Anda di halaman 1dari 50

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

PROSEDUR PENGAJUAN PEMBIAYAAN DI KOPERASI

AGRO NIAGA INDONESI (KANINDO) SYARIAH MALANG

OLEH:

LIZA IKRIMA FAUZI

14102042

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI ASIA MALANG

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

2017
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

PROSEDUR PENGAJUAN PEMBIAYAAN DI KOPERASI

AGRO NIAGA INDONESI (KANINDO) SYARIAH MALANG

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat

Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Akuntansi

OLEH:

LIZA IKRIMA FAUZI

14102042

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI ASIA MALANG

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

2017
PROSEDUR PENGAJUAN PEMBIAYAAN DI KOPERASI AGRO

NIAGA INDONESI (KANINDO) SYARIAH MALANG

PRAKTIK KERJA LAPANGAN

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Jurusan Akuntansi

OLEH:

LIZA IKRIMA FAUZI

NIM: 14102077

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI ASIA MALANG

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

2017

i
LEMBAR PENGESAHAN

PROSEDUR PENGAJUAN PEMBIAYAAN DI KOPERASI AGRO NIAGA

INDONESIA (KANINDO) SYARIAH MALANG

OLEH:

LIZA IKRIMA FAUZI

14102042

Disetujui untuk diujikan

Pada Tanggal: .....................................

Ketua Program Studi Dosen Pembimbing

Syaiful Bahri SE., MSA., Akt Pipit Rosita A, SE., MM

Mengetahui,

Pembantu Ketua 1

Dr. Fathorrahman, SE., MM

ii
LEMBAR PERSETUJUAN

PROSEDUR PENGAJUAN PEMBIAYAAN DI KOPERASI AGRO NIAGA

INDONESIA (KANINDO) SYARIAH MALANG

OLEH:

LIZA IKRIMA FAUZI

14102042

Disetujui

Pada Tanggal: ....................................

Ketua Program Studi Dosen Pembimbing

Syaiful Bahri SE., MSA., Akt Pipit Rosita A, SE., MM

iii
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

IDENTITAS DIRI

Nama : Liza Ikrima Fauzi

NIM : 14102042

Tempat, Tanggal Lahir : Palembang, 02 Agustus 1995

Alamat : Perumahan Griya Permata Alam C-23 Desa

Ngijo Kec. Karangploso Kab. Malang

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Kewarganegaraan : Indonesia

Email : Lizaikrimafauzi@live.com

RIWAYAT PENDIDIKAN

SDN Karanganyar III Indramayu Tahun 2000 - 2006

SMPN 1 Kandanghaur Indramayu Tahun 2006 - 2007

SMPI Al-Falah Bogor Tahun 2007 - 2009

SMKN 2 Singosari Malang Tahun 2009 - 2012

STIE ASIA Malang Tahun 2014 - Sekarang

iv
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Dengan mengucapkan puji syukur kepada Allah SWT yang telah mengatur

roda kehidupan pada porosnya dengan keteraturan, dan hanya kepada-Nya kita

menundukkan hati dengan menguatkan keimanan dan Izzah kita dalam keridhoan-

Nya. Karena berkat Rahman dan Rahim-Nya pula laporan praktik lapangan yang

berjudul Prosedur Pengajuan Pembiayaan Kepada Anggota di Koperasi Agro

Niaga Indonesia (KANINDO) Syariah Jatim Cabang Singosari ini bisa

terselesaikan dengan baik.

Salawat serta salam senantiasa tercurah kepada junjungan kita yaitu

Rasulullah Muhammad SAW, karena atas perjuangan beliau kita dapat merasakan

kehidupan yang lebih bermartabat dengan kemajuan ilmu pengetahuan yang

didasarkan pada iman dan Islam.

Dengan penuh rasa syukur, peneliti menyampaikan ucapan terima kasih

dan teriring doa kepada semua pihak yang telah membantu demi kelancaran

peneliti ini. Secara khusus peneliti sampaikan kepada yang terhormat:

1. Bapak Ir. Teguh Widodo, MM., selaku Ketua STIE Asia Malang

beserta stafnya yang senantiasa memberikan pelayanan dengan baik,

2. Bapak Fathorrahman, SE., MM., selaku Pembantu Ketua 1 STIE Asia

Malang,

3. Bapak Syaiful Bahri SE., MSA., selaku Ketua Program Studi

Akuntansi,

4. Ibu Pipit Rosita A, SE., MM., selaku Dosen Pembimbing Praktik Kerja

Lapangan,

v
5. Ibu Murtianingsih, SE., MM., selaku Dosen Wali,

6. Bapak dan Ibu dosen STIE Asia Malang Jurusan Akuntansi khususnya,

7. Orang tua yang selalu memberikan dorongan baik moril maupun

materiil sehingga laporan ini dapat terselesaikan,

8. Bapak Yoserizal Sharifullah, SE., Ak. Selaku Kepala Cabang Koperasi

Agro Niaga Indonesia (KANINDO) Syariah Jatim Cabang Singosari

selaku pembimbing lapangan,

9. Dan semua pihak yang telah banyak memberikan dorongan positif,

baik langsung maupun tidak langsung.

Kami menyadari sepenuhnya bahwa dalam penulisan laporan ini masih

jauh dari sempurna, oleh karena keterbatasan waktu dan kemampuan kami.

Karena itu, saran dan kritik yang membangun sangat kami harapkan demi

penyempurnaan laporan ini. Semoga tulisan ini dapat bermanfaat bagi siapa saja

yang membutuhkannya.

Penulis

Malang, 23 November 2017

vi
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

vii
DAFTAR GAMBAR

viii
DAFTAR TABEL

ix
DAFTAR LAMPIRAN

x
xi
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Praktik Kerja Lapangan (PKL) merupakan mata kuliah wajib bagi

mahasiswa Jurusan Akuntansi sebagai kelengkapan dalam satu kesatuan

penyelesaian studi di STIE ASIA Malang. Oleh karena itu, Praktik Kerja

Lapangan (PKL) merupakan kegiatan yang wajib ditempuh dalam

penyelesaian studi pada program Strata (S1) di STIE ASIA Malang. Bagi

mahasiswa yang telah memiliki kualifikasi tertentu diwajibkan melakukan

kegiatan PKL secara mandiri di bawah bimbingan dosen pembimbing dan

pembimbing lapangan (pimpinan perusahaan atau instansi/ instansi

pemerintah/ badan usaha) selama waktu tertentu untuk melengkapi

keterampilan dan pengetahuan teknis mahasiswa yang bersangkutan.

Perbankan dan Lembaga Keuangan Syariah memiliki peran strategis

dalam meningkatkan kesejahteraan umat, melalui kegiatan penghimpunan dan

penyaluran dana maupun penyediaan jasa keuangan lainnya, berlandaskan

kepada prinsip-prinsip syariah. Ketika sistem perbankan konvensional

sempoyongan, karena krisis moneter dan memerlukan biaya yang begitu besar

untuk mempertahankannya, perbankan syariah justru mampu menyelamatkan

sebagian ekonomi umat. Kemampuan survival perbankan syariah dalam era

krisis, telah menarik banyak perhatian para bankir konvensional yang kemudian

membuka kantor-kantor cabang syariah.

1
2

Seperti yang diamati pada KANINDO Syariah Malang, khususnya di bidang

pemberian pembiayaan kepada anggota yang mana memiliki prosedur yang harus

diketahui dan dipenuhi, mulai dari pengajuan pembiayaan, survei kelayakan usaha

dan jaminan, persetujuan dan perjanjian, hingga pembinaan anggota. Maka,

penulis akan menjelaskan bagaimana Prosedur Pengajuan Pembiayaan Kepada

Anggota di KANINDO Syariah Malang.

Berdasarkan uraian di atas, maka judul Laporan Praktik Kerja Lapangan ini

adalah Prosedur Pengajuan Pembiayaan di Koperasi Agro Niaga Indonesia

(KANINDO) Syariah Malang.

B. Tujuan dan Manfaat PKL

1. Tujuan Praktik Kerja Lapangan

a. Agar mahasiswa mengetahui sistem kerja yang sesungguhnya dalam

menerapkan etos kerja

b. Sebagai agenda Instansi untuk ikut serta dalam meningkatkan kualitas

sumber daya manusia

c. Meningkatkan hubungan kerja sama antara lembaga pendidikan

dengan masyarakat

2. Manfaat Praktik Kerja Lapangan

a. Mengetahui secara terstruktur pembagian kerja atau tugas dalam

instansi

b. Mengetahui pelaksanaan sistem kerja Koperasi Agro Niaga Indonesia

(KANINDO) Malang
3

c. Menambah wawasan dan dapat mengaplikasikan teori Akuntansi yang

pernah didapatkan

C. Metode Pelaksanaan PKL

Dalam penyusunan laporan praktik kerja ini digunakan metode

pengumpulan data sebagai berikut:

a. Observasi, observasi yang diterapkan adalah observasi partisipan, yaitu

penulis terlibat langsung dalam pelaksanaan operasional di tempat

praktik. Observasi yang penulis lakukan yaitu sebagai Staf Pembukuan

yang terlibat dalam seksi pencatatan perjanjian antara KANINDO

dengan anggota.

b. Dokumentasi, mengumpulkan data anggota, jenis usaha dan keperluan

pembiayaan yang diajukan oleh anggota dan calon anggota.

c. Interview, melakukan wawancara atau tanya jawab secara langsung

dengan staf kantor lainnya, khususnya bagian pelemparan dana

(Account Officer).

D. Sistematika Penulisan

Sistematika pembahasan yang akan dibahas meliputi:

BAB I PENDAHULUAN

Berisikan pembahasan mengenai latar belakang, tujuan dan manfaat PKL,

metode pelaksanaan PKL, dan sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


4

Dalam bab ini akan dibahas dasar teori yang digunakan yaitu meliputi

pengertian prosedur, pengertian pembiayaan, koperasi dan jenis koperasi, dan

macam-macam pembiayaan.

BAB III PELAKSANAAN PKL

Bab pelaksanaan PKL ini membahas hal-hal yang berkaitan dengan

kegiatan praktik yang dilakukan di Koperasi Agro Niaga Indonesia

(KANINDO) Syariah Malang, yakni meliputi lokasi pelaksanaan PKL,

gambaran umum objek PKL, sejarah singkat instansi, Visi dan Misi

KANINDO Syariah Malang, kegiatan kantor KANINDO Syariah Malang,

struktur organisasi KANINDO Syariah Malang, dokumen-dokumen yang

digunakan , kegiatan yang dilaksanakan, evaluasi hasil kegiatan PKL.

BAB IV PENUTUP

Berisi kesimpulan dan pembahasan aplikasi yang telah dibuat serta saran-

saran dari hasil laporan yang telah disusun agar bermanfaat bagi pembangunan

lebih lanjut.
BAB II

LANDASAN TEORI

A. Deskripsi Teori

1. Prosedur

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) prosedur adalah

tahap kegiatan untuk menyelesaikan suatu aktivitas; metode langkah

demi langkah secara pasti dalam memecahkan suatu masalah. Sedangkan

menurut Sugian (2006:171) prosedur adalah cara yang telah

dispesifikasikan untuk menjalankan suatu aktivitas atau suatu proses.

Jadi, kesimpulan yang dapat diambil adalah, prosedur adalah suatu

cara yang dilakukan untuk menjalankan suatu proses kegiatan dari awal

sampai akhir.

2. Pengajuan

Pengertian pengajuan menurut Chaniago (1984:4) adalah

dokumen berisi nama barang atau jasa, spesifikasi dan jumlah barang

atau jasa yang disiapkan oleh koordinator kegiatan untuk langkah-langkah

mengambil suatu barang atau jasa.

3. Pembiayaan

a. Pengertian Pembiayaan

Pembiayaan merupakan salah satu tugas pokok bank, yaitu

pemberian fasilitas penyediaan dana untuk memenuhi kebutuhan pihak-

pihak yang merupakan deficit unit. Menurut Peraturan Bank Indonesia

No. 9/19/PBI/2007, pembiayaan adalah penyediaan dana atau tagihan atau

piutang yang dapat dipersamakan dengan itu.

5
6

Menurut Undang- Undang (UU) No. 21 Tahun 2008 tentang

Perbankan Syariah, pembiayaan adalah penyediaan dana atau tagihan

yang dapat dipersamakan dengan itu.

Menurut UU No. 10 tahun 1998 tentang Perubahan Atas UU

No. 7 Tahun 1992 tentang Perbankan, pembiayaan syariah adalah

penyediaan dana atau tagihan yang merupakan hasil persetujuan atau

kesepakatan antara bank dengan pihak lain di mana nantinya pihak

lain wajib mengembalikan pinjaman tersebut dalam jangka waktu

tertentu dengan memberikan imbalan atau bagi hasil.

Keputusan Menteri Keuangan (Menkeu) No.

1251/KMK.013/1988 dalam lingkup pembiayaan konsumen

dijelaskan bahwa yang dimaksud pembiayaan adalah pembiayaan

yang diberikan kepada konsumen untuk melakukan pembelian

barang yang pembayarannya dilakukan secara berkala atau

angsuran.19

Berdasarkan UU No. 7 tahun 1992, yang dimaksud

pembiayaan adalah penyediaan uang atau tagihan atau yang dapat

dipersamakan dengan itu berdasarkan tujuan atau kesepakatan

pinjam meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan

pihak peminjam untuk melunasi hutangnya setelah jangka waktu

tertentu ditambah dengan sejumlah bunga, imbalan atau pembagian

hasil.

Menurut PP No. 9 Tahun 1995, tentang pelaksanaan simpan

pinjam oleh koperasi, pengertian pinjaman adalah penyediaan uang atau


7

tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan tujuan atau

kesepakatan pinjam meminjam antara koperasi dengan pihak lain yang

mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi hutangnya setelah jangka

waktu tertentu dengan disertai pembayaran sejumlah imbalan. (UU No.

9 Tahun 1995. Tentang Perkoperasian).

Berdasarkan penjelasan di atas dapat diketahui bahwa

pembiayaan adalah pemberian penyediaan dana bagi konsumen untuk

pembelian suatu barang dengan pengembalian dalam jangka waktu

tertentu melalui angsuran dengan terkandung imbalan atau bagi hasil.

Sebagai upaya memperoleh pendapatan yang semaksimal

mungkin, aktivitas pembiayaan koperasi syariah juga menganut asas

syariah, yakni dapat berupa bagi hasil, keuntungan maupun jasa

manajemen. Upaya ini harus dikendalikan sedemikian rupa sehingga

kebutuhan likuiditas dapat terjamin dan tidak banyak dana yang sia-sia.

Kualitas aktiva Produktif dalam bentuk pembiayaan dinilai berdasarkan:

1. Prospek usaha

2. Kinerja (performance) nasabah

3. Kemampuan membayar

Kualitas pembiayaan ditetapkan menjadi 5 (lima) golongan yaitu

Lancar, Dalam Perhatian Khusus, Kurang Lancar, Diragukan dan

Macet (Pasal 9 PBI No. 8/21/PBI/2006)

Istilah pembiayaan menurut konvensional disebut dengan kredit.

Dalam sehari-hari kredit sering diartikan memperoleh barang dengan


8

membayar cicilan atau angsuran sesuai dengan perjanjian. Jadi dapat

diartikan bahwa kredit berbentuk barang atau berbentuk uang. Baik

kredit berbentuk barang atau berbentuk uang dalam hal

pembayarannya adalah dengan menggunakan metode angsuran atau

cicilan tertentu. Dari pengertian di atas dapat diambil kesimpulan

bahwa pembiayaan adalah penyediaan atau penyaluran dana kepada

pihak-pihak yang kekurangan dana (peminjam) dan wajib bagi

peminjam untuk mengembalikan dana tersebut dalam waktu tertentu

dengan imbalan atau bagi hasil.

b. Jenis-Jenis Pembiayaan

a. Pembiayaan dengan Prinsip Jual Beli

1) Pembiayaan Murabahah

Pembiayaan Murabahah adalah transaksi jual beli,

yaitu pihak Lembaga Keuangan Syariah bertindak sebagai

penjual dan mitra usaha sebagai pembeli, dengan harga jual

dari lembaga keuangan syariah adalah harga beli dari

pemasok ditambah keuntungan dalam persentase tertentu bagi

lembaga keuangan syariah sesuai dengan kesepakatan.

2) Pembiayaan Salam

Pembiayaan Salam adalah transaksi jual beli dan barang

yang diperjualbelikan akan diserahkan dalam waktu yang akan

dating, tetapi pembayaran kepada mitra usaha dilakukan secara

tunai. Syarat utama adalah barang atau hasil produksi yang akan

diserahkan kemudian tersebut dapat ditentukan spesifikasinya


9

secara jelas, seperti jenis, macam, ukuran, mutu dan jumlahnya.

adalah barang atau hasil produksi yang akan diserahkan

kemudian tersebut dapat ditentukan spesifikasinya secara jelas,

seperti jenis, macam, ukuran, mutu dan jumlahnya.

Dasar hukum bai as-salam adalah

Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu bermuamalah]

tidak secara tunai untuk waktu yang ditentukan, hendaklah

kamu menuliskannya

3) Pembiayaan Istishna

Pembiayaan ini menyerupai pembiayaan Salam,

namun pembayarannya secara termin atau beberapa kai dalam

jangka waktu tertentu sesuai dengan kesepakatan.

4) Pembiayaan dengan Prinsip Sewa (Ijarah) Pembiayaan

prinsip sewa adalah pembiayaan yang objeknya dapat berupa

manfaat/jasa.

b. Pembiayaan dengan Prinsip Bagi Hasil

1) Pembiayaan Musyarakah
10

Pembiayaan Musyarakah adalah pembiayaan yang

diakukan oeh pihak lembaga keuangan syariah untuk membiayai

suatu proyek bersama antara nasabah dengan bank.

2) Pembiayaan Mudharabah

Pembiayaan ini adalah pembiayaan yang dilakukan

oleh pihak lembaga keuangan syariah untuk membiayai

100% kebutuhan dana dari suatu proyek/usaha. Sementara

nasabah sebagai mitra usaha yang dengan keahlian

dimilikinya akan menjalankan proyek/usaha tersebut.

4. Koperasi Syariah

a. Pengertian Koperasi Syariah

Lembaga Keuangan Syariah (LKS) terdiri dari dua kelompok

lembaga, yakni lembaga keuangan berbentuk bank dan lembaga

keuangan berbentuk bukan bank. Lembaga keuangan yang berbentuk

bank mencakup Bank Umum Syariah (BUS) dan Bank Pembiayaan

Rakyat Syariah (BPRS). Sedangkan keuangan yang bukan berbentuk

bank adalah Unit Usaha Syariah (UUS) dan Baitul Maal wat Tamwil

(BMT).

Berawal dari lahirnya Bank Muamalat Indonesia (BMI) sebagai

sentral perekonomian yang bernuansa Islam, maka bermunculan

lembaga-lembaga keuangan yang lain. Yaitu ditandai dengan tingginya

semangat bank konvensional untuk mendirikan lembaga keuangan

Islam yaitu bank syariah. Tetapi karena operasionalisasi bank syariah

di Indonesia kurang menjangkau usaha masyarakat kecil dan


11

menengah, maka muncul usaha untuk mendirikan lembaga keuangan

mikro seperti BPR syariah dan BMT yang bertujuan untuk mengatasi

hambatan operasional di daerah-daerah.

Perkembangan BMT cukup pesat, hingga akhir 2001 PINBUK

(Pusat Inkubasi Bisnis Usaha Kecil) mendata ada 2938 BMT terdaftar

dan 1828 BMT yang melaporkan kegiatannya. Sampai dengan tahun

2003, jumlah BMT yang berhasil diinisiasi dan dikembangkan

sebanyak 3.200 BMT dan tersebar di 27 provinsi. Perkembangan

tersebut membuktikan bahwa BMT sangat dibutuhkan masyarakat

kecil dan menengah. Karena BMT didaerah sangat membantu

masyarakat dalam rangka pemenuhan kebutuhan ekonomi yang saling

menguntungkan dengan memakai sistem bagi hasil.

Di samping itu juga ada bimbingan yang bersifat pemberian

pengajian kepada masyarakat dengan tujuan sebagai sarana

transformatif untuk lebih mengakrabkan diri pada nilai- nilai agama

Islam yang bersentuhan langsung dengan kehidupan sosial masyarakat.

Koperasi sebagai salah satu lembaga keuangan memiliki fungsi

menghimpun dana masyarakat. Dana yang telah terhimpun, kemudian

disalurkan kembali kepada masyarakat. Dalam menjalankan dua

aktivitas besar tersebut, koperasi harus menjalankan sesuai dengan

kaidah-kaidah yang berlaku, utamanya adalah kaidah transaksi dalam

pengumpulan dan penyaluran dana menurut Islam serta tidak

bertentangan dengan tujuan koperasi.

Seperti yang terkutip dalam pasal 3 UU RI Nomor 25 tahun 1992


12

tentang perkoperasian Koperasi bertujuan memajukan kesejahteraan

anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya serta ikut

membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka

mewujudkan masyarakat yang maju, adil, dan makmur berlandaskan

Pancasila dan Undang- Undang Dasar 1945 Koperasi sebagai

Lembaga Keuangan (non Bank) yang menggunakan prinsip syariah

sangat sesuai dengan konsep Lembaga Keuangan Menurut Al-Quran,

walaupun dalam Al-Quran tidak menyebut konsep Lembaga Keuangan

secara eksplisit, namun Al-Quran telah sejak lama memberikan aturan

dan prinsip- prinsip dasar yang menjadi landasan bagi Pembentukan

Organisasi Ekonomi modern. Seperti konsep pencatatan (Akuntansi

dalam istilah ekonomi modern), baik laporan keuangan (rugi laba

perubahan Modal dan Administrasi bisnis yang lain) secara jelas telah

diatur dalam Al-Quran.

Berdasarkan Keputusan Menteri Negara Koperasi dan Usaha

Kecil dan Menengah Republik Indonesia Nomor

91/Kep/IV/KUKM/IX/2004 tentang Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan

Usaha Koperasi Jasa Keuangan Syariah memberikan pengertian

bahwa Koperasi Simpan Pinjam Syariah atau koperasi jasa keuangan

syariah adalah koperasi yang kegiatan usahanya bergerak dibidang

pembiayaan, investasi dan simpanan sesuai pola bagi hasil (syariah).

Dengan demikian semua BMT yang ada di Indonesia dapat

digolongkan dalam KJKS, mempunyai payung Hukum dan legal

kegiatan operasionalnya asal saja memenuhi ketentuan undang-


13

undang yang berlaku.

Keluarnya Keputusan Menteri Negara Koperasi dan Usaha kecil

dan Menengah Republik Indonesia Nomor 91/kep/IV/KUKM/IX/2004

tentang petunjuk pelaksanaan kegiatan Usaha Koperasi Jasa

Keuangan Syariah merupakan realisasi yang tumbuh subur dalam

masyarakat ekonomi Indonesia terutama dalam lingkungan Koperasi

dan Usaha Kecil dan Menengah. Kenyataan itu membuktikan bahwa

sistem ekonomi syariah dapat diterima dan diterapkan dalam

masyarakat Indonesia bahkan mempunyai nilai positif membangun

masyarakat Indonesia dalam kegiatan ekonomi sekaligus membuktikan

kebenaran hukum ekonomi syariah mempunyai nilai lebih

dibandingkan dengan sistem ekonomi komunis maupun ekonomi

kapitalis. Indonesia yang masyarakatnya mayoritas beragama Islam

adalah lahan subur untuk berkembangnya ekonomi syariah. Semakin

tinggi kualitas kemampuan seseorang dan integritas diniahnya akan

semakin tertarik untuk menerapkan sistem ekonomi syariah dari pada

yang lain. Hal ini disebabkan oleh panggilan hati nurani dan semangat

jihad yang membakar keteguhan jiwanya memperjuangkan ajaran

agama dalam segala unsur dunia.

Praktik usaha Koperasi yang dikelola secara syariah telah

tumbuh dan berkembang di masyarakat serta mengambil bagian

penting dalam memberdayakan ekonomi masyarakat. Di masyarakat

telah bermunculan BMT yang bernaung dalam kehidupan payung

hukum koperasi. Hal inilah yang mendorong Menteri Negara Koperasi


14

dan Usaha Kecil dan Menengah untuk menerbitkan Surat Keputusan

Nomor 91/kep/MKUKM/IX/2004.

Berdasarkan ketentuan yang disebut Koperasi Jasa Keuangan

Syariah (KJKS) adalah koperasi yang kegiatan usahanya bergerak

dibidang pembiayaan, investasi dan simpanan sesuai pola bagi hasil

(syariah). Dengan demikian semua BMT yang ada di Indonesia dapat

digolongkan dalam KJKS, mempunyai payung Hukum dan Legal

kegiatan operasionalnya asal saja memenuhi ketentuan undang-

undang yang berlaku.

Dari segi usahanya, koperasi dapat dibagi menjadi dua

macam yaitu Koperasi yang berusaha tunggal (single purpose) yaitu

koperasi yang hanya menjalankan satu bidang usaha, seperti koperasi

yang hanya berusaha dalam bidang konsumsi, bidang kredit atau

bidang produksi. Koperasi serba usaha (multi purpose) yaitu koperasi

yang berusaha dalam berbagai (banyak) bidang, seperti koperasi

yang melakukan pembelian dan penjualan.

Koperasi merupakan syirkah baru yang diciptakan oleh para ahli

ekonomi dan banyak sekali manfaatnya, yaitu memberi keuntungan

kepada para anggota, memberi lapangan kerja bagi karyawannya,

memberi bantuan keuangan dari sebagian hasil koperasi untuk

membangun rumah ibadah serta dana sosial. Dengan demikian jelas

bahwa koperasi ini tidak mengandung unsur kezaliman.

Pengelolaannya demokratis dan terbuka (open management) serta

membagi keuntungan atau kerugian kepada para anggota menurut


15

ketentuan yang berlaku yang telah diketahui oleh seluruh anggota

pemegang saham.

b. Tujuan Pengembangan Koperasi Syariah

Sesuai dengan keputusan Menteri Negara Koperasi dan Usaha

Kecil dan Menengah tentang petunjuk pelaksanaan kegiatan usaha

Koperasi Jasa Keuangan Syariah Bab II Pasal 2, tujuan

pengembangan Koperasi Jasa Keuangan Syariah/Unit Jasa Keuangan

Syariah:

i. Meningkatkan program pemberdayaan ekonomi, khususnya di

kalangan usaha mikro, kecil, menengah dan koperasi melalui

sistem syariah

ii. Mendorong kehidupan ekonomi syariah dalam kegiatan usaha

mikro, kecil, dan menengah khususnya dan ekonomi Indonesia

pada umumnya

iii. Meningkatkan semangat dan peran serta anggota

masyarakat dalam kegiatan Koperasi Jasa Keuangan Syariah


16

BAB III

PELAKSANAAN PKL

A. Lokasi Pelaksanaan PKL

Pelaksanaan PKL dilakukan di Koperasi Agro Niaga Indonesia

(KANINDO) Syariah Malang Cabang Singosari, terletak di Jl. Tumapel 119

Pagentan Kecamatan Singosari Kabupaten Malang.

B. Sejarah KANINDO Syariah Malang

Koperasi Agro Niaga Indonesia Syariah yang berdomisili di Kabupaten

Malang dirintis pendirinya sejak bulan September pada tahun 1988 oleh

beberapa aktivis gerakan koperasi, LSM dan tokoh masyarakat yang peduli

dengan pemberdayaan ekonomi rakyat. Koperasi Agro Niaga Indonesia

didirikan dalam rangka menggalang kekuatan kolektif masyarakat dari

berbagai kalangan, mulai dari petani, peternak, pedagang, industri kecil,

pengrajin dan wirausahawan lainnya. Anggota KANINDO Syariah dengan

badan hukum provinsi untuk sementara terbesar di wilayah Malang Raya

untuk menunjang pelayanan anggota dan calon anggota. Agar lebih optimal,

KANINDO Syariah membuka delapan kantor cabang dan dua cabang

pembantu yang terdiri dari cabang di Kecamatan Dau dengan cabang

pembantu di Merjosari, Kecamatan Pujon dengan cabang pembantu di

Ngantang, Kecamatan Wonosari dengan cabang pembantu di Slorok,

Kecamatan Wajak dengan cabang pembantu di Turen, Kecamatan Wagir,

Kecamatan Kepanjen dengan cabang pembantu di Pakisaji, Kecamatan

Singosari, dan Kota Batu.


18

Sebagai wujud pengakuan dan legalitas dari pemerintah dalam

pendirian ini diterbitkan akta pendirian atau badan hukum.

Nama Perusahaan : Koperasi Agro Niaga Indonesia (KANINDO)

Syariah Jatim

Alamat : Jl. Saya Sengkaling No.. 293 Mulyoagung Dau

Malang.

Badan Hukum : No. 29/BH/KDK/13.13/XII/1998

Tanggal Badan Hukum : 10 Desember 1988

Akta perubahan : No. 05/PAD/KDK/13.13/XI/2000

Tanggal : 2 November 2000

TDUP : No. 510/585/421.115/2003

TDP : No. 13252500143

NPWP : No. 01.840.826.0-628.000

Potensi Anggota : Anggota terdiri dari petani, pedagang, industri

kecil dan pengrajin serta wirausahawan yang

berdomisili di daerah wilayah kerja KANINDO

baik di Cabang Dau, Pujon, Wajak dan

Wonosari yang berjumlah kurang lebih 3.500

orang.

C. Visi & Misi KANINDO Syariah JATIM

a. Visi

Membangun idealisme dan profesionalisme untuk mencapai

kesejahteraan bersama dalam naungan Ridho Illahi.


19

Dengan visi ini, setiap orang yang bergabung di KANINDO

Syariah diajak untuk menyadari bahwa dalam setiap insan adalah

hamba Allah yang harus tunduk dan taat terhadap aturan (syariat-Nya)

dan mengembangkan potensi diri sebagai khalifah (pemimpin) untuk

mengelola sumber daya ekonomi demi kesejahteraan diri, keluarga

dan masyarakat, sehingga tercapai kesejahteraan spiritual dalam

naungan Ridho Illahi.

b. Misi

a. Mengembangkan sistem ekonomi, khususnya lembaga keuangan

berdasarkan syariat Islam.

b. Memajukan kegiatan usaha (ekonomi) anggota masyarakat,

khususnya mikro atau kecil dan menengah (UKM)

c. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia koperasi seutuhnya

(materiil atau spiritual).

d. Meningkatkan harkat dan martabat hidup anggota atau masyarakat

(pemenuhan kebutuhan pangan, sandang dan papan).

D. Struktur Organisasi KANINDO Syariah JATIM

Memiliki suatu sistem organisasi yang berupa struktur organisasi

fungsional, di mana terdapat pengelompokan yang didasarkan pada sifat

aktivitas dan hubungan dalam struktur organisasi yang sesuai dengan

kondisi serta kebutuhan fungsionalnya. Struktur organisasi perusahaan

tergambar sebagai berikut ini.


20
Gambar 3.1

RAPAT ANGGOTA

Dewan Pengawas Syariah Pengurus Pengawas

Manajer Utama

Manajer Baitul Maal


Assalam

Adm. Keuangan HRD Admin Kasir

Internal
Control Ka. Cabang/ Capem
(IC)

Divisi Divisi
Pembukuan Kasir AO
Fundrising Program

Anggota
21

Berdasarkan struktur organisasi di atas, tugas dan fungsi masing-

masing bagian adalah:

a) Rapat Anggota

Rapat anggota adalah pemegang kekuasaan tertinggi dalam

organisasi koperasi, yang bertujuan untuk:

1. Mengangkat dan memberhentikan pengurus dan pengawas

2. Menyusun dan menetapkan rencana kerja dan rencana anggaran,

pendapatan dan belanja koperasi

3. Menerima, mengesahkan ataupun menolak laporan

pertanggungjawaban pengurus dan pengawas

b) Pengurus

1. Menjalankan rencana kerja dan rancangan anggaran, pendapatan, dan

belanja koperasi

2. Mengangkat manajer

3. Mengangkat dan memberhentikan karyawan atas usul manajer

c) Pengawas

Mengawasi proses berjalannya tugas-tugas operasional pengurus

d) Dewan Pengurus Syariah

Bertugas untuk mengawasi jalannya operasional perusahaan, apakah masih

sesuai dengan norma norma Islam atau menyimpang, dan jika terjadi

penyimpangan maka dewan syariah berkewajiban memberikan peringatan.

e) Manajer
22

Manajer bertugas untuk memimpin koperasi dengan divisi yang

terbatas, mengatur dan mengendalikan jalannya operasional koperasi, serta

mengembangkan koperasi.

f) Manajer Baitul Maal Assalam

Di KANINDO Syariah, terdapat lembaga penyalur zakat, infak,

sedekah dan wakaf (ZISWAF) yang bernama Baitul Maal Assalam

(BMA). Tugas Manajer BMA adalah mengatur jalannya operasional dan

penyaluran ZISWAF yang sudah ditampung.

g) Internal Control (IC)

Tugas dan wewenang Internal Control adalah mengoreksi

membuat laporan progress cabang-cabang dan melaporkannya kepada

pengurus, mengoreksi kesalahan yang ada di kantor cabang, memberi

masukan dan saran kepada karyawan cabang serta menyampaikan

kendala-kendala yang ada di kantor-kantor cabang ke kantor pusat.

h) HRD

HRD atau Human Resource Development bertanggung jawab

secara penuh dalam sumber daya manusia suatu perusahaan mulai dari

persiapan perekrutan pegawai baru hingga mengurusi kontrak kerjanya.

i) Admin Keuangan

Di KANINDO Syariah, terdapat kasir dan pembukuan di bagian

Admin Keuangan. Kasir bertugas menjadi juru bayar, menyiapkan bukti

penerimaan atau pengeluaran kas, serta bertanggung jawab atas ketepatan

saldo kas. Sementara pembukuan bertugas mencatat seluruh transaksi dan

membuat laporan keuangan harian, mingguan, bulanan hingga tahunan.


23

j) Kepala Cabang/ Cabang Pembantu

Kepala cabang bertanggung jawab terhadap jalannya operasional

kantor cabang, memeriksa keabsahan akad perjanjian, membuat rencana

kerja, membina terhadap karyawan cabang dan memimpin komite kredit.

k) AO

Account Officer (AO) bertugas menganalisis kelayakan usaha

calon anggota, mengumpulkan data/informasi calon anggota, menganalisis

keabsahan surat dan data pribadi calon anggota, survei dan investigasi ke

lapangan hingga membina dan membangun loyalitas anggota agar anggota

yang dibiayainya lancar.

E. Produk KANINDO Syariah JATIM

Seiring dengan perkembangan dan perjalanan waktu Koperasi

Agro Niaga Indonesia pada Unit Simpan Pinjam mulai tahun 2003 telah

berubah dari sistem konvensional ke sistem syariah (Unit Jasa Keuangan

Syariah), langkah tersebut merupakan wujud dari keberpihakan dan

menjalankan ekonomi syariah. Jumlah anggota atau calon anggota yang

dilayani sebanyak kurang lebih 5.000 rang tersebar di wilayah Malang

Raya, yaitu Kabupaten Malang, Kota Malang dan Kota Batu. Sedangkan

aset yang dikelola KANINDO Syariah Jatim kurang lebih sebesar Rp.

30.0000.000.000,-.

a. Produk-produk simpanan yang dikelola terdiri dari:

1. Simpanan Wadiah yad Dhomanah

Simpanan Wadiah yad Dhomanah merupakan sarana

investasi murni sesuai syariah. Bagi hasil yang diperoleh setiap


24

bulannya merupakan hasil dari pembiayaan KANINDO untuk

usaha-usaha yang tidak diragukan kehalalannya. Simpanan ini

terdiri dari simpanan harian (mukafa), simpanan pendidikan

(Sipintar), simpanan untuk hari raya (Qori), simpanan untuk

walimah (Iqomah) dan simpanan untuk naik haji/ umrah

(Arafah).

2. Simpanan Berjangka (Deposito)

Simpanan nasabah berbentuk tabungan berjangka sesuai

dengan sistem syariah dengan jangka waktu tertentu. Dengan

nisbah antara anggota dan KANINDO, untuk 3 bulan 40:60,

untuk 6 bulan 50:55, dan untuk 12 bulan 55:45. Dengan syarat

simpanan minimal Rp. 1.000.000,-.

b. Produk-produk pembiayaan (lending) yang dikelola antara lain:

1. Pembiayaan Murabahah

Murabahah adalah akad jual-beli atas suatu barang, dengan

harga yang disepakati antara penjual dan pembeli, setelah

sebelumnya penjual menyebutkan dengan sebenarnya harga

perolehan atas barang tersebut dan besarnya keuntungan yang

diperolehnya.

2. Pembiayaan Mudharabah

Mudharabah adalah akad kerja sama antara pemilik dana

(Shahibul Maal) yang menyediakan seluruh kebutuhan modal

dengan pihak pengelola usaha (mudharib) untuk melakukan

suatu kegiatan usaha bersama. Keuntungan yang diperoleh


25

dibagi menurut perbandingan (nisbah) yang disepakati. Dalam

hal terjadi kerugian, akan ditanggung oleh pemilik modal,

selama bukan diakibatkan karena kelalaian pengelola usaha.

Sedangkan kerugian yang timbul karena kelalaian pengelola

akan menjadi tanggung jawab pengelola itu sendiri. Pemilik

modal tidak turut campur dalam pengelolaan usaha, tetapi

mempunyai hak untuk melakukan pengawasan.

3. Pembiayaan Musyarakah

Musyarakah (syirkah) adalah akad kerja sama antara dua

pihak atau lebih untuk melakukan suatu kegiatan usaha

tertentu; masing-masing pihak memberikan kontribusi dana

sesuai dengan porsi yang disepakati. Sementara keuntungan

yang diperoleh maupun kerugian yang mungkin timbul akan

dibagi secara proporsional atau sesuai dengan kesepakatan

bersama.

4. Pembiayaan Ijarah Multi Jasa

Pembiayaan Ijarah Multi Jasa adalah kegiatan penyaluran

dana dalam bentuk pembiayaan berdasarkan akad Ijarah dalam

jasa keuangan antara lain dalam bentuk pelayanan pendidikan,

kesehatan, ketenagakerjaan dan kepariwisataan.

5. Pembiayaan Qordul hasan

Pembiayaan yang diberikan KANINDO dengan

pertimbangan dan syarat-syarat khusus untuk kepentingan

dakwah, darurat, duafa dan lain-lain. Adalah pembiayaan yang


26

sifatnya tidak mengikat pada proses bagi hasil dan dianjurkan

untuk berinfak. Pihak KANINDO selaku pemodal dan nasabah

selaku pengguna modal.

F. Kegiatan yang Dilaksanakan

Pelaksanaan kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL) di

KANINDO Syariah Malang adalah tanggal 07 Oktober 2017 sampai

dengan 04 November 2017 dengan jam kerja 08.00 WIB sampai dengan

16.00 WIB, dari hari Senin sampai dengan Sabtu. Dalam pelaksanaan

Praktik Kerja Lapangan, penulis ditugaskan pada bagian Pembukuan oleh

pembimbing lapangan. Kegiatan rutin yang dilakukan penulis di bagian

Pembukuan adalah mencatat seluruh transaksi kas masuk dan keluar ke

dalam buku kas, memasukkan data angsuran harian ke dalam debitur, serta

mengecek kelengkapan berkas pengajuan pembiayaan sebelum pencairan.

Penulis melaksanakan aktivitas harian seperti tercantum di tabel berikut:

Tabel 3.1

Laporan Kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL)

Liza Ikrima Fauzi (14102042)

KEGIATAN HARIAN PELAKSANAAN PKL

No. Tanggal/ Hari Kegiatan

Penempatan OJT dan perkenalan


Sabtu, 07 Oktober 2017
1. Pengajian dan briefing akhir pekan
Briefing awal pekan
Mengecek kelengkapan berkas
Senin, 09 Oktober 2017 pengajuan pembiayaan
2.
Memasukkan data angsuran harian
ke buku debitur
Mengecek kelengkapan berkas
Selasa, 10 Oktober 2017
3. pengajuan pembiayaan
27

Memasukkan data angsuran harian


ke buku debitur
Mencatat transaksi kas masuk dan
kas keluar
Mengecek kelengkapan berkas
pengajuan pembiayaan
Memasukkan data angsuran harian
Rabu, 11 Oktober 2017
4. ke buku debitur
Mencatat transaksi kas masuk dan
kas keluar
Mengecek kelengkapan berkas
pengajuan pembiayaan
Memasukkan data angsuran harian
Kamis, 12 Oktober 2017
5. ke buku debitur
Mencatat transaksi kas masuk dan
kas keluar
Mengecek kelengkapan berkas
pengajuan pembiayaan
Memasukkan data angsuran harian
Jumat, 13 Oktober 2017
6. ke buku debitur
Mencatat transaksi kas masuk dan
kas keluar
Survei kelayakan usaha calon
Sabtu, 14 Oktober 2017 anggota
7.
Pengajian dan briefing akhir pekan
Briefing awal pekan
Merekap transaksi kas masuk dan
Senin, 16 Oktober 2017
8. kas keluar mingguan
Mengetik draf akad perjanjian
Mencatat transaksi kas masuk dan
kas keluar
9. Selasa, 17 Oktober 2017 Mengetik draf akad perjanjian
Memasukkan data angsuran harian
ke buku debitur
Mencatat data anggota pembiayaan
baru ke dalam Buku Induk
Mencatat transaksi kas masuk dan
Rabu, 18 Oktober 2017
10. kas keluar
Mengecek kelengkapan berkas
pengajuan pembiayaan
Memasukkan data angsuran harian
ke buku debitur
Merekap transaksi kas masuk dan
Kamis, 19 Oktober 2017
11. kas keluar mingguan
Mengecek kelengkapan berkas
pengajuan pembiayaan
28

Survei kelayakan jaminan dan


Jumat, 20 Oktober 2017
12. usaha calon anggota
Survei kelayakan usaha calon
Sabtu, 21 Oktober 2017 anggota
13.
Pengajian dan briefing akhir pekan
Briefing awal pekan
Merekap transaksi kas masuk dan
Senin, 23 Oktober 2017
14. kas keluar mingguan
Mengetik draf akad perjanjian
Mencatat transaksi kas masuk dan
kas keluar
15.
Selasa, 24 Oktober 2017 Mengetik draf akad perjanjian
Memasukkan data angsuran harian
ke buku debitur
Mencatat data anggota pembiayaan
baru ke dalam Buku Induk
Mencatat transaksi kas masuk dan
Rabu, 25 Oktober 2017
16. kas keluar
Mengecek kelengkapan berkas
pengajuan pembiayaan
Memasukkan data angsuran harian
ke buku debitur
Kamis, 26 Oktober 2017
17. Mengecek kelengkapan berkas
pengajuan pembiayaan
Mencatat transaksi kas masuk dan
kas keluar
18. Jumat, 27 Oktober 2017 Mengetik draf akad perjanjian
Memasukkan data angsuran harian
ke buku debitur
Menghadiri acara peringatan Hari
Sabtu, 28 Oktober 2017 Ulang Tahun KANINDO Syariah
19.
ke-19
Briefing awal pekan
Merekap transaksi kas masuk dan
Senin, 30 Oktober 2017
20. kas keluar mingguan
Mengetik draf akad perjanjian
Mencatat transaksi kas masuk dan
kas keluar
Memasukkan data angsuran harian
Selasa, 31 Oktober 2017 ke buku debitur
21.
Merekap transaksi kas masuk dan
kas keluar selama sebulan
Tutup buku akhir bulan
Mencatat presentasi bagi hasil
Rabu, 01 November 2017 untuk bulan Oktober
22.
Mencatat total realisasi
29

pembiayaan anggota bulan


Oktober
Memasukkan data angsuran harian
ke buku debitur
Kamis, 02 November 2017
23. Mengecek kelengkapan berkas
pengajuan pembiayaan
Mencatat transaksi kas masuk dan
kas keluar
24. Jumat, 03 November 2017 Mengetik draf akad perjanjian
Memasukkan data angsuran harian
ke buku debitur
Pengajian dan briefing akhir pekan
25. Sabtu, 04 November 2017 Selesai kegiatan OJT dan
perpisahan

G. Prosedur dan Proses Pengajuan Kredit

Dalam memberikan pinjaman kredit tentunya KANINDO Syariah

Malang memiliki persyaratan tertentu dalam pemrosesan pengajuan kredit,

di mana persyaratan tersebut secara garis besar digunakan oleh

KANINDO Syariah Malang untuk menjawab beberapa hal sehingga pihak

koperasi memiliki keyakinan untuk menjalin kerja sama dengan anggota

pembiayaan atau debitur. Calon anggota pembiayaan diwajibkan oleh

pihak koperasi untuk melengkapi administrasi pengajuan pembiayaan

sebagai berikut:

a) Fotokopi identitas diri (KTP atau SIM)

Fotokopi identitas diri merupakan syarat yang harus ada

dalam administrasi pengajuan kredit, di mana fotokopi identitas

diri tersebut harus masih berlaku ketika pengajuan pembiayaan

dilaksanakan.

b) Fotokopi identitas diri pendamping (istri/ suami/ ibu/ ayah/ adik)


30

Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan di

kemudian hari, koperasi juga mewajibkan calon anggota membawa

pendamping dalam kerja sama pembiayaan.

c) Fotokopi identitas diri penjamin, jika jaminan bukan milik sendiri

Sama halnya dengan fotokopi identitas diri anggota

pembiayaan, fotokopi identitas diri penjamin juga harus masih

berlaku ketika pengajuan pembiayaan dilaksanakan.

d) Fotokopi Buku Nikah (bagi yang sudah menikah)

Buku nikah digunakan oleh koperasi untuk mengetahui

apakah harta yang dijaminkan merupakan harta bersama suami-

istri atau bukan, sehingga baik istri atau suami peminjam dapat

dimintai persetujuan dan turut bertanggung jawab terhadap harta

yang dijaminkan ke koperasi berikut sejumlah hutangnya.

e) Fotokopi Kartu Keluarga (KK)

Data ini digunakan koperasi untuk mengetahui apakah

calon anggota juga menanggung biaya hidup orang lain selain

dirinya sendiri.

f) Fotokopi slip gaji dan surat keterangan bekerja di perusahaan

Syarat ini hanya diberikan untuk calon peminjam yang

bekerja di suatu perusahaan, pemerintah, maupun swasta.

Tujuannya untuk memastikan bahwa dia memang bekerja di sana

dan memiliki penghasilan tetap setiap bulannya.

g) Fotokopi jaminan
31

Jika jaminan berupa kendaraan, maka dilampirkan fotokopi

STNK dan BPKB yang masih dalam masa berlaku. Dan, jika

jaminan berupa tanah atau bangunan, maka dilampirkan fotokopi

surat hak milik. Besarnya nilai jual jaminan harus melebihi nilai

plafon yang diajukan (60% dari nilai jual jaminan).

Gambar 3.2

Prosedur Penyaluran Pembiayaan di KANINDO Syariah Malang

CALON ANGGOTA

ACCOUNT OFFICER

KACAB/ KACAPEM

PEMBUKUAN

KASIR

Sumber: Data diolah


32

Keterangan Gambar:

1. Calon Anggota
Calon anggota yang ingin mengajukan pembiayaan datang

langsung ke kantor KANINDO Syariah. Kasir akan menjelaskan tentang

syarat-syarat pengajuan pembiayaan kepada calon anggota. Lalu, setelah

mendapatkan penjelasan, kasir akan melanjutkan pengajuan ke Account

Officer. Calon anggota harus mengisi blangko yang bernama Surat

Pengajuan Pembiayaan.

2. Account Officer

Account Officer melakukan survei tentang kondisi jaminan serta

tempat usaha calon anggota. Setelah itu, Account Officer menyerahkan

hasil survei meliputi data pribadi anggota (nama, alamat, nomor telepon,

dll) waktu survei (jam, hari, tanggal survei), nama petugas survei dan

dicek kelengkapan kepada Kepala Cabang.

3. Kepala Cabang

Kepala cabang memeriksa kelengkapan formulir-formulir dan

persyaratan dan menandatangani persetujuan pengajuan pembiayaan

anggota tersebut.

4. Pembukuan

Pembukuan menerima Bukti Kepemilikan Kendaraan Bermotor

(BPKB) atau Surat Hak Milik (SHM) dari calon anggota sebagai jaminan

untuk pembiayaan yang diberikan. Kemudian Pembukuan membuat akad

perjanjian dan berkas-berkas calon anggota kepada kasir.

5. Kasir
33

Kasir menerima dokumen-dokumen pencairan pembiayaan dari

pembukuan, kemudian membuat buku angsuran, slip potongan :

a. Administrasi 1,5% dari jumlah pembiayaan yang akan dicairkan.

Misalnya jumlah pembiayaan Rp. 20.000.000,- maka potongan

administrasinya adalah 1,5% x Rp. 20.000.000,- = Rp. 300.000,-

b. Materai 5 lembar senilai @ Rp. 6.000,- = Rp. 30.000,-

c. Simpanan Wajib yaitu 2% dari plafon pembiayaan. Misalkan

pembiayaannya sebesar Rp. 20.000.000,- maka simpanan wajibnya

adalah 2% x Rp. 20.000000,- = Rp. 400.000,-

d. Premi Asuransi Jiwa adalah 0,188% untuk jangka waktu 12 bulan

dan 0,383% untuk jangka waktu 24 bulan dari plafon pembiayaan.

Misalkan pembiayaannya Rp. 20.000.000,- dengan jangka waktu

12 bulan, maka premi asuransinya adalah Rp. 37.600,-

e. Biaya notaris untuk pembiayaan dengan plafon di atas Rp.

10.000.000,- dan jaminan SHM adalah Rp. 150.000,-

H. Permasalahan dan Evaluasi Hasil PKL

a. Identifikasi Masalah

Selama melaksanakan PKL di KANINDO Syariah, masalah yang

diidentifikasi dan dapat diangkat sebagai bahan penyusunan laporan

yaitu: Lamanya proses pengajuan hingga pencairan pembiayaan di

KANINDO Syariah Malang.

b. Sebab Masalah
34

Masalah di atas disebabkan karena minimalnya jumlah Account

Officer yang menangani pengajuan pembiayaan, sementara pengajuan

pembiayaan dari calon anggota sangat banyak. Serta, Account Officer

juga bertugas menangani anggota-anggota yang kurang lancar

mengangsur, sehingga waktu untuk survei hanya sedikit.

c. Akibat Masalah

Adapun akibat masalah yang terjadi yaitu kehilangan calon

anggota pembiayaan, sehingga berdampak pada turunnya pemasukan

pendapatan dan penurunan outstanding (saldo pembiayaan) di

KANINDO Syariah Malang.

d. Alternatif Pemecahan masalah

Dengan memperhatikan sebab dan akibat di atas, maka alternatif

pemecahan masalah yaitu hendaknya KANINDO Syariah menambah

personil Account Officer di setiap cabang yang ada, sehingga antara

jumlah pengajuan pembiayaan baru dan jumlah anggota yang harus

ditangani kelancaran angsurannya bisa seimbang.


BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengamatan Praktik Kerja Lapangan (PKL) yang

dilaksanakan pada tanggal 07 Oktober 04 November 2017 dan pada

penjelasan bab-bab sebelumnya, maka penulis dapat menyimpulkan prosedur

pengajuan pembiayaan yang ditetapkan pada Koperasi Agro Niaga Indonesia

(KANINDO) Syariah Malang sebagai berikut:

1. Pemohon mengisi blangko permohonan pembiayaan yang disediakan oleh

KANINDO Syariah Malang dan diserahkan kepada Account Officer (AO)

2. Account Officer menindaklanjuti dengan melakukan survei atau analisa

terhadap permohonan pinjaman selambat-lambatnya tujuh hari dari

masuknya permohonan. Setelah dilakukan survei yang didasarkan atas

prinsip 5C (Character atau watak, Capacity atau kemampuan, Capital atau

Modal, Collateral atau jaminan dan Condition atau perekonomian).

3. Apabila permohonan pembiayaan ditolak, maka AO akan memberitahukan

atas penolakan tersebut paling lambat 3 (tiga) hari setelah diputuskan

untuk ditolak.

4. Apabila permohonan pembiayaan diterima, maka AO akan mengajukan

permohonan pembiayaan tersebut kepada Kepala Cabang untuk

dipertimbangkan apakah disetujui/ tidak.

5. Apabila permohonan pinjaman tidak dapat disetujui, maka AO akan

memberitahukan kepada pemohon paling lambat 3 (tiga) hari setelah

diputuskan untuk tidak disetujui.

35
36

6. Apabila permohonan disetujui, maka segera memberitahukan kepada

pemohon

7. Apabila persyaratan tersebut telah lengkap, maka diajukan ke bagian

pembukuan menentukan hari/ tanggal realisasi pembiayaan dan untuk

membuatkan perjanjian pembiayaan tersebut.

8. Kasir membuatkan slip-slip bukti pembayaran administrasi, simpanan

wajib, premi asuransi dan buku angsuran setelah akad perjanjian sudah

dibuatkan.

9. Bukti yang ditandatangani lengkap akan diarsip oleh:

a. Slip-slip oleh kasir

b. Akad perjanjian oleh pembukuan

B. Saran

Saran yang dapat diberikan sebagai bahan pertimbangan dan perbaikan di

masa sekarang dan akan datang kepada Koperasi Agro Niaga Indonesia

(KANINDO) Syariah Malang setelah mengetahui dan mengikuti kegiatan

Praktik Kerja Lapangan (PKL) adalah: seharusnya KANINDO Syariah

menambah personil Account Officer di setiap cabang atau membuat bagian

baru untuk survei dan penanganan pengajuan pembiayaan, sehingga calon

anggota tidak perlu lama menunggu keputusan pembiayaan yang diajukannya

disetujui atau tidak.


DAFTAR PUSTAKA

Ascarya. 2007. Akad dan Produk Bank Syariah, PT. Raja Grafindo Persada,

Jakarta.

Brigham, dan Joel F Houston. 2006. Fundamental of Financial Management,

Dasar- Dasar Manajemen Keuangan. Salemba Empat, Jakarta.

Chaniago, Arifinal. 1984. Pengertian dan Prinsip Koperasi. Salemba Empat,

Jakarta.

Harahap, Sofyan Syafii. 2006. Analisis Kritis atas Laporan Keuangan, Penerbit

PT. Raja Grafindo Prasada, Jakarta.

Indonesia, Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 1992, Tentang

Perkoperasian.

Muhammad. 2001. Sistem & Prosedur Operasional Bank Syariah, UII Pres

Yogyakarta.

Nabhan, Faqih. 2008. Dasar- Dasar Akuntansi Bank Syariah. Lumbung Ilmu,

Yogyakarta.

Ridwan, Muhammad. 2004. Manajemen Baitul Maal Wa Tamwil, Edisi Pertama,

Penerbit UII Press, Yogyakarta.

Sholahuddin, M. 2006. Lembaga Ekonomi dan Keuangan Islam. Muhammadiyah

University Press, Surakarta.

Sri Nurhayati, Wasilah. 2011. Akuntansi Syariah di Indonesia. Edisi Kedua

Revisi, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.

Sugian, Syahu. 2006. Kamus Manajemen (mutu). PT. Gramedia Pustaka Utama,

Jakarta.
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai