Anda di halaman 1dari 10

KATA PENGANTAR

Om swastyastu,

Segala puji syukur saya panjatkan ke hadapan Tuhan YME yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan
sebuah makalah dengan topik bahasan Bank Umum .

Kami menyadari bahwa kami masih dalam taraf belajar, sehingga


mohon maaf apabila terdapat beberapa hal yang akan menjadi kurang tepat
dalam makalah kami ini, namun sesungguhnya dengan segala usaha, kami
telah mencoba untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik dan sesuai
harapan.

Harapan kami, semoga laporan ini dapat bermanfaat dan kami selalu
mengharapkan kritik dan saran yang membangun, supaya kedepannya
dapat membuat laporan yang lebih baik.

Om shantih shantih shantih om

Penulis
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Dalam kehidupan ini, kegiatan ekonomi suatu negara tidak lepas dari
kegiatan perbankan. Pada awalnya, kegiatan ekonomi masih menggunakan
sistem yang masih sagat sederhana, yaitu dengan sisten barter. Lambat
laun, sistem itu dianngap tidak efisien sehingga muncul berbagai sistem-
sistem yang berguna sebagai pengganti barter. Pada akhirnya, muncullah
alat yang berguna sebagai alat tukar, yaitu uang. Uang ini sangat berperan
dengan kegiatan perbankan.
Pada zaman dahulu, bank masih berupa meja-meja yang diletakkan di
pinggir jalan. Mereka semua dulu bukan bank, melainkan pedagang uang.
Kegiatan mereka sehari-hari sebagai tempat untuk menukar uang asing.
Lama kelamaan, meja meja tersebut juga melayani penitipan uang.
Pedagang uang tersebut memberikan bukti jika telah menitipkan uangnya,
sekarang dikenal sebagi uang giral. Karena kegiatan ekonomi masyarakat
semakin kompleks, pedagang tersebut melayani peminjaman uang untuk
berbagai kegiatan masyarakat, seperti pembayaran rekening listrik,
pembayaran rekening air, dan lain lain.
Seiring berjalannya waktu, berbagai aliran tentang bank mulai banyak
yang muncul, contohnya saja bank untuk tujuan mencari keuntungan, bank
untuk memberi pinjaman, bank untuk mensejahterakan rakyat, dan lain
sebagainya.
Pada kesempatan kali ini, kelompok kami akan membahas lebih lanjut
tentang bank umum karena pada masa-masa sekarang ini, mabyak sekali
bank yang berbasiskan mencari keutungan. Ditambah lagi, kami akan
membahas tentang bank umum karena tugas dari guru mata pelajaran
ekonomi kami.

1.2 RUMUSAN MASALAH


Dari latar belakang tersebut, terdapat beberapa pernyataan yang
perlu dijawab, yaitu:
1. Bagaimana sejarah bank?
2. Bagaimana fungsi dan tugas bank secara umum?
3. Apa saja kredit aktif dan kredit pasif dalam bank?
4. Bagaimana kelembagaan bank?
5. Bagaimana produk-produk bank pada Bank BRI?
1.3 TUJUAN

Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas


ekonomi yang sudah diberikan. Selain itu, supaya kita mengetahui arti bank
secara terperinci. Bank sudah ada sejak lama tetapi kita mengetahuinya
hanya sebagai tempat untuk meminjam atau menyimpan uang tanpa tahu
sebenarnya bagaimana sejarah terbentuknya dan apa saja yang ada
didalamnya. Oleh karena itu makalah ini dibuat.

1.4 Landasan Teori


2.1. Pengertian bank Umum
Menurut undang- undang RI nomor 10 tahun 1998 pasal I tanggal 10 November
1998 (Dahlan siamat, Manajemen Lembaga Keuangan edisi empat, 2004, hal 87-
88), yaitu :

1) Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam
bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit
dan atau benuk-bentuk lainnya dalam rangka menigkatkan taraf hidup rakyat
banyak.
2) Bank umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara
konvensional atau berdasarkan prinsif syariah yang dalam kegiataanya memberikan
jasa dalam lalu lintas pembayaran.
3) Bank perkreditan rakyat adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara
konvensional atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kehidupannya tidak
memberikan jasa dalam lalulintas pembayaran.

Bank adalah suatu badan yang bertujuan untuk memuaskan kebutuhan kredit, baik
dengan alat-alat pemayarannya sendiri atau dengan uang yang diperolehnya dari
oarang lain, maupun dengan jalan memperedarkan alat-alat penukar baru berupa
uang giral (G.M. Verryn Stuart).
Bank adalah suatu jenis lembaga keuangan yang melaksanakan berbagai macam
jasa seperti memberikan pinjaman, mengedarkan mata uang, pengawasan
terhadap mata uang, bertindak sebagai tempat penyimpanan benda- benda
berharga, membiayai perusahaan-perusahaan, dan lain-lain (A.abdurracman,
ensiklopodia Ekonomi Keuangan dan Prdagangan)
BAB 2
PEMBAHASAN

1.1 SEJARAH BANK UMUM


Bank pertama kali didirikan dalam bentuk seperti sebuah firma pada
umumnya pada tahun 1690, pada saat kerajaan Inggris berkemauan
merencanakan membangun kembali kekuatan armada lautnya untuk
bersaing dengan kekuatan armada laut Perancis akan tetapi pemerintahan
Inggris saat itu tidak mempunyai kemampuan pendanaan kemudian
berdasarkan gagasan William Patersonyang kemudian oleh Charles Montagu
direalisasikan dengan membentuk sebuah lembaga intermediasi keuangan
yang akhirnya dapat memenuhi dana pembiayaan tersebut hanya dalam
waktu duabelas hari.
Sejarah mencatat asal mula dikenalnya kegiatan perbankan adalah
pada zaman kerajaan tempo dulu di daratan Eropa. Kemudian usaha
perbankan ini berkembang ke Asia Barat oleh para pedagang.
Perkembangan perbankan di Asia, Afrika dan Amerikadibawa oleh bangsa
Eropa pada saat melakukan penjajahan ke negara jajahannya baik di Asia,
Afrika maupun benua Amerika. Bila ditelusuri, sejarah dikenalnya perbankan
dimulai dari jasa penukaran uang. Sehingga dalam sejarah perbankan, arti
bank dikenal sebagai meja tempat penukaran uang.Dalam perjalanan
sejarah kerajaan pada masa dahulu penukaran uangnya dilakukan antar
kerajaan yang satu dnegan kerajaan yang lain. Kegiatan penukaran ini
sekarang dikenal dengan namaPedagang Valuta Asing (Money
Changer).Kemudian dalam perkembangan selanjutnya, kegiatan operasional
perbankan berkembang lagi menjadi tempat penitipan uang atau yang
disebut sekarang ini kegiatan simpanan. Awal mulanya memang pekerjaan
bank sebagai pedagang uang, yaitu menjual dan membeli mata uang logam
(perak dan emas). Lambat laun keberadaan bank dapat menjadi tempat
penitipan logam mulia untuk menjaga keamanan.
Sebagai bukti penyimpanan/penitipan logam mulia tersebut, pihak
pedagang memberi surat bukti atas penitipannya yang disebut nita emas
smith(Gold Smith Note) atau uang giral. Berikutnya kegiatan perbankan
bertambah dengan kegiatan peminjaman uang. Uang yang disimpan oleh
masyarakat, oleh perbankan dipinjamkan kembali kepada masyarakatyang
membutuhkannya, Jasa-jasa bank lainnya menyusul sesuai dengan
perkembangan zaman dan kebutuhan masyarakat yang semakin beragam
misalnya tabungan haji, pembayaran pajak, pembayaran rekening listrik, air
dan lain sebagainya. Lama kelamaan meja2 tersebut berubah menjadi
bangunan yang bisa kita sebut dangan BANK. jadi pengertian bank adalah
lembaga keuangan yang usaha pokoknya adalah memberi kredit, dan
jasa lalu lintas keuangan dan peredaran uang.
1.2 KELEMBAGAAN BANK
Lembaga keuangan terbagi menjadi 2, yaitu :

1. Bank Umum :
Bank Umum menurut Undang-undang RI Nomor 7 tahun 1992 tentang
perbankan sebagaimana diperbaharui dengan UU nomor 10 Tahun 1998,
adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional
dan/atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya memberikan
jasa dalam lalu lintas pembayaran.

1.1. Bank Umum Konvensional


Bank umum adalah bank yang dapat memberikan jasa dalam lalu lintas
pembayaran. Sifat jasa yang diberikan adalah umum, dalam arti dapat
memberikan seluruh jasa perbankan yang ada. Begitu pula dengan wilayah
operasinya dapat dilakukan di seluruh wilayah. Bank umum sering disebut
bank komersil (commercial bank)

. Kegiatan-kegiatan Bank Umum Konvensional


a) Menghimpun dana dari masyarakat (Funding) dalam bentuk :
b) Menyalurkan dana ke masyarakat (Lending)
c) Memberikan jasa-jasa bank lainnya (Services)

Bentuk badan hukum Bank Umum Konvensional


A) Perusahaan Perseroan (Persero)
B) Perseroan Daerah (PD)
C) Koperasi
D) Perseroan Terbatas (PT).

1.2 Bank Umum Syariah


Bank Umum Syariah adalah Bank Umum yang melaksanakan kegiatan
usahanya berdasarkan prinsip syariah. Bank Perkreditan Rakyat (BPR)
Syariah adalah BPR yang melaksanakan kegiatan usahanya berdasarkan
prinsip syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu
lintas pembayaran. Prinsip syariah adalah aturan perjanjian berdasarkan
hukum Islam antara bank dan pihak lain untuk penyimpanan dana dan atau
pembayaran kegiatan usaha, atau kegiatan lain yang dinyatakan sesuai
dengan syariah. Berdasarkan bentuk hukumnya bank dapat berupa
perseroan terbatas, perusahaan daerah atau koperasi.

2. Bank Perkreditan Rakyat (BPR) :


Bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional atau
berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa
dalam lalu lintas pembayaran
2.1 BPR Konvensional
Kegiatan BPR Konvensional
- Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa
deposito berjangka, tabungan dan atau bentuk lainnya yang dipersamakan
dengan itu;
- Memberikan kredit;
- Menempatkan dananya dalam bentuk Sertifikat Bank Indonesia
(SBI), deposito berjangka, sertifikat deposito dan atau tabungan pada bank
lain.

2.2. BPR Syariah


Kegiatan Usaha Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Syariah :
- Menerima simpanan dana dari masyarakat dalam bentuk
1. Tabungan berdasarkan prinsip wadiah atau mudharabah
2. Deposito berjangka berdasarkan prinsip mudharabah
3. Bentuk lain berdasarkan prinsip wadiah atau mudharabah
- Menyalurkan dana melalui :
1. Transaksi jual beli berdasarkan prinsip :
# murabahah
# istishna
# ijarah
# salam
2. Pembiayaan dengan prinsip bagi hasil meliputi :
# mudharabah
# musyarakah
# bagi hasil lainnya.

- BPRS dapat bertindak sebagai lembaga baitul maal yaitu


menerima dana berasal dari zakat, infaq, shadaqah, waqaf hibah atau dana
sosial lainnya dan menyalurkannya kepada yang berhak dalam bentuk
santunan dan atau pinjaman kebajikan (qardh-ul hasan).
- Melakukan kegiatan lain yang lazim dilakukan BPRS sesuai dengan
Prinsip Syariah.

1.3 FUNGSI BANK UMUM


Pada umumnya fungsi bank umum adalah menghimpun dana dari
masyarakat dalam berbagai bentuk simpanan dan menyalurkannya kembali
kepada masyarakat dalam bentuk kredit. Secara lebih terperinci fungsi bank
umum adalah sebagai berikut :
a. Meyediakan mekanisme dan alat pembayaran yang lebih efisien dalam
kegiatan ekonomi
b. Menciptakan uang
c. Menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali kepada
masyarakat
d. Menawarkan jasa-jasa keuangan lainnya
e. Menyalurkan kredit
f. Bank umum harus mampu menarik dana masyarakat sebanyak mungkin.
Kemampuan menarik dana masyarakat ini merupakan persoalan
tersendirikarena selalu berhadapan dengan biaya yang harus dikeluarkan
dalam rangka penarikan dana tersebut.

1.4 TUGAS BANK UMUM


Tugas dan usaha Bank diarahkan kepada perbaikan ekonomi
rakyat dan pembangunan ekonomi nasional dengan jalan melakukankan
usaha bank umum dengan mengutamakan:
1. pemberian kredit kepada sektor koperasi, tani dan nelayan yang
melingkupi :
membantu perkembangan koperasi, terutama dalam bidang pertanian
dan perikanan.
membantu kaum tani dan nelayan yang belum tergabung dalam
koperasi, untuk mengembangkan usaha-usahanya dalam bidang pertanian
dan perikanan, dan mendorong serta membimbing kearah usaha bersama
atas azas sendi perkoperasian
2. membantu rakyat yang belum tergabung dalam koperasi dan
menjalankan kegiatan dalam bidang kerajinan, perindustrian rakyat,
perusahaan rakyat dan perdagangan kecil;
3. pemberian bantuan terhadap usaha Negara dalam rangka pelaksanaan
politik agraria;
4. pemberian bantuan terhadap usaha Pemerintah dalam pembangunan
masyarakat desa;
5. pembinaan dan pengawasan bank desa, lumbung desa, bank pasar dan
bank-bank sejenis lainnya berdasarkan petunjuk dan pimpinan Bank
Indonesia.
1.6 KREDIT PASIF DAN KREDIT AKTIF
1. Kredit aktif
A. Kredit Rekening Koran (R/K)
Bank memberikan pinjaman kepada langganan (nasabah) yang
dapat diambil sebagian-sebagian sesuai dengan kebutuhan. Jaminan kredit
rekening koran adalah surat-surat berharga, barang-barang yang ada dalam
gudang peminjam, dan penyerahan barang-barang bergerak atau tidak
bergerak.
Kredit rekening koran merupakan kredit yang penyediaan dananya
dilakukan melalui pemindahbukuan. Bank akan memindahkan kredit
tersebut kedalam rekening giro nasabah, sedangkan penarikannya dilakukan
dengan menggunakan sarana berupa cek, bliyet giro atau surat
pemindahbukuan.
Kredit rekening koran ini menguntungkan bagi bank, maupun
debitur. Keuntungan bagi debitur adalah debitur hanya membayar bunga
sebesar presentase tertentu dikalikan dengan kredit yang telah ditarik,
sehingga beban bunga nasabah menjadi lebih kecil dan efesien.

B. Kredit Reimburs
Kredit reimburs (letter of credit) adalah pinjaman yang diberikan
kepada langganan (nasabah) atas pembelian sejumlah barang, dan yang
membayar adalah bank. misalnya, A di Jakarta membeli barang dan B di
Medan. Atas permintaan A kepada bank, bank membayar lebih dahulu harga
barang kepada B. Jika barang sudah tiba di tempat A kemudian dijual, maka
hasil penjualan diserahkan kepada bank sesuai dengan jumlah pembayaran
bank kepada B.
C. Kredit Aksep
Kredit aksep adalah pinjaman yang diberikan kepada anggaran
(nasabah) dengan mengeluarkan wesel. Wesel ini dapat diperdagangkan.

D. Kredit Dokumenter
Kredit dokumenter adalah pinjaman yang diberikan kepada
langganan (nasabah), setelah nasabah menyerahkan dokumen pengiriman
barang yang telah disetujui oleh kapten kapal yang mengangkut barang
tersebut. Penjual dalam hal ini baru dapat menerima pembayaran setelah
menyerahkan dokumen bukti-bukti pengiriman barang yang lazim disebut
konosemen. Kredit dokumenter ini hanya dapat dilakukan antar kota
(interlokal), antar pulau (interinsuler) dan antar negara (internasional).

E. Kredit den gan Jaminan Surat-surat Berharga


Kredit dengan jaminan surat-surat berharga adalah pinjaman
yang diberikan kepada langganan (nasabah) untuk membeli surat-surat
berharga, dan sekaligus surat-surat berharga tersebut berlaku sebagai
jaminan (untuk penjelasan selanjutnya lihat sub unit mengenai kredit).

2. Kredit Pasif
A. Giro
Giro adalah simpanan yang dapat digunakan sebagai alat
pembayaran dan penarikannya hanya dapat dilakukan setiap saat dengan
menggunakan cek atau bilyet giro (giro = giral).

B. Deposito Berjangka
Deposito berjangka adalah simpanan yang penarikannya hanya
dapat dilakukan dalam jangka waktu tertentu, misalnya 1 bulan, 3 bulan, 6
bulan, atau 12 bulan.

C. Sertifikat Deposito

Sertifikat deposito adalah deposito berjangka yang bukti penyimpanannya


dapat diperdagangkan.

D. Tabungan

Tabungan adalah simpanan yang penarikannya tidak terikat pada jangka


waktu tertentu.

E. Deposit on Call

Deposit on call adalah simpanan tetap yang berada di bank selama deposan
(pemilik deposito) tidak membutuhkannya. Jika akan mengambil simpanan,
deposan Iebih dahulu harus memberitahukannya kepada bank.

F. Deposito Automatic Roll Over

Deposito automatic roll over adalah deposito yang sudah jatuh tempo tetapi
belum ditarik oleh deposan dan bunganya Iangsung diperhitungkan secara
otomatis.
BAB 3

KESIMPULAN

Dari penjelasan yang telah kami bahas sebelumnya,dapat di


simpulkan bahwa Kegiatan Perbankan adalah kegiatan ekonomi yang
mengalami perkembangan dari zaman dahulu karena setiap manusia tidak
bisa lepas dari sistem perbankan .Perbankan (Kelembagaan bank) terbagi
menjadi 2 yakni bank umum dan bank umum konvensional. Kelembagaan
Bank memiliki ciri khas yang hampir sama misalnya seperti produk bank ,
kredit pasif , kredit aktif suatu bank. Namun tetap saja setiap bank memiliki
perbedaan kebijakan untuk memajukan banknya.

Anda mungkin juga menyukai