NAMA KELOMPOK
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan
kehendak-Nya yang dilimpahkan, akhirnya kami dapat menyelesaikan makalah ini pada
waktunya. Makalah ini dibuat secara terstruktur dengan tujuan agar dapat memberikan informasi
yang bermanfaat.
Kami menyadari bahwa makalah ini sangatlah jauh dari sempurna, hal ini tidak lepas
dari kurangnya pengetahuan serta pengalaman sebagai penyusun. Kami berharap semoga
makalah ini dapat bermanfaat dan menambah wawasan bagi kita semua.
Penyusun
DAFTAR ISI
A. BANK SENTRAL
B. SISTEM PEMBAYARAN
B. SISTEM PEMBAYARAN
Pengertian Sistem Pembayaran
Sistem pembayaran adalah sistem yang mencakup seperangkat aturan, lembaga dan
mekanisme yang digunakan untuk melaksanakan pemindahan dana guna memenuhi suatu
kewajiban yang timbul dari suatu kegiatan ekonomi. Sistem Pembayaran merupakan sistem yang
berkaitan dengan pemindahan sejumlah nilai uang dari satu pihak ke pihak lain. Media yang
digunakan untuk pemindahan nilai uang tersebut sangat beragam, mulai dari penggunaan alat
pembayaran yang sederhana sampai pada penggunaan sistem yang kompleks dan melibatkan
berbagai lembaga berikut aturan mainnya. Kewenangan mengatur dan menjaga kelancaran
sistem pembayaran di Indonesia dilaksanakan oleh Bank Indonesia yang dituangkan dalam
Undang Undang Bank Indonesia.
Dalam menjalankan mandat tersebut, Bank Indonesia mengacu pada empat prinsip
kebijakan sistem pembayaran, yakni keamanan, efisiensi, kesetaraan akses dan
perlindungan konsumen.
Aman berarti segala risiko dalam sistem pembayaran seperti risiko likuiditas, risiko kredit,
risiko fraud harus dapat dikelola dan dimitigasi dengan baik oleh setiap penyelenggaraan
sistem pembayaran.
Prinsip efisiensi menekankan bahwa penyelanggaran sistem pembayaran harus dapat
digunakan secara luas sehingga biaya yang ditanggung masyarakat akan lebih murah
karena meningkatnya skala ekonomi.
Kemudian prinsip kesetaraan akses yang mengandung arti bahwa Bank Indonesia tidak
menginginkan adanya praktik monopoli pada penyelenggaraan suatu sistem yang dapat
menghambat pemain lain untuk masuk.
Terakhir adalah kewajiban seluruh penyelenggara sistem pembayaran untuk
memperhatikan aspek-aspek perlindungan konsumen.
Ruang Lingkup
Nilai besar, diselenggarakan oleh Bank Indonesia:
Bank Indonesia Real Time Gross Settlement (BI-RTGS)
1. Sistem Transfer BI RTGS
Sistem Bank Indonesia Real Time Gross Settlement adalah suatu sistem transfer dana
elektronik antar Peserta dalam mata uang rupiah yang penyelesaiannya dilakukan secara
seketika per transaksi secara individual. Dengan sistem BI-RTGS, peserta pengirim melalui
terminal RTGS di tempatnya mentransmisikan transaksi pembayaran ke pusat pengolahan
sistem RTGS (RTGS–Central Computer/RCC) di Bank Indonesia untuk proses settlement. Jika
proses settlement berhasil, transaksi pembayaran akan diteruskan secara otomatis dan
elektronis kepada peserta penerima. Keberhasilan proses settlement tergantung dari
kecukupan saldo peser
2. Manfaat Sistem BI RTGS
a) Bagi Bank Indonesia
Mengurangi risiko Penyelesaian Akhir (settlement risk) dalam sistem pembayaran
nasional; dan
Memberikan informasi yang mendukung kebijakan moneter dan early warning system
bagi pengawasan bank.
a) Bagi Bank
Meningkatkan efektivitas pengelolaan dana (management fund) bagi Bank melalui
sentralisasi Rekening Giro; dan
Meningkatkan kepastian penyelesaian akhir (settlement).
a) Bagi Masyarakat:
Tersedianya tambahan pilihan sarana transfer yang efisien, cepat, aman, dan
handal.
Nilai kecil:
Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia (SKNBI), diselenggarakan oleh Bank Indonesia
1. Pengertian SKNBI
SKNBI adalah sistem kliring Bank Indonesia yang meliputi kliring debet dan kliring kredit
yang penyelesaian akhirnya dilakukan secara nasional. Kliring adalah pertukaran warkat
atau Data Keuangan Elektronik (DKE) antar peserta kliring baik atas nama peserta maupun
atas nama nasabah peserta yang perhitungannya diselesaikan pada waktu tertentu.
2. Tujuan dan Manfaat SKNBI
Tujuan diterapkannya SKNBI pada penyelenggaraan kliring di Indonesia adalah untuk
meningkatkan efisiensi sistem pembayaran ritel serta memenuhi prinsip-prinsip manajemen
risiko dalam penyelenggaraan kliring.
Fungsi Uang
Fungsi utamanya sebagai alat tukar dan satuan hitung menjadi alat pembayaran, alat
penyimpan kekayaan, dan fungsi lain dalam pendorong kegiatan ekonomi. Secara garis uang
mempunyai dua fungsi, yaitu fungsi asli dan fungsi turunan.
1) Fungsi asli
Uang berfungsi sebagai alat tukar atau medium of exchange yang dapat mempermudah
pertukaran. Orang yang akan melakukan pertukaran tidak perlu menukarkan dengan
barang, tetapi cukup menggunakan uang sebagai alat tukar. Kesulitan-kesulitan
pertukaran dengan cara barter dapat diatasi dengan pertukaran uang.
Uang juga berfungsi sebagai satuan hitung (unit of account) karena uang dapat digunakan
untuk menunjukan nilai berbagai macam barang/jasa yang diperjualbelikan, menunjukkan
besarnya kekayaan, dan menghitung besar kecilnya pinjaman. Uang juga dipakai untuk
menentukan harga barang/jasa (alat penunjuk harga). Sebagai alat satuan hitung, uang
berperan untuk memperlancar pertukaran.
Selain itu, uang berfungsi sebagai alat penyimpan nilai (valuta) karena dapat digunakan
untuk mengalihkan daya beli dari masa sekarang ke masa mendatang. Ketika seorang
penjual saat ini menerima sejumlah uang sebagai pembayaran atas barang dan jasa
yang dijualnya, maka ia dapat menyimpan uang tersebut untuk digunakan membeli
barang dan jasa pada masa mendatang.