Kelas : B Akuntansi
Nim : A1C020064
Ringkasan pertemuan ke 6
Akuntansi Giro
Giro adalah simpanan masyarakat pada bank yang penarikannya dapat dilakukan dengan
menggunakan cek, surat perintah bayar yang lain, bilyet giro,atau surat pemindah bukuan yang lain. Giro
dapat ditarik setiap saat, sehingga giro dikelompokkan sebagai sumber jangka pendek bagi bank dan
berbiaya murah.Beberapa bank bisa menerapkan sistem bunga harian, tetapi ada jugayang
menerapkan sistem bunga terendah. Beberapa bank lain mungkin menerapkan bunga yang sama
besarnya untuk setiap nominal, namun bank lain bisa menerapkan sistem bunga berjenjang.
Akuntansi tabungan merupakan pencatatan untuk semua transaksi yang terkait dengan tabungan, yang
meliputi setoran, penarikan, dan pemindahbukuan.
Selain transaksi di atas, pada bank yang terdiri atas beberapa cabang, terjadi juga transaksi tabungan
dalam hubungan antara cabang. Misalnya Tuan Ogi yang mempunyai rekening tabungan pada bank
NUSA Cabang Bandung, kemudian menarik atau menyetor tabungan pada
tabungan yang telah disediakan oleh bank oleh bank yang bersangkutan. Formulir tersebut
antara lain harus diisi dengan data pribadi penabung.Penyetoran pertama lazimnya dilakukan pada bank
dimana penabung (nasabah) membuka rekening. Biasanya bank menentukan jumlah batas minimal
setoran tabungan pertama dan jumlah batas minimal untuk setoran-setoran selanjutnya.
tabungannya, mengisi slip penarikan tabungan yang telah di sediakan bank, selanjutnya menyerahkan
slip penarikan tabungan beserta buku/kartu tabungan dan kartu identitas diri penabung. Setelah tanda
tangan penarik cocok dengan contoh tanda tangan penabung yang
Jumlah bunga tabungan lazimnya dihitung pada setiap akhir bulan. Besarnya bunga tabungan
pada dasarnya tergantung pada besarnya tabungan, lama pengendap tabungan dan tingkat
suku bunga.
Ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk menentukan besarnya bunga tabungan, yaitu sebagai
berikut:
Bunga diperhitungkan secara “floating”, yaitu atas dasar lamanya dana mengendap dengan suku bunga
yang berubah-ubah sesuai dengan perubahan suku bunga secara umum. Dengan cara ini, bunga
diperhitungkan dari setiap saldo tabungan yang terjadi (muncul) dalam periode tertentu, dalam satu
bulan. Dengan demikian harus diperhatikan
(1) Besarnya saldo tabungan yang muncul akibat terjadinya mutasi tabungan.
(2) Lamanya setiap saldo tabungan mengendap, yaitu sejak suatu saldo terjadi sampai
(3) Tingkat suku bunga yang berlaku pada masa suaatu saldo tabungan mengendap saldo tabungan.
bank penerbit, artinya pada bank (Cabang) di mana penabung yang bersangkutan membuka rekening.
a. Pencatatan Setoran Tabungan Antar Cabang Penyetoran tabunagn oleh seorang pemegang rekening
tabungan pada suatu bank, dapat
dilakukan di cabang lain. Misalnya Tuan Pranata pemegang rekening tabungan pada Bank BERLIAN
Cabang Bandung, menyetorkan uang tunai pada Bank BERLIAN Cabang Jakarta untuk keuntungan
rekening tabungannya pada Bank BERLIAN Cabang Jakarta.
Dalam hal ini terjadi hubungan antar cabang.Transaksi antar cabang tersebut harus di catat baik di
Cabang Jakarta maupun Cabang Bandung.Untuk mencatat transaksi demikian,setiap cabang
menyediakan rekening antar
kantor cabang (RAK). Sebagai ilustrasi berikut contoh pencatatan transaksi penyetoran tabungan antar
cabang.
Seperti halnya penyetoran, penarikan tabungan juga dapat dilakukan di cabang lain.
Bank sering menyelenggarakan tabungan berhadiah. Hadiah yang diberikan ini dalam pandangan
akuntansi dicatat sebagai biaya. Biaya ini umumnya diperhitungkan proporsional dengan kemampuan
suatu cabang dalam menghimpun dana melaluitabungan. Kemampuan itu tercermin dari posisi saldo
tabungan di neraca bank. Total biaya hadiah ditentukan sekian persen dari total dana tabungan yang
dihimpun dari seluruh cabang (termasuk kantor pusat) ditambah sumbangan untuk sosial melalui
pemerintah dan pajak undian. Pajak undian ini adalah pajak yang ditanggung bank. Nilaihadiah undian
sebelum sumbangan sosial berkisar antara 0,1% hingga 0,5% dari posisisaldo tabungan bank yang
bersangkutan. $umbangan sosial sekitar 10% dan pajak undian sekitar 25%. Bila dalam undian terdapat
penabung yang memenangkan hadiah makacabang akan mendebet & Rekening antar Kantor pusat dan
mengkredit rekening tabungan nasabah yang bersangkutan.
Pengertian Tabungan ONH adalah simpanan yang dapat diambil pada waktu tertentu atau mengendap
sampai mencukupi untuk ongkos naik haji yang sasaran utamanya diperuntukkan bagi penabung atau
calon jemaah laaji agar yang bersangkutan dapat mempersiapkan diri, dengan sebaik-baiknya. Setoran
Ongkos Naik Haji (ONH) atau pelunasan adalah tabungan yang tadinya disetor dan jumlahnya sudah
mencukupi untuk ongkos naik haji.Dalam hal sistem pembukaan rekening Tabungan Pembayaran
Perjalanan Ongkos Naik Haji (ONH) penabung harus mengisi "Formulir Pembukaan Rekening" sebagai
bukti telah setuju dengan syarat yang telah tercantum dalam Buku Tabungan Pembayaran Perjalanan
Ongkos Naik Haji (ONH) dan dengan menyerahkan identitas diri yang masih berlaku. e. setoran
Pembayaran Perjalan Ongkos Naik Haji (ONH) dapat dilakukan dengan cara :
1. Penuh atau pelunasan adalah secara langsung sesuai dengan tarif nominal Biaya Penyelenggara
Ibadah Haji (BPIH) yang ditentukan oleh pemerintah.
2. Angsuran adalah dengan menyetor uang muka sebesar Rp 50.000,-. Pelunasan Tabungan Haji
dilakukan setelah besarnya nominal. Biaya Penyelenggara Ibadah Haji (BPIH) di tentukan oleh
pemerintah.Calon jemaah haji yang batal berangkat disebabkan karena sakit atau meninggal dunia
pengambilan setoran ONH yang sudah disetor diserahkan kepada ahli waris atau yang diberi kuasa dan
tidak dikenakan biaya.
Deposito berjangka adalah produk perbankan yang memiliki jangka waktu pengambilan dana. Jangka
waktu penarikannya sesuai kesepakatan yang telah ditetapkan, mulai dari 1, 3, 6, dan 12 sampai 24
bulan. Nasabah bebas menentukan waktu penarikannya sesuai keinginan atau kebutuhan mereka.
Deposito berjangka bisa dibuat atas nama individu atau lembaga. Tentunya, syarat pembukaan produk
perbankan ini berbeda berdasarkan kepemilikannya. Untuk individu, mereka cukup melampirkan
KTP/Paspor dan NPWP, serta KITAS jika pemiliknya bukan WNI. Sedangkan lembaga, mereka harus
menyiapkan akta legalitas perusahaan untuk membuka rekening deposito berjangka.
Deposito berjangka tidak hanya berguna sebagai tabungan, tapi juga instrumen investasi. Profit yang
dihasilkan lebih stabil dibandingkan instrumen lainnya, seperti saham atau obligasi. Risiko berinvestasi di
deposito juga lebih rendah sehingga dikategorikan sebagai low-risk investment. Sebagai produk
perbankan pun, risiko deposito lebih rendah karena bank yang menyediakannya sudah dijamin oleh
Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).
Sertifikat deposito sendiri merupakan tabungan dalam bentuk deposito yang memiliki bukti
penyimpanan berupa sertifikat dimana sertifikat tersebut dapat dipindahtangankan. Produk deposito
yang satu ini dapat digolongkan sebagai instrumen utang yang dikeluarkan oleh pihak lembaga
keuangan kepada investor.
Sertifikat yang didapatkan tersebut tidak mencantumkan nama pemilik maupun badan hukum tertentu.
Hal ini dikenal sebagai atas tunjuk. Dengan adanya hal tersebut, deposito jenis satu ini dapat dengan
mudah dicairkan atau diambil oleh siapapun yang memegang sertifikat deposito tersebut.