Anda di halaman 1dari 17

TUGAS MAKALAH

MATA KULIAH PERBANKAN


MENGENAI

BANK UMUM

Oleh:
Dewi Pratiwi
3061321026

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUKABUMI
2016

BAB I
PENDAHULUAN
Sebagaimana diketahui bahwa Bank adalah sebuah lembaga intermediasi
keuangan. Umumnya didirikan dengan kewenangan untuk menerima simpanan
uang, meminjamkan uang, dan menerbitkan promes atau yang dikenal sebagai
banknote.
Peranan bank dewasa ini sangat dominant dalam perekonomian
masyarakat di Indonesia pada umumnya. Hampir setiap kegiatan perekonomian
masyarakat tidak terlepas dari peran bank maupun lembaga keuangan lainya
diluar bank.
Dalam menjalankan aktifitasnya, bank menawarkan berbagai produk yang
berisi

kegiatan

pendukung

perekonomian

masyarakat,

mulai

dari

jasa

menabungkan uang masyarakat, pengiriman uang sampai jasa-jasa lainya yang


intinya mempermudah masyarakat melakukan aktifitas bisnis dan perekonomian
sehari-hari. Sebagian masyarakat sendiri secara tidak sadar telah merasa
tergantung

dengan

kegiatan

bank

tersebut

untuk

melakukan

aktifitas

perekonomiannya, mulai dari berbelanja sehari-hari sampai sekedar untuk


pengisian pulsa bagi telepon selularnya. Hal ini bukan hanya sekedar trend dalam
masyarakat,

tetapi

memang

perkembangan

jaman

dan

teknologi

serta

perkembangan kebutuhan masyarakat sehingga menuntut peran besar perbankan


dalam sendi-sendi kehidupan perekonomian pada saat ini.
Dalam makalah ini, penulis akan menguraikan secara singkat sebatas
literature yang penulis baca dan dari beberapa sumber terutama dari bahan
pengantar kuliah pada mata PERBANKAN yang dibimbing oleh Ibu Eris
Darsawati pada Fakultas Ekonomi Muhammadiyah Sukabumi.

BAB II
A. LATAR BELAKANG
Dalam menjalankan aktifitasnya, bank membutuhkan dana untuk
membiayai operasionalnya, maka bank mengeluarkan produk-produk yang
membungkus kegiatan-kegiatan standar yang berlaku secara umum berupa,
menghimpun dana dari masyarakat (Funding), menyalurkan dana ke masyarakat
(Lending), memberikan jasa-jasa bank lainnya (Services) .
Sebagai suatu bentuk badan usaha, maka bank umum secara khusus
didirikan untuk memperoleh keuntungan benefit dari kegitanya tersebut.
Keuntungan didapatakan dari perputaran uang dan jasa yang dikelolanya dengan
berbagai bentuk produk yang kemudian disebarluaskan kepada masyarakat
pengguna jasa bank.

B. PERMASALAHAN
Dengan dasar tiga kegiatan tersebut dalam latar belakang seperti telah
penulis uraikan diatas, maka penulis dapat menarik suatu permasalahan yang
menjadi pokok pembahasan yang akan penulis bahas dalam bab ii makalah ini.
Adapun permasalahan tersebut adalah :
APAKAH KEGIATAN DAN FUNGSI BANK UMUM?
Dengan berbagai produk tersebut di atas, maka dirasakan perlu bagi
penulis untuk mengetahui lebih jauh tentang kegiatan perbankan yang dibungkus
produk-produk yang dikeluarkan oleh bank berdasarkan tiga kegiatan dasar seperti
yang yang telah penulis uraikan di atas, yaitu, menghimpun dana dari masyarakat
(Funding), menyalurkan dana ke masyarakat (Lending), memberikan jasa-jasa
bank lainnya (Services) .

BAB III
PEMBAHASAN

A. RUANG LINGKUP BISNIS BANK UMUM


B a n k, adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat
dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk
kredit dan bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup masyarakat
banyak
Menurut jenisnya Bank terdiri dari :
a) Bank Umum, adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha
secara konvensional dan/atau berdasarkan prinsip syariah yang
dalam kegiatannnya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran
b) Bank Perkreditan Rakyat, adalah bank yang melaksanakan
kegiatan usaha secara konvensional atau berdasarkan prinsip
syariah yang dalam kegiatannnya tidak memberikan jasa dalam
lalu lintas pembayaran
Fungsi Pokok Bank Umum
Secara umum, bank umum yang melayani masyarakat adalah berfungsi
sebagai :
a. Menyediakan mekanisme dan alat pembayaran yang lebih efesien
dalam kegiatan ekonomi.
b.

Menciptakan uang.

c. Menghimpun dana dari masyarakat


d. Menawarkan jasa-jasa keuangan lainnya

Bentuk kegiatan Usaha Bank Umum adalah berupa berbagai kegiatan yang
diatur dalam UU No 10 Tahun 1998 pasal 6 adalah sbb. :
a) Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan
(giro, deposito berjangka, sertifikat deposito, tabungan dll)
b) .

Memberikan kredit

c) Menerbitkan surat pengakuan hutang


d) Membeli, menjual atau menjamin atas resiko sendiri maupun
untuk kepentingan atas perintah nasabahnya surat-surat
berharga a.l SBI, Obligasi, Saham dll.
e) Memindahkan uang baik untuk kepentingan sendiri maupun
nasabah
f) Menyediakan tempat untuk menyimpan

barang dan surat

berharga
Bentuk-bentuk Jasa-jasa Bank Umum
(A). Jasa-jasa Keuangan :
1) Transfer / kiriman uang dalam dan luar negeri
Untuk membantu kelancaran serta mempercepat proses transaksi yang
dilakukan masyarakat agar menjadi lebih efektif dan efisien serta mengurangi
risiko, dapat manfaatkan layanan transfer/kiriman uang Bank.
Dengan kegiatan ini memungkinkan bagi masyarakat terutama nasabah
bank untuk melakukan pengiriman uang kepada orang lain baik di dalam maupun
di luar negeri. Bahkan pada dasawarsa terakhir ini, pengiriman uang melalui bank
dapat dilakukan sendiri dengan menggunakan technologi internet yang
dioperasikan melalui mesin ATM atau bahkan melalui telepon selular yang
memungkinkan bagi nasabah atau masyarakat untuk melakukanya sendiri tanpa
bantuan teller bank dan dapat dilakukan dari manapun juga tanpa terbatas tempat
dan waktu sehingga masyarakat tidak lagi direpotkan dengan harus mengantri di
loket bank pada batas-batas tertentu untuk pengiriman uang tersebut.

2) Inkaso dalam negeri dan luar negeri (collection)


Adalah sebuah layanan bank untuk penagihan pembayaran atas
surat/document berharga kepada pihak ketiga di tempat atau kota lain di dalam
negeri. Surat atau dokumen berharga yang dapat diproses adalah wesel, cek bilyet
giro, kuitansi, surat promes/aksep dan hadiah undian.
Pembayaran hasil penagihan tersebut dapat dilakukan dengan Cash / Non
Cash. Dengan kata lain bahwa inkaso adalah memberi kuasa pada Bank oleh
Perusahaan/Perorangan / Lembaga untuk menagih, atau memintakan persetujuan
untuk pembayaran (akseptasi) atau menyerahkan begitu saja kepada pihak tertarik
di tempat lain (dalam/luar negeri) atas surat - surat berharga, dalam Rupiah / Valas
seperti Wesel (Draft), cek, kuitansi, surat aksep (Promissory Notes), money order,
kupon, dividen dan nota tagihan lain.
Macam-macam Inkaso :

Inkaso berdokumen seperti Bill of Lading, Faktur, Polis Asuransi,

Inkaso tak berdokumen.

dll

3) Pembukaan Letter of Credit/ LC luar negeri


Letter of credit, atau sering disingkat menjadi L/C, LC, atau LOC, adalah
sebuah cara pembayaran internasional yang memungkinkan eksportir menerima
pembayaran tanpa menunggu berita dari luar negeri setelah barang dan berkas
dokumen dikirimkan keluar negeri (kepada pemesan).
Dengan kata lain

Letter of Credit atau L/C adalah bentuk jaminan

pembayaran yang diberikan oleh bank (issuing bank) kepada pihak beneficiary
atau ordernya atas penyerahan dokumen-dokumen yang telah ditetapkan
sepanjang memenuhi persyaratan yang tercantum dalam L/C.
Proses Mekanisme Transaksi L/C secara singkat dapat penulis uraikan
sebagai berikut ; adalah apabila telah terjadi suatu kesepakatan transaksi jual-beli

antara eksportir dan importer, maka Importir meminta Issuing Bank (Bank
Devisa) membuka L/C. Lalu Issuing Bank membuka LC kepada Bank
Correspondence atau advising Bank (Bank penerus L/C) di luar negeri, maka
Advising Bank meneruskan/advis L/C kepada beneficiary (Eksportir/ Penjual),
sehingga

Eksportir dapat

mengapalkan barang ke importer. Berdasarkan

dokumen pengapalan (Bill of Lading dan Faktur) disampaikan eksportir ke


Advising Bank atau Negotiating bank, lalu Advising Bank mengirim dokumen
tersebut ke Issuing Bank.
Berdasarkan hal-hal tersebut maka Advising/Negotiating Bank membayar
kepada eksportir, lalu Issuing Bank menyampaikan dokumen kepada importer.
Dengan dasar dokumen yang disampaikan bank kepadanya, maka Importir
membayar kepada Issuing/Negotiating Bank, lalu Issuing Bank membayar kepada
Advising/Negotiating Bank.
4) Pembukaan Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri
Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri (SKBDN)
Adalah domestic L/C yaitu janji tertulis pemohon yang mengikat bank
pembuka untuk :
5)

Melakukan

pembayaran

kepada

penerima

atau

ordernya, atau mengaksep dan membayar wesel yang


ditarik oleh penerima;
6)

Memberi kuasa kepada bank lain untuk melakukan


pembayaran

kepada

penerima,

mengaksep

dan

membayar wesel yang ditarik oleh penerima;


7)

Memberi kuasa kepada bank lain untuk melakukan


negosiasi wesel yang ditarik oleh penerima atas
penyerahan dokumen, sepanjang SKBDN dipenuhi.

8)

Penerbitan Garansi Bank

Merupakan pengakuan tertulis dari Bank, dimana bank mengikat diri


kepada Penerima Jaminan untuk membayar sejumlah uang dalam jangka waktu

dan syarat-syarat tertentu, apabila dikemudian hari pihak Terjamin tidak


memenuhi kewajiban kepada pihak Penerima Jaminan.
9) Penyelenggaraan Kliring
Secara singkat dapat dikatan bahwa kliring (dari bahasa Inggris clearing)
adalah sebagai kegiatan yang menunjukkan suatu aktivitas yang berjalan sejak
saat terjadinya kesepakatan untuk suatu transaksi hingga selesainya pelaksanaan
kesepakatan tersebut. (Wikipedia ID) Arti kliring adalah pertukaran warkat (bisa
berupa cek, giro/bilyet, nota debet/kredit dan lainnya) atau data keuangan
elektronik antar peserta (bank) kliring baik atas nama peserta (bank) maupun atas
nama nasabah peserta yang perhitungannya diselesaikan pada waktu tertentu.
Jadi, jika ada peserta (bank) kliring yang mengalami kalah kliring itu
artinya bank tersebut mendapat banyak kewajiban pembayaran ke sejumlah
peserta (bank) kliring lainnya yang tak sebanding dengan hak (tagihan)
pembayaran pada satu hari kerja kliring. (Bank Indonesia)
10) Perdagangan valuta asing (money changer)
11) perdagangan surat-surat berharga
Sebagaimana diketahui, surat berharga terdiri dari beberapa bentuk, dan
dapat diperjual belikan, untuk mengulas lebih jauh mengenai surat berharga ini,
akan penulis bahas secara ringkas dalam sub judul mengenai Produk-Produk
Perbankan.
12) Penjualan cek perjalanan (travellers check)
13) Perbankan elektronik, ATM, Internet Banking
14) Penerbitan Kartu Debet dan Kartu Kredit
15) Standing instruction, misal dalam hal pembayaran
telepon, air, listrik, dll.
(B). Jasa-jasa lain :
1.

Manajemen Pajak

2.

Manajemen dana dan investasi

3.

Costudian

4.

Safe Deposit Box

5.

Wali amanat

6.

Pelatihan pegawai

7.

Jasa-jasa Komputer

B.

PRODUK-PRODUK BANK UMUM

Dalam kegiatan perbankan untuk mengumpulkan dana dari masyarakat


berbagai produk ditawarkan, beberapa diantaranya telah akrab dengan kehidupan
kita sehari-hari, tetapi terkadang tanpa kita sadari bahwa produk tersebut telah
menjadi suatu ketergantungan bagi kita terutama bagai mahasiswa yang berasal
dari luar kota Palembang dan mengandalkan uang kiriman dari orang tua sebagai
biaya hidup dan biaya lain-lain terutama yang berkenaan dengan pendidikanya.
Dari beberapa produk yang akan penulis bahas dalam sub judul ini, penulis
hanya mengulas produck-produk dimana dalam uraian-uraian di atas belum
penulis ulas secara khusus. Maka produk yang yang telah penulis ulas sebelumnya
tidak akan penulis ulas lagi, melainkan hanya cukup penulis sebutkan saja produk
tersebut tersebut.
Adapun produk-produk tersebut adalah sebagai berikut :
1) Simpanan atau Tabungan1
Adalah dana yang dipercayakan oleh masyarakat kepada bank berdasarkan
perjanjian penyimpanan dana dalam bentuk giro, deposito, sertifikat deposito,
tabungan dan atau bentuk lainya yang dipersamakan dengan itu.
2) ATM dan Kartu Debit2

Prof. DR. Soedjono Dirdjosisworo, SH, MBA., Hukum Perusahaan Mengenai Hukum Perbankan
Di Indonesia (Bank Umum), penerbit CV. Mandar Maju, Bandung, 2003 hal 4
2
www.bankmandiri.com

Atau dikenal juga dengan istilah uang plastic, yaitu sebentuk kartu yang
terbuat dari bahan plastic mengandung medan magnet yang dapat digunakan oleh
seorang nasabah bank dengan menggunakan kode pribadi, yang berfungsi.
Dalam bahasa inggris dikenal dengan Automatic teller machine, atau
dalam bahasa Indonsia dikenal dengan Anjungan Tunai Mandiri. ATM merukan
alat elektronik yang diberikan oleh bank yang kepada pemilik rekening yang dapat
digunakan untuk bertransaksi secara elektronis seperti mengecek saldo,
mentransfer uang dan juga mengambil uang dari mesin ATM tanpa perlu dilayani
seorang teller. Setiap pemegang kartu diberikan PIN (personal identification
number), atau nomor pribadi yang bersifat rahasia untuk keamanan dalam
penggunaan ATM.
Lalu apa beda kartu ATM dengan kartu Debit. yang membedakan adalah
cara penggunannya. Jika digunakan untuk bertransksi di mesin ATM, maka kartu
tersebut dikenal sebagai kartu ATM, tapi jika digunakan untuk bertransaksi
pembayaran dan pembelanjaan non-tunai dengan menggunakan mesin EDC
(Electronic Data Capture), maka kartu tersebut dikenal sebagai Kartu Debit.
Untuk kartu Debit selain otorisasi dengan PIN, dimungkinkan pula
otorisasi dengan tanda tangan seperti halnya Kartu Kredit. Batas (limit) transaksi
Kartu Debit dan Kartu ATM tergantung dari jenis kartu yang anda miliki.
Umumnya terdiri dari limit jumlah dan frekuensi transaksi, baik untuk penarikan
tunai, belanja, transfer.
3) Kartu Kredit (Credit Card)
Kartu ini seperti halnya ATM, terbuat dari bahan plastic dan juga dikenal
dengan uang plastic. Kartu kredit merupakan alat pembayaran pengganti uang
tunai atau cek. Kartu ini hanya dapat dikeluarkan oleh bank yang tergolong sehat
dan mendapat persetujuan dari BI. Pemegang kartu kredit harus memenuhi
persyaratan yang ditetapkan oleh penerbit. Karena sifatnya kredit, maka butuh
jaminan pembayaran dimana hal itu adalah merupakan bonafiditas pemegang
kartu kredit, oleh karenanya dilakukan penilaian awal.

10

Menurut Prayogo S dan Djoko Prakoso,


kartu kredit adalah suatu jenis alat pembayaran pengganti uang tunai,
dimana kita dapat sewaktu-waktu menukarkan apa saja yang kita inginkan
yakni di tempat-tempat dimana saja ada cabang yang dapat menerima
credit card dari bank, atau perusahaan yang mengeluarkan atau dapat
juga kepada bank yang mengeluarkan atau pada cabang yang
mengelluarkan.3
4) Giro4
Adalah simpanan yang penarikanya dapat dilakukan setiap saat dengan
menggunakan cek, bilyet giro, sarana perintah pembayaran lainya, atau dengan
pemindah bukuan.
5) Deposito
Adalah simpanan yang penarikanya hanya dapat dilakukan pada waktu
tertentu berdasarkan perjanjian nasabah penyimpan dengan bank.
6) Sertifikat Deposito
Adalah

simpanan

dalam

bentuk

depositi

yang

sertifikat

bukti

penyimpananya dapat dipindahtangankan.


7) Surat Berharga
Adalah surat pengakuan utang, wesel, saham, obligasi, securitas kredit,
atau setiap derifatifnya, atau kepentingan lainya, atau suatu kewajiban dari
penerbit, dalam bentuk yang lazim diperdagangkan dalam pasar modal dan pasar
uang.
8) Kredit
Adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu
berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank dengan
pihak lain mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi utangnya setelah jangka
waktu tertentu dengan pemberian bunga.
9) Pembiayaan Berdasarkan Prinsip Syariah
3

Joni Emirzon, SH., M hum., HUKUM SURAT BERHARGA DAN PERKEMBANGANYA DI


INDONESIA, PT. Prenhallindo, Jakarta, 2002, hal. 212
4
Lockcit hal. 4

11

Adalah penyediaan uang atau tagihan yang dipersamakan dengan itu


berdasarkan persetujuan atau kesepakatan antara bank dengan pihak lain yang
mewajibkan pihak yang dibiayai untuk mengembalikan uang atau tagihan
ytersebut setelah jangka waktu tertentu dengan imbalan atau bagi hasil.
10) Safe Deposit Box
Yaitu suatu sistem pelayanan penyimpanan harta berdasarkan perjanjian
atau kontrak antara bank umum dan penitip dengan ketentuan bank umum yang
bersangkutan tidak mempunyai hak kepemilikan atas harta tersebut , dalam bentuk
bank menyewakan box dengan ukuran tertentu. Dimana barang-barang yang
diizinkan untuk disimpan :berupa :

Mata uang, barang logam mulia, barang berharga lainnya.

Kertas berharga, dokumen-dokumen penting.

Barang lain yang disetujui bank secara tertulis..


11) Wali Amanat
Adalah kegiatan usaha yang dapat dilakukan oleh bank umum

untuk mewakili surat berharga berdaasarkan perjanjian antara bank umum dengan
emiten surat berharga yang bersangkutan.
12). Jual Beli Valuta Asing
Berupa jasa jual beli Valuta asing (foreign exchange) dipergunakan
transaksi ekonomi internasional, Bursa valuta asing (Foreign Ex- change Market)
tempat terjadinya jual-beli/penukaran mata uang asing , Convertible Currencies,
mata uang yang dapat diperdagangkan pada pasar valas internasional (rupiah
belum dianggap convertible),
Hard Currency, mata uang yang sering dipergunakan dalam transaksi
ekonomi & keuangan internasional, karena nilainya yang relatif stabil. Mata uang
dimaksud antara lain U.S Dollar (USD), Yen Japan (JPY), Poundsterling Inggris
(GBP), Uni Eropah (EURO), Australia Dollar (AUD) Hongkong Dollar (HKD),
Singapore Dollar (SGD)Dan beberapa produk lainya dan turunanya yang bisa

12

dinikmati masyarakat dari pelayanan bank seperti; Transaksi Barter ( Swap ),


Transaksi Berjangka (forward ), Transaksi Tunai ( Spot ).

C.

SURAT BERHARGA

Adalah surat pengakuan utang, adalah surat berharga yang diterbitkan oleh
bank dengan suatu kewajiban dari penerbit, dalam bentuk yang lazim
diperdagangkan dalam pasar modal dan pasar uang.
Dalam praktek di dunia perbankan, surat berharga ada dikenal dalam
beberapa bentuk, yang lazim digunakan di tengah-tengah masyarakat adalah cek
dan giro. Selain itu ada juga bentuk-bentuk lain dari surat berharga seperti wesel,
saham, obligasi, securitas kredit, atau setiap derifatifnya dan sebagainya. Dari
beberapa surat berharga tersebut, penulis akan mengulas sedikit tentang hal
tersebut.
a. Cek
Cek merupakan surat perintah bayar tanpa syarat dari nasabah kepada
bank yang memelihara rekening giro nasabah tersebut,

untuk membayar

sejumlah uang kepada pihak yang disebutkan di dalamnya atau kepada pemegang
cek tersebut.
Syarat hukum dan penggunaan cek sebagai alat pembayaran giral
terdapat perkataan CEK
harus berisi perintah tak bersyarat untuk membayar sejumlah
uang tertentu
nama bank yang harus membayar (tertarik)
penyambutan tanggal dan tempat cek dikeluarkan
tanda tangan penarik.
b. Giro

13

Giro adalah Simpanan dari pihak ketiga kepada bank yang penarikannya
dilakukan setiap saat dengan menggunakan cek, surat perintah pembayaran
lainnya atau dengan pemindahbukuan.
Menurut UU Perbankan No. 10 Tahun 1998, Giro adalah :
Simpanan yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan
menggunakan cek, bilyet giro, saran perintah pembayaran lainnya atau dengan
cara pemindahbukuan. Pengertian dapat ditarik setiap saat adalah bahwa uang
yang sudah disimpan di rekening giro dapt ditarik berkali-kali dalam sehari
selama dana masih tercukupi, selain harus memenuhi syarat dari bank yang
bersangkutan. Penarikan dapat berupa penarikan tunai atau non tunai.
c. Bilyet giro
Bilyet Giro (BG) merupakan surat perintah bayar dari nasabah kepad
abank yang memelihara rekening giro nasabah untuk memindahkan sejumlah
uang dari rekening yang bersangkutan kepada pihak penerima yang disebutkan
namanya pada bank sama atau lain.
Bilyet Giro Adalah surat perintah dari nasabah kepada bank yang
memelihara rekening giro nasabah (bank tertarik) untuk memindahbukukan
sejumlah uang dari rekening yang bersangkutan kepada pihak penerima yang
disebutkan namanya pada bank yang sama atau bank lain.
d. Wesel (Bank draft)
Adalah sejenis surat berharga yang memuat kata wesel dalam surat wesel
dan ditanda tangani di suatu tempat dalam mana penerbit memberikan perintah tak
bersyarat kepada tersangkut untuk membayarkan sejumlah uang pada hari bayar
kepada pembawa atau orang yang ditunjuk oleh penerbit yang disebut penerima
atau penggantinya, di suatu tempat tertentu.
e.
f.
g.
h.
i.

Saham
Obligasi
Securitas kredit
Surat sanggup bayar
Travel cek

14

BAB IV
PENUTUP

KESIMPULAN
Dari seluruh uraian tentang perbankan dengan seluruh kegiatan serta
produk-produknya di atas, penulis dapat menyimpulkan tetang kegiatan utama dan
pengertian serta produk-produk perbankan sebagai berikut; bahwa kegiatan
perbankan secara umum, dikategorikan dalam tiga jenis kegiatan utama.
Adapun kegiatan utama bank, secara hokum ditetapkan sebagai
menghimpun dana dari masyarakat (Funding), menyalurkan dana ke masyarakat
(Lending), memberikan jasa-jasa bank lainnya (Services). Hal ini telah digariskan
oleh pemerintah melalui Undang-Undang No. 10 tahun 1998
Bank umum adalah suatu Badan Usaha yang kegiatan utamanya menerima
simpanan

dari

masyarakat

dan

atau

dari

pihak

lainnya

kemudian

mengembalikannya kembali untuk memperoleh keuntungan serta menyediakan


jasa-jasa dalam lalu-lintas pembayaran
Bentuk kegiatan Usaha Bank Umum adalah berupa berbagai kegiatan yang
diatur dalam UU No 10 Tahun 1998 pasal 6 adalah sbb. :
a) Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan
(giro, deposito berjangka, sertifikat deposito, tabungan dll)
b) .Memberikan kredit
c) Menerbitkan surat pengakuan hutang
d) Membeli, menjual atau menjamin atas resiko sendiri maupun
untuk kepentingan atas perintah nasabahnya surat-surat
berharga a.l SBI, Obligasi, Saham dll.

15

e) Memindahkan uang baik untuk kepentingan sendiri maupun


nasabah
f) Menyediakan tempat untuk menyimpan

barang dan surat

berharga
Dari uraian pasal 6 UU No 10 Tahun 1998 tersebut, telah mencerminkan
dari bunyi pasal 1 angka 2 tentang maksud dari istilah BANK itu sendiri yang
dirumuskan sebagai berikut; B a n k, adalah badan usaha yang menghimpun
dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada
masyarakat dalam bentuk kredit dan bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan
taraf hidup masyarakat banyak
Maka dengan menjabarkan makna dari istilah Bank itu sendiri dapatlah
ditarik suatu kesimpulan tengtang kegiatan utama dari bank itu sendiri.
Produk jasa dari bank sendiri berfariasi tergantung dari kebijakan pasar
bank masing-masing, untuk jenis tabungan atau simpanan, setiap bank memiliki
bernmacam bentuk dan jenis simpanan atau tabungan yang ditawarkan kepada
masyarakat, hal ini biasanya mengacu pada dasar pendirian bank itu sendiri.
Misalnya Bank Sumsel Babel memiliki jenis simpanan Pesirah, sementara Bank
Rakyat Indonesia menawarkan jenis simpanan Simpedes. Dan lain sebagainya.
Begitupun jenis-jenis jasa lainya, beberapa bank memiliki cirri khas
sendiri untuk menarik nasabah supaya menggunakan jasanya guna meraih
keuntungan.

16

DAFTAR PUSTAKA
1.

Situs internet Bank Indonesia. www.bankindonesia.com

2.

Situs internet bank Ekonomi, www.bankekonomi.com

3.

HUKUM PERUSAHAAN MENGENAI HUKUM PERBANKAN DI


INDONESIA (BANK UMUM), Prof. DR. Soedjono Didjosisworo, SH.,
MBA., penerbit PT. Mandar Maju, Bandung, tahun 2003.

4.

SURAT BERHARGA DAN PERKEMBANGANYA DI INDONESIA, Joni


Emirzon, SH., M. Hum., penerbit PT. Prenhallindo, Jakarta, tahun 2002

17

Anda mungkin juga menyukai