Inkaso dilihat dari lalu lintas dananya , inkaso dibedakan menjadi :
a) Inkaso keluar yaitu inkaso atas intruksi nasabah untuk melakukan penagihan kepada
pihak ketiga di cabang sendiri atau bank lain di luar kota. Inkaso ini dibayarkan atau
di kreditkan ke rekening pemberi amanat bank pemprakasa setelah inkaso berhasil.
b) Inkaso masuk yaitu tagihan masuk atas beban rekening nasabah sendiri dan hasilnya
dikirimkan ke cabang pemrakarsa untuk keuntungan pihak ketiga.
Jenis inkaso dilihat dari mekanisme pelaksanaanya di bedakan menjadi :
a) Inkaso melali bank lain yaitu inakso yang dilaksanakan terhadap pihak-pihak ketiga
nasabah bank lain di luar kota. Dalam hal ini inkaso dilakukan melaui cabang sendiri

1
b) . Bila tidak memilik kantor cabang di wilayah kliring yang dituju, maka bank
biasanya mengunakan bank lain atau bank koresponden yang mempunyai kantor di
wilayah kliring yang dituju.
c) Inkaso melalui cabang bank sendiri yaitu inkaso yang dilakukan melalui cabang
sendiri untuk pihak ketiga di luar kota pada kantor cabang bank sendiri.

4.penagihan

Bank Pemprakasa Bank Pelaksana


7.konfirmasi
(Bank A semarang) (Bank A Bandung)

3.amanat
8.Keuntungan 6.Bayar 5.pembebanan
1.jual
2.beli Amanat
Pemberi Tertagih/tertarik

B. Akuntansi Inkaso Keluar


Inkaso merupakan kegiatan bank yang mengandung ketidakpastian, bank melakukan inkaso
maupun tidak setiap inkaso akan memberiakan hasil.pihak tertagih kemungkinan tidak mampu
membayar tagihan sehingga bank pelaksana tidak dapat memaksa pihak tertagih untuk membayarnya.
Untuk mengetahui keberhasilan inkaso di perlukan waktu untuk konfirmasi. Selama selang waktu
menirima amanat untuk managih hingga tagihan berhasil atau tidak, transaksi ini harus dibukukan
dalam rekening administratif.
Pencatatan pada rekening ini menngunakan aya jurnal tunggal posisi kredit.rekening in
iakan outstanding selama tenggang waktu menunggu hasil. Bila inkaso berhasil maka langsung di
kreditkan atau dibayarkan ke rekening si pemberi amanat dan secara otomatis rekening administratif
untuk inkaso harus dinihilkan ( didebet) karena transaksi inkso telah riil atau efektif ( dan dibutuhkan
pada rekening riil )
Persoalan yang muncul adalah mengenai rekening komisi inkaso dan ongkos warkat. Bila
berhasil bank akan memotong rekening nasabah yang bersangkutan untuk ongkos transfer dan komisi
transfer. Bila inkaso tidak berhasil umumnya bank hanya meminta ongkos transfer saja.

2
Hasil inkaso bisa langsung dikreditkan ke rekening giro atau tabungan si pemberi amanat
bank pemrakarsa.bila hasil inkaso untuk diberikan kepada bukan nasabah,maka bank harus mencatat
terlebih dahulu pada rekening administratif warkat inkaso yang akan dibayar.

Contoh transaksi inkaso antar cabang :


Tanggal 10 mei 2008 bank A semarang menerima amanat warkat inkaso ( setoran cek/BG Bank A
bandung ) dari sdr.Amir utuk diinkasokan ke Bank A bandung beban sdr.Ali adalah Rp.100.000.000
Pada saat menirama setoran warakat bank A semarang selaku bank pemprakarsa harus mencatat pada
rekening sebagai berikut :

Tanggal Rekening Debet (Rp) Kredit (Rp)


10/5/2008 Cr.warkat inkaso distor dan ditagih Rp.100.000.000

Pencatatan dengan ayat jurnal tunggal posisi kredit, sebab transaksi ini sifatnya bersyarat dan
bila berhasil akan menimbulkan kewajiban bank pemrakarsa untuk menyerahkan/mengkreditkan ke
rekening memberi amanat.
Pada hari yang sama Bank semarang A menerima konfirmasi bahwa inkaso untuk sdr.Ali
nasabah bank A bandung dinyatakan efektif (ada danaya ). Kalau demikian maka tugas bank
pemrakarsa pertama menihilkan rekening aministratif untuk inkaso ini, kedua melimpahkan hasil
tagihannya kepada yang berhak dengan cara mencatat pada rekening riil/efektif. Komisi inkaso di
tentukan 0,05%.
Pencatatan rekening administratif

Tanggal Rekening Debet (Rp) Kredit (Rp)


10/05/2008 Dr.Warkat inkaso disetor dan ditagih Rp.100.000.000

Pencatatan di rekening riil

Tanggal Rekening Debet (Rp) Kredit (Rp)


10/05/2008 Dr.RAK Cabang Bandung Rp.100.000.000
Cr.Giro Amir Rp.99.500.000
Cr.Pendapatan komisi inkaso Rp. 500.000

Pelimpahan inkaso sebenarnya tidak hanya giro, tetapi tergantung permintaan si pemberi
amanat misalnya bisa ke tabungan atau rekening lain yang di hendaki.

3
C.Akuntansi inkaso masuk dari cabang bank sendiri
Untuk inkaso masuk berasal dari cabang bank sendiri, maka tugas bank pelaksana adalah
membebankan ke rekening pihak tertagih.

D.Transaksi Inkaso Antar Bank Via Kantor Cabang Bank Sendiri


Transaksi inkaso antar bank dapat di selesaikan melalui kantor cabang bank sendiri yang terdekat (ada
di wilayah kliring bank yang dituju).dengan demikian bank pemrakarsa yang melakukan inkaso
hanya akan berhubungan rekening dengan kantor cabangnya.

4
BAB 23
KARTU PLASTIK

Sejak era delapan puluhan atau sejak terbitnya SK Menteri Keuangan No. 1251 /
KMK.013/1988 tanggal 20 Desember 1988, penggunaan kartu plastik di indonesia semakin meluas.
Kartu plastik ini merupakan pengganti alat bayar yang praktis sehingga diminati masyarakat yang
berpenghasilan cukup atau kalangan menengah ke atas. Kartu plastik adalah instrumen pembayaran
atau kartu yang diterbitkan oleh bank atau lembaga pembiayaan yang lain yang dapat digunakan
untuk alat pembayaran atas transaksi barang atau jasa, dan dapat digunakan untuk penarikan tunai.
Sebagai alat pembayaran, kartu ini sangat fleksibel dan praktis.

A. Jenis Kartu Plastik Berdasarkan Fungsinya

Kartu plastik di Indonesia cukup banyak, namun yang relatif dikenal berupa kartu kredit dan
kartu tunai atau ATM. Untuk itu jenis-jenis kartu kredit perlu disampaikan agar dipahami oleh semua
pihak.
 Kartu kredit (Credit Card) yaitu kartu yang dapat digunakan sebagai alat pembayaran
transaksi jual-beli barang dan jasa, kemudian pelunasan atas penggunaannya dapat dilakukan
sekaligus atau secara angsuran sejumlah minimum tertentu.pemegang kartu kredit (Card
Holder) akan diberikan kredit limit, sehingga penggunaan kartu kredit tidak boleh melebihi
limit yang telah ditetapkan oleh bank penerbit. Bila penggunaan melebihi limit tertentu maka
Card Holder wajib membayar kelebihan tersebut dengan tingkat bunga yang lebih tinggi
ditambah angsuran wajib sejumlah minimum tertentu pada setiap tanggal jatuh tempo setiap
bulan yang ditetapkan oleh Issuer atau bank. Angsuran wajib dimaksud adalah angsuran
terhadap penggunaan kartu kredit dalam batas plafon/limit yang disepakati.
 Charge Card adalah kartu yang dapat digunakan sebagai alat pembayaran suatu transaksi
barang dan jasa, kemudian pemegang kartu diwajibkan membayar kembali secara penuh
seluruh tagihannya pada akhir bulan atau bulan berikutnya dengan atau tanpa beban
tambahan. Penggunaan kartu ini umumnya tidak dibatasi limitnya. Keterlambatan
pembayaran penggunaan kartu ini akan dikenakan denda keterlambatan (late charge) oleh
bank sebesar persentase tertentu.namun kelebihannya pemegang kartu ini tidak akan
dikenakan bunga setiap pembayaran. Contoh kartu ini: BCA Card, Hero Master, Dinners
Club.
 Kartu Debet (Debit Card) yaitu kartu yang dapat digunakan sebagai perintah bayar atau
pendebetan terhadap rekening pemegangnya. Transaksi dengan menggunakan kartu debet

5
adalah transaksi tunai yang pembayarannya tidak dengan uang tunai, tetapi melalui
pembebanan rekening pemegang kartu debet dan pengkreditan terhadap rekening Merchant.
Seorang pemegang kartu debit harus memiliki saldo rekening di bank penerbit kartu debet.
Kartu ini juga dapat digunakan untuk penarikan tunai sebagaimana kartu ATM.
 Cash Credit adalah kartu tunai, sering disebut kartu ATM yaitu kartu yang dapat digunakan
untuk penarikan tunai yang baik di counter-counter bank maupun pada anjungan ATM.
Dengan demikian seorang pemegang kartu ATM harus memiliki kartu tabungan dibank.
Penarikan hanya bisa dilakukan bila saldo yang dimiliki mencukupi untuk ditarik.
 Check Guarantee card adalah kartu yang dapat digunakan sebagai jaminan dalam penarikan
cek oleh pemegang kartu tersebut.
B. Jenis Kartu Plastik Menurut Wilayah Berlakunya

1. Kartu Plastik Lokal, yaitu kartu plastik yang berlaku pada wilayah tertentu misalnya seluruh
Indonesia. Contoh: kartu ATM Bank Muamalat Indonesia.
2. Kartu Plastik Internasional, yaitu kartu plastik yang berlaku dan dapat digunakan diseluruh
dunia. Contoh: Visa, American Express, Carte blanc, Master Card, Dinner Club.

C. Mekanisme Transaksi Kartu Kredit

Untuk memiliki kartu kredit, seorang calon Card Holder harus mengajukan permohonan
terlebih dahulu kepada bank penerbit (issuer). Pihak Issuer akan mempejari kelayakan permohonan,
dengan menkaitkan persyaratan penghasilan minimum kemudian ditentukan kelompok regular atau
gold. Pada saat pembukaan kartu kredit diwajibkan membayar uang pangkal dan annual fee yang
besarnyabervariasi setiap bank. Besarnya uang pangkal dan annual fee untuk kelompok gold lebih
tinggi daripada kelompok regular. Pemegang kartu kredit selanjutnya akan dikenakan bunga. Beban
bunga ini dibedakan dalam hal penggunaan yaitu beban bunga untuk penggunaan belanja dan beban
bunga untuk penarikan tunai. Khusus untuk penarikan tunai dengan kartu kredit disamping dikenakan
bungan juga fee tertentu.

Penggunaan kartu kredit bisa dilakukan dimana saja pada tempat Merchant yang telah
menjalin kerja sama dengan bank penerbit kartu kredit. Merchant adalah pihak yang menyediakan
barang dan jasa, contoh: Hotel, Supermarket, toko sepatu, mini market dan sebagainya.

Penagihan kartu kredit dilakukan melalui bank penerbit terdekat dengan merchant. Kemudian
pihak bank akan langsung membayarkan sejumlah tagihan dengan cara mengkreditkan ke rekening
pihak Merchant dan mendebet pihak Card Holder. Jumlah yang dibayarkan ke pihak Merchant
adalah jumlah bersih setelah dikurangi dengan komisi kartu kredit yang besarnya berkisar 3% sampai
dengan 5% dari nilai transaksi /tagihan. Komisi kartu kredit menjadi hak atau pendapatan bank karena

6
jasa bank telah memberikan dukungan penjualan pihak Merchant. Dengan terbitnya kartu kredit akan
potensial meningkatkan penjualan pihak Merchant yang melakukan kerja sama dengan bank bank
yang bersangkutan.

Pada akhir bulan tertentu, Card Holder akan mendapat tagihan dari bank dan kemudian card
holder membayarnya. Bank memperhitungkan besar tagihan yang terdiri dari nilai pokok penggunaan
kartu kredit dan bunga. Pembayaran ini bisa dilakukan secara angsuran, secara total atau dengan
jumlah minimum tertentu yang ditentukan bank. Beberapa bank menentukan tagihan bunga bila card
holder membayar penggunaan kartu kredit setelah tanggal yang ditentukan (lewat jatuh tempo).
Contoh: jika transaksi dengan kartu kredit terjadi sebelum tanggal 3 mei dan pembayaran sebelum 1
Juni maka kepadanya tidak dikenakan bunga. Pendek kata sebelum mencapai 1 bulan masa
pembungaan, card holder tidak dikenakan bunga. Sistem pembungaan yang digunakan umumnya flat
dan progressive (sliding) yang diperhitungkan secara harian berdasarkan saldo. Mekanisme transaksi
kartu kredit tanpa melibatkan acquirer seperti tampak pada gambar 23.1.

2 1
Bank penerbit

6 7 8 5

Card Holder 3 Merchant


4

Gambar 23.1. Mekanisme Transaksi Kartu Kredit Tanpa Acqirer

Keterangan:

1) Perjanjian antara bank penerbit dengan pihak merchant mengenai penggunaan kartu kredit
yang diterbitkan oleh bank yang bersangkutan.
2) Kartu kredit disetujui dan card holder setuju dengan segala ketentuan kartu kredit yang
berlaku di bank yang bersangkutan. Card Holder diberikan kartu kredit.
3) Card Holder melakukan transaksi dengan merchant, misalnya membeli barang, membeli jasa
hotel dan sebagainya. Card holder membayar kepada merchant atas pembelian barang dan
jasa dengan menunjukan kartu kredit dan menandatangani slip atau lansung dilayar.
4) Merchant menyerahkan barang atau memberikan jasa kepada card holder.
5) Merchant melakukan tagihan kepada bank.
6) Bank mengirimkan slip tagihan yang dibuat bank untuk card holder.

7
7) Card holder melakukan pembayaran, dapat menggunakan fasilitas ATM atau pendebetan
giro, tabungan secara langsung atau secara tunai.
8) Diskon diberikan kepada Merchant.

Pada kasus lain, mekanisme transaksi dengan kartu kredit terjadi dengan melibatkan
Acquirer, pihak acquirer adalah pihak yang melakukan penagihan dan pembayaran antara bank
penerbit (issuer) dan Merchant dalam hal kartu kredit dilakukan secara Franchise. Dalam
transaksi seperti ini antara pihak bank dengan acquirer berbagai komisi atau diskon. Pihak
merchant akan melakukan penagihan kepada acquirer sebesar nilai bersih yaitu nilai penggunaan
kartu kredit dipotong diskon yang telah disepakati merchant dengan issuer (seperti contoh: 3%).
Selanjutnya pihak acquirer akan membayarnya kepada merchant sebesar Rp9.700.000, tetapi
pihak acquirer akan menerima pembayaran dari issuer bank sebesar Rp9.700.000 ditambah
interchange fee misalnya 2% dari Rp 10.000.000 yaitu Rp200.000, sehingga total Rp9.900.000.
Dengan demikikan komisi bersih atau diskon yang dinikmati acquirer dari aktivitas penjualan
kartu kredit sebesar 1% dari Rp 10.000.000 atau Rp 100.000. sedangkan statement tagihan
kepada card holder sebesar Rp 10.000.000 seperti tampak pada gambar 23.2 sebagai beriku:

Keterangan:
Keterangan Jumlah (Rp)

1. Nominal Transaksi Kartu Kredit 10.000.000 (+)


2. Diskon untuk Acquirer 300.000 ( - )
3. Nilai bersih dibayar Acquirer 9.700.000 (+)
4. Interchange fee untuk Acquirer 2% × Rp 10.000.000 200.000 (+)
5. Nilai klaim acquirer terhadap issuer bank (Rembursement) 9.900.000 (+)

Bila anda perhatikan, dalam mekanisme transaksi kartu kredit ini tidak ada perjanjian antara
pihak acquirer dengan pihak merchant karena fungsi acquirer hanyalah sebagai jasa yang
mempercepat dan mempermudah proses pembayaran kepada merchant. Sedangkan hubungan pihak
bank penerbit (issuer bank) dengan pihak acquirer dan card holder harus difasilitasi oleh perjanjian
sebab menyangkut kepastian pembayaran dan penerimaan.

D. Akuntansi Kartu Kredit

8
Transaksi kartu kredit dicatat sebesar bruto tagihan bank yang belum dilunasi oleh card
holder. Nilai bruto adalah sebesar baki debet. Namun demikian penerbitan kartu kredit merupakan
komitmen bank untuk memberikan realisasi kredit ketika card holder menggunakannya, sehingga
pencatatan pertama adalah administratif kelompok komitmen kewajiban.

Komitmen ini sebesar plafon atau limit kredit yang diberikan. Secara terperinci pencatatan
kartu kredit meliputi: pencatatan pada rekening administratif (komitmen kewajiban), penerimaan
pendapatan komisi dan fee, realisasi ( penagihan oleh merchant) akibat penggunaan kartu kredit,
pelunasan pokok dan bunga, penambahan limit kredit.

Contoh:

Tanggal 5 Maret 2008 bank Mitra Niaga Semarang melakukan otorisasi penerbitan kartu kredit untuk
Sdr. Karina Ibrahim dengan limit Rp 10.000.000. Untuk itu Sdr. Karina Ibrahim dibebani iuran
tahunan (annual fee) untuk kartu kredit Rp 150.000, uang pangkal Rp 100.000. beban ini didebetkan
dari rekening giro Karina Ibrahim, suku bunga kredit 3% perbulan.

Pencatatan komitmen kredit ketika kartu kredit disetujui tanggal 5 maret 2008.

Tanggal Rekening Debet (Rp) Kredit (Rp)

5 maret 2008 Cr. RAR. Fasilitas kredit yang diberikan 10.000.000


Dan belum digunakan

Pencatatan beban nasabah kartu kredit ketika penerbitan kartu kredit.

Tanggal Rekening Debet (Rp) Kredit (Rp)

5 maret 2008 Dr. Giro Karina Ibrahim 250.000


Cr. Annual fee Kartu kredit 150.000
Cr. Uang pangkal kartu kredit 100.000

Pada tanggal 10 maret 2008 Karina Ibrahim menggunakan kartu kreditnya sebesar Rp
5.000.000 di Atlas Supermarket Semarang dan pada hari yang sama supermarket tersebut melakukan
penagihan ke Bank Mitra Niaga Semarang dengan komisi 4% dari nilai penggunaan kartu kredit.

Tanggal Rekening Debet (Rp) Kredit (Rp)

10 maret 2008 Cr. RAR. Fasilitas kredit yang diberikan 5.000.000


Dan belum digunakan

9
Tanggal Rekening Debet (Rp) Kredit (Rp)

10 maret 2008 Dr. Kredit yang diberikan-CC 5.000.000


Cr. Giro Atlas Supermarket 4.800.000
Cr. Komisi kartu kredit 200.000

Tanggal 31 maret 2008 karina ibrahim membayar penggunaan kartu kredit Rp1.000.000 beserta
bunganya atas beban giro.

Tanggal Rekening Debet (Rp) Kredit (Rp)

31 maret Cr. RAR. Fasilitas kredit yang diberikan 1.000.000


2008 Dan belum digunakan

Tanggal Rekening Debet (Rp) Kredit (Rp)

10 maret 2008 Dr. Giro Karina Ibrahim 1.101.613


Cr. Kredit yang diberikan-kk 1.000.000
Cr. Pendapatan bunga kredit 101.613

*Perhitungan bunganya adalah (5.000.000 × 3% ×21)/31 = Rp101.613

Tanggal 15 Juni 2008


Kaina Ibrahim melakukan bisnis di Cirebon, untuk itu ia bermalam di hotel indah nian selama 3 hari.
Biaya akomodasi Rp 1.500.000 dibayar dengan menggunakan kartu kredit Bank Mitra Niaga.

Pada tanggal ini pihak hotel belum melakukan penagihan terhadap Bank Mitra Niaga Cirebon maupun
Semarang belum perlu melakukan pencatatan.

Tanggal 16 juli 2008


Hotel Indah Nian Cirebon menagih ke Bank Mitra Niaga Cirebon atas penggunaan kartu kredit.
Komisi 3%.

Tanggal Rekening Debet (Rp) Kredit (Rp)

16 juli 2008 Cr. RAR. Fasilitas kredit yang diberikan 1.500.000

10
Dan belum digunakan

Tanggal Rekening Debet (Rp) Kredit (Rp)

16 Juli 2008 Dr. Kredit yang diberikan-CC 1.500.000


Cr. Giro Atlas Supermarket 1.455.000
Cr. Komisi kartu kredit 45.000

Pencatatan di Cirebon
Tanggal Rekening Debet (Rp) Kredit (Rp)

Dalam hal ini Bank Mitra Niaga Cirebon tidak mendapatkan komisi kartu kredit, tetapi akan
diperhitungkan bunga RAK pada setiap akhir bulan. Beberapa bank memang memperhitungkan
komisi kartu kredit untuk cabang lain, namun akan didebet atau dikreditkan pada setiap akhir bulan
dengan pembagian masing-masing 50% dari komisi yang diperhitungkan.

BAB 24

BANK GARANSI

Jasa perbankan untuk menjamin terlaksananya transaksi yang terjadi antara pihak diluar bank
dari kemungkinan risiko yang timbul dikemudian hari semakin diminati kalangan bisnis. Hal ini
sejalan dengan perkembangan bisnis yang menuntut adanya integritas antara pihak-pihak yang
melakukan transaksi. Bank sebagai pihak yang dilibatkan, berada diantara kedua belah pihak dalam
memberikan jaminan berupa bank garansi.

Bank garansi memberikan jaminan terhadap kelancaran suatu transaksi atau usaha yang
sedang dilakukan. Bagi pihak yang memegang bank garansi yang akan mendapatkan keyakinan atau
rasa aman dari kemungkinan tindakan pihak lain yang merugikan. Lantas apa yang dimaksud bank
garansi?bank garansi merupakan semua garansi yang diterima atau diberikan oleh suatu bank untuk
pihak tertentu baik perorangan maupun badan usaha yang dinyatakan oleh bank akan dipenuhi
kewajibannya dari pihak yang dijamin tersebut kepada pihak lainnya selaku penerima jaminan apabila
pada waktu tertentu telah ditetapkan pihak dijamin tidak dapat memenuhi
kewajibannya/pembayarannya (cidera janji).

11
Bank menerbitkan bank garansi setelah ada transaksi sebelumnya daqlam arti untuk
menerbitkan bank garansi harus ada kegiatan pokok yang dijamin melalui bank garansi. Kegiatan
pokok tersebut misalnya, adanya suatu pemenangan tender proyek tertentu, adanya transaksi yang
menimbulkan kewajiban membayar pada waktu tertentu dikemudian hari dan sebagainya. Kewajiban
pokok tersebut memerlukan waktu dan setelah kurun waktu tersebut pihak tertentu harus memenuhi
kewajiban. Untuk memenuhi pemenuhan kewajiban dikemudian hari maka diperlukan jaminan bank
yaitu bank garansi.

Bank garansi bisa dikatakan sebagai perjanjian ikutan (accesoir).timbulnya perjanjian bank
garansi karena adanya perjanjian pokoknya . dengan demikian masa berlakunya bank akan akan
berakhir karena berakhirnya msa berlakunya perjanjian pokok atau berakhirnya bank garansi
sebagaimana ditetapkan dalam bank garansi itu sendiri . untuk masa berlakunya bank garansi hanya
satu kali saja, namun bila menghendaki dapat diperpanjang..

Bila pihak yang dijamin melakukan wan prestasi atau cidera janji, maka pemegang bank
garansi dapat melakukan klaim kepada bank penerbit atas bank garansi tersebut. Bank-bank memiliki
ketentuan yang berbeda dalam memberikan waktu penyampaian klaim. Namun umumnya waktu yang
diberikan hanya dua minggu sejak berakhirnya bank garansi . pengajuan klaim atau tuntutan bank
garansi juga harus dilengkapi surat bank garansi asli dan belum ada pernyataan dari nasabah(pihak
yang dijamin/contra sign) tentang telah diselesaikannya bank garansi tersebut. Bank garansi yang
belum jatuh tempo dan terjadi wan prestasi disebut bank garansi efektif.

Pembayaran kewajiban sebagi akibat tuntutan atau klaim dipenuhi dari setoran jaminan yang
diterima oleh bank dari pihak dijamin. Namun demikian setotan jaminan yang diterima bank sering
kurang dari 100% . kekurangan setoran jaminan yang dilimpahkan untuk membayar klaim dapat
dipenuhi oleh bank dengan mengkonversi menjadi kredit yang diberikan kepda pihak yang dijamin.
Disinilah bank garansi sebenarnya dapat digunakan sebagai non cash loan.

A. Jenis Bank Garansi


Berdasrkan bentuknya, dapat dibedakan menjadi :
1. Penerimaan atau penerbitan jaminan dalam bentuk bank garansi baik dalam rangka
pembelian kredit , risk sharing dan standby loan maupun dalam rangka pelaksanaan
proyek speperti bid bonds, performance bonds dan advance payment bonds.
2. Akseptasi atau endosemen surat berharga yaitu pemberian jaminan atau garansi
dalam bentuk penandatanganan kedua atau seterusnya atas wesel dan promes (aksep).

Berdasarkan kegunaannya, bank garansi dapat digunakan dalam rangka :


1. Tender, yaitu bank garansi yang diberikan oleh bank untuk para kontraktor maupun
levelansir .
2. Perdagangan , yaitu bank garansi yang diberikan kepada pihak pabrikan untuk
kepentingan agen atau levelansir produk-produk pabrik tersebut.
3. Penanggugan bea masuk, yaitu bank garansi yang diterbitkan untuk menjamin kepada
dinas bea dan cukai untuk pembayaran bea masuk barang impor.
4. Cukai rokok , yaitu bank garansi yang diberikan dalam rangka menjamin atas
pembayaran cukai rokok yang ditangguhkan , sementara rokok tersebut sudah
beredar/dipasarkan.

12
5. Uang muka kerja, yaitu bank garansi yang diberikan untuk mengambil uang muka
pelaksanaan proyek dalam kontrak-kontrak tertentu.

B. Perlakuan Akuntansi Bank Garansi


Bank garansi yang diterima maupun yang diterbitkan bank sendiri dicatat sebesar jumlah atau
nilai bank garansi yang diberikan. Selanjutnya bank garansi yang masih berlaku pada tanggal
laporan baik yang diterima maupun yang diterbitkan oleh bank, disajikan sebesar jumlah
nominal bank garansi yang bersangkutan. Pada kasus tertentu bank garansi diterbitkan secara
sindikasi. Untuk bank garansi seperti ini disajikan oleh peserta atau bank sebesar pangsa
jaminan yang diberikan bank bersangkutan.
Perlu diingat bahwa transaksi bank garansi merupakan transaksi bersyarat atau
kontinjensi yaitu terjadi atau tidak terjadinya wan prestasi/klaim tergantung dikemudian hari .
bank akan memenuhi kewajiban kepada pemegang bank garansi kalau nasabah ingkar janji
atau wan prestasi . sebagai transaksi bersyarat, maka saat pembukaan atau penerbitan bank
garansi dicatat dalam rekening administratif kelompok kontinjensi kewajiban dengan posisi di
sisi kredit dengan ayat jurnal tunggal sebesar nilai kewajiban bank disamping pencatatan pada
rekening efektif untuk setoran jaminan BG.
Jasa penerbitan bank garansi akan memberikan pendapatan bagi bank penerbit.
Pendapatan yang berasal dari transaksi ini berupa komisi penerbitan BG.komisi ini diterima
dimuka pada saat openerbitan .namun perlu diketahui bahwa pendapatan tersebut harus
dilaporkan setiap periode selama masa berlaku bank garansi . dengan demikian secara akrual
pendapatan tersebut harus diamortisasi setiap periode pelaporan akuntansi.

Untuk setoran jaminan , besranya tergantung kesepakatan . setoran jaminan ini


merupakan sumber dana bagi bank dan pada saatnya akan dikembalikan kepada pihak yang
dijamin bila melakukan wan prestasi maka jelas dana setoran jaminan akan dilimpahkan
kepada pemegang bank garansi.

Contoh :
Tanggal 1 Mei 2008 Bank mItra Niaga Semarang menerbitkan bank garansi atas permintaan
PT Daya Upaya Semarang yang ditunjukan kepada PT Husada Bandung. Nilai Bank Garansi
sebesar Rp 300.000.000 dengan setoran jaminan diterima 70% yaitu berupa cek BNI
Semarang Rp 200.000.000 , cek Bank Mitra Niaga yang ditarik oleh sdr.Bintang Rp
20.000.000 dan sisanya tunai. Komisis penerbitan bank garansi Rp 1.000.000 tunai. Bank
garansi ini akan berlaku 4 bulan sejak tanggal penerbitan.

a. Pencatatan ketika penerbitan bank garansi di Bank Mitra Niaga Semarang

Keterangan Rekening Debet(Rp) Kredit (Rp)


Kliring 1 Dr.RAR.Warkat Kliring Diterima 150.000.000

13
Kliring 2 Cr.RAR Warkat Kliring Diterima 150.000.000

Keterangan Rekening Debet(Rp) Kredit(Rp)


Setoran efektif Dr. Kas 41.000.000
Dr. Giro BI 150.000.000
Dr. Giro sdr Bintang 20.000.000
Cr. Setoran jaminan bank garansi 210.000.000
Cr. Komisi penerbitan bank garansi 1.000.000
Diterima dimuka

Pencatatan Cr. RAR Bank Garansi Yg Diterbitkan


Administratif Dan belum jatuh tempo 300.000.000

Kalau kita perhatikan proses pembuatan BG dilakukan setelah seluruh warkat


setoran jaminan sudah efektif (berhasil ditagihkan). Misalkan warkat Bank BNI
Rp.150.000.000 adalah harus dikliringkan .untuk itu bank mencatat kliring pertama
(penyerahan) dengan ayat jurnal tunggal (rek. Administratif).kemudian apada hari yang
sama pada kliring kedua bank melakukan pencatatan kembali atas warkat yang telah
dikliringkan. Dengan demikian rekening administratif warkat kliring menjadi nihil pada
saat kliring kedua. Sekarang seluruh setoran dapat dibukukan secara efektif seperti
tampak pada pencatatan di atas. Setelah mencatat seluruh rekening efektif untuk setoran
jaminan bank garansi, maka bank harus mencatat bank garansi yang diterbitkan tetapi
belum jatuh tempo dalam rekening administratif .rekening administratif (kontinjensi)
bank garansi yang belum jatuh tempo ini akan outstanding sampai terjadi klaim atau jatuh
tempo.

b. Jurnal untuk amortisasi komisi penerbitan bank garansi


Jangka waktu bank garansi adalah 1 Mei 2008 sampai dengan 31 Agustus 2008. Dengan
demikian pendapatan yang berasal dari komisi penerbitan bank garansi yang diterima
tanggal 1 Mei 2008 harus dialokasikan setiap akhir bulan selama periode bank garansi
.

Tgl Rekening Debet (Rp) Kredit (Rp)


31/5/2008 Dr. Komisi penerbitan BG diterma dimuka 250.000
Cr.pendapatan komisi penerbitan BG 250.000

30/06/2008 Dr. Komisi penerbitan BG diterima dimuka 250.000


Cr. Pendapatan komisi penerbitan BG 250.000

31/07/2008 Dr. Komisi penerbitan BG diterima dimuka 250.000


Cr. Pendapatan Komisi penerbitan BG 250.000

31/08/2008 Dr. Komisi penerbitan BG diterima dimuka 250.000


Cr. Pendapatan komisi penerbitan BG 250.000

14
c. Jurnal pada saat jatuh tempo 31 Agustus 2008
Pencatan dalam jurnal pada tanggal 31 agustus 2008 disampinga amortsiasai pada
tanggal tersebut bank juga harus membukukan bank garansi yang telah jatuh tempo. Kalu
samapi dengan jatuh tempo tidak terjadi wan prestasi maka setoran jaminan langsung
dikreditkan ke rekening nasabah (PT Daya Upaya ) dan bersama dengan pengkreditan
rekening ini, maka rekening administratif juga harus dinihikan sebab urusan bank garansi
sudah dianggap selesai.

Tgl Rekening Debet(Rp) Kredit(Rp)


31/08/2008 Dr. Bank garansi yang diterbitkan
Dan belum jatuh tempo 300.000.000

Dr. Setoran jaminan bank garansi 210.000.000


Cr. Giro PT. Daya Upaya 210.000.000

Adakalanya saat jatuh tempo, nasabah belum menghubungi bank, oleh karena itu bank
akan membukukan rekening administratif saja yaitu mendebet BG yang diterbitkan dan
belum jatuh tempo. Langkah selanjutnya adalah memunculkan rekening baru yaitu bank
garansi yang diterbitkan dan sudah jatuh tempo di posisi kredit.perhatikanlah jurnal ini
adalah ayat jurnal bukan double entry.

Tgl Rekening Debet (Rp) Kredit (Rp)


31/08/2008 Dr. Bank garansi yang diterbitkan
Dan belum jatuh tempo 300.000.000

31/08/2008 Cr.Bank garansi yang diterbitkan


Dan sudah jatuh tempo 300.000.000

Dengan demikian pada saat pencairan oleh nasabah akan dicatat sebagai berikut:

Tgl Rekening Debet (Rp) Kredit (Rp)


31/08/2008 Dr. Bank garansi yang diterbitkan
Dan sudah jatuh tempo 300.000.000

31/08/2008 Dr. Setoran jaminan bank garansi 210.000.000


Cr. Giro PT Daya Upaya 210.000.000

Perlu diperhatikan bahwa pada saat pencairan tidak harus dikreditkan ke rekening giro ,
tapi tergantung nasabah mau dikreditkan ke giro.kas,tabunga,atau ditransfer dan
sebagainya. Dengan demikian ketika terjadi pengambilan setoran jaminan , pencatatan
harus disesuaikan dengan transaksi pengambilan.

d. Pencatatan bank garansi jatuh tempo dan terjadi wan prestasi

15
Wan prestasi mewajibkan setoran jaminan BG yang dilakukan oleh PT Daya Upaya harus
dilimpahkan ke PT Husada nasabah Bank Mitra Niaga Bandung sedangkan kekurangan
setoran jaminan harus dipenuhi oleh PT Daya Upaya bilaPT Daya Upaya tidak mampu
memenuhi kekurangannya maka PT Daya Upaya dapat mengajukan ke bank untuk
mendapatkan talangan / cerukan atau overdraft . overdraft ini akan dikonversi ke kredit
yang diberikan oleh bank. Dengan demikian perlakuannya sama sebagaimana kredit yang
lain. Misalkan pada saat jatuh tempo 31 agustus 2008 ,PT Daya Upaya memenuhi
kekurangan setoran jaminan sebesar Rp.50.000.000 beban gironya dan tunai Rp
40.000.000, maka pencatatannya di Bank Mitra Niaga Semarang adalah:

Tgl Rekening Debet (Rp) Kredit(Rp)


31/8/2008 Dr. Bank Garansi yang diterbitkan dan 300.000.000
belum jatuh tempo

31/8/2008 Dr. Setoran jaminan Bank Garansi 210.000.000


Dr. Giro 50.000.000
Dr. kas 40.000.000
Cr. RAK Cabang Bandung 300.000.000

Kalau saat jatuh tempodan wan prestasi, kekurangan setoran jaminan dikonversasi menjadi
nkredit yang diberikan maka bank juga harus membukukan provisi dan lain-lain yang terkait dengan
perkreditan. Misal pada saat jatuh tempo PT Daya Upaya tidak sanggup melunasi kekurangan setoran
jaminan dan meminta bank untuk memeberikan over draft , maka bila bank setuju dan memungut
biaya provisi dan komisi Rp 1.000.000 , biaya administratif Rp 500.000. biay-biaya ini dibebanklan
ke giro PT Daya Upaya. Pencatatan (dengan asumsi penangannan ini langsung pada saat jatuh tempo)
di Bank Mitra Niaga Semarang adalah:

Tgl Rekening Debet (Rp) Kredit(Rp)


31/08/2008 Dr. Bank Garansi yang diterbitkan
Dan belum jatuh tempo 300.000.000

31/08/2008 Dr. Setoran jaminan bank garansi 210.000.000


Dr. Kredit yang diberikan overdraft 90.000.000
Dr. Giro 1.500.000
Cr. RAK –Cabang Bandung 300.000.000
Cr. Pendapatan provisi dan komisi 1.000.000
Cr .pendapatan administratif 500.000

Bagaimana pencatatan di Bank Niaga Bandung? Pencatatan di BMN Bandung melibatkan hubungan
rekening antar kantor dan melimpahkan ke rekening giro PT Husada Bandung.

16
Tgl Rekening Debret (Rp) Kredit(Rp)
Dr. RAK Cabang Semarang 300.000.000
Cr. Giro PT Husada 300.000.000

JURNAL

Dirugikan Kartu Kredit CIMB Niaga

Sumber : Kompas, Jumat, 2 Januari 200

Saya adalah pemilik kartu kredit CIMB Niaga dengan masa keanggotaan baru dua bulan.
Saya sangat kecewa dengan pelayanan kartu kredit Cimb Niaga dan system mereka yang sangat aneh.

Pada tanggal 14 Oktober 2008 saya melakukan transaksi dengan jumlah Rp. 2.871.794 (Dua
Juta Delapan ratus Tujuh Puluh Satu ribu Tujuh ratus Sembilan puluh Empat Rupiah ) di sebuah toko
di Jakarta. Pada tanggal 10 November 2008 saya menerima tagihan pertama saya dengan jumlah Rp.
5.798.460 (Lima Juta Tujuh Ratus Sembilan Puluh Delapan Ribu Empat Ratus Enam Puluh Rupiah ) ,

17
minimum pembayaran Rp. 3.378.306 ( Tiga Juta Tiga Ratus Tujuh Puluh Delapan Ribu Tiga Ratus
Enam Rupiah ). Ternyara setelah saya lihat, transaksi tersebut tertagih dua kali. Kepada saya juga
dikenakan denda over limit dengan jumlah Rp. 54.872 (Lima Puluh Empat Ribu Delapan ratus Tujuh
Puluh Dua Rupiah ) dan tagihan tersebut jatuh tempo pada tanggal 11 Oktober 2008 ( hanya satu hari
setelah saya menerima lembar penagihan). Anehnya lagi, limit kartu kredit saya hanya Rp. 3.000.000
( Tija Juta Rupiah ). Bagaimana mungkin limit kartu hanya 3 Juta, sampai ada transaksi sampai Rp.
5.700.000 (Lima Juta Tujuh Ratus Ribu Rupiah) ?

Setelah saya coba konfirmasi ke pusat pemanggilan CIMB Niaga, dilayani oleh saudara Hesti.
Ia menjelaskan bahwa ada kesalahan merchant (toko) dalam memproses transaksi saya sehingga
terdebet dikartu kredit saya dua kali dan koreksinya bias dilihat dilembar penaggihan bulan depan.
Anehnya, saya harus membayar total tagihan semuanya, nanti akan ada saldo kredit atau kelebihannya
bias di- refund ke rekening tabungan saya. Saya hanya transaksi Rp. 2.800.000 ( Dua Juta Delapan
Ratus Ribu Rupiah) tapi harus membayar Rp. 5.700.000 ( Lima Juta Tujuh Ratus Ribu Rupiah ). Saya
minta berbicara dengan atasannya , dikatakan atasannya sedang briefing.

Lalu, untuk kedua kalinya saya coba menghubungi kembali ke pusat pemanggilan Niaga,
dilayani oleh Saudari Lia. Setelah menyampaikan permasalahan saya dan sampai berdebat panjang, Ia
menginformasikan saya boleh membayar hanya transaksi saya saja yang satu kali dan denda over
limit akan dihapus dilembar penagihan bulan depan. Dengan asumsi permasalahan saya sudah selesai
dan tagihan saya kembali normal, saya melakukan pembayaran Rp 500.000 (Lima ratus Ribu Rupiah )
diatas 10 persen, pada tanggal 11 Oktober 2008 melalui teller Bank Niaga.

Betapa terkejutnya saya begitu menerima lembar penagihan bulan November, saya dikenakan
denda keterlambatan Rp. 172.698 ( Seratus Tujuh Puluh Dua Ribu Enam Ratus Sembilan Puluh
Delapan), denda overlimit Rp. 30.000 (Tiga Puluh Ribu Rupiah ) dan bunga yang sangat tidak

rasional Rp. 271.802 ( Dua Ratus Tujuh Puluh Satu Ribu Delapan Ratus Dua Rupiah ). Penghapusan
denda over limit yang dijanjikan tidak ada dan saya malah dikenakan biaya lain.

Saya sangat menyesal memiliki kartu kredit CIMB Niaga, semoga pengalaman buruk saya
tidak terjadi kepada orang lain. Dan disaat ditanya pihak CIMB NIaga tidak mengetahui kemanakah
uang saya tersebut.

18
DAFTAR FUSTAKA

Mieki Muliawan Jalan Cipinang Elok Pertama Nomor 48 Jakarta Timur

19

Anda mungkin juga menyukai