Anda di halaman 1dari 8

Makalah Bank dan Lembaga Keuangan Lain

“ Kliring “

Disusun Oleh :
1. Ega Fitriyani (1704518019)
2. Reza Adi Putra (1704518030)
3. Sulung Anugrah (1704518055)

D3 Akuntansi-2

UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA


2019
KATA PENGANTAR

Puji Syukur Penulis haturkan atas Kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan hidayah-Nya
jua lah pada akhirnya Penulis dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Sehubungan dengan
itu, Penulis mengucapkan Terima Kasih yang Sebesar- besarnya Kepada Dosen Bank dan Lembaga
Keuangan Lain kami yaitu Ibu Nuramalia Hasanah, S.E, M.Ak. yang telah membimbing Penulis dalam
pembuatan makalah ini.
Makalah ini disusun untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Bank dan Lembaga Keuangan Lain
serta sedikit membahas tentang “ Mekanisme Kliring ”. Penulis berharap agar makalah yang telah dibuat
dapat bermanfaat bagi sesama mahasiswa dan juga masyarakat luar yang membacanya.
Penulis telah berusaha semaksimal mungkin dalam menyelesaikan Makalah ini, Apabila terdapat
kekurangan baik dalam Penulisan maupun Pembahasan, Penulis mengucapkan Mohon Maaf Sebesar-
besarnya, dikarenakan Penulis masih dalam proses pembelajaran. Penulis meminta Kritik dan Saran yang
membangun agar dapat membuat makalah selanjutnya dengan lebih baik lagi.

Jakarta, 15 Mei 2019

Kelompok 2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Didalam kehidupan sehari-hari masyarakat memiliki kebutuhan yang berbeda
beda, kebutuhan yang dimaksud adalah kebutuhan dalam bertransaksi yang semakin
meningkat seiring dengan berkembangnya perekonomian di dunia. Para penjual yang
menginginkan usaha nya terus berkembang dengan cara melakukan pembayaran yang
bermacam-macam. Karena cara pembayaran yang bermacam-macam tersebut lah
membuat bank memiliki inisiatif untuk mempermudah cara pembayaran yang dilakukan
oleh penjual dan pembeli. Salah satu fungsi utama dari bank adalah melakukan
pertukaran uang dalam bertransaksi. Mekanisme pembayaran yang dilakukan antara satu
pihak dengan pihak lain dimana kedua belah pihak tersebut memiliki rekening yang sama
akan memudahkan proses transaksi. Dan apabila pembayaran dilakukan pada daerah yang
berbeda dengan rekening yang berbeda juga maka proses transaksi tersebut juga akan
terkendala.
Cara penyelesaian masalah utang piutang tersebut akan memerlukan biaya yang
besar, tenaga yang kurang efektif, dan juga waktu yang cukup lama. Dengan demikian
proses operasional perbankan akan terhambat. Oleh karena itu, muncul lah satu gagasan
untuk membentuk lembaga kliring yang kemudian diselenggarakan oleh Bank Indonesia
sebagai salah satu bank sentral, yaitu pada tanggal 7 Maret 1967. Dengan adanya
lembaga kliring, maka masalah seperti pertemuan, tempat, siapa yang hadir, dan besarnya
dana dapat terorganisir dan terselesaikan dengan baik. Tujuan dari terbentuknya lembaga
kliring adalah untuk memajukan atau memperlancar lalu lintas pembayaran giral serta
layanan kepada masyarakat yang menjadi nasabah bank. Dengan adanya kliring,
perhitungan utang piutang menjadi lebih aman, mudah, dan praktis, serta efisien.
Kliring antar bank adalah pertukaran warkat atau data elektronik antar bank atas
nama bank maupun nama nasabah yang hasil perhitungannya diselesaikan dalam waktu
tertentu. Warkat atau data elektronik tersebut dimaksudkan untuk pembayaran yang
bukan tunai dan diatur oleh Perundang-Undangan atau ketentuan lain yang berlaku dalam
transaksi pembayaran. Adapun sistem kliring antar bank yaitu sistem kliring domestic
dan Lintas Negara. Sistem kliring domestic yaitu sistem kliring yang dilakukan di dalam
negeri sedangkan sistem kliring Lintas Negara adalah sistem kliring yang dilakukan antar
negara yang berbeda.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan atas Latar belakang diatas, maka rumusan masalah yang didapatkan adalah
sebagai berikut :
1. Apakah cara pembayaran yang dilakukan bank dengan cara kliring?
2. Apakah mekanisme yang dilakukan dalam kliring?
3. Apakah peranan bank dalam fasilitas kliring?

C. Tujuan
Berdasarkan atas rumusan masalah diatas, tujuan dari penulisan makalah
mengenai kliring ini yaitu untuk menerangkan tentang pengertian kliring, fungsi kliring,
jenis-jenis kliring, serta mekanisme kliring serta berbagai hal yang bersangkutan tentang
kliring. Dan tujuan lainnya dalam penyusunan makalah ini yaitu untuk memberikan
pengetahuan kepada masyarakat mengenai apa itu kliring serta mekanisme dalam proses
pembayaran melalui kliring tersebut.

D. Manfaat
Berdasarkan tujuan makalah diatas, maka manfaat dalam penulisan makalah ini
yaitu untuk mengetahui apa itu kliring dan mekanisme nya dalam dunia perbankan. Dan
memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang kliring itu sendiri agar masyarakat
memiliki pengetahuan tentang kliring tersebut.

BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Kliring
Kliring adalah sarana perhitungan utang piutang antar bank dengan cara saling
menyerahkan surat-surat berharga dan surat- surat dagang guna memperlancar lalu lintas
pembayaran, yang terdiri dari pengiriman uang, inkaso, dan pembukaan letter of credit.
Sedangkan pengertian inkaso adalah jasa yang diberikan oleh bank atas tagihan
pembayaran surat-surat berharga kepada pihak ketiga yaitu bisa pada cabang bank
bersangkutan atau pun pada bank yang lain, serta pengertian letter of credit yaitu surat
yang dikeluarkan oleh pembeli untuk melakukan pembayaran tertentu kepada pihak
ketiga, atau secara singkatnya yaitu surat piutang yang dibuat untuk mempermudah
transaksi antara eksportir dan importir.
Kliring adalah perhitunga utang piutang antara para peserta kliring secara
terpusat di salah satu tempat dengan cara saling menyerahkan surat-surat berharga dan
surat-surat dagang yang telah ditetapkan untuk dapat diperhitungkan dengan mudah dan
aman, serta untuk memperlancar lalu lintas pembayaran giral.
Dalam pelaksanaan kliring tentu saja Bank Indonesia mempunyai tujuan-tujuan
tertentu. Tujuan tersebut yaitu memperlancar dan memajukan lalu lintas pembayaran
giral, merupakan alternatif pelayanan jasa transfer dana yang dengan mudah dalam proses
perhitungan, dan peneyelesaian utang piutang secara aman, cepat, dan efisien, serta
merupakan salah satu pelayanan bank kepada para nasabahnya.

B. Jenis- Jenis Kliring


Didalam dunia perbankan, terdapat 3 jenis kliring yang berbeda, yaitu sebagai berikut :
1. Kliring Umum, adalah perhitungan warkat atau surat surat berharga antar bank yang
dilakukan oleh Bank Indonesia. Adapun surat-surat berharga yang dimaksud adalah
cek, bilyet giro, bukti penerimaan transfer dari bank, serta surat lain yang disetujui
oleh penyelenggara kliring yaitu Bank Indonesia.
2. Kliring lokal, adalah perhitungan warkat atau surat-surat berharga antar bank yang
masih dalam satu wilayah.
3. Kliring antar cabang, adalah perhitungan warkat atau surat-surat berharga antar bank
yang masih satu wilayah cabang bank peserta kliring.

C. Peserta Kliring
Yang dimaksud dalam peserta kliring adalah bank umum yang berada dalam wilayah
kliring dan tidak diberhentikan kepesertaan nya dalam mengikuti kliring oleh bank
Indonesia. Serta syarat-syarat yang dipenuhi oleh suatu bank agar dapat menjadi peserta
kliring, yaitu :
1. Telah mendapat persetujuan untuk dapat mengikuti kliring oleh Bank Penyelenggara
Kliring, yaitu Bank Indonesia.
2. Memiliki izin usaha yang sah.
3. Keadaan administrasi dan keuangan bank tersebut memungkinkan untuk dapat
memenuhi kewajiban dalam kliring.
4. Simpanan masyarakat daam bentuk giro telah mencapai sekurang kurangnya 20%
dari syarat modal yang telah ditentukan.
5. Menyetorkan jaminan kliring sebesar 50% rata rata kewajiban.

D. Macam- Macam Peserta Kliring


Peserta kliring dapat dibedakan menjadi 2 macam, yaitu sebagai berikut :
1. Peserta langsung, yaitu bank yang sudah tercatat sebagai peserta kliring dan dapat
memperhitungkan warkat atau surat-surat berharganya secara langsung dengan Bank
Indonesia atau dengan PT Trans Warkat sebagai perantara dengan Bank Indonesia.
Contohnya : Bank Retail dan Bank Devisa
2. Peserta Tidak Langsung, yaitu bank yang belum terdaftar sebagai peserta kliring akan
tetapi bank tersebut mengikuti kegiatan kliring melalui bank yang terdaftar dalam
peserta kliring.
Contoh : BPR

E. Mekanisme Kliring
Pertemuan Kliring dilakukan melalui 2 tahapan, yaitu sebagai berikut :
1. Kliring Penyerahan
Kliring penyerahan adalah bagian dari siklus kliring yaitu untuk
memperhitungkan warkat yang telah disampaikan oleh peserta. Dalam kliring
penyerahan para peserta kliring akan menyerahkan warkat debet maupun warkat
kreditnya kepada penyelenggara (atau disebut juga outward clearing) dan setelah itu
mereka menerima warkat kembali dari penyelenggara (atau disebut juga inward
clearing).
Atas dasar penyerahan warkat tersebut maka bank penyelenggara akan
melakukan perhitungan kliring sehingga akan menghasilkan bilyet saldo kliring yang
berguna dalam penyelesaian akhir transaksi kliring ke rekening giro bank Indonesia.
Dan pembukuan transaksi kliring ke rekening nasabah bank.
Langkah- Langkah Selanjutnya yaitu :
a. Warkat warkat dikelompokan sesuai urutan peserta kliring. Warkat tersebut
dikelompokan menjadi Nota Debet Keluar dan Nota Kredit Keluar. Nota debet
keluar adalah warkat yang disetorkan oleh nasabah bank untuk keuntungan
rekening nasabah tersebut, sedangkan nota kredit keluar adalah warkat
pembebanan rekening nasabah yang menyetorkan keuntungan rekening nasabah
bank lain.
b. Selanjutnya warkat debet dan kredit tersebut dirinci nilai nominalnya dan juga
dijumlahkan.
c. Kemudian melakukan serah terima warkat yang dilakukan oleh para peserta
kliring
d. Dan terakhir para peserta kliring kembali kepada bank masing-masing untuk
memperhitungkan apakah layak atau tidaknya warkat yang diterima pihak lain
untuk diselesaikan.
2. Kliring Pengembalian
Kliring pengembalian adalah bagian dari siklus kliring yang bertujuan untuk
memperhitungkan warkat yang penyerahannya ditolak berdasarkan alasan yang
ditetapkan oleh bank Indonesia karena tidak sesuai dalam persyaratan.

Contoh Mekanisme Kliring :


Rina adalah nasabah dari Bank BRI Jakarta akan mengirimkan sejumlah uang
kepada Rudi yang mempunyai rekening di BCA Papua. Dari ilustrasi tersebut,
dapat diketahui jika kedua belah pihak berada dalam wilayah yang berbeda serta
memiliki rekening yang berbeda pula. Oleh karena adanya perbedaan tersebut,
maka mereka pun harus mencari bank yang terdapat di satu wilayah yang
memiliki kedua bank yang sama. Setelah ditelusuri, ternyata di wilayah Makasar
lah berdiri 2 bank tersebut. Maka disanalah akan terjadi proses kliring. Dengan
cara Bank BRI Jakarta tempat Rina menyimpan uang akan mentransfer sejumlah
uang kepada BRI Makasar tempat terjadinya kliring. Kemudian BRI Makasar
akan melakukan proses kliring antara BRI Makasar dengan Bank si penerima
yaitu Bank BCA Papua. Jumlah uang yang akan dikirimkan akan masuk ke
dalam Rekening Koran Bank Indonesia atas nama Bank BCA Papua tempat Rudi
tinggal.

F. Peran Bank Indonesia dalam Mekanisme Kliring


Bank Indonesia memiliki tujuan yakni menjaga kestabilan nilai rupiah. Hal ini
mengandung 2 aspek yaitu menjaga nilai kestabilan mata uang terhadap barang atau
jasa agar terhindar dari inflasi, serta menjaga kestabilan mata uang negara terhadap
mata uang asing yang tercermin dalam perkembangan nilai tukar. Dari segi
pelaksanaan tugas dan wewenang, Bank Indonesia menerapkan prinsip transparansi
kepada masyarakat. Serta peranan bank Indonesia lain yaitu menjaga sistem lalu
lintas pembayaran. Dan bank Indonesia merupakan satu-satunya bank yang
mengedarkan uang serta memusnahkan nya dalam peredaran. Serta mengatur sistem
kliring antar bank dan juga mengatur tata cara persyaratan pihak lain yang akan
melaksanakan kegiatan kliring.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kliring merupakan penyelesaian hutang piutang antar bank. Sebelum terciptanya
kliring perhitungan penyelesaian utang piutang memerlukan waktu yang lama, biaya yang
besar, dan juga tenaga yang kurang efisien. Keadaan demikian merupakan suatu hambatan
operasional yang dirasakan oleh Perbankan. Oleh karena itu munculah suatu gagasan untuk
membentuk lembaga kliring yang dilakukan oleh Bank Indonesia selaku lembaga yang
mengatur penyelenggara kliring.
Dengan adanya lembaga kliring, masalah penyelesaian hutang piutang seperti waktu,
tempat pertemuan, dan besar nya dana yang dibutuhkan dapat terselesaikan dengan baik
dan terorganisir.
DAFTAR PUSTAKA

Sawitri, Peni dan Eko Hartanto. 2007. Bank dan Lembaga Keuangan Lain . Jakarta.
Medy. 2014. Makalah sistem Kliring Di https://makalahkliring123.blogspot.com/2014/makalah-
kliring.html?m=1. (Diakses pada 14 Mei 2019)
Gian MR. 2015. Pengertian Mekanisme dan Contoh Kliring Bank Lengkap. Di
https://www.ilmuekonomi.net/2015/11/pengertian-mekanisme-dan-contoh-kliring-bank-lengkap.html?
m=1 (Diakses pada 14 Mei 2019)
Laila Mardianti. 2012. Contoh Kasus Sistem Kliring. Di
https://laillamardianti.wordpress.com/2012/06/04/contoh-kasus-sistem-kliring/ (Diakses pada 14 Mei
2019)

Anda mungkin juga menyukai