Oleh:
NIM: 15820035
YOGYAKARTA
2018
1
HALAMAN PERSETUJUAN
LAPORAN AKHIR PRAKTIK KERJA LAPANGAN
ii
HALAMAN PENGESAHAN
LAPORAN AKHIR PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL)
iii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat
dan hidayahnya yang telah memberikan nikmat iman, islam, jasmani dan rohani,
Muhammad SAW, karena atas perjuangan beliau kita dapat merasakan indahnya
ukhuwah Islamiah dan kehidupan yang lebih baik dengan kemajuan zaman yang
kendala dan kekurangan, oleh karena itu dalam penyusunan laporan PKL ini
bimbingan dan dukungan baik berupa moral, materiil maupun spiritual sehingga
4. Bapak Joko Setyono, S.E., M.Si selaku ketua prodi Perbankan Syariah.
iv
v
6. Ibu, Ayah, Adek dan semua keluarga penyusun yang selalu mendukung
banyak kekurangan, sehingga kritik dan saran yang membangun dari pembaca
akan sangat penulis hargai. Akhir kata, penulis berharap semoga laporan ini dapat
bermanfaat.
Hormat saya,
NIM. 15820035
DAFTAR ISI
Table of Contents
HALAMAN PERSETUJUAN ................................................................................ ii
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................ iii
KATA PENGANTAR ........................................................................................... iv
DAFTAR ISI .......................................................................................................... vi
BAB I ...................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
A. Latar Belakang Masalah ............................................................................... 1
B. Tujuan .......................................................................................................... 4
C. Manfaat ........................................................................................................ 4
D. Jadwal kegiatan serta alokasi waktu per hari ............................................... 5
BAB II ..................................................................................................................... 8
TINJAUAN UMUM OBYEK PKL ........................................................................ 8
A. Profil Perusahaan ......................................................................................... 8
B. Laporan Kegiatan PKL .............................................................................. 15
C. Waktu dan Tempat Pelaksanaan ................................................................ 16
BAB III ................................................................................................................. 17
HASIL PELAKSANAAN PKL ............................................................................ 17
A. Kajian Teori ............................................................................................... 17
B. Analisis Masalah ........................................................................................ 31
C. Hasil Analisis ............................................................................................. 32
BAB IV ................................................................................................................. 38
PENUTUP ............................................................................................................. 38
A. Kesimpulan ................................................................................................ 38
B. Saran ........................................................................................................... 38
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 39
DAFTAR TABEL & GAMBAR .......................................................................... 40
LAMPIRAN .......................................................................................................... 41
vi
BAB I
PENDAHULUAN
adanya bantuan dan pertolongan dari orang lain dalam menjalani kehidupan
sehari-hari dalam bentuk jasa maupun materi baik orang tersebut dari golongan
berada maupun dari golongan kurang mampu, dan Islam mengajarkan nilai-nilai
sosial dan tolong menolong dalam kehidupan antar sesama baik dari segi sosial
maupun ekonomi.
Dalam hal keuangan Islam, tentu memiliki ciri khusus yang membedakan,
yaitu terbebas dari segala unsur riba, unsur kedzaliman, unsur eksploitasi, dan
menjaga kestabilan juga keseimbangan sektor riil dan sektor moneter yang
di akhirat. Namun demikian, islam tidak melarang begitu saja kecuali di sisi lain
ada ketentuan-ketentuan tertentu yang diatur, misal terbebas dari unsur riba.
1
2
Dalam Islam ada dua jalan untuk menghindari riba pada praktik muamalah.
bagi siapa saja yang melakukan aktifitas riba untuk keperluan biaya hidup
(konsumtif) ataupun usaha dalam skala mikro. Jalan yang kedua melalui sistem
perbankan Islam
BUMS, dan Koperasi. Namun pada kenyataannya hanya koperasi yang berperan
usaha masih dalam upaya pencarian dan penyesuaian dalam sistem ekonomi yang
ada. Konsep koperasi secara esensi sejalan dengan visi kehidupan manusia
tercermin dalam asas-asas koperasi yang dikemukakakan oleh Bung Hatta , (Idrus,
yang merdeka dan tidak lahir atas tekanan dan paksaan. Keempat, koperasi
kerjasama.
merupakan akad transaksi jual beli suatu barang dimana penjual menyebutkan
harga jual yang terdiri dari harga pokok barang dan tingkat keuntungan tertentu
(margin) atas barang, dimana harga jual tersebut disetujui oleh pembeli, dimana
nantinya KSPPS BWS akan bertransaksi jual beli kepada anggota yang
Terdapat resiko-resiko yang harus di ambil oleh pihak KSPPS BWS seperti
pembiayaan macet, gagal bayar atau bahkan anggota kabur. Peneliti bermaksud
KSPPS BWS menjadi sebuah judul Laporan Praktek Kerja Lapangan yaitu
WARGA SEJAHTERA”
4
B. Tujuan
Bagi Penulis :
Bagi Universitas :
2. Sebagai realisasi dari tri darma perguruan tinggi guna menjadikan mahasiswanya
KSPPS BWS
C. Manfaat
2. Menjadi Sarana pembelajaran untuk mendapat ilmu pengetahuan dari seluruh unit
Tabel berikut ini menyajikan lebih rinci kegiatan yang dilakukan oleh
2018
2018
2018
2018
A. Profil Perusahaan
didaerah Wonosobo dan Jawa Timur. Untuk memenuhi pelayanan simpan pinjam
kecamatan Kalasan, yang sebagian besar terdiri dari masyarakat muslim, maka
syaria’ah yang diberinama Koperasi Jasa Keuangan Syari’ah (KJKS) Bina Warga
2013 pukul 07.00 WIB dengan ketua pengurus Bapak Tugiran BA selaku Lurah
8
9
Alokasi tempat usaha KSPPS Bina Warga Sejahtera yaitu masih dalam
komplek gedung milik Koperasi Bina Warga Sejahtera yang meliputi wilayah
Ngemplak (AD Bab. I Ps. 1 Ayat 2). Namun demikian, tidak menutup
dalam melakukan analisa, control dan meminta laporan keuangan setiap saat.
Center
Warga
Sejahtera juga telah melakukan pelatihan mengenai konsep dasar Ekonomi Islam,
manusia
hokum KSPPS Bina Warga Sejahtera mendapat teguran dari Dinas Perindustrian
bernaung dalam badan hukum yang sama. Oleh karena itu, pada tanggal 30 bulan
November tahun 2015, KSPPS Bina Warga Sejahtera memulai proses badan
pengelolaannya dilakukan secara otonom dengan pola syariah. Hal ini didukung
sepenuhnya oleh Koperasi Bina Warga Sejahtera dimana selama 3 tahun Badan
a. Visi
Lembaga keuangan syariah yang sehat dan unggul dalam permberdayaan umat.
11
b. Misi
c. Tujuan
d. Motto
Adapun sumberdaya yang ada pada BMT Bina Warga Sejahtera yaitu sebagai
berikut:
12
a. Produk Simpanan
13
pemilik dana titipan. Dana titipan disetor penuh kepada KSPPS dan
dinyatakan dalam jumlah nominal. Dana titipan tidak dapat diambil setiap
pengelola dana dan anggota bertindak sebagai pemilik dana. Dana disetor
KSPPS dan tidak dapat ditarik oleh anggota kecuali dalam rangka
anggota.
dana hanya dapat ditarik oleh anggota sesuai jangka waktu yang telah
dengan jangka waktu 1 bulan, 3 bulan, 12 bulan dan 24 bulan dengan porsi
c. Produk Pembiayaan
untung, maka setiap pihak akan mendapat bagi hasil secara proporsional
barang pada harga asal dengan tambahan margin atau keuntungan yang
1. Aktivitas PKL
a. Menginput Data
dalam system.
b. Memasarkan ke lapangan
mengambil pembiayaan.
c. Survey lapangan
16
melihat dan menilai calon penerima pembiayaan yang bisa dijadikan sebagai
A. Kajian Teori
1. Koperasi Syariah
a. Pengertian koperasi
Koperasi secara bahasa berarti bekerja sama dengan orang lain untuk
koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas
17
18
yang merupakan tata susunan ekonomi sebagai usaha bersama berdasar atas
dalam koperasi didasarkan pada rasa persamaan derajat dan kesadaran para
tentang Perkoperasian)
terdiri dari simpanan pokok dan Surat Modal Koperasi (SMK). Lebih detail
19
Menteri Koperasi Usaha Kecil dan Menengah No. 91 Tahun 2004 (Kepmen
No. 91 /KEP /M.KUKM /IX /2004). Dalam ketentuan ini koperasi BMT
perkoperasian.
c. Koperasi Syari’ah
Modern (Panduan untuk Pemilik, Pengelola dan Pemerhati Baitul maal wat
20
lembaga keuangan mikro seperti BPR syari’ah dan BMT yang bertujuan
koperasi.
telah sejak lama memberikan aturan dan prinsipprinsip dasar yang menjadi
keuangan (rugi laba perubahan Modal dan Administrasi bisnis yang lain)
atau koperasi jasa keuangan syariah adalah koperasi yang kegiatan usahanya
hasil (syariah). Dengan demikian semua BMT yang ada di Indonesia dapat
berlaku.
akan semakin tertarik untuk menerapkan sistem ekonomi syariah dari pada
yang lain. Hal ini disebabkan oleh panggilan hati nurani dan semangat jihad
2. Pembiayaan
a. Pengertian Pembiayaan
23
adalah penyediaan dana atau tagihan atau piutang yang dapat dipersamakan
dengan itu.
dana atau tagihan yang merupakan hasil persetujuan atau kesepakatan antara
bank dengan pihak lain di mana nantinya pihak lain wajib mengembalikan
atau angsuran.
dapat berupa bagi hasil, keuntungan maupun jasa manajemen. Upaya ini
diartikan bahwa kredit berbentuk barang atau berbentuk uang. Baik kredit
b. Jenis-Jenis Pembiayaan
hal berikut:
investasi.
memenuhi kebutuhan.
25
• Syarat Pembiayaan
Syarat administratif:
berikut:
• Legalitas usaha, seperti identitas diri, akta pendirian usaha, surat izin
1) Fungsi Pembiayaan
2) Tujuan Pembiayaan
Tujuan pembiayaan terdiri atas dua yaitu bersifat makro dan mikro.
• Memaksimalkan laba
• Penyaluran kelebihan dana dari yang surplus dana ke yang minus dana
lima segi religius, yang berkedudukan kuat dalam literatur, harus diterapkan
gharar (ketidakpastian)
3. Mudharabah
a. Pengertian
29
bahasa penduduk Hijaz. Namun, pengertian qiradh dan mudharabah adalah satu
(potongan), berjalan, dan atau bepergian. Menurut para fuqaha, mudharabah ialah
akad antara dua belah pihak (orang) saling menanggung, salah satu pihak
sebagai Shahib Al-mal (pemilik modal) dan bank sebagai Mudharib (pengelola).
ijarah. Akad mudharabah merupakan akad utama yang digunakan oleh bank
syariah baik untuk penghimpun dana (pendanaan) maupun untuk penyaluran dana
b. Dasar Hukum
Artinya: Apabila telah ditunaikan shalat, Maka bertebaranlah kamu di muka bumi;
dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu
1
https://tafsirq.com/62-al-jumuah/ayat-10 diakses pada 21 Mei 2018 Pukul 18.30
30
Artinya: Tidak ada dosa bagimu untuk mencari karunia (rezki hasil perniagaan) dari
Tuhanmu. Maka apabila kamu telah bertolak dari 'Arafat, berdzikirlah kepada Allah
Pemilik modal hanya mau menyerahkan modalnya kepada orang yang ia kenal
dengan baik. Zaman sekarang praktek seperti ini tidak efisien dan kecil
2
https://tafsirq.com/2-al-baqarah/ayat-198 diakses pada 21 Mei 2018 Pukul 18.45
3
https://dsnmui.or.id/produk/fatwa/#1442 diakses pada 21 Mei 2018 Pukul 20.25
31
dan pengelola modal. Bank menerima dana dari pemilik modal berbentuk
yang diperoleh dari pengelola modal akan dibagi antara pemilik modal dan
bank
B. Analisis Masalah
Sertifikat Tanah, Akta Kelahiran dan Buku Nikah. Apabila terdapat syarat
pihak KSPPS BWS. Apabila syarat lengkap maka pihak KSPPS BWS akan
Survey
Penyerahan
Lapangan
Pengajuan berkas Lolos/Tidak
Calon
pendukung
Nasabah
32
C. Hasil Analisis
Lembaga Keuangan Syari’ah (LKS), yang salah satunya adalah KSPPS BWS.
diterapkan dalam akad mudharabah oleh KSPPS BWS. Untuk mengetahui apakah
33
akad mudharabah di KSPPS BWS tersebut sudah sah dan mengikat, penulis akan
Dalam hukum Islam, syarat-syarat yang terkait dengan rukun akad disebut
1. Tamyiz: Dalam semua akad disyaratkan bahwa kedua belah pihak bukan
termasuk anak-anak. Demikian juga para pihak dalam contoh Fatwa DSN
hukum.
3. Persesuaian ijab dan kabul: Sigat akad (ijab qabul) mudharabah yang
4. Kesatuan majlis akad: Penutupan akad harus terjadi dalam satu majelis
yang sama. Umumnya, suatu akad yang ditandatangani oleh kedua pihak
di saksikan oleh para saksi serta dilakukan dalam satu waktu dan tempat.
6. Objek akad tertentu atau dapat ditentukan: Objek akad tertentu artinya
diketahui dengan jelas oleh para pihak sedemikian rupa sehingga tidak
transaksi
Untuk sahnya suatu akad, maka rukun dan syarat terbentuknya akad
ini dibedakan menjadi dua macam, yaitu syarat-syarat keabsahan umum yang
berlaku terhadap semua akad atau paling tidak berlaku terhadap kebanyakan akad,
dan syarat-syarat keabsahan khusus yang berlaku bagi masing-masing aneka akad
khusus.
syarat terbentuknya akad yang berupa persesuaian ijab dan kabul. Pihak
b. Tidak menimbulkan kerugian, dalam hal ini tidak ada pihak yang
perjanjian dan semua yang berkaitan dengan akad tersebut sudah tertulis di
diatas tidak terpenuhi, maka akad tersebut tidak sah dan disebut dengan akad
fasid. Menurut para ahli hukum Hanafi, akad fasid adalah akad yang menurut
a. Aspek kontrak atau akad : Jenis akad yang digunakan disini adalah
karena suatu kontrak. Pada perjanjian mudharabah ini dua orang yang
sejumlah uang sebagai modal dan di pihak yang lain dengan usaha atau
pekerjaan.
b. Aspek pelaku akad: Bila dilihat dari ijma’ para ulama’, para pihak yang
mata uang yang umum berlaku, seperti halnya dirham dan dinar. Jumhur
dapat diketahui kadar jumlahnya. Modal harus ada saat penyerahan (tunai)
mudharib.
suatu prinsip hukum yang menyatakan bahwa setiap orang dapat membuat
akad jenis apapun tanpa terikat kepada nama-nama yang telah ditentukan
37
syariat dan memasukkan klausul apa saja ke dalam akad yang dibuatnya
sesama dengan jalan batil. Bila jaminan bertujuan untuk memberikan rasa
aman bagi kedua belah pihak, maka jaminan dapat dijadikan klausul dalam
kontrak mudharabah.4
belum dapat dilaksanakan. Untuk dapat dilaksanakan akibat hukumnya, akad yang
sudah sah itu harus memenuhi dua syarat berlakunya akibat hukum yaitu :
Pada dasarnya, akad yang telah terpenuhi rukunnya, syarat terbentuknya, syarat
keabsahannya serta syarat berlakunya akibat hukum yang karena itu akad tersebut
sah dan dapat dilaksanakan akibat hukumnya adalah mengikat para pihak dan
tidak boleh salah satu pihak menarik kembali persetujuannya secara sepihak tanpa
kesepakatan pihak lain. Namun ada beberapa akad yang menyimpang dari asas ini
dan tidak serta merta mengikat meskipun rukun dan semua syaratnya telah
terpenuhi. Hal itu disebabkan oleh sifat akad itu sendiri atau oleh adanya hak
4
Hasil pengamatan dan wawancara Penulis dengan staf marketing (Ikka) di lapangan
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
dalamnya.
B. Saran
dan prosedur pembiayaan syariah. Hal ini dimaksudkan agar KSPPS BWS dapat
syariah. Diharapkan pula KSPPS BWS dapat menginovasi sistem, hal ini
38
DAFTAR PUSTAKA
Al Mushlih, dkk. 2004. Fikih Ekonomi Keuangan Islam. Jakarta: Darul Haq
Kasmir, SE., MM,. 2005. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta:
39
DAFTAR TABEL & GAMBAR
40
LAMPIRAN
Lampiran 1
Curriculum Vitae
Agama : Islam
Nomor HP : 082243274138
E-mail : afifmaruf64@gmail.com
Riwayat Pendidikan:
41
42
Lampiran 2
DOKUMENTASI