Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

“PENTINGNYA HUKUM ADMINISTRASI DALAM


PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DI
INDONESIA”

Oleh :
RIKI FIRMANSAH
N.I.M 22208014

PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NEGARA


FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan taufik dan hidayah
serta inayah-Nya, sehingga penulis dapat menyusun dan menyelesaikan makalah ini.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam makalah ini banyak terdapat
kekurangannya, namun penulis berharap agar makalah ini memberikan pengetahuan
dan pelajaran serta gambaran tentang Pentingnya Hukum Administrasi Dalam
Penyelenggaraan Pemerintahan di Indonesia.
Kritik dan saran dari para pembaca, Teman-teman Mahasiswa dan Dosen
Pengampu sangat penulis butuhkan dan harapkan demi untuk penyempurnaan
makalah ini dan untuk kedepannya agar lebih baik dari yang sekarang ini. Atas
partisipasi dari semuanya serta Do’a dan dukungannya penulis ucapkan Terima
Kasih.

i
DAFTAR ISI

COVER
KATA PENGANTAR ..................................................................................... i
DAFTAR ISI ................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ..................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................ 2
C. Tujuan ................................................................................................. 2

BAB IIPEMBAHASAN
A. Pengertian Hukum Administrasi Negara .............................................. 3
B. Sistem Penyelenggaraan Pemerintahan di Indonesia ............................. 6
C. Pentingnya Hukum Administrasi dalam Penyelenggaraan Pemerintahan
di Indonesia ......................................................................................... 7

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan .......................................................................................... 10
B. Saran ................................................................................................... 10

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Hukum adalah sebuah aturan mendasar dalam kehidupan masyarakat
yang dengan hukum itulah terciptanya kedamaian ketentraman dalam kehidupan
bermasyarakat. Terciptanya keharmonisan dalam tatanan masyarakat sosial juga
tidak terlepas dengan adanya hukum yang mengatur. Selain itu Administrasi
adalah sebuah istilah yang mencakup semua bidang kehidupan. Karena itu,
banyak sekali definisi mengenai administrasi. Sebagai ilmu, administrasi
mempunyai cabang, salah satunya yaitu administrasi publik. Administrasi publik
meliputi semua cabang pemerintahan dan hal-hal yang berkaitan dengan publik.
Sehingga hukum adminisrasi adalah keseluruhan ketentuan yang mengikat alat-
alat perlengkapan Negara, baik tinggi maupun rendah, setelah itu alat-alat itu
akan menggunakan kewenangan-kewenangan ketatanegaraan dalam sistem
pemerintahan.
Pemerintahan Negara Indonesia merupakan pemerintah yang mengatur
Indonesia berdasarkan UUD 1945. Indonesia merupakan negara berbentuk
kesatuan dengan pemerintahan berbentuk republik. Pemerintah Indonesia
memiliki beberapa pengertian yang berbeda. Pada pengertian yang luas,
pemerintah dapat merujuk secara kolektif pada tiga cabang kekuasaan,
yakni cabang eksekutif, legislatif dan yudikatif. Istilah ini juga diartikan sebagai
lembaga eksekutif dan legislatif secara bersama-sama karena kedua cabang
kekuasaan inilah yang bertanggung jawab atas tata kelola bangsa dan pembuatan
undang-undang. Sementara pada pengertian yang lebih sempit, pemerintah hanya
merujuk pada cabang eksekutif berupa kabinet pemerintahan karena mereka
adalah bagian dari pemerintah yang bertanggung jawab atas tata kelola
pemerintahan sehari-hari.
Kekuasaan eksekutif dipimpin oleh seorang presiden yang
merupakan kepala negara sekaligus kepala pemerintahan. Dalam menjalankan
tugasnya, presiden dibantu oleh seorang wakil presiden. Kekuasaan legislatif
terletak pada MPR yang dibagi menjadi dua kamar, yaitu DPR dan DPD. Cabang
yudikatif terdiri dari Mahkamah Agung (MA) dan Mahkamah Konstitusi (MK)
yang secara bersama-sama memegang kekuasaan kehakiman.
Sistem pemerintahan merupakan suatu sistem sebagai alat untuk
mengatur jalannya pemerintahan sesuai pada kondisi negara dengan tujuan
menjaga kestabilan negara. Indonesia saat ini menganut sistem
pemerintahan Presidensil, dimana adanya pemisahan kekuasaan yaitu Eksekutif,
Legislatif dan Yudikatif yang berdasarkan prinsip “checks and balances”,
ketentuan ini tertuang dalam konstitusi, namun tetap diperlukan langkah
penyempurnaan, terutama pengaturan atas pembatasan kekuasaan.
Dalam Negara hukum, seperti Indonesia kehadiran hukum administrasi
Negara menjadi penting karena segala tindakan yang diambil oleh pemerintah
harus berdasarkan pada hukum. Maka dari itu, penulis akan membahas lebih
lanjut tentang pentingnya hukum administrasi dalam penyelenggaraan
pemerintahan di Indonesia.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di atas, rumusan
masalahnya yaitu:
1. Apa Pengertian Hukum Administrasi?
2. Bagaimana Sistem Penyelenggaraan pemerintahan di Indonesia?
3. Mengapa Hukum Administrasi Penting dalam Penyelenggaraan
Pemerintahan di Indonesia?

C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dipaparkan, berikut ini tujuan
penulisan makalah yaitu:
1. Menjelaskan Pengertian Hukum Administrasi Negara
2. Menjelaskan Sistem Penyelenggaraan Pemerintahan di Indonesia.
3. Menjelaskan pentingnya Hukum Administrasi dalam penyelenggaraan
Pemerintahan di Indonesia.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Hukum Administrasi Negara


1. Pengertian Hukum
Hukum menurut para ahli adalah sebagai berikut :
a. Smith memberikan penjelasan bahwa hokum seyogyanya dilihat sebagai:
1. Sebuah jaringan (network) yang memiliki posisi atau kedudukan
sederajat dengan disiplin lain. Karena itu hokum harus memiliki
kemampuan yang minimal setara dengan disiplin lain sehingga dapat
menyelesaikan problem baik kedalam maupun ke luar.
2. Wilayah yang bersifat terbuka dan peka, artinya hukum bukan
semata-mata wilayah yang steril, namun sebuah wilayah yang bersifat
multi dan inter disipliner. Sehingga perubahan yang terjadi dalam
dunia ilmu harus bisa dicerna oleh hokum, demikian pula sebaliknya.
b. Para Yurist mengatakan bahwa hukum adalah sekumpulan aturan-aturan
mengenai sikap dan tingkah laku subyek hukum di dalam menghadapi
subyek hukum yang lain mengenai sesuatu yang menjadi obyek tata
hubungan mereka. Yang dimaksud dengan subyek hukum adalah setiap
manusia dan badan hukum yang menjadi pemikul (pembawa) hak-hak,
kewajiban-kewajiban, dan tangungjawab-tanggungjwab hukum. Para
Sarjana Ilmu Sosial menganggap bahwa hukum sebagai suatu subsistem
sosial budaya. Karena itu hukum dapat digambarkan dalam 3 (tiga) segi :

IDE

PELAKU PRAKTIK

1. Ide dalam hal ini adalah hukum yang dapat diperoleh seseorang
di dalam keluarga, bangku sekolah, masyarakat dan dalam kehidupan
bernegara.
2. Pelaku adalah setiap subyek hukum, baik perorangan maupun
organisasi, badang hukum dll
3. Praktik adalah apa yang menjadi atau merupakan perbuatan nyata
daripadapara pelaku.
Menurut sistem ini maka praktik dari pelaku harus sesuai dengan ide atau
dengan kata lain ide/hukum mengendalikan dan mengatur pelaku di
dalam menjalankan praktik sehingga tujuan dari pada negara itu akan
tercapai.
c. Ilhami Bisri menganggap bahwa hukum adalah bagian dari sistem norma
yang berlaku bagi manusia, yaitu norma hukum. Norma Hukum Adalah
sistem aturan yang diciptakan oleh lembaga kenegaraan yang ditunjuk
melalui mekanisme tertentu. Artinya hukum diciptakan dan diberlakukan
oleh institusi yang memang memilikikompetensi atau kewenangan dalam
membentuk dan memberlakukan hukum, seperti badan legislatif.

2. Pengertian Administrasi Negara


Setelah memahami tentang arti hukum maka selanjutnya yang perlu
dimengerti adalah pengertian dari Administrasi Negara. Ada beberapa
pandangan mengenai Administrasi Negara dari beberapa pakar, yaitu:
a. Leonard D. White menganggap bahwa administrasi negara adalah
keseluruhan operasi (aktivitas-aktivitas kerja) yang bertujuan
menyelenggarakan/menegakkan kebijaksanaan kenegaraan.
b. Demock & Koening mengartikan administrasi negara ke dalam 2 (dua)
bagian, yaitu ;
1. dalam arti luas, administrasi negara adalah kegiatan negara dalam
melaksanakan kekuasaan politiknya,
2. dalam arti sempit, administrasi negara adalah kegiatan eksekutif
dalam penyelenggaraan pemerintah.
c. Dwight Waldo mengatakan bahwa Administrasi Negara mengandung 2
(dua) pengertian, yaitu ;
1. Administrasi Negara adalah organisasi dan manajemen dari manusia
dan benda guna mencapai tujuan pemerintahan
2. Administrasi Negara adalah suatu seni dan ilmu tentang manajemen
yang dipergunakan untuk mengatur urusan-urusan negara.
d. Pradjudi Atmosudirdjo mengatakan bahwa Administrasi Negara adalah
fungsi bantuan penyelenggaraan dari pemerintah, artinya pemerintah
(pejabat) tidak dapat menunaikan tugas-tugas dan kewajibannya tanpa
administrasi negara. Fungsi Administrasi Negara mempunyai 2 (dua) arti:
1. Administrasi Negara adalah administrasi dari Negara sebagai
organisasi. Dalam pengertian ini di Indonesia dijalankan oleh
Presiden sebagai pemerintah merangkap sebagai administrator negara
dengan memimpin suatu aparatur negara.
2. Administarsi Negara adalah administarai yang mengejar tercapainya
tujuan-tujuan yang bersifat kenegaraan. Di Indonesia hal ini
dijalankan oleh pejabat negara yang diserahi pimpinan dan
tanggungjawab atas suatu kesatuan organisasi kenegaraan
(departemen, dinas, lembaga propinsi, kabupaten , kecamatan, dll)
e. Utrecht menganggap bahwa Administrasi Negara adalah gabungan
jabatan-alat administrasi yang di bawah pimpinan pemerintah (presiden
dibantu oleh menteri- menteri) yang melakukan sebagian dari pekerjaan
pemerintah, bagian/fungsi administrasi yang tidak ditugaskan kepada
badan-badan yudikatif, legislatif dan badan pemerintahan dari
persekutuan-persekutuan hukum yang lebih rendah dari negara yaitu
badan-badan pemerintahan dari persekutuan hukum daerah swatantra I
dan IIdan daerah istimewa (Philipus M. Hadjon dkk, 1994 : 24 ).
3. Pengertian Hukum Administrasi Negara
Sebelum adanya keseragaman tentang pemakaian istilah, banyak
sekali istilah yang dipakai dalam mempelajari tentang administrasi
penyelengggaran negara, terutamadilihat dari aspek hukumnya.
1. Istilah Tata Usaha Pemerintahan dipakai pada zaman berlakunya
Undang-undangDasar Sementara 1950
2. Istilah Hukum Tata Usaha Negara dipakai di Universitas Pajajaran
dan UniversitasSriwijaya
3. Istilah Hukum Tata Pemerintahan dipakai di Universitas Gajah Mada
dan UniversitasAirlangga
Di Indonesia sesuai dengan rapat staff Pengajar Fakultas Hukum
Negeri seluruh Indonesia pada tanggal 26-28 Maret 1973 di Cibulan,
memutuskan bahwa sebaiknya istilah yang dipakai adalah Hukum
Administrasi Negara, dengan alasannya:
a. Hukum Administrasi Negara merupakan istilah yang luas pengertiannya,
sehingga membuka kemungkinan kearah pengembangan cabang ilmu
hukum ini yang lebih sesuai dengan perkembangan pembangunan dan
kemajuan Negara Kesatuan RepublikIndonesia di masa yang akan datang.
b. Lebih mudah dipahami dan dimengerti
Skema Deskripsi Hukum Administrasi Negara, dapat digambarkan
sebagai berikut:

Mengatur dan mengendalikan

Perlindungan Hukum
Penguasa Masyarakat
Partisipasi Masyarakat

Menetapkan Norma-norma Fundamental

Hukum Administrasi Negara:


1. Sarana bagi penguasa untuk mengatur dan mengendalikan masyarakat
2. Mengatur cara-cara partisipasi warga negara dalam proses
pengaturan danpengendalian tersebut
3. Sebagai perlindungan hukum
4. Menetapkan norma-norma fundamental bagi penguasa untuk
pemerintahan yang baik(Philipus M. Hadjon dkk, 1994 : 28 )
Jadi, Hukum administrasi adalah keseluruhan ketentuan yang
mengikat alat-alat perlengkapan negara, baik tinggi maupun rendah, setelah
alat-alat itu akan menggunakan kewenangan-kewenangan ketatanegaraan.
Hukum administrasi negara mengatur hubungan antara pemerintah dan warga
negara dan juga administrasi dalam penyelenggaraan pemerintahan. Dalam
negara hukum, seperti indonesia maka kehadiran hukum administrasi negara
menjadi penting karena segala tindakan yang diambil oleh pemerintah harus
berdasarkan pada hukum.
B. Sistem Penyelenggaraan Pemerintahan di Indonesia
Setiap negara memiliki sistem dalam rangka menjalankan kehidupan
permerintahannya untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Sistem tersebut
adalah Sistem Penyelenggaraan Pemerintahan. Ada beberapa macam sistem
penyelenggaraan pemerintahan yang di kenal dunia seperti presidensial dan
parlementer. Setiap sistem pemerintahan memiliki kelebihan dan kekurangan,
karakteristik, dan perbedaan masing-masing.
Sistem Penyelenggaraan Pemerintahan Negara pada hakikatnya
merupakan uraian tentang bagaimana mekanisme pemerintahan negara
dijalankan oleh Presiden sebagai pemegang kekuasaan pemerintahan Negara.
Sistem penyelenggaraan pemerintahan negara bisa disebut pula sebagai
mekanisme bekerjanya lembaga eksekutif yang dipimpin oleh presiden baik
selaku kepala pemerintahan maupun sebagai kepala negara. Negara Republik
Indonesia sendiri saat ini (setelah amandemen UUD 1945) menganut sistem
presidensial atau disebut juga dengan sistem kongresional, merupakan sistem
penyelenggaraan pemerintahan negara republik di mana kekuasan eksekutif
dipilih melalui pemilu dan terpisah dengan kekuasan legislatif.
Berikut beberapa ciri sistem penyelenggaraan pemerintahan presidensial :
1. Penyelenggara negara berada ditangan presiden sebagai kepala negara
sekaligus kepala pemerintahan. Presiden tidak dipilih oleh parlemen, tetapi
dipilih langsung oleh rakyat.
2. Kabinet (dewan menteri) dibentuk oleh presiden. Kabinet bertangungjawab
kepada presiden dan tidak bertanggung jawab kepada parlemen atau
legislatif.
3. Presiden tidak bertanggungjawab kepada parlemen. Hal itu dikarenakan
presiden tidak dipilih oleh parlemen.
4. Presiden tidak dapat membubarkan parlemen seperti dalam sistem
parlementer.
5. Parlemen memiliki kekuasaan legislatif dan sebagai lembaga perwakilan.
Anggota parlemen dipilih oleh rakyat.
6. Presiden tidak berada dibawah pengawasan langsung parlemen.
Menurut Pasal 4 ayat 1 UUD 1945 yang berbunyi: Presiden Republik
Indonesia memegang kekuasaan pemerintahan menurut UUD. Hal ini
mengandung arti bahwa Presiden Republik Indonesia merupakan satu-satunya
lembaga yang memegang kekuasaan pemerintah. Kemudian Presiden adalah
Penyelenggara atau pemegang kekuasaan Pemerintahan Negara. Dalam
melakukan kewajibannya, Presiden dibantu oleh seorang Wakil Presiden.
Presiden dalam menjalankan fungsinya di bantu oleh menteri menteri negara,
menteri menteri negara diangkat dan diberhentikan oleh Presiden (Pasal 17 UUD
1945), Presiden tidak dapat membekukan atau membubarkan Dewan Perwakilan
Rakyat (DPR).
Dalam sistem presidensial, presiden memiliki posisi yang relatif kuat dan
tidak dapat dijatuhkan karena rendah subjektif seperti rendahnya dukungan
politik. Namun masih ada mekanisme untuk mengontrol presiden. Jika presiden
melakukan pelanggaran konstitusi, pengkhianatan terhadap negara, dan terlibat
masalah kriminal, posisi presiden bisa dijatuhkan. Bila ia diberhentikan karena
pelanggaran-pelanggaran tertentu, biasanya seorang wakil presiden akan
menggantikan posisinya
C. Pentingnya Hukum Administrasi dalam Penyelenggaraan Pemerintahan di
Indonesia.
Indonesia saat ini menganut sistem pemerintahan Presidensil, dimana
adanya pemisahan kekuasaan yaitu Eksekutif, Legislatif dan Yudikatif yang
berdasarkan prinsip “checks and balances”, ketentuan ini tertuang dalam
konstitusi, namun tetap diperlukan langkah penyempurnaan, terutama pengaturan
atas pembatasan kekuasaan dan wewenang yang jelas antara ketiga lembaga
Negara tersebut.
Sistem pemerintahan negara menggambarkan adanya lembaga-lembaga
yang bekerja dan berjalan saling berhubungan satu sama lain menuju tercapainya
tujuan penyelenggaraan negara. Lembaga-lembaga negara dalam suatu sistem
politik meliputi empat institusi pokok, yaitu eksekutif, birokratif, legislatif, dan
yudikatif. Selain itu, terdapat lembaga lain atau unsur lain seperti parlemen,
pemilu, dan dewan menteri.
Pembagian sistem pemerintahan negara secara modern terbagi dua, yaitu
presidensial dan ministerial (parlemen). Pembagian sistem pemerintahan
presidensial dan parlementer didasarkan pada hubungan antara kekuasaan
eksekutif dan legislatif.
Dalam sistem parlementer, badan eksekutif mendapat pengawasan
langsung dari legislatif. Sebaliknya, apabila badan eksekutif berada diluar
pengawasan legislatif maka sistem pemerintahannya adalah presidensial. Dalam
sistem pemerintahan negara republik, lembaga-lembaga negara itu berjalan
sesuai dengan mekanisme demokratis, sedangkan dalam sistem pemerintahan
negara monarki, lembaga itu bekerja sesuai dengan prinsip-prinsip yang berbeda.
Indonesia adalah Negara hukum yang dalam pelaksanaannya
membutuhkan tindakan tegas dari pemerintah dalam membuat suatu dasar
hukum namun tentunya pejabat administrasi negara tidak boleh melanggar
hukum (harus sesuai dengan rasa keadilan dan kepatutan) serta menyelesaikan
suatu pertikaian berdasarkan hukum yang telah berlaku.
Hukum Administrasi Negara digunakan sebagai suatu panduan untuk
melaksanakan penyelenggaraan pemerintahan yang baik, karena pemerintah
sebagai pembuat aturan dan masyarakat bersama sama melaksanakan aturan
yang telah dikeluarkan tanpa menimbulkan konflik. Hubungan antar warga
Negara atau masyarakat terhadap pemerintahnya membuktikan kualitas
berlangsungnya hukum administrasi Negara di Indonesia.
Hukum Administrasi Negara digunakan sebagai pengatur, pelayan, dan
pelindung bagi masyarakat, namun Hukum Administrasi Negara juga
menunjukkan bagaimana suatu pemerintahan dijalankan dalam fungsinya
melindungi negara dari perbuatan yang salah menurut hukum.
Hukum administrasi Negara penting untuk dilaksanakan secara adil dan
sama rata antar masyarakat maupun pemerintahan tanpa memandang bulu,
namun sayangnya hal ini tidak terlaksana dengan baik dengan adanya berbagai
pelanggaran yang menunjukkan adanya ketimpangan hukum yang terjadi bahkan
kerap diklasifikasikan sebaai hukum yang tumpul ke atas namun tajam kebawah.
seharusnya hukum administrasi Negara mampu memberikan perlindungan
kepada kepada warga negaranya untuk memperoleh kesamaan di depan hukum.
Tiadanya kesamaan akan menyebabkan satu pihak merasa lebih tinggi
dari pihak lainnya, sehingga akan mengarah pada terjadinya penguasaan pihak
yang lebih tinggi kepada yang rendah. jika dikaji lebih dalam, Indonesia
merupakan negara hukum yang telah secara tegas disebutkan dalam penjelasan
UUD 1945 "Indonesia ialah negara yang berdasar atas hukum”. Sehingga
pemerintah memiliki wewenang dalam mewujudkan perlindungan berdasarkan
tujuan yang dimuat dalam alinea ke empat (4) pembukaan UUD 1945, yaitu; "
Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah indonesia,
memajukan kesejahteraan, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan melaksanakan
ketertiban dunia".
Hukum Administrasi Negara memiliki fungsi normatif, fungsi
instrumental, dan fungsi jaminan yang ketiganya saling berkaitan, Fungsi
normatif mengkaji tentang kekuasaan pemerintah, fungsi instrumental mengkaji
ketetapan aturan dan fungsi jaminan digunakan yakni menjamin perlindungan
hukum bagi rakyat.
Pemerintah dalam hukum administrasi sebagai kesatuan, sebagai badan
yang diberi kewenangan, dengan demikian berwenang untuk menetapkan
tindakan, menurut hukum administrasi, dan olehnya itu mempengaruhi keadaan
atau kondisi hukum orang lain, atau untuk menjalankan tindakan hukum
(berdasarkan hukum perdata) arti badan pemerintah secara hukum. Kepustakaan
Belanda mengartikan administrasi dengan istilah administratief recht dengan
administrare, besturen. Besturen mempunyai pengertian fungsional berarti fungsi
pemerintahan, dan institusional atau struktural keseluruhan organ pemerintah.
Bestuur merupakan lingkungan di luar pembentukan peraturan (regelgeving), dan
peradilan (rechtspraak).
Dalam menjalankan fungsi publik dari administrasi negara inilah akan
menimbulkan berbagai macam dampak, terutama berkenaan dengan hak-hak dari
masyarakat, termasuk badan usaha di dalamnya yang dimiliki oleh masyarakat.
Antara pemerintah selaku pemerintah dengan pemerintah selaku administraisi
negara mengambil keputusan dengan wewenang yang sama, yakni “wewenang
kenegaraan" atau wewenang publik.
Namun Pemerintah selaku pemerintah mengambil keputusan
pemerintahan, dan sebagai Administrator mengambil keputusan administratif.
Selain itu keputusan pemerintah yang diambil merupakan pelaksanaan atau
eksekutif (politieke daad) penegakan undang-undang dan wibawa negara,
sedangkan keputusan administratif diambil sebagai keputusan penyelenggaraan
atau realisasi (materiele daad).
Pentingnya Hukum Administrasi Negara dalam penyelenggaraan
Pemerintahan sebagai aturan pencegahan terjadinya sengketa antara pemerintah
dan rakyat, menyelesaikan sengketa antara pemerintah dan rakyat secara
musyawarah serta peradilan merupakan sarana terakhir dalam usaha
menyelesaikan sengketa antara pemerintah dengan rakyat sehingga peran Hukum
Administrasi Negara yang dilaksanakan dengan baik akan sangat menentukan
kemajuan bangsa ini.
Dalam sebuah Negara memiliki tujuan yang hendak dicapai. Penetapan
tujuan yang hendak dicapai dalam sebuah Negara adalah tugas dari Administrasi
Negara. Tujuan yang hendak dicapai dari pemerintahan Indonesia terdapat dalam
alinea ke empat (4) Pembukaan UUD 1945. Sebab berhasil tidaknya suatu
Negara itu tergantung administrasi negaranya. Sehingga hukum administrasi
Negara memiliki peran penting dalam system pemerintahan karena suatu usaha
atau kegiatan untuk menetapkan tujuan serta cara-cara dalam penyelenggaraan
pemerintahan ditentukan oleh hukum administrasi Negara itu sendiri.
Dalam Negara hukum, seperti Indonesia kehadiran hukum administrasi
Negara memiliki peran penting dalam penyelenggaraan pemerintahan karena
segala tindakan yang diambil oleh pemerintah harus berdasarkan pada hukum.
Administrasi negara adalah institusi publik yang mempunyai sebuah tujuan
melayani masyarakat. Dalam hal ini bisa dipahami, tujuan administrasi negara
adalah untuk mencapai perdamaian dan peningkatan kualitas hidup pada seluruh
tatanan negara.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Hukum administrasi adalah keseluruhan ketentuan yang mengikat alat-
alat perlengkapan negara, baik tinggi maupun rendah, setelah alat-alat itu akan
menggunakan kewenangan-kewenangan ketatanegaraan. Hukum administrasi
negara mengatur hubungan antara pemerintah dan warga negara dan juga
administrasi dalam penyelenggaraan pemerintahan. Dalam negara hukum, seperti
indonesia maka kehadiran hukum administrasi negara menjadi penting karena
segala tindakan yang diambil oleh pemerintah harus berdasarkan pada hukum.
Setiap negara memiliki sistem dalam rangka menjalankan kehidupan
permerintahannya untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Sistem
Penyelenggaraan Pemerintahan Negara pada hakikatnya merupakan uraian
tentang bagaimana mekanisme pemerintahan negara dijalankan oleh Presiden
sebagai pemegang kekuasaan pemerintahan Negara. Sistem penyelenggaraan
pemerintahan negara bisa disebut pula sebagai mekanisme bekerjanya lembaga
eksekutif yang dipimpin oleh presiden baik selaku kepala pemerintahan maupun
sebagai kepala negara.
Hukum Administrasi Negara digunakan sebagai suatu panduan untuk
melaksanakan penyelenggaraan pemerintahan yang baik, karena pemerintah
sebagai pembuat aturan dan masyarakat bersama sama melaksanakan aturan
yang telah dikeluarkan tanpa menimbulkan konflik. Hubungan antar warga
Negara atau masyarakat terhadap pemerintahnya membuktikan kualitas
berlangsungnya hukum administrasi Negara di Indonesia.
Hukum Administrasi Negara digunakan sebagai pengatur, pelayan, dan
pelindung bagi masyarakat, namun Hukum Administrasi Negara juga
menunjukkan bagaimana suatu pemerintahan dijalankan dalam fungsinya
melindungi negara dari perbuatan yang salah menurut hukum.
Dalam Negara hukum, seperti Indonesia kehadiran hukum administrasi
Negara memiliki peran penting dalam penyelenggaraan pemerintahan karena
segala tindakan yang diambil oleh pemerintah harus berdasarkan pada hukum.
Administrasi negara adalah institusi publik yang mempunyai sebuah tujuan
melayani masyarakat. Dalam hal ini bisa dipahami, tujuan administrasi negara
adalah untuk mencapai perdamaian dan peningkatan kualitas hidup pada seluruh
tatanan negara.

B. Saran
Hukum administrasi Negara digunakan sebagai pengatur, pelayan, dan
pelindung bagi masyarakat sehingga memiliki peran pentig dalam penyelenggaraan
peemrintahan. Untuk itu hukum administrasi perlu dijalankan demi tercapainya
tujuan yang hendak dicapai dalam sebuah Negara.
penulis juga menyadari banyak kekurangan-kekurangan dalam penyusunan
makalah ini, maka penulis berharap kepada teman-teman mahasiswa dan pengampu
agar memberikan saran dan masukan yang bersifat konstruktif.
DAFTAR PUSTAKA

https://fkip.unipas.ac.id/wp-content/uploads/2018/09/20180805052633_buku-hukum-
administrasi-negara-i-nyoman-gede-remaha-2017.pdf

https://pemerintah.net/sistem-penyelenggaraan-pemerintahan-indonesia/

https://media.neliti.com/media/publications/240361-eksitensi-perlindungan-hukum-
warga-negar-968cc64c.pdf

https://id.wikipedia.org/wiki/Pemerintah_Indonesia

Anda mungkin juga menyukai