Anda di halaman 1dari 13

HUKUM ADMINISTRASI NEGARA

Sejarah dan Pengertian Hukum Administrasi Negara

Dosen Pengampuh Mata Kuliah:

Hartati Malkab, S.H.,M.H.

Disusun Oleh:

Kelompok 1

VIVIN OKTAVIA 210222132


ANNISA 210222121
MUHAMMAD FAJRUL 210222119
FANSURI ANWANIRI 210222140
MARTINO ALFIAR 210222139

PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PUBLIK

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SINJAI

T.A 2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
karunianya, sehinggga kami dapat menyelesaikan makalah ini guna memenuhi tugas kelompok
untuk mata kuliah “HUKUM ADMINISTRASI NEGARA” dengan judul “Sejarah dan
Pengertian Hukum Administrasi Negara”.

Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari banyak pihak,
saran dan kritik sehingga makalah ini dapat terselesaikan.

Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna
dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki oleh karena itu, kami
mengharapkan segalah bentuk saran serta masukan bahkan kritik yang membangun dari berbagai
pihak. Kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi perkembangan dunia
pendidikan.

Sinjai, 05 Maret 2023

Kelompok 1

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang............................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.......................................................................................................2
C. Tujuan.........................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
A. Sejarah Hukum Administrasi Negara.........................................................................3
B. Pengertian Hukum Administrasi Negara....................................................................6
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan.................................................................................................................8
B. Saran...........................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................10

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Hukum administrasi negara adalah hukum untuk mengatur pemerintah atau
penyelenggara pemerintah, sebagian dibuat atau berasal dari pemerintah dan hukum itu
digunakan dalam mengatur hubungan dengan pemerintah atau untuk mempengaruhi
terhadap tindakan pemerintah. Hukum administrasi dalam praktiknya menempati posisi
dominan dalam penanganan tindak pidana korupsi, oleh karena hakekat hukum
administrasi adalah hukum yang berkaitan dengan wewenang pemerintah, dan kontrol
terhadap pengguna wewenang yang tujuannya untuk melindungi individu dan
masyarakat.
Hukum administrasi negara adalah sebuah cabang dari ilmu hukum yang mempelajari
mengenai tindakan-tindakan dalam menyelenggarakan sebuah negara. hukum ini juga
dikenal sebagai hukum tata usaha negara atau hukum tata pemerintah.
a. Menurut L.J. van Apeldoorn hukum administrasi adalah segala keseluruhan
aturan yang harus diperhatikan setiap pendukung kekuasaan yang diserahi tugas
pemerintahan tersebut.
b. Menurut Prajudi Atmosudirjo hukum administrasi negara adalah hukum yang
mengenai operasi dan pengendalian dari kekuasaan-kekuasaan administrasi atau
pengawasan terhadap penguasa-penguasa administrasi.
c. Menurut Bachsan Mustofa hukum administrasi negara adalah suatu gabungan
jabatan-jabatan yang di bentuk dan disusun secara bertingkat sertakan tugas dalam
melakukan sebagian pekerja pemerintahan dalam arti luas yang tidak diserahkan
pada badan-badan pembuat undang-undang dan badan kehakinan.
Hukum adminstrasi negara menghendaki bagaimana pemerintahan dikelola dan
diselenggarakan dengan baik. Penyelenggaraan pemerintahan yang baik tidak hanya
berdasarkan pada prinsip-prinsip pengelolaan pemerintahan yang baik semata, namun
legalitas tindakan dan perbuatan pemerintah memiliki relevansi terhadap hukum yang
berlaku.

1
Dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 termaktubkan cita-cita perjuangan
bangsa yaitu mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur sebagaimana tercantum
dalam Undang-Undang Dasar 1945, maka syarat pertama adalah mewujudkan
Penyelenggara Negara yang mampu menjalankan fungsi dan tugasnya secara sungguh-
sungguh dan penuh tanggung jawab. Untuk itu perlu diletakkan asas-asas umum
penyelenggaraan negara supaya bisa tercipta Tata Kelola Pemerintahan Yang Baik (Good
Governance). Kemudian, peran serta Masyarakat sangat diperlukan untuk mengawasi
mereka, baik Eksekutif, yudikatif atau pun legislatif supaya tetap berpegang teguh pada
Asas-asas Umum Pemerintahan ini.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Sejarah Hukum Administrasi Negara?
2. Apa Pengertian dari Hukum Administrasi Negara?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui Sejarah Hukum Administrasi Negara.
2. Untuk mengetahui Pengertian dari Hukum Administrasi Negara.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Sejarah Hukum Administrasi Negara


Hukum Administrasi Negara modern baru muncul sesudah ada konsep Trias
politica yang membagi kekuasaan negara menjadi 3 yaitu: eksekutif, legislative dan
yudikatif. Dari ketiga lembaga diatas yang masuk dalam lingkup Hukum Administrasi
Negara adalah: eksekutif. Kekuasaan eksekutif dapat diterjemahkan sebagai kekuasaan
yang menjalankan atau melaksanakan peraturan perundang-undangan yang sifatnya
bukan kekuasaan peradilan.
Hukum Administrasi Negara muncul setelah terjadinya perang dunia ke II,
sebelumnya fungsi negara adalah sebagai: negara kepolisian atau negara penjaga malam,
yaitu hanya mengurusi keamanan saja. Baru setelah PD ke II, fungsi negara beralih
menjadi negara kesejahteraan (welfare state). Untuk mewujudkan tujuan negara itu, maka
pemerintah harus turut campur tangan dalam urusan, kegiatan atau kepentingan
masyarakat. Masuknya campur tangan pemerintah ini harus dipayungi oleh hukum yang
jelas, agar pemerintah tidak berubah menjadi otoriter, untuk itulah Hukum Administrasi
Negara diperlukan sebagai pembatas atau pedoman bagi aparat pemerintah dalam
menjalankan tugasnya menuju negara kesejahteraan.
Hukum Indonesia berkiblat ke Negara Belanda sebagai mantan negara penjajah
bangsa ini, sehingga perubahan hukum yang terjadi di sana juga mempengaruhi
pandangan bangsa Indonesia tentang hukum di Indonesia. Perkembangan hukum di
negara Belanda setelah perang dunia ke II, menganggap perlu untuk memisahkan Hukum
Administrasi Negara dari Hukum Tata Negara (HTN), hal ini dikarenakan perkembangan
Hukum Administrasi Negara yang cepat sehingga memerlukan pengkajian tersendiri
yang terlepas dari induknya hukum tata negara. Universitas swasta Nederland yang mula-
mula memisahkan mata kuliah Hukum Administrasi Negara dari Hukum Tata Negara
dengan guru besar pertamanya: Mr. Vegting pada tahun 1946. Baru 2 tahun kemudian,
universitas negeri di Leiden mengikuti jejak Universitas Nederland memisahkan mata
kuliah Hukum Administrasi Negara dari Hukum Tata Negara.

3
Di Indonesia, pada tahun 1947 terjadi pemisahan Hukum Administrasi Negara
dari Hukum Tata Negara berdasarkan Stb. 1947 no. 170 pasal 34 tentang peraturan
universitas. Pemisahan ini dengan alasan: Hukum Administrasi Negara semakin
berkembang sehingga memerlukan penyelidikan tersendiri. 28 Sebelum tahun 1946 nama
mata kuliahnya adalah Staats-en Administratief recht (Hukum Tata Negara dan Hukum
Administrasi Negara), setelah tahun 1946 dipisah menjadi: Staatsrecht (Hukum Tata
Negara) yang diajar oleh Prof. Resink, dan Administratiefrecht (saat itu namanya msih
Hukum Tata Pemerintahan) diajar oleh: Mr. W.F. Prins. (S. Prayudi Atmosudirjo, 1995).
Pada mulanya pemakaian istilah untuk Hukum Administrasi Negara berbeda-beda
yaitu (Hukum Tata Usaha Negara) HTUN, Hukum Tata Pemerintahan dan Hukum
Administrasi Negara, tetapi dalam perkembangan selanjutnya yang biasanya
dipergunakan adalah: Hukum Administrasi Negara, walaupun tidak menutup
kemungkinan penggunaan nama lainnya. Menurut Prayudi, Hukum Tata Usaha Negara
adalah: bagian Hukum Administrasi Negara yang bertitik berat pada hukum birokrasi.
Tata usaha negara dalam arti modern lahir di Eropa Barat dalam abad ke-17 dan
menimbulkan birokrasi modern. Sedangkan Hukum Tata Pemerintahan bagian dari
Hukum Administrasi Negara yang mengatur seluk beluk dari penyelenggaraan
pemerintahan.
Perkembangan hukum administrasi negara dipengaruhi oleh perkembangan
masyarakat, dinamika tugas-tugas pemerintahan dan perkembangan secara global yang
terjadi di banyak negara-neara sesuai kebutuhan masyarakat dan kepentingan pemerintah.
Perubahan dan perkembangan hukum administrasi terjadi akibat keluarnya suatu
peraturan seperti undang-undang yang baru atau adanya putusan pengadilan yang
memaksa di buatnya aturan atau penyesuaian yang baru dalam sistem regulasi suatu
negara.
Dapat dikatakan bahwa, perkembangan hukum (pemerintahan) dalam tiga taraf
secara berturut-turut. Pada setiap taraf ditambahkan suatu faktor yang jangkauannya jauh.
Berikut penjelassannya yaitu:
1. Pada mulanya perkembangan hukum administrasi umum itu hanya merupakan
suatu perkembangan dalam ilmu pengetahuan sendiri. Buku-buku diterbitkan
yang menjelaskan bentuk-bentuk hukum bersama dan dalam kaitannya dengan

4
bentuk-bentuk itu membentuk suatu teori. Namun, perkembangan ilmiah itu
sendiri tidaklah mencukupi untuk membuat hukum pemerintahan umum menjadi
berkembang dengan baik. Memang telah muncul buku-buku pertama mengenai
hukum pemerintahan umum.
2. Perkembangan kedua yang penting dimulai dengan diperkenalkannya peradilan
administrasi negara. Manakala Pembuat undang-undang memutuskan untuk
memberi kesempatan mengajukan banding pada seorang hakim menganggap
pemerintah terikat pada prinsip-prinsip etika pemerintahan yang tak tertulis; yang
berakibatkan terjadinya suatu pola norma-norma bersama yang berlaku bagi
pelaksanaan semua jenis yang dari instansi pemerintahan. Tanpa adanya suatu
peradilan administrasi negara yang mencakup semuanya, perkembangan hukum
pemerintahan umum akan tetap bernasib terbatas. Dengan diperkenalkannya
peradilan administrasi negara dalam banyak hal sekaligus diberikan suatu
dorongan yang besar terhadap pembentukan teori dalam bidang hukum
pemerintahan umum.
3. Perkembangan yang ketiga timbul manakala pembuat undang-undang
memutuskan dengan tujuan menyelaraskan tindakan-tindakan pemerintah untuk
mengadakan pembuatan undang-undang umum, yakni aturan sah yang dalam
garis besarnya berlaku bagi pelasanaan wewenang tertentu, dengan kata lain, yang
berlaku untuk pelaksanaan wewenang atas dasar undang-undang yang sama sekali
berlainan. Dengan demikian, diberbagai negara ada perundang-undang umum
dalam kasus memasuki rumah, mempersiapkan keputusan, memotivasi (mencari
alasan bagi keputusan, penetapan prosedur surat-surat keberatan dan banyak hal
lain yang berlaku secara bersamaan dengan semua bagian khusus dari hukum
administrasi. Untungnya ialah bahwa semua bagian khusus dari hukum
administrasi. Untungnya ialah semua warga negara senantiasa mengetahui siapa
pegawai dan alat pemerintahan, norma-norma mana yang berlaku.

Perkembangan perundang-undangan umum, memungkinkan pembangunan dari


hukum administrasi umum secara mantap. Memang perundang-undangan menuju
selanjutnya pada pembuatan aturan-aturan dan yurisprudensi. Ilmu pengetahuan akan

5
dapat lebih memusatkan diri secara khusus kepada perundang-undangan umum itu.
Ketiga taraf perkembangan hukum administrasi umum yang tadi diuraikan itu biasanya
dalam kurun waktu dilihat secara berturut-turut, Namun hal itu tidak selalu demikian.
Jika memberlakukan jaran tiga taraf itu pada hukum administrasi umum di Indonesia,
maka dapat dikatakan bahwa dengan dibentuknya peradilan administrasi negara maka
telah mulai taraf yang Kedua. (Philipus M.Hadjon,dkk.,2008:32).
Maka dapat dipahami perkembangan hukum administrasi negara banyak terjadi
dilapangan-lapangan hukum administrasi khusus seiring dengan lahirnya peraturan-
peraturan yang mengatur bidang-bidang tertentu dari kebijakan atau politik hukum
negara, di Indonesia dapat di lihat perkembangannya seperti undang-undang
kepegawaian, undang-undang tata ruang, undang-undang perikanan, undang-undang
perkebunan, undang-undang ketenagakerjaan dan lain-lain. Apalagi seiring dengan
keinginan besar pemerintah untuk mengejar kemajuan di berbagai sektor-sektor
kehidupan seperti ekonomi, industri, inprastruktur, investasi dan lain-lain. Sehingga
lapangan-lapangan khusus lebih berkembang lebih dulu dari lapangan-lapangan umum.
Jika dikaitkan dalam perkembangan terakhir ini di Indonesia contoh hukum
administrasi umum yang terakhir yang cukup berkembang adalah undang-undang No. 30
Tahun 2014 Tentang Administrasi Pemerintahan dapat dikatakan melengkapi undang-
undang peradilan tata usaha negara, sedangkan hukum administrasi khusus di tahun 2020
ini adalah rancangan undang-undang cipta kerja yang kurang lebih akan merevisi 70 lebih
undang-undang hukum administrasi khusus tertentu yang sudah ada. Perubahan seperti
ini akan banyak mempengarui dan mewarnai arah kebijakan negara dibidang ekonomi,
perburuhan, pengelolaan sumber daya alam dan berbagai peran baru lembaga-lembaga
yang dibentuk untuk menjalankan kehendak penguasa untuk mencapai tujuan tertentu.

B. Pengertian Hukum Administrasi Negara


Hukum administrasi negara adalah sebuah cabang dari ilmu hukum yang
mempelajari mengenai tindakan-tindakan dalam menyelenggarakan sebuah negara.
hukum ini juga dikenal sebagai hukum tata usaha negara atau hukum tata pemerintah.
Beberapa ahli mendefinisikan HukumAdministrasi Negara diantaranya yaitu:

6
1. J.H.P. Beltefroid yang memaknai hukum adminstrasi negara sebagai keseluruhan
aturan-aturan tentang cara bagaimana alat-alat pemerintahan, badan-badan
kenegaraan, dan majelis-majelis pengadilan tata usaha hendak memenuhi
tugasnya.
2. L.J Van Apeldoorn menekankan bahwa hukum administrasi negara lebih diartikan
sebagai guidance law yang memberi petunjuk pada lembaga-lembaga negara
mengenai begaimana cara menggunakan kewenangan itu dalam praktik kehidupan
pemerintahan sehari-hari.
3. Sir W.Ivor Jennings yang menyatakan bahwa hukum administrasi negara
sesungguhnya merupakan hukum yang berhubungan dengan administrasi negara.
Hukum ini juga menentukan organisasi kekuasaan dan tugas-tugas yang diemban
oleh para pejabat administrasi.
4. L.J.A Damen dalam (Ridwan, 2010: 38) mengemukakan bahwa hukum
administrasi adalah hukum untuk (voor) mengatur pemerintah atau
penyelenggaraan pemerintahan, sebagian dibuat atau berasal dari (van)
pemerintah, dan hukum itu digunakan dalam mengatur hubungan dengan
pemerintah atau untuk memengaruhi terhadap (tegen) tindakan pemerintah;
(Recht voor, van, en tegen het overheidbustuur).
5. Prajudi (1995:44) Hukum administrasi dalam arti sempit (kerumahtanggan
negara) yaitu: hukum tata pengurusan rumah tangga intern dan ekstern.
Selanjutnya Prajudi (1981:17) menguraikan bahwa hukum administrasi negara
adalah hukum yang secara khas mengenai seluk beluk dari administrasi negara
dan terdiri atas dua angkatan.
1) Hukum Administrasi Negara Heteronom bersumber pada Udang-Undang
Dasar, Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat, dan Undang-Undang
adalah hukum yang mengatur seluk beluk organisasi dan fungsi
administrasi negara; dan
2) Hukum Administrasi Negara otonom adalah hukum operaional yang
diciptakan oleh pemerintah dan administrasi negara sendiri.
6. Bachsan Mustofa mengatakan “Hukum Administarsi Negara adalah sebagai
gabungan jabatan-jabatan yang dibentuk dan disusun secara bertingkat yang

7
diserahi tugas melakukan sebagian dari pekerjaan pemerintaha dalam arti luas
yang tidak diserahkan pada badan-badan pembuat undang-undang dan badan-
badan kehakiman.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Hukum administrasi negara adalah sebuah cabang dari ilmu hukum yang
mempelajari tentang mengenai tindakan tindakan dalam menyelenggarakan sebuah
negara. Hukum ini juga dikenal sebagai hukum tata usaha negara atau hukum tata
pemerintahan.
Hukum administrasi negara adalah bagian dari hukum publik dan diturunkan dari
hukum tata negara. Ia mengatur tindakan,kegiatan, dan keputusan yang dilakukan dan di
ambil oleh lembaga lembaga pemerintahan dalam menjalankan roda negara sehari sehari.
Hukum administrasi negara berkembang sejak awal abad ke 20 seiring dengan
beralihnya peran negara dari penjaga malam menjadi negara kesejahteraan yang diatur
oleh banyak lembaga dengan kewenangan masing masing. Hukum administrasi negara
diuji dan dilaksanakan dalam lingkungan peradilan tata usaha negara.
B. Saran
Pada penulisan makalah ini terdapat banyak kekurangan dan kesalahan, kami
senantiasa mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar makalah ini lebih baik
lagi.

8
DAFTAR PUSTAKA

Munaf, Yusri. 2016. Hukum Adminisrasi Negara, Marpoyan Tujuh Publishing, Pekanbaru.
Umar, Nasaruddin. Attamimi, Nadhifa. 2020. Pengantar Hukum Administrasi Negara Dan
Mekanisme Pengawasan Notaris Di Indonesia, LP2M IAIN Ambon, Ambon.
Bachsan Mustafa, 1984. Pokok-Pokok Hukum Adminisrasi Negara, Alumni Bandung.
Lathif Nazaruddin, Wijaya Mega Musti, Mihradi Muhammad R. 2021. Hukum Administrasi
Negara, Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Universitas Pakuan, Bogor.
Anggriani Jum, 2012. Hukum Adminisrasi Negara, Graha Ilmu, Yogyakarta.

9
10

Anda mungkin juga menyukai