Anda di halaman 1dari 18

”NEGARA HUKUM ADMINISTRASI NEGARA DAN”

HUBUNGAN HTN
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas kelompok
Mata Kuliah : Hukum Tata Negara dan Hukum Administrasi Negara
Dosen Pengampu :
IFNIE YULFA, SH, MH

DISUSUN OLEH : KELOMPOK IV

Allen boxsix_1220056
Fadhilla Fitri Azwar_1220051
Indria Yulianti Hanafi_1220064

PROGRAM STUDI HUKUM EKONOMI SYARI’AH


FAKULTAS SYARI’AH
INSTUTUT AGAMA ISLAM NEGERI BUKITTINGGI
TA.2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur dengan tulus dipersembahkan atas ke hadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat serta hidayah-Nya,sehingga penulis diberi kesempatan untuk
menyelesaikan makalah yang berjudul “NEGARA HUKUM ADMINISTRASI NEGARA
DAN HUBUNGAN HTN” yang merupakan salah satu tugas dalam mata kuliah pengantar
ilmu hukum di semester satu ini. Shalawat beserta salam senantiasa selalu terucapkan kepada
Nabi Muhammad SAW.
Kami mengucapkan banyak terimakasih kepada dosen pembimbing mata kuliah
Pengantar Ilmu Hukum, Ibu Ifnie Yulfa yang telah membimbing dan memberikan arahan
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan batas waktu yang telah ditentukan.
Penulis menyadari dalam penulisan makalah ini tidak lepas dari tantangan dan
hambatan. Akhirnya dengan segala kerendahan hati, penulis memohon maaf apabila ada
kekurangan dan kesalahan dalam pengetikkan makalah ini. Semoga makalah ini dapat
menambah ilmu dan referensi untuk kita bersama. Aamiin Allahumma Aamiin.

Payakumbuh, 1 maret 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang......................................................................................................1-2
B. Rumusan Masalah....................................................................................................2
C. Tujuan.......................................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian dan Istilah Hukum Administrasi Negara.............................................3-5
B. Ruang Lingkup Hukum Administrasi Negara......................................................5-8
C. Sumber Hukum Administrasi Negara......................................................................8
D. Kedudukan dan Hubungan Hukum Administrasi Negara dengan
Ilmu Hukum lainnya...........................................................................................9-13

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan.............................................................................................................14
B. Kritik dan Saran.....................................................................................................14

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................15

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Hukum Administrasi Negara merupakan hukum yang selalu berkaitan dengan
aktivitas perilaku administrasi negara dan kebutuhan masyarakat serta interaksi
diantara keduanya. Di saat sistem administrasi negara yang menjadi pilar
pelayanan publik menghadapi masalah yang fundamental maka rekonseptualisasi,
reposisi dan revitalisasi kedudukan hukum administrasi negara menjadi satu
keharusan dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan dan penerapan good
governance.
SF. Marbun menjelaskan “Pemerintahan wajib meningkatkan seluruh
kepentingan masyarakat, untuk itu pemerintah aktif berperan mencampuri bidang
kehidupan sosial ekonomi masyarakat dilimpahkan (kesejahteraan umum) suatu
public service.
Sistem Administrasi negara republik Indonesia secara stimultan berinteraksi
dengan faktor-faktor fisik, geografis, demografis, kekayaan alam, idiologi, politik,
ekonomi, sosial, budaya, dan hankam. Dalam rangka pencapaian tujuan negara
dan pelaksanaan tugas negara diselenggarakan fungsi-fungsi negara yang msing-
masing dilakukan oleh Lembaga Negara yang telah ditetapkan dalam UUD 1945
dengan amandemennya.
Sistem Penyelenggaraan Pemerintahan Negara merupakan bagian integral dari
sistem penyelenggaraan negara. Operasionalisasi dari semua ketentuan-ketentuan
dalam UUD 1945 merupakan bagian yang sangat dominan dalam
penyelenggaraan pemerintahan negara.
Berdasarkan perspektif ilmu hukum administrasi, ada dua jenis hukum
administrasi, yaitu pertama, hukum administrasi umum, yakni berkenaan dengan
teori-teori dan prinsip-prinsip yang berlaku untuk semua bidang hukum
administrasi, tidak terikat pada bidang-bidang tertentu. Kedua, hukum
administrasi khusus, yakni hukum-hukum yang terkait dengan bidang-bidang
pemerintahan tertentu seperti hukum lingkungan, hukum tata ruang, hukum
kesehatan dan sebagainya.

1
Sekilas tentang negara hukum, pemikiran dan konsepsi manusia tentang
negara hukum juga lahir dan berkembang dalam situasi kesejahteraan. Oleh
karena itu, meskipun konsep negara hukum dianggap sebagai konsep universal.
Ada tiga unsur dari pemerintahan yang bekonstitusi yaitu pertama, pemerintah
dilaksanakan untuk kepentingan-kepentingan umum; kedua pemerintah
dilaksanakan menurut hukum yang berdasarkan ketentuan-ketentuan umum,
bukan yang dibuat secara sewenang-wenang yang menyampingkan konvesi dan
konstitusi; ketiga, pemerintah berkonstitusi berarti pemerintah yang dilaksanakan
atas kehendak rakyat, bukan berupa paksaan-tekanan yang dilaksanakan
pemerintah despotik. Dalam kaitannya dengan konstutusi bahwa konstitusi
merupakan penyusunan jabatan dalam suatu negara dan menentukan apa yang
dimaksudkan dengan badan pemerintahan dan apa akhir dari setiap masyarakat.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas,maka dapat dirumuskan
permasalahan sebagai berikut:
1. Apa istilah dan pengertian Hukum Administrasi Negara itu?
2. Apa saja ruang lingkup Hukum Administrasi Negara itu?
3. Apa saja sumber Hukum Administrasi Negara itu?
4. Apa hubungan Hukum Administrasi Negara dengan ilmu hukum lainnya?

C. Tujuan
Tujuan mempelajari Hukum Administrasi Negara dalam materi ini yaitu untuk
mengetahui apakah fungsi Hukum Administrasi Negara dalam upaya
penyelenggara pemerintahan yang baik dan berbibawa serta upaya Hukum
Administrasi Negara dalam penyelenggara pemerintahan yang baik.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian dan Istilah Hukum Administrasi Negara


Hukum Administrasi Negara merupakan hukum yang mempunyai peranan
penting dalam mengatur dan mengurus rumah tangga suatu negara, sehingga
kehadirannya sangat diperlukan oleh seriap negara yang ada di dunia. Isyilah yang
berkembang dan digunakan untuk menyebut hukum Administrasi Negara pun
beraneka macam baik di Indonesia maupun di negara lain, khususnya di negara Eropa.
Prancis yang dianggap sebagai kelahiran istilah dengan sebutan droit administratif.
Istilah ini diberikan oleh seorang pakar perancis, De Gerando. 1Di Inggris, Amerika
Serikat, dan Australia, Hukum Administrasi Negara disebut dengan istilah
Administrative Law. Di Belanda, Hukum Administrasi Negara mempunyai berbagai
istilah yang berlainan, yakni Administratiefrecht yang digunakan oleh Van
Vollehenbo, Logemann, Oppenheim, Stroink, dan Belifante. Selain itu, di Belanda
dikenal juga istilah Bestuursrecht yang digunakan oleh beberapa pakar, antara lain,
De Goede, P. De Haan.2 Di Jerman, istilah yang digunakan untuk menyebut Hukum
Administrasi Negara yakni verwaltungsrechts.
Lain halnya di Indonesia, pemberian istilah yang tepat untuk hukum yang
mengatur administrasi negara memerlukan beberapa kali perubahan istilah sehingga
di Indonesia terdapat berbagai istilah untuk menyebut hukum Administrasi Negara,
antara lain:
1. Hukum Tata Usaha Pemerintahan; istilah Hukum Tata Usaha Pemerintahan ini
terdapat dalam Undang-Undang Dasar Sementara Tahun 1950.
2. Hukum Tata Usaha Negara; istilah Hukum Tata Usaha Negara terdapat dalam
Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1970 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok
Kekuasaan Kehakiman, Tap No.II/MPR/1983 Tentang GBHN yang menyebut
istilah HTUN serta dalam Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 Tentang PTUN.
3. Hukum Tata Pemerintahan, istilah ukum Tata Pemerintahan ini pernah digunakan
dalam SK Mendikbud No. 0198/u/1972 tentang Pedoman Kurikulum Minimal.

1 Safri Nugraha, et. All., 2007, Hukum Administrasi Negara, Center for Law and Good Goverence studies
(CLGS) Fakultas Hukum Universitas Indonesia, Depok, h. 16.
2 Ibid.,h. 18-19

3
4. Hukum Administrasi Negara; awalnya istilah ini digunakan oleh Lembaga
Administrasi Negara, kemudian dipergunakan oleh Universitas Indonesia, yang
selanjutnya banyak dipergunakan oleh beberapa perguruan tinggi dan instansi
lainnya. Istilah HukumAdministrasi Negara digunakan oleh kalangan akademisi
dengan alasan Hukum Administrasi Negara merupakan istilah yang luas
pengertiannya, sehingga membuka kemungkinan ke arah pengembangan cabang
ilmu hukum ini lebih sesuai dengan perkembangan di masa yang akan datang.3
5. Hukum Administrasi; digunakan oleh Kuntjoro Purbopranoto, Lutfi Effendi, serta
P.M Hadjon. P.M. Hadjo n menggunakan istilah Hukum Administrasi Negara
sudah mengandung konotasi pemerintahan. Oleh karena itu, bidang hukum ini
tidak perlu menambah atribut Negara, sehingga cukup dengan sebutan Hukum
Administrasi.4
Kemudian ada juga pengertian Hukum Administrasi yang telah dirumuskan oleh para
sarjana dan ahli Hukum Administrasi Negara, antara lain:
1. Prajudi Atmosudirjo merumuskan Hukum Administrasi Negara sebagai hukum
mengenai administrasi negara dan hukum ciptaan administrasi negara.5
2. Utrecht mendefenisikan Hukum Administrasi Negara sebagai hukum yang
mengatur sebagian lapangan pekerjaan administrasi negara.6
3. R.J.H.M. Huisman berpendapat bahwa untuk menemukan defenisi yang baik
mengenai istilah ‘Hukum Administrasi Negara’ pertama-tama harus ditetapkan
bahwa Hukum Administrasi Negara merupakan bagian dari hukum publik, yakni
hukum yang mengatur tindakan pemerintahan dan mengatur hubungan antara
pemerintah dengan warga negara atau hubungan antar organ pemerintah. Hukum
Administrasi Negara memuat keseluruhan peraturan yang berkenaan dengan cara
bagaimana organ pemerintahan melaksanakan tugasnya. Jadi, hukum Administrasi
Negara berisi aturan main yang berkenaan dengan fungsi organ-organ
pemerintahan.7
4. Sjahran Basah mendefenisikan Hukum Administrasi Negara sebagai seperangkat
peraturan yang memungkinkan administrasi negara menjalankan fungsinya, yang

3 Berdasarkan Keputusan hasil rapat Staf Pengajar Hukum Negeri seluruh Indonesia di Cibulan pada Bulan
Maret 1973.
4Philipus M. Hadjon et al., 2005 Pengantar Hukum Administrasi Indonesia, Gajah Mada University Press,
Yogyakarta, h.6.
5 Prajudi Atmosudirjo, 1984, Hukum Administrasi Negara, Ghalia Indonesia, Jakarta, h. 51.
6 Utrecht, 1994, Pengantar Hukum Administrasi Negara Indonesia, Pustaka Timur Mas, Surabaya, h.10.
7 Mutir Jeddawi, 2012, hukum Administrasi Negara, Total Media, Yogyakarta, h.8.

4
sekaligus juga melindungi warga terhadap sikap tindak administrasi negara, dan
melindungi administrasi negara itu sendiri.8
5. Oppenheim mengutarakan bahwa Hukum Administrasi Negara adalah suatu
gabungan ketentuan-ketentuan yang mengikat badan-badan yang tinggi maupun
yang rendah apabila badan-badan itu menggunakan wewenang yang telah
diberikan kepadanya oleh Hukum Tata Negara. Hukum Administrasi Negara
menggambarkan negara dalam keadaan bergerak.9
6. Van Wijk-Konijnenbelt dan P.de Haan cs. Berpendapat hukum administrasi
merupakan instrumen yuridis yang memungkinkan pemerintah mengendalikan
kehidupan masyarakat dan memungkinkan masyarakat berpartisipasi dalam
pengendalian tersebut dengan tujuan terdapatnya suatu perlindungan hukum.
Dengan itu dapat disimpulkan bahwa Hukum Administrasi Negara adalah hukum
yang mengatur dan mengikat alat administrasi negara dalam melayani warga negara
harus senantiasa memeperhatikan warga negara. Kemudian adapun unsur-unsur yang
dapat ditarik dari Hukum Administrasi Negara, antara lain:
1. Instrumen yuridis sebagai sarana
2. Pengendalian oleh pemerintahan (sturen)
3. Partisipasi Masyarakat
4. Perlindungan Hukum

B. Ruang Lingkup Hukum Administrasi Negara


Isi dan ruang lingkup Hukum Administrasi Negara menurut Van Vallen Hoven dalam
bukunya yang berjudul; Omtrek Van Het Administratiefrecht, memberikan skema
tentang Hukum Administrasi Negara didalam kerangka hukum seluruhnya sebagai
berikut:
1. Hukum Tata Negara / Staatsrecht meliputi:
a. Pemerintah / Bestuur
b. Peradilan / Rechtopraak
c. Polisi / Politie
d. Perundang-undangan / Regeling
2. Hukum Perdata / Burgerlijk
3. Hukum Pidana / Strafrecht
8 Ibid, h.9.
9 Eny Kusdarini, 2011, Dasar-Dasar hukum Administrasi Negara dan Asas-Asas Umum Pemerintahan yang
Baik, UNY Press, Yogyakarta, h.20.

5
4. Hukum Administrasi Negara / Administratief Recht yang meliputi:
a. Hukum Pemerintah / Bestuur Recht
b. Hukum Peradilan yang meliputi:
 Hukum Acara Pidana
 Hukum Acara Perdata
 Hukum Peradilan Administrasi Negara
c. Hukum Kepolisian
d. Hukum Proses Perundang-undangan / Regelaarsrecht
Pendapat Van Vallen Hoven ini dikenal dengan “Residu Theori”.
Menurut Walther Burckharlt (Swiss), bidang-bidang poko Hukum Administrasi
Negara adalah:
1. Hukum Kepolisian
Kepolisian dalam arti sebagai alat administrasi Negara yang sifat preventif
misalnya pencegahan dalam bidang kesehatan, penyakit flu burung, malaria,
pengawasan dalam pembangunan, kebakaran, lalu lintas, lalu lintas perdagangan
(Ekspor-Impor).
2. Hukum Kelembagaan
Yaitu administrasi wajib yang mengatur hubungan hukum sesuai dengan tugas
penyelenggaraan kesejahteraan rakyat misal dalam bidang pendidikan, rumah
sakit, tentang lalu lintas (laut, udara, dan darat), telkom, BUMN, Pos,
Pemeliharaan fakir miskin, dan sebagainya.
3. Hukum Keuangan
Aturan-aturan tentang keungan Negara misal pajak, bea cukai, peredaran uang,
pembiayaan dan sebagainya.
Prajudi Atmosudirjo mengatakan bahwa ruang lingkup Hukum Administrasi Negara
adalah:
1. Hukum tentang dasar-dasar dan prinsip-prinsip umum dari pada Administrasi
Negara.
2. Hukum tentang organisasi dan Administrasi Negara.10
3. Hukum tentang aktifitas-aktifitas dari Administrasi Negara yang bersifat yuridis.
4. Hukum tentang sarana-sarana dari Administrasi Negara terutama mengenai
kepegawaian Negara dan Keuangan Negara.
5. Hukum Administrasi pemerintahan Daerah dan wilayah yang dibagi menjadi:
10 Jeddawi, Murtir. 2012. Hukum Administrasi Negara.Yogyakarta: Total Media.

6
a. Hukum Administrasi Kepegawaian
b. Hukum Administrasi Keuangan
c. Hukum Administrasi Materil
d. Hukum Adminstrasi perusahaan Negara
e. Hukum tentang Peradilan Administrasi Negara.
Kusumadi Pudjosewojo, membagi bidang-bidang pokok yang merupakan lapangan
Hukum Tata Usaha Negara atau Hukum Administrasi Negara, yang diambil dari
Undang-Undang Dasar Sementara adalah sebagai berikut:
1. Hukum Tata Pemerintahan
2. Hukum Tata Keuangan
3. Hukum Hubungan Luar Negeri
4. Hukum Pertahanan Negara dan Keamanan Umum
Golongan yang berpendapat bahwa Hukum Tata Negara dan Hukum Administrasi
Negara tidak ada perbedaan prinsip yaitu Kranenburg, vegting, dan Prins. Titik
berat/fokus pembahasan Hukum Tata Negara fokusnya adalah hukum rangka dasar
dari Negara, sedangkan Hukum Administrasi Negara adalah Administrasi dari negara,
dengan demikian Hukum Administrasi Negara merupakan hukum khusus dari hukum
Tata Negara.
1. Kranenburg
Menurutnya tidak ada perbedaan yang prisipil antara hukum Tata Negara dengan
Hukum Administrasi Negara, perbedaannya hanya terjadi dalam praktek dalam
rangka tercapainya suatu kemanfaatan saja. 11
2. Vegting
Menurutnya Hukum Tata Negara adalah hukum mengenai struktur umum dari
pada suatu pemerintahan Negara, sedangkan Hukum Administrasi Negara
merupakan peraturan-peraturan yang bersifat khusus.
3. Prins
Menurutnya Hukum Tata Negara mempelajari hal-hal yang fundamental yang
merupakan dasar-dasar dari negara, sedangkan Hukum Administrasi Negara
menitik beratkan kepada hal-hal yang bersifat teknis yang selama ini kita tidak
berkepentingan hanya penting bagi para spesialis.

C. Sumber Hukum Administarsi Negara


11 https://www.dosenpendidikan.co.id/hukum-administrasi-negara/

7
Sumber hukum adalah segala sesuatu yang menimbulkan aturan hukum dan
ditentukan aturan hukum itu. Sumber hukum dikenal dua macam yaitu:
1. Sumber Hukum Materil
Sumber hukum materil adalah sumber hukum yang menentukan isi aturan hukum
itu, dan untuk menentukan isi hukum itu dipengaruhi oleh banyak faktor yaitu:
a. Sejarah, yaitu Undang-Undang atau peraturan-peraturan masa lalu yang
dianggap baik dapat dijadikan bahan untuk membuat undang-undang dan
dapat diberlakukan sebagai hukum positif.12
b. Faktor Sosiologis
Yaitu seluruh masyarakat dan lembaga-lembaga yang ada didalm masyarakat.
Kegiatan-kegiatan yang terjadi didalam masyarakat dapat dijadikan bahan
untuk membuat hukum dengan kata lain sesusai dengan perasaan hukum
masyarakat misalnya keadaan dan pandangan masyarakat dalam sosial,
ekonomi, budaya, agama dan psikologis.
c. Faktor Filosofis
Yaitu ukuran untuk menentukan aturan itu bersifat adil atau tidak dan sejauh
mana aturan itu ditaati oleh warga masyarakat atau mengapa masyarakat
mentaati aturan itu.
2. Sumber Hukum Formil
Yaitu kaidah hukum dilihat dari segi bentuk, dengan diberi suatu bentuk melalui
suatu proses tertentu, maka kaidah itu akan berlaku umum dan mengikut seluruh
warga masyarakat dan ditaati oleh warga masyarakat. Sumber hukum formil
Hukum Administrasi Negara adalah:
a. Undang-undang
b. Kebiasaaan/Praktek Hukum Administrasi Negara
c. Yurisprudensi
d. Doktrin/Pendapat para ahli

D. Kedudukan dan Hubungan Hukum Administrasi Negara dengan Ilmu Hukum


lainnya
Dalam sistematika Ilmu Hukum, Hukum Administrasi Negara termasuk dalam
hukum politik dan merupakan bagian dari pada Hukum tata Negara. Dilihat sari
12 https://reindraparani-wordpress-
com.cdn.ampproject.org/v/s/reindraparani.wordpress.com/2017/09/17/sumber-sumber-hukum-administrasi-
negara/

8
sejarahnya sebelum abad 19 Hukum Administrasi Negara menyatu dengan hukum
Tata Negara dan baru setelah abad ke 19 Hukum Administrasi Negara berdiri sendiri
sebagai suatu disiplin ilmu hukum tersendiri. Pada pertengahan abad 20 Hukum
Administrasi Negara berkembang dengan pesat sebagai akibat tuntunan timbulnya
Negara hukum modern (welfarestate) yang mengutamakan kesejahteraan rakyat.13
Hukum Administrasi Negara sebagai suatu disiplin ilmiah tersendiri dapat dilihat
dalam teori Residu dari Van vallen Hoven yang membagi seluruh materi hukum itu
secara terperinci sebagai berikut:
1. Hukum Tata Negara (materil)
a. Pemerintahan
b. Peradilan
c. Kepolisian
2. Hukum Perdata (materil)
3. Hukum Pidana (materil)
a. Hukum Pemerintahan
b. Hukum Peradilan
 Peradilan Tata Negara
 Hukum Acara Perdata
 Hukum Acara Pidana
 Hukum Peradilan Tata Usaha Negara
Ilmu Hukum Administrasi Negara sebagai suatu disiplin ilmu hukum lainnya seperti
Hukum Tata Negara, Hukum Perdata, Hukum Pidana dan Ilmu Pemerintahan.
1. Hubungan Hukum Administrasi Negara dengan Ilmu Hukum yang lain.
Ilmu Hukum Administrasi Negara adalah salah satu cabang dari ilmu hukum yang
merupakan suatu disiplin kesarjanaan hukum tersendiri. Dengan mengakui Ilmu
Hukum Administrasi Negara sebagai suatu disiplin ilmiah tersendiri, timbul dua
konsekuensi, yaitu:
a. Meneriman Hukum Administrasi Negara sebagai suatu objek dari pada studi
dan pendidikan ilmiah.
b. Menerima Hukum Administrasi Negara sebagai suatu tubuh atau
perkelompokan atau kesatuan dari aturan-aturan hukum tertentu yang
memerlukan metode pengkajian tersendiri.

13 https://farizpradiptalaw.blogspot.com/2009/09/kedudukan-hukum-administrasi-negara_14.html

9
Dengan menempatkan Hukum Administrasi Negara sebagai suatu disiplin ilmu
tersendiri, kita akan dihadapkan kepada suatu masalah tentang pembatasan-
pembatasan yang tegas serta hubungan antara Hukum Administrasi Negara
dengan cabang-cabang ilmu hukum lainnya. Diantara cabang-cabang ilmu hukum
yang erat hubungannya dengan Hukum Administrasi Negara adalah Hukum tata
Negara dan Hukum Perdata, karena keduanya sama-sama berobyekkan negara.
Sedang Hukum Perdata merupakan alat administrasi negara dalam melaksanakan
fungsinya sering mengadakan hubungan hukum dengan pihak perseorangan yang
menyangkut hak-hak keperdataannya.
2. Hubungan Hukum Administrasi Negara dengan Hukum Tata Negara
Ketika Hukum Administrasi Negara muncul sebagai suatu disiplin ilmu tersendiri,
yang diperbincangkan oleh para sarjana hukum adalah mengapa sampai muncul
Hukum Administrasi Negara sebagai cabang ilmu hukum yang berobyekkan
negara, padahal sudah ada cabang ilmu hukum yang obyeknya negara juga, yaitu
Hukum Tata Negara. Apa perlunya harus ada dua ilmu yang berlainan nama dan
berbeda dalam sifat-sifatnya, sedangkan obyeknya sama. Terhadap masalah ini
timbul berbagai pendapat dari para sarjana hukum, yang pada pokoknya dapat
dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu:
a. Golongan para sarjana yang mendasarkan perumusannya atas adanya
perbedaan prinsipil, baik sifat maupun hakekat antara Hukum Administrasi
Negara dengan Hukum tata Negara. Yang termasuk dalam golongan ini antara
lain; Oppenheim, Fleiner, dan Van Vollenhoven.
b. Golongan para sarjana yang tidak melihat adanya perbedaaan prinsipil antara
kedua ilmu hukum tersebut, akan tetapi memberikan alasan-alasannya masing-
masing untuk tetap membedakan yang satu dengan yang lainnya. Yang
termasuk dalam kelompok ini anata lain; Kranenburg dan Bonnard.
Berikut hubungan Hukum Administrasi Negara dengan Hukum Tata Negara
menurut para ahli, diantaranya adalah:
a. Oppenheim. Ia mengatakan bahwa pada satu pihak Hukum Tata Negara
bertindak sebagai suatu rangkaian aturan-aturan hukum yang mengadakan
alat-alat perlengkapan negara tersebut dari yang tinggi sampai yang rendah
wewenang-wewenang juga membagi kepada alat-alat tadi apa yang menjadi
tugas, pekerjaan bagi suatu negara yang modern. Dengan demikian, Hukum
Tata Negara adalah berbicara mengenai negara dalam keadaan diam.

10
Sementara Hukum Administrasi Negara bertindak sebagai suatu rangkaian
aturan-aturan hukum yang mengikat alat-alat perlengkapan nehara dari yang
tinggi sampai yang rendah, ketika alat-alat tersebut hendak menggunakan
wewenang-wewenang ketatanegaraan mereka. Dengan Kata lain, Hukum
Administrasi Negara adalah berbicara mengenai negara dalam keadaan
bergerak.
b. Kranenburg. Ia berpendapat bahwa perbedaan Hukum Administrasi Negara
dan Hukum Tata Negara hanyalah merupakan suatu pembagian kerja
berdasarkan kemanfaatan. Menurut Kranenburg yang termasuk hukum tata
Negara adalah peraturan-peraturan yang mengatur struktur umum dari susunan
negara. Misalnya; UUD, Undang-Undang Organik, dan lain sebagainya.
Sedangkan yang termasuk hukum Administrasi Negara adalah Undang-
Undang serta peraturan-peraturan khusus yang mengatur susunan dan
wewenang khusus dari alat-alat perlengkapan dari badan-badan publik.
Misalnya; Hukum Perburuhan, Undang-Undang tentang Perumahan, dan lain
sebagainya.
c. Bonnard. Ia mengatakan bahwa di Perancis, hukum Publik intern dibagi
menjadi tiga bagian yaitu; droit constitutionnel, droit adminstratif, dan
legislation financiere. Sedangkan alat-alat tertinggi dari negara, Administrasi
dan Keuangan publik adalah merupakan materi bagi ketiga bagian dari hukum
publik intern.
d. Prof. Logemann. Ia berpendapat bahwa Hukum Tata Negara adalah hukum
mengenai organisasi jabatan-jabatan negara di dalam rangka pandangan
mereka terhadap “negara sebagai organisasi”, sedangkan Hukum Administarsi
Negara merupakan hukum mengenai hubungan antara jabatan-jabatan negara
serta hubungan hukum antara jabatan negara dengan warga masyarakat.
Dari pendapat para sarjana hukum tersebut, sebenarnya tidak ada perbedaaan-
perbedaan yuridis prinsipil anatara Hukum Administrasi Negara dan Hukum Tata
Negara. Perbedaannya hanyalah bahwa dalam mempelajari Hukum Tata Negara
kita terfokus terhadap konstitusi dari negara seutuhnya. Sedangkan dalam
mempelajari Hukum Administrasi Negara, kita menitikberatkan pada administrasi
saja daripada negara seutuhnya. Administrasi merupakan salah satu hal terpenting
dalam konstitusi negara, selain legislasi dan judikasi. Dengan kata lain hubungan
antara hukum Administrasi Negara dan Hukum Tata Negara adalah Hukum

11
Administrasi Negara yang merupakan pengkhususan atau spesialisasi dari Hukum
Tata Negara.
3. Hubungan Hukum Administrasi Negara dengan Hukum Perdata
Mr.Ir.van Praag, MM menyatakan bahwa sudah kodratnya dan menurut sejarah
perkembangannya bahwa Hukum Administrasi Negara dan Hukum Perdata
tersebut tidak saling bersentuhan, dan masing-masing mandiri dalam bidangnya.
Oleh karenanya kedua bidang hukum tersebut tidak ada hubungannya satu dengan
yang lainnya. Akan tetapi berdasarkan kenyatannya, menurut praktek pengadilan
di beberapa negara, dalam menghadapi persoalan-persoalan Hukum Administrasi
Negara, badan-badan peradilan administrasi sering menjamin dan
mempergunakan pokok-pokok hukum perdata dalam menetapkan keputusannya.
Hal ini disebabkan oleh faktor-faktor sebagai berikut:
a. Ilmu pengetahuan Hukum Administrasi Negara masih mencari bentuknya.
b. Dalam melaksanakan fungsinya, alat administrasi negara sering mengadakan
hubungan-hubungan dengan pihak perseorangan, dimana dalam hubungan
tersebut akan terkait hak-hak keperdataan seseorang.
Jadi dalam kenyataannya antara Hukum Administrasi Negara dan Hukum Perdata
ada hubungan yang cukup erat. Oleh karena negara merupakan badan hukum
publik, maka perbuatan melawan hukum yang dilakukan oleh negara yang
mengakibatkan kerugian bagi seseorang, dapat digugat oleh pihak yang dirugikan.
4. Hubungan Hukum Administrasi Negara dengan Hukum Pidana
Romeyn berpendapat bahwa hukum pidana dapat dipandang sebagai bahan
pembantu atau “hulprecht” bagi hukum tata pemerintahan,14 karena penetapan
sanksi pidana merupakan satu sarana untuk menegakkan hukum tata
pemeerintahan, dan sebaliknya peraturan-peraturan hukum di dalam perundang-
undangan administratif dapat dimasukkan dalam lingkungan hukum pidana.
Sedangkan E. Utrecht mengatakan bahwa hukum pidana memberi sanksi istimewa
baik atas pelanggaran kaidah hukum privat, maupun atas pelanggaran kaidah
hukum publik yang telah ada. Pendapat lain dikemukakan oleh Victor Situmorang
bahwa “ apabila ada kaidah Hukum Administrasi Negara yang diulang kembali
menjadi kaidah hukum pidana, atau dengan perkataan lain apabila ada
pelanggaran kaidah hukum Administrasi negara. Maka sanksinya terdapat dalam
hukum pidana”.
14 https://www.slideshare.net/mobile/ninacivic/makalah-hukum-adminisrasi-negara

12
13
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Hukum Administrasi Negara merupakan hukum yang selalu berkaitan dengan
aktivitas perilaku administrasi negara dan kebutuhan masyarakat serta interaksi
diantara keduanya.
2. Prajudi Atmosudirjo mengatakan bahwa ruang lingkup Hukum Administrasi
Negara adalah:
a. Hukum tentang dasar-dasar dan prinsip-prinsip umum dari pada Administrasi
Negara.
b. Hukum tentang organisasi dan Administrasi Negara.
c. Hukum tentang aktifitas-aktifitas dari Administrasi Negara yang bersifat
yuridis.
d. Hukum tentang sarana-sarana dari Administrasi Negara terutama mengenai
kepegawaian Negara dan Keuangan Negara.
e. Hukum Administrasi pemerintahan Daerah dan wilayah yang dibagi menjadi:
Hukum Administrasi Kepegawaian, Hukum Administrasi Keuangan, Hukum
Administrasi Materil, Hukum Adminstrasi perusahaan Negara, Hukum tentang
Peradilan Administrasi Negara.
3. Sumber Hukum Administrasi negara terdiri dua macam yaitu; sumber hukum
formil dan sumber hukum materil.

B. Saran dan kritik


Demikianlah makalah ini dapat kami susun dan ketik, kami sadar bahwa
makalah ini masih banyak kekurangan. Dan semoga materi yang sudah kami paparkan
dapat membantu rekan-rekan semua dalam memahami persoalan hukum kedepannya.

14
DAFTAR PUSTAKA

Safri Nugraha, et. All., 2007, Hukum Administrasi Negara, Center for Law and
Good Goverence studies (CLGS) Fakultas Hukum Universitas Indonesia,
Depok, h. 16. Ibid.,h. 18-19. Ibid, h.9.
Berdasarkan Keputusan hasil rapat Staf Pengajar Hukum Negeri seluruh
Indonesia di Cibulan pada Bulan Maret 1973.
Philipus M. Hadjon et al., 2005 Pengantar Hukum Administrasi Indonesia,
Gajah Mada University Press, Yogyakarta, h.6.
Prajudi Atmosudirjo, 1984, Hukum Administrasi Negara, Ghalia Indonesia,
Jakarta, h. 51.
Utrecht, 1994, Pengantar Hukum Administrasi Negara Indonesia, Pustaka
Timur Mas, Surabaya, h.10.
Mutir Jeddawi, 2012, hukum Administrasi Negara, Total Media, Yogyakarta,
h.8.
Eny Kusdarini, 2011, Dasar-Dasar hukum Administrasi Negara dan Asas-Asas
Umum Pemerintahan yang Baik, UNY Press, Yogyakarta, h.20
Jeddawi, Murtir. 2012. Hukum Administrasi Negara.Yogyakarta: Total Media.

https://www.dosenpendidikan.co.id/hukum-administrasi-negara/
https://reindraparani-wordpress-
com.cdn.ampproject.org/v/s/reindraparani.wordpress.com/2017/09/17/sumber-
sumber-hukum-administrasi-negara/
https://farizpradiptalaw.blogspot.com/2009/09/kedudukan-hukum-administrasi-
negara_14.html
https://www.slideshare.net/mobile/ninacivic/makalah-hukum-adminisrasi-
negara

15

Anda mungkin juga menyukai