Hak lintas damai sesuai dengan Pasal 18 dan 19 UNCLOS 1982 memiliki pengertian sebagai
berikut:
Lintas berarti navigasi melalui laut teritorial untuk keperluan:
(a) melintasi laut tanpa memasuki perairan pedalaman atau singgah di tempat berlabuh di
tengah laut (roadstead) atau fasilitas pelabuhan di luar perairan pedalaman; atau
(b) berlalu ke atau dari perairan pedalaman atau singgah di tempat berlabuh di tengah laut
(roadstead) atau fasilitas pelabuhan tersebut
Lintas harus dilaksanakan secara terus menerus, langsung serta secepat mungkin. Namun
demikian, lintas mencakup berhenti dan buang jangkar, tetapi hanya sepanjang hal tersebut
berkaitan dengan navigasi yang lazim atau perlu dilakukan karena force majeure atau
mengalami kesulitan atau guna memberikan pertolongan kepada orang, kapal atau pesawat
udara yang dalam bahaya atau kesulitan.
Suatu lintas disebut lintas damai sesuai dengan Pasal 19 UNCLOS 1982 adalah sepanjang
tidak merugikan bagi kedamaian, ketertiban atau keamanan Negara pantai.
Bentuk bentuk lintas yang merugikan bagi kedamaian, ketertiban atau keamanan Negara
Pantai terdiri dari:
setiap perbuatan yang bertujuan untuk mengumpulkan informasi yang merugikan bagi
pertahanan atau keamanan Negara pantai;
bongkar atau muat setiap komoditi, mata uang atau orang secara bertentangan dengan
peraturan perundangundangan bea cukai, fiskal, imigrasi atau saniter Negara Pantai;
setiap perbuatan pencemaran dengan sengaja dan parah yang bertentangan dengan
ketentuan Konvensi ini;
setiap perbuatan yang bertujuan mengganggu setiap sistem komunikasi atau setiap
fasilitas atau instalasi lainnya Negara pantai;
Dalam melaksanakan lintas damai ada ketentuan khusus bagi kapal selam yaitu lainnya
diharuskan melakukan navigasi di atas permukaan air danmenunjukkan benderanya sesuai
dengan Pasal 20 UNCLOS 1982.
Dalam Pelaksanaan Hak Lintas Damai ini, suatu Negara pantai, tanpa diskriminasi formil
atau diskriminasi nyata di antara kapal asing, dapat menangguhkan sementara dalam daerah
tertentu laut teritorialnya lintas damai kapal asing apabila penangguhan demikian sangat
diperlukan untuk perlindungan keamanannya, termasuk keperluan latihan perang /senjata.
Namun harus ada pemberitahuan terlebih dahulu sebagaimana diatur dalam Pasal 25
UNCLOS 1982
Hak lintas melalui alur kepulauan merupakan akibat adanya penarikan garis pangkal
kepulauan oleh negara kepulauan sehingga apabila tidak ada alur kepulauan tentu
menyebabkan suatu kapal mengitari wilayah negara yang sangat luas sehingga pelayaran
dunia akan menjadi tidak efektif dan efisien, sehingga dapat menyebabkan gangguan dalam
perdagangan internasional.
Dalam melaksanan lintas alur kepulauan adalah dengan cara normal semata-mata untuk
melakukan transit yang terus menerus, langsung dan secepat mungkin serta tidak terhalang
antara satu bagian laut lepas atau zona ekonomi eksklusif dan bagian laut lepas atau zona
ekonomi eksklusif lainnya sesuai Pasal 53 ayat (3) UNCLOS 1982.
Menurut Hasjim Djalal sebagaimana dikutip oleh Kresno Buntoro dan akan dijabarkan lebih
detail oleh Penulis perbedaan dari kedua jenis lintas tersebut antara lain:
dalam Lintas Damai "kapal selam dab wahana bawah air lainnya disyaratkan untuk
bernavigasi di permukaan air laut dan menunjukkan bendera sebagaimana penulis sebutkan di
atas. Akan tetapi untuk lintas Alur Kepulauan mereka secara tidak langsung diperbolehkan
untuk bernavigasi normal. Oleh karena itu, dalam alur kepulaaj ada kemungkinan akan ada
lintas kapal selam. Hal ini memang terlihat dalam Pasal 53 UNCLOS yang tidak mengatur
mengenai kapal selam dan wahana bawah air saat melakukan lintas di alur kepulauan
Dalam lintas damai tidak ada hak penerbangan, sedangkan di lintas alur laut kepulauan hak
penerbangan diperbolehkan dengan melalui rute udara di atas alur laut sebagaimana telah
disebutkan di atas.
Hak lintas damai dapat ditangguhkan sedangkan hak lintas alur laut kepulauan tidak dapat
ditangguhkan, namun alur kepulauannya yang dapat diganti. Hal ini bisa dilihat dalam Pasal
53 ayat 6 dan 7
Dalam melaksanakan lintas damai, negara kepulauan mempunyai kekuasaan yang lebih untuk
mengatur dan melaksanakan kontrol, sedangkan lintas alur laut kepulauan hak negara
kepulauan ini terbatas.
tidak ada aturan yang jelas dalam hukum internasional terkait dengan persyaratan
"pemberitahuan" atau ijin bagi kapal perang untuk bernavigasi dengan hak lintas damai di
laut teritorial.Dalam lintas alur kepulauan bagi kapal perang tidak ada persyaratan
pemberitahuan atau ijin untuk lintas menggunakan hak alur kepulauan bagi kapal perang atau
pesawat udara militer.