Disusun oleh:
Kelompok 1
1. Arya Suteja
(4201314029)
(4291314017)
3. Dini Audi
(4201314051)
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
limpahan rahmat dan karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan makalah Bank
Umum dan Bank Perkreditan Rakyat dengan baik dan lancar. Penulisan makalah
ini bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas yang diberikan oleh dosen
pembimbing mata kuliah Lembaga Keuangan Indonesia yaitu Zulham Al Farizi,
S.E., M.Acc.
Makalah ini disusun untuk membantu mengembangkan kemampuan
pemahaman pembaca terhadap Bank Umum dan Bank Perkreditan Rakyat.
Pemahaman tersebut dapat dipahami melalui pendahuluan, pembahasan masalah,
serta penarikan garis kesimpulan dalam makalah ini.
Makalah Bank Umum dan Bank Perkreditan Rakyat ini disajikan dalam
konsep dan bahasa yang sederhana sehingga dapat membantu pembaca dalam
memahami makalah ini. Dengan makalah ini, diharapkan pembaca dapat
memahami kegiatan Bank Umum, jasa Bank Umum, dan Bank Perkreditan
Rakyat.
Ucapan terimakasih penulis sampaikan kepada Dosen Pembimbing mata
kuliah Lembaga Keuangan Indonesiayang telah memberikan kesempatan kepada
penulis untuk berkarya menyusun makalah Bank Umum dan Bank Perkreditan
Rakyat. Tidak lupa penulis sampaikan terimakasih kepada seluruh pihak yang
telah memberikan bantuan berupa konsep dan pemikiran dalam penyusunan
makalah ini.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Tak ada gading yang
tak retak, begitulah adanya makalah ini. Dengan segala kerendahan hati, saransaran dan kritik yang konstruktif sangat penulis harapkan dari para pembaca guna
peningkatan pembuatan makalah pada tugas yang lain dan pada waktu mendatang.
Pontianak, 12 September
2015
Penulis
ii
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
I.1
I.2
I.3
I.4
BAB II PEMBAHASAN
II.1Bank Umum ........................................................................................ 5
II.1.1.........................................................Pengertian Bank Umum
.................................................................................................5
II.1.2................................................................Fungsi Bank Umum
................................................................................................ 5
II.1.3...........................................................Kegiatan Bank Umum
.................................................................................................7
II.1.4...............................................Pengelompokkan Bank Umum
.................................................................................................9
II.1.5....................................................................Jasa Bank Umum
...............................................................................................12
II.1.6..............................................Risiko dalam Usaha Perbankan
...............................................................................................19
II.1.7...........Ketentuan Kehati-Hatian Bank Umum Konvensional
...............................................................................................20
II.2Bank Perkreditan Rakyat ................................................................... 21
II.2.1......................................Pengertian Bank Perkreditan Rakyat
.............................................................................................. 21
II.2.2............................................Fungsi Bank Perkreditan Rakyat
.............................................................................................. 22
II.2.3.............................Kegiatan Usaha Bank Perkreditan Rakyat
.............................................................................................. 22
iii
iii
DAFTAR PUSTAKA
iv
iv
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
PEMBAHASAN
Bank
Umum,
yaitu Bank
Umum
adalah
bank
yang
fungsi, yaitu:
1. Penciptaan uang
Uang yang diciptakan Bank Umum adalah uang giral, yaitu alat
pembayaran
lewat
mekanisme
pemindahbukuan
(kliring).
Fungsi lain dari Bank Umum yang juga sangat penting adalah
mendukung
kelancaran
mekanisme
pembayaran.
Hal
ini
II.1.3.
Kegiatan Bank Umum
Kegiatan usaha yang dapat dilaksanakan oleh Bank Umum adalah
sebagai berikut:
1. Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa
giro, deposito berjangka, sertifikat deposito, tabungan, dan atau
bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu.
2. Memberikan kredit.
3. Menerbitkan surat pengakuan utang.
4. Membeli, menjual, atau menjamin atas risiko sendiri maupun untuk
kepentingan dan atas perintah nasabahnya:
a. Surat-surat wesel termasuk wesel yang diakseptasi oleh bank
yang masa berlakunya tidak lebih lama daripada kebiasaan
dalam perdagangan surat-surat dimaksud.
b. Surat pengakuan utang dan kertas dagang lainnya yang masa
berlakunya
tidak
lebih
lama
dari
kebiasaan
dalam
e. Obligasi.
f. Surat dagang berjangka waktu sampai dengan satu (1) tahun.
g. Instrumen surat berharga lain yang berjangka waktu sampai
dengan satu (1) tahun.
5. Memindahkan uang baik untuk kepentingan sendiri maupun untuk
kepentingan nasabah.
6. Menempatkan dana pada, meminjam dana dari, atau meminjamkan
dana kepada bank lain, baik dengan menggunakan surat, sarana
telekomunikasi maupun dengan wesel unjuk, cek atau sarana
lainnya.
7. Menerima pembayaran dari tagihan atas surat berharga dan
melakukan perhitungan dengan antar pihak ketiga.
8. Menyediakan tempat untuk menyimpan barang dan surat berharga.
9. Melakukan kegiatan penitipan untuk kepentingan pihak lain
berdasarkan suatu kontrak.
10. Melakukan penempatan dana dari nasabah kepada nasabah lainnya
dalam bentuk surat berharga yang tidak tercatat di bursa efek.
11. Melakukan kegiatan anjak piutang, usaha kartu kredit dan kegiatan
wali amanat.
12. Menyediakan pembiayaan dan atau melakukan kegiatan lain
berdasarkan Prinsip Syariah, sesuai dengan ketentuan yang
ditetapkan oleh Bank Indonesia.
13. Melakukan kegiatan lain yang lazim dilakukan oleh bank sepanjang
tidak bertentangan dengan undang-undang ini dan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
Selain itu Bank Umum dapat pula:
1. Melakukan kegiatan dalam valuta asing dengan memenuhi
ketentuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia.
2. Melakukan kegiatan penyertaan modal pada bank atau perusahaan
di bidang keuangan, seperti sewa guna usaha, modal ventura,
perusahaan efek, asuransi serta lembaga kliring penyelesaian dan
penyimpanan, dengan memenuhi ketentuan yang ditetapkan oleh
Bank Indonesia.
3. Melakukan kegiatan penyertaan modal sementara untuk mengatasi
akibat kegagalan kredit atau kegagalan pembiayaan berdasarkan
prinsip
syariah,
dengan
syarat
harus
menarik
kembali
Aspek
Fungsi
Jenis Bank
Bank Sentral
Keterangan
Badan hukum milik Negara yang
tugas
Bank Umum
pokoknya
membantu
pemerintahan.
Bank yang sumber utama dananya
10
dana
dalam
bentuk
Bank
pinjaman kredit.
Sumber
dananya
Pembangunan
Bank Desa
simpanan deposito
Tugas utamanya melakukan fungsi
berasal
dari
BPR
Status
Bank
Kepemilikan
Negara
Bank
Swasta Nasional
3.
Kegiatan
Bank
keseluruhan.
Swasta Dibentuk antara bank asing dan bank
Asing
Bank
Pembangunan
Daerah
merupakan
Bank Campuran
daerah.
Sebagian sahamnya milik pihak asing
Bank Devisa
Operasional
kekayaan
pemerintah
4.
Penciptaan
Bank Nondevisa
asing.
Bank yang hanya melakukan transaksi
Bank Primer
11
Uang Giral
dan
landing,
melakukan
Bank Sekunder
bank
semua
primer
juga
transaksi
yang
5.
6.
Sistem
Unit
Organisasi
System
melayani
Branch Banking
wilayah itu.
Memiliki kantor cabang di beberapa
System
Holding
kantor pusat.
Sebuah bank yang memiliki satu atau
Company Bank
Multi Holding
Company Bank
bergerak
Correspondent
nonperbankan.
Bank yang memiliki
Banking
Target
Pasar
7.
Banking
masyarakat
dibidang
di
sekitar
perbankan
dan
hubungan
Wholesale
masyarakat kecil.
Penjaringan nasabah pada kelompok
Banking
Wholesale
atas.
Penjaringan nasabah dari kelompok
dan
Retail Banking
masyarakat
Bank Lokal
masyarakat atas.
Beroperasi di daerah terbatas dan
Bank Regional
Bank
tertentu.
Beroperasi di pasar perkotaan.
Beroperasi
sampai
di
lingkup
Perhitungan
Multinasional
Bank
internasional.
Bank yang perhitungan pendapatannya
Pendapatan
Konvensional
Letak
Geografis
8.
secara langsung.
Hanya memiliki satu kantor saja dan
kecil,
menengah
dan
12
Bank Syariah
II.1.5.
Jasa Bank Umum
Masyarakat berkedududukan sebagai pelaku-pelaku ekonomi yang
secara aktif melakukan transaksi ekonomi dengan sistem pembayaran
melalui system banking, untuk itulah bank memberikan berbagai kemudahan
untuk transaksi dengan berbagai bentuk produk bank yang didukung dengan
teknologi perbankan yang semakin mutakhir. Berikut ini akan dibahas
beberapa bentuk jasa perbankan.
1. Electronic Banking (E-Banking)
Layanan elektronik perbankan memiliki beraneka ragam bentuk
selain ATM yaitu Phone Banking, Internet Banking, Mobile
Banking dan SMS Banking.
E-Banking yang dikeluarkan
oleh
bank
bertujuan
untuk
keuntungan
sendiri
untuk
bank
yaitu
sebagai
transaksi
e-banking dan
bertambah
pula
13
14
dapat
dilakukan
setiap
hari
dengan
6. Giro
Giro adalah simpanan yang penarikannya dapat dilakukan setiap
saat dengan menggunakan cek, bilyet giro, sarana perintah
pembayaran lainnya atau dengan cara pemindahbukuan.
7. Bank Garansi
Merupakan jaminan bank yang diberikan kepada nasabah dalam
rangka membiayai suatu usaha. Dengan jaminan bank ini si
pengusaha memperoleh fasilitas untuk melaksanakan kegiatannya
15
Menurut
Sifatnya
Jenis
Revocable letter
of credit
Irrevocable letter
of credit
Keterangan
Dapat dibatalkan
secara sepihak tanpa
persetujuan dari
pihak-pihak terlibat
di dalamnya.
Tidak dapat
dibatalkan atau
16
Irrevocable
confirmed letter of
credit
Revolving letter of
credit
Counter letter of
credit
Transferable
letter of credit
Back to back
letter of credit
2.
Menurut
jangka waktu
Sight letter of
credit
17
pembayaranny
a
Usance letter of
credit
Usance on sight
basis letter of
credit
3.
Menurut bank
pembuka atau
asal
pembukanya
Merchants letter
of credit
Menurut bank
yang
menegosiasi
Restriced letter of
credit
Unresricted letter
of credit
wesel diserahkan,
disertai dengan
dokumen-dokumen
yang disyaratkan
L/C berjangka yang
pembayarannya
dilakukan pada suatu
jangka waktu
tertentu, setelah
wesel diunjukkan
atau setelah barang
dikapalkan.
Kombinasi dari sight
L/C dengan Usance
L/Cnegotiating
dengan Sight, dan
pembayarannya
dilakukan dengan
Usance.
L/C yang memuat
klausa khusus yang
member kuasa
kepada advising
bank untuk
melakukan
pembayaran sejumlah
uang muka kepada
beneficiary sebelum
dokumen-dokumen
diserahkan.
L/C yang diterbitkan
oleh suatu
perusahaan yang
biasanya adalah
perusahaan dari
pihak buyer.
L/C yang menunjuk
sebuah bank untuk
melakukan
pembayarannya
ataupun negosiasi.
L/C yang tidak
menunjuk sebuah
bank untuk
melakukan
pembayran ataupun
18
negosiasinya.
11. Kartu Kredit (Credit Card)
Kartu kredit memiliki keunggulan yaitu jangkauan penggunaan
yang luas hampir 5,7 juta di 160 negara telah mengikatkan diri
untuk selalu melayani para pemegang kartu kredit. Kartu kredit
dipergunakan untuk transaksi.
Cara pembayaran kartu redit:
a. Charge card, adalah jenis kartu yang mana pembayarannya
dilakukan secara penuh atas jumlah pengeluaran pemegang
kartu yang ditagih oleh bank penerbit melalui billing statement
yang dikirim.
b. Credit card, adalah jenis kartu di mana cara pembayarannya
dapat dibayarkan sebagian atau keseluruhan kewajiban.
12. Kotak Pengamanan (Safety Deposit Box)
Safe Deposit Box memberikan layanan penyewaan box atau kotak
pengaman tempat menyimpan surat-surat berharga atau barangbarang berharga milik nasabah. Biasanya surat-surat atau barangbarang berharga yang disimpan di dalam box tersebut aman dari
pencurian dan kebakaran. Kepada nasabah penyewa box di kenakan
biaya sewa yang besarnya tergantung dari ukuran box serta jangka
waktu penyewaan.
13. Automatic Teller Machine (ATM)
Automatic teller machine, atau dalam bahasa Indonsia dikenal
dengan Anjungan Tunai Mandiri.ATM merupakan alat elektronik
yang diberikan oleh bank yang kepada pemilik rekening yang dapat
digunakan untuk bertransaksi secara elektronis seperti mengecek
saldo, mentransfer uang dan juga mengambil uang dari mesin ATM
tanpa perlu dilayani seorang teller. Setiap pemegang kartu
diberikan PIN (personal identification number), atau nomor pribadi
yang bersifat rahasia untuk keamanan dalam penggunaan ATM.
II.1.6.
Risiko dalam Usaha Perbankan
Dalam menjalankan bisnis di bidang industri perbankan, maka
setiap bankir harus benar-benar menyadari berbagai risiko bisnis yang
19
20
21
II.2.3.
dalam
bentuk
Sertifikat
Bank
22
kantor
cabang
hanya
dapat
dilakukan
dengan
23
adalah
batas
maksimum
penyediaan
dana
yang
24
Prinsip
Mengenal
Nasabah
Know
Your
Customer (KYC)
BPR wajib menerapkan Prinsip Mengenal Nasabah (Know Your
Customer Principles ) dengan cara menetapkan kebijakan dan
prosedur penerimaan, mengidentifikasi, memantau rekening dan
25
yang
dilakukan
oleh
nasabah
serta
melakukan
Rakyat
Tingkat kesehatan BPR dinilai dari aspek yang berpengaruh
terhadap kondisi dan perkembangan suatu BPR meliputi; aspek permodalan,
kualitas asset produktif, manajemen, rentabilitas dan likuiditas, serta faktor lain
yang dapat menurunkan dan atau menggugurkan tingkat kesehatan.
II.2.7.
kewajiban BPR sebagai akibat pencabutan izin usaha dan pembubaran badan
hukum BPR.
Beberapa alasan suatu BPR dicabut izin usahanya oleh BI adalah
karena:
26
BAB III
PENUTUP
III.1.
Kesimpulan
kemudahan
dalam
melakukan
perekonomian.
Untuk
itu,
pengetahuan mengenai bank dan berbagai produk jasanya harus dipupuk sedini
mungkin meski hanya sebatas pengetahuan saja sehingga pengetahuan semakin
meningkat dan mendapatkan informasi terlebih dahulu mengenai jasa produk
perbankan.
Usaha bank umum salah satunya menghimpun dana dari masyarakat dalam
bentuk simpanan berupa giro, deposito berjangka, sertifikat deposito, tabungan,
dan/atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu.
Usaha BPR menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan
berupa deposito berjangka, tabungan, dan/atau bentuk lainnya yang dipersamakan
dengan itu.
Berdasarkan pengertiannya dapat dilihat perbedaannya yaitu dalam
kegiatannya, bank umum memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran,
sedangkan pada BPR tidak. Jasa lalu lintas pembayaran itu adalah jasa yang
diberikan perbankan untuk nasabah, misalnya kliring, dan jual beli valuta asing.
Maka dari itu BPR tidak terlibat dalam kliring dan kegiatan usaha valuta asing.
Selanjutnya ditinjau dari kegiatan usaha bank umum dan BPR.
Perbedaannya terletak pada bentuk simpanan dana yang dihimpun dari
masyarakat. BPR tidak menghimpun dana dalam bentuk giro dan sertifikat
deposito, hanya menerima dalam bentuk tabungan dan deposito. Maka dari itu,
BPR tidak dapat melakukan transaksi giral. Sedangkan bank umum dapat
melakukan transaksi giral.
28
29
Jadi berdasarkan pengertian dan usaha bank umum dan BPR, perbedaan
keduanya terletak pada boleh tidaknya memberikan jasa lalu lintas pembayaran
dan bentuk simpanan dana yang dihimpun dari masyarakat.
Adapun kesamaan dari kedua jenis bank tersebut yaitu larangan untuk
melakukan penyertaan modal dan melakukan usaha perasuransian.
III.2.
Saran
Di era sekarang ini semakin banyak bank umum dan Bank Perkreditan
Rakyat (BPR) bermunculan di masyarakat kita, idealnya semakin bergairah pula
dunia usaha terutama usaha kecil dan menengah sehingga Bank benar-benar
berperan penting dalam meningkatkan roda perekonomian masyarakat kecil.
Masyarakat kita, terutama ekonomi lemah masih mengalami kekurangan
secara struktural tentang permodalan, modal adalah masalah klasik yang terus
menghantui dan menjadi barang mewah bagi mereka, maka solusi terbaik adalah
bagaimana Bank dapat melaksanakan program yang dapat membantu secara riel
usaha masyarakat ekonomi lemah dengan pengelolaan yang profesional.
DAFTAR PUSTAKA
Fahmi, Irham. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya Teori dan Aplikasi.
Alfabet. Jakarta Selatan. 2014.
Latumerissa, Julius R. 2011. Bank dan Lembaga Keuangan Lain. Salemba Empat.
Purwani, Yarsi. Makalah Bank Umum. http://bit.ly/1iFc1bS (diakses 3 Mei 2014)
Makalah, Contoh. Bank Perkreditan Rakyat BPR. http://bit.ly/1KetL3U (diakses
Juni 2012)
Trisna. Makalah Bank Umum. http://bit.ly/1Lq96ux (diakses 17 Mei 2013)
Wikipedia. Bank Perkreditan Rakyat. http://bit.ly/1UKMGhT (diakses 17
Februari 2015)