Anda di halaman 1dari 20

Akuntansi Sumber Dana

Kelompok 3 : ( 3 shift 1 )
1. Anita Rahayu (166220143)
2. Wiwi Widiyanti (1662201105)
3. Dewi Nurohmah (1662201269)
Apa itu sumber dana bank ?

Dana adalah uang tunai yang dimiliki atau dikuasai oleh bank dalam bentuk tunai.
Uang tunai yang dimiliki atau dikuasai oleh bank tidak hanya berasal dari pemilik bank
itu sendiri, tetapi juga berasal dari titipan atau peryataan dana orang lain atau pihak
lain secara berangsur – angsur.
Kemampuan bank dalam memperoleh sumber dana yang diinginkan sangat
mempengaruhi kelanjutan usaha bank dengan mempertimbangkan beberapa faktor
seperti kemudahan untuk memperolehnya, jangka waktu sumber dana serta biaya
yang harus dikeluarkan untuk memperoleh dana tersebut.
Jenis – Jenis sumber dana
1) Dana Yang Bersumber Dari Bank Itu Sendiri
 Setoran modal dari pemegang saham
 Cadangan-cadangan bank
 Laba bank yang belum dibagi atau laba ditahan

2) Dana Yang Berasal Dari Masyarakat Luas


Sumber dana ini merupakan sumber dana terpenting bagi kegiatan operasi suatu bank
dan merupakan ukuran keberhasilan bank jika mampu membiayai operasinya.. Untuk
memperoleh sumber dana dari masyarakat luas, bank dapat menawarkan berbagai jenis
simpanan dengan mengajukan persyaratan dan untuk mencarinya juga tidak sulit.

3) Dana Yang Bersumber Dari Sumber Lainnya


 Kredit likuiditas dari Bank Indonesia
 Pinjaman antar bank
 Pinjaman dari bank-bank luar negeri
 Surat Berharga Pasar Uang (SBPU)
1. Akuntansi Giro

Akuntansi
Giro

Pembukaan
Perhitungan
Rekening
Jasa Giro
Giro

Penarikan Setoran
Pengertian Akuntansi Giro
Akuntansi giro merupakan pencatatan yang terkait dengan transaksi
yang terjadi pada rekening giro. Pencatatan transaksi rekening giro
dapat terjadi pada saat pembukaan, setoran tunai, pemindahbukuan,
setoran kliring, penarikan tunai maupun penarikan kliring dan transaksi
lainnya. Pencatatan akuntansi giro sebagai berikut :
• Transaksi rekening giro diakui sebesar nominal uang yang
disetorkan oleh nasabah atau yang ditarik
• Setoran giro dapat dilakukan secara tunai maupun nontunai
• Bank akan memberikan imbalan kepada pemegang rekening giro
• Dalam hal rekening giro bersaldo negatif, maka bank akan dapat
memberikan kredit overdraft
2. Pembukaan Rekening Giro
Pembukaan rekening giro dapat dilakukan oleh nasabah dengan mengisi formulir pembukaan
rekening yang telah disediakan oleh bank. Syarat yang harus dimiliki calon nasabah adalah
sekurang-kurangnya sebagai berikut :
a. Calon nasabah tidak tercantum dalam Daftar Hitam Bank Indonesia (DHBI)
b. Memiliki NPWP
c. Persyaratan lain yang ditetapkan oleh bank
d. Jumlah minimal setoran dan minimal saldo pengendapan
Setelah persyaratan terpenuhi, maka nasabah dapat membuka simpanan giro dan melakukan
setoran pertama yang jumlah setoran minimalnya tergantung pada masing-masing bank.

3. Setoran
Setoran merupakan aktivitas yang dilakukan oleh pemegang rekening giro untuk menyetorkan
sejumlah uang tunai atau warkat tagihan dengan maksud untuk menambah jumlah saldo rekening
gironya. Setoran dapat dilakukan dengan setoran secara tunai dan setoran nontunai (kliring dan
pemindahbukuan).
4. Penarikan
Penarikan merupakan transaksi penarikan atau pengambilan atas beban rekening giro. Dari transaksi
penarikan, maka saldo rekening giro nasabah akan berkurang. Penarikan dibagi menjadi dua yaitu :
penarikan tunai (cek atau bilyet giro) dan penarikan nontunai (kliring, pemindahbukuan).

5. Perhitungan Jasa Giro


Bank memberikan imbalan berupa jasa giro kepada nasabah pemilik rekening giro. Perhitungan jasa
giro pada umumnya dihitung dengan menggunakan saldo harian, karena perhitungan dengan saldo
harian merupakan perhitungan jasa giro yang sangat fair bagi nasabah maupun bank. [6]
2. Akuntansi tabungan

Menurut Undang-Undang No. 10 Tahun 1998 tentang Perbankan, Tabungan adalah


simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat tertentu yang
disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan cek, bilyet giro, dan atau alat lainnya yang
dipersamakan dengan itu.
Tujuan masyarakat menabung di bank antara lain :

1. Nasabah merasa aman menyimpan uangnya


dalam bentuk tabungan di bank

2. Nasabah dapat menarik tabungannya dengan


mudah karena bank memberikan kemudahan
dalam penarikan.

3. Untuk penghematan, supaya seluruh


penghasilannya tidak digunakan untuk belanja
Dalam melakukan penarikan terhadap rekening tabungan, maka
bank memberikan beberapa sarana yang dapat digunakan untuk
menarik rekening tabungan, antara lain :

Buku Slip Sarana


ATM
tabungan penarikan lainnya
Akuntansi Tabungan

Akuntansi tabungan merupakan pencatatan untuk semua transaksi yang terkait


dengan tabungan, yang meliputi setoran, penarikan, dan pemindahbukuan.
Perlakukan akuntansi tabungan adalah sebagai berikut :
 Saldo tabungan dinilai sebesar jumlah kewajiban bank kepada pemilik tabungan
 Transaksi tabungan diakui sebesar nominal penyetoran atau penarikan yang
dilakukan oleh penabung
 Setoran tabungan yang diterima tunai diakui pada saat uang diterima, dan setoran
kliring diakui pada saat kliring berhasil ditagihkan atau kliring dinyatakan efektif
 Bank memberikan bunga tabungan yang besarnya sesuai dengan kebijakan bank
masing-masing dan jenis tabungan.
3. Simpanan Berjangka

Salah satu dana bank yang harga atau biayanya cukup tinggi dibanding dana giro
adalah simpanan berjangka, atau lebih dikenal dengan Deposito Berjangka.
Simpanan berjangka merupakan simpanan masyarakat yang penarikannya dapat
dilakukan setelah jangka waktu yang telah disetujui berakhir.

Sumber dana ini memiliki ciri-ciri pokok yaitu jangka waktu penarikannya tetap, oleh
karena itu sering disebut fixed deposit. Umumnya memiliki jangka waktu jatuh tempo
1 bulan, 3 bulan, 6 bulan, 12 bulan, dan 24 bulan. Deposito berjangka ini diterbitkan
atas nama baik perorangan maupun lembaga. Artinya dalam Bilyet deposito
tercantum nama seseorang atau lembaga.
Dari sudut pandang akuntansi, simpanan berjangka yang dicatat dalam
proses akuntansi bank sebaiknya digolongkan menjadi paling tidak dua
jenis, yaitu:

Simpanan Berjangka –
jangka pendek

Simpanan Berjangka –
jangka panjang
• 1. Simpanan Berjangka – jangka pendek

Penggolongan simpanan berjangka yang jatuh tempo kurang


dari setahun ini disebut sebagai simpanan berjangka jangka pendek
dan harus digolongkan ke dalam kelompok hutang lancar suatu bank.

2. Simpanan Berjangka – jangka panjang


Penggolongan simpanan berjangka yang jatuh tempo lebih dari
setahun disebut sebagai simpanan berjangka panjang dan harus
digolongkan kedalam kelompok hutang jangka panjang suatu bank
4. Pengertian Rekening Titipan ( Payment Point)

Rekening Titipan (payment point) adalah salah satu jasa perbankan untuk melayani
masyarakat yang akan melakukan pembayaran-pembayaran yang relatif rutin dan
nilainya relatif kecil.

Contoh : pembayaran rekening listrik, telepon dan air. Payment Point disebut juga
rekening titipan dan diartikan sebagai rekening bersyarat.Sifatnya tidak mengikat
bank untuk melakukan kewajiban kepada individu atau lembaga tertentu yang
memberi amanat.Manfaat bagi bank yang menyediakan fasilitas rekening titipan
antara lain adalah sebagai sumber dana dan sekaligus sebagai alat promosi bagi
bank yang bersangkutan.
Jenis-Jenis Rekening Titipan

Ada beberapa jenis rekening titipan yang biasanya dijumapi


pda bank. Jenis rekening titipan tersebut antara lain :
rekening listrik dari PLN, rekening telepon dari Telkom,
rekening pembayaran titipan lainnya, seperti uang sekolah
suatu perguruan tinggi, pajak televisi, dan lain sebagainya.
Akuntansi Untuk Pembayaran Rekening
Titipan
1. Saat penerimaan warkat rekening nasabah
2. Saat penerimaan setoran pembayaran rekening
3. Pemindahbukuan ke rekening perusahaan penitip
rekening
5. Travellers Cheque

Pengertian Travellers Cheque (TC) atau yang dikenal juga dengan cek wisata adalah
cek yang digunakan oleh orang yang hendak berpergian atau sering dibawa oleh turis
atau wisatawan. Travellers cheque diterbitkan dalam pecahan-pecahan tertentu, seperti
halnya dengan uang kartal dan diterbitkan dalam mata uang rupiah dan mata uang
asing. Pecahan travellers chequedimulai dari Rp50.000,- sampai dengan
Rp25.000.000,- tergantung dari bank yang menerbitkannya

Penggunaan travellers cheque dapat dibelanjakan di berbagai tempat terutama cabang


bank yang mengeluarkan travellers cheque tersebut. Di samping itu, travellers cheque
juga dapat diuangkan di berbagai bank lain atau tempat perbelanjaan tertentu.
Jenis-jenis travellers cheque yang beredar dapat dilihat
dari segi mata uang, antara lain :

1. Travellers cheque mata uang rupiah.


2. Travellers cheque dalam valuta asing, untuk travellers
cheque dalam valuta asing diterbitkan oleh bank yang
berstatus bank devisa.
Sekian dari kami

Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai