Kelas : MA.19.C8
Mata Kuliah : Bank & Lembaga Keuangan
Jawaban UTS
disetorkan pada negara. Keuntungan bank tidak semata dfigunakan untuk kebutuhan dan kesejahteraan bank tapi juga untuk negara.
b. Secara umum lembaga keuangan bank memiliki peran untuk menerima dana dan memberi pinjaman untuk masyarakat. Sementara lembaga keuangan
nonbank memiliki peran dalam mengumpulkan dan menyalurkan uang dengan mengeluarkan surat-surat berharga untuk pembiayaan investasi
2. bank Umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional dan atau berdasarkan Prinsip Syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa
dalam lalu lintas pembayaran. Usaha bank umum salah satunya menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa giro, tabungan
deposito, tabungan berjangka, sertifikat deposito, tabungan biasa, dan/atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu. Sedangkan Bank Perkreditan Rakyat
(BPR) adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional atau berdasarkan Prinsip Syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam
lalu lintas pembayaran. Usaha BPR menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa deposito berjangka, tabungan, dan/atau bentuk lainnya yang
Giro adalah simpanan pihak ketiga pada bank yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat denganh menggunakan cek, surat perintah pembayaran lainnya atau
Giro adalah simpanan pihak ketiga pada bank yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat denganh menggunakan cek, surat perintah pembayaran lainnya
Deposito adalah simpanan pihak ketiga pada bank yang penarikannya hanya dapat dilakukan dalam jangka waktu tertentu menurut perjanjian antara pihak
Tabungan adalah simpanan pihak ketiga pada bank yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat-syarat tertentu yang ditetapkan oleh masing-
masing bank.
Ketiga produk simpanan tersebut disediakan oleh bank identik dengan ketiga motif penguasaan uang yang dikemukakan oleh John Maynard Keynes. Keynes
dengan teori Liquidity of Preference, membagi tiga motif pemegangan uang, yaitu :
• Transaction motive, yaitu motif untuk keperluan pembayaran suatu transaksi perdagangan
• Precautionary motive, yaitu motif untuk berjaga-jaga bila ada keperluan yang endadak. • Speculative motive, yaitu motif untuk melakukan spekulasi agar
b). Fungsi bank dalam melancarkan pembayaran transaksi perdagangan dapat terlaksana karena bank mempunyai jasa-jasa bank. Jasa yang hanya berkepentingan
bagi nasabah saja pada umumnya bank mengenakan biaya/komisi, misalnya jasa pengiriman uang (transfer dana). Dalam permohonan transfer dana, bank tidak
berkepentingan adalah nasabah, agar uang tersebut dapat diterima oleh penerima pada hari yang sama dengan transfer dilakukan. Sedangkan jasa bank yang
berkaitan dengan kepentingan bank dan nasabah, bank membebaskan dari biaya/komisi, misalnya jasa kliring, penerimaan setoran, dan sebagainya. Dalam hal ini
jasa kliring dipergunakan oleh bank agar setoran-setoran yang berupa cek/BG tersebut dapat segera diperoleh dananya dibuku dalam rekening simpanan nasabah
di banknya, dengan demikian dana masyarakat yang berhasil dihimpun bank bertambah besar. Bank dalam fungsi melancarkan pembayaran transaksi perdagangan
dibedakan menjadi dua, yaitu perdagangan dalam negeri dan perdagangan luar negeri.
4. Menurut saya sudah sejalan, walaupun kadang masih ada saja yang masyarakat yang tidak mengguanakan sebagai mestinya, Untuk kontrolingnya sendiri
menurut saya agak susah karena ketika dana bantuan sudah sampai di tangan penerima, pemerintah tidak mungkin juga untuk memantau untuk apa dana
tersebut, menurut saya lebih baik dana itu diberikan dalam bentuk sembako atau pengratisan listri dan lain sebagainya, walaupun agak lama dalam
pendistribusiannnya
5. Lima peraturan yang dibuat bank Indonesia di masa pandemi diantaranya:
1. Peraturan Bank Indonesia (PBI) Nomor 22/05/PBI/2020 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Bank Indonesia Nomor 19/3/PBI/2017 tentang Pinjaman
2. Peraturan Bank Indonesia (PBI) Nomor 22/6/PBI/2020 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Bank Indonesia Nomor 19/4/PBI/2017 tentang Pembiayaan
Likuiditas Jangka Pendek Syariah bagi Bank Umum Syariah, berlaku 30 April 2020.
3. Peraturan Anggota Dewan Gubenur (PADG) Nomor 22/10/PADG/2020 tentang Perubahan Kelima atas PADG Nomor 20/10/PADG/2018 Tentang Giro Wajib
Minimum Dalam Rupiah dan Valuta Asing Bagi Bank Umum Konvensional, Bank Umum Syariah, Dan Unit Usaha Syariah, berlaku 1 Mei 2020.
4. Peraturan Anggota Dewan Gubernur (PADG) Nomor 22/11/PADG/2020 tentang Perubahan atas PADG Nomor 21/22/PADG/2019 Tentang Rasio Intermediasi
Makroprudensial (RIM) dan Penyangga Likuiditas Makroprudensial (PLM) Bagi Bank Umum Konvensional, Bank Umum Syariah, dan Unit Usaha Syariah, berlaku
1 Mei 2020.
5. Penyesuaian Pelaksanaan Beberapa Ketentuan Bank Indonesia sebagai Dampak Pandemi COVID-19 Bank Indonesia menerbitkan Peraturan Bank Indonesia
Nomor 22/7/PBI/2020 tentang Penyesuaian Pelaksanaan Beberapa Ketentuan Bank Indonesia sebagai Dampak Pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-
Saya setuju, karena semua kebijakan menurunakan yang akan membantu perekonomian Indonesia juga.