Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

“KONSEP DASAR HUKUM TATA NEGARA (HTN)”

Untuk Memenuhi Mata Kuliah Hokum Tata Negara

Dosen Pengampu : Dra. Hj. Rispawati, M. Si

DI SUSUN OLEH :

Kelompok 1

Ade Irma Suryani (E1B020004)

Aulia Asri Utami (E1B020014)

Dixti Fani Azlin (E1B020031)

Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan

Universitas Mataram

2021/2022

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha kuasa karena telah memberikan kesempatan
pada penulis untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan hidayah-Nya lah kelompok 1
dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Konsep Dasar Hukum Tata Negara (HTN).

Makalah ini disusun guna memenuhi tugas dosen pada mata kuliah Hukum Tata Negara di
Universitas Mataram. Selain itu, kami juga berharap agar makalah ini dapat menambah wawasan
bagi pembaca dan tentunya bermanfaat bagi semua pihak. Penulis mengucapkan terima kasih
sebesar-besarnya kepada Ibu selaku dosen mata kuliah. Tugas yang telah diberikan ini dapat
menambah pengetahuan dan wawasan terkait dengan Konsep Dasar Hukum Tata Negara. Penulis
juga mengucapkan terima kasih pada semua pihak yang telah membantu proses penyusunan
makalah ini. Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun akan kami terima demi kesempurnaan makalah ini.

Tim Penyusun

Kelompok 1

2
Daftar Isi

Kata Pengantar...................................................................................2

Daftar Isi............................................................................................3

Bab I Pendahuluan.............................................................................4

A. Latar Belakang..............................................................................4

B. Rumusan Masalah.........................................................................4

C. Tujuan............................................................................................4

D. Manfaat.........................................................................................4

Bab II Pembahasan............................................................................5

A. Istilah dalam HTN ........................................................................5

B. Pengertian HTN.............................................................................5

C. Ruang Lingkup Kajian HTN.........................................................8

Bab III Penutup..................................................................................9

3.1 Kesimpulan..................................................................................9

3.2 Saran............................................................................................9

3.3 Daftar Pustaka..............................................................................10

BAB l

3
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Hukum tata negara berasal dari kata hukum, tata dan negara. dalam arti luas, hukum
dihubungkan dengan peraturan-peraturan mengenai tingkah laku orang perorang di dalam
masyarakat yang mempunyai sanksi/hukum yang dipaksakan. Oleh karena itu, hukum sifatnya
memaksa. Hukum dilahirkan untuk mengatur dan menyelesaikan pelaksanaan kepentingan yang
berbeda-beda di antara anggota masyarakat. Tata sering disebut pengaturan dan pengelolaan.

Dalam konsep ini, dari kesimpulan nya hukum tata merupakan negara diatur dan dikelola
oleh sistem hukum yang memaksa. Negara merupakan suatu wilayah yang luas dan mempunyai
organisasi tertinggi di antara satu kelompok atau beberapa kelompok masyarakat yang
mempunyai cita-cita untuk berdaulat. Dalam konnsep ini, Tata Negara berarti sistem pengaturan,
penataan dan pengelolaan negara yang berisi ketentuan mengenai struktur kenegaraan dan
substansi norma kenegaraan.

Dari sinilah dapat disimpulkan, Hukum Tata Negara diberi pengertian sebagai cabang
hukum yang mengatur tentang prinsip-prinsip dan norma-norma hukum yang tertuang secara
tertulis atau yang hidup dalam kenyataan praktik kenegaraan berkenaan dengan konstitusi,
institusi-institusi kekuasaan negara beserta fungsinya, mekanisme hubungan antar institusi, dan
prinsip hubungan antara institusi kekuasaan negara dengan warga negara.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka masalah yang akan dibahas dalam makalah ini adalah :

1. Menjelaskan berbagai istilah dalam HTN !


2. Menjelaskan pengertian HTN !
3. Menjelaskan ruang lingkup kajian HTN !

C. Tujuan

Berdasarkan masalah di atas, maka tujuan ditulisnya makalah ini adalah :

1. Mengetahui berbagai istilah dalam HTN.


2. Mengetahui pengertian HTN.
3. Mengetahui ruang lingkup kajian HTN.

D. Manfaat

Dengan adanya makalah ini kita akan menjadi lebih paham tentang Konsep Dasar Hukum Tata
Negara (HTN) sehingga nantinya akan menambah wawasan ataupun pengetahuan kita tentang materi tersebut.

BAB II

4
PEMBAHASAN

A. Istilah-Istilah dalam Hukum Tata Negara (HTN)

Adapun istilah –istilah dalam hukum tata negara (HTN) adalah sebagai berikut:

 Di Belanda umumnya memakai istilah istilah "staatsrech" istilah tersebut dibagi menjadi dua
bagian yang dikenal dengan staatsrecht in ruimere zin (dalam arti luas) dan staatsrecht In
engere zin (dalam arti luas). Staatsrecht in ruimere zin hanya diartikan sebagai Hukum Negara.
Sedangkan staatsrecht in engere zin adalah hukum yang membedakan Hukum Tata Negara dari
Hukum Administrasi Negara, Hukum Tata Usaha Negara atau Hukum Tata Pemerintah.
 Di Inggris pada umumnya memakai istilah "Constitutional Law", alasan penggunaan istilah
tersebut adalah dalam Hukum Tata Negara unsur konstitusi yang lebih menonjol.
 Di Perancis orang mempergunakan istilah "Droit Constitutionnel" yang dilawankan dengan
"Droit Administrative", dimana titik tolaknya adalah untuk membedakan antara Hukum Tata
Negara dengan Hukum Administrasi Negara.
 Sedangkan di Jerman mempergunakan istilah Verfassungsrecht: Hukum Tata Negara dan
Verwassungsrecht: Hukum Administrasi negara.

B. Pengertian Hukum Tata Negara (HTN)

Hukum tata negara adalah sebuah hukum yang mengatur organisasi kekuasaan sebuah
Negara dengan segala aspek yang berhubungan dengan organisasi Negara tersebut. Di dalam
lingkungan Hukum Ketatanegaraan dijumpai berbagai istilah dalam berbagai bahasa seperti :
State Law yang berarti Hukum Negara; State Recht (Belanda) dimana State Recht;
Constitutional Law (Inggris) dimana hukum Tata Negara menitikberatkan pada konstitusi atau
hukum konstitusi; Droit Constitutional dan Droit Adminitrative (Perancis), yang menitik
beratkan kepada membedakan antara Hukum Tata Negara dengan Hukum Aministrasi Negara;
Verfassnugrecht dan Vervaltingrecht (Jerman) yang sama dengan di Perancis.

Sedangkan bagi bangsa Indonesia, sebagai negara jajahan belanda dulunya maka
memiliki hubungan dengan Hukum Tata Negara Belanda yang berasal dari istilah State Recht
atau Hukum Negara/Hukum Tata Negara. Di Negara Inggris sering kali menggunakan istilah
“Contitusional Law”, penggunaan istilah tersebut dikarenakan dalam Hukum Tata Negara
Inggris unsur konstitusi lebih menonjol.

5
Pengertian Hukum Tata Negara Menurut Ahli

Banyak ahli di dunia yang mengemukakan pendapat tentang makna hukum tata negara, berikut
adalah pengertian hukum tata negara menurut para ahli:

 Van Vallenhoven

Menurut Van Vallenhoven Hukum Tata Negara merupakan sebuah aturan yang mengatur
semua masyarakat hukum atas muapun masyarakat hukum bawah berdasarkan tingkatannya
yang kemudian dari masing-masing tersebut menentukan wilayah lingkungan kekuasaanya,
dan akhirnya membentuk badan-badan dengan fungsinya masing-masing yang berkuasa di
dalam lingkungan masyarakat hukum tersebut.

 Scholten

Menurut Scholten Hukum Tata Negara ialah hukum yang mengatur organisasi negara.
Pendapat ini menitikberatkan bahwa organisasi negara merupakan objek dari hukum tata
negara dimana keberadaannya harus diatus agar berjalan sesui denga tupoksinya masing-
masing.

 Van der Pot

Menurut Van Der Pot hukum tata negara merupakan suatu peraturan-peraturan yang
menentukan lembaga-lembaga yang dibutuhkan serta wewenangnya masing-masing,
hubungannya dengan lembaga yang lainnya dan hubungannya dengan individu-individu.

 Longemann

Menurut Longemann hukum tata negara ialah sebuah hukum yang mengatur organisasi-
organisasi Negara. Hukum tata negara mengatus wewenang masing-masing lembaga,
hubunganya antar lembaga dan hubungan lembaga dengan individu.

 Apeldoorn

6
Menurut Apeldoorn hukum tat negara dapat diartikan dalam arti sempit dan arti luas. Dalam
artian sempit hukum tata negara merujuk pada organisasi-organisasi yang memiliki kekuasaan
pemerintahan serta batas-batas kekuasaannya. Sedangkan hukum tata negara dalama arti luas
meliputi hukum tata negara dan hukum administrasi negara.

 Wade and Philips

Menuruut Wade and Philips hukum tata negara merupakan hukum yang mengatur alat-alat
kelengkapan Negara, tugas, dan hubungannya antar kelengkapan Negara tersebut. Pendapat ini
menitik beratkan pada pembagian tugas dan wewenang serta hubungan lembaga satu dengan
lembaga yang lainnya.

 Paton

Menurut Paton hukum tata negara merupakan hukum yang mengatur alat-alat, tugas dan
wewenang alat-alat perlengkapan Negara. Pendapat Paton ini sama dengan pendaapat yang
lainya bahwa hukum tata negara mengatur tentang lembaga, tugas, dan wewenangnya.

 Kranenburg

Hukum tata negara menurut Kranenburg yaitu hukum yang mengatur susunan hukum dari
Negara yang terdapat di dalam UUD. Sehingga segala pengaturan tentang lembaga negara,
tugas dan wewenangnya terdapat dalam satu UUD.

 Utrecht

Hukum Tata Negara menuurut Utrecht adalah ilmu yang mempelajari kewajiban sosial dan
kekuasaan pejabat-pejabat Negara. pendapat ini menitikberatkan pada pejabat-pejabat negara
bukan pada lembaga-lembaga negara.

 J.R. Stellinga

Hukum Tata Negara menurut Stellinga ialah hukum yang mengatur kewajiban-keawajiban
dan wewenang alat-alat kelengkapan negara serta mengatur pula hak dan kewajiban warga
Negara. menutut Stellinga hukum tata negara bukan hanya mengatur lembaga-lembaga negara

7
tetapi juga warga negaranya, karean pengaturan lembaga perlu diimbangi dengan pengaturan
warga negara agar dapat berjalan baik.

C. Ruang Lingkup Kajian Hukum Tata Negara (HTN)

Pada dasarnya yang menjadi obyek kajian dri ilmu hukum tata negara ialah negara.
Negara dipandang dari sifatnya atau pengertiannya yang konkrit. Artinya bahwa obyek kajianya
terikat pada tempat, waktu n dan keadaatertentu. Hukum tata negara ialah salah satu cabang dari
ilmu hukum yang mengkaji tentang struktur kenegaraan, tatanan, mekanisme hubungan antara
struktur lembaga serta mekanisme hubungan antara struktur negara dan warga negara. Sehingga
abapila objeknya adalah sebuah negara. Maka ruang lingkup dari hukum tata negara tentu saja
apa yang terdapat didalam negara tersebut. Berikut merupakan ruang lingkup dari hukum tata
negara ialah struktur umum dari negara sebagai organisasi, yaitu:

1. Bentuk Negara (Kesatuan atau Federasi)

2. Bentuk Pemerintahan (Kerajaan atau Republik)

3. Sistem Pemerintahan (Presidentil, Parlementer, Monarki absolute)

4. Corak Pemerintahan (Diktator Praktis, Nasionalis, Liberal, Demokrasi)

5. Sistem Pendelegasian Kekuasaan Negara (Desentralisasi, meliputi jumlah, dasar, cara dan
hubungan antara pusat dan daerah)

6. Garis-garis besar tentang organisasi pelaksana (peradilan, pemerintahan, perundangan)

7. Wilayah Negara (darat, laut, udara)

8. Hubungan antara rakyat dengan Negara (abdi Negara, hak dan kewajiban rakyat sebagai
perorangan/golongan, cara-cara pelaksanaan hak dan menjamin hak dan sebagainya)

9. Cara-cara rakyat menjalankan hak-hak ketatanegaraan (hak politik, sistem perwakilan,


Pemilihan Umum, referendum, sistem kepartaian/penyampaian pendapat secara tertulis dan
lisan)

10. Dasar Negara (arti Pancasila, hubungan Pancasila dengan kaidah-kaidah hukum, hubungan
Pancasila dengan cara hidup mengatur masyarakat, sosial, ekonomi, budaya dan berbagai paham
yang ada dalam masyarakat)

11. Ciri-ciri lahir dan kepribadian Negara (Lagu Kebangsaan, Bahasa Nasional, Lambang,
Bendera, dan sebagainya)

8
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Istilah-istilah dalam Hukum Tata Negara :
 “Constitutive Law” atau Constitutional Law” dan “Administrative Law” (Inggris);
 “Droit constituionnelle” dan “Droit administratief” (Perancis);
 “Staatsrecht” atau ”Vervassungsrecht” dan “Verwaltungsreht” (Jerman);
 “Staatsrecht” dan “Administratiefrecht” (Belanda).

Pengertian Hukum Tata Negara :


Hukum tata negara adalah sebuah hukum yang mengatur organisasi kekuasaan
sebuah Negara dengan segala aspek yang berhubungan dengan organisasi Negara
tersebut.

Pada dasarnya yang menjadi obyek kajian dri ilmu hukum tata negara ialah
negara. Negara dipandang dari sifatnya atau pengertiannya yang konkrit. Artinya
bahwa obyek kajianya terikat pada tempat, waktu n dan keadaatertentu. Hukum
tata negara ialah salah satu cabang dari ilmu hukum yang mengkaji tentang
struktur kenegaraan, tatanan, mekanisme hubungan antara struktur lembaga serta
mekanisme hubungan antara struktur negara dan warga negara. Sehingga abapila
objeknya adalah sebuah negara. Maka ruang lingkup dari hukum tata negara tentu
saja apa yang terdapat didalam negara tersebut.

B. Saran
Pada dasarnya yang menjadi obyek kajian dri ilmu hukum tata negara ialah
negara. Negara dipandang dari sifatnya atau pengertiannya yang konkrit. Artinya bahwa
obyek kajianya terikat pada tempat, waktu n dan keadaatertentu. Hukum tata negara ialah
salah satu cabang dari ilmu hukum yang mengkaji tentang struktur kenegaraan, tatanan,
mekanisme hubungan antara struktur lembaga serta mekanisme hubungan antara struktur
negara dan warga negara. Sehingga abapila objeknya adalah sebuah negara. Maka ruang
lingkup dari hukum tata negara tentu saja apa yang terdapat didalam negara tersebut.

9
DAFTAR PUSTAKA

 https://doi.org/10.31219/osf.io/w8r9a
 https://osf.io/7une6
 https://bantuanhukum-sbm.com/artikel-pengertian-hukum-tata-
negara-menurut-para-ahli
 https://suduthukum.com/2015/05/obyek-dan-ruang-lingkup-
hukum-tata.html#:~:text=Ruang%20lingkup%20Hukum
%20Tata%20Negara%20adalah%20struktur%20umum%20dari
%20negara,Presidentil%2C%20Parlementer%2C%20Monarki
%20absolute)

10

Anda mungkin juga menyukai