Anda di halaman 1dari 2

NOTULA PERKULIAHAN

Nama Mata Kuliah/Kode : Perbankan / KPK1618


Semester/sks :5/2
Nama : Alvi Maghfiroh
NIM :190210301041
Kelas :A
Topik Materi : LEMBAGA PENUNJANG BANK (KLIRING)

A. RANGKUMAN MATERI
Pengertian kliring menurut Pratnama Raharja (1997;132), yaitu : “Kliring adalah Perhitungan
utang-piutang antara para peserta secara terpusat di satu tempat dengan cara saling menyerahkan
surat-surat berharga dan surat-surat dagang yang telah ditetapkan untuk dapat diperhitungkan “.
Adapun pengertian kliring menurut Thomas suyatno (1999;81), yaitu : “Kliring adalah sarana
perhitungan warkat antar Bank yang dilaksanakan oleh Bank Indonesia guna memperluas dan
memperlancar lalu lintas pembayaran giral”
Ada tiga jenis-jenis kliring yang ada di perbankan yaitu:
1. Kliring umum adalah perhitungan warkat antar bank, diatur oleh Bank Indonesia.
2. Kliring lokal adalah perhitungan warkat antarbank yang masih dalam satu wilayah.
3. Kliring antar cabang adalah perhitungan warkat antar bank yang masih dalam satu wilayah
cabang bank peserta.
Bank yang dimaksud peserta kliring adalah bank umum yang berada dalam wilayah kliring
tertentu dan tidak dihentikan kepesertaannya dalam kliring oleh Bank Indonesia sebuah bank
dapat dilarang untuk mengikuti kliring karena berbagai alasan. Pada dasarnya alasan tersebut
berkenaan dengan pelanggaran – pelanggaran terhadap bank Indonesia atau ketidak mampuannya
untuk menyelesaikannya kewajiban giral.

Syarat – syarat yang harus dipenuhi oleh suatu bank umum agar dapat menjadi peserta kliring
yaitu:
a. Suatu kantor Bank umum diwajibkan ikut serta dalam kliring setelah mendapat persetujuan
Bank Indonesia
b. Mempunyai ijin usaha yang sah
c. Keadaan administrasi dan keuangan memunginkan bank itu untuk memenuhi kewajibannya
dalam kliring
d. Simpanan masyarakat dalam bentuk giro dan klonggaran tarik kredit yang diberikan oleh
kantor tersebut telah mencapai sekurang kurangnya 20% dari syarat modal setelah disetorkan
minimum bagi pendirian bank baru.
e. Menyetorkan jaminan kliring sebesar 50% rata- rata kewajiban 20 hari terakhir dikurangi
40% rata-rata tagihan harian 20 hari terakhir. Kewajiban ini hanya berlaku bagi kantor bank yng
baru direhabilitasi. Jaminan kiring ini berlaku selama 6 (enam) bulan terhitung sejak tanggal
penyetoran. Kewajiban menyetor jaminan kliring ini tidak berlaku bagi peserta tidak langsung
atau peserta pindahan wilayah kliring.
f. Bank peserta menunjukkan minimal orang wakil tetap pada lembaga kliring. Pemberitahuan
mengenai wakil tetap ini disampaikan secara tertulis kepada bank Indonesia dengan dilampirkan
contoh tanda tangan dan paraf wakil-wakil tersebut.
Peserta kliring dapat dibedakan menjadi dua macam :
1. Peserta langsung, yaitu : bank-bank yang sudah tercatat sebagai peserta kliring dan dapat
memperhitungkan warkat atau notanya secara langsung dengan BI atau melaui PT Trans Warkat
sebagai perantara dengan BI.
Contoh : Bank Retail, Bank Devisa
2. Peserta tidak langsung, yaitu: bank-bank yang belum terdaftar sebagai peserta kliring akan
tetapi mengikuti kegiatan kliring melalui bank yang telah terdaftar sebagai peserta kliring.
Contoh : BPR
II. KESIMPULAN
Kliring adalah perhitungan utang piutang antara para peserta secara terpusat di satu tempat
dengan cara saling menyerahkan surat-surat berharga dan surat-surat dagang yang telah
ditetapkan untuk dapat diperhitungkan dengan mudah dan aman, serta untuk memperluas dan
memperlancar lalu lintas pembayaran giral.
Ada tiga jenis-jenis kliring yang ada di perbankan yaitu kliring umum, kliring lokal dan kliring
antar cabang. Mekanisme kliring terdiri dari dua yaitu kliring penyerahan adalah bagian dari
suatu siklus kliring guna memperhitungkan warkat dan atau DKE yang disampaikan oleh Peserta
dan Kliring Pengembalian adalah bagian dari suatu siklus kliring guna memperhitungkan warkat
dan atau DKE debet kliring penyerahan yang ditolak berdasarkan alasan yang ditetapkan dalam
ketentuan Bank Indonesia atau karena tidak sesuai dengan tujuan dan persyaratan penerbitannya.
Transaksi yang diproses melalui fasilitas Kliring meliputi transfer debet dan transfer kredit yang
disertai dengan pertukaran fisik warkat, baik Warkat Debet maupun warkat kredit. Bank
Indonesia mempunyai satu tujuan tunggal yakni mencapai dan menjaga kestabilan nilai rupiah.
Hal ini mengandung dua aspek yakni kestabilan nilai mata uang rupiah terhadap barang dan jasa
yang tercermin pada laju inflasi; serta kestabilan nilai mata uang rupiah terhadap mata uang
negara lain yang tercermin pada perkembangan nilai tukar.

Anda mungkin juga menyukai